Development of Clinical Performance Management system for

advertisement
Materi Pelatihan
Monitoring Kinerja Klinis Perawat & Bidan
KONSEP SPMKK
WAKTU : 1 sesi @ 90 menit
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta diharapkan dapat memahami standar,
indikator kinerja, dan evaluasi termasuk kepentingannya, untuk mengembangkan kualitas
kinerja bidan dan perawat dalam tatanan klinis.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah menyelesaikan kegiatan sesi ini, peserta diharapkan dapat:
1. Mengetahui konsep standar, indikator kinerja dan evaluasi yang berhubungan
dengan peningkatan kinerja klinis bagi bidan dan perawat.
2. Mengenal keterkaitan konsep ini dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan dan kebidanan.
3. Mengenal fungsi standar, Indikator dan evaluasi dalam kaitan meningkatkan
kualitas sistem pelayanan kesehatan di komunitas dan rumah sakit.
4. Mengenal variasi dari metoda monitoring dan evaluasi.
5. Menuliskan dan mengembangkan alat untuk mengukur kinerja klinis.
MATERI
A. Lingkup Manajemen Kinerja
1.
Performance awareness, dengan penekanan pada standar, mencakup konsep
dasar dan isu praktis sperti pengembangan dan desiminasi.
2.
Pengukuran Kinerja, dengan penekanan kepada penggunaan dan pengembangan
indikator, alat dan sistem pengumpulan data.
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
181
Materi Pelatihan
3.
Monitoring Kinerja Klinis Perawat & Bidan
Peningkatan Kinerja, yang memfokuskan pada evaluasi dan meningkatkan kinerja
bagi bidan dan perawat.
B. Aplikasi Manajemen Kinerja dalam asuhan keperawatan dan kebidanan
1. Konseptual kerangka kerja
2. Evaluasi Kinerja Klinis
3. Metoda Evaluasi Kinerja Klinis
METODA
1. Kuliah singkat
2. Penugasan
3. Kerja Kelompok
4. Presentasi – Diskusi Pleno
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
182
Materi Pelatihan
Monitoring Kinerja Klinis Perawat & Bidan
MATERI
SISTEM PENGEMBANGAN MANAJEMEN
KINERJA KLINIS
Pendahuluan
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis (SPMKK) bagi perawat dan
bidan merupakan model yang dikembangkan berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh
WHO bekerja sama dengan dengan kelompok kerja perawat dan bidan tingkat nasional
Depkes pada bulan Oktober tahun 2000 – Maret 2001.
Model ini sudah diperkenalkan di beberapa kabupaten di Indonesia karena telah
mendapat dukungan pimpinan institusi dimana SPMKK telah diterapkan. Oleh sebab itu,
SPMKK perlu dipertahankan dan dikembangkan ke seluruh unit pelayanan keperawatan
dan kebidanan dalam organisasi kesehatan.
Pengertian SPMKK
Sistem pengembangan manajemen kinerja klinis (SPMKK) adalah suatu Micro
system dari macro system organisasi pelayanan kesehatan dan proses manajerial untuk
meningkatkan kemampuan klinis perawat dan bidan di rumah sakit dan puskesmas.
Tujuan
1. Dapat meningkatkan pengetahuan perawat dan bidan tentang konsep SPMKK
2. Dapat memahami tentang faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam
penerapan SPMKK
3. Dapat menerapkan SPMKK
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
183
Materi Pelatihan
Monitoring Kinerja Klinis Perawat & Bidan
184
Filosofi SPMKK
SPMKK adalah proses sistem mikro yang mendukung dan meningkatkan kemampuan
kinerja klinis perawat dan bidan secara profesional, dengan memperhatikan etika aspek
legal yang akan meningkatkan budaya kerja, sehingga diharapkan dapat bermanfaat secara
makro dalam pelayanan kesehatan masyarakat baik di rumah sakit maupun di puskesmas.
Konsep SPMKK
Modul ini bertujuan untuk memfasilitasi komponen yang penting secara
menyeluruh, melalui diskusi terhadap isu kunci dalam komponen
seperti;
Konsep
SPMKK, standar dan standar operating prosedur (SOP), standar kinerja, dan proses yang
telah diidentifikasi dan diprioritaskan untuk ditetapkan sebagai proses kritis.
Standar
adalah suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik. Standar yang berdasarkan
sistem manajemen kinerja merumuskan kekhususan kinerja tersebut. Berbagai domain
dapat diusulkan untuk kategori standar, walaupun terjadi proses adopsi dari konsep
Dobedian mengenai standar proses dan outcomes. Standar struktur adalah parameter legal
untuk mengukur
kinerja yang diharapkan.
