TUGAS BIOLOGI PISCES X1 Nama Kelompok: Christian Angga Felix Lewi Lucy Setiawan Michelle Marceline Nicholas Antonio Florentia Fanny Tommy Vertebarat X-1_2013 x1/ x1/ x1/ x1/ x1/ 23 26 x1/ x1/ 5 13 20 35 36 Page 1 A. MORFOLOGI PISCES Ciri-Ciri umum pada pisces: • Memiliki ekor dan sirip yang memudahkannya untuk berenang dan menjaga keseimbangan • Memiliki gelembung renang yang memudahkannya untuk naik turun di dalam air • Umumnya bernapas menggunakan insang • Telinga hanya di dalam. Tidak ada telinga tengah dan telinga luar • Pada umumnya memiliki kulit bersisik dan licin karena terdapat selaput lender (glandula mukosa), tetapi ada juga yang tidak memiliki sisik. Contoh: ikan lele • Merupakan hewan berdarah dingin • Suhu tubuhnya dapat berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungan • Penapasan umumnya dilakukan dengan menggunakan insang • Umumnya ovipar dan fertilisasi eksternal (di luar tubuh induk) • Cor (jantung) terdiri dari dua ruang yaitu atrium dan ventrikel • Memiliki 4 tipe squama (sisik), yaitu: a) Cycloid : sisik yang berbentuk lingkaran dan tidak bergerigi Terdapat di ikan jenis teleostei b) Ctenoid : sisik yang berbentuk sisir dan terdapat gerigi kecil Terdapat di ikan jenis teleostei c) Ganoid : sisik yang berbentuk belah ketupat, keras dan mengkilap Terdapat di ikan jenis lepisdosteus, scaphyrynchus d) Plkoid : sisik yang memiliki struktur seperti gigi Terdapat pada ikan hiu dan ikan bertulang rawan lainnya • Memiliki 4 tipe ekor a) Protocercal : berbentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris Terdapat pada ikan daun, ikan mola, ikan Oscar, ikan lemon, ikan tigawaja b) Diphycercal : berbentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing Terdapat di ikan paru-paru, ikan sidat dan ikan salamander c) Heterocercal : berbentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung ventra yang lebih kecil Terdapat di ikan hiu paus, ikan hiu jemur, ikan hiu pasir d) Homocercal : berbentuk pinna caudalis yang berlekuk dan ditunjang jari-jari sirip ekor Terdapat di ikan pedang, ikan marlin hitam, ikan marlin putih, ikan marlin biru • • • Sumber: http://ashyrismail.blogspot.com/2012/10/tipetipe-bentuk-ekor-ikan.html http://setiyanadewi.blogspot.com/2012/09/struktur-tubuh-pisces.html http://kumalkamil.blogspot.com/2010/10/squama-atau-sisik-ikan.html B. KLASIFIKASI PISCES Vertebrata dibagi menjadi 2 kelompok menurut ada-tidaknya rahang. Vertebrata tidak berahang : superkelas Agnatha. Vertebrata ber-rahang : superkelas Gnathostomata. Klasifikasi Pisces: A. Superkelas Agnatha: Vertebarat X-1_2013 Page 2 Contoh species dari superkelas Agnatha yang masih hidup masuk ke dalam kelompok: a. Cephalapidomorphi: Lamprey. b. Mycini: Hagfish. B. Superkelas Gnathostomata: Superkelas Gnathostomata dibagi menjadi 6 kelompok: Chondrichthyes,Osteichthyes,Amphibia,Aves,Reptilia,Mamalia. Pisces hanya masuk ke dalam kelas Chondrichthyes dan Osteichthyes. C. Kelas Chondrichthyes (Ikan bertulang rahang): Contoh ikan: Ikan hiu bertubuh langsing, ikan pari bertubuh pipih atasbawah, Chimaera sp. D. Kelas Osteichthyes (Ikan bertulang sejati): Kelas Osteichthyes dibagi menjadi 2: subkelas Actinopterygii dan subkelas Sarcopterygii. D.1 Subkelas Actinopterygii: Contoh: a. Cyprinus carpio / ikan mas. b. Betta splendens / ikan cupang. c. Premnas Biaculeatus / ikan badut. D.2 Subkelas Sarcopterygii: Contoh: a. Ikan bersirip lobus. ex: Latimeria chalumnae b. Ikan paru-paru(lungfish) C. BENTUK TUBUH BentukTubuh : Bentuk tubuh ikan antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Bentuk-bentuk tubuh ikan di bagi menjadi dua yakni: a. Simetri bilateral yaitu, ikan yang apabiladibelah di tengah dengan potongan sagital, maka akan mendapatkan hasil yang sama antara bagian kiri dan kanan. b. Non simetri bilateral yaitu, ikan apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka akan mendapatkan hasil yang berbeda. Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti tetesan air. a. Datar (flat/depressed) Contoh :Pari (Dasyatissp) b. Ideal (Fusiform, streamline) Contoh :Hiu (Carcharinusleucas) Vertebarat X-1_2013 Page 3 c. Eel-like (elongated) Contoh :lele (Clariasbathracus) d. Pipih (kebawah = depressed dan kesamping = compressed) Contoh : angel fish, butterfly fire e. Bulat (Rounded) Contoh :Buntal Vertebarat X-1_2013 Page 4 D. Sistem Ekskresi Sistem eksresi mempunyai fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Sistem eksresi ikan terdiri dari: 1. Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O 2. Kulit ;kelenjar kulitnya mengeluarkan lender sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di dalam air. 3. Sepasang ginjal (sebagianbesar) yang mengeluarkan urine. Sistem Osmoregulasi Pengaturan tekanan osmotic cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga prosesproses fisiologis tubuhnya berfungsi normal. Osmoregulasi pada ikan air tawar 1. Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan kedalam tubuh. 2. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan Malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air. 3. Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi. Osmoregulasi pada ikan air laut 1. Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’ air laut sebanyak-banyaknya 2. