BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan-persaingan di dunia bisnis sekarang ini memang semakin cepat dan ketat. Apalagi dengan perkembangan jaman yang semakin canggih, khususnya dalam dunia Teknologi Informasi. Banyak para perusahaan-perusahaan maupun perorangan dalam memajukan bisnisnya telah memanfaatkan teknologiteknologi tersebut guna mencapai targetnya. Teknologi Internet merupakan salah satu sasaran utama yang dipakai perusahaan maupun perorangan dalam dunia persaingan ini. Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi, alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi yang potensial dan lain lainnya. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa ‘Digital Marketing’. Pada awal penerapan electronic commerce yang bermula di awal tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer (EFT). Saat itu penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan 1 2 menengah kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga muncullah yang dinamakan EDI (Electronic Data Interchange). Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat perusahaan-perusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga-lembaga keuangan hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi telekomunikasi. Bukan informasi baru bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar, termasuk pasar bagi kegiatan perdagangan elektronik, atau yang disebut e-commerce. Hingga akhir tahun 2015 kemarin, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat bahwa terdapat 93,4 juta pengguna internet di Indonesia dan 7,4 juta di antaranya adalah konsumen online shop dengan total nilai transaksi e-commerce sebesar $3,5 milliar. Kominfo memperkirakan jumlah online shopper akan meningkat menjadi 8,4 juta orang dengan nilai transaksi hingga $4,89 miliar di sepanjang tahun 2016 ini. Potensi besar tersebut belum didukung dengan peraturan perundangundangan yang memadai karena belum ada peraturan yang secara khusus diterbitkan untuk mengatur sektor e-commerce. Terdapat Peraturan Pemerintah tentang E-Commerce sebagai peraturan pelaksana dari Undang-Undang No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan yang berfungsi sebagai aturan yang digunakan penjualan melalui internet. Electronic Commerce (e-commerce) sangat mendukung dalam peningkatan, pengembangan suatu perusahaan. Dengan adanya e-commerce akan dapat 3 memberikan suatu kelayakan bagi pihak manajemen dalam memproses berbagai sumberdaya yang digunakan. Diantara sumberdaya tersebut, e-commerce merupakan pendukung manajemen dalam proses pemasaran untuk mencapai tujuan. Hal tersebut dikarena e-commerce dapat merubah bentuk pelayanan yang semula harus datang langsung ke suatu instansi yang dituju ataupun melalui via telepon, tapi sekarang menjadi pelayanan yang on-line disetiap waktu dimanapun berada sehingga dapat memudahkan dalam menangani segala transaksi. Tampilan media e-commerce menjadikan pelanggan dapat leluasa melihat segala aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam memasarkan produknya. Pemasaran terbentuk karena adanya aset yang unik sehingga menjadi sebuah jaringan pemasaran yang terdiri dari perusahaan dan pemercaya (stake horder) pendukung, karyawan, pemasok distribusi, pengecer, agen periklanan dan sebagainya seiring dengan langkah perusahaan membangun hubungan timbale balik yang saling menguntungkan. E-commerce dengan manajemen perusahaan sangat erat kaitannya, karena disini e-commerce berperan sebagai sarana pendukung pemasaran untuk menyampaikan informasi demi mencapai tujuan. Di Jawa Barat Khususnya bandung banyak bisnis pakaian dan hijab. Karena bandung merupakan kota fashion, sehingga banyak pengusaha muda memulai bisnis tersebut. Bisnis pakaian dan hijab saat ini menjadi trend karena banyaknya orang yang berhijab sehingga semakin banyak produksi hijab dan pakaian muslimah. Untuk mempermudah penjualan barang tersebut, sehingga membutuhkan sebuah media penampung yang cepat dan terpercaya untuk menjual barang. 4 Sumber : Divisi marketing butik radestri Gambar 1.1 Persentase bisnis hijab yang ada di Jawa Barat Butik radestri adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan pakaian dan hijab. Adapun produk yang dijual adalah untuk pakaiannya berbahan dasar jeans yang kemudian dilukis dan hijabnya dari berbagai macam jenis kain, disesuaikan dari kebutuhan konsumen. Butik radestri merupakan salah satu butik yang menjual pakaian dan hijab di bandung. Sumber : Divisi marketing butik radestri Gambar 1.2 Penjualan Melalui Media Sosial 5 Butik radestri juga menerima banyak pemesanan dari seluruh daerah yang ada di Indonesia. Butik radestri juga mempunyai dua cabang yaitu cabang Semarang dan Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Butik radestri belum mempunyai sarana pemasaran yang belum dibilang baik. Dikarenakan selama ini butik radestri hanya melakukan penjualan melalui media sosial, dan penjualan melalui reseller. Sehingga produknya belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Tabel 1.1 Hasil Penjualan Selama 5 Tahun Terakhir Jumlah produk yang terjual Tahun Omset pertahun Pakaian Hijab 2011 1.440 pcs 360 Rp 522.000.000 2012 576 pcs 600 Rp 231.600.000 2013 2.700 pcs 480 Rp 969.000.000 2014 4.800 pcs 180 Rp 168.009.000.000 2015 3.000 pcs 240 Rp 105.012.000.000 Sumber : Divisi Marketing Butik Radestri Pada tabel 1.1 diatas jelas terlihat butik radestri banyak mengalami penurunan omset penjualan. Dalam 5 tahun terakhir ini Butik Radestri banyak mengalami penurunan omset, Sehingga berpengaruh terhadap sistem penjualan yang berakibat