Senin, 01 Mei 2017: Misa Pembukaan Bulan Maria

advertisement
No:065/St.Maria/VI/2017
Edisi: Juni 2017
Shallom..!! Memasuki bulan Juni ini, kita sudah merasakan bahwa
bulan ini bulan yang penuh berkat, terutama bagi saudara-saudari kita
umat Muslim yang menjalankan ibadat puasa sampai puncaknya yaitu
merayakan Idul Fitri..
Berkaitan dengan itu dan melihat kondisi saat ini, dimana kita dapat
melihat semakin berkurangnya tenggang rasa di sekitar kita, sebaliknya
ada banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan
pribadi sebanyak mungkin, dengan tidak memperdulikan bahwa
tindakannya sangat merugikan orang lain, maka bulan ini merupakan
saat tepat bagi kita semua untuk terus belajar mengembangkan sikap
toleransi, tenggang rasa, saling menghormati dan saling memaafkan
satu sama lain.
Kita dapat belajar dari kehidupan ratu Ester tentang pentingnya
keperdulian terhadap sesama (Ester 4:1-7). Sebagai seorang ratu, Ester
tidak tergoda untuk mencari keuntungan diri sendiri. Ketika bangsanya
terancam akan ditumpas, Ester tidak tinggal diam, ia mengajak semua
bangsanya dan juga dirinya sendiri untuk berjuang, berpuasa bersama.
Ester bertaruh nyawa untuk bangsa dan sesamanya.
Melalui perjuangan Ester dan bangsanya kita dapat belajar arti
tenggang rasa, toleransi , kekompakan dan perjuangan bersama-sama
untuk mengatasi suatu masalah. Perjuangan di dalam Tuhan bukanlah
demi kepentingan diri sendiri, melainkan demi kepentingan bersama.
Redaksi
1
RENUNGAN DARI HATI KE HATI
NYAMAN BAGI JIWAKU
"Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya" (Lukas
10:39b)
Setiap pribadi pasti punya jawaban atau alasan
tersendiri, ketika ditanya seberapa lama dan
nyaman kita mengikuti misa di gereja? Akan ada
beberapa orang yang berargumen bahwa misa
yang ideal satu jam saja, ada yang bilang lebih
cepat lebih baik, yang lain berargumen
sebaiknya dua jam, biar iman kita semakin kuat,
dan banyak lainnya. Apakah kita pergi ke gereja
hanya sekedar rutinitas?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita belajar dari kisah Maria dan Marta.
Inilah yang dilakukan Maria, memilih duduk diam di bawah kaki Tuhan untuk
mendengarkan perkataan-Nya. Maria menyadari bahwa iman timbul dari
pendengaran dan mendengarkan firman Tuhan (Rm. 10:17). Ini menunjukkan bahwa
Maria telah terbiasa merendahkan diri mencari Tuhan dengan sepenuh hati dalam
doa, sehingga mudah baginya duduk tenang berjam-jam mendengarkan apa yang
Yesus ajarkan. Pengertian kata duduk di bawah kaki Tuhan dapat dianalogikan
dengan situasi ketika kita beribadah / misa, yang seharusnya hati kita merasa
nyaman oleh hadirat Tuhan.
Bukankah berada dekat hadirat Tuhan merupakan suatu kehormatan? Mengapa kita
tidak ingin berlama-lama dekat dengan Tuhan? Seperti perjuangan Zakheus yang rela
memanjat pohon untuk bertemu Tuhan Yesus, atau wanita yang sakit pendarahan
yang berjuang memegang jubah Yesus untuk menerima mukjizat.
