karakteristik pasien ulkus dekubitus yang di

advertisement
Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
Pelayanan
Neurointervensi dan
Terapi Stroke / 02
Juli 2014 Vol.18 No. 3
Pengobatan
Metode Stem
Cell / 04
Program Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien / 26
ISSN : 14106450
Direktur dan Jajaran Direksi RSUD Dr. Soetomo serta Redaksi Majalah Mimbar
Mengucapkan : Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H
Maaf Lahir dan Batin
HALAL BIHALAL 1 Syawal 1435 H, RSUD Dr. Soetomo
Kamis, 7 Agustus 2014
Foto bersama Direktur dan Jajaran Direktur serta pejabat Struktural RSUD Dr. Soetomo.
Acara Hiburan diantaranya Group Karawitan Widioraras RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Juga dimeriahkan oleh group Srimulat Surabaya Bambang Gentolet, dkk. Serta Nasyid Fatwa Voice.
daftar isi
juli 2014 Vol. 18 No. 3
02
ARTIKEL KESEHATAN
1. Pelayanan Neurointervensi dan Terapi Stroke
2. Pengobatan Metode Stem Cell
3. Implantasi Koklea, Pilihan untuk pasien dengan
gangguan pendengaran pada kedua telinga
4. Deteksi Dini Diabetes Melitus Tipe 1 Anak
5. Karakteristik Pasien Ulkus Dekubitus yang di
rawat oleh Departemen/ SMF Ilmu Bedah Plastik
Rekonstruksi dan Estetik RSUD Dr. Soetomo
6. Gangguan Pendengaran pada penderita MDR-TB
7. Hanging
18
•
•
39
40
Urap Ketan Kacang
Tolo
Kue Thok
RUANG UNIK & LUCU
kuis mimbar
COVER :
Penerimaan Sertifikat Akreditasi
RS versi 2012 Tingkat Paripurna
diterimakan lagsung oleh
Gubernur Jawa Timur Soekarwo
didampingi oleh Wakil Gubernur
kepada Direktur RSUD Dr.
Soetomo dr. Dodo Anondo,
MPH.
SEPUTAR SOETOMO
Dari Redaksi
1.
2.
3.
4.
5.
Selamat berjumpa kembali di Mimbar Juli 2014 Volume 18 ini,
tidak terasa 18 tahun yang lalu dibulan Agustus tampil kembali
Mimbar dalam penampilan baru yang sebelumnya mati suri lama.
Selamat untuk kita semua bahwa RSUD Dr. Soetomo telah
dapat lulus Akreditasi RS versi 2012 Tingkat Paripurna, berlaku
sampai dengan 16 Desember 2016. Tidak berarti kita telah selesai
urusan akreditasi tersebut, tetapi kita harus dapat meningkatkan
upaya untuk menjadi lebih baik, memperbaiki kekurangankekurangan kita dan yang terpenting adalah pola kerja kita di
RS yang kita cintai ini membudaya tetap sesuai yang ditentukan
akreditasi agar RS kita menjadi pemuka dalam pelayanan, pemuka
dalam pendidikan dan pemuka dalam penelitian.
Banyak yang masih menarik untuk dibaca terutama
artikel kesehatan yang banyak peminat bacanya. Pelayanan
Neurointervensi dan terapi stroke serta pengobatan metode
Stem Cell menjadi andalan baru di RS kita untuk diketahui kita
semua.
Selamat membaca dan jangan lupa mengisi sudoku obat anti
pikun.
6.
7.
26
38 RUANG WANITA
Seputar Soetomo Pelantikan Pejabat Baru Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Strategis
HUT yang ke 1 kembar siam Buka Puasa Bersama oleh Dharmawanita
Persatuan
Lomba Klomca KSPR
HUT RI 17 Agustus 2014
SEKILAS INFO
Susunan Redaksi
Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo
Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar
Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra.
Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr.,
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
Masalah Kesehatan berhubungan dengan
komputer
A sampai Z Makanan Pencegah Penuaan Dini
Cholesterol Checklist
Yang Harus Diperhatikan Tentang Menyusui
Pasukan Gizi RS
SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.
Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas
Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas
Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS
Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama
Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.
Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123
• eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id •
37
Foto-foto : ZM
RUANG SENI
1. Kata-kata mutiara bijak dan motivasi Mario
Teguh
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah,
pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang
menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah,
tanpa mengubah isi.
juli 2014 mimbar 1
artikel kesehatan
PELAYANAN NEUROINTERVENSI DAN TERAPI STROKE
Achmad Firdaus Sani, Yudhi Adrianto
Departemen Neurologi FK Unair/RSUD Dr. Soetomo Surabaya
N
eurointervensi merupakan salah satu divisi di
Departemen Neurologi FK Unair/RSUD Dr. Soetomo
Surabaya. Neurointervensi adalah suatu tindakan
diagnostik dan terapi dengan menggunakan kateter melalui
pembuluh darah (endovaskuler) untuk penyakit yang
berhubungan dengan neurovaskuler baik cerebral maupun
spinal. Prosedur ini umumnya dilakukan dengan kateterisasi
melalui arteri femoralis, dengan anastesi lokal atau maupun
general jika diperlukan. Prosedur neurointervensi di RSUD
Dr. Soetomo dilakukan di Instalasi Diagnostik dan Intervensi
Kardiovaskuler (IDIK), dimana saat ini IDIK memiliki dua
perangkat alat dan ruang kateterisasi.
Tindakan neurointervensi yang berhubungan dengan
diagnostik telah dilakukan cukup lama, namun untuk
prosedur terapi berkembang sangat cepat dalam 15 tahun
terakhir. Hal ini berkaitan dengan perkembangan teknologi
device endovaskuler, seperti microcatheter, microwire, coil,
balon, stent , serta device lainnya. Dengan perkembangan
luar biasa pada device, tehnik-tehnik baru dalam tindakan
intervensi juga semakin berkembang. Saat ini, dengan
semakin banyaknya neurolog yang melakukan prosedur
neurointervensi, semakin banyak pula kasus neurovaskuler
yang dapat di diagnose dan ditangani dengan baik.
Stroke merupakan penyebab kematian terbesar
kedua di Asia berdasarkan data terakhir pada tahun 2011,
sedangkan di Indonesia data dari Departemen Kesehatan
menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian
pertama. Paradigma penanganan stroke berubah setelah
terapi trombolisis intra vena di-approve oleh FDA (Food
and Drug Administration), dan terapi trombolisis semakin
agresif dilakukan dengan prosedur neurointervensi berupa
intra arterial trombolisis maupun mechanical trombectomy.
Tindakan prevensi pada stroke juga merupakan prosedur
yang rutin dilakukan dalam tindakan intervensi yaitu berupa
stenting pada arteri carotis maupun arteri vertebralis.
Tindakan neurointervensi yang saat ini banyak
dilakukan di Surabaya adalah pada prosedur pada kasus
stroke infarction,coiling aneurisma pada kasus perdarahan
subarakhnoid, embolisasi Brain AVM, embolisasi tumor
intra dan ekstracranial preoperasi, Spinal AVM dan Arterial
Dural Fistula, dan beberapa prosedur lainnya. Jenis penyakit
neurovaskuler dan ragam tindakan yang bisa dilakukan bisa
dilihat pada tabel di bawah ini.
Jenis penyakit/disease
Stroke Iskemik Akut
Prevensi stroke sekunder
Cerebral & Spinal AVMs
Aneurysma Serebral
Tumor pada Skull base
Vasospasme pada SAH
Dural AVFs
Vascular Malformation Head
& Neck
Cerebral venous thrombosis
2 mimbar juli 2014
Jenis intervensi
Trombolisis Intravena, Trombolisin
intra-arterial selektif, Mechanical
Thrombectomy
Stenting dan angioplasty Carotid,
vertebral dan intrakranial
Embolisasi Intra Arterial
Coiling, Parent vessel occlusion
Embolisasi Pre-Operasi
Selective chemical spasmolysis,
Angioplasty spastic vessel
Embolisasi Transvenous/Transarterial
Embolisasi Transarterial
Terapi trombolitik selektif
Transvenous
Beberapa contoh kasus yang telah ditangani oleh
divisi neurointervensi dapat dilihat dari deskripsi kasuskasus berikut.
1. Coiling Aneurisma pada stroke perdarahan
subarakhnoid
Seorang anak, usia 5 tahun dengan kejang. Pada CT
scan kepala ditemukan perdarahan subarachnoid akibat
aneurysma. Untuk mencegah terjadinya perdarahan
ulang, dilakukan prosedur neurointervensi berupa coiling
aneurysma. Berikut gambaran angiografi sebelum dan
setelah coiling.
2. Embolisasi AVM pada kasus perdarahan intra
serebral
Seorang anak usia 14 tahun dengan perdarahan
intrakranial akibat malformasi pembuluh darah otak (AVM).
Untuk mencegah terjadinya perdarahan ulang dilakukan
embolisasi pada AVM dengan tehnik neurointervensi.
Berikut gambaran angiografi sebelum dan setelah
embolisasi.
3. Embolisasi Carotis Cavernous Fistula Pasca
Trauma Kepala
4. Embolisasi Tumor Pre-Operasi
Seorang laki-laki, 50 tahun, meningioma retro-orbita,
dilakukan preop embolisasi. Tindakan operasi dilakukan
oleh tim Bedah saraf, Mata dan Bedah Kepala-Leher.
Berikut sebelum dan setelah operasi, serta embolisasi
sebelum operasi.
5. Stenting untuk prevensi stroke berulang
Seorang laki-laki, 52 tahun dengan vertigo dan stroke
pada cerebellum. Didapatkan stenosis pada ostium a.
vertebralis kiri. Untuk mencegah stroke ulang, dilakukan
stenting pada ostium a. Vertebralis kiri. Berikut sebelum dan
setelah stenting.
Prosedur neurointervensi dapat dilakukan secara baik
dengan kerjasama dengan departemen lain yang berkaitan
dengan penyakit-penyakit neurovaskuler seperti anastesi,
bedah saraf, radiologi, kardiologi, THT, Mata, serta bagian
lain yang berhubungan.
Penutup
Pelayanan neurointervensi dan terapi stroke secara
terpadu saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat.
Dengan adanya perkembangan tekhnologi kedokteran,
kasus neurovaskuler dan stroke semakin banyak terdiagnosa,
dengan demikian juga mendapatkan pelayanan dan modalitas terapi yang tepat dan adekuat. Saat ini, RSUD
Dr. Soetomo/FK Unair, khususnya divisi neurointervensi
Departemen Neurologi telah menjadi salah satu pusat
rujukan dan pelayanan neurointervensi terkemuka di
Indonesia.
juli 2014 mimbar 3
artikel kesehatan
PENGOBATAN METODE STEM CELL
Oleh : Dr. Purwati, dr, SpPD, FINASIM - Instalasi Bank Jaringan/Surabaya Regenerative Medicine Centre
S
tem cell merupakan hal yang tergolong baru dalam
dunia kedokteran. Stem cell disebut juga sel punca
atau sel induk merupakan pengobatan regenerative
(Regenerative medicine) yakni suatu usaha inovasi intervensi
medis yang berusaha memperbaiki kerusakan tubuh
meliputi repair, replace, restore and regenerate kerusakan
jaringan dan organ. Regenerative medicine juga melibatkan
usaha untuk meningkatkan pertumbuhan jaringan dan
organ di laboratorium, serta implantasi jaringan dan organ.
Sekarang ini stem cell masih dalam tahap pengembangan,
baik di Negara maju ataupun berkembang. Agar tidak
tertinggal, Indonesia pun mulai mengembangkan metode
pengobatan stem cell. Sejak tahun 2010, RSUD Dr. Soetomo bersama dengan
ITD (Institute of Tropical Disease) dan Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga (FK Unair) membentuk Surabaya
Regenerative Medicine Centre sebagai Pusat Stem Cell.
Dimana untuk proses riset dasar in vitro di laboratorium dan
animal study dilakukan di ITD Unair. Proses ini bertujuan
untuk memantapkan stabilitas dan keamanan sel sebelum
diaplikasikan ke pada pasien. Setelah sel stabil dan aman
maka proses selanjutnya adalah isolasi dan culture stem cell
yang dilakukan di Instalasi Bank Jaringan RSUD Dr. Soetomo
untuk kemudian diaplikasikan kepada pasien.
Macam Stem Cell
Sumber stem cell bisa berasal dari diri sendiri (Autologus),
dari orang lain (Allogenic), dan dari hewan (Xenogenic). Untuk
Allogenic terbagi lagi menjadi Adult stem cells dan Embryonic
4 mimbar juli 2014
stem cells.
Adult stem cell bisa didapatkan dari sumsum tulang
(bone marrow), jaringan lemak (adipose), darah tepi/
PBMCS (Peripheral Blood Mononucleated Cell), jaringan
kulit dan Umbilical Cord Blood Cells (UMCB). Adult stem
cell bersifat multipotent yakni dia bisa berpoliferasi dan
berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel yang ada
di dalam tubuh. Sifat stem cell ini disebut homing dan
plasticity.
Sementara Embryonic stem cell berasal dari embrio
manusia yang bisa didapatkan melalui aborted fetuses
(cadaveric stem cell), discarded embryos (in vitro fertilization),
dan research embryos (created in laboratory). Meski
embryonic stem cell memiliki kelebihan pluripotent yakni
bisa berdiferensiasi menjadi 3 lapisan atau germinal layer
(ectoderm, mesoderm dan endoderm), namun sel ini juga
mempunyai sifat highly immune rejection (penolakan yang
tinggi terhadap imunitas) serta mempunyai potensi untuk
terjadinya cancer atau teratoma sebesar 10%.
Oleh sebab itulah, Surabaya Regenerative Medicine
Centre menggunakan stem cell yang berasal dari Autologus
dan Allogenic yang berasal dari adult stem cells karena
relatif lebih aman. Manfaat Stem cell
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa stem
cell atau sel punca memiliki sifat homing dan plasticity
yang berarti ketika stem cell dimasukkan ke dalam tubuh
dia akan mencari daerah cedera dan akan berpoliferasi
dan berdiferensiasi menjadi jaringan sesuai dengan
lingkungan tempat dia tumbuh. Melalui sifat stem cell ini
bisa dilakukan penyembuhan pada kerusakan organ dan
jaringan berbentuk regenerasi atau perbaikan (repair).
Regenerasi merupakan tujuan utama pada terapi
dengan sel punca. Perbaikan (repair) akan menghasilkan
jaringan ikat yang mengisi atau menggantikan bagian
organ / jaringan yang rusak. Hal ini terjadi karena sel dan
jaringan yang terbentuk untuk mengisi bagian organ /
jaringan yang rusak sama seperti sel atau jaringan aslinya.
Kegunaan stem cell dapat untuk mengatasi berbagai
macam penyakit terutama penyakit degenerative dan
penyakit-penyakit lainnya seperti autoimmune diseases
maupun keganasan atau cancer.
Hingga saat ini Surabaya Regenerative Medicine
Centre melalui Instalasi Bank Jaringan RSUD Dr. Soetomo
telah menangani 80 pasien dengan berbagai penyakit
menggunakan metode stem cell, yaitu :
•
•
•
•
•
•
•
•
Diabetes Mellitus (DM)
Kanker padat dan
kanker darah (leukemia,
MM, dll)
Stroke
Penyakit jantung
Kelainan retina
Wound
Cartilage
Bone
•
•
•
•
•
•
•
•
Plexus repair
Infection (Sepsis)
Autoimmune diseases
(Spondiloarthropathy)
Tendon repair
Parkinson
Cerebral Palsy (CP)
Osteoarthritis
Rheumathoid Arthritis,
dll
Selain untuk regenerasi dan perbaikan, stem cell juga
digunakan untuk peremajaan, seperti peremajaan kulit.
Terkait dengan manfaat ini program kedepannya, Surabaya
Regenerative Medicine Centre akan mengembangkan produk
stem cell untuk kecantikan berupa serum anti-aging (awet
muda). Pengembangan ini sekarang dalam tahap trial
(percobaan) dan diharapkan nantinya produk tersebut
dapat diproduksi secara massal.
Alur Pelayanan Stem Cell
1. Dokter spesialis mengajukan kepada Pusat Kedokteran
Regeneratif & Stem Cell untuk terapi stem cell bagi
pasiennya, atau pasien datang langsung ke Pusat
Kedokteran Regeneratif & Stem cell akan dirujuk ke
dokter spesialis sesuai dengan bidang ilmunya.
2. Setelah di evaluasi oleh dokter spesialis terkait, Pusat
Kedokteran Regeneratif & Stem cell akan membentuk
tim terkait untuk mengkaji prosedur pemberian terapi
stem cell.
3. Pelayanan terapi stem cell.
4. Evaluasi dan monitoring oleh dokter spesialis dan Pusat
Kedokteran Regeneratif & Stem cell
Informasi tentang Stem cell :
Pusat Kedokteran Regeneratif
Sekretariat :
Instalasi Bank Jaringan dan Sel
RSUD Dr. Soetomo
Jl. Mayjen Prof Dr. Moestopo 6-8
Telp : 031 5038335, 5501525 ext. 3436 Surabaya 60286
Sementara
untuk
pengobatan stem cell bagi
pasien gagal ginjal saat ini
masih dalam tahap evaluasi.
Karena
stem
cell
merupakan
pelayanan
berbasis
riset
maka
perkembangan
masingmasing pasien harus selalu
dipantau, dievaluasi, dan
dicatat.
Keberhasilan
pengobatan ini berbeda
pada tiap pasien tergantung
dari respon si pasien dan
stadium penyakitnya, rata –
rata keberhasilannya saat ini
70% - 80%.
Standard terapi stem
cell adalah antara 3 – 5
kali suntik dengan sela
satu bulan dan bila hasil
evaluasi bagus selanjutnya
pasien cukup setahun sekali
suntik. Biaya per satu kali
pemberian suntik adalah
Rp. 35 juta – 50 juta. juli 2014 mimbar 5
artikel kesehatan
IMPLANTASI KOKLEA, PILIHAN UNTUK PASIEN DENGAN
GANGGUAN PENDENGARAN PADA KEDUA TELINGA
Oleh : Haris M Ekorini
Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
FK Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo Surabaya
PENDAHULUAN
Gangguan pendengaran merupakan penyebab yang
cukup banyak terjadi pada bayi baru lahir. Berdasarkan Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran (19941996) diketahui angka morbiditas telinga 18.5 %, sedangkan
prevalensi gangguan pendengaran dan ketulian masing
masing 16.8 % dan 0.4 %. Bila saat ini jumlah penduduk
Indonesia saat ini adalah 214,1 juta berarti diperkirakan
terdapat 36 juta orang yang mengalami gangguan
pendengaran dan 850.000 orang penderita ketulian.1
Deteksi dan penanganan dini terhadap adanya
gangguan pendengaran akan meningkatkan kemampuan
anak untuk dapat berbicara dan berbahasa, karena pada
tahun-tahun pertama kehidupan merupakan masa
perkembangan bicara dan bahasa yang paling kritis.2
Implan koklea adalah suatu pilihan untuk penanganan
anak yang mengalami gangguan pendengaran sensorineural
berat dan sangat berat pada kedua telinga yang tidak
terbantu dengan alat bantu dengar. Implan koklea pertama
kali dilakukan pada tahun 1957 oleh Djourno dan Eyries,
ahli bedah dari Perancis dan Algeria menggunakan alat
single channel tetapi mengalami kegagalan dalam waktu
yang singkat.3 Implan koklea dilakukan pertama kali pada
seorang anak pada tahun 1980 menggunakan alat single
channel oleh William F. House di House Ear Institute, Los
Angeles, California.3,4 Pada tahun 2006 lebih dari 90.000
orang di dunia menggunakan implan koklea dan sebagian
besar adalah anak.3-5
Di Surabaya, program implan koklea dimulai pada
November 2008. Operasi pertama ini dilakukan pada 2
orang anak usia 3 tahun dan 5 tahun yang terdiagnosis
mengalami gangguan pendengaran (deaf mutism) saat usia
sekitar 2 tahun. Setelah mereka memakai alat bantu dengar
dan sudah dilakukan terapi audio verbal ternyata hasilnya
kurang terbantu akhirnya dilakukan operasi implan koklea.
Sampai dengan Maret 2014 tim implan koklea RSUD Dr.
Soetomo telah melakukan operasi implan koklea pada 63
telinga (49 pasien unilateral dan 7 pasien bilateral).
