ANALISIS REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA PENGUMUMAN DIVIDEN (Study empiris pada perusahaan yang Go Publik) (Skripsi) NOVIA AGRIANI 0741031066 [email protected] 081911311229 Jurusan Pembimbing I Pembimbing II : AKUNTANSI : Kiagus Andi, S.E.,M.Si.,Akt : Basuki Wibowo, S.E.,Akt . FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG 2011 ABSTRAK ANALISIS REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA PENGUMUMAN DIVIDEND (Study empiris pada perusahaan yang Go Publik) Oleh NOVIA AGRIANI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis reaksi pasar sebelum dan sesudah adanya pengumuman dividend. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study) yang digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman. Subjek penelitian adalah Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008 – 2010, perusahaan yang melakukan kebijakan dividend 3 tahun berturut-turut selama periode penelitian, pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu populasi yang memenuhi kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu wilcoxon signed rank test pada hipotesis 1 dan 2 sedangkan mann whitney u test pada hipotesis 3. Tingkat keyakinan yang digunakan dalam pengujian ini adalah 0,95 atau a = 0,05. Hasil pengujian tentang reaksi pasar pada seluruh sampel menunjukkan tidak adanya perbedaan abnormal return yang terjadi antara sebelum dan sesudah pengumuman dividend. Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman dividend tidak memiliki kandungan informasi yang dapat menyebabkan perubahan abnormal return (AR) yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividend. Hasil pengujian tentang volume perdagangan saham pada seluruh sampel menunjukkan tidak adanya perbedaan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi antara sebelum dan sesudah pengumuman dividend. Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman dividend tidak memiliki kandungan informasi yang dapat menyebabkan perubahan trading volume activity (TVA) yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividend.Hasil pengujian tentang ketepatan reaksi pasar menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan respon investor pada saat pengumuman dividend antara perusahaan bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman dividend dianggap sebagai sinyal negatif dan tidak memberikan keuntungan dimasa yang akan datang sehingga investor cenderung mengabaikan pengumuman dividend yang dinyatakan oleh perusahaan. Kata kunci: reaksi pasar, abnormal return, trading volume activity (TVA). ABSTRACT ANALYSIS OF MARKET REACTION BEFORE AND AFTER DEVIDEND ANNOUNCEMENT (empirical study on companies Go Public) BY NOVIA AGRIANI This this research aims to find out the market reaction analysis before and aafter the announcement of dividends. The methodology of research that we use is the study of event.that is used tu thest the information (information content) of an announcement. The subject of research is the companoies listed on the indonesian stock exchange (idx) during the periode of 2008-2010, a company that performs a policy of devidend three consecutive yeasduring the periode of study, selection of samples conducted in purposive sampling, which is the population which satisfies certain criteria whit the purpose to obtain representative sample in accordance with the criteria set. Techniques of data analysis used the wilcoxon signed rank test on hypotheses 1 and 2. And mann whitney u test on hypotheses 3. Confidence level that is used in this test is 0.95 or α=0.05. the result about the market reaction in all samples show the absense of abnormal return difference between before and after the announcement of devidends. It showed that the announcement didn’t have the information devidend which can couse the abnormal return (AR)changed significant between the before and after the announcement. The result of trading volum activity on the whole samples indicated absence of difference trading volume activity (TVA) which occurs between before after the announcement of the devidend. It showed that the announcement devidend having no information content that can couse a trading volume activity significant before and after the announcement of the dividend. The results of the test on accuracy market reaction indicates that