situs REPUBLIKA ● AHAD, 22 AGUSTUS 2010 B3 IHAC.NENU.EDU.CN ROMAWI TRAVELPOD ● Julius Caesar Tiga Fase Sejarah Romawi Oleh Syahruddin El-Fikri Bangsa yang Tangguh dan Berperadaban Tinggi ABOUTITALY Mereka membangun teater, mausoleum, arena pertunjukan, jembatan, taman-taman, hingga tempat tinggal yang kokoh. Oleh Syahruddin El-Fikri S epanjang sejarah kehidupan nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT, terdapat sejumlah bangsabangsa yang menyertai kisahnya. Bangsabangsa itu cukup terkenal dengan peradabannya masing-masing. Bahkan, dalam Alquran, beberapa bangsa-bangsa itu ada yang disebut secara jelas, dan ada pula yang tersirat. Salah satunya adalah bangsa Romawi. “Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allahlah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman.” (QS Ar-Rum [30]: 2-4). Penyebutan nama Romawi ini tentu memiliki makna tersendiri. Sebab, bangsa ini dikenal memiliki peradaban yang sangat tinggi. Dan, bukan hanya itu, salah satu surah dalam Alquran juga dinamakan dengan surah Ar-Rum [30]. Ini menunjukkan bahwa bangsa ini memang dikenal hebat dan terkenal sejak dahulu kala. Ayat di atas, sebenarnya mengungkapkan tentang kekalahan bangsa Romawi atas Persia. Ketika itu, peperangan antara kedua bangsa itu terjadi di masa Rasulullah SAW, beberapa saat setelah hijrah ke Madinah. Seperti diungkapkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya, Bangsa Persia dipimpin oleh Raja Sabur, dan Romawi dipimpin Heraclius. Saat peperangan berlangsung, Sabur berhasil mendesak Heraclius hingga membuatnya berlindung ke Konstantinopel. Mendengar kekalahan bangsa Romawi, kaum Muslim bersedih, sebaliknya bangsa Persia bergembira. Sebab, bangsa Romawi memeluk agama Nasrani dan dikenal sebagai kelompok Ahlul Kitab, sedangkan Persia beragama Majusi, menyembah api dan berhala-berhala. Maka, selama masa perlindungan itu, Romawi menyusun kekuatan untuk kembali melawan Persia. Hasilnya, tak HIREN.INFO ● Colosseum WIKIMEDIA berselang lama sejak kekalahan tersebut, kurang lebih 7-8 tahun (Bidh’i sinin), Romawi mampu mengalahkan Persia, di negeri terdekat dan terendah di muka bumi (Adna al-Ardhi), yakni di dekat Laut Mati. ●●● Romawi merupakan tempat kuno di Eropa yang menjadi sumber kebudayaan Barat. Bangsa Romawi terletak di Semenanjung Apenina, yakni Italia sekarang ini. Pada bagian sebelah Utara semenanjung Apenina bersambung dengan daratan Eropa yang terdapat pegunungan Alpen sebagai batas alam yang memanjang. Di sebelah Utara memisahkan Italia dengan Swiss dan Austria. Sedangkan di sebelah Barat Laut memisahkan Italia dengan Prancis dan sebelah Timur Laut dengan Yugoslavia. Entah siapa yang pertama kali menjadikan Kota Roma sebagai pusat pemerintahan Romawi. Sebuah legenda menyebut bahwa Kota Roma didirikan oleh dua orang bersaudara yang merupakan keturunan Aenas dari Yunani. Kedua orang itu bernama Remus dan Romulus. Ada yang menyebutkan, keduanya mendirikan kota tersebut sekitar tahun 750 Sebelum Masehi. Remus dan Romulus adalah putra dari Rhea Silva, keturunan Aenas, seorang pahlawan Troya yang melarikan diri sewaktu Troya dikalahkan oleh Yunani. Bangsa Romawi sudah ada sejak abad ke-9 Sebelum Masehi (SM). Bangsa Romawi mendominasi Eropa Barat dan wilayah sekitar Laut Tengah. Konon, kekuasan Romawi dulu, bertahan hingga 1000 tahun atau 10 abad. Yakni, 500 tahun sebelum kelahiran Isa Al-Masih dan 500 tahun sesudahnya. Namun, ada pula yang menyebutkan selama 12 abad. Sebagaimana disebutkan Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam Athlas Tarikh al-Anbiya wa ar-Rusul, negara ini dinamakan dengan Romawi karena dikaitkan dengan ibu kota dan tempat titik tolak peradabannya di Kota Roma, Italia. Pada abad keenam sebelum masehi, Roma mengadakan ekspansi hingga menguasai keseluruhan Italia. Masa ini disebut dengan masa Romawi Kuno. Kemudian, wilayahnya meluas hingga negerinegeri Yunani, semenanjung Balkan, Asia Kecil, Syam, dan Mesir sampai Carthage di Tunisia. Namun, karena beberapa faktor, akhirnya kekuasaannya menyusut dan terpecah menjadi dua. Bagian barat kekaisaran, termasuk Hispania, Gaul, dan Italia, menjadi kerajaan merdeka. Sedangkan kekaisaran Romawi timur diatur dari Konstantinopel. Peradaban Tinggi Peradaban Romawi sering kali disandingkan dengan peradaban Yunani Kuno, Mesir Kuno, Persia, dan lainnya. Hal ini dikarenakan buktibukti peradabannya dalam bidang bangunan memiliki corak yang hampir sama. Dan