IMPLAN KOKLEA
Definisi
Implan koklea adalah alat elektronik yang ditanam pada
koklea (rumah siput) berfungsi sebagai pengganti koklea
yang mengalami gangguan fungsi derajat berat, dimana alat
ini akan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
yang kemudian dihantarkan melalui syaraf pendengaran ke
pusat pendengaran di otak.5
1.2 Cara kerja implan koklea
Suara dari luar akan ditangkap oleh mikrofon dan
akan disaring secara selektif oleh speech processor yang
kemudian oleh transmitter, sinyal suara tersebut disalurkan
ke receiver. Oleh receiver sinyal suara tersebut dirubah
menjadi gelombang elektrik dan dikirimkan ke elektroda di
dalam koklea. Elektroda dalam skala timpani koklea tersebut
6 mimbar juli 2014
akan menyalurkan gelombang suara ke otak melalui
sistem saraf auditorius.5
Gambar 1. Implan koklea terdiri dari internal device
(komponen dalam) dan external device (komponen luar).5
TIM IMPLAN KOKLEA ANAK
Program implan koklea melibatkan kerjasama antar
beberapa disiplin ilmu yang masing-masing mempunyai
tanggung jawab. Tujuan dari manajemen tim adalah
memberikan pelayanan yang terkoordinasi pada anak
dengan gangguan pendengaran dan keluarganya.6
Pelayanan dapat di bawah satu atap senter tetapi pada
beberapa senter tidak di bawah satu atap. Komposisi tim
dapat berbeda pada masing-masing anak tergantung dari
kebutuhan anak.6 Anggota tim yaitu dokter spesialis THTKL di bidang otologi sebagai ketua tim dan ahli bedah,
Audiologist atau Audiological Physician (dokter spesialis
THT-KL di bidang audiologi anak) adalah kunci dari anggota
tim ini, yang akan melakukan assessment pra operasi
untuk identifikasi dan diagnosis masalah pendengaran,
dengan dibantu oleh audiology technician di bidang Alat
Bantu Dengar (ABD), memonitor dan mengoptimalkan
pemakaian ABD, memberikan counseling kepada anggota
keluarga (komitmen, ekspektasi keluarga) dan evaluasi
pasca operasi, Speech therapist (Audio Verbal Therapiest)
sangat berperan dalam program habilitasi bertugas untuk
terapi bicara anak dengan metode Audio Verbal Therapy
(AVT), Dokter spesialis Anak, Dokter spesialis Jiwa Anak,
Dokter spesialis Radiologi, Dokter spesialis Anestesi,
psikolog anak dan Educator (guru di sekolah).6-8
INDIKASI
Implan koklea dari Australia disetujui oleh Food and
Drug Administration (FDA) dari Amerika untuk dilakukan
pada pasien dewasa pada Desember 1984. Tahun 1990,
FDA menyetujui penggunaan implan koklea dengan multi
channel nucleus 22 pada anak umur 2 tahun dan pada
tahun 1998 berubah menjadi 18 bulan. Terakhir pada
tahun 2002 syarat umur ditetapkan minimal 12 bulan.5,9
Food and Drug Administration menyetujui indikasi
implan koklea dilakukan pada anak umur di atas 1 tahun
dengan tuli sensorineural berat dan sangat berat pada
kedua telinga yang tidak terbantu dengan ABD (dimana
fungsi ABD hanya sebagai amplifikasi/mengeraskan suara).
Beberapa senter implan mengerjakan pada umur di bawah
1 tahun yang sudah dilakukan trial alat bantu dengar
tetapi tidak ada manfaatnya, tidak ada kontraindikasi
pemasangan implan, memiliki kemampuan, motivasi dan
dukungan keluarga.5,9
Manfaat yang didapat dengan implan koklea adalah
menjadi jalan masuk bagi suara dengan melintasi sel
rambut luar yang rusak di koklea (by pass), menambah
perkembangan informasi bicara dibandingkan alat
bantu dengar, memperbaiki persepsi bicara anak dengan
latihan yang intensif. Seseorang dikatakan memperoleh
manfaat dengan implan koklea dinilai dari persepsi bicara,
kemampuan berbicara dan bahasa serta pemahamannya.5,9
KONTRA INDIKASI
Kontra indikasi pemasangan implan koklea yaitu
tuli akibat kerusakan saraf pendengaran atau jalur pusat,
koklea tidak terbentuk atau terjadi penulangan walaupun
saat ini sudah dapat dilakukan dengan pemilihan alat
tertentu, infeksi telinga tengah dan apabila terdapat
kontraindikasi operasi secara medis maupun anestesi.5,10
SELEKSI KANDIDAT
Tujuan dari seleksi ini adalah menentukan bahwa
pasien memang merupakan kandidat yang tepat untuk
menjalani operasi implan koklea.9 Tahapan dari seleksi kandidat implan koklea meliputi:
Counseling (Konsultasi)
Evaluasi Audiologi
Tujuan utama evaluasi audiologi preoperasi
adalah untuk menentukan tipe, derajad gangguan
pendengaran, evaluasi hasil pemakaian alat bantu dengar
dan kemampuan persepsi anak apabila memungkinkan.
Evaluasi yang dilakukan adalah pemeriksaan pendengaran
subyektif Behavioural Observation Audiometry (BOA),
pemeriksaan Otoacoustic Emission (OAE), Brainstem
Evoked Response Audiometry (BERA), Auditory Steady
State Response (ASSR), evaluasi Alat Bantu Dengar (ABD),
pemeriksaan fungsi persepsi dan timpanometri
Evaluasi Medis
Evaluasi Radiologi
Vaksinasi Prevnar
5.6 Pemilihan telinga yang dioperasi
Akhir-akhir ini banyak senter mulai melakukan implan
koklea pada kedua telinga (bilateral) baik secara bersamaan
waktu operasinya (simultaneous bilateral implantation)
ataupun tidak bersamaan waktu operasinya (sequential
bilateral implantation). Penelitian menunjukkan bahwa
implan koklea pada kedua telinga maka pasien akan dapat
mendengar pada kedua telinga (binaural hearing). Banyak
manfaat dari implan koklea bilateral yaitu meningkatkan
mengerti pembicaraan ditempat ramai, dapat mengatasi
efek head shadow, identifikasi suara lebih baik dengan
meningkatkan lokalisasi suara (sound localization).5,9,11
Apabila dilakukan pada satu telinga maka ada
beberapa pertimbangan dalam hal pemilihan telinga
yang akan dioperasi yaitu anatomi telinga, ambang
pendengaran (sisa pendengaran). Beberapa ahli memilih
telinga sebelah kanan untuk dilakukan implan koklea
bila pada kedua telinga tidak ditemukan perbedaan dan
faktor-faktor lainnya seimbang. Alasan dari pemilihan ini
karena pusat bicara di otak ada di sebelah kiri dimana
suara dari kanan akan menyilang ke otak sebelah kiri untuk
diproses.5,12
KOMPLIKASI OPERASI IMPLAN KOKLEA
Komplikasi operasi relatif jarang, insiden 0,27 – 3 %
pada anak, lesi nervus fasialis walaupun jarang terjadi tetapi
merupakan hal yang serius dengan angka kejadian kurang
dari 1 %. Pada beberapa kasus dapat terjadi partial facial
weakness pasca operasi dan akan terjadi penyembuhan
setelah 2-6 minggu. Lesi nervus fasialis dapat terjadi
apabila terdapat kelainan kongenital misal malformasi
koklea. Vertigo, dizziness atau tinitus dapat terjadi 1-2 hari
setelah operasi dan akan terjadi perbaikan. Koklea yang
berisi perilimf dapat terjadi kebocoran sehingga akan
menyebabkan dizziness dan meningitis walaupun jarang
terjadi. Kebocoran perilimp dan meningitis biasanya terjadi
pada kondisi malformasi koklea yang berat. Karena resiko
terjadinya meningitis maka diberikan vaksin meningitis
sebelum operasi. Komplikasi lain yaitu fistula perilimp dan
false route yang harus segera di repair. Komplikasi lambat
setelah beberapa bulan atau tahun jarang terjadi, dilaporkan
dapat terjadi migrasi device dan elektode.5,13
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTCOME (HASIL)
Faktor yang mempengaruhi outcome yaitu umur
saat menderita gangguan pendengaran (prelingual
atau postlingual), umur saat dilakukan operasi implan,
durasi gangguan pendengaran, penyebab gangguan
pendengaran, apakah terdapat gangguan pendengaran
yang progresif, sisa pendengaran pra implan, kemampuan
berbicara sebelum implan (model komunikasi sebelum
implan), kondisi medis pasien, dukungan anggota keluarga,
tehnologi implan dan yang paling penting adalah program
habilitasi pasca implan.13
Apabila gangguan pendengaran terjadi saat umur 4-6
tahun disebut postlingual maka outcome yang diharapkan
dapat seperti normal apabila gangguan pendengaran
terjadi setelah perkembangan bicara berkembang. Apabila
gangguan pendengaran terjadi sebelum umur 4-6 tahun
disebut prelingual, maka outcome tergantung dari banyak
faktor.9 Dowell dkk (1997) dan Miyamoto (1997) dkk seperti
yang dikutib oleh Clark 9 mengatakan anak yang dilakukan
implan koklea pada umur lebih muda hasilnya akan
lebih baik, dilaporkan pada anak umur 1,9 tahun sampai
19,9 tahun yang dilakukan implan, hasil persepsi bicara
perkembangannya menurun mulai umur 3 tahun. Kirk dkk
(2002) seperti yang dikutib oleh Clark 9 melaporkan 74
anak yang dilakukan implan koklea sebelum umur 3 tahun
perkembangan bicaranya lebih cepat daripada umur yang
lebih tua. Sedangkan Tye-Murray dkk (1995), Nikolopoulos
dkk (1999) pada 126 anak yang dilakukan implan dan
Walzman (1998) mengatakan bahwa produksi bicara
(speech production) lebih baik apabila dilakukan implan
koklea sebelum umur 2 tahun. Alasan ini kemungkinan
karena pembelajaran persepsi (perceptual learning) dan
jalur syaraf ke otak pada umur kurang dari 2 tahun lebih
plastis.9 Otak bayi lebih plastis dan dapat belajar dari banyak
hal, makin besar maka plastisitas akan berkurang. Artinya
apabila implan koklea dilakukan pada umur belasan tahun
dan dewasa yang sejak lahir mengalami ketulian maka
hasilnya kurang bagus. Apabila bayi lahir tuli dan tidak
pernah mendengar sampai umur 4 tahun maka anak akan
kehilangan kemampuan berbicara.9,12
juli 2014 mimbar 7
artikel kesehatan
RINGKASAN
Implan koklea adalah alat elektronik yang ditanam pada
koklea (rumah siput) berfungsi sebagai pengganti koklea
yang mengalami ganggan fungsi derajat berat, dimana alat
ini akan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
yang kemudian dihantarkan melalui syaraf pendengaran ke
pusat pendengaran di otak.
Indikasi implan koklea adalah tuli sensorineural berat
dan sangat berat pada kedua telinga yang tidak terbantu
dengan alat bantu dengar
Tahapan dari seleksi kandidat implan koklea meliputi
counseling, evaluasi audiologi, evaluasi medis dan evaluasi
radiologi.
Faktor yang mempengaruhi outcome yaitu umur saat
menderita gangguan pendengaran, umur saat dilakukan
operasi implan, durasi gangguan pendengaran, penyebab
gangguan pendengaran, sisa pendengaran pra implan,
kemampuan berbicara sebelum implan, kondisi medis
pasien, dukungan anggota keluarga, teknologi implan dan
program habilitasi pasca implan.
DAFTAR PUSTAKA
Komite nasional penanggulangan gangguan pendengaran
dan ketulian (PGPKT).
Abiratno SF. Penanganan gangguan fungsi pendengaran dan
gangguan berbicara pada anak. Kumpulan makalah
seminar penanganan anak tuna rungu. Surabaya, 18
Januari 2004.
Clark G. A History. In : Clark G ed. Cochlear Implants:
Fundamentals and Applications. New York: Springer
2003: 1-45.
Osberger MJ, Robbins AM, Trautwein PG. Assessment of
children. In : Cooper HR, Craddock LC, eds. Cochlear
Implants A Practical Guide. England : Whurr Publishers
Limited, 2006 : 106-31.
Zwolan TA. Cochlear implants. In : Katz J, Medwetsky L, Burkard
R, Hood L, eds. Handbook of Clinical Audiology. 6th
ed. Philadelphia : Lippincot Williams and Wilkins, 2009
; 912-31.
Madell JR, Flexer C. Collaborative team management of
children with hearing loss. In : Madell JR, Flexer C,
eds. Pediatric Audiology. Diagnosis, Technology, and
Management. New York : Thieme Medical Publishers,
2008 ; 210-17.
Proops DW. The cochlear implant team. In : Cooper HR,
Craddock LC, eds. Cochlear Implants A Practical Guide.
England : Whurr Publishers Limited, 2006 : 70-79.
Arachbold S. Implementing a paediatric cochlear implant
programme: theory and practice. In : Mc Cormick B,
Archbold S, Sheppard S, eds. Cochlear Implant for
Young Children. England : Whurr Publishers Ltd, 1994
: 25-59.
Clark G. Preoperative selection. In : Clark G ed. Cochlear
Implants: Fundamentals and Applications. New York:
Springer 2003: 550-85.
Northern JL, Downs MP. Amplification. In : Butler JP. ed.
Hearing in Children. 5th ed. Williams & Wilkins.
Baltimore, 2002 : 303-39.
Nussbaum D. Consideration in the implantation process.
Updated 2003; Available from : http://clercenter2.
gallaudet.edu/KidsWorldDeafNet/e-does/CI/index.
html. Accessed April 27, 2008.
Gibson WPR. Cochlear implant : How it works, Patient selection
and setting up a cochlear implant programme. Medical
Journal ORL lndonesiana 1993; XXIV (special issue) :
215-17.
Graham J. Medical and surgical considerations. In : Cooper HR,
Craddock LC, eds. Cochlear Implants A Practical Guide.
England : Whurr Publishers Limited, 2006 : 179-98.
Sumber : Media IDI Vol. 37 No. 1 tanggal 17 Oktober 2013
8 mimbar juli 2014
KATA MUTIARA
Salah satu menjadi juara adalah
dengan bertindak seperti
juara. Anda harus belajar cara
menang dan tidak lari ketika
kalah. Semua pernah gagal
dan pernah meraih sukses,
anda harus hati-hati agar tidak
kehilangan percaya diri atau
menjadi terlalu percaya diri.
--- Nancy Kerrigan --Pekerjaan besar biasanya
diberikan kepada orang-orang
yang telah membuktikan bisa
mengerjakan pekerjaan kecil.
--- Ralph Waldo Emerson --Hadapi masalah sebagai
bagian yang tak terelakan
dari hidup dan jika masalah
datang, tegakkan kepala. Tatap
masalah langsung dimatanya
dan katakan, `saya lebih besar
dari kamu. Kamu tak akan bisa
mengalahkan saya.
--- Ann Landers --Pemimpin besar dihormati
bukan karena kekuasaan,
tapi karena apa yang telah
dilakukan.
--- Pepatah Kuno ---
DETEKSI DINI DIABETES MELITUS TIPE 1 ANAK
Oleh : Nur Rochmah, dr, SpA.
Staf Ilmu Kesehatan Anak RS dr Soetomo-FK Universitas Airlangga Surabaya
“Apakah mungkin anak-anak mengidap diabetes
melitus?”
Begitulah kebanyakan reaksi orang tua apabila
dijelaskan tentang diabetes melitus pada anak. Diabetes
melitus tipe 1 atau insulin dependent-diabetes melitus
sering didapatkan pada usia anak-anak. Data nasional
menunjukkan 960 anak terdiagnosis diabetes melitus
tipe1. Di Rs dr Soetomo sebagai rumah sakit rujukan
wilayah Indonesia timur didapatkan 70 pasien terdiagnosis
selama kurun waktu 2002 sampai 2014. Empat puluh
persen pasien laki-laki dan 60% perempuan. Ada 11 kasus
baru pada 2012. Angka ini meningkat tajam lima setengah
kali lipat dibandingkan pada tahun 2002. Prevalensi DM
tipe 1 di RS dr Soetomo sebanyak 6setiap 1000 pasien
anak yang dikonsul di instalasi rawat jalan RS dr Soetomo
dan insidens 10.8/104 pada 2012 dan 6.5/104 pada 2013
(data divisi Endokrin anak RS dr Soetomo Surabaya). Apakah diabetes melitus itu?
Diagnosis diabetes melitus didukung adanya
manifestasi klinis polidipsi, poliuria, polifagia, berat
badan turun, hiperglikemia (≥ 200 mg/dl), dan glukosuria.
Hampir 50 % penderita DM T1 datang dengan ketoasidosis
diabetikum (KAD). Gejalanya antara lain nyeri perut,
sesak, penurunan kesadaran dan bahkan kejang dan
koma. Dari laboratorium didapatkan trias biokimia yaitu
hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis.
Data dari RS Dr. Soetomo sejak tahun 2002 sampai
dengan 2013 didapatkan 38 kasus diabetes ketoasidosis,
20 (52.6%) pada wanita dan 18 (47.4%) pada anak lakilaki. Rerata usia 10.76±2.23 tahun, rerata berat badan
28.13±8.749 kilogram. Rerata lama rawat inap di ruang
perawatan intensif anak 3±4.415 hari. Manifestasi klinis
KAD antara lain dehidrasi (83.1%), lemas (62%), penurunan
kesadaran (57.7%), dyspneu (52.1%), demam (45.1%),
muntah (42.3%). Kejadian KAD sebanyak 34 (48.6%)
dengan rerata HbA1C 10.4±2.6 dan C-peptide 0.8±1.2.
Didapatkan 2 pasien meninggal dengan DMT1 dan KAD
berat dan serebral edema.
Apakah terapi Diabetes Anak Tipe 1? Bisakah
penderita DMT1 tidak menggunakan suntik insulin?
Pada DMT1 terjadi kerusakan pada sel beta pankreas.
Manifestasi klinis baru muncul pada DMT1 jika 80 % sel
beta pankreas mengalami kerusakan. Sebagian besar
kerusakan ini diperantarai proses autoimun. Pentalogi
terapi Diabetes melitus Tipe 1 anak meliputi insulin, diet,
exercise, edukasi, dan kontrol metabolik. Terapi insulin ini
diberikan dengan 3 metode yaitu dengan pompa insulin,
metode basal bolus (menggunakan insulin basal dan
short/rapid acting), dan split mixed (menggunakan insulin
intermediate dan short/rapid acting). Sampai sekarang
belum ditemukan terapi insulin per oral. Terapi insulin masih
menggunakan metode injeksi subkutan.
Kebutuhan insulin dari 70 penderita DMT1 dengan
dosis insulin 1 IU/kg/hari dengan rerata berat badan 30 kg
didapatkan 30 IU /hari/ pasien. Jika 1 bulan 30 hari maka 900
IU/ pasien/bulan atau 63.000 IU insulin per bulan.
Bagaimana cara melakukan deteksi dini Diabetes
Melitus tipe 1 pada Anak?
Data divisi Endokrin menunjukkan manifestasi klinis
DMT1 sebanyak 78.6% menderita poliuria, penurunan
berat badan 67.1%, polidipsi 60%,dan polifagia 48.6%.
Kombinasi manifestasi klinis adalah polidipsi, polifagia,
poliuria, dan penurunan berat badan (34.3%). Orangtua
dan keluarga sebaiknya segera mengonsultasikan ke dokter
spesialis anak dan melakukan pemeriksaan gula darah atau
gula dalam urine bila menjumpai gejala-gejala berikut pada
anak:
1. Sering sekali buang air kecil atau mengompol, karena
tubuh berusaha mengeluarkan glukosa yang berlebihan
lewat urine.
2. Banyak minum, untuk mengantikan cairan yang keluar
saat buang air kecil.
3. Mudah lapar, si kecil mengonsumsi banyak makanan,
namun tidak diiringi dengan peningkatan berat badan.
Sebaliknya berat badan justru menurun tanpa sebab
yang jelas walaupun porsi makan si kecil lebih banyak
dari biasanya.
4. Cepat lelah, karena tubuh tidak dapat menggunakan
glukosa untuk energi.
