BAGIAN-BAGIAN LAIN PADA TUBUH TUMBUHAN METAMORFOSIS AKAR, BATANG, DAN DAUN Mata Kuliah : Morfologi Tumbuhan Dosen Pengampu : Dr. Siti Ramdiah, M.Pd Semester : II (Dua) Kelompok 7 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Muthaharoh : 306.14.24.009 Yenni Rama Savitri : 306.14.24.012 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI BANJARMASIN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga dalam penulisan makalah mata kuliah Morfologi tumbuhan ini bisa berjalan dengan lancar.Penulisan makalah ini dimaksudkan penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi Tumbuhan. Selain itu, penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai penambah wawasan pembaca serta sebagai bahan referensi bagi masyarakat Indonesia, dalam memahami tentang Metamorfosis Organ Tumbuhan. Dalam penyusunan makalah kelompok ini, penyusun menyadari akan segala kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi perbaikan makalah berikutnya. Penyusun Banjarmasin, 15 Mei 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa sejatinya bagian tubuh tumbuhan yang menjadi bagian pokok penting yang menunjang kelangsungan hidup tumbuhan hanyalah tiga saja, yaitu : akar, batang, dan daun. sedang bagian-bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaan salah satu diantara ketiga bagian pokok tadi saja atau mungkin suatu kombinasi bagian-bagian pokok tersebut. Boleh jadi bagian tumbuhan yang kita beri nama tersendiri sesungguhnya hanyalah calon atau bakal bagian pokok tersebut atau dengan lain kata merupakan bagian tumbuhan “in statu nascendi”. Namun pada beberapa tumbuhan tertentu ada yang memiliki bentuk bentuk lain yang sangat unik dan memiliki kegunaan khusus. Pada beberapa tumbuhan, Tuhan melengkapi atau memodifikasi bentuk suatu tubuh utama guna memberikan daya survive untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan keturunannya pada tumbuhan tersebut . Sebagai contoh pada tumbuhan jahe yang terdapat suatu keunikan berupa rhizome yaitu suatu batang beserta daun yang bermetamorfosis atau berubah bentuk menjadi seperti akar, serta beberapa tumbuhan yang memiliki duri sebagai pelindung. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah ilmu serta iman kita semua karena ilmu tanpa dilandasi iman akan menimbulkan kerusakan dan kesombongan, sedangkan Iman tanpa ditunjang ilmu akan lemah. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang di maksud dengan metamorfosis tumbuhan? 2. Berasal dari bagian tubuh tumbuhan apakah bentuk bentuk metamorfosis tersebut? BAB II PEMBAHASAN A. Kuncup (gemma) Kuncup merupakan bagian tumbuhan yang sesungguhnya adalah calon tunas, jadi terdiri atas calon batang beserta calon daun-daunnya. Kuncup lazimnya dilindungi oleh alat-alat seperti rambut-rambut, sisik-sisik, daun penumpu dll. Jangan sampai menderita kerusakan akibat pengaruh factor-faktor luar, karena kuncup adalah bagian yang sangat lemah. Jika kuncup mulai berkembang, biasanya pelindungnya lalu runtuh. Bagi tumbuhan yang berlainan, runtuhnya pelindung kuncup tadi dapat berlainan pula, ada yang cepat runtuh, ada yang tinggal agak lama. Tidak semua kuncup dapat berkembang menjadi bagian tumbuhan yang baru. Di antaranya ada yang bertahun-tahun tetap berupa kuncup saja. Kuncup yang demikian ini dinamakan kuncup tidur atau kuncup laten (tidak mati, tetapi juga tidak memperlihatkan kegiatan hidup). Karena sesuatu hal, kuncup tidur ini dapat “bangun” dari tidurnya, lalu tumbuh menjadi tunas yang baru. Pada pangkal batang pohon-pohon yang sudah besar kita dapati kuncup demikian tadi (karena perkembangan batangnya biasanya tidak jelas kelihatan), yang segera akan tumbuh menjadi tunas baru kalau pohon tadi ditebang. Kita lihat dari tonggak pohon itu kadang-kadang tumbuh banyak dari kuncup-kuncup yang tidur. Menurut tempatnya kuncup dibedakan dalam tiga macam : 1. Kuncup ujung (gemma terminalis), yaitu kuncup yang terdapat pada ujung-ujung batang, cabangcabang dan ranting-ranting. 