Bagi setiap kita yang senantiasa rindu diubahkan hidupnya menerima mukjizat,
berkat, kuasa. Tuhan Yesus menantikan kita..!! bersiaplah menikmati ibadah yang
sesungguhnya
Sumber: renungan malam
SEKILAS WARTA
Senin, 01 Mei 2017: Misa Pembukaan Bulan Maria
Memasuki bulan Mei, yang merupakan bulan Maria, maka dengan penuh rasa syukur
umat katolik seluruh dunia mengawalinya dengan berbagai cara. Salah satunya ibu2
ibu Wanita Katolik Stasi St. Lukas dengan mempersembahkan misa pembukaan bulan
Maria bertempat di pertapaan sungai Kerit, Melung, Baturaden. Misa dipimpin oleh
romo AM. Kristiaji R. MSC, selain dihadiri oleh ibu-ibu WK juga ada beberapa bapakbapak yang ikut. Untuk umat lingkungan Santa Maria banyak yang mengikuti misa
pembukaan bulan Maria di Gua Maria Kaliori pada pkl 17:30 dengan misa dibawakan
oleh romo Damianus OMI.
Minggu, 07 Mei 2017: Misa
Syukur Pemberkatan Rumah &
Kelahiran Anak
Dengan penuh rasa bersyukur dan
kebahagian yang memancar dari
bapak dan ibu Simamora, menerima
setiap tamu yang datang
kerumahnya pada pada hari minggu
7 Mei 2017 untuk mengikuti misa pemberkatan rumah serta bersyukur karena Tuhan
sudah menganugerah-kan putra kedua bagi keluarga Simamora. Misa syukur ini
dipimpin oleh romo Ag. Dwiyantoro PR. Kami segenap pengurus mengucapkan
selamat atas pemberkatan rumah baru dan anugerah putera dari Tuhan, semoga
membawa berkat damai, kebahagiaan dan makin mendalamnya iman dan syukur
kepada Bapa di surga.
Jumat, 12 Mei 2017: RIP ibu Maria Theresia Ekotri
Enggaryanti
Telah berpulang ke rumah Bapa di surga ibunda dari ibu A.
Nina Rosana C. umat blok 4, ibu Maria Theresia Ekotri
Enggaryanti pada pukul 16:40 WIB pada usia 72 tahun.
Jenazah dimakamkan pada hari Sabtu, 13 Mei 2017 di
pemakaman umum Bonoloyo, Solo. Kami segenap pengurus
dan umat lingkungan Santa Maria, mengucapkan turut berduka cita , semoga arwah
beliau tenang dan damai bersama Bapa di Surga dan keluarga yang ditinggalkan
diberi ketabahan.
Sabtu, 20 Mei 2017: Misa Peringatan 100 Hari Meninggalnya ibu MF
Juniharti
Memasuki hari yang ke 100 sejak berpulangnya ibu Maria Fransisca Juniharti ke
rumah Bapa di surga, sungguh merupakan kumpulan perasaan kesedihan dan
kebahagiaan yang bercampur menjadi satu. Sedih karena ditinggal oleh orang
dicintai, dan bahagia karena ibu Juniharti sudah bebas dari penderitaannya dan
3
berbahagia dalam keabadian bersama Bapa di surga.
Hal ini juga yang mendorong anak dan cucu-cucunya
untuk mengenangkannya dalam sebuah misa. misa
yang dipimpin oleh romo Agustinus Dwiyantoro Pr.
Pihak keluarga merasa terharu dan berterima kasih
karena banyak umat lingkungan yang ikut hadir dan
mendoakan keselamatan jiwa dari ibu Juniharti. “Kami tidak menyangka sedemikian
banyak yang masih ingat dan datang mendoakan mama saya, karena sudah cukup
lama dan kami anak-anaknya tidak tinggal disini”, ujar Annie putrinya.
Rabu, 31 Mei 2017: Misa Penutupan Bulan Maria
Selama sebulan umat lingkungan Santa Maria melaksanakan doa Rosario secara
bersama-sama setiap hari dengan berpindah-pindah tempat dari satu rumah ke
rumah warga lainnya. Kegiatan doa ini selain menguatkan iman dan lebih
mendekatkan kepada Bapa di surga, juga mendekatkan dan menambah akrab antar
umat dalam lingkungan Santa Maria.
