MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “ SYUMMULIYATUL ISLAM ” Kelas Kelompok :P :1 Disusun oleh : 1. Galib Muttaqin 2. Fillah Fahriyani 3. Mei Wulandari 4. Lia Hidayati 5. Samsul Arifin 6. Andu Rijal Muttaqin 7. Andriawan Arditama 8. Desi Tristia N (105100300111015) (125100301111026) (125100301111028) (125100301111030) (125100301111032) (125100301111034) (125100301111036) (125100301111038) TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 PENDAHULUAN Agama terdiri dari serangkaian perintah Tuhan tentang perbuatan dan akhlak, yang dibawa oleh para rasul untuk menjadi pedoman bagi umat manusia. Mengimani hal ini dan melaksanakan ajaran-ajaran tersebut akan membawa kepada keberuntungan dan kebhagaiaan hidup manusia didunia dan akhirat. Kita tahu bahwa orang yang beruntung adalah orang yang mempunyai tujuan yang baik dalam hidupnya, yang tidak tersesat kejalan yang keliru, yang memiliki akhlak yang baik dan terpuji, dan mengerjakan perbuatan yang baik. Meskipun hidup ditengah hirukpikuknya dunia, orang seperti ini hatinya akan selalu tenang, kuat dan penuh kepastian. Iman Menurut bahasa berarti keyakinan atau kepercayaan. Sedangkan menurut istilah berarti kepercayaan tentang adanya Allah sekaligus membenarkan apa saja yang datang dari ALLAH dengan cara meyakini dalam hati, menyatakan dengan lisan, dan membuktikan dengan amal yang nyata. Dengan demikian iman itu bukan sekedar pengertian dan keyakinan dalam hati; bukan sekedar ikrar dengan lisan dan bukan sekedar amal perbuatan tapi hati dan jiwa kosong. Apabila telah beriman maka manusia sebagai satu-satunya makhluk yang diberi akal pikiran harus mengikuti ajaran-ajaran yang berasal dari-Nya yaitu agama islam. Agama islam memiliki karakteristik yang sangat mulia karena merupakan ajaran yang murni dari Allah SWT. Apabila ajaran-ajaran islam ini dapat dijalankan sepenuhnya dengan keimanan di dalam hati, maka ajaran ini adalah yang seadil-adilnya di muka bumi, niscaya semua manusia akan hidup bahagia di dunia dan di akhirat kelak. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai karakteristik ajaran agama islam. Makalah ini ditulis untuk dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Pengertian Islam Menurut Bahasa : Islam itu berasal dari bahasa Arab al-islam ( ُ )ا َ ا ِْلس َاَلمyang berarti : selamat, sentosa, dan damai Menurut Istilah : Agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad saw, sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi menganal berbagai segi dari kehidupan manusia. (Prof. Dr. Harun Nasution) Ada beberapa pengertian Islam lainnya, yaitu : 1. Islam berarti kepatuhan atau penyerahan diri. Allah menciptakan alam semesta, kemudian menetapkan manusia sebagai hambaNya yang paling besar perannya di muka bumi. Manusia berinteraksi dengan sesamanya, dengan alam semesta di sekitarnya, kemudian berusaha mencari jalan untuk kembali kepada Penciptanya. Tatkala salah berinteraksi dengan Allah, kebanyakan manusia beranggapan alam sebagai Tuhannya sehingga mereka menyembah sesuatu dari alam. Ada yang menduga-duga sehingga banyak di antara mereka yang tersesat. Ajaran yang benar adalah ikhlas berserah diri kepada Pencipta alam yang kepadaNya alam tunduk patuh berserah diri. (QS. 4:125) Maka, Islam identik dengan ketundukan kepada sunnatullah yang terdapat di alam semesta (tidak tertulis) maupun Kitabullah yang tertulis (Alquran). 2. Islam berarti kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri Sebagaimana sifatnya yang bermakna selamat sejahtera, Islam menyelamatkan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Keselamatan dunia adalah kebersihan hati dari noda syirik dan kerusakan jiwa. Sedangkan keselamatan akhirat adalah masuk surga yang disebut Daarus Salaam. Allah menyeru (manusia) ke Daarus Salaam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS. 10:25) Dengan enam prinsip di atas kita dapat memahami kemuliaan dan keagungan ajaran agama Allah ini. Nabi Muhammad saw. bersabda, "Islam itu tinggi dan tidak ada kerendahan di dalamnya." Sebagai ajaran, Islam tidak terkalahkan oleh agama lain. Maka, setiap muslim wajib meyakini kelebihan Islam dari agama lain atau ajaran hidup yang lain. Allah sendiri memberi jaminan. (QS.5:3) 3. Islam dalam bahasa Arab ialah sebagai kata benda jenis masdhar yaitu berasal dari kata kerja. 