there are no difference investor response devidend announcement at the time between the company and the company hasnt grown up. It showed that the announcement devidend regarded as the signal negative and gave no benefits in the future in which investirs tend to ignore the dividend announcement was by the company. Keywords: Market Reaction, Abnormal Return, Trading Volume Activity BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia perekonomian yang global, perusahaan sebagai pelaku dari perekonomian dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Setiap perusahaan harus mampu bersaing agar mampu bertahan dan menjaga kelangsungan usahanya. Strategi pemasaran menjadi hal yang sangat penting, agar dapat bertahan ditengah lingkunga bisnis yang ketat. Manajemen perusahaan harus mampu menentukan strategi yang tepat bagi masing-masing perusahaannya. Perusahaan harus dapat melakukan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan. Ada beberapa cara yang dilakukan perusahaan untuk menambah jumlah kepemilikan saham(saham), antara lain dengan menjual saham langsung kepada investor tunggal, menawarkan kepada publik, menjual saham kepada karyawan, menambah saham lewat deviden(dividend reinvestment plan) atau dengan menjual saham kepada pemegang saham yang sudah ada (jogiyanto, 2000) Informasi-informasi yang ada pada pasar bukan tidak mungkin dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada harga, return dan volume perdagangan suatu saham. Brigham dan Houston (2004), menyatakan bahwa pasar dikatakan efisien jika harga saham dengan cepat dapat merefleksikan seluruh informasi yang tersedia di pasar. Tujuan investor yang menginvestasikan dananya di pasar modal adalah untuk memperoleh imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Bagi investor yang menginvestasikan dananya pada saham suatu perusahaan bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang berupa dividen atau capital gain. Dividen adalah pendapatan yang diperoleh setiap periode selama saham masih dimiliki, sedangakan capital gain adalah pedapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi daripada harga belinya, pendapatan ini baru akan diperoleh jika sahan dijual. Bagi investor yang bertujuan mendapatkan capital gain juga memerlukan informasi tentang dividen, karena dividen merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu perusahaan yang sudah go public mempunyai kewajiaban untuk memberikan informasi mengenai kinerja kepada investor. Pengumuman dividen sering kali dianggap memiliki kandungan informasi, apabila pasar bereaksi pada saat pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi positif sering terjadi apabila informasi dalam pengumuman dividen tersebut menimbulkan respon pasar atas harapan tingkat keuntungan di masa yang akan datang. Sebaliknya, akan menimbulkan reaksi negatif apabila informasi dalam pengumuman dividen tersebut megandung pasisme atas prospek pengembangan usaha dimasa mendatang karena pihak menejer dianggap tidak mampu mengelola earnings bagi kepentingan jangka panjang. Kebijakan pembagian dividen tergantung pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa tetap (tidak mengalami perubahan) dan bisa juga mengalami perubahan (ada kenaikan atau penurunan) dari dividen yang dibagikan sebelumnya. Perusahaan yang membayarkan dividen meningkat dibandingkan tahun lalu mempunyai arti perusahaan berusaha memberikan sinyal yang baik mengenai prospek perusahaan di masa depan. Kenaikan dividen merupakan sinyal yang membutuhkan cost tinggi. Hanya perusahaan yang berkualitas yang mampu menanggungnya. Sebaliknya jika perusahaan memotong nilai dividen akan dianggap sebagai sinyal buruk, karena akan dianggap sebagai kekurangan likuiditas untuk mempertahankan tingkat pembayaran dividennya (Setiawan dan Hartono, 2002) Pengumuman perubahan dividen diharapkan menimbulkan reaksi harga saham karena dengan adanya reaksi berarti pengumuman tersebut dianggap mempunyai kandungan informasi. Reaksi harga saham di tunjukan dengan adanya perubahan harga saham yang bersangkutan. Reaksi harga saham dapat diukur dengan menggunakan return saham sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Apabila abnormal return digunakan sebagai pengukuran reaksi harga saham, maka pengumuman perubahan dividen dikatakan memiliki kandungan informasi bila