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil dari pada ikan air tawar. E. Sistem saraf System ini dapat dikatakan sebagai system koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksidsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke system saraf (sarafpusatdsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan hormone dikirim ke organ target dan aktivitas metabolism akan merangsang jaringan-jaringan untuk bergerak. Vertebarat X-1_2013 Page 5 Sistem saraf terdiri dari : 1. system cerebro spinal : a) system saraf pusat : otak dan tulang punggung b) system saraf tepi Keistimewaan system saraf pada ikan: system saraf pada Linealateralis adalah untuk mendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dansebagainya) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah. F. Peredaran darah pada ikan Sistem peredaran darah atau sirkulasi darah pada ikan terdiri atas 2 alat utama, yaitu: Jantung, dan sinus venosus. Jantung pada ikan terbagi dalam 2 ruangan, ventrikel (bilik) dan atrium (serambi). Jantung ikan terletak dibelakang insang (rongga pericardium). Sinus venosus adalah rongga penerima darah dari vena terbuka, terletak di ruang depan jantung. Terdapat pula klep yang berguna untuk menjaga agar aliran darah selalu searah.. Sistem peredaran pada ikan ini disebut system peredaran darah tunggal, karena darah hanya melewati jantung satu kali, berbeda dengan manusia yang darah nya melewati jantung dua kali. Berikut gambar diagram beserta arah aliran darahnya. Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/2007808-sistem-peredaran-darah-pada-ikan/ http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/sistem-peredaran-darah-tertutupikan.html#.UTta0FcxB8s http://baihaqi-viking.blogspot.com/2011/12/sistem-peredaran-darah-pada-ikan.html http://4.bp.blogspot.com/_BKmJAzwvVzY/Sh-E5297oI/AAAAAAAAAEA/Vdz8FUMYOYk/s320/peredaran-darah-ikan.jpg http://static.sman10garut.sch.id/wp-content/uploads/2012/10/ikan.jpg G. SISTEM PERNAPASAN Sistem pernafasan psices, ikan (pisces) bernafas dengan insang, pada tahap inspirasi, mulut ikan akan terbuka dan insang akan menutup, sehingga air masuk kedalam tubuh si ikan, namun air tidak pergi ke faring, air akan dibelokan menuju insang. Insang sendiri berupa lembaran-lembaran yang akan dilalui air. Air yang melewati insang akan diserap oksigennya dan ditukar dengan karbon dioksida. Pada proses ekspirasi, mulut menutup, dan insang akan terbuka, air yang mengandung karbon dioksida tadi kemudain akan dikeluarkan. H. Reproduksi Ikan Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Ikan terkenal sebagai makhluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahunnya. Vertebarat X-1_2013 Page 6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan seksual ikan antara lain: spesies, ukuran, dan umur. Secara umum ikan-ikan yang mempunyai ukuran maksimum kecil dan jangka waktu hidup yang relative pendek, akan mencapai kematangan seksual lebih cepat dibandingkan ikan yang mempunyai ukuran maksimum lebih besar. Berdasarkan tipe-tipe reproduksi dan seksualitas, ikan dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu: • Biseksual : Jenis ikan yang memiliki 2 kelamin dalam 1 spesies/ dengan kata lain dibedakan menjadi jantan dan betina. • Uniseksual : Organisme yang berkelamin tunggal. • Hermaprodit : Sebuah organisme yang memiliki kelamin ganda. Hermaprodit dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu: ¾ Hermaprodit Singkroni : Golongan ikan yang gonadnya terdapat sel kelamin jantan dan betina yang dapat aktif secara bersamaan. ¾ Hermaprodit Protandi : Golongan ikan yabg dalam hidupnya mengalami perubahan jenis kelamin dari jantan menjadi betina. Misalnya ikan Black Porgy, ikan ini pada umur 3 tahun berubah dari kelamin jantan ke betina. ¾ Hermaprodit Protogini : Golongan ikan yang dalam hidupnya mengalami perubahan dari jenis betina menjadi jantan. Misalnya Labroides dimidiatus Ikan memiliki siklus reproduksi yang berbeda 1 dengan yang lainnya, misalnya saja ikan salmon (Onchorhynchud), lamprey laut (Petromyzon marinus), dan sidat (Anquilla) yang bereproduksi 1x dalam hidupnya. Ada juga ikan yang berproduksi 4 minggu sekalli contohnya Ikan seribu (Lebistes reticulates). Namun ada juga ikan yang memijah 2-3x dalam setahun misalnya Ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Berdasarkan tempat embrio berkembang dan tempat terjadinya pembuahan digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu: • Ovivar (bertelur) : Ikan yang mengeluarkan telur pada saat pemijahan, sebagian besar jenis ikan termasuk golongan ini. • Vivipar (beranak) : Ikan yang perkembangan embrionya berada dalam tubuh induknya dan perkembangan embrionya dipengaruhi oleh tali plasenta, contohnya beberapa ikan elasmobranchii. • Ovovivipar )bertelur beranak): Golongan ikan yang perkembangan embrionya berada dalam tubuh, namun perkembangan embrionya tidak dipengaruhi oleh tali plasenta, namun oleh kuning telur, contohnya ikan rockfish (Scorpaenidae). Sumber : http://goresanpenaseru.blogspot.com/2012/08/sistem-reproduksi-ikan-sistem-anat I. Sistem Pencernaan Pisces 1. Mulut Bagian terdepan dari mulut adalah bibir.Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. 2. Rongga mulut Di bagian belakang mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapat pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin, selain itu terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan. 3. Faring Vertebarat X-1_2013 Page 7 Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut, masih ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan. 4. Esofagus Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh rectum (proses osmoregulasi) 5. Lambung Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. 6. Usus ( intestinum) Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan.Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan 7. Rektum Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum. 8. Kloaka Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut. 9. Anus Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada. J. Manfaat Pisces 1. Sebagian besar dagingnya bisa dimakan. Contoh: lele (Clarias batrachus), bandeng (Chanos chanos), gurame (Ospronemus gouramy) 2. Untuk obat-obatan. Contoh: sirip hiu (Galeocerda sp.) untuk obat osteoarthritis, ikan gabus (Channa striata) untuk mempercepat penyembuhan luka bakar, pasca operasi, dll. 3. Untuk ikan hias. Contoh: piranha (Sarasalmus nattereri), dan ikan tilan (Mastacembelus erythrotaenia) 4. Untuk bahan kerajinan 5. Tulangnya untuk bahan perekat, sisanya dibuat tepung untuk pupuk dan pakan ternak • • • • Daftar Pusaka http://deviputrajaya.blogspot.com/2012/01/klasifikasi-dan-nama-latin-ikan.html http://www.soneta.org/Alam_Patin_Lestari/Ikan_Gabus_Konsumsi.htm http://health.detik.com/read/2011/02/02/104602/1558732/763/sirip-ikan-hiu-yang-berkhasiattapi-bikin-punah-hiu http://alfian-arby92.blogspot.com/2011/12/ikan-pisces.html Vertebarat X-1_2013 Page 8 Class Amphibia • • • • • Hewan amphibi memiliki kulit yang berlendir. Kulit yang berlendir ini berfungsi untuk memudahkan hewan untuk bergerak dalam air. Kulitnya juga berperan dalam menjaga keseimbangan air dan respirasi, membantu mengatur suhu tubuh ketika berada di darat melalui penguapan, dan melindungi diri dari hewan predator melalaui pengeluaran racun yang terdapat di dalam kelenjar kulit. Habitat pada hewan amphibi pada umunya tinggal di air dan di darat pada tempat lembab. Namun ada juga yang arboreal (tinggal di atas pohon) dan dibawah pohon. Alat gerak pada amphibi pada umumnya adalah pentadactylus dan tidak memiliki kkuku atau cakar. Hewan amphibi memiliki 2 pasang tungkai yang memiliki variasi oleh karena adaptasi untuk hidup di darat, air, arboreal (diatas pohon) dan dibawah pohon. Sebagian besar amphibi memiliki 4 tungkai yang relatif lemah yang tidak cocok untuk berjalan cepat diatas tanah. Ada empat tipe kaki amfibi: tipe pelompat, tipe perenang, tipe penempel dan tipe penggali. Pada tipe perenang memiliki kaki berselaput, tipe penempel memiliki bantalan penghisap di ujung jari untuk menempel di permukaan vertikal dan tipe penggali memiliki tonjolan tambahan di jari kaki belakangnya yang disebut tuberkula yang berfungsi untuk menggali. Reproduksi pada hewan amphibi merupakan reproduksi secara eksternal. Secara eksternal artinya penyatuan gamet jantan dan betina terjadi di luar tubuh.Contohnya pada hewan katak pada saat bereproduksi katak dewasa akan mencari lingkungan yang berair. Disana mereka meletakkan telurnya untuk dibuahi secara eksternal. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal dengan metamorfosis. Tidak seperti telur reptil dan burung, telur katak tidak memiliki cangkang dan selaput embrio. Sebaliknya telur katak hanya dilindungi oleh kapsul mukoid yang sangat permeabel sehingga telur katak harus berkembang di lingkungan yang sangat lembap atau berair. Respirasi pada hewan katak : Katak bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Paru paru katak berupa sepasang kantung tipis yang elastis sehingga udara pernapasan dapat berdifusi, dan dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru katak berwarna kemerahan. ¾ Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi., hal ini karena kulit katak tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Pada pernapasan kulut : Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). ¾ Pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan ekspirasi yang berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup. 1. Fase Inspirasi : Udara bebas masuk melalui celah hidung (koane) ke rongga mulut terus ke paru-paru. Bila otot bawah rahang bawah (sub mandibularis) mengendor maka volume rongga mulut membesar. Selanjutnya udara dari luar akan masuk ke rongga mulut melalui koane. Kemudian koane Vertebarat X-1_2013 Page 9 • • • • • tertutup, dilanjutkan otot bawah rahang bawah berkontraksi. Akibatnya rongga mulut mengecil, tekanan udara rongga mulut meningkat, sehingga udara dari rongga mulut masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru oksigen berdifusi ke darah kapiler, sedangkan darah kapiler alveolus berdifusi ke luar. 2. Fase Ekspirasi : Setelah terjadi terjadi pertukaran gas di dalam paru-paru, otot bawah rahang bawah berelaksasi dan otot perut berkontraksi, sehingga rongga mulut membesar, sementara isi perut menekan paru-paru, sehingga udara dari dalam paru-paru masuk ke rongga mulut. Selanjutnya otot bawah rahang bawah berkontraksi, rongga mulut mengecil, sedangkan tekanannya meningkat sehingga udara akan keluar melalui koane. Hewan amphibi memiliki jantung yang terdiri dari 3 ruang, yaitu 2 serambi dan 1 bilik. Peredaran darah hewan amphibi merupakan perdaran darah tertutup. Hewan amphibi merupakan hewan berdarah dingin sehingga suhu tubuhnya berubahubah sesuai dengan suhu lingkungan. Hewan amphibi memiliki selaput tidur pada kelopak matanya yang disebut membran niktitans atau selaput tidur. Fungsi membran niktitans: untuk menjaga kelembapan mata katak saat di darat dan melindungi dari gesekan di dalam air pada waktu menyelam. Peranan Amphibi : 1. Dalam rantai makanan berperan untuk mengatur populasi serangga. 2. Bahan makanan bagi manusia untuk memperoleh asupan protein. 3. Bahan makanan bagi hewan vertebrata lainnya seperti ular dan burung elang. 4. Sebagai objek praktikum dan penelitian. 