Surat-surat Pastoral kepada Timotius dan Titus

advertisement
Surat-surat Pastoral kepada Timotius dan Titus
Perubahan kebudayaan yang terjadi di semua aspek kehidupan juga mempengaruhi
Gereja. Di dalam kepercayaan dan kebiasaan yang sudah diajarkan kepada kita, tidak semua
berasal dari Kristus, dan karena itu banyak hal bisa berubah. Tetapi juga ada risiko terjadinya
distorsi pada iman yang otentik. Jadi, manakah pedoman keimanan di mana semua pendapat
kita harus tunduk?
Masalah ini sudah pernah timbul dalam Gereja ketika pada tahun 64-67 Masehi, Petrus
dan Paulus mati sebagai martir di Roma. Gereja, khususnya di Barat, tidak lagi memiliki
saksi-saksi Kristus yang mampu mewartakan baik perbuatan-Nya maupun perkataan-Nya.
Sulit bagi orang Yunani untuk menerima pewartaan Kristiani sebagaimana juga bagi orang
Yahudi. Bahkan orang-orang yang berkehendak baik di antara para pendengar menafsirkan
pewartaan – sebagaimana kita juga buat sekarang – melalui cara berpikir mereka sendiri,
sehingga membelokkan pewartaan itu ke bentuk pewartaan yang sesuai dengan prasangkaprasangka pada zaman mereka.
Kemudian, datanglah kesempatan bagi orang-orang yang gemar berdiskusi untuk
membahas isi pewartaan secara lebih mendalam daripada yang dilakukan rasul-rasul, bahkan
untuk mengatakan hal yang belum dikatakan para rasul. Beberapa orang bahkan
memberanikan diri mengajarkan doktrin mereka sendiri. Alangkah cepatnya meneladan
Kristus digantikan oleh teori dan pembahasan tentang agama!
Karena itu, pengganti para rasul perlu mempertahankan doktrin yang sudah mereka
terima dari para rasul. Mereka juga harus berhati-hati dalam pemilihan dan pembentukan
susunan petugas Gereja karena mereka ini harus menjaga kelestarian pewartaan yang asli.
Demikianlah keprihatinan yang kita temukan dalam surat-surat kepada Timotius dan Titus.
Surat-surat yang berasal-usul sama ini diberi judul sebagai surat Paulus, tetapi baik
bentuk maupun isinya memperlihatkan bahwa surat-surat ini tidak berasal dari Paulus. Pasti
surat-surat ini ditulis di bawah tekanan keadaan yang baru saja disebutkan, yaitu sekitar tahun
90-100 Masehi. Karena itu dipandang baik kalau ajaran Gereja ditempatkan di bawah kuasa
Paulus, dan sudah pasti bahwa beberapa alinea yang lebih pribadi, yang ditulis oleh Paulus
sendiri, disisipkan pada beberapa bagian; pada bagian tertentu kita dapat dengan jelas
menemukan nasihat-nasihat Paulus kepada Timotius dan Titus atau seorang pembantu Paulus
lainnya.
Surat-surat kepada Timotius dan Titus ini disebut surat-surat pastoral karena surat-surat
ini ditujukan kepada “gembala-gembala Gereja”. Surat-surat ini patut diberi label pastoral
karena satu alasan lain lagi yang sering kali kurang disadari. Surat-surat ini dialamatkan
kepada para utusan Paulus yang, meski tidak diberi gelar rasul, bertindak sebagai pelayan
sabda yang berpindah-pindah dan memiliki kewenangan atas gereja-gereja lokal. Mereka
diingatkan akan cita-cita misionernya karena mereka rela membaktikan hidupnya bagi
Kristus dan pewartaan Sabda. Namun demikian pada saat yang sama mereka diperintahkan
untuk mengawasi para pelayan Gereja lokal. Entah mereka uskup, penatua atau diakon,
mereka dipilih oleh jemaat dan mempergunakan sebagian waktu mereka untuk memimpin
dan mengajar saudara-saudari mereka. Mereka juga merayakan sakramen Gereja seperti
pembaptisan, Ekaristi dan pengurapan orang sakit.
Demikianlah kita mendapati di sini dua jenis pelayanan yang saling melengkapi untuk
memenuhi tugas-tugas pastoral. Tugas yang pertama di mana Timotius dan Titus merupakan
contoh, adalah meneruskan misi para rasul, mengikuti pola hidup mereka yang sudah
ditahbiskan dan menikmati kewenangan apostolik. Tugas yang kedua adalah melatih diri
mereka di dalam jemaat yang telah memilih mereka. Dewasa ini kita berbicara tentang
kerasulan awam, karena kaum awam ini tetap menjadi milik keluarga mereka dan milik umat
sekaligus, meskipun mereka telah ditahbiskan lewat penumpangan tangan dan telah diakui
oleh otoritas apostolik. Kita akan berusaha untuk mengerti sifat saling melengkapi ini karena
perkembangan Gereja Latin mempersatukan pelayanan yang berbeda ini dalam rentang
waktu berabad-abad lamanya yang membentuknya menjadi satu kelompok klerus yang
bersifat hirarkis. Lihat pokok ini dalam Bil 4:1 dan Ibr 9:2. Perjanjian Baru memberi
kesaksian tentang organisasi yang beraneka ragam dalam Gereja perdana di banyak wilayah
budaya Kekaisaran Romawi. Di satu pihak Gereja ingin tetap tampil sebagai Gereja yang
didirikan oleh para rasul, di lain pihak gereja mengambil contoh komunitas Yahudi yang
memiliki para penatua. Kemudian barulah bentuk-bentuk pelayanan dibakukan menurut
kebutuhan dan konteks sosial. Mengenai Timotius, lihat Kis 16:1 tentang bagaimana Paulus
bertemu dengannya. Lihat juga 1Kor 10:10 dan Flp 2:19.