Setelah sebulan berdoa rosario, maka pada hari rabu, 31 Mei 2017 rangkaian doa
rosario pada bulan Maria ini diakhiri lewat misa penutupan bulan Maria bertempat di
Gua Maria Kaliori. Misa dipimpin oleh RP Damianus OMI.
WARTA GLOBAL
Hari ini, Sabtu, 6 Mei 2017, empat imam
dan tiga bruder MSC Spanyol digelari
Beato dalam upacara yang dipimpin oleh
Prefek Kongregasi Penggelaran Kudus
Kardinal Angelo Amato, di Keuskupan
Girona, Spanyol. Tujuh religius yang
bersama-sama ditembak mati tanggal 29
4
Sabtu, 6 Mei 2017: Empat imam dan tiga
bruder MSC yang mati sebagai martir
digelari beato
September 1936 di Seriñá, Spanyol, itu
masih berusia antara 20-28 tahun.
Ketujuh religius MSC itu adalah Pastor
Antonio Arribas Hortigüela, Pastor
Abundio Martínez Rodríguez, Pastor José
Oriol Massó, Pastor José Vergara
Echeverría, Bruder Gumersindo Gómez
Rodríguez, Bruder Jésus Moreno Ruiz,
Bruder José del Almo del Almo.
“Kami
sudah
menghimbau
para
konfrater,
khususnya
komunitaskomunitas MSC, untuk menjadikan hari
ini, suatu peristiwa penting dengan,
misalnya, mengadakan Misa Syukur
Khusus,” kata Sekretaris Provinsialat MSC
Indonesia Pastor Johanis Mangkey MSC.
Sebuah tulisan dari Salvador Murillo MSC
yang diterjemahkan oleh Pastor Mangkey
menceritakan bahwa anggota-anggota
pertama Tarekat MSC yang dinyatakan
sebagai beato-beato itu hidup dan
bekerja di Pequeña Obra (seminari
menengah) Canet de Mar, Barcelona,
untuk mempersiapkan sekitar 65 anak
muda untuk hidup membiara dan
imamat. Mereka sungguh sadar akan
saat-saat sangat kritis yang sementara
dialami
Spanyol.
Mereka
pun
mempersiapkan
komunitas
itu
menghadapi apa yang mungkin akan
terjadi,
termasuk
kemartiran.
“Bagaimana sikap para konfrater kita
pada saat menentukan dan mulia itu?
Kalvari yang diderita ketujuh biarawan itu
dan situasi yang mengitari kematian
mereka memungkinkan kita melihat di
dalam diri mereka kesaksian yang tak
dapat diragukan lagi akan kesetiaan pada
komitmen mereka sebagai orang-orang
Kristen dan akan praktek nasihat-nasihat
Injili yang telah mereka ikrarkan,”
demikian tulisan yang diterbitkan dalam
buletin berita generalat MSC di Roma itu.
Tanggal 30 Maret 1940, jenazah-jenazah
mereka digali dan dipindahkan ke
pemakaman Canet de Mar, dekat
komunitas MSC.
Sesudah perayaan 6 Mei 2017 di Katedral
Girona, sisa-sisa jenazah para martir ini
akan ditempatkan di salah satu kapel
dalam Gereja Bunda Hati Kudus, Jalan
Rosellon 175, Barcelona, untuk dapat
dihormati oleh semua umat beriman.
Melalui hidup dan kematian mereka
sebagai martir, ketujuh MSC itu
memberikan arti sepenuh-penuhnya
pada semboyan Tarekat MSC: Semoga
Hati Kudus Yesus dikasihi di mana-mana!
