Surat-surat Pastoral kepada Timotius dan Titus Perubahan kebudayaan yang terjadi di semua aspek kehidupan juga mempengaruhi Gereja. Di dalam kepercayaan dan kebiasaan yang sudah diajarkan kepada kita, tidak semua berasal dari Kristus, dan karena itu banyak hal bisa berubah. Tetapi juga ada risiko terjadinya distorsi pada iman yang otentik. Jadi, manakah pedoman keimanan di mana semua pendapat kita harus tunduk? Masalah ini sudah pernah timbul dalam Gereja ketika pada tahun 64-67 Masehi, Petrus dan Paulus mati sebagai martir di Roma. Gereja, khususnya di Barat, tidak lagi memiliki saksi-saksi Kristus yang mampu mewartakan baik perbuatan-Nya maupun perkataan-Nya. Sulit bagi orang Yunani untuk menerima pewartaan Kristiani sebagaimana juga bagi orang Yahudi. Bahkan orang-orang yang berkehendak baik di antara para pendengar menafsirkan pewartaan – sebagaimana kita juga buat sekarang – melalui cara berpikir mereka sendiri, sehingga membelokkan pewartaan itu ke bentuk pewartaan yang sesuai dengan prasangkaprasangka pada zaman mereka. Kemudian, datanglah kesempatan bagi orang-orang yang gemar berdiskusi untuk membahas isi pewartaan secara lebih mendalam daripada yang dilakukan rasul-rasul, bahkan untuk mengatakan hal yang belum dikatakan para rasul. Beberapa orang bahkan memberanikan diri mengajarkan doktrin mereka sendiri. Alangkah cepatnya meneladan Kristus digantikan oleh teori dan pembahasan tentang agama! Karena itu, pengganti para rasul perlu mempertahankan doktrin yang sudah mereka terima dari para rasul. Mereka juga harus berhati-hati dalam pemilihan dan pembentukan susunan petugas Gereja karena mereka ini harus menjaga kelestarian pewartaan yang asli. Demikianlah keprihatinan yang kita temukan dalam surat-surat kepada Timotius dan Titus. Surat-surat yang berasal-usul sama ini diberi judul sebagai surat Paulus, tetapi baik bentuk maupun isinya memperlihatkan bahwa surat-surat ini tidak berasal dari Paulus. Pasti surat-surat ini ditulis di bawah tekanan keadaan yang baru saja disebutkan, yaitu sekitar tahun 90-100 Masehi. Karena itu dipandang baik kalau ajaran Gereja ditempatkan di bawah kuasa Paulus, dan sudah pasti bahwa beberapa alinea yang lebih pribadi, yang ditulis oleh Paulus sendiri, disisipkan pada beberapa bagian; pada bagian tertentu kita dapat dengan jelas menemukan nasihat-nasihat Paulus kepada Timotius dan Titus atau seorang pembantu Paulus lainnya. Surat-surat kepada Timotius dan Titus ini disebut surat-surat pastoral karena surat-surat ini ditujukan kepada “gembala-gembala Gereja”. Surat-surat ini patut diberi label pastoral karena satu alasan lain lagi yang sering kali kurang disadari. Surat-surat ini dialamatkan kepada para utusan Paulus yang, meski tidak diberi gelar rasul, bertindak sebagai pelayan sabda yang berpindah-pindah dan memiliki kewenangan atas gereja-gereja lokal. Mereka diingatkan akan cita-cita misionernya karena mereka rela membaktikan hidupnya bagi Kristus dan pewartaan Sabda. Namun demikian pada saat yang sama mereka diperintahkan untuk mengawasi para pelayan Gereja lokal. Entah mereka uskup, penatua atau diakon, mereka dipilih oleh jemaat dan mempergunakan sebagian waktu mereka untuk memimpin dan mengajar saudara-saudari mereka. Mereka juga merayakan sakramen Gereja seperti pembaptisan, Ekaristi dan pengurapan orang sakit. Demikianlah kita mendapati di sini dua jenis pelayanan yang saling melengkapi untuk memenuhi tugas-tugas pastoral. Tugas yang pertama di mana Timotius dan Titus merupakan contoh, adalah meneruskan misi para rasul, mengikuti pola hidup mereka yang sudah ditahbiskan dan menikmati kewenangan apostolik. Tugas yang kedua adalah melatih diri mereka di dalam jemaat yang telah memilih mereka. Dewasa ini kita berbicara tentang kerasulan awam, karena kaum awam ini tetap menjadi milik keluarga mereka dan milik umat sekaligus, meskipun mereka telah ditahbiskan lewat penumpangan tangan dan telah diakui oleh otoritas apostolik. Kita akan berusaha untuk mengerti sifat saling melengkapi ini karena perkembangan Gereja Latin mempersatukan pelayanan yang berbeda ini dalam rentang waktu berabad-abad lamanya yang membentuknya menjadi satu kelompok klerus yang bersifat hirarkis. Lihat pokok ini dalam Bil 4:1 dan Ibr 9:2. Perjanjian Baru memberi kesaksian tentang organisasi yang beraneka ragam dalam Gereja perdana di banyak wilayah budaya Kekaisaran Romawi. Di satu pihak Gereja ingin tetap tampil sebagai Gereja yang didirikan oleh para rasul, di lain pihak gereja mengambil contoh komunitas Yahudi yang memiliki para penatua. Kemudian barulah