memberikan abnormal return yang signifikan kepada pasar. Sebaliknya, pengumuman perubahan dividen dikatakan tidak mempunyai kandungan informasi bila tidak memberikan abnormal return yang signifikan kepada pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengumuman dividend yang dipublikasikan akan mempengaruhi pengambilan keputusan investor. Ada tidaknya pengaruh akan dilihat dengan perubahan harga saham, return dan volume perdagangan saham di seputar tanggal pengumuman. Untuk mengetahui hal tersebut akan dilakukan pengujian dengan menggunakan metodologi studi peristiwa (event study). Study peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman. Penelitian Apriani (2005) menyatakan bahwa pasar bereaksi kuat terhadap pengumuman dividen oleh utilitas public karena adanya perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Hal ini didukung oleh penelitian femmil (2007) bahwa pengumuman dividen tunai mempengaruhi harga saham. Wibawa (2006) menemukan bahwa adanya pengumuman dividen ternyata tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam hal abnormal return, atau dengan kata lain pengumuman dividen tidak memiliki kandungan informasi yang tidak segera diikuti oleh reaksi pasar pada saat informasi diumumkan. Dengan demikian pengumuman dividen ternyata tidak cukup memberikan informasi yang relevan bagi investor di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin mengetahui tentang abnormal return saham dan Volume Perdagangan saham di sekitar hari pengumuman dividen. Maka penulis tertarik mengambil judul “ANALISIS REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang hendak diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen 2. Apakah terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman dividen 3. Apakah terdapat perbedaanreaksi pasar pada saat pengumuman dividen yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh 1.3 Batasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian agar masalh yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memiliki batasan masalah sebagai berikut : 1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang melakukan dividen dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 yang memenuhi kriteria pada penelitian ini. 2. Jenis dividen yang digunakan dalam penelitian ini hanya dividen kas saja. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan reaksi pasar antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman dividen 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan reaksi pasar pada saat pengumuman dividen yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam melakukan kebijakan pengumuman dividen perusahaan. 2. Bagi investor, memberikan wacana baru membantu para pelaku pasar modal dalam mengambil keputusan investasi. 3. Bagi akademis, hasil penelitian dapat dijadikan bahan acuan bagi peniliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian pasar modal Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahan swasta. (Husnan, 2001, 4). Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri baik dana jangka panjang maupun jangka pendek, baik negotiable ataupun tidak. Menurut UU RI N0. 8 Tahun 1995 pengertian Pasar modal adalah Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek. 2.2. Dividen Signalling Theory Model signalling dividen mulai berkembang pada akhir tahun 1970-an di Amerika. Ide dasar dalam model ini adalah bahwa perusahaan melakukan penyesuaian dividen untuk menunjukkan sinyal akan prospek perusahaan. Yang membuat metode ini menjadi kompleks adalah kenyataan bahwa dividen yang meningkat oleh suatu perusahaan dapat diterjemahkan sebagai sinyal positif, namun dapat pula diartikan sebagai sinyal negatif. 2.3 Efisiensi Pasar Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang menarik dan cukup kontroversial di bidang keuangan. Istilah pasar modal yang efisien memang bisa diartikan berbeda untuk tujuan yang berbeda pula. Untuk tujuan keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi dimasa lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini (misalkan rencana kenaikan dividen tahun ini), serta informasi yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga (misalkan jika banyak investor di pasar berpendapat bahwa harga saham akan naik, maka informasi tersebut nantinya akan tercermin pada perubahan harga saham yang cenderung naik), (Tandelilin, 2001). Beaver (1989) dalam jogianto (2003), menyatakan bahwa efisiensi pasar merupakan hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. 