memang, peradaban Romawi mengadopsi dan meniru bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, mausoleum, arena pertunjukan, jembatan, taman-taman, hingga tempat tinggal. Mereka juga sangat mahir dalam seni ukiran patung dan gambar. Selain itu, sastra komedi juga berkembang dengan pesat dalam peradabannya. Namun demikian, peradaban Romawi Kuno menyumbangkan banyak hal kepada pengembangan hukum, perang, seni, literatur, arsitektur, dan bahasa dalam dunia Barat, dan sejarahnya terus memiliki pengaruh besar di dunia sekarang ini. ■ ara ahli sejarah sepakat bahwa selama beberapa abad sejak berdirinya, Romawi telah melewati tiga fase. Namun demikian, mereka berbeda dalam menetapkan masingmasing fase itu. Sami bin Abdullah menyebutkan, tiga fase yang dilalui Romawi itu, pertama, adalah fase pendirian dan penyatuan. Masa ini terjadi sekitar tahun 75327 SM. Fase kedua adalah fase ekspansi dan dominasi, yakni tahun 27 SM-395 M. Pada fase ini, bangsa Romawi berhasil membangun sebuah imperium yang membentang dari Samudra Atlantik di sebelah Barat hingga ke hulu Sungai Furat atau Efrat di sebelah Timur. Sedangkan fase ketiga adalah fase kelemahan dan perpecahan. Selain munculnya kabilah-kabilah Jerman di panggung politik Eropa, Theodosius pada 395 M membagi imperium Romawi menjadi dua, yakni Romawi Barat dengan ibu kotanya Roma, dan Romawi Timur dengan ibu kotanya Konstantinopel (Bizantium). Romawi Barat jatuh pada 476 M, sedangkan Romawi Timur jatuh pada 1453 M. Sedangkan peneliti dan ahli sejarah lain menyebutkan, Romawi dibagi dalam tiga periode, yakni periode kerajaan, republik, dan kekaisaran. P (a) Periode 1000-510 SM (Zaman Kerajaan) Pada masa ini Semenanjung Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari Laut Kaspia, sedangkan di bagian Selatan dihuni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Di antara mereka terjadi percampuran sehingga melahirkan bangsa Romawi Kota Roma didirikan oleh Romulus anak Aeneis dan Lavinia putri Latinus (Raja negeri Latinum) yang telah membunuh saudara kembarnya, Remus. Kota tersebut didirikan pada 1754 SM, sebagaimana disebutkan Vergilius. Kerajaan Roma diperintah seorang raja yang merangkap sebagai panglima perang dan hakim tinggi. Dalam menjalankan pemerintahannya, raja dibantu oleh senat, yang terdiri atas 300 orang golongan patricier (bangsawan). Roma menjadi negara republik yang dikuasai kaum bangsawan (aristokrasi). (b) Periode 510-31 SM (Zaman Republik) Pada masa ini, Roma berbentuk republik yang pemerintahannya dijalankan dua orang konsul yang dipilih oleh rakyat. Kemudian, dibentuk dewan yang terdiri atas anggota senat (golongan bangsawan), dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang terdiri atas sebagian kaum bangsawan dan empat orang golongan rakyat biasa yang mempunyai hak veto. Antara golongan bangsawan dan rakyat biasa sering terjadi konflik. Karena kuatnya tekanan, rakyat biasa terpaksa mengunsgi ke pegunungan. Hal ini menyebabkan golongan bangsawan menderita. Akibatnya, golongan rakyat dipanggil dan diadakan perundingan sehingga menghasilkan kesepakatan persamaan hak yang dituangkan dalam “Twaalftafelenwet”, yaitu 12 meja batu undang-undang. (c) Periode 31 SM-476 M (Zaman Kekaisaran) Keponakan Julius Caesar menjadi kaisar pertama Romawi. Kemudian dilanjutkan oleh Kaisar Octavianus dengan gelar Kaisar Agustus dan Princeps Civitas (warga tertinggi yang terpilih, yang adil dan bijaksana) adalah peletak dasar kekaisaran Romawi. Wilayahnya meliputi Afrika Utara, Asia Barat, dan sebagian besar Eropa. Kaisar Octavianus berkuasa hingga tahun 14 M. Kaisar Romawi berikutnya adalah Kaisar Nero (54-68 M). Kaisar Nero terkenal sangat kejam dan membunuh para pemeluk agama Kristen. Selanjutnya, ia digantikan oleh Kaisar Kaligula, yang juga terkenal kekejamannya; lalu dilanjutkan oleh Kaisar Vesvasianus (69-79 M), terkenal karena penindasannya terhadap bangsa Yahudi di Palestina, sehingga bangsa Yahudi terusir dari negerinya dan menyebar ke penjuru dunia. Sepeninggal Vesvasianus, ia digantikan oleh Kaisar Hardianus (117-138 M); kemudian oleh Kaisar Konstantin Agung (306-337M), dan Kaisar Theodosius (378-395M). Pada masa Theodosius inilah kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Barat dan Timur. Romawi Barat jatuh tahun 476 M oleh Odoakar, seorang panglima tentara sewaan Jerman, Romawi Timur jatuh tahun 1453 M ke tangan Turki dan berubah menjadi Konstantin Istanbul (Turki). ■ berbagai sumber