Standar proses adalah rumusan norma
operasional.
Nilai organisasi diterjemahkan ke dalam tindakan dan proses yang dirumuskan
dalam tulisan dimana organisasi akan lebih akontabel. Standar outcomes adalah hasil yang
didapat melalui penentuan dan kelengkapan dalam proses, yang dibagi kedalam outcomes
yang diharapkan dan yang tidak diinginkan.
Outcomes ditulis untuk setiap prosedur,
pedoman praktek, dan rencana. Apabila standar kinerja telah dirumuskan, maka staf harus
dididik berdasarkan standar, begitu juga peran mereka dalam memenuhi standar kinerja
tersebut. Indikator ini bukan suatu pengukuran langsung terhadap kualitas kinerja, tetapi
lebih menekankan kepada suatu simbol yang menunjukkan kepada isu khusus yang perlu
lebih intensif memperbaikinya. Untuk memberi informasi yang berarti, indikator harus
mempunyai lima karasteristik kunci, yaitu: nyata, valid, terukur, khusus, dan relevan.
Meningkatkan kinerja harus memecahkan masalah-masalah kinerja dan eksploitasi
kesempatan penampilan tersebut.
Permasalahan kinerja adalah outcomes yang tidak
memuaskan atau tidak diinginkan atau masalah pelayanan yang mengganggu pencapaian
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan
Monitoring Kinerja Klinis Perawat & Bidan
185
out comes yang diinginkan konsumen. Kesempatan penampilan diri diperlukan untuk
meningkatan outcomes pelayanan atau proses dimana pelayanan diberikan. Peningkatan
kinerja adalah perubahan. Perubahan adalah indikasi dimana ada satu perbedaan antara apa
yang aktual dan apa yang diharapkan.
keputusan.
Perubahan yang direncanakan memerlukan
Bleich mengatakan bahwa ada dua type keputusan yaitu, diagnostik dan
evaluasi.
Keduanya memerlukan ketrampilan berpikir kritis, tetapi keduanya sangat
berbeda.
Keputusan diagnostik terdiri dari pengumpulan, analisis dan sintesa data.
Evaluasi berkaitan dengan pengambilan keputusan mengenai nilai terhadap ide,
pemecahan, metoda dan material.
Standar digunakan untuk menilai keabsahan hasil
kegiatan, efektifitasnya, ekonomis, dan tingkat kepuasan.
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, organisasi pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan,
sebagai pemberi pelayanan, harus menampilkan akontabilitas sosial mereka dalam
memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar,
profesionalisme, sehingga
diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai
konsekwensinya, peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang ditetapkan dalam
melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis. Pelayanan keperawatan dan
kebidanan, standar ini sangat membantu perawat dan bidan untuk mencapai asuhan yang
berkualitas, sehingga perawat dan bidan harus berpikir realistis bahwa evaluasi sistematis
terhadap semua aspek asuhan keperawatan dan kebidanan adalah mekanisme untuk
mencapai
asuhan
yang
berkualitas
tinggi.
Namun
keberhasilan
dalam
mengimplementasikan standar sangat tergantung kepada individu perawat dan bidan itu
sendiri dan usaha bersama dari semua staf dalam suatu organisasi, disamping partisipasi
dari seluruh anggota profesi.
Model SPMKK
Lihat bagan 1. Model SPMKK halaman 187
Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan
Monitoring Kinerja Klinis Perawat & Bidan
Lihat bagan 2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penerapan SPMKK
halaman 188
SPMKK dan Keterkaitannya
Lihat bagan 3. SPMKK dan keterkaitannya dengan proses lain dalam Sistem Kesehatan
halaman 189
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
186
Materi Pelatihan
Monitoring Kinerja Klinis Perawat & Bidan
187
BAGAN 1.