2. Kuncup ketiak (gemma axillaris atau gemma lateralis), yaitu kuncup yang terdapat di dalam ketiak daun, jadi bagian samping batang . kuncup inilah yang kalau berkembang lazimnya akan menghasilkan cabang baru. Perkembangan menjadi cabang dapat terjadi setelah daun yang dibawahnya gugur, baru kemudian berkembang atau menjadi kuncup tidur. Hal ini dapat dimengerti, karena jika tidak ada kuncup yang tidur akan terbentuk terlalu banyak cabang-cabang, mengingat biasanya setiap ketiak daun sekurang-kurangnya mempunyai satu kuncup ketiak, malah ada kalanya lebih dari satu. 3. Kuncup liar (gemma adventicius), yaitu kuncup-kuncup yang tidak terdapat pada ujung atau ketiak daun. Menurut tempatnya, kuncup liar dapat dibedakan seperti berikut : Di sembarang tempat pada batang dan jika tumbuh biasanya akan menghasilkan wiwilan atau tunas air, misalnya pada pohon coklat (Theorbroma cacao L.) Pada tepi daun dan kalau tumbuh bahkan dapat menghasilkan tumbuhan baru, misalnya pada cocor bebek (Kalanchoë pinnata Pers.) Pada akar dan biasanya juga dapat menjadi tumbuhan baru misalnya pada sukun (Artocarpus communis Fors.) Di atas telah diterangkan, bahwa kuncup adalah calon tunas dank arena selanjutnya tunas dapat mengalami metamorphosis menjadi alat lain, misalnya bunga, maka kuncup dapat pula dibedakan seperti berikut : 1. Kuncup daun (gemma foliifera), nama kuncup daun sesungguhnya adalah kurang tepat, karena tidak berkembang menjadi daun, melainkan menjadi yang mendukung daun-daun. 2. Kuncup bunga (gemma florifea atau alabastrum), yaitu kuncup yang tidak berkembang menjadi tunas, melainkan menjadi tunas yang mendukung daun-daun. 3. Kuncup campuran (gemma mixta), yaitu kuncup yang berkembang akan menghasilkan tunas dengan daun-daun biasa dan bunga. Melihat ada atau tidaknya pelindung bagi kuncup, dapat pula dibedakan : 1. Kuncup telanjang (gemma nudus), yaitu kuncup yang sama sekali tidak mempunyai alat-alat pelindung. 2. Kuncup tertutup (gemma cllausus), yaitu kuncup yang mempunyai pelindung yang menyelubungi kuncup tadi. B. Rimpang (rhizome), Umbi (tuber), dan Umbi Lapis (bulbus). Ketiga macam alat tersebut di atas adalah metamorphosis (penjelmaan, perubahan bentuk) batang dan/atau akar/daun. Alat-alat ini merupakan badan yang membengkak dan umumnya menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan, disamping itu dapat pula dijadikan alat perkembangbiakan. 1. Rimpang (rhizome). Rimpang sesungguhnya adaah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rimpang di samping merupakan alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan, terdapat a.l. pada tasbih (Canna edulis Ker.) dan kerut (Marantana arundinacea L.). Bahwasanya alat ini adalah penjelmaan batang dan bukan akar, dapat dilihat dari tanda-tanda berikut : Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersifat demikian. Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik. Mempunyai kuncup-kuncup. Tumbuhnya tidak ke usat bumi atau air, malah terkadang lalu ke atas, muncul di atas tanah. 