1/1 Nomor Surat SB-057/CSL/LN/IDX/VII/14 Nama Emiten

advertisement
Nomor Surat
SB-057/CSL/LN/IDX/VII/14
Nama Emiten
PT Link Net Tbk.
Kode Emiten
LINK
Lampiran
1
Perihal
Penyampaian Prospektus
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana, Perseroan menyampaikan Prospektus yang telah mendapakan Persetujuan dari
Bapepam dan LK sebagaimana terlampir.
Nama Pengirim
Dicky Setiadi Moechtar
Jabatan
Corporate Secretary
Tanggal dan Jam
02 Juli 2014 20:50:33
Lampiran
LINK NET - Prospektus - 2014.pdf
Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Link Net Tbk. yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik.
PT Link Net Tbk. bertanggung jawab penuh atas informasi tertera di dalam dokumen ini.
1/1
•
•
•
•
•
•
Tanggal Efektif
Masa Penawaran Umum
Tanggal Penjatahan
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan (Refund)
Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik
Tanggal Pencatatan Saham
20 Mei 2014
22 – 23 Mei 2014
28 Mei 2014
30 Mei 2014
30 Mei 2014
2 Juni 2014
:
:
:
:
:
:
OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT LINK NET Tbk (“PERSEROAN“) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA
ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG
TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA
PT BURSA EFEK INDONESIA.
PT Link Net Tbk
Kegiatan Usaha :
Berusaha dalam bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, penyelenggaraan jasa multimedia, jasa akses
internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat:
Gedung BeritaSatu Plaza Lantai 4, Suite 401
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta Selatan, 12950
Telepon: (021) - 5278811
Fax: (021) - 5278833
Kantor Cabang Tangerang:
Lippo Cyber Park
Bulevar Gajah Mada No. 2170
Lippo Karawaci, Tangerang 15811
Telepon: (021) - 5278811
Fax: (021) - 5278833
website: www.linknet.co.id
email: [email protected]
Kantor Cabang Surabaya:
Graha SA Lantai 1-2
Jalan Raya Gubeng No. 19-21
Surabaya, 602181
Telepon: (031) - 5018822
Fax: (031) - 5025522
PENAWARAN UMUM PERDANA
Sebanyak 304.265.000 (tiga ratus empat juta dua ratus enam puluh lima ribu) saham biasa atas nama milik PT First
Media Tbk (“FM”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sebanyak 10% (sepuluh persen) dari
modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga
Penawaran Rp1.600 (seribu enam ratus Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir
Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp486.824.000.000
(empat ratus delapan puluh enam milyar delapan ratus dua puluh empat juta Rupiah).
Seluruh saham Perseroan yang ditawarkan dalam Penawaran Umum memiliki hak yang sama dan sederajat dalam
segala hal dengan saham lainnya di Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian
dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK / PENJAMIN EMISI EFEK
PT Ciptadana Securities (terailiasi)
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek Menjamin Dengan Kesanggupan Penuh (Full Commitment)
Terhadap Penawaran Umum Perseroan
BAHWA BIDANG USAHA PERSEROAN DI BIDANG PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP DAN
PENYELENGGARAAN JASA AKSES INTERNET (INTERNET SERVICE PROVIDER) TERDAPAT PEMBATASAN
KEPEMILIKAN SAHAM ASING SEBESAR MAKSIMAL 49% SESUAI DENGAN PASAL 2 AYAT 1 PERATURAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 39 TAHUN 2014 TENTANG DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN
BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL (“PERPRES 39”).
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PENGHENTIAN IZIN USAHA. KEGAGALAN
PERSEROAN DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DIATAS DAPAT
BERDAMPAK MATERIAL DAN MERUGIKAN TERHADAP KEGIATAN USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL
OPERASI DAN LIKUDITAS PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA
BAB VI PROSPEKTUS INI.
RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG
DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN
TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN MENJADI TIDAK
LIKUID PERDAGANGANNYA. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH
PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAMSAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN
DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 21 Mei 2014
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran
Umum kepada Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut “OJK”) dengan
Surat No. SB-013/CSL/LN/OJK/III/14 tanggal 11 Maret 2014 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran
Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya
dan perubahan-perubahannya (selanjutnya disebut sebagai “UUPM”).
Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan di BEI
sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek apabila memenuhi persyaratan pencatatan
yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan maupun
lembaga di BEI dan masing-masing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan
perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka
Penawaran Umum batal demi hukum dan pembayaran pesanan saham tersebut wajib dikembalikan
kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan dalam UUPM, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan
Peraturan No. IX.A.2.
Lembaga Penunjang Pasar Modal dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran
Umum bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai
dengan peraturan yang berlaku di wilayah Negara Repbulik Indonesia dan kode etik, norma serta
standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak terailiasi dilarang memberikan keterangan
atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis
dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Para Lembaga dan profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini, kecuali
PT Sharestar Indonesia selaku Biro Administrasi Efek dan PT Ciptadana Securities selaku Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, dengan tegas menyatakan tidak terailiasi dengan
Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana dideinisikan dalam UUPM. Selanjutnya
penjelasan mengenai hubungan ailiasi dapat dilihat pada Bab XIII tentang Penjaminan Emisi Efek dan
Bab XIV tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.
Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan undang-undang atau peraturan lain
selain yang berlaku di Republik Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima
Prospektus ini atau dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan Penawaran Umum ini,
maka Prospektus atau dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai dokumen
penawaran untuk membeli saham, kecuali bila penawaran tersebut, atau pembelian saham
tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan suatu pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut.
Perseroan telah mengungkapkan semua keterangan, data atau laporan dan kejujuran pendapat
yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi keterangan, data atau laporan dan
kejujuran pendapat yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN ................................................................................................................. iii
RINGKASAN ......................................................................................................................................... xi
I.
PENAWARAN UMUM ..................................................................................................................1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM ...............................................8
III.
PERNYATAAN UTANG ................................................................................................................9
IV.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ...................................................................................13
V.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ..............................................................17
VI.
RISIKO USAHA ..........................................................................................................................31
VII.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ..................35
VIII.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN .................................................................................36
1.
Riwayat Singkat Perseroan .................................................................................................36
2.
Perkembangan Permodalan Dan Kepemilikan Saham Perseroan .....................................41
3.
Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum .....49
4.
Struktur Organisasi Perseroan ............................................................................................51
5.
Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan ..........................................................................51
6.
Sumber Daya Manusia........................................................................................................57
7.
Skema Kepemilikan Perseroan ...........................................................................................60
8.
Hubungan Kepengurusan Dan Pengawasan Dengan Pemegang Saham Berbentuk
Badan Hukum .....................................................................................................................61
9.
Keterangan Mengenai Aset Tetap Perseroan .....................................................................62
10. Asuransi ..............................................................................................................................65
11. Perjanjian-Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga ............................................................66
12. Perjanjian Penting dengan Pihak Ailiasi .............................................................................82
13. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan serta Komisaris dan
Direksi Perseroan................................................................................................................87
14. Hak Kekayaan Intelektual....................................................................................................88
15. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility / CSR) ......................90
IX.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ..................................................................92
1.
Umum..................................................................................................................................92
2.
Kegiatan Usaha Perseroan .................................................................................................93
3.
Produk / Layanan ................................................................................................................95
4.
Sarana dan Fasilitas ...........................................................................................................97
5.
Produk Layanan ..................................................................................................................98
6.
Penjualan Dan Pemasaran .................................................................................................99
7.
Sistem Pengolahan Data ..................................................................................................100
i
8.
Persaingan ........................................................................................................................101
9.
Strategi Usaha ..................................................................................................................102
10. Prospek Usaha .................................................................................................................103
11. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) .................................104
X.
EKUITAS ..................................................................................................................................105
XI.
KEBIJAKAN DIVIDEN ..............................................................................................................107
XII.
PERPAJAKAN ..........................................................................................................................108
XIII.
PENJAMINAN EMISI EFEK ..................................................................................................... 110
XIV.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ..................................................... 112
XV.
ANGGARAN DASAR PERSEROAN ........................................................................................ 114
XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM .............................................................................................135
XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN.......................................................................................161
XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ............................................................225
XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN
SAHAM.....................................................................................................................................230
ii
DEFINISI DAN SINGKATAN
Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut :
Ailiasi
Berarti Ailiasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 UndangUndang Pasar Modal, berarti :
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris
dari pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu)
atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh
perusahaan tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama.
Akta Gadai Saham
Berarti Akta Gadai Saham No. 277 tanggal 27 Juni 2011, dibuat di
hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang ditandatangani
oleh FM dan ALD.
BAE
Berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, dalam hal ini adalah PT
Sharestar Indonesia.
Bandwidth
Kapasitas transmisi data.
Bapepam
Singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 UUPM.
Bapepam-LK
Singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No.184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya
yang dahulu dikenal sebagai Bapepam.
BEI
Berarti singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan
terbatas yang berkedudukan di Jakarta, yaitu pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan efek di antara mereka, serta tempat dimana
saham Perseroan dicatatkan.
Cable Drop
Kabel coaxial yang menghubungkan televisi (TV) maupun internet para
pelanggan dengan jaringan utama kabel serat optik.
Cable Modem
Suatu perangkat yang berfungsi mengubah atau memodulasi paket
data melalui signal RF. Semua modem paket data akan berbasis IP
(internet protocol) untuk akses komunikasinya.
iii
Converter
Alat bantu perangkat pelanggan (customer premises equipment) yang
berfungsi sebagai tuner bandwidth analog serta sebagai pengubah
scramble atau di-scramble di sisi pelanggan.
Daftar Pemegang Saham
(DPS)
Berarti Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan
tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif
di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di
KSEI.
Daftar Pemesanan Pembelian Berarti Daftar yang memuat nama-nama pemesan saham dan jumlah
Saham (DPPS)
yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian
Saham yang dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.
Data Center
Pusat Data Elektronik.
Decoder
Seperti halnya converter tetapi berupa sinyal digital.
Direct to Home Services
(“DTH”)
Sistem penerimaan tayangan dengan menggunakan Parabola sebagai
alat penerima sinyal yang dipasang ditempat pelanggan.
Parabola
Alat penerima sinyal yang dipancarkan dari Satelit dengan ukuran
diameter yang bervariasi disesuaikan dengan kekuatan sinyal yang
hendak diterima dari Satelit tersebut.
Efektif
Berarti terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan
Pendaftaran yang ditetapkan dalam UUPM dan ketentuan angka 4
Peraturan No. IX.A.2.
Encoder atau Scrambler
Alat pengacak yang biasanya dipasang di sisi Master Headend atau
video centralized sebelum dikirim via jaringan (HFC atau satelit) rumah
pelanggan dimana pelanggan harus mempunyai decoder/digital set top
box (STB) untuk membuka siaran tersebut.
Exercise Price
Berarti harga pembelian Option Shares sebagaimana diatur dalam
Option Agreement.
Formulir Konirmasi
Penjatahan (FKP)
Berarti Formulir hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda
bukti pemilikan saham-saham di pasar perdana.
Formulir Pemesanan
Pembelian Saham (FPPS)
Berarti Formulir asli yang disediakan Perseroan bersama-sama dengan
Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan
diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Para
Penjamin Emisi Efek.
Hari Bursa
Hari dimana BEI atau badan hukum yang menggantikannya
menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan BEI.
Harga Penawaran
Berarti harga tiap saham yang ditawarkan, yang ditawarkan melalui
Penawaran Umum yang harganya telah ditentukan melalui proses
bookbuilding, yaitu Rp1.600 (seribu enam ratus Rupiah).
iv
Hari Kalender
Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender
Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional
yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan hari kerja biasa
yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah
sebagai bukan hari kerja biasa.
Hari Kerja
Hari Senin sampai hari Jumat kecuali hari libur nasional yang ditetapkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia
Headend
Peralatan di sentral terdiri dari peralatan penerima yaitu Parabola,
receiver, modulator, encoder, combiner, alat pengacak dan peralatan
pengirim.
HD
Berarti High Deinition, menyediakan resolusi gambar yang lebih tinggi
dari pada SD.
Home Banking
Transaksi perbankan untuk semua transaksi yang dilakukan melalui
jaringan internet dari tempat pelanggan.
Home Shopping
Transaksi belanja secara langsung oleh pelanggan yang dilakukan
melalui fasilitas Internet.
Interactive Games
Pelayanan program permainan yang dilakukan secara dua arah/
interaktif.
Jasa Televisi Berlangganan
Berarti jasa layanan televisi berlangganan yang disediakan oleh
PT First Media Television (FMTV) dengan bekerjasama dengan
Perseroan.
Kabel Coaxial
Kabel yang terbuat dari tembaga dengan dilapisi oleh isolator bagian
luarnya untuk menghindari adanya induksi sinyal.
Kabel Serat Optik
Kabel yang terbuat dari serat kaca dengan menggunakan sinar laser
yang sangat tipis dengan kapasitas transmisi data yang sangat cepat
sekali.
KAP
Berarti Kantor Akuntan Publik.
KSEI
Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang
bertugas mengadministrasikan penyimpanan efek berdasarkan
Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif.
Kustodian
Berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang
berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen,
bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Manajer Penjatahan
Berarti PT Ciptadana Securities, yang bertanggung jawab atas
penjatahan atas penjualan saham yang ditawarkan yang akan dilakukan
jika jumlah pesanan atas saham-saham melebihi jumlah saham yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, berdasarkan Peraturan
No. IX.A.7.
v
Masa Penawaran Umum
Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan
pemesanan pembelian Saham, kecuali jika Masa Penawaran Umum
itu ditutup lebih dini sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek, namun tidak boleh kurang dari 1 (satu) Hari
Kerja dan maksimal 5 (lima) Hari Kerja.
Masyarakat
Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia
atau warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun
badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan
hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di
luar Indonesia.
Menkumham
Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Modulator
Peralatan elektronik untuk pengalokasian saluran yang diterima
receiver.
OJK
Berarti Otoritas Jasa Keuangan, lembaga yang independen dan bebas
dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan,
yang merupakan penerus dari Bapepam-LK sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Option Agreement
Option Agreement tertanggal 27 Juni 2011 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dan antara FM dan ALD.
Option Shares
458.248.814 (empat ratus lima puluh delapan juta dua ratus empat
puluh delapan ribu delapan ratus empat belas) saham milik FM dalam
Perseroan.
Parabola
Alat penerima sinyal yang dipancarkan dari satelit dengan ukuran
diameter yang bervariasi disesuaikan dengan kekuatan sinyal yang
hendak diterima dari satelit tersebut.
Pemegang Rekening
Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek
di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek
dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal
dan peraturan KSEI.
Pemegang Saham Penjual
Berarti PT First Media Tbk.
Pemegang Saham Utama
Berarti setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung,
memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari
seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh
Perseroan.
Penawaran Umum
Berarti penawaran sebanyak 304.265.000 saham biasa atas nama milik
FM dalam Perseroan dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang
ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran yang akan
ditetapkan kemudian yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
Formulir Pemesanan Pembelian Saham.
vi
Penitipan Kolektif
Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari
satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Emisi Efek
Berarti pihak-pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan dan
FM untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan
melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum kepada Pemegang
Saham Penjual berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penjamin Pelaksana Emisi
Efek
Berarti pihak yang akan bertanggung jawab atas penyelenggaraan
Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT Ciptadana Securities
(terailiasi) suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum
negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta, sesuai
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek.
Peraturan No. IX.A.2
Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata
Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
Peraturan No. IX.A.7
Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang
Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.
Peraturan No. IX.E.1
Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No., Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November
2009 tentang Transaksi Ailiasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu.
Peraturan No. IX.E.2
Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Peraturan No. IX.J.1
Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep- 179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang
Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek
Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 7 tanggal 6 Maret
2014, Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Link Net
Tbk No. 17 tanggal 11 April 2014 dan Akta Addendum II dan Pernyataan
Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Link Net Tbk No. 15
tanggal 12 Mei 2014, seluruhnya dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H.,
Notaris di Jakarta.
Perjanjian Pendahuluan
Pencatatan Efek
Berarti Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, yang dibuat oleh dan
antara Perseroan dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2014.
Pernyataan Efektif
Berarti pernyataan yang diberikan oleh OJK yang menyatakan bahwa
Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif, sehingga Perseroan melalui
Para Penjamin Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual saham
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
vii
Pernyataan Pendaftaran
Berarti dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan
bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum
melakukan Penawaran Umum atas saham-saham kepada Masyarakat,
berikut lampiran-lampiran serta semua perubahan, tambahan dan
pembetulannya yang dibuat sesuai ketentuan dalam UU Pasar Modal.
Perseroan
Berarti PT Link Net Tbk., suatu perseroan terbatas berkedudukan di
Gedung BeritaSatu Plaza Lantai 4, Suite 401, Jl. Jend. Gatot Subroto,
Kav 35-36, Jakarta Selatan.
Premium
Program-program tambahan yang dipilih oleh pelanggan dengan
membayar biaya tambahan.
Program Pay Per View
Pelayanan tayangan program khusus sesuai dengan permintaan
pelanggan dimana pelanggan diharuskan membayar sejumlah tertentu
atas tayangan khusus tersebut.
Prospektus
Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum
Saham yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek denan tujuan agar Masyarakat membeli saham,
sebagaimana dideinisikan dalam pasal 1 (26) UUPM juncto Peraturan
No IX.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-51/
PM/1996 tanggal 17-01-1996, dengan memperhatikan Peraturan No.
IX.A.2.
Prospektus Awal
Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam
prospektus yang disampaikan kepada OJK, sebagai bagian dari
Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai Harga Penawaran,
Para Penjamin Emisi Efek, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan
pernyataan penawaran yang belum dapat ditentukan
Prospektus Ringkas
Berarti pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan
dari Prospektus Awal yang akan diumumkan dalam sekurangkurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
memiliki peredaran nasional yang disusun oleh Perseroan bersamasama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan
Peraturan Bapepam No. IX.C.3 dalam waktu selambat-lambatnya 2
(dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan OJK bahwa Perseroan
wajib mengumumkan Prospektus Ringkas sebagaimana diatur dalam
Peraturan No. IX.A.2.
Receiver
Alat penerima direct signal dari satellit, biasanya berupa sinyal analog.
Jika sinyal yang diterima adalah berupa digital, maka alat yang dipakai
adalah berupa decoder.
RUPS
Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan.
RUPSLB
Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Saham Divestasi
Berarti saham-saham atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus
Rupiah) setiap saham milik Pemegang Saham Penjual yang akan
dijual, yaitu sebanyak 304.265.000 (tiga ratus empat juta dua ratus
enam puluh lima ribu) saham.
viii
SKS
Berarti Surat Kolektif Saham.
SD
Berarti Standard Deinition, menyediakan resolusi gambar standar.
Storage
Alat penyimpanan data.
Tanggal Distribusi Saham
Berarti tanggal distribusi saham ke dalam rekening efek Penjamin
Pelaksana Emisi Efek, yang juga merupakan Tanggal Pembayaran
hasil emisi dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Tanggal Pembayaran
Berarti tanggal dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek menyerahkan
seluruh hasil penjualan saham yang ditawarkan kepada Pemegang
Saham Penjual ke dalam rekening Pemegang Saham Penjual.
Tanggal Pencatatan
Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di BEI
selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi
Saham.
Tanggal Pengembalian
Berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian
saham yang ditawarkan oleh Manajer Penjatahan atau Agen Penjualan
kepada para pemesan dalam hal pemesanan ditolak sebagian atau
seluruhnya, atau dalam hal terjadi pembatalan Penawaran Umum,
selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sesudah Tanggal Penjatahan
atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.
Tanggal Penjatahan
Berarti tanggal dimana Manajer Penjatahan menetapkan penjatahan
saham, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah berakhirnya
Masa Penawaran Umum.
TDP
Berarti Tanda Daftar Perusahaan.
Televisi Berlangganan
Pendistribusian program-program acara TV baik untuk jaringan
digital maupun analog melalui jaringan kabel dimana pada umumnya
pelanggan diharuskan membayar biaya langganan setiap bulannya
atas program-program acara yang diambil.
TI
Teknologi Informasi.
Transmitters
Merupakan alat yang berfungsi untuk mengirimkan atau memancarkan
sinyal audio atau video.
UUPM
Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 tahun 1995, Tambahan
Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya berikut
perubahan-perubahannya.
UUPT
Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 40 Tahun 2007
tentang perseroan terbatas.
UUWDP
Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan.
ix
Video on Demand
Permintaan suatu program tertentu dari suatu layanan sistem kabel
TV dengan memberikan suatu akses tertentu (seperti ilm, olahraga,
dan sebagainya) kepada pelanggan tersebut melalui nomor identitas
dari alat penerima yang digunakan oleh pelanggan. Layanan tayangan
ilm dengan jadwal tayangan dan judul ilm sesuai dengan permintaan
pelanggan.
Singkatan Nama Perusahaan
ALD
FM
IMTV
FMTV
Berarti Asia Link Dewa Pte. Ltd.
Berarti PT First Media Tbk.
Berarti PT Indonesia Media Televisi.
Berarti PT First Media Television
x
RINGKASAN
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
Perseroan didirikan dengan nama PT Seruling Indah Permai berdasarkan Akta No. 93 tanggal
14 Maret 1996, dibuat di hadapan Dr. Misahardi Wilamarta S.H., M.H., M.Kn, LL.M, Notaris di Jakarta
sebagaimana diubah dengan Akta No. 304 tanggal 26 Juli 1996, dibuat di hadapan Yuliandi Ermawanto,
S.H., Notaris pengganti Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, Akta-akta tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No. C2-8324 HT.01.01.Th.96, tanggal 7 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
sesuai UUWDP dengan TDP No. 09851633872 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta
Pusat di bawah No. 163/BH.09.05/XI/96 tanggal 4 Nopember 1996, serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 96 tanggal 29 Nopember 1996, Tambahan No. 9456 (“Akta
Pendirian”). Nama Perseroan kemudian diubah menjadi PT Link Net berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Seruling Indah Permai No. 35, tanggal
28 Maret 2000, yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta.
Sejak tanggal pendirian sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar Perseroan
telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana perubahan terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan
Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 16 tanggal 11 April 2014, dibuat di hadapan Rini
Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta Timur, yang isinya antara lain sehubungan dengan persetujuan
pemegang saham Perseroan atas: (i) pengubahan Pasal 15 Ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan,
(ii) pengubahan Pasal 18 Ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan (iii) penambahan 1 (satu) ayat setelah ayat
9 (sembilan) pada Pasal 18 Anggaran Dasar Perseroan (iv) mengangkat Anggota Direksi dan Dewan
Komisaris untuk tahun buku 2016 (dua ribu enam belas). Pengubahan Anggaran Dasar Perseroan
tersebut: (i) diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat
No. AHU-00408.40.21.2014 tanggal 14 April 2014, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai
dengan UUPT dengan No. AHU-00408.40.21.2014 tanggal 14 April 2014 dan (iii) didaftarkan
dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat No. AHU-02233.40.22.2014
tanggal 14 April 2014, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan
No. AHU-02233.40.22.2014 tanggal 14 April 2014.
Kegiatan usaha pada saat pendirian adalah bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa. Pada
tahun 2000, terjadi perubahan nama Perseroan menjadi PT Link Net yang memiliki kegiatan usaha
di bidang teknologi informasi dan jasa penyelenggaraan internet serta jasa pada umumnya. Dengan
adanya Reorganization Agreement pada tahun 2011, dimana dalam reorganisasi tersebut FM melakukan
pengalihan dan/atau penjualan aset dan hak serta lisensi dari FM kepada Perseroan termasuk
pengalihan beberapa perjanjian penting sehubungan dengan reorganisasi ini, maka sejak tahun 2011
sampai dengan saat ini kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang penyelenggaraan
jaringan tetap berbasis kabel, jasa multimedia, internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis.
