MODUL : 8 MATA KULIAH : MANAJEMEN BIAYA DOSEN : MAYA SAFIRA DEWI, SE.Ak.,M.Si PKK UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI JAKARTA 2009 BAB VIII PRODUKTIVITAS, EVEKTIVITAS PEMASARAN, DAN ANALISIS PROFITABILITAS STRATEGIS Sebagian besar organisasi melakukan memperbaiki produktivitas agar dapat memperbaiki kekurangan sehingga mereka dapat melakukan lebih banyak dengan segala kekurangan yang dimilikinya. Keinginan untuk menghasilkan lebih dengan dengan kekurangan yang ada, pada akhirnya merupakan pemacu pengembangan manusia. Mengelola produktivitas Apakah Produktivitas itu ? Produktivitas adalah hubungan antara beberapa out put yang dihasilkan dan berapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi out put tersebut : Produktivitas = Out Put Input Perusahaan yang menghabiskan waktu lima hari untuk memproduksi 100 unit mempunyai produtivitas sebesar 20 unit per hari. Tujuan utama mengukur produktivitas adalah memperbaiki operasi dengan cara menggunakan in put yang lebih sedikit untuk memproduksi out put yang sama atau memproduksi out put lebih banyak dengan in put yang sama. Perbaikan dalam produktivitas membutuhkan “benchmark” atau criteria untuk menilai perubahan-perubahan dalam produktivitas dan untuk menentukan perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Kriteria yang sering digunakan antara lain : - Ukuran produktivitas perusahaan yang lalu. - Ukuran produktivitas divisi lain atau perusahaan lain dalam industri yang sama - Standar industri atau benchmark yang disusun oleh manajemen puncak sebagai tujuan perusahaan. Mengukur Produktivitas Mengukur produktivitas bisa dilihat dengan dua cara : a) Ukuran produktivitas operasional b) Ukuran produktivitas keuangan 1 Ukuran Produktivitas operasional Ukuran Produktivitas operasional merupakan ukuran fisik yang penting di mana in put dan out put dinyatakan dalam unit fisik Ukuran Produktivitas keuangan Ukuran Produktivitas keuangan menggunakan satuan uang untuk in put. Sebagai contoh : jumlah meja yang dibuat perlembar merupakan produktivitas operasional sedangkan jumlah meja per rupiah merupakan produktivitas keuangan. PRODUKTIVITAS PARSIAL Ukuran produktivitas yang hanya memfokuskan pada hubungan antara salah satu in put dan out put yang dicapai disebut Ukuran Produktivitas Parsial. Ukuran produktivitas parsial yang umum meliputi : Bahan langsung menghasilkan produktivitas seperti output/unit bahan Produktivitas tenaga kerja seperti output per jam kerja langsung atau output per tenaga kerja Produktivitas proses (aktivitas) seperti output/jam mesin atau output per jam kilowatt. Ukuran produktivitas parsial menggambarkan hubungan antara output dalam suatu periode dengan input yang dibutuhkan untuk memproduksi output. Produktivitas parsial = unit output yang diproduksi unit atau biaya input sumber daya tertentu Produktivitas Parsial Operasional Produktivitas parsial operasional menunjukkan rasio konversi sumber daya input dengan output. Penyebut, output merupakan jumlah unit yang diproduksi sementara pembilang adalah unit sumber daya input yang digunakan untuk memperoleh output. Produktivitas Parsial Keuangan Produktivitas parsial keuangan menunjukkan jumlah out put yang di produksi untuk setiap sumber daya atau input yang digunakan oleh perusahaan. Produktivitas Parsial Operasional vs