Dengan melakukan deteksi dini DMT1 anak maka dapat
dicegah terjadinya komplikasi akut ketoasidosis diabetikum
yangg sering dijumpai pada presentasi awal sakit.
juli 2014 mimbar 9
artikel kesehatan
KARAKTERISTIK PASIEN ULKUS DEKUBITUS
YANG DI RAWAT OLEH DEPARTEMEN/SMF ILMU BEDAH
PLASTIK REKONSTRUKSI DAN ESTETIK RSUD DR. SOETOMO
PERIODE JANUARI 2011 SAMPAI DESEMBER 2013
U
lkus dekubitus/Pressure sore paling tepat
didefinisikan sebagai luka pada jaringan lunak,
yang disebabkan oleh tekanan yang terjadi secara
terus-menerus pada penonjolan pada bagian tubuh.
(Carlijn Bouten 2005; John D. Bauer 2007). Istilah seperti
bed sore harus dihindari karena istilah-istilah tersebut
mengacu pada semua luka yang disebabkan oleh posisi
terlentang. (John D. Bauer 2007)
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2001)
menetapkan target sasaran mutu dimana pasien tidak
menjadi dekubitus harus 0% yang diadopsi dari indikator
pelayanan mutu menurut World Health Orgnization
(WHO).(Lumenta, 2008)
Data pasien ulkus dekubitus yang dirawat di RSUD
Dr. Soetomo periode Januari 2011 sampai Desember
2013, didapatkan 181 pasien dengan ulkus dekubitus
yang masuk ke Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo
Surabaya Januari 2011sampai dengan Desember 2013.
Pada distribusi berdasarkan umur, kejadian tersering
ditemukan pada kelompok umur 51-60 tahun (usia tua).
Biasanya sebagian besar pasien dengan usia tersebut
mengalami penyakit sistemik akibat proses degenerasi
yang menyebabkan pasien dirawat dalam jangka waktu
lama.
Hal ini terjadi bukan hanya karena faktor perawatan
di ruangan yang kurang optimal terutama untuk
pencegahan ulkus dekubitus namun lebih banyak karena
kesadaran dari pasien dan tenaga medis akan bahaya ulkus
dekubitus. Seiring dengan berjalannya waktu kesadaran
akan bahaya ulkus dekubitus semakin meningkat, dilihat dari jumlah konsulan di ruangan yang setiap hari semakin
meningkat jumlahnya.
Menghilangkanataumelepaskantekananadalahku
nciuntukpenyembuhandan yang lebihpentingmerupak
ankunciuntukpencegahan.Berbagaifaktor sepertinutrisi
yang buruk, inkontinensia, kelembaban yang persisten,
demensia, kelumpuhan, dangesekanmembuatpenyem
buhansemakinsulit.(Carlijn Bouten 2005; John D. Bauer
2007). Sistem staging daripressuse sore yang paling
banyak dianut/diterima, diajukan oleh National Pressure
Advisory panel Consensus development Conference yang
diadakan pada tahun 2009. Sistem ini membagi pressure
sore menjadi 4 derajat, yaitu:
a. Derajat I : eritemapersisten
b. Derajat II : lukamencapaibagian dermis
c. Derajat III : lukamencapaisubkutan
d. Derajat IV : adanya keterlibatan kulit,
lemak, otot pada kasus yang berat melibatkan tulang.
(Advisory and Panel 2009)
Luka dekubitus disebabkan oleh kombinasi dari
faktor ekstrinsik dan intrinsik pada pasien.
1. Faktor Ekstrinsik
10 mimbar juli 2014
a. Tekanan : kulit dan jaringan di bawahnya tertekan
antara tulang dengan permukaan keras lainnya,
seperti : tempat tidur dan meja operasi. Tekanan
ringan dalam waktu yang lama sama bahayanya
dengan tekanan besar dalam waktu singkat.
Terjadi gangguan mikrosirkulasi lokal kemudian
menyebabkan hipoksi dan nekrosis.
b. Gesekan dan pergeseran : gesekan berulang akan
menyebabkan abrasi sehingga integritas jaringan
rusak. Kulit teregang, lapisan kulit bergeser terjadi
gangguan mikrosirkulasi lokal. (Crenshaw and
Vistnes 1989)
c. Kelembaban : akan menyebabkan maserasi,
biasanya akibat inkontinensia, drain dan keringat.
2. Faktor Intrinsik (E.T. Ahmad 2008)
a. Usia : pada usia lanjut akan terjadi penurunan
elastisitas dan vaskularisasi.
b. Hilangnya sensasi : paraplegia, hemiparesis,
neuropati perifer.
c. Penurunan kesadaran : gangguan neurologis,
trauma, analgetik narkotik
d. Imobilitas : akibat paralisis, traksi, anestesia, sedasi,
total bedrest.
e. Malnutrisi : gangguan penyembuhan luka. Biasanya
berhubungan dengan hipoalbumin.
f. Dehidrasi , anemia, infeksi dan gangguan vaskuler
(perokok, diabet)
Penatalaksanaan Ulkus Dekubitus
Penatalaksanaan ulkus dekubitus dapat dilakukan
dengan cara :
A. Terapi konservatif
Dilakukan pada ulkus yang kecil walaupun tanpa
tindakan bedah dapat sembuh, bila faktor-faktor
penyebab atau yang mendasari dapat dihilangkan atau
diatasi.
Gambar1. Luka dengan nekrotik hitam dan kering
(dapat dilakukan enzymaticdebridement + hidrogel)
Gambar 2. Luka dengan slough nekrotik kuning basah
(dapat dilakukan enzymatic debridement dan absorbent
dressing)
Gambar 3. Luka infeksi (dapat dilakukan mechanical
debridement (wet to dry gauze) dan antibiotik lokal &
sistemik kasa absorbent + antiseptik (silver) +transparan
dressing)
dijaga kering dan bersih jangan sampai kotor karena
urin dan feses. Diusahakan segera mobilisasi aktif jika
telah memungkinkan.
4. Rawat luka dan debridement.
5. Pemberian antibiotik sesuai kultur.
6. Perbaiki keadaan umum.
7. Tindakan operasi harus yakin akan berhasil.
8. Operasi dilakukan pada stadium 3 dan 4. 9. Jahitan dipertahankan lebih lama.
10. Benang dipertahankan lebih lama dan monofilamen.
11. Operasi :
a. Eksisi jaringan non vital dan skin graft
b. Eksisi jaringan non vital dan flap, antara lain
pilihan flap-nya adalah flap Rotasi, Flap Rhomboid
dan Flap otot.
12. Rehabilitasi : melatih otot
Pilihan antibiotik didasarkan pada pemahaman
mikrobiologi ulkus dekubitus yang terinfeksi. Karena
perfusi jaringan yang buruk dalam ulkus dekubitus yang
terinfeksi, terapi antibiotik pada awalnya harus diberikan
secara intravena untuk pasien dengan tanda-tanda infeksi
sistemik.
Penanganan ulkus dekubitus harus dilakukan dengan
penanganan tim yang baik. Karena melibatkan berbagai
disiplin ilmu, maka penanganan yang tidak komprehensif
akan memperberat penderitaan pasien akibat komplikasi
infeksi dan pada akhirnya berujung pada tingkat mortalitas
yang tinggi. Untuk memperbaiki kualitas hidupnya, ulkus
dekubitus harus ditangani sedini mungkin.
Grafik 1. Karakteristik Tempat Rawat Inap Pasien Ulkus Decubitus
Periode Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUD Dr. Soetomo
Gambar 4. Luka merah granulasi (dapat ditutup dengan
kasa absorben + transparan dressing ; hydrofiber, calcium
alginate, foam)
B. Terapi operatif
Dilakukan pada ulkus yang besar dengan suatu
keyakinan tindakan ini akan berhasil, dalam hal ini perlu
dukungan dari perawat ruangan,keluarga penderita dan
penderitanya sendiri dalam perawatan pasca bedah.
Prosedur lengkap penanganan ulkus dekubitus
diantaranya : (Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF
Bedah Plastik, 2008)
1. Penerangan untuk pasien dan keluarga.
2. Bila ulkus kecil dapat sembuh sendiri bila faktor
penyebab dihilangkan.
3. Usaha pencegahan keadaan yang lebih buruk.
Pengurangan tekanan dengan cara merubah posisi
setiap 2 jam, menggunakan alas tidur yang empuk, kulit
Grafik 2. Karakteristik Lokasi Ulkus Pasien Ulkus Decubitus
Periode Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUD Dr. Soetomo
juli 2014 mimbar 11
artikel kesehatan
Grafik 3. Karakteristik Derajat Ulkus pada Pasien Ulkus Decubitus
Periode Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUD Dr. Soetomo
Grafik 4. Karakteristik Tindakan pada Pasien Ulkus Decubitus
Periode Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUD Dr. Soetomo
DAFTAR PUSTAKA
European Pressure Ulcer Advisory Panel & National
Pressure Ulcer Advisory Panel(2009). “Treatment of
pressure ulcers: Quick Reference Guide.” Washington
DC:National Pressure Ulcer Advisory Panel.
Carlijn Bouten, C. O., denis Colin, Dan Bader (2005).
“The Aetiopathology of Pressure Ulcers : A Hierarchil
Approach.” Pressure Ulcer Research: 1-7.
Crenshaw, R. P. and L. M. Vistnes (1989). “A decade of
pressure sore research: 1977-1987.” J Rehabil Res Dev26(1):
63-74.
Ahmad ET (2008). “HIGH-VOLTAGE PULSED GALVANIC
STIMULATION: EFFECT OF TREATMENT DURATION ON
HEALING OF CHRONIC PRESSURE ULCERS.” Annals of Burns
and Fire DisastersXXI(3 ): 5.
Foster, R. (2006). Pressure Sore. Current Therapy in Plastic
Surgery. M. JG. Philadelphia, Elsevier Inc. VI: 1317-1354.
John D. Bauer, J. S. M., Linda G. Philips (2007). Pressures
sores. Grabb and Smith’s Plastic Surgery. Philladelphia. USA,
Lippincot and William Wilkins: 722-729.
MacKay, D. and A. L. Miller (2003). “Nutritional support
for wound healing.” Altern Med Rev8(4): 359-377.
Norton L, C. P., Sibbald RG ( 2011). “Beds: practical
pressure management for surfaces/mattresses.” Adv Skin
Wound Care24(7): 324-332.
Phillips, K. L. P. A. L. G. (2014). Pressure Sore. GRABB AND
SMITH’S PLASTIC SURGERY. C. H. Thorne. Philadelphia, USA,
Lippincott Williams & Wilkins: 989 - 997.
Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF Bedah
Plastik, (2008). Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo.
Surabaya.
Regan, M. A., R. W. Teasell, et al. (2009). “A systematic
review of therapeutic interventions for pressure ulcers after
spinal cord injury.” Arch Phys Med Rehabil90(2): 213-231.
Rolstad BS, B. R., Nix DP (2011). Topical management.
Acute and Chronic Wounds: Current Management Concepts.
N. D. Bryant RA. St. Louis, MO, Elsevier: 289-306.
Russo CA, S. C., Spector W (2006). Hospitalizations
Related to Pressure Ulcers among Adults 18 Years and Older,
HCUP Statistical Brief #64.
Sanada, H., G. Nakagami, et al. (2010). “Evaluating the
effect of the new incentive system for high-risk pressure
ulcer patients on wound healing and cost-effectiveness: a
cohort study.” Int J Nurs Stud47(3): 279-286.
Severens, J. L., J. M. Habraken, et al. (2002). “The cost
of illness of pressure ulcers in The Netherlands.” Adv Skin
Wound Care15(2): 72-77.
Stadelmann, W. K., A. G. Digenis, et al. (1998). “Physiology
and healing dynamics of chronic cutaneous wounds.” Am J
Surg176(2A Suppl): 26S-38S.
Stratton, R. J., A. C. Ek, et al. (2005). “Enteral nutritional
support in prevention and treatment of pressure ulcers: a
systematic review and meta-analysis.” Ageing Res Rev4(3):
422-450.
Hari Besar Kesehatan
NO
TANGGAL
KETERANGAN
1
9 Juli
Hari Keluarga Nasional
2
12 Juli
Hari Diabet Nasional
3
17 Juli
Hari Saka Bakti Husada
4
23 Juli
Hari Anak Nasional
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
01 Agustus
01-07 Agustus
15 September
16 September
17 September
21 September
24 September
28 September
30 September
04-12 September
Hari Remaja Asia
Pekan ASI Se- Dunia
Hari Peduli Limfoma se- Dunia
Hari Pangan Nasional
Hari Palang Merah Indonesia
Hari Alzheimer se- Dunia
Hari Jantung se- Dunia
Hari Rabies se- Dunia
Hari Hati se- Dunia
Pekan Peduli Hepatitis B
12 mimbar juli 2014
Sumber : Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011
Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013
Gangguan Pendengaran
pada penderita MDR-TB
Oleh : Putri Cita Sari Dewi, dr & Dr. Nyilo Purnami, dr.,Sp.THT-KL (K)
K
esehatan pendengaran adalah hal yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Gangguan pendengaran
dapat menimbulkan masalah komunikasi dan
masalah sosial yang mengganggu. Berdasarkan hasil survei
nasional kesehatan indera penglihatan dan pendengaran
di tujuh provinsi tahun 1993-1996, prevalensi gangguan
pendengaran sebesar 16,8% dan yang diakibatkan ototoksik
sebesar 0,3%. Penyebabnya lain, infeksi telinga tengah
(3,1%) presbikusis (2,6%), tuli sejak lahir/kongenital (0,1%)
dan tuli akibat pemaparan bising.
Saat ini antibiotik golongan aminoglikosida masih
banyak digunakan, salah satunya dalam pengobatan
MDR-TB (Multi Drug Resistance Tuberculosis). Hal ini
berkaitan dengan insiden tuberkulosis di Indonesia yang
menduduki peringkat ketiga setelah India dan China dan
sebagai penyebab kematian nomer tiga di Indonesia.
Insiden gangguan pendengaran (ototoksik) dan vestibular
(vestibulotoksik) akibat aminoglikosida diketahui sebesar
3% - 41% dan 1% - 11%. Mengingat luasnya penggunaan
obat ini maka risiko terjadi gangguan pendengaran akibat
efek samping obat pun berpotensi meningkat. Diperlukan
adanya suatu langkah antisipasi agar dapat menghindari
bahaya ini.
Definisi
Gangguan pendengaran menurut World Health
Organization (WHO) adalah kemampuan mendengar yang
berkurang, baik sebagian atau seluruhnya, pada salah satu
atau kedua telinga, derajat ringan atau lebih berat dengan
ambang pendengaran rata-rata lebih dari 26 dB pada empat
frekuensi (500, 1000, 2000, dan 4000 Hz).
Ototoksisitas menurut American Speech-LanguageHearing Association) & CTCAE (the National Cancer Institute
Common Terminology Criteria for Adverse Events (ASHA)
adalah:
- penurunan sebesar 20 dB atau lebih pada pemeriksaan
audiometri nada murni pada satu frekuensi
- penurunan sebesar 10 dB atau lebih pada dua frekuensi
yang berdekatan
- tidak ada respon (refer) pada pemeriksaan OAE/
BERA pada tiga kali pemeriksaan berulang, dimana
sebelumnya baik (pass)
Pemeriksaan Pendengaran
Gangguan pendengaran akibat ototoksik bersifat
bilateral (terjadi pada kedua telinga), tipe sensorineural
(kerusakan pada telinga dalam), penurunan lebih dulu
terjadi pada frekuensi tinggi dan bersifat permanen.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu program
monitoring ototoksisitas , yaitu pemeriksaan pendengaran
baseline (dilakukan sebelum terapi) dan monitoring berkala
(dilakukan selama dan setelah terapi) pada penderita.
Program tersebut telah secara rutin dilakukan
oleh poli Audiologi, divisi THT komunitas RSUD Dr.
Soetomo Surabaya. Pemeriksaan pendengaran baseline
penting dilakukan untuk memperoleh data dasar,
sehingga gangguan pendengaran yang berkaitan
dengan penggunaan OAT dapat dideteksi lebih awal.
Monitoring setiap bulan perlu dilakukan untuk memantau
perkembangan
kondisi
pendengaran
penderita.
Pemeriksaan pendengaran ini dilakukan di poli MDR-TB
RSUD Dr. Soetomo.
Alat Pemeriksaan
Audiometer
Adalah perangkat elektro-akustik untuk menilai jenis
dan derajat gangguan dengar yang hasilnya dinyatakan
dalam audiogram. Gangguan dengar dapat dibagi
menjadi tipe konduksi, sensorineural, atau gabungan
keduanya. Derajat gangguan dengar terdiri dari derajat
ringan, sedang, sedang-berat, berat, dan sangat berat.
Pemeriksaan ini dilakukan di dalam ruang kedap suara
yang ada di poli MDR. Dikatakan terdapat gangguan
pendengaran karena efek samping toksisitas obat bila
terdapat peningkatan ambang dengar sebesar 20dB atau
lebih pada satu frekuensi, atau 10 dB atau lebih pada dua
frekuensi yang berurutan berdasarkan dari pemeriksaan
baseline.
Audiometer di poli MDR-TB
juli 2014 mimbar 13
artikel kesehatan
Ruang pemeriksaan pendengaran di poli MDR-TB
DPOAE (Distortion Product Otoacoustic Emissions)
Merupakan gelombang suara yang timbul bila
koklea dirangsang secara simultan dengan dua nada
suara yang mempunyai frekuensi yang berbeda. Sebagai
respon dari rangsangan kedua nada tersebut maka koklea
akan menghasilkan nada suara lain pada frekuensi yang
berbeda. Nada suara yang timbul ini kemudian dikenal
sebagai distortion produk dari koklea yang dipantulkan
kembali menuju liang telinga. Alat ini dapat memprediksi
adanya kerusakan sel rambut luar, terutama untuk
memperoleh gambaran penurunan pendengaran pada
frekuensi tinggi sebagai awal dari gejala ototoksisitas.
Hasil evaluasi DPOAE berupa DP gram, menggunakan
kriteria pass/refer. Dikatakan pass bila hantaran suara dapat
diteruskan oleh koklea pada proses di sel rambut luar, refer
bila sel rambut luar tidak dapat meneruskan hantaran
suara pada proses selanjutnya karena terdapat hambatan,
gangguan, atau kerusakan.
Apabila didapatkan hasil refer pada monitoring
penderita MDR TB dengan atau tanpa ada peningkatan
ambang dengar pada audiogram, maka selanjutnya
menjadi pertimbangan pengaturan regimen terapi bagi
dokter yang menangani.
Alat DPOAE untuk pemeriksaan penderita MDR TB
14 mimbar juli 2014
Kegiatan pemeriksaan DPOAE di poli MDR-TB
Dengan adanya fasilitas alat pemeriksaan audiometri
dan DPOAE di RSUD Dr. Sotomo, program monitoring
ototoksisitas dapat dilaksanakan dan efek samping
berupa gangguan pendengaran dapat segera diketahui pada penderita MDR TB. Selanjutnya upaya pencegahan
gangguan pendengaran bisa terlaksana dengan baik.
Namun demikian bila gangguan pendengaran yang bersifat
permanen sudah terjadi, maka dapat dilakukan langkah
rehabilitasi dengan pemakaian alat bantu dengar.
Pelaksanaan program tersebut diharapkan dapat
menurunkan angka drop out pada penderita MDR-TB
dan menurunkan kejadian gangguan pendengaran dan
ketulian yang sejalan dengan tujuan Sound Hearing 2030.
Program WHO ini bertujuan untuk mengurangi gangguan
pendengaran yang dapat dicegah sebesar 50% pada
tahun 2015 dan 90% pada tahun 2030 sehingga tercapai
“better hearing for all”, yaitu setiap penduduk Indonesia
mempunyai hak untuk memiliki derajat kesehatan telinga
dan pendengaran yang optimal pada tahun 2030.