2.4 Study Peristiwa (event study) Jogianto (2003), menyatakan bahwa studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Studi peristiwa dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat pula digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Untuk pengujian kandungan informasi lebih difokuskan ke pemantauan terhadap reaksi pasar akibat adanya suatu pengumuman. Apabila pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan akan terjadi reaksi oleh pasar pada saat pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Gambar 2.1 Kandungan informasi suatu pengumuman Peristiwa Reaksi pasar terhadap Hasil Kandungan informasi Ada abnormal return Ada kandungam informasi Pengumuman peristiwa Tidak ada abnormal return Tidak ada kandungan informasi Sumber: Jogiyanto, H.M., 2003, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Edisi Ketiga. Penerbit BPFE. Yogyakarta 2.5 Dividen 2.5.1 Pengertian dividen Husnan (2009) mengungkapkan pengertian dividen sebagai berikut : ”Dividen adalah distribusi yang biasa berbentuk kas, aktiva lain, surat atau bukti lain yang menyatakan hutang perusahaan dan saham kepada pemegang saham suatu perusahaan sebagai proporsi dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemilik” 2.5.2 Jenis- Jenis Dividen Dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham yang dungkapkan suadi (2005) dalam manurung dan siregar (2008) ada 5 bentuk : 1. Cash 2. Stock 3. Property 4. Liquidation dividend 5. Script 2.6 Return Saham Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi saham. Return adalah keuntungan yang dinikmati investor atas investasi yang dilakukan. Jogiyanto (2003) dalam Binsar (2008) menjelaskan return terbagi menjadi dua, yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expextedreturn). 2.6.1 Abnormal return Abnormal return adalan selisih return sesungguhnya yang terjadi dengan expected return jogiyanto(2003) dalam wibawa (2007). Reaksi pasar dapat diukur dengan menggunakan return saham sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. 2.7 Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas saham. Likuiditas saham adalah kemampuan untuk membeli dan menjual sekuritas dengan cepat dengan harga yang tak terlalu berbeda dengan harga terdahulu .Handaru (1996) dalam Sulistyo (2009) 2.8 Investment Opportunity Set (IOS) 2.8.1 Definisi Investment Opportunity Set (IOS) Munculnya istilah IOS pertama kali dikemukakan oleh Myers (1997) dalam Rokhayati (2005) yang menguraikan pengertian perusahaan, yaitu sebagai satu kombinasi antara aktiva riil (assets in place) dan opsi investasi masa depan. Opsi investasi masa depan ini kemudian dikenal sebagai set kesempatan investasi atau investment opportunity set (IOS). 2.8.2 Pengukuran Variabel Investment Opportunity Set (IOS) (Rokhayati: 2005) MVBVE 2.9 Pengembangan Hipotesis Pengumuman dividen yang mengandung informasi akan membuat pasar bereaksi pada saat pengumuman yang ditandai oleh perubahan harga pada saham perusahaan. Jika pengumuman mengandung informasi maka akan terjadi perubahan setelah tanggal pengumuman pada return atau abnormal return perusahaan. Sebaliknya, apabila pengumuman tersebut tidak mengandung informasi maka tidak akan terjadi perubahan pada return atau abnormal return. signaling theory yang dikemukakan oleh bhattacharya (1979) dalam femmyl(2007) merupakan salah satu model yang mendasari dugaan bahwa dividen yang dibayarkan mempunyai kandungan informasi. Model ini menjelaskan bahwa informasi dividen digunakan oleh investor sebagai isyarat tentang prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini karena adanya informasi yang asimetris antara manajer dan investor. Manajer mempunyai informasi yang lebih lengkap tentang kondisi perusahaan dibandingkan investor, sehingga investor menggunakan kebijakan dividen perusahaan di masa yang akan datang. Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Ha1 : terdapat perubahan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Volume perdagangan saham digunakan untuk melihat tingkat likuiditas saham yang diproksikan dengan menggunakan Tradividening Volume Activity (TVA). semakin tinggi nilai TVA sebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan menjadi uang kas atau dengan kata lain saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Rosie (2010) melakukan pengujian trading valume activity sebelum dan sesudah pengumuman dividen disimpulkan bahwa variabel volume perdagangan saham mengalami penurunan pada hari setelah tanggal ex-dividend atau volume perdagangan saham setelah pengumuma dividend lebih kecil dibandingkan sebelum pengumuman dividen. emiten harus lebih berhati – hati dalam melakukan kebijakan pengumuman dividen seperti mempertimbangkan situasi pasar yang terjadi. Pemberian sinyal ini membutuhkan cost, maka hanya perusahaan berprospek yang mampu menanggungnya. Apabila sinyal tersebut diberikan oleh perusahaan yang tidak berprospek, maka perusahaan tersebut tidak akan mampu menanggung signaling cost dan akan mengalami kesulitan likuiditas, yang pada gilirannya justru akan merugikan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan hipotesis : Ha2: Terdapat perubahan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Setiawan dan Hartono (2002) melakukan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan dalam merespon pengumuman dividen menyimpulkan bahwa pasar modal di Indonesia periode 1992-1996 belum efisien setengah kuat secara keputusan. Investor tidak mampu membedakan antara sinyal yang valid (yang berasal dari perusahaan bertumbuh) dan sinyal yang tidak valid (yang berasal dari perusahaan tidak bertumbuh) , karena dari hasil pengujian terhadap ketepatan reaksi pasar menunjukkan bahwa investor bereaksi positif baik terhadap pengumuman dividen yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh maupun oleh perusahaan tidak bertumbuh. Perusahaan yang mengumumkan dividen akan direspon sebagai suatu sinyal yang akan menyampaikan informasi baru dari manajemen. Pengumuman dividen bisa dianggap sebagai sinyal positif maupun sinyal negatif, tergantung bagaimana perusahaan menyampaikan dan investor menerima pengumuman tersebut. Pemberian sinyal ini membutuhkan cost, maka hanya perusahaan berprospek yang mampu menanggungnya. Apabila sinyal tersebut diberikan oleh perusahaan yang tidak berprospek, maka perusahaan tersebut tidak akan mampu menanggung Dalam kasus pengumuman dividen, investor harus dapat membedakan antara sinyal yang diberikan oleh perusahaan yang mempunyai prospek dan yang tidak mempunyai prospek. Dari uraian diatas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut : Ha 3: Terdapat perubahan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam rentang waktu 2008-2010. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu populasi yang memenuhi kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sample yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel penelitian ini adalah : a. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008 - 2010 b. Perusahaan yang mengumumkan dividen pada periode 2008 - 2010 c. Perusahaan yang hanya melakukan kebijakan dividen 3 tahun berturut-turut selama periode penelitian d. Perusahaan tidak melakukan kebijakan lain, sehingga jika tahun yang bersamaan perusahaan melakukan kebijakan corporate action seperti stock split, reverse stock,dividen saham dan peristiwa lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham dan volume perdagangan saham maka perusahaan keluar dari sampel e. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. 3.2 Data dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Tanggal pengumuman dividen. Data ini tahun 2008 - 2009 diperoleh dari Jakarta Stock Exchange (JSX) http://202.155.2.90./ dan tahun 2010 diperoleh dari www.KSEI.co.id 2. Harga Penutupan Saham Harian untuk menghitung actual return perusahaan. Data ini diperoleh dari www.duniainvestasi.com 3. IHSG Harian untuk menghitung return pasar. Data ini diperoleh dari www.yahoofinance.com 4. Jumlah Saham Beredar untuk tahun 2008 data ini diperoleh dari IDX Factbook, dan untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 data ini diperoleh dari IDX Statistic. 5. Harga Penutupan Saham untuk tahun 2008 data ini diperoleh dari IDX Factbook, dan untuk tahun 2009 sampai dengan tahun tahun 2010 Data ini diperoleh dari IDX Statistic. 