BAB 9 AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu: Menjelaskan definisi akuntansi manajerial Menjelaskan perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial Menjelaskan konsep biaya (cost) Membuat laporan keuangan perusahaan manufaktur BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 118 Akuntansi Manajerial Akuntansi managerial adalah aktivitas akuntansi yang bertujuan untuk menyediakan informasi financial dan non-financial bagi manajer dan pihak di dalam perusahaan untuk pengambilan keputusan. Pihak internal yang dimaksud adalah manajer, karyawan dan pengambil keputusan internal lainya dalam organisasi. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajerial digunakan untuk pengambilan keputusan internal. Keputusan internal tersebut adalah keputusan terkait dengan perencanaan dan pengendalian. Managerial accounting menyediakan informasi financial dan non-financial bagi manajer dan pihak di dalam perusahaan untuk pengambilan keputusan Financial accounting menyediakan informasi financial yang bersifat umum untuk pihak di luar perusahaan. 1. Users and decision makers Financial Accounting Managerial Accounting Investors, creditors and other external users Managers, employees and other internal users 2. Purpose of information Making investment, credit and other decisions control decisions 3. Flexibility of practice Structured and often Relatively flexible 4. Timeliness of information 5. Time dimension Planning and controlled by GAAP (no GAAP) Often available only Available quickly without after audit is complete need to wait for audit Historical information with some predictions Many projections and estimates Emphasis on Projects, processes and whole organization segments of an organization 6. Focus of information 7. Nature of information Monetary Monetary and information nonmonetary information Perbedaan Akuntansi Manajerial dan Akuntansi Keuangan Untuk memperoleh gambaran utuh tentang akuntansi manajerial, kita bisa bandingkan antara akuntansi manajerial dengan akuntansi keuangan. Perbandingan dilakukan atas siapa pemakai laorannya, tujuan informasi yang dihasilkan, fleksibilitas pembuatan, kapan informasi dihasilakan, dimensi waktu, fokus informasi yang dilaporkan dan sifat informasi yang dihasilkan. Penguna informasi akuntansi manajerial adalah manajemen dan pihak di dalam perusahaan. Dan informasi akunatsni maanjerial digunakan untuk pengabilan keputusan perencanaan dan pengendalian. Sementara itu, pengguna akuntansi keuangan adalah pihak di luar perusahaan, terutama adalah investor dan kredit. Sehingga keputusan yang diambil lebih banyak keputusan investasi atau kredit. Ataui keputusan pihak eksternal lainnya. Dalam akuntansi manajerial tidak ada format yang baku, sehingga format laporan dan apa saja yang harus dilaporkan sangat fleksibel, tergantung pada BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 119 kebutuhan manajemen.Tidak ada aturan baku yang mengatur perlakuan akuntansi dan format laporan untuk akuntansi manajemen. Sedangkan dalam akuntansi keuangan format dan perlakuan akuntansi sudah dibakukan dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal ini ada di akuntansi keuangan agar diperoleh kesamaan arti antara pengguna laporan dangan manajemen sebagai pembuat laporan keuangan Dalam akuntansi manajerial, informasi harus disediakan secepat mungkin. Tanpa harus menugnggu proses audit selesai. Sementara dalam akuntansi keuangan informasi disampaikan setelah audit pihak ekternal selesai dilakukan.. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajerial juga tidak hanya didasarkan pada kinerja masa lalu saja, tetapi juga menyangkut dimensi masa datang. Sehingga dalam akuntansi manajerial dimungkinkan adanya estimasi, proyeksi keuangan masa datang. Sementara akuntansi keuangan menngunakan informasi masa lalu sebagai dasar penyusunan laporan keuangan Informasi dalam akuntansi manajejerial juga bisa sangat detail dan langsung mengarah pada bagian, proses atau proyek yang ada di perusahaan. Dan Informasi yang dihasilkan bisa berupa informasi keuangan ataupun non keuangan. Sementara dalam akuntansi keuangan fokus informasinya adalah organisasi perusahaan secara keseluruhan. Informasi dalam akuntasni keuangan adalah informasi moneter. Informasi yang tidak dapat dinyatakan dalam satuan moneter tidak bisa disajikand alam laporan keuangan. Sementar dalam akuntansi manejerial selain informasi moneter juga ada informasi non meneter dilaporakan. Konsep Biaya (Cost) Biaya yang terjadi di perusahaan banyak sekali jenisnya. Biaya tersebut dapat dikelompokkan tergantung kebutuhan manajemen. Kita dapat membedakan biaya berdasarkan (1) behavior, (2) traceability, (3) controlablity, (4) relevance, (5) function. Untuk bisa membedakan biaya dengan baik, kita harus memahami biaya dan operasional perusahaan. Kita harus mengerti aktivitas bisnis agar dapat memahami behavior biaya. Kita harus memahami cost object untuk bisa mengelompokkan biaya berdasar traceability. Kita harus mengerti tingkt hirarki manajemen untuk bisa mengerti relevan cost, dan harus mengerti manfaat kos agar bisa memahami pembagian biaya menurut fungsinya. Pengelompokan biaya berdasar perilaku (behavior). Pengelompokan biaya berdasar behavior adalah melihat bagaimana cost akan bereaksi terhadap perubahan tingkat aktivitas bisnis. Jika biaya tidak berubah meskipun terjadi perubahan volume aktivitas (dalam rentang aktivitas yang relevan) maka biaya tersebut dikelompokkan sebagai Fixed cost. Contoh, beban penyusutan mesin dengan menggunakan metode garuis lurus. Beban penyusutan ini akan tetap jumlahnya. Tidak ada perbedaan jumlah apakah mesin itu menghasilkan 100 unit produk atau 1.000 unit produk. Jika biaya berubah secara proporsional mengikuti volume aktivitas maka biaya tersebut disebut dengan Variable cost. Contoh, pemakaian bahan baku. Pemakaian bahan baku untuk membuat 1.000 unit produk akan sepuluh kali libat dibanding kebutuhan bahan baku BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 120 untuk membuat 100 unit produk. Jika biaya tersebut merupakan kombinasi antara fixed cost dan variable cost maka disebut dengan Mixed cost. Contoh, biaya listrik, dimana dalam tagihan listrik terdapat dua komponen yaitu biaya abonemen yang bersifat tetap tergantung daya dan biaya beban yang berubah tergantung pemakian. Pengelompokan biaya berdasar traceability. Sebuah biaya yang terjadi sering ditelusur atau dikaitkan dengan object biayanya (cost object). Object biaya bisa berupa produk, proses, departemen atau pelanggan dimana biaya tersebut terjadi. Biaya yang hanya dapat dikaitkan atau ditelusur ke satu objek biaya saja disebut dengan Direct Cost. Misalnya biaya pamakaian bahan baku untuk satu jenis produk. Sedangkan biaya yang tidak dapat ditelusur atau dikaitkan dengan satu objek biaya disebut dengan Indirect Cost. Misalnya biaya pemeliharaan mesin yang digunakan untuk membuat berbagai jenis produk. Pengelompokan biaya berdasar Controlability. Pengelompokan ini didasarkan pada sejauh mana biaya dapat dikendalikan (controlable) atau tidak dapat dikendalikan (uncontrolable). Dapat tidaknya biaya dikendalikan tergantung pada tingkat hirarki manajemen. Semakin tinggi tingkat manajemen maka ia dapat mengendalikan biaya yang lebih banyak. Manajer pemasaran bisa mengendalikan biaya promosi, namun dia tidak bisa mengendalikan biaya produksi. Namun seorang Direktur Utama bisa mengendalikan biaya promosi dan biaya produksi. Pengelompokan biaya berdasar Relevance. Pengelompokan ini didasarkan pada sejauh mana biaya tersebut bisa digunakan untuk pengambilan keputusan masa datang. Dalam pengelompokkan ini biaya dikelompokkan menjadi sunk cost, out of pocket cost dan opportunity cost. Sunk cost adalah semua cost yang