(pcp, berdasarkan laporan dari Pastor
Johanis Mangkey MSC)
Selasa, 9 Mei 2017 : Paus tahbiskan 10
imam di Minggu Panggilan dan minta
homili mereka tidak rumit
Homili Paus bersifat standar sesuai yang
disiapkan dalam Ritual Romawi untuk
pentahbisan imam, namun tiga kali Paus
keluar dari teks yang disiapkan.
Yang pertama, Paus mengingatkan
bahwa imamat bukanlah “karir” dalam
arti biasa, dan tidak harus dihidupi
Paus Fransiskus berbicara saat homili
sebagai jalan untuk mendapatkan
tahbisan sepuluh imam pada Minggu
Pekan Paskah IV yang merupakan Minggu promosi jabatan dalam Gereja. “Orang“Gembala yang Baik” yang juga dirayakan orang ini dipilih oleh Tuhan Yesus untuk
tidak melakukan caranya sendiri, tetapi
sebagai Minggu Panggilan, 7 Mei 2017.
5
untuk melakukan pelayanan (imamat)
ini.” Paus Fransiskus juga berbicara di
luar teks yang disiapkan dengan
mengatakan, “Jangan memberikan homili
yang terlalu intelektual atau rumit,”
namun berbicara dengan “sederhana,
sebagaimana Tuhan kami berbicara, yang
menyentuh hati.”
Paus selanjutnya mengatakan, “Seorang
imam yang mungkin telah belajar banyak
teologi dan telah meraih satu atau dua
atau tiga gelar tinggi, tetapi tidak belajar
membawa Salib Kristus, adalah sia-sia: ia
akan menjadi akademisi yang baik,
profesor yang baik, tetapi bukan seorang
imam.”
Bapa Suci juga berbicara keluar teks
ketika mengatakan, “Saya minta kalian
dalam nama Kristus dan dalam nama
Gereja untuk berbelas kasih, selalu:
jangan membebani umat beriman
dengan beban yang tidak dapat mereka
bawa (atau sebaliknya jangan kalian
begitu membebani diri kalian sendiri).
Yesus menegur para ahli Kitab Suci Taurat
untuk hal ini, dan menyebut mereka
orang-orang munafik.”
Satu tugas belas kasih yang nyata yang
diminta Paus Fransiskus kepada orang-
orang yang hendak ditahbiskan itu adalah
mengunjungi orang sakit. “Salah satu
tugas,” kata Paus, “yang mungkin terasa
mengganggu dan menyusahkan, bahkan
menyakitkan – adalah pergi mengunjungi
orang sakit. Lakukan itu, kalian semua.
Ya, baiklah kalau umat awam
melakukannya, dan para diakon, tapi
jangan lupa menyentuh daging Kristus
yang menderita dalam diri orang-orang
sakit: ini akan menguduskan dan
mendekatkan diri kalian kepada Kristus.”
Bapa Suci mengakhiri homilinya dengan
seruan untuk bersukacita.
“Bersukacitalah, jangan pernah sedih,”
kata Paus.”Dengan sukacita pelayanan
Kristus, bahkan di tengah penderitaan,
kesalahpahaman, [bahkan] dosa
seseorang. Semoga contoh Gembala yang
Baik selalu ada di depan mata kalian,”
lanjut Paus, “Dia tidak datang untuk
dilayani, melainkan untuk melayani.”
Akhirnya Paus Fransiskus mengatakan,
“jangan menjadi ‘tuan-tuan’, jangan
menjadi ‘Imam-Imam Negara’, tapi
gembala, pastor dari Umat Allah.”
(pcp berdasarkan Radio Vatikan)
Sabtu, 13 Mei 2017: Ketua Unio Indonesia yang baru akan dorong imam
diosesan jadi sahabat umat dalam suka duka
6
Pastor Paulus Christian Siswantoko Pr
dipilih dalam Musyawarah Nasional
(Munas) ke-12 Unio Indonesia,
paguyuban imam-imam diosesan atau
projo (Pr), di Palembang sebagai ketua
Unio Indonesia periode 2017-2020,
menggantikan Pastor Siprianus Hormat
Pr. Uskup Emeritus Keuskupan Ketapang
Mgr Blasius Pujaraharja melantik Pastor
Siswantoko bersama badan
pengurusnya dalam Misa di Paroki Santo
Yoseph Palembang, 6 Mei 2017.