Produktivitas Keuangan Ukuran produktivitas parsial operasional menggunakan unit fisik pada pembilang 2 maupun penyebut. Oleh karena itu, mudah dipahami oleh personel operasional. Terlebih, ukuran produktivitas opersaional lebih sederhana karena tidak dipengaruhi oleh perubahan harga atau faktor lain. Gambar 1. Produktivitas Parsial ER-CAT PRECISION TOOL COMPANY Produktivitas Parsial - Bahan Langsung dan Tenaga Kerja Langsung Produk : DB2 Produktivitas Parsial Operasional 20X2 Bahan langsung Tenaga Kerja langsung 20X3 4.000 : 25.000 = 0,16 4.800 : 32.000 = 0,15 4.000 : 4.000 = 1,00 4.800 : 4.000 = 1,20 Produktivitas Parsial Keuangan Bahan Keuangan Tenaga Kerja langsung 20X2 20X3 4.000 : $600.000 = 0,0067 4.800 :$800.000 = 0,006 4.000 : $160.000 = 0,025 4.800 :$200.000= 0,024 Pada gambar 1. Dapat dilihat produktivitas parsial operasional pada ER-Cat Precision selama tahun 20X2 dan 20X3. Produktivitas parsial sebesar 0,16 untuk bahan langsung selama tahun 20X2 mempunyai arti bahwa perusahaan meproduksi 0,16 unit out put untuk setiap pon bahan langsung yang digunakan dalam produksi. Pada 20X3 hanya memproduksi 0,15 unit DB2 untuk setiap pon bahan langsung pada tahun 20X3, Ada penurunan sebesar 6,25 % diperoleh dari ( 0,16 – 0,15) : 0,16 = 0,0625. Sedangkan produktivitas bahan tenaga kerja langsung mengalami kenaikan. Produktivitas parsial keuangan mempunyai keunggulan karena mempertimbangkan pengaruh biaya maupun kuantitas input sumber daya terhadap produktivitas. Pada tingkat manajemen, perhatian tidak hanya pada kekuatan fisik, tetapi juga biaya. Dan lagi, produktivitas parsial keuangan dapat digunakan dalam operasi yang menggunakan lebih dari satu faktor produksi. Dilain pihak , produktivitas parsial operasional, hanya dapat mengukur salah satu bahan langsung atau tenaga kerja langsung pada suatu saat. Keterbatasan analisis Produktivitas Parsial 1. Ukuran tersebut hanya mengukur hubungan antara input sumber daya dan out put; ukuran tersebut mengabaikan pengaruh perubahan kuantitas faktor produksi lainnya pada produktivitas 3 2. Ukuran produktivitas parsial yang telah diperbaiki bisa saja menyebabkan penurunan prodktivitas satu atau lebih sumber daya input lainnya. PRODUKTIVITAS TOTAL Produktivitas total mengukur hubungan antara out put yang diperoleh dan biaya in put total semua sumber daya in put yang diperlukan untuk memproduksi output. Produktivitas total memberikan suatu ukuran produktivitas gabungan semua sumber daya input yang diperlukan. Produktivitas total = Unit atau nilai jual output yang diproduksi Biaya total semua sumber daya input Gambar 2. Produktivitas Total ER-CAT PRECISION TOOL COMPANY Total produksi pada DB2 Produktivitas Total dalam unit 20X2 (a ) Total unit yang diproduksi 20X3 4,000 (b ) Biaya produksi variabel otal yang dikeluarkan (c )Produktivitas total ; (a) : (b) 4,800 $760,000 $1,000,000 0.005263158 0.0048 (d ) Penurunan prosuktivitas 0,005263 - 0,048 = 0,000643 (8,8%) Produktivitas Total dalam dolar pinjaman 20X2 20X3 (a ) Penjualan total $ 2,000,000 $ 2,400,000 (b ) Biaya produksi variabel total yang dikeluarkan $ 760,000 $ 1,000,000 (c ) Prroduktivitas total ; (a) : (b) $ 2.6316 $ 2.40 (d ) Penurunan produktivitas $ 2,6316 - $ 2,4 = $ 0,2316 (8,8%) Produktivitas total mengukur hubungan antara out put yang diperoleh dan biaya in put total semua sumber daya in put yang diperlukan untuk memproduksi output, hal ini diperlihatkan pada saat perusahaan memproduksi 0,005623 unit output, sementara hanya memproduksi sebesar 0,0048 unit pada tahun 20X3, ada penurunan sebesar 0,000463 unit atau sebesar 8,8% dalam produktivitas. Terlihat juga pada produktivitas total dalam dolar pinjaman. 