PENAWARAN UMUM
1.
Jumlah Saham
:
2.
3.
4.
Nilai Nominal
Harga Penawaran
Jumlah Penawaran Umum
:
:
:
Sebanyak 304.265.000 (tiga ratus empat juta dua ratus enam
puluh lima ribu) saham biasa atas nama milik Pemegang
Saham Penjual dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah)
setiap saham (“Saham Divestasi”) yang mewakili sebanyak
10% (sepuluh persen) dari modal yang telah ditempatkan dan
disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum.
Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham
Rp1.600 (seribu enam ratus Rupiah) setiap saham
Sebanyak Rp486.824.000.000 (empat ratus delapan puluh
enam milyar delapan ratus dua puluh empat juta Rupiah)
xi
5.
Jumlah Saham yang Dicatatkan:
Sebanyak 3.042.649.384 (tiga miliar empat puluh dua juta
enam ratus empat puluh sembilan ribu tiga ratus delapan puluh
empat) saham atau 100% dari seluruh jumlah saham yang telah
ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.
Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimiliki oleh Pemegang Saham Penjual secara sah
dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun
serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.
Struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan
berdasarkan Akta No. 7, adalah sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT First Media Tbk.
Asia Link Dewa Pte. Ltd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
8.040.000.000
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
804.000.000.000
2.010.000.000
1.032.649.384
3.042.649.384
4.997.350.616
201.000.000.000
103.264.938.400
304.264.938.400
499.735.061.600
66,06
33,94
100,00
Dalam rangka Penawaran Umum ini, saham yang ditawarkan seluruhnya merupakan Saham Divestasi
yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan
saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian
dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Dengan terjualnya seluruh Saham Divestasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum, maka struktur
modal saham dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum,
secara proforma menjadi sebagai berikut :
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
Nominal
@Rp100 per
saham (Rp)
8.040.000.000
804.000.000.000
Keterangan
Modal Dasar
Sesudah Penawaran Umum
%
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
Nominal
@Rp100 per
saham (Rp)
8.040.000.000
804.000.000.000
%
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
PT First Media Tbk.
2.010.000.000
201.000.000.000
66,06
1.705.735.000
170.573.500.000
56,06
Asia Link Dewa Pte. Ltd.
1.032.649.384
103.264.938.400
33,94
1.032.649.384
103.264.938.400
33,94
-
-
-
304.265.000
30.426.500.000
10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Masyarakat
3.042.649.384
304.264.938.400
100,00
3.042.649.384
304.264.938.400
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
4.997.350.616
499.735.061.600
4.997.350.616
499.735.061.600
xii
Keterangan Mengenai Penerbitan Obligasi, Gadai Saham dan Option Agreement
Pada tanggal 27 Juni 2011, FM selaku pemegang saham Perseroan telah menandatangani Penerbitan
Obligasi dengan ketentuan sebagai berikut:
Perihal
Nama perjanjian
Uraian
Penerbitan Obligasi
Para pihak
a. FM sebagai penerbit obligasi;
b. ALD sebagai pemegang obligasi.
Objek perjanjian
Penerbitan obligasi dari FM sebagai penerbit obligasi kepada ALD sebagai
pemegang obligasi.
Nilai perjanjian
Rp722.310.112.156 Obligasi Terjamin.
Tingkat Bunga
1% per tahun untuk jangka waktu 5 tahun dari Completion Date.
Jatuh Tempo
27 Juni 2016.
Penyelesaian
perselisihan
Pengadilan Singapura.
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Singapura.
Berikut adalah uraian singkat mengenai beberapa ketentuan dalam Akta No. 277 sebagaimana telah
diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang dilakukan oleh FM
dan diumumkan pada tanggal 8 April 2011 serta dalam Tambahan dan/atau Perbaikan Keterbukaan
Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang dilakukan oleh FM dan diumumkan pada tanggal 6 Mei
2011, keduanya diterbitkan dalam harian Investor Daily dan Suara Pembaruan:
Perihal
Nama perjanjian
Uraian
Akta Gadai Saham
Para pihak
a. FM sebagai pemberi gadai;
b. ALD sebagai penerima gadai.
Objek perjanjian
Pemberian gadai oleh FM atas seluruh Option Shares kepada ALD
Nilai perjanjian
Gadai Saham ini diberikan dalam rangka untuk menjamin kewajiban FM atas
penerbitan obligasi sejumlah Rp722.310.112.156,- (tujuh ratus dua puluh dua
miliar tiga ratus sepuluh juta seratus dua belas ribu seratus lima puluh enam
Rupiah).
Jangka waktu dan
perpanjangan
5 tahun sejak Completion Date yaitu tanggal 27 Juni 2011 sampai dengan
tanggal 27 Juni 2016. Tidak diatur mengenai kemungkinan perpanjangan
perjanjian.
Penyelesaian
perselisihan
Badan Arbitrase Nasional Indonesia
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Republik Indonesia.
Gadai saham diberikan dalam rangka menjamin kewajiban FM berdasarkan Penerbitan Obligasi.
xiii
Pada tanggal 27 Juni 2011, FM selaku pemegang saham Perseroan telah menandatangani Option
Agreement dengan ALD (“Option Agreement”) dengan ketentuan sebagai berikut:
Perihal
Nama perjanjian
Uraian
Option Agreement
Para pihak
1. FM sebagai pemberi opsi;
2. ALD sebagai penerima opsi.
Objek perjanjian
Pemberian hak opsi oleh FM kepada ALD untuk membeli 458.248.814 saham
milik FM dalam Perseroan (Option Shares).
Nilai perjanjian
Pada saat tanggal Option Agreement, sebagai pembayaran atas pemberian
hak opsi dari FM, ALD telah melakukan pembayaran sebesar Rp.1.000,kepada FM.
Jangka waktu dan
perpanjangan
5 tahun sejak Completion Date/Grant Date yaitu tanggal 27 Juni 2011
sampai dengan tanggal 27 Juni 2016. Tidak diatur mengenai kemungkinan
perpanjangan perjanjian. Hak opsi yang dimiliki ALD tidak akan dapat
dilaksanakan setelah lewat jangka waktu.
Harga pembelian
Option Shares
(Exercise Price)*)
Periode sejak Grant Date sampai dengan satu hari sebelum 1 tahun periode
Grant Date pada tahun 2012 adalah sebesar Rp722,3 miliar.
Periode sejak 1 tahun setelah Grant Date pada tahun 2012 sampai dengan
satu hari sebelum 2 tahun periode Grant Date pada tahun 2013 adalah sebesar
Rp729,5 miliar.
Periode sejak 2 tahun setelah Grant Date pada tahun 2013 sampai dengan
satu hari sebelum 3 tahun periode Grant Date pada tahun 2014 adalah
sebesar Rp736,8 miliar.
Periode sejak 3 tahun setelah Grant Date pada tahun 2014 sampai dengan
satu hari sebelum 4 tahun periode Grant Date pada tahun 2015 adalah
sebesar Rp744,2 miliar.
Periode sejak 4 tahun setelah Grant Date pada tahun 2015 sampai dengan
satu hari sebelum 5 tahun periode Grant Date pada tahun 2016 adalah
sebesar Rp751,6 miliar.
Periode sejak 5 tahun setelah Grant Date pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp759,2 miliar.
Keterangan:
*) Harga pembelian Option Shares adalah tergantung pada periode dimana
ALD melaksanakan hak opsi yang dimilikinya.
Bahwa jumlah saham yang dapat dibeli pada periode pilihan ALD adalah
Option Shares, yakni 458.248.814 (empat ratus lima puluh delapan juta dua
ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus empat belas) saham.
Masing-masing periode berikutnya berjangka waktu 1 tahun, kecuali untuk
periode terakhir yang hanya berlaku pada tanggal berakhirnya perjanjian.
Tanggal pelaksanaan
hak opsi
Hak opsi akan dilaksanakan pada tanggal pencatatan saham perdana
Perseroan di Bursa Efek Indonesia berdasarkan Exercise Price yang
ditentukan dalam Option Agreement dengan memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
xiv
Perihal
Penyelesaian
perselisihan
Uraian
Pengadilan Singapura
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Republik Singapura
Penandatanganan Option Agreement merupakan salah satu dari rangkaian transaksi yang juga
meliputi transaksi penyetoran modal, penerbitan obligasi dan gadai saham antara FM dan ALD dengan
tujuan antara lain untuk menjalin kerjasama dengan ALD dan melakukan investasi di Perseroan. ALD
merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi, yang secara tidak langsung
dimiliki oleh CVC Capital Partners Asia Paciic III, L.P., CVC Capital Partners Asia Paciic III Parallel Fund
– A, L.P., dan CVC Strategic Co-Investment I L.P., sebagaimana telah diungkapkan dalam Keterbukaan
Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang dilakukan oleh FM dan diumumkan pada tanggal
8 April 2011 serta dalam Tambahan dan/atau Perbaikan Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang
Saham yang dilakukan oleh FM dan diumumkan pada tanggal 6 Mei 2011, keduanya diterbitkan dalam
harian Investor Daily dan Suara Pembaruan.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Option Shares sejumlah 458.248.814 (empat ratus
lima puluh delapan juta dua ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus empat belas) saham dalam
Perseroan milik FM sedang dijaminkan kepada ALD berdasarkan Akta No. 277, dimana Option Shares
tersebut bukan merupakan bagian dari Saham Divestasi. Adapun saham yang digadaikan tersebut juga
telah dicatatkan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
Bahwa Option Agreement mengatur bahwa Hak Opsi hanya dapat dilaksanakan pada saat terjadinya
suatu kejadian penting (Mandatory Exercise Event) yang antara lain adalah pada saat telah selesainya
penawaran umum perdana Perseroan atau pada tanggal akhir pelaksanaan hak opsi yakni 27 Juni
2016 (yang mana yang lebih dulu). Dengan mengingat bahwa kejadian penting paling dekat yang akan
terjadi adalah penawaran umum perdana Perseroan, maka ALD baru akan melaksanakan hak opsi
tersebut setelah selesainya penawaran umum perdana Perseroan.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, belum terjadi realisasi hak opsi sebagaimana
disebutkan di atas karena hak opsi hanya dapat dilakukan pada saat suatu kejadian penting terjadi atau
pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 27 Juni 2016.
Bahwa berdasarkan pernyataan ALD tanggal 10 April 2014, ALD antara lain telah menyatakan
komitmennya untuk melaksanakan hak opsi yang dimilikinya berdasarkan Option Agreement pada
tanggal pencatatan saham perdana Perseroan di Bursa Efek Indonesia.
Dengan dilaksanakannya hak opsi tersebut, maka struktur modal saham dan susunan pemegang
saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Setelah Penawaran Umum dan Sebelum
Pelaksanaan Hak Opsi
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
Nominal
@Rp100 per
saham (Rp)
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
Nominal
@Rp100 per
saham (Rp)
8.040.000.000
804.000.000.000
8.040.000.000
804.000.000.000
PT First Media Tbk.
1.705.735.000
170.573.500.000
Asia Link Dewa Pte. Ltd.
1.032.649.384
103.264.938.400
56,06
1.247.486.186
124.748.618.600
33,94
1.490.898.198
149.089.819.800
304.265.000
49,00
30.426.500.000
10,00
304.265.000
30.426.500.000
10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.042.649.384
304.264.938.400
100,00
3.042.649.384
304.264.938.400
100,00
4.997.350.616
499.735.061.600
4.997.350.616
499.735.061.600
Keterangan
Modal Dasar
Setelah Penawaran Umum dan Setelah
Pelaksanaan Hak Opsi
%
%
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
Masyarakat
xv
41,00
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, FM merupakan pengendali Perseroan berdasarkan
kepemilikan saham dalam Perseroan sebesar 66,06% (enam puluh enam koma nol enam persen)
dan hak yang dimilikinya untuk menunjuk mayoritas anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
berdasarkan kesepakatan antar pemegang saham yang ditandatangani antara lain oleh FM dan ALD
yang dituangkan dalam Shareholders’ Agreement tertanggal 21 Maret 2011 sebagaimana diubah
dengan Deed of Release tertanggal 3 Juni 2013 dan Letter tertanggal 16 April 2014 (“Perjanjian
Pemegang Saham”). Berdasarkan Deed of Release sebagaimana disebutkan di atas maka Perseroan
bukan merupakan pihak dari Perjanjian Pemegang Saham dan karenanya tidak terikat pada Perjanjian
Pemegang Saham ini.
Perjanjian Pemegang Saham dimaksudkan untuk memberikan perlindungan oleh FM kepada ALD
sebagai inancial investor dan sebagai pemegang saham yang jumlah sahamnya lebih kecil dari FM
pada saat ini dalam Perseroan dan tidak dimaksudkan untuk memberikan pengendalian kepada ALD
terhadap Perseroan.
Setelah Perseroan melaksanakan Penawaran Umum, seluruh saham Perseroan dicatatkan di BEI
dan ALD akan melaksanakan hak opsinya berdasarkan Option Agreement, maka kepemilikan saham
ALD dalam Perseroan akan mencapai 49% (empat puluh sembilan persen) yang karenanya menjadi
lebih besar dari kepemilikan saham FM dalam Perseroan. Walaupun ALD memiliki kepemilikan saham
sebagaimana dimaksud di atas akan tetapi ALD akan tetap mempertahankan kedudukannya sebagai
inancial investor dan tidak bermaksud untuk melakukan pengendalian pada Perseroan maupun untuk
mengubah dukungan ALD kepada FM untuk tetap menjadi pengendali dari Perseroan, hal mana
sebagaimana ternyata dalam Surat ALD tertanggal 21 Maret 2014. Dengan demikian perubahan struktur
kepemilikan saham sebagaimana dimaksud di atas tidak akan mengakibatkan terjadinya perubahan
pengendalian dalam Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-264/BL/2011 tentang Pengambilalihan Perusahaan
Terbuka (“Peraturan No. IX.H.1”) dan tidak akan melakukan penawaran tender wajib sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan No. IX.H.1.
Tidak terdapat hubungan ailiasi antara FM dan ALD.
Berikut adalah uraian singkat mengenai beberapa ketentuan dalam Perjanjian Pemegang Saham
sebagaimana telah diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang
dilakukan oleh FM dan diumumkan pada tanggal 8 April 2011 serta dalam Tambahan dan/atau Perbaikan
Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang dilakukan oleh FM dan diumumkan pada
tanggal 6 Mei 2011, keduanya diterbitkan dalam harian Investor Daily dan Suara Pembaruan:
Perihal
Nama perjanjian
Uraian
Perjanjian Pemegang Saham
Para pihak
a.
b.
c.
d.
FM;
Asia Link Holdings Limited;
ALD; dan
FMTV.
Objek perjanjian
Perjanjian ini mengatur tentang hak dan kewajiban Perseroan dan ALD dalam
Perseroan dan FMTV.
xvi
Perihal
Ringkasan beberapa
ketentuan
a.
b.
c.
d.
Uraian
Masing-masing pemegang saham sepakat bahwa dirinya maupun
ailiasinya tidak akan melakukan kegiatan usaha yang bersaing dengan
Relevant Business, dengan ketentuan antara lain FM tetap dapat
melaksanakan Wimax Business dan Other Businesses;
Jika suatu Perseroan berikut seluruh Entitas Anaknya dari waktu ke
waktu (“LN Group Company”) memerlukan pendanaan dikemudian hari,
pendanaan tersebut, sepanjang memungkinkan, akan diperoleh melalui
pendanaan dari pihak ketiga. Para pemegang saham tidak diwajibkan
untuk memberikan dana tambahan atau pinjaman kredit kepada LN Group
Company kecuali disepakati secara tertulis oleh pemegang saham;
Selama FM (dan/atau ailiasinya) dan ALD (dan/atau ailiasinya) masih
menjadi pihak dalam Perjanjian Pemegang Saham, saham-saham
FMTV tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Jika pemegang saham
melaksanakan ketentuan exit sebagaimana diatur dalam Perjanjian
Pemegang Saham maka pemegang saham lainnya berhak untuk membeli
saham FMTV yang dimiliki oleh pemegang saham yang melaksanakan
exit tersebut;
Perjanjian Pemegang Saham akan berakhir dalam hal (i) berakhirnya
Investment Agreement, (ii) dicatatkannya saham-saham Perseroan
pada Bursa Efek Indonesia dalam rangka Qualifying IPO (sebagaimana
dideinisikan dalam Perjanjian Pemegang Saham), (iii) pelaksanaan
buy-out setelah terjadinya pelanggaran atas ketentuan dalam Perjanjian
Pemegang Saham, (iv) kepemilikan saham dalam pemegang saham
turun menjadi dibawah presentase minimum yang diatur dalam Perjanjian
Pemegang Saham, (v) disetujui bersama oleh para pihak, (vi) timbulnya
kondisi-kondisi likuidasi tertentu, atau (vii) disampaikannya pemberitahuan
pengakhiran dalam hal terjadinya pelanggaran atas ketentuan Perjanjian
Pemegang Saham, yang mana yang lebih dulu terjadi.
Tanggal efektif
Completion Date.
Penyelesaian
perselisihan
Pengadilan Singapura.
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Singapura.
PENGGUNAAN DANA
Seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, adalah merupakan saham milik
Pemegang Saham Penjual, sehingga seluruh dana hasil Penawaran Umum akan diterima oleh FM
selaku Pemegang Saham Penjual dan Perseroan tidak menerima dana hasil Penawaran Umum.
Segala biaya Penawaran Umum atas saham Perseroan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari
pemegang saham yang melakukan Penawaran Umum ini, yaitu PT First Media Tbk.
xvii
PROSPEK DAN STRATEGI USAHA PERSEROAN
Prospek Usaha
Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha internet dan industri Televisi Berlangganan ini memiliki
prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan
kegiatan usaha ini, diantaranya adalah:
a.
Industri media di Indonesia didorong oleh konsumsi dalam negeri/domestik dan merupakan industri
dengan angka pertumbuhan tercepat di wilayah Asia Pasiik. Pada tahun 2012 dan 2013, Indonesia
mencapai angka pertumbuhan pendapatan bersih tertinggi untuk bidang periklanan (highest net
advertising revenue growth) di wilayah Asia, yang masing-masing tumbuh sekitar 15,5% dan 16,0%
dibandingkan dengan 11,4% dan 10,2% di China, 8,1% dan 8,6% di Vietnam, 8,0% dan 15,2%
di Filipina, 10,7% dan 10,2% di Thailand, 4,9% dan 6,2% di Malaysia, 5,5% dan 7,2% di India
dan 5,9% dan 3,2% di Hong Kong pada tahun yang sama (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20
Februari 2014). Media Partners Asia (MPA) memperkirakan bahwa pendapatan bersih periklanan
di Indonesia akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sekitar 20,3% pada tahun 2014. Perseroan
berpendapat dengan pertumbuhan yang positif ini, dapat memberikan dampak yang positif bagi
Perseroan, mengingat salah satu pendapatan industri televisi adalah periklanan.
b.
Indonesia merupakan salah satu dari pasar televisi berbayar dengan tingkat pertumbuhan tertinggi
di wilayah Asia Pasiik, namun tingkat penetrasi keseluruhan masih rendah yaitu sekitar 7% pada
tahun 2012, 9% pada tahun 2013 dan diperkirakan akan mencapai 12% pada tahun 2014. MPA
memperkirakan bahwa pelanggan televisi berbayar akan tumbuh dengan cepat selama empat tahun
ke depan, yang dipicu oleh kompetisi harga serta pemasaran yang agresif. Rata-rata pendapatan
bulanan per user (“ARPU”) di Indonesia telah turun lebih dari AS$13 pada tahun 2012 menjadi
AS$12 pada tahun 2013 dan MPA memperkirakan akan bertahan pada AS$12 pada tahun 2014,
sementara pelanggan televisi berbayar telah tumbuh dari 2,4 juta pelanggan menjadi sekitar 3,4
juta pelanggan dari 2012 sampai dengan 2014, dan diperkirakan akan terus bertumbuh sampai
dengan 4,4 juta pelanggan pada tahun 2014 (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari
2014).
c.
Indonesia merupakan negara keempat terbesar di Asia setelah Cina, India, dan Jepang berdasarkan
jumlah pengguna internet pada bulan Juni 2012, dengan jumlah sebanyak 55 juta pengguna. Namun
demikian, penetrasi layanan iinternet di Indonesia dibandingkan dengan jumlah penduduknya
masih rendah, yakni sebesar 22,1% per 30 Juni 2012, dibandingkan dengan negara-negara Asia
terdekat yaitu, 60% – 78% di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam (sumber: Internet World
Statistic 30 Juni 2012). Namun demikian, infrastruktur internet makin berkembang dan meningkat
serta jumlah pengguna internet di Indonesia telah meningkat dari sekitar 8 juta pengguna per 31
Desember 2003 menjadi sekitar 63 juta orang per 31 Desember 2012. (sumber: statistic Asosiasi
Pengguna Jasa Internet Indonesia/APJII). APJII memproyeksikan bahwa Indonesia akan bertumbuh
dengan compounded annual growth rate sebesar 30,18% pada periode 2012-2015. Perseroan
berkeyakinan bahwa melihat proyeksi perkembangan tersebut, terdapat potensi yang cukup cerah.
d.
Pertumbuhan internet di masa datang juga akan terpengaruh oleh pertumbuhan permintaan media
sosial, aplikasi dan konten pada jaringan online. Layanan instant messaging merupakan aplikasi
online yang populer, diikuti dengan jejaring sosial dan permainan. Indonesia merupakan pengguna
Facebook terbesar kedua setelah India diantara negara-negara Asia (sumber: Internet World
Statistic 30 Juni 2012). Tingkat penetrasi penggunaan pita lebar tetap (ixed broadband) dan pita
lebar bergerak (mobile broadband) di Indonesia dibandingkan dengan jumlah per rumah masih
rendah yaitu masing-masing, sekitar 5% dan 6% pada tahun 2013 (sumber: MediaRoute26, Issue
124, 20 Februari 2014).
e.
Perkembangan teknologi digital juga memberikan prospek yang bagus untuk Perseroan. Teknologi
HFC yang diterapkan memungkinkan Perseroan untuk mengakomodasikan perkembangan
teknologi tersebut dengan produk-produk baru lainnya seperti High Deinition TV, 3D High Deinition
TV, Home Banking, Home Shopping, Video on Demand dan Interactive Games. Perseroan yakin
produk-produk baru ini dapat diterapkan secara cepat di Indonesia dengan demikian menambah
pendapatan untuk Perseroan.
xviii
Strategi Usaha
Melihat besarnya potensi dan prospek usaha yang terkandung dalam industri televisi berlangganan
dan layanan internet broadband, Perseroan menetapkan beberapa langkah strategis yang dinilai dapat
menunjang kegiatan usaha Perseroan di masa datang, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Memperkuat konsep Televisi Berlangganan kepada masyarakat luas
Memperkenalkan konsep sarana hiburan dan ilmu pengetahuan melalui internet
Memperluas Jaringan Kabel
Meningkatkan Penetrasi Pasar Melalui Pemasaran Yang Aktif
Menambah Jumlah Paket Produk Layanan Baru dan Peningkatan Pelayanan
RISIKO USAHA
Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan serta telah dilakukan
pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan,
dimulai dari risiko utama Perseroan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Risiko penghentian izin usaha
Risiko pasukan Bandwidth
Risiko penghentian izin usaha FMTV dan penghentian perjanjian dengan FMTV
Risiko persaingan usaha
Risiko perubahan nilai tukar valuta asing
Risiko perekonomian
Risiko terhambatnya pembangunan/pengembangan jaringan kabel
Risiko gangguan jaringan kabel
Risiko kegagalan klaim asuransi
Risiko kredit
Risiko atas kepemilikan saham Perseroan:
1.
