Matsuri - Fitriana Puspita Dewi

advertisement
Matsuri
HIKAKU BUNKA
Definisi
Matsuri adalah ritual yang dilakukan manusia untuk
melepaskan kejenuhan dan tekanan yang berasal
dari struktur ruang & waktu tertentu yang
berlangsung rutin.
Meski esensi matsuri sebagai perayaan budaya tapi
tidak terlepas dari nilai-nilai kesejahteraan
masyarakat.
Awalnya matsuri dilakukan dikalangan klan (Uji), desa
(mura) dan masyarakat.
Makna
 Matsuri dalam makna sosial & kekerabatan ; adalah
penyatuan emosi atas kebenaran dan kekuatan
leluhur yang dipuja
 Matsuri dalam makna keagamaan ; Upacara
keagamaan berlabel sosial yang berpusat pada Jinja.
Dalam hal ini matsuri berkaitan dengan keyakinan
orang Jepang yang menganggap matsuri sebagai
bentuk pelestarian dan pengakuan atas keberadaan
leluhur (senso) dan kolektifitas (kyodotai), biasanya
berpusat di jinja dan Ie
Prosesi
 Matsuri dimulai dengan makan bersama para
pimpinan yang disebut naorai
 Persiapan & pelaksanaan matsuri (okonai atau
shushi) mencakup tata cara (saigi) dan keperluan
perlengkapan (kamigoto atau shinji)
 Pemimpin matsuri disebut Toya yang bertugas
mengelola biaya untuk hidangan, persiapan, tempat
pelaksanaan dan tata cara laksana
 Toya dipilih berdasarkan urutan waktu menjadi
kacho, kepemilikan harta, jarak dari pusat desa,
nenchojoretsu (senioritas) dan ramalan
Fungsi Matsuri
 Sebagai Perayaan (Saigi) dan sebagai Upacara
(Sairei)
 Sebagai Sairei, matsuri berfungsi sebagai penegasan
terhadap keberadaan yang sakral dan gaib agar
diterima sebagai kebenaran
 Sebagai Saigi, matsuri berfungsi menciptakan
kebersamaan dan kesadaran untuk mengembangkan
komunitas dalam aspek sosial, ekonomi & politik.
Klasifikasi Matsuri
 Matsuri musim (reisai)
 Pemujaan roh leluhur (toshigoi)
 Panen padi (Niiname)
Matsuri juga ada kaitannya dengan proses produksi padi
sesuai perubahan musim, yakni matsuri musim gugur
dan musim semi diikuti matsuri musim panas untuk
menghalau bencana, matsuri akhir tahun sbg sarana agar
dewa turun ke bumi
Matsuri musim semi diawali dengan matsuri tahun baru
(oshogatsu) dan matsuri musim gugur diawali dgn
matsuri pemujaan arwah leluhur (obon)
3 Matsuri terbesar di Jepang
 Gion Matsuri ; Kyoto 17 Juli, Yasaka Jinja
Tujuan dari Gion Matsuri adalah pembersihan diri
(Goryo-e) dan meminta perlindungan dari dewa
penyebab gempa, banjir & kebakaran.
Tenjin Matsuri, Osaka 25 Juli, Tenmangu Jinja
 Tenjin Matsuri ditujukan sbg ritual pemujaan kepada
sugiwara-no-michizane yang dianggap sebagai dewa
seni. Ritual terbagi 2 yakni di darat dan di sungai
 Upacara ini diawali dengan berdoa untuk keselamatan
dan kedamaian Osaka, lalu mengarak mikoshi dari kuil
Tenmangu ke jalan-jalan di Osaka, kemudian ke Sungai
Okawa. Sebelum ritual di sungai dimulai, ada
pementasan Noh dan Bunraku untuk penghiburan
terhadap Sugiwara Michizane tsb. Pukul 18.00, dimulai
ritual sungai dengan turunnya para pendayung dan
perahu Dondoko. Festival ini ditutup dengan Hanabi
Kanda Matsuri, Tokyo 15 May, Kanda Jinja
 Kanda Matsuri adalah perayaan yang berlangsung
sejak zaman Tokugawa Ieyasu untuk merayakan
kemenangannya dalam pertempuran Sekigahara
 Penyelenggaraannya adalah hari sabtu/minggu yang
dekat dengan tanggal 15 May, dan karena bersamaan
dengan Sanno Matsuri, jadi hanya dirayakan di
tahun-tahun ganjil saja.