• 1.3 Di dalam bab pertama ini, kita menemukan gabungan banyak topik;
pada intinya ini mengulang apa yang sudah dikatakan Paulus dalam suratsurat lain, yang sudah diberikan komentarnya.
Kita akan mencatat hanya apa yang dikatakan tentang nabi-nabi palsu.
Karena para rasul yang telah melihat Kristus sudah mati, maka ada
sementara orang yang melupakan bahwa seluruh iman berdasar atas apa
yang diajarkan Kristus. Alih-alih membaca dan menjalani hidup menurut
Injil, sejumlah orang mulai berdiskusi dan mengem-bangkan teori-teori
keagamaan. Lihat pengantar pada Kolose.
Tujuan dari peringatan kami adalah cinta kasih yang timbul dari
pikiran yang suci (ay. 5). Timotius harus dengan tegas melenyapkan
diskusi-diskusi yang melemahkan Gereja dan menghambat perkembangan
cinta kasih yang menyelamatkan manusia. Bahkan pertumpahan darah muncul
karena argumentasi-argumentasi keagamaan. Inti dari alinea ini adalah
ayat 15: Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan para
pendosa. Para majikan baru lebih suka bertahan dengan teori-teorinya
daripada menghadapi kenyataan dosa. Dan kenyataan dosa inilah yang
membuat karunia Allah menjadi karunia sejati, dan keselamatan kita
sebagai keselamatan sejati.
• 2.1 Sebagai yang terutama di antara aturan-aturan untuk setiap
kategori orang beriman, kita melihat bahwa dalam aturan-aturan untuk
persekutuan jemaat ada dua hal terpenting, yaitu:
– Doa untuk para penguasa
– Tingkah laku kaum wanita dalam Gereja.
Aku minta supaya doa permohonan diadakan (ay. 1). Paulus menginginkan
agar orang-orang Kristiani bersatu dengan kawan-kawannya, setia kepada
bangsanya, dan mendoakan mereka. Walaupun orang kafir adalah berdosa
dan percaya pada takhayul, namun mereka cukup religius. Agama melekat
pada setiap tindakan mereka. Hal ini menjelaskan mengapa, beberapa
tahun kemudian, orang-orang Kristiani disiksa sebagai pembangkang dan
pengkhianat karena mereka tidak beribadat kepada kaisar dan dewadewanya. Mungkin ajakan Paulus untuk berdoa bagi kaum penguasa disebabkan oleh kenyataan – sebagaimana tampak dalam alinea ini – bahwa
kecurigaan terhadap orang Kristiani menjadi semakin meningkat dan perlu
usaha untuk menghapus kecurigaan ini.
Kesetiaan kepada Kristus tidak menghambat kesetiaan kepada negara
kecuali kalau negara dijadikan idola atau dewa, dan hal ini terjadi
kalau, atas nama negara, rakyat diminta untuk mematuhi para penguasa
secara buta. Kita tidak dapat berhenti mengkritik mereka tetapi juga
tetap memandang mereka sebagai saudara-saudari kendatipun mereka tidak
sepaham dengan kita.
Kita harus berdoa untuk para penguasa. Apakah ini berarti bahwa kita
tidak dapat mencari penguasa lain yang lebih jujur dan lebih baik?
Tentu saja kita dapat. Lihat komentar pada Rm 13.
Ayat 9-14 mengenai kaum wanita; untuk memahami mengapa surat ini
begitu keras, kita harus ingat bahwa ada banyak pembicaraan tentang
kemerdekaan di dalam Gereja, dan kondisi hidup bersama di dalam jemaat
sangat sederhana, sehingga kadang-kadang terjadi penyelewengan.
Di pihak lain, kita selalu mendapat kesulitan menerima tuntutan dalam
Injil manakala masyarakat mengajarkan kepada kita hal yang berbeda.
Sikap Yesus terhadap kaum wanita adalah revolusioner dan memerdekakan,
dan pada awal mulanya, Gereja mengikuti contoh-Nya (lih. 1Kor 7).
Tetapi tidak lama kemudian, mereka kembali kepada kebiasaan memberikan
kedudukan yang sangat terbatas dalam masyarakat kepada kaum wanita, dan
hal ini terjadi juga pada pertemuan-pertemuan keagamaan mereka.
Di dalam seluruh sejarah Gereja, ada penghormatan yang besar terhadap
martabat kaum wanita dan ada banyak inisiatif yang menguntungkan
mereka, tetapi hanya ada beberapa periode saja di mana kaum emansipasi
wanita lebih baik persamaan hak dengan kaum pria. Di berbagai tempat,
wanita lebih bebas selama Abad Pertengahan daripada menjelang abad 19,
yang sangat dekat dengan abad kita. Demikian juga pada masyarakat kota,
baik dalam urusan duniawi maupun urusan Gerejani, kaum wanita menduduki
tempat yang jauh berbeda daripada yang diberikan kepadanya di dalam
masyarakat yang lebih tertutup.
Sesungguhnya Gereja sendiri tidak mengubah dunia dan masyarakat
kecuali kalau rakyat sendiri sudah belajar untuk mengetahui kenyataan
hidup manusia secara lebih baik.
Bagian tulisan ini, yang mengingatkan kita akan 1Kor 11:1-30 dan 1434, menentang emansipasi wanita dengan argumen alkitabiah yang sama,
yang biasanya digunakan oleh pakar-pakar Yahudi.