HANGING
Oleh : dr. H. Hariadi Apuranto SpF (K)
Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal FK Unair - RSUD Dr. Soetomo
H
anging adalah suatu strangulasi dengan tekanan
pada leher disebabkan oleh jerat yang menjadi erat
akibat berat badan korban sendiri, sehingga saluran
udara pernapasan tertutup. Mekanisme kematiannya
melalui tertutupnya saluran udara karena pangkal lidah
terdorong ke atas belakang, ke arah dinding posterior
pharynx. Palatum molle dan uvula terdorong ke atas,
menekan epiglotis sehingga menutup lubang larynx
(asphyxia). Selain itu mekanisme kematiannya bisa juga
akibat gangguan sirkulasi darah otak karena tertekannya
vena jugularis dan atau arteri carotis sehingga terjadi
cerebral anoxia, vagal reflex (shock), kerusakan batang
otak atau sumsum tulang belakang. Cara kematian pada
hanging adalah tidak wajar sehingga harus lapor polisi.
Cara kematiannya bisa dengan bunuh diri (paling sering),
kecelakaan dan pembunuhan.
Contoh kasus bunuh diri (Suicidal Hanging).
Bunuh diri adalah suatu perbuatan yang direncanakan,
oleh karena itu pada pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara
(TKP), rencana tersebut harus dapat ditemukan kembali.
Kadang suatu pembunuhan dapat direncanakan dengan
tenang sehingga menyerupai kasus bunuh diri. Tetapi
korban yang akan dibunuh tidak akan mengikuti rencana
dan bila pembunuhan telah terjadi, jiwa pembunuh dalam
keadaan tegang dan semua dilakukan dengan tergesa-gesa
karena takut diketahui orang. Dalam keadaan demikian
pembunuh akan membuat berbagai kesalahan dan
kesalahan inilah yang harus dicari pada pemeriksaan TKP.
Bunuh diri klasik dengan menggantung dilakukan
sebagai berikut: satu ujung tali diikatkan pada belandar
dan untuk itu diperlukan tangga atau alat lain untuk
mencapai belandar. Kemudian korban mengambil kursi
dan berdiri diatasnya lalu membuat jerat (simpul) pada
ujung tali yang lain yang lubangnya dapat disempitkan
dan dilonggarkan (simpul hidup). Kemudian kepala
dimasukkan dalam jerat dan kursi digulingkan sehingga
korban menggantung dengan kaki bebas dari lantai.
Pada bunuh diri dengan menggantung tidak selalu
kaki bebas dari lantai. Bunuh diri dapat dilakukan dengan
berdiri kemudian lutut ditekuk atau dalam keadaan duduk
atau terbujur dan telungkup di bawah tempat tidur.
Pada kasus gantung diri, cara memotong tali harus
mendapat perhatian, dilakukan sedemikian rupa sehingga
nantinya selalu dapat dilakukan rekonstruksi. Tali diikat pada
dua tempat kemudian dipotong miring ditengahnya. Juga
diperhatikan jeratnya, bila jeratnya tidak dapat disempitkan/
dilonggarkan (simpul mati), dan lubang jerat tidak
cukup melewati kepala, maka kita harus waspada suatu
pembunuhan. Kalau talinya berserabut, maka perhatikan
arah serabut yang menggeser pada belandar, dimana arah
serabut selalu berlawanan dengan arah traksi.
Alat penggantung dapat dibedakan 2 macam yakni:
alat penggantung lunak dan keras. Alat penggantung
lunak misalnya: selendang, stagen yang menyebabkan
vena dileher tertutup sehingga muka korban menjadi biru.
Sedangkan alat penggantung keras misalnya: tali, kabel
yang menyebabkan vena dan arteri tertutup sehingga muka
korban nampak pucat.
Pada kasus gantung diri tidak mutlak ditemukan
patah tulang lidah, hal ini tergantung dari usia, macam
alat penggantungnya dan dari ketinggian berapa korban
menjatuhkan diri. Alat penggantung lunak biasanya tidak
menyebabkan patah tulang lidah. Pada kasus bunuh diri
yang menggantung bebas tidak boleh ada luka memar, bila
ditemukan maka waspadalah terhadap pembunuhan. Bila
korban menggantung disudut kamar, pada bagian tubuh
yang menonjol dapat ditemukan lecet atau memar misalnya
pada daerah lutut, siku, panggul atau pada bahu.
Pada kasus gantung diri tidak selalu ditemukan mata
melotot, lidah terjulur (melet) mengeluarkan mani, darah
dari vagina, feces. Mata melotot dijumpai kalau vena
tertutup sehingga terjadi kongesti dibelakang bola mata.
Sedangkan lidah terjulur tergantung dari letak jeratan yaitu
bila letaknya dibawah jakun.
Bila mayat sudah diturunkan sebelum penyidik datang,
maka untuk membuktikan cara kematiannya harus diperiksa
blandar apakah ada bagian yang bersih dari debu karena
juli 2014 mimbar 15
artikel kesehatan
gesekan alat penggantung atau bekas tangan korban atau
pelaku.
Contoh kasus kecelakaan (Accidental hanging)
Kecelakaan sewaktu bermain umumnya pada anakanak dan tidak membutuhkan penyidikan yang sulit oleh
karena biasanya kasusnya jelas, misalnya tersangkut pada
batang pohon. Kematian yang terjadi sewaktu pelampiasan
nafsu seksual yang menyimpang memerlukan pemeriksaan
yang teliti dalam hal mempelajari dan menguraikan tali-tali
yang dipakai yang seringkali diikatkan pada banyak tempat.
Pada umumnya ikatan dilakukan pada daerah genitalia,
lengan, tungkai, leher dan mulut. Kematian terjadi karena
ikatannya terlalu keras, atau hentakannya terlalu kuat
sehingga leher terjerat.
Pada Auto-erotic hanging, sering dijumpai gambar dan
benda-benda yang termasuk porno, kondom, dan korban
umumnya pria yang tidak jarang memakai pakaian wanita.
Contoh kasus pembunuhan (Homicidal hanging)
Pembunuhan dengan cara menggantung korbannya
relatif jarang dijumpai, cara ini baru dapat dilakukan bila
korbannya anak-anak atau orang dewasa yang kondisinya
lemah, baik lemah oleh karena sakit, dibawah pengaruh
obat bius, alkohol atau pada waktu korban sedang tidur.
Pembunuhan biasanya sulit dilakukan oleh hanya seorang
pelaku. Agar pembunuhan dapat berlangsung, tubuh
pelaku harus lebih kuat dari korban. Alat penjerat yang
digunakan biasanya sudah dipersiapkan oleh pelaku
(dibawa dari rumah) atau dapat pula alat tersebut berada di
sekitar korban.
Selain tanda-tanda asphyxia, dapat juga ditemukan
luka-luka pada tubuh korban, situasi TKP yang berantakan,
adanya tanda-tanda perlawanan dari korban. Dalam
melaksanakan niatnya sering kali leher korban mendapat
trauma sehingga dapat ditemukan luka lecet berbentuk
bulan sabit yang berasal dari tangan pelaku. Memar hebat
dapat ditemukan di bawah jaringan otot dan alat-alat leher,
tulang, lidah dan rawan gondok dapat patah.
Pembunuhan dengan mempergunakan tali lasso
merupakan contoh yang baik untuk kasus homicidal
hanging, yaitu setelah lasso menjerat leher, korban segera
dikerek keatas. Makin jauh jarak antara kaki korban dengan
lantai, makin kuat dugaan pembunuhan. Makin dekat jarak
antara simpul dengan tiang tumpuan untuk menggantung
maka makin kuat dugaan bahwa kasus yang dihadapi adalah
kasus pembunuhan.
Perbedaan kasus bunuh diri dengan pembunuhan :
a. Keadaan TKP, dimana korban ditemukan biasanya
tenang, dalam ruang atau tempat yang tersembunyi
atau pada tempat yang sudah tidak dipakai.
b. Posisi korban yang tergantung lebih mendekati lantai.
Berbeda dengan pembunuhan dimana jarak antara
kaki dengan lantai cukup lebar.
c. Pakaian korban rapi, sering didapatkan surat
peninggalan dalam saku yang isinya adalah alasan
mengapa ia melakukan tindakan nekad tersebut.
d. Pada leher tidak jarang diberi alas sapu tangan atau
kain sebelum alat penjerat dikalungkan ke lehernya.
e. Jumlah lilitan dapat hanya satu kali, semakin banyak
lilitan maka dugaan bunuh diri semakin besar.
Cara memeriksa korban.
a. Sebelum keadaan diubah, sebaiknya diabadikan
16 mimbar juli 2014
dengan foto.
b. Kemudian tali dipotong pada tempat yang bebas dari
simpul.
c. Cara memotong : Tali diikat dengan benang pada
dua tempat kemudian dipotong secara miring/
serong. Tujuan ikatan ini untuk mencegah terurainya
serabut tali jerat. Pemotongan serong perlu untuk
rekonstruksi, oleh karena dengan pemotongan
serong maka hanya ada satu kemungkinan tempat
yang cocok untuk disambung kembali.
d. Jerat pada korban jangan dilepas dulu, sampai
dilakukanya pemeriksaan di rumah sakit. Pada simpul
hidup, jerat dilepaskan tanpa membuka simpul. Pada
simpul mati, jerat dilepaskan dengan memotong tali
jerat pada tempat yang bebas simpul.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pemeriksaan kasus hanging
A. Pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP)
Tentukan korban masih hidup atau sudah meninggal.
Bila masih hidup maka diusahakan memberikan
pertolongan secepatnya.
Kumpulkan bukti-bukti yang dapat memberi
petunjuk cara kematian. Hati-hati terhadap kasus
pembunuhan terselubung, misalnya: adakah alat
penumpu untuk mencapai suatu ketinggian dan arah
serabut tali penggantung. Bila korban dibunuh dulu
baru digantung dengan cara menggerek maka arah
serabut tali menjauhi korban, dan juga lebam mayat
dapat ditemukan pada dua tempat yang berlainan,
misalnya dibelakang tubuh dan pada bagian distal
tungkai dan lengan.
Perhatikan jeratnya, apakah simpul hidup atau simpul
mati. Apabila simpul mati maka dicoba apakah dapat
melalui lingkaran kepala atau tidak.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan termasuk
memperkirakan saat kematian korban, maka sebelum
kita menurunkan korban maka harus kita ukur
tinggi tiang gantungan, panjang tali penggantung,
jarak lantai dengan ujung kaki apabila korban
tergantung bebas. Pada kasus menggantung, tidak
selalu harus kaki lepas dari lantai, dapat dalam posisi
berlutut, setengah duduk dan sebagainya. Semua ini
diperlukan untuk rekonstruksi dikemudian hari.
Letak korban di TKP: korban ada disuatu tempat yang
bebas dari benda-benda lain atau korban berdekatan
dengan benda lain, misalnya almari, tempat tidur,
dinding dsb. Perhatikan juga pada tubuh korban
ditemukan kekerasan benda tumpul atau tidak.
Cara menurunkan korban: potonglah bahan
penggantung diluar simpul seperti cara tersebut
diatas.
Bekas serabut tali pada tempat bergantung dan pada
leher diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Perhatikan bahan penggantungnya: makin kecil dan
makin keras bahan yang dipakai maka makin jelas
alur jerat yang timbul pada leher.
Lidah terjulur, mata melotot, keluar mani dan feces,
keluar darah dari kemaluan wanita, semua itu bukan
merupakan petunjuk dari cara kematian.
- Lidah terjulur/tidak: tergantung letak jerat
dileher, Bila letaknya dibawah jakun (cartilago
thyroidea) maka lidah akan terjulur, sebaliknya
bila letaknya diatas jakun maka lidah malah
tertarik kedalam.
-
-
Mata melotot adalah akibat bendungan di
kepala (dalam rongga bola mata).
Keluar mani, feces, urine, darah dari vagina:
adalah akibat stadium konvulsi pada saat akan
mati (agonal) yang mengenai otot-otot vesica
seminalis, rectum dan uterus.
B. Pemeriksaan Otopsi
Pemeriksaan Luar:
1. Kepala
Lidah yang terjulur atau mata melotot biasanya akan
menghilang bila jerat pada leher sudah dilepas. Muka
akan berwarna biru bila aliran darah vena terhambat
sedangkan aliran darah arteri tidak terhambat, keadaan
ini biasanya dijumpai bila bahan penggantungnya
lunak. Muka akan berwarna pucat bila aliran darah vena
dan arteri terhambat, hal ini biasanya terjadi bila bahan
penggantungnya keras.
Bendungan pada kepala menyebabkan pecahnya
venule pada mata, juga pada asphyxia akan meningkatkan
permeabilitas pembuluh darah sehingga timbul bintikbintik perdarahan (tardiue spot).
I.
2. Leher
Setelah jerat dilepas, akan tampak alur jerat pada
kulit leher, alur dapat pucat, tepi alur berwarna merah
coklat karena luka lecet. Mungkin juga seluruh alur berupa
luka lecet warna merah kecoklatan tergantung bahan/
jenis jeratnya. Kulit yang berbatasan dengan alur dapat
mengalami sedikit pembendungan pembuluh darahnya
sehingga timbul echymose, yang oleh beberapa ahli
dikatakan sebagai tanda intravital.
Makin kecil penampang dan makin keras bahan yang
dipakai maka makin jelas alur yang timbul. Alur pada
jenazah yang masih baru mungkin tidak jelas, tetapi post
mortem terjadi pengeringan dan akan tampak bentuk
alur yang tidak jelas tadi. Arah alur dapat simetris atau
asimetris, tergantung dari letak simpul dan akan berjalan
miring keatas menuju letak simpul.
Fraktura artificialis dapat terjadi bila terlalu kasar pada
waktu otopsi, akan tetapi disini tanda-tanda intravital
tidak ditemukan. Tanda intravital berupa perdarahan
disekitar fraktura.
3. Anggota gerak.
Ditemukan lebam mayat pada ujung bawah lengan
dan tungkai. Perhatikan apakah ada luka memar atau luka
lecet yang mungkin diakibatkan persentuhan dengan
benda-benda disekitar korban.
4. Kelamin dan dubur.
Kadang-kadang ditemukan air seni, cairan mani,
feces atau darah dari vagina.
II. Pemeriksaan Dalam
1. Rongga kepala.
Tanda-tanda bendungan pada pembuluh darah
otak. Pada hukuman gantung (Yudicial Hanging) dapat
dijumpai kerusakan sumsum tulang belakang (Medulla
Spinalis).
2. Leher.
Cari perdarahan pada otot dan jaringan didaerah
alur jerat. Cari patah tulang lidah dan atau tulang rawan
gondok. Mungkin terjadi robekan-robekan kecil pada
bagian intima pembuluh darah leher.
Tanda-tanda kekerasan pada daerah leher (tidak selalu
ada) berupa:
− Fraktur processus atau cornu superior cartilago
thyroidea.
− Perdarahan didalam otot-otot leher
− Robekan musculus sternocleidomastoideus dan
ligamentum thyrohyoid
− Fraktur cornu os hyoid
− Robekan-robekan kecil pada intima vena jugularis.
3. Dada dan perut.
Akibat bendungan pembuluh darah dan asphyxia
dapat terjadi perdarahan kecil-kecil, misalnya pleura
dan peritoneum. Organ-organ tubuh mengalami
pembendungan terutama organ-organ dalam rongga
abdomen bagian bawah.
SIMULATED SUICIDAL HANGING
Merupakan pembunuhan yang dibuat sedemikian rupa
seolah-olah gantung diri. Tidak ada reaksi intravital dan
tidak adanya kelainan akibat pembendungan pada kepala
dan leher, tidaklah dapat dipakai sebagai bukti bahwa tubuh
telah digantung sesudah mati.
Penentuan diagnose pada kasus tersebut harus
tergantung pada:
1. Adanya sebab kematian lain atau trauma yang tidak
mungkin dapat dilakukan oleh korban sendiri.
2. Distribusi dari lebam mayat yang tidak sesuai. Hal ini
mempunyai arti apabila lebam mayat sudah terfiksir
sebelum mayat digantung.
3. Tanda-tanda dari simpul jerat
Bila seseorang telah meninggal kemudian digantung,
maka biasanya jeratnya diikatkan melingkari leher dulu baru
kemudian gantung ke tiang gantungan/blandar/pohon.
Karena itu bila tiang belandar diperhatikan, akan terdapat
tanda-tanda bahwa talinya telah bergerak dari bawah
keatas, sedangkan pada kasus gantung diri yang sebenarnya
dari atas kebawah. Hal ini sesuai dengan arah bergeraknya
tubuh korban.
Dari serat-serat kecil gesekan tali juga bisa diketahui
arahnya. Pada suicidal hanging mungkin juga dapat
ditemukan serabut-serabut dari tali pada tangan korban,
sedangkan pada simulated hanging hal ini tidak ditemukan.
DAFTAR PUSTAKA
Camps FE et.all., Practical Forensic Medicine, Hutchinson
Medical Publication, London, 1985.
Fatteh A., Handbook of Forensic Pathology, J.B Lippincott
Company Philadelphia, Toronto, 1973.
Gonzales TA et.all., Legal Medicine Pathology and Toxicology,
Appleton Century, Crofts, Inc. New York, 1954.
Hindani MD dkk., Asphyxia, Bagian Ilmu Kedokteran
Kehakiman, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,
RSUD Dr.Soetomo Surabaya, 1981.
Hamdani N., Ilmu Kedokteran Kehakiman edisi kedua,
Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992.
Kartika P dkk., Kumpulan makalah Dinas Kesehatan, Post
Graduate Course kedokteran kepolisian di Surabaya,
Markas Besar Kepolisian RI, 1984.
Kartika P dkk., Kumpulan makalah kedokteran kehakiman,
proyek peningkatan pelayanan rumah sakit, Dinkesda
Propinsi Dati I Jatim, 1984-1985.
Soeroto HS., Hand out kuliah Asphyxia.
Simpson K., Taylor’s Principle and Practice of Medical
Jurisprudence, J&A Churchill Ltd, London, 1965.
juli 2014 mimbar 17
seputar soetomo
Penandatanganan Piagam Kerjasama. RSUD Dr.
Soetomo-FK Unair dengan RS jejaring Pendidikan pada
Rabu 7 Mei 2014 di Hotel Shangrila Surabaya. Tampak
Direktur RSUD Dr. Soetomo dan Dekan FK. Unair
menandatangani Piagam Kerjasama dengan beberapa RS
jejaring Pendidikan antara lain RS Pura Raharja, RSUD
RA Basonie, RSD Balung, RSUD Dr. R. Koesma, RS
Baptis, RS Surabaya Eye Clinics dll.
PELANTIKAN PEJABAT BARU DILINGKUNGAN RSUD Dr. SOETOMO
Rabu, 30 April 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JABATAN
Ketua SMF Andrologi
Ketua SMF Gigi dan Mulut
Kepala Instalasi Bedah Pusat
Kepala Gedung Pusat Diagnostik
Terpadu
Kepala Instalasi Rawat Jalan
Kepala Gedung Bedah Pusat
Terpadu
Kepala Instalasi Patologi Klinik
Koordinator Pelayanan Instalasi
Rawat Darurat
Kepala Unit Rawat Jalan Kulit &
Kelamin
18 mimbar juli 2014
PEJABAT LAMA
PEJABAT BARU
Onny Pieters Sono, dr, Sp.And (Purnatugas)
Sri Wdjajanti, drg, SpOrt (Purnatugas)
Yoga Wijayahadi, dr, Sp.B(K)KL, FINACS (K)
Fery Hudowo, dr, MS, SpPA(K)
Tjahjo Djojo Tanojo, Sp.And
Harsiwi Purwandani, drg, SpKG
Tri Wahyu Martanto, dr, Sp.OT
Leonita Anniwati, dr, SpPK
Roestiniadi, dr, SpTHT-KL (Purnatugas)
Purwadi, dr, SpBA (Purnatugas)
Trisiswati Indranarum, dr, SpKK
Yoga Wijayahadi, dr, Sp.B(K)KL, FINACS (K)
Djoko Marsudi, dr, MS, SpPK (Purnatugas)
Heru Koesbianto, dr, SpB-TKV (Almarhum)
Dr.Hartono Kahar, dr, SpPK
Bramantono, dr, SpPD
M.Marsoedi Hutomo,dr,SpKK(K) (Purnatugas)
Trisniartami Setyaningrum, SpKK(K)
Workshop & Hands on Experiences Osteosinthesa Mandibula 13 Mei 2014 di RS Pendidikan FK. UNPAD Bandung bersamaan dengan
Konas PABI ke IV dihadiri oleh 30 Dokter Spesialis Bedah Seluruh Indonesia diselenggarakan oleh PEBKI & Lab/ SMF Ilmu Bedah Divisi
Bedah Kepala Leher FK. Unair/ RSUD Dr. Soetomo foto bersama para peserta & para Instruktur Bedah Kepala Leher
Guru Besar Ilmu Bedah & KPS Ilmu Bedah & Ketua/ Sekjen PP
PABI yang tergabung dalam Kolegium Ilmu Bedah Indonesia (KIBI)
saat MBN wisuda para spesialis Bedah Baru pada acara Konas IV
PABI 15-17 Mei 2014 di Bandung. Nampak para Dr. RSDS Prof.
