TUGAS BIOLOGI PISCES X1 Nama Kelompok

advertisement
TUGAS BIOLOGI
PISCES X1
Nama Kelompok:
Christian Angga
Felix Lewi
Lucy Setiawan
Michelle Marceline
Nicholas Antonio
Florentia Fanny
Tommy
Vertebarat X-1_2013
x1/
x1/
x1/
x1/
x1/
23
26
x1/
x1/
5
13
20
35
36
Page 1
A. MORFOLOGI PISCES
Ciri-Ciri umum pada pisces:
• Memiliki ekor dan sirip yang memudahkannya untuk berenang dan menjaga
keseimbangan
• Memiliki gelembung renang yang memudahkannya untuk naik turun di dalam air
• Umumnya bernapas menggunakan insang
• Telinga hanya di dalam. Tidak ada telinga tengah dan telinga luar
• Pada umumnya memiliki kulit bersisik dan licin karena terdapat selaput lender
(glandula mukosa), tetapi ada juga yang tidak memiliki sisik. Contoh: ikan lele
• Merupakan hewan berdarah dingin
• Suhu tubuhnya dapat berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungan
• Penapasan umumnya dilakukan dengan menggunakan insang
• Umumnya ovipar dan fertilisasi eksternal (di luar tubuh induk)
• Cor (jantung) terdiri dari dua ruang yaitu atrium dan ventrikel
• Memiliki 4 tipe squama (sisik), yaitu:
a) Cycloid : sisik yang berbentuk lingkaran dan tidak bergerigi
Terdapat di ikan jenis teleostei
b) Ctenoid : sisik yang berbentuk sisir dan terdapat gerigi kecil
Terdapat di ikan jenis teleostei
c) Ganoid : sisik yang berbentuk belah ketupat, keras dan mengkilap
Terdapat di ikan jenis lepisdosteus, scaphyrynchus
d) Plkoid : sisik yang memiliki struktur seperti gigi
Terdapat pada ikan hiu dan ikan bertulang rawan lainnya
• Memiliki 4 tipe ekor
a) Protocercal : berbentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris
Terdapat pada ikan daun, ikan mola, ikan Oscar, ikan lemon, ikan tigawaja
b) Diphycercal : berbentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing
Terdapat di ikan paru-paru, ikan sidat dan ikan salamander
c) Heterocercal : berbentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung
ventra yang lebih kecil
Terdapat di ikan hiu paus, ikan hiu jemur, ikan hiu pasir
d) Homocercal : berbentuk pinna caudalis yang berlekuk dan ditunjang jari-jari
sirip ekor
Terdapat di ikan pedang, ikan marlin hitam, ikan marlin putih, ikan marlin biru
•
•
•
Sumber:
http://ashyrismail.blogspot.com/2012/10/tipetipe-bentuk-ekor-ikan.html
http://setiyanadewi.blogspot.com/2012/09/struktur-tubuh-pisces.html
http://kumalkamil.blogspot.com/2010/10/squama-atau-sisik-ikan.html
B. KLASIFIKASI PISCES
Vertebrata dibagi menjadi 2 kelompok menurut ada-tidaknya rahang. Vertebrata tidak
berahang : superkelas Agnatha.
Vertebrata ber-rahang : superkelas Gnathostomata.
Klasifikasi Pisces:
A.
Superkelas Agnatha:
Vertebarat X-1_2013
Page 2
Contoh species dari superkelas Agnatha yang masih hidup masuk ke dalam
kelompok:
a. Cephalapidomorphi: Lamprey.
b. Mycini: Hagfish.
B.
Superkelas Gnathostomata:
Superkelas Gnathostomata dibagi menjadi 6
kelompok:
Chondrichthyes,Osteichthyes,Amphibia,Aves,Reptilia,Mamalia.
Pisces hanya masuk ke dalam kelas Chondrichthyes dan Osteichthyes.
C.
Kelas Chondrichthyes (Ikan bertulang rahang):
Contoh ikan: Ikan hiu bertubuh langsing, ikan pari bertubuh pipih atasbawah,
Chimaera sp.
D. Kelas Osteichthyes (Ikan bertulang sejati):
Kelas Osteichthyes dibagi menjadi 2:
subkelas Actinopterygii dan subkelas Sarcopterygii.
D.1 Subkelas Actinopterygii:
Contoh: a. Cyprinus carpio / ikan mas.
b. Betta splendens / ikan cupang.
c. Premnas Biaculeatus / ikan badut.
D.2 Subkelas Sarcopterygii:
Contoh: a. Ikan bersirip lobus. ex: Latimeria chalumnae
b. Ikan paru-paru(lungfish)
C. BENTUK TUBUH
BentukTubuh :
Bentuk tubuh ikan antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan
bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara
hidupnya. Bentuk-bentuk tubuh ikan di bagi menjadi dua yakni:
a.
Simetri bilateral yaitu, ikan yang apabiladibelah di tengah dengan potongan sagital,
maka akan mendapatkan hasil yang sama antara bagian kiri dan kanan.
b.
Non simetri bilateral yaitu, ikan apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital,
maka akan mendapatkan hasil yang berbeda.
Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior dan
posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti tetesan air.
a. Datar (flat/depressed)
Contoh :Pari (Dasyatissp)
b. Ideal (Fusiform, streamline)
Contoh :Hiu (Carcharinusleucas)
Vertebarat X-1_2013
Page 3
c. Eel-like (elongated)
Contoh :lele (Clariasbathracus)
d. Pipih (kebawah = depressed dan kesamping = compressed)
Contoh : angel fish, butterfly fire
e. Bulat (Rounded)
Contoh :Buntal
Vertebarat X-1_2013
Page 4
D. Sistem Ekskresi
Sistem eksresi mempunyai fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga
keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Sistem
eksresi ikan terdiri dari:
1. Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
2. Kulit ;kelenjar kulitnya mengeluarkan lender sehingga tubuhnya licin untuk
memudahkan gerak di dalam air.
3. Sepasang ginjal (sebagianbesar) yang mengeluarkan urine.
Sistem Osmoregulasi
Pengaturan tekanan osmotic cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga prosesproses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.
Osmoregulasi pada ikan air tawar
1. Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara
osmosis. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan
kedalam tubuh.
2. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai
glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih
dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni
sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan Malpighi memasuki tubuli ginjal,
glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap
kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air,
tidak dapat ditembus) terhadap air.
3. Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
Osmoregulasi pada ikan air laut
1. Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis.
Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk
mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’ air laut sebanyak-banyaknya
2. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil dari
pada ikan air tawar.
E. Sistem saraf
System ini dapat dikatakan sebagai system koordinasi untuk mengantisipasi perubahan
kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksidsb). Perubahan lingkungan
akan diinformasikan ke system saraf (sarafpusatdsb), saraf akan merangsang kelenjar
endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan hormone dikirim ke organ
target dan aktivitas metabolism akan merangsang jaringan-jaringan untuk bergerak.