Pelantikan itu disaksikan oleh Presiden
Internasional dari Apostolic Union of the
Clergy (UAC) Mgr Giuseppe Magrin dari
Roma, 10 uskup, sekitar 130 imam,
umat Keuskupan Agung Palembang,
serta para frater dan suster dari
Keuskupan Agung Palembang, dan
berbagai undangan memenuhi gereja
itu. Pastor Siswantoko mengatakan
bahwa sebenarnya “tugas menjadi ketua
Unio Indonesia bagi saya cukup berat,
karena saya masih bekerja (sebagai
sekretaris eksekutif) di Komisi Keadilan,
Perdamaian dan Pastoral Migran
Perantau KWI.”
Namun, karena “ini merupakan mandat
yang dipercayakan oleh para imam
diosesan yang hadir dalam imam
diosesan kemarin, saya bersama dengan
pengurus Unio yang baru berkomitmen
untuk melayani para imam diosesan di
Indonesia ini sebaik-baiknya.”
Selama kurun waktu 2017-2020 ini,
Pastor Siswantoko dan pengurus baru
akan menindaklanjuti rekomendasi
Munas yang bertema ‘Imam Berbau
Domba’. Dengan tema itu, lanjut imam
dari Keuskupan Purwokerto itu,
pengurus baru akan berupaya agar
“para imam diosesan Indonesia yang
saat ini berjumlah lebih dari 2.300 imam
menyatu dengan umat, menjadi sahabat
umat dalam suka dan duka, gagal dan
berhasil, menjadi rendah hati, melayani,
taat pada Uskup dan mencintai
keuskupannya, dan meningkatkan apa
saja yan menjadi harapan umat.”
Badan Pengurus Unio Indonesia 2017-2020:
Pelindung: Mgr Blasius Pujaraharja
Penasehat: Mgr Vincentius Sensi
Potokota dan Mgr Agustinus Agus
Ketua: RD Paulus Christian Siswantoko
Wakil Ketua: RD Guido Suprapto
Sekretaris I: RD Markus Nurwidi Pranoto
Sekretaris II: RD Charles Agustino
Coenrad Javlean
Bendahara I: RD Emanuel Belo Sede
Bendahara II: RD Michael Wisnu Agung
Pribadi
Kepala Pastoran Unio Indonesia: RD Joseph
Kristanto Suratman
7
Divisi Bina Lanjut: RD Simon Lili Tjahjadi &
RD Carolus Borromeus Mulyatno
Divisi Humas dan Publikasi: RD Paulus
Wirasmohadi Soerjo
Anggota
Ketua Regio Jawa: RD Johan Ferdinand
Wijshijer
Ketua Regio Sumatera: RD Laurentius
Pratomo
Ketua Regio Kalimantan Barat: RD
Eduardus Banggut
Ketua Regio Kalimantan Timur: RD
Antonius Bambang Doso Susanto
Ketua Regio MAM: RD Carolus Patampang
Ketua Regio Nusra: RD Dominikus De
Dowa
Ketua Regio Papua: RD Dominikus Dulione
Hodo (pcp)
Minggu, 14 Mei 2017: Paus
mengkanonisasi Francisco dan Jacinta
Marto yang melihat penampakan Maria di Fatima
Paus Fransiskus mengakhiri ziarah ke
Fatima pada hari Sabtu, dengan
merayakan Misa yang menandai seratus
tahun penampakan Maria di sana, yang
membuat tempat itu menjadi tempat
ziarah terkenal disukai bagi jutaan umat
beriman dari seluruh dunia dan lintas
generasi. Dalam Misa itu, Bapa Suci
mengkanonisasi dua orang yang melihat
penampakan dari Fatima itu, dengan
menyatakan Francisco dan Jacinta
Marto sebagai orang-orang kudus di
surga. Di akhir Misa, Bapa Suci
memimpin umat setia dalam adorasi
Ekaristi dan memberikan berkat Ekaristi.