sudah terjadi dan tidak dapat dihindari. Sunk cost tidak dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Out of pocket cost adalah cost yang mengharuskan pengeluaran kas di masa datang. Cost ini dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Opportunity cost adalah potensi keuntungan yang hilang akibat memilih satu dari beberapa alternatif pilihan keputusan. Pengelompokan biaya berdasar Function. Pengelompokan ini didasarkan pada sejauh mana biaya tersebut dikapitalisasi ke dalam persediaan atau dibebankan (expenses) pada saat terjadinya. Biaya yang dikapitalisasi ke dalam persediaan disebut dengan product cost. Biaya ini adalah semua biaya yang terkait dengan pembuatan produk. Product cost ini terdiri dari biaya pemakaian bahan baku (direct material), biaya tenaga kerja langsung (direct labor) dan biaya overhead (overhead cost). Sedangkan biaya yang dibebankan (expense) pada saat terjadinya dan tidak terkait dengan pembuatan produk disebut dengan period cost. Biaya ini terdiri dari biaya penjualan (selling cost) dan biaya administrasi (administrative cost). Misalnya biaya gaji salesman, gaji bagian akunansi, pajak dan lain-lain. Konsep biaya tersebut di atas tidak hanya bisa diterapkan pada perusahaan manufaktur atau pabrik. Perusahaan jasapun bisa mengelompokkan biayanya dengan konsep tersebut. Misalnya perusahaan jasa kereta api, akan mengelompokkan biaya makan penumpang eksekutif sebagai biaya variable. Sementara biaya penyusutan kereta api eksekutif sebagai biaya tetap. Gaji pramugari dan masinis bisa ditelusur ke BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 121 masing-masing kereta api, sementara gaji pegawai stasiun tidak bisa. Sementara pengelompokkan berdasarkan fungsi tidang relevan untuk perusahaan jasa, karena perusahaan jasa tidak membuat produk. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Untuk bisa membuat dan memahami laporan keuangan perusahaan manufaktur, diperlukan pemahaman karakteristik perusahaan manufaktur. Kegiatan perusahaan manufaktur adalah diawali dengan membeli bahan baku, memproduksi barang jadi dan menjual barang jadi. Perusahaan manufaktur berbeda dari perusahaan dagang yang hanya membeli barang dan menjual kembali barang tersebut. Kegiatan produksi adalah kegiatan mengubah atau mengkonversi bahan baku atau bahan mentah (raw material) menjadi barang jadi (finished goods). Neraca Perusahaan Manufaktur Pada tanggal tertentu pada saat dibuat laporan keuangan, pada perusahaan manufaktur terdapat juga barang yang masih setengah jadi, yaitu bahan baku yang sudah mengalami proses produksi tetapi belum sampai menjadi barang jadi. Karakteristik perusahaan manufaktur ini akan menyebabkan bentuk neraca yang berbeda dari jenis perusahaan dagang atau jasa. Di dalam Neraca perusahaan manufaktur pos persediaan (inventory) akan terdiri dari tiga jenis yaitu: (1) persediaan bahan baku (raw materials inventory), (2) persediaan barang dalam proses (goods in process), (3) persediaan barang jadi (finished goods). Persediaan bahan baku adalah persediaan yang dibeli untuk digunakan dalam proses produksi. Persediaan bahan baku terdiri dari bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung (indirect material). Bahan baku langsung adalah bahan baku utama dari produk yang dihasilkan. Misalnya parik baju memiliki bahan baku utama kain. Sedangkan bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang mendukung proses produksi, bukan yang utama dan kadang tidak bisa secara jelas diidentifikasikan ke unit produk. Misalnya plastik kemasan untuk membungkus baju yang sudah jadi, atau kancing baju dan lain-lain. Persediaan barang dalam proses adalah produk yang pada tanggal neraca masih ada di proses produksi. Persediaan ini adalah bahan baku yang telah mengalami proses produksi tetapi belum 100% selesai, sehingga belum bisa disebut sebagai barang jadi. Besarnya nilai