TERRY IRENEWATY, M.Hum - Troya Ethiopia Nubia Syiria Babilonia Persia Mengapa…?? - Macedonia Yunani Romawi Arab Perancis Inggris Mesir daerah subur karena ada Sungai Nil. HERODOTUS menyatakan bahwa Sungai Nil merupakan hadiah bagi Mesir. Posisi strategis Mesir ada di persimpangan antara Benua AsiaAfrika, Laut Merah-LautTengah Merupakan dampak dari faktor intern : Daerah subur Posisi strategis Akibatnya dari waktu-waktu terjadi asimilasi sehingga peradaban Mesir bisa tumbuh mencapai puncaknya. Peradaban Mesir merupakan gabungan dari berbagai kebudayaan karena faktor intern dan ektern. Yang menyebabkan Mesir runtuh : I. Faktor Intern Karena daerah subur dan strategis di dalam negeri sering terjadi perebutan kekuasaan. II. Faktor Ekstern Banyak pendatang yang memperebutkan daerah Mesir Masuknya agama-agama Kristen dan Islam Pengaruh peradaban Mesir tidak ke Afrika Selatan Sahara tetapi ke Asia dan Eropa. Di Afrika, pengaruh Mesir kuno : 1. 2. 3. Nubia Ethiopia Karthago Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, Mesir mengalami kemunduran karena dijajah berbagai bangsa. BREASTED : Peradaban Barat didukung oleh Mesir Tidak diwarisinya peradaban Mesir oleh Afrika antara lain : • Kondisi geografis Afrika Adanya gurun, hutan belantara, PLATO tinggi (3000 m) menyebabkan pedalaman terisolasi. Hal tersebut diatas merupakan hambatan sarana komunikasi ke Afrika pedalaman.Peradaban Mesir tidak diwarisi oleh Afrika pedalaman. Maka, wilayah Afrika pedalaman yang merupakan warisan dari peradaban Mesir hanya NUBIA dan ETHIOPIA. Nubia (SUDAN sekarang) secara langsung mendapat pengaruh Mesir yang lebih kuat. Pengaruh peradaban Mesir di Nubia, terlihat dari aspek kultural, politik, dan religi. Kultural: peninggalan di Nubia menunjukkan warna budaya Mesir seperti, Piramid,Seni pahat, Patung. Politik : ada kecenderungan theokratis dimana raja tidak hanya menguasai politik tetapi juga dianggap sebagai dewa. Religi : di Nubia bersifat Polytheisme yang mengambil dewa-dewa dari Mesir, seperti Amon, Ra. Pada saat berkembangnya agama Kristen pada abad ke-4, maka agama Kristen dijadikan sebagai agama negara. Nubia pun masuk Kristen. Dengan masuknya orang-orang Arab, dan ekspansi ke Sudan, terjadi pula Islamisasi di Nubia / Sudan. Peradaban Nubia pada dasarnya merupakan “kelanjutan” dari kerajaan Mesir Kuno di luar wilayah Mesir. Ethiopia pernah terkena pengaruh Mesir pada zaman kuno, tetapi dalam perkembangannya mengalami perbedaan, hal ini disebabkan oleh kondisi geografisnya. Ethiopia terletak di pedalaman hulu sungai Nil, terletak di PLATO tinggi (di atas 3000 m). wilayahnya bergunung-gunung sehingga dari segi sosial - ekonomi wilayahnya terpisahpisah. Kondisi fisik punya pengaruh positif dan negatif. Negatif : 1. 2. Sulit di persatukan (karena masyarakat terpisah-pisah) Sulit berkembang, ortodok dan fanatisme Mengapa..?? Karena wilayahnya bergunung-gunung, masyarakat terpisah-pisah sehingga sulit dijangkau, pengaruh dari luar tidak terjadi, perkembangan masyarakat statis. Positif : Ethiopia terselamatkan secara alami dari pengaruh luar (penguasaan, penyerbuan, dan penyerangan dari pihak luar). Ethiopia mampu mempertahankan jati dirinya dari pengaruh luar. Jati diri yang dipertahankan adalah identitas kultural, sosial, dan religi. Religi : agama Kristen Koptis mampu bertahan walaupun ada pengaruh dari Romawi, Arab, dan pengaruh Barat lainnya. Ethiopia mampu dipersatukan secara simbolis dengan cultural. Kristen Koptik tidak mengenal Konsep Trinitas. Kristen Koptik disebut Monositas. Ethiopia cenderung defensive baik pada masa Islam maupun kolonialisme Barat. Raja-raja di Ethiopia masih mengaku keturunan Sulaiman dan Ratu Balqis. Rajanya disebut Negust / Negusi Haille Selasi. Nubia bersifat toleran, Ethiopia bersifat intoleran terhadap berbagai pengaruh. Peradaban-peradaban kuno di Afrika tidak terjadi secara kebetulan karena Afrika Utara memungkinkan terjadinya pengaruh dari luar. Karthago pada dasarnya bukan merupakan peradaban asli Afrika, tetapi merupakan perkembangan dari kehidupan koloni orangorang Phoenisia. Orang-orang Phoenisia adalah sekelompok masyarakat pedagang dan mereka berasal dari Asia Barat dan daerah Laut Tengah (Sirus dan Sidon). Mereka tidak mengenal kehidupan agraris. Phoenisia bukan negara kesatuan tetapi merupakan Negara Kota (City State), karena mereka merupakan kaum pedagang, maka mereka banyak tersebar ke berbagai daerah, seperti ke Atlantik, Inggris, dan berbagai daerah lainnya. Maka orang-orang Phoenisia banyak membangun koloni di sekitar Laut Tengah, dan Karthago merupakan salah satu koloninya. Karthago berkembang sangat pesat. Karthago tidak berminat memperluas wilayah, tetapi kemajuan perdagangannya, ekonominya mampu mengembangkan karthago menjadi Negara yang berperadaban tinggi. Suku bangsa asli Karthago adalah orang BERBER. Karthago berhadapan dengan Roma dalam memperebutkan supremasi di Laut Tengah. Maka terjadi Perang Phoenisia dengan tokohtokohnya, seperti Hanibal, Hasdrubal, Scipio. Akhirnya Karthago runtuh, bukan hanya kebesaran Romawi tetapi juga perlawanan dari orang-orang Berber yang merasa dirugikan. Karthago merupakan peradaban besar tetapi tidak berlangsung lama dan merupakan peradaban orang-orang Asia Barat yang berkoloni di Afrika.