5. Membantu membinasakan nyamuk. Daftar Pustaka : ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ http://diajengasnani.blogspot.com/2009/03/amphibia.html http://www.satwaunik.com/informasi-umum/macam-macam-hewan-amfibi/ http://zonabawah.blogspot.com/2011/07/kulit-dan-kelenjar-kulit-amfibiamphibia.html http://biologimediacentre.com/sistem-respirasi-2-respirasi-pada-hewan-vertebrata/ http://scienceandri.blogspot.com/2011/07/amphibia.html http://id.wikipedia.org/wiki/Amfibia http://www.masbied.com/2010/06/02/alay-pernafasan-pada-hewan#more-2749 http://erickvand.blogspot.com/ Vertebarat X-1_2013 Page 10 Reptilia X-1 Anggota Kelompok : ¾ Andre Christianto (1) => reproduksi ¾ Clarissa Wardani (8) => sistem pernapasan ¾ Erlina Gracia (11) => habitat ¾ Joshua Benaya (18) => anatomi ¾ Nicholas Marco (21) => morfologi ¾ Paulina Inggrid (28) => sistem pencernaan ¾ Selina Anastasha (33) => klasifikasi Vertebarat X-1_2013 Page 11 I. Anatomi Reptil 1. Jantung Kebanyakan Reptil memiliki 3 bilik Jantung -> 2 Atrium dan 1 Ventrikel Namun Buaya memiliki 4 bilik Jantung -> 2 Atrium dan 2 Ventrikel 2. Darah Semua Reptil berdarah dingin, karena itu Reptil bergantung pada sumber panas external. Suhu Reptil tidak senormal mamalia. Reptil : 24 C - 35 C Mamalia : 35 C – 40 C 3. Otot Pergerakan Otot Reptil menghasilkan panas yang membantu metabolisme dirinya. 4. Pernapasan Semua Reptil bernafas menggunakan paru-paru, Reptil juga memiliki otot aksial yang membantu untuk menahan nafas saat berjalan dan menelan makanan. 5. Ekskresi Ekskresi pada Reptil menggunakan 2 ginjal kecil. Reptil tidak dapat menghasilkan urine yang lebih pekat daripada cariran tubuhnya. 6. Pencernaan Saluran pencernaan Reptil singkat dan sederhana, namun Reptil membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mencerna makanannya karena tingkat metabolism tubuhnya yang rendah. 7. Saraf Otak Reptil memiliki dasar yang sama dengan otak Amphibi namun otak reptile lebih besar dari Otak Amphibi. Reptil dirasa kurang cerdas karena ukuran otak Reptil hanya 1/10 dari ukuran otak mamalia. 8. Pengelihatan Kebanyakan Reptil Diurnal, artinya mencari makan di siang hari, jadi pengelihatan Reptil disesuaikan dengan terangnya cahaya. Beberapa ular juga Buta, namun memiliki infra merah. 9. Reproduksi Hampir semua Reptil bereproduksi secara seksual, walaupun ada yang dapat bereproduksi secara aseksual namun jumlahnya sangatlah kecil. 10. Struktur Rangka Tulang belakang dari Reptil berbentuk Horizontal. II. Morfologi - Seluruh tubuh ditutupi kulit kerik atau sisik - Pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit secara total yaitu pada anggota sub-ordo Ophidia - Pengelupasan kulit sebagian pada anggota sub-ordo Lacertilia. - Semua reptil bergigi marginal kecuali kura –kura Vertebarat X-1_2013 Page 12 - Kelamin luar reptil jantan berupa penis dan satu pasang hemipenis - Beberapa spesies memiliki tungkai seperti dayung pada ordo Chelonia - Semua reptile daerah darat memiliki langit –langit sekunder - Alat pendengaran reptile berupa telinga luar III. Klasifikasi Reptilia Dasar klasifikasi reptilia dilihat dari ada tidaknya lubang temporal pada tulang tengkoraknya, yaitu dibagi menjadi : 1) Crocodylia (buaya) ¾ Merupakan subkelas Archosaurus => tengkoraknya dengan 2 lubang temporal yang selalu berhimpit pada pelat tulang yang terbuka ¾ Sering terdapat lubang-lubang pada tengkoraknya, yaitu pada depan mata dan pinggiran rahang bawah ¾ Hewan reptil paling besar ¾ Kulit mengandung sisik dari bahan tanduk ¾ Ekor panjang dan kuat ¾ Jantungnya memiliki 4 ruang namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna ¾ Contoh : buaya air tawar Irian (Crocodilus novaeguineae) 2) Rhynchocephalia ¾ Merupakan subkelas Lepidosauria => pada tengkoraknya terdapat 2 lubang di tulang-tulang yang menjadi atapnya di daerah temporal ¾ Tipe tengkorak diapsid ¾ Mencari makan di malam hari ¾ Contoh : tuatara (Spenodon punctatum) 3) Chelonia (penyu dan kura-kura) ¾ Merupakan subkelas Anasipda => tidak ada lubang pada tulang yang menjadi bagian atas dari daerah temporal ¾ Dilindungi cangkang/tempurung ¾ Tempurung terdiri dari karapaks dan plastron ¾ Tidak punya gigi, diganti dengan semacam modifikasi pada rahang menjadi bentuk seperti paruh ¾ Contoh : penyu hijau (Chelonia mydas) 4) ¾ ¾ ¾ ¾ Squamata (ular dan kadal) Merupakan subkelas Lepidosauria Tubuh ditutupi sisik dari bahan tanduk Rahang bawahnya bersatu dengan rahang atas pada bagian yang disebut satura Contoh : komodo (Varanus komodoensis) IV. Habitat Hewan Reptilia Hewan Reptilia hidup di dua tempat yaitu di darat dan di laut. Darat dan laut tersebut di bagi menjadi 5 bagian, yaitu : 1. Akuatik : Hewan yang hidup di akuatik adalah Penyu dan beberapa jenis ular 2. Semi Akuatik : Hewan yang hidup yaitu Ordo crocodilia dan beberapa anggota ordo Chelonia serta beberapa sub-ordo Ophidia Vertebarat X-1_2013 Page 13 3. Terrestrial 4. Sub Teran 5. Aboreal : Kebanyakan terdapat pada sub kelas Lacertilia dan Ophidia : Pada sebagian kecil anggota sub-kelas Ophidia : Pada sebagian kecil sub ordo Ophidia dan Lacertillia V. Sistem pernapasan pada reptilia Sebagian besar reptil bernapas melalui paru-paru. Namun pada beberapa hewan reptilia, pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit disekitar kloaka. Sistem pernapasan pada reptilia terbagi menjadi 2 fase. Yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. INSPIRASI Dalam fase inspirasi biasanya tulang rusuk akan mengembang, volume rongga dada akan meningkat, dan akhirnya oksigen akan masuk ke dalam paru-parunya. Skema inspirasi pada reptil adalah sebagai berikut: Gas oksigen dalam udara masuk melalui hidung → rongga mulut → anak tekak → trakea yang panjang → bronkiolus dalam paru-paru → dari paru-paru gas oksigen akan diangkut darah menuju ke seluruh jaringan tubuh. EKSPIRASI Dalam fase ekspirasi, tulang rusuknya akan merapat, sehingga udara (karbon dioksida) dan uap air keluar dari paru-parunya. Skema ekspirasi pada reptil adalah sebagai berikut: Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru → bronkiolus → trakea yang panjang → anak tekak → rongga mulut → lubang hidung. *Pada Reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam. VI. Pencernaan Reptil Sebagai contoh, diambil pencernaan buaya. Berikut gambarnya Pencernaan pada reptile dimulai dari rongga mulut yang memiliki gigi-gigi yang ternyata hanya dipakai untuk mengkoyakan mangsanya, bukan untuk mengunyah. Disini makanan ditelan bulat-bulat dengan bantuan kelenjar air ludah yang menghasilkan lender. Lalu, makanan masuk ke dalam kerongkongan. Setelah itu sampailah di lambung. Di lambung terbagi atas 2 bagian, yang agak membulat namanya fundus dan yang agak kecil namanya piloris. Di fundus pyloris makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi. Setelah itu, sampailah makanan di intestinum yang terdiri dari usus halus dan usus tebal dimana sari-sari makanan akan diserap dan dicerna secara kimiawi. Kemudian sisa-sisa makanan yang tak tercerna akan menuju rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Jadi bagan pencernaannya: Rongga mulut-> kerongkongan -> ventrikulus -> intestinum -> kloaka Selain itu, proses mencerna makanan dibantu oleh kelenjar pencernaan, yakni Pankreas dan hepar. Pankreas terletak di antara duodenum dan lambung. Di hepar ada kantong empedu (Vesica fellea) yang menghasilkan empedu. Vertebarat X-1_2013 Page 14 VII. Reproduksi reptilia Cara bereproduksi reptil dilakukan dengan dua cara yaitu dengan ovipar (bertelur) dan ovovivipar (bertelur dan beranak) . Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungin oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur . Telur di keluarkan oleh induknya lalu dieramkan hingga menetas . Ovovivipar merupakn embrio yang berkembang dalam telur , tetapi telur tersebut masih tersimpan dalam tubuh induknya , embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur tersebut , jika sudah cukup umur telur itu mentas lalu dilahirkan oleh induknya DAFTAR PUSTAKA http://mokoagow.blogspot.com/2O1O/12/sistem-reproduksi-reptil.html?m=1 http://en.wikipedia.org/wiki/Reptile http://ahmadyanuar.wordpress.com/2011/10/07/reptil/ www.slideshare.net/presta21/reptilia-mamalia http://www.materisekolah.com/sistem-pernapasan-pada-reptilia/ http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pernapasan-pada-reptil.html http://rani-imersi.blogspot.com/2011/11/sistem-pernapasan-reptil.html http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://wandylee.files.wordpress.com/2012/05/reptil.j pg&imgrefurl=http://wandylee.wordpress.com/tag/pencernaanbuaya/&h=543&w=1343&sz=37&tbnid=LM0b73lAczI8UM:&tbnh=45&tbnw=111&zoom= 1&usg=__QCPcPBLW7z9uWUymdqIi8iH7ck8=&docid=XfCtrZBFh8fm3M&hl=en&sa=X &ei=8uw9UdTKAoXirAfe3IC4Dg&ved=0CDUQ9QEwAQ&dur=3208 http://iceteazegeg.wordpress.com/2009/04/18/sistem-pencernaan-hewan/ http://imamabror.wordpress.com/2010/08/18/sistem-pencernaan-pisces-amphibi-dan-reptile/ Vertebarat X-1_2013 Page 15 CLASSIS AVES Anggota kelompok : (X1) - Pinkan Putri Wijaya - Aurellia Priska - Gabriella Pietra - Joanne Mavis - Christopher Cornellius - Samuel Sentosa A. Fungsi bulu, habutat, dan cara hidup Aves 1. Fungsi Bulu Pada Burung Bulu pada burung memiliki banyak fungsi. Yang pertama adalah dapat mencegah hilangnya panas tubuh burung di cuaca yang dingin dan dapat mempertahankan kesejukan tubuh burung di cuaca yang panas. Bulu juga berfungsi untuk menutupi dan memperindah tubuh burung. Ada juga plumae yang berfungsi agar burung dapat terbang, plamulae yang berfungsi sebagai isolator dan filoplumae yang berfungsi sebagai sensor. Selain itu, bulu juga berfungsi untuk mengangkut tubuh burung ke udara, melindungi kulit burung dari gigitan serangga dan untuk menghangatkan telur pada saat dierami. 2. Habitat Burung Burung memiliki habitat di darat sampai ketinggian 6 km. 3. Cara Hidup Burung Burung hidup dengan cara bermigrasi. Di daerah Alas Pulor sekelompok burung melakukan migrasi dari daratan Asia menuju Australia. Migrasi ini disebut dengan migrasi Asia Timur – Australia). Burung-burung tersebut datang dari Barat dan berada di daerah sekitar Pantai Selatan di Taman Nasional pada bulan September sampai November. Setelah itu mereka melanjutkan migrasi ke daerah timur. Burung-burung yang bermigrasi akan terbang bersama kelompoknya membentuk formasi huruf V. B. Morfologi Aves • Bentuk paruh burung berdasarkan makanannya : 1. • • • Bentuk paruh pendek dan kuat Pemakan biji-bijian Contoh : burung pipit • Bentuk paruh runcing dan tajam pada bagian ujungnya 2. Vertebarat X-1_2013 Page 16 • • Penghisap nectar Contoh : burung kolibri 3. • Bentuk paruh panjang, kuat dan runcing • Digunakan untuk mencari makan di batang kayu (dengan cara mematuk) • Contoh : burung pelatuk 4. • • • Bentuk paruh kuat, tajam dan melengkung pada bagian ujungnya Digunakan untuk mengoyak mangsanya Contoh : burung elang 5. • • • Bentuk paruh menyudut Digunakan untuk mencari makanan di daerah berair Contoh : bebek, angsa 6. Vertebarat X-1_2013 Page 17 • • • Bentuk paruh memanjang dengan kantung di paruh bagian bawah Digunakan untuk menangkap dan menyimpan ikan Contoh : burung pelican Bentuk kaki burung : 1. • • • Bentuk kaki datar dan berkuku Digunakan untuk mengais tanah Contoh : ayam 2. • • • Bentuk kaki kuat dan berkuku Digunakan untuk memanjat dan membawa makanan Contoh : burung kakatua 3. • • • Vertebarat X-1_2013 Bentuk kaki berselaput Digunakan untuk berenang Contoh : angsa, bebek, pelican Page 18 4. • • • Bentuk kaki kuat dan berkuku tajam Digunakan untuk mencengkram mangsa Contoh : elang 5. • • • Bentuk kaki datar namun kuat Digunakan untuk memanjat dan bertengger Contoh : burung pelatuk 6. • Bentuk kaki ramping dan datar • Digunakan untuk bertengger • Contoh : burung pipit 1. Sub-kelas Archaeornithes (burung bengkarung) Burung-burung bergigi, telah punah. Metacarpal terpisah. Tidak ada