 Pada festival ini terdapat 200 mikoshi dan hiburan2
lain
Matsuri lainnya
 Yuki Matsuri, Sapporo, awal Februari
 Omizutori, Nara, Todaiji Temple,
 Takayama Matsuri, Gifu
 Aoi Matsuri, Kyoto
 Sanja Matsuri, Asakusa Tokyo
 Hakata Gion Yamakasa, Fukuoka
 Nebuta Matsuri, Aomori
 Awa Odori, Tokushima
 Kanto matsuri, Akita
 Hadaka Matsuri, Okayama
Matsuri dalam budaya
korporasi Jepang
Matsuri dan budaya perusahaan Jepang
 Konsep yang berlaku sejak Meiji, Issonisshin (1 desa 1
jinja) adalah strategi untuk menghadapi perubahan dari
masy petani menjadi masy industri perkotaan
 Keberadaan Jinja untuk menjaga Ie dan menjadi pusat
“matsuri” oleh kelompok keturunan dari Ie.
 Ideologi ini diterapkan pula dalam budaya perusahaan
Jepang, Jinja dikonstruksi dalam perusahaan sebagai
penyampai nilai dan penjaga kemurnian produktifitas
 Matsuri pun bergerak dari yang semula diadakan di
masyarakat menjadi diselenggarakan pula di perusahaan
Matsuri dalam perusahaan
 Matsuri dalam perusahaan berfungsi merawat
struktur, peran, dan otoritas yang diyakini oleh
pendiri sebagai keyakinannya, juga diyakini oleh
seluruh pegawai bahwa perusahaan memupuk
kesetiaan pada pemimpin dan perusahaan.
 Pada matsuri jinja perusahaan mengadakan parade
kuda yang ditunggangi oleh pimpinan perusahaan
untuk memperoleh pengakuan status bahwa dia
telah memasuki kesakralan dewa dari para pekerja
dan staf perusahaan serta masyarakat lokal
Perbandingan Matsuri
Pendiri
perusahaan
Kami
Berpusat di
Berpusat di
Jinja
Perusahaan
Jinja
Melalui
Melalui
Matsuri
Matsuri
dilindungi
memuja
Masyarakat/Komunitas
dilindungi
memuja
Karyawan
Matsuri dalam perusahaan
 Matsuri yang umum dilakukan diperusahaan yakni
upacara peringatan pendirian perusahaan atau
Soritsukinensai
 Upacara dilakukan bukan hanya untuk
memperingati pendirian perusahaan tetapi juga
untuk menghilangkan bahaya bagi produktivitas
perusahaan juga pengaruh jahat mistis baik dari
yang gaib atau manusia
Struktur oposisi binari (on-yo) antara dunia
kosmos dan dunia perusahaan
 Yang sakral –Yang





Profan
Kehidupan – kematian
Pusat – Pinggir
Atas – Bawah
Dalam – Luar
Kejayaan - Kejatuhan
 Leluhur pendiri –





pekerja
Pendeta – peserta
Jinja – Perusahaan
Manajer – Pekerja
Perusahaan utama –
Cabang
Pria - Wanita
Matsuri lain
 Shainryoko - darmawisata karyawan
 Oseibo – Ochugen – pemberian hadiah
 Shasho - upacara kematian pemimpin perusahaan
 Hatsumode – hari pertama kerja
 Setsubunsuinasai – mengusir setan
 Anzeniraisai – memohon keselamatan
 Chinkasai – Mengendalikan api
 Oharai – Mengusir roh jahat
Awal
Awal adanya Matsuri adalah dari kepercayaan kuno
rakyat Jepang MinkanShinko (istilah awal dari
shinto) , dimana dalam kepercayaan ini tidak ada
kitab suci dan nabi. Pemimpin kuil tidak
menyampaikan ajaran karema memiliki keyakinan
bahwa keagamaan itu harus disampaikan melalui
“kan” perasaan dan “dou” gerakan yang ada di setiap
hari & kesempatan. Oleh karena itu penyampaian
keyakinan bukan dari mulut ke mulut melainkan
lewat ritual yakni matsuri
Matsuri & masy Jepang
 Bagi masyarakat Jepang yang jadi perhatian bukan
agama tapi keteraturan yang ada dalam agama
 Matsuri sendiri berkembang sejak ekonomi desa
berkembang (Meiji)
 Zaman Meiji masyarakat mulai beralih dari
masyarakat petani yang hidup di desa berubah