bentuk-bentuk pelayanan dibakukan menurut kebutuhan dan konteks sosial. Mengenai Timotius, lihat Kis 16:1 tentang bagaimana Paulus bertemu dengannya. Lihat juga 1Kor 10:10 dan Flp 2:19. • 1.3 Di dalam bab pertama ini, kita menemukan gabungan banyak topik; pada intinya ini mengulang apa yang sudah dikatakan Paulus dalam suratsurat lain, yang sudah diberikan komentarnya. Kita akan mencatat hanya apa yang dikatakan tentang nabi-nabi palsu. Karena para rasul yang telah melihat Kristus sudah mati, maka ada sementara orang yang melupakan bahwa seluruh iman berdasar atas apa yang diajarkan Kristus. Alih-alih membaca dan menjalani hidup menurut Injil, sejumlah orang mulai berdiskusi dan mengem-bangkan teori-teori keagamaan. Lihat pengantar pada Kolose. Tujuan dari peringatan kami adalah cinta kasih yang timbul dari pikiran yang suci (ay. 5). Timotius harus dengan tegas melenyapkan diskusi-diskusi yang melemahkan Gereja dan menghambat perkembangan cinta kasih yang menyelamatkan manusia. Bahkan pertumpahan darah muncul karena argumentasi-argumentasi keagamaan. Inti dari alinea ini adalah ayat 15: Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan para pendosa. Para majikan baru lebih suka bertahan dengan teori-teorinya daripada menghadapi kenyataan dosa. Dan kenyataan dosa inilah yang membuat karunia Allah menjadi karunia sejati, dan keselamatan kita sebagai keselamatan sejati. • 2.1 Sebagai yang terutama di antara aturan-aturan untuk setiap kategori orang beriman, kita melihat bahwa dalam aturan-aturan untuk persekutuan jemaat ada dua hal terpenting, yaitu: – Doa untuk para penguasa – Tingkah laku kaum wanita dalam Gereja. Aku minta supaya doa permohonan diadakan (ay. 1). Paulus menginginkan agar orang-orang Kristiani bersatu dengan kawan-kawannya, setia kepada bangsanya, dan mendoakan mereka. Walaupun orang kafir adalah berdosa dan percaya pada takhayul, namun mereka cukup religius. Agama melekat pada setiap tindakan mereka. Hal ini menjelaskan mengapa, beberapa tahun kemudian, orang-orang Kristiani disiksa sebagai pembangkang dan pengkhianat karena mereka tidak beribadat kepada kaisar dan dewadewanya. Mungkin ajakan Paulus untuk berdoa bagi kaum penguasa disebabkan oleh kenyataan – sebagaimana tampak dalam alinea ini – bahwa kecurigaan terhadap orang Kristiani menjadi semakin meningkat dan perlu usaha untuk menghapus kecurigaan ini. Kesetiaan kepada Kristus tidak menghambat kesetiaan kepada negara kecuali kalau negara dijadikan idola atau dewa, dan hal ini terjadi kalau, atas nama negara, rakyat diminta untuk mematuhi para penguasa secara buta. Kita tidak dapat berhenti mengkritik mereka tetapi juga tetap memandang mereka sebagai saudara-saudari kendatipun mereka tidak sepaham dengan kita. Kita harus berdoa untuk para penguasa. Apakah ini berarti bahwa kita tidak dapat mencari penguasa lain yang lebih jujur dan lebih baik? Tentu saja kita dapat. Lihat komentar pada Rm 13. Ayat 9-14 mengenai kaum wanita; untuk memahami mengapa surat ini begitu keras, kita harus ingat bahwa ada banyak pembicaraan tentang kemerdekaan di dalam Gereja, dan kondisi hidup bersama di dalam jemaat sangat sederhana, sehingga kadang-kadang terjadi penyelewengan. Di pihak lain, kita selalu mendapat kesulitan menerima tuntutan dalam Injil manakala masyarakat mengajarkan kepada kita hal yang berbeda. Sikap Yesus terhadap kaum wanita adalah revolusioner dan memerdekakan, dan pada awal mulanya, Gereja mengikuti contoh-Nya (lih. 1Kor 7). Tetapi tidak lama kemudian, mereka kembali kepada kebiasaan memberikan kedudukan yang sangat terbatas dalam masyarakat kepada kaum wanita, dan hal ini terjadi juga pada pertemuan-pertemuan keagamaan mereka. Di dalam seluruh sejarah Gereja, ada penghormatan yang besar terhadap martabat kaum wanita dan ada banyak inisiatif yang menguntungkan mereka, tetapi hanya ada beberapa periode saja di mana kaum emansipasi wanita lebih baik persamaan hak dengan kaum pria. Di berbagai tempat, wanita lebih bebas selama Abad Pertengahan daripada menjelang abad 19, yang sangat dekat dengan abad kita. Demikian juga pada masyarakat kota, baik dalam urusan duniawi maupun urusan Gerejani, kaum wanita menduduki tempat yang jauh berbeda daripada yang diberikan kepadanya di dalam masyarakat yang lebih tertutup. Sesungguhnya Gereja sendiri tidak mengubah dunia dan masyarakat kecuali kalau rakyat sendiri sudah belajar untuk mengetahui kenyataan hidup manusia secara lebih baik. Bagian tulisan ini, yang mengingatkan kita akan 1Kor 11:1-30 dan 1434, menentang emansipasi wanita dengan argumen alkitabiah yang