No:065/St.Maria/VI/2017 Edisi: Juni 2017 Shallom..!! Memasuki bulan Juni ini, kita sudah merasakan bahwa bulan ini bulan yang penuh berkat, terutama bagi saudara-saudari kita umat Muslim yang menjalankan ibadat puasa sampai puncaknya yaitu merayakan Idul Fitri.. Berkaitan dengan itu dan melihat kondisi saat ini, dimana kita dapat melihat semakin berkurangnya tenggang rasa di sekitar kita, sebaliknya ada banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan pribadi sebanyak mungkin, dengan tidak memperdulikan bahwa tindakannya sangat merugikan orang lain, maka bulan ini merupakan saat tepat bagi kita semua untuk terus belajar mengembangkan sikap toleransi, tenggang rasa, saling menghormati dan saling memaafkan satu sama lain. Kita dapat belajar dari kehidupan ratu Ester tentang pentingnya keperdulian terhadap sesama (Ester 4:1-7). Sebagai seorang ratu, Ester tidak tergoda untuk mencari keuntungan diri sendiri. Ketika bangsanya terancam akan ditumpas, Ester tidak tinggal diam, ia mengajak semua bangsanya dan juga dirinya sendiri untuk berjuang, berpuasa bersama. Ester bertaruh nyawa untuk bangsa dan sesamanya. Melalui perjuangan Ester dan bangsanya kita dapat belajar arti tenggang rasa, toleransi , kekompakan dan perjuangan bersama-sama untuk mengatasi suatu masalah. Perjuangan di dalam Tuhan bukanlah demi kepentingan diri sendiri, melainkan demi kepentingan bersama. Redaksi 1 RENUNGAN DARI HATI KE HATI NYAMAN BAGI JIWAKU "Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya" (Lukas 10:39b) Setiap pribadi pasti punya jawaban atau alasan tersendiri, ketika ditanya seberapa lama dan nyaman kita mengikuti misa di gereja? Akan ada beberapa orang yang berargumen bahwa misa yang ideal satu jam saja, ada yang bilang lebih cepat lebih baik, yang lain berargumen sebaiknya dua jam, biar iman kita semakin kuat, dan banyak lainnya. Apakah kita pergi ke gereja hanya sekedar rutinitas? Untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita belajar dari kisah Maria dan Marta. Inilah yang dilakukan Maria, memilih duduk diam di bawah kaki Tuhan untuk mendengarkan perkataan-Nya. Maria menyadari bahwa iman timbul dari pendengaran dan mendengarkan firman Tuhan (Rm. 10:17). Ini menunjukkan bahwa Maria telah terbiasa merendahkan diri mencari Tuhan dengan sepenuh hati dalam doa, sehingga mudah baginya duduk tenang berjam-jam mendengarkan apa yang Yesus ajarkan. Pengertian kata duduk di bawah kaki Tuhan dapat dianalogikan dengan situasi ketika kita beribadah / misa, yang seharusnya hati kita merasa nyaman oleh hadirat Tuhan. Bukankah berada dekat hadirat Tuhan merupakan suatu kehormatan? Mengapa kita tidak ingin berlama-lama dekat dengan Tuhan? Seperti perjuangan Zakheus yang rela memanjat pohon untuk bertemu Tuhan Yesus, atau wanita yang sakit pendarahan yang berjuang memegang jubah Yesus untuk menerima mukjizat. Bagi setiap kita yang senantiasa rindu diubahkan hidupnya menerima mukjizat, berkat, kuasa. Tuhan Yesus menantikan kita..!! bersiaplah menikmati ibadah yang sesungguhnya Sumber: renungan malam SEKILAS WARTA Senin, 01 Mei 2017: Misa Pembukaan Bulan Maria Memasuki bulan Mei, yang merupakan bulan Maria, maka dengan penuh rasa syukur umat katolik seluruh dunia mengawalinya dengan berbagai cara. Salah satunya ibu2 ibu Wanita Katolik Stasi