2. Umbi (tuber) Umbi pun biasanya merupakan suatu bada yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan pula seperti rimpang, dapat merupakan penjelmaan batang, dapat pula merupakan penjelmaan akar. Oleh sebab itu umbi dibedakan dalam : - Umbi batang (tuber caulogenum), kalau umbi itu merupakan penjelmaan batang. - Umbi akar (tuber rhizogenum), kalau merupakan metamorfosis akar. Umbi batang umumnya tidak mempunyai sisa-sisa daun atau penjelmaannya, oleh sebab itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas. Karena tidak adanya sisa daun seringkali dinamakan umbi telanjang (tuber nudus), seperti terdapat pada kentang (Solanum tuberosum L.) dan ketela rambat (Ipomoea batatas Poir.) Bahwasanya umbi batang adalah penjelmaan batang masih terlihat dari terdapatnya kuncupkuncup (mata) pada umbi ini, yang jika waktunya telah tiba dapat lalu bertunas dan menghasilkan tumbuhan baru. Pada beberapa jenis tumbuhan dapat kita jumpai umbi yang letaknya di bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu pada batang yang biasanya di tempat itu terdapat bunga atau di ketiak daun . Umbi ini pada hakekatnya merupakan umbi batang pula, karena padanya terdapat pula kuncup yang dapat tumbuh menjadi tunas. Umbi yang demikian ini dinamakan : katak atau katibung (tuber accessorium atau tuber caulinare) ,terdapat antara lain pada ubi (Dioscorea alata L.) gembili (Dioscorea aculeata L.). Umbi akar adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar, dan karena akar tidak pernah mempunyai daun, umbi yang berasal dari akar pada dasarnya selalu akan merupakan umbi yang telanjang. Melihat akar yang mana yang mengalami metamorfosis menjadi umbi itu,maka akar dapat merupakan penjelmaan : - Akar tunggang,misalnya umbi akar pada lobak (Raphanus sativus L.), bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.) Akar serabut, misalnya umbi akar pada ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.) dahlia (Dahlia variabilis Desf.) Umbi akar tak mungkin dijadikan alat perkembangbiakan seperti umbi batang . Kalau dari umbi dahlia dapat tumbuh-tumbuhan baru itu hanya mungkin jika umbi ini disertai sebagian pangkal batang , dan dari pangkal batang in inilah tumbuh tunas yang menjadi tumbuhan baru,dan bukan dari umbinya sendiri. 3. Umbi Lapis (bulbus) Umbi lapis ini jika ditinjau asalnya adalah penjelmaan batang beserta daunnya. Umbi ini dinamakan umbi lapis , karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis ,yaitu yang terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak, dan berdaging, merupakan bagian umbi yang menyimpan zat makanan cadangan, sedang batangnya sendirin hanya merupakan bagiam yang kecil pada bagian bawah umbi lapis itu. Pada umbi lapis dapat dibedakan bagian-bagian berikut : - Subang atau cakram (discus) . Bagian inilah yang merupakan batang sesungguhnya , tetapi hanya kecil dengan ruas-ruas yang amat pendek,mempunyai bentuk seperti cakram,padanya terdapat pula kuncup-kuncup. - Sisik-sisik (tunica atau squama ) ,yaitu bagian yang merupakan penjelmaan daun-daunnya,yang menjadi tebal,lunak,dan berdaging , yang seperti lelah disebutkan ,merupakan bagian tempat untuk menyimpan zat makanan cadangan . - Kuncup-kuncupnya (gemmae), yang dapat dibedakan lagi dalam : = Kuncup pokok (gemma bulbi), yang sesungguhnya adalah kuncup ujung, terdapat pada bagian atas cakram yang tumbuh ke atas mendukung daun-daun biasa, serta bunga = Kuncup samping, yang biasanya tumbuh merupakan umbi lapis kecil-kecil , berkelompok di sekitar umbi induknya, bagian ini dinamakan siung (bulbus) atau anak umbi lapis, seperti misalnya pada bawang merah (Allium cepa L.) - Akar-akar serabut terdapat pada bagian bawah cakram. Umbi lapis menurut sifat sisik-sisiknya dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu : Telah dikemukakan, bahwa umbi pada umumnya adalah alat tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Oleh sebab itu jika mulai tumbuh tunas yang baru, timbunan makanan akan berkurang dan akhirnya umbi akan berkeriput sama sekali. Keadaan demikian nyata sekali