Allah menghendaki supaya semua orang selamat. Paulus mengulangi dengan
caranya sendiri bagian tulisan yang berisikan kata-kata terakhir Yesus
di dalam Injil Matius: Injil harus diwartakan kepada setiap orang,
kepada segala bangsa. Bisa saja hanya sedikit yang akan percaya tetapi
penginjilan itu perlu diadakan supaya seluruh umat manusia dapat mencapai tujuan yang ditentukan oleh Allah.
• 3.1 Di sini Paulus berbicara mengenai para pemimpin,
diakon (lihat Komentar tentang Tit 1:6 dan Flp 1:1).
uskup
dan
• 14. Alinea singkat ini mengingatkan kita bahwa walau memang kitalah
yang bertanggung jawab atas Gereja Allah, namun kita bukanlah pendiri
ataupun penguasanya. Gereja dilahirkan melalui intervensi dari Allah
yang murah hati ketika ia memutuskan bahwa Putra-Nya harus menyatukan
diri dengan bangsa manusia sebagaimana diungkapkan dalam puisi singkat
ini.
Di sini kita menggunakan berkat ilahi (ay. 16) untuk kata yang di
tempat lain kita terjemahkan dengan kesalehan ataupun agama (lih. 2:2;
4:7; 6:3; 5,6; 2Tim 3:5 dan Tit 1:1). Pada zaman itu, kata tersebut
kebanyakan digunakan untuk mengartikan sikap cinta kasih terhadap Bapa
dan sesama, yang menjadi ciri khas orang beriman tulen yang secara
polos mengikuti teladan Allah.
Gereja adalah “tiang dan dasar dari kebenaran”. Kita harus memahami
ini sebagai kalimat yang mengacu kepada konsep-konsep pemikiran pada
zaman itu; yaitu dari atas, dari dunia di mana segala-galanya adalah
kebenaran, Allah menurunkan Kebenaran-Nya ke bumi sebagai pilar, atau
tanda yang kelihatan tempat kita bisa bersandar. Walaupun terjadi
ketidaksetiaan di dalam Gereja, Allah toh menggunakan Gereja untuk
melestarikan pengetahuan yang benar dari Bapa, Putra, dan Roh Kudus di
dalam dunia. Tanpa pengetahuan ini manusia tidak akan bebas dan umat
manusia tidak akan dapat mencapai kedewasaannya.
• 4.1 Sesudah kematian para rasul, penguasa-penguasa baru yang suka
mengutak-atik iman, muncul di dalam Gereja.
Salah satu kesalahan dari orang-orang tersebut adalah meremehkan
segala sesuatu yang berasal dari tubuh; mereka mengecam pernikahan dan
melarang orang makan daging dan minum anggur. Tentang perkawinan, lihat
Pengantar pada Kolose. Bagi orang-orang yang mengatakan bahwa materi
berasal dari kekuatan-kekuatan jahat sedangkan jiwa berasal dari Allah
yang baik, melahirkan anak sama dengan mengurung di dalam tubuh yang
jahat jiwa-jiwa yang nantinya akan diselamatkan. Karena itu mereka
mengecam, bukan hubungan seks, melainkan perkawinan dan prokreasi.
Sikap meremehkan tubuh dan kodrat yang diciptakan Allah jelas bukan
sikap Kristiani (lih. Kol 2:23).
Pada hari-hari akhir (ay. 1); inilah hari-hari yang bermula dari
kebangkitan Yesus sampai dengan kedatangannya yang kedua (Ibr 1:2, Yak
5:3).
Roh mengatakan kepada kita secara jelas. Nabi-nabi Gereja sering
meramalkan bahwa akan datang orang-orang yang akan mengajarkan teoriteori mereka sendiri, dan bukan iman yang otentik.
Orang-orang beriman menerima dengan ucapan syukur. Sejak permulaan
sudah menjadi kebiasaan di dalam keluarga-keluarga Kristiani untuk
bersyukur kepada Allah pada waktu makan keluarga.
Biasakan dirimu dalam kesalehan (ay. 7). Di sini kita menemui bahaya
lain. Berbeda dengan pengajar-pengajar yang meremehkan kehidupan dan
menghendaki supaya kita hidup sebagai orang yang berperilaku aneh,
terdapat orang-orang lain yang begitu asyik dengan hal-hal duniawi.
Dalam dunia Yunani-Romawi, ada banyak kegemaran pada olahraga dan
perlombaan. Tanpa memandang hina tubuh, kita diminta untuk memeriksa
apakah kita secara berimbang memberikan penghargaan serta waktu yang
selayaknya kepada masing-masing bagian.
• 11. Dalam berhadapan dengan semua pengajar palsu itu, Timotius harus
menjadi contoh seorang rasul tulen.
Jangan biarkan siapa pun mencela dirimu karena usiamu yang masih muda.
Biasanya di dalam jemaat-jemaat Kristiani, dan di dalam kelompokkelompok Yahudi, pemimpin adalah orang-orang yang lebih tua. Karena
itu, mereka disebut “kaum tua-tua” atau “presbiter” (yang sama
artinya). Timotius, yang mengujungi jemaat yang bersangkutan atas nama
Paulus, mempunyai wibawa di atas kaum tua-tua walaupun ia jauh lebih
muda dari mereka. Teladan dan imannya yang tulus, dan pengetahuannya
yang dalam tentang Kitab Suci, menjadi kekuatannya.
Jangan abaikan karunia rohani (ay. 34). Kalau seseorang ditunjuk untuk
tugas kerasulan atau kedudukan resmi di dalam jemaat, hal ini dipandang
sebagai karunia rohani. Misalnya, menjadi presbiter, diakon, uskup dan
nabi. Tetapi karunia lain seperti misalnya kemampuan menyembuhkan orang
sakit, berasal langsung dari Roh Kudus, sementara tugas sebagai rasul
diterima
melalui
penumpangan
tangan.