6. Total Ekuitas. Data ini diperoleh dari IDX Fact Book sesuai periode pengamatan. Data pada nomor (4), (5), dan (6) digunakan untuk membedakan perusahaan yang bertumbuh dan tidak bertumbuh yaitu dengan menggunakan salah satu proksi Investment Opportunity Set (IOS) kategori price base, yaitu MVE/BE. Fitrianti dan Hartono (2000) di dalam Setiarini (2006). Alasan pemilihan proksi IOS ini karena proksi tersebut secara konsisten dalam berbagai penelitian terbukti memiliki korelasi yang signifikan dengan realisasi pertumbuhan. Perbedaan nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku merupakan cerminan peluang investasi. Proksi ini dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang dapat melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Rumus MVE/BVE adalah sebagai berikut: MVBVE Jumlah Saham Beredar x Harga Penutupan Saham Total Ekuitas Kriteria: Bertumbuh jika MVBVE > 1 Tidak bertumbuh jika MVBVE < 1 3.3 Periode Pengamatan Penelitian ini merupakan event study yang melihat reaksi pasar terhadap adanya pengumuman divide Periode pengamatan dalam penelitian ini menggunakan event study selama 11 hari pengamatan yaitu 5 hari sebelum pengumuman, pada saat pengumuman dan 5 hari setelah pengumuman. 3.4 Operasional Variabel Penelitian 3.4.1 Abnormal Return Besarnya return saham ditentukan dari besarnya return yang diharapkan. Jogiyanto (2007) Langkah – langkah menghitung Abnormal Return 1. Menghitung actual return perusahaan Formulasinya adalah, sebagai berikut (Jogiyanto, 2007) = return saham harian sekuritas i pada periode t = harga saham harian sekuritas i pada waktu t = harga saham harian sekuritas i pada waktu t-1 2. Menghitung return pasar Return Pasar dihitung dengan menggunakan rumus : = return pasar pada waktu t = indeks harga saham gabungan pada waktu t = indeks harga saham gabungan pada waktu t-1 Menghitung expected return Dalam penelitian ini menggunakan Model disesuaikan pasar (market-adjusted model) yang menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut Formulasi sebagai berikut (Jogiyanto, 2007): = return saham yang diharapkan = return pasar pada periode t 3. Menghitung abnormal return Formulasinya adalah, sebagai berikut (Jogiyanto,2007) : = abnormal return sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke- t = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t 3.4.2 Trading Volume Activity (TVA) Untuk menghitung aktivitas volume perdagangan saham ( Trading Volume Activity ) yang sudah sering digunakan oleh banyak peneliti adalah dengan menggunakan rumus Foster (1986) dalam Budiman (2009) : Saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t TVA : Saham perusahaan i yang beredar ( listing ) pada waktu t Pengujian tentang ketepatan reaksi pasar pada pengumuman dividen atau pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan dibagi menjadi 2, yaitu: pengujian pengumuman dividen yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh dan oleh perusahaan tidak bertumbuh. Untuk mengklasifikasikan perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh digunakan variabel IOS yaitu perbandingan antara nilai pasar dengan nilai buku saham (atau rasio MVE/BVE). Perusahaan dikategorikan bertumbuh jika MVE/BVE > 1 dan dikategorikan tidak bertumbuh jika MVE/BVE < 1. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Hipotesis 4.1.1 Pengujian Reaksi Pasar Tabel 4.5 dibawah ini menyajikan hasil pengujian hipotesis 1, yaitu pengujian tentang reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Pengujian tentang reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen dilakukan uji beda. Ha1 : Terdapat perubahan abnormal return sebelum dan sesudah adanya pengumuman dividen Tabel 4.5 Pengujian hipotesis 1 Test Statisticsb ARsesudah ARsebelum Z Asymp. Sig. (2-tailed) -.400a .689 a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test dan tingkat signifikansi sebesar 5%, dapat dilihat pada output “Test Statistic ” dimana nilai statistik uji Z yaitu -0.400 dan nilai sig.2-tailed adalah 0,689 > 0,05. Karena itu hasil uji wilcoxon signed ranks test menunjukkan hasil yang tidak signifikan secara statistik. Hal ini berarti tidak terdapat reaksi pasar yang ditunjukkan sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Dengan demikian hipotesis 1 ditolak. 