4. Islam adalah Wahyu Allah Dengan kasih sayangnya, Allah menurunkan Ad-Dien (aturan hidup) kepada manusia. Tujuanya agar manusia hidup teratur dan menemukan jalan yang benar menuju Tuhannya. Aturan itu meliputi seluruh bidang kehidupan: politik, hukum, sosial, budaya, dan sebagainya. Dengan demikian, manusia akan tenteram dan damai, hidup rukun dan bahagia dengan sesamanya dalam naungan ridha Tuhannya. (QS. AlBaqarah: 38) Karena kebijaksanaanNya, Allah tidak menurunkan banyak agama. Dia hanya menurunkan Islam. Agama selain Islam tidak diakui di sisi Allah dan akan merugikan penganutnya di akhirat nanti. Sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya Ad-Dien yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam." (QS. 3:19) Sebab, Islam merupakan satu-satunya agama yang bersandar kepada wahyu Allah secara murni. Artinya, seluruh sumber nilai dari nilai agama ini adalah wahyu yang Allah turunkan kepada para RasulNya terdahulu. Dengan kata lain, setiap Nabi adalah muslim dan mengajak kepada ajaran Islam. Ada pun agama-agama yang lain seperti Yahudi dan Nasrani adalah penyimpangan dari ajaran wahyu yang dibawa oleh para nabi tersebut. 5. Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul Perhatikan kesaksian Alquran bahwa Nabi Ibrahim adalah muslim, bukan Yahudi atau pun Nasrani. (QS. 2:132) Nabi-nabi lain pun mendakwahkan ajaran Islam kepada manusia. Mereka mengajarkan agama sebagaimana yang dibawa Nabi Muhammad saw. Hanya saja, dari segi syariat (hukum dan aturan) belum selengkap yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Tetapi, ajaran prinsip-prinsip keimanan dan akhlaknya sama. Nabi Muhammad saw. datang menyempurnakan ajaran para Rasul, menghapus syariat yang tidak sesuai dan menggantinya dengan syariat yang baru. (QS. 3: 84) Menurut pandangan Alquran, agama Nasrani yang ada sekarang ini adalah penyimpangan dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Isa a.s. Nama agama ini sesuai nama suku yang mengembangkannya. Isinya jauh dari Kitab Injil yang diajarkan Isa a.s.. Agama Yahudi pun telah menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Musa a.s.. Diberi nama dengan nama salah satu Suku Bani Israil, Yahuda. Kitab Suci Taurat mereka campur aduk dengan pemikiran para pendeta dan ajarannya ditinggalkan. 6. Islam adalah Jalan Allah Yang Lurus Islam merupakan satu-satunya pedoman hidup bagi seorang muslim. Baginya, tidak ada agama lain yang benar selain Islam. Karena ini merupakan jalan Allah yang lurus yang diberikan kepada orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah. (QS. 6:153; 45:18) Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian; dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya. Islam bukan saja dikatakan sebagai agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an, melainkan pula pada segala sesuatu yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya pada undang-undang Allah. Di kalangan masyarakat Barat, Islam sering diidentikkan dengan istilah Muhammadanism dan Muhammedan. Peristilahan ini timbul karena pada umumnya agama di luar Islam namanya disandarkan pada nama pendirinya. Di Persia misalnya ada agama Zoroaster. Agama ini disandarkan pada nama pendirinya, Zarathustra (W.583 SM). Agama lainnya, misalnya agama Budha, agama ini dinisbahkan kepada tokoh pendirinya, Sidharta Gautama Budha (lahir 560 SM). Demikian pula nama agama Yahudi yang disandarkan pada orang-orang Yahudi (Jews) yang berasal dari negara Juda (Judea) atau Yahuda. Penyebutan istilah Muhammdanism dan Muhammedan