Laporan Studi Pustaka (KPM 403) EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN KEBUN RAYA BOGOR DALAM MENUMBUHKAN MINAT WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG INEZ KANIA FEBRIYANI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kebun Raya Bogor Dalam Menumbuhkan Minat Wisatawan Untuk Berkunjung” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Januari 2016 Inez Kania Febriyani NIM. I34120116 ABSTRAK INEZ KANIA FEBRIYANI. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kebun Raya Bogor Dalam Menumbuhkan Minat Wisatawan Untuk Berkunjung. Dibawah bimbingan Ir. YATRI INDAH KUSUMASTUTI, MSi. Komunikasi pemasaran adalah upaya komunikasi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk suatu perusahaan baik barang atau jasa kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu dan kemudian tertarik untuk menggunakan produk tersebut. Efektivitas komunikasi pemasaran menjadi salah satu indikator keberhasilan komunikasi pemasaran dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan konatif. Komunikasi dikatakan efektif jika suatu perusahaan sudah mampu atau berhasil menyampaikan promosinya melalui media promosi kepada khalayak, sehingga dapat menumbuhkan minat wisatawan atau pengunjung terhadap objek wisata tersebut. Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan studi pustaka ini adalah studi atau penelusuran dengan menggunakan berbagai literatur dan mengumpulkan berbagai data sekunder berupa studi kasus yang diperoleh dari buku, jurnal dan skripsi yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan sebagai penambah wawasan dan teori. Karakteristik pengunjung atau wisatawan dan karakteristik komunikasi pemasaran bagi lembaga memiliki hubungan dan akan menentukan keefektivitasan suatu komunikasi pemasaran. Kata kunci : komunikasi pemasaran, efektivitas, minat wisatawan. ABSTRACT INEZ KANIA FEBRIYANI. Marketing Communications Effectiveness In The Bogor Botanical Garden Grow Tourists To Visit. Supervise by Ir. YATRI INDAH KUSUMASTUTI, MSi. Marketing communication is communication efforts being made to introduce the products of a company either goods or services to the public, so that people know and then interested in using the product. The effectiveness of marketing communications is one indicator of the success of marketing communications seen from the aspect of cognitive, affective, and conative. Communication is said to be effective if a company has been able to successfully deliver its promotion or promotion to the public through the media, so as to foster the interest of tourists or visitors to the tourist attraction. Method used in the preparation of this literature study is the study or search using a variety of literature and collect a variety of secondary data in the form of case studies derived from books, journals and theses related to the information needed as an addition to insights and theories. Characteristics of visitors or tourists and characteristics of marketing communications for the institution to have a relationship and will determine the effectiveness of a marketing communication. Keywords: marketing communication, effectiveness, tourists. EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN KEBUN RAYA BOGOR DALAM MENUMBUHKAN MINAT WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG Oleh : INEZ KANIA FEBRIYANI I34120116 Laporan Studi Pustaka sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa :Inez Kania Febriyani Nomor Pokok :I34120116 Judul : Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kebun Raya Bogor Dalam Menumbuhkan Minat Wisatawan Untuk Berkunjung dapat diterima sebagai syarat kelulusan Mata Kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Yatri Indah Kusumastuti, MSi. NIP. 19660714 199103 2 002 Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Siti Amanah, MSc. NIP. 19670903 199212 2 001 Tanggal Pengesahan: ____________________ PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Efektivitas komunikasi pemasaran Kebun Raya Bogor dalam menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Penulis juga menyadari bahwa dalam proses penyusunan studi pustaka ini tidak lepas dari kontribusi dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Ir. Yatri Indah Kusumastuti, MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi, arahan, saran, dan kritik selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. 2. Ayahanda R. Kamal Suharya dan Ibunda Erni Tri Endrayani yang tiada henti memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan semangat kepada penulis hingga mampu menjalani banyak hal sampai tahapan ini. 3. Riza Ryanda, Andi Putri Rezky Noviana, Tazkiyah Syakira Alkaff, Hana Hilaly Anisa, Nadya Apriella, Meliani Rosalina, Almira Devina Wahyu Putri selaku sahabat sekaligus teman seperjuangan yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis selama proses penulisan laporan Studi Pustaka ini. 4. Inna Rahmawati dan Muhammad Syukur sebagai teman satu bimbingan, dan kepada seluruh keluarga besar SKPM 49 atas kebersamaannya berbagi pengalaman dan memberikan saran-saran dalam penulisan laporan Studi Pustaka ini. 5. Gita Permatasari dan Nela Gabrielle selaku teman seperjuangan dari mulai Tingkat Persiapan Bersama (TPB) sampai tingkat akhir yang telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis selama proses kuliah dan selama proses penulisan laporan Studi Pustaka ini. Penulis berharap Studi Pustaka ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Januari 2016 Inez Kania Febriyani NIM. I34120116 v DAFTAR ISI DAFTAR ISI..................................................................................................................... v DAFTAR TABEL............................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vi PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1 Tujuan ........................................................................................................................... 2 Metode Penulisan .......................................................................................................... 2 RINGKASAN PUSTAKA ............................................................................................... 3 1. Peran Ekowisata Dalam Konsep Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Pada Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah ........... 3 2. Ekologi Industry Berbasis Daya Dukung Lingkungan Untuk Pengembangan Kawasan Wisata Agro di Desa Barudua Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut...................................................................................................................... 4 3. Pemberdayaan Potensi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Pertanian di Kecamatan Petang Kabupaten Badung, Bali .................................... 6 4. Strategi Capacity Building Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi Kampoeng Ekowisata Berbasis Masyarakat Lokal (Studi di Kampoeng Ekowisata, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang)................... 8 5. Perubahan Sosial dan Peran Masyarakat Dalam Pengembangan Kawasan Wisata Kepulauan Karimunjawa....................................................................................... 9 6. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Dan Kerelasian Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah ............................................................................................................... 11 7. Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam Menumbuhkan Minat Konsumen Untuk Berkunjung .................................................................. 12 8. Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Allianz Life Indonesia Dalam Pengambilan Keputusan Nasabah Di Samarinda ...................................................................... 13 9. Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda .......................................................................................... 14 10. Komunikasi Pemasaran Terpadu : Implementasi Untuk UMKM ....................... 15 ANALISIS DAN SINTESIS .......................................................................................... 17 Komunikasi ................................................................................................................. 17 Pemasaran ................................................................................................................... 17 Komunikasi Pemasaran ............................................................................................... 18 Efektivitas Komunikasi Pemasaran............................................................................. 19 Bauran Komunikasi Pemasaran .................................................................................. 20 Media Komunikasi Pemasaran .................................................................................... 21 Pariwisata .................................................................................................................... 21 Karakteristik Pengunjung ............................................................................................ 