Paus juga bertemu sebentar dengan
sekelompok orang sakit, sebelum pergi
makan siang bersama para Uskup dari
Portugal. Setelah itu, Paus menuju
pesawat kepausan untuk penerbangan
pulang ke Roma. (pcp berdasarkan
Radio Vatikan)
Sabtu, 20 Mei 2017: Keuskupan
Agung Semarang kini mempunyai
seorang Uskup baru
Setelah surat resmi Tahta Suci tentang
surat pengangkatan Mgr Robertus
8
Rubiyatmoko sebagai Uskup Agung
Semarang dibacakan oleh Duta Vatikan
Mgr Antonio Guido Filipazzi, surat itu
diserahkan kepada Penabis Utama
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius
Suharyo yang kemudian ditunjukkan
kepada lebih dari 15.000 umat yang
hadir di Lapangan Bhayangkara Akademi
Kepolisian (AKPOL) Semarang bersama
lebih dari 150 imam dan 34 uskup dan
uskup emeritus dari seluruh Indonesia,
19 Mei 2017. Juga hadir Uskup Terpilih
Keuskupan Manado Mgr Rolly Untu MSC
yang akan ditahbiskan di Tondano,
Sulawesi Utara, 8 Juli 2017.
Setelah mengungkapkan janji, Uskup
Terpilih merebahkan diri dan
terdengarlah lagu doa “Litani Orang
Kudus” agar dia dilimpahkan rahmatNya demi kebaikan Gereja. Saat berdiri,
para uskup pun menumpangkan tangan
kepada Uskup Terpilih sebagai puncak
liturgi penahbisan, dan setelah Doa
Tahbisan, pengurapan minyak krisma
oleh Penahbis Utama kepada Uskup
Terpilih, serta penyerahan
Evangeliarum, Cincin, Mitra, dan
Tongkat, Penahbis Utama mengajak
Uskup Baru menghadap umat sambil
berkata: “Saudara-saudari terkasih,
Keuskupan Agung Semarang kini
mempunyai seorang Uskup baru ….
Sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita
semua dengan gembira menyambut
Bapa Uskup Agung Robertus
Rubiyatmoko sebagai pemimpin
Keuskupan Agung Semarang (KAS),”
Setelah Liturgi Ekaristi dan sambutansambutan, dan hiburan seni tari
Semarang, hari sudah gelap, dan umat
memasang lilin yang sudah disiapkan,
dan Mgr Robertus Rubiyatmoko
menghampiri umat dengan mobil
terbuka sambil memberkati umat. (paul
c pati-pcp)
Selasa, 23 Mei 2017: Komunikasikan
Iman dan Harapan Lewat Pekan Kom Sos Nasional ke 51
Dua penari lengger terlihat menjadi
“cucuk lampah” di barisan depan
perarakan misdinar, 30 an romo dan
Bapak Uskup Hilarion Datus Lega
memasuki Gereja Katedral Kristus Raja
Purwokerto. Mgr Hilarion adalah Uskup
Manokwari-Sorong sekaligus Ketua
Komisi Komunikasi Sosial KWI bertindak
selaku konselebran utama perayaan
ekaristi Pembukaan Pekan Komunikasi
Sosial (PKSN) ke 51, Senin 22 Mei 2017.
Sebelumnya, di halaman Paschalis Hall
ditampilkan beberapa kesenian
tradisional dari wilayah Banyumas dan
sekitarnya, seperti buncisan, kentongan,
calung, dan tari ndolalak. Rombongan
para tamu dari berbagai daerah yang
menjadi peserta PKSN pun disambut
oleh Romo T. Puryatno (Administrator
9
Diosesan Keuskupan Purwokerto) dan
RD Teguh Budiarto (Ketua Komsos KP)
secara simbolis dengan memakaikan
blangkon dan selendang pada mereka.