pigostil. Vertebrata kaudal masing-masing dengan bulu-bulu berpasangan. Contoh :Archaeopterygiformes 2. Sub-kelas Neonithes Ada yang telah punah, tetapi ada yang termasuk burung modern. Bergigi atau tidak bergigi. Metacarpal bersatu. Vertebrata kaudal tidak ada yang mempunyai bulu berpasangan. Kebanyakan mempunyai pigostil. Sternum ada yang berlunas, ada pula yang rata. a. Odontognathae. Vertebarat X-1_2013 Page 19 b. Contoh : Hesperornis dan Ichthyornis, keduanya telah punah. Bergigi. Ditemukan di Amerika Serikat Palaeognathae. - Burung berjalan atau sedikit saja terbang. - Tulang sternum tidak berlunas. - Semua dengan tulang vomer yang membentuk jembatan pada tulang langitlangit. - Tidak ada gigi, vertebrata kaudal bebas, tulang korakoid dan scapula kecil. • Beberapa ordo: 1. Ordo Struthioniformes. Contoh : burung unta (Struthio camelus) hidup bergerombol Berasal dari Afrika dan Arabia. 2. Ordo Rheiformes. Contoh : burung rea (Rhea sp.) Tidak dapat terbang, tidak berlunas. Berasal dari Amerika Latin. 3. Ordo Casuariiformes. 4. Contoh : burung kasuari (emu). Tidak dapat terbang, tidak berlunas, Banyak terdapat di Australia dan Irian. 5. Ordo Dinornithiformes. Burung moa. Terdapat di Selandia Baru 6. Ordo Aepyornithiformes. Terdapat di Malagasi 7. Ordo Apterygiformes. Burung Kiwi. Terdapat di Selandia Baru. 8. Ordo Tinamiformes. Burung tinamu. Sayap dapat digunakan untuk terbang. Berlunas. Contoh :Tinamus sp., Rhynchotus sp. Terdapat di Amerika Latin. c. Impennes. - Burung penguin. - Memiliki ciri: Sayap (anggota gerak anterior) digunakan untuk berenang, tidak dapat terbang,metatarsus bersatu, tetapi tidak sempurna,empat buah jari terarah ke muka, jari-jari dengan selaput kulit,bulu kecil-kecil menutup seluruh tubuh. Di bawah kulit terdapat lapisan lemak tebal. Ordo Sphenisciformes. Contoh : Aptenodytes forsteri, penguin raja diraja. d. • Neognathae. - Burung-burung modern. - Ciri-ciri: Berlunas, metatarsus bersatu,vomer kecil dan tidak membentuk jembatan pada langit-langit. Ordo 1. Ordo Gaviiformes - Burung lun. - Ciri-ciri: kaki pendek pada ujung tubuh. Jari-jari penuh dengan membran kulit. Patella kecil-kecil. - Contoh : Gavia immer, di belahan bumi utara 2. Ordo Podicipitiformes. - Burung grebe. - Memiliki ciri-ciri: ekor berbulu kapas,kaki jauh di bagian belakang tubuh. Dapat menyelam dengan cepat (hilang sekejap mata). Hidup di air tawar atau pantai laut. Omnivora. - Contoh :Podicepsauritus, Podilymbus podiceps. Vertebarat X-1_2013 Page 20 3. Ordo Procellariiformes. - Burung albatross. - Hidup di lautan. - Bertelur di pulau-pulau. - Contoh : Diomedea exulans. Albatross berkelana ikut perahu di laut selatan, sayap 3 m. Oceanodroma sp. Albatross kecil. 4. Ordo Pelecaniformes. - Burung pelican, burung gannet. - Morus bassana banyak terdapat di daerah tropis (burung camar). 5. Ordo Ciconiiformes. - Hidup di sawah: burung blekok, flamingo. Leher panjang, kaki panjang. Makanannya ikan dan hewan air lainnya. Hidup berkoloni. - Contoh: Phoenicopterus ruber (flamingo), Casmerodius albus(blekok putih). C. Anatomi Aves memiliki tulang dada pipih dan kuat, memiliki kantong alveolus, berdarah panas (homoioterm), peredaran darah tertutup dan berganda, tulangnya tipis dan berlubang untukmeringankan, hasil ekskresinya setengah padat dan betina umumnya hanya mempunyai oviduk/ovarium sebelah kiri saja. D. Sistem Peredaran Darah, Sistem Respirasi, Sistem pencernaan, dan Sistem Saraf Pusat • Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah tipikal pada burung, yaitu seperti pada mammalia, bedanya hanya lengkung arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan, sedangkan pada mammalia terletak di sebelah kiri. • Sistem Respirasi trakea melanjut sebagai 2 buah bronki pada siring (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada 9 buah, 4 berpasangan, dan 1 median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase pasif adalah inhalasi. • Sistem Pencernaan Saluran pencernaan terdiri dari esophagus, proventrikulus (lambung, kelenjar), empedal (gizzard), usus halus, dan usus besar. Pada merpati (burung umumnya) tidak mempunyai kandung empedu, walaupun mungkin terdapat pada beberapa jenis. Sebuah tembolok bermuara pada sophagus. Sel-sel pelapis tembolok itu mudah lepas dan membentuk “susu merpati” yang dipakai sebagai makanan anak-anaknya. Ada 2 buah sekum (caecum) pada permulaan usus besar. • Sistem Saraf Pusat Dibagi menjadi 2 : - Otak, yang terdiri dari : a. Cerebrum/Otak besar Pada otak besar bentuknya tidak berliat – lipat, sehingga jumlah neuron padda burung berkembang dengan membentuk dua gelembung, yang mempengaruhi penglihatannya b. Cerebellum/ Otak kecil. Vertebarat X-1_2013 Page 21 - Pada otak kecil mempunyai perkembangan yang berguna sebagai pengatur keseimbangan pada waktu terbang atau melayang-layang. c. Mesencephalon/Otak tengah. Pada otak tengah mempunyai perkembangan yang berguna sebagai fungsi penglihatan. d. Sumsum lanjutan/Medulla Oblongata Medulla Spinallis E. Sistem Reproduksi 1. Alat reproduksi a. Genitalia Jantan o Testis - - - berjumlah sepasang Berbentuk oval Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa o Epididimis berjumlah sepasang berukuran kecil, epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju ke vas deferens. o Vas deferens berjumlah sepasang. Pada hewan muda tampak halus pada hewan tua nampak berkelok-kelok b. Genitalia Betina o Ovarium. - ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri - terletak di bagian dorsal rongga abdomen. o Saluran reproduksi oviduk dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian: a. bagian anterior infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. b. bagian posterior magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur. 2. Proses Fertilisasi : - Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. - Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka. - Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Vertebarat X-1_2013 Page 22 - Burung kemudian bertelur dan dierami induknya kemudian menetas. 