22 KESIMPULAN ............................................................................................................... 23 Hasil Rangkuman dan Pembahasan ............................................................................ 23 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi ................................................ 23 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 26 LAMPIRAN.................................................................................................................... 28 RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................... 28 vi DAFTAR TABEL Tabel 1 Lima Elemen Bauran Promosi ........................................................................... 20 Tabel 2 Segmentasi Khalayak ......................................................................................... 22 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Pengembangan wisata Agro Barudua dengan konsep ekologi industry........... 5 Gambar 2 Hubungan Antar Variabel Penelitian ............................................................. 11 Gambar 3 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 25 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Komoditas pariwisata merupakan salah satu penggerak pembangunan suatu negara. Dalam perkembangannya, pariwisata berevolusi menjadi suatu industri multikompleks, yaitu industri yang saling berkaitan dengan industri lain. Industri pariwisata mampu menggerakan berbagai sektor dalam pembangunan nasional. Berbagai sektor selain pariwisata ikut mendapat keuntungan dari industri pariwisata. Hal ini menunjukan sektor pariwisata sebagai salah satu modal penggerak utama dalam mendorong pembangunan negara. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang menjadi tujuan destinasi wisata, banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia menjadi negara yang memiliki daya tarik bagi wisatawan luar untuk berkunjung. Bogor merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki banyak obyek wisata, salah satunya yang menjadi andalan bagi Kota Bogor yaitu BogorBotanical Garden (Kebun Raya Bogor). Obyek wisata yang berisi berbagai jenis tanaman dan tumbuhan tersebut berdiri dan ditetapkan sebagai Kebun Raya Bogor pada 18 Mei 1817 dengan luas 87 hektar. Kebun Raya Bogor merupakan pusat konservasi tumbuhan dan salah satu lembaga botani bersejarah di Indonesia yang juga dikenal dengan baik di dunia Internasional. Peranannya dalam perkembangan ilmu botani tropika dan pertanian sangat berarti sebagaimana kebun raya besar dan tua lainnya. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kebun raya tertua ke-13 di dunia. Disamping itu nilai Kebun Raya Bogor bertambah karena sejarah mencatat keterlibatannya sebagai pelopor pembangunan lembaga penting lainnya di Indonesia. Sebagai pusat konservasi, Kebun Raya Bogor ini mempunyai koleksi jenis-jenis tumbuhan, tanaman, serta pohonpohonan dari berbagai macam negara di dunia. Kebun Raya Bogor merupakan lembaga dalam bidang konservasi tumbuhan exsitu yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melakukan konservasi, penelitian, pendidikan dan jasa lingkungan. Tumbuhan/flora yang dikhususkan untuk dilakukan konservasi di Kebun Raya Bogor adalah jenis tumbuhan pada dataran rendah basah. Kebun raya adalah kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ yang memiliki koleksi tumbuhan dan ditata berdasarkan klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik, atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan (Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya). Keberadaan Kebun Raya Bogor sebagai contoh hutan kota yang terletak ditengah-tengah kota ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, karena berfungsi sebagai penjaga dan memperbaiki kualitas iklim mikro dengan menyerap gas karbondioksida serta gas pencemar lainnya melalui proses fotosintesis yang kemudian menghasilkan gas oksigen. Didalamnya menyimpan sumberdaya genetika tanaman sekitar 13.684 spesimen yang terdiri dari 3.423 jenis (species) yang mewakili 1.257 marga (genus) dari 222 suku (familia). Saat ini menjadi semakin penting untuk disadari jika ditinjau dari segi ekonomi maupun ekologi. Dilihat dari segi ekologi keberadaan Kebun Raya Bogor sebagai penyerap karbondioksida, penghasil oksigen, daerah resapan air, nilai estetika, pencipta keseimbangan dan keserasian fisik kota serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Secara ekonomi, keberadaan Kebun Raya Bogor mempunyai andil dalam usaha meningkatkan pendapatan negara yaitu dari kunjungan wisatawan asing setiap tahunnya serta menambah pendapatan daerah Kota Bogor melalui kontribusinya dari penerimaan tiket masuk. Keunikan yang dimiliki dari Kebun Raya Bogor, yaitu wahana konservasi tumbuhan serta memberikan kesan kesejukan dan keindahan bagi pengunjungnyamembuat obyek wisata ini sangat menarik 2 untuk dikunjungi dan dijaga kelestariannya. Kebun Raya Bogor saat ini bisa dibilang merupakan salah satu tempat wisata yang terkenal di Kota Bogor dan menjadi tujuan wisata favorit yang selalu ramai dikunjungi tidak hanya wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara, terutama hari Sabtu dan Minggu. Menurut Tjiptono (2008) dalam Fauziah (2011) bahwa komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi. Salah satu faktor yang mendukung kegiatan pemasaran adalah media yang digunakan untuk melakukan promosi. Komunikasi dikatakan efektif jika suatu perusahaan sudah mampu atau berhasil menyampaikan promosinya melalui media promosi kepada khalayak, sehingga pengunjung atau wisatawan dapat benar-benar mengetahui objek wisata tersebut. Melihat hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas komunikasi pemasaran Kebun Raya Bogor dalam menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung”. Tujuan Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka tujuan dari penulisan studi pustaka ini adalah : 1. Untuk menganalisis dan mengetahui efektivitas komunikasi pemasaran Kebun Raya Bogor berpengaruh dalam upaya menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung. 2. Untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor. Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan studi pustaka ini adalah studi atau penelusuran dengan menggunakan berbagai literatur yang berkaitan dengan Efektivitas komunikasi pemasaran Kebun Raya Bogor dalam menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung. Penelusuran tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai data sekunder berupa studi kasus yang diperoleh dari buku, jurnal dan skripsi yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan sebagai penambah wawasan dan teori. Langkah-langkah dalam penulisan ini adalah dengan membaca dan memahami berbagai literatur yang berkaitan dengan topik penulisan. Setelah itu dirangkum dengan menggunakan bahasa penulis yang kemudian dianalisis sehingga memperoleh kesimpulan, pertanyaan penelitian yang dilanjutkan dengan membuat kerangka berpikir sebagai pemetaan dari permasalahan. 3 RINGKASAN PUSTAKA 1. Judul : Peran Ekowisata Dalam Konsep Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Pada Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Ir. Doddy Soedigdo Yesser Priono, ST., M.Sc Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Universitas Palangka Raya Nama Jurnal : Jurnal Perspektif Arsitektur Volume (edisi): hal : Volume 8 / No.2: 1-8 Alamat URL : http://www.jurnalperspektifarsitektur .com/download/%28Jurnal%20PA%2 0Vol.08%20No.02%202013%29PERAN-EKOWISATA-DALAMKONSEP-PENGEMBANGANPARIWISATA-BERBASISMASYARAKAT.pdf Tanggal Unduh : 20 September 2015 Tujuan penelitian ini adalah mempelajari karakter produk dan pasar ekowisata yang berbasis masyarakat yang dapat digunakan untuk mengembangkan community based ecotourism di Kecamatan Bukit Batu dan mengetahui sejauh mana ekowisata berpengaruh dalam pemberdayaan masyarakat Kecamatan Bukit Batu. Page dan Dowling (2000) meringkas konsep dasar ekowisata menjadi lima prinsip inti. Mereka termasuk yang berbasis alam, berkelanjutan secara ekologis, lingkungan edukatif, dan lokal wisatawan bermanfaat dan menghasilkan kepuasan. a) Nature based (Berbasis alam), b) Ecologically sustainable (Berkelanjutan secara ekologis), c) Environmentally educative (Pendidikan Lingkungan), d) Locally beneficial (Manfaat bagi Masyarakat Lokal), e) Generates tourist satisfaction (Menghasilkan kepuasan wisatawan). Lokasi obyek wisata ini secara geografis terletak di Kelurahan Banturung dan Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu. Luas keseluruhan kawasan wisata ini adalah 2.594 Ha, dengan rincian sebagai berikut: Cagar Alam seluas 2.061 Ha dan Taman Wisata Alam seluas 533 Ha. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara : 1. In-depth interview terhadap pihak pemerintah terkait, ahli pariwisata, tour operator, wisatawan, serta para pakar atau swasta yang turut berperan dan mempunyai atensi terhadap pengembangan kepariwisataan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling dan terutama terhadap masyarakat setempat. 