BAB V PEMBANGUNAN AGAMA A. Permasalahan yang Dihadapi Isu utama pembangunan agama adalah pertama rendahnya pengamalan ajaran agama, sehingga muncul gejala menurunnya akhlak mulia dan melemahnya sendi-sendi moralitas agama yang dapat dilihat dari meningkatnya kriminalitas, praktek perjudian, penyalahgunaan narkotika, dan obat terlarang. Di samping itu, banyaknya perilaku menyimpang yang melanggar moralitas, etika, kepatutan merupakan indikator terjadinya kesenjangan perilaku formal kehidupan keagamaan dengan perilaku kehidupan keseharian dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kedua memudarnya kerukunan hidup intern dan antar umat beragama. Kehidupan beragama dengan suasana yang harmonis dan saling menghormati perlu diwujudkan untuk mendekatkan kepada upayaupaya pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan. Pembangunan bidang keagamaan selama ini kurang memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat. Sampai pada tataran kebijakan pembangunan bidang keagamaan telah V-1 mendapatkan perhatian yang cukup proporsional, namun pada tahapan implementasi kurang mendapatkan perhatian serius. Oleh karena itu perlu dilakukan reformulasi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat langsung menyentuh kebutuhan dan aktifitas masyarakat sehari-hari. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan adalah memberikan fasilitas bagi lembaga-lembaga sosial keagamaan yang melaksanakan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan bidang keagamaan yang terpadu dengan bidang-bidang lainnya, diharapkan dapat mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang berkualitas, jasmaniyah-ruhaniyah, material-spiritual, sehingga bangsa Indonesia dapat tumbuh dan berkembang sederajat dengan bangsa lain yang telah maju. Reformasi di segala bidang tersebut di atas dilakukan untuk membangkitkan kembali dan memperteguh kepercayaan diri atas kemampuan melakukan langkah-langkah penyelamatan, pemulihan, pemantapan, dan pengembangan pembangunan dengan paradigma baru Indonesia masa depan. B. Langkah-langkah Kebijakan dan Hasil-hasil yang Dicapai Untuk mencapai sasaran dan menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi, pokok-pokok langkah kebijakan yang disusun adalah sebagai berikut: (1) Memantapkan fungsi, peran, dan kedudukan agama dalam pembangunan nasional; (2) Meningkatkan pelayanan dan mutu pendidikan agama, dengan lebih meningkatkan peran serta masyarakat; (3) Memberdayakan lembaga-lembaga swasta untuk semakin memantapkan peranannya dalam mengembangkan kesempatan pendidikan yang bermutu serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan: (4) Membina dan meningkatkan kerukunan umat beragama melalui pembentukan jaringan kerja antar umat beragama; (5) Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama dan pelayanan V-2 ibadah haji; (6) Meningkatkan sarana dan prasarana kehidupan beragama, pengadaan dan penyebaran kitab suci, serta pustaka keagamaan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat. Adapun hasil-hasil yang dicapai adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama Program ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam melaksanakan ibadah; (2) Mendorong serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan kehidupan beragama. 