sama, yang biasanya digunakan oleh pakar-pakar Yahudi. Allah menghendaki supaya semua orang selamat. Paulus mengulangi dengan caranya sendiri bagian tulisan yang berisikan kata-kata terakhir Yesus di dalam Injil Matius: Injil harus diwartakan kepada setiap orang, kepada segala bangsa. Bisa saja hanya sedikit yang akan percaya tetapi penginjilan itu perlu diadakan supaya seluruh umat manusia dapat mencapai tujuan yang ditentukan oleh Allah. • 3.1 Di sini Paulus berbicara mengenai para pemimpin, diakon (lihat Komentar tentang Tit 1:6 dan Flp 1:1). uskup dan • 14. Alinea singkat ini mengingatkan kita bahwa walau memang kitalah yang bertanggung jawab atas Gereja Allah, namun kita bukanlah pendiri ataupun penguasanya. Gereja dilahirkan melalui intervensi dari Allah yang murah hati ketika ia memutuskan bahwa Putra-Nya harus menyatukan diri dengan bangsa manusia sebagaimana diungkapkan dalam puisi singkat ini. Di sini kita menggunakan berkat ilahi (ay. 16) untuk kata yang di tempat lain kita terjemahkan dengan kesalehan ataupun agama (lih. 2:2; 4:7; 6:3; 5,6; 2Tim 3:5 dan Tit 1:1). Pada zaman itu, kata tersebut kebanyakan digunakan untuk mengartikan sikap cinta kasih terhadap Bapa dan sesama, yang menjadi ciri khas orang beriman tulen yang secara polos mengikuti teladan Allah. Gereja adalah “tiang dan dasar dari kebenaran”. Kita harus memahami ini sebagai kalimat yang mengacu kepada konsep-konsep pemikiran pada zaman itu; yaitu dari atas, dari dunia di mana segala-galanya adalah kebenaran, Allah menurunkan Kebenaran-Nya ke bumi sebagai pilar, atau tanda yang kelihatan tempat kita bisa bersandar. Walaupun terjadi ketidaksetiaan di dalam Gereja, Allah toh menggunakan Gereja untuk melestarikan pengetahuan yang benar dari Bapa, Putra, dan Roh Kudus di dalam dunia. Tanpa pengetahuan ini manusia tidak akan bebas dan umat manusia tidak akan dapat mencapai kedewasaannya. • 4.1 Sesudah kematian para rasul, penguasa-penguasa baru yang suka mengutak-atik iman, muncul di dalam Gereja. Salah satu kesalahan dari orang-orang tersebut adalah meremehkan segala sesuatu yang berasal dari tubuh; mereka mengecam pernikahan dan melarang orang makan daging dan minum anggur. Tentang perkawinan, lihat Pengantar pada Kolose. Bagi orang-orang yang mengatakan bahwa materi berasal dari kekuatan-kekuatan jahat sedangkan jiwa berasal dari Allah yang baik, melahirkan anak sama dengan mengurung di dalam tubuh yang jahat jiwa-jiwa yang nantinya akan diselamatkan. Karena itu mereka mengecam, bukan hubungan seks, melainkan perkawinan dan prokreasi. Sikap meremehkan tubuh dan kodrat yang diciptakan Allah jelas bukan sikap Kristiani (lih. Kol 2:23). Pada hari-hari akhir (ay. 1); inilah hari-hari yang bermula dari kebangkitan Yesus sampai dengan kedatangannya yang kedua (Ibr 1:2, Yak 5:3). Roh mengatakan kepada kita secara jelas. Nabi-nabi Gereja sering meramalkan bahwa akan datang orang-orang yang akan mengajarkan teoriteori mereka sendiri, dan bukan iman yang otentik. Orang-orang beriman menerima dengan ucapan syukur. Sejak permulaan sudah menjadi kebiasaan di dalam keluarga-keluarga Kristiani untuk bersyukur kepada Allah pada waktu makan keluarga. Biasakan dirimu dalam kesalehan (ay. 7). Di sini kita menemui bahaya lain. Berbeda dengan pengajar-pengajar yang meremehkan kehidupan dan menghendaki supaya kita hidup sebagai orang yang berperilaku aneh, terdapat orang-orang lain yang begitu asyik dengan hal-hal duniawi. Dalam dunia Yunani-Romawi, ada banyak kegemaran pada olahraga dan perlombaan. Tanpa memandang hina tubuh, kita diminta untuk memeriksa apakah kita secara berimbang memberikan penghargaan serta waktu yang selayaknya kepada masing-masing bagian. • 11. Dalam berhadapan dengan semua pengajar palsu itu, Timotius harus menjadi contoh seorang rasul tulen. Jangan biarkan siapa pun mencela dirimu karena usiamu yang masih muda. Biasanya di dalam jemaat-jemaat Kristiani, dan di dalam kelompokkelompok Yahudi, pemimpin adalah orang-orang yang lebih tua. Karena itu, mereka disebut “kaum tua-tua” atau “presbiter” (yang sama artinya). Timotius, yang mengujungi jemaat yang bersangkutan atas nama Paulus, mempunyai wibawa di atas kaum tua-tua walaupun ia jauh lebih muda dari mereka. Teladan dan imannya yang tulus, dan pengetahuannya yang dalam tentang Kitab Suci, menjadi kekuatannya. Jangan abaikan karunia rohani (ay. 34). Kalau seseorang ditunjuk untuk tugas kerasulan atau kedudukan resmi di dalam jemaat, hal ini dipandang sebagai karunia rohani. Misalnya, menjadi presbiter, diakon, uskup dan nabi. Tetapi karunia lain seperti