barang dalam proses tergantung pada jenis proses produksi. Semakin panjang proses produksi akan menyebabkan semakin besar nilai persediaan barang dalam proses. Perusahaan dengan proses produksi yang singkat akan menghasilkan nilai persediaan dalam proses yang kecil. Contoh persediaan barang dalam proses pada perusahaan baju adalah kain yang telah dipotong, kain yang sudah dipotong dan dijahit, namun belum dipasang kancing baju dan sebagainya. Persediaan barang jadi adalah barang yang telah selesai mengalami proses produski dan siap dijual. Persediaan ini mirip dengan persediaan barang dagang pada perusahaan dagang. Contoh persediaan barang jadi pada perusahaan baju adalah baju yang telah dikemas dan siap untuk dijual. Selain perbedaan di pos persediaan, di perusahaan manufaktur juga terdapat pos atau akun lain yang tidak ada di perusahaan dagang dan jasa, seperti akun mesin, BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 122 bangunan pabrik, perlengkapan pabrik (factory supplies) dan aset lainya terkait dengan kegiatan pabrik Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur Perbedaan utama laporan laba rugi antara perusahaan manufaktur dengan perusahaan dangang adalah terletak pada cara penentuan biaya persediaan yang terjual (cost of goods sold). Gambar dibawah ini menjelaskan bagaimana perbedaan penentuan biaya persediaan yang terjual. Perbedaan yang terjadi dalah pada penentuan biaya persediaan yang dibeli (cost of goods purchased) dan persediaan yang di produksi (cost of goods manufactured). Terminologi persediaan barang dagang (merchandise inventory) dalam perusahaan dagang sama meknanya dengan persediaan barang jadi (finished goods) pada perusahaan manufaktur. Karena mengandung makna akuntansi yang sama yaitu persediaan yang siap dijual. Terminologi persediaan barang yang dibeli juga memiliki makna yang sama dengan persediaan yang diproduksi, karena mengandung makna akuntansi biaya perolehan barang yang nantinya akan dijual. Dalam perusahaan dagang biaya persediaan adalah harga beli dikurangi diskon dan retur ditambah dengan ongkos angkut. Sedangkan dalam biaya persedian yang diproduksi dihitung dengan biaya pemakaian bahan baku ditambah dengan biaya tenaga kerja langsung dan overhead, ditambah persediaan barang dalam proses awal, dikurangi dengan persediaan barang dalam proses akhir. P Manufacturer Merchandiser Beginning Merchandise Inventory Beginning Finished Goods Inventory + + Cost of Goods Purchased Perbedaan _ _ Ending Merchandise Inventory = Cost of Goods Manufactured Ending Finished Goods Inventory Cost of Goods Sold = Pemakaian bahan baku dihitung dengan persediaan bahan baku awal ditambah biaya bahan baku yang dibeli (cost of raw material purchase) dikurangi dengan BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 123 persediaan bahan baku akhir. Biaya bahan baku yang dibeli adalah harga beli dikurangi dengan diskon dan retur ditambah dengan ongkos angkut pembelian. Gambar dibawah ini menunjukkan perhitungan biaya persediaan yang diproduksi (cost of goods manufactured) Computation of Cost of Direct Material Used Beginning raw materials inventory Add: Purchases of raw materials $ 8,000 86,500 Cost of raw materials available for use Deduct: Ending raw materials inventory $ 94,500 9,000 Cost of direct materials used in production $ 85,500 ROCKY MOUNTAIN BIKES Ma nufa cturing Sta te me nt For Ye a r Ende d De ce mbe r 31, 2008 Dire ct ma te ria ls use d in production $ Dire ct la bor Tota l fa ctory ove rhe a d costs 85,500 60,000 30,000 Tota l ma nufa cturing costs for the pe riod Add: Be ginning goods in proce ss inve ntory $ 175,500 2,500 Tota l cost of goods in proce ss De duct: Ending goods in proce ss inve ntory $ 178,000 7,500 Cost of goods ma nufa cture d $ 170,500 Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji, tunjangan dan lainnya terkait dengan tenaga kerja