kelihatan pada ubi yang kasip permanen umbinya,sehingga peranan ubi (Discorea alata L.) hanya menemukan umbi yang telag berkerinyut tanpa isi lagi . C. Alat Pembelit atau Sulur (cirrhus) Yang dinamakan alat-alat pembelit adalah bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spiral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya,yaitu untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan penunjang untuk dapat naik ke atas. Karena tumbuh naik ke atas dengan menggunakan alat-alat dinamakan memanjat, maka alat ini hanya kita jumpai pada tumbuhan yang memanjat saja. Alat-alat ini pada hakekatnya juga merupakan penjelmaan salah satu di antara ketiga bagian pokok tumbuhan, biasanya salah satu diantara ketiga bagian pokok tumbuhan , biasanya merupakan metamorfosis dahan (cabang) , daun , atau sebagian daun saja , dapat pula merupakan metamorfosis akar. Menurut asalnya alat-alat pembelit dapat dibedakan dalam : 1. Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang ) yaitu alat pembelit yang terjadi cabang atau tunas ,yang biasanya terlihat dari tempatnya , yaitu dalam ketiak daun atau berhadapan dengan daun, dan seringkali masih mendukung daun-daun kecil , misalnya pada air mata pengantin (Antigonon leptopus hook et Arn.), markisah (Passiflora quadrangularis L.), anggur (Vitis vinifera L.) 2. Daun pembelit (sulur daun).yaitu alat pembelit yang biasanya merupakan penjelmaan suatu bagian daun, jadi bukan berasal dari daun seluruhnya, ada kalanya bagian yang membelit itu : -Tangkai daunnya, misalnya pada Clematis - Ujung daunnya , misalnya pada kembang sungsang (Gloriosa superba L.) - Ujung ibu tangkau daun pada daun majemuk, misalnya pada kacang kapri (Pisum sativum L. ) 3. Akar pembelit, yaitu akar yang berubah menjadi suatu alat pembelit , seperti misalnya pada Vanilla planifolia Andr. D. Piala (ascidium) dan Gelembung (utriculus) Beberapa jenis tumbuhan memperlihatkan alat-alat dan bentuknya dapat menyerupai piala atau gelembung. Alat-alat tersebut biasanya merupakan mertamorposis daun atau sebagian daun, dan lajimnya bagi tumbuhan yang memiliki digunakan untuk menangkap serangga, jadi alat ini tedapat pada tumbuhan pemakan serangga (insectivora) Piala (ascidium), biasanya merupakan ujung daun yang di ubah menjadi badan menyerupai piala yang lengkap dengan tutupnya. Pada tepi piala terdapat kelenjar madu untung menarik serangga, dan jika serangga sampai tegelincir masuk ke dalam piala, oleh zat-zat (enzima) yang di keuarkan oleh kelenjar yang terdapat pada dinding sebelah dalam piala, akan di cernakan dan dapat di serapkan untuk kepentingan kehiupan tumbuhan. Piala antara lain terdapat pada kantong semar (Nepernthes ampullaria Jack.). Gelembung (utriculus), terdapat pada tumbuhan pemakan serangga yang hidup di air, misalkan rumput gelembung (Ultricularia flexuosa Vahl.). Bagi tumbuhan ini gelembung itu merupakan semacam bubu untuk menangkap serangga kecil-kecil yang hidup didalam air. E. Duri (spina) Di samping bermacam-macam alat tersebut diatas, yang umumnya merupakan metamorfosis bagian-bagian pokok tumbuhan, masih harus kita sebut duri-duri yang dapat kita jumpai pda berbagai jenis tumbuhan, dan menuut asalnya duri dapat dibedakan dalam : 1. Duri yang merupakan metamofosis salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu biasanya sukar ditinggalkan dari batang, dan jika dapat di tinggalkan akan menimbulkan bekas yang berupa luka. Duri yang demikian ini sering kali dinamakan pula duri sejati. Menurut asalnya dapat bedakan dalam: Duri dahan (spina caulogenum), jika merupakan penjelmaan cabang atau dahan, misalnya pada bogenvil (Bougainvillea spectabilis Willd.). Bagian tengah