4.1.2 Pengujian Trading Volume Activity Dibawah ini menyajikan hasil pengujian hipotesis 2, yaitu pengujian tentang volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Pengujian tentang volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen dilakukan uji beda. Ha2 : Terdapat perubahan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen Tabel 4.6 Pengujian Hipotesis 2 Test Statisticsb TVAsesudah TVAsebelum Z Asymp. Sig. (2-tailed) -.526a .599 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test dan tingkat signifikansi sebesar 5%, dapat dilihat pada output “Test Statistic ” dimana nilai statistik uji Z yaitu -0.526 dan nilai sig.2-tailed adalah 0,599 > 0,05. Karena itu hasil uji wilcoxon signed ranks test menunjukkan hasil yang tidak signifikan secara statistik. Hal ini berarti tidak terdapat reaksi pasar yang ditunjukkan sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Dengan demikian hipotesis 2 ditolak. 4.1.3 Pengujian Ketepatan Informasi Pengujian statistik terhadap abnormal return bertujuan untuk mengetahui signifikansi reaksi pasar yang terdapat di sekitar tanggal pengumuman dividend pada perusahaan bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh. Ha3 : Terdapat perubahan respon investor pada saat pengumuman dividen yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh Tabel 4.7 pengujian hipotesis 3 Test Statisticsa perusahaan Mann-Whitney U 332.000 Wilcoxon W 563.000 Z Asymp. Sig. (2-tailed) -.257 .797 a. Grouping Variable: keterangan Dengan menggunakan uji mann-whitney dan tingkat signifikansi sebesar 5%, dapat dilihat pada output “Test Statistic ” dimana nilai statistik uji Z yaitu -0,257 dan nilai sig.2-tailed adalah 0,797 > 0,05. Karena itu hasil uji mann-whitney menunjukkan hasil yang tidak signifikan secara statistik. Hal ini berarti tidak terdapat perubahan respon investor pada saat pengumuman dividen yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh. Dengan demikian hipotesis 3 ditolak. BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini terdiri dari 3 hipotesis. Hipotesis 1 tentang perubahan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividend, hipotesis 2 tentang perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen. hipotesis 3 tentang perbedaan reaksi pasar pada perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh. Berdasarkan hasil analisis data, maka bisa disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian tentang reaksi pasar pada seluruh sampel menunjukkan tidak adanya perubahan respon pasar antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen .Hasil ini mengindikasikan bahwa pengumuman dividen di Indonesia tidak mempunyai kandungan informasi bagi investor. Tidak adanya abnormal return mengindikasikan adanya faktor-faktor lain yang membuat investor tidak bereaksi. Atau dengan kata lain, investor menganggap informasi mengenai pembayaran dividen tidak mempunyai nilai ekonomis, investor menganggap bahwa perusahaan-perusahaan tersebut belum menunjukkan prospek yang baik di masa kini dan di masa yang akan datang. 2. Hasil pengujian tentang volume perdagangan saham pada seluruh sampel menunjukkan tidak adanya perbedaan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman dividen memiliki kandungan informasi yang dapat menyebabkan perubahan trading volume activity (TVA) yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividend 3. Hasil pengujian tentang ketepatan reaksi pasar menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan respon investor pada saat pengumuman dividen antara perusahaan bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh. Ini menunjukkan bahwa pengumuman dividen yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh tidak memiliki kandungan informasi sehingga investor tidak merespon pengumuman yang diterima oleh pasar. 4. Tidak terdapatnya abnormal return mengindikasi investor cenderung berhatihati dalam menganggapi pengumuman dividen. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian yang belum stabil akibat krisis. Dimana hampir setiap sektor terkena imbasnya. Perusahaan- perusahaan yang mngumumkan dividen dianggap belum menunjukan prospek yang baik disaat ini maupu yang akan datang. 5. Tidak adanya abnormal return dikarenakan investor lebih tertarik melakukan jual beli saham dengan harapan mendapatkan capital gain di bandingkan dividen. 