untuk agama Islam, bukan saja tidak tepat, akan tetapi secara prinsip hal itu merupakan kesalahan besar. Istilah tersebut bisa mengandung arti bahwa Islam adalah paham Muhammad atau pemujaan terhadap Muhammad, sebagaimana perkataan agama Budha yang mengandung arti agama yang dibangun oleh Sidharta Gautama Budha atau paham yang berasal dari Sidharta Gautama. Analogi nama dengan agama-agama lainnya tidaklah mungkin bagi Islam. Berdasarkan keterangan tersebut, Islam menurut istilah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt, bukan berasal dari manusia/Nabi Muhammad saw. Posisi Nabi dalam agama Islam diakui sebagai orang yang ditugasi Allah untuk menyebarkan ajaran Islam tersebut kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan tata cara ibadahnya. Keterlibatan nabi ini pun berada dalam bimbingan wahyu Allah swt. Dengan demikian, secara istilah, Islam adalah nama agama yang berasal dari Allah swt. Nama Islam tersebut memiliki perbedaan yang luar biasa dengan nama agama lainnya. Kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu, golongan tertentu, atau negeri tertentu. Kata Islam adalah nama yang diberikan oleh Allah swt. Hal itu dapat dipahami dari petunjuk ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan Allah swt. Selanjutnya, dilihat dari segi misi ajarannya, Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia. Agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. pada berbagai kelompok manusia dan berbagai bangsa yang ada di dunia ini. Islam adalah agama Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Isa, Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain, seluruh Nabi dan Rasul beragama Islam dan mengemban risalah menyampaikan Islam. Hal itu dapat dipahami dari ayat-ayat yang terdapat di dalam Al Qur’an yang menegaskan bahwa para Nabi tersebut termasuk orang yang berserah diri kepada Allah. Kesimpulannya, Islam secara bahasa berarti tunduk, patuh, dan damai. Sedangkan menurut istilah, Islam adalah nama agama yang diturunkan Allah untuk membimbing manusia ke jalan yang benar dan sesuai fitrah kemanusiaan. Islam diturunkan bukan kepada Nabi Muhammad saja, tapi diturunkan pula kepada seluruh nabi dan rasul. Sesungguhnya seluruh nabi dan rasul mengajarkan Islam kepada umatnya. Wallahu A’lam. Al Qur’an menyatakan bahwa: Sesungguhnya agama di sisi Allah (hanyalah) Islam …. Barang siapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya. (Ali ‘Imraan 3:19,85). Al Qur’an menyatakan hal ini karena kata ‘Islam’ itu sendiri berarti menyerahkan diri kepada Allah SWT Yang Maha Pencipta. Selanjutnya Al Qur’an juga menyatakan: Sesungguhnya orang-orang beriman, orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orangorang Shabiin, barangsiapa yang beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala di sisi Tuhan mereka, tidak ada ketakutan bagi mereka, dan tidak (pula) mereka berduka cita. (Al Baqarah 2:62). Menurut Prof. Muhammad Adnan, arti kata Islam ialah: a. Islam jika diambil dari urutan asal kata SALIMA, artinya selamat. b. Islam jika diambil dari urutan asal kata SALI, artinya damai, rukun, bersatu. c. Islam jika diambil dari urutan asal kata ISTASLAMA, artinya tunduk, dan taat kepada perintah Allah dengan memakai dasar petunjuk-petunjuk serta bimbingan ajaran Rasul Muhammad SAW. d. Islam jika diambil dari urutan asal kata ISTLASAMA, artinya tulus dan ikhlas. e. Islam jika diambil dari urutan asal kata SULLAMI, artinya tangga untuk mencapai keluhuran derajat lahir dan batin. Dari pengertian Islam tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan adanya 3 aspek, yaitu: 1. Aspek Vertikal Aspek vertikal mengatur antara makhluk dengan kholiknya (manusia dengan Tuhannya). Dalam hal ini manusia bersikap berserah diri pada Allah. 