terdiri atas kayu yang bersambungan dengan bagian kayu dalam batang; duri daun (spina phyllogenum), yaitu duri yang merupakan metamorfosis daun, seperti terdapat pada kaktus (Cactus, Opuntia, dll). Bawasanya duri ini berasal dari daun, dapat terlihat dari adanya kuncup atau tunas yang keluar dari ketiaknya. Duri akar (spina rhizogenum), yaitu akar-akar yang menjadi keras dan mempunyai ujungujung yang tajam, seperti misalnya terdapat pada gembili (Dioscorea aculeate L.) dan gelombang (Dioscorea bulbifera L.). Duri daun penumpu (spina stipulogenum), yaitu dari yang berasal dari daun penumpu, dan oleh sebab itu seringkali teredapat dalam jumlah sepasangdi kanan-kiri suatu daun atau metamorfosisnya, terdapat misal pada susuru (Euphorbia trigona Haw.) 2. Duri yang tidak merupakan metamorfosis suatu alat ,melainkan hannya merupakan semacam alat tambahan, jadi hannya menempel pada kulit, oleh sebab itu sering dinamakan juga duri kulit atau duri tempel (aculeus). Karena duri ini sebenarnya hanya merupakan alat tambahan saja selanjutnya nanti akan di uraikan di bawah pasal berikut. F. Alat-alat tambahan (organa accessoria) Permukaan tubuh tumbuhan atau bagian-bagiannya tidak selalu kelihatan licin, tetapi permukaan tadi dapat memperlihatkan penjolan-penjolan atau penonjolan yang sangat beraneka rupa bentuk dan susunannya. Alat-alat ini tidak pernah merupakan penjelmaan salah satu dari ketiga bagian pokok tersebut dimuka, oleh sebab itu dinamakan alat-alat tambahan atau umbai-umbai. Bergantung pada susunan dalamnya, alat-alat ini dapat dibedakan dalam tiga golongan : 1. Papila (papillae), yaitu penjolen-penjolen pada permukaan suatu alat, yang hanya merupakan peninggian dinding sel yang sebelah luar. Papila ini menyebabkan alat-alat yang memilikinya jika diraba akan terasa halus seperti beledru,biasanya terdapat pada daun mahkota bunga, misalnya pada bunga telang (Clitoria ternatea L.) rambut-rambut pada biji kapas dan bulu-bulu akar sesungghny adalah papilla ,tetapi karena panjangnya menjdi seperti rambut atau bulu-bulu. 2. Rambut-rambut atau trikoma (trichoma),yaitu alat-alat tambahan yang berupa rambut-rambut atau sisik-sisik, yang pada pembentukannya hanya kulit luar tubuh tumbuhan saja yang ikut mengambil bagian, oleh sebab itu alat-alat ini biasanya sanagat mudah di tinggalkan. Trikoma pada tumbuhan dapat berupa: - Sisik bulu (ramentum), ialah buu-bulu yang pipih yang menutupi batang atau bagian-bagian tumbuhan yang lain,terdapat misalnya pada pakis biji haji (Cycas rumphii Miq), - Sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih menempel rapat pada alat-alat tumbuhan, misalnya daun atau tangkai daun, terdapat misalnya pada sisi bawah daun durian (Durio zibethinus Murr.) - Bulu-bulu atau rambut halus (pilus capitatus Bulu-bulu atau rambut ini sangat bermacammacam bentuk dan susunannya,ada yang bercabang, ada yang seperti bintang (misalnya pada daun waru (Hibiscus tiliaceus L.) dan bermacam-macam bentuk lainnya. - Rambut kelenjar (pilus capitatus). Bentuknya seperti bulu-bulu umumnya, tetapi bagian ujungnya dapat dikeluarkan suatu zat, misalnya semacam resin, seperti terdapat pada daun tembakau (Nicotiana tambacum L.) rasa berperekat pada daun tembakau jika diraba, disebabkan oleh semacam resin yang dikeluarkan oleh rambut-rambutnya, yang disini bekerja sebagai kelenjar. CATATAN: Bertalaian dengan beraneka ragamnya bentuk dan susunan rambut-rambut dalam melukiskan bagian yang berambut, tidak lagi di sebut macamnya rambut, melainkan sifatnya , terutama bagaimana rasanya pada tangan jika bagian yang berambut tadi diraba. Untuk kepentingan ini dapat dipakai istilah-istilah: - Berambut (pilosus), jika rambut halus