MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “ SYUMMULIYATUL

advertisement
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“ SYUMMULIYATUL ISLAM ”
Kelas
Kelompok
:P
:1
Disusun oleh :
1. Galib Muttaqin
2. Fillah Fahriyani
3. Mei Wulandari
4. Lia Hidayati
5. Samsul Arifin
6. Andu Rijal Muttaqin
7. Andriawan Arditama
8. Desi Tristia N
(105100300111015)
(125100301111026)
(125100301111028)
(125100301111030)
(125100301111032)
(125100301111034)
(125100301111036)
(125100301111038)
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
PENDAHULUAN
Agama terdiri dari serangkaian perintah Tuhan tentang perbuatan dan
akhlak, yang dibawa oleh para rasul untuk menjadi pedoman bagi umat manusia.
Mengimani hal ini dan melaksanakan ajaran-ajaran tersebut akan membawa kepada
keberuntungan dan kebhagaiaan hidup manusia didunia dan akhirat. Kita tahu bahwa
orang yang beruntung adalah orang yang mempunyai tujuan yang baik dalam
hidupnya, yang tidak tersesat kejalan yang keliru, yang memiliki akhlak yang baik
dan terpuji, dan mengerjakan perbuatan yang baik. Meskipun hidup ditengah hirukpikuknya dunia, orang seperti ini hatinya akan selalu tenang, kuat dan penuh
kepastian.
Iman Menurut bahasa berarti keyakinan atau kepercayaan. Sedangkan
menurut istilah berarti kepercayaan tentang adanya Allah sekaligus membenarkan apa
saja yang datang dari ALLAH dengan cara meyakini dalam hati, menyatakan dengan
lisan, dan membuktikan dengan amal yang nyata.
Dengan demikian iman itu bukan sekedar pengertian dan keyakinan dalam
hati; bukan sekedar ikrar dengan lisan dan bukan sekedar amal perbuatan tapi hati
dan jiwa kosong. Apabila telah beriman maka manusia sebagai satu-satunya makhluk
yang diberi akal pikiran harus mengikuti ajaran-ajaran yang berasal dari-Nya yaitu
agama islam. Agama islam memiliki karakteristik yang sangat mulia karena
merupakan ajaran yang murni dari Allah SWT. Apabila ajaran-ajaran islam ini dapat
dijalankan sepenuhnya dengan keimanan di dalam hati, maka ajaran ini adalah yang
seadil-adilnya di muka bumi, niscaya semua manusia akan hidup bahagia di dunia
dan di akhirat kelak.
Dalam
makalah ini kami akan membahas mengenai
karakteristik ajaran agama islam. Makalah ini ditulis untuk dalam rangka
menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Pengertian Islam

Menurut Bahasa :
Islam itu berasal dari bahasa Arab al-islam ( ُ‫ )ا َ ا ِْلس َاَلم‬yang berarti : selamat,
sentosa, dan damai

Menurut Istilah :
Agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia
melalui Nabi Muhammad saw, sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya
membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi
menganal berbagai segi dari kehidupan manusia. (Prof. Dr. Harun Nasution)

Ada beberapa pengertian Islam lainnya, yaitu :
1. Islam berarti kepatuhan atau penyerahan diri.
Allah menciptakan alam semesta, kemudian menetapkan manusia
sebagai hambaNya yang paling besar perannya di muka bumi. Manusia
berinteraksi dengan sesamanya, dengan alam semesta di sekitarnya,
kemudian berusaha mencari jalan untuk kembali kepada Penciptanya.
Tatkala salah berinteraksi dengan Allah, kebanyakan manusia
beranggapan alam sebagai Tuhannya sehingga mereka menyembah
sesuatu dari alam. Ada yang menduga-duga sehingga banyak di antara
mereka yang tersesat. Ajaran yang benar adalah ikhlas berserah diri
kepada Pencipta alam yang kepadaNya alam tunduk patuh berserah
diri. (QS. 4:125) Maka, Islam identik dengan ketundukan kepada
sunnatullah yang terdapat di alam semesta (tidak tertulis) maupun
Kitabullah yang tertulis (Alquran).