Seorang
rasul
atau
nabi
menumpangkan tangannya ke atas calon untuk memindahkan kepadanya
kewenangan yang sudah diterimanya sendiri dengan cara yang sama. Jadi,
di dalam Gereja, setiap pemimpin menerima kekuasaannya dari Kristus
melalui orang-orang yang bila dirunut ke belakang akan sampai kepada
para rasul.
Pada kesempatan ini, nabi-nabi yang hadir juga berbicara kepada calon
dengan memberikan anjuran-anjuran dan peringatan-peringatan (lihat
1:18). Timotius ditahbiskan dengan kata-kata kenabian. Paulus sendiri
yang menumpangkan tangan ke atasnya (2Tim 1:6). Nabi-nabi dan presbiter
lainnya mengambil bagian dalam hal ini.
Curahkan perhatianmu kepada kegiatan membaca, berkhotbah dan mengajar
sampai aku datang. Nasihat ini selalu berlaku. Bertekun dalam membaca
dan belajar adalah hal yang paling menuntut pengor banan dari para
profesional. Sedikit sekali orang yang cukup berani untuk melanjutkan
studinya setelah mereka lulus ujian. Bahkan di dalam Gereja pun
demikian juga halnya. Para “gembala” baik klerus maupun awam selalu
tergoda untuk berpikir bahwa kegiatan ini atau itu berguna sebagai
tugas penggembalaan, bahwa waktu luang adalah untuk “bersantai”, bahkan
sampai menunda studi maupun perenungan Sabda. Gereja selalu kekurangan
manusia yang dapat mengungkapkan imannya secara kreatif – suatu karunia
yang timbul dari pengetahuan rohani maupun dari kontak yang tetap
dengan Sabda Allah. Senyum, keramahan, dan psikologi tidak akan dapat
menggantikan kharisma ini.
• 5.1 Sejak permulaan, wanita mempunyai peranan tersendiri yang unik
di dalam Gereja. Beberapa wanita, yang disebut janda, menempati
kedudukan resmi.
Paulus melihat tiga macam janda: pertama, janda yang tidak membutuhkan
bantuan dari jemaat karena mereka mempunyai kerabat; kedua, para janda
yang memang membutuhkan pertolongan dari jemaat. Akhirnya ada jandajanda tertentu yang bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi tertentu baik
dengan bantuan Gereja maupun tidak.
Mereka layak dikecam (ay. 12). Ini berarti, dengan meninggalkan
kedudukannya sebagai “janda” dari kategori ketiga supaya bisa kawin
lagi, mereka melanggar komitmen yang sudah dijanjikannya di depan umum.
“Janda-janda” tersebut sudah mempersembahkan diri untuk berbakti kepada
Kristus dengan cara yang sama seperti para biarawati masa kini.
Janda yang tulen adalah yang sudah meletakkan harapannya pada Allah.
Kita seharusnya membaca apa yang Paulus katakan di dalam 1Kor 7 tentang
kebebasan lebih besar yang dimiliki orang-orang bujang untuk mengabdi
kepada Allah. Setiap orang yang sudah dibaptis dipanggil untuk menjadi
milik Kristus secara utuh. Kalau karena keadaan hidup, kita menjadi
sendiri lagi, dan bebas dari tanggung jawab keluarga, keadaan ini
mungkin merupakan undangan dari Allah agar kita mengabdikan diri
seutuhnya kepada pelayanan Gereja dan doa yang terus-menerus.
Seandainya dewasa ini orang-orang Kristiani pensiunan memeriksa
hidupnya dalam terang kehadiran Allah, maka Gereja akan memiliki lebih
banyak pemimpin dan misionaris daripada yang diperlukan.
• 17. Paulus berbicara lagi tentang para penatua atau “presbiter” yang
bertanggung jawab atas jemaat setempat. Paulus menginginkan supaya
jemaat membantu pemimpin-pemimpin baik secara rohani maupun secara
finansial.
Kita sudah mencatat bahwa kaum tua-tua yang bertanggung jawab atas
jemaat dan memimpin pada upacara perjamuan, dipilih dari antara
orang beriman yang paling terpandang. Alinea ini memperlihatkan bahwa
pelayanan utama yang diharapkan dari mereka adalah mewartakan Sabda.
Mereka layak menerima kompensasi ganda. Cukup mengherankan kalau
melihat bahwa dalam banyak paroki sekarang, dewan pastoral paroki
terdiri dari lebih banyak kaum awam yang berkompeten – di dalam hal-hal
sosial atau material daripada orang-orang yang kompeten dalam hal
Sabda; atau pun kaum terpelajar atau yang mempunyai karunia kenabian,
yang dapat memberikan semangat kepada jemaat.
Tetapi mereka harus melaksanakan tugas. Tegurlah orang itu di depan
jemaat supaya orang lain menjadi takut; orang Kristiani pertama
bukanlah malaikat. Sesekali, iman mereka yang antusias dan jujur
membutuhkan disiplin yang kuat supaya mereka menjadi lebih setia
terhadap komitmen-komitmennya. Selain itu, pernahkah pemimpin-pemimpin
jemaat tidak menimbulkan persoalan?
Pada 5:18, perhatikanlah kutipan dari Injil, “pekerja layak menerima
upahnya” (Luk 16:7). Bagian ini memperlihatkan kepada kita bahwa pada
waktu surat ini ditulis sekitar tahun 90 Masehi, Injil sudah dipandang
sebagai Kitab Suci.
Lihat Kol 3:22 dan Tit 2:9 tentang tanggung jawab para pelayan.
