pseudomonas sp rhizobakteria pemacu

advertisement
Ringkasan Eksekutif
Hasil-hasil Penelitian Tahun 2011
TEKNOLOGI PRODUKSI NANOPARTIKEL PATI GARUT DAN
APLIKASINYA SEBAGAI BAHAN MATRIKS TABLET LEPAS
TERKENDALI (Controlled release)
Dr. Titi Candra Sunarti, MSi 1), dan Ir. Christina Winarti, MA2),
Teknologi nano yang sedang
berkembang memberikan manfaat yang
besar dalam bidang pangan dan
kesehatan. Aplikasi teknologi ini dalam
meningkatkan
bioavailabilitas
dan
efektivitas obat termasuk obat herbal
sudah
terbukti.
Dalam
sistem
penyampaian
obat
(drug
delivery)
diperlukan bahan pembawa yang berasal
dari bahan polimer
seperti pati.
Penggunaan matriks pembawa yang
tepat dapat melindungi bahan aktif yang
biasanya tidak tahan panas dan oksidasi
serta mudah terdegradasi dalam sistem
pencernaan serta mengurangi flavor yang
tidak dikehendaki. Pati nanopartikel
mampu berfungsi sebagai host komponen
bioaktif selain karena ukurannya yang
sangat
kecil
akan
memperluas
permukaan
yang
aktif
sehingga
kemampuan mengikat bahan aktif juga
lebih besar. Ukuran nanopartikel yang
kecil juga menyebabkan partikel dapat
melewati membran pembuluh darah dan
mengantarkan obat ke sel target yang
dituju. Pati garut merupakan salah satu
jenis pati lokal yang secara alami
mempunyai kadar amilosa fraksi rantai
pendek yang tinggi sehingga sangat
potensial dikembangkan sebagai bahan
matriks. Dengan kadar amilosa tinggi dan
pola kristal pati tipe A yang dimiliki pati
garut mudah membentuk struktur kristalin
akala nano.
menjadi pembawa bahan aktif dari
ekstrak herbal yang lebih efektif dengan
bioavailabilitas tinggi. Tujuan penelitian di
tahun pertama melakukan modifikasi dan
karakterisasi pati garut nanopartikel yang
sesuai untuk tujuan controlled release.
Teknologi produksi nanopartikel pati
adalah dengan presipitasi pembentukan
kompleks antara molekul pati dengan
pelarut organik yaitu butanol dan etanol.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan modifikasi yang sesuai
untuk tujuan matriks controlled release
dan pembentukan nanopartikel adalah
perlakuan hidrolisis asam yang antara
lain
ditunjukkan
berdasarkan
nilai
kelarutan dan swelling power yang
rendah.
Rendemen
pati
garut
nanopartikel hasil presipitasi butanol
berkisar 40%. Hasil uji morfologi dengan
SEM diketahui bahwa perlakuan suhu
50ºC menghasilkan pati nanopartikel
dengan ukuran antara 300 – 1200 nm,
sementara perlakuan dengan suhu 35ºC
partikel masih menempel satu sama lain
dan menghasilkan struktur yang berpori
yang
menunjukkan
kemungkinan
pengikatan komponen aktif yang baik.
Hasil pengujian pola kristalinitas dengan
XRD menunjukkan terjadi perubahan pola
kristalin pati garut hasil presipitasi butanol
dibanding pati alami. Hasil percobaan
presipitasi etanol belum menghasilkan
struktur nanopartikel.
Tujuan
penelitian
adalah
menghasilkan produk matriks tablet
berbahan baku nano sehingga bisa
1. Pengajar Institut Pertanian Bogor
2. Peneliti Badan Litbang Pertanian
Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian
Dengan Perguruan Tinggi (KKP3T)
89
Download