2. Islam berarti kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri
Sebagaimana sifatnya yang bermakna selamat sejahtera, Islam
menyelamatkan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Keselamatan dunia
adalah kebersihan hati dari noda syirik dan kerusakan jiwa. Sedangkan
keselamatan akhirat adalah masuk surga yang disebut Daarus Salaam.
Allah menyeru (manusia) ke Daarus Salaam (surga), dan menunjuki
orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS.
10:25) Dengan enam prinsip di atas kita dapat memahami kemuliaan dan
keagungan ajaran agama Allah ini. Nabi Muhammad saw. bersabda,
"Islam itu tinggi dan tidak ada kerendahan di dalamnya." Sebagai ajaran,
Islam tidak terkalahkan oleh agama lain. Maka, setiap muslim wajib
meyakini kelebihan Islam dari agama lain atau ajaran hidup yang lain.
Allah sendiri memberi jaminan. (QS.5:3)
3. Islam dalam bahasa Arab ialah sebagai kata benda jenis masdhar yaitu
berasal dari kata kerja.
4. Islam adalah Wahyu Allah
Dengan kasih sayangnya, Allah menurunkan Ad-Dien (aturan hidup)
kepada manusia. Tujuanya agar manusia hidup teratur dan menemukan
jalan yang benar menuju Tuhannya. Aturan itu meliputi seluruh bidang
kehidupan: politik, hukum, sosial, budaya, dan sebagainya.
Dengan demikian, manusia akan tenteram dan damai, hidup rukun dan
bahagia dengan sesamanya dalam naungan ridha Tuhannya. (QS. AlBaqarah: 38) Karena kebijaksanaanNya, Allah tidak menurunkan banyak
agama. Dia hanya menurunkan Islam. Agama selain Islam tidak diakui di
sisi Allah dan akan merugikan penganutnya di akhirat nanti. Sebagaimana
firman
Allah,
"Sesungguhnya
Ad-Dien
yang
diridhai
di
sisi
Allah hanyalah Islam." (QS. 3:19) Sebab, Islam merupakan satu-satunya
agama yang bersandar kepada wahyu Allah secara murni. Artinya, seluruh
sumber nilai dari nilai agama ini adalah wahyu yang Allah turunkan
kepada para RasulNya terdahulu. Dengan kata lain, setiap Nabi adalah
muslim dan mengajak kepada ajaran Islam. Ada pun agama-agama yang
lain seperti Yahudi dan Nasrani adalah penyimpangan dari ajaran wahyu
yang dibawa oleh para nabi tersebut.
5. Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul
Perhatikan kesaksian Alquran bahwa Nabi Ibrahim adalah muslim,
bukan Yahudi atau pun Nasrani. (QS. 2:132) Nabi-nabi lain pun
mendakwahkan ajaran Islam kepada manusia. Mereka mengajarkan agama
sebagaimana yang dibawa Nabi Muhammad saw. Hanya saja, dari segi
syariat
(hukum
dan
aturan)
belum
selengkap
yang
diajarkan
Nabi Muhammad saw. Tetapi, ajaran prinsip-prinsip keimanan dan
akhlaknya sama. Nabi Muhammad saw. datang menyempurnakan ajaran
para Rasul, menghapus syariat yang tidak sesuai dan menggantinya
dengan syariat yang baru. (QS. 3: 84) Menurut pandangan Alquran, agama
Nasrani yang ada sekarang ini adalah penyimpangan dari ajaran Islam
yang dibawa Nabi Isa a.s. Nama agama ini sesuai nama suku yang
mengembangkannya. Isinya jauh dari Kitab Injil yang diajarkan Isa a.s..
Agama Yahudi pun telah menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa
Nabi Musa a.s.. Diberi nama dengan nama salah satu Suku Bani Israil,
Yahuda. Kitab Suci Taurat mereka campur aduk dengan pemikiran
para pendeta dan ajarannya ditinggalkan.