Pada awal dan akhir bab ini, pengarang menuntut kesetiaan pada
tradisi. Iman bukanlah doktrin yang dapat disesuaikan dengan selera
seseorang. Para pemimpin diharuskan untuk memiliki sikap menghormati
dan rendah hati terhadap harta warisan yang dipercayakan kepada mereka
untuk disampaikan kepada orang lain. Kita sudah dapat melihat dua
kesalahan:
– Bukannya memperdalam iman, beberapa pemimpin malah memperbanyak katakatanya.
– Yang lain menggantikan penyerahkan diri kepada Sabda Allah dengan
sikap kritis, yang mencoba menilai iman dan mempertimbangkan apakah ini
cocok dengan gagasan-gagasan mereka sendiri.
Uang disebut dua kali (6:10 dan 6:17-19). Sesudah tahun-tahun pertama
yang ditandai dengan iman yang antusias, Gereja menemukan bahwa, bahkan
untuk orang beriman, segala sesuatu akan lenyap kalau cinta terhadap
uang berlangsung terus. Itulah drama yang terjadi di beberapa negara
tertentu di mana kelompok-kelompok Kristiani yang sudah mantap terbawabawa bersama seluruh masyarakat dalam upaya mengejar uang; iman tetap
penting bagi mereka, tetapi iman ini hanya mendorong kesetiaan kepada
ritus keagamaan. Uang yang sudah menjadi pegangan hidup kita akan
mengurangi kepercayaan kita kepada Allah (6:10) dan akan memisahkan
kita dari orang lain.
Gembala-gembala Gereja seharusnya menjadi yang paling sadar tentang
bahaya ini (6:10) bagi mereka. Keselamatan berarti menempatkan diri
pada ‘kawasan’ kehidupan yang kurang menjamin dalam masyarakat, di mana
tindakan iman selalu dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan, dan menerima
pengorbanan dengan gembira (12). Kita menjadi petugas Allah dan saksi
Kristus, sebagaimana Dia sendiri telah menjadi saksi Bapa (6:13), bukan
dengan jalan mengutamakan pemenuhan kebutuhan pribadi.
Paulus mengimbau Timotius untuk menghindari semua bahaya itu dan tetap
setia kepada iman dan bebas dari ketamakan. Dengan berbuat demikian
Timotius akan menjadi “manusia yang berkenan kepada Allah”, seorang
saksi Kritus.
1
Dari Paulus, rasul Yesus Kristus atas perintah Allah
Penyelamat kita, dan Yesus Kristus, dasar pengharapan
kita, 2 kepada Timotius, putraku yang sejati dalam iman.
Semoga Allah Bapa dan Kristus Yesus Tuhan kita memberi
kamu rahmat, kerahiman dan damai.
1
Pengajar-pengajar palsu
•
Ketika aku berangkat ke Makedonia, aku meminta engkau
tinggal di Efesus untuk memperingatkan orang-orang tertentu, agar jangan menyebarkan ajaran- ajaran yang sesat,
4
atau
menyibukkan
diri
dengan
dongeng-dongeng
dan
silsilah- silsilah yang panjang-panjang. Hal ini hanya
akan menimbulkan pertengkaran, dan tidak berguna untuk
memajukan pelayanan yang lebih baik kepada Allah oleh
iman. 5 Tujuan peringatan kami ialah kasih, yang muncul
dari suatu hati yang murni, nurani yang baik dan iman
yang tulus.
6
Beberapa orang telah berpaling dari hal-hal ini dan
tersesat ke dalam pembicaraan yang tidak berguna. 7 Mereka
me-nyatakan diri sebagai pengajar Hukum Taurat, tetapi
sebenarnya mereka sendiri tidak mengerti apa yang mereka
katakan.
8
Kita semua mengetahui bahwa Hukum Taurat itu baik,
jika digunakan untuk tujuannya yang benar. 9 Hukum Taurat
tidak diperuntukkan bagi orang benar, tetapi bagi orang
durhaka, orang jahat dan berdosa, untuk mereka yang tidak
menghormati Allah dan agama, untuk mereka yang membunuh
orang tua sendiri, untuk para pembunuh pada umumnya,
10
untuk orang-orang cabul dan pemburit, penculik dan
pemeras, untuk para penipu dan yang melakukan sumpah
palsu dan untuk segala sesuatu yang bertentangan dengan
ajaran yang benar, 11 yang bertentangan dengan Injil Allah
yang mulia dan penuh kebahagiaan, yang telah dipercayakan
kepadaku.
12
Aku mengucap syukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita,
yang telah memberikan kepadaku kekuatan, karena Ia
menganggap aku setia dan telah menentukan aku untuk tugas
pelayanan-Nya, 13 sekalipun aku seorang penghujat, seorang
musuh yang menganiaya umat Allah. Namun demikian Ia telah
menyatakan kerahiman-Nya kepadaku, karena aku tidak
memahami apa yang kulakukan ketika aku menentang iman.
14
Kerahiman Tuhan kita sungguh melimpah, bersama dengan
iman dan kasih di dalam Kristus Yesus.
15
Ucapan ini benar dan dapat dipercaya: Kristus Yesus
telah
datang
ke
dalam
dunia
untuk
menyelamatkan
orang-orang berdosa, dan akulah yang pertama. 16 Oleh
sebab itu, aku telah mendapat pengampunan; Kristus Yesus
hendak menyatakan kesabaran-Nya di dalam aku, agar aku
dapat menjadi contoh untuk semua orang yang percaya dan
mendapat hidup abadi. 17 Kepada Raja segala masa, Allah
satu-satunya yang hidup mengatasi segala ciptaan yang
kelihatan dan yang dapat binasa – kepada-Nya hormat dan
3
kemuliaan selama-lamanya. Amin!