misalnya kemampuan menyembuhkan orang sakit, berasal langsung dari Roh Kudus, sementara tugas sebagai rasul diterima melalui penumpangan tangan. Seorang rasul atau nabi menumpangkan tangannya ke atas calon untuk memindahkan kepadanya kewenangan yang sudah diterimanya sendiri dengan cara yang sama. Jadi, di dalam Gereja, setiap pemimpin menerima kekuasaannya dari Kristus melalui orang-orang yang bila dirunut ke belakang akan sampai kepada para rasul. Pada kesempatan ini, nabi-nabi yang hadir juga berbicara kepada calon dengan memberikan anjuran-anjuran dan peringatan-peringatan (lihat 1:18). Timotius ditahbiskan dengan kata-kata kenabian. Paulus sendiri yang menumpangkan tangan ke atasnya (2Tim 1:6). Nabi-nabi dan presbiter lainnya mengambil bagian dalam hal ini. Curahkan perhatianmu kepada kegiatan membaca, berkhotbah dan mengajar sampai aku datang. Nasihat ini selalu berlaku. Bertekun dalam membaca dan belajar adalah hal yang paling menuntut pengor banan dari para profesional. Sedikit sekali orang yang cukup berani untuk melanjutkan studinya setelah mereka lulus ujian. Bahkan di dalam Gereja pun demikian juga halnya. Para “gembala” baik klerus maupun awam selalu tergoda untuk berpikir bahwa kegiatan ini atau itu berguna sebagai tugas penggembalaan, bahwa waktu luang adalah untuk “bersantai”, bahkan sampai menunda studi maupun perenungan Sabda. Gereja selalu kekurangan manusia yang dapat mengungkapkan imannya secara kreatif – suatu karunia yang timbul dari pengetahuan rohani maupun dari kontak yang tetap dengan Sabda Allah. Senyum, keramahan, dan psikologi tidak akan dapat menggantikan kharisma ini. • 5.1 Sejak permulaan, wanita mempunyai peranan tersendiri yang unik di dalam Gereja. Beberapa wanita, yang disebut janda, menempati kedudukan resmi. Paulus melihat tiga macam janda: pertama, janda yang tidak membutuhkan bantuan dari jemaat karena mereka mempunyai kerabat; kedua, para janda yang memang membutuhkan pertolongan dari jemaat. Akhirnya ada jandajanda tertentu yang bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi tertentu baik dengan bantuan Gereja maupun tidak. Mereka layak dikecam (ay. 12). Ini berarti, dengan meninggalkan kedudukannya sebagai “janda” dari kategori ketiga supaya bisa kawin lagi, mereka melanggar komitmen yang sudah dijanjikannya di depan umum. “Janda-janda” tersebut sudah mempersembahkan diri untuk berbakti kepada Kristus dengan cara yang sama seperti para biarawati masa kini. Janda yang tulen adalah yang sudah meletakkan harapannya pada Allah. Kita seharusnya membaca apa yang Paulus katakan di dalam 1Kor 7 tentang kebebasan lebih besar yang dimiliki orang-orang bujang untuk mengabdi kepada Allah. Setiap orang yang sudah dibaptis dipanggil untuk menjadi milik Kristus secara utuh. Kalau karena keadaan hidup, kita menjadi sendiri lagi, dan bebas dari tanggung jawab keluarga, keadaan ini mungkin merupakan undangan dari Allah agar kita mengabdikan diri seutuhnya kepada pelayanan Gereja dan doa yang terus-menerus. Seandainya dewasa ini orang-orang Kristiani pensiunan memeriksa hidupnya dalam terang kehadiran Allah, maka Gereja akan memiliki lebih banyak pemimpin dan misionaris daripada yang diperlukan. • 17. Paulus berbicara lagi tentang para penatua atau “presbiter” yang bertanggung jawab atas jemaat setempat. Paulus menginginkan supaya jemaat membantu pemimpin-pemimpin baik secara rohani maupun secara finansial. Kita sudah mencatat bahwa kaum tua-tua yang bertanggung jawab atas jemaat dan memimpin pada upacara perjamuan, dipilih dari antara orang beriman yang paling terpandang. Alinea ini memperlihatkan bahwa pelayanan utama yang diharapkan dari mereka adalah mewartakan Sabda. Mereka layak menerima kompensasi ganda. Cukup mengherankan kalau melihat bahwa dalam banyak paroki sekarang, dewan pastoral paroki terdiri dari lebih banyak kaum awam yang berkompeten – di dalam hal-hal sosial atau material daripada orang-orang yang kompeten dalam hal Sabda; atau pun kaum terpelajar atau yang mempunyai karunia kenabian, yang dapat memberikan semangat kepada jemaat. Tetapi mereka harus melaksanakan tugas. Tegurlah orang itu di depan jemaat supaya orang lain menjadi takut; orang Kristiani pertama bukanlah malaikat. Sesekali, iman mereka yang antusias dan jujur membutuhkan disiplin yang kuat supaya mereka menjadi lebih setia terhadap komitmen-komitmennya. Selain itu, pernahkah pemimpin-pemimpin jemaat tidak menimbulkan persoalan? Pada 5:18, perhatikanlah kutipan dari Injil, “pekerja layak menerima upahnya” (Luk 16:7). Bagian ini memperlihatkan kepada kita