menjadi masyarakat industri yang tinggal di
perkotaan
 Menanggapi hal tsb, pemerintah menetapkan
kebijakan satu desa satu jinja dan melakukan
matsuri
Kenapa matsuri bergerak ke perusahaan
 Budaya perusahaan Jepang berbeda dengan
perusahaan yang ada di tempat lain, di perusahaan
Jepang lebih dikenal dengan istilah budaya
korporasi
 Dalam memajukan usahanya, perusahaan Jepang
tidak mengutamakan hal-hal teknis tapi justru
membangun kualitas SDM yang tangguh
 SDM disini berupa kedisiplinan pekerja, kesetiaan
terhadap atasan, kerja keras, kepatuhan dan
kejujuran dsbnya
Kenapa Matsuri bergerak ke perusahaan
 Untuk mendapatkan kualitas SDM seperti itu yang
dibutuhkan adalah kemampuan
manajerial/manajemen
 Oleh karena itu perlu disosialisasikanlah nilai-nilai
yang akan mendukung loyalitas karyawan kepada
perusahaan seperti dengan adanya konsep shuushin
koyosei (sistem kerja seumur hidup), nenkojouretsu
(sistem pengupahan sesuai senioritas) dan adanya
matsuri
Matsuri dalam perusahaan
 Matsuri dalam perusahaan memiliki arti bahwa orang
Jepang dapat memodifikasi keyakinan keagamaan
dalam perkembangan industri sesuai dengan pendapat
Robertson “ keyakinan keagamaan berkaitan dengan
masalah makna & tujuan meraih hidup yang sejahtera
dalam aspek sosial, ekonomi, dasar etika dan moral”
 Seperti sudah dijelaskn sebelumnya matsuri dalam
perusahaan berupa souritsukinenkai, pemujaan terhadap
leluhur pendiri perusahaan (orang Jepang percaya
setelah 33 tahun meninggal seseorang menjadi hotoke)
Matsuri lain di perusahaan
 Shain Ryoko – darmawisata perusahaan biasanya
saat musim semi dan musim gugur, dilaksanakan
selama 2 hari 1 malam.
 Darmawisata ini biasanya ke onsen atau ke tempat
wisata lain
 Kegiatan yang dilakukan bermain golf, melihat
pemandangan, pesta, karaoke dan bersulang
 Tujuannya untuk membina keakraban
Oseibo & Ochugen
 Saling memberi hadiah yang dilakukan oleh pegawai
yang dilakukan saat musim panas (oseibo) implikasi
dari obon matsuri, dan di musim dingin (ochugen)
implikasi dari bonenkai
 Yang memberi umumnya adalah para bawahan yang
merasa telah dibantu selama ini oleh para atasan
 Penjualan barang-barang oseibo & ochugen tersedia
banyak di departemen store
 Barang yang dijadikan hadiah bisa berupa kupon
pembelian barang, atau makanan tahan lama
Shaso (Company Funeral)
 Upacara pemakaman pendiri perusahaan
 Ketika seorang pendiri perusahaan meninggal, maka
ia dianggap mati 2 x (1 sbg shacho, 1 lagi sbg kacho
/kepala Ie)
 Oleh karena itu diadakanlah shaso sebagai
penghormatan & pemujaan
 Shaso diawali dengan pemasangan berita di koran
 Nilai Shaso menjadi prestise, semakin megah
acaranya(dilaksanakan di dome) maka semakin
tinggi nilai perusahaannya
Shaso
 Shaso pertama kali dilakukan di zaman Meiji, yakni
ketika pendiri perusahaan Mitsui, Iwagaki Yotaro
meninggal di tahun 1885
 Ketika pendiri perusahaan National Panasonic
meninggal, Shaso-nya dihadiri 15000 undangan
termasuk didalamnya Tenno Heika, Presiden George
Bush dan Presdir Phillips
Upacara/ritual adat di Indonesia - Definisi
 Upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan
yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat
istiadat, agama, dan kepercayaan. Jenis upacara dalam
kehidupan masyarakat, antara lain, upacara penguburan,
upacara perkawinan, dan upacara pengukuhan kepala
suku.
