Kata “Liberal” berasal dari kata Latin yaitu “Liber” yang artinya “bebas atau merdeka“ Sedangkan dalam Bahasa Inggris “Liberty” yang artinya “kemerdekaan atau Kebebasan” Liberalis adalah mereka yang "bebas" dalam berpendirian. Dalam Kekristenan, kalangan liberal adalah mereka yang "bebas" dari otoritas dalam Kekristenan yaitu di antaranya otoritas gereja dan otoritas Alkitab dan akhirnya Otoritas dari Tuhan Yesus Kristus 1. Liberalisme muncul sebagai pengaruh dari Gerakan Renaissance pada abad 14-17 M, yaitu Kombinasi antara filsafat Plato dan Humanisme yang menghasilkan Kebangkitan dari kebebasan Individu sehingga: • Manusia jadi pusat segalanya • Hilangnya kepercayaan akan adanya standard kebenaran Mutlak • Lemahnya otoritas gereja dalam pendidikan moral 2. Gerakan Renaissance memberi pengaruh yang sangat hebat untuk perkembangan pemikiran Teologia Liberal pada abad-abad sesudahnya. 3. Faham- faham yang ikut membidani lahirnya pemikiran Teologia Liberal adalah faham : • Rasionalisme, menekankan kemutlakan Rasio/akal manusia.( Descartes, Spinoza, Hegel,Herbert) • Romantisme atau Empirisisme, mengutamakan feeling/persepsi indera sebagai penentu. (Schleiermacher, John Locke) 1. Immanuel Kant(1724-1804). Dikenal sebagai bapak religius liberalisme modern, Kant menggabungkan pemikiran Rasionalisme dan Empirisisme dengan demikian ia menyangkali bukti-bukti dari eksistensi Allah, dan mempertahankan bahwa manusia hanya dapat mengetahui Allah melalui penalaran (Indera perasa kemudian diolah Otak dan kemudian diterima menjadi sesuatu yang masuk akal) 2. Friedrich Schleiermacher (1768-1834) • Dikenal juga sebagai Bapak Religious Liberalisme modern • Agama adalah “Feeling of Absolut Dependency” yaitu pengalaman Batiniah yang menghasilkan perasaan ketergantungan sepenuhnya kepada Allah. jadi bagi Schleiermacher Agama yang sebenarnya adalah pengalaman perasaan/feeling. • Pemikiran Teologinya dapat dilihat melalui dua buku utamanya yaitu : Speeches on Religion dan The Christian Faith 3. George Hegel (1770-1831) • Ia mengembangkan Pemikiran Kant, bahwa Proses Perasaan menjadi sesuatu yang diterima akal itu dikelola lagi melalui pertemuan dari gerakangerakan yang berlawanan (tesisantitesis) dengan percampuran dari keduanya (sintesis), sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa semua bisa menjadi objek rasio manusia. • Dengan Demikian Hegel membawa konsep evolusi ke dalam sejarah (dan agama). 4. Albrecht Ritschl (1822-1889) • Terkenal dengan teologi ”Social Gospel” yaitu Injil yang memberi pengaruh langsung bagi kesejahteraan sosial. • Agama tidak bisa diterima secara teoritis tetapi praktikal • Menolak doktrin-doktrin tradisional dari dosa asal, inkarnasi, keilahian Kristus, penebusan substitusionari Kristus, kebangkitan tubuh Kristus, mukjizatmukjizat, dan doktrin-doktrin kardinal lainnya. 1. Doktrin Alkitab Alkitab adalah buah pikiran manusia, bukan berita dari Allah, tidak luput dari kesalahankesalahan. Alkitab tidak dapat disebut sebagai Firman Allah, melainkan hanya sebuah buku agama atau buku puisi saja. 2. Doktrin Allah Allah adalah pangkal dari segala sesuatu ( FirstCause) dan merupakan kekuatan kekal. Allah tidak beroknum, tapi eksistensinya secara obyektif berada dibenak manusia 3. Doktrin Tentang Yesus Kristus Yesus Kristus bukan Allah dan bukan Anak Allah yang diperanakkan oleh dara Maria. 4. Doktrin Tentang Dosa Manusia hanya merupakan sebagian dari proses evolusi, tetapi tidak mempunyai kehendak bebas. Manusia tidak pernah berdosa, bahkan makin hari makin maju dan mencapai kesempurnaan. Dosa dimengerti secara psikologis sebagai rasa bersalah yang timbul dalam pemikiran manusia, jadi tidak dipercayai adanya dosa turunan dari Adam 5. 