Paul Tahalele, dr. Urip Murtedjo, dr. Yoga Wijaya Hadi tergabung
dalam Kolegium Ilmu Bedah Indonesia (KIBI)
Panitia PKB Paliatif foto bersama di Empire Palace setelah sukses
menyelenggarakan PKB Paliatif ke 8 berlangsung tanggal 20-22
Juni 2014. Nampak Prof Budi Warsono, Prof. Suhatno, dr. Urip
Murtedjo ketua P3BN RSUD Dr. Soetomo/ FK. Unair
Training Paliative Care yang dibuka oleh Wadir Yan.Med. RSUD Dr. Soetomo pada tanggal 21 April 2014 di gedung PDT RSUD Dr. Soetomo
diselenggarakan oleh Instalasi Paliatif RSDS & P3BN RSUD Dr. Soetomo/ FK. Unair.
juli 2014 mimbar 19
seputar soetomo
Tampak kiri Pemda Timor Tengah Selatan dari RS SOE melakukan Studi banding ke RSUD Dr. Soetomo pada Rabu 21 Mei 2014 mengenai
penerapan BLUD di RS SOE dan RSUD Dr. Soetomo telah menjadi Sister Hospital sejak tahun 2010. Tampak kanan Direktur RSUD Dr.
Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Ruang Burn Unit, Ruang Buffer IRD, Ruang Jaga
Konsultasi IRD dan Ruang Sentral Admisi pada Jum’at 13 Juni 2014.
Pada Selasa 3 Juni 2014 Kemenkes RI bersama PERFITRI yang tergabung dalam Tim Pelaksana Penilaian Perizinan Pelayanan Teknologi
Reproduksi berbantu (TP4TRB) melakukan visitasi ke RSUD Dr. Soetomo. Mereka melakukan penilaian kelayakan Pelayanan TRB
(Teknologi Reprodukdi Berbantu) yang ada di Klinik Fertilitas Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo, tampak dari kiri Prof. M. Anwar, dr,M.Med.
Sc,SpOG(K) dari PERFITRI, Direktur RSUD Dr. Soetomo, dan Uud Cahyono, SH, MARS dari Kemenkes RI, tampak kanan Tim dokter dr
Klinik Fertilitas.
Tampak kanan Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) RSUD Dr. Soetomo Zulkifli Kurniawan, S.Kep.Ns menyematkan Pin
kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH. Penyematan Pin ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Perawat
Sedunia 2014, yang diperingati setiap tanggal 12 Mei. Pin Juga disematkan kepada seluruh Perawat RSUD Dr. Soetomo.
20 mimbar juli 2014
RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DAN RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB)
SERTA PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2015
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
HOTEL ROYAL ORCHID, BATU (26-28 JUNI 2014)
Tampak atas para peserta rapat berfoto bersama jajaran direksi usai acara. Dan bawah para peserta berfoto bersama saat kegiatan
senam pagi.
Peserta berdiskusi kelompok yang dibagi menjadi
3 kelompok, yaitu Kelopok Wadir Pelayanan Medik,
Kelompok Wadir Penunjang Medik serta Kelompok
Wadir Diklit dan Wadir Umum dan Keuangan.
juli 2014 mimbar 21
seputar soetomo
Bantuan 1 (satu) unit Ambulance dari Bina Lingkungan Bank Rakyat Indonesia untuk RSUD Dr. Soetomo pada Senin 16 Juni 2014 untuk
memperkuat Ambulance 118 Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo.
Tampak kiri pembagian takjil pada bulan puasa ramadhan kepada pasien di RSUD Dr. Soetomo oleh Tim Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo,
dan tampak kanan pelaksanaan Pilpres 2014 di RSUD Dr. Soetomo.
Pelaksanaan Sholat Tarawih bersama Direktur, Staf dan Karyawan pada Minggu 6 Juli 2014 dengan penceramah Prof. Dr. KH. Moch Ali Aziz,
MA Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Pres Release Siaga lebaran di RSUD Dr. Soetomo
tentang Pelayanan di Hari Raya Idul Fitri oleh Direktur
RSUD Dr. Soetomo didampingi Kepala Instalasi Rawat
Darurat pada Jum’at 18 Juli 2014.
HUT YANG KE 1 KEMBAR SIAM CITRA-NEYZA, SURABAYA 14 JULI 2014
Oleh Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Tampak Tim kembar siam berfoto bersama ibu Nina Soekarwo.
Tampak kiri ibu Nina Soekarwo mendampingi kembar siam yang sedang di Imunisasi dan kanan berkunjung ke Ruang Kemoterapi Sukardja.
Buka Puasa Bersama oleh Dharmawanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo
di Panti Asuhan Khatijah 3 Manukan Surabaya – Rabu 16 Juli 2014
Tampak Ketua Dharmawanita Persatuan RSUID Dr.
Soetomo Rini Dodo Anondo memberikan bingkisan
kepada salah satu anak panti.
juli 2014 mimbar 23
seputar soetomo
LOMBA KELOMPOK BACA (KLOMCA) KAPITA SELEKTA PUASA RAMADHAN
ANTAR RUMAH SAKIT SE-SURABAYA DAN SEKITARNYA KE 6 – RABU 16 JULI 2014
Tampak kiri para dewan juri dari RSUD Dr. Muhamad Soewandhie, RSUD Dr. Soetomo dan RSI A. Yani Surabaya dan kanan Pembaca ayat
suci Al Qur’an dan Saritilawah dari RS Darmo Surabaya
Acara hiburan yaitu mini orkestra Mahasiswa Unesa Surabaya dan tari topeng sekartaji dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW)
Surabaya
Diikuti oleh 22 RS di Surabaya dan Sidoarjo dengan urutan pemenang I s/d VI yaitu RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RS Adi Husada Kapasari,
RSB Buah Delima Sidoarjo, RSI Jemursari, RS Mitra Keluarga Surabaya dan RSUD Jiwa Menur Surabaya
Pemenang Juara I dari
RSUD Dr. Soetomo berfoto
bersama panitia.
24 mimbar juli 2014
“DENGAN SEMANGAT PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945,
KITA DUKUNG SUKSESI KEPEMIMPINAN NASIONAL HASIL PEMILU 2014
DEMI KELANJUTAN PEMBANGUNAN MENUJU INDONESIA YANG MAKIN MAJU DAN SEJAHTERA”
Upacara Peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI 17-08-2014 kali ini sebagai Inspektur Upacara Direktur RSUD Dr. Soetomo, sedangkan
yang sebagai petugas dari Banpol PP.
Lagu-Lagu perjuangan oleh Group Paduan Suara Komite Mutu, tampak kanan pemberian beasiswa kepada putra-putri karyawan yang
berprestasi oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo didampingi oleh Ketua Dharmawanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo Rini Dodo Anondo.
Tampak kiri pemberian piagam penghargaan Kinerja dan penyematan PIN kepada Kepala Ruangan yang berperan serta sebagai case
manager terbaik I Kepala Ruang Bedah F (Sumail), II Kepala Ruang Merak (Heni Susilowati), III Kepala Ruang Bona (Erna Supatmini) dan
kanan bingkisan berupa kue dibagikan kepada para peserta usai upacara.
juli 2014 mimbar 25
sekilas info
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) DI RSUD Dr. SOETOMO
Oleh : Komite Mutu RSUD Dr. Soetomo
B
eberapa waktu berselang RSUD Dr. Soetomo telah
melaksanakan Akreditasi RS Versi 2012 yang sangat
berbeda pelaksanaannya dibandingkan dengan
Akreditasi RS sebelumnya. Proses panjang telah kita lalui
dengan torehan sejarah yang menuliskan keberhasilan
RSUD Dr. Soetomo meraih Akreditasi RS secara paripurna
pada bulan Juli 2014. Berbicara tentang Akreditasi RS
berarti mencerminkan suatu upaya pembangunan budaya
kerja yang berintikan mutu dan keselamatan pasien. Untuk
memahami lebih jauh maka berikut diturunkan artikel
tentang PMKP yang pada hakekatnya adalah core dari suatu
aktifitas pelayanan kesehatan.
Pendekatan komprehensif dari peningkatan mutu
dan keselamatan pasien adalah memperkecil (reduction)
risiko pada pasien dan staf secara berkesinambungan. Risiko
ini dapat ditemukan baik pada proses klinik maupun di
lingkungan fisik. Pendekatan ini meliputi :
a. Memimpin dan merencanakan program peningkatan
mutu dan program keselamatan pasien;
b. Merancang proses-proses klinibaru dan proses
manajerial dengan benar;
c. Mengukur apakah proses berjalan dengan baik melalui
pengumpulan data;
d. Analisis data;
e. Menerapkan dan melanjutkan (sustaining) perubahan
yang dapat menghasilkan perbaikan.
Perbaikan mutu dan program keselamatan pasien,
keduanya adalah :
• Digerakkan oleh kepemimpinan;
• Upaya menuju perubahan budaya rumah sakit;
• Melakukan identifikasi dan menurunkan risiko dan
penyimpangan secara proaktif;
• Menggunakan data agar fokus pada isu prioritas;
• Mencari cara yang menunjukkan perbaikan yang
sifatnya “langgeng”.
Mutu dan keselamatan pasien sebenarnya menekankan
pada perencanaan, perancangan, pengukuran, analisis, dan
perbaikan proses klinik serta proses manajerial harus secara
terus menerus dikelola secara baik dengan kepemimpinan
jelas agar tercapai hasil maksimal. Pendekatan ini memberi
arti bahwa sebagian besar proses pelayanan klinik terkait
dengan satu atau lebih unit pelayanan lainnya dan melibatkan
banyak kegiatan-kegiatan individual. Pendekatan ini juga
memperhitungkan keterkaitan antara mutu klinik dan
manajemen. Jadi, upaya untuk memperbaiki proses harus
merujuk pada pengelolaan keseluruhan manajemen mutu
rumah sakit dengan pengawasan dari komite mutu dan
komite keselamatan pasien.
Standar akreditasi mengatur seluruh struktur dari
kegiatan klinik dan manajemen dari sebuah rumah sakit,
termasuk kerangka untuk memperbaiki proses kegiatan dan
pengurangan risiko yang terkait degan variasi-variasi dari
proses.
Dalam penilaian Akreditasi RS versi Tahun 2012,
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) masuk
dalam bab mayor artinya nilai minimum PMKP harus
80% untuk semua tingkat kelulusan, yaitu tingkat dasar,
tingkat madya, tingkat utama, maupun tingkat paripurna.
Mengingat PMKP merupakan bab pada standar Akreditasi
26 mimbar juli 2014
kategori mayor pada penilaian Akreditasi dan sangat
penting untuk diimplementasikan di RS maka perlu
disusun program kerja tahun 2014 untuk diaplikasikan
di lingkungan RSUD Dr. Soetomo secara konsisten dan
menyeluruh.
ALUR PELAPORAN INDIKATOR KUNCI RSUD Dr.
SOETOMO
PROGRAM KERJA PMKP TAHUN 2014
(Diberlakukan dengan Surat Keputusan Direktur No.
188.4/1371/301/2014 Tanggal 3 Januari 2014)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan
upaya
peningkatan
mutu
dan keselamatan pasien di Rumah Sakit secara
berkesinambungan sehingga mencapai hasil yang
maksimal.
2. Tujuan Khusus
a. Menetapkan dan melakukan monitoring indikator
mutu di area klinik, area manajerial, dan area sasaran
keselamatan pasien, dan indikator JCI’s International
Library of Measures
b. Menurunkan variasi yang tidak diperlukan melalui
implementasi Clinical Pathway pada 5 area prioritas
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan insiden yang
meliputi Kejadian Sentinel, Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
d. Melakukan identifikasi dan mengurangi risiko melalui
manajemen risiko
e. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan PMKP
f. Melakukan monev pelaksanaan kontrak kerjasama
g. Melakukan monev penilaian kinerja
h. Melakukan monev terhadap Surveillans Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi
i. Melakukan monev terhadap Program PMKP di unit
kerja
B. Kegiatan Pokok Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP)
INDIKATOR AREA KLINIK
Kode
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
KEGIATAN
Pemantauan Pengukuran Indikator Area Klinik
Pemantauan Pengukuran Indikator Area Manajerial
Pemantauan Pengukuran Indikator Area Sasaran
Keselamatan Pasien (SKP)
Pemantauan Clinical Pathways pada 5 Area Prioritas
Pemantauan Pengukuran Indikator JCI’s International
Library of Measures
Implementasi Keselamatan Pasien Melalui Pencatatan
dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (KNC, KTD,
dan Kejadian Sentinel)
Identifikasi dan Mengurangi Risiko Melalui Manajemen
Risiko
Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien Lingkup Internal Maupun Eksternal
Monitoring dan Evaluasi Penilaian Kinerja Staf,
Pimpinan, dn Unit Kerja
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kontrak Kerja
Klinis dan Manajerial
Monitoring Surveilans Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Monitoring Program PMKP Unit Kerja
C. Metode Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Judul Indikator
Area
PIC
IAK 5
Pemberian resep
aspirin pada pasien
Acute Myocard
Infarction (AMI)
saat pulang/keluar
rumah sakit
R. ICCU
Indikator JCI’s
IAK 6
Kesalahan
Penulisan Resep
Instalasi
Farmasi
Ka. Instalasi
Farmasi & Komite
Keselamatan
Pasien RS
IAK 7
Assesmen pre
anestesi untuk
pasien pra operasi
elektif dengan
anestesi umum
IBP & OK IRD
Instalasi Anestesi
IAK 8
Angka tidak
terpakainya produk
darah yang sudah
diorder
Seluruh area
perawatan
pasien yang
dilakukan
transfusi darah
Ka. Instalasi
Transfusi Darah
Waktu penyediaan
dokumen rekam
medik rawat jalan
Angka kejadian
dekubitus grade
II/lebih akibat
perawatan di
rumah sakit
Kelengkapan
informasi untuk
mendapatkan
persetujuan pasien
pada setiap trial
klinik
Seksi Rekam
Medik
Ka. Seksi Rekam
Medik
Inst. Rawat Inap
Indikator JCI’s
Area klinik
Ka. Bidang
Penelitan dan
Pengembangan
IAK 9
IAK 10
IAK 11
INDIKATOR AREA MANAJEMEN
Kode
IAM 1
IAM 2
D. Penetapan Indikator Mutu
Direktur RSUD Dr. Soetomo telah menentukan area
prioritas yang akan dievaluasi dan selanjutnya disebut
sebagai indikator kunci. Berikut adalah indikator yang
dimaksud :
IAM 3
IAK 1
IAK 2
IAK 3
IAK 4
Judul Indikator
Pemberian terapi
aspirin dalam
waktu 24 jam
kedatangan pasien
Acute Myocard
Infarction (AMI)
Waktu tunggu
hasil pemeriksaan
glukosa darah 2
jam PP
Waktu tunggu hasil
pelayanan foto
thoraks
Pemilihan antibiotik
profilaksis untuk
pasien atroplasti
panggul (hip)
Area
R. ICCU
PIC
Indikator JCI’s
Inst. Patologi
Klinik
Ka. Instalasi
Patologi Klinik
Inst.
Radiodiagnostik
Ka. Instalasi
Radiodiagnostik
SMF
Orthopaedi dan
Traumatologi
SMF Orthopaedi
dan Traumatologi
Area
PIC
UPF GBPT
Ka. Instalasi
Farmasi
R. UPIPI
Tim HIV RS &
Bagian Rengram
Seluruh area
RSUD Dr.
Soetomo
Tim HIV RS &
Komite K3RS
IAM 4
Utilisasi ruang VVIP
di Graha Amerta
Graha Amerta
Pimpinan Graha
Amerta
IAM 5
Penilaian kepuasan
pasien dan keluarga
terhadap kinerja
RSUD Dr. Soetomo
Seluruh area
RSUD Dr.
Soetomo
Ka. Bidang
Penelitan &
Pengembangan
IAM 6
Kepuasan karyawan
RSUD Dr. Soetomo
Seluruh area
RSUD Dr.
Soetomo
Ka. Bidang
Penelitan &
Pengembangan
INDIKATOR AREA KLINIK
Kode
Judul Indikator
Pemenuhan
permintaan
protamin injeksi di
UPF GBPT
Ketepatan
Pengiriman Laporan
Kasus HIV-AIDS
(VCT, PITC, CST) di
RSUD Dr. Soetomo
Cakupan profilaksis
pasca tertusuk
jarum
IAM 7
IAM 8
IAM 9
Tren 10 besar
diagnosa dan data
wilayah domisili
Ketepatan waktu
pembayaran pasien
Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
Monitoring koloni
kuman kamar
operasi emergensi
Ka. Bidang
Pemasaran & RM
RSUD Dr.
Soetomo
Ka. Bagian
Keuangan
IRD RSUD Dr.
Soetomo
Instalasi Sanitasi &
Komite K3RS
juli 2014 mimbar 27
sekilas info
INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Kode
SKP 1
SKP 2
SKP 3
SKP 4
SKP 5
SKP 6
Judul Indikator
Angka
keterpasangan
gelang ID-Band
oleh petugas yang
memuat nama,
tanggal lahir, dan
nomor rekam
medik pada pasien
rawat inap
Kepatuhan
petugas
melakukan
komunikasi
efektif dengan
menerapkan
prosedur TBAK
yang tercatat
dalam rekam
medik
Pelabelan obatobatan kategori
high alert di
penyimpanan UPF
rawat inap
Kelengkapan
pengisian
format ceklist
keselamatan
pasien operasi
Presentase
kepatuhan
petugas kesehatan
dalam melakukan
kebersihan tangan
dengan metode
6 langkah dan 5
moment
Insiden pasien
jatuh selama
perawatan rawat
inap di RS
Area
PIC
Inst. Rawat
Inap
Ka. Instalasi &
Komite Keselamatan
Pasien RS
Inst. Rawat
Inap
Ka. Instalasi &
Komite Keselamatan
Pasien RS
Unit Pelayanan
Farmasi (UPF)
Ka. Instalasi
Farmasi & Komite
Keselamatan Pasien
RS
Inst. Rawat
Inap dan
Recovery Unit
Ka. Instalasi &
Komite Keselamatan
Pasien RS
Inst. Rawat
Inap
Ka. Instalasi &
Komite Keselamatan
Pasien RS
Inst. Rawat
Inap
Ka. Instalasi &
Komite Keselamatan
Pasien RS
CLINICAL PATHWAYS
Area Prioritas
Area Pelayanan Obgin
Area Pelayanan Bedah
Area Pelayanan Anak
Area Pelayanan Penyakit
Dalam
Area Pelayanan Penyakit
Kulit dan Kelamin
Judul Kasus
Kehamilan
dan Persalinan
Normal
Cedera Otak
Ringan
Diare Akut
dan Dehidrasi
Ringan Sedang
Diabetes
Mellitus
Herpes Zoster
Penanggung Jawab
SMF Obgin
SMF Bedah Saraf
SMF Ilmu Kesehatan
Anak
SMF Penyakit Dalam
SMF Kulit dan
Kelamin
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)
Judul Indikator
Area
PIC
Kejadian reaksi transfusi
cepat pada saat kegiatan
transfusi darah
Seluruh area
perawatan
yang dilakukan
transfusi
Ka. Instalasi Transfusi
Darah
Kejadian ketidakcocokan
antara diagnosis pra dan
pasca operasi
OK IBP
Ka. IBP
KTD selama sedasi moderat
atau dalam
OK IBP
Instalasi Anestesi
Medication error
Instalasi
Farmasi
Komite Keselamatan
Pasien RS
28 mimbar juli 2014
I. FOCUS PDSA
Sesuai dengan Kebijakan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien RSUD Dr. Soetomo, upaya melakukan
perbaikan secara berkesinambungan menggunakan
FOCUS PDSA (Find, Organize, Clarify, Understand,
Select, Plan, Do, Study, Act).
a. Menemukan/mengidentifikasi (Find)
b. Mengorganisir tim kerja (Organize)
c. Mengklarifikasi teori terbaru tentang
permasalahan (Clarify)
d. Memahami
penyebab
masalah
(Understand)
e. Memilih proses potensial untuk
menyelesaikan masalah (Select)
f. Perencanaan (Plan)
g. Pelaksanaan(Do)
h. Pembelajaran (Study)
i. Perbaikan(Action)
Metode Plan-Do-Study-Act merupakan satu cara
untuk menguji perubahan yang diimplementasikan melalui
empat langkah. Metode ini memandu proses berpikir
ke dalam beberapa langkah kemudian mengevaluasi
outcome, memperbaiki dan menguji kembali.