6. Islam adalah Jalan Allah Yang Lurus Islam merupakan satu-satunya
pedoman hidup bagi seorang muslim. Baginya, tidak ada agama lain yang
benar selain Islam. Karena ini merupakan jalan Allah yang lurus yang
diberikan kepada orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah. (QS. 6:153;
45:18)
Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama
perdamaian; dan dua ajaran
pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau
persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata bahwa agama Islam selaras benar
dengan namanya. Islam bukan saja dikatakan sebagai agama seluruh Nabi Allah,
sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an, melainkan pula pada segala sesuatu yang
secara tak sadar tunduk sepenuhnya pada undang-undang Allah.
Di kalangan masyarakat Barat, Islam sering diidentikkan dengan istilah
Muhammadanism dan Muhammedan. Peristilahan ini timbul karena pada umumnya
agama di luar Islam namanya disandarkan pada nama pendirinya. Di Persia misalnya
ada agama Zoroaster. Agama ini disandarkan pada nama pendirinya, Zarathustra
(W.583 SM). Agama lainnya, misalnya agama Budha, agama ini dinisbahkan kepada
tokoh pendirinya, Sidharta Gautama Budha (lahir 560 SM). Demikian pula nama
agama Yahudi yang disandarkan pada orang-orang Yahudi (Jews) yang berasal dari
negara Juda (Judea) atau Yahuda.
Penyebutan istilah Muhammdanism dan Muhammedan untuk agama Islam, bukan
saja tidak tepat, akan tetapi secara prinsip hal itu merupakan kesalahan besar. Istilah
tersebut bisa mengandung arti bahwa Islam adalah paham Muhammad atau pemujaan
terhadap Muhammad, sebagaimana perkataan agama Budha yang mengandung arti
agama yang dibangun oleh Sidharta Gautama Budha atau paham yang berasal dari
Sidharta Gautama. Analogi nama dengan agama-agama lainnya tidaklah mungkin
bagi Islam.
Berdasarkan keterangan tersebut, Islam menurut istilah mengacu kepada agama
yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt, bukan berasal dari
manusia/Nabi Muhammad saw. Posisi Nabi dalam agama Islam diakui sebagai orang
yang ditugasi Allah untuk menyebarkan ajaran Islam tersebut kepada umat manusia.
Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan,
penjelasan, uraian, dan tata cara ibadahnya. Keterlibatan nabi ini pun berada dalam
bimbingan wahyu Allah swt.
Dengan demikian, secara istilah, Islam adalah nama agama yang berasal dari
Allah swt. Nama Islam tersebut memiliki perbedaan yang luar biasa dengan nama
agama lainnya. Kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu,
golongan tertentu, atau negeri tertentu. Kata Islam adalah nama yang diberikan oleh
Allah swt. Hal itu dapat dipahami dari petunjuk ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan
Allah swt.
Selanjutnya, dilihat dari segi misi ajarannya, Islam adalah agama sepanjang
sejarah manusia. Agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah
swt. pada berbagai kelompok manusia dan berbagai bangsa yang ada di dunia ini.
Islam adalah agama Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Musa, Nabi Daud,
Nabi Sulaiman, Nabi Isa, Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain, seluruh Nabi dan
Rasul beragama Islam dan mengemban risalah menyampaikan Islam. Hal itu dapat
dipahami dari ayat-ayat yang terdapat di dalam Al Qur’an yang menegaskan bahwa
para Nabi tersebut termasuk orang yang berserah diri kepada Allah.
Kesimpulannya, Islam secara bahasa berarti tunduk, patuh, dan damai. Sedangkan
menurut istilah, Islam adalah nama agama yang diturunkan Allah untuk membimbing
manusia ke jalan yang benar dan sesuai fitrah kemanusiaan. Islam diturunkan bukan
kepada Nabi Muhammad saja, tapi diturunkan pula kepada seluruh nabi dan rasul.
Sesungguhnya seluruh nabi dan rasul mengajarkan Islam kepada umatnya. Wallahu
A’lam.
