III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan sejak bulan November 2011 hingga Mei 2012. Pemotretan profil tanah dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan dan pemotretan objek mikroskop di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 3.2 Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan meliputi: Kamera DSLR Canon 40D, Lensa EFS 18 – 55 mm F/3.5 – 5.6 (pemotretan profil), Lensa EF 50mm F/1.8 (pemotretan mikroskop), tripod, mikroskop (Olympus BX50), cangkul, pisau, Munsell Soil Chart, bak ukur, dan gray card (Kartu Abu – Abu). Bahan yang digunakan untuk pemotretan objek mikro: fauna tanah yaitu Acari dan mineral fraksi pasir yaitu Augit yang diperoleh dari contoh tanah pasir yang berasal dari Cimangkok, Cianjur, Jawa Barat. 3.3 Metode Penelitian Pemotretan profil tanah, dilakukan pada dua kondisi yang berbeda. Kondisi yang pertama profil dipotret pada kondisi tanpa naungan. Cahaya pada kondisi tanpa naungan memiliki cahaya alami (matahari) yang melimpah. Cahaya alami dibagi menjadi tiga kualitas, yaitu: kondisi matahari terik (cahaya keras), berawan (cahaya lembut), dan cuaca mendung atau sangat berawan (cahaya menyebar). Berdasarkan tiga kualitas cahaya yang berbeda akan dapat dilihat perbedaan seberapa baik cahaya yang terpapar pada bagian profil tanah yang diamati. Kondisi yang kedua ialah pemotretan profil dengan kondisi di bawah naungan (tegakan kelapa sawit). Hal ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan hasil dari pemotretan tanpa naungan dengan yang ada naungan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sebelum melakukan pemotretan di bawah naungan dibagi lagi atas keadaan: terik (cahaya keras) dan mendung (cahaya lembut atau menyebar). 10 Pengaturan kamera pada pemotretan profil tanah dilakukan dengan dua tipe pengaturan. Pertama kamera diatur dalam posisi auto dan yang kedua kamera diatur agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal sehingga didapat hasil foto yang lebih baik. Lensa yang digunakan adalah lensa standar, yaitu 18 – 55 mm. Pemotretan objek mikroskop dilakukan di dalam ruangan (laboratorium). Cahaya yang digunakan berasal langsung dari mikroskop. Seluruh pengaturan cahaya dilakukan dari mikroskop langsung. Mikroskop yang digunakan (Olympus BX50) dapat diatur kekuatan intensitas cahayanya dan memiliki beberapa filter yang digunakan. Filter yang terdapat pada mikroskop terdiri dari LBD, ND6, dan ND25. Perbesaran yang digunakan sebesar 4X/0.10P dan 10X/0.25P. Pemotretan dilakukan untuk merekam secara visual apa yang dilihat di bidang pandang mikroskop sesuai dengan yang dilihat mata. Kamera diatur pada diafragma terbesar karena objek berada pada jarak yang sempit. Pengaturan fokus sendiri dilakukan dari kamera dan mikroskop. Kamera diatur pada posisi paling dekat ke lensa. Sedangkan pengaturan fokus pada mikroskop dapat diatur disesuaikan agar objek dapat terlihat jelas. Lensa yang digunakan berbeda dengan yang digunakan pada pemotretan profil, lensa pada pemotretan objek mikroskop menggunakan lensa 50 mm. Kamera pada saat pemotretan objek mikroskop dihubungkan melalui komputer agar lebih mudah dalam pengamatan. Pada Gambar 3 dapat dilihat bagaimana penempatan lensa ke lubang pandang mikroskop dan kamera dapat disambungkan ke laptop. Gambar 3: Penempatan lensa pada lubang pandang mikroskop dan dapat disambungkan ke laptop 11