bahwa pada waktu surat ini ditulis sekitar tahun 90 Masehi, Injil sudah dipandang sebagai Kitab Suci. Lihat Kol 3:22 dan Tit 2:9 tentang tanggung jawab para pelayan. Pada awal dan akhir bab ini, pengarang menuntut kesetiaan pada tradisi. Iman bukanlah doktrin yang dapat disesuaikan dengan selera seseorang. Para pemimpin diharuskan untuk memiliki sikap menghormati dan rendah hati terhadap harta warisan yang dipercayakan kepada mereka untuk disampaikan kepada orang lain. Kita sudah dapat melihat dua kesalahan: – Bukannya memperdalam iman, beberapa pemimpin malah memperbanyak katakatanya. – Yang lain menggantikan penyerahkan diri kepada Sabda Allah dengan sikap kritis, yang mencoba menilai iman dan mempertimbangkan apakah ini cocok dengan gagasan-gagasan mereka sendiri. Uang disebut dua kali (6:10 dan 6:17-19). Sesudah tahun-tahun pertama yang ditandai dengan iman yang antusias, Gereja menemukan bahwa, bahkan untuk orang beriman, segala sesuatu akan lenyap kalau cinta terhadap uang berlangsung terus. Itulah drama yang terjadi di beberapa negara tertentu di mana kelompok-kelompok Kristiani yang sudah mantap terbawabawa bersama seluruh masyarakat dalam upaya mengejar uang; iman tetap penting bagi mereka, tetapi iman ini hanya mendorong kesetiaan kepada ritus keagamaan. Uang yang sudah menjadi pegangan hidup kita akan mengurangi kepercayaan kita kepada Allah (6:10) dan akan memisahkan kita dari orang lain. Gembala-gembala Gereja seharusnya menjadi yang paling sadar tentang bahaya ini (6:10) bagi mereka. Keselamatan berarti menempatkan diri pada ‘kawasan’ kehidupan yang kurang menjamin dalam masyarakat, di mana tindakan iman selalu dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan, dan menerima pengorbanan dengan gembira (12). Kita menjadi petugas Allah dan saksi Kristus, sebagaimana Dia sendiri telah menjadi saksi Bapa (6:13), bukan dengan jalan mengutamakan pemenuhan kebutuhan pribadi. Paulus mengimbau Timotius untuk menghindari semua bahaya itu dan tetap setia kepada iman dan bebas dari ketamakan. Dengan berbuat demikian Timotius akan menjadi “manusia yang berkenan kepada Allah”, seorang saksi Kritus. 1 Dari Paulus, rasul Yesus Kristus atas perintah Allah Penyelamat kita, dan Yesus Kristus, dasar pengharapan kita, 2 kepada Timotius, putraku yang sejati dalam iman. Semoga Allah Bapa dan Kristus Yesus Tuhan kita memberi kamu rahmat, kerahiman dan damai. 1 Pengajar-pengajar palsu • Ketika aku berangkat ke Makedonia, aku meminta engkau tinggal di Efesus untuk memperingatkan orang-orang tertentu, agar jangan menyebarkan ajaran- ajaran yang sesat, 4 atau menyibukkan diri dengan dongeng-dongeng dan silsilah- silsilah yang panjang-panjang. Hal ini hanya akan menimbulkan pertengkaran, dan tidak berguna untuk memajukan pelayanan yang lebih baik kepada Allah oleh iman. 5 Tujuan peringatan kami ialah kasih, yang muncul dari suatu hati yang murni, nurani yang baik dan iman yang tulus. 6 Beberapa orang telah berpaling dari hal-hal ini dan tersesat ke dalam pembicaraan yang tidak berguna. 7 Mereka me-nyatakan diri sebagai pengajar Hukum Taurat, tetapi sebenarnya mereka sendiri tidak mengerti apa yang mereka katakan. 8 Kita semua mengetahui bahwa Hukum Taurat itu baik, jika digunakan untuk tujuannya yang benar. 9 Hukum Taurat tidak diperuntukkan bagi orang benar, tetapi bagi orang durhaka, orang jahat dan berdosa, untuk mereka yang tidak menghormati Allah dan agama, untuk mereka yang membunuh orang tua sendiri, untuk para pembunuh pada umumnya, 10 untuk orang-orang cabul dan pemburit, penculik dan pemeras, untuk para penipu dan yang melakukan sumpah palsu dan untuk segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran yang benar, 11 yang bertentangan dengan Injil Allah yang mulia dan penuh kebahagiaan, yang telah dipercayakan kepadaku. 12 Aku mengucap syukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang telah memberikan kepadaku kekuatan, karena Ia menganggap aku setia dan telah menentukan aku untuk tugas pelayanan-Nya, 13 sekalipun aku seorang penghujat, seorang musuh yang menganiaya umat Allah. Namun demikian Ia telah menyatakan kerahiman-Nya kepadaku, karena aku tidak memahami apa yang kulakukan ketika aku menentang iman. 14 Kerahiman Tuhan kita sungguh melimpah, bersama dengan iman dan kasih di dalam Kristus Yesus. 15 Ucapan ini benar dan dapat dipercaya: Kristus Yesus telah datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa, dan akulah yang pertama. 16 Oleh sebab itu, aku telah mendapat pengampunan; Kristus Yesus hendak menyatakan kesabaran-Nya di dalam aku, agar aku dapat menjadi contoh untuk semua orang yang percaya dan mendapat hidup abadi. 