Pelaporan FOCUS PDSA dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Format FOCUS PDSA agar dilengkapi setiap
ditemukan suatu permasalahan disetiap unit kerja dan
dilaporkan ke Komite Mutu setiap bulan selambatlambatnya minggu pertama bulan berikutnya.
b. Setiap kegiatan yang dilaksanakan perbaikan dibuat
laporan tertulis lengkap dengan format Gugus
Kendali Mutu setiap tahunnya minimal 1 laporan
yang secara langsung akan diregistrasi sebagai
peserta Konvensi Mutu RSUD Dr. Soetomo
II. PENUTUP
Fungsi suatu indikator adalah untuk mengukur mutu
di Rumah Sakit. Secara khusus yaitu mengukur kinerja
rumah sakit itu sendiri (self assessment). Dengan begitu,
hasilnya diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam rangka
perencanaan kegiatan di RSUD Dr. Soetomo. Namun fungsi
tersebut hanyalah sebagai pedoman. Upaya peningkatan
mutu tetap harus menjadi sebuah budaya yang dalam
pelaksanaannya membutuhkan kesepakatan/ komitmen
di antara pimpinan dan seluruh staf yang ada di RSUD Dr.
Soetomo.
MARS SQS
Safety, Quality, And Saving Itulah Semboyan Kami.
Maju Terus Tuk Bersaing, Tak Lelah Kami Mencari.
GKM, KBK, PSBH Semuanya Kami Punya.
Laksanakan Patient Safety Tak Dapat Lagi Ditunda.
Budaya Kerja Bermutu Itulah Yang Kita Tuju
Janganlah Ragu-Ragu Untuk Bergerak Maju.
Safety, Quality, And Saving Itulah Semboyan Kami,
Garda Mutu RSUD Dr. Soetomo Siap Mengawal
Langkahmu.
Song By : Sjahjenny Mustokoweni, dr., SpPA (K)
Masalah kesehatan
berhubungan dengan komputer
Hwang Ji-hye The Korea Herald / Ann / Seoul
D
engan peningkatan penggunaan komputer dan
internet, banyak orang menghabiskan waktu yang
lama menggunakan komputer di tempat kerja
dan di rumah . Hal ini telah menyebabkan peningkatan
kondisi yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
Masalah kesehatan berkaitan dengan komputer
disebut sindrom VDT, atau “penyakit yang terkait dengan
komputer.”
Sindrom VDT mengacu pada rasa sakit di leher dan
bahu akibat sindrom bahu - lengan - leher, dan gejala
muskuloskeletal lainnya , mata lelah dan sensasi benda
asing, kondisi kulit dan masalah neuropsikiatri. VDT
singkatan dari Visual Suplay Terminal (tampilan visual
terminal) - yang berarti layar komputer.
Gejala awal sindrom VDT termasuk rasa sakit dan
kekakuan otot, sakit myofascial dan nyeri punggung
bawah . Ini juga mencakup carpel tunnel syndrome karena
tekanan pada saraf di pergelangan tangan menyebabkan
kesemutan jari . Ini neuropati perifer dan masalah otot
menyebabkan rasa sakit dan kesemutan di leher, bahu,
siku, pergelangan tangan dan jari.
Kedua, gejala mata bisa terjadi, seperti sensasi benda
asing, kemerahan, fotofobia, mata kering, miopia dan
masalah bias lainnya.
Ketiga, masalah kejiwaan seperti kecanduan Internet,
kecanduan game, depresi, gangguan tidur dan terjadi
sakit kepala. Keempat, migrain dan masalah pencernaan
dapat terjadi akibat konsumsi makanan cepat saji.
VDT Syndrome
Terakhir, meskipun kontroversial, paparan radiasi
elektromagnetik dapat menyebabkan masalah kesehatan,
seperti penyakit kulit, teratogenik dan keguguran.
Penyebab sindrom VDT meliputi desain ruang kerja
yang buruk, lingkungan yang kering , komputer kualitas
rendah, penggunaan kacamata resep yang salah atau
lensa kontak, postur tubuh yang buruk, tekanan berulang
dari penggunaan keyboard, gerakan berulang-ulang
dalam posisi tetap dan istirahat yang tidak memadai.
Federasi Industri Informasi Korea baru-baru ini
menerbitkan sebuah laporan berjudul “Pencegahan
VDT Syndrome.” Mereka telah menyarankan alasan
untuk meningkatnya jumlah pasien sindrom VDT untuk
peningkatan penggunaan komputer individu, layar yang
lebih besar, peningkatan jumlah laptop, dan penggunaan
komputer oleh setengah baya dan orang tua.
Layar yang lebih besar yang nyaman untuk membaca
atau menonton video, tapi mereka dapat menyebabkan
kelelahan awal mata dan kekeringan. Menggunakan layar
besar di meja menyebabkan pengguna untuk memiringkan
wajah mereka ke atas, yang meningkatkan luas permukaan
mata yang terkena udara, yang menyebabkan kekeringan.
Layar warna juga ban mata. Panjang gelombang yang
berbeda dari lampu merah dan biru dapat menyebabkan
kelelahan otot mata yang fokus mata. Notebook PC
mengurangi kerja mata, tapi menyebabkan nyeri pada leher
dan bahu. Keyboard yang lebih kecil dapat menyebabkan
rasa sakit dan kesemutan sensasi di pergelangan tangan
dan jari-jari.
Usia setengah
baya dan orang
tua
sekarang
menggunakan
komputer
lebih
sering
untuk
pekerjaan,
yang
m e r u p a k a n
penyebab
lain
m u n c u l n y a
sindrom VDT. Orang-orang ini lebih mungkin untuk
mengembangkan masalah karena mata mereka tidak sekuat
orang muda. Orang-orang yang menggunakan kacamata
untuk miopia dan hyperopia melihat layar melalui bagian
bawah kaca mereka. Oleh karena itu, mereka cenderung
menekuk leher mereka, yang dapat menyebabkan rasa sakit
di leher dan bahu jika terus untuk waktu yang lama.
Untuk mencegah sindrom VDT, menjaga jarak minimal
30 cm antara mata dan layar. Hal ini mengurangi sudut
leher, untuk mengurangi nyeri di leher dan bahu dan juga
membantu mata dari kelelahan.
Kebiasaan tidak pantas
Juga beristirahat selama setidaknya 10 menit setelah
bekerja selama 1 jam . Jika Anda merasa bahwa mata Anda
lelah atau jika otot Anda kaku, beristirahat setiap kali Anda
merasa gejala-gejala ini bahkan jika Anda tidak bekerja
selama 1 jam. Bekerja terus menerus dalam postur yang sama
dapat menyebabkan kelelahan dan nyeri berbagai otot,
termasuk leher, bahu, dan punggung bawah. Istirahat sering
dan peregangan sering untuk mengendurkan otot-otot.
Mereka dengan miopia atau hyperopia harus mendapatkan
resep kacamata kerja VDT untuk digunakan.
Anda juga harus mencoba untuk mengurangi jumlah
stres dan menikmati pekerjaan Anda. Mereka yang bekerja
di industri game yang menikmati pekerjaan mereka jarang
mengembangkan sindrom VDT meskipun mereka bekerja
pada komputer sepanjang hari. Di sisi lain, orang-orang muda
yang bekerja di pasar hadiah berurusan yang menggunakan
komputer selama beberapa jam setiap hari dapat menderita
sindrom VDT parah.
Jika Anda menduga sindrom VDT, Anda akan ke dokter
untuk membuat diagnosis yang tepat. Hal ini karena Anda
mungkin benar-benar memiliki penyakit lain yang mungkin
tidak diduga lebih awal jika tidak periksa dokter. Hal ini
penting untuk mengidentifikasi penyebab sindrom VDT
untuk memperbaiki penyebabnya. Ini mungkin termasuk
memodifikasi lingkungan kerja atau melakukan latihan yang
tepat.
Selanjutnya, perawatan yang tepat harus dimulai
untuk setiap diagnosis. Jika Anda memiliki masalah
muskuloskeletal, Anda mungkin memerlukan pengobatan
farmakologis atau fisioterapi. Jika Anda memiliki masalah
mata, Anda akan memerlukan pengobatan ophthalmologic.
Pencegahan yang paling penting perawatan untuk sindrom
VDT. Sindrom VDT sering berulang setelah pengobatan
karena kebiasaan yang tidak baik atau lingkungan kerja
Sumber : Jakarta Post . Saturday – April 5, 2014 , page 25 .
juli 2014 mimbar 29
artikel kesehatan
sekilas
info
B
A sampai Z
Makanan Pencegah Penuaan Dini
eberapa ahli Gizi mengatakan bahwa vitamin,
supernutrition dan antioksidan sangat penting untuk
Penuaan Dini.
Jika kita benar benar tahu apa yang kita makan, pilihan
makanan yang bijaksana dapat menyebabkan tubuh lebih
sehat, serta meningkatkan vitalitas dan meningkatkan
ketangkasan mental. Beberapa ahli gizi mengatakan bahwa
vitamin Supernutrition, dan antioksidan, sangat penting
untuk anti penuaan. Berikut daftar makanan yang dapat
Anda pilih untuk mencegah penuaan dini seperti dilansir
dari laman Times of India :
A untuk Alpukat : Ini berisi lebih potassium (membantu
menurunkan tekanan darah) dari pisañg. Alpukat juga
kaya glutathione yang melindungi tubuh dari racun,
membantu menetralisir lemàk buruk, dan merupakan
antioksidan yang meIawan kerusakan akibat radikal
bebas pada sel-sel yang menyertai penuaan.
B untuk Brokoli : lni meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan mengandung lebih banyak dibandingkan
sayuran lainnya. Ia juga memiliki sifat yang melawan
kehilangan tulang dan kanker.
C untuk Carrot (Wortel) : Wortel menurunkan kolesterol
dan pigmen oranyenya meningkatkan fungsi kekebalan
tubuh. Dan wortel benar-benar baik untuk penglihatan
dimana betakaroten di dalamnya melindungi dari
penyakit yang terjadi dengan penuaan dini.
D untuk Dark Chocolate : Coklat ini penuh dengan antioksidan, yang melawan kerusakan sel. lni kaya
vitamin B6 dan C tryptophan, yang mengkonversi ke
serotonin, zat kimia yang membantu melawan depresi.
E untuk Egg (Telur) : Makanan lengkap (setelah ASI),
telur mengandung asam amino setiap dibutuhkan
tubuh. Telur sumber yang kaya lutein, yang melindungi
terhadap degenerasi makula mata.
F untuk Fish (Ikan) : Omega 3 minyak ditemukan pada
ikan salmon, tuna, dan sarden memiliki sifat perigencer
darah yang melindungi arteri, menurunkan BP, dan
dapat memperlambat kerusakan DNA Anda.
G untuk Garlic (Bawang putih) : Bawang putih memelihara
sirkuIasi darah dan oksigen, membantu rambut dan
kuku tumbuh kuat dan sehat.
H untuk Honey (Madu) : Organik coldpressed madu (tidak
lebih dari1/2 sdt per hari) memiliki efek penyembuhan.
Pemanasan dapat menghilangkan itu dari vitamin
esensial, ,jadi jangan menaruhnya dalam minuman
panas atau memasak dengan air panas itu.
I untuk Iceberg Lettuce (Selada) : Selada dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena
méngandung mangan, magnesium, potasium, zat besi,
fosfor dan kalsium.
J untuk Jepang Green Tea : Teh hijau Jepang penuh dengan
antioksidan, antiageing, dan berisi methylxanthines
yang meningkatkan metabolisme, membantu
membakar lemak, dan menurunkan kolesterol.
K untuk Kombucha Tea : Fermentasi dan dikemas dengan
antioksidan, hanya satu cangkir sehari merupakan cara
murah untuk mengambil semua antioksidan yang Anda
butuhkan untuk mencegah penuaan dini.
L untuk Legume (tanaman biji-bijian) : biji-bijian
mengandung saponin, yang dapat memperlambat
pertumbuhan tumor. Biji-bijian juga merupakan
30 mimbar juli 2014
sumber protein yang baik.
M untuk Mackerel (Ikan kembung) : Mackerel
mengandung minyak esénsial, vitamin, mineral dan
kaya akan Omega 3 dan Omega 6 asam lemak.
N untuk Nut (Kacang) : Kulit kacang penuh flavonoid
antiageing. Dan semua kacang penuh protein, serat
, lemak esensial, vitamin dan mineral,. Termasuk
Magnesium.
O untuk Onion (Bawan) : Anti inflamasi, anti bakteri,
anti jamur dan antivirus, bawang penuh enim
pencernaan yang detoksifikasi dan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Bawang merah adalah yang
terbaik.
P untuk Parsley : Peterseli penuh vitamin C , A dan
beberapa B, serta zat bei, kalsium dan potasium. ini
juga merupakan diuretik alami.
Q untuk Quinoa : Makanan ini yang berisi semua
delapan asam amino esensial; kaya akan kalsium dan
zat besi.
R untuk Red Fruit (Buah Merah) : Buah merah dan
sayuran seperti raspberry, stroberi, paprika merah,
kubis merah dan bawang merah lebih baik dari pada
varietas hijau karena memiliki antioksidan kuat yang
dapat melawan penyakit jantung dan kanker prostat,
mengurangi risiko stroke dan degenerasi mata
S untuk Spinach (Bayam) : Antioksidan bayam dapat
membantu mencegah stroke, penyakit jantung dan
tekanan darah tinggi. ini adalah salah satu top 10
makanan karena mengandung lutein dan zeaxanthin,
senyawa anti-penuaan yang kuat.
T untuk Tomat : Ini mengandung quercetin dan
antioksidan lycopene, yang terbukti menjadi super
efisien, mempertahankan fungsi mental dan fisik
pada orang tua.
U untuk sayuran mentah : Memasak sayuran Anda
dapat menghancurkan banyak nutrisi. Dikukus atau
direbus dalam air kurang mempertahankan nutrisi.
Makanlah sayuran mentah sesering yang Anda.
V untuk Veggies (Sayuran) : Sayuran hijau tua,
oranye kaya merah atau kuning terang dan untuk
mendapatkan antioksidan maksimum dan vitamin.
Sayuran ini tinggi kadar air. Ketika Anda makan
makanan berbasis air, tubuh Anda menyimpannya
Iebih lama.
W untuk Walnuts (Kenari) : Sumber besar tembaga, kenari
menghentikan rambut beruban dan
membantu mempertahankan warna alami lagi.
X untuk Xylitol : Pemanis natural dengan nol kalori,
xylitol tidak memiliki faktor risiko seperti pemanis
buatan, dan melindungi gigi.
Y untuk Yellow (Buah dan Sayuran Kuning) : Grapefruits,
melon, nanas dan lemon memiliki kandungan
antioksidan yang tinggi, membantu detoksifikasi
tubuh.
Z untuk Zucchini (Timun Jepang) :Gunakan zucchini
dalarn pasta sebagai sehingga Anda dapat
menghindari pasta karbohidrat tepung yang
menyebabkan peradangan dan kelebihan berat
badan karena kadar gula tinggi.
Sumber : Surabaya Post Minggu, 13 April 2014, halaman 23.
Cholesterol
checklist
Park Jeong-euy - The Korea Herald/Seoul/ANN
K
olesterol adalah salah satu dari lipid penting yang
dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh
normal. Ia membentuk membran sel dan diperlukan
untuk menghasilkan berbagai hormon seperti hormon
adrenocortical, serta hormon laki-laki dan perempuan.
Namun, orang dengan kadar kolesterol lebih dari
normal (200-240 nil / dI) berada pada peningkatan risiko
untuk angina, infark miokard dan iskemia otak, bersama
dengan merokok dan hipertensi, yang merupakan tiga
faktor risiko utama.
Di sisi lain, rendahnya tingkat kolesterol menyebabkan
produksi hormon abnormal, penuaan dini dan disfungsi
seluler.
Tingkat abnormal tidak menyebabkan gejala
spesifik seperti pusing atau sakit kepala. Beberapa
orang dengan tingkat yang sangat tinggi kolesterol
bisa. mengembangkan massa kuning pada kulit akibat
pengendapan kolesterol.
Tidak semua kolesterol berbahaya. Ada berbagai
jenis, seperti high-density lipoprotein dan low-density
lipoprotein kolesterol.
HDL mencegah akumulasi kolesterol dalam
pembuluh darah, bertindak sebagai "kolesterol baik"
untuk membuang kelebihan kolesterol dari pembuluh
darah. Namun, LDL mengarah, akumulasi kolesterol dalam
pembuluh darah, maka akan lebih baik untuk memiliki
tingkat rendah LDL.
Telah ada peningkatan yang signifikan baru-baru
ini dalam jumlah orang dengan kolesterol tinggi dan
serangan jantung dan alasan penting untuk ini adalah
Westernisasi dari diet kita.
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi
kolesterol?
Perubahan pola makan seperti menghindari makanan
dengan lemak hewani yang tinggi sekaligus meningkatkan
konsumsi protein dari daging tanpa lemak adalah penting.
Makanan seperti perut babi, bacon, sosis, liver, jantung
dan organ internal lainnya, serta cumi-cumi, gurita, kepiting,
abalones dan makanan laut lainnya tanpa tulang atau
dengan cangkang keras memiliki kadar kolesterol tinggi dan
harus dihindari. Kuning telur, telur ikan, cokelat, es krim dan
kue juga harus dihindari.
Adalah baik untuk Intake asam lemak tak jenuh dalam
minyak wijen, minyak zaitun, minyak jagung, ikan dan sereal
dan serat dalam rumput laut dan sayuran.
Latihan juga sangat penting. Ini membantu untuk
melakukan latihan kardio rutin seperti kecepatan berjalan
jogging ringan atau mendaki gunung.
Orang yang mengalami obesitas atau yang memiliki
nyeri lutut dapat mencoba berenang atau bersepeda. Orangorang dengan aterosklerosis yang ingin mempertahankan
kondisi mereka saat ini harus berolahraga 3-4 jam per
minggu. Sedangkan 5-6 jam per minggu untuk memperbaiki
aterosklerosis tersebut.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Makanan tinggi kolesterol
Telur, telur puyuh, kuning telur bebek, telur ikan dan
mayones
Usus, hati, babat, ginjal, teri asin, cumi-cumi, kerang laut,
tiram, kerang, udang, belut dan loaches
Daging berlemak (iga sapi, iga babi, perut babi, sosis,
bacon, ham, hot dog, makan siang daging dan daging
sapi cincang)
Makanan yang digoreng atau makanan yang dibuat
dengan daging hewan (ramen, bubuk krim, makanan
ringan dan makanan Cina)
Susu, krim, es krim dan keju (cheddar, Amerika, Swiss)
Kue, cookies, kue, donat, kentang goreng dan kue-kue
Denmark.
Makanan yang harus Anda makan sering :
Daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, tahu, susu
rendah lemak (1 persen) atau susu tanpa lemak, keju
rendah lemak dan yogurt rendah lemak
Kacang, sereal dan sereal sarapan kaya serat
Buah (apel, pir, kesemek, persik dan jujubes)
Rumput Laut
Sayuran (bayam, bit, mallow keriting, lobak hijau, selada
dan daun perilla)
Minyak yang kaya asam lemak tak jenuh yang
menurunkan kadar kolesterol jahat (minyak perilla,
minyak kacang, minyak wijen dan minyak jagung)
Minyak zaitun mengandung asam lemak unsaturated
yang meningkatkan kadar kolesterol baik.