St. Lukas dengan mempersembahkan misa pembukaan bulan Maria bertempat di pertapaan sungai Kerit, Melung, Baturaden. Misa dipimpin oleh romo AM. Kristiaji R. MSC, selain dihadiri oleh ibu-ibu WK juga ada beberapa bapakbapak yang ikut. Untuk umat lingkungan Santa Maria banyak yang mengikuti misa pembukaan bulan Maria di Gua Maria Kaliori pada pkl 17:30 dengan misa dibawakan oleh romo Damianus OMI. Minggu, 07 Mei 2017: Misa Syukur Pemberkatan Rumah & Kelahiran Anak Dengan penuh rasa bersyukur dan kebahagian yang memancar dari bapak dan ibu Simamora, menerima setiap tamu yang datang kerumahnya pada pada hari minggu 7 Mei 2017 untuk mengikuti misa pemberkatan rumah serta bersyukur karena Tuhan sudah menganugerah-kan putra kedua bagi keluarga Simamora. Misa syukur ini dipimpin oleh romo Ag. Dwiyantoro PR. Kami segenap pengurus mengucapkan selamat atas pemberkatan rumah baru dan anugerah putera dari Tuhan, semoga membawa berkat damai, kebahagiaan dan makin mendalamnya iman dan syukur kepada Bapa di surga. Jumat, 12 Mei 2017: RIP ibu Maria Theresia Ekotri Enggaryanti Telah berpulang ke rumah Bapa di surga ibunda dari ibu A. Nina Rosana C. umat blok 4, ibu Maria Theresia Ekotri Enggaryanti pada pukul 16:40 WIB pada usia 72 tahun. Jenazah dimakamkan pada hari Sabtu, 13 Mei 2017 di pemakaman umum Bonoloyo, Solo. Kami segenap pengurus dan umat lingkungan Santa Maria, mengucapkan turut berduka cita , semoga arwah beliau tenang dan damai bersama Bapa di Surga dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Sabtu, 20 Mei 2017: Misa Peringatan 100 Hari Meninggalnya ibu MF Juniharti Memasuki hari yang ke 100 sejak berpulangnya ibu Maria Fransisca Juniharti ke rumah Bapa di surga, sungguh merupakan kumpulan perasaan kesedihan dan kebahagiaan yang bercampur menjadi satu. Sedih karena ditinggal oleh orang dicintai, dan bahagia karena ibu Juniharti sudah bebas dari penderitaannya dan 3 berbahagia dalam keabadian bersama Bapa di surga. Hal ini juga yang mendorong anak dan cucu-cucunya untuk mengenangkannya dalam sebuah misa. misa yang dipimpin oleh romo Agustinus Dwiyantoro Pr. Pihak keluarga merasa terharu dan berterima kasih karena banyak umat lingkungan yang ikut hadir dan mendoakan keselamatan jiwa dari ibu Juniharti. “Kami tidak menyangka sedemikian banyak yang masih ingat dan datang mendoakan mama saya, karena sudah cukup lama dan kami anak-anaknya tidak tinggal disini”, ujar Annie putrinya. Rabu, 31 Mei 2017: Misa Penutupan Bulan Maria Selama sebulan umat lingkungan Santa Maria melaksanakan doa Rosario secara bersama-sama setiap hari dengan berpindah-pindah tempat dari satu rumah ke rumah warga lainnya. Kegiatan doa ini selain menguatkan iman dan lebih mendekatkan kepada Bapa di surga, juga mendekatkan dan menambah akrab antar umat dalam lingkungan Santa Maria. Setelah sebulan berdoa rosario, maka pada hari rabu, 31 Mei 2017 rangkaian doa rosario pada bulan Maria ini diakhiri lewat misa penutupan bulan Maria bertempat di Gua Maria Kaliori. Misa dipimpin oleh RP Damianus OMI. WARTA GLOBAL Hari ini, Sabtu, 6 Mei 2017, empat imam dan tiga bruder MSC Spanyol digelari Beato dalam upacara yang dipimpin oleh Prefek Kongregasi Penggelaran Kudus Kardinal Angelo Amato, di Keuskupan Girona, Spanyol. Tujuh religius yang bersama-sama ditembak mati