Vertebarat X-1_2013
Page 5
Sistem saraf terdiri dari :
1. system cerebro spinal :
a) system saraf pusat : otak dan tulang punggung
b) system saraf tepi
Keistimewaan system saraf pada ikan: system saraf pada Linealateralis adalah untuk
mendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dansebagainya) karena mengandung ujung-ujung
sel saraf dan sel darah.
F. Peredaran darah pada ikan
Sistem peredaran darah atau sirkulasi darah pada ikan terdiri atas 2 alat utama, yaitu:
Jantung, dan sinus venosus. Jantung pada ikan terbagi dalam 2 ruangan, ventrikel (bilik) dan
atrium (serambi). Jantung ikan terletak dibelakang insang (rongga pericardium). Sinus
venosus adalah rongga penerima darah dari vena terbuka, terletak di ruang depan jantung.
Terdapat pula klep yang berguna untuk menjaga agar aliran darah selalu searah..
Sistem peredaran pada ikan ini disebut system peredaran darah tunggal, karena darah
hanya melewati jantung satu kali, berbeda dengan manusia yang darah nya melewati jantung
dua kali. Berikut gambar diagram beserta arah aliran darahnya.
Sumber:
http://id.shvoong.com/exact-sciences/2007808-sistem-peredaran-darah-pada-ikan/
http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/sistem-peredaran-darah-tertutupikan.html#.UTta0FcxB8s
http://baihaqi-viking.blogspot.com/2011/12/sistem-peredaran-darah-pada-ikan.html
http://4.bp.blogspot.com/_BKmJAzwvVzY/Sh-E5297oI/AAAAAAAAAEA/Vdz8FUMYOYk/s320/peredaran-darah-ikan.jpg
http://static.sman10garut.sch.id/wp-content/uploads/2012/10/ikan.jpg
G. SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernafasan psices, ikan (pisces) bernafas dengan insang, pada tahap inspirasi, mulut
ikan akan terbuka dan insang akan menutup, sehingga air masuk kedalam tubuh si ikan,
namun air tidak pergi ke faring, air akan dibelokan menuju insang. Insang sendiri berupa
lembaran-lembaran yang akan dilalui air. Air yang melewati insang akan diserap oksigennya
dan ditukar dengan karbon dioksida. Pada proses ekspirasi, mulut menutup, dan insang akan
terbuka, air yang mengandung karbon dioksida tadi kemudain akan dikeluarkan.
H. Reproduksi Ikan
Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Ikan terkenal sebagai makhluk yang mempunyai
potensi fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur
beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahunnya.
Vertebarat X-1_2013
Page 6
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan seksual ikan antara lain: spesies, ukuran, dan
umur. Secara umum ikan-ikan yang mempunyai ukuran maksimum kecil dan jangka waktu
hidup yang relative pendek, akan mencapai kematangan seksual lebih cepat dibandingkan
ikan yang mempunyai ukuran maksimum lebih besar.
Berdasarkan tipe-tipe reproduksi dan seksualitas, ikan dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
• Biseksual
: Jenis ikan yang memiliki 2 kelamin dalam 1 spesies/ dengan kata lain
dibedakan menjadi jantan dan betina.
• Uniseksual
: Organisme yang berkelamin tunggal.
• Hermaprodit
: Sebuah organisme yang memiliki kelamin ganda.
Hermaprodit dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
¾ Hermaprodit Singkroni
: Golongan ikan yang gonadnya terdapat sel
kelamin jantan dan betina yang dapat aktif secara bersamaan.
¾ Hermaprodit Protandi : Golongan ikan yabg dalam hidupnya mengalami
perubahan jenis kelamin dari jantan menjadi betina. Misalnya ikan Black
Porgy, ikan ini pada umur 3 tahun berubah dari kelamin jantan ke betina.
¾ Hermaprodit Protogini
: Golongan ikan yang dalam hidupnya
mengalami perubahan dari jenis betina menjadi jantan. Misalnya Labroides
dimidiatus
Ikan memiliki siklus reproduksi yang berbeda 1 dengan yang lainnya, misalnya saja ikan
salmon (Onchorhynchud), lamprey laut (Petromyzon marinus), dan sidat (Anquilla) yang
bereproduksi 1x dalam hidupnya. Ada juga ikan yang berproduksi 4 minggu sekalli
contohnya Ikan seribu (Lebistes reticulates). Namun ada juga ikan yang memijah 2-3x dalam
setahun misalnya Ikan mujair (Oreochromis mossambicus).
Berdasarkan tempat embrio berkembang dan tempat terjadinya pembuahan digolongkan
menjadi 3 tipe, yaitu:
• Ovivar (bertelur)
: Ikan yang mengeluarkan telur pada saat pemijahan,
sebagian besar jenis ikan termasuk golongan ini.
• Vivipar (beranak)
: Ikan yang perkembangan embrionya berada dalam
tubuh induknya dan perkembangan embrionya dipengaruhi oleh tali plasenta,
contohnya beberapa ikan elasmobranchii.
• Ovovivipar )bertelur beranak): Golongan ikan yang perkembangan embrionya berada
dalam tubuh, namun perkembangan embrionya tidak dipengaruhi oleh tali plasenta,
namun oleh kuning telur, contohnya ikan rockfish (Scorpaenidae).
Sumber : http://goresanpenaseru.blogspot.com/2012/08/sistem-reproduksi-ikan-sistem-anat
I. Sistem Pencernaan Pisces
1. Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir.Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara
mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan
sebagai alat peraba.
2. Rongga mulut
Di bagian belakang mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini
berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapat pada
rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin, selain itu terdapat sel-sel penghasil lendir
(mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut
juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
3. Faring
Vertebarat X-1_2013
Page 7
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut, masih ditemukan organ
pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
4. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk
membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam
melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun
ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh rectum (proses
osmoregulasi)
5. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan
dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh
sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung
dinding lambung dari kerja asam klorida.
6. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan.Merupakan tempat terjadinya
proses penyerapan zat makanan
7. Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit
dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua
segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
8. Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan
bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ
tersebut.
9. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di
sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak
jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya
membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.
J. Manfaat Pisces
1. Sebagian besar dagingnya bisa dimakan. Contoh: lele (Clarias batrachus), bandeng (Chanos
chanos), gurame (Ospronemus gouramy)
2. Untuk obat-obatan. Contoh: sirip hiu (Galeocerda sp.) untuk obat osteoarthritis, ikan gabus
(Channa striata) untuk mempercepat penyembuhan luka bakar, pasca operasi, dll.