2. Observasi lapangan dalam rangka melakukan pengamatan dan pengecekan terhadap produk wisata Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, baik dalam hal atraksi wisata 4 alam, amenitas dan aksesibilitas, pasar (wisatawan) serta terhadap keterlibatan masyarakat dalam pariwisata. 3. Observasi data sekunder. Metode analisis data menggunakan paradigma penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan teori–teori yang terkait. Menggunakan kata kunci ekowisata berbasis masyarakat. Produk ekowisata Bukit Tangkiling secara keseluruhan temasuk dalam spektrum INTERMEDIATE ECOTOURISM. Spektrum ini merupakan dimensi yang ramah terhadap pemberdayaan masyarakat, banyak masyarakat yang terlibat dalam penyediaan jasa layanan bagi wisatawan seperti pengelolaan jasa transportasi (perahu, sampan dan kapal). Pasar (wisatawan) ekowisata Bukit Tangkiling, khususnya wisatawan domestik, merupakan kalangan ECO–GENERALIST dengan karakteristik segmen pasar MODERN IDEALIST. Segmen pasar modern idealist merupakan segmen pasar yang relatif peduli terhadap perlindungan alam dalam skala yang terbatas dan memiliki toleransi terhadap keterlibatan masyarakat lokal. Analisis: Jurnal tersebut membahas produk wisata Bukit Tangkiling yang ramah terhadap pemberdayaan masyarakat seperti halnya banyak masyarakat yang menyediakan jasa layanan bagi wisatawan seperti jasa transportasi. Dalam jurnal tidak dijelaskan alasan menggunakan metode penelitian yang dijalankan. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa ekowisata dalam pemberdayaan masyarakat Desa Bukit Tangkiling berperan hanya secara pasif. 2. Judul : Ekologi Industry Berbasis Daya Dukung Lingkungan Untuk Pengembangan Kawasan Wisata Agro di Desa Barudua Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Adi Susetyaningsih Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Sekolah Tinggi Teknologi Garut Nama Jurnal : Jurnal Kalibrasi Volume (edisi): hal : Volume 11 / No.01: 1-7 Alamat URL : http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/ kalibrasi/article/download/108/95 Tanggal Unduh : 20 September 2015 Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah 1. Pengembangan Desa Wisata Barudua dengan pendekatan konsep ekologi industry 2. Pembangunan wisata Agro Barudua yang berkelanjutan Perencanaan lanskap kawasan wisata, terutama wisata alam adalah merencanakan suatu bentuk penyesuaian program rekreasi dengan suatu lanskap untuk menjaga kelestariannya. Menurut Gold (dalam Fandeli, 2001), perencanaan adalah suatu alat yang sistematis, yang digunakan untuk menentukan saat awal suatu keadaan 5 dan cara terbaik untuk pencapaian keadaan tersebut, dimana perencanaan lanskap dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain: 1. Pendekatan sumberdaya, yaitu penentuan tipe-tipe serta alternatif aktivitas rekreasi dan wisata berdasarkan pertimbangan kondisi dan situasi sumberdaya. 2. Pendekatan aktivitas, yaitu penentuan tipe dan alternatif aktivitas berdasarkan seleksi ter-hadap aktivitas pada masa lalu untuk memberikan kemungkinan yang dapat disediakan pada masa yang akan datang. 3. Pendekatan ekonomi, yaitu penentuan tipe, jumlah dan lokasi kemungkinan aktivitas ber-dasarkan pertimbangan ekonomi. 4. Pendekatan perilaku, yaitu penentuan kemungkinan aktivitas berdasarkan pertimbangan per-ilaku manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk menggambarkan mengenai kondisi daya dukung lingkungan di Desa Barudua Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Adapun pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif terutama dalam analisis secara mendalam potensi wilayah berdasarkan data primer maupun data sekunder yang dikumpulkan. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan atau observasi dan wawancara mendalam dengan beberapa tokoh penting masyarakat dan beberapa perintis kegiatan wisata agro di Barudua. Data lapangan tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode focus group discussion. Data sekunder yang menunjang diperoleh melalui studi literatur, dokumen maupun data-data tercatat yang terkait dengan aktivitas pengembangan wisata agro di wilayah Barudua. Pengumpulan data tersebut disesuaikan dengan ketersediaan waktu, efisiensi dan akurasi data yang diharapkan. Gambar 1 Pengembangan wisata Agro Barudua dengan konsep ekologi industry 6 Dengan menggunakan konsep ekologi industry pengembangan wisata agro di Barudua dapat meminimalkan limbah yang berarti juga meminimalkan resiko kerusakan lingkungan. Hal ini berarti pula menjaga daya dukung lingkungan sehingga dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan pariwisata berkelanjutan, dapat dikatakan sebagai pembangunan yang mendukung secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi, juga adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Analisis: Jurnal ini sudah cukup baik dengan banyak mencantumkan pernyataan para ahli untuk memperkuat isi jurnal dan juga memperlihatkan pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan mendukung secara ekologis, ekonomi, dan sosial masyarakat. Namun, banyak sekali kesalahan dalam penulisan jurnal. 3. Judul : Pemberdayaan Potensi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Pertanian di Kecamatan Petang Kabupaten Badung, Bali Tahun : 2011 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : I Ketut Kartha Dinata I Ketut Sardiana Ni Wayani Siti Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Fakultas Hukum Pertanian, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung Bali Nama Jurnal : Volume (edisi): hal : Volume 2 / No.2: 67-77 Alamat URL : http://ejournal.undiksha.ac.id/index.p hp/JNG/article/download/198/189 Tanggal Unduh : 20 September 2015 Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk nantinya mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk pengembangan objek pariwisata dan didukung oleh IT sebagai penunjang kegiatan ini. Untuk kesempatan kerja, angkatan kerja termasuk lulusan perguruan tinggi di wilayah ini banyak yang tidak terserap di pasar kerja. Sementara itu, potensi wilayah seperti pertanian, peternakan, perikanan dan kerajinan kurang menjanjikan. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan baik dalam penguasaan teknologi, kemampuan manajemen, wawasan kewirausahaan, maupun kemampuan dalam membangun jaringan kemitraan untuk pemasaran potensi wilayah. Konsepsi pariwisata berbasis pertanian mengandung pengertian bahwa daya tarik pariwisata yang dikembangkan merupakan integrasi dari potensi wilayah setempat meliputi keindahan alam, budaya masyarakat, dan atraksi pariwisata yang dilandasi oleh aktivitas agraris dan produk budayanya. Kegiatan yang dilakukan, secara garis besar dapat dikelompokan menjadi 5, yaitu: (1) Pengembangan kemitraan usaha objek agrowisata stroberi organik, (2) Pemberdayaan industri rumah tangga pengolahan makan khas masyarakat setempat, (3) Pengembangan unit pengolahan kopi fermentasi bagi Subak Abian, (4) Penataan objek wisata air terjun Nungnung dan pura Pucak Mangu dengan tanaman cultural Bali 7 (tanaman upakara), dan (5) Kemitraan pengelolaan dan pemasaran objek agrowisata dan jalur tracking agrowisata di perkebunan jeruk dan kopi. Untuk mencapai target luaran kegiatan dilakukan dengan metode seperti berikut: penyuluhan, pelatihan, studi banding, pembuatan petak percobaan, dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran. Model pendekatan yang dilakukan pada program aksi meliputi: (1) model partisipatory rural appraisal (PRA), (2) model entrepreneurship capacity building (ECB), dan (3) model teknologi transfer (TT). Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa program ini mendapatkan respon yang sangat positif dari pihak terkait seperti masyarakat sasaran, kepala desa, camat dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang terkait dengan kegiatan. Ada beberapa alasan yang mendorong kondisi tersebut diantaranya: (1) Program ini membawa manfaat yang berarti bagi masyarakat terutama transfer terapan Ipteks kepada masyarakat karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tepat guna; (2) Metode dan strategi pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan pada kegiatan ini terutama pendampingan dirasakan sangat efektif oleh masyarakat, berbeda dengan upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya; dan (3) Keterlibatan berbagai unsur dalam tim terutama PPL dan kepala desa mampu menciptakan sinergisme antara komponen yang bersangkutan sehingga pemberdayaan berjalan intensif dan produktif yang berimplikasi kepada keberlanjutan dari program yang dilakukan. Analisis: Pada jurnal tersebut banyak sekali kalimat yang diulang diparagraf berikutnya sebaiknya diganti atau tidak menggunakan kalimat yang sama dan akan berdampak pada isi jurnal kurang menarik untuk dibaca. Penelitian ini hanya menyebutkan metode dan model pendekatannya saja tidak menyebutkan jumlah responden yang diwawancarai sehingga hasil yang diperoleh kurang akurat karena tidak ada variabel yang dapat diukur. 