1.1 Sarana dan Prasarana Peribadatan Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan dilakukan dengan memberikan bantuan untuk pembangunan dan rehabilitasi tempat peribadatan guna mendorong peran serta aktif masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan tempat peribadatan secara swadaya. Pada tahun 2000 telah dilaksanakan pemberian bantuan untuk rehabilitasi 676 tempat peribadatan meliputi: Masjid 580 buah, Gereja Protestan 22 buah, Gereja Katolik 44 buah, Pura 17 buah, dan Vihara 13 buah dan pada tahun 2001 telah disediakan bantuan dana untuk rehabilitasi 676 tempat peribadatan meliputi: Masjid 1.044 buah, Gereja Protestan 40 buah, Gereja Katolik 79 buah, Pura 31 buah, dan Vihara 23 buah. Gambaran lebih rinci dapat dilihat dalam Tabel V-1. 1.2 Balai Nikah dan Penasihat Perkawinan (BNPP) Pembangunan BNPP bertujuan meningkatkan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat dalam pembinaan kesejahteraan keluarga termasuk pelayanan perkawinan. Sebagai lembaga pembinaan kesejahteraan keluarga, kegiatan yang dilakukan meliputi pelayanan dalam penyelenggaraan perkawinan, penyuluhan Undang-Undang Perkawinan, dan peningkatan motivasi masyarakat V-3 untuk melaksanakan keluarga berencana. Melalui BNPP dikembangkan juga upaya peningkatan pelayanan keagamaan kepada masyarakat secara lebih profesional, antara lain melalui peningkatan mutu pegawai pencatat nikah (PPN) dan Pembantu PPN, peningkatan pelayanan keagamaan bagi keluarga, serta pembangunan dan rehabilitasi gedung BNPP di tingkat kecamatan. Pada tahun 2000 telah dilaksanakan penataran PPN dan Pembantu PPN sebanyak 1.200 orang. Selain itu juga dilaksanakan rehabilitasi 8 buah dan pembangunan 107 gedung BNPP. Pada tahun 2001 telah disediakan dana untuk penataran PPN dan Pembantu PPN sebanyak 2.280 orang. Selanjutnya juga akan dilaksanakan rehabilitasi 193 buah gedung dan pembangunan 14 buah gedung BNPP. 1.3 Pengadaan Kitab Suci Dalam upaya meningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan serta memperluas wawasan keagamaan umat beragama, Pemerintah ikut membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kitab suci berbagai agama (Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha) termasuk terjemahan dan tafsirnya serta buku-buku keagamaan lainnya. Kegiatan ini diharapkan pula akan mendorong para ahli untuk mengembangkan penafsiran kitab suci sesuai dengan perkembangan zaman serta tuntutan pembangunan. Pada tahun 2000 telah dilaksanakan pengadaan kitab suci sebanyak 69.414 eksemplar terdiri dari: kitab suci agama Islam 50.000 eksemplar, kitab suci agama Katolik 3.500 eksemplar, kitab suci agama Kristen Protestan 8.850 eksemplar, kitab suci agama Hindu 5.064 eksemplar dan kitab suci agama Budha 2.000 eksemplar. Pada tahun 2001 telah disediakan dana untuk pengadaan kitab suci sebanyak 131.887 eksemplar terdiri dari: kitab suci agama Islam 95.000 eksemplar, kitab suci agama Katolik 6.650 eksemplar, kitab suci agama Kristen Protestan 16.815 eksemplar, kitab suci V-4 agama Hindu 9.622 eksemplar dan kitab suci agama Budha 3.800 eksemplar. 1.4 Pembinaan Pranata Keagamaan Pembinaan pranata keagamaan seperti zakat, infaq, sadaqah, dan wakaf terus ditingkatkan untuk mendorong kegiatan sosial yang produktif dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengentaskan rakyat dari kemiskinan telah dilakukan dengan menghimpun potensi umat dalam hal zakat, infaq dan sadaqah melalui Badan Amil Zakat, Infaq, dan Sadaqah (BAZIS) yang tersebar di semua propinsi. Pemanfaatan dana yang dihimpun BAZIS tersebut digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umat. Guna mengamankan penggunaan tanah wakaf untuk kepentingan keagamaan dan kesejahteraan masyarakat diberikan bantuan untuk memperoleh sertifikat tanah agar tanah wakaf tersebut memiliki kekuatan hukum sehingga pemanfaatannya untuk pengembangan kehidupan beragama menjadi bertambah lancar. Pada tahun 2000 telah dilaksanakan