BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN RUANG LINGKUP SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA BAB VIII PENGGUNAAN DANA BANK Penggunaan / penempatan dana Bank secara umum dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu : 1. Aktiva yang tidak menghasilkan ( Non Earning Assets) 2. Aktiva yg menghasilkan (Earning Assets • Penempatan dana tersebut berdasarkan tujuan Bank antara lain : Mencapai profitability yang besar Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap AKTIVA YANG TIDAK MENGHASILKAN (Non Earning Assets) Aktiva yang tidak menghasilkan merupakan penempatan dana oleh Bank dalam aset yang tidak menghasilkan keuntungan secara financial , akan tetapi penempatan dana tersebut harus dilakukan oleh Bank untuk memenuhi kewajiban kepada Nasabah dan untuk kepentingan Bank sendiri Penempatan dana tersebut terdiri dari : 1. Cadangan Primer (Primary Reserve) 2. Penanaman dana dalam Aktiva 1. CADANGAN PRIMER (Primary Reserve) Cadangan Primer (Primary Reserve) merupakan cadangan utama yang wajib dipelihara Bank demi memenuhi kewajiban likuiditas . Primary Reserve terdiri dari : 1. Kas Fisik yang disimpan di Bank 2. Saldo Giro di Bank Indonesia ( GWM ). Saldo Giro di Bank Indonesia merupakan simpanan Bank-bank umum yang tercatat dalam rekening giro di Bank Indonesia, besarnya GWM sebesar minimal 5% dari rata-rata harian dana 2. PENANAMAN DALAM BENTUK AKTIVA Penanaman dalam bentuk aktiva terdiri dari : 1. Aktiva tetap 2. Inventaris kantor 3. Persediaan barang percetakan Penanaman dalam aktiva ini sangat diperlukan dan sebagai sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan operasional Bank . AKTIVA YANG MENGHASILKAN Aktiva yang menghasilkan merupakan penempatan dana oleh Bank dalam aset yang menghasilkan pendapatan untuk menutup biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Bank . Penanaman pada kelompok Aktiva yang menghasilkan umumnya terdiri dari : 1. Cadangan Sekunder (Secondary Reserve) 2. Pinjaman yang diberikan (Kredit) 1. SECONDARY RESERVE (Earning Reserve) Secondary Reserve adalah penempatan dana yang dimaksudkan bukan hanya untuk menghasilkan keuntungan , akan tetapi juga dimaksudkan sebagai cadangan penyangga (buffer) posisi primary reserve,artinya bila kas fisik dan saldo giro di Bank Indonesia berkurang maka Secondary Reserve ini dapat dicairkan untuk menambah Primary Reserve . Misalnya : wesel , cek , surat berharga pasar uang (SBPU) , sertifikat Bank Indonesia (SBI) , dll .Penanaman dana ini umumnya dilakukan 2. PINJAMAN / KREDIT Penempatan dalam bentuk kredit merupakan sumber keuntungan yang besar bagi Bank namun demikian resiko yang dihadapi juga besar , sehingga dalam pelaksanaanya Bank harus : • Memperhatikan Asas-asas Perkreditan yang sehat “.Setiap tahapan dalam proses pemberian kredit harus selalu dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian . • Bank melakukan keserangkaian analisa dari calon Nasabah yang akan diberikan Analisis dan evaluasi kredit sekurangkurangnya mencakup : • Identitas pemohon • Tujuan permohonan kredit • Riwayat hubungan bisnis dengan Bank • Analisis 5C kredit , mencakup : 1. Analisis Watak (Character) , 2. Analisis Kemampuan (Capacity) , 3. Analisis Kondisi / prospek usaha (Condition) , 4. Analisis Modal (Capital) , JENIS-JENIS KREDIT Kredit berdasarkan ciri dan tujuan penggunaannya : Kredit Modal Kerja (KMK) : Kredit Modal Kerja Ekspor , Kredit Modal Kerja Impor , Kredit Modal Kerja Lokal . Kredit Konsumtif Kredit Investasi Kredit Tidak Langsung (Kontijen) Kredit Transaksi Khusus Kredit berdasarkan cara pelunasannya : Kredit dengan angsuran tetap, Kredit dengan plafon menurun secara periodic, dan Kredit dengan plafon tetap Kredit berdasarkan jangka waktunya : Jangka pendek, Jangka menengah,dan Jangka panjang. Berdasarkan besarnya kredit : Kredit kecil,Kredit INVESTASI JANGKA PANJANG ( Penyertaan) Investasi Jangka Panjang adalah urutan terakhir dalam penempatan dana setelah Primary Reserve , Secondary Reserve , dan kredit . • Kelebihan dana yang ditempatkan kedalam investasi ini berasal dari alokasi dana kredit yang tidak sepenuhnya terpakai .Kelebihan dana tersebut disebut Investment Portfolio atau Portepel Investasi . • Beberapa factor yang menjadi pertimbangan dalam penanaman jangka panjang antara lain : Tingkat bunga Keamanan dan kualitas Marketability (mudah untuk dijual kembali) Jangka waktu Harapan masa depan Deversifikasi