Tepat pkl. 18.00 perayaan ekaristi
berlangsung dengan hikmat diiringi oleh
musik calung dari Banyumas, gamelan
dari Gombong, keroncong dan koor dari
paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto.
“Sebagian dari para penari dan pemusik
itu adalah muslim”, begitu penjelasan
RD. Teguh Budiarto.
Mgr Datus Lega di awal kotbahnya
menyapa hangat Bapak Uskup Emeritus
Julianus Sunarka yang datang terlambat
dan duduk di antara umat, “Hi Brother,
Welcome”. Mgr. Sunarka pun berdiri
memberi salam balik dan disambut
tepuk tangan meriah oleh ratusan umat
yang hadir. Dalam homilinya, Mgr Datus
mengupas tema yang diangkat dalam
PKSN tahun ini yaitu “Jangan takut, Aku
besertamu; Komunikasikan harapan dan
iman”. Itu merupakan gagasan lama
dalam Kitab Suci yang menunjukkan
penyertaan Tuhan (Imanuel: Allah
beserta kita) atau Maranatha (Datanglah
Tuhan). Umat mengundang Tuhan untuk
datang supaya menyertai pergumulan
mereka. Lebih konkrit, Mgr Datus
mengajak seluruh umat untuk
bertanggungjawab terhadap media
sosial sebagai salah satu alat komunikasi
modern. Medsos mestinya menjadi
sarana untuk menyebarkan kebaikan,
sukacita dan harapan, bukannya untuk
menyebarkan berita bohong (hoax),
fitnah, kebencian dan hal-hal yang tidak
10
bermanfaat untuk martabat manusia.
Tidaak lupa, beliau juga mengapresiasi
Panitia yang memilih hashtag
“#saynotohoax”.
Mengakhiri homilinya, Mgr Datus
mengajak seluruh peserta PKSN dan
umat yang hadir untuk menjadikan
Pekan Komunikasi ini sebagai gerakan
yang bergema dan bergulung-gulung
kepada masyarakat luas. “Yakinlah
Tuhan akan menyertai niat baik ini.”,
pungkasnya
PKSN ke 51 yang akan berlangsung mulai
tanggal 22-28 Mei 2017. Selanjutnya
diperkenalkan kepada umat, seluruh tim
komsos KWI dan peserta PKSN yang
datang dari berbagai keuskupan.
Seusai misa, bapak Bupati Banyumas, Ir.
Achmad Husein memberikan sambutan
dan membuka secara resmi PKSN ke 51.
Rangkaian acara pembukaan diakhiri
dengan jamuan makan malam bersama.
Selama pekan komunisasi sosial diisi
dengan beberapa kegiatan seperti
workshop audio visual, menulis kreatif,
literasi media, lomba debat, character
building, menggambar karikatur,
seminar dan pagelaran budaya.
Diharapkan semua kegiatan dalam PKSN
ini dapat bermanfaat bagi seluruh
peserta dan umat dalam
mengomunikasikan iman dan harapan di
tengah masyarakat.
Pekan Komsos ditutup lewat misa pada
hari minggu, 28 Mei 2017 pukul 08:00 di
gereja Katedral Kristus Raja. Misa
dipimpin oleh Mgr. Vincentius Sensi
Potokota. Mgr Sensi adalah uskup Ende,
Flores. (Sanyospwt)
DINAMIKA LINGKUNGAN SANTA MARIA SOKARAJA
Latihan Koor
Hari
: Rabu dan Jumat
Waktu
: Mulai pukul 18:00 – 20:00 WIB
Tempat
: Gereja Stasi St.Lukas, Sokaraja.
