Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 513 PML Apa PML Itu? PML ada singkatan dari progressive multifocal leucoencephalopathy (leukoensefalopati multifokal progresif). PML adalah infeksi virus pada otak yang gawat. “Ensefalo” berarti terkait dengan otak. “Pati” berarti penyakit. Jadi ensefalopati adalah penyakit pada otak. “Leuko” berarti pucat atau putih. Jadi leukoensefalopati adalah penyakit bahan putih pada otak. “Progresif” berarti penyakit ini menjadi semakin buruk dalam waktu yang singkat. “Multifokal” berarti penyakit ini ditemukan di berbagai tempat sekaligus. Para peneliti berpikir 6% Odha di AS mengembangkan PML. Angka yang persis sulit diketahui karena diagnosis PML sulit. Belum ada informasi mengenai angka ini di Indonesia. Sebagian besar kasus PML ditemukan pada orang dengan jumlah CD4 di bawah 100. Sebelumnya, sebagian besar kasus PML mengakibatkan kematian. Orang yang didiagnosis PML hidup rata-rata enam bulan. Sebagian besar meninggal dunia dalam dua tahun. Namun, orang dengan PML yang mulai memakai terapi antiretroviral (ART) untuk mengendalikan HIV-nya bertahan hidup jauh lebih lama. Sekarang lebih dari separuh orang dengan HIV dan PML di AS bertahan hidup sedikitnya dua tahun. PML disebabkan virus dengan nama JC – JC adalah inisial pasien pertama yang didiagnosis dengan penyakit ini. Sebagian besar orang dewasa terinfeksi virus JC, namun tidak mengembangkan penyakit. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan infeksi JC agar tidak menyebabkan penyakit. Pada orang dengan sistem kekebalan yang rusak, virus JC ini bisa menjadi aktif. Bagaimana PML Dideteksi? Gejala awal PML adalah kelemahan pada otot atau masalah berkoordinasi lengan atau kaki. Mungkin ada kesulitan berpikir atau berbicara. Masalah penglihatan dan ingatan, kejang, dan sakit kepala bisa terjadi. Gejala ini juga dapat terjadi dengan infeksi oportunistik yang lain, termasuk toksoplasmosis, limfoma, infeksi telinga dalam, atau meningitis kriptokokus. Adalah penting mengesampingkan penyakit ini. PML dapat didiagnosis dengan penggambaran otak dengan magnetic resonance (MRI). Cara lain adalah dengan memeriksa cairan sumsum tulang punggung. Contoh cairan diambil dengan menusuk jarum tipis pada tulang punggung. Ini disebut pungsi lumbal (lumbar puncture atau spinal tap). Bagaimana PML Diobati? Suatu hambatan besar dengan mengobati penyakit apa pun pada otak adalah sawar darah-otak. Sawar darah-otak adalah jaringan ketat pembuluh darah yang melindungi otak dari zat beracun. Bahan kimia yang larut dalam lemak dapat melewati sawar darah-otak. Bahan yang larut dalam air tidak dapat melewatinya. Sayangnya, sebagian besar antibiotik dan banyak obat lain larut dalam air. Saat ini, belum ada pengobatan yang dibuktikan efektif untuk mengobati PML. Hasil beberapa penelitian bertentangan. Ada beberapa pengobatan potensial yang belum diuji coba dengan teliti. Namun PML dapat diperlambat atau dihentikan pada beberapa pasien yang memakai ART. Sampai sekarang, menguatkan sistem kekebalan tubuh adalah cara terbaik untuk mengobati PML. Namun pendekatan ini dapat memicu sindrom pemulihan kekebalan (IRIS – lihat Lembaran Informasi 483). Ara-C (sitosin arabinosid atau sitarabin) pernah diuji coba terhadap PML. Obat ini diberi secara infus, atau dimasukkan langsung ke otak. Obat ini tampaknya berhasil dalam satu percobaan kecil, tetapi tidak pada percobaan berikutnya. Ara-C sangat beracun, dan merusak sumsum tulang. AZT dosis tinggi pernah dicoba terhadap PML, karena obat ini dapat melalui sawar darah-otak. Obat lain pernah juga dicoba tetapi tingkat keberhasilannya berbeda-beda termasuk asiklovir, heparin, peptid-T, interferon beta, deksametason, meflokuin, n-asetilsistin, topotekan dan sidofovir. Karena PML dapat sangat cepat berkembang, penting segera mulai pengobatan. Garis Dasar PML adalah penyakit otak yang disebabkan infeksi virus JC. Penyakit ini menimbulkan kematian dalam 50% kasus. Infeksi ini sulit dibedakan dari infeksi yang lain. Belum ada pengobatan yang disetujui untuk PML, walaupun beberapa pengobatan mungkin dapat membantu. Penguatan sistem kekebalan tubuh dengan terapi antiretroviral (ART) sekarang pendekatan terbaik. Pengobatan apa pun harus dimulai secepat mungkin. ART dapat memperlambat kelanjutan PML. Ditinjau 1 September 2014 berdasarkan FS 516 The AIDS InfoNet 16 April 2014 Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/ Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org