4 Manfaat dan Keterbatasan Produktivitas Total Produktivitas Dalam Lingkungan Pemanufakturan Baru Produktivitas dan Manajemen Kualitas Total Banyak manajer meyakini bahwa perbaikan kualitas dapat dicapai hanya dengan pengeluaran produktivitas karena adanya sumber daya tambahan atau penurunan dalam unit output yang baik. Pengalaman banyak perusahaan terjadi sebaliknya, Perbaikan kualitas meningkatkan meningkatkan produktivitas : a) Perbaikan kualitas seringkali menurunkan pemborosan dan unit yang rusak dan oleh karena itu menurunkan jumlah input sumber daya yang diperlukan. b) Perbaikan kualitas menurunkan sumber daya yang dibutuhkan dalam produksi. Perbaikan kualitas menurunkan atau mengeliminasi produk cacat dan produk rusak. Penurunan atau eliminasi produk cacat atau produk rusak membuat bahan, jam produksi dan proses (jam mesin, energi, ruang) yang mereka konsumsi secara tidak perlu. Produktivitas meningkat karena dibutuhkan input yang lebih sedikit untuk memproduksi output. Produktivitas dan Perekayasaan ulang proses bisnis Produtivitas dan rekayasa ulang proses bisnis berjalan beriringan dua pendekatan penting ini dapat membantu perusahaan untuk mencapai tingkat profitabilitas yang lebih tinggi dan memperbaiki daya saing. Untuk bisa produktif yang harus dilakukan adalah meneruskan apa yang sudah dilakukan dengan baik . Untuk bisa bersaing dalam hal produktivitas membutuhkan perbakan secara 5 terus menerus. Perbaikan secara terus menerus memerlukan pembelajaran secara terus menerus membuat perusahaan dapat bersaing dalam jangka panjang. Mengelola Efektivitas Pemasaran Pasar merupakan tempat di mana perusahaan memperoleh laba, memenuhi tujuan stratejiknya dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Tidak ada perusahaan yang dapat memperoleh sukses jangka panjang tanpa adanya keefektifan dalam pemasaran. Efektivitas pemasaran meliputi : a. Mencapai laba operasi yang dianggarkan b. Mencapai pangsa pasar yang dianggarkan c. Menyesuaikan dengan perubahan yang ada di pasar Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemasaran meliputi harga jual, kuantitas penjualan, komposisi produk, ukuran pasar dan pangsa pasar perusahaan. Penyimpangan dalam faktor-faktor ini dapat menyebabkan perusahaan tersesat ke dalam hal tujuan kinerja jangka pendek, tujuan stratejik dan keberhasilan jangka panjang.Gambar 3, menggambarkan hubungan selisih penjualan. Gambar 3. Selisih Penjualan dan Komponen-komponennya Selisih Penjualan Selisih Harga Penjualan Selisih volume Penjualan Selisih Kuantitas Penjualan Selisih Ukuran Pasar Selisih Komposisi Penjualan Selisih Pangsa Pasar 6 Selisih Harga Penjualan dan Selisih Volume Penjualan Selisih Harga Penjualan dan Selisih Volume Penjualan adalah perbedaan antara jumlah uang yang sesungguhnya diterima dari semua unit yang dijual dengan jumlah uang yang akan diterima perusahaan dengan menjual unit tersebut pada harga jual perunit yang dianggarkan. Selisih harga penjualan mengukur pengaruh penyimpangan