2.
3.
4.
5.
Risiko tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada penawaran umum
Risiko harga saham yang dapat berluktuasi
Risiko penjualan saham di masa datang dapat mempengaruhi harga pasar saham Perseroan
Risiko kemampuan perseroan membayar dividen di masa depan akan bergantung pada laba
ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja di masa depan.
Risiko investor tunduk pada beberapa pembatasan hak pemegang saham minoritas
KEBIJAKAN DIVIDEN
Sesuai UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, keputusan mengenai pembagian dividen Perseroan
ditetapkan melalui persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan. Namun berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi
Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, berhak membagikan dividen interim
apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan dengan ketentuan bahwa pembagian dividen
interim tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perseroan mempunyai rencana untuk membayarkan dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam
setahun, dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa
mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Perseroan akan menerapkan kebijakan dividen kas sebagaimana tertera dalam Prospektus mulai tahun
buku 2014 sesuai dengan memperhatikan jumlah kas yang diperlukan Perseroan untuk ekspansi usaha
dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
xix
Dengan mempertimbangkan hal di atas, maka untuk tahun buku 2014 dan seterusnya, Direksi
mengusulkan kebijakan dividen kas sebagai berikut:
Laba Bersih setelah Pajak
Sampai dengan Rp 100 miliar
Lebih dari Rp 100 miliar
Persentase Dividen Kas Terhadap Laba Bersih setelah Pajak
5 - 15%
10 - 25%
Pada tanggal 25 April 2014, Perseroan melaksanakan RUPS mengenai pembagian dividen (“RUPS
Dividen”) yang berasal dari laba yang diperoleh Perseroan selama tahun 2013 sesuai dengan RUPS
Tahunan tanggal 11 April 2014, untuk pengesahan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk melakukan
pembagian dividen dengan nilai sebesar Rp13,81 per saham atau sebesar Rp42.018.987.993 yang
akan dibayar paling lambat 10 hari kerja sejak tanggal efektif RUPS Dividen yaitu tanggal 9 Mei 2014
kepada para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan pada tanggal 1 Februari 2014. Dividen tersebut telah dibayarkan kepada para pemegang
saham Perseroan pada tanggal 8 Mei 2014.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit Revolving tertanggal 4 Juni 2013, dibuat antara Perseroan
dengan Citibank N.A., terdapat klausula bahwa Perseroan tidak akan menyatakan atau memberikan
dividen atau membayarkan cadangan premi saham atau membuat distribusi pendapatan lainnya dalam
jumlah dan mata uang apapun yang lebih dari 40% (empat puluh persen) dari pendapatan bersih
Perseroan setelah pajak dari tahun keuangan Perseroan sebelumnya, dimana ketentuan tersebut tidak
berlaku dalam hal Perseroan secara efektif telah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di pasar
modal sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit Senior Unsecured Revolving tertanggal 18 Oktober 2013,
dibuat antara Perseroan dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia, terdapat klausula bahwa Perseroan
tidak akan menyatakan atau memberikan dividen atau pembayaran apapun terkait dengan seri-seri
saham yang dimilikinya dalam jumlah yang lebih dari 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih
Perseroan dari tahun keuangan Perseroan sebelumnya, dimana ketentuan tersebut tidak berlaku dalam
hal Perseroan secara efektif telah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Calon pembeli diharuskan untuk membaca ringkasan informasi keuangan yang disajikan dibawah
ini dalam kaitannya dengan laporan keuangan Perseroan dan catatan atas laporan keuangan yang
dilampirkan didalam Prospektus ini. Calon pembeli diharuskan juga untuk membaca Bab “Analisis dan
Pembahasan oleh Manajemen”, dalam Prospektus ini.
Ringkasan informasi keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2013, 2012 dan 2011 dibawah ini berasal dari laporan keuangan auditan Perseroan untuk
tahun yang bersangkutan, yang telah dilampirkan di dalam Prospektus ini.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International),
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”). Di dalam
laporan mereka tertanggal 16 April 2014 dan ditandatangani oleh Didik Wahyudianto, yang dilampirkan
di dalam Prospektus ini, dengan opini tanpa modiikasian dengan paragraf penjelasan atas penerbitan
kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 sehubungan dengan pernyataan pendaftaran yang telah disampaikan Perseroan dalam rangka
penawaran umum perdana saham.
Laporan Keuangan Perseroan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2012 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member irm of PwC global network),
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Di dalam laporan mereka tertanggal 15 Maret
2013, kecuali untuk Catatan 23.d dan 30, yang tertanggal 16 April 2014, dan ditandatangani oleh Ade
xx
Setiawan Elimin, CPA yang dilampirkan di dalam Prospektus ini, menyatakan pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelasan atas: (i) penekanan mengenai dampak PSAK 38, Akuntansi
restrukturisasi entitas sepengendali (ii) penerbitan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan
keuangan seperti yang disyaratkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, dan menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2012 untuk mengakui
aset pajak tangguhan dan akun yang terkait dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diaudit oleh
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International), berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Di dalam laporan mereka tertanggal 2 Maret 2012, kecuali untuk
Catatan 30, yang tertanggal 16 April 2014, dan ditandatangani oleh Didik Wahyudianto, yang dilampirkan
di dalam Prospektus ini, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan
atas penerbitan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan seperti yang disyaratkan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, dan
menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2011 untuk mengakui aset pajak tangguhan atas transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali.
Ringkasan informasi keuangan Perseroan yang disajikan dibawah ini, pada tanggal dan untuk tahuntahun
yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 berasal dari laporan keuangan tahun terkait. Laporan
keuangan tersebut diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM
International), berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dan laporan mereka yang
masing-masing tertanggal 4 Februari 2011 dan 24 Februari 2010, yang menyatakan pendapat wajar
tanpa pengecualian tidak dilampirkan di dalam Prospektus ini.
Laporan Posisi Keuangan
(dalam jutaan Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember
2012*)
2011*)
3.020.156
2.490.471
863.257
672.601
2.156.899
1.817.870
Uraian
2013
2010
2009
Total Aset
3.225.204
135.059
9.782
Total Liabilitas
706.136
5.851
15.843
Total Ekuitas
2.519.068
129.208
(6.061)
Keterangan:
*) Direklasiikasi dan disajikan kembali, lihat Catatan 30 dalam laporan keuangan yang dilampirkan dalam Prospektus ini - Bab
XVII
Laporan Laba Rugi Komprehensif
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Pendapatan
Beban usaha
Total pendapatan komprehensif tahun
berjalan
2013
1.664.601
(436.510)
Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2012
2011
2010
1.300.649
582.663
32.114
(337.627)
(133.731)
(1.936)
362.169
339.029
xxi
148.423
5.189
2009
3.595
(1.022)
1.119
Halaman ini sengaja dikosongkan
I. PENAWARAN UMUM
Perseroan dan Pemegang Saham Penjual dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak
304.265.000 (tiga ratus empat juta dua ratus enam puluh lima ribu) saham biasa atas nama milik
Pemegang Saham Penjual dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham (“Saham
Divestasi”), dengan Harga Penawaran sebesar Rp1.600 (seribu enam ratus Rupiah) setiap saham
yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah Penawaran Umum adalah sebesar
Rp486.824.000.000 (empat ratus delapan puluh enam milyar delapan ratus dua puluh empat juta
Rupiah).
Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimiliki oleh Pemegang Saham Penjual secara sah
dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun
serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.
PT Link Net Tbk
Kegiatan Usaha:
Berusaha dalam bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, penyelenggaraan jasa
multimedia, jasa akses internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat:
Gedung BeritaSatu Plaza
Lantai 4, Suite 401
Jalan Jenderal Gatot Subroto
Kav 35-36
Jakarta Selatan, 12950
Telepon: (021) – 5278811
Fax: (021) - 5278833
Kantor Cabang Tangerang:
Lippo Cyber Park
Bulevar Gajah Mada No. 2170
Lippo Karawaci,
Tangerang 15811
Telepon: (021) - 5278811
Fax: (021) - 5278833
Kantor Cabang Surabaya:
Graha SA Lantai 1-2
Jalan Raya Gubeng
No. 19-21
Surabaya, 602181
Telepon: (031) - 5018822
Fax: (031) - 5025522
website: www.linknet.co.id
email: [email protected]
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PENGHENTIAN IZIN
USAHA. KEGAGALAN PERSEROAN DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI
RISIKO TERSEBUT DIATAS DAPAT BERDAMPAK MATERIAL DAN MERUGIKAN TERHADAP
KEGIATAN USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASI DAN LIKUDITAS PERSEROAN.
RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS
INI.
RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA
SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM
YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN
SAHAM PERSEROAN DI BURSA TIDAK MENJADI LIKUID PERDAGANGANNYA. DENGAN
DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PASAR DARI SAHAM
PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN
TERJAGA
1
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham
Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT First Media Tbk.
Asia Link Dewa Pte. Ltd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
8.040.000.000
Jumlah
Nilai Nominal (Rp)
804.000.000.000
2.010.000.000
1.032.649.384
3.042.649.384
4.997.350.616
201.000.000.000
103.264.938.400
304.264.938.400
499.735.061.600
66,06
33,94
100,00
Dalam rangka Penawaran Umum ini, saham yang ditawarkan seluruhnya merupakan Saham Divestasi
yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan
saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian
dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Dengan terjualnya seluruh Saham Divestasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum, maka struktur
modal saham dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum,
secara proforma menjadi sebagai berikut :
Sebelum Penawaran Umum
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
Nominal
@Rp100 per
saham (Rp)
8.040.000.000
804.000.000.000
Sesudah Penawaran Umum
%
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
Nominal
@Rp100 per
saham (Rp)
8.040.000.000
804.000.000.000
%
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
PT First Media Tbk.
2.010.000.000
201.000.000.000
66,06
1.705.735.000
170.573.500.000
56,06
Asia Link Dewa Pte. Ltd.
1.032.649.384
103.264.938.400
33,94
1.032.649.384
103.264.938.400
33,94
-
-
-
304.265.000
30.426.500.000
10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Masyarakat
3.042.649.384
304.264.938.400
100,00
3.042.649.384
304.264.938.400
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
4.997.350.616
499.735.061.600
4.997.350.616
499.735.061.600
Pada tanggal 27 Juni 2011, FM selaku pemegang saham Perseroan telah menandatangani Penerbitan
Obligasi dengan ketentuan sebagai berikut:
Perihal
Nama perjanjian
Uraian
Penerbitan Obligasi
Para pihak
a. FM sebagai penerbit obligasi;
b. ALD sebagai pemegang obligasi.
Objek perjanjian
Penerbitan obligasi dari FM sebagai penerbit obligasi kepada ALD sebagai
pemegang obligasi.
Nilai perjanjian
Rp722.310.112.156 Obligasi Terjamin.
Tingkat Bunga
1 % per tahun untuk jangka waktu 5 tahun dari Completion Date.
2
Perihal
Jatuh Tempo
Uraian
27 Juni 2016.
Penyelesaian
perselisihan
Pengadilan Singapura.
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Singapura.
Berikut adalah uraian singkat mengenai beberapa ketentuan dalam Akta No. 277 sebagaimana telah
diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang dilakukan oleh FM
dan diumumkan pada tanggal 8 April 2011 serta dalam Tambahan dan/atau Perbaikan Keterbukaan
Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang dilakukan oleh FM dan diumumkan pada tanggal 6 Mei
2011, keduanya diterbitkan dalam harian Investor Daily dan Suara Pembaruan:
Perihal
Nama perjanjian
Uraian
Akta Gadai Saham
Para pihak
a. FM sebagai pemberi gadai;
b. ALD sebagai penerima gadai.
Objek perjanjian
Pemberian gadai oleh FM atas seluruh Option Shares kepada ALD
Nilai perjanjian
Gadai Saham ini diberikan dalam rangka untuk menjamin kewajiban FM atas
penerbitan obligasi sejumlah Rp722.310.112.156,- (tujuh ratus dua puluh dua
miliar tiga ratus sepuluh juta seratus dua belas ribu seratus lima puluh enam
Rupiah).
Jangka waktu dan
perpanjangan
5 tahun sejak Completion Date yaitu tanggal 27 Juni 2011 sampai dengan
tanggal 27 Juni 2016. Tidak diatur mengenai kemungkinan perpanjangan
perjanjian.
Penyelesaian
perselisihan
Badan Arbitrase Nasional Indonesia
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Republik Indonesia.
Gadai saham diberikan dalam rangka menjamin kewajiban FM berdasarkan Penerbitan Obligasi.
Pada tanggal 27 Juni 2011, FM selaku pemegang saham Perseroan telah menandatangani Option
Agreement dengan ALD (“Option Agreement”) dengan ketentuan sebagai berikut:
Perihal
Nama perjanjian
Uraian
Option Agreement
Para pihak
1. FM sebagai pemberi opsi;
2. ALD sebagai penerima opsi.
Objek perjanjian
Pemberian hak opsi oleh FM kepada ALD untuk membeli 458.248.814 saham
milik FM dalam Perseroan (Option Shares).
3
Perihal
Nilai perjanjian
Uraian
Pada saat tanggal Option Agreement, sebagai pembayaran atas pemberian
hak opsi dari FM, ALD telah melakukan pembayaran sebesar Rp.1.000,kepada FM.
Jangka waktu dan
perpanjangan
5 tahun sejak Completion Date/Grant Date yaitu tanggal 27 Juni 2011
sampai dengan tanggal 27 Juni 2016. Tidak diatur mengenai kemungkinan
perpanjangan perjanjian. Hak opsi yang dimiliki ALD tidak akan dapat
dilaksanakan setelah lewat jangka waktu.
Harga pembelian
Option Shares
(Exercise Price)*)
Periode sejak Grant Date sampai dengan satu hari sebelum 1 tahun periode
Grant Date pada tahun 2012 adalah sebesar Rp722,3 miliar.
Periode sejak 1 tahun setelah Grant Date pada tahun 2012 sampai dengan
satu hari sebelum 2 tahun periode Grant Date pada tahun 2013 adalah sebesar
Rp729,5 miliar.
Periode sejak 2 tahun setelah Grant Date pada tahun 2013 sampai dengan
satu hari sebelum 3 tahun periode Grant Date pada tahun 2014 adalah
sebesar Rp736,8 miliar.
Periode sejak 3 tahun setelah Grant Date pada tahun 2014 sampai dengan
satu hari sebelum 4 tahun periode Grant Date pada tahun 2015 adalah
sebesar Rp744,2 miliar.
Periode sejak 4 tahun setelah Grant Date pada tahun 2015 sampai dengan
satu hari sebelum 5 tahun periode Grant Date pada tahun 2016 adalah
sebesar Rp751,6 miliar.
Periode sejak 5 tahun setelah Grant Date pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp759,2 miliar.
Keterangan:
*) Harga pembelian Option Shares adalah tergantung pada periode dimana
ALD melaksanakan hak opsi yang dimilikinya.
Bahwa jumlah saham yang dapat dibeli pada periode pilihan ALD adalah
Option Shares, yakni 458.248.814 (empat ratus lima puluh delapan juta dua
ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus empat belas) saham.
Masing-masing periode berikutnya berjangka waktu 1 tahun, kecuali untuk
periode terakhir yang hanya berlaku pada tanggal berakhirnya perjanjian.
Tanggal pelaksanaan
hak opsi
Hak opsi akan dilaksanakan pada tanggal pencatatan saham perdana
Perseroan di Bursa Efek Indonesia berdasarkan Exercise Price yang
ditentukan dalam Option Agreement dengan memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
Penyelesaian
perselisihan
Pengadilan Singapura
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Republik Singapura
Penandatanganan Option Agreement merupakan salah satu dari rangkaian transaksi yang juga
meliputi transaksi penyetoran modal, penerbitan obligasi dan gadai saham antara FM dan ALD dengan
tujuan antara lain untuk menjalin kerjasama dengan ALD dan melakukan investasi di Perseroan. ALD
merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi, yang secara tidak langsung
dimiliki oleh CVC Capital Partners Asia Paciic III, L.P., CVC Capital Partners Asia Paciic III Parallel Fund
– A, L.P., dan CVC Strategic Co-Investment I L.P., sebagaimana telah diungkapkan dalam Keterbukaan
Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang dilakukan oleh FM dan diumumkan pada tanggal
4
8 April 2011 serta dalam Tambahan dan/atau Perbaikan Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang
Saham yang dilakukan oleh FM dan diumumkan pada tanggal 6 Mei 2011, keduanya diterbitkan dalam
harian Investor Daily dan Suara Pembaruan.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Option Shares sejumlah 458.248.814 (empat ratus
lima puluh delapan juta dua ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus empat belas) saham dalam
Perseroan milik FM sedang dijaminkan kepada ALD berdasarkan Akta No. 277, dimana Option Shares
tersebut bukan merupakan bagian dari Saham Divestasi. Adapun saham yang digadaikan tersebut juga
telah dicatatkan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
Bahwa Option Agreement mengatur bahwa Hak Opsi hanya dapat dilaksanakan pada saat terjadinya
suatu kejadian penting (Mandatory Exercise Event) yang antara lain adalah pada saat telah selesainya
penawaran umum perdana Perseroan atau pada tanggal akhir pelaksanaan hak opsi yakni 27 Juni
2016 (yang mana yang lebih dulu). Dengan mengingat bahwa kejadian penting paling dekat yang akan
terjadi adalah penawaran umum perdana Perseroan, maka ALD baru akan melaksanakan hak opsi
tersebut setelah selesainya penawaran umum perdana Perseroan.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, belum terjadi realisasi hak opsi sebagaimana
disebutkan di atas karena hak opsi hanya dapat dilakukan pada saat suatu kejadian penting terjadi atau
pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 27 Juni 2016.
Berikut merupakan skema pelaksanaan Hak Opsi dan Gadai Saham, yang merupakan rangkaian
transaksi yang juga meliputi penerbitan obligasi dan penyetoran modal:
• Penandatangan perjanjian
serta Closing Date :
1. Penerbitan obligasi
2. Pemberian hak opsi
3. Gadai saham
• Penyetoran modal dari
ALD dan FM ke Perseroan
21 Maret 2011
• Tanggal berakhir
perjanjian:
1. hak opsi
2. Gadai saham
• Tanggal jatuh tempo
Obligasi
Penawaran
Umum
Perdana
27 Juni 2011
Mei 2014
Penandatangan
perjanjian awal antara
ALD dan FM untuk
melakukan
penyetoran modal
dalam Perseroan
27 Juni 2016
Periode Pelaksanaan Opsi
Pada saat Pelaksanaan Opsi
1. ALD akan membeli sejumlah saham sesuai
dengan Opsi tersebut. Saham tersebut adalah
saham yang digadaikan
2. FM akan melunasi obligasi
Bahwa berdasarkan pernyataan ALD tanggal 10 April 2014, ALD antara lain telah menyatakan
komitmennya untuk melaksanakan hak opsi yang dimilikinya berdasarkan Option Agreement pada
tanggal pencatatan saham perdana Perseroan di Bursa Efek Indonesia.
Dengan dilaksanakannya hak opsi tersebut, maka struktur modal saham dan susunan pemegang
saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Setelah Penawaran Umum dan Sebelum
Pelaksanaan Hak Opsi
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
Nominal
@Rp100 per
saham (Rp)
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
Nominal
@Rp100 per
saham (Rp)
8.040.000.000
804.000.000.000
8.040.000.000
804.000.000.000
PT First Media Tbk.
1.705.735.000
170.573.500.000
Asia Link Dewa Pte. Ltd.
1.032.649.384
103.264.938.400
56,06
1.247.486.186
124.748.618.600
33,94
1.490.898.198
149.089.819.800
304.265.000
49,00
30.426.500.000
10,00
304.265.000
30.426.500.000
10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.042.649.384
304.264.938.400
100,00
3.042.649.384
304.264.938.400
100,00
4.997.350.616
499.735.061.600
4.997.350.616
499.735.061.600
Keterangan
Modal Dasar
Setelah Penawaran Umum dan Setelah
Pelaksanaan Hak Opsi
%
%
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
Masyarakat
5
41,00
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, FM merupakan pengendali Perseroan berdasarkan
kepemilikan saham dalam Perseroan sebesar 66,06% (enam puluh enam koma nol enam persen)
dan hak yang dimilikinya untuk menunjuk mayoritas anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
berdasarkan kesepakatan antar pemegang saham yang ditandatangani antara lain oleh FM dan ALD
yang dituangkan dalam Shareholders’ Agreement tertanggal 21 Maret 2011 sebagaimana diubah
dengan Deed of Release tertanggal 3 Juni 2013 dan Letter tertanggal 16 April 2014 (“Perjanjian
Pemegang Saham”). Berdasarkan Deed of Release sebagaimana disebutkan di atas maka Perseroan
bukan merupakan pihak dari Perjanjian Pemegang Saham dan karenanya tidak terikat pada Perjanjian
Pemegang Saham ini.
Perjanjian Pemegang Saham dimaksudkan untuk memberikan perlindungan oleh FM kepada ALD
sebagai inancial investor dan sebagai pemegang saham yang jumlah sahamnya lebih kecil dari FM
pada saat ini dalam Perseroan dan tidak dimaksudkan untuk memberikan pengendalian kepada ALD
terhadap Perseroan.
Setelah Perseroan melaksanakan Penawaran Umum, seluruh saham Perseroan dicatatkan di BEI
dan ALD akan melaksanakan hak opsinya berdasarkan Option Agreement, maka kepemilikan saham
ALD dalam Perseroan akan mencapai 49% (empat puluh sembilan persen) yang karenanya menjadi
lebih besar dari kepemilikan saham FM dalam Perseroan. Walaupun ALD memiliki kepemilikan saham
sebagaimana dimaksud di atas akan tetapi ALD akan tetap mempertahankan kedudukannya sebagai
inancial investor dan tidak bermaksud untuk melakukan pengendalian pada Perseroan maupun untuk
mengubah dukungan ALD kepada FM untuk tetap menjadi pengendali dari Perseroan, hal mana
sebagaimana ternyata dalam Surat ALD tertanggal 21 Maret 2014. Dengan demikian perubahan struktur
kepemilikan saham sebagaimana dimaksud di atas tidak akan mengakibatkan terjadinya perubahan
pengendalian dalam Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-264/BL/2011 tentang Pengambilalihan Perusahaan
Terbuka (“Peraturan No. IX.H.1”) dan tidak akan melakukan penawaran tender wajib sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan No. IX.H.1.
Tidak terdapat hubungan ailiasi antara FM dan ALD.
Berikut adalah uraian singkat mengenai beberapa ketentuan dalam Perjanjian Pemegang Saham
sebagaimana telah diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang
dilakukan oleh FM dan diumumkan pada tanggal 8 April 2011 serta dalam Tambahan dan/atau Perbaikan
Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang dilakukan oleh FM dan diumumkan pada
tanggal 6 Mei 2011, keduanya diterbitkan dalam harian Investor Daily dan Suara Pembaruan:
Perihal
Nama perjanjian
Uraian
Perjanjian Pemegang Saham
Para pihak
a.
b.
c.
d.
FM;
Asia Link Holdings Limited;
ALD; dan
FMTV.
Objek perjanjian
Perjanjian ini mengatur tentang hak dan kewajiban Perseroan dan ALD dalam
Perseroan dan FMTV.
