BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Improving Urban Economics Dalam UN Documents : The Habitat Agenda: Chapter IV: C. Sustainable human settlements development in an urbanizing world (1996) menjelaskan mengenai Improving Urban Economic yang dalam bahasa Indonesia berarti meningkatkan ekonomi perkotaan atau dikenal dengan istilah urban economy adalah integrasi antara proses transformasi ekonomi dengan pembangunan. Urban Economy sebuah syarat bagi pembentukan basis ekonomi terdiversifikasi yang mampu menghasilkan kesempatan kerja. Banyak lapangan pekerjaan baru yang harus dibuat di daerah perkotaan. Kota-kota saat ini menghasilkan lebih dari setengah aktifitas ekonomi di seluruh dunia. Jika faktor-faktor, seperti pertumbuhan populasi kota dan migrasi ke kota-kota lain, dibahas secara efektif melalui perencanaan dan pengendalian dampak negatif urbanisasi, kota-kota dapat mengembangkan kemampuan untuk mempertahankan produktivitas mereka, untuk meningkatkan kondisi kehidupan penduduk mereka dan pengelolaan sumber daya alam dengan cara yang berkelanjutan secara ekologis. Industri, perdagangan dan layanan, memberikan dorongan utama untuk proses ini. Salah satu gerakan untuk mendukung meningkatnya perekonomian dijelaskan Improving Urban Economic Action 159 yang dalam pengertiannya adalah untuk memberikan peluang bagi lapangan pekerjaan produktif dan investasi swasta, pemerintah di tingkat yang tepat, termasuk otoritas lokal, dalam konsultasi dengan pekerja dan pemilik perusahaan, industri, konsumen dan perdagangan, asosiasi profesional dan sektor keuangan. Termasuk, sektor koperasi dan dalam konteks komprehensif, perencanaan kota diharuskan untuk menerapkan beberapa hal sebagai berikut: • Menerapkan kebijakan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan yang memperhitungkan secara efektif menanggapi kebutuhan perusahaan milik lokal dan tidak merusak lingkungan alam dan manusia. • Memfasilitasi akses ke semua tingkat pendidikan dan pelatihan. 11 12 • Memberikan pasokan dan lingkungan serta pelayanan yang cukup untuk kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan usaha kecil dan menengah. • Menawarkan kesempatan pada kegiatan ekonomi yang baru berkembang seperti usaha kecil dan menengah, sektor ekonomi informal, untuk mempermudah kredit keuangan dan prosedur administrasinya. • Memfasilitasi dan memberi peluang untuk hortikultura dalam perkotaan. • Membantu perusahaan di sektor ekonomi informal untuk menjadi lebih produktif dan semakin terintegrasi ke dalam ekonomi formal. • Mempertimbangkan daerah untuk pembangunan pusat-pusat perkotaan dengan menyediakan paket insentif fiskal dan keuangan bersama dengan pengaturan yang sesuai peraturan dan pengembangan kemitraan. 2.2. Ekonomi Kreatif Ekonomi kreatif merupakan sebuah istilah baru di dunia ekonomi di era modern ini yang menggabungkan antara ide kreatifitas serta ilmu pengetahuan yang menjadi tolak ukur pertama dalam perkembangan ekonomi. Kemunculan istilah ekonomi kreatif disebabkan oleh perubahan pola pikir ekonomi era modern ini yang dulunya berbasis sumber daya alam beralih ke sumber daya manusia. Perubahan pola pikir ekonomi di era modern ini disebabkan oleh sumber daya alam yang pastinya akan punah dan melihat bahwa sumber daya manusia tidak akan punah dan akan terus berkembang. Istilah Ekonomi kreatif mulai dikenal sejak tahun 2001 dari paparan John Howkins dalam bukunya yang berjudul “The Creative Economy: How People Make Money from Ideas”. Dalam bukunya tersebut Howkins menyebutkan bahwa perkonomian global mengalami perubahan dan akhirnya memunculkan beberapa produk yang didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Hak Kekayaan Intelektual (HKI) inilah yang sekarang dikenal dengan nama hak paten. Konsep ekonomi kreatif mampu menjadi primadona baru karena pada kenyataannya konsep tersebut mampu memberikan peningkatan kontribusinya 13 dalam perkembangan ekonomi pada suatu negara. Indonesia sebagai negara berkembang juga menerapkan konsep ekonomi kreatif dengan tujuan untuk meningkatkan dunia industri tanah