Sumber : Harian Jakarta Post, Friday May 23, 2014
juli 2014 mimbar 31
sekilas info
Yang Harus Diperhatikan
Tentang Menyusui
Oleh : Warsiti S. Keb,Bd
P
emberian ASI sangat mendasar bagi kesehatan
dan perkembangan anak, dan penting juga untuk
kesehatan para ibu. Program penanggulangan
penyakit diare WHO telah lama mengatasi kebutuhan untuk
mempromosikan pemberian ASI ekslusif pada 6 bulan
pertama kehidupan dan tetap mempertahankan pemberian
ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping usia 2 tahun
atau lebih, untuk mengurangi tingat kesakitan dan kematian
akibat diare. Alasan umum untuk ini adalah ibu yakin dirinya
tidak punya cukup ASI, atau ada masalah menyusui lainya,
kadang hal ini juga disebabkan ibu bekerja diluar rumah, dan
tidak tahu bagaimana menyusui sambil kerja, kadang hal ini
disebabkan tak ada seorangpun yang memberi ibu bantuan
yang ia perlukan, atau disebabkan layanan kesehatan dan
saran saran yang ia terima dari petugas kesehatan tidak
mendukung kegiatan menyusui.
Para praktisi yang peduli soal gizi, dan kesehatan ibu
dan anak, juga mengakui pentingnya perbaikan atas praktikpraktik pemberian makanan bayi. Pada tahun 1991, UNICEF
dan WHO bersama-sama meluncurkan prakasa rumah sakit
sayang Bayi, yang bertujuan meningkatkan pelayanan
persalinan sehingga akan melindungi, mempromosikan dan
mendukung kegiatan menyusui dengan cara menerapkan
“10 langka menuju keberhasilan menyusui “ ke dalam praktik.
Cara Kerja Menyusui
Agar dapat menyusui secara sukses maka perlu
memahami cara kerja menyusi, sehingga akan dapat
menentukan apa yang terjadi dan membantu ibu
memutuskan yang terbaik baginya. Di bawah ini akan
dijelaskan bagaimana suatu proses menyusui bisa terjadi,
mulai dari anatomi dan fisiologi payudara, hormon yang
mempengaruhi keluarnya ASI sampai dengan bagaimana
cara menyusui yang baik.
32 mimbar juli 2014
1. Anatomi dan Fisiologi Payudara
Puting dan kulit yang berwarna gelap di sekelilingnya
disebut areola. Pada areola ada kelenjar kecil yang
disebut kelenjar Montgomery, yang mengeluarkan cairan
berminyak untuk menjaga kulit tetap sehat.
Pembuluh-pembuluh kecil, atau duktus, mengalirkan
ASI keluar dari alveoli. Dibawah areola, pembuluhpembuluh tersebut melebar, dan membentuk sinus-sinus
laktiverus, dimana ASI mengumpul untuk persiapan
satu kali penyusuan . pembuluh-pembuluh tersebut
menyempit lagi ketika melewati puting.
Alveoli dan duktus ini dikelilingi oleh jaringan
penyanngga dan lemak. Lemak inilah, serta jaringan
lainya,yang memberi payudara membentuk dan
menciptakan sebagian besar perbedaan diantara payudara
besar dan kecil. Payudara besar maupun payudara kecil
memiliki jaringan kelenjar dan jumlah yang sama,sehingga
keduanya mampu menghasilkan banyak ASI.
2. Hormon Prolaktin
Ketika bayi menyusu pada satu payudara, rangsangan
sensorik dari puting payudara tersebut dikirim keotak.
Sebagian jawabannya, bagian depan (anterior) kelenjar
pituitary di dasar otak mengeluarkan prolaktin. Prolaktin
masuk kedalam pembuluh darah menuju payudara, dan
menyebabkan sel-sel pembuatan ASI memproduksi ASI.
Sebagian besar hormon Prolaktin berada didalam
pembuluh darah selama kurang lebih dari 30 menit setelah
penyusuan. Hormon ini membuat payudara memproduksi
ASI untuk penyusunan berikutnya. Untuk saat ini, bayi
mengambil ASI yang sudah tersedia dalam payudara.
Pejelasan ini menunjukan bahwa jika bayi menyusu
lebih banyak, maka payudara ibu akan lebih banyak
menghasilkan ASI, jadi lebih banyak menyusu lebih
banyak menghasilkan ASI.
Kebanyakan wanita dapat menghasilkan ASI
lebih dari yang dibutuhkan bayi mereka. Bila seorang
ibu mempunyai dua bayi, dan keduanya menyusu,
payudaranya akan membuat ASI untuk kedua bayi. Bila
bayi kurang menyusu, payudara menghasilkan ASI lebih
sedikit. Bila bayi berhenti menyusu, payudara segera
berhenti membuat ASI.
Beberapa hal yang perlu diingat tentang hormon
Prolaktin adalah :
a) Hormon Prolaktin lebih banyak diproduksi saat
malam hari, karena itu menyusui terutama dimalam
hari, karena itu menyusui terutama dimalam hari
menjaga pasokan ASI.
b) Prolaktin membantu ibu merasa nyaman, dan kadang
mengantuk, karena itu ibu biasanya beristirahat
dengan baik meski ia menyusui dimalam hari.
c) Hormon yang berkaitan dengan prolaktin menentukan
ovulasi, karena itu menyusu dapat membantu
menunda kehamilan baru. Menyusui dimalam hari
sangat penting untuk menunda kehamilan baru.
3. Hormon Oksitosin
Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik dari puting
dikirim ke otak. Sebagai jawabannya, bagian belakang
kelenjar pituatari di dasar otak mengeluarkan hormon
oksitosin. Oksitosn masuk kedalam pembuluh darah
menuu payudara, dan merangsang sel-sel otot disekeliling
alveoli berkontraksi. Kontraksi ini membuat ASI yang telah
terkumpul di alveoli mengalir disepanjang pembuluh
menuju sinus sinus laktiverus. Kadang ASI mengalir keluar
payudara. Inilah reflek Oksitosin atau reflek pengaliran
ASI. Oksitoksin dihasilkan lebih cepat daripada prolaktin.
Hormon ini mmbuat ASI mengalir untuk minum saat ini.
Oksitosin dapat mulai berkerja sebelum bayi menyusu,
jika inu merasa saatnya menyusu. Bila reflek ibu tidak
berkerja dengan baik, bayinya mungkin mengalami
kesulitan memperoleh ASI. Tampaknya payudara seolaholah berhenti menghasilkan ASI. Padahal sebenarnya,
payudara tetap menghasilkan ASI, tapi ASI tetap mengalir
keluar.
... beberapa hari pertama, nyerinya bisa sangat hebat.
a. Membantu dan menghambat Reflek Oksitosin
Reflek Oksitosin dengan mudahnya dipngaruhi oleh
pikiran, perasaan dan sensasi ibu. Perasaan yang positif,
misalnya perasaan senang dan puas terhadap bayinya,
atau memikirkan bayinya dengan penuh kasih, dan
merasa percaya diri bahwa ASI-nya adalah yang terbaik
untuk bayinya, dapat membantu reflek oksitosin berkerja
dan ASI-nya mengalir. Sensasi-sensasi seperti menyentuh
atau menata bayinya, atau mendengar bayinya menangis,
juga dapat membantu reflek Oksitosin.
Sebaliknya perasaan negatif, misalnya kesakitan
khawati atau ragu-ragu bahwa ia tidak punya cukup ASI,
dapat menghambat reflek oksitosin dan menghentikan
ASI mengalir, untung efek ini hanya sementara.
Memahami reflek oksitosin itu pentng, karena
reflek oksitosin menjelaskan dua butir penting tentang
perawatan ibu dan bayi:
1) Seorang ibu perlu berada dekat bayinya sepanjang
waktu, sehingga ia dapat melihat,menyentuh dan
meresponnya. Ini membantu tubuhnya menyiapkan
diri untuk menyusui, dan membantu ASInya
mengalir. Bila ibu terpisah dari bayinya di antara
waktu menyusu, reflek oksitosin mungkin tidak teralu
mudah berkerja.
2) Perlu mengigat perasaan seorang ibu kapanpun
berbicara denganya. Penting sekali membuatnya
merasa baik-baik saja dan membangun kepercayaan
dirinya, untuk membantu ASInya mengalir dengan
lancar tidak bolh mengatakan sesuatu yang
membuatnya kuatir atau meragukan pasokan ASInya.
Ibu sering merasakan reflek oksitosin, ada beberapa
tanda reflek aktf yang mungkin perlu diperhatikan.
b. Tanda dan Sensasi Reflek Oksitosin Aktif
1) Sensasi diperas atau gelenyar didalam payudara
sesaat sebelum atau selama ia menyusui bayinya.
2) ASI mengalir dari payudaranya saat ia memikirkan
bayinya, atau mendengar bayinya menangis.
3) ASI menetes dari puting yang lain, ketika bayi
menyusu.
4) ASI mengalir dari payudaranya dalam semburan
yang halus, jika bayi melepaskan payudara selama
menyusu.
5) Adanya nyeri yang berasal dari kontraksi rahim, kadang
diiringi keluarnya darah selama menyusui di minggu
pertama.
6) Isapan yang lambat dalam dan tegukan oleh bayi,
menunjukan ASI mengalir kedalam mulutnya.
Mungkin akan tampak tanda-tanda tersebut diatas
ketika mengamati ibu dan bayi atau bahkan dapat
ditanyakan kepada ibu apakah ia memperhatikan tandatanda tersebut.
Bila ada satu atau lebuh tanda atau sensasi diatas, maka
ibu bisa memastikan bahwa reflek oksitosinnya aktif, dan
ASInya sedang mengalir akan tetapi meskipun refleknya
tetap aktif, mungkin saja ibu tidak meraasakan sensasisensasi diatas dan tanda-tandanya mungkin tidak jelas.
4. Inhibitor Dalam ASI
Produksi ASI juga dikendalikan didalam payudara
itu sendiri. Mungkin akan timbul pertanyaan mengapa
kadang-kadang satu payudara berhenti menghasilkan ASI,
sementara payudra yang satunya terus menghasilkan ASI
meskipun oksitosin dan prolaktin sama-sama mengalir
kedua payudara, penyebabnya ada satu zat di dalam ASI
yang dapat mengurangi atau mencegah (inhibit) produksi
ASI. Bila banyak ASI tertinggal dalam satu payudara, zat
pencegah atau inhibit tersebut menghentikan sel-sel
pembuat ASI agar tidak membuat lagi. Penghentian ini
membantu melindungi payudara yang didalamnya masi
tertinggal banyak ASI tersebut dari bahaya efek kepenuhan.
Hal ini jelas diperlukan bila bayi mennggal atau berhenti
menyusui untuk alasan lainnya. Bila ASI dikeluarkan, lewat
menyusui atau diperah, inhibitor juga turut dikelluarkan.
Payudara tersebut juga membuat ASI lagi.
Penjelasan diatas juga membantu kita memahami
mengapa :
- Bila bayi berhenti menyusu dari satu payudara,
payudara tersebut berhenti menghasilkan ASI.
- Bila bayi lebih banyak menyusu pada satu payudara,
payudara tersebut menghasilkan lebih banyak ASI dan
ukurannya menjadi lebih besar dibanding payudara
yang satunya.
- Agar satu payudara terus menghasilkan ASI, maka ASI
yang ada didalamnya harus dikeluarkan.
Bila bayi tidak dapat menyusu dari salah satu atau
kedua payudara, ASI harus dikeluarkan dengan cara diperah
untuk memunginkan produksi ASI berlanjut.
Kadang orang mengatakan bahwa untuk membuat
ibu menghasilkan ASI lebih banyak, kita harus memberinya
banyak makan atau lebih banyak minum, banyak istirahat,
memberinya obat. Penting sekali bagi ibu untuk cukup
makan dan minum, tapi semua itu tidak membantunya
menghasilkan ASI jika bayi tidak menyusu.
Agar ibu cukup menghasilkan ASI, bayinya harus cukup
sering menyusu dan ia jugga harus menyusui dengan cara
yang benar.
5. Pelekatan pada Payudara
Bayi memasukan dan jaringan dibawahnya ke
mulutnya, sinus-sinus laktiverus termasuk jaringan-jaringan
dibawah areola tersebut. Bayi menarik jaringan payudara
untuk membentuk dot panjang, puting hanya membentuk
sekitar sepertiga dari dot tersebut. Bayi menghisap pada
payudara bukan pada putingnya.
Perhatikan posisi lidah bayi, lidah bayi maju melewati
juli 2014 mimbar 33
sekilas info
gusi bawah, dan berada dibawah sinus-sinus laktiverus.
Lidahnya sebenarnya melikuk mengelilingi “dot” jaringan
payudara dan dapat diamati bayi yang sedang menyusu.
Bila bayi memasukan payudara kedalam mulutnya
dengan cara seperti ini ia dapat menyusu dengan benar.
Dikatakan bayi melekat dengan baik pada payudara.
6. Gerakan Menyusu
gerakan lidah bayi ketika menyusu, gerakan menekan
dot yang terjadi sepanjang lidah bayi dari depan kebelakang.
Tekanan ini memerah ASI keluar dari sinus laktiverus ke dalam
mulut bayi, dimana bayi akan menelannya. Gerakan lidahnya
memerah ASI dari sinus-sinus laktiferus ke dalam mulutnya,
bila bayi melekat dengan baik, ia akan mengeluarkan ASI
dengan mudah, yang disebut menyusu yang efektif.
7. Perlekatan baik dan tidak baik
Yang perlu dilihat perlekatan yang tidak baik hanya
punting yang ada di mulut bayi, jaringan payudara di
bawah ariola tidak masuk kedalam mulut bayi. Sinus –
sinus laktiferus berada dimulut bayi sehingga mulud bayi
tidak mencapainya. Lidah bayi ada di belakang muludnya
dan tidak menekan sinus laktiferus jadi bayi tidak melekat
dengan baik ia sedang menghisap punting.
8. Pelekatan yang tampak dari luar
Ket : Cara menyusui yang benar
bayi melakukan hisapan puting. Bila ini terjadi disebut
“kebingungan menghisap” atau “bingung puting“ jadi
memberi minum dari botoldapat mengganggu menyusui.
11. Ibu tidak berpengalaman
Belum memiliki bayi sebelumnya , atau sdh pernah
punya tapi minum susu botol, sehingga sekarang
kesulitan mengupayakan bayinya melekat dengan baik ke
payudaranya.
12. Kesulitan Fungsional
Kondisi tertentu mempersulit bayi melekat dengan
baik pada payudara.
Misalkan : bayi lemah dan sangat kecil, puting susu
tenggelam, payudara bengkak, 13. Kurang bantuan yang terampil
Penyebab yang sangat penting terjadi perlekatan
yang tidak baik adanya kurang bantuan dan dukungan
yang baik, ada beberapa ibu yang terkucil ,dan kekurangan
dukungan dari komunitasnya, kurangnya bantuan orang
yang berpengalaman, atau belum pernah tahu orang
menyusui.
Ket : Cara menyusui yang salah
9. Akibat perlekatan yang tidak baik
 Menyebabkan nyeri dan merusak puting,
bila bayi tidak melekat dengan baik, akan
menyebabkan puting lecet saat bayi
menghisap kuat untuk memperoleh ASI.
 Bayi tidak mendapatkan ASI secara efektif bila
tidak melekat dengan baik
10. Pengggunaan Botol
Beberapa bayi yang mulai minum dari botol beberapa
minggu setelah persalinan juga mungkin tidak bisa menyusui
secara efektif. Gerakan menyusu dari botol berbeda dengan
menyusu di payudara, bayi yang di beri minum beberapa
kali dengan botol mungkin mencoba menghisap payudara
seolah payudara itu sebuah botol, dan ini membuat
34 mimbar juli 2014
14. Refleksi – refleksi dari bayi
Ada 3 reflek utama : reflek mencari puting, reflek
menghisap dan reflek menelan, ketika ada ada sesuatu
menyentuh bibir atau pipinya bayi mulai menghisapnya
dan ketika mulutnya terisi ASI dia akan menelannya,
semua terjadi secara otomatis tanpa bayi harus belajar
melakukannya.
Menyusui umumnya akan berhasil bila :
 Ibu merasa nyaman dan percaya diri.
 Bayi melekat dengan baik pada payudara sehingga
bayi bisa menyusu secara efektif.
 Bayi menyusu sesering mungkin dan lingkungan
mendukung kegiatan menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
Royal college of midwives, Successful Breastfeeding
and secon Edition, 1993, Churhcil Livingstods.
World Health Organization, 1993 (diterjemahkan oleh:
sentral laktasi Indonesia (Indonesia Breastfeeding center).
Pasukan Gizi Rumah Sakit
Oleh : Nono Tri Nugroho
Nutrisionis Pertama – Instalasi Gizi RSUD Dr Soetomo Surabaya
S
ebagai bangsa yang merdeka, bangsa Indonesia telah
mencanangkan tujuan nasionalnya yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Untuk mencapai tujuan nasional tersebut, bangsa Indonesia
telah melakukan berbagai upaya disegala bidang, termasuk
bidang kesehatan.
Bidang kesehatan sebagai bagian dari upaya pencapaian
tujuan nasional, secara berkelanjutan terus meningkatkan
kualitas kerja agar masyarakat Indonesia mempunyai
derajat kesehatan yang baik sehingga dapat berperan
dalam peningkatan kesejahteraan dan kecerdasan bangsa
dan mampu menjadi bagian dari terwujudnya kemampuan
melindungi bangsa yang berujung pada harapan agar
ketertiban dunia terpelihara.
Ruang lingkup bidang kesehatan diantaranya adalah
memberikan pelayanan kesehatan baik bersifat pencegahan,
penanggulangan maupun rehabilitasi. Indonesia telah
mengeluarkan undang-undang no 36 tahun 2009 tentang
kesehatan yang diharapkan dapat menjadi panduan dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pada salah satu Bab yang terdapat pada undangundang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan tersebut
terdapat Bab VIII yang berkenaan dengan hal gizi. Pada pasal
142 ayat 2 dinyatakan bahwa : Pemerintah bertanggung
jawab menetapkan standar angka kecukupan gizi, standar
pelayanan gizi, dan standar tenaga gizi pada berbagai tingkat
pelayanan. Agar pelayanan gizi dapat berjalan dengan baik
maka pemerintah juga mengeluarkan Permenkes 26 tahun
2013 yang mengatur tentang penyelenggaraan pekerjaan
dan praktik tenaga gizi.
Pelayanan gizi sebagaimana pasal 1 Permenkes 26 tahun
2013 adalah suatu upaya memperbaiki atau meningkatkan,
makanan, dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien
yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi
pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran,
implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam
rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi
sehat atau saki,.
Salah satu bentuk pelayanan gizi yang disediakan adalah
pelayanan gizi rumah sakit. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia pada tahun 2013 telah mengeluarkan pedoman
pelayanan gizi rumah sakit dimana disebutkan bahwa ruang
lingkup pelayanan gizi rumah sakit meliputi :
1. Pelayanan gizi rawat jalan
2. Pelayanan gizi rawat inap
3. Penyelenggaraan makanan
4. Penelitian dan pengembangan gizi
Pedoman pelayanan gizi rumah sakit merupakan
suatu penjabaran dari Permenkes 26 tahun 2013 pasal 17
yang menyatakan bahwa tenaga gizi dalam melaksanakan
pelayanan gizi di fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai
kewenangan sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi dan
dietetik ;
b. Pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi
meliputi perencanaan, preskripsi diet, implementasi,
konseling dan edukasi serta fortifikasi dan
suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan
dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan dokumentasi
pelayanan gizi ;
c. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
pelayanan gizi ; dan
d. Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk
orang banyak atau kelompok orang dalam jumlah
besar.
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi rumah
sakit, ahli gizi diharapkan mampu untuk menjalankan
kewenangan yang diberikan dengan baik. Agar dapat
menjalankan kewenangan dengan baik maka ahli gizi
dibekali dengan berbagai pengetahuan yang dapat
mendukung pelaksanaan tugas seorang ahli gizi.
Pengetahuan yang berkaitan dengan upaya
peningkatan pelayanan gizi harus terus dicari dan
dikembangkan oleh ahli gizi. Pengetahuan yang
berhubungan dengan manajemen, masalah kesehatan
maupun perilaku merupakan bekal yang sangat
membantu dalam kegiatan pelayanan gizi, termasuk
pelayanan gizi di rumah sakit.