tanggal 29 4 Sabtu, 6 Mei 2017: Empat imam dan tiga bruder MSC yang mati sebagai martir digelari beato September 1936 di Seriñá, Spanyol, itu masih berusia antara 20-28 tahun. Ketujuh religius MSC itu adalah Pastor Antonio Arribas Hortigüela, Pastor Abundio Martínez Rodríguez, Pastor José Oriol Massó, Pastor José Vergara Echeverría, Bruder Gumersindo Gómez Rodríguez, Bruder Jésus Moreno Ruiz, Bruder José del Almo del Almo. “Kami sudah menghimbau para konfrater, khususnya komunitaskomunitas MSC, untuk menjadikan hari ini, suatu peristiwa penting dengan, misalnya, mengadakan Misa Syukur Khusus,” kata Sekretaris Provinsialat MSC Indonesia Pastor Johanis Mangkey MSC. Sebuah tulisan dari Salvador Murillo MSC yang diterjemahkan oleh Pastor Mangkey menceritakan bahwa anggota-anggota pertama Tarekat MSC yang dinyatakan sebagai beato-beato itu hidup dan bekerja di Pequeña Obra (seminari menengah) Canet de Mar, Barcelona, untuk mempersiapkan sekitar 65 anak muda untuk hidup membiara dan imamat. Mereka sungguh sadar akan saat-saat sangat kritis yang sementara dialami Spanyol. Mereka pun mempersiapkan komunitas itu menghadapi apa yang mungkin akan terjadi, termasuk kemartiran. “Bagaimana sikap para konfrater kita pada saat menentukan dan mulia itu? Kalvari yang diderita ketujuh biarawan itu dan situasi yang mengitari kematian mereka memungkinkan kita melihat di dalam diri mereka kesaksian yang tak dapat diragukan lagi akan kesetiaan pada komitmen mereka sebagai orang-orang Kristen dan akan praktek nasihat-nasihat Injili yang telah mereka ikrarkan,” demikian tulisan yang diterbitkan dalam buletin berita generalat MSC di Roma itu. Tanggal 30 Maret 1940, jenazah-jenazah mereka digali dan dipindahkan ke pemakaman Canet de Mar, dekat komunitas MSC. Sesudah perayaan 6 Mei 2017 di Katedral Girona, sisa-sisa jenazah para martir ini akan ditempatkan di salah satu kapel dalam Gereja Bunda Hati Kudus, Jalan Rosellon 175, Barcelona, untuk dapat dihormati oleh semua umat beriman. Melalui hidup dan kematian mereka sebagai martir, ketujuh MSC itu memberikan arti sepenuh-penuhnya pada semboyan Tarekat MSC: Semoga Hati Kudus Yesus dikasihi di mana-mana! (pcp, berdasarkan laporan dari Pastor Johanis Mangkey MSC) Selasa, 9 Mei 2017 : Paus tahbiskan 10 imam di Minggu Panggilan dan minta homili mereka tidak rumit Homili Paus bersifat standar sesuai yang disiapkan dalam Ritual Romawi untuk pentahbisan imam, namun tiga kali Paus keluar dari teks yang disiapkan. Yang pertama, Paus mengingatkan bahwa imamat bukanlah “karir” dalam arti biasa, dan tidak harus dihidupi Paus Fransiskus berbicara saat homili sebagai jalan untuk mendapatkan tahbisan sepuluh imam pada Minggu Pekan Paskah IV yang merupakan Minggu promosi jabatan dalam Gereja. “Orang“Gembala yang Baik” yang juga dirayakan orang ini dipilih oleh Tuhan Yesus untuk tidak melakukan caranya sendiri, tetapi sebagai Minggu Panggilan, 7 Mei 2017. 