18
Timotius, putraku, aku memerintahkan engkau untuk
melakukan perjuangan yang luhur, dan dengan demikian
menggenapkan perkataan nabi yang telah diucapkan atasmu.
19
Berpeganglah pada iman dan hati nurani yang murni,
tidak seperti mereka yang mengabaikan hati nuraninya dan
dengan demikian membinasakan imannya, 20 seperti Himeneus
dan Aleksander, yang telah kuserahkan ke dalam tangan
Iblis, agar mereka belajar untuk tidak menghujat lagi.
2
•
Pertama-tama aku mohon dengan sangat agar disampaikan doa-doa permohonan dan syukur untuk semua orang,
2
untuk raja-raja dan semua kekuasaan, agar kita dapat
menikmati hidup yang tenteram dan damai dalam kesalehan
dan kehormatan. 3 Ini baik dan berkenan kepada Allah.
4
Sebab Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan
dapat mengetahui kebenaran. 5 Karena hanya ada satu Allah,
maka juga ada hanya seorang Pengantara antara Allah dan
manusia,
ialah
Kristus
Yesus,
yang
sungguh-sungguh
6
manusia,
yang me-nyerahkan hidup-Nya sebagai tebusan
bagi semua orang. Kesaksian untuk ini diberikan pada
waktu yang tepat. 7 Untuk ini aku telah ditetapkan menjadi
pewarta dan rasul, seorang pengajar bangsa-bangsa kafir
dalam iman dan kebenaran. (Yang kukatakan ini sungguh
benar, aku tidak menipu).
8
Aku mau agar semua orang laki-laki di segala tempat
mengangkat tangan yang bersih ke surga dalam doa, tanpa
marah dan perselisihan.
9
Dan hendaklah kaum wanita berpakaian sederhana dan
sopan, jangan dengan gaya rambut yang berkepang-kepang,
berhiaskan emas dan permata, memakai pakaian yang
10
mahal-mahal,
tetapi
hendaklah
mereka
berdandankan
perbuatan baik, seperti pantas untuk wanita-wanita yang
beribadah kepada Allah. 11 Hendaklah wanita-wanita belajar
dalam ketenangan dan kepatuhan. 12 Aku tidak mengizinkan
wanita mengajar atau berkuasa atas laki-laki. Hendaknya
mereka berdiam diri. 13 Sebab Adam diciptakan lebih dahulu
dari Hawa. 14 Adam tidak ditipu, tetapi wanita itulah yang
ditipu dan jatuh ke dalam dosa. 15 Tetapi dengan menjadi
ibu wanita diselamatkan, jika mereka hidup teratur dan
kudus, dalam iman dan kasih.
1
Pemimpin-pemimpin umat dan para diakon
3
•
1
Jika
seorang
menginginkan
jabatan
pelayanan
sebagai penilik umat, ia menginginkan suatu tugas yang
luhur. 2 Seorang penilik umat harus tanpa cacat, beristri
satu, penuh tanggung jawab dan bijaksana, berkelakuan
baik, murah hati dan pandai mengajar, 3 bukan seorang
peminum, tidak suka bertengkar, tetapi lembut dan suka
damai, juga tidak serakah. 4 Ia harus seorang yang dapat
mengatur rumah tangganya, yang anak-anaknya patuh dan
sopan santun. 5 Jika ia tidak dapat mengatur rumah
tangganya sendiri, bagaimana ia dapat memimpin umat
Allah?
6
Ia tidak boleh seorang yang baru saja bertobat, agar
ia jangan menjadi angkuh dan jatuh ke dalam kebinasaan
seperti setan. 7 Terlebih lagi ia harus mempunyai nama
baik di antara orang-orang luar, agar orang tidak
berbicara jelek tentang dia, sehingga ia jatuh ke dalam
jerat setan.
8
Diakon-diakon pula harus sungguh-sungguh, tulus ikhlas
dan dapat menahan hawa nafsu minum minuman keras, tidak
tamak akan uang, 9 mereka harus bertahan dalam iman dengan
hati nurani yang murni. 10 Biarlah mereka dicoba dulu dan
jika tidak bersalah, dapat diterima sebagai diakon.
11
Sama halnya dengan wanita-wanita, mereka harus teliti,
tidak terbawa omong kosong, tetapi santun dan dapat
dipercaya.
12
Seorang diakon harus beristri satu, sanggup mendidik
anak-anaknya dan mengurus rumah tangganya. 13 Mereka yang
melakukan tugas diakon dengan baik akan memperoleh
kedudukan yang terhormat, dan dapat berbicara penuh
wibawa tentang iman.
•
Aku menulis semuanya ini kepadamu, meskipun aku
berharap akan segera menemui kamu. 15 Jika aku terlambat
datang, kamu sudah tahu bagaimana seharusnya perilakumu
dalam keluarga Allah, ialah umat Allah yang hidup, yang
adalah tiang dan dasar kebenaran. 16 Betapa agung rahasia
iman kita:
Ia telah dinyatakan dalam daging
dan dikuduskan oleh Roh;
diperlihatkan kepada para malaikat
dan diwartakan kepada bangsa- bangsa.
Dunia percaya kepada-Nya.
Ia telah diangkat dalam kemuliaan.
4
14
•
Dengan jelas Roh menyampaikan kepada kita, bahwa
pada hari-hari terakhir beberapa orang akan meninggalkan
1
iman dan mengikuti roh-roh yang menipu dan ajaran-ajaran
setan, 2 dan dibimbing oleh orang-orang munafik, yang hati
nuraninya penuh kekejian.