17 Kepada Raja segala masa, Allah satu-satunya yang hidup mengatasi segala ciptaan yang kelihatan dan yang dapat binasa – kepada-Nya hormat dan 3 kemuliaan selama-lamanya. Amin! 18 Timotius, putraku, aku memerintahkan engkau untuk melakukan perjuangan yang luhur, dan dengan demikian menggenapkan perkataan nabi yang telah diucapkan atasmu. 19 Berpeganglah pada iman dan hati nurani yang murni, tidak seperti mereka yang mengabaikan hati nuraninya dan dengan demikian membinasakan imannya, 20 seperti Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan ke dalam tangan Iblis, agar mereka belajar untuk tidak menghujat lagi. 2 • Pertama-tama aku mohon dengan sangat agar disampaikan doa-doa permohonan dan syukur untuk semua orang, 2 untuk raja-raja dan semua kekuasaan, agar kita dapat menikmati hidup yang tenteram dan damai dalam kesalehan dan kehormatan. 3 Ini baik dan berkenan kepada Allah. 4 Sebab Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan dapat mengetahui kebenaran. 5 Karena hanya ada satu Allah, maka juga ada hanya seorang Pengantara antara Allah dan manusia, ialah Kristus Yesus, yang sungguh-sungguh 6 manusia, yang me-nyerahkan hidup-Nya sebagai tebusan bagi semua orang. Kesaksian untuk ini diberikan pada waktu yang tepat. 7 Untuk ini aku telah ditetapkan menjadi pewarta dan rasul, seorang pengajar bangsa-bangsa kafir dalam iman dan kebenaran. (Yang kukatakan ini sungguh benar, aku tidak menipu). 8 Aku mau agar semua orang laki-laki di segala tempat mengangkat tangan yang bersih ke surga dalam doa, tanpa marah dan perselisihan. 9 Dan hendaklah kaum wanita berpakaian sederhana dan sopan, jangan dengan gaya rambut yang berkepang-kepang, berhiaskan emas dan permata, memakai pakaian yang 10 mahal-mahal, tetapi hendaklah mereka berdandankan perbuatan baik, seperti pantas untuk wanita-wanita yang beribadah kepada Allah. 11 Hendaklah wanita-wanita belajar dalam ketenangan dan kepatuhan. 12 Aku tidak mengizinkan wanita mengajar atau berkuasa atas laki-laki. Hendaknya mereka berdiam diri. 13 Sebab Adam diciptakan lebih dahulu dari Hawa. 14 Adam tidak ditipu, tetapi wanita itulah yang ditipu dan jatuh ke dalam dosa. 15 Tetapi dengan menjadi ibu wanita diselamatkan, jika mereka hidup teratur dan kudus, dalam iman dan kasih. 1 Pemimpin-pemimpin umat dan para diakon 3 • 1 Jika seorang menginginkan jabatan pelayanan sebagai penilik umat, ia menginginkan suatu tugas yang luhur. 2 Seorang penilik umat harus tanpa cacat, beristri satu, penuh tanggung jawab dan bijaksana, berkelakuan baik, murah hati dan pandai mengajar, 3 bukan seorang peminum, tidak suka bertengkar, tetapi lembut dan suka damai, juga tidak serakah. 4 Ia harus seorang yang dapat mengatur rumah tangganya, yang anak-anaknya patuh dan sopan santun. 5 Jika ia tidak dapat mengatur rumah tangganya sendiri, bagaimana ia dapat memimpin umat Allah? 6 Ia tidak boleh seorang yang baru saja bertobat, agar ia jangan menjadi angkuh dan jatuh ke dalam kebinasaan seperti setan. 7 Terlebih lagi ia harus mempunyai nama baik di antara orang-orang luar, agar orang tidak berbicara jelek tentang dia, sehingga ia jatuh ke dalam jerat setan. 8 Diakon-diakon pula harus sungguh-sungguh, tulus ikhlas dan dapat menahan hawa nafsu minum minuman keras, tidak tamak akan uang, 9 mereka harus bertahan dalam iman dengan hati nurani yang murni. 10 Biarlah mereka dicoba dulu dan jika tidak bersalah, dapat diterima sebagai diakon. 11 Sama halnya dengan wanita-wanita, mereka harus teliti, tidak terbawa omong kosong, tetapi santun dan dapat dipercaya. 12 Seorang diakon harus beristri satu, sanggup mendidik anak-anaknya dan mengurus rumah tangganya. 13 Mereka yang melakukan tugas diakon dengan baik akan memperoleh kedudukan yang terhormat, dan dapat berbicara penuh wibawa tentang iman. • Aku menulis semuanya ini kepadamu, meskipun aku berharap akan segera menemui kamu. 15 Jika aku terlambat datang, kamu sudah tahu bagaimana seharusnya perilakumu dalam keluarga Allah, ialah umat Allah yang hidup, yang adalah tiang dan dasar kebenaran. 16 Betapa agung rahasia iman kita: Ia telah dinyatakan dalam daging dan dikuduskan oleh Roh; diperlihatkan kepada para malaikat dan diwartakan kepada bangsa- bangsa. Dunia percaya kepada-Nya. Ia telah diangkat dalam kemuliaan. 4 14 • Dengan jelas Roh menyampaikan kepada kita, bahwa pada hari-hari terakhir beberapa orang akan meninggalkan 1 iman dan mengikuti roh-roh yang menipu dan ajaran-ajaran setan, 2 dan dibimbing oleh orang-orang munafik, yang hati nuraninya penuh kekejian. 