3. Untuk ikan hias. Contoh: piranha (Sarasalmus nattereri), dan ikan tilan (Mastacembelus
erythrotaenia)
4. Untuk bahan kerajinan
5. Tulangnya untuk bahan perekat, sisanya dibuat tepung untuk pupuk dan pakan ternak
•
•
•
•
Daftar Pusaka
http://deviputrajaya.blogspot.com/2012/01/klasifikasi-dan-nama-latin-ikan.html
http://www.soneta.org/Alam_Patin_Lestari/Ikan_Gabus_Konsumsi.htm
http://health.detik.com/read/2011/02/02/104602/1558732/763/sirip-ikan-hiu-yang-berkhasiattapi-bikin-punah-hiu
http://alfian-arby92.blogspot.com/2011/12/ikan-pisces.html
Vertebarat X-1_2013
Page 8
Class Amphibia
•
•
•
•
•
Hewan amphibi memiliki kulit yang berlendir. Kulit yang berlendir ini berfungsi
untuk memudahkan hewan untuk bergerak dalam air. Kulitnya juga berperan dalam
menjaga keseimbangan air dan respirasi, membantu mengatur suhu tubuh ketika
berada di darat melalui penguapan, dan melindungi diri dari hewan predator melalaui
pengeluaran racun yang terdapat di dalam kelenjar kulit.
Habitat pada hewan amphibi pada umunya tinggal di air dan di darat pada tempat
lembab. Namun ada juga yang arboreal (tinggal di atas pohon) dan dibawah pohon.
Alat gerak pada amphibi pada umumnya adalah pentadactylus dan tidak memiliki
kkuku atau cakar. Hewan amphibi memiliki 2 pasang tungkai yang memiliki variasi
oleh karena adaptasi untuk hidup di darat, air, arboreal (diatas pohon) dan dibawah
pohon. Sebagian besar amphibi memiliki 4 tungkai yang relatif lemah yang tidak
cocok untuk berjalan cepat diatas tanah. Ada empat tipe kaki amfibi: tipe pelompat,
tipe perenang, tipe penempel dan tipe penggali. Pada tipe perenang memiliki kaki
berselaput, tipe penempel memiliki bantalan penghisap di ujung jari untuk menempel
di permukaan vertikal dan tipe penggali memiliki tonjolan tambahan di jari kaki
belakangnya yang disebut tuberkula yang berfungsi untuk menggali.
Reproduksi pada hewan amphibi merupakan reproduksi secara eksternal. Secara
eksternal artinya penyatuan gamet jantan dan betina terjadi di luar tubuh.Contohnya
pada hewan katak pada saat bereproduksi katak dewasa akan mencari lingkungan
yang berair. Disana mereka meletakkan telurnya untuk dibuahi secara eksternal. Telur
tersebut berkembang menjadi larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari
lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang
memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal dengan metamorfosis.
Tidak seperti telur reptil dan burung, telur katak tidak memiliki cangkang dan selaput
embrio. Sebaliknya telur katak hanya dilindungi oleh kapsul mukoid yang sangat
permeabel sehingga telur katak harus berkembang di lingkungan yang sangat lembap
atau berair.
Respirasi pada hewan katak :
Katak bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Paru paru katak berupa
sepasang kantung tipis yang elastis sehingga udara pernapasan dapat berdifusi, dan
dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru katak berwarna
kemerahan.
¾ Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi., hal ini karena kulit katak
tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan
dengan kulit berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Pada
pernapasan kulut : Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut
melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan
akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui
arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea).
¾ Pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan ekspirasi yang
berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup.
1. Fase Inspirasi : Udara bebas masuk melalui celah hidung (koane) ke
rongga mulut terus ke paru-paru. Bila otot bawah rahang bawah (sub
mandibularis) mengendor maka volume rongga mulut membesar. Selanjutnya
udara dari luar akan masuk ke rongga mulut melalui koane. Kemudian koane
Vertebarat X-1_2013
Page 9
•
•
•
•
•
tertutup, dilanjutkan otot bawah rahang bawah berkontraksi. Akibatnya rongga
mulut mengecil, tekanan udara rongga mulut meningkat, sehingga udara dari
rongga mulut masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru oksigen berdifusi ke
darah kapiler, sedangkan darah kapiler alveolus berdifusi ke luar.
2. Fase Ekspirasi : Setelah terjadi terjadi pertukaran gas di dalam paru-paru,
otot bawah rahang bawah berelaksasi dan otot perut berkontraksi, sehingga
rongga mulut membesar, sementara isi perut menekan paru-paru, sehingga
udara dari dalam paru-paru masuk ke rongga mulut. Selanjutnya otot bawah
rahang bawah berkontraksi, rongga mulut mengecil, sedangkan tekanannya
meningkat sehingga udara akan keluar melalui koane.
Hewan amphibi memiliki jantung yang terdiri dari 3 ruang, yaitu 2 serambi dan 1
bilik.
Peredaran darah hewan amphibi merupakan perdaran darah tertutup.
Hewan amphibi merupakan hewan berdarah dingin sehingga suhu tubuhnya berubahubah sesuai dengan suhu lingkungan.
Hewan amphibi memiliki selaput tidur pada kelopak matanya yang disebut membran
niktitans atau selaput tidur. Fungsi membran niktitans: untuk menjaga kelembapan
mata katak saat di darat dan melindungi dari gesekan di dalam air pada waktu
menyelam.
Peranan Amphibi :
1. Dalam rantai makanan berperan untuk mengatur populasi serangga.
2. Bahan makanan bagi manusia untuk memperoleh asupan protein.
3. Bahan makanan bagi hewan vertebrata lainnya seperti ular dan burung elang.
4. Sebagai objek praktikum dan penelitian.
5. Membantu membinasakan nyamuk.
Daftar Pustaka :
¾
¾
¾
¾
¾
¾
¾
¾
http://diajengasnani.blogspot.com/2009/03/amphibia.html
http://www.satwaunik.com/informasi-umum/macam-macam-hewan-amfibi/
http://zonabawah.blogspot.com/2011/07/kulit-dan-kelenjar-kulit-amfibiamphibia.html
http://biologimediacentre.com/sistem-respirasi-2-respirasi-pada-hewan-vertebrata/
http://scienceandri.blogspot.com/2011/07/amphibia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Amfibia
http://www.masbied.com/2010/06/02/alay-pernafasan-pada-hewan#more-2749
http://erickvand.blogspot.com/
Vertebarat X-1_2013
Page 10
Reptilia X-1
Anggota Kelompok :
¾ Andre Christianto (1) => reproduksi
¾ Clarissa Wardani (8) => sistem pernapasan
¾ Erlina Gracia (11) => habitat
¾ Joshua Benaya (18) => anatomi
¾ Nicholas Marco (21) => morfologi
¾ Paulina Inggrid (28) => sistem pencernaan
¾ Selina Anastasha (33) => klasifikasi
Vertebarat X-1_2013
Page 11
I. Anatomi Reptil
1. Jantung
Kebanyakan Reptil memiliki 3 bilik Jantung -> 2 Atrium dan 1 Ventrikel
Namun Buaya memiliki 4 bilik Jantung -> 2 Atrium dan 2 Ventrikel
2. Darah
Semua Reptil berdarah dingin, karena itu Reptil bergantung pada sumber panas external.