 Upacara adat adalah suatu upacara yang dilakukan
secara turun-temurun yang berlaku di suatu daerah.
Dengan demikian, setiap daerah memiliki upacara adat
sendiri-sendiri, seperti upacara perkawinan, upacara
labuhan, upacara camas pusaka dan sebagainya. Upacara
adat yang dilakukan di daerah, sebenar- nya juga tidak
lepas dari unsur sejarah.
Perayaan / Upacara adat di Indonesia
 Karena masyarakat Indonesia yang sangat
multikultur, beragam suku, adat dan agama
mengakibatkan corak perayaan/ritual/upacara adat
yang bermacam-macam pula
 Umumnya perayaan di Indonesia berkaitan dengan
tradisi adat dan agama
 Contoh upacara yang ada di Indonesia adalah
perayaan penghormatan terhadap Dewi Sri yang
hidup di masyarakat daerah pertanian. Cerita Dewi
Sri adalah cerita tentang asal usul Padi. Biasanya
upacara ini dilaksanakan pada masa akhir panen.
Upacara/Ritual adat di Indonesia
 Pada masyarakat yang hidup di daerah pantai, terdapat upacara penghormatan
kepada dewi penguasa laut yaitu Nyi Roro Kidul. Seperti halnya dalam upacara
Dewi Sri, dalam upacara ini juga diadakan sesajen yang ditujukan kepada Nyi
Roro Kidul. Tujuan dari upacara ini adalah agar Nyi Roro Kidul selalu
memberikan perlindungan dan keberkahan kepada para nelayan selama
mereka menangkap ikan di laut.
 Selain upacara yang ditujukan kepada tokoh-tokoh yang bersifat mitos (Nyi
Roro Kidul dan Dewi Sri) terdapat pula upacara yang memiliki nilai sejarah
yang berkaitan dengan peristiwa tertentu. Upacara tersebut, misalnya upacara
“Grebeg Mulud”, yang dilaksanakan di Keraton Jogyakarta. Upacara ini
memiliki nilai historis, terutama berkaitan dengan proses islamisasi. Kegiatan
seperti ini biasanya dilakukan pada setiap bulan Maulid, suatu bulan kelahiran
Nabi Muhammad saw. Upacara sejenis dilakukan pula di Keraton Cirebon.
 Selain upacara Grebeg Mulud, di daerah Panjalu terdapat upacara yang
disebut dengan upacara “Nyangku”. Upacara ini dilakukan dalam kaitannya
dengan proses islamisasi yang dilakukan di daerah tersebut dengan tokohnya
yang terkenal bernama “Borosngora”.
TUGAS (UTS)
 Pilih sebuah matsuri di Jepang dan perayaan adat di
Indonesia, lalu bandingkan
 Ulas salah satu, apakah
persamaan/perbandingannya, mana yang lebih
menonjol baik secara
prosesi/makna/keyakinan/mitos
 Tulis dalam bentuk makalah max 5 lembar
 Dikumpul minggu berikutnya (ketika UTS)
Download