6. Doktrin Tentang Keselamatan Manusia harus giat berbuat amal. Amal itu akan mempengaruhi keselamatan manusia. Cerita tragis tentang Yesus Kristus disalib tidak dapat diterima, karena cerita ini berasal dari pengaruh takhyul abad pertengahan. Doktrin Tentang Penghakiman Kaum Liberal menyangkal hukuman akibat kesalahan dosa (The Guilt of Sin). Ritschl dalam pernyataannya memberi jaminan dan penghiburan dengan berkata bahwa manusia tidak perlu takut terhadap murka dan hukuman Allah, karena Allah yang Mahakasih tidak mungkin akan marah terhadap manusia dan lebih tidak mungkin sampai menghukum dan membuang manusia ke dalam api neraka. Pola Pemikiran Teologi Liberal Memakai cara pemikiran modern supaya dapat diterima oleh orang modern 2. Rasio manusia adalah otonomi untuk menilai Alkitab 3. Aspek latar belakang budaya harus didahulukan bukan arti/doktrinnya 4. Tujuan mempelajari Alkitab bukan untuk mencari kebenaran wahyu Allah melainkan pengalaman keagamaan. 1. 1. Tidak mempercayai tentang wahyu Allah 2. Yesus adalah tokoh moral yang patut diteladani 3. Dalam mempelajari Alkitab harus menggunakan metode ilmiah Perkembangan Teologi Liberal 1. 2. 3. 4. Teologi Liberal berkembang di Eropah abad 17-19 pada masa Schleiermacher dan tokoh lainnya karena pengaruh dari Humanisme yang begitu kuat pada abad tersebut. Berkembang di America pada abad 19 oleh Horace Busnell yang kemudian dikenal sebagai Bapak Teologi Liberalisme di Amerika. Pada masa Perang Dunia I, Paham Liberal mengalami kemunduran karena PD I menghancurkan pengajarannya. yaitu menghancurkan ajaran menyangkali keberdosaan manusia dan percaya pada keprogresifan masyarakat yang akan menjadi semakin baik. Puncak kehancuran Liberalisme adalah pada saat PD II, meskipun demikian paham liberal masih tetap ada sampai sekarang namun dalam format yang berbeda. 1. 2. Teologi Liberal muncul didasarkan pada pengaruh keadaan dunia pada saat itu sehingga karena Keadaan di dunia ini bersifat fana (tidak kekal) maka keadaan dunia pula yang membuat teologi ini hancur. Para tokoh Liberalisme mengklaim bahwa mereka sedang membuat/menemukan suatu sistem yang membuat mereka mengalami keadaan kerohanian yang sempurna, namun karena tidak berdasarkan pada Firman Tuhan yaitu Alkitab sebagai Otoritas tertinggi maka pada akhirnya mereka membuat kesimpulan yang keliru 3. 4. Karena Liberalisme tidak terikat kepada otoritas di dalam Kekristenan maka membuka peluang yang besar pada ajaran lain masuk dalam Kekristenan seperti : Evolusi, Pantheisme, Humanisme, dll. Teologi Liberal tidak memiliki standar kebenaran yang absolut sehingga Pemikiran Liberalisme tergantung pada pemikiran dan perasaan manusia masing-masing. Analisa Biblika Liberal Alkitabiah 1. Alkitab adalah buah pikiran 1. Alkitab adalah Firman Allah manusia, bukan berita dari yang bersifat Tanpa salah Allah. Sehingga tidak luput dan merupakan otoritas dari kesalahan. Alkitab hanya tertinggi bagi manusia berisi sejarah dan puisi-puisi untuk mengetahui kebenaran tentang Allah 2.Allah adalah pangkal dari 2. Allah sebagai pencipta segala sesuatu dan langit dan bumi yang merupakan kekuatan kekal. memiliki Otoritas dan Allah tidak beroknum, tapi berdaulat atas ciptaanNya. eksistensinya secara obyektif berada dibenak manusia Liberal Alkitabiah 3. Yesus Kristus bukan Allah dan 3. Yesus adalah Anak Allah yang bukan Anak Allah yang menjadi manusia untuk diperanakkan oleh dara Maria. menebus dosa umat manusia; Yesus dilahirkan dari anak dara Maria, kemudian disalibkan ganti manusia, 4.Dosa dimengerti secara mati dan bangkit kembali, psikologis sebagai rasa dan naik ke surga; bersalah yang timbul dalam 4. Dosa adalah pemberontakan pemikiran manusia, jadi tidak kepada Allah karena dipercayai adanya dosa dihasilkan Iblis yang turunan dari Adam menyeret manusia ke dalam kebinasaan. Upah dosa adalah maut; Liberal 5. Untuk mendapat keselamatan maka Manusia harus giat berbuat amal. Alkitabiah 5. Keselamatan hanya diperoleh karena anugerah Allah melalui penebusan darah Yesus dikayu salib yang harus diterima dengan iman;