yang langsung mengerjakan produk tersebut. Sedangkan biaya overhead adalah semua biaya yang terjadi di pabrik atau terkait dengan pembuatan produk selain dari tenaga kerja langsung dan pemakaian bahan baku. Balance Sheet December 31, 2007 Assets Cash $ Supplies Equipment 9.700 1.200 16.000 Liabilities & Equity Accounts payable $ Notes payable Total liabilities Owner Capital Total assets Total liabilities and equity 26.900 Ma $ nt26.900 nufa cturing Sta te me 1.200 4.000 5.200 21.700 ROCKY MOUNTAIN BIKES $ For Ye a r Ende d De ce mbe r 31, 2008 Dire ct ma te ria ls use d in production $ Dire ct la bor Tota l fa ctory ove rhe a d costs 85,500 60,000 30,000 Tota l ma nufa cturing costs for the pe riod Add: Be ginning goods in proce ss inve ntory $ 175,500 2,500 Tota l cost of goods in proce ss De duct: Ending goods in proce ss inve ntory $ 178,000 7,500 Cost of goods ma nufa cture d $ 170,500 Laporan yang menunjukkan penghitungan biaya persediaan yang diproduksi disebut dengan laporan produksi (Manufacturing Statement). Sedangkan bentuk laporan laba rugi (income statement) secara keseluruhan tidak ada perbedaan antara perusahaan dagang dengan perusahaan manufaktur. Keculai hanya di cara penentuan biaya persediaan yang terjual seperti telah dibahasa di atas. BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 124 Latihan Soal Pilihan Ganda 1. Cost jika dikelompokkan berdasarkan dapat tidaknya cost ditelusur ke cost objectnya (traceability) adalah: a. Fixed cost; Variable cost b. Direct cost; Indirect cost c. Product cost; Period cost d. Sunk cost; Out of pocket cost; Opprtunity cost e. Semua salah 2. Biaya yang dikeluarkan untuk “ban sepeda” di pabrik Sepeda, jika dilihat perilaku biayanya (by behavior) akan dikelompokkan sebagai: a. Variable cost b. Fixed cost c. Product cost d. Direct cost e. Semua salah 3. Produk setengah jadi yang masih ada di departemen produksi (masih dalam proses produksi), dalam laporan keuangan akan dilaporkan sebagai: a. Merchandise inventory b. Finished goods c. Supplies d. Raw material e. Semua salah 4. Dalam perusahaan manufacture, cost of goods sold dihitung dengan rumus: a. Cost of goods purchase + Beginning Merchandise Inventory – Merchandise Inventory b. Cost of goods manufactured + Beginning Finished goods Inventory – fininished goods Inventory c. Cost of goods manufactured + goods work in process Inventory – goods in process Inventory d. Total manufacturing cost + Beginning Finished goods Inventory – fininished goods Inventory e. Semua salah Ending Ending Ending Ending 5. Total manufacturing cost dihitung dengan rumus: a. Cost of goods manufactured + goods work in process Inventory – Ending goods in process Inventory b. Purchase material + Direct labor + Factory Overhead c. Direct Material used + Indirect labor + Factory Overhead d. Direct Material used + Direct labor + Factory Overhead e. Semua salah BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 125 6. Skyline Co adalah sebuah perusahaan manufaktur, Akuntan Skyline Co mengundurkan diri dari perusahaan dan digantikan oleh karyawan sementara. Skyline Co Income Statement for the month ended August 31, 2005 Sales Less: Operating Expenses Direct Labor Cost Raw Material Purchased Sales Discount Advertising Expenses Selling & Administrative Salaries Rent on factory facilities Depreciation on sales equipment Depreciation on factory equipment Indirect Labor Cost Utility Expenses Insurance Expenses 1,250,000 250,000 130,000 25,000 120,000 80,000 200,000 50,000 75,000 125,000 100,000 120,000 1,275,000 -25,000 Net Loss Laporan Rugi Laba yang disusun oleh karyawan sementara ini adalah seperti berikut ini: Pemilik perusahaan merasa kurang yakin akan akurasi laporan rugi laba ini. Sbg karyawan yang baru saja direkut, Anda ditugaskan untuk membantu pemilik perusahaan untuk melakukan koreksi atas laporan rugi laba tersebut