2. Aspek Horisontal Aspek horisontak mengatur hubungan antara manusia dengan manusia. Islam menghendaki agar manusia yang satu menyelamatkan, menentramkan dan mengamankan manusia yang lain. 3. Aspek Batiniah Aspek batiniah mengatur ke dalam orang itu sendiri, yaitu supaya dapat menimbulkan kedamaian, ketenangan batin maupun kematapan rohani dan mental. KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM Menurut Yusuf Qardhawi (1995) Ada 8 karakter dalam ajaran Islam, yaitu : 1. Rabbaniyyah 2. Insaniyyah 3. Syumuliyah 4. Al Waqi’iyyah 5. Ijabiyah 6. Tsabbat dan Thatawwur 7. Tawazzun 1. Rabbaniyyah Bahwa Islam merupakan agama yg bersumber dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala bukan dari manusia, sedangkan Nabi Muhammad SAW tidak membuat agama ini tapi beliau hanya menyampaikannya. Karenanya dalam kapasitasnya sebagai Nabi beliau berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya Allah berfirman dalam Surah An-Najm ayat 3-4 yang artinya : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan .” 2. Insaniyyah Islam merupakan agama yg diturunkan untuk manusia karena itu Islam merupakan satu-satunya agama yang sesuai dengan fitrah (pembawaan) manusia. Pada dasarnya tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia. Prinsipnya manusia itu akan mempunyai kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta, wanita dan segala hal yang bersifat duniawi (materi) semua itu tidak dilarang di dalam Islam namun harus diatur keseimbangannya dengan kenikmatan ukhrawi (akhirat) 3. Syumuliyah Islam merupakan agama yang lengkap tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari urusan pribadi keluarga masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam, Allah berfirman dalam Surah An-Nahl 89 yang artinya “Dan Kami turunkan kepadamu al kitab untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yg berserah diri.” 4. Al Waqi’iyyah Islam merupakan agama yg dapat diamalkan oleh manusia atau dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka berbeda latar belakang kaya miskin, pria wanita, dewasa remaja anak-anak, berpendidikan tinggi berpendidikan rendah, bangsawan rakyat biasa, berbeda suku adat istiadat dan sebagainya. Disamping itu Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman bahkan. Islam menjadi satu-satunya agama yg mampu menghdapi dan mengatasi dampak negatif dari kemajuan zaman. Ini berarti Islam agama yang tidak terpengaruh oleh kemajuan zaman. 5. Ijabiyah Jabiyyah artinya sikap positif dalam menjalani kehidupan, juga sebagai lawan dari pesimisme dan fatalisme. Keimanan adalah sumber tenaga jiwa yang mendorong manusia untuk merealisasikan kebaikan dan kehendak Allah dalam kehidupan yang riil. Islam memandang bahwa keimanan yang tidak dapat mendorong manusia untuk bekerja mengeksplorasi potensi alam dan potensi dirinya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, adalah keimanan yang negatif dan fatal. 6. Tsabbat dan Thatawwur Tsabat artinya permanen, sedang Tathawwur artinya pertumbuhan. Maksudnya adalah bahwa Islam membawa ajaran yang berisi hakikat-hakikat besar yang bersifat tetap dan permanen dan tidak akan pernah berubah dalam semua ruang dan waktu. 7. Tawazzun Tawazun adalah seimbang atau memberikan sesuatu tanpa adanya penambahan atau pengurangan sedikit pun. Tiga potensi yang harus di jaga dan di pelihara keseimbangan nya agar tetap bertahan karena jikalau salah satu ada yang tidak seimbang maka kehancuran akan datang, ketiga potensi tersbut yaitu : » Jasmani (Al-jasad) » Akal (Al-aql) » Rohani ( Ar-Ruh) KESEMPURNAAN AJARAN ISLAM Kita berbahagia dan bersyukur karena Allah menciptakan kita sebagai muslim. Artinya, kita mendapatkan jaminan dari Allah Swt untuk mendapatkan keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Keselamatan hidup di dunia dan di akhirat akan Allah berikan manakala kita memang benar-benar menjalankan syariat Allah Swt. Sesuai dengan nama Islam itu sendiri, inti dari keislaman kita adalah tunduk, berserah diri, menjalankan hukum-hukum Allah Swt. Dengan demikian, tidak ada satu pun yang mampu mengalahkan ketinggian Islam, Al