Ringkasan beberapa
ketentuan
a. Masing-masing pemegang saham sepakat bahwa dirinya maupun
ailiasinya tidak akan melakukan kegiatan usaha yang bersaing dengan
Relevant Business, dengan ketentuan antara lain FM tetap dapat
melaksanakan Wimax Business dan Other Businesses;
b. Jika suatu Perseroan berikut seluruh Entitas Anaknya dari waktu ke
waktu (“LN Group Company”) memerlukan pendanaan dikemudian hari,
pendanaan tersebut, sepanjang memungkinkan, akan diperoleh melalui
pendanaan dari pihak ketiga. Para pemegang saham tidak diwajibkan
untuk memberikan dana tambahan atau pinjaman kredit kepada LN Group
Company kecuali disepakati secara tertulis oleh pemegang saham;
6
Perihal
Uraian
c. Selama FM (dan/atau ailiasinya) dan ALD (dan/atau ailiasinya) masih
menjadi pihak dalam Perjanjian Pemegang Saham, saham-saham
FMTV tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Jika pemegang saham
melaksanakan ketentuan exit sebagaimana diatur dalam Perjanjian
Pemegang Saham maka pemegang saham lainnya berhak untuk membeli
saham FMTV yang dimiliki oleh pemegang saham yang melaksanakan
exit tersebut;
d. Perjanjian Pemegang Saham akan berakhir dalam hal (i) berakhirnya
Investment Agreement, (ii) dicatatkannya saham-saham Perseroan
pada Bursa Efek Indonesia dalam rangka Qualifying IPO (sebagaimana
dideinisikan dalam Perjanjian Pemegang Saham), (iii) pelaksanaan
buy-out setelah terjadinya pelanggaran atas ketentuan dalam Perjanjian
Pemegang Saham, (iv) kepemilikan saham dalam pemegang saham
turun menjadi dibawah presentase minimum yang diatur dalam Perjanjian
Pemegang Saham, (v) disetujui bersama oleh para pihak, (vi) timbulnya
kondisi-kondisi likuidasi tertentu, atau (vii) disampaikannya pemberitahuan
pengakhiran dalam hal terjadinya pelanggaran atas ketentuan Perjanjian
Pemegang Saham, yang mana yang lebih dulu terjadi.
Tanggal efektif
Completion Date.
Penyelesaian
perselisihan
Pengadilan Singapura.
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Singapura.
PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak 304.265.000
(tiga ratus empat juta dua ratus enam puluh lima ribu) Saham Biasa Atas Nama milik PT First Media
Tbk atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh setelah Penawaran
Umum, Perseroan atas nama pemegang saham lama juga akan mencatatkan sejumlah 2.738.384.384
(dua miliar tujuh ratus tiga puluh delapan juta tiga ratus delapan puluh empat ribu tiga ratus delapan
puluh empat) saham, sehingga jumlah seluruh saham yang akan dicatatkan pada BEI berjumlah
3.042.649.384 (tiga miliar empat puluh dua juta enam ratus empat puluh sembilan ribu tiga ratus delapan
puluh empat) saham, atau 100,00% (seratus persen) dari seluruh jumlah saham yang Ditempatkan dan
Disetor Penuh Perseroan sesudah Penawaran Umum.
Perseroan tidak berencana untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham dan/atau Efek lain
yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah Pernyataan
Pendaftaran Pereroan dalam rangka Penawaran Umum ini memperoleh Pernyataan Efektif
dari OJK.
7
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM
Seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, adalah merupakan saham milik Pemegang
Saham Penjual, sehingga seluruh dana hasil Penawaran Umum akan diterima oleh PT First Media Tbk
selaku Pemegang Saham Penjual dan Perseroan tidak menerima dana hasil Penawaran Umum.
Segala biaya Penawaran Umum atas saham Perseroan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari
pemegang saham yang melakukan Penawaran Umum ini, yaitu PT First Media Tbk.
Biaya-biaya sehubungan dengan Penawaran Umum ini, yang merupakan persentase dari seluruh
penerimaan kotor hasil Penawaran Umum, adalah sebagai berikut :
1.
Biaya jasa penyelenggaraan (management fee), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) dan
biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,3082%, dengan perincian:
a. Biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 0,1850%
b. Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,0616%
c. Biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,0616%
2.
Biaya Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 1,1081%, yang terdiri dari biaya jasa:
a. Akuntan Publik sebesar 0,8061%
b. Konsultan Hukum sebesar 0,2034%
c. Notaris sebesar 0,0771%
d. Biro Administrasi Efek sebesar 0,0215%
3.
Biaya pencatatan BEI, biaya pendaftaran KSEI, biaya pernyataan pendaftaran ke OJK, biaya
penyelenggaraan Due Diligence Meeting dan Public Expose, percetakan prospektus dan formulir,
pelaksanaan penawaran umum, pengumuman koran dan lain-lain sebesar 0,3585%.
Perseroan tidak berkewajiban untuk melaporkan realisasi penggunaan dana kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/
PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
8
III. PERNYATAAN UTANG
Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International) dan ditandatangani
oleh Didik Wahyudianto, dengan opini tanpa modiikasian dengan paragraf penjelasan atas penerbitan
kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 sehubungan dengan pernyataan pendaftaran yang telah disampaikan Perusahaan dalam rangka
penawaran umum perdana saham, liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp706.136 juta.
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Jumlah
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Utang non-usaha
Beban akrual
Biaya langganan diterima dimuka dan deposito pelanggan
Utang pajak
Pajak penghasilan
Pajak lainnya
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Bagian lancar dari pinjaman jangka panjang
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
178.753
2.025
118.727
32.859
24.539
6.332
15.810
81.393
460.438
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
195.065
50.633
245.698
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Saldo utang usaha pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp178.753 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah
109.521
69.232
178.753
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Total
Rincian utang usaha menurut mata uang adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah
60.783
117.970
178.753
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Total
9
Beban akrual
Saldo beban akrual pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp118.727 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah
64.842
53.885
118.727
Biaya pemrograman
Lain-lain
Total
Utang Pajak
Saldo utang pajak pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp30.871 juta, yang terdiri dari :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah
24.539
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Lainnya:
- Pasal 21
- Pasal 23
- Pasal 26
- Pasal 4 (2)
Total
4.362
298
1.430
242
30.871
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pinjaman Jangka Panjang
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 untuk bagian lancar dari pinjaman jangka panjang adalah
Rp81.393 juta dan saldo pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jangka pendek adalah
Rp195.065 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah
Pihak Ketiga:
Dolar Amerika Serikat:
Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd.
Rupiah:
Citibank N.A.
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
176.458
100.000
(81.393)
195.065
Pinjaman jangka panjang yang disebutkan di atas dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
JIBOR+3,25%
4,75%-5,00%
Pada bulan Juni 2011, Perseroan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT First Media Tbk
sebesar Rp440.000 juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2015. Jadwal pembayaran pinjaman
ini adalah pada tanggal jatuh tempo, tetapi Perseroan dapat membayar lebih awal sepanjang waktu
dengan jumlah tidak kurang dari Rp10.000 juta. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai keperluan
belanja modal dan modal kerja Perseroan, dengan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,00%
per tahun yang ditambahkan ke pokok pinjaman setiap tahunnya mengikuti tanggal perjanjian sampai
pinjaman ini jatuh tempo. Pada tanggal 15 Maret 2013 Perseroan membayar kembali pokok pinjaman
sebesar Rp115.020 juta dan bunga sebesar Rp34.980 juta. Pada bulan Juni 2013, Perseroan melunasi
seluruh sisa pinjaman dari PT First Media Tbk.
10
Pada bulan Oktober 2011, Perseroan menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok sebesar
USD4.996.532 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. selama 3 tahun. Pinjaman ini digunakan
untuk membeli peralatan elektronik dari Cisco dengan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 5,00%
per tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan setiap kuartal dengan jumlah tetap sebesar USD416.377
untuk pinjaman pokok dan USD34.601 untuk bunga, dimulai sejak Februari 2012.
Pada bulan April dan Juli 2013, Perseroan menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok
masing-masing sebesar USD11.662.807 dan USD3.373.378 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte.
Ltd. selama 3 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk membeli peralatan elektronik dari Cisco dengan
dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 4,75% per tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan setiap
kuartal dengan jumlah tetap sebesar USD971.901 untuk pinjaman pokok dan USD85.157 untuk bunga
yang dimulai sejak Juli 2013 dan USD281.115 untuk pinjaman pokok dan USD24.631 untuk bunga
yang dimulai sejak Oktober 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011, fasilitas kredit ini dijamin dengan aset tetap dan telah
digunakan seluruhnya.
Pada bulan Juni 2013, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas kredit revolving dengan Citibank
N.A Indonesia sebesar Rp300.000 juta. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun, yang akan jatuh
tempo pada tanggal 4 Juni 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga yang berkisar antara JIBOR+3,25%
dan JIBOR+3,75% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal dan
pendanaan umum Perseroan. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan diwajibkan untuk tetap menjaga
rasio hutang terhadap EBITDA tidak akan pada setiap saat lebih dari 2,75 : 1 dan rasio EBITDA terhadap
biaya bunga setiap saat setara dengan atau melebihi 3,25:1. Pada tanggal 5 Juni 2013, Perseroan
melakukan penarikan sebesar Rp100.000 juta atas fasilitas tersebut.
Pada bulan Oktober 2013, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas kredit revolving dengan PT
Bank BNP Paribas Indonesia sebesar Rp300.000 juta. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun,
yang akan jatuh tempo pada Oktober 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga JIBOR+3,25% per tahun.
Berdasarkan perjanjian in, Perseroan diwajibkan untuk menjaga rasio hutang terhadap EBITDA tidak
akan pada setiap saat lebih dari 2,75:1. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja
modal dan pendanaan umum Perseroan. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan
belum menggunakan fasilitas tersebut.
LIABILITAS IMBALAN KERJA
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 untuk liabilitas imbalan kerja jangka pendek adalah Rp15.810
juta dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah Rp50.633 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Total liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan
Imbalan kerja jangka pendek
Bagian jangka panjang
Dibebankan pada laporan laba rugi:
Imbalan pasca kerja
Jumlah
66.443
(15.810)
50.633
17.832
Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah
53.042
(63)
(2.346)
50.633
Nilai kini kewajiban
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Keuntungan aktuarial yang belum diakui
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
11
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto
Tingkat gaji masa mendatang
Usia pension normal
Tingkat mortalitas
Tingkat pengunduran diri
9,00%
9,00%
55 tahun
TMI III 2011
5,00% untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan menurun linier ke
0,00% pada usia 45 tahun dan seterusnya
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Perseroan tidak mempunyai kewajiban
kontinjensi yang signiikan.
Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 telah diungkapkan di dalam Prospektus.
Sejak tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan
setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan
Pendaftaran, tidak terdapat liabilitas jangka panjang yang telah jatuh tempo namun belum
dilunasi.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit Revolving tertanggal 4 Juni 2013, dibuat antara
Perseroan dengan Citibank N.A., terdapat klausula bahwa Perseroan tidak akan menyatakan
atau memberikan dividen atau membayarkan cadangan premi saham atau membuat distribusi
pendapatan lainnya dalam jumlah dan mata uang apapun yang lebih dari 40% (empat puluh
persen) dari pendapatan bersih Perseroan setelah pajak dari tahun keuangan Perseroan
sebelumnya, dimana ketentuan tersebut tidak berlaku dalam hal Perseroan secara efektif
telah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal sesuai dengan ketentuan
hukum hukum yang berlaku.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit Senior Unsecured Revolving tertanggal 18 Oktober
2013, dibuat antara Perseroan dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia, terdapat klausula
bahwa Perseroan tidak akan menyatakan atau memberikan dividen atau pembayaran apapun
terkait dengan seri-seri saham yang dimilikinya dalam jumlah yang lebih dari 50% (lima puluh
persen) dari pendapatan bersih Perseroan dari tahun keuangan Perseroan sebelumnya,
dimana ketentuan tersebut tidak berlaku dalam hal Perseroan secara efektif telah menjadi
perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
Setelah tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen
dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan efektifnya Pernyataan
Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki liabilitas-liabilitas lain kecuali liabilitas-liabilitas yang
timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan serta liabilitas-liabilitas yang telah dinyatakan di
dalam Prospektus ini dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan.
Perseroan akan dapat menyelesaikan seluruh liabilitasnya sesuai dengan persyaratan
sebagaimana mestinya.
12
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan tanggal dan untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 dibawah ini berasal dari laporan keuangan
auditan Perseroan untuk tahun yang bersangkutan, yang telah dilampirkan di dalam Prospektus ini.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International),
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”). Di dalam
laporan mereka tertanggal 16 April 2014 dan ditandatangani oleh Didik Wahyudianto, yang dilampirkan
di dalam Prospektus ini, dengan opini tanpa modiikasian dengan paragraf penjelasan atas penerbitan
kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 sehubungan dengan pernyataan pendaftaran yang telah disampaikan Perseroan dalam rangka
penawaran umum perdana saham.
Laporan Keuangan Perseroan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2012 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member irm of PwC global network),
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Di dalam laporan mereka tertanggal 15 Maret
2013, kecuali untuk Catatan 23.d dan 30, yang tertanggal 16 April 2014, dan ditandatangani oleh Ade
Setiawan Elimin, CPA yang dilampirkan di dalam Prospektus ini, menyatakan pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelasan atas: (i) penekanan mengenai dampak PSAK 38, Akuntansi
restrukturisasi entitas sepengendali (ii) penerbitan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan
keuangan seperti yang disyaratkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, dan menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2012 untuk mengakui
aset pajak tangguhan dan akun yang terkait dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diaudit oleh
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International), berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Di dalam laporan mereka tertanggal 2 Maret 2012, kecuali untuk
Catatan 30, yang tertanggal 16 April 2014, dan ditandatangani oleh Didik Wahyudianto, yang dilampirkan
di dalam Prospektus ini, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan
atas penerbitan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan seperti yang disyaratkan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, dan
menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2011 untuk mengakui aset pajak tangguhan atas transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali.
Tabel berikut ini juga menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan tanggal dan untuk
tahun, yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 berasal dari laporan keuangan tahun terkait.
Laporan keuangan tersebut diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of
RSM International), berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dan laporan mereka yang
masing-masing tertanggal 4 Februari 2011 dan 24 Februari 2010, yang menyatakan pendapat wajar
tanpa pengecualian tidak dilampirkan di dalam Prospektus ini.
13
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha - neto:
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Pajak dibayar dimuka - pajak lainnya
Biaya dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
Total aset lancar
Aset tidak lancar
Piutang pihak berelasi non-usaha
Investasi pada entitas asosiasi
Biaya dibayar dimuka jangka panjang
- setelah dikurangi bagian lancar
Aset pajak tangguhan - neto
Aset tetap - neto
Uang muka
Aset takberwujud
Aset tidak lancar lain-lain
Total aset tidak lancar
TOTAL ASET
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang non-usaha
Beban akrual
Biaya langganan diterima dimuka
dan deposit pelanggan
Utang pajak
Pajak penghasilan
Pajak lainnya
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek
Bagian lancar dari pinjaman jangka
panjang
Total liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman jangka panjang – setelah
dikurangi bagian lancar
Liabilitas imbalan kerja jangka
panjang
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
Pada tanggal 31 Desember
2012*)
2011*)
2013
2010
2009
370.020
817.857
743.744
12.330
3.341
92.968
15.925
45.795
37.621
50
562.379
93.918
4.635
80.875
25.803
50
1.023.138
67.949
1.199
121.677
13.966
50
948.585
270
25.826
8.437
9
61
46.933
193
1.252
334
3
90
5.213
1.051
11.595
362
7.611
322
-
-
-
125.400
35.898
2.295.036
76.584
36.792
80.469
2.662.825
3.225.204
136.800
39.663
1.576.965
69.175
14.572
151.870
1.997.018
3.020.156
148.200
37.435
1.209.355
45.497
6.730
94.347
1.541.886
2.490.471
1.631
80.845
5.636
14
88.126
135.059
71
4.484
14
4.569
9.782
109.521
69.232
2.025
118.727
58.231
31.873
8.013
56.196
34.141
3.340
956
12.575
21
2.243
79
571
19
1.709
38
119
32.859
29.634
26.710
133
212
24.539
6.332
84.669
4.975
50.301
2.961
2.473
8
17
15.810
16.545
14.000
-
-
81.393
460.438
16.105
306.241
15.103
160.087
5.528
2.114
195.065
523.652
491.233
-
13.500
50.633
245.698
706.136
33.364
557.016
863.257
21.281
512.514
672.601
323
323
5.851
229
13.729
15.843
14
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Pada tanggal 31 Desember
2012*)
2011*)
2013
2010
2009
EKUITAS
Modal saham - ditempatkan dan
disetor penuh
304.265
304.265
304.265
201.000
65.000
Tambahan modal disetor - neto
1.431.054
1.524.438
1.524.438
Selisih nilai transaksi restrukturasi
Entitas Sepengendali
(93.384)
(93.384)
(5.920)
Saldo laba
783.749
421.580
82.551
(65.872)
(71.061)
TOTAL EKUITAS
2.519.068
2.156.899
1.817.870
129.208
(6.061)
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
3.225.204
3.020.156
2.490.471
135.059
9.782
Keterangan:
*) Direklasiikasi dan disajikan kembali, lihat Catatan 30 dalam laporan keuangan yang dilampirkan dalam Prospektus ini - Bab
XVII
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
(dalam jutaan Rupiah)
Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2012*)
2011*)
2010*)
1.300.649
582.663
32.114
Uraian
2013
Pendapatan
1.664.601
Beban pokok pendapatan (tidak termasuk
beban penyusutan aset tetap dan
amortisasi untuk aset takberwujud)
(353.306)
(260.823)
(114.711)
(1.705)
Beban penjualan
(142.309)
(102.706)
(39.315)
(477)
Beban umum dan administrasi
(294.201)
(234.921)
(94.416)
(1.459)
Beban penyusutan
(271.207)
(203.349)
(110.614)
(20.811)
Biaya amortisasi
(9.259)
(4.146)
(2.373)
(1.274)
Biaya lainnya
(555)
(412)
(4.835)
(98)
Laba usaha
593.764
494.292
216.399
6.290
Biaya keuangan
(120.803)
(72.133)
(33.319)
(15)
Penghasilan keuangan
24.332
38.414
17.492
256
Bagian kerugian entitas asosiasi
(10.016)
(889)
Laba sebelum pajak penghasilan
487.277
459.684
200.572
6.531
Beban pajak penghasilan
(125.108)
(120.655)
(52.149)
(1.342)
Laba tahun berjalan
362.169
339.029
148.423
5.189
Laba komprehensif lainnya
Total laba komprehensif tahun berjalan
362.169
339.029
148.423
5.189
Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
119
111
59
3
Keterangan:
*) Direklasiikasi, lihat Catatan 30 dalam laporan keuangan yang dilampirkan dalam Prospektus ini – Bab XVII
2009
3.595
(417)
(362)
(660)
(412)
1.744
(396)
1.348
(229)
1.119
1.119
9
RASIO-RASIO
Uraian
Rasio Pertumbuhan (%)
Pendapatan
Beban pokok pendapatan (tidak
termasuk beban penyusutan
aset tetap dan amortisasi untuk
aset tak berwujud)
Laba tahun berjalan
Total aset
Total liabilitas
Total ekuitas
2013
2012
31 Desember
2011
2010
2009
27,98
123,22
1.714,36
793,30
(29,05)
35,46
6,83
6,79
(18,20)
16,79
127,37
128,42
21,27
28,35
18,65
6.627,92
2.760,34
1.743,99
11.395,49
1.306,93
308,87
363,72
1.280,69
(63,07)
2.231,79
(36,72)
(67,28)
12,06
(0,41)
15,58
15
Uraian
2013
31 Desember
2011
2012
2010
2009
Rasio-Rasio Keuangan (%)
Total liabilitas / Total ekuitas
Total liabilitas / Total aset
Aset lancar / Liabilitas jangka
pendek
28,03
21,89
40,02
28,58
37,00
27,01
4,53
4,33
(261,39)
161,96
122,14
334,10
592,54
849,01
246,59
Rasio-Rasio Usaha (%)
Laba kotor*/ Pendapatan
Laba tahun berjalan / Pendapatan
Laba kotor* / Total aset
Laba tahun berjalan / Total aset
Laba kotor* / Total ekuitas
Laba tahun berjalan / Total ekuitas
78,78
21,76
40,66
11,23
52,05
14,38
79,95
26,07
34,43
11,23
48,21
15,72
80,31
25,47
18,79
5,96
25,74
8,16
94,69
16,16
22,52
3,84
23,53
4,02
88,40
31,13
32,49
11,44
(52,43)
(18,46)
0,32
28,9
**
**
**
**
**
**
**
**
0,32
**
**
**
**
Persyaratan Perjanjian Kredit
Citibank, N.A Indonesia
Jumlah Hutang / EBITDA (<2,75:1)
EBITDA/Biaya Bunga (>3,25:1)
PT Bank BNP Paribas Indonesia
EBITDA/Biaya Bunga (<2,75:1)
Keterangan:
*) Laba kotor merupakan pendapatan dikurangi beban pokok pendapatan (tidak termasuk beban penyusutan aset tetap dan
amortisasi untuk aset takberwujud)
**) Perjanjian Kredit Citibank N.A dan PT Bank BNP Paribas Indonesia baru ditandatangani pada tahun 2013
16
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Keterangan yang ada dalam Bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Perseroan
beserta catatan-catatan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XVII dari Prospektus ini.
Pembahasan dan analisa keuangan atas data-data keuangan penting tersebut berasal dari laporan
keuangan auditan Perseroan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2012
dan 2011, yang telah dilampirkan di dalam Prospektus ini.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International),
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”). Di dalam
laporan mereka tertanggal 16 April 2014 dan ditandatangani oleh Didik Wahyudianto, yang dilampirkan
di dalam Prospektus ini, dengan opini tanpa modiikasian dengan paragraf penjelasan atas penerbitan
kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 sehubungan dengan pernyataan pendaftaran yang telah disampaikan Perusahaan dalam rangka
penawaran umum perdana saham.
Laporan Keuangan Perseroan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2012 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member irm of PwC global network),
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Di dalam laporan mereka tertanggal 15 Maret
2013, kecuali untuk Catatan 23.d dan 30, yang tertanggal 16 April 2014, dan ditandatangani oleh Ade
Setiawan Elimin, CPA yang dilampirkan di dalam Prospektus ini, menyatakan pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelasan atas: (i) penekanan mengenai dampak PSAK 38, Akuntansi
restrukturisasi entitas sepengendali (ii) penerbitan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan
keuangan seperti yang disyaratkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, dan menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2012 untuk mengakui
aset pajak tangguhan dan akun yang terkait dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diaudit oleh
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International), berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Di dalam laporan mereka tertanggal 2 Maret 2012, kecuali untuk
Catatan 29, yang tertanggal 16 April 2014, dan ditandatangani oleh Didik Wahyudianto, yang dilampirkan
di dalam Prospektus ini, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan
atas penerbitan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan seperti yang disyaratkan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, dan
menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2011 untuk mengakui aset pajak tangguhan atas transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali.
1.
UMUM
Perseroan didirikan dengan nama PT Seruling Indah Permai pada tahun 1996 dan kemudian berubah
nama menjadi PT Link Net pada tahun 2000. Perseroan pada awalnya memiliki kegiatan usaha di bidang
perdagangan barang dan jasa dan pada tahun 2000, kegiatan usaha Perseroan berubah menjadi di
bidang teknologi informasi dan jasa penyelenggaraan internet serta jasa pada umumnya. Pada tahun
2011 terdapat penambahan kegiatan usaha, sehingga kegiatan usaha Perseroan sampai dengan saat
ini adalah bergerak dalam bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, jasa multimedia,
internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis.