diatas. Setelah memeriksa data biaya produksi (manufacturing cost) anda mendapatkan tambahan data sbb: a. tabel saldo awal dan akhir bulan untuk rekening raw material, work in process dan finished goods: awal bln akhir bln Raw material 36,000 16,000 Work in process 57,000 127,000 Finished Goods 25,000 55,000 b. 60% utility expense terjadi di pabrik dan 75% insurance expenses merupakan asuransi bangunan pabrik. Untuk penugasan ini, hal pertama yang Anda lakukan adalah menyusun Laporan Cost of Goods Manufactured dan revisi laporan rugi laba. Setelah menyusun kedua laporan tersebut, maka jawablah pertanyaan2 dibawah ini: Berapakah besarnya Total Manufacturing Overhead Cost? a. 950.000 b. 620.000 c. 750.000 d. 680.000 e. 550.000 Berapa besarnya Cost of Goods Manufactured? a. 950.000 b. 937.000 c. 1.007.000 d. 880.000 e. 823.000 Berapa besarnya Cost of Goods Sold? a. 550.000 b. 880.000 c. 850.000 e. 910.000 d. 960.000 BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 126 Berapa gross profitnya? a. 400.000 b. 375.000 c. 315.000 Berapa net income (net loss) nya? a. 55.000 b.(25.000) c. 25.000 d. 345.000 e. 370.000 d. (55.000) e. 80.000 7. Upah buruh yang bekerja di departemen produksi dikategorikan sebagai biaya berikut ini, kecuali: a. Direct Labor b. Prime Cost c. Conversion Cost d. Product Cost e. Period Cost 8. Berikut ini adalah conversion cost: a. manufacturing overhead d. manufacturing cost b. selling expense c. direct material e. administrative expense 9. Formula untuk menghitung cost of goods manufactured: a. Direct Material + Direct Labor + Manufacturing Overhead b. FG awal + Direct Material + Direct Labor + Manufacturing Overhead – FG akhir c. WIP awal + Direct Material + Direct Labor + Manufacturing Overhead – WIP akhir + FG awal – FG akhir d. WIP awal + Direct Material + Direct Labor + Manufacturing Overhead – WIP akhir e. FG awal + COGS – FG akhir a. Jika persediaan bahan baku tanggal 31 December 2007 sebesar $ 8,000, pembeliaan bahan baku selama tahun 2008 sebesar $ 86,500, dan bahan baku yang digunakan untuk produksi selama tahun 2008 adalah $ 85,000, berapakah persediaan bahan baku 31 December 2008: a. $ 9,500 b. $ 8,000 c. $ 94,500 d. $ 85,000 e. Semua jawaban salah 11. Dengan menggunakan soal di atas, jika direct labor $ 60,000 dan factory overhead $ 30,000, berapakah total manufacturing cost tahun 2008: a. $ 176,500 b. $ 175,000 c. $ 90,000 d. $ 99,500 e. Semua jawaban salah 12. Berikut ini yang bukan kategori factory overhead adalah: a. Factory insurance supplies b. Indirect labor c. Direct labor BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 127 d. Indirect materials e. Semua jawaban salah 13. Perbedaan antara balance sheet perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur terletak pada penyajian perkiraan: a. Cash b. Inventory c. Account payable d. Account receivable e. Semua jawaban salah 14. Berikut ini yang bukan karakteristik informasi yang dihasilkan oleh financial accounting adalah: a. Pengguna informasi financial accounting adalah investors dan creditors b. Informasi yang dihasilkan merupakan monetary information c. Informasi yang dihasilkan digunakan untuk pengambilan keputusan investasi atau realisasi kredit. d. Informasi yang dihasilkan bukan hanya monetary information e. Semua jawaban salah 15. Berikut ini adalah informasi keuangan PY Abdi: Indirect labor ..............$ 26,000 Advertising expense ………..$ 23,000 Direct labor ................. 250,000 Factory insurance …………… 1,500 Salary expense ………….50,000 Interest expense ……………. 1,000 Factory depreciation ….. 10,000 Depreciation expense office.. 