harga jual sesungguhnya dengan harga jual yang pada batas kontribusi dan laba operasi yang dianggarkan. Selisih Harga Jual = = ( Harga jual perunit sesungguhnya – Harga jual perunit yg dianggarkan) x Jml unit yg sesungguhnya dijual Selisih Volume Penjualan = = ( Jml unit terjual – jml unit dalam anggaran induk) x Batas kontribusi per unit yg dianggarkan SCHIMIDT MACHINERY COMPANY Analisis Operasi Untuk bulan Oktober, 20X2 Sesungguhnya Unit yg terjual Selisih anggaran Fleksibel 780 Anggaran Fleksibel 0 Selisih Volume Penjualan 780 Anggaran Induk 220 1000 Penjualan $ 639,600 $ 15,600 $ 624,000 $ 176,000 $ 800,000 Biaya variabel Batas kontribusi $ 350,950 $ 50 $ 351,000 $ 99,000 $ 450,000 $ 288,650 $ 15,650 $ 273,000 $ 77,000 $ Biaya tetap $ 160,650 $ 10,650 $ 150,000 $ - $ 150,000 Laba operasi $ 128,000 $ 5,000 $ 123,000 $ 77,000 $ 200,000 Anggaran induk mensyaratkan total penjualan sebesar 1.000, meskipun demikian, perusahaan hanya menjual 780 unit atau 220 unit lebih rendah dari unit yang dianggarkan pada periode ini. Pada batas kontribusi standar sebesar $ 350 perunit ($800 – 450). Penurunan dalam unit yang terjual mengurangi batas kontribusi total dan laba operasi dan laba operasi sebesar $ 77.000. Ini merupakan selisih aktivitas atau volume penjualan. Selisih Komposisi Penjualan Dua faktor utama yang memberi kontribusi pada selisih volume penjualan adalah penyimpangan dalam komposisi penjualan dan perubahan dalam kuantitas penjualan. 7 350,000 Komposisi penjualan berfluktuasi untuk perusahaan dengan produk majemuk. Selisih komposisi penjualan produk Persentase Komposisi Penjualan Produk sesungguhnya = Persentase Komposisi Penjualan Produk yang dianggarkan Total unit sesungguhnya untuk semua produk yang terjual x x Batas kontribusi per unit produk yang dianggarkan Selisih Kuantitas Penjualan Faktor kontribusi utama yang kedua terhadap selisih volume penjualan dari perusahaan dengan produk majemuk adalah perbedaan antara kuantitas penjualan yang sesunguhnya dengan kuantitas penjualan yang dianggarkan Selisih kuantitas penjualan produk Total unit produk yang sesungguhnya terjual = - Unit penjualan total yang dianggarkan utuk semua produk x Persentase komposisi produk yang dianggarkan x Batas kontribusi per unit produk yang dianggarkan Selisih Pangsa Pasar dan Ukuran Pasar Dua dari faktor yang memberi kontribusi pada selisih kuantitas penjualan adalah perubahan dalam total ukuran pasar dan pangsa pasar perusahaan. Selisih ukuran pasar mengukur pengaruh perubahan ukuran total pasar untuk produk perusahaan terhadap batas kotribusi total dan laba operasi. Selisih Ukuran Pasar Selisih ukuran pasar mengukur pengaruh perubahan pasar total terhadap batas kontribusi total dan laba operasi perusahaan. Selisih ukuran pasar Total unit di pasar sesungguhnya = - Total unit di pasar yang dianggarkan x Pangsa pasar yang dianggarkan x Batas kontribusi rata-rata perunit yang dianggarkan Selisih Pangsa Pasar Selisih Pangsa pasar membandingkan pangsa pasar perusahaan sesungguhnya dengan pangsa pasar yang dianggarkan dan mengukurpengaruh perubahan pasar terhadap batas kontribusi total dan laba perusahaan tersebut. Selisih pangsa pusat = Pangsa pasar sesungguhnya - Total unit di pasar yang dianggarkan x Total unit industri sesungguhnya x Batas kontribusi rata-rata tertimbang per unit 8