Suhu Reptil tidak senormal mamalia.
Reptil : 24 C - 35 C
Mamalia : 35 C – 40 C
3. Otot
Pergerakan Otot Reptil menghasilkan panas yang membantu metabolisme dirinya.
4. Pernapasan
Semua Reptil bernafas menggunakan paru-paru, Reptil juga memiliki otot aksial yang
membantu untuk menahan nafas saat berjalan dan menelan makanan.
5. Ekskresi
Ekskresi pada Reptil menggunakan 2 ginjal kecil. Reptil tidak dapat menghasilkan urine yang
lebih pekat daripada cariran tubuhnya.
6. Pencernaan
Saluran pencernaan Reptil singkat dan sederhana, namun Reptil membutuhkan waktu yang
lebih lama dalam mencerna makanannya karena tingkat metabolism tubuhnya yang rendah.
7. Saraf
Otak Reptil memiliki dasar yang sama dengan otak Amphibi namun otak reptile lebih besar
dari Otak Amphibi.
Reptil dirasa kurang cerdas karena ukuran otak Reptil hanya 1/10 dari ukuran otak mamalia.
8. Pengelihatan
Kebanyakan Reptil Diurnal, artinya mencari makan di siang hari, jadi pengelihatan Reptil
disesuaikan dengan terangnya cahaya.
Beberapa ular juga Buta, namun memiliki infra merah.
9. Reproduksi
Hampir semua Reptil bereproduksi secara seksual, walaupun ada yang dapat bereproduksi
secara aseksual namun jumlahnya sangatlah kecil.
10. Struktur Rangka
Tulang belakang dari Reptil berbentuk Horizontal.
II. Morfologi
- Seluruh tubuh ditutupi kulit kerik atau sisik
- Pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan
pergantian kulit secara total yaitu pada anggota sub-ordo Ophidia
- Pengelupasan kulit sebagian pada anggota sub-ordo Lacertilia.
- Semua reptil bergigi marginal kecuali kura –kura
Vertebarat X-1_2013
Page 12
- Kelamin luar reptil jantan berupa penis dan satu pasang hemipenis
- Beberapa spesies memiliki tungkai seperti dayung pada ordo Chelonia
- Semua reptile daerah darat memiliki langit –langit sekunder
- Alat pendengaran reptile berupa telinga luar
III. Klasifikasi Reptilia
Dasar klasifikasi reptilia dilihat dari ada tidaknya lubang temporal pada tulang tengkoraknya,
yaitu dibagi menjadi :
1) Crocodylia (buaya)
¾ Merupakan subkelas Archosaurus
=> tengkoraknya dengan 2 lubang temporal yang selalu berhimpit pada pelat tulang
yang terbuka
¾ Sering terdapat lubang-lubang pada tengkoraknya, yaitu pada depan mata dan
pinggiran rahang bawah
¾ Hewan reptil paling besar
¾ Kulit mengandung sisik dari bahan tanduk
¾ Ekor panjang dan kuat
¾ Jantungnya memiliki 4 ruang namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri tidak
sempurna
¾ Contoh : buaya air tawar Irian (Crocodilus novaeguineae)
2) Rhynchocephalia
¾ Merupakan subkelas Lepidosauria
=> pada tengkoraknya terdapat 2 lubang di tulang-tulang yang menjadi atapnya di
daerah temporal
¾ Tipe tengkorak diapsid
¾ Mencari makan di malam hari
¾ Contoh : tuatara (Spenodon punctatum)
3) Chelonia (penyu dan kura-kura)
¾ Merupakan subkelas Anasipda
=> tidak ada lubang pada tulang yang menjadi bagian atas dari daerah temporal
¾ Dilindungi cangkang/tempurung
¾ Tempurung terdiri dari karapaks dan plastron
¾ Tidak punya gigi, diganti dengan semacam modifikasi pada rahang menjadi bentuk
seperti paruh
¾ Contoh : penyu hijau (Chelonia mydas)
4)
¾
¾
¾
¾
Squamata (ular dan kadal)
Merupakan subkelas Lepidosauria
Tubuh ditutupi sisik dari bahan tanduk
Rahang bawahnya bersatu dengan rahang atas pada bagian yang disebut satura
Contoh : komodo (Varanus komodoensis)
IV. Habitat Hewan Reptilia
Hewan Reptilia hidup di dua tempat yaitu di darat dan di laut. Darat dan laut tersebut di bagi
menjadi 5 bagian, yaitu :
1. Akuatik
: Hewan yang hidup di akuatik adalah Penyu dan beberapa jenis ular
2. Semi Akuatik : Hewan yang hidup yaitu Ordo crocodilia dan beberapa anggota ordo
Chelonia serta beberapa sub-ordo Ophidia
Vertebarat X-1_2013
Page 13
3. Terrestrial
4. Sub Teran
5. Aboreal
: Kebanyakan terdapat pada sub kelas Lacertilia dan Ophidia
: Pada sebagian kecil anggota sub-kelas Ophidia
: Pada sebagian kecil sub ordo Ophidia dan Lacertillia
V. Sistem pernapasan pada reptilia
Sebagian besar reptil bernapas melalui paru-paru. Namun pada beberapa hewan reptilia,
pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit disekitar kloaka. Sistem pernapasan pada
reptilia terbagi menjadi 2 fase. Yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi.
INSPIRASI
Dalam fase inspirasi biasanya tulang rusuk akan mengembang, volume rongga dada akan
meningkat, dan akhirnya oksigen akan masuk ke dalam paru-parunya. Skema inspirasi pada
reptil adalah sebagai berikut:
Gas oksigen dalam udara masuk melalui hidung → rongga mulut → anak tekak → trakea
yang panjang → bronkiolus dalam paru-paru → dari paru-paru gas oksigen akan diangkut
darah menuju ke seluruh jaringan tubuh.
EKSPIRASI
Dalam fase ekspirasi, tulang rusuknya akan merapat, sehingga udara (karbon dioksida) dan
uap air keluar dari paru-parunya. Skema ekspirasi pada reptil adalah sebagai berikut:
Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan melalui
paru-paru → bronkiolus → trakea yang panjang → anak tekak → rongga mulut → lubang
hidung.
*Pada Reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam.
VI. Pencernaan Reptil
Sebagai contoh, diambil pencernaan buaya. Berikut gambarnya
Pencernaan pada reptile dimulai dari rongga mulut yang memiliki gigi-gigi yang ternyata
hanya dipakai untuk mengkoyakan mangsanya, bukan untuk mengunyah. Disini makanan
ditelan bulat-bulat dengan bantuan kelenjar air ludah yang menghasilkan lender. Lalu,
makanan masuk ke dalam kerongkongan. Setelah itu sampailah di lambung. Di lambung
terbagi atas 2 bagian, yang agak membulat namanya fundus dan yang agak kecil namanya
piloris. Di fundus pyloris makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi. Setelah itu,
sampailah makanan di intestinum yang terdiri dari usus halus dan usus tebal dimana sari-sari
makanan akan diserap dan dicerna secara kimiawi. Kemudian sisa-sisa makanan yang tak
tercerna akan menuju rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang.