Dengan adanya Reorganization Agreement pada tahun 2011, FM melakukan pengalihan dan/atau
penjualan aset dan hak serta lisensi dari FM kepada Perseroan termasuk pengalihan beberapa perjanjian
penting sehubungan dengan reorganisasi ini. Saat ini Perseroan melakukan kegiatan usaha sebagai
penyedia jasa layanan internet broadband berkecepatan tinggi di Indonesia (dikenal dengan nama label
17
usaha FastNet), bekerjasama dengan FMTV dalam menyediakan Jasa Televisi Berlangganan (dikenal
dengan nama label usaha HomeCable), dan jasa komunikasi data (dikenal dengan nama label usaha
DataComm).
Perseroan mengoperasikan sistem kabel yang berteknologi tinggi, yang mampu untuk mengoperasikan
750MHz layanan broadband dua arah (two-way broadband services). Pada tanggal 31 Desember 2013,
Perseroan juga telah memiliki jaringan yang telah melewati rumah (home-passed) lebih dari 1.194.000
home-passed.
2.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN KINERJA PERSEROAN
Pelanggan Perseroan
Pendapatan Perseroan sangat bergantung pada keberhasilan Perseroan mendapatkan jumlah
pelanggan melalui penawaran Perseroan yang berupa konten TV dan jasa layanan internet. Besarnya
jumlah pelanggan yang diperoleh Perseroan sangat tergantung pada produk dan layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan demograi dan kebutuhan pelanggan. Perseroan memiliki
kurang lebih 5 (lima) jenis produk kombo untuk mencakup demograi pelanggan yang luas. Setiap tahun
Perseroan berupaya untuk merubah dan memberikan layanan tambahan untuk mengikuti kebutuhan
pelanggan.
Biaya Bandwidth dan Pemrogaman
Biaya yang paling signiikan dari kegiatan usaha Perseroan adalah biaya Bandwidth dan pemrograman.
Perseroan berusaha untuk menegosiasikan kontrak-kontrak untuk dapat mempertahankan biaya-biaya
tersebut.
Pergerakan Valuta Asing
Sebagian besar dari beban pokok Perseroan dan belanja modal berdenominasi mata uang asing yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal Perseroan, termasuk perubahan kondisi perekonomian domestik dan
global. Perseroan memonitor pergerakan mata uang tersebut dan siap sedia untuk membeli mata uang
asing di depan melalui mekanisme-mekanisme yang ada di pasar.
Belanja Modal
Kegiatan usaha Perseroan merupakan bisnis yang padat modal, dimana belanja modal Perseroan terkait
dengan perluasan jaringan kabel, baik ke perumahan maupun ke perkantoran, termasuk biaya untuk
pembelian perangkat berupa kabel modem dan decoder di lokasi pelanggan. Untuk mengembangkan
kegiatan usaha, Perseroan memerlukan jumlah dana yang cukup besar yang didanai dari sumber
kas internal maupun eksternal. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dana belanja modal tersebut,
Perseroan selalu memperhatikan jumlah dana yang diterima dari usaha dan sisa pinjaman yang tersedia.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki ikatan yang material untuk
melakukan pembelian barang modal yang belum terealisasi.
Perkembangan Teknologi
Pada saat ini Perseroan menggunakan teknologi HFC, dimana sistem tersebut merupakan teknologi
yang menggunakan kabel serat optik dan kabel coaxial. Perseroan bersaing dengan perusahaanperusahaan lain yang berbasis teknologi iber serta teknologi nirkabel. Untuk mengatasi perkembangan
ini, Perseroan senantiasa memperbarui sistem HFC tersebut guna mempertahankan keunggulan
kompetitif produk Perseroan.
18
3. ANALISIS KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
∆(%)
2012*)
∆(%)
27,98
1.300.649
123,22
2013
Pendapatan
1.664.601
Beban pokok pendapatan (tidak
termasuk beban penyusutan
aset tetap dan amortisasi untuk
aset tak berwujud)
(353.306)
35,46
(260.823)
127,37
Beban penjualan
(142.309)
38,56
(102.706)
161,24
Beban umum dan administrasi
(294.201)
25,23
(234.921)
148,81
Beban penyusutan
(271.207)
33,37
(203.349)
83,84
Biaya amortisasi
(9.259)
123,32
(4.146)
74,72
Biaya lainnya
(555)
34,71
(412)
(91,48)
Laba Usaha
593.764
20,12
494.292
128,42
Biaya keuangan
(120.803)
67,47
(72.133)
116,49
Penghasilan keuangan
24.332
(36,66)
38,414
119,61
Bagian kerugian entitas asosiasi
(10.016)
1.026,66
(889)
**)
Laba sebelum pajak
penghasilan
487.277
6,00
459.684
129,19
Beban pajak penghasilan
(125.108)
3,69
(120.655)
131,37
Laba tahun berjalan
362.169
6,83
339.029
128,42
Laba komprehensif lainnya
Total laba komprehensif tahun
berjalan
362.169
6,83
339.029
128,42
Keterangan:
*) Direklasiikasi, lihat Catatan 30 dalam laporan keuangan yang dilampirkan dalam Prospektus ini – Bab XVII
**) Tidak dapat dibandingkan
2011*)
582.663
(114.711)
(39.315)
(94.416)
(110.614)
(2.373)
(4.835)
216.399
(33.319)
17.492
200.572
(52.149)
148.423
148.423
Pendapatan
Perbandingan pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012
Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp1.664.601 juta, meningkat Rp363.952 juta atau 27,98% dibandingkan dengan pendapatan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.300.649 juta. Peningkatan tersebut
terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan layanan broadband dan internet berlangganan
sebesar Rp204.434 juta atau 27,31% dan penambahan pendapatan dari layanan televisi kabel
berlangganan sebesar Rp142.673 juta atau 34,80% sebagai hasil dari kelanjutan strategi Perseroan
pada tahun 2012 untuk lebih fokus pada penawaran produk data dan combo.
Perbandingan pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011
Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp1.300.649 juta, meningkat Rp717.986 juta atau 123,22% dibandingkan dengan pendapatan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp582.663 juta. Peningkatan tersebut
terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan layanan broadband dan internet berlangganan
sebesar Rp394.788 juta atau 111,56%, peningkatan layanan televisi kabel berlangganan sebesar
Rp236.753 juta atau 136,78%. Peningkatan pendapatan Perseroan terutama disebabkan oleh
pengembangan bisnis Perseroan pada tahun 2011, dimana strategi Perseroan menjadi fokus pada
penawaran produk data dan combo, yang mengakibatkan kenaikan jumlah pelanggan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 meningkat menjadi 580 ribu pelanggan dari 383 ribu untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
19
Beban Pokok Pendapatan**)
Perbandingan Beban Pokok Pendapatan**) Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
Beban pokok pendapatan**) Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
adalah sebesar Rp353.306 juta, meningkat Rp92.483 juta atau 35,46% dibandingkan dengan tahun
2012 sebesar Rp260.823 juta. Beban pokok pendapatan untuk layanan broadband dan internet
berlangganan meningkat Rp30.218 juta atau 35,19%, kenaikan beban pokok pendapatan untuk
layanan televisi berlangganan meningkat sebesar Rp51.348 juta atau 37,53%. Peningkatan beban
pokok pendapatan**) Perseroan terutama disebabkan oleh pengembangan bisnis Perseroan pada
tahun 2012.
Perbandingan Beban Pokok Pendapatan**) Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
Beban pokok pendapatan**) Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp260.823 juta, meningkat Rp146.112 juta atau 127,37% dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar Rp114.711 juta. Beban pokok pendapatan untuk layanan broadband dan internet
berlangganan meningkat sebesar Rp41.335 juta atau 92,79%, kenaikan beban pokok pendapatan
untuk layanan televisi berlangganan meningkat sebesar Rp79.301 juta atau 137,91% Peningkatan
beban pokok pendapatan**) Perseroan terutama disebabkan oleh pengembangan bisnis Perseroan
sejak pertengahan tahun 2011.
Keterangan:
**) Tidak termasuk beban penyusutan aset tetap dan amortisasi untuk aset tak berwujud
Beban Penjualan
Perbandingan Beban Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012
Beban penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp142.309 juta, meningkat Rp39.603 juta atau 38,56% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar
Rp102.706 juta. Peningkatan beban penjualan Perseroan terutama disebabkan oleh meningkatnya
jumlah pendapatan Perseroan.
Perbandingan Beban Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011
Beban penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp102.706 juta, meningkat Rp63.391 juta atau 161,24% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
Rp39.315 juta. Peningkatan beban penjualan Perseroan terutama disebabkan oleh meningkatnya
jumlah pendapatan Perseroan.
Beban Umum dan Administrasi
Perbandingan Beban Umum dan Administrasi Perseroan
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
untuk tahun yang berakhir pada
Beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 adalah sebesar Rp294.201 juta, meningkat Rp59.280 juta atau 25,23% dibandingkan dengan
tahun 2012 sebesar Rp234.921 juta. Peningkatan beban umum dan administrasi Perseroan terutama
disebabkan oleh meningkatnya jumlah pendapatan Perseroan.
20
Perbandingan Beban Umum dan Administrasi Perseroan
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
untuk tahun yang berakhir pada
Beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp234.921 juta, meningkat Rp140.505 juta atau 148,81% dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar Rp94.416 juta. Peningkatan beban umum dan administrasi Perseroan terutama
disebabkan oleh meningkatnya jumlah karyawan.
Laba Usaha
Perbandingan Laba Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012
Laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp593.764 juta, meningkat Rp99.472 juta atau 20,12% dibandingkan dengan laba usaha Perseroan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp494.292 juta. Peningkatan laba
usaha Perseroan tersebut disebabkan oleh hal-hal yang telah diuraikan di atas.
Perbandingan Laba Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
dan 2011
Laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp494.292 juta, meningkat Rp277.893 juta atau 128,42% dibandingkan dengan laba usaha yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp216.399 juta. Peningkatan laba usaha Perseroan
tersebut disebabkan oleh hal-hal yang telah diuraikan di atas.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Perbandingan Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 adalah sebesar Rp487.277 juta, meningkat Rp27.593 juta atau 6,00% dibandingkan dengan laba
Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
sebesar Rp459.684 juta. Peningkatan laba sebelum pajak penghasilan Perseroan tersebut disebabkan
oleh hal-hal yang telah diuraikan di atas.
Perbandingan Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp459.684 juta, meningkat Rp259.112 juta atau 129,19% dibandingkan dengan
laba sebelum pajak penghasilan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp200.572
juta. Peningkatan laba sebelum pajak penghasilan Perseroan tersebut disebabkan oleh hal-hal yang
telah diuraikan di atas.
Laba Tahun Berjalan
Perbandingan Laba Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
Laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp362.169 juta, meningkat Rp23.140 juta atau 6,83% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp339.029 juta. Peningkatan laba tahun
berjalan Perseroan tersebut disebabkan oleh hal-hal yang telah diuraikan di atas.
21
Perbandingan Laba Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
Laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp339.029 juta, meningkat Rp190.606 juta atau 128,42% dibandingkan dengan laba tahun berjalan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp148.423 juta. Peningkatan laba
tahun berjalan Perseroan tersebut disebabkan oleh hal-hal yang telah diuraikan di atas.
ANALISIS PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS
Aset
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
2013
Jumlah
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha - neto
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Pajak dibayar dimuka - pajak
lainnya
Biaya dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
Total Aset Lancar
Pada tanggal 31 Desember
2012**)
∆(%)
Jumlah
2011**)
Jumlah
∆(%)
370.020
(54,76)
817.857
9,96
743.744
92.968
15.925
(1,01)
243,58
93.918
4.635
38,22
286,57
67.949
1.199
45.795
37.621
50
562.379
(43,38)
45,80
(45,03)
80.875
25.803
50
1.023.138
(33,53)
84,76
7,86
121.677
13.966
50
948.585
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi non-usaha
1.051
190,33
362
12,42
322
Investasi pada entitas asosiasi
11.595
52,35
7.611
*
Biaya dibayar dimuka jangka
panjang - setelah dikurangi
bagian lancar
125.400
(8,33)
136.800
(7,69)
148.200
Aset pajak tangguhan – neto
35.898
(9,49)
39.663
5,95
37.435
Aset tetap - neto
2.295.036
45,53
1.576.965
30,40
1.209.355
Uang muka
76.583
10,71
69.175
52,04
45.497
Aset takberwujud
36.792
152,48
14.572
116,52
6.730
Aset tidak lancar lain-lain
80.469
(47,01)
151.870
60,97
94.347
Total Aset Tidak Lancar
2.662.825
33,34
1.997.018
29,52
1.541.886
TOTAL ASET
3.225.204
6,79
3.020.156
21,27
2.490.471
Keterangan:
*) Tidak dapat dibandingkan.
**) Direklasiikasi dan disajikan kembali, lihat Catatan 30 dalam laporan keuangan yang dilampirkan dalam Prospektus ini – Bab
XVII
Perbandingan Aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dengan 31 Desember 2012
Aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.225.204 juta, meningkat
Rp205.048 juta atau 6,79% dibandingkan dengan aset pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar
Rp3.020.156 juta. Peningkatan Aset Perseroan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya aset tetap
bersih.
Kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp370.020 juta, menurun
Rp447.837 juta atau 54,76% dibandingkan dengan kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember
2012, yang terutama disebabkan oleh pembayaran pinjaman jangka panjang.
Piutang usaha – neto – pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp15.925 juta,
meningkat Rp11.290 juta atau 243,58% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2012, yang
disebabkan oleh pengembangan bisnis pada tahun 2013.
22
Pajak dibayar dimuka – pajak lainnya pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp45.795
juta, menurun Rp35.080 juta atau 43,38% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2012, yang
terutama disebabkan oleh penurunan pajak pertambahan nilai masukan yang sudah dikreditkan dengan
pajak pertambahan nilai keluaran selama tahun 2013.
Biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp37.621 juta, meningkat
Rp11.818 juta atau 45,80% dibandingkan dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2012 disebabkan
oleh sewa kantor dan pemeliharaan aset jaringan layanan titik kontrol.
Piutang pihak berelasi non-usaha pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.051 juta,
meningkat Rp689 juta atau 190,33% dibandingkan dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2012
disebabkan oleh uang muka kepada pihak berelasi.
Investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp11.595 juta,
meningkat Rp3.984 juta atau 52,35% dibandingkan dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2012,
yang disebabkan oleh penambahan investasi kepada IMTV.
Aset tetap – neto pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp2.295.036 juta, meningkat
Rp718.071 juta atau 45,53% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2012 sejalan
dengan pengembangan bisnis Perseroan pada tahun 2013. Sebesar 66% dari total perolehan aset
merupakan aset jaringan layanan titik kontrol.
Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp36.792 juta, meningkat Rp22.220
juta atau 152,48% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2012, yang terutama
disebabkan oleh pembelian dan pembaharuan software operasional Perseroan.
Aset tidak lancar lain-lain pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp80.469 juta, menurun
sebesar Rp71.401 juta atau 47,01% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2012, yang seluruhnya
disebabkan oleh pemakaian peralatan instalasi dan perangkat penunjang jaringan sehubungan dengan
pengembangan bisnis Perseroan di tahun 2013.
Perbandingan Aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 dengan 31 Desember 2011
Aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.020.156 juta, meningkat
Rp529.685 juta atau 21,27% dibandingkan dengan aset pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar
Rp2.490.471 juta. Peningkatan Aset Perseroan tersebut disebabkan oleh naiknya kas dan setara kas
akibat pengembangan bisnis serta meningkatnya aset tetap bersih dan aset tidak lancar lain-lain akibat
dari pembelian aset sehubungan dengan pengembangan bisnis Perseroan sejak pertengahan tahun
2011.
Piutang usaha – neto – pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp93.918 juta, meningkat
sebesar Rp25.969 juta atau 38,22% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2011.
Kenaikan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan Perseroan di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011.
Pajak dibayar dimuka – pajak lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp80.875 juta,
menurun Rp40.802 juta atau 33,53% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2011,
yang terutama disebabkan oleh penurunan pajak pertambahan nilai masukan yang sudah dikreditkan
dengan pajak pertambahan nilai keluaran selama tahun 2012.
Biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp25.803 juta, meningkat
Rp11.837 juta atau 84,76% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2011, yang terutama
disebabkan oleh meningkatnya jumlah biaya kepada pihak ketiga.
Uang muka pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp69.175 juta, meningkat Rp23.678 juta
atau 52,04% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2011, yang terutama disebabkan
oleh meningkatnya jumlah pembangunan jaringan Perseroan.
23
Aset tetap – neto pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.576.965 juta, meningkat
Rp367.610 juta atau 30,40% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2011, yang
terutama disebabkan oleh penambahan aset jaringan dan elektronik head-end.
Aset tidak lancar lain-lain pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp151.870 juta, meningkat
Rp57.523 juta atau 60,97% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2011, yang terutama disebabkan
oleh kenaikan peralatan instalasi dan perangkat penunjang jaringan yang belum siap digunakan.
Liabilitas
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
2013
Jumlah
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang non usaha
Beban akrual
Biaya langganan diterima dimuka
dan deposito pelanggan
Utang pajak
Pajak penghasilan
Pajak lainnya
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek
Bagian lancar dari pinjaman
jangka panjang
Total Liabilitas Jangka Pendek
Pada tanggal 31 Desember
2012**)
∆(%)
Jumlah
2011**)
Jumlah
∆(%)
109.521
69.232
2.025
118.727
88,08
117,21
(74,73)
111,27
58.231
31.873
8.013
56.196
70,56
854,28
738,18
346,89
34.141
3.340
956
12.575
32.859
10,88
29.634
10,95
26.710
24.539
6.332
(71,02)
27,28
84.669
4.975
68,32
68,02
50.301
2.961
15.810
(4,44)
16.545
18,18
14.000
81.393
460.438
405,39
50,35
16.105
306.241
6,63
91,30
15.103
160.087
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pinjaman jangka panjang-setelah
dikurangi bagian lancar
195,065
(62,75)
523.652
6,60
Liabilitas imbalan kerja jangka
panjang
50.633
51,76
33.364
56,78
Total Liabilitas Jangka Panjang
245.698
(55,89)
557.016
8,68
TOTAL LIABILITAS
706.136
(18,20)
863.257
28,35
Keterangan:
*) Tidak dapat dibandingkan.
**) Direklasiikasi, lihat Catatan 30 dalam laporan keuangan yang dilampirkan dalam Prospektus ini – Bab XVII
491.233
21.281
512.514
672.601
Perbandingan Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp706.136 juta menurun
Rp157.121 juta atau 18,20% dibandingkan dengan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar
Rp863.257 juta. Penurunan liabilitas Perseroan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya
pinjaman jangka panjang – setelah dikurangi bagian lancar dan utang pajak – pajak penghasilan dan
diimbangi oleh kenaikan dalam utang usaha dan beban akrual.
Utang usaha – pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp109.521 juta, meningkat
Rp51.290 juta atau 88,08% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2012, yang terutama
disebabkan oleh pembelian aset tetap untuk menunjang aset jaringan layanan titik kontrol.
Utang usaha – pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp69.232 juta, meningkat
Rp37.359 juta atau 117,21% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2012, yang terutama
disebabkan oleh pembelian aset tetap untuk menunjang operasional Perseroan.
24
Beban akrual pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp118.727 juta, meningkat Rp62.531
juta atau 111,27% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2012, yang terutama disebabkan
oleh peningkatan biaya pemrograman untuk menunjang bisnis Perseroan.
Utang pajak – pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp24.539 juta,
menurun Rp60.130 juta atau 71,02% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2012, yang
terutama disebabkan oleh pembayaran pajak penghasilan badan.
Pinjaman jangka panjang dan bagian lancar pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp276.458
juta, menurun Rp263.299 juta atau 48,78% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2012, yang
seluruhnya disebabkan oleh pelunasan pinjaman jangka panjang kepada PT First Media Tbk.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp50.633
juta, meningkat Rp17.269 juta atau 51,76% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2012, yang
terutama disebabkan oleh perubahan asumsi yang digunakan oleh aktuaris pada tahun 2013.
Perbandingan Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp863.257 juta meningkat
Rp190.656 juta atau 28,35% dibandingkan dengan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar
Rp672.601 juta. Peningkatan Liabilitas Perseroan tersebut disebabkan oleh meningkatnya utang usaha,
beban akrual, utang pajak dan pinjaman jangka panjang Perseroan.
Utang usaha – pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp58.231 juta, meningkat
Rp24.090 juta atau 70,56% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2011, yang terutama
disebabkan oleh pembelian aset tetap untuk menunjang aset jaringan layanan titik kontrol.
Utang usaha – pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp31.873 juta, meningkat
Rp28.533 juta atau 854,28% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2011, yang terutama
disebabkan oleh pembelian aset tetap untuk menunjang operasional Perseroan.
Beban akrual pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp56.196 juta, meningkat Rp43.621 juta
atau 346,89% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2011, yang terutama disebabkan oleh
peningkatan biaya pemrograman untuk menunjang bisnis Perseroan.
Utang pajak – pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp84.669 juta,
meningkat Rp34.368 juta atau 68,32% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2011, yang
terutama disebabkan oleh peningkatan pajak penghasilan badan.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp33.364
juta, meningkat Rp12.083 juta atau 56,78% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2011, yang
terutama disebabkan oleh penambahan karyawan.
Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
2013
Jumlah
Pada tanggal 31 Desember
2012**)
∆(%)
Jumlah
∆(%)
2011**)
Jumlah
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
304.265
304.265
304.265
Tambahan Modal Disetor - neto
1.431.054
(6,13)
1.524.438
1.524.438
Selisih nilai transaksi restrukturasi
Entitas Sepengendali
100,00
(93.384)
(93.384)
Saldo Laba
783.749
85,91
421.580
410,69
82.551
TOTAL EKUITAS
2.519.068
16,79
2.156.899
18,65
1.817.870
Keterangan
*) Tidak dapat dibandingkan.
**) Direklasiikasi dan disajikan kembali, lihat Catatan 30 dalam laporan keuangan yang dilampirkan dalam Prospektus ini – Bab XVII
25
Perbandingan Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp2.519.068 juta meningkat
Rp362.169 juta atau 16,79% dibandingkan dengan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar
Rp2.156.899 juta. Peningkatan Ekuitas Perseroan tersebut disebabkan peningkatan saldo laba
Perseroan.
Perbandingan Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.156.899 juta meningkat
Rp339.029 juta atau 18,65% dibandingkan dengan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar
Rp1.817.870 juta. Peningkatan Ekuitas Perseroan tersebut disebabkan oleh peningkatan saldo laba.
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas
(dalam jutaan Rupiah)
Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2013
2012
2011
741.603
701.195
247.098
(864.532)
(612.853)
(1.628.696)
Uraian
Arus kas neto diperoleh dari aktivitas operasi
Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
Arus kas neto (digunakan untuk)/ diperoleh dari
aktivitas pendanaan
(325.107)
(14.229)
2.113.012
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran
kepada pemasok dan karyawan, pembayaran pajak penghasilan badan, serta penerimaan bunga.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, penerimaan kas dari pelanggan Perseroan
berjumlah Rp1.657.486 juta, pembayaran kepada pemasok dan karyawan dan pajak penghasilan badan
berjumlah Rp940.215 juta, dan penerimaan bunga sebesar Rp24.332 juta. Setelah memperhitungkan
arus kas dari penerimaan bunga, arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi
berjumlah Rp741.603 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, penerimaan kas dari pelanggan Perseroan
berjumlah Rp1.239.694 juta, pembayaran kepada pemasok dan karyawan dan pajak penghasilan badan
berjumlah Rp576.913 juta, dan penerimaan bunga sebesar Rp38.414 juta. Setelah memperhitungkan
arus kas dari penerimaan bunga, arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi
berjumlah Rp701.195 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, penerimaan kas dari pelanggan Perseroan
berjumlah Rp562.133 juta, pembayaran kepada pemasok dan karyawan dan pajak penghasilan badan
berjumlah Rp328.967 juta, dan penerimaan bunga sebesar Rp13.932 juta. Setelah memperhitungkan
arus kas dari pendapatan bunga, arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi
berjumlah Rp247.098 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi terutama untuk perolehan aset tetap, penambahan
investasi pada entitas asosiasi, dan penerimaan dari penjualan aset tetap dan investasi entitas asosiasi.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas
investasi adalah Rp864.532 juta, yang terutama digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar
Rp856.465 juta.