Al Qur’an menyatakan bahwa: Sesungguhnya agama di sisi Allah (hanyalah)
Islam …. Barang siapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya. (Ali ‘Imraan 3:19,85). Al Qur’an
menyatakan hal ini karena kata ‘Islam’ itu sendiri berarti menyerahkan diri kepada
Allah SWT Yang Maha Pencipta. Selanjutnya Al Qur’an juga menyatakan:
Sesungguhnya orang-orang beriman, orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orangorang Shabiin, barangsiapa yang beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal
saleh, mereka akan menerima pahala di sisi Tuhan mereka, tidak ada ketakutan bagi
mereka, dan tidak (pula) mereka berduka cita. (Al Baqarah 2:62).
 Menurut Prof. Muhammad Adnan, arti kata Islam ialah:
a. Islam jika diambil dari urutan asal kata SALIMA, artinya selamat.
b. Islam jika diambil dari urutan asal kata SALI, artinya damai, rukun, bersatu.
c. Islam jika diambil dari urutan asal kata ISTASLAMA, artinya tunduk, dan taat
kepada perintah Allah dengan memakai dasar petunjuk-petunjuk serta
bimbingan ajaran Rasul Muhammad SAW.
d. Islam jika diambil dari urutan asal kata ISTLASAMA, artinya tulus dan ikhlas.
e. Islam jika diambil dari urutan asal kata SULLAMI, artinya tangga untuk
mencapai keluhuran derajat lahir dan batin.

Dari pengertian Islam tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan adanya 3
aspek, yaitu:
1. Aspek Vertikal
Aspek vertikal mengatur antara makhluk dengan kholiknya (manusia dengan
Tuhannya). Dalam hal ini manusia bersikap berserah diri pada Allah.
2. Aspek Horisontal
Aspek horisontak mengatur hubungan antara manusia dengan manusia. Islam
menghendaki agar manusia yang satu menyelamatkan, menentramkan dan
mengamankan manusia yang lain.
3. Aspek Batiniah
Aspek batiniah mengatur ke dalam orang itu sendiri, yaitu supaya dapat
menimbulkan kedamaian, ketenangan batin maupun kematapan rohani dan
mental.
KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
Menurut Yusuf Qardhawi (1995) Ada 8 karakter dalam ajaran Islam, yaitu :
1. Rabbaniyyah
2. Insaniyyah
3. Syumuliyah
4. Al Waqi’iyyah
5. Ijabiyah
6. Tsabbat dan Thatawwur
7. Tawazzun
1. Rabbaniyyah
Bahwa Islam merupakan agama yg bersumber dari Allah Subhanahu Wa
Ta’ala bukan dari manusia, sedangkan Nabi Muhammad SAW tidak membuat
agama ini tapi beliau hanya menyampaikannya.
Karenanya dalam kapasitasnya sebagai Nabi beliau berbicara berdasarkan wahyu
yang diturunkan kepadanya Allah berfirman dalam Surah An-Najm ayat 3-4 yang
artinya : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya
ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan .”
2. Insaniyyah
Islam merupakan agama yg diturunkan untuk manusia karena itu Islam
merupakan satu-satunya agama yang sesuai dengan fitrah (pembawaan) manusia.
Pada dasarnya tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa
manusia.
Prinsipnya manusia itu akan mempunyai kecenderungan untuk cinta pada
harta, tahta, wanita dan segala hal yang bersifat duniawi (materi) semua itu tidak
dilarang di dalam Islam namun harus diatur keseimbangannya dengan kenikmatan
ukhrawi (akhirat)
3. Syumuliyah
Islam merupakan agama yang lengkap tidak hanya mengutamakan satu
aspek lalu mengabaikan aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari
konsep Islam dalam berbagai bidang kehidupan
mulai dari urusan pribadi
keluarga masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam, Allah
berfirman dalam Surah An-Nahl 89 yang artinya “Dan Kami turunkan kepadamu
al kitab untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yg berserah diri.”
4. Al Waqi’iyyah
Islam merupakan agama yg dapat diamalkan oleh manusia atau dapat
direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia
meskipun
mereka berbeda latar belakang kaya miskin, pria wanita, dewasa
remaja anak-anak, berpendidikan tinggi berpendidikan rendah, bangsawan rakyat
biasa, berbeda suku adat istiadat dan sebagainya.