5.3 Saran Penelitian Selanjutnya Bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini sebaiknya mempertimbangkan beberapa saran di bawah ini demi hasil penelitian yang lebih baik dan lebih akurat, yaitu: a. Para pelaku pasar modal terutama investor diharapkan lebih memiliki kepekaan terhadap berbagai kegiatan atas peristiwa yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap harga saham karena hal ini secara menyeluruh akan mempengaruhi kondisi perekonomian nasional, semakin banyak investasi yang dilakukan oleh investor diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. b. Menggunakan rentang waktu penelitian yang lebih lama. c. Mempertimbangkan adanya event lain yang dapat mempengaruhi perbedaan return saham dan volume perdagangan saham. d. Selain itu juga perlu dilakukan analisis secara rinci terhadap sampel, misalnya penggolongan karakteristik perusahaan tidak didasarkan atas market to book value equity ratio tetapi juga didasarkan atas industry, size perusahaan dan kesempatan bertumbuh perusahaan yang diukur dengan investment opportunity set (IOS). e. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan terutama karena keterbatasan ukuran sampel yang relatif kecil untuk itu peneliti menyarankan jika ada penelitian selanjutnya yang serupa maka sebaiknya memperhatikan hal tersebut. DAFTAR PUSTAKA Anindhita,Galih. 2010. Analisis Reaksi Pasar Atas Pengumuman Dividen Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date. (Skripsi) universitas diponegoro. Apriani, Lisa. 2005. Reaksi pasar terhadap pengumuman kenaikan/penurunan dividen (studi empiris pada perusahaan utilitas public dan perusahaaan dalam industri tidak diregulasi). Simposium Nasional Akuntansi viii solo 15-16 september 2005. Basyori, kurnia. 2008. Analisis Pengaruh pengumuman dividen terhadap return saham(skripsi). Universitas Islam Indonesia Bisar dan Sumiyana. 2008. Even study: pengumuman Laba Terhadap Reaksi Modall (study empiris, bersa efek indonesia 2004-2006). Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak 23-24 juli 2008. Cahyati, Karina. 2008. Analisis faktor yang mempengaruhi dividen per share pada perusahaan di Bursa Efek (skripsi). Universitas Islam Indonesia Dipura, Sumarta. 2005. Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur (Skripsi). Universitas Islam Indonesia Femmyl, Idham. 2007. Reaksi harga saham terhadap perubahan deviden tunai di Bursa Efek Jakarta(skripsi). Universitas Islam Indonesia Hartadi, happy s. 2006. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi dividen payout ratio pada Perusahaan Go Public yang listed di Bursa Efek Jakarta. Universitas Islam Indonesia Husnan, suad. 2009. Analisis pasar dan sekuritas indonesia. Yogyakarta. UPP AMP YKPN Jogiyanto, H.M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Yogyakarta. BPFE Jogiyanto, H.M.2005. Pasar Efisien Secara Keputusan. Jakarta.Gramedia Marfuah. 2006. Pengaruh Kecanggihan Investor Terhadap Ketepatan Reaksi Pasar dalam Merespon Pengumuman Dividen Meningkat. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Menurung, Indah dan Hasan Siregar. 2008. Pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang Go pubilk. Jurnal Akuntansi Universitas Sumatra Utara Putri Megawati, Fatmamia. 2011. Pengaruh Pengumuman Dividen dan Stock Split terhadapTrading Volume Activity pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2010. (Skripsi) Universitas Negri Malang. Rokhayati, Isnaeni. 2005. Analisis Hubungan Investment Opportunity Set (IOS) Dengan Realisasi Pertumbuhan serta Perbedaan Perusahaan yang Tumbuh, Tidak Tumbuh terhadap Kebijakan Pendanaan dan Deviden di Bursa Efek Jakarta, SMART : Vol.1 No.2 Januari : hal (41-60). Rosie Yuni,Dianasari. 2010. Pengaruh Pengumuman Laba dan Dividen Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada perusahaan yang Sahamnya Masuk Dalam Jakarta Islamic Index. (Skripsi) Universitas Islam Indonesia. Setiarini, Aprilia. 2006. Korelasi Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Perusahaan Tumbuh dan Tidak Bertumbuh Terhadap Abnormal Return Perusahaan (Skripsi). Universitas Islam Indonesia Undang – undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 Wibawa, Nugraha. 2006. Analisis pengaruh pengumuman dividen terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Universitas Islam Indonesia ______________www.idx.co.id ______________www.duniainvestasi.com ______________www.yahoofinance.com ______________www.KSEI.com http://www.bapepamlk.depkeu.go.id/old/old/news/Juni2003/BAB%20I.pdf