Islam ya’lua walaa yu’laa alaihi. Kita sebagai umat Islam harus meyakini bahwa Islam adalah agama yang syamil. Agama yang di dalamnya terdapat kesempurnaan. Ketika kita memproklamasikan diri sebagai muslim, kita harus berupaya sepenuh jiwa dan raga untuk melaksanakannya dengan menyeluruh, tidak setengah-setengah (juz’iyah). Seorang muslim tidak boleh mengambil sebagaian dan menolak sebagian. Pemahaman seperti itu adalah pemahaman yang keliru. Hal ini bisa kita baca dalam Q.S. 2 : 208 yang berbunyi: َ ش اي َّ ُوْلَُتَت َّ ِبعوااُخط َواتُِال ُعد ٌّوُ ُّمبِين َُ ُانُإِنَّهُلَك ام ِ ط َ ًيَاُأَيُّ َهاُالَّذِينَ ُآ َمنوااُاداخلوااُفِيُالس اِل ِمُكَآفَّة Artinya,”Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” Kesempurnaan yang tercipta dalam Islam adalah kesempurnaan dalam : 1. Sempurna dalam Waktu 2. Sempurna dalam Minhaj 3. Sempurna dalam Tempat 1. Kesempurnaan Dalam Waktu Islam dibawa oleh para nabi kita, dari nabi Adam hingga nabi Muhammad Saw. Risalah yang dibawa adalah risalah yang sama, risalah yang satu yaitu Islam. Allah berfirman [21:107] َُُرحا َمةً ُِل العَالَ ِمين َ َو َماُأ َ ار َ س النَاكَ ُإِ َّْل Artinya : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam“. Islam yang dibawa para nabi secara umum dirisalahkan kepada kaumnya. Misalnya Nabi Nuh membawa risalah Islam untuk kaum tsamud, nabi Luth untuk kaum Sodom, dan sebagainya. Sementara itu, Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi menyempurnakan tersebarnya Islam dan dirisalahkan untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini dari dulu hingga kiamat tiba. 2. Kesempurnaan Minhaj Islam itu ibarat sebuah bangunan. Bagian yang satu melengkapi bangunan yang lain hingga menjadi sebuah bangunan yang kokoh. Asas dari Islam adalah akidah yang kuat. Hal ini erat hubungannya dengan rukun iman. Oleh karena itu, seorang muslim yang kaffah adalah yang menempatkan akidah sebagai asasnya. Dengan kata lain, profil pertama kali yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah salimul aqidah, yakni akidah yang selamat. Sehebat apa pun ia beramal dalam kehidupan sehari-hari, tanpa akidah yang selamat, amal yang dilakukannya menjadi sia-sia. 3. Sempurna Dalam Tempat Islam hanya mempunyai satu pencipta, yaitu Allah Swt. Allah-lah yang menciptakan alam beserta isinya. Segenap makhluk yang berada di muka bumi ini baik yang tampak maupun tidak tampak sudah seharusnya menyerahkan dirinya kepada Allah Swt. Kasih saying Allah lah yang menyebabkan kitasebagai muslim. Dan sudah tentu, manakala kita benar-benar menjalankan Islam, kita akan mendapatkan keberuntungan yang nyata, yakni bahagia di dunia dan akhirat. Allah berfirman [2:163] : ُُالر ِحيم ِ ُو َّ ُالرحا َمن َّ احدُْلَُّ ِإلَهَُ ِإْلَُّه َو َ َو ِإلَـهك امُ ِإلَه Artinya : “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. DAFTAR PUSTAKA Al-Qardhawi, Yusuf . 1995, Karakteristik Islam : Kajian Analitik. 314 halaman. Risalah Gusti, Sulawesi. Baskara, Nando. 2009. Gerilyawan-gerilyawan Militan Islam; Dari Al-Qaeda, Hizbullah hingga Hamas. NARASI. Yogyakarta. Fuad, Mahsun. 2004. Hukum Islam Indonesia: dari Nalar Parsipatoris Hingga Nalar Emansipatoris. LKIS. Yogyakarta. Rasyid, Daud. 2005. Islam dalam Berbagai Dimensi. Gema Insani Press. Jakarta. Wachyudin, Achmad dan Tim Dosen Agama Islam ITS. 2009. Pendidikan Agama Islam : untuk Perguruan Tinggi. GRASINDO. Surabaya. Sumber: http://asysyariah.com/kesempurnaan-islam-sebagai-prinsip-hidup-dasaruntuk-meninggalkan-tradisi-dan-adat-istiadat.html Baskara, Nando. 2009. Gerilyawan-gerilyawan Militan Islam; Dari Al-Qaeda, Hizbullah hingga Hamas. NARASI. Yogyakarta. Fuad, Mahsun. 2004. Hukum Islam Indonesia: dari Nalar Parsipatoris Hingga Nalar Emansipatoris. LKIS. Yogyakarta. Rasyid, Daud. 2005. Islam dalam Berbagai Dimensi. Gema Insani Press. Jakarta. Wachyudin, Achmad dan Tim Dosen Agama Islam ITS. 2009. Pendidikan Agama Islam : untuk Perguruan Tinggi. GRASINDO. Surabaya.