3 Mereka ini melarang orang menikah dan makan beberapa jenis makanan tertentu, yang telah diciptakan oleh Allah dan diterima dengan penuh syukur oleh orang-orang yang mengetahui kebenaran dan yang beriman. 4 Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah itu baik, dan semua makanan itu halal; tak ada sesuatu yang harus ditolak, jika kita menerimanya dengan hati penuh syukur. 5 Sebab semuanya itu telah diberkati dan dikuduskan dengan sabda Allah dan doa. 6 Jika engkau menjelaskan semuanya ini kepada saudara-saudara, maka engkau akan membuktikan diri sebagai seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, yang dibina dalam perkara-perkara iman dan ajaran yang sehat, yang sudah kauikuti. 7 Jauhilah dongeng-dongeng dan cerita-cerita yang sia-sia. Latihlah dirimu dalam kesalehan. 8 Manfaat latihan badan itu terbatas; sedang kesalehan selalu berguna untuk segala hal, karena mengandung harapan untuk hidup sekarang ini dan hidup yang akan datang. 9 Ajaran ini dapat 10 kauyakini dan kaupercayai. Itulah sebabnya Kita berjerih payah dan berjuang karena kita percaya pada Allah yang hidup, Penyelamat semua manusia, terutama mereka yang percaya. Nasihat bagi Timotius • Perintahkanlah dan ajarkanlah semua hal ini. Janganlah seorang pun meremehkan engkau karena usiamu yang muda. Jadilah contoh bagi orang-orang beriman dalam cara engkau berbicara dan bertindak, dalam kasih, dalam 13 iman dan hidupmu yang murni. Rajinlah membaca, mewartakan dan mengajar, sampai aku datang. 14 Janganlah melalaikan karunia rohani yang diberikan kepadamu dengan nubuat nabi ketika para penatua 15 meletakkan tangan atasmu. Renungkanlah dan laksanakanlah hal itu agar kemajuanmu dapat dilihat oleh semua orang. 16 Jagalah dirimu dan perhatikanlah ajaranmu. Hendaklah teguh dalam melakukan semuanya ini, maka engkau akan menyelamatkan baik dirimu sendiri maupun para pendengarmu. 11 12 Janda-janda di dalam umat 5 • 1 Janganlah memarahi orang yang lebih tua; sebaliknya nasihatilah dia seakan-akan dia itu bapamu sendiri. Perlakukanlah orang-orang muda seperti saudara-saudaramu, 2 dan perlakukanlah dengan hati murni wanita-wanita yang lebih tua sebagai ibumu dan anak-anak gadis seperti saudari-saudarimu. 3 Perhatikanlah para janda yang benar-benar janda. 4 Jika janda-janda itu mempunyai anak-anak atau cucu, maka mereka inilah yang harus melakukan kewajiban terhadap keluarganya sendiri dan harus membalas jasa orang tuanya. Hal ini berkenan kepada Allah. 5 Orang yang sungguh-sungguh janda ialah orang yang ditinggal sendirian, dan hanya berharap pada Allah, sambil berdoa siang dan malam memohon bantuan Allah. 6 Sebaliknya seorang janda yang hidup sekehendak hatinya sesungguhnya sudah mati sekalipun masih hidup. 7 Peringatkanlah mereka tentang hal ini dan semoga mereka hidup tak bercela. 8 Mereka yang tidak memelihara anggotaanggota keluarga mereka, terutama dari rumah mereka sendiri, telah mengingkari iman dan lebih buruk dari orang-orang yang tidak beriman. 9 Yang dapat dimasukkan dalam daftar janda-janda ialah mereka yang sudah berusia enam puluh tahun dan hanya 10 sekali menikah. Ia harus terpuji karena perbuatan-perbuatannya yang baik dan karena mendidik anak-anaknya, dan rela memberi tumpangan serta dengan rendah hati melayani para kudus, menolong orang-orang yang menderita dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang lain. 11 Janganlah menerima janda-janda yang masih muda ke dalam daftar janda-janda; mungkin sekali mereka mempunyai keinginan-keinginan yang tidak ditujukan kepada Kristus dan barangkali hendak menikah lagi. 12 Dengan demikian mereka patut dihukum karena melanggar janji mereka yang pertama. 13 Lagi pula mereka akan membiasakan diri dengan hidup bermalas-malas, masuk keluar rumah orang. Dan bukan hanya bermalas-malas! Mereka juga suka bergunjing dan suka mencampuri urusan orang, mengatakan hal-hal yang tidak boleh mereka katakan. 14 Maka aku mau bahwa janda-janda muda menikah lagi dan mempunyai anak- anak, mengurus rumah tangga mereka dan oleh itu tidak memberi alasan kepada lawan-lawan untuk menjelekkan kita. 15 Beberapa orang telah tersesat dan mengikuti Iblis. 16 Jika ada orang beriman yang mempunyai janda-janda dalam keluarga mereka, hendaklah ia membantu mereka; dengan demikian umat tidak dibebani dan dapat menolong mereka yang sungguh-sungguh janda. Mengenai tua-tua • Hendaklah para penatua yang memimpin dengan baik mendapat balasan dua kali lipat, terutama mereka yang berjerih payah dalam mewartakan dan mengajar. 