Pelayanan gizi rumah sakit sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan di rumah sakit dimaksudkan untuk
dapat membantu proses penyembuhan atau mencegah
terjadinya kekambuhan bahkan kemungkinan timbulnya
penyakit yang dialami pasien. Keadaan status gizi pasien
dapat berpengaruh terhadap timbulnya penyakit, serta
membaik atau memburuknya kondisi pasien. Begitu juga
sebaliknya, keadaan sakit pasien dapat mempengaruhi
status gizi pasien tersebut.
Mengingat ruang lingkup pelayanan gizi di rumah
sakit meliputi pelayanan gizi rawat inap, rawat jalan,
penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan
pengembangan gizi maka hal-hal yang akan sering
bekerja sama dalam hubungan status gizi dan keadaan
sakit pasien, tentunya pelayanan gizi rawat inap dan
penyelenggaraan makanan dengan dukungan penelitian
dan pengembangan gizi. Adapun pelayanan gizi rawat
jalan seiring dengan perubahan perilaku kemungkinan
juga akan melibatkan penyelenggaraan makanan dan
litbang gizi rumah sakit.
Alur pelayanan gizi di rumah sakit dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 1. Alur Pelayanan Gizi Rumah Sakit
juli 2014 mimbar 35
artikel kesehatan
sekilas
info
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa ketika pasien
memerlukan pelayanan dari rumah sakit maka ia mungkin
hanya perlu diberikan pelayanan rawat jalan atau bahkan
perlu rawat inap.
Pada pelayanan gizi rawat jalan, umumnya pasien di
rujuk ke poli gizi dikarenakan rekomendasi dari dokter agar
sang pasien mendapatkan saran gizi dalam membantu
menangani penyakit sang pasien. Setelah itu sang pasien
akan dipantau perkembangannya pada pertemuan
berikutnya, Akan tetapi, jika pada pemeriksaan lanjutan
dari bidang penanganan lain, ternyata sang pasien
disarankan untuk dirawat inap maka pasien tersebut akan
mendapatkan pelayanan gizi rawat inap.
Saat pasien masuk pada pelayanan gizi rawat inap,
maka bagian penyelenggaraan makanan akan ikut
berpartisipasi dalam mendukung kegiatan pelayanan
gizi rawat inap. Penyediaan makanan yang sesuai dengan
keadaan pasien sedapat mungkin dapat dipenuhi dengan
sumber daya yang dimiliki oleh unit gizi.
Penyelenggaraan makanan merupakan hal yang
sangat menentukan dalam keberhasilan terapi gizi di
rawat inap. Keberhasilan terapi gizi diharapkan dapat
mempercepat perbaikan keadaan pasien sehingga akan
mempengaruhi lama rawat. Setelah pasien keluar dari
pelayanan rawat inap maka pasien dapat diberikan
pelayanan rawat jalan.
Lama rawat yang lebih singkat tentu akan menghemat
biaya perawatan sehingga pasien akan diuntungkan.
Pasien yang diuntungkan akan membuat kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit meningkat.
Kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan
suatu rumah sakit akan membuat rumah sakit tersebut
36 mimbar juli 2014
mampu berkesinambungan memberikan pelayanan
sehingga peran rumah sakit dalam membantu mencapai
tujuan nasional bangsa dapat terwujud.
Selain memberikan penyelenggaraan makanan bagi
pasien, bagian ini dapat pula memberikan pelayanan
penyediaan makanan bagi pegawai maupun pengunjung
rumah sakit. Kegiatan penyediaan makanan bagi selain
pasien diharapkan dapat memberikan peran yang
menguntungkan bagi rumah sakit.
Dalam memberikan pelayanan gizi rawat inap, rawat
jalan maupun penyelenggaraan makanan, dukungan dari
bagian penelitian dan pengembangan gizi yang handal
sangat diperlukan. Bagian penelitian dan pengembangan
gizi dapat memberikan informasi yang mendukung
peningkatan pelayanan gizi rumah sakit.
Saat ini pelayanan gizi rumah sakit umumnya masih
berorientasi pada penanganan pasien didalam rumah
sakit selain kelompok masyarakat yang beredar didalam
rumah sakit (pegawai, pengunjung). Seiring perkembangan
keadaan, bukan tidak mungkin pelayanan gizi rumah sakit
dapat memberikan penanganan pasien di luar rumah
sakit. Faktor demografi, geografi, serta perubahan perilaku
masyarakat akan menciptakan kebutuhan pelayanan gizi di
luar rumah sakit.
Dalam organisasi gizi, jika diibaratkan pasukan infanteri,
maka pelayanan gizi rawat jalan dan rawat inap bagaikan
kompi senapan dalam sebuah batalyon infanteri, Sedangkan
pelayanan penyelenggaraan makanan serta penelitian dan
pengembangan gizi layaknya kompi bantuan. Kenanglah
mars dalam kawah candradimuka pendidikan akademi
gizi “Ahli gizi Indonesia, mengabdi pada negara. Dengan
harapan dan doa, Indonesia kan jaya.”
ruang seni
Kata-kata mutiara bijak dan motivasi Mario Teguh
Belajarlah melihat sisi baik dari setiap orang, Karena semua orang memiliki peran yang berarti
bagi orang lain.
Banyak mengkritik diri sendiri lebih menguntungkan daripada sibuk mengkritik orang lain.
Ketika kita menolong orang lain sebenarnya kita sedang menolong diri kita sendiri.
Seringkali kamu ragu untuk mengucapkan apa yang ada dihatimu karena kamu tidak yakin dia akan
mendengarkanmu.
Yang penting itu bukan apa yang kita ketahui tapi apa yang kita bersedia pelajari.
Jangan menyerang orang karena iri dan dengki agar relasi dan rejeki terus bersemi dalam hidup ini.
Pria, Jika wanita marah, ajaklah dia berbelanja atau ke salon. Niscaya amarahnya langsung hilang.
Meski disakiti berkali-kali, wanita bijak tetap bisa memafkan dan semakin tegar seperti batu karang.
Makanan enak yang ditawarkan ke pria yang sedang marah, akan memedam amarahnya.
Menangis mungkin bukan solusi tapi terkadang dapat menjadi obat penenang.
Wanita bijak seperti angsa diatas air. Anggun namun tetap bekerja. Tetap tegar meski terluka.
Jangan pikirkan kegagalan kemarin, hari ini sudah lain, sukses pasti diraih selama semangat masih
menyengat.
Pria termadesu adalah pria yang berharap keadaan dirinya dirubah oleh orang lain tanpa lakuin apaapa
Pertarungan terhebat dan terberat adalah melawan diri sendiri
Apapun masalah kita, jika kita membaikkan hati, Tuhan akan membaikan hidup kita
Janganlah ingin dicintai dengan lembut, tapi tak mau melembutkan tutur dan tindakan
Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga, itu artinya kita harus lebih banyak mendengarkan
daripada berbicara.
Bebaskan hati dari rasa ingin memiliki, semua hanya titipan. Yang terpenting jadilah orang yang
pantas untuk dititipi oleh Tuhan.
Jika engkau tegas menghormati dirimu, Tuhan akan memantaskan jodoh yang menghormatimu
Anda tidak akan disukai orang lain jika anda membandingkan kelebihan Anda dengan kekurangan
mereka
Anda mengetahui apa yang sharusnya tidak dilakukan ketika Anda “gagal”. Jadi Anda menciptakan
pengetahuan baru dan itu bukan kegagalan.
Lebih mudah melakukan sesuatu dengan benar daripada menjelaskan mengapa Anda tidak
melakukannya dengan benar.
Tuhan,dosaku dan khilafku banyak. Tapi aku yakin Engkau akan memaafkanku. maka berikanlah
kepadaku kekuatan untuk terjauh dari dosa.
Trimakasih Tuhan,engkau telah memberikan kekuatan kepadaku untuk menahan ucapan yg bisa
menyakitkan orang lain
juli 2014 mimbar 37
ruang wanita
Kue Thok
Bahan :
• Tepung ketan 500 gr
• Gulapasir 30 gr
• Telur 1 butir
• Kelapa parut ½ butir
• Air 500 cc
• Garam 1 sdt
• Daun pandan 3 lembar + daun suji 10 lembar
• Daun pisang untuk alas potong ukuran 6 x 8 cm
• Minyak untuk olesan
Isi :
• Kacang hijau kupasan 150 gr (rendam± 4 jam)
• Gula pasir 150 gr
• Garam ½ sdt
• Santan 100 cc
• Daun pandan 1 lembar
Urap Ketan KacangTolo
BAHAN :
•
Beras Ketan putih 300 gr
•
Kacang tolo 20 gr
•
Santan 150 cc
•
Gula pasir 1 sdm
•
Garam ½ sdt
•
Kelapa muda parut 60 gr
•
Daun pandan 3 lembar
Cara Membuat :
1. Rendam beras ketan ± 4 jam, rendam pula kacang
tolo
2. Kukus beras ketan dan kacang tolo ± 30 menit
3. Rebus santan + daun pandan + garam + gula
4. Campurkan santan kedalam beras ketan + kacang
tolo
5. Kukus kembali dengan ditambahkan daun pandan
selama 1 jam
6. Kukus kelapa parut yang sudah ditambahi garam
7. Hidangkan ketan dengan ditaburi kelapa parut
8. Untuk 4 porsi
Nilai Gizi Per porsi :
Energi = 379 kkal, Protein = 8 gr
Resep oleh :
Rr. Harudiyati, DCN (Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo)
38 mimbar juli 2014
Cara Membuat :
1. Isi :a. Kukus kacang hijau sampai empuk, kemudian
haluskan
b. Masak santan + daun pandan + gula sampai
kental
c. Masukkan kacang hijau kedalam santan
sambil diaduk sampai rata. Angkat.
d. Setelah dingin, bulatkan adonan sebesar telur
puyuh
2. Blender daun pandan + daun suji yang sudah
dipotong-potong dengan air. Buang ampasnya
Tambahkan kelapa parut kemudian blender kembali
lalu saring. Masak sampai mendidih.
3. Campur tepung ketan, gula, telur, dan garam
kemudian uleni dengan santan hangat sampai
tercampur rata
4. Ambil cetakan kue thok, olesi dengan minyak,
kemudian ambil adonan tepung ketan dan tekantekan pada cetakan, kemudian isi dengan kacang
hijau dan tutup kembali dengan adonan tepung.
5. Ambil daun pisang, letakkan kue thok di atas daun
pisang
6. Kukus kue thok selama 10 menit
7. Dinginkan kue kemudian gunting daun pisang
supaya rapi & masukkan dalam plastik
8. Untuk 22 porsi
Nilai Gizi Per Porsi :
Energi = 173 kkal, Protein = 4 gr
ruang unik & lucu
PAS FOTO
Teguran buat Prof Bambang Priambodo SPOT
Suatu hari di salah satu ruang perawatan di RS Dr
Soetomo, dokter sedang memeriksa salah satu pasien
yang baru saja masuk dari IRD. Pasien sesak dan diagnosa
menderita CKD dan edema paru.
Dokter
: Selamat siang bapak. Apa boleh saya
lihat foto yang tadi sudah dilakukan di
IRD?
Suami pasien : ini dokter (sambil menyerahkan foto
dada).
Dokter
: (melihat foto). Oh .... memang paruparu ibu terisi cairan, oleh karena itu
istri bapak harus dicuci darah. Apakah
ada foto yang lama bapak ? Saya lihat
di status IRD, istri bapak baru saja
menjalani perawatan di RS lain.
Suami pasien : Oh iya, ada dokter. Tapi saya tidak
bawa, ada di rumah.
Dokter
: Oh kalau begitu bisa minta tolong
diambil ?
Suami pasien : Baik dokter.
(Kemudian dokter pergi meninggalkan pasien. Tidak
berapa lama berselang, suami pasien menyusul dokter
yang sedang sibuk melengkapi status)
Suami pasien : Maaf dokter, saya tadi lupa bertanya.
Yang dibutuhkan foto berwama atau
yang hitam putih? Soalnya yang ada
di rumah hanya foto hitam putih.
Kalau butuh yang berwarna, saya
harus afdruk dulu.
Dokter
: (ha.....???) Mohon maaf bapak, maksud
saya bukan pas foto.
Yang saya minta adalah foto dada
ibu yang dilakukan di rumah sakit
sebelumnya.
Suami pasien : Oh.... saya pikir foto untuk mengurus
administrasi jamkesmas
Awal mula pada saat itu saya pegawai baru di RSDS
Surabaya dan dinas malam pertama saya di Ruang Bedah
Flamboyan. Seperti biasa waktu malam saya dinas sama
halnya seperti dinas pagi dan sore, saya melaksanakan
kewajiban saya sebagai perawat di Ruang Flamboyan.
saat itu ruangan Bedah Flamboyan tampak ramai dengan
keluarga pasien, banyak diantara keluarga pasien tersebut
memegang dan melihat foto Rontgen keluarganya.
Sebagai perawat dan atas masukan dokter ppds orthopedi
yang waktu itu jaga di ruangan menyarankan saya untuk
menegur para keluarga pasien untuk mengembalikan foto
tersebut, satu persatu keluarga pasien mengembalikan
foto tersebut ketempat semula, dan pada saat itu ada
seorang Bapak memakai. baju kaos dan celana jins
membawa foto Pasien Tn. “A” bertanya kepada saya, “Pak
perawat permisi saya mau tanya, apa ada pasien atas nama
Tn A”, “saya jawab “Oh ada Pak”, saya mau mengembalikan
foto Tn A, bilang bapak itu .spontan saja saya tanpa
bertanya dahulu saya memarahi beliau, “ma’af pak, bapak
tidak boleh membawa foto pasien apalagi keluar ruangan
bedah fiamboyan, kalau hilang bagaimana ?, kalo rusak
bagaimana ?, meskipun bapak kelurganya tetap tidak
boleh. Bapak itupun menjawab “ma’af pak perawat saya
Prof Bambang mau mengembalikan foto pasien yang
saya bawa, tadi saya pinjam foto tersebut buat MR esok
pagi. alangkah malunya saya mendengarnya, Dalam
hati saya”pantas saja PPDS orthopedi yang waktu itu
lewat didepan saya hanya diam melihat bapak tersebut
membawa foto pasien”. sejak saat itu setiap bertemu Prof
Bambang disaat visite saya selalu ingin tersenyum sendiri
mengingatnya.Itu merupakan pengalaman yang tak
mungkin saya lupakan dalam hidup saya.
Erika & Ludfi - SMF Ilmu Penyakit Dalam
SALAH KOSTUM
Suatu ketika di Ruangan Isolasi Khusus (RIK) ada pasien
ngebel,,, tet ,,,,tet ,,,,tet ,,,tet
Perawat D : Mas mas IQ ngebel mas.
Perawat S : 0..ya mas saya aja yang masuk
(dengan tergesa-gesa IQ lari ganti
baju).
Perawat D : Lho mas ndak salah tah bajunya. Kok
yang depan dibelakang.
Perawat S : He. .he. .he wis ndak papa (menuju
Ruang Perawatan dan ganti baju
operasi tapi alas kaki habis, akhimya
pakai tutup kepala dipasang di kaki).
Setelah itu masuk ke dalam
Pasien IQ
: Mas mas sampean itu ndak keliru
tah??
Perawat S : Lho apanya yang keliru mas??
Pasien IQ
: Itu lho kok tutup kepala ditaruh di
kaki ? emang ndak ada alas kakinya?
Perawat S : Ha ha ha ha ndak
papa mas, yang penting kakinya steril
(sambil senyum-senyum sendiri)
Tim Klomca Irna Medik
Tim Irna Bedah F
TELINGA BOLLOT
Pada suatu hari saya sedang dinas malam berdua
dengan teman saya (s) dan teman saya bernama: (L)
Pada suatu malam kira-kira pukul 23.00 WIB kami
berdua sedang asik nonton TV kemudian ada salah satu
pasien karni yang bernama : T yang sedang mondarmandir didepan galeri sambil berkata :
Pasien T
: mbak, terimalah amalan saya
Petugas S&L : Diam dan tidak menjawab
Pasien T : mbak, terimalah amalan saya
Petugas S
: (Petugas S Bilang ke petugas L) : Mbok
ya diterima mbak, tinggal bilang ya... saya terima dengan
tangan terbuka, sambil saya ajarkan untuk menerima dan
membuka kedua tangan saya.
Petugas L
: ya... saya terima dengan tangan Terbuka
sambil dengan membuka kedua tangannya
Pasien T : Sungguh mbak, diterima (pasien
dengan meyakinkan)
Petugas L : Ya... saya terima (sambil membuka
kedua tangannya lebar-lebar)
Pasien T : Sungguh mbak, amalan saya diterima
Petugas L : Ya saya terima dengan tangan terbuka
Pasien T
: Allhamdullillah...................
Kemudian pasien T tersebut lari kebelakang teman
saya dan langsung merangkul dari belakang sambil
menciumi dengan lahapnya. Teman saya sangat terkejut
dan beteniak-teriak minta tolong. Kemudian saya berdiri
dan memisah lalu kami berdua masuk ke kantor sambil
tertawa cekikikan.
Astagfiruliahhalahizim ....... ternyata lamaran bukan
amalan. Oaalah mbak mimpi apa dapat rejeki dicium
pasien jiwa
Sri Kusmawati - Instalasi Irna Jiwa
juli 2014 mimbar 39
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
?
Tulis nama lengkap
dan unit kerjanya !!!
ak :
bat 6 minggu
eja redaksi paling lam
dim
ai
mp
sa
hir
ak
ter
• Jawaban
terbitan
setelah terbit.
majalah “Mimbar”
mumkan pada
diu
ng
na
me
Pe
•
berikutnya.
di ganggu gugat.
mutlak tidak dapat
njukkan
• Keputusan juri
sendiri dengan menu
mengambil hadiah
rus
ha
ng
na
me
Pe
•
88
kartu identitas.
PKRS Telp. 1086-10
di kantor Instalasi
il
mb
dia
t
pa
da
h
• Hadia
pada Jam kerja.
. 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
3
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai
dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di
dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap
kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah
diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
8
1
2
1
4
8
7
3
5
6
9
2
6
5
3
9
4
2
1
8
7
7
9
2
6
1
8
3
4
5
4
7
9
8
5
3
2
1
6
3
6
5
2
9
1
8
7
4
2
8
1
4
7
6
9
5
3
9
1
6
5
2
7
4
3
8
8
3
7
1
6
4
5
2
9
5
2
4
3
8
9
7
6
1
Pemenang Su Doku :
Pemenangnya :
1. Nasron
Banpol PP GPDT
RSUD Dr. Soetomo
2. Kasiadi
Gedung Bedah Pusat
Terpadu
RSUD Dr. Soetomo
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 18, No.2 :
Tebak Siapa Dia:
Dama Novantono, A.Md.Kep
Ruang Rosela I
RSUD Dr. Soetomo
Pemenangnya :
1. Wiwik Hidajati
Ruang RPI / Pandan II
RSUD Dr. Soetomo
2. Endang Susiana
Ruang Rosela II
RSUD Dr. Soetomo
2
4
1
3
Jawaban Su Doku
40 mimbar juli 2014
7
4
6
4
7
6
2
5
8
5
2
3
3
5
5
9
6
7
5
4
3
1
Angket Berhadiah
Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi
Mimbar edisi ini :
1. ......................................................................
......................................................................
2. ......................................................................
......................................................................
Pemenang Angket Berhadiah :
1. Yetty Istiyari, S.Sos
Bagian Keuangan RSUD Dr. Soetomo
(Artikel Kesehatan & sekilas info)
2. Rina Mandasari
CV Kertasari
(Ruang Seni & Berita Utama)
Sertifikat Akreditasi RS versi 2012 Tingkat Paripurna.
Seminar Perumahsakitan
dan Surabaya Hospital
Expo ke 10
di Shangrila Hotel Surabaya, 7-9 Mei 2014
Pemukulan gong oleh Gubernur Jatim Soekarwo
sebagai tanda pembukaan acara Seminar
Perumahsakitan dan Surabaya Hospital Expo ke
10 yang diselenggarakan pada 7-9 Mei 2014 di
Shangrila Hotel Surabaya.
Pengguntingan bunga melati oleh Dr. dr. Sutoto, M.Kes sebagai
Ketua Umum PERSI didampingi Gubernur Jatim Soekarwo
sebagai tanda pembukaan acara Seminar Perumahsakitan dan
Surabaya Hospital Expo ke 10 yang diselenggarakan pada 7-9
Mei 2014 di Shangrila Hotel Surabaya.
Stand Pameran RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Download