8 4. Judul : Strategi Capacity Building Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi Kampoeng Ekowisata Berbasis Masyarakat Lokal (Studi di Kampoeng Ekowisata, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang) Tahun : Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Erlin Damayanti Mochammad Saleh Soeaidy Heru Ribawanto Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang Nama Jurnal : Jurnal Administrasi Publik (JAP) Volume (edisi): hal : Volume 2 / No.3: 464-470 Alamat URL : http://administrasipublik.studentjourn al.ub.ac.id/index.php/jap/article/viewF ile/408/292 Tanggal Unduh : 25 September 2015 Tujuan penelitian untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis strategi capacity building Pemerintah Desa Bendosari dalam rangka mencapai pengembangan Kampoeng Ekowisata berbasis masyarakat lokal. Selain itu juga untuk menganalisis dampak pengembangan ekowisata terhadap masyarakat lokal. Variabel-variabel yang digunakan yaitu (1) administrasi pembangunan, (2) pemerintah desa, (3) capacity building, (4) ekowisata, dan (5) pemberdayaan masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kampoeng Ekowisata Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, dengan situs penelitian adalah Pemerintah Desa Bendosari. Data primer diperoleh dari wawancara dengan pemangku kepentingan (stakeholder), sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang sesuai dengan tema penelitian. Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah (1), Strategi capacity building Pemerintah Desa Bendosari dalam mengembangkan potensi kampoeng ekowisata (2), Manfaat perekonomian yang diperoleh masyarakat lokal dengan pengembangan potensi kampoeng ekowisata di Desa Bendosari (3), Faktor yang mendukung dan menghambat pengembangan kampoeng ekowisata di Desa Bendosari. Analisis data menggunakan metode analisis model interaktif yang menurut Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2010, h.247) yakni dengan tahapan berikut : reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan potensi Kampoeng Ekowisata Bendosari yang digagas oleh Pemerintah Desa dengan menerapkan strategi capacity building dari seluruh elemen yang terlibat sebagai pengelola ekowisata yaitu Pemerintah Desa, masyarakat lokal dan juga organisasi lokal. Dalam pengembangan Kampoeng Ekowisata Bendosari, juga dapat menghasilkan manfaat yaitu meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dan perekonomian masyarakat lokal yang ditandai dengan 9 meningkatnya pendapatan masyarakat, membaiknya infrastruktur desa, dan meluasnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Kemudian faktor pendukung pengembangan Kampoeng Ekowisata Bendosari adalah karakteristik potensi ekowisata, antusias masyarakat lokal dalam melaksanakan program pembangunan serta peran Pemerintah Desa Bendosari yang sangat kuat untuk mencapai kampoeng ekowisata. Sedangkan yang menjadi faktor penghambatnya adalah kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang masih rendah, keterbatasan dana dan juga Pemerintah Daerah Kabupaten Malang yang belum aktif. Analisis: Jurnal ini membahas keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan potensi kampoeng wisata. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat yaitu meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dan perekonomian masyarakat lokal yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, membaiknya infrastruktur desa, dan meluasnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Antusiasme masyarakat lokal juga kuat dalam melaksanakan program pembangunan, akan tetapi faktor penghambatnya adalah kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang masih rendah, keterbatasan dana dan juga Pemerintah Daerah Kabupaten Malang yang belum aktif. 5. Judul : Perubahan Sosial dan Peran Masyarakat Dalam Pengembangan Kawasan Wisata Kepulauan Karimunjawa Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Qomarudin Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Program Pascasarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Semarang Indonesia Nama Jurnal : Journal of Educational Social Studies Volume (edisi): hal : Volume 2 / No.1: 41-46 Alamat URL : http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph p/jess/article/viewFile/1300/1261 Tanggal Unduh : 25 September 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengembangan kawasan wisata Karimunjawa menyebabkan perubahan sosial pada masyarakatnya, mengkaji perubahan sosial yang ada di Kepulauan Karimunjawa sebagai dampak dari pengembangan kawasan wisata Kepulauan Karimunjawa, dan mendeskripsikan peran penduduk dalam melaksanakan program pengembangan Kawasan Wisata Kepulauan Karimunjawa. Kondisi yang ada di Karimunjawa sangat berperan pada perilaku sosial yang ada dalam masyarakat, sebelum dikembangkan menjadi kawasan wisata orang-orang yang datang ke Karimunjawa sebagian besar adalah nelayan yang mengandalkan mata pencahariannya mencari ikan akan tetapi seiring berjalannya perkembangan pemikiran manusia dan penetapan kawasan wisata maka perubahan itu dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu mata pencaharian, meskipun sebagian besar masih mengandalkan sektor perikanan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, sebagian masyarakat sudah beralih 10 mata pencaharian ke dalam bidang jasa yang menunjang adanya kawasan wisata seperti membuat penginapan (home stay), menyediakan sewa kapal dan alat menyelam, warung makan dan cinderamata khas Karimunjawa yang dibuat dari kayu Setigi, Dewadaru dan Kalimasada, sebagian juga ada yang masih berhubungan dengan perikanan seperti ikan asin yang dijual sebagai oleh-oleh serta ikan bakar yang dijual ketika malam hari. Pengembangan kawasan wisata membawa dampak yang positif kepada kondisi sosial termasuk dunia pendidikan, adanya wisata membuka peluang untuk para pemuda menjadi guide (pemandu wisata), untuk itu pemerintah sudah mengadakan pelatihan untuk para pemuda yang bergabung dalam HPI, pendidikan ini bersifat non formal dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan lokakarya, sekaligus dibekali menjadi tim SAR yang bertujuan untuk menjadi penyelamat jika terjadi kecelakaan pada wisatawan. Pengembangan kawasan Karimunjawa sebagai daerah wisata akan meningkatkan pengunjung yang berasal dari mancanegara, untuk para pengelola, pemilik toko souvenir, mereka dituntut untuk bisa berbahasa asing minimal Inggris jika tidak maka mereka harus mendatangkan orang lain atau pekerja yang mampu berbahasa asing, ini merupakan kesempatan bagi generasi muda yang ingin bergerak dalam bidang jasa guide. Selain partisipasi aktif masyarakat, dibutuhkan juga partisipasi semua pihak yang berkepentingan untuk membuat sistem pengelolaan yang akan diterapkan di Taman Nasional Karimunjawa. Partisipasi ini dilakukan melalui mekanisme konsultasi publik sehingga semua pihak dapat memahami dan menjalankan pengelolaan Karimunjawa. Melalui mekanisme konsultasi publik, peluang untuk melakukan kompromi dalam menjalankan sistem pengelolaan bersama akan semakin besar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan fokus pengembangan kawasan wisata Karimunjawa dan seluruh aktivitas masyarakat yang berkaitan dengan pengembangan kawasan wisata Karimunjawa. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Uji objektivitas data dilakukan dengan teknik triangulasi metode. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis mengalir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan sosial selalu terjadi dalam masyarakat termasuk dalam pengembangan kawasan wisata Karimunjawa, diantaranya adalah peningkatan pendapatan, semakin majunya pola pikir sebagai hasil dari interaksi dengan wisatawan, meningkatnya kesadaran untuk melindungi ekosistem yang ada dalam kawasan wisata. Sedangkan dampak negatif diantaranya adalah semakin berubahnya pola hidup kebersamaan menjadi matrealisme dan individualistik, semakin tingginya tingkat pencemaran sebagai akibat wisata dan pembangunan tidak dirasakan oleh semua lapisan masyarakat yang ada di Karimunjawa. Peran serta masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata belum optimal dan sangat tergantung dari karakterisik sosial dan budaya masyarakat, karakteristik ekonomi masyarakat dan ketersediaan sarana prasarana serta wilayah pusat pengembangan. Analisis: Dalam penelitian ini dicantumkan banyak sekali literatur-literatur yang mendukung, hal ini memperkuat isi jurnal. Disamping keuntungan dari terus bertambahnya wisatawan atau pengunjung ke daerah tersebut karena keindahan pantai dan ekosistem didalamnya tetapi disisi lain juga masyarakat lokal sebagai masyarakat asli harus menjungjung tinggi perlindungan ekosistem yang ada disana agar tetap ada dan tidak tercemar. Jurnal ini kurang membahas sisi ekologisnya akan tetapi lebih kepada sisi sosial masyarakat setempat. 