3. Fungsi bagian telur a. Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio b. Kuning telur --> cadangan makanan embrio c. Kalaza --> menjaga goncangan embrio d. Putih telur --> menjaga embrio dari goncangan e. Rongga udara --> cadangan oksigen bagi embrio f. Amnion --> Amnion adalah semacam membran/selaput yang melindungi embrio dalam telur. Yang memiliki amnion telur adalah reptilia, unggas, dan mamalia sehingga ketiga kelas ini disebut “amniota”. Amnion telur tidak terdapat pada ikan dan amphibia, sehingga dua kelas ini disebut “anamniota”. F. PERANAN AVES Peranan positif bagi manusia : 1. Sebagai bahan makanan : a. Telur : burung puyuh, ayam, bebek b. Daging : ayam, bebek, burung dara c. Kulit : ayam 2. Sebagai bahan pembuat kok bulu tangkis : bulu ayam 3. Sebagai bahan isian bantal : bulu angsa 4. Sebagai hiasan : bulu burung merak 5. Sebagai hewaan peliharaan : burung beo, burung kakatua 6. Mengurangi populasi hama (memakan serangga, ulat) 7. Sebagai obat penambah energy : dari sarang burung wallet yang berasal dari air liur wallet kering yang dijadikan sup/manisan Bermanfaat bagi makhluk hidup lain : 1. Sebagai bahan makanan (konsumen tingkat 2 dalam rantai makanan) 2. Membantu penyerbukan Peranan Negatif : 1. Menjadi hama di sawah : burung pipit memakan biji padi/jagung/gandum di sawah 2. Virus H5N1 : melalui partikel tinja yang terbawa angin, jika dihirup manusia akan menyebabkan flu burung. Flu burung menyebabkan radang paru akut. Flu burung disebarkan oleh ayam dan itik. G. Daftar Pustaka http://aans.mywapblog.com/morfologi-aves-burung.xhtml http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/06/berbagai-bentuk-paruh-dan-kaki-unggas.html http://yusufgntnx.blogspot.com/2011/05/bab-i-pendahuluan-aves-unggas.html http://irwanalyani.wordpress.com/2010/04/12/aves/ http://www.ilmubiologi.blogspot.com/2011/makhluk-hidup-bagi-manusia Vertebarat X-1_2013 Page 23 Nama : Calista Elysia Christian Beltroy Henry Utama Nesstin Ronica Rafaela Shania Richard Emanuel Yohanes Leonardo (03) (06) (15) X1 (25) (30) (31) (37) Kelas Mamalia 1. Mamalia memiliki bentuk tubuh yaitu : • • • • • • • Mamalia dibagi menjadi dua yaitu mamalia besar dan mamalia kecil Mamalia kecil memiliki ukuran berat badan dewasa < 5 Kg , contoh hewannya adalah : tikus, bajing dan kelelawar Mamalia besar memiliki ukuran berat badan dewasa > 5 Kg , contoh hewanya adalah : rusa, harimau , dan kerbau air. Memiliki rambut untuk menutupi tubuhnya , yang berguna untuk melindungi dari suhu dingin dan panas Memiliki gigi yang bermacam-macam yaitu : gigi graham, gigi taring dan juga gigi seri . Jari tangan mamalia tidak lebih dari 5 jari Mamalia yang hidup di darat biasanya memiliki kaki untuk berjalan, memanjat, berenang . 2. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MAMMALIA Sistem peredaran darah adalah sistem yang memiliki hubungan dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah. Fungsi dari peredaran darah yaitu untuk mengangkut zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut oksigen dan karbodioksida dari seluruh jaringan ke alat respirasi.Pada golongan hewan mammalia tidak dijumpai suatu pusat peredaran, berbeda dengan hewan invertebrata yang tidak memiliki suatu pusat peredaran.Selain itu pada hewan mammalian sistem peredaran darahnya merupakan sitem peredaran darah tertutup. Dalam sistem peredaran darah jantung merupakan organ yang paling utama. Jantung berfungsi untuk memompa darah yang kaya oksigen ke dalam sistem arteri dan menampung darah yang kaya oksigen ke dalam sistem vena serta meneruskannya ke paru-paru untuk proses reoksigenasi.Jantung hewan mammalia dibagi menjadi 4 bagian sama seperti manusia yaitu : ‐ Ventrikel Dekster (serambi kanan) ‐ Ventrikel Sinister (serambi kiri) ‐ Atrium Dekster (atrium kanan) ‐ Atrium Sinister (atrium kiri) Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga darah yang kaya O2 tidak dapat bercampur dengan darah yang kurang mengandung O2.Salah satu contoh hewan mammalia yang hidup di air adalah ikan paus.Ikan paus memiliki sistem peredaran darah khusus yang dapat mengalirkan darah secara langsung menuju otak, dengan cara ini sampai Vertebarat X-1_2013 Page 24 saat ikan paus berada di permukaan air, ia tetap bisa menyalurkan oksigen dalam tubuhnya secara langsung ke otak. 3. Habitat mamalia Mamalia hidup di dua habitat, yaitu mamalia laut dan mamalia darat. Mamalia yang biasanya hidup di laut adalah binatang yang strukturnya tubuhnya besar , contoh : paus dan lumbalumba . mamalia yang biasanya hidup di darat adalah mamalia yang struktur tubuhnya lebih kecil , contoh: tikus ,dan kera ekor panjang 4. Sistem pernafasan pada mamalia Adanya diafragma itu sangat membantu dalam pernafasan mammalia yang memerlukan banyak O2 karena aktivitas dan kecepatan metabolismenya tinggi. Paru-paru mammalia terletak di rongga dada di dalam selaput pleura. Jika otot radial dan otot melingkar diafragma berkontraksi, diafragma akan turun dan volume rongga dada bertambah besar. Pada mammalia, udara masuk paru-paru pertama-tama melalui lubang hidung yang berfungsi sebagai saringan dan juga memanaskan udara pernafasan. Dari rongga hidung lalu masuk ke faring dan juga terbuka ke rongga mulut. Dari faring masuk trakea. Epiglotis melindungi agar makanan tidak masuk ke trakea saat menelan. Trakea bercabang dua menjadi bronki kiri dan kanan yang