1. Perbedaan Frase dengan Kata Majemuk

advertisement
PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS
1. Perbedaan Frase dengan Kata Majemuk
• Frasa adalah frasa merupakan gabungan dua kata atau
lebih yang merupakan satu kesatuan dan menjadi salah
satu unsur atau fungsi kalimat (subjek, predikat,objek,
atau keterangan).
Contoh: ayam hitam saya, rumah itu besar, dan
pintar otak saya
• Kata majemuk adalah gabungan dua buah morfem
dasar atau lebih yang mengandung satu pengertian
baru. Kata majemuk tidak menonjolkan arti tiap kata.
tetapi gabungan kata itu secara bersama-sama
membentuk suatu makna atau arti baru.
Contoh: Meja makan, sapu tangan, dan kapal
terbang.
2. Penjelasan…
• Perbedaan Frasa ednosentris dengan frasa eksosentris
a. Frasa endosentris merupakan frase yang mempunyai
distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurunsurnya maupun salah satu unsurnya (Ramlan, 1986:146).
Sedangkan, frasa eksosentris ialah frasa yang tidak
mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya
(Ramlan, 1986:146).
Contoh :
ENDOSENTRIS
EKSOSENTRIS
Sejumlah mahasiswa di teras
Ia pergi ke Bandung bersama ayah
Bola di tendang oleh si Udin
Ia pergi ke sekolah tanpa pamit
kepada ibu
Buku sejarah itu baru terbit
Ia bekerja sebagai guru
Lanjutan…
b. Frasa endosentris bersumbu satu.
Frasa endosentris bersumbu satu, dapat
dibedakan menjadi frasa nominal, frasa
pronominal, frasa verbal, frasa ajektival, dan
frasa numeral.
Contoh :
Lanjutan…
c. Frasa endosentris bersumbu banyak
Farasa endosentris bersumbu jamak terdiri
atas farasa koordinatif dan frasa apositif.
Contoh :
Lanjutan…
d. Frasa endosentris terbagi atas frase endosentris koordinatif
dan frase endosentris apositif.
Frasa endosentris koordinatif
• Menurut Oscar (1993), frasa endosentris koordinatif adalah
frasa yang intinya mempunyai referensi yang berbeda-beda.
Frase ini terdiri atas unsur-unsur yang setara dan
kesetaraannya terlihat dari kemungkinan unsur-unsur
tersebut itu dihubungkan oleh kata sambung dan atau atau.
Frase endosentris apositif
• Frasa endosenttris apositif merupakan frasa yang berinti dua
dan kedua inti itu tidak mempunyai referen yang sama,
sehingga kedua inti tersebut tidak dapat dihubungkan oleh
konektor (Ba’dulu 2005:59).
Lanjutan…
Contoh :
ENDOSENTRIS KOORDINATIF
Paman dan bibi sudah lama tidak
megunjungi kami
Kerbau, lembu, dan kambing adalah
hewan piaraan
Siapa yang harus pergi, saya atau
Anda?
ENDOSENTRIS APOSITIF
Yogya, kota pelajar
Indonesia, tanah airku
Bapak Soeharto, Presiden
RI
3. Penjelasan…
(a). Klausa bebas ialah klausa yang boleh berdiri
dengan sendiri dan apabila diucapkan dengan
intonasi yang sempurna, klausa bebas ini akan
menjadi ayat yang lengkap. Sedangkan, klausa
terikat adalah klausa yang memiliki struktur
yang tidak lengkap, tidak memiliki subyek
sekaligus predikat. Karena itu, klausa jenis ini
selalu terikat dengan klausa yang lain dan
tidak pernah bisa menjadi kalimat mayor.