18 Kitab Suci mengatakan, “Janganlah memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”, dan “Orang yang bekerja patut mendapat upah.” 19 Tuduhan terhadap seorang penatua janganlah kauterima, kecuali dengan kesaksian dua atau tiga orang. 20 Marahilah para pendosa di hadapan umat, sebagai peringatan untuk orang-orang lain. 21 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus serta malaikat-malaikat pilihan-Nya aku mohon kepadamu untuk patuh kepada petunjuk-petunjuk ini tanpa memihak dan membeda-bedakan. 22 Janganlah terburu- buru meletakkan tangan, atas seseorang agar tidak turut bertanggung jawab atas dosa orang lain. Jagalah dirimu bersih dari cela. 24 Dosa-dosa sementara orang dapat dilihat dengan jelas, malah sebelum diperiksa; sedang dosa orang lain baru 25 diketahui di kemudian hari. Demikian juga perbuatan-perbuatan baik jelas kelihatan; sekalipun tidak kelihatan sekarang, tidak akan tinggal tersembunyi. 23 Janganlah minum hanya air, tetapi ambillah sedikit anggur untuk membantu pencernaanmu, sebab engkau kerap kali sakit. 6 17 Hendaklah mereka yang menang gung beban perhambaan memberikan hormat kepada tuan mereka, agar orang tidak berbicara jelek tentang Allah dan ajaran-ajaran-Nya. 2 Dan mereka yang bertuankan orang beriman, jangan kurang menghormatinya, dengan alasan bahwa mereka adalah saudara-saudara. Sebaliknya mereka harus memberikan pelayanan yang lebih baik, karena dengan demikian mereka melakukan perbuatan baik untuk orang-orang beriman dan sahabat-sahabat terkasih. 1 Cinta akan uang Ajarkanlah dan wartakanlah hal-hal ini. 3 Barangsiapa mengajarkan ajaran yang lain, dan tidak mengikuti ajaran yang sehat Tuhan kita Kristus Yesus dan ajaran iman yang benar, 4 sesungguhnya ia adalah seorang yang congkak dan tidak mengerti apa-apa. Ia suka akan pertengkaran dan perdebatan yang menghasilkan kecemburuan dan penghinaan, 5 perkelahian dan perselisihan yang tak berkeputusan antara orang-orang yang tidak waras dan jauh dari kebenaran. Untuk mereka kesalehan hanyalah untuk mendapat keuntungan. 6 Dalam kenyataan, kesalehan adalah suatu harta, apabila kita puas dengan yang kita miliki. 7 Sebab kita tidak membawa sesuatu ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak dapat membawa sesuatu keluar dari dunia ini. 8 Oleh sebab itu, hendaklah kita puas jika ada makanan dan pakaian. 9 Orang-orang yang ingin menjadi kaya akan jatuh ke dalam cobaan dan akan terjerat. Keinginan-keinginan yang bodoh dan merugikan akan menjatuhkan mereka ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. 10 Sungguh, cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan. Oleh keserakahan ini ada orang sudah tersesat dari iman, dan mengakibatkan berbagai macam penderitaan untuk dirinya sendiri. 11 Tetapi engkau, manusia Allah, jauhilah semuanya ini. Berusahalah menjadi kudus dan saleh, beriman dan penuh kasih, sabar dan lembut. 12 Perjuangkanlah perjuangan iman yang benar dan berusahalah memperoleh hidup abadi. Untuk ini engkau telah dipanggil ketika engkau mengucapkan pengakuan iman di hadapan sekian banyak saksi. 13 Sekarang ini, di hadapan Allah yang memberi hidup kepada segala sesuatu, dan di hadapan Kristus Yesus yang telah memberi kesaksian yang baik juga di depan Pontius 14 Pilatus, aku memberikan kepadamu perintah ini: laksanakanlah perintah ini secara murni dan tanpa cela sampai kedatangan yang mulia Kristus Yesus Tuhan kita; 15 ini akan dilaksanakan pada waktunya oleh Penguasa agung satu-satunya, Raja segala raja dan Tuhan segala tuan. 16 Kepada Dia, satu-satunya yang tidak dapat mati, yang tinggal dalam cahaya yang tak terhampiri dan yang tidak pernah terlihat atau dapat dilihat oleh seorang manusia pun, kepada-Nya kemuliaan dan kekuasaan selama-lamuanya. Amin! 17 Peringatkanlah orang-orang yang kaya di dunia ini untuk tidak angkuh dan menaruh kepercayaan mereka pada harta kekayaan yang tidak pasti. Sebaiknya hendaklah mereka percaya pada Allah, yang dengan murah hati memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan untuk 18 kebahagiaan kita. Hendaklah mereka berbuat baik, menjadi kaya dengan perbuatan-perbuatan baik dan murah hati; hendaklah mereka berbagi dengan orang- orang lain. 19 Dengan demikian mereka menimbun harta yang benar untuk masa datang dan memperoleh hidup yang sesungguhnya. 20 Hai Timotius, jagalah apa yang telah dipercayakan kepadamu; jauhilah pembicaraan yang tidak berguna, dan perdebatan yang timbul dari pengetahuan yang hampa. 21 Beberapa orang telah kehilangan iman karena menerima pengetahuan yang sedemikian. Rahmat Allah menyertai kamu sekalian.