5,000 Dengan data di atas, berapakah jumlah biaya yang dikategorikan sebagai period cost? a. $ 79,000 b. $ 37,500 c. $ 287,500 d. $ 116,500 e. Semua jawaban salah Dengan menggunakan data di atas, berapakah jumlah product cost? a. $ 79,000 b. $ 287,500 c. $ 250,000 d. $ 37,500 e. Semua jawaban salah Latihan 9-1 Data biaya pabrik sepatu “ Stone” untuk tahun 2007 adalah: direct material used $5.000, direct labor $7.000, total factory overhead $5.100, Beginning goods in process $3.000, Ending goods in process $4.000, Beginning finished goods $3.200, Ending finished goods $4.000 BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 128 1. Hitung total biaya produksi (manufacturing costs) tahun 2007 2. Hitung Cost of goods manufactured tahun 2007. 3. Hitung Cost of goods sold tahun 2007 Latihan 9-2 Naruto Corp. pada bulan Mei 2008 melaporkan Beginning raw material $57.000 dan Ending raw material $60.000. Bagian produksi melaporkan bahwa selama bulan Mei, penggunaan raw material (material used) adalah $118.000. Hitung besarnya pembelian (material purchased) selama bulan Mei 2008. Latihan 9-3 Berikut ini adalah informasi yang diambil dari neraca saldo setelah disesuaikan dari Louis Co. per tanggal 31 Desember 2010. Advertising expenses Depreciation expenses - Office building Depreciation expenses - Selling building Depreciation expenses - Machinery equipment Factory supervision Factory supplies used Factory utilities Raw material - December 31, 2009 Raw material - December 31, 2010 Goods in process - December 31, 2009 Goods in process - December 31, 2010 Finished goods - December 31, 2009 Finished goods - December 31, 2010 Direct labor Income tax expense Indirect labor Other production cost Office salaries expense Sales salaries expense Raw material purchase Rent expenses - office space Rent expenses - seling space Rent expenses - factory building Sales Sales discount Maintenance expense - factory equipment 53,200 23,000 21,600 76,400 105,700 10,800 34,000 168,500 185,500 20,400 15,500 250,400 265,800 780,000 245,000 68,600 10,000 75,000 65,400 965,400 25,400 23,200 59,600 5,987,500 65,700 32,500 Berdasarkan data tersebut di atas buatlah: 1. Manufacturing statement untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 2. Laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, dengan memisahkan antara selling expense dan general administrative expenses. BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 129 Latihan 9-4 PT. WaaParaHoo adalah sebuat perusahaan pabrikan yang menghasilkan produk jadi berupa mie instant dengan merk ‘WaaParaHoo Mie’. Diketahui data awal periode: Persediaan bahan baku awal $500 Persediaan WIP awal $700 Persediaan barang jadi awal $1,000 Berikut ini data yang dimiliki oleh PT. WaaParaHoo diakhir periode: Biaya utilitas (air+telepon+listrik) pabrik bulan Mei sebesar $300 Total biaya bumbu penyedap rasa yang terpakai selama bulan Mei sebesar $700 Biaya penyusutan komputer kantor untuk bulan Mei sebesar $20 Total upah buruh untuk bulan Mei sebesar $ 10,000 Total biaya tepung yang dibeli selama bulan Mei sebesar $15,000 Biaya pembelian supplies kantor bulan Mei sebesar $1,200 Biaya reparasi mesin pabrik untuk bulan Mei sebesar $80 Biaya pemasangan iklan untuk bulan Mei sebesar $800 Gaji mandor pabrik untuk bulan Mei sebesar $500 Total komisi penjualan selama bulan Mei sebesar $1,300 Total penjualan selama bulan Mei sebesar $40,000 Persediaan akhir-bahan baku bulan Mei sebesar $600 Persediaan akhir – WIP bulan Mei sebesar $400 Persediaan akhir – barang jadi bulan Mei sebesar $2,000 Berdasarkan informasi keuangan tersebut di atas, hitunglah: a. Besarnya biaya bahan baku yang terpakai (direct material used) b. Besarnya biaya tenaga kerja langsung (direct labor) c. Besarnya manufacturing overhead d. Besarnya total manufacturing cost e. Besarnya prime cost f. Besarnya conversion cost g. Besarnya period cost h. Besarnya administrative expense i. Besarnya non-manufacturing j. Besarnya Cost of Goods Manufactured (COGM) k. Besarnya Cost of Goods Sold (COGS) l. Besarnya laba kotor (gross profit) BAB 9 / AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR 130