MODEL SISTEM PENGEMBANGAN MANAJEMEN KINERJA KLINIK PERAWAT DAN BIDAN DI RUMAH SAKIT DAN
PUSKESMAS
LUARAN( Restoratif )
 Peer Review
Pelaksana-Pelaksana
Luaran yang
baik
untuk Kualitas
Asuhan Pasien
 Diskusi
Manajer-Pelaksana
Monitoring & Evaluasi
 Observasi
Manajer - Pelaksana
ALUR STRUKTURAL
(Normatif) MASUKAN
 Refleksi pada
Pengalaman Klinik
* Uraian Tugas : - Perawat
&
Standar Organisasi
(Bandingkan dgn
* System Penghargaan
Akuntabilitas
Responsibilitas
* Jenjang Karier
Staff Merasa
di Dukung
 Rapat - Mengajar &
Komunikasi dua arah
Pelatihan Ketrampilan Kinerja
Manajer & Supervises ( Pelaksana )
Pandangan yang Luas & mendalam dari Pelaksana
Mengenai Ketrampilan &Kemampuan
Staff mempunyai Kewenangan & Tanggung Jawab
( Tidak di Kontrol & di Motivasi )
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Staff Menyadari
Staff di
Kembangkan
- Bidan
* Standar Profesi
Manajer – Pelaksana
Standar/Uraian Tugas)
PROSES PERTUMBUHAN
(Formatif)
Kinerja di
 Record &
Dokumentasi
Tingkatkan
Motivasi
Pekerjaan
Memuaskan
Materi Pelatihan
Monitoring Kinerja Klinis Perawat & Bidan
Peraturan & Kebijakan
 Dikaitkan dgn system
penghargaan
 Dikaitkan dgn proses
registrasi ulang
ANGGARAN
Sistem Informasi
 Data Dasar
 Up-dating
 Pengembangan
jaringan
PPNI & IBI
- Penyebaran Informasi
S
P
M
K
K
Manajemen SDM
 Pelatihan
 Jalur/tangga karir
 Penilaian Kinerja
 Deskripsi Kerja
Ketrampilan
 Pelatihan ketrampilan
manajemen
Jaminan Mutu (Quality Assurance)
 Standar
 Standar Prosedur Operasional
 Akreditasi
Alokasi Waktu yg
dilegitimasi
 Peorangan
 Diskusi Kelompok
Sistem Manajemen & Kepemimpinan :
 Rencana Kegiatan
 Monitoring
 Sistem Kinerja
 Sistem Organisasi
BAGAN 2.
Kerangka Komponen Pertimbangan dalam Mengembangkan Sistem Pengembangan
Manajemen Kinerja Klinis
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
188
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan
Konsep SPMKK
189
Manajerial:
 Standar Klinis
 Prosedur Klinis
 Kebijakan
Karyawan
 Penilaian, disiplin
 Analisa Kasus
SPMKK
Edukasi:
 Pendidikan
 Pelatihan In-Service
 Mentoring
 Preceptor-ship
 Pengembangan Staf
Pendukung:
 Layanan Staf
 Layanan
 Kesejahteraan
 Kesehatan Kerja
 Dukungan Rekan
 konseling
BAGAN 3.
SPMKK dan Keterkaitannya dengan Proses lain dalam Sistem Kesehatan
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan
Konsep SPMKK
190
Manajer Lini Pertama sebagai Agen Pembaharuan dalam
Pengembangan Kinerja Klinis di organisasinya
*= Manajer Lini Pertama (Karu, Supervisor dan koordinator)
Tanda:
X= Perawat & Bidan Senior
X
X
X
X
*
X
X
Keterkaitan
*
X
X
X
X
X
X
*
*
X
X

X
X
X
X
X
X
*
dengan :

*
X
X
X
X


Manajer
senior
Tujuan
organisasi
Sistem QA
Sistem
akreditasi
*
X
X
X
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan
Konsep SPMKK
191
Pengembangan selanjutnya di Rumah sakit/Puskesmas
Kepemimpinan, dukungan & dorongan dari kelompok kepentingan/Direktur
Rumah sakit/Puskesmas
Bangsal
Keperawatan yg
dikembangkan
Bangsal
Keperawatan
berikutnya
Bangsal
berikutnya
Selanjutnya:
Bangsal OK
Bangsal
Kebidanan yg
dikembangkan
WHO
Bangsal
berikutnya:
Keperawatn/
Kebidanan
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Bangsal Irja
berikutnya
Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan
Konsep SPMKK
192
KEPUSTAKAAN
Ann Marriner-Tomey (1996). Guide To Nursing Management and Leadership. Method of
Evaluation. Mosby-Year Book, Inc St. Louis, USA
Heidemann EG. The Contemporary Use of Standards in Health Care. Geneva. WHO;
1993.
Katz JM, Green E. Managing Quality: A Guide to System-Wide Performance
Management in Health Care. 2nd Ed. St. Louis. Mosby; 1997.
Meissenheimer CG. Improving Quality: Guide to Effective Program. 2nd Ed. Maryland.
Aspen Pub; 1997.
Sale D. Quality Assurance for Nurses and Other Members of The Health Care team. 2nd
Ed. London. MacMillian; 1996.
Swansburg, A.C (1996). Management and Leadership for Nurse Managers. Jones and
Bartlett Publishers International, London England.
WHO
SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Download