Dengan ikut aktif pada latihan koor bapak, ibu, saudara/i telah ikut melayani, dan
memuliakan Tuhan, dan bagi sesama yang mendengar kita memuji Tuhan akan
semakin dikuatkan imannya.
Ibadat Peringatan 1 tahun meninggalnya Ibu Lucia Mistem
Hari
: Minggu, 04 Juni 2017
Waktu
: Mulai pukul 18:00 – 20:00 WIB
Tempat
: Rmh putra-putri Alm. Ibu Lucia Mistem
SAUDARA/I KITA YANG BERULANG TAHUN PERKAWINAN
04 Juni 2017 Hendro Haryanto & Christafora Darmini W.
06 Juni 2017 Agustinus Rusdi & Maria Magdalena Sri Nurani
12 Juni 2017 Simon Petrus Mulyono & Sri Purwaningsih
22 Juni 2017 Mauritz Ifang Manuhutu & Yustina Erna Puji Rahayu
22 Juni 2017 Andreas Barkah Sanyoto & Angela Nina Rosana C.
28 Juni 2017 A. A. Hendra Rusdiyanto & Katarina Rina D.
28 Juni 2017 Geraldus Yoseph Dwi Pindarto & Ignatia Isti Yuni P.
“Selamat ulang tahun Pernikahan, semoga tetap langgeng dan menjadi berkat
bagi anak, keluarga, dan sesama, amin.”
SAUDARA/I KITA YANG BERULANG TAHUN DIBULAN INI
11
01 Juni 2017 Yohanes Paulus Herman Hutanto (Putra bp. M. Fachrudin)
01 Juni 2017 Vincentius Joko Budiman (Suami ibu Maria Ratna Kristanti)
02 Juni 2017 Yohanes Luis Silalahi (Putra bp. SM.A. Silalahi)
02 Juni 2017 Yohanes Budiyono (Suami ibu F. Paryanti)
04 Juni 2017 Fransiskus Asisi Hidayat Tedja
05 Juni 2017 Bonifasius fallo
07 Juni 2017 Bartolomeus Rio Turnip (Putra bp. Turnip)
08 Juni 2017 Maria Fransiska Meliyati (Istri bp. V. Tony Musiono)
10 Juni 2017 Agustinus Rusdi
12 Juni 2017 Valentinus Darmono
12 Juni 2017 Valensia Yunita Pradyanti (Nita-Putri ibu V. Irawati)
12 Juni 2017 Simon Petrus Mulyono
14 Juni 2017 Andreas Tan Bun An
16 Juni 2017 Marshellina Fiona Elshanti (Putri bp. P. Parwoto)
20 Juni2017 Bun Tjun Fui (Suami ibu E. Tan Giok Kiem)
21 Juni 2017 Andreas Avelino Hendra Rusdiyanto
22 Juni 2017 Ignatia Isti Yuni Pratiwi (Istri bp. G. Dwi P.)
22 Juni 2017 Veronica Frida Nila Westri Y. A. (Istri bp. Antonius Sugiyatno)
24 Juni 2017 Anne Sri Wahyuni (Istri bp. Heribertus Bayu L.)
26 Juni 2017 Lisbeth Ismarmata (Istri bp. SM. Albinus Silalahi)
26 Juni 2017 Theresia Hetty Candra Kasih
27 Juni 2017 SM. Albinus Silalahi
27 Juni 2017 Dorotea Dara Purbananda (Putri bp. G. Dwi P.)
28 Juni 2018 Andreas Barkah Sanjoto (Suami ibu Angela Nina RC)
“Selamat ulang tahun, semoga damai dan berkat Tuhan selalu menyertaimu,
amin.”
Lingkungan Santa Maria terdaftar juga pada media Sosial Facebook:
Lingkungan Santa Maria Sokaraja
12
Dan di grup Whatsapp:
Lingkungan St. Maria
Bagi bapak, ibu yang ingin bergabung silahkan hubungi Herman 081327542531
13
Download