26
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas
investasi adalah Rp612.853 juta, yang sebagian besar digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar
Rp604.353 juta.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas
investasi adalah Rp1.628.696 juta, yang terutama digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar
Rp1.629.326 juta.
Arus kas bersih (digunakan untuk) / diperoleh dari aktivitas pendanaan
Arus kas bersih (digunakan untuk) / diperoleh dari aktivitas pendanaan terdiri dari penerimaan dari
tambahan modal disetor, penerimaan dari pinjaman jangka panjang, pembayaran pinjaman jangka
panjang, dan pembayaran bunga.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan adalah Rp325.107 juta, yang terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman
jangka panjang sebesar Rp565.404 juta dan diimbangi oleh penerimaan dari pinjaman jangka panjang
sebesar Rp247.017 juta.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas
pendanaan adalah Rp14.229 juta, yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran pinjaman jangka
panjang sebesar Rp13.098 juta.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas
pendanaan adalah Rp2.113.012 juta, yang diperoleh dari penerimaan dari tambahan modal disetor
sebesar Rp1.627.703 juta dan penerimaan dari pinjaman jangka panjang sebesar Rp485.309 juta.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
Likuiditas
Pada tanggal 31 Desember
2013
2012
1,22
3,34
Uraian
Aset lancar/Liabilitas jangka pendek
2011
5,93
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek
dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan rasio lancar, yaitu
perbandingan aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek pada waktu tertentu dan merupakan indikator
kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset
lancar yang dimiliki.
Rasio Lancar Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan
2011 masing-masing sebesar 1,22x; 3,34x; dan 5,93x .
Selain perjanjian-perjanjian yang telah diungkapkan di Prospektus, tidak terdapat perjanjian material
lainnya yang menyebabkan peningkatan atau penurunan likuiditas.
Solvabilitas
Pada tanggal 31 Desember
2013
2012
0,28
0,40
0,22
0,29
Uraian
Total liabilitas / Total ekuitas
Total liabilitas / Total aset
27
2011
0,37
0,27
Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan
seluruh aset atau ekuitas. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut:
1.
2.
Total liabilitas dibagi dengan Total ekuitas (Solvabilitas Ekuitas)
Total liabilitas dibagi dengan Total aset (Solvabilitas Aset)
Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, 2012, dan 2011 masing-masing sebesar 0,28x; 0,40x; dan 0,37x. Sedangkan Solvabilitas Aset
Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 masingmasing sebesar 0,22x; 0,29x; dan 0,27x.
Imbal Hasil Aset (Return on Asset/ROA)
Uraian
Pada tanggal 31 Desember
2013
2012
11,23
11,23
ROA (%)
2011
5,96
Imbal hasil aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba tahun berjalan dari aset yang
dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil aset
Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 masing-masing sebesar
11,23%; 11,23%; dan 5,96%.
Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity/ROE)
Pada tanggal 31 Desember
2013
2012
14,38
15,72
Uraian
ROE (%)
2011
8,16
Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba tahun berjalan dari ekuitas
yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan total ekuitas.
Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012
dan 2011 masing-masing sebesar 14,38%; 15,72%; dan 8,16%.
4.
PERUBAHAN HARGA, VOLUME
PENDAPATAN PERSEROAN
DAN
JASA
LAYANAN
YANG
MEMPENGARUHI
Sebagian besar pendapatan Perseroan secara langsung dipengaruhi oleh pergerakan jumlah pelanggan
dan perubahan harga. Pergerakan jumlah pelanggan memiliki dampak yang lebih signiikan dibandingkan
dengan perubahan harga. Jasa layanan yang dirubah sewaktu-waktu dapat mempengaruhi jumlah
pelanggan, yang akan mengakibatkan perubahan pendapatan Perseroan.
Selama tiga tahun terakhir, dampak perubahan harga terhadap pendapatan dan laba tahun berjalan
masing-masing berkisar antara 8-10% dan 1-3%.
5.
MANAJEMEN RISIKO
Dalam pengelolaan risiko, Perseroan melakukan kegiatannya berdasarkan Tata Kelola Perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance) dimana Perseroan telah memiliki Komisaris Independen,
Direktur Independen, Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit serta menjalankan internal audit dengan
tim yang berpengalaman dan handal. Kewajiban dan tanggung jawab unit audit internal meliputi
monitoring, review, dan memberikan rekomendasi atas sistem, proses, dan pelaksanaan kegiatan di
masing-masing departemen sesuai dengan kebijakan, standar, dan prosedur operasional yang telah
ditetapkan oleh Perseroan.
28
Dalam menghadapi risiko-risiko utama seperti yang dijelaskan pada Bab VI mengenai Risiko Usaha,
Perseroan menerapkan manajemen risiko sebagai berikut:
1.
Untuk mengatasi risiko penghentian izin usaha, Perseroan dengan cermat dan dengan prinsip
kehati-hatian (prudent) melakukan kegiatan usahanya agar senantiasa selalu memperhatikan dan
patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh instansi-instansi yang
terkait. Untuk memperhatikan hal tersebut, Perseroan memiliki divisi legal yang kompeten dan
selalu mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan khususnya untuk industri yang
dijalani oleh Perseroan.
2.
Untuk mengatasi risiko pasokan Bandwidth, Perseroan melakukan diversiikasi pasokan internet
untuk menghindari terjadinya gangguan teknis pada kualitas Bandwidth yang disuplai oleh salah
satu pemasok.
3.
Untuk mengatasi risiko penghentian izin usaha FMTV dan penghentian Perjanjian dengan FMTV,
Perseroan senantiasa melakukan penelaahan secara seksama dalam proses perolehan syaratsyarat perjanjian dengan FMTV dan menjaga komitmen yang telah disepakati untuk menghindari
adanya penghentian perjanjian dengan FMTV.
4.
Untuk mengatasi risiko persaingan usaha, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya
berusaha untuk terus melakukan inovasi-inovasi dan pembaruan-pembaruan baik dari segi
teknologi dan kualitas maupun harga yang ditawarkan serta mengikuti perkembangan teknologi
yang dapat mendukung perluasan kegiatan usaha Perseroan. Perseroan juga telah melakukan
perluasan jaringan ke daerah-daerah yang belum terjangkau oleh jaringan kabel Perseroan.
5.
Untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar valuta asing, Perseroan melakukan pengawasan
luktuasi nilai tukar valuta asing secara konsisten dan berkelanjutan sehingga Perseroan dapat
melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan sesuai pada saat tersebut.
6.
Untuk mengatasi risiko perekonomian, Perseroan dengan cermat dan bijaksana akan terus
mengantisipasi perubahan-perubahan perekonomian yang diakibatkan oleh kondisi sosial politik,
baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan membuat kebijakan-kebijakan dan melakukan
tindakan apabila diperlukan untuk pengembangan usahanya dan meminimalkan dampak dari
kondisi eksternal yang tidak mendukung kegiatan usaha Perseroan.
7.
Untuk mengatasi risiko terhambatnya pembangunan/pengembangan jaringan kabel, Perseroan
telah mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan rencana jauh sebelumnya yang secara
umum berada dibawah pengawasan divisi network design. Perseroan telah mempersiapkan dana,
perizinan dan pasokan material yang dibutuhkan. Terealisasinya penyelesaian pembangunan
perluasan jaringan sangat tergantung oleh hal-hal tersebut.
8.
Untuk mengatasi risiko gangguan jaringan kabel, Perseroan telah melakukan upaya pembangunan
redundant link di masing-masing hub yang terletak di lokasi-lokasi strategis sehingga apabila terjadi
gangguan jaringan diantara hub, maka Bandwidth yang disuplai oleh Perseroan akan diambil alih
oleh redundant link yang lainnya. Dengan adanya redundant link ini, maka risiko putus koneksi
antar masing-masing hub dapat diminimalisasikan. Selain itu, pembangunan jaringan kabel bawah
tanah Perseroan, yang dilengkapi dengan lapisan pelindung yang memadai, dilakukan pada tingkat
kedalaman tertentu untuk menghindari risiko terpotongnya jaringan kabel tersebut.
9.
Untuk mengantisipasi risiko kegagalan klaim asuransi, Perseroan dalam memilih perusahaan
asuransinya yang memiliki jejak rekam yang mapan. Selain itu Perseroan selalu melakukan
penelahaan secara seksama atas kemampuan perusahaan asuransi dalam pengelolaan dan
pengoperasian kegiatan usahanya, kemampuan inansial, serta selalu menelaah syarat-syarat
perjanjian asuransinya untuk menghindari kemungkinan adanya kegagalan klaim asuransi tersebut.
29
10. Untuk mengantisipasi risiko kredit, Perseroan mengelola risiko kredit dari kas di bank dan deposito
berjangka dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat untuk setiap
individu bank. Perseroan juga senantiasa menempatkan kas di bank dan deposito bank jangka
pendek pada bank domestik dengan reputasi tinggi.
30
VI. RISIKO USAHA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Pelaksanaan
kegiatan usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha
Perseroan. Semua risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum telah disusun berdasarkan
bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan penyusunan tingkat
risiko tersebut dimulai dari risiko utama Perseroan, yaitu sebagai berikut:
1.
Risiko Penghentian Izin Usaha
Kegiatan usaha Perseroan adalah menyelenggarakan jaringan tetap berbasis kabel, jasa multimedia,
dan jasa internet, dimana kegiatan-kegiatan tersebut diatur secara ketat oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. Perseroan menjalankan kegiatan usaha berdasarkan peraturan tersebut
melalui izin-izin yang diberikan. Peraturan-peraturan yang kerapkali berubah mengakibatkan perlunya
penyesuaian izin-izin yang telah diperoleh.
Dalam hal Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan dalam izin-izin yang diberikan, melakukan
kegiatan usaha yang tidak sesuai atau dianggap melanggar izin/peraturan perundangan yang berlaku
oleh instansi pemerintah yang berwenang termasuk pemenuhan atas pembatasan kepemilikan investor
asing dalam kegiatan usahanya, maka izin-izin Perseroan dapat sewaktu-waktu dihentikan dan/atau
dicabut. Apabila hal ini terjadi, dapat mempengaruhi kinerja Perseroan sehingga dapat mempengaruhi
tingkat pendapatan, kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja dan prospek Perseroan.
2.
Risiko Pasokan Bandwidth
Dalam usahanya memberikan pelayanan jasa internet kepada pelanggan, Perseroan bergantung pada
pasokan dan kualitas Bandwidth yang disuplai oleh pemasok. Apabila terjadi gangguan teknis pada
kualitas Bandwidth yang disuplai oleh pemasok, maka hal tersebut dapat berdampak pada pelanggan
yang tentunya apabila berkepanjangan akan dapat mempengaruhi kinerja Perseroan sehingga dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan, kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja dan prospek Perseroan.
3.
Risiko Penghentian Izin Usaha FMTV dan Penghentian Perjanjian dengan FMTV
Kerjasama Perseroan dengan FMTV sehubungan dengan penyediaan jasa televisi berlangganan
bergantung kepada keberlakuan izin usaha penyiaran yang dimiliki oleh FMTV serta keberlakuan
perjanjian dengan FMTV terkait kerjasama tersebut. Dengan demikian, izin usaha FMTV dan perjanjian
dengan FMTV akan mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan dan kinerja Perseroan.
4.
Risiko Persaingan Usaha
Untuk kegiatan usaha Internet, pada saat ini Perseroan menghadapi persaingan dari kompetitor lain,
baik berbasis kabel maupun wireless. Kemajuan teknologi yang belakangan ini semakin pesat terutama
yang menyangkut teknologi internet dan paket-paket yang ditawarkan oleh pesaing akan semakin
meningkatkan persaingan usaha dimana masing-masing pemain diharapkan dapat tetap meningkatkan
kualitas layanan yang ditawarkan seperti misalnya kecepatan data transmisi, stabilitas sambungan
yang konstan dan tentunya dengan harga yang kompetitif.
Dengan demikian hal-hal tersebut dapat memberikan tekanan terhadap tarif, kualitas layanan internet
dan kemampuan memperluas jaringan sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan, kegiatan usaha,
kondisi keuangan, kinerja dan prospek Perseroan.
31
5.
Risiko Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
Seluruh pendapatan Perseroan dalam denominasi Rupiah. Sekitar 90% dari biaya pasokan Bandwidth
dalam valuta asing. Sedangkan sekitar 70% dari biaya investasi dalam valuta asing. Hal ini menimbulkan
risiko dampak perubahan nilai tukar valuta asing yang dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
Perseroan, terlebih lagi bila Perseroan tidak melakukan perjanjian lindung nilai (hedging). Perubahan
nilai tukar valuta asing ini akan berpengaruh terhadap pengeluaran dan arus kas, kemampuan
pembelanjaan modal dan laba bersih Perseroan.
6.
Risiko Perekonomian
Seluruh pendapatan Perseroan dihasilkan di Indonesia, sehingga kinerja Perseroan sangat bergantung
dengan kondisi perekonomian Indonesia. Risiko perekonomian timbul karena perubahan dalam
bidang iskal dan moneter, perubahan politik dan kondisi sosial, karena kegiatan usaha Perseroan
sangat dipengaruhi oleh pendapatan per kapita. Mengingat produk Perseroan bersifat hiburan yang
bukan merupakan kebutuhan primer, penurunan pendapatan per kapita masyarakat akan berdampak
langsung pada penggunaan produk Perseroan sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat
pendapatan, kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja dan prospek Perseroan.
7.
Risiko Terhambatnya Pembangunan/Pengembangan Jaringan Kabel
Pembangunan konstruksi jaringan kabel menentukan banyaknya jumlah pelanggan dan kualitas jasa
internet. Perseroan mempunyai rencana memperluas pembangunan jaringan di tahun-tahun mendatang
yang membutuhkan kecukupan dana, perizinan dan pasokan material. Terhambat dan/atau tidak
terealisasinya penyelesaian pembangunan perluasan jaringan sangat tergantung oleh hal-hal tersebut.
Selain itu penggalian pada lokasi-lokasi tertentu terutama pada kota Jakarta dan daerah-daerah
strategis juga menjadi faktor yang menghambat pembangunan jaringan. Hal ini merupakan risiko yang
berdampak negatif untuk menarik pelanggan baru ditahun-tahun mendatang, meminimalkan churn rate
maupun untuk mempertahankan pelanggan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kegiatan usaha,
kondisi keuangan, kinerja dan prospek Perseroan.
8.
Risiko Gangguan Jaringan Kabel
Kegiatan usaha utama Perseroan sangat tergantung dengan jaringan kabel yang terentang ribuan
kilometer di daerah yang bebas. Jaringan kabel tersebut dapat mengalami gangguan seperti pencurian,
pemotongan, kebakaran, robohnya tiang tumpuan dan bencana alam. Hal-hal tersebut dapat menurunkan
kualitas pelayanan Perseroan, meningkatkan churn rate, memberikan dampak negatif untuk menarik
pelanggan baru maupun untuk mempertahankan pelanggan, yang pada akhirnya dapat berdampak
negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja dan prospek Perseroan.
9.
Risiko Kegagalan Klaim Asuransi
Perseroan memiliki polis asuransi dimana Perseroan percaya polis tersebut cukup untuk menutupi
kerugian-kerugian yang terjadi. Perseroan juga telah bersikap hati-hati dalam memilih perusahaan
asuransi. Namun demikian, risiko kegagalan klaim asuransi tetap ada. Apabila terjadi kegagalan klaim
atau tidak memiliki perlindungan yang memadai, kejadian-kejadian tersebut dapat berdampak negatif
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja dan prospek Perseroan.
10. Risiko Kredit
Risiko kredit timbul terutama dari kas di bank, deposito berjangka, dan piutang usaha. Nilai tercatat pada
aset keuangan di laporan posisi keuangan Perseroan menunjukkan eksposur risiko kredit maksimum.
Perseroan mengelola risiko kredit dari kas di bank dan deposito berjangka dengan memonitor reputasi,
peringkat kredit dan membatasi risiko agregat untuk setiap individu bank. Kas di bank dan deposito bank
jangka pendek ditempatkan pada bank domestik dengan reputasi tinggi. Sehubungan dengan risiko
kredit piutang usaha, Perseroan menentukan persyaratan umum dan kondisi fasilitas kredit kepada
pelanggan. Perseroan juga memiliki kebijakan kredit di mana setiap pelanggan korporasi baru dianalisa
32
secara individual untuk kemampuan kredit mereka sebelum Perseroan melakukan penawaran standar
dan kondisi pembayaran.
Risiko Atas Kepemilikan Saham Perseroan
1.
Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum
Terdapat risiko terkait tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum ini, mengingat
jumlah saham yang ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar. Selanjutnya, terdapat kemungkinan
saham Perseroan akan menjadi tidak likuid perdagangannya. Dengan demikian, Perseroan tidak dapat
memprediksi apakah pasar dari saham Perseroan akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan
terjaga.
Walaupun Pernyataan Pendaftaran Perseroan telah memperoleh Pernyataan Efektif, saham Perseroan
tidak langsung dicatatkan di BEI setelah Tanggal Penjatahan untuk Penawaran Umum di Indonesia.
Selama periode tersebut, pembeli saham akan terekspos terhadap pergerakan harga saham tanpa
memiliki kemampuan untuk menjual saham yang telah dibeli melalui BEI.
2.
Risiko Harga Saham yang Dapat Berluktuasi
Harga Penawaran saham setelah Penawaran Umum dapat berluktuasi dan mungkin diperdagangkan
pada harga yang secara signiikan berada di bawah harga Penawaran Umum dan tidak menarik,
tergantung dari banyak faktor antara lain:
•
•
•
•
•
•
•
•
Prospek usaha dan kegiatan operasional Perseroan dan industri penyelenggaraan jaringan tetap
berbasis kabel, industri penyelenggaraan jasa multimedia, industri jasa akses internet serta industri
jasa konsultasi manajemen bisnis secara umum;
perbedaan antara hasil kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perseroan yang sebenarnya
dibandingkan dengan perkiraan para investor dan analis;
perubahan dalam rekomendasi atau persepsi para analis pada Perseroan atau Indonesia;
adanya akuisisi, kerjasama strategis, joint venture atau divestasi yang signiikan;
perubahan pada kondisi ekonomi, sosial, politik atau pasar di Indonesia;
keterlibatan dalam litigasi;
perubahan harga efek bersifat ekuitas dari perusahaan-perusahaan asing (terutama di Asia) di
pasar berkembang; dan
luktuasi harga pasar saham pada umumnya.
Saham-saham Perseroan dapat diperdagangkan pada harga-harga yang secara signiikan berada di
bawah Harga Penawaran.
3.
Risiko Penjualan Saham di Masa Datang dapat Mempengaruhi Harga Pasar Saham Perseroan
Penjualan saham Perseroan di masa datang dalam jumlah besar, atau persepsi bahwa penjualan tersebut
dapat terjadi, dapat berdampak negatif terhadap harga saham Perseroan atau kemampuan Perseroan
untuk meningkatkan modal melalui penawaran saham baru atau produk equity linked securities lainnya
dan dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memperoleh tambahan modal.
4.
Risiko Kemampuan Perseroan Membayar Dividen di Masa Depan akan Bergantung pada
Laba Ditahan, Kondisi Keuangan, Arus Kas dan Kebutuhan Modal Kerja di Masa Depan
Perseroan memiliki kebijakan untuk membayar dividen dan bermaksud melakukan hal tersebut mulai
tahun 2014 dan seterusnya. Namun, jumlah dividen yang dibayarkan Perseroan di masa depan, apabila
ada, akan bergantung pada laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja serta
belanja modal Perseroan, komitmen kontrak dan biaya terkait dengan ekspansi Perseroan. Perseroan
mungkin mendapatkan perjanjian keuangan di masa depan yang dapat membatasi lebih lanjut
kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen, dan Perseroan dapat mengalami pengeluaran atau
kewajiban yang dapat mengurangi atau menghilangkan ketersediaan kas untuk pembagian dividen.
33
Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada
Perseroan, yang pada akhirnya dapat berdampak merugikan pada kondisi keuangan atau hasil operasi
Perseroan dan juga kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham.
5.
Risiko Investor Tunduk pada Beberapa Pembatasan Hak Pemegang Saham Minoritas
Kewajiban pemegang saham mayoritas, Dewan Komisaris, dan Direksi terkait pemegang saham
minoritas berdasarkan UUPT lebih terbatas dibanding dengan kewajiban tersebut berdasarkan hukum
di beberapa negara lain (Sumber: Rafael La Porta, et al, Investor Protection and Corporate Governance,
Journal of Financial Economics 58 tahun 2000; dan http://prasetya.ub.ac.id, 22 Januari 2010). Akibatnya,
pemegang saham minoritas berdasarkan UUPT saat ini mungkin tidak dapat melindungi kepemilikannya
seperti yang berlaku di beberapa negara lain. Prinsip hukum korporasi terkait masalah seperti keabsahan
tindakan Perseroan, prinsip kehati-hatian (iduciary duties) Direksi dan Dewan Komisaris, keabsahan
tindakan pemegang saham pengendali, serta hak pemegang saham minoritas diatur oleh UUPT dan
peraturan pelaksanaannya, Peraturan OJK, Peraturan BEI dan Anggaran Dasar Perseroan.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko-risiko material yang dihadapi oleh
Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dalam Prospektus.
34
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting dan relevan setelah tanggal Laporan Auditor Independen yaitu tanggal 16
April 2014 atas laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2013 yang perlu diungkapkan dalam
Prospektus ini, yang telah diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM
International), berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
(“IAPI”). Di dalam laporan mereka tertanggal 16 April 2014 dan ditandatangani oleh Didik Wahyudianto,
yang dilampirkan di dalam Prospektus ini, dengan opini tanpa modiikasian dengan paragraf penjelasan
atas penerbitan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 sehubungan dengan pernyataan pendaftaran yang telah disampaikan Perusahaan
dalam rangka penawaran umum perdana saham, kecuali:
RUPS Perseroan tanggal 25 April 2014, yang risalahnya dibuat oleh notaris Rini Yulianti, S.H. dengan akta
No. 23, untuk pembagian dividen inal dengan nilai Rp13,81 per saham atau sebesar Rp42.018.987.993
(“RUPS Dividen”), yang akan dibayar paling lambat 10 hari kerja sejak tanggal efektif RUPS Dividen,
yaitu tanggal 9 Mei 2014, kepada para pemegang saham Perseroan yang terdaftar pada tanggal
1 Februari 2014. Dividen tersebut telah dibayarkan kepada para pemegang saham Perseroan pada
tanggal 8 Mei 2014.
35
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
1.
Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan pertama kali didirikan dengan nama PT Seruling Indah Permai didirikan berdasarkan Akta
Pendirian perseroan terbatas PT Seruling Indah Permai No. 93 tanggal 14 Maret 1996, dibuat di hadapan
Dr. Misahardi Wilamarta S.H., M.H., M.Kn, LL.M, Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan
Akta No. 304 tanggal 26 Juli 1996, dibuat di hadapan Yuliandi Ermawanto, S.H., Notaris pengganti
Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-8324 HT.01.01.Th.96,
tanggal 7 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP
No. 09851633872 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 163/BH.09.05/
XI/96 tanggal 4 Nopember 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 96 tanggal 29 Nopember 1996, Tambahan No. 9456 (“Akta Pendirian”).
Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali pengubahan yang
sebagaimana dimuat dalam akta-akta sebagai berikut:
a.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 35 tanggal
28 Maret 2000, dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya antara lain
sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas: (i) pengubahan nama
Perseroan dari semula “PT Seruling Indah Permai” menjadi “PT Link Net”, (ii) pengubahan maksud
dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, (iii) peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan
modal disetor Perseroan serta pengubahan nilai nominal masing-masing saham dalam Perseroan,
(iv) pengubahan ketentuan pasal 11 Anggaran Dasar Perseroan terkait tugas dan wewenang Direksi
Perseroan dan pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan terkait kuorum, hak suara dan keputusan
rapat dan (v) pernyataan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. C-9118 HT.01.04.TH.2000 tanggal 20 April 2000, telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090316430472 di Kantor Pendaftaran Perusahaan
Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 793/RUB.09.03/VIII/2000 tanggal 14 Agustus 2000, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 tanggal 20 Oktober 2000, Tambahan
No. 6296;
b.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 14 tanggal
27 Oktober 2000, dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya antara lain
sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas pengubahan pasal 10
Anggaran Dasar Perseroan terkait Direksi, pasal 11 Anggaran Dasar terkait tugas dan wewenang
Direksi dan pasal 13 Anggaran Dasar Perseroan terkait Komisaris, yang telah memperoleh Surat
Penerimaan dan Pencatatan No. C-9142 HT.01.04.TH.2001 tanggal 13 September 2001, telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090316430472 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 1210/RUB 09.03/X/2003 tanggal 3
Oktober 2003 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 20 tanggal 9
Maret 2010, Tambahan No. 140;
c.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 47 tanggal
30 Desember 2005, dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya antara
lain sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas peningkatan modal
dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan, yang telah memperoleh persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-13795 HT.01.04.TH.2006 tanggal 12 Mei 2006
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090317230472
di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 1271/VIII/2008 tanggal 21
Agustus 2008;
36
d.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 29 tanggal 27 Nopember 2008, dibuat di hadapan Lindasari
Bachroem, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya antara lain sehubungan dengan persetujuan para
pemegang saham Perseroan atas pengubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk
disesuaikan dengan UUPT, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-99920.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0125673.AH.01.09.Tahun
2008 tanggal 24 Desember 2008;
e.
Akta Pernyataan Persetujuan Tertulis Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 26 tanggal 30 Juni 2010, dibuat di hadapan Andi Gustar, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang isinya antara lain sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham
Perseroan atas: peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan
dan penurunan nilai nominal masing-masing saham dalam Perseroan, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-36217.AH.01.02.Tahun
2010 tanggal 21 Juli 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No.
AHU-0054626.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 21 Juli 2010;
f.
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham No. 6
tanggal 3 Nopember 2010, dibuat di hadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di Kota Tangerang,
yang isinya antara lain sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan, yang telah diterima dan dicatat
dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-28120
tanggal 4 Nopember 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No.
AHU-0080081.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 4 Nopember 2010;
g.
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 171 tanggal 16 Juni 2011, dibuat di hadapan
Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya antara lain sehubungan dengan persetujuan
para pemegang saham Perseroan atas perubahan status Perseroan menjadi Perusahaan
Penanaman Modal Asing dan pengubahan Anggaran Dasar Perseroan secara keseluruhan
sehubungan dengan kesepakatan antar pemegang saham antara FM dan ALD, yang telah: (i)
memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-32017.
AH.01.02.Tahun 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No.
AHU-0051788.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 27 Juni 2011, (ii) diterima dan dicatat dalam database
Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-19974 tanggal 28 Juni 2011 dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0052280.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 28 Juni
2011 dan (iii) diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-19975
tanggal 28 Juni 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU0052281.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 28 Juni 2011;
h.
Akta Pernyataan Persetujuan Tertulis Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Perseroan No. 86 tanggal 27 Juli 2012, dibuat di hadapan Charles
Hermawan, S.H., Notaris di Kota Tangerang, yang isinya antara lain sehubungan dengan persetujuan
para pemegang saham Perseroan atas pengubahan ketentuan pasal 11 ayat (2) Anggaran Dasar
Perseroan terkait dengan Direksi, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum
Kemenkumham berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-30562 tanggal 15 Agustus 2012 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0075187.AH.01.09.Tahun
2012 tanggal 15 Agustus 2012;
i.
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 32 tanggal 30 Mei 2013, dibuat
di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur, yang isinya antara lain sehubungan
dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas: (i) rencana Perseroan untuk
melakukan Penawaran Umum dan mencatatkan saham-saham Perseroan pada BEI termasuk
Saham Divestasi, (ii) pengubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan
terbuka dan pengubahan nama Perseroan menjadi “PT Link Net, Tbk.” dan (iii) pengubahan seluruh
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1, yang telah
37
(i) memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-29630.
AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 31 Mei 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai
UUPT dengan No. AHU-0051086.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 31 Mei 2013, (ii) telah diterima dan
dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-21751 tanggal 3 Juni 2013
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0051675.AH.01.09.
Tahun 2013 tanggal 3 Juni 2013 dan (iii) telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi
Badan Hukum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat No.AHU-AH.01.10-21752 tanggal 3 Juni 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No.AHU-0051676.01.09.Tahun 2013 tanggal 3 Juni 2013 (“Akta No. 32”);
j.
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 10 tanggal 11 September
2013, dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur, yang isinya antara lain
sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan untuk penghapusan Pasal
16 ayat 3.c dan penambahan 1 (satu) ayat baru setelah ayat 3 pada Pasal 22 Anggaran Dasar
Perseroan, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHUAH.01.10-38861 tanggal 17 September 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai
UUPT dengan No. AHU-0087516.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 17 September 2013 (“Akta No.
10”);
k.
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 35 tanggal 26 September
2013, dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur, yang isinya antara lain
sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas: (i) pengubahan kembali
status Perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup dan pengubahan nama
Perseroan menjadi “PT Link Net” dan (ii) pengubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan
untuk disesuaikan dengan Anggaran Dasar perseroan tertutup, yang telah (i) memperoleh
persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-52507.AH.01.02.Tahun
2013 tanggal 17 Oktober 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan
No. AHU-0094989.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 17 Oktober 2013, (ii) telah diterima dan dicatat
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.10-43217 tanggal 22 Oktober 2013 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0096375.AH.01.09.tahun 2013 tanggal 22 Oktober
2013, (iii) telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementrian Hukum
dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.10-43218 tanggal
22 Oktober 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0096376.01.09.Tahun
2013 tanggal 22 Oktober 2013 (“Akta No. 35”);
l.
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 16 tanggal 30 Oktober 2013,
dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur, yang isinya antara lain sehubungan
dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas: (i) pengubahan status Perseroan dari
perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dan pengubahan nama perseroan menjadi “PT
Link Net, Tbk.”, dan (ii) pengubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan
dengan Peraturan No. IX.J.1. Pengubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut: (i) memperoleh
persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55842.AH.01.02.Tahun 2013
tanggal 1 Nopember 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No.
AHU-0101823.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 1 Nopember 2013, (ii) diterima dan dicatat dalam
database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-46869 tanggal 6
Nopember 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU0103438.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 6 Nopember 2013 dan (iii) didaftarkan dalam database
Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.10-46870 tanggal 6 Nopember
2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0103439.01.09.Tahun 2013 tanggal 6
Nopember 2013 (“Akta No. 16”);
38
m. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham No. 9 tanggal 30 Januari 2014 dibuat
di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur, yang isinya antara lain sehubungan
dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas: (i) pengubahan kembali status
Perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup dan pengubahan nama Perseroan
menjadi “PT Link Net.”, (ii) menegaskan kembali susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan dan (ii) pengubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan
dengan Anggaran Dasar perseroan tertutup. Pengubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut:
(i) memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan surat No. AHU-05023.AH.01.02.Tahun
2014 tanggal 6 Pebruari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0008493.
AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 6 Pebruari 2014, (ii) diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum
Kemenkumham berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-04052 tanggal 11 Pebruari 2014 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0009859.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 11 Pebruari
2014 dan (iii) diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Kemenkumhan berdasarkan Surat
No.AHU-AH.01.10.04053 tanggal 11 Pebruari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No. AHU-0009860.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 11 Pebruari 2014. (“Akta No. 9”);
n.
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 7 tanggal 25 Pebruari 2014 dibuat
dihadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur, yang isinya antara lain sehubungan
dengan persetujuan pemegang saham Perseroan atas: (i) pengubahan status Perseroan dari
perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dan pengubahan nama perseroan menjadi “PT
Link Net, Tbk.”, (ii) pengubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan
dengan Peraturan No. IX.J.1, (iii) menegaskan kembali persetujuan atas pengalihan 458.248.814
(empat ratus lima puluh delapan juta dua ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus empat
belas) saham milik FM kepada ALD (iv) menegaskan kembali susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan. Pengubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut: (i) memperoleh persetujuan
dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-08381.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal
27 Pebruari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU0015443.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 27 Pebruari 2014, (ii) diterima dan dicatat dalam database
Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-07299 tanggal 28 Pebruari
2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0016010.
AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 28 Pebruari 2014 dan (iii) didaftarkan dalam database Sisminbakum
Kemenkumham berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-07300 tanggal 28 Pebruari 2014 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0016011.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 28 Pebruari
2014. (“Akta No. 7”); dan
o.
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 16 tanggal 11 April 2014,
dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta Timur, yang isinya sehubungan dengan: (i)
pengubahan Pasal 15 Ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, (ii) pengubahan Pasal 18 Ayat 3 Anggaran
Dasar Perseroan (iii) penambahan 1 (satu) ayat setelah ayat 9 (sembilan) pada Pasal 18 Anggaran
Dasar Perseroan (iv) mengangkat Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku
2016 (dua ribu enam belas). Akta mana telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum
Kemenkumham berdasarkan Surat No. AHU-00408.40.21.2014 tanggal 14 April 2014, telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-00408.40.21.2014
tanggal 14 April 2014 dan telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Kemenkumham
berdasarkan Surat No. AHU-02233.40.22.2014 tanggal 14 April 2014, telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-02233.40.22.2014 tanggal 14 April 2014
(“Akta No. 16/2014”).
Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 7 disebutkan
bahwa maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
a.
Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah berusaha dalam bidang penyelenggaraan tetap berbasis
kabel, penyelenggaraan jasa multimedia, jasa akses internet (internet service provider), jasa nilai
tambah teleponi serta jasa konsultasi manajemen bisnis.
39
b.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha
sebagai berikut:
-
Kegiatan Usaha Utama:
menjalankan usaha dalam bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel,
penyelenggaraan jasa multimedia dan jasa akses internet (internet service provider).
-
Kegiatan Usaha Penunjang:
jasa konsultasi bisnis yang meliputi perencanaan dan pembuatan design dalam rangka
pengembangan manajemen bisnis, serta penyediaan dan/atau pengelolaan pusat layanan
informasi (call center).
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan saat ini adalah melakukan kegiatan usaha sebagai
penyedia jasa layanan internet broadband berkecepatan tinggi di Indonesia (dikenal dengan nama label
usaha FastNet), bekerjasama dengan FMTV dalam menyediakan Jasa Televisi Berlangganan (dikenal
dengan nama label usaha HomeCable), dan jasa komunikasi data (dikenal dengan nama label usaha
DataComm).
Dokumen Perizinan Perseroan
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki izin-izin / identitas selaku badan
hukum dalam menjalankan kegiatan usahanya, yang antara lain sebagai berikut:
No
Jenis Izin dan Tanggal Terbit
Masa Berlaku
1.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”) No. 258/1/P/I/ Berlaku sampai dengan 27
PMA/2011 tanggal 27 April 2011.
April 2016.
2.
sampai
jangka
Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service Berlaku
Provider) berdasarkan Keputusan No. 176/DIRJEN/2009 waktu yang tidak terbatas,
akan dievaluasi setiap tahun
tanggal 27 Juli 2009.
dan akan dilakukan evaluasi
Sehubungan dengan izin tersebut di atas, Perseroan telah secara menyeluruh setiap 5
melaporkan rencana perubahan susunan kepemilikan saham (lima) tahun
dalam rangka Penawaran Umum kepada Direktur Jenderal
Pos dan Telekomunikasi.
Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Berlaku untuk jangka waktu
Packet Switched berdasarkan Keputusan No. 246/KEP/M. yang tidak terbatas, dapat
KOMINFO/06/2011 tanggal 27 Juni 2011.
dilakukan evaluasi setiap
tahun dan evaluasi secara
Sehubungan dengan izin tersebut di atas, Perseroan telah menyeluruh setiap 5 tahun.
melaporkan rencana perubahan susunan kepemilikan saham
dalam rangka Penawaran Umum kepada Menteri Komunikasi
dan Informatika.
Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup berdasarkan Berlaku untuk jangka waktu
Keputusan No. 312 tanggal 24 Maret 2014.
yang tidak terbatas, dapat
dilakukan evaluasi setiap
Sehubungan dengan izin tersebut di atas, Perseroan telah tahun dan evaluasi secara
melaporkan rencana perubahan susunan kepemilikan saham menyeluruh setiap 5 tahun.
dalam rangka Penawaran Umum kepada Menteri Komunikasi
dan Informatika.
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) Kantor Pusat Berlaku sampai dengan
No. 3185/1.824/2013 tanggal 18 Oktober 2013.
tanggal 18 Oktober 2014.
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) Kantor Berlaku sampai dengan
Operasional Tangerang No. 503/750- Ekbang tanggal 22 tanggal 22 Oktober 2014.
Oktober 2013.
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) Kantor Berlaku sampai dengan
Operasional Surabaya No.503/78/436.11.6.4/2013.
tanggal
tanggal 24 Juni
2014.
3.
4.
5.
6.
7.
40
Instansi berwenang yang
menerbitkan
Deputi Bidang Pelayanan
Penanaman Modal a.n
Kepala BKPM
Direktur
Telekomunikasi
a.n
Direktur
Jenderal
Pos dan Telekomunikasi,
Kementerian Komunikasi
dan Informatika
Menteri Komunikasi dan
Informatika
Menteri Komunikasi dan
Informatika
Lurah Kuningan Timur
Camat
Cibodas,
Tangerang
Kota
Lurah
Gubeng,
Surabaya
Kota
Kejadian Penting yang Terjadi pada Perseroan dan Dampaknya bagi Perseroan
Pada tahun 2011, sesuai dalam Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham yang dilakukan
oleh FM dan diumumkan dalam surat kabar Investor Daily dan Suara Pembaruan pada tanggal 8 April
2011 serta dalam Tambahan dan/atau Perbaikan Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham
yang dilakukan oleh FM dan diumumkan dalam surat kabar Investor Daily dan Suara Pembaruan pada
tanggal 6 Mei 2011 (“Keterbukaan Informasi kepada Pemegang Saham”), ALD yang merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dan secara tidak langsung dimiliki oleh CVC Capital
Partners Asia Paciic III, L.P., CVC Capital Partners Asia Paciic III Parallel Fund – A, L.P., dan CVC
Strategic Co-Investment I L.P., melakukan penyertaan di Perseroan sebesar Rp1.627.703 juta. Dengan
adanya penambahan modal tersebut, Perseroan membeli sejumlah aset dari FM yang digunakan untuk
pengembangan bisnis Perseroan di wilayah Jabodetabek, Surabaya dan Bali.
2.
Perkembangan Permodalan Dan Kepemilikan Saham Perseroan
Berikut merupakan perkembangan struktur dan kepemilikan saham sejak didirikannya sampai dengan
tanggal Prospektus ini diterbitkan:
Tahun 1996
a.
Berdasarkan Akta Pendirian perseroan terbatas PT Seruling Indah Permai No. 93, tanggal
14 Maret 1996, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana
diubah berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 304 tanggal 26 Juli 1996, dibuat di
hadapan Yuliandi Ermawanto, S.H., pengganti Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta
Pendirian”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat pendirian
adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Ace Suhaedi Madsupi
Chaeruddin
Bambang Wiwoho
Marah Sakti Siregar
Syafrizal Dahlan
Rohmad
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
700
700.000.000
25
25
25
25
25
50
175
525
25.000.000
25.000.000
25.000.000
25.000.000
25.000.000
50.000.000
175.000.000
525.000.000
%
14,29
14,29
14,29
14,29
14,29
28,55
100,00
-
Bahwa penyetoran modal sebesar Rp175.000.000 (seratus tujuh puluh lima juta Rupiah) telah
dilakukan dengan setoran tunai ke dalam Kas Perseroan oleh masing-masing pemegang saham
pendiri Perseroan sebagaimana ternyata dalam Akta Pendirian Perseroan.
b.
Berdasarkan Notulen Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tertanggal 6 Nopember
1996, dibuat di bawah tangan, yang disimpan dalam Akta Penyimpanan Surat No. 8 tanggal 12
Nopember 1996, dibuat oleh Koesbiono Sarmanhadi, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang
saham Perseroan menyetujui hibah atas masing-masing: (i) sebanyak 4 (empat) saham dalam
Perseroan milik Rohmad kepada Yayasan Pendidikan Teknik Indonesia, (ii) sebanyak 1 (satu) saham
dalam Perseroan milik Ace Suhaedi Madsupi kepada Yayasan Pendidikan Teknik Indonesia, (iii)
sebanyak 1 (satu) saham dalam Perseroan milik Marah Sakti Siregar kepada Yayasan Pendidikan
Teknik Indonesia dan (iv) sebanyak 3 (tiga) saham dalam Perseroan milik Chaeruddin kepada
Yayasan Pendidikan Teknik Indonesia.
41
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Ace Suhaedi Madsupi
Chaeruddin
Bambang Wiwoho
Marah Sakti Siregar
Syafrizal Dahlan
Rohmad
Yayasan Pendidikan Teknik Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
700
700.000.000
24
22
25
24
25
46
9
175
525
24.000.000
22.000.000
25.000.000
24.000.000
25.000.000
46.000.000
9.000.000
175.000.000
525.000.000
%
13,71
12,57
14,29
13,71
14,29
26,29
5,14
100,00
-
Tahun 1998
a.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 71 tanggal 18 Juni 1998, dibuat
di hadapan Linawati, S.H., pengganti dari Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, para
pemegang saham Perseroan telah menyetujui
pengeluaran saham baru dari portepel
sebanyak 5 (lima) saham yang diambil bagian dan disetor penuh oleh Rohmad.
Selanjutnya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi
sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Ace Suhaedi Madsupi
Chaeruddin
Bambang Wiwoho
Marah Sakti Siregar
Syafrizal Dahlan
Rohmad
Yayasan Pendidikan Teknik Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
700
700.000.000
24
22
25
24
25
51
9
180
520
24.000.000
22.000.000
25.000.000
24.000.000
25.000.000
51.000.000
9.000.000
180.000.000
520.000.000
%
13,33
12,22
13,89
13,33
13,89
28,34
5,00
100,00
-
Bahwa penyetoran modal sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta Rupiah) telah dilakukan dengan
setoran tunai ke dalam Kas Perseroan oleh Rohmad.
b.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 72 tanggal 18 Juni 1998, dibuat
di hadapan Linawati, S.H., pengganti dari Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, para
pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan dan pengalihan atas masing-masing:
i. sebanyak 51 (lima puluh satu) saham dalam Perseroan milik Rohmad kepada PT Primasarana
Mulia;
ii. sebanyak 24 (dua puluh empat) saham dalam Perseroan milik Ace Suhaedi Madsupi kepada
masing-masing: (a) PT Primasarana Mulia, sejumlah 15 (lima belas) saham dan (b) PT Tujuh
Bambu Kuning Utama, sejumlah 9 (sembilan) saham;
iii. sebanyak 22 (dua puluh dua) saham dalam Perseroan milik Chaeruddin kepada masingmasing: (a) PT Primasarana Mulia, sejumlah 13 (tiga belas) saham dan (b) PT Tujuh Bambu
Kuning Utama, sejumlah 9 (sembilan) saham;
42
iv.
sebanyak 25 (dua puluh lima) saham dalam Perseroan milik Bambang Wiwoho kepada masingmasing: (a) PT Primasarana Mulia, sebanyak 16 (enam belas) saham dan (b) PT Tujuh Bambu
Kuning Utama, sebanyak 9 (sembilan) saham;
v. sebanyak 24 (dua puluh empat) saham dalam Perseroan milik Marah Sakti Siregar kepada
masing-masing: (a) PT Primasarana Mulia, sebanyak 13 (tiga belas) saham dan (b) PT Tujuh
Bambu Kuning Utama, sejumlah 11 (sebelas) saham; dan
vi. sebanyak 25 (dua puluh lima) saham dalam Perseroan milik Syafrizal Dahlan kepada PT Tujuh
Bambu Kuning Utama.
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Primasarana Mulia
PT Tujuh Bambu Kuning Utama
Yayasan Pendidikan Teknik Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
700
700.000.000
108
63
9
180
520
108.000.000
63.000.000
9.000.000
180.000.000
520.000.000
%
60,00
35,00
5,00
100,00
-
Tahun 1999
a.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal
27 Desember 1999, dibuat di hadapan Tauik Hidayat, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang
saham Perseroan telah menyetujui hibah atas sebanyak 9 (sembilan) saham dalam Perseroan
milik Yayasan Pendidikan Teknik Indonesia kepada PT Tujuh Bambu Kuning Utama.
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Primasarana Mulia
PT Tujuh Bambu Kuning Utama
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
b.
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
700
700.000.000
108
72
180
520
108.000.000
72.000.000
180.000.000
520.000.000
%
60,00
40,00
100,00
-
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal
27 Desember 1999, dibuat di hadapan Tauik Hidayat, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang
saham Perseroan telah menyetujui penjualan dan pengalihan atas sebanyak 72 (tujuh puluh dua)
saham milik dalam Perseroan milik PT Tujuh Bambu Kuning Utama kepada PT Gema Anekatronika.
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Primasarana Mulia
PT Gema Anekatronika
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
700
700.000.000
108
72
180
520
43
108.000.000
72.000.000
180.000.000
520.000.000
%
60,00
40,00
100,00
-
c.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 28 Desember 1999, dibuat
di hadapan Tauik Hidayat, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah
menyetujui penjualan dan pengalihan atas masing-masing: (i) sebanyak 9 (sembilan) saham dalam
Perseroan milik PT Primasarana Mulia kepada PT Gema Anekatronika, (ii) sebanyak 81 (delapan
puluh satu) saham dalam Perseroan milik PT Primasarana Mulia kepada PT Reksa Puspita Karya
dan (iii) sebanyak 18 (delapan belas) saham dalam Perseroan milik PT Primasarana Mulia kepada
PT Tryane Saptajagat.
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Gema Anekatronika
PT Reksa Puspita Karya
PT Tryane Saptajagat
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
700
700.000.000
81
81
18
180
520
81.000.000
81.000.000
18.000.000
180.000.000
520.000.000
%
45,00
45,00
10,00
100,00
-
Tahun 2000
a.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan
No. 28 tanggal 28 Maret 2000, dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di
Jakarta, para
pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan dan pengalihan atas masing-masing: (i)
sebanyak 81 (delapan puluh satu) saham dalam Perseroan milik PT Gema Anekatronika kepada
PT Victoria Prima Mulia dan (ii) sebanyak 9 (sembilan) saham dalam Perseroan milik PT Reksa
Puspita Karya kepada PT Victoria Prima Mulia.
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Victoria Prima Mulia
PT Reksa Puspita Karya
PT Tyrane Saptajagat
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
b.