3
Mereka ini melarang orang menikah dan makan beberapa
jenis makanan tertentu, yang telah diciptakan oleh Allah
dan diterima dengan penuh syukur oleh orang-orang yang
mengetahui kebenaran dan yang beriman. 4 Segala sesuatu
yang diciptakan oleh Allah itu baik, dan semua makanan
itu halal; tak ada sesuatu yang harus ditolak, jika kita
menerimanya dengan hati penuh syukur. 5 Sebab semuanya itu
telah diberkati dan dikuduskan dengan sabda Allah dan
doa.
6
Jika
engkau
menjelaskan
semuanya
ini
kepada
saudara-saudara,
maka
engkau
akan
membuktikan
diri
sebagai seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, yang
dibina dalam perkara-perkara iman dan ajaran yang sehat,
yang sudah kauikuti. 7 Jauhilah dongeng-dongeng dan
cerita-cerita yang sia-sia.
Latihlah dirimu dalam kesalehan. 8 Manfaat latihan badan
itu terbatas; sedang kesalehan selalu berguna untuk segala hal, karena mengandung harapan untuk hidup sekarang
ini dan hidup yang akan datang. 9 Ajaran ini dapat
10
kauyakini
dan
kaupercayai.
Itulah
sebabnya
Kita
berjerih payah dan berjuang karena kita percaya pada
Allah yang hidup, Penyelamat semua manusia, terutama
mereka yang percaya.
Nasihat bagi Timotius
•
Perintahkanlah dan ajarkanlah semua hal ini.
Janganlah seorang pun meremehkan engkau karena usiamu
yang muda. Jadilah contoh bagi orang-orang beriman dalam
cara engkau berbicara dan bertindak, dalam kasih, dalam
13
iman
dan
hidupmu
yang
murni.
Rajinlah
membaca,
mewartakan dan mengajar, sampai aku datang.
14
Janganlah melalaikan karunia rohani yang diberikan
kepadamu
dengan
nubuat
nabi
ketika
para
penatua
15
meletakkan
tangan
atasmu.
Renungkanlah
dan
laksanakanlah hal itu agar kemajuanmu dapat dilihat oleh
semua orang. 16 Jagalah dirimu dan perhatikanlah ajaranmu.
Hendaklah teguh dalam melakukan semuanya ini, maka engkau
akan menyelamatkan baik dirimu sendiri maupun para pendengarmu.
11
12
Janda-janda di dalam umat
5
•
1
Janganlah
memarahi
orang
yang
lebih
tua;
sebaliknya nasihatilah dia seakan-akan dia itu bapamu
sendiri.
Perlakukanlah
orang-orang
muda
seperti
saudara-saudaramu, 2 dan perlakukanlah dengan hati murni
wanita-wanita yang lebih tua sebagai ibumu dan anak-anak
gadis seperti saudari-saudarimu.
3
Perhatikanlah para janda yang benar-benar janda. 4 Jika
janda-janda itu mempunyai anak-anak atau cucu, maka
mereka inilah yang harus melakukan kewajiban terhadap
keluarganya sendiri dan harus membalas jasa orang tuanya.
Hal ini berkenan kepada Allah.
5
Orang yang sungguh-sungguh janda ialah orang yang
ditinggal sendirian, dan hanya berharap pada Allah,
sambil berdoa siang dan malam memohon bantuan Allah.
6
Sebaliknya seorang janda yang hidup sekehendak hatinya
sesungguhnya sudah mati sekalipun masih hidup. 7 Peringatkanlah mereka tentang hal ini dan semoga mereka
hidup tak bercela. 8 Mereka yang tidak memelihara anggotaanggota keluarga mereka, terutama dari rumah mereka
sendiri, telah mengingkari iman dan lebih buruk dari
orang-orang yang tidak beriman.
9
Yang dapat dimasukkan dalam daftar janda-janda ialah
mereka yang sudah berusia enam puluh tahun dan hanya
10
sekali
menikah.
Ia
harus
terpuji
karena
perbuatan-perbuatannya yang baik dan karena mendidik
anak-anaknya, dan rela memberi tumpangan serta dengan
rendah hati melayani para kudus, menolong orang-orang
yang menderita dan melakukan perbuatan-perbuatan baik
yang lain. 11 Janganlah menerima janda-janda yang masih
muda ke dalam daftar janda-janda; mungkin sekali mereka
mempunyai keinginan-keinginan yang tidak ditujukan kepada
Kristus dan barangkali hendak menikah lagi. 12 Dengan
demikian mereka patut dihukum karena melanggar janji
mereka yang pertama. 13 Lagi pula mereka akan membiasakan
diri dengan hidup bermalas-malas, masuk keluar rumah
orang. Dan bukan hanya bermalas-malas! Mereka juga suka
bergunjing dan suka mencampuri urusan orang, mengatakan
hal-hal yang tidak boleh mereka katakan.
14
Maka aku mau bahwa janda-janda muda menikah lagi dan
mempunyai anak- anak, mengurus rumah tangga mereka dan
oleh itu tidak memberi alasan kepada lawan-lawan untuk
menjelekkan kita. 15 Beberapa orang telah tersesat dan
mengikuti Iblis. 16 Jika ada orang beriman yang mempunyai
janda-janda dalam keluarga mereka, hendaklah ia membantu
mereka; dengan demikian umat tidak dibebani dan dapat
menolong mereka yang sungguh-sungguh janda.
Mengenai tua-tua
•
Hendaklah para penatua yang memimpin dengan baik
mendapat balasan dua kali lipat, terutama mereka yang
berjerih payah dalam mewartakan dan mengajar. 18 Kitab
Suci mengatakan, “Janganlah memberangus mulut lembu yang
sedang mengirik”, dan “Orang yang bekerja patut mendapat
upah.”