11 6. Judul : Pengaruh Komunikasi Pemasaran Dan KerelasianNasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Tahun : 2008 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Nandan Limakrisna Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Universitas Persada Indonesia Y.A.I Nama Jurnal : Jurnal Ekonomi Bisnis Volume (edisi): hal : Volume 13 / No.1: 68-79 Alamat URL : http://ejournal.gunadarma.ac.id/files/j ournals/8/articles/323/public/323-9451-PB.pdf Tanggal Unduh : 25November 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis pengaruh parsial dan simultan komunikasi pemasaran dan relasi pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Komunikasi KomunikasiPemasaran Pemasaran(X1) (X1) Dasar (Misi & Target Pasar) Alat Periklanan (Uang, Media, Pesan) Alat Promosi (Bauran) Alat Integrasi (Pemasaran Terhubung & Pengukuran) Kerelasian Nasabah (X2) Loyalitas Nasabah Kredit UMKM (Y) Aktif melakukan pembayaran dan pengajuan ulang Kebal pada bujukan Rekomendasi Membangun komitmen nasabah Membangun kepercayaan nasabah Gambar 2 Hubungan Antar Variabel Penelitian Kuesioner menjadi instrumen penelitian dan disebarkan kepada responden. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji statistik F dan t. Survei pada bank umum daerah Banten dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang ciri-ciri variabel. Sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Mengingat sifat penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif dan metode survei eksplanatori. 12 Penentuan jumlah sampel mengacu pada hasil penelitian sebelumnya (Suryaman, 2007), penelitian dengan topik yang sama pernah. Dari penelitian sebelumnya diperoleh ρ (koefisien korelasi terkecil) = 0,212. Sehingga dengan α = 0,05 dan β = 0,10 maka diperoleh ukuran sampel (n) minimal 56,52 = 57 nasabah kredit UMKM Padalarang (pembulatan ke atas) yang sudah dianggap mewakili populasi sehingga penelitian dari sampel dapat menggambarkan karakteristik populasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi pemasaran dan relasi pelanggan secara simultan mempengaruhi loyalitas pelanggan. Relasi pelanggan memiliki pengaruh parsial yang paling dominan terhadap loyalitas pelanggan. Komunikasi pemasaran yang dilakukan Bank Jabar Banten Cabang Padalarang untuk nasabah kredit UMKM adalah lebih dititikberatkan pada ketepatan memilih pasar sasaran dalam merancang program promosinya. Analisis: Ketepatan bank Jabar Banten Cabang Padalarang dalam mengukur aktivitas promosinya masih belum diperhatikan. Bank Jabar Banten Cabang Padalarang terkesan kurang melakukan evaluasi pada aktivitas promosinya, sehingga dianggap kurang mengetahui seberapa besar hasil promosi yang dilakukan berdampak pada peningkatan jumlah nasabah kredit UMKM. 7. Judul : Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam Menumbuhkan Minat Konsumen Untuk Berkunjung Tahun : 2012 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Arief Mulyawan Hadi Suprapto Arifin Teddy Kurnia Wirakusumah Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Departemen Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Nama Jurnal : eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Volume (edisi): hal : Volume 1 / No.1: 1-14 Alamat URL : http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/arti cle/view/1849/pdf_36 Tanggal Unduh : 25November 2015 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam upaya menumbuhkan minat konsumen untuk mengunjungi wahana bermain indoor terbesar di dunia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala. Dalam paradigma ini, realitas sosial dipandang sebagai suatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, dan penuh makna. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. 13 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perencanaan Trans Studio Bandung dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasarannya dilaksanakan dengan memanfaatkan media-media yang sudah tersedia di dalam TransCorp. Wahana bermain keluarga Trans Studio Bandung ini strategi komunikasi pemasarannya belum cukup efektif diterapkan di Kota Bandung, tetapi sangat efektif dilaksanakan untuk menarik minat konsumen yang berada di luar Kota Bandung. Analisis: Jurnal ini kurang lengkap dalam menjelaskan strategi komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam menumbuhkan minat konsumen untuk berkunjung, karena isi jurnal lebih banyak menjelaskan metode dan teknik dalam pengambilan data. Penggunaan kata dan kalimat pada jurnal kurang formal dan cara penulisan tidak sesuai EYD. 8. Judul : Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Allianz Life Indonesia Dalam Pengambilan Keputusan Nasabah Di Samarinda Tahun : 2014 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Novia Mahdalena Sari Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Mahasiswa Program S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman Nama Jurnal : eJournal Ilmu Komunikasi Volume (edisi): hal : Volume 2 / No.2: 89-103 Alamat URL : http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/05/jurnal%20via %20ganjil%20%2805-21-14-01-5716%29.pdf Tanggal Unduh : 25November 2015 Penelitian ini bertujuan untuk meneliti strategi komunikasi pemasaran PT. Allianz Life Indonesia dalam menarik minat dan keputusan nasabah di Samarinda. Langkah-langkah dalam mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif menurut Kotler & Amstrong (2001:115-131), langkah-langkah dalammengembangkan program komunikasi dan promosi terpadu yang efektifkomunikator pemasaran harus melakukan hal-hal berikut ini: 1. Mengenali audiens sasaran 2. Menentukan tujuan komunikasi 3. Membuat pesan 4. Memilih media untuk pesan tersebut 5. Menyeleksi sumber pesan 6. Mengumpulkan umpan balik 7. Menentukan anggaran promosi total 8. Menentukan bauran promosi 9. Menentukan strategi bauran pemasaran 14 Metode penelitian yaitu dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini peneliti menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa dalam strategi komunikasi pemasaran PT. Allianz lebih mengedepankan komunikasi dua arah kepada nasabah untuk menjual produknya agar dapat memberi pengaruh, keyakinan, serta tindakan yang dilakukan sebagai umpan balik langsung yang terjadi bisa terlihat dengan menggunakan langkah-langkah dalam mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan dapat terlaksana dengan baik. Analisis: Secara keseluruhan jurnal tersebut sudah cukup baik, lengkap dan banyak penjelasan-penjelasan secara ringkas dari beberapa ahli. Namun, kekurangannya adalah penjelasan dari isi jurnal tersebut masih ada yang menggunakan literatur atau web site yang tidak ilmiah. 9. Judul : Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Tahun : 2015 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Made Pradnya Pratiwi I Wayan Suwendra Ni Nyoman Yulianthini Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Nama Jurnal : eJournal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Volume (edisi): hal : Volume 3 Alamat URL : http://ejournal.undiksha.ac.id/index.p hp/JJM/article/view/4662/3559 Tanggal Unduh : 25November 2015 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang (1) pengaruh simultan dari strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian, (2) pengaruh parsial dari strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada Astra Motor Singaraja. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal (sebab-akibat) merupakan tipe penelitian kausal digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian, sedangkan 15 variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner, kemudian dianalisis dengan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil ujian regresi linear berganda diperoleh pada Tabel 1 menunjukkan hasil Ryx1x2x3x4x5 = 0,883 dengan p-value 0,000 <alpha 0,05, yang artinya ada hubungan pengaruh simultan dari komunikasi pemasaran yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada Astra Motor Singaraja. Besarnya sumbangan pengaruh simultan dari komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian adalah 0,780 (78%). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel komunikasi pemasaran secara bersama-sama berperan dalam upaya menciptakan keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukan (1) ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan komunikasi pemasaran yang terdiri iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan terhadap keputusan pembelian, (2) ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan langsung terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda tahun 2013 pada Astra Motor Singaraja. Analisis: Secara keseluruhan jurnal tersebut sudah cukup baik, lengkap dan banyak penjelasan-penjelasan secara ringkas dari beberapa ahli. Diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi keputusan pembelian. 10. Judul : Komunikasi Pemasaran Terpadu : Implementasi Untuk UMKM Tahun : 2014 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Yustina Chrismardani Nama Editor : Kota dan Nama Penerbit : Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura Nama Jurnal : Jurnal NeO-Bis Volume (edisi): hal : Volume 8 / No.2: 176-189 Alamat URL : http://download.portalgaruda.org/arti cle.php?article=329613&val=7695&tit le=KOMUNIKASI%20PEMASARAN %20TERPADU%20:%20%20IMPLE MENTASI%20UNTUK%20UMKM Tanggal Unduh : 25November 2015 Penelitian ini merupakan bagian dari basic atau fundamental research karena terutama bertujuan untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena yang terjadi khususnya di lingkup pemasaran produk atau jasa. Berbagai unsur dalam komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication / IMC) telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar. Tidak terkecuali untuk UMKM, walaupun belum maksimal. Beberapa unsur dalam 16 komunikasi pemasaran terpadu yang dapat diterapkan oleh UMKM yaitu iklan, publisistas, promosi penjualan, dan pemasaran langsung. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode penelitian desktiptif. Data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan, dan selanjutnya dilakukan analisis dengan pendekatan analisis deskriptif yang berusaha mendeskripsikan suatu fenomena melalui penelitian pada faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan fenomena yang sedang diteliti dan membandingkan satu faktor dengan faktor lainnya. Hasil penelitian yaitu penggunaan komunikasi pemasaran terpadu oleh UMKM belum maksimal. Hal ini karena adanya keterbatasan anggaran untuk melaksanakan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Dengan demikian kegiatan promosi yang dilakukan oleh UMKM masih terkendala oleh biaya, sehingga hanya beberapa unsur dalam komunikasi pemasaran terpadu yang dapat diterapkan oleh UMKM, yaitu: iklan, publisitas, promosi penjualan, dan pemasaran langsung. Analisis: Jurnal ini sudah lengkap membahas strategi komunikasi pemasaran dalam implementasinya untuk UMKM. Namun, jurnal ini alangkah lebih baik jika lebih runut dalam penulisannya dan lebih jelas dalam pembagian disetiap babnya. 17 ANALISIS DAN SINTESIS Komunikasi Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu istilah paling populer dalam kehidupan manusia. Sebagai sebuah aktivitas, komunikasi selalu dilakukan manusia. Manusia tidak bisa tidak berkomunikasi. Banyak alasan mengapa manusia berkomunikasi. Thomas M. Scheidel (dalam Mulyana, 2003) mengatakan, orang berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitarnya, dan untuk memengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku sebagaimana yang diinginkan. Namun tujuan utama komunikasi sejatinya adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis. Sebagai sebuah proses, komunikasi bersifat kontinu, berkesinambungan, dan tidak memiliki akhir. Komunikasi juga dinamis, kompleks, dan senantiasa berubah (West & Turner, 2007:5). Komunikasi juga merupakan aktivitas transaksional. Dalam aktivitas komunikasi, di antara partisipan komunikasi sejatinya membangun makna dari pesan secara kooperatif. Dengan kata lain, dalam komunikasi, partisipan komunikasi selalu menegosiasikan makna. Sementara itu, sebagai aktivitas simbolik, komunikasi dapat diidentifikasi melalui pembangunan simbol-simbol dalam pesan-pesan yang digunakan. Hovland, Janis, dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah ahli sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal. Istilah komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata berbahasa Latin Communico yang artinya membagi (Stuart dalam Cangara, 2004:18). Ilmu komunikasi merupakan suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan prinsip-prinsip tersebut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap (Hovland dalam Cangara, 2004:18). Profesor Wilbur Schramm dalam Cangara (2004:1) menyebutkan bahwa tanpa komunikasi, tidak mungkin terbentuk suatu masyarakat. Sebaliknya tanpa masyarakat, manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran merupakan pendorong untuk meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengetahuan mengenai pemasaran menjadi penting bagi perusahaan oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran dan inisiatif yang tinggi dalam mempelajari serta menguasai hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya kegiatan pemasaran. Istilah marketing berasal dari kata market yang artinya pasar. Pasar dapat diartikan sebagai suatu tempat di mana terjadi kontrak antara penawaran dan permintaan yang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, dan tidak dibatasi oleh waktu. Menurut Stanton (1991), pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk saling 18 memuaskan, menggunakan uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tetapi, marketing mempunyai arti yang lebih luas daripada pasar. Kotler (2001) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, serta distribusi sejumlah barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2006). Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Semua aktivitas yang dilakukan di bidang pemasaran ditujukan untuk menentukan produk, pasar, harga, dan promosi. Hampir semua komunikasi pemasaran memiliki tujuan yang sama, penyusunan tujuan harus berfokus pada pelanggan. Artinya, upaya meningkatkan kualitas produk, penerapan harga, distribusi serta berbagai kegiatan promosi harus sesuai dengan kondisi, daya beli, dan keinginan pelanggan. Termasuk juga penetapan indikator-indikator yang dapat menyebabkan pelanggan puas harus berorientasi pada pelanggan, bukan berorientasi pada keinginan perusahaan. Menurut Morrison (2010) pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental, suatu cara berpikir yang membimbing anda melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual gagasan-gagasan, karir, tempat (pariwisata, rumah, lokasi industri), undang-undang, jasa (pengangkutan, penerbangan, pemotongan rambut, kesehatan), hiburan (pertunjukan, pertandingan-pertandingan), dan kegiatan-kegiatan nirlaba seperti yayasan sosial dan keagamaan. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah upaya komunikasi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk suatu perusahaan baik barang atau jasa kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu dan kemudian tertarik untuk menggunakan produk tersebut. Komunikasi pemasaran merupakan faktor yang dapat menentukan suksesnya proses pemasaran. Menurut Tjiptono (2008) komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Shimp (2003) komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses di mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. Kotler (2000) mengartikan komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Menurut Kotler (1989) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran adalah suatu proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran 19 suatu produk. Komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau klien (Shimp, 2003). Komunikasi pemasaran merupakan media untuk mempersuasikan suatu produk agar dapat dikonsumsi secara terus menerus oleh konsumen. Tujuan komunikasi dalam komunikasi pemasaran menurut Kusumastuti (2009) adalah sebagai berikut (1) memberi informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan produk yang ditawarkan; (2) mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk, konsumen diingatkan bahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap ada dan hingga saat ini masih tersedia di pasaran; (3) membujuk konsumen untuk melakukan pembelian; (4) menunjukan perbedaan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain; (5) menghantarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Efektivitas komunikasi pemasaran menjadi salah satu indikator keberhasilan komunikasi pemasaran. Efektivitas berasal dari kata efektif yang memiliki pengertian tercapainya keberhasilan yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum efektivitas merupakan hasil dari pencapaian akhir suatu tujuan. Kusumastuti (2009) menyebutkan, bahwa terdapat delapan langkah untuk mengembangkan komunikasi pemasaran secara efektif adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi audiens yang dituju. 2. Menentukan tujuan komunikasi tersebut. 3. Merancang pesan. 4. Memilih saluran komunikasi. 5. Menentukan total anggaran promosi. 6. Membuat keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix). 7. Mengukur hasil promosi tersebut. 8. Mengelola dan mengordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi. Menurut Kusumastuti (2009) urutan pesan merupakan pesan yang disesuaikan dengan cara berpikir manusia terutama disesuaikan dengan proses penerimaan pesan. Proses tersebut meliputi perhatian, minat, keinginan, dan tindakan. Formula yang cukup populer dalam urutan penyampaian pesan yakni formula AIDA, sebagai berikut: a. Attention : mengandung daya tarik. b. Interest : mengandung perhatian dan minat. c. Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki. d. Action : mengarah tindakan untuk membeli. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat diukur ke dalam tiga aspek yaitu cognition (pengetahuan), affection (perasaan), dan conation (perilaku). Ketiga aspek tersebut merupakan ukuran perubahan sikap konsumen, efek kognitif dapat membentuk kesadaran informasi tertentu, efek afeksi dapat memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu, yaitu realisasi pembelian. Efek konatif atau perilaku merupakan pembentukan pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya, yang diharapkan adalah pembelian ulang. Menurut Tubb dan Moss (2009) dalam Ramadiana (2011) suatu komunikasi pemasaran dikatakan efektif apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudnya. Maka dari itu banyak cara yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan perusahaannya dan menjadikan promosi yang dilakukannya efektif. Komunikasi dikatakan efektif jika suatu perusahaan sudah mampu atau berhasil menyampaikan promosinya melalui media promosi kepada khalayak. Maka dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan untuk membangun berbagai saluran 20 informasi dapat dikatakan efektif apabila tujuan akhir dari promosi tersebut dapat dicapai. Bauran Komunikasi Pemasaran Kusumastuti (2009) menyebutkan bahwa dalam pemasaran terdapat istilah bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4P, yaitu product, price, promotion, dan place. Dari bauran pemasaran tersebut yang termasuk bentuk dari komunikasi pemasaran adalah promosi (promotion). Dalam kajian promosi terdapat juga istilah bauran promosi (promotional mix). Terdapat lima jenis teknik yang dimaksud dengan bauran promosi menurut Kotler (2000) dalam Kusumastuti (2009), yaitu iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity), penjualan tatap muka (personal selling) dan pemasaran langsung (direct marketing). Tabel 1 Lima Elemen Bauran Promosi Public Periklanan Relations dan Publisitas Iklan di media Kontes, Press kits cetak dan pemainan, Pidato Seminar elektronik. undian Hadiah Laporan Gambar Pameran tahunan bergerak Eksibisi Donasi, amal Brosur, buklet Demonstrasi Sponsorship Poster, leaflet Kupon Rabat Courtesy call, Direktori Pembiayaan Majalah Billboard bunga rendah perusahaan Display Hiburan Material audiovisual Logo dan simbol Videotape Sumber : Kotler (2000) dalam Kusumastuti (2009) Promosi Penjualan Penjualan Tatap Muka Presentasi penjualan Pertemuan penjualan Program insentif Pameran perdagangan Pemasaran Langsung Katalog Surat Telemarketing Electronic shopping TV Shopping Fax mail E-mail Voicemail 1. Iklan (advertising): merupakan model komunikasi yang dapat menjangkau publik secara luas. Iklan dapat digunakan untuk membangun image jangka panjang dan juga mempercepat quick sales. Selain itu, iklan juga bersifat baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat memperoleh efek dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut. Namun, iklan hanya dapat membawa pesan secara monolog (komunikasi satu arah). 2. Promosi Penjualan (sales promotion): alat promosi ini mempunyai manfaat yaitu komunikasi, dimana merupakan sarana untuk menarik perhatian dan memberikan informasi yang akhirnya mengarahkan konsumen kepada produk. Hal tersebut memberikan kontribusi nilai tambah kepada konsumen dan juga dapat secara aktif mengajak konsumen membeli produk yang ditawarkan. 3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (public relations and publicity): alat promosi ini dapat menarik perhatian khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi dan tidak memasukkan unsure penjualan, jadi hanya sebagai pemberi informasi. Public Relation dan publisitas juga dapat memperoleh efek dramatisasi seperti yang terjadi pada iklan. 21 4. Penjualan Tatap Muka (personal selling): alat promosi yang paling efektif pada siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena personal selling dapat membuat hubungan interaktif secara dekat, sehingga dapat mengenal konsumen secara lebih dalam dan lebih baik, sehingga dapat memberikan respon yang tepat. Keandalan personal selling adalah mendekatkan pelanggan dengan penjualan lewat penggunaan jalur-jalur distribusi produk melalui pendekatan personal. 5. Pemasaran Langsung (direct marketing): alat promosi ini hanya dapat menjangkau konsumen yang spesifik. Namun, pesan yang disampaikan melalui direct marketing dapat disesuaikan dengan karakter dan respon konsumen yang dituju serta dapat diperbaharui secara cepat pula. Media Komunikasi Pemasaran Menurut Tjiptono (2008) menyebutkan bahawa media adalah suatu bentuk saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak saluran. Media tersebut dapat berupa surat kabar, majalah, TV, radio, media luar ruang, iklan transit, dan direct mail. Pemilihan setiap pemilihan media promosi digunakan untuk memperkenalkan produk agar konsumen (pembeli) menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri. Kusumastuti (2009) membagi media yang biasa digunakan dalam komunikasi pemasaran menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Media massa, yang terdiri dari media massa elektronik dan media cetak. 2. Media kelompok, yang biasa digunakan pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan kelompok tertentu. Bentuk media ini diantaranya adalah video presentasi. 3. Media personal, seperti katalog, profil korporat, dan folder. Pemilihan media promosi yang tepat akan memiliki pengaruh yang besar kepada proses pemasaran yang dilakukan. Melalui media, konsumen dengan mudah mengetahui produk yang dijual. Efisiensi penggunaan media dilihat dari sejauh mana media itu dapat menjangkau sasaran secara tepat, frekuensi yang dibutuhkan dan durasi tayang iklan pada media dengan intensitas tinggi. Pariwisata Pariwisata didefinisikan menurut UU No. 10 Tahun 2009 ialah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Pariwisata merupakan perpindahan atau perjalanan secara temporer dari tempat mereka biasanya bekerja dan menetap ke tempat luar, guna mendapatkan kenikmatan dalam perjalanan atau di tempat tujuan (Mathieson dan Wall, 1982 dalam Setyawan, 2015). Dalam arti luas Damanik dan Weber (2006) dalam Fadila (2015) menyatakan bahwa pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Sedangkan sebagai suatu aktivitas, pariwisata adalah suatu fenomena pergerakan manusia, barang, dan jasa yang sangat kompleks. Menurut Yoeti (2008) dalam Dyahati (2012) pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka 22 ragam. Pariwisata merupakan sebuah kegiatan atau industri yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat terutama dalam hal peningkatan pendapatan, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan taraf hidup serta stimulus bagi pengembangan sektor-sektor lainnya. Soekadijo (2000) dalam Rossy (2011), mengemukakan bahwa industri pariwisata memiliki tiga produk utama. Pertama, atraksi wisata yang merupakan daya tarik bagi wisatawan dapat berupa fasilitas olahraga, tempat hiburan, museum, pesta rakyat, pertunjukan kesenian, peninggalan sejarah, dan sebagainya. Kedua, jasa wisata merupakan kegiatan-kegiatan dan fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama dalam perjalanan yang berupa rumah makan, hotel, pramuwisata, dan sebagainya. Ketiga adalah angkutan wisata yaitu kondisi dan sarana untuk bergerak dari tempat kediamannya ke tempat tujuan wisata seperti kendaraan bermotor, kereta api, pesawat udara, jalan, perusahaan perjalanan, dan sebagainya. Ketiga produk tersebut merupakan komponen produk kepariwisataan yang utuh. Selain itu, kegiatan pemasaran pariwisata juga bertujuan untuk memudahkan wisatawan melakukan pengambilan keputusan untuk mengadakan perjalanan. Tujuan akhir dari pemasaran tersebut adalah agar orang membeli produk yang ditawarkan, untuk itu produk pariwisata harus dibuat dengan menarik agar wisatawan tertarik mengambil keputusan untuk membeli produk wisata dan melakukan pembelian. Karakteristik Pengunjung Karakteristik individu merupakan suatu proses psikologis yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi, serta menerima barang dan jasa serta pengalaman. Menurut Hurriyati (2008) dalam Fadila (2015) karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku. Tabel 2 Segmentasi Khalayak Segmentasi Deskripsi Demografi Khalayak dibedakan berdasarkan karakteristik demografi, seperti usia, gender, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Geografis Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya pulau, provinsi, kota, dan desa. Geodemografis Khalayak yang tinggal disuatu wilayah geografis tertentu diyakini memiliki karakter demografi yang sejenis namun wilayah demografi harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman atau kelurahan. Psikografis Khalayak dibagi berdasarkan gaya hidup dan kepribadiannya. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan mengklasifikasikannya berdasarkan aktivitas, ketertarikan, dan pendapat. 23 KESIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Kegiatan pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks karena mencakup berbagai jasa didalamnya, dari mulai atraksi wisata, jasa wisata dan angkutan wisata. Ketiga komponen tersebut terangkum dalam industri pariwisata, untuk memasarkan paket wisata tersebut dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang baik. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemasaran suatu objek wisata adalah dengan meningkatkan komunikasi pemasaran karena komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan suatu kawasan wisata yaitu dapat membina hubungan baik dengan pengunjung, meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap produk yang ditawarkan. Dalam pengembangan Kebun Raya Bogor sebagai tujuan destinasi wisata dan sebagai objek wisata andalan di Kota Bogor, selain menjadi tempat wisata dan pusat penelitian juga dapat menghasilkan manfaat seperti meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan perekonomian masyarakat lokal yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan masyarakat seperti saat menjelang liburan, semakin majunya pola pikir sebagai hasil dari interaksi dengan wisatawan, meningkatnya kesadaran untuk melindungi ekosistem yang ada dalam kawasan wisata. Dalam efektivitas komunikasi pemasaran Kebun Raya Bogor yang berpengaruh dalam upaya menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung dapat dilihat dari tingkat bauran promosi yang terdiri dariiklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan tatap muka dan pemasaran langsung. Kemudian tingkat efektivitas komunikasi pemasaran yaitu cara untuk menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung seperti halnya proses perhatian, minat, keinginan, dan tindakan. Komunikasi dua arah kepada wisatawan untuk menjual produk agar dapat memberi pengaruh, keyakinan, serta tindakan yang dilakukan sebagai umpan balik langsung yang terjadi bisa terlihat dengan menggunakan langkah-langkah dalam mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan dapat terlaksana dengan baik. Selanjutnya dipengaruhi oleh tingkat pengambilan keputusan pembelian yang dapat diketahui melaluitiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Media komunikasi pemasaran juga tidak kalah penting dan memiliki efek yang sangat besar dalam perannya menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata berupa surat kabar, majalah, TV, radio, media luar ruang, iklan transit, dan direct mail. Publikasi intern juga memiliki peran yang efektif dimana wisatawan datang ke suatu objek wisata berdasarkan informasi dari orang terdekatnya. Selain itu, jenis komunikasi yang sering disarankan dalam pemasaran objek wisata ini adalah dengan pameran yang dilakukan baik di kawasan maupun di luar kawasan yang bertujuan untuk mengenalkan objek wisata secara lebih luas. Namun untuk mencapai keefektivan maka diperlukan pemilihan jenis komunikasi pemasaran yang tepat sehingga perlu dirancang suatu perencanaan yang baik. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Berdasarkan rangkuman, pembahasan dan simpulan yang telah dibuat, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian, antara lain: 1. Untuk menganalisis dan mengetahui efektivitas komunikasi pemasaran Kebun Raya Bogor berpengaruh dalam upaya menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung. 2. Untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor. 24 Usulan Kerangka Analisis Baru Dalam memasarkan produk wisata terhadap objek wisata, pihak pariwisata atau pengelola membutuhkan komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan produk wisatanya tersebut kepada pengunjung. Informasi yang disampaikan harus lengkap, jelas, informatif, dan variatif agar dapat menarik minat pengunjung untuk datang dengan tujuan berwisata, kepentingan penelitian, pendidikan dan lain sebagainya. Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran berhubungan dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat diukur melalui sejauh mana tujuan komunikasi pemasaran itu dapat tercapai dengan baik. Strategi komunikasi harus mampu membangun cara yang paling sesuai untuk mengkomunikasikan tujuan pemasaran dengan berbagai sasaran. Frekuensi penyampaian pesan adalah banyaknya atau tingkat keseringan pengunjung dalam menerima informasi mengenai Kebun Raya Bogor melalui media promosi yang digunakan dalam pemasaran.Suatu perusahaan harus memikirkan bahwa masing-masing pengunjung mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, ini menentukan keinginan dan kebutuhan dari setiap pengunjung. Maka dari itu antara karakteristik pengunjung dan karakteristik komunikasi pemasaran bagi lembaga diduga memiliki hubungan dan akan menentukan keefektivitasan suatu komunikasi pemasaran tersebut. Komunikasi pemasaran dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak pada kognitif, afektif, dan konatif. Jika komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak Kebun Raya Bogor melalui media yang digunakan berhasil dalam membujuk khalayak, maka khalayak akan memiliki keinginan untuk mencari informasi dan datang mengunjungi Kebun Raya Bogor. Berdasarkan uraian sebelumnya maka akan dijelaskan keterkaitan antara beberapa variabel sehingga dapat menggambarkan kajian mengenai efektivitas komunikasi pemasaran Kebun Raya Bogor dalam menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung pada Gambar 3. 25 Karakteristik Pengunjung Demografi Usia Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Jenis Pekerjaan Tingkat Pendapatan Alasan Berkunjung Geografis Tempat Tinggal Psikografis Gaya Hidup Karakteristik Komunikasi Pemasaran bagi Lembaga Ragam Bauran Komunikasi Frekuensi Komunikasi Ragam Media yang digunakan Intensitas Penggunaan Media Ket : Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kognitif Afektif Konatif (Berhubungan) Gambar 3 Kerangka Pemikiran 26 DAFTAR PUSTAKA Agustina, Lidya. 2013. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Produk Olahan Pertanian Institut Pertanian Bogor Di Serambi Botani, Mal Gandaria City [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Chairunnisa, Siti. 2013. Efektivitas Media Promosi Dalam Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kampoeng Air Katulampa Bogor [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Dewi, Sutrisna. 2006. Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis. Rosari RW, editor. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta [ID]: Penerbit Andi. 228 hal. Dyahati, DB. 2012. Efektivitas Kelembagaan Lokal Terhadap Sistem Pengelolaan Pariwisata [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Fadila, RN. 2015. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kampung Budaya Sindangbarang Di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Kotler, Philip., Armstrong, Gary. 2008. Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan 2. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Penerbit Erlangga. 370 hal. Kusumastuti, YI. 2009. Komunikasi Pemasaran. Dewi SS, editor. Komunikasi Bisnis. Bogor [ID]: IPB Press. 201 hal. Morrison. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta [ID]: Prenada Media Group. 373 hal. Muhammad, Arni. 2004. Konsep-Konsep Dasar Komunikasi. Komunikasi Organisasi. Jakarta [ID]: PT. Bumi Aksara. 228 hal. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya. [internet]. Dapat diunduh di : http://www.krbogor.lipi.go.id/id/download/unduh_berkas/25.html. (Diunduh pada tanggal 15 Desember 2015, pukul 01.51 WIB). Ramadiana, GM. 2011. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Obyek Wisata Terhadap Perilaku Wisatawan (Kasus: Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung, Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat) [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Rangkuti, Freddy. 2009. Konsep Pemasaran, Bauran Pemasaran, Bauran Promosi dan IMC. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta [ID]: PT. Gramedia Pustaka Utama. 286 hal. Resa, Relita. 2013. Efektivitas Komunikasi Pemasaran pada Produk Olahan Pertanian Lapis Bogor Sangkuriang [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Santoso, Edi., Setiansah, Mite. 2012. Mengenal Teori Komunikasi. Teori Komunikasi. Yogyakarta [ID]: Graha Ilmu. 126 hal. Setyawan, Luki. 2015. Hubungan Pengembangan Wisata Dengan Strategi Nafkah dan Taraf Hidup Rumah Tangga Nelayan Desa Karimunjawa [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Shimp, TA. 2003. Konsep, Aplikasi, dan Lingkungan dari Komunikasi Pemasaran Terpadu. Mahanani N, editor. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta [ID]: Erlangga. 603 hal. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran : Konsep dan Perkembangan. Strategi Pemasaran. Yogyakarta [ID]: CV Andi Offset. 588 hal. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Dapat diunduh di : http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_10.pdf. (Diunduh pada tanggal 30 Desember 2015, pukul 13.36 WIB). 27 Wardani, FF., Yudaputra, Angga. 2015. Inventarisasi Koleksi Tumbuhan Kebun Raya Bogor yang Berpotensi sebagai Pestisida Nabati. [internet]. Dapat diunduh di : http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/M/M0103/M010325.pdf. (Diunduh pada tanggal 10 Desember 2015, pukul 23.40 WIB). Wijayanti, RR. 2009. Penilaian Ekonomi dan Jasa Lingkungan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Dapat diunduh di : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/14358/H09rrw.pdf;jsession id=D99E74F1EFDA6E98984A8D495A193FF4?sequence=2. (Diunduh pada tanggal 10 Desember 2015, pukul 23.21 WIB). Zulkarnaen, RN., Andila, PS. 2015. Dendrocalamus spp.: Bambu Raksasa Koleksi Kebun Raya Bogor. [internet]. Dapat diunduh di : http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/M/M0103/M010326.pdf. (Diunduh pada tanggal 10 Desember 2015, pukul 23.40 WIB). 28 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP Inez Kania Febriyani dilahirkan di Bogor pada tanggal 22 Februari 1994 adalah anak pertama dari satu bersaudara dari pasangan R. Kamal Suharya dan Erni Tri Endrayani. Pendidikan formal yang pernah dijalani adalah TK Aisiyah III Bogor periode 1999-2000, TK Kuncup Harapan Bogor periode 2000-2001, SD Negeri Pengadilan 4 Bogor periode 2001-2006, SMP Negeri 19 Bogor periode 2006-2009, SMA Negeri 7 Bogor periode 2009-2012. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Tertulis (SNMPTN).