Jadi bagan pencernaannya:
Rongga mulut-> kerongkongan -> ventrikulus -> intestinum -> kloaka
Selain itu, proses mencerna makanan dibantu oleh kelenjar pencernaan, yakni Pankreas dan hepar.
Pankreas terletak di antara duodenum dan lambung. Di hepar ada kantong empedu (Vesica fellea)
yang menghasilkan empedu.
Vertebarat X-1_2013
Page 14
VII. Reproduksi reptilia
Cara bereproduksi reptil dilakukan dengan dua cara yaitu dengan ovipar (bertelur) dan
ovovivipar (bertelur dan beranak) . Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur
dan dilindungin oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada
di dalam telur . Telur di keluarkan oleh induknya lalu dieramkan hingga menetas .
Ovovivipar merupakn embrio yang berkembang dalam telur , tetapi telur tersebut masih
tersimpan dalam tubuh induknya , embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang
terdapat di dalam telur tersebut , jika sudah cukup umur telur itu mentas lalu dilahirkan oleh
induknya
DAFTAR PUSTAKA
http://mokoagow.blogspot.com/2O1O/12/sistem-reproduksi-reptil.html?m=1
http://en.wikipedia.org/wiki/Reptile
http://ahmadyanuar.wordpress.com/2011/10/07/reptil/
www.slideshare.net/presta21/reptilia-mamalia
http://www.materisekolah.com/sistem-pernapasan-pada-reptilia/
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pernapasan-pada-reptil.html
http://rani-imersi.blogspot.com/2011/11/sistem-pernapasan-reptil.html
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://wandylee.files.wordpress.com/2012/05/reptil.j
pg&imgrefurl=http://wandylee.wordpress.com/tag/pencernaanbuaya/&h=543&w=1343&sz=37&tbnid=LM0b73lAczI8UM:&tbnh=45&tbnw=111&zoom=
1&usg=__QCPcPBLW7z9uWUymdqIi8iH7ck8=&docid=XfCtrZBFh8fm3M&hl=en&sa=X
&ei=8uw9UdTKAoXirAfe3IC4Dg&ved=0CDUQ9QEwAQ&dur=3208
http://iceteazegeg.wordpress.com/2009/04/18/sistem-pencernaan-hewan/
http://imamabror.wordpress.com/2010/08/18/sistem-pencernaan-pisces-amphibi-dan-reptile/
Vertebarat X-1_2013
Page 15
CLASSIS AVES
Anggota kelompok : (X1)
- Pinkan Putri Wijaya
- Aurellia Priska
- Gabriella Pietra
- Joanne Mavis
- Christopher Cornellius
- Samuel Sentosa
A. Fungsi bulu, habutat, dan cara hidup Aves
1. Fungsi Bulu Pada Burung
Bulu pada burung memiliki banyak fungsi. Yang pertama adalah dapat mencegah
hilangnya panas tubuh burung di cuaca yang dingin dan dapat mempertahankan kesejukan
tubuh burung di cuaca yang panas. Bulu juga berfungsi untuk menutupi dan memperindah
tubuh burung. Ada juga plumae yang berfungsi agar burung dapat terbang, plamulae yang
berfungsi sebagai isolator dan filoplumae yang berfungsi sebagai sensor. Selain itu, bulu juga
berfungsi untuk mengangkut tubuh burung ke udara, melindungi kulit burung dari gigitan
serangga dan untuk menghangatkan telur pada saat dierami.
2. Habitat Burung
Burung memiliki habitat di darat sampai ketinggian 6 km.
3. Cara Hidup Burung
Burung hidup dengan cara bermigrasi. Di daerah Alas Pulor sekelompok burung
melakukan migrasi dari daratan Asia menuju Australia. Migrasi ini disebut dengan migrasi
Asia Timur – Australia). Burung-burung tersebut datang dari Barat dan berada di daerah
sekitar Pantai Selatan di Taman Nasional pada bulan September sampai November. Setelah
itu mereka melanjutkan migrasi ke daerah timur. Burung-burung yang bermigrasi akan
terbang bersama kelompoknya membentuk formasi huruf V.
B. Morfologi Aves
•
Bentuk paruh burung berdasarkan makanannya :
1.
•
•
•
Bentuk paruh pendek dan kuat
Pemakan biji-bijian
Contoh : burung pipit
•
Bentuk paruh runcing dan tajam pada bagian ujungnya
2.
Vertebarat X-1_2013
Page 16
•
•
Penghisap nectar
Contoh : burung kolibri
3.
• Bentuk paruh panjang, kuat dan runcing
• Digunakan untuk mencari makan di batang kayu (dengan cara mematuk)
• Contoh : burung pelatuk
4.
•
•
•
Bentuk paruh kuat, tajam dan melengkung pada bagian ujungnya
Digunakan untuk mengoyak mangsanya
Contoh : burung elang
5.
•
•
•
Bentuk paruh menyudut
Digunakan untuk mencari makanan di daerah berair
Contoh : bebek, angsa
6.
Vertebarat X-1_2013
Page 17
•
•
•
Bentuk paruh memanjang dengan kantung di paruh bagian bawah
Digunakan untuk menangkap dan menyimpan ikan
Contoh : burung pelican
Bentuk kaki burung :
1.
•
•
•
Bentuk kaki datar dan berkuku
Digunakan untuk mengais tanah
Contoh : ayam
2.
•
•
•
Bentuk kaki kuat dan berkuku
Digunakan untuk memanjat dan membawa makanan
Contoh : burung kakatua
3.
•
•
•
Vertebarat X-1_2013
Bentuk kaki berselaput
Digunakan untuk berenang
Contoh : angsa, bebek, pelican
Page 18
4.
•
•
•
Bentuk kaki kuat dan berkuku tajam
Digunakan untuk mencengkram mangsa
Contoh : elang
5.
•
•
•
Bentuk kaki datar namun kuat
Digunakan untuk memanjat dan
bertengger
Contoh : burung pelatuk
6.
• Bentuk kaki ramping dan datar
• Digunakan untuk bertengger
• Contoh : burung pipit
1. Sub-kelas Archaeornithes (burung bengkarung)
Burung-burung bergigi, telah punah. Metacarpal terpisah. Tidak ada pigostil. Vertebrata
kaudal masing-masing dengan bulu-bulu berpasangan. Contoh :Archaeopterygiformes
2. Sub-kelas Neonithes
Ada yang telah punah, tetapi ada yang termasuk burung modern. Bergigi atau tidak bergigi.