5 untuk melakukan pelayanan (imamat) ini.” Paus Fransiskus juga berbicara di luar teks yang disiapkan dengan mengatakan, “Jangan memberikan homili yang terlalu intelektual atau rumit,” namun berbicara dengan “sederhana, sebagaimana Tuhan kami berbicara, yang menyentuh hati.” Paus selanjutnya mengatakan, “Seorang imam yang mungkin telah belajar banyak teologi dan telah meraih satu atau dua atau tiga gelar tinggi, tetapi tidak belajar membawa Salib Kristus, adalah sia-sia: ia akan menjadi akademisi yang baik, profesor yang baik, tetapi bukan seorang imam.” Bapa Suci juga berbicara keluar teks ketika mengatakan, “Saya minta kalian dalam nama Kristus dan dalam nama Gereja untuk berbelas kasih, selalu: jangan membebani umat beriman dengan beban yang tidak dapat mereka bawa (atau sebaliknya jangan kalian begitu membebani diri kalian sendiri). Yesus menegur para ahli Kitab Suci Taurat untuk hal ini, dan menyebut mereka orang-orang munafik.” Satu tugas belas kasih yang nyata yang diminta Paus Fransiskus kepada orang- orang yang hendak ditahbiskan itu adalah mengunjungi orang sakit. “Salah satu tugas,” kata Paus, “yang mungkin terasa mengganggu dan menyusahkan, bahkan menyakitkan – adalah pergi mengunjungi orang sakit. Lakukan itu, kalian semua. Ya, baiklah kalau umat awam melakukannya, dan para diakon, tapi jangan lupa menyentuh daging Kristus yang menderita dalam diri orang-orang sakit: ini akan menguduskan dan mendekatkan diri kalian kepada Kristus.” Bapa Suci mengakhiri homilinya dengan seruan untuk bersukacita. “Bersukacitalah, jangan pernah sedih,” kata Paus.”Dengan sukacita pelayanan Kristus, bahkan di tengah penderitaan, kesalahpahaman, [bahkan] dosa seseorang. Semoga contoh Gembala yang Baik selalu ada di depan mata kalian,” lanjut Paus, “Dia tidak datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” Akhirnya Paus Fransiskus mengatakan, “jangan menjadi ‘tuan-tuan’, jangan menjadi ‘Imam-Imam Negara’, tapi gembala, pastor dari Umat Allah.” (pcp berdasarkan Radio Vatikan) Sabtu, 13 Mei 2017: Ketua Unio Indonesia yang baru akan dorong imam diosesan jadi sahabat umat dalam suka duka 6 Pastor Paulus Christian Siswantoko Pr dipilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-12 Unio Indonesia, paguyuban imam-imam diosesan atau projo (Pr), di Palembang sebagai ketua Unio Indonesia periode 2017-2020, menggantikan Pastor Siprianus Hormat Pr. Uskup Emeritus Keuskupan Ketapang Mgr Blasius Pujaraharja melantik Pastor Siswantoko bersama badan pengurusnya dalam Misa di Paroki Santo Yoseph Palembang, 6 Mei 2017. Pelantikan itu disaksikan oleh Presiden Internasional dari Apostolic Union of the Clergy (UAC) Mgr Giuseppe Magrin dari Roma, 10 uskup, sekitar 130 imam, umat Keuskupan Agung Palembang, serta para frater dan suster dari Keuskupan Agung Palembang, dan berbagai undangan memenuhi gereja itu. Pastor Siswantoko mengatakan bahwa sebenarnya “tugas menjadi ketua Unio Indonesia bagi saya cukup berat, karena saya masih bekerja (sebagai sekretaris eksekutif) di Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau KWI.” Namun, karena “ini merupakan mandat yang dipercayakan oleh para imam diosesan yang hadir dalam imam diosesan kemarin, saya bersama dengan pengurus Unio yang baru berkomitmen untuk melayani para imam diosesan di Indonesia ini sebaik-baiknya.” Selama kurun waktu 2017-2020 ini, Pastor Siswantoko dan pengurus baru akan menindaklanjuti rekomendasi Munas yang bertema ‘Imam Berbau Domba’. Dengan tema itu, lanjut imam dari Keuskupan Purwokerto itu, pengurus baru akan berupaya agar “para imam diosesan Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 2.300 imam menyatu dengan umat, menjadi