kerugian yang cukup besar. Hal ini tidak lepas dari hambatan eksternal, dampak krisis global, dan hambatan-hambatan yang lain terjadi dilapangan. Melalui perkembangan zaman, teknologi yang digunakan juga semakin canggih. Maka banyak yang menggunakan media online sebagai sarana perdagangan. Dikarenakan setiap orang sudah mempunyai gadget. Sehingga 6 membuka situs e-commerse untuk membeli sesuatu menjadi hal yang biasa. Maka berbisnis dengan menggunakan e-commerse ini sangat efektif dan menguntungkan. E-commerse merupakan suatu kebutuhan dalam setiap usaha. Agar dapat bersaing secara global dan lebih dikenal di kalangan masyarakat. Tabel 1.2 Studi Awal Kondisi Butik Radestri dari sisi Technoware, Humanware, Infoware, Organiware Technoware Humanware Infoware Organiware Hardware Perangkat Komputer Berjumlah 2 Unit PC dan 2 Unit Laptop untuk pembelian secara online dan administrasi Koneksi LAN dan WLAN menggunakan Kabel UTP dan Fiber Optic dengan kapasitas bandwith 512 mbps, sudah dapat mendukung penerapan IT bagi seluruh user. Software OS Windows 8,(32 dan 64 bit) Kemampuan Keseluruhan Belum adanya dalam penguasaan pengelolaan data struktur organisasi SI sebagai dan informasi yang bertanggung pelaksana masih bersifat jawab dalam manajerial, manual dengan operasional SI dan pengelola data menggunakan prosedur dan informasi, MS.Office pelaksanaan operator data operasional entry belum Penanganan TI memiliki tenaga ditangani oleh 1 ahli dalam bidang orang petugas IT. data dan informasi 7 Dengan memanfaatkan Teknologi Internet ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang ada di butik radestri tersebut. Kehadiran Internet yang walaupun masih merupakan industri baru yang dalam fase pertumbuhan, yang masih terus berubah serta penuh ketidakpastian, telah memperkokoh keyakinan akan pentingnya peranan teknologi dalam pencapaian tujuan financial perusahaan melalui modifikasi dan efisiensi proses bisnis, yaitu dengan memanfaatkan E-Commerce. Kemampuan Internet untuk menjangkau pelanggan baru dan penghematan biaya yang cukup signifikan untuk distribusi dan pelayanan pelanggan merupakan keuntungan yang bisa didapat perusahaan dengan memindahkan roda nilai commerce ke media Internet. E-Commerce merupakan salah satu keunggulan dari Internet, hingga akhirnya di era sekarang ini (banyak disebut dengan era digital) nampaknya tiada hari yang terlewatkan tanpa mendengar atau membaca kata E-Commerce di berbagai media informasi. Dengan menjual produk melalui sistem E-Commerce, maka pihak produsen (butik radestri) akan lebih yakin bahwa produknya akan lebih diminati atau dikenal oleh konsumen diseluruh dunia. Dengan adanya fasilitas E-Commerce di Internet ini merupakan suatu pemecahan masalah bagi para konsumen, khususnya konsumen butik radestri yang mempunyai kesibukan dalam kegiatan sehari-harinya atau berada jauh dari produsennya, sehingga tidak sempat untuk berbelanja atau mendapatkan barang secara langsung ke toko-toko atau produsen barang (Butik Radestri). Seorang konsumen bisa melakukan semua transaksinya, hanya dengan mengexplore website E-Commerce dengan komputernya dirumah yang tersambung ke jaringan 8 Internet, tanpa harus bersusah payah datang ketempat penjualnya atau produsennya (butik Radestri). Maka dari itu butik radestri ingin memperluas daerah pemasaran produk dan memudahkan pembeli untuk memilih dan memesan produk tersebut. Sehingga dapat meningkatkan omset penjualan butik dan memperluas pasar. Perancangan ini dibuat dengan upaya meningkatkan penjualan yang efektif dan memberi kemudahan bertransaksi secara online kepada pembeli. Untuk mengatasi masalah yang dihadapi butik radestri. Maka diangkatlah judul E-commerce dalam upaya peningkatan hasil penjualan di butik Radestri. 1.2 Fokus Penelitian 1. Pembahasan lebih difokuskan pada proses yang akan dilakukan pada perancangan E-commerce. 2. Hasil dari penelitian berupa E-commerce dapat meningkatkan hasil penjualan produk yang ada pada butik radestri. 3. Metode Cost Benefit Ratio yang akan digunakan untuk pembuktian Ecommerce dalam upaya peningkatan hasil penjualan. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu: 1. Bagaimana profil butik radestri. 2. Bagaimana sistem penjualan yang sedang berjalan pada saat ini. 9 3. Bagaimana permasalahan dalam sistem penjualan yang dihadapi oleh butik Radestri. 4. Bagaimana E-commerce dapat meningkatkan hasil penjualan. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan dan mengetahui : 1. Profil butik radestri. 2. Sistem penjualan yang sedang berjalan pada saat ini. 3. Permasalahan dalam sistem penjualan yang dihadapi oleh butik Radestri. 4. E Commerce dapat meningkatkan hasil penjualan. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan masalah penelitian tersebut, manfaat dalam penerapan sistem informasi yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1.5.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah : 1. Hasil Penelitian diharapkan akan berguna dalam mengembangkan ilmu pengetahuan baru pada setiap pengusaha untuk menggunakan E-commerce. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti empiris untuk penelitian dimasa yang akan datang maupun pembanding bagi peneliti yang melakukan penelitian yang sama. 10 1.5.2 Manfaat Praktis Manfaat Praktisi dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini mengungkapkan E-commerce dalam upaya peningkatan hasil penjualan di butik Radestri. 2. Bagi bidang penjualan penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi butik Radestri dalam mempromosikan dan menjual barang secara cepat dan akurat.