Lanjutan…
Contoh :
KLAUSA BEBAS
Ahmad menari
Dia lulus dalam ujian
Robert memenangkan kejuaraan
KLAUSA TERIKAT
Ketika hujan turun, bukit itu
longsor
Ketika senja datang, langit pun
mulai menghitam
Ketika angin kencang datang,
daun-daun berterbangan
Lanjutan…
(b). Contoh :
KLAUSA VERBAL INTRANSITIF
KLAUSA VERBAL TRANSITIF
nenek menangis
Kakek mambaca buku silat
adik melompat-lompat
nenek menulis surat
rio berlari
melly menyanyikan sebuah lagu
lina memanjat
siti membuat kue
dia bersiap-siap
ibu mengambil buah di pohon
Lanjutan…
(c). Hubungan antar klausa berdasarkan waktu
• Waktu batas permulaan ditandai oleh kata
penghubung sejak atau sedari, seperti :
 Sejak kecil saya memang sudah menulis apaapa yang saya alami dalam hidup sehari.
 Kamu terbiasa hidup sederhana sedari kami
masih baru saja menikah.
Lanjutan…
• Waktu bersamaan ditandai oleh kata
penghubung ketika, pada waktu, (se) waktu,
seraya, serta, sampai, sementara, selagi,
selama, dan tatkala. Seperti :
 Mereka datang ketika kami sedang dudukduduk di teras rumah sore hari.
 Untunglah kebakaran itu terjadi sewaktu
turun hujan yang sangat lebat.
Lanjutan…
• Waktu berurutan ditandai oleh kata
penghubung sebelum, sehabis, setelah,
sesudah, seusai dan begitu. Seperti :
 Sesudah pulang sekolah, dia membantu orang
tuanya bekerja di ladng.
Sebelum tamat belajar, saya pun ingin pulang
untuk turut membangun desa.
Lanjutan…
• Waktu batas akhir digunakan untuk
menyatakan akhir atau ujung suatu proses.
Waktu batas akhir ditandai oleh kata
penghubung sampai dan kepada. Seperti :
 Aku harus belajar dan berjuang keras sampai
cita-citaku tercapai.
 Kita harus mempertahankan negeri ini hingga
akhir zaman.
4. Penjelasan…
(a). Unsur kalimat berdasarkan fungsi
1. Fungsi Subjek
Contoh:
 Jalanya, Akhir –nya di sini mengatakan kata
benda, meskipun kata benda itu menyatakan
suatu kerja.
 Berperang, Artinya hal perang, dianggap
sebagai kata benda.
Lanjutan…
2. Fungsi Predikat
Contoh:
 Penunjuk aspek : sudah, sedang, akan, yang selalu
ada didepan predikat
 Kata kerja bantu : boleh, harus, dapat
 Kata petunjuk modal : mungkin, seharusnya,
jangan–jangan
 Beberapa ketengan lain : tidak, bukan, justru,
memang, yang terletak diantara S, dan P, dan
 Kata kerja kopula : ialah, adalah, merupakan,
menjadi. Biasanya kata ini digunakan merangkaikan
predikat nomina dengan S-nya, khusus FB-FB (Frase
Benda-Frase Benda).
Lanjutan…
3. Fungsi Objek
Contoh :
 Pembantu membersihkan ruangan saya
 Ruangan saya dibersihkan oleh pembantu
4. Fungsi Pelengkap
Contoh: ketika saya bangun tidur kemudia saya
merapikan tempat tidur
Lanjutan…
5. Fungsi Keterangan
Contoh :
 Dia tidur di kamar depan
 Mereka sedang belajar bahasa indonesia
sekarang
Lanjutan…
(b). Kalimat berdasarkan bentuk
1. Kalimat deklaratif
Kalimat ini disebut juga dengan kalimat berita. Kalimat berita
adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu.
Macam-macam kalimat berita :
 Kalimat berita kepastian
Contoh : Ani pasti datang ke acara perpisahan ini.
 Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
 Kalimat berita kesangsian
Contoh : Mereka mungkin akan tiba nanti malam.
 Kalimat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.
Lanjutan…
2. Kalimat imperatif
Kalimat ini disebut juga dengan kalimat perintah atau
permintaan. Kalimat perintah adalah kalimat yang
bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan tanda seru
(!).
Macam-macam kalimat perintah :
Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh : tutuplah jendela itu !
Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata
jangan.
Contoh : Jangan membuang sampah sembarangan !
Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong,
silahkan.
Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
Lanjutan…
3. Kalimat interogatif
• Kalimat ini disebut juga dengan kalimat tanya
atau juga disebut kalimat yang berisi
interogasi. Kalimat tanya adalah kalimat yang
isinya menanyakan sesuatu atau seseorang
sehingga diperoleh jawaban tentang suatu
masalah. Biasanya diakhiri dengan tanda tanya
(?).
Contoh :
1) Apakah kamu sakit ?
2) Siapa yang membeli buku ini ?
Lanjutan…
(c). Macam-macam kalimat majemuk setara :
1. Kalimat majemuk setara sejalan
Kalimat majemuk setara sejalan ialah kaliamat majemuk
setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang
bersamaan situasinya
Contoh :
 Norif berangkat ke bengkel
Norif
= subjek
berangkat
= predikat
ke bengkel
= keterangan tempat
 Ganes pergi ke kebun binatang.
Ganes
= subjek
pergi
= predikat
ke kebun binatang = keterangan tempat
Lanjutan…
2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat
majemuk setara yang terdiri atas beberapa
kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi
berlawanan.
Contoh :
 Rahmad berani
Rahmad = subjek
Berani = predikat
 Ia tidak mau bertengkar.
Ia
= subjek
tidak mau bertengkar = predikat
Lanjutan…
3.


Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat
Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal
yang isi bagian yang satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang
lain.
Contoh :
Sandy ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Kalimat 1 : Sandy ditahan Kalimat 2 : ia telah membawa sabu-sabu
Sandy
= subjek
ia
= subjek
ditahan
= predikat
telah membawa
= predikat
sabu-sabu
= objek
Shanti luka parah, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit
Kalimat 1 : Shanti luka parah
Kalimat 2 : sehingga ia harus
Shanti
= subjek
dibawa ke rumah sakit
luka parah = predikat
ia
= subjek
harus dibawa = predikat
rumah sakit
= objek
5. Penjelasan…
Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara
tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan
pembicara atau penulis dan sanggup
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di
dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau
penulis.
Lanjutan…
Kalimat efektif harus memiliki :
1. Syarat Keparalelan
Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama
menggunakan kata benda (nomina), bentuk
kedua dan seterusnya juga harus menggunakan
kata benda (nomina). Kalau bentuk pertama
menggunakan kata kerja (verba), bentuk kedua
dan seterusnya juga menggunakan kata kerja
(verba). Menggunakan pola yang sama.
Lanjutan…
2. Syarat Kehematan
Hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain
yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak
berarti harus menghilangkan kata-kata yang
dapat menambah kejelasan kalimat.
Penghematan di sini mempunyai arti
penghematan terhadap kata yang memang tidak
diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata
bahasa.
Contoh:
Lukisan itu indah. Lukisan itu akan saya beli.
Lanjutan…
3.
Syarat Kesepadanan
Keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan
kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan
gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran
yang baik.
Lanjutan…
4. Syarat Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu
dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah yang
berlaku.
Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu proses
berpikir untuk menghubunghubungkan fakta yang ada sehingga sampai pada
suatu simpulan. Dengan perkataan lain, penalaran (reas
oning) ialah proses mengambil simpulan (conclicusion,
interference) dan bahan bukti
atau petunjuk (evidence) ataupun yang dianggap bahan
bukti atau petunjuk (Moeliono, 1988: 124—125)
Contoh:
Mayat wanita yang di temukan itu sebelumnya sering
mondar-mandir di daerah tersebut.
1
6
A
2
11
A
7
A
3
12
A
8
B
4
5
A
A
14
B
10
B
A
13
9
C
A
A
C
15
B
16
B
17
C
18
B
19
B
20
B
21
B
22
C
23
C
24
B
25
B
26
A
27
C
28
A
29
A
30
B
31
A
32
A
33
A
34
A
35
A
36
41
C
37
46
42
A
38
A
43
B
39
C
44
B
40
A
45
-
B
A
47
B
48
A
49
A
50
B
TERIMA KASIH…

Download