Disamping itu Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas
perkembangan zaman bahkan. Islam menjadi satu-satunya agama yg mampu
menghdapi dan mengatasi dampak negatif dari kemajuan zaman. Ini berarti Islam
agama yang tidak terpengaruh oleh kemajuan zaman.
5. Ijabiyah
Jabiyyah artinya sikap positif dalam menjalani kehidupan, juga sebagai
lawan dari pesimisme dan fatalisme.
Keimanan adalah sumber tenaga jiwa yang mendorong manusia untuk
merealisasikan kebaikan dan kehendak Allah dalam kehidupan yang riil.
Islam memandang bahwa keimanan yang tidak dapat mendorong manusia
untuk bekerja mengeksplorasi potensi alam dan potensi dirinya untuk
menciptakan kehidupan yang lebih baik, adalah keimanan yang negatif dan fatal.
6. Tsabbat dan Thatawwur
Tsabat artinya permanen, sedang Tathawwur artinya pertumbuhan.
Maksudnya adalah bahwa Islam membawa ajaran yang berisi hakikat-hakikat
besar yang bersifat tetap dan permanen dan tidak akan pernah berubah dalam
semua ruang dan waktu.
7. Tawazzun
Tawazun adalah seimbang atau memberikan sesuatu tanpa adanya
penambahan atau pengurangan sedikit pun.
Tiga potensi yang harus di jaga dan di pelihara keseimbangan nya agar tetap
bertahan karena jikalau salah satu ada yang tidak seimbang maka kehancuran
akan datang, ketiga potensi tersbut yaitu :
» Jasmani (Al-jasad)
» Akal (Al-aql)
» Rohani ( Ar-Ruh)
KESEMPURNAAN AJARAN ISLAM
Kita berbahagia dan bersyukur karena Allah menciptakan kita sebagai
muslim. Artinya, kita mendapatkan jaminan dari Allah Swt untuk mendapatkan
keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Keselamatan hidup di dunia dan
di akhirat akan Allah berikan manakala kita memang benar-benar menjalankan
syariat Allah Swt. Sesuai dengan nama Islam itu sendiri, inti dari keislaman kita
adalah tunduk, berserah diri, menjalankan hukum-hukum Allah Swt. Dengan
demikian, tidak ada satu pun yang mampu mengalahkan ketinggian Islam, Al Islam
ya’lua walaa yu’laa alaihi.
Kita sebagai umat Islam harus meyakini bahwa Islam adalah agama yang
syamil.
Agama
yang
di
dalamnya
terdapat
kesempurnaan.
Ketika
kita
memproklamasikan diri sebagai muslim, kita harus berupaya sepenuh jiwa dan raga
untuk melaksanakannya dengan menyeluruh, tidak setengah-setengah (juz’iyah).
Seorang muslim tidak boleh mengambil sebagaian dan menolak sebagian.
Pemahaman seperti itu adalah pemahaman yang keliru. Hal ini bisa kita baca dalam
Q.S. 2 : 208 yang berbunyi:
َ ‫ش اي‬
َّ ‫ُوْلَُتَت َّ ِبعوااُخط َواتُِال‬
ُ‫عد ٌّوُ ُّمبِين‬
َُ ُ‫انُإِنَّهُلَك ام‬
ِ ‫ط‬
َ ً‫يَاُأَيُّ َهاُالَّذِينَ ُآ َمنوااُاداخلوااُفِيُالس اِل ِمُكَآفَّة‬
Artinya,”Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara
keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh
yang nyata bagimu.”
Kesempurnaan yang tercipta dalam Islam adalah kesempurnaan dalam :
1. Sempurna dalam Waktu
2. Sempurna dalam Minhaj
3. Sempurna dalam Tempat
1. Kesempurnaan Dalam Waktu
Islam dibawa oleh para nabi kita, dari nabi Adam hingga nabi Muhammad
Saw. Risalah yang dibawa adalah risalah yang sama, risalah yang satu yaitu Islam.