berhubungan dengan paru-paru kiri dan kanan. Trakea mempunyai penebalan tulang rawan berbentuk C sebagai penyokong. Lalu udara masuk ke alveoli didalam paru-paru alveoli dikelilingi oleh pembuluh kapiler dan di daerah ini terjadi difusi O2 dan CO2. Rongga dada di sebelah luar disokong oleh tulang rusuk dan dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma. Paru-paru dilapisi pleura visceral dan pleura parietal. Diantara dua pleura terdapat rongga pleura. Tekanan pada rongga pleura kurang lebih sekitar 3-4 mmHg. Tekanannya rendah karena dalam perkembangan paru-paru mula-mula memenuhi seluruh rongga dada, tapi kemudian rongga dada berkembang lebih besar daripada paru-paru. Karena itu tekanan pada rongga pleura atau tekanan intratoraks biasanya 3-4 mmHg lebih kecil dibanding tekanan luar. Inspirasi Selama inspirasi rongga intratoraks bertambah besar. Gerakan diafragma menyebabkan 75 % bertambah besar pada nafas biasa. Pada mamalia waktu inspirasi diafragma turun menyebabkan rongga dada bertambah dan terjadi perbedaan tekanan lebih besar antara udara luar dan rongga intratoraks. Karena itu paru-paru mengembang karena menghirup udara. Pernafasan dengan penggunakan diafragma disebut pernafasan perut. Membesarnya rongga dada juga dapat dengan kontraksi otot interkosta, yang menyebabkan tulang rusuk terangkat. Dengan demikian rongga dada akan bertambah volumenya. Pernafasan ini disebut pernafasan dada. Ekspirasi Tekanan intratoraks bertambah karena diafragma dan tulang rusuk kembali pada posisi semula masing-masing. Vertebarat X-1_2013 Page 25 Hal ini menyebabkan udara di paru-paru didorong keluar karena tekanan intratoraks bertambah menjadi lebih besar dari tekanan udara yang diluar dan elastisitas, paru-paru itu sendiri. Binatang berkaki 4, Anak-anak dan wanita lebih banyak mempergunakan diafragma Hewan penyelam dan laki-laki lebih banyak dengan otot interkosta. Kecepatan Respirasi Kecepatan respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Suhu, jika suhu turun maka kecepatan respirasi bertambah Kekurangan O2 menyebabkan kecepatan respirasi bertambah Konsentrasi CO2 bertambah menyebabkan kecepatan respirasi bertambah 5. ‐ ‐ ‐ Sistem reproduksi pada mamalia Cara perkembang biakan mamalia : 1. Ovipar / bertelur Embrio yang berkembangdan dalam telur dan mendapatkan makanan dari cadangan makanan yang ada di telur. Contohnya Platipus. 2. Vivipar / beranak Embrio berkembang dan mendapatkan makanan dari dalam uterus / rahim betina, lalu anak akan dikeluarkan melalui vagina induk betina. Contohnya Kucing, Sapi, Kerbau, dll. 3. Ovivipar / beranak dan bertelur Embrio berkembang di dalam telur, tetapi telur menetas di dalam tubuh betina, lalu stelah cukup umur, anak dari telur tersebut akan dikeluarkan dari vagina. Alat reproduksi mamalia jantan : 1. Testis sebagai penghasil sperma 2. Vas deferens sebagai saluran pengeluaran sperma dari testis 3. Penis sebagai alat masuknya sperma ke alat kelamin betina Alat reproduksi betina : 1. Ovarium sebagai penghasil sel telur 2. Tuba falobi sebagai saluran pengeluaran telur dan tempat fertilisasi 3. Uterus sebagai tempat pertumbuhan embrio dalam tubuh betina 4. Vagina sebagai tempat msuknya sperma dan keluarnya anak 6. Ordo pada mamalia 1. Ordo monotremata Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur ( ovipar ) , contoh hewannya adalah : platipus (Platypus sp.) yang hidup di sungai dan nodiak atau landak irian ( Zaglosuss bruijni ). 2. Ordo marsupialia Umumnya dijumpai pada pada hewan betina di bagian vertical tubuh atau lipatan marsupial di sekeliling putting susu pada abdomen, umunya marsupialia tidak memiliki plasenta, telurnya dibuahi secara internal .contoh hewannya adalah : kanguru (Macropus sp.)dan monyet ekor panjang (Muretia longicauda ) 3. Ordo chiroptra Merupakan kelompok mamalia yang dapat terbang, contoh kalelawar. Kelelawar berukuran kecil dengan lengan depan dan jari ke-2 kan ke-5 sangat panjang .dengan lapisan membrane kulit integumental atau bisa disebut sayap. Ordo ini dibagi menjadi 2 yaitu : megachiroptera Vertebarat X-1_2013 Page 26 dan microchiroptera . contoh hewan megachiroptera : kalong (Pteropus vampyrus )dan cecudu pisang ( Marcoglosuss maximus ) , contoh microchiroptera: kelelawar bebas (Tadarida sp. ) dan kelelawar coklat (Myotis sp.) 4. Ordo carnivora Merupakan mamalia pemakan daging. Semua mamalia jenis ini memiliki cakar dan memiliki gig taring . contoh : anjing peliharaan ( Canis sp.) , beruang madu ( Herlarcos malaynus) , dan harimau ( Felis tigris ). 5. Ordo primata Mamalia yang matanya stereoskopik menghadap ke depan. Contoh hewan : kera ekor panjang ( Macaca fascicularis) , dan orang utan ( Pongo pygmeus ) 7. Peranan mamalia -Hewan yang dapat dimakan dagingnya seperti : 1. Sapi 2. Kambing 3. Babi 4. Kerbau 5. Unta 6. Kelinci -Hewan yang dapat diminum susunya : 1. Susu sapi 2. Susu kuda liar -Hewan yang dapat digunakan sebagai bahan baku sandang yang diambil kulitnya : 1. Sapi 2. Kambil -Hewan yang dapat membantu dalam bidang industri 1. Domba : diambil rambutnya untuk bahan wol 2. Gajah : dapat membantu manusia mengangkat batang pohon -Hewan yang membantu dalam kepolisian 1. Anjing : dengan penciumannya yang tajam -Hewan yang membantu untuk penelitian 1. Simpanse 2. Tikus -Hewan yang digunakan sebagai peliharaan : 1. Anjing 2. Kucing 3. Hamster. Daftar pustaka http://pgs.nul.is/2011/09/respirasi-pada-hewan-invertebrata-dan.html http://irwanalyani.wordpress.com/2010/04/16/mamalia/ d.shvoong.com/exact-sciences/biology/2311641-perkembangbiakan-pada-mamalia/ Widayati,Sri . Rochmah , Siti Nur. Zubedi . 2009 .Biologi SMA/MA kelas X . Jakarta. Pusat Perbukuan Vertebarat X-1_2013 Page 27 Vertebarat X-1_2013 Page 28