Metacarpal bersatu. Vertebrata kaudal tidak ada yang mempunyai bulu berpasangan.
Kebanyakan mempunyai pigostil. Sternum ada yang berlunas, ada pula yang rata.
a. Odontognathae.
Vertebarat X-1_2013
Page 19
b.
Contoh : Hesperornis dan Ichthyornis, keduanya telah punah. Bergigi. Ditemukan di
Amerika Serikat
Palaeognathae.
- Burung berjalan atau sedikit saja terbang.
- Tulang sternum tidak berlunas.
- Semua dengan tulang vomer yang membentuk jembatan pada tulang langitlangit.
- Tidak ada gigi, vertebrata kaudal bebas, tulang korakoid dan scapula kecil.
•
Beberapa ordo:
1. Ordo Struthioniformes.
Contoh : burung unta (Struthio camelus) hidup bergerombol Berasal dari Afrika dan
Arabia.
2. Ordo Rheiformes.
Contoh : burung rea (Rhea sp.) Tidak dapat terbang, tidak berlunas. Berasal dari
Amerika Latin.
3. Ordo Casuariiformes.
4. Contoh : burung kasuari (emu). Tidak dapat terbang, tidak berlunas, Banyak
terdapat di Australia dan Irian.
5. Ordo Dinornithiformes. Burung moa. Terdapat di Selandia Baru
6. Ordo Aepyornithiformes. Terdapat di Malagasi
7. Ordo Apterygiformes. Burung Kiwi. Terdapat di Selandia Baru.
8. Ordo Tinamiformes. Burung tinamu. Sayap dapat digunakan untuk terbang.
Berlunas. Contoh :Tinamus sp., Rhynchotus sp. Terdapat di Amerika Latin.
c. Impennes.
- Burung penguin.
- Memiliki ciri: Sayap (anggota gerak anterior) digunakan untuk berenang, tidak
dapat terbang,metatarsus bersatu, tetapi tidak sempurna,empat buah jari terarah ke
muka, jari-jari dengan selaput kulit,bulu kecil-kecil menutup seluruh tubuh. Di
bawah kulit terdapat lapisan lemak tebal.
Ordo Sphenisciformes. Contoh : Aptenodytes forsteri, penguin raja diraja.
d.
•
Neognathae.
- Burung-burung modern.
- Ciri-ciri: Berlunas, metatarsus bersatu,vomer kecil dan tidak membentuk
jembatan pada langit-langit.
Ordo
1. Ordo Gaviiformes
- Burung lun.
- Ciri-ciri: kaki pendek pada ujung tubuh. Jari-jari penuh dengan membran kulit.
Patella kecil-kecil.
- Contoh : Gavia immer, di belahan bumi utara
2. Ordo Podicipitiformes.
- Burung grebe.
- Memiliki ciri-ciri: ekor berbulu kapas,kaki jauh di bagian belakang tubuh. Dapat
menyelam dengan cepat (hilang sekejap mata). Hidup di air tawar atau pantai
laut. Omnivora.
- Contoh :Podicepsauritus, Podilymbus podiceps.
Vertebarat X-1_2013
Page 20
3. Ordo Procellariiformes.
- Burung albatross.
- Hidup di lautan.
- Bertelur di pulau-pulau.
- Contoh : Diomedea exulans. Albatross berkelana ikut perahu di laut selatan,
sayap 3 m. Oceanodroma sp. Albatross kecil.
4. Ordo Pelecaniformes.
- Burung pelican, burung gannet.
- Morus bassana banyak terdapat di daerah tropis (burung camar).
5. Ordo Ciconiiformes.
- Hidup di sawah: burung blekok, flamingo. Leher panjang, kaki panjang.
Makanannya ikan dan hewan air lainnya. Hidup berkoloni.
- Contoh: Phoenicopterus ruber (flamingo), Casmerodius albus(blekok putih).
C. Anatomi
Aves memiliki tulang dada pipih dan kuat, memiliki kantong alveolus, berdarah panas
(homoioterm), peredaran darah tertutup dan berganda, tulangnya tipis dan berlubang
untukmeringankan, hasil ekskresinya setengah padat dan betina umumnya hanya
mempunyai oviduk/ovarium sebelah kiri saja.
D. Sistem Peredaran Darah, Sistem Respirasi, Sistem pencernaan, dan
Sistem Saraf Pusat
• Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah tipikal pada burung, yaitu seperti pada mammalia, bedanya
hanya lengkung arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan, sedangkan pada
mammalia terletak di sebelah kiri.
• Sistem Respirasi
trakea melanjut sebagai 2 buah bronki pada siring (alat suara). Paru-paru dilengkapi
dengan kantung-kantung udara (ada 9 buah, 4 berpasangan, dan 1 median). Fase aktif
respirasi itu adalah ekspirasi dan fase pasif adalah inhalasi.
• Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari esophagus, proventrikulus (lambung, kelenjar),
empedal (gizzard), usus halus, dan usus besar. Pada merpati (burung umumnya) tidak
mempunyai kandung empedu, walaupun mungkin terdapat pada beberapa jenis.
Sebuah tembolok bermuara pada sophagus. Sel-sel pelapis tembolok itu mudah lepas
dan membentuk “susu merpati” yang dipakai sebagai makanan anak-anaknya. Ada 2
buah sekum (caecum) pada permulaan usus besar.
•
Sistem Saraf Pusat
Dibagi menjadi 2 :
- Otak, yang terdiri dari :
a. Cerebrum/Otak besar
Pada otak besar bentuknya tidak berliat – lipat, sehingga jumlah neuron padda
burung berkembang dengan membentuk dua gelembung, yang mempengaruhi
penglihatannya
b. Cerebellum/ Otak kecil.
Vertebarat X-1_2013
Page 21
-
Pada otak kecil mempunyai perkembangan yang berguna sebagai pengatur
keseimbangan pada waktu terbang atau melayang-layang.
c. Mesencephalon/Otak tengah.
Pada otak tengah mempunyai perkembangan yang berguna sebagai fungsi
penglihatan.
d. Sumsum lanjutan/Medulla Oblongata
Medulla Spinallis
E. Sistem Reproduksi
1. Alat reproduksi
a. Genitalia Jantan
o Testis
-
-
-
berjumlah sepasang
Berbentuk oval
Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan
spermatozoa
o Epididimis
berjumlah sepasang
berukuran kecil,
epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju ke vas
deferens.
o Vas deferens
berjumlah sepasang.
Pada hewan muda tampak halus
pada hewan tua nampak berkelok-kelok
b. Genitalia Betina
o Ovarium.
- ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri
- terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
o Saluran reproduksi
oviduk dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian:
a. bagian anterior
infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre.
b. bagian posterior
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang
mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland
untuk menghasilkan cangkang kapur.
2. Proses Fertilisasi :
- Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh
oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka.
- Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan
bermuara di kloaka.
- Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke
dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat
perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma
akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Vertebarat X-1_2013
Page 22
-
Burung kemudian bertelur dan dierami induknya kemudian menetas.
3. Fungsi bagian telur
a. Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio
b. Kuning telur --> cadangan makanan embrio
c. Kalaza --> menjaga goncangan embrio
d. Putih telur --> menjaga embrio dari goncangan
e. Rongga udara --> cadangan oksigen bagi embrio
f. Amnion --> Amnion adalah semacam membran/selaput yang melindungi
embrio dalam telur. Yang memiliki amnion telur adalah reptilia, unggas, dan
mamalia sehingga ketiga kelas ini disebut “amniota”. Amnion telur tidak terdapat
pada ikan dan amphibia, sehingga dua kelas ini disebut “anamniota”.
F. PERANAN AVES
Peranan positif bagi manusia :
1. Sebagai bahan makanan :
a. Telur : burung puyuh, ayam, bebek
b. Daging : ayam, bebek, burung dara
c. Kulit : ayam
2. Sebagai bahan pembuat kok bulu tangkis : bulu ayam
3. Sebagai bahan isian bantal : bulu angsa
4. Sebagai hiasan : bulu burung merak
5. Sebagai hewaan peliharaan : burung beo, burung kakatua
6. Mengurangi populasi hama (memakan serangga, ulat)
7. Sebagai obat penambah energy : dari sarang burung wallet yang berasal dari air liur
wallet kering yang dijadikan sup/manisan
Bermanfaat bagi makhluk hidup lain :
1. Sebagai bahan makanan (konsumen tingkat 2 dalam rantai makanan)
2. Membantu penyerbukan
Peranan Negatif :
1. Menjadi hama di sawah : burung pipit memakan biji padi/jagung/gandum di sawah
2. Virus H5N1 : melalui partikel tinja yang terbawa angin, jika dihirup manusia akan
menyebabkan flu burung. Flu burung menyebabkan radang paru akut. Flu burung
disebarkan oleh ayam dan itik.
G. Daftar Pustaka
http://aans.mywapblog.com/morfologi-aves-burung.xhtml
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/06/berbagai-bentuk-paruh-dan-kaki-unggas.html
http://yusufgntnx.blogspot.com/2011/05/bab-i-pendahuluan-aves-unggas.html
http://irwanalyani.wordpress.com/2010/04/12/aves/
http://www.ilmubiologi.blogspot.com/2011/makhluk-hidup-bagi-manusia
Vertebarat X-1_2013
Page 23
Nama :
Calista Elysia
Christian Beltroy
Henry Utama
Nesstin Ronica
Rafaela Shania
Richard Emanuel
Yohanes Leonardo
(03)
(06)
(15)
X1
(25)
(30)
(31)
(37)
Kelas Mamalia
1. Mamalia memiliki bentuk tubuh yaitu :
•
•
•
•
•
•
•
Mamalia dibagi menjadi dua yaitu mamalia besar dan mamalia kecil
Mamalia kecil memiliki ukuran berat badan dewasa < 5 Kg , contoh hewannya adalah
: tikus, bajing dan kelelawar
Mamalia besar memiliki ukuran berat badan dewasa > 5 Kg , contoh hewanya adalah :
rusa, harimau , dan kerbau air.
Memiliki rambut untuk menutupi tubuhnya , yang berguna untuk melindungi dari
suhu dingin dan panas
Memiliki gigi yang bermacam-macam yaitu : gigi graham, gigi taring dan juga gigi
seri .
Jari tangan mamalia tidak lebih dari 5 jari
Mamalia yang hidup di darat biasanya memiliki kaki untuk berjalan, memanjat,
berenang .
2. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MAMMALIA
Sistem peredaran darah adalah sistem yang memiliki hubungan dengan pergerakan
darah di dalam pembuluh darah. Fungsi dari peredaran darah yaitu untuk mengangkut zat-zat
makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut oksigen dan
karbodioksida dari seluruh jaringan ke alat respirasi.Pada golongan hewan mammalia tidak
dijumpai suatu pusat peredaran, berbeda dengan hewan invertebrata yang tidak memiliki
suatu pusat peredaran.Selain itu pada hewan mammalian sistem peredaran darahnya
merupakan sitem peredaran darah tertutup.
Dalam sistem peredaran darah jantung merupakan organ yang paling utama. Jantung
berfungsi untuk memompa darah yang kaya oksigen ke dalam sistem arteri dan menampung
darah yang kaya oksigen ke dalam sistem vena serta meneruskannya ke paru-paru untuk
proses reoksigenasi.Jantung hewan mammalia dibagi menjadi 4 bagian sama seperti manusia
yaitu :
‐ Ventrikel Dekster (serambi kanan)
‐ Ventrikel Sinister (serambi kiri)
‐ Atrium Dekster (atrium kanan)
‐ Atrium Sinister (atrium kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga darah yang kaya O2
tidak dapat bercampur dengan darah yang kurang mengandung O2.Salah satu contoh hewan
mammalia yang hidup di air adalah ikan paus.Ikan paus memiliki sistem peredaran darah
khusus yang dapat mengalirkan darah secara langsung menuju otak, dengan cara ini sampai
Vertebarat X-1_2013
Page 24
saat ikan paus berada di permukaan air, ia tetap bisa menyalurkan oksigen dalam tubuhnya
secara langsung ke otak.
3. Habitat mamalia
Mamalia hidup di dua habitat, yaitu mamalia laut dan mamalia darat. Mamalia yang biasanya
hidup di laut adalah binatang yang strukturnya tubuhnya besar , contoh : paus dan lumbalumba . mamalia yang biasanya hidup di darat adalah mamalia yang struktur tubuhnya lebih
kecil , contoh: tikus ,dan kera ekor panjang
4. Sistem pernafasan pada mamalia
Adanya diafragma itu sangat membantu dalam pernafasan mammalia yang memerlukan
banyak O2 karena aktivitas dan kecepatan metabolismenya tinggi.
Paru-paru mammalia terletak di rongga dada di dalam selaput pleura.
Jika otot radial dan otot melingkar diafragma berkontraksi, diafragma akan turun dan volume
rongga dada bertambah besar.
Pada mammalia, udara masuk paru-paru pertama-tama melalui lubang hidung yang berfungsi
sebagai saringan dan juga memanaskan udara pernafasan.
Dari rongga hidung lalu masuk ke faring dan juga terbuka ke rongga mulut.
Dari faring masuk trakea. Epiglotis melindungi agar makanan tidak masuk ke trakea saat
menelan.
Trakea bercabang dua menjadi bronki kiri dan kanan yang berhubungan dengan paru-paru kiri
dan kanan.
Trakea mempunyai penebalan tulang rawan berbentuk C sebagai penyokong.
Lalu udara masuk ke alveoli didalam paru-paru
alveoli dikelilingi oleh pembuluh kapiler dan di daerah ini terjadi difusi O2 dan CO2.