dan agak jarang atau sama lain, Berambut pendek (pilosellus) Berambut bintang (stellato-pilosus), jika rambutnya seperti bintang Berambut halaus (pusbescens), jika sifat rambut seperti bulu-bulu pada burung yang masih muda. Berambut halus pendek (puberulus) Berambut halus panjang (villosus), jika diraba seperti vilt (laken) Berambut kasar (hirtus atau hirsutus) Berambut kasar pendek (histellus) Berambut panjang ,keriting seperti bulu domba (lanatus atau lanuginosus) Seperti vilt (tomentosus), kalau pendek (tomentellus) Seperti sutera (sericeus) Seperti sikat (hipidus), jika rambut –rambut kaku seperti sikat, Seperti beludru (velutinus), rambutnya amat rapat, pendek dan halus Berambut kaku, rapat (strigosus) Berambut keras dan tajam seperti duri, (setosus), jika rambutnya pendek (setulosus) 3. Emergensia (emergentia), yaitu alat-alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas bagian-bagian kulit luar, akan tetapi bagian yang lebih dala daripada kulit luar ikut pula mengambil bagian dalam pembentukannya. Yang digolongkan dalam emergensia yaitu : - Rambut-rambut gatal atau perangsang (stimulus), yaitu rambut-rambut yang ujungnya mudah patah dan jika sudah patah ujungnya menjadi alat semacam jarum penyuntik yang tajam, mudah menusuk kulit dan melalui liang pada ujungnya tadi ke dalam kulit dimasukkan zat-zat yang memberikan rasa gatal dan panas, seperti misalnya paada daun kemaduh (Laporta stimulus Miq.) - Duri temple (aculeus), duri yang mudah ditinggalkan dari alat yang mendukungnya, terdapat misalnya pada mawar (Rosa sp.) pohon randu (Ceiba pentandra Gaertn.). Alat-alat tambahan bagi tumbuhan dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda, antara lain : sebagai pelindung terhadap gangguan binatang, yaitu berupa duri-duri, rambut-rambut gatal, sebagai pelindung terhadap kekeringan, penguapan air yang terlalu besar, misalnya rambutrambut pada kaktus sebagai alat untuk penyerapan air dan zat-zat makanan, yaitu bulu-bulu akar sebagai alat untuk pemencaran (dispersal) biji, misalnya rambut-rambut pada biji kapas (Gossypuium sp.) sebagai alat untuk pernafasan, yaitu lentisel. BAB III PENUTUP Kesimpulan Kuncup merupakan bagian tumbuhan yang sesungguhnya adalah calon tunas, jadi terdiri atas calon batang beserta calon daun-daunnya. Kuncup lazimnya dilindungi oleh alat-alat seperti rambutrambut, sisik-sisik, daun penumpu dll. Rimpang, Umbi, dan Umbi Lapis adalah metamorphosis (penjelmaan, perubahan bentuk) batang dan/atau akar/daun. Alat-alat ini merupakan badan yang membengkak dan umumnya menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. alat-alat pembelit adalah bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spiral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya,yaitu untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan penunjang untuk dapat naik ke atas. Beberapa jenis tumbuhan memperlihatkan alat-alat dan bentuknya dapat menyerupai piala atau gelembung. Alat-alat tersebut biasanya merupakan mertamorposis daun atau sebagian daun, dan lajimnya bagi tumbuhan yang memiliki digunakan untuk menangkap serangga, jadi alat ini tedapat pada tumbuhan pemakan serangga. Duri yang merupakan metamofosis salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu biasanya sukar ditinggalkan dari batang, dan jika dapat di tinggalkan akan menimbulkan bekas yang berupa luka. Permukaan tubuh tumbuhan atau bagian-bagiannya tidak selalu kelihatan licin, tetapi permukaan tadi dapat memperlihatkan penjolan-penjolan atau penonjolan yang sangat beraneka rupa bentuk dan susunannya. DAFTAR PUSTAKA Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan : Gajah Mada University Press. Yogyakarta.