air. Khususnya untuk industri kecil menengah atau biasa dikenal dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk bisa bersaing dengan berbagai produk dari luar negeri yang membanjiri tanah air. Setelah melakukan pemantauan selama 4 tahun dari tahun 2006 sampai tahun 2010 ditemukan bahwa konsep ekonomi kreatif sangat berperan dalam meningkatkan kreativitas para pekerja UKM untuk menghasilkan produk yang bisa diterima oleh konsumen di seluruh negara namun masih memiliki ciri khas khusus dari negara Indonesia. Hingga sekarang konsep ekonomi kreatif terus dipertahankan untuk lebih meningkatkan kreativitas produksi UKM dalam negeri yang bisa meningkatkan kesejahteraan negara. Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan keluasan pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Ekonomi akan didukung oleh jalannya industri kreatif. 2.3. Konsep Ekonomi Kreatif Era globalisasi dan konektivitas mengubah cara bertukar informasi,berdagang, dan konsumsi dari produk-produk budaya dan teknologi dari berbagai tempat di dunia. Dunia menjadi tempat yang sangat dinamis dan kompleks sehingga kreativitas dan pengetahuan menjadi suatu aset yang tak ternilai dalam kompetisi dan pengembangan ekonomi. Ekonomi Kreatif adalah sebuah konsep yang menempatkan kreativitas dan pengetahuan sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi. Konsep ini telah memicu ketertarikan berbagai Negara untuk melakukan kajian seputar Ekonomi Kreatif dan menjadikan Ekonomi Kreatif model utama pengembangan ekonomi. 2.4. Industri Kreatif 2.4.1. Definisi Industri Kreatif 14 Berikut ini adalah beberapa teori yang menjelaskan tentang pengertian dari industri kreatif: 1. Definisi Industri Kreatif dari visi Pemerintah, sebagai berikut: Industriindustri yang mengandalkan kreatifitas individu, keterampilan serta talenta yang memiliki kemampuan meningkatkan taraf hidup dan penciptaan tenaga kerja melalui penciptaan (gagasan) dan eksploitasi HKI (Lemhannas RI 2012). 2. Definisi industri kreatif dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. 2.4.2 Fungsi Industri Kreatif Industri kreatif ini merupakan pilar utama dalam pembentukan ekonomi kreatif dan ekonomi kreatif ini sangatlah penting bagi Indonesia karena diyakini ekonomi kreatif akan memberikan dampak positif bagi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Industri kreatif juga merupakan salah satu upaya untuk mendukung terbentuknya ekonomi kreatif yang mencakup enam hal yaitu: Kontribusi Ekonomi; Iklim Bisnis; Citra dan Identitas Bangsa, Sumber Daya Terbarukan; Inovasi & Kreativitas; dan Dampak Sosial. 2.4.3 Jenis-jenis Industri Kreatif Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Perdagangan Republik Indonesia menggunakan klasifikasi yang digunakan oleh Howkins (2001), yaitu 14 sektor industri kreatif yang di antaranya adalah: Arsitektur, Desain, Fesyen, Film, Video dan Fotografi, Kerajinan, Layanan Komputer dan Piranti Lunak, Musik, Pasar Barang Seni, Penerbitan dan Percetakan, Periklanan, Permainan Interaktif; Riset dan Pengembangan, Seni Pertunjukan, Televisi dan Radio. Dari ke-14 subsektor industri kreatif yang tersebut, Departemen Perdagangan Republik Indonesia akan memfokuskan diri untuk mengembangkan Industri kreatif meliputi subsektor: Arsitektur, Film, Video dan Fotografi, Fesyen, Musik, Kerajinan, dan Desain. 15 Gambar 4. Lingkup Industri Kreatif Sumber: http://www.academia.com/ diakses tanggal 12 september 2014 2.5. Pusat Industri Kreatif Definisi dari pusat industri kreatif adalah tempat yang mewadahi berbagai jenis kegiatan yang mendukung perkembangan industri kreatif dan menjadi tempat bagi para pengamat kreatif baik dari dalam dan luar negeri untuk melihat hasil produk kreatifitas yang dihasilkan di tempat tersebut (Dzikri, M.Ridha, Ivan 2013). Berdasarkan definisi dari pusat industri kreatif yaitu sebagai tempat yang mewadahi berbagai jenis kegiatan yang mendukung industri kreatif. Maka segala fasilitas di dalamnya harus dapat mendukung kegiatan tersebut. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dapat mendukung kinerja industri kreatif: 1. Workshop Workshop disebut juga sebagai bengkel dapat diartikan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar keterampilan. Sehubungan dengan pengertian ini, bengkel bukan hanya berarti bengkel tempat praktik peserta didik, tetapi juga berarti tempat para instruktur mengajarkan keterampilan kepada peserta didik agar mereka mencapai tujuan belajar secara efektif dan efisien. 2. Seminar dan Diskusi Kegiatan seminar dan forum diskusi dapat diselenggarakan oleh masingmasing subsektor industri kreatif yang dapat mengundang masyarakat umum. 16 3. Exhibition atau Pertunjukkan Exhibition merupakan kegiatan yang menjadi ajang bagi para pelaku kreatif untuk menunjukkan karyanya pada masyarakat umum. 2.6. Definisi Pusat Seni 2.6.1 Pengertian Pusat • Pusat adalah sesuatu yang menjadi pokok atau yang menjadi tumpuan dari berbagai jenis kegiatan yang diwadahi didalamnya. • Pusat adalah sesuatu yang menjadi sentral, letaknya berada di tengahtengah dan memiliki cabang. 2.6.2 Pengertian Seni Seni dalam kamus bahasa Indonesia memiliki perngertian: • Keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya dan sebagainya). • Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, sepert tari, lukisan, ukiran dan sebagainya. • Kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Sedangkan dalam terjemahan Inggris ‘seni’ tersebut menjadi fine arts atau art. Kata Inggris art berasal dari kata Latin ars yang merupakan padanan kata Yunani techne dan berarti kecakapan atau kepandaian yang bermanfaat. Menurut Aristoteles, techne tersebut diartikan sebagai kemampuan untuk membuat atau mengerjakan sesuatu disertai dengan pengertian yang betul tentang prinsip-prinsipnya (Soepadmo,1990). Seni secara teoritis dapat dibagi menjadi dua yakni seni yang dimanfaatkan dan yang murni estetis. Yang termasuk dalam yang dimanfaatkan dapat berupa seni arsitektur dan interior. Sedangkan seni murni estetis adalah seni patung atau pahat, seni grafik, seni kriya, seni musik, seni sastra, seni drama dan seni lukis. 17 2.7. Jenis Karya Seni Ditinjau dari masa perkembangannya, seni dibagi menjadi: • Seni Tradisional Seni yang terjadi karena bersifat tradisi atau yang diterima secara turuntemurun dari nenek moyang. Memiliki hubungan antara subjek pencipta dan kondisi lingkungan. Contohnya, seni wayang, seni tari keraton dan sebagainya. • Seni Kontemporer Dikenal sebagai seni modern, yang tercipta dalam batasan atau kaitan pada waktu. Berupa seni rupa, seni sastra, seni tari dan teater. Jenis-jenis ini merupakan kreasi baru yang ekspresif. Ditinjau dari segi fungsionalnya, seni dapat dibedakan menjadi: • Seni Gerak, menggunakan gerak ritmis sebagai media untuk mengeksplorasikan sesuatu. • Seni Suara, menggunakan vokal dan atau instrumen sebagai media penyajian. • Seni Rupa, keindahan hasil seninya dapat dinikmati oleh mata, seperti seni lukis, pahat/patung dan grafis. • Seni Gabungan, merupakan perpaduan antara seni gerak, seni suara dan seni rupa, misalnya seni drama atau teater. Dilihat dari penyerapan panca indra, seni dapat dibedakan menjadi: • Pengelihatan (visual) o dua dimensi: tanpa gerak (seni lukis, gambar), gerak (film, kembang api) o tiga dimensi: tanpa gerak (seni pahat, ukir), gerak (seni tari, pantomim) o perpaduan antara pemandangan dan bentuk: seni arsitektur dan taman • Pendengaran (auditory arts) o dengan nada: dari alat tunggal (gitar, piano), alat majemuk (orkes, band) 18 o dengan kata: berirama (puisi), tak berirama (prosa) o perpaduan antara nada dan kata: nyanyian/tembang • Pengelihatan dan Pendengaran o dengan gerak dan nada: tari dan musik o gerak, pemandangan dan kata: drama o gerak, pemandangan, nada dan kata: opera Berdasarkan klasifikasi dan jenis-jenis industri kreatif serta jenis-jenis karya seni, maka studi ini lebih difokuskan pada kegiatan Seni Rupa dan Seni Gabungan, yang mewakili industri kreatif subsektor seni pertunjukan, musik, film dan kerajinan. 