19
Tuduhan terhadap seorang penatua janganlah kauterima,
kecuali dengan kesaksian dua atau tiga orang. 20 Marahilah
para pendosa di hadapan umat, sebagai peringatan untuk
orang-orang lain.
21
Di
hadapan
Allah
dan
Kristus
Yesus
serta
malaikat-malaikat pilihan-Nya aku mohon kepadamu untuk
patuh kepada petunjuk-petunjuk ini tanpa memihak dan
membeda-bedakan. 22 Janganlah terburu- buru meletakkan
tangan, atas seseorang agar tidak turut bertanggung jawab
atas dosa orang lain. Jagalah dirimu bersih dari cela.
24
Dosa-dosa sementara orang dapat dilihat dengan jelas,
malah sebelum diperiksa; sedang dosa orang lain baru
25
diketahui
di
kemudian
hari.
Demikian
juga
perbuatan-perbuatan baik jelas kelihatan; sekalipun tidak
kelihatan sekarang, tidak akan tinggal tersembunyi.
23
Janganlah minum hanya air, tetapi ambillah sedikit
anggur untuk membantu pencernaanmu, sebab engkau kerap
kali sakit.
6
17
Hendaklah mereka yang menang gung beban perhambaan
memberikan hormat kepada tuan mereka, agar orang tidak
berbicara jelek tentang Allah dan ajaran-ajaran-Nya. 2 Dan
mereka yang bertuankan orang beriman, jangan kurang
menghormatinya,
dengan
alasan
bahwa
mereka
adalah
saudara-saudara. Sebaliknya mereka harus memberikan pelayanan yang lebih baik, karena dengan demikian mereka
melakukan perbuatan baik untuk orang-orang beriman dan
sahabat-sahabat terkasih.
1
Cinta akan uang
Ajarkanlah dan wartakanlah hal-hal ini. 3 Barangsiapa
mengajarkan ajaran yang lain, dan tidak mengikuti ajaran
yang sehat Tuhan kita Kristus Yesus dan ajaran iman yang
benar, 4 sesungguhnya ia adalah seorang yang congkak dan
tidak mengerti apa-apa. Ia suka akan pertengkaran dan
perdebatan yang menghasilkan kecemburuan dan penghinaan,
5
perkelahian dan perselisihan yang tak berkeputusan
antara orang-orang yang tidak waras dan jauh dari
kebenaran. Untuk mereka kesalehan hanyalah untuk mendapat
keuntungan.
6
Dalam kenyataan, kesalehan adalah suatu harta, apabila
kita puas dengan yang kita miliki. 7 Sebab kita tidak membawa sesuatu ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak dapat
membawa sesuatu keluar dari dunia ini. 8 Oleh sebab itu,
hendaklah kita puas jika ada makanan dan pakaian.
9
Orang-orang yang ingin menjadi kaya akan jatuh ke dalam
cobaan dan akan terjerat. Keinginan-keinginan yang bodoh
dan merugikan akan menjatuhkan mereka ke dalam keruntuhan
dan kebinasaan. 10 Sungguh, cinta akan uang adalah akar
dari segala kejahatan. Oleh keserakahan ini ada orang
sudah tersesat dari iman, dan mengakibatkan berbagai
macam penderitaan untuk dirinya sendiri.
11
Tetapi engkau, manusia Allah, jauhilah semuanya ini.
Berusahalah menjadi kudus dan saleh, beriman dan penuh
kasih, sabar dan lembut. 12 Perjuangkanlah perjuangan iman
yang benar dan berusahalah memperoleh hidup abadi. Untuk
ini engkau telah dipanggil ketika engkau mengucapkan
pengakuan iman di hadapan sekian banyak saksi.
13
Sekarang ini, di hadapan Allah yang memberi hidup
kepada segala sesuatu, dan di hadapan Kristus Yesus yang
telah memberi kesaksian yang baik juga di depan Pontius
14
Pilatus,
aku
memberikan
kepadamu
perintah
ini:
laksanakanlah perintah ini secara murni dan tanpa cela
sampai kedatangan yang mulia Kristus Yesus Tuhan kita;
15
ini akan dilaksanakan pada waktunya oleh Penguasa agung
satu-satunya, Raja segala raja dan Tuhan segala tuan.
16
Kepada Dia, satu-satunya yang tidak dapat mati, yang
tinggal dalam cahaya yang tak terhampiri dan yang tidak
pernah terlihat atau dapat dilihat oleh seorang manusia
pun, kepada-Nya kemuliaan dan kekuasaan selama-lamuanya.
Amin!
17
Peringatkanlah orang-orang yang kaya di dunia ini
untuk tidak angkuh dan menaruh kepercayaan mereka pada
harta kekayaan yang tidak pasti. Sebaiknya hendaklah
mereka percaya pada Allah, yang dengan murah hati
memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan untuk
18
kebahagiaan
kita.
Hendaklah
mereka
berbuat
baik,
menjadi kaya dengan perbuatan-perbuatan baik dan murah
hati; hendaklah mereka berbagi dengan orang- orang lain.
19
Dengan demikian mereka menimbun harta yang benar untuk
masa datang dan memperoleh hidup yang sesungguhnya.
20
Hai Timotius, jagalah apa yang telah dipercayakan
kepadamu; jauhilah pembicaraan yang tidak berguna, dan
perdebatan yang timbul dari pengetahuan yang hampa.
21
Beberapa orang telah kehilangan iman karena menerima
pengetahuan yang sedemikian.
Rahmat Allah menyertai kamu sekalian.
Download