pemberian bantuan biaya pensertifikatan tanah wakaf, pengadaan buku juklak/pedoman zakat 13.800 eks, peralatan keagamaan 84 unit, dan pembinaan urusan wakaf kepada 210 orang. Pada tahun 2001 telah disediakan dana untuk pemberian bantuan biaya pensertifikatan tanah wakaf, pengadaan buku juklak/pedoman zakat 26.220 eksemplar, peralatan keagamaan 160 unit, dan pembinaan urusan wakaf kepada 399 orang. Selain itu telah dibentuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 8 tahun 2001 di 15 propinsi (Riau, Jabar, Bengkulu, Jatim, Lampung, NTB, Sulsel, Bali, Sumut, Jambi, DKI, Sulut, NTT, Kalsel, dan Kalteng) serta sebagian di Kabupaten dan Kecamatan. V-5 1.5 Ibadah Haji Pelayanan dalam rangka pelaksanaan ibadah haji oleh pemerintah akan terus ditingkatkan kualitasnya melalui penyempurnaan sistem pelayanan dan penyediaan fasilitas perjalanan haji. Pada tahun 2000 telah dilaksanakan kegiatankegiatan pembangunan dan rehabilitasi asrama haji 2.295 m2, pengadaan meubelair 5 unit, pembangunan pagar asrama haji 900 m, pengadaan peralatan sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) 2 unit, pengadaan buku fiqih haji 10.000 eksemplar, orientasi pengelola asrama haji untuk 4 lokasi sebanyak 30 orang. Pada tahun 2001 telah disediakan dana untuk kegiatan: pembangunan asrama haji dan rehab 4.361 M2, pengadaan meubelair 10 unit, pembangunan pagar asrama haji 1.710 M, pengadaan peralatan siskohat 4 unit, pengadaan buku fiqih haji 19.000 eksemplar, penataran pelatih calon haji dan pengelola asrama haji sebanyak 285 orang. 2. Program Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama serta Kerukunan Hidup Umat Beragama Program ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama bagi setiap individu, keluarga, masyarakat, dan penyelenggara negara; (2) Memperkuat dasar-dasar kerukunan hidup intern dan antar umat beragama; dan (3) Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional. 2.1 Penerangan dan Bimbingan Agama Kegiatan penerangan dan bimbingan agama diselenggarakan oleh umat berbagai agama terutama berupa penyuluhan kepada penganut agama masing-masing baik di perkotaan maupun di pedesaan termasuk daerah transmigrasi dan terpencil. V-6 Pada tahun 2000 telah dilaksanakan: bimbingan dan penyuluhan agama untuk 7.140 kelompok, pengadaan brosur penerangan agama 200 ribu set, pengadaan paket dakwah 31.511 set. Pada tahun 2001 telah disediakan dana untuk bimbingan dan penyuluhan agama 13.566 kelompok, pengadaan brosur penerangan agama 380 ribu set, pengadaan paket dakwah 59.871 set. Perkembangan kegiatan penerangan dan bimbingan agama dapat dilihat pada Tabel V-2. 2.2 Kerukunan Hidup Umat Beragama Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan kerukunan hidup umat beragama meliputi musyawarah antar pemuka agama, musyawarah antara pemuka berbagai agama, musyawarah antara pemuka berbagai agama dengan pemerintah, dan musyawarah cendekiawan antar agama. Pada tahun 2000 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan silaturahmi dan musyawarah antar pemuka agama 8 kali, dialog antar cendekiawan 40 orang, dialog antar mahasiswa dengan organisasi keagamaan pemuda 2 angkatan, dialog antar penyiar agama daerah 2 angkatan, dialog antar guru-guru agama 1 angkatan. Pada tahun 2001 telah disediakan dana untuk kegiatan-kegiatan musyawarah antar pemuka agama 2 kali dan akan diikuti 48 orang, kegiatan silaturahmi dan musyawarah intern pemuka agama di 2 lokasi diikuti 76 orang, dialog antar cendekiawan 2 kali diikuti sebanyak 76 orang, dialog antar mahasiswa dengan organisasi keagamaan 4 angkatan, dialog antar penyiar agama di daerah 4 