Allah berfirman [21:107]
َُ‫ُرحا َمةً ُِل العَالَ ِمين‬
َ ‫َو َماُأ َ ار‬
َ ‫س النَاكَ ُإِ َّْل‬
Artinya : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam“.
Islam yang dibawa para nabi secara umum dirisalahkan kepada kaumnya.
Misalnya Nabi Nuh membawa risalah Islam untuk kaum tsamud, nabi Luth untuk
kaum Sodom, dan sebagainya. Sementara itu, Nabi Muhammad sebagai penutup
para nabi menyempurnakan tersebarnya Islam dan dirisalahkan untuk seluruh umat
manusia di muka bumi ini dari dulu hingga kiamat tiba.
2. Kesempurnaan Minhaj
Islam itu ibarat sebuah bangunan. Bagian yang satu melengkapi bangunan
yang lain hingga menjadi sebuah bangunan yang kokoh.
Asas dari Islam adalah akidah yang kuat. Hal ini erat hubungannya dengan
rukun iman. Oleh karena itu, seorang muslim yang kaffah adalah yang
menempatkan akidah sebagai asasnya.
Dengan kata lain, profil pertama kali yang harus dimiliki oleh seorang muslim
adalah salimul aqidah, yakni akidah yang selamat. Sehebat apa pun ia beramal
dalam kehidupan sehari-hari, tanpa akidah yang selamat, amal yang dilakukannya
menjadi sia-sia.
3. Sempurna Dalam Tempat
Islam hanya mempunyai satu pencipta, yaitu Allah Swt. Allah-lah yang
menciptakan alam beserta isinya.
Segenap makhluk yang berada di muka bumi ini baik yang tampak maupun
tidak tampak sudah seharusnya menyerahkan dirinya kepada Allah Swt. Kasih
saying Allah lah yang menyebabkan kitasebagai muslim. Dan sudah tentu,
manakala kita benar-benar menjalankan Islam, kita akan mendapatkan
keberuntungan yang nyata, yakni bahagia di dunia dan akhirat. Allah berfirman
[2:163] :
ُ‫ُالر ِحيم‬
ِ ‫ُو‬
َّ ‫ُالرحا َمن‬
َّ ‫احدُْلَُّ ِإلَهَُ ِإْلَُّه َو‬
َ ‫َو ِإلَـهك امُ ِإلَه‬
Artinya : “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qardhawi, Yusuf . 1995, Karakteristik Islam : Kajian Analitik. 314 halaman.
Risalah Gusti, Sulawesi.
Baskara, Nando. 2009. Gerilyawan-gerilyawan Militan Islam; Dari Al-Qaeda,
Hizbullah hingga Hamas. NARASI. Yogyakarta.
Fuad, Mahsun. 2004. Hukum Islam Indonesia: dari Nalar Parsipatoris Hingga
Nalar Emansipatoris. LKIS. Yogyakarta.
Rasyid, Daud. 2005. Islam dalam Berbagai Dimensi. Gema Insani Press. Jakarta.
Wachyudin, Achmad dan Tim Dosen Agama Islam ITS. 2009. Pendidikan Agama
Islam : untuk Perguruan Tinggi. GRASINDO. Surabaya.
Sumber: http://asysyariah.com/kesempurnaan-islam-sebagai-prinsip-hidup-dasaruntuk-meninggalkan-tradisi-dan-adat-istiadat.html
Baskara, Nando. 2009. Gerilyawan-gerilyawan Militan Islam; Dari Al-Qaeda,
Hizbullah hingga Hamas. NARASI. Yogyakarta.
Fuad, Mahsun. 2004. Hukum Islam Indonesia: dari Nalar Parsipatoris Hingga
Nalar Emansipatoris. LKIS. Yogyakarta.
Rasyid, Daud. 2005. Islam dalam Berbagai Dimensi. Gema Insani Press. Jakarta.
Wachyudin, Achmad dan Tim Dosen Agama Islam ITS. 2009. Pendidikan Agama
Islam : untuk Perguruan Tinggi. GRASINDO. Surabaya.
Download