2.8. Integrasi Ruang 2.8.1 Pengertian Integrasi Berdasarkan arti kata integrasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembaruan hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat, juga ada yang menyebutkan arti kata integrasi adalah paduan, berpandu, bercampur dan bercampur tersusun dengan baik. 2.8.2 Pengertian Ruang Menurut Aristoteles, ruang adalah suatu yang terukur dan terlihat, dibatasi oleh kejelasan fisik, enclosure yang terlihat sehingga dapat dipahami keberadaanya dengan jelas dan mudah. 2.8.3 Pengertian Integrasi Ruang Integrassi Ruang adalah ruang-ruang yang terintegrasi dan saling terhubung, sehingga terjadi efektifitas dan efisiensi pada sirkulasi dan pencapaian. Teori integrasi ruang dari Roger Trancyk (Finding Lost Space, 1973) dapat diterapkan sebagai landasan teori yang akan digunakan dalam proyek pusat kesenian tersebut. Roger Trancyk memaparkan teori dalam pendekatan rancangan kawasan yang sifatnya erat dan saling mempengaruhi. Teori tersebut dapat digunakan untuk integrasi bangunan dengan lingkungan/kawasan dan integrasi ruang di dalam bangunan. Teori tersebut adalah Linkage Theory. Linkage Theory (Teori Keterkaitan) 19 Linkage berarti garis semu yang menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang lain, nodes yang satu dengan nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain. Garis ini bisa berbentuk jaringan jalan, jalur pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk segaris dan sebagainya. Menurut Fumuhiko Maki, Linkage adalah semacam perekat kota/kawasan yang sederhana, suatu bentuk upaya untuk mempersatukan seluruh tingkatan kegiatan yang menghasilkan bentuk fisik suatu kota/kawasan. • Linkage Visual Dua atau lebih fragmen kota/kawasan dihubungkan menjadi satu kesatuan secara visual. Pada dasarnya atau dua pokok perbedaan linkage visual, yaitu menghubungkan dua daerah secara netral dan yang menghubungkan dua daerah dengan mengutamakan satu daerah. Terdapat lima elemen visual: o Garis (line) Menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa yang bisa berupa deretan bangunan atau pohon. o Koridor (corridor) Dibentuk oleh 2 deretan massa, membentuk suatu ruang. o Sisi (edge) Sama dengan elemen garis, menghubungkan dua kawasan dengan satu massa. Perbedaannya dibuat melalui penampilan sebuah wajah yang massanya kurang penting. Bersifat massif di belakang tampilannya namun di depan bersifat spasial. o Sumbu (axis) Mirip dengan koridor yang bersifat spasial. Perbedaannya pada dua daerah yang dihubungkan oleh elemen tersebut. o Irama (rhythm) Menghubungkan dua tempat dengan variasi massa dan ruang. • Linkage Struktural Beberapa kawasan mempunyai bentuk dan ciri khas yang mirip, tapi ada juga kawasan yang sangat berbeda. Sering pula juga terjadi perbedaan antara kawasan yang letaknya saling berdekatan sehingga terlihat agak terpisah dan berdiri sendiri. Dalam linkage struktural, dua atau lebih struktur kota/kawasan digabungkan menjadi satu kesatuan dalam tatanannya, elemen- 20 elemennya: o Tambahan Melanjutkan pola pembangunan yang sudah ada sebelumnya. Bentukbentuk massa dan ruang yang ditambah dapat berbeda, namun pola kawasan tetap dapat dimengerti. o Sambungan Memperkenalkan pola baru pada lingkungan kawasannya. Diusahakan menyambung dua atau lebih pola sekitarnya supaya keseluruhannya dapat dimengerti sebagai satu kelompok yang memiliki kebersamaan melalui sambungan itu. o Tembusan Memperkenalkan pola baru yang belum ada. Terdapat dua atau lebih pola yang sudah ada di sekitarnya dan akan disatukan sebagai pola-pola yang sekaligus menembus di dalam suatu kawasan. Gambar 5. Linkage Struktural Sumber: Trancyk, Finding Lost Space, 1973 • Linkage Kolektif Elemen-elemennya yakni compositional form, megaform dan group form. Analisis ini merupakan alat yang baik untuk: Memperhatikan dan menegaskan hubungan-hubungan dan gerakangerakan sebuah tata ruang perkotaan (urban fabric). Kelemahannya yaitu kurangnya perhatian dalam mendefinisikan ruang perkotaan (urban fabric) secara spasial dan kontekstual. Berdasarkan elemen-elemen visual dari jenis Linkage Visual maka elemen yang akan digunakan pada Art Centre yang akan dirancang adalah elemen Garis (Line), elemen Sisi (Edge) dan elemen Irama (Rhythm).