Rongga dada di sebelah luar disokong oleh tulang rusuk dan dipisahkan dengan rongga perut
oleh diafragma.
Paru-paru dilapisi pleura visceral dan pleura parietal. Diantara dua pleura terdapat rongga
pleura. Tekanan pada rongga pleura kurang lebih sekitar 3-4 mmHg.
Tekanannya rendah karena dalam perkembangan paru-paru mula-mula memenuhi seluruh
rongga dada, tapi kemudian rongga dada berkembang lebih besar daripada paru-paru.
Karena itu tekanan pada rongga pleura atau tekanan intratoraks biasanya 3-4 mmHg lebih
kecil dibanding tekanan luar.
Inspirasi
Selama inspirasi rongga intratoraks bertambah besar. Gerakan diafragma menyebabkan 75 %
bertambah besar pada nafas biasa.
Pada mamalia waktu inspirasi diafragma turun menyebabkan rongga dada bertambah dan
terjadi perbedaan tekanan lebih besar antara udara luar dan rongga intratoraks. Karena itu
paru-paru mengembang karena menghirup udara. Pernafasan dengan penggunakan diafragma
disebut pernafasan perut.
Membesarnya rongga dada juga dapat dengan kontraksi otot interkosta, yang menyebabkan
tulang rusuk terangkat. Dengan demikian rongga dada akan bertambah volumenya.
Pernafasan ini disebut pernafasan dada.
Ekspirasi
Tekanan intratoraks bertambah karena diafragma dan tulang rusuk kembali pada posisi
semula masing-masing.
Vertebarat X-1_2013
Page 25
Hal ini menyebabkan udara di paru-paru didorong keluar karena tekanan intratoraks
bertambah menjadi lebih besar dari tekanan udara yang diluar dan elastisitas, paru-paru itu
sendiri.
Binatang berkaki 4, Anak-anak dan wanita lebih banyak mempergunakan diafragma
Hewan penyelam dan laki-laki lebih banyak dengan otot interkosta.
Kecepatan Respirasi
Kecepatan respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Suhu, jika suhu turun maka kecepatan respirasi bertambah
Kekurangan O2 menyebabkan kecepatan respirasi bertambah
Konsentrasi CO2 bertambah menyebabkan kecepatan respirasi bertambah
5.
‐
‐
‐
Sistem reproduksi pada mamalia
Cara perkembang biakan mamalia :
1. Ovipar / bertelur
Embrio yang berkembangdan dalam telur dan mendapatkan makanan dari cadangan
makanan yang ada di telur. Contohnya Platipus.
2. Vivipar / beranak
Embrio berkembang dan mendapatkan makanan dari dalam uterus / rahim betina, lalu
anak akan dikeluarkan melalui vagina induk betina. Contohnya Kucing, Sapi, Kerbau,
dll.
3. Ovivipar / beranak dan bertelur
Embrio berkembang di dalam telur, tetapi telur menetas di dalam tubuh betina, lalu
stelah cukup umur, anak dari telur tersebut akan dikeluarkan dari vagina.
Alat reproduksi mamalia jantan :
1. Testis sebagai penghasil sperma
2. Vas deferens sebagai saluran pengeluaran sperma dari testis
3. Penis sebagai alat masuknya sperma ke alat kelamin betina
Alat reproduksi betina :
1. Ovarium sebagai penghasil sel telur
2. Tuba falobi sebagai saluran pengeluaran telur dan tempat fertilisasi
3. Uterus sebagai tempat pertumbuhan embrio dalam tubuh betina
4. Vagina sebagai tempat msuknya sperma dan keluarnya anak
6. Ordo pada mamalia
1. Ordo monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur ( ovipar ) , contoh hewannya adalah :
platipus (Platypus sp.) yang hidup di sungai dan nodiak atau landak irian ( Zaglosuss bruijni
).
2. Ordo marsupialia
Umumnya dijumpai pada pada hewan betina di bagian vertical tubuh atau lipatan marsupial
di sekeliling putting susu pada abdomen, umunya marsupialia tidak memiliki plasenta,
telurnya dibuahi secara internal .contoh hewannya adalah : kanguru (Macropus sp.)dan
monyet ekor panjang (Muretia longicauda )
3. Ordo chiroptra
Merupakan kelompok mamalia yang dapat terbang, contoh kalelawar. Kelelawar berukuran
kecil dengan lengan depan dan jari ke-2 kan ke-5 sangat panjang .dengan lapisan membrane
kulit integumental atau bisa disebut sayap. Ordo ini dibagi menjadi 2 yaitu : megachiroptera
Vertebarat X-1_2013
Page 26
dan microchiroptera . contoh hewan megachiroptera : kalong (Pteropus vampyrus )dan
cecudu pisang ( Marcoglosuss maximus ) , contoh microchiroptera: kelelawar bebas
(Tadarida sp. ) dan kelelawar coklat (Myotis sp.)
4. Ordo carnivora
Merupakan mamalia pemakan daging. Semua mamalia jenis ini memiliki cakar dan
memiliki gig taring . contoh : anjing peliharaan ( Canis sp.) , beruang madu ( Herlarcos
malaynus) , dan harimau ( Felis tigris ).
5. Ordo primata
Mamalia yang matanya stereoskopik menghadap ke depan. Contoh hewan : kera ekor
panjang ( Macaca fascicularis) , dan orang utan ( Pongo pygmeus )
7. Peranan mamalia
-Hewan yang dapat dimakan dagingnya seperti :
1. Sapi
2. Kambing
3. Babi
4. Kerbau
5. Unta
6. Kelinci
-Hewan yang dapat diminum susunya :
1. Susu sapi
2. Susu kuda liar
-Hewan yang dapat digunakan sebagai bahan baku sandang yang diambil kulitnya :
1. Sapi
2. Kambil
-Hewan yang dapat membantu dalam bidang industri
1. Domba : diambil rambutnya untuk bahan wol
2. Gajah : dapat membantu manusia mengangkat batang pohon
-Hewan yang membantu dalam kepolisian
1. Anjing : dengan penciumannya yang tajam
-Hewan yang membantu untuk penelitian
1. Simpanse
2. Tikus
-Hewan yang digunakan sebagai peliharaan :
1. Anjing
2. Kucing
3. Hamster.
Daftar pustaka
http://pgs.nul.is/2011/09/respirasi-pada-hewan-invertebrata-dan.html
http://irwanalyani.wordpress.com/2010/04/16/mamalia/
d.shvoong.com/exact-sciences/biology/2311641-perkembangbiakan-pada-mamalia/
Widayati,Sri . Rochmah , Siti Nur. Zubedi . 2009 .Biologi SMA/MA kelas X . Jakarta. Pusat
Perbukuan
Vertebarat X-1_2013
Page 27
Vertebarat X-1_2013
Page 28
Download