angkatan, dan dialog antar guru-guru agama sebanyak 4 angkatan. V-7 3. Program Agama Peningkatan Kualitas Pendidikan Pembinaan pendidikan agama di sekolah umum (TK, SD, SLTP dan SMU) bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama bagi siswa guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta pembinaan akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Pada tahun 2000 telah dilaksanakan bantuan untuk kegiatankegiatan bagi sarana ibadah di 259 lokasi, guru pembina 1.462 orang, dan bantuan dana untuk tempat peribadatan 193 buah. Pada tahun 2001 telah disediakan dana bantuan untuk kegiatan-kegiatan sarana ibadah di 459 lokasi, guru pembina 2.706 orang, bantuan dana untuk tempat peribadatan 293 buah, pengadaan buku pelajaran agama 1,6 juta eksemplar, dan penyempurnaan materi/kurikulum pendidikan agama. 4. Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Tradisional Keagamaan Program ini bertujuan: (1) Memberdayakan dan meningkatkan kapasitas serta kualitas lembaga sosial keagamaan; (2) Memberikan pelayanan pendidikan bagi masyarakat khususnya di pedesaan yang berlatar sosial ekonomi lemah. Pada tahun 2000 telah dilaksanakan kegiatan penataran tenaga pembina pondok pesantren sebanyak 3.390 orang, dan pembangunan bengkel kerja dan rehabilitasi gedung sebanyak 1.906 buah, pengadaan buku-buku pelajaran dan buku perpustakaan sebanyak 122.500 eksemplar. Selain itu, telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan: bantuan untuk lembaga keagamaan di DI. Aceh dan Sumatera Utara meliputi 12 lokasi, pengadaan buku keagamaan V-8 10 paket, pelatihan pemberdayaan ekonomi umat 30 orang, pelatihan khotib 60 orang, pembibitan calon da’i muda 40 orang, pengembangan kelembagaan 120 orang, bantuan komputer bahasa Arab 18 unit kepada pondok pesantren, pendidikan dan pelatihan hisab rukyat kepada 40 orang, orientasi pengembangan pondok pesantren kepada 65 orang, sosialisasi pemberdayaan peran pondok pesantren 20 kegiatan, konsultasi penyelenggaraan pesantren kilat 90 orang, pengadaan alat peraga pendidikan Raudhatul Athfal (RA) 100 unit, pengadaan buku pendidikan 25.000 eksemplar, dan penataran bagi pembina pondok pesantren 1.830 orang. Sedangkan pada tahun 2001 telah disediakan dana untuk kegiatan penataran bagi tenaga pembina pondok pesantren sebanyak 6.390 orang, dan pembangunan bengkel kerja dan rehabilitasi gedung sebanyak 2.906 buah, pengadaan buku-buku pelajaran dan buku perpustakaan sebanyak 242.500 eksemplar. Selain itu, telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain: bantuan untuk lembaga keagamaan di Aceh dan Medan 12 lokasi, pengadaan buku keagamaan 20 paket, pelatihan pemberdayaan ekonomi umat 60 orang, pelatihan khotib 120 orang, pembibitan calon da’i muda 80 orang, pengembangan kelembagaan 240 orang, bantuan komputer bahasa Arab 28 unit, pendidikan dan pelatihan hisab rukyat bagi 80 orang, orientasi pengembangan pondok pesantren 125 orang, sosialisasi pemberdayaan peran pondok pesantren 30 kegiatan, konsultasi penyelenggaraan pesantren kilat 180 orang, pengadaan alat peraga pendidikan RA 200 unit, pengadaan buku pendidikan 50.000 eksemplar, dan penataran bagi pembina pondok pesantren 2.830 orang. C. Tindak Lanjut yang Diperlukan Permasalahan dan tantangan yang dihadapi pada saat ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu masih rendahnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan seharihari. Pengakuan dan pelaksanaan ajaran agama lebih bersifat V-9 memenuhi kewajiban, bukan memenuhi kebutuhan bathin. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2002 adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Beragama Pelayanan Kehidupan Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah: (1) memberikan bantuan untuk rehabilitasi tempat ibadah dan pengembangan perpustakaan tempat peribadatan; (2) meningkatkan pelayanan nikah dengan membangun dan merehabilitasi balai nikah dan penasihat perkawinan, serta meningkatkan kemampuan petugas pencatat nikah; (3) meningkatkan pelayanan pengelolaan dan pengembangan zakat, wakaf, dan ibadah sosial lainnya; (4) meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi, peranserta dunia usaha, masyarakat dan transparansi pengelolaan haji; (5) meningkatkan pelayanan untuk membina keluarga sakinah (harmonis) melalui pendidikan agama dalam keluarga, pembinaan keluarga muda, penyediaan bahan bacaan dan panduan mengasuh anak bagi orangtua; (6) memberi bantuan bagi optimalisasi fungsi dan peran tempat ibadah untuk bimbingan dan pelayanan keagamaan bagi masyarakat; (7) pembinaan pangan halal; (8) memberi bantuan kitab suci. 2. Program Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama, dan Kerukunan Hidup Umat Beragama Kegiatan pokok program ini dalam tahun 2002 adalah: (1) melakukan penyuluhan dan bimbingan hidup beragama bagi masyarakat; (2) melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh, pembimbing, dai dan orientasi bagi pemuka agama; (3) mengembangkan materi, metodologi dan manjemen penyuluhan dan bimbingan keagamaan; (4) memberikan bantuan paket dakwah untuk daerah tertinggal dan terisolir; (5) melakukan rehabilitasi V - 10 mental korban pascakerusuhan dan konflik sosial; (6) melakukan kunjungan/silahturahmi, dialog dan temu ilmiah secara rutin antara pemuda, cendekiawan, dan tokoh umat beragama; (7) membentuk jaringan kerjasama antara umat beragama ditingkat pemuka agama dan umat; dan (8) menyusun naskah akademik RUU tentang kerukunan hidup umat beragama. 3. Program Agama Peningkatan Kualitas Pendidikan Kegiatan pokok program ini pada tahun yang akan datang adalah: (1) menyempurnakan materi pendidikan agama, metodologi pengajaran dan sistem evaluasi; (2) mengadakan penataran guru dan penyetaraan D-II dan D-III guru agama; (3) memberikan bantuan sarana peribadatan disekolah/madrasah; (4) mengembangkan wawasan dan pendalaman materi bagi guru agama; (5) melaksanakan lomba keterampilan agama, pekemahan pelajar, lomba karya ilmiah agama dan apresiasi seni keagamaan; (6) membina dan mengembangkan bakat kepemimpinan dan penambahan pengetahuan serta pengamalan agama; (7) menyelenggarakan pesantren kilat; dan (8) menambah jumlah literatur baik buku teks maupun buku bacaan di perguruan tinggi umum. 4. Program Pembinaan Lembaga-lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Tradisional Keagamaan Kegiatan pokok program ini dalam tahun 2002 adalah: (1) memberdayakan lembaga-lembaga sosial keagamaan seperti kelompok jamaah keagamaan, majlis taklim, organisasi keagamaan dan remaja dan pemuda masjid, Baitul Mal wat-Tamwil, Badan Amil Zakat, dan Nazir Wakaf; (2) memberikan bantuan dana hibah V - 11 untuk lembaga pendidikan tradisional keagamaan; (3) memberikan bantuan dana imbal-swadaya kepada lembaga pendidikan tradisional keagamaan; (4) mengadakan pendidikan dan pelatihan manajemen bagi lembaga pendidikan tradisional keagamaan; dan (5) menyediakan sarana peralatan dan buku pelajaran serta buku bacaan lainnya kepada lembaga pendidikan tradisional keagamaan; (6) penyelenggaraan pemberantasan buta aksara dan menyediakan pelayanan Kelompok Belajar (Kejar) paket A-setingkat SD dan paket B-setingkat SLTP di pondok pesantren; dan (7) pengembangan sistem informasi pondok pesantren. V - 12