Document

advertisement
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 1 SANDEN
Kelas/ Program
: XI/IPS 1
Semester
: Ganjil
Tahun Ajaran
: 2016/2017
Mata Pelajaran
: Sosiologi
Pertemuan ke-
:4
Alokasi Waktu
: 70 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan
mobilitas sosial
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena
kehidupan
C. Indikator
Menjelaskan gambar-gambar tentang stratifikasi sosial yang ada di
masyarakat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat mengetahui
pengertian stratifikasi sosial, dasar stratifikasi sosial dan unsur-unsur
stratifikasi sosial
E. Materi Pembelajaran
Stratifikasi Sosial (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Example non example dan ceramah
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media
: Power point (gambar atau foto tentang
stratifikasi sosial)

Alat

Sumber Pembelajaran : Buku Sosiologi kelas XI (Tim Sosiologi) dari
Erlangga 14-17
: Proyektor, papan tulis, spidol, kertas hvs
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No
1
Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan/ kegiatan awal:
10 menit
a. Guru membuka dengan salam
b. Apersepsi :

Doa

Melakukan presensi

Guru
mempersiapkan
kelas
untuk
pembelajaran yang menyenangkan

Motivasi dan Tujuan Pembelajaran

Guru memberikan motivasi, informasi
dan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan
2
Kegiatan Inti:
55 menit
a. Eksplorasi
 Guru menyampaikan secara singkat
garis-garis besar materi yang akan
dipelajari yaitu tentang stratifikasi
sosial
 Guru
menjelaskan
model
pembelajaran yang digunakan yaitu
example non example
b. Elaborasi
 Guru menjelaskan tentang pengertian
stratifikasi sosial
 Guru menampilkan gambar-gambar
tentang dasar-dasar stratifikasi sosial
dan unsur-unsur stratifikasi sosial dan
siswa diarahkan untuk menganalisis
gambar tersebut
 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk untuk mengemukakan
analisisnya
 Siswa yang bisa menganalisis gambar
paling tepat akan mendapat nilai dan
reward
c. Konfirmasi
 Guru
memberikan
tanggapan
mengenai hasil analisis siswa
 Guru memberikan tambahan dari
penjelasan hasil analisis siswa
3
Penutup

5 menit
Guru memberikan umpan balik positif
dan penguatan secara lisan

Guru bersama-sama siswa membuat
kesimpulan atau rangkuman pelajaran
hari ini tentang stratifikasi sosial

Doa dan salam penutup
I. Penilaian tes
a. Pertanyaan:
Jelaskan menurut pendapat masing-masing tentang faktor pembentuk
stratifikasi dan contohnya serta jelaskan dan beri contoh cara mendapatkan
status dalam masyarakat! (setiap peserta didik yang bersedia mengemukakan
pendapat diberi satu gambar untuk dianalisis)
b. kriteria
Kedisiplinan
Inisiatif
Kemampuan menjawab pertanyaan
Percaya diri
Tanggung jawab
c. Pedoman penskoran
rentangan:
1
: sangat kurang
0 - 20
2
: kurang
21 - 40
3
: sedang
41 - 60
4
: baik
61 - 80
5
: sangat baik
81 – 100
nilai diisi dari hasil perhitungan:
N = jumlah skor yang diperoleh x 100
Bantul, Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran,
Mahasiswa PPL,
Muji Asih, S.Sos, M.Pd.
NIP. 19690815 200501 2 009
Nashrul Inayah
NIM. 13413241056
Lampiran 1
Penilaian Keaktifan Siswa
Perilaku
Jumlah
No Nama Disiplin Inisiatif Kemampuan Percaya Tanggung
Nilai Ket
skor
menjawab
diri
jawab
1
2
3
Keterangan:
a. rentangan:
1
: sangat kurang
0 - 20
2
: kurang
21 - 40
3
: sedang
41 - 60
4
: baik
61 - 80
5
: sangat baik
81 – 100
b. nilai diisi dari hasil perhitungan
N = jumlah skor yang diperoleh x 100
Lampiran 2
A. Pengertian Stratifikasi Sosial
1. Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam
masyarakat. Setiap lapisan itu disebut dengan strata sosial. Ditambahkan bahwa
stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur.
Lapisanlapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas batasbatasnya, tetapi tampak
bahwa setiap lapisan akan terdiri atas individu-individu yang mempunyai tingkatan
atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.
2. Bruce J. Cohen
Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas
yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
3. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Stratifikasi sosial adalah sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat
B. Dasar-dasar Stratifikasi Sosial
1. Ukuran kekayaan adalah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah
dan materiil saja. Biasanya orang yang memiliki harta dalam jumlah yang besar
akan menempati posisi teratas dalam penggolongan masyarakat berdasarkan
kriteria ini.
2. Ukuran kekuasaan dan wewenang adalah kepemilikan kekuatan atau power
seseorang dalam mengatur dan menguasai sumber produksi atau pemerintahan.
Biasanya ukuran ini dikaitkan dengan kedudukan atau status sosial seseorang
dalam bidang politik.
3. Ukuran kehormatan dapat diukur dari gelar kebangsawanan atau dapat pula
diukur dari sisi kekayaan materiil. Orang yang mempunyai gelar kebangsawanan
yang menyertai namanya, seperti raden, raden mas, atau raden ajeng akan
menduduki strata teratas dalam masyarakat.
4. Ukuran ilmu pengetahuan, artinya ukuran kepemilikan seseorang atau
penguasaan seseorang dalam hal ilmu pengetahuan. Kriteria ini dapat pula
disebut sebagai ukuran kepandaian dalam kualitas. Berdasarkan ukuran ini, orang
yang berpendidikan tinggi, misalnya seorang sarjana akan menempati posisi
teratas dalam stratifikasi sosial di masyarakat.
C. Unsur-unsur Stratifikasi Sosial
1. Status atau Kedudukan
Paul B. Horton mendefinisikan status atau kedudukan sebagai posisi seseorang dalam
suatu kelompok sosial. Umumnya terdapat tiga macam cara memperoleh status dalam
masyarakat, yaitu:

Ascribe Status, merupakan kedudukan yang di peroleh seseorang melalui
kelahiran.

Achived Status, merupakan status atau kedudukan seseorang yang diperoleh
melalui usaha-usaha yang disengaja.

Assigned Status, merupakan status atau kedudukan yang diberikan.
2. Peranan
Peran sosial (social role) merupakan seperangkat harapan dan perilaku atas status
sosial. Menurut Soerjono Soekanto (1981), peran sosial merupakan tingkah laku
individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu. Dalam peranan yang
berhubungan dengan pekerjaannya, seseorang diharapkan menjalankan kewajibankewajibannya yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya. Melalui belajar
berperan, norma-norma kebudayaan dipelajari.Seseorang dikatakan berperanan jika ia
telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan status sosialnya dalam
masyarakat. Tidak ada peran tanpa status sosial atau sebaliknya. Peran sosial bersifat
dinamis (berubah-ubah) sedangkan status sosial bersifat statis (tetap).
Download