sahabat umat dalam suka dan duka, gagal dan berhasil, menjadi rendah hati, melayani, taat pada Uskup dan mencintai keuskupannya, dan meningkatkan apa saja yan menjadi harapan umat.” Badan Pengurus Unio Indonesia 2017-2020: Pelindung: Mgr Blasius Pujaraharja Penasehat: Mgr Vincentius Sensi Potokota dan Mgr Agustinus Agus Ketua: RD Paulus Christian Siswantoko Wakil Ketua: RD Guido Suprapto Sekretaris I: RD Markus Nurwidi Pranoto Sekretaris II: RD Charles Agustino Coenrad Javlean Bendahara I: RD Emanuel Belo Sede Bendahara II: RD Michael Wisnu Agung Pribadi Kepala Pastoran Unio Indonesia: RD Joseph Kristanto Suratman 7 Divisi Bina Lanjut: RD Simon Lili Tjahjadi & RD Carolus Borromeus Mulyatno Divisi Humas dan Publikasi: RD Paulus Wirasmohadi Soerjo Anggota Ketua Regio Jawa: RD Johan Ferdinand Wijshijer Ketua Regio Sumatera: RD Laurentius Pratomo Ketua Regio Kalimantan Barat: RD Eduardus Banggut Ketua Regio Kalimantan Timur: RD Antonius Bambang Doso Susanto Ketua Regio MAM: RD Carolus Patampang Ketua Regio Nusra: RD Dominikus De Dowa Ketua Regio Papua: RD Dominikus Dulione Hodo (pcp) Minggu, 14 Mei 2017: Paus mengkanonisasi Francisco dan Jacinta Marto yang melihat penampakan Maria di Fatima Paus Fransiskus mengakhiri ziarah ke Fatima pada hari Sabtu, dengan merayakan Misa yang menandai seratus tahun penampakan Maria di sana, yang membuat tempat itu menjadi tempat ziarah terkenal disukai bagi jutaan umat beriman dari seluruh dunia dan lintas generasi. Dalam Misa itu, Bapa Suci mengkanonisasi dua orang yang melihat penampakan dari Fatima itu, dengan menyatakan Francisco dan Jacinta Marto sebagai orang-orang kudus di surga. Di akhir Misa, Bapa Suci memimpin umat setia dalam adorasi Ekaristi dan memberikan berkat Ekaristi. Paus juga bertemu sebentar dengan sekelompok orang sakit, sebelum pergi makan siang bersama para Uskup dari Portugal. Setelah itu, Paus menuju pesawat kepausan untuk penerbangan pulang ke Roma. (pcp berdasarkan Radio Vatikan) Sabtu, 20 Mei 2017: Keuskupan Agung Semarang kini mempunyai seorang Uskup baru Setelah surat resmi Tahta Suci tentang surat pengangkatan Mgr Robertus 8 Rubiyatmoko sebagai Uskup Agung Semarang dibacakan oleh Duta Vatikan Mgr Antonio Guido Filipazzi, surat itu diserahkan kepada Penabis Utama Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo yang kemudian ditunjukkan kepada lebih dari 15.000 umat yang hadir di Lapangan Bhayangkara Akademi Kepolisian (AKPOL) Semarang bersama lebih dari 150 imam dan 34 uskup dan uskup emeritus dari seluruh Indonesia, 19 Mei 2017. Juga hadir Uskup Terpilih Keuskupan Manado Mgr Rolly Untu MSC yang akan ditahbiskan di Tondano, Sulawesi Utara, 8 Juli 2017. Setelah mengungkapkan janji, Uskup Terpilih merebahkan diri dan terdengarlah lagu doa “Litani Orang Kudus” agar dia dilimpahkan rahmatNya demi kebaikan Gereja. Saat berdiri, para uskup pun menumpangkan tangan kepada Uskup Terpilih sebagai puncak liturgi penahbisan, dan setelah Doa Tahbisan, pengurapan minyak krisma oleh Penahbis Utama kepada Uskup Terpilih, serta penyerahan Evangeliarum, Cincin, Mitra, dan Tongkat, Penahbis Utama mengajak Uskup Baru menghadap umat sambil berkata: “Saudara-saudari terkasih, Keuskupan Agung Semarang kini mempunyai seorang Uskup baru …. Sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita semua dengan gembira menyambut Bapa Uskup Agung Robertus Rubiyatmoko sebagai pemimpin Keuskupan Agung Semarang (KAS),” Setelah Liturgi Ekaristi dan sambutansambutan, dan hiburan seni tari Semarang, hari sudah gelap, dan umat memasang lilin yang sudah disiapkan, dan Mgr Robertus Rubiyatmoko menghampiri umat dengan mobil terbuka sambil memberkati umat. (paul c pati-pcp) Selasa, 23 Mei 2017: Komunikasikan Iman dan Harapan Lewat Pekan Kom Sos Nasional ke 51 Dua penari lengger terlihat menjadi “cucuk lampah” di barisan depan perarakan misdinar, 30 an romo dan Bapak Uskup Hilarion Datus Lega memasuki Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto. Mgr Hilarion adalah Uskup Manokwari-Sorong sekaligus Ketua Komisi Komunikasi Sosial KWI bertindak selaku konselebran utama perayaan ekaristi Pembukaan Pekan Komunikasi Sosial (PKSN) ke 51, Senin 22 Mei 2017. Sebelumnya, di halaman Paschalis Hall ditampilkan beberapa kesenian tradisional dari wilayah Banyumas dan sekitarnya, seperti buncisan, kentongan, calung, dan tari ndolalak. Rombongan para tamu dari berbagai daerah yang menjadi peserta PKSN pun disambut oleh Romo T. Puryatno (Administrator 9 Diosesan Keuskupan Purwokerto) dan RD Teguh Budiarto (Ketua Komsos KP) secara simbolis dengan memakaikan blangkon dan selendang pada mereka. Tepat pkl. 18.00 perayaan ekaristi berlangsung dengan hikmat diiringi oleh musik calung dari Banyumas, gamelan dari Gombong, keroncong dan koor dari paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto. “Sebagian dari para penari dan pemusik itu adalah muslim”, begitu penjelasan RD. Teguh Budiarto. Mgr Datus Lega di awal kotbahnya menyapa hangat Bapak Uskup Emeritus Julianus Sunarka yang datang terlambat dan duduk di antara umat, “Hi Brother, Welcome”. Mgr. Sunarka pun berdiri memberi salam balik dan disambut tepuk tangan meriah oleh ratusan umat yang hadir. Dalam homilinya, Mgr Datus mengupas tema yang diangkat dalam PKSN tahun ini yaitu “Jangan takut, Aku besertamu; Komunikasikan harapan dan iman”. Itu merupakan gagasan lama dalam Kitab Suci yang menunjukkan penyertaan Tuhan (Imanuel: Allah beserta kita) atau Maranatha (Datanglah Tuhan). Umat mengundang Tuhan untuk datang supaya menyertai pergumulan mereka. Lebih konkrit, Mgr Datus mengajak seluruh umat untuk bertanggungjawab terhadap media sosial sebagai salah satu alat komunikasi modern. Medsos mestinya menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan, sukacita dan harapan, bukannya untuk menyebarkan berita bohong (hoax), fitnah, kebencian dan hal-hal yang tidak 10 bermanfaat untuk martabat manusia. Tidaak lupa, beliau juga mengapresiasi Panitia yang memilih hashtag “#saynotohoax”. Mengakhiri homilinya, Mgr Datus mengajak seluruh peserta PKSN dan umat yang hadir untuk menjadikan Pekan Komunikasi ini sebagai gerakan yang bergema dan bergulung-gulung kepada masyarakat luas. “Yakinlah Tuhan akan menyertai niat baik ini.”, pungkasnya PKSN ke 51 yang akan berlangsung mulai tanggal 22-28 Mei 2017. Selanjutnya diperkenalkan kepada umat, seluruh tim komsos KWI dan peserta PKSN yang datang dari berbagai keuskupan. Seusai misa, bapak Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein memberikan sambutan dan membuka secara resmi PKSN ke 51. Rangkaian acara pembukaan diakhiri dengan jamuan makan malam bersama. Selama pekan komunisasi sosial diisi dengan beberapa kegiatan seperti workshop audio visual, menulis kreatif, literasi media, lomba debat, character building, menggambar karikatur, seminar dan pagelaran budaya. Diharapkan semua kegiatan dalam PKSN ini dapat bermanfaat bagi seluruh peserta dan umat dalam mengomunikasikan iman dan harapan di tengah masyarakat. Pekan Komsos ditutup lewat misa pada hari minggu, 28 Mei 2017 pukul 08:00 di gereja Katedral Kristus Raja. Misa dipimpin oleh Mgr. Vincentius Sensi Potokota. Mgr Sensi adalah uskup Ende, Flores. (Sanyospwt) DINAMIKA LINGKUNGAN SANTA MARIA SOKARAJA Latihan Koor Hari : Rabu dan Jumat Waktu : Mulai pukul 18:00 – 20:00 WIB Tempat : Gereja Stasi St.Lukas, Sokaraja. Dengan ikut aktif pada latihan koor bapak, ibu, saudara/i telah ikut melayani, dan memuliakan Tuhan, dan bagi sesama yang mendengar kita memuji Tuhan akan semakin dikuatkan imannya. Ibadat Peringatan 1 tahun meninggalnya Ibu Lucia Mistem Hari : Minggu, 04 Juni 2017 Waktu : Mulai pukul 18:00 – 20:00 WIB Tempat : Rmh putra-putri Alm. Ibu Lucia Mistem SAUDARA/I KITA YANG BERULANG TAHUN PERKAWINAN 04 Juni 2017 Hendro Haryanto & Christafora Darmini W. 06 Juni 2017 Agustinus Rusdi & Maria Magdalena Sri Nurani 12 Juni 2017 Simon Petrus Mulyono & Sri Purwaningsih 22 Juni 2017 Mauritz Ifang Manuhutu & Yustina Erna Puji Rahayu 22 Juni 2017 Andreas Barkah Sanyoto & Angela Nina Rosana C. 28 Juni 2017 A. A. Hendra Rusdiyanto & Katarina Rina D. 28 Juni 2017 Geraldus Yoseph Dwi Pindarto & Ignatia Isti Yuni P. “Selamat ulang tahun Pernikahan, semoga tetap langgeng dan menjadi berkat bagi anak, keluarga, dan sesama, amin.” SAUDARA/I KITA YANG BERULANG TAHUN DIBULAN INI 11 01 Juni 2017 Yohanes Paulus Herman Hutanto (Putra bp. M. Fachrudin) 01 Juni 2017 Vincentius Joko Budiman (Suami ibu Maria Ratna Kristanti) 02 Juni 2017 Yohanes Luis Silalahi (Putra bp. SM.A. Silalahi) 02 Juni 2017 Yohanes Budiyono (Suami ibu F. Paryanti) 04 Juni 2017 Fransiskus Asisi Hidayat Tedja 05 Juni 2017 Bonifasius fallo 07 Juni 2017 Bartolomeus Rio Turnip (Putra bp. Turnip) 08 Juni 2017 Maria Fransiska Meliyati (Istri bp. V. Tony Musiono) 10 Juni 2017 Agustinus Rusdi 12 Juni 2017 Valentinus Darmono 12 Juni 2017 Valensia Yunita Pradyanti (Nita-Putri ibu V. Irawati) 12 Juni 2017 Simon Petrus Mulyono 14 Juni 2017 Andreas Tan Bun An 16 Juni 2017 Marshellina Fiona Elshanti (Putri bp. P. Parwoto) 20 Juni2017 Bun Tjun Fui (Suami ibu E. Tan Giok Kiem) 21 Juni 2017 Andreas Avelino Hendra Rusdiyanto 22 Juni 2017 Ignatia Isti Yuni Pratiwi (Istri bp. G. Dwi P.) 22 Juni 2017 Veronica Frida Nila Westri Y. A. (Istri bp. Antonius Sugiyatno) 24 Juni 2017 Anne Sri Wahyuni (Istri bp. Heribertus Bayu L.) 26 Juni 2017 Lisbeth Ismarmata (Istri bp. SM. Albinus Silalahi) 26 Juni 2017 Theresia Hetty Candra Kasih 27 Juni 2017 SM. Albinus Silalahi 27 Juni 2017 Dorotea Dara Purbananda (Putri bp. G. Dwi P.) 28 Juni 2018 Andreas Barkah Sanjoto (Suami ibu Angela Nina RC) “Selamat ulang tahun, semoga damai dan berkat Tuhan selalu menyertaimu, amin.” Lingkungan Santa Maria terdaftar juga pada media Sosial Facebook: Lingkungan Santa Maria Sokaraja 12 Dan di grup Whatsapp: Lingkungan St. Maria Bagi bapak, ibu yang ingin bergabung silahkan hubungi Herman 081327542531 13