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
700
700.000.000
90
72
18
180
520
90.000.000
72.000.000
18.000.000
180.000.000
520.000.000
%
50,00
40,00
10,00
100,00
-
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan
No. 31 tanggal 28 Maret 2000, dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di
Jakarta, para
pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan dan pengalihan atas masing-masing: (i)
sebanyak 72 (tujuh puluh dua) saham dalam Perseroan milik PT Reksa Puspita Karya kepada
PTVictoria Prima Mulia, (ii) sebanyak 16 (enam belas) saham dalam Perseroan milik PT Tyrane
Saptajagat kepada PT Victoria Prima Mulia dan (iii) sebanyak 2 (dua) saham dalam Perseroan milik
PT Tyrane Saptajagat kepada PT Nusamas Sentrakarya Perdana.
44
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Victoria Prima Mulia
PT Nusamas Sentrakarya Perdana
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
c.
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
700
700.000.000
178
2
180
520
178.000.000
2.000.000
180.000.000
520.000.000
%
98,89
1,11
100,00
-
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan
No. 35 tanggal 28 Maret 2000, dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta Perseroan
(“Akta No. 35/2000”) : (i) meningkatkan modal dasar Perseroan dari semula Rp700.000.000,00
(tujuh ratus juta Rupiah) menjadi Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah), (ii) meningkatkan
modal disetor Perseroan dari semula Rp180.000.000,00 (seratus delapan puluh juta Rupiah)
menjadi Rp12.500.000.000,00 (dua belas miliar lima ratus juta Rupiah) dan (iii) mengubah nilai
nominal masing-masing saham dari Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) menjadi Rp500,00 (lima
ratus Rupiah). Perubahan nilai nominal dilakukan Perseroan untuk meningkatkan jumlah saham
dalam rangka mempermudah penjualan saham.
Selanjutnya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi
sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Victoria Prima Mulia
PT Nusamas Sentrakarya Perdana
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp500 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
100.000.000
50.000.000.000
24.750.000
250.000
25.000.000
75.000.000
12.375.000.000
125.000.000
12.500.000.000
37.500.000.000
%
99,00
1,00
100,00
-
Bahwa penyetoran modal sebesar Rp12.320.000.000 (dua belas miliar tiga ratus dua puluh juta
Rupiah) telah dilakukan dengan setoran tunai ke dalam Kas Perseroan yang diambil bagian
oleh PT Victoria Prima Mulia dan PT Nusamas Sentrakarya Perdana masing-masing sebesar
Rp12.197.000.000 dan Rp123.000.000.
d.
Berdasarkan Notulen Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tertanggal
22 April 2000, dibuat di bawah tangan, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan
dan pengalihan atas sebanyak 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) saham dalam Perseroan milik
PT Nusamas Sentrakarya Perdana kepada PT Asianet Multimedia.
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Lippo On Line (d/h PT Victoria Prima Mulia)
PT Asianet Multimedia
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp500 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
100.000.000
50.000.000.000
24.750.000
250.000
25.000.000
75.000.000
45
12.375.000.000
125.000.000
12.500.000.000
37.500.000.000
%
99,00
1,00
100,00
-
Tahun 2005
a.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan
No. 47 tanggal 30 Desember 2005, dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta
No.47/2005”), Perseroan meningkatkan modal dasar dari semula Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar Rupiah) menjadi Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah) sekaligus meningkatkan
modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp12.500.000.000,00 (dua belas miliar lima ratus juta
Rupiah) menjadi Rp65.000.000.000,00 (enam puluh lima miliar Rupiah).
Selanjutnya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi
sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Lippo On Line
PT Asianet Multimedia
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp500 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
400.000.000
200.000.000.000
128.700.000
1.300.000
130.000.000
270.000.000
64.350.000.000
650.000.000
65.000.000.000
135.000.000.000
%
99,00
1,00
100,00
-
Bahwa penyetoran modal sebesar Rp52.500.000.000 (lima puluh dua miliar lima ratus juta Rupiah)
telah dilakukan dengan setoran tunai ke dalam Kas Perseroan oleh masing-masing pemegang
saham yang mengambil bagian berdasarkan Akta No.47/2005.
Tahun 2008
Berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 50 tanggal 24 Juni 2008, dibuat di hadapan Lindasari
Bachroem, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan
dan pengalihan atas masing-masing: (i) sebanyak 128.700.000 (seratus dua puluh delapan juta
tujuh ratus ribu) saham dalam Perseroan milik PT Lippo On Line kepada FM dan (ii) sebanyak
1.300.000 (satu juta tiga ratus ribu) saham dalam Perseroan milik PT Asianet Multimedia kepada
PT Margayu Vatri Chantiqa.
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT First Media Tbk.
PT Margayu Vatri Chantiqa
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp500 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
400.000.000
200.000.000.000
128.700.000
1.300.000
130.000.000
270.000.000
64.350.000.000
650.000.000
65.000.000.000
135.000.000.000
%
99,00
1,00
100,00
-
Tahun 2010
a.
Berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Tertulis Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 26 tanggal 30 Juni 2010, dibuat di hadapan Andi
Gustar, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan: (i) meningkatkan modal dasar Perseroan dari semula
Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah) menjadi Rp260.000.000.000,00 (dua ratus
enam puluh miliar Rupiah) sekaligus meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan
dari semula Rp65.000.000.000,00 (enam puluh lima miliar Rupiah) menjadi Rp 131.000.000.000
(seratus tiga puluh satu miliar Rupiah) dan (ii) mengubah nilai nominal masing-masing saham dari
46
Rp500,00 (lima ratus Rupiah) menjadi Rp100,00 (seratus Rupiah). Tujuan dari perubahan nilai
nominal tersebut adalah untuk meningkatkan jumlah saham dalam rangka rencana Perseroan
untuk melakukan Penawaran Umum.
Selanjutnya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi
sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT First Media Tbk.
PT Margayu Vatri Chantiqa
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
2.600.000.000
260.000.000.000
1.303.500.000
6.500.000
1.310.000.000
1.290.000.000
130.350.000.000
650.000.000
131.000.000.000
129.000.000.000
%
99,50
0,50
100,00
-
Bahwa penyetoran modal sebesar Rp6.500.000.000 (enam miliar lima ratus juta Rupiah)
telah dilakukan dengan setoran tunai ke dalam Kas Perseroan oleh FM, sedangkan sebesar
Rp59.500,000.000 (lima puluh sembilan miliar lima ratus juta Rupiah) merupakan konversi hutang
Perseroan kepada FM, dengan rincian sebagai berikut:
i.
sebesar Rp46.000.000.000,00 (empat puluh enam miliar Rupiah) merupakan hasil konversi
atas tagihan First Media kepada Perseroan yang berdasarkan Perjanjian Jual Beli No. PK064/CS/LN/VI/2010 tertanggal 21 Juni 2010, dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup
dimana Perseroan membeli peralatan elektronik dari FM (“Perjanjian Jual Beli”), menjadi
sebesar 92.000.000 (sembilan puluh dua juta) saham dalam Perseroan dengan nilai nominal
masing-masing saham sebesar Rp500,00 (lima ratus Rupiah) sebagaimana disetujui oleh para
pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta No. 26/2010, adapun tagihan FM terhadap
Perseroan tersebut tidak dikenakan bunga; dan
ii.
sebesar Rp13.500.000.000,00 (tiga belas miliar lima ratus juta Rupiah) merupakan hasil
konversi hutang Perseroan kepada FM yang berasal dari pinjaman tanpa bunga yang diberikan
oleh FM selaku pemegang saham sejumlah Rp13.500.000.000,00 (tiga belas miliar lima ratus
juta Rupiah) dimana pinjaman tersebut telah diterima dan digunakan oleh Perseroan untuk
keperluan operasional Perseroan, dan telah tercatat dalam Independent Auditor’s Report and
Financial Statement For the Years ended 31 December 2010 and 2009 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM
International) (“Pinjaman FM”).
Bahwa, konversi hutang dan tagihan menjadi setoran modal dalam Perseroan oleh FM tersebut di
atas telah diumumkan dalam surat kabar Harian Neraca tanggal 23 Juli 2010.
Bahwa, konversi atas masing-masing tagihan FM kepada Perseroan dan hutang Perseroan kepada
FM menjadi saham dalam Perseroan sebagaimana disebutkan di atas telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali mengenai pengumuman
dalam 1 (satu) surat kabar lainnya atas konversi yang disetujui oleh pemegang saham Perseroan
berdasarkan Akta No. 26/2010 tersebut.
Dengan dilakukannya konversi atas kewajiban Perseroan terhadap FM berdasarkan masingmasing Perjanjian Jual Beli dan Pinjaman FM, maka pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini,
Perseroan tidak memiliki hutang terhadap FM terkait dengan Perjanjian Jual Beli dan Pinjaman FM.
b.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan No. 6 tanggal 3 Nopember 2010, dibuat di hadapan Charles Hermawan,
S.H., Notaris di Kota Tangerang, Perseroan meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor
Perseroan dari semula Rp131.000.000.000,00 (seratus tiga puluh satu miliar Rupiah) menjadi
Rp201.000.000.000,00 (dua ratus satu miliar Rupiah).
47
Selanjutnya, susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT First Media Tbk.
PT Margayu Vatri Chantiqa
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
2.600.000.000
260.000.000.000
2.003.500.000
6.500.000
2.010.000.000
590.000.000
200.350.000.000
650.000.000
201.000.000.000
59.000.000.000
%
99,68
0,32
100,00
-
Bahwa penyetoran modal sebesar Rp70.000.000.000 (tujuh puluh miliar Rupiah) telah dilakukan
dengan setoran tunai ke dalam Kas Perseroan oleh FM. sebagaimana tercermin pada Independent
Auditor’s Report and Financial Statement For the Years ended 31 December 2010 and 2009 yang
telah diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International).
Tahun 2011
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 171 tanggal 16 Juni 2011, dibuat
di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan, antara lain (i) meningkatkan
modal dasar dari semula Rp260.000.000.000,00 (dua ratus enam puluh miliar Rupiah) menjadi
Rp804.000.000.000,00 (delapan ratus empat miliar Rupiah), (ii) meningkatkan modal ditempatkan
dan disetor dari semula Rp201.000.000.000,00 (dua ratus satu miliar Rupiah) menjadi
Rp304.264.938.400,00 (tiga ratus empat miliar dua ratus enam puluh empat juta sembilan ratus
tiga puluh delapan ribu empat ratus Rupiah), (iii) menerbitkan saham baru sebanyak 1.032.649.384
(satu miliar tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh sembilan ribu tiga ratus delapan puluh
empat) saham, yang seluruhnya diambil bagian oleh Asia Link Dewa Pte Ltd., dan (iv) para
pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan dan pengalihan 6.500.000 (enam juta
lima ratus ribu) saham milik PT Margayu Vatri Chantiqa dalam Perseroan kepada FM.
Selanjutnya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah menjadi
sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT First Media Tbk.
Asia Link Dewa Pte. Ltd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
8.040.000.000
804.000.000.000
2.010.000.000
1.032.649.384
3.042.649.384
4.997.350.616
201.000.000.000
103.264.938.400
304.264.938.400
499.735.061.600
%
66,06
33,94
100,00
-
Bahwa saham-saham yang diambil bagian oleh Asia Link Dewa Pte. Ltd yaitu sebesar
Rp103.264.938.400 (seratus tiga miliar dua ratus enam puluh empat juta sembilan ratus tiga
puluh delapan ribu empat ratus Rupiah) telah disetorkan secara tunai ke dalam kas perseroan
sebagaimana tercermin pada Financial Statement For the Years ended December 31, 2011 and
2010 yang telah diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM
International).
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, sejumlah 458.248.814 (empat ratus lima
puluh delapan juta dua ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus empat belas) saham dalam
Perseroan milik FM sedang dijaminkan kepada ALD berdasarkan Akta Gadai Saham No. 277
tanggal 27 Juni 2011, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta. Adapun gadai
saham tersebut juga telah dicatatkan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
48
3.
Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum
A. PT First Media Tbk (“FM”)
Riwayat Singkat
FM didirikan dengan nama PT Saira Ananda, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta perseroan
terbatas PT Saira Ananda No. 37 Tanggal 6 Januari 1994 yang dibuat di hadapan Siti Safariyah, Sarjana
Hukum, selaku pengganti dari Bandoro Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris
di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Keputusan No. C2-1446 HT.01.01.Th.95 tanggal 1 Februari 1995, telah didaftarkan dalam buku register
di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 549/III/1995 tanggal 30 Maret 1995, dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1999, Tambahan No.
6613/1999.
Anggaran Dasar FM telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir diubah berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa FM sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat FM No. 30 tanggal 24 September 2013, dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris
di Kota Jakarta Timur, yang isinya antara lain sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham
FM atas perubahan Pasal 3 anggaran dasar FM mengenai Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha
FM, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.
AHU-50045.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 26 September 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0090058.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 26 September 2013
(“Akta No. 30”).
Kantor FM beralamat di Gedung BeritaSatu Plaza, lantai 4, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36, Jakarta
Selatan dengan no. telepon (021) 55777755 dan no. faksimili (021) 55777373.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha FM adalah berusaha dalam bidang telekomunikasi dan
penyedia konten, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Akta No. 30.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh FM saat ini adalah penyelenggaraan layanan broadband wireless
access (BWA) dan penyedia konten siaran melalui anak perusahaan FM yaitu PT First Media News dan
PT First Media Production.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari FM berdasarkan DPS FM pada tanggal
31 Maret 2014 yang merupakan struktur permodalan dan susunan pemegang saham pada tanggal
Prospektus ini diterbitkan dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia selaku Biro Administrasi Efek yang
ditunjuk oleh FM sebagai berikut:
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp500 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
6.967.587.600
3.483.793.800.000
1.742.167.907
871.083.953.500
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Reksa Puspita Karya
Masyarakat
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
588.167.378
1.154.000.529
1.742.167.907
5.225.419.693
49
294.083.689.000
577.000.264.500
871.083.953.500
2.612.709.846.500
%
100,00
33,76
66,24
100,00
Pengurusan dan Pengawasan
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, berdasarkan Akta No. 30, susunan anggota Direksi
dan Dewan Komisaris FM adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
:
:
:
:
:
:
Theo Leo Sambuaga
Didik Junaedi Rachbini
Rizal Ramli
Muladi
Ito Sumardi DS
Markus Permadi
:
:
:
:
:
:
:
Untuk Ditentukan Kemudian
Harianda Noerlan
Dicky Setiadi Moechtar
Larry Ridwan
Ali Chendra
Johannes Tong
Danrivanto Budhijanto
Direksi
Presiden Direktur
Direktur Tidak Terailiasi
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
B. Asia Link Dewa Ltd (“ALD”)
Riwayat Singkat
Asia Link Dewa Pte. Ltd. adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik
Singapura dan berdomisili di Singapura (Pendaftaran Perusahaan No. 201108211K) pada tanggal 5 April
2011 berdasarkan Memorandum and Articles of Association ALD yang telah memperoleh Certiicate of
Conirming Incorporation of Company tertanggal 6 April 2011 dari Accounting and Corporate Regulatory
Authority (ACRA) Singapura. Kantor ALD terdaftar di 10 Collyer Quay, #27-00 Ocean Financial Centre,
Singapore 049315, dengan no. telepon +65 6500-7328 dan no. faksimili +65 6500-7323. Sampai dengan
tanggal Prospektus ini diterbitkan, ALD tidak mengalami perubahan Anggaran Dasar.
Maksud dan Tujuan ALD
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, maksud dan tujuan ALD adalah sebagai perusahaan induk dari
perusahaan investasi.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh ALD saat ini adalah melakukan aktivitas investasi di Perseroan
dan FMTV.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam
ALD berdasarkan Register of Members tertanggal 24 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
Jenis Saham
Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Penuh
Asia Link Company Limited (ALC)
Asia Link Company Limited (ALC)
Nilai Nominal Rp10.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Biasa
Preferen
10.000.000
226.251.537
Catatan:
Konsep modal dasar tidak lagi diterapkan di Singapura sejak periode awal tahun 2000.
50
100.000.000.000
2.262.515.370.000
Pengurusan dan Pengawasan ALD
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, kepengurusan ALD berdasarkan Register of Directors ALD
tanggal 5 April 2011 adalah sebagai berikut:
Direksi
Sigit Prasetya
Fock Wai Hoong
4.
: Direktur
: Direktur
Struktur Organisasi Perseroan
Dewan Komisaris
Komite Audit
Presiden Direktur
CEO
Sekretaris Perusahaan
Direktur
Divisi
Operasional
Direktur
Divisi Sumber
Daya
Divisi Teknik
Unit Audit Internal
Direktur
Divisi Keuangan
Divisi Penjualan
Direktur
Divisi Penjualan
Korporasi
Divisi
Pengembangan
Jaringan Baru
Keterangan:
Garis koordinasi
Garis tugas
5.
Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan
Sesuai dengan Pasal 15 dan Pasal 18 Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan
Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang
ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan
yang berikutnya setelah tanggal pengangkatannya (mereka), kecuali apabila ditentukan lain dalam
dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya
tersebut berakhir.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan telah ditetapkan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan
No. 22 tanggal 17 Desember 2013, dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur,
yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat No.
AHU-AH.01.10-55591 tanggal 20 Desember 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai
UUPT dengan No. AHU-0123003.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 20 Desember 2013, adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
:
Ali Chendra
Edward Daniel Horowitz
Lorne Rupert Somerville
Jonathan Limbong Parapak
Bintan Regen Saragih
51
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Independen
:
:
:
:
:
Roberto Fernandez Feliciano
Dicky Setiadi Moechtar
Sigit Prasetya
Andy Nugroho Purwohardono
Henry Jani Liando
Henry Jani Liando sebagai Direktur Independen diangkat berdasarkan Akta No. 7, telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI No. Kep. 00001/BEI/01-2014 tentang
Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.
Tidak terdapat pemenuhan kualiikasi tertentu yang wajib dipenuhi oleh Direksi Perseroan.
Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan:
Dewan Komisaris
Ali Chendra, Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Memperoleh gelar Diploma dalam bidang
Computer Technology dari Control Data Institute, Toronto, Canada pada tahun
1979.
Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2013.
Memulai karir di PT Metrodata/Wang Komputer (1979-1983) sebagai Technical
Staff, Direktur di PT Total Data (1983-1993), Direktur di PT Telplus Digitalindo dan
PT Telepoint Nusantara (1993-1999), memegang beberapa posisi di MNC Group,
terakhir sebagai Presiden Direktur di PT Infokom Elektrindo (2001-2009), Group
Managing Director di PT Infracom Telesarana (2009-2012), Presiden Komisaris
di PT Skybee Tbk (2009-2012), Presiden Direktur di PT Indonesia Media Televisi
(2012-sekarang) dan Direktur di PT First Media Tbk (2013-sekarang).
Edward Daniel Horowitz, Komisaris
Warga Negara Amerika Serikat, 65 tahun. Memperoleh gelar Master of Business
Administration dari Columbia University, USA pada tahun 1979 dan gelar
Bachelor of Science Degree in Physics dari City College of New York, USA pada
tahun 1971.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011.
Memulai karir di Home Box Ofice dengan beberapa jabatan sebagai Direktur
Teknik, Vice President, Sales and Marketing, Central Region dan terakhir sebagai
Senior Vice President, Network Operations dan New Business Development
(1974-1989). Setelah itu menduduki beberapa jabatan di Viacom Inc. sebagai
Chairman dan CEO, Viacom New Media, Chairman dan CEO, Viacom Broadcast
dan terakhir sebagai Senior Vice President, Technology and Operations,
Viacom Inc (1989-1997), beberapa jabatan di Citigroup sebagai Executive Vice
President, Citigroup dan Founder and Chairman, e-Citi, Citigroup (1997-2000),
Founder and Chairman, EdsLink LLC (2000-2005), President and CEO, SES-
52
Americom di SES Luxembourg (2005-2008), Founder and Chairman, EdsLink
LLC (2008-Sekarang), Founding Investor dan Direktur di The Tennis Channel
(2009-Sekarang), Co-Founder and Director di U.S. Space LCC (2009-Sekarang),
beberapa jabatan di Encompass Digital Media, terakhir sebagai Co-CEO
(2010-Sekarang), dan Chairman di Fairpoint Communications (2011-Sekarang).
Lorne Rupert Somerville, Komisaris
Warga Negara Inggris, 49 tahun. Memperoleh gelar Master of Business
Administration dari IMD, Switzerland pada tahun 1995, Master of Arts in Computer
Sciences dari University of Cambridge, United Kingdom pada tahun 1989.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011.
Memulai karir di Swisscom AG dengan jabatan Head of Swisscom International
(1996-2001). Setelah itu menduduki posisi Joint Global Head of Telecoms and
Head of the European Communications Group di UBS (2001-2008), Partner
and Head of Telecoms, Media and Technology di CVC Capital Partners
(2008-Sekarang), Direktur di Sunrise Communications AG (2010-Sekarang) dan
Direktur di Hongkong Broadband Network (2012-Sekarang).
Jonathan Limbong Parapak, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 71 tahun. Memperoleh gelar Wibawa Seroja Nugraha
dari Lemhanas, Jakarta pada tahun 1984, gelar Master Of Engineering Science
dari University of Tasmania, Australia pada tahun 1968, dan gelar Bachelor of
Eletrical Engineering Communications dari University of Tasmania, Australia
pada tahun 1966.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.
Menjabat berbagai posisi penting, yaitu Direktur Utama PT Indosat Tbk (19801991), Sekretaris Jenderal di Departement Parpostel (1991-1998), Sekretaris
Jenderal di Departemen Parsenibud (1998-1999), Komisaris Utama di PT Indosat
Tbk (1991-2000), Komisaris di PT Siloam Health Care Group (2000-2004),
Komisaris di PT Bukit Sentul Tbk (2000-2004), Komisaris di PT Paciic Utama Tbk
(2000-2004), Presiden Komisaris di PT AsiaNet (2000-2009), Presiden Komisaris
di PT First Media Tbk (2000-2009) Direktur Pasca Sarjana di Universitas Pelita
Harapan (2003-2006), Rektor di Universitas Pelita Harapan (2006-sekarang) dan
Komisaris Independen di PT Matahari Department Store Tbk (2009-sekarang).
Bintan Regen Saragih, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 73 tahun. Memperoleh gelar Doktor Ilmu Hukum dari
Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1991 dan gelar Sarjana Hukum
dari Universitas Indonesia pada tahun 1970.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.
Memulai karirnya sebagai Dosen PNS di Universitas Indonesia, Depok (19712006), Narasumber untuk Otonomi Daerah di Menteri Negara Pendayaan
Aparatur Negara (1996-1997), Narasumber untuk Tim Pengelolaan Studi
Evaluasi dan Pengkajian Reformasi Pemerintahan Daerah di Departemen Dalam
Negeri RI (1999-2000), Tim Pakar Pembentukan dan Penyelesaian RUU Bidang
53
Politik di Kementerian Dalam Negeri RI (2002-2003), Tim Ahli Independen Bidang
Pertanahan di Kementerian Dalam Negeri RI (2005-2006), Dekan Fakultas
Hukum di Universitas Pelita Harapan (2004-sekarang) dan Presiden Komisaris
di PT Lippo General Insurance Tbk (2013-sekarang).
Direksi
Roberto Fernandez Feliciano, Presiden Direktur
Warga Negara Filipina, 59 tahun. Memperoleh gelar di bidang Master of Business
Administration dari Babson College, Massachusetts, USA pada tahun 1980 dan
gelar Bachelor of Science in Business Administration dari Ataneo De Manila
University, Filipina pada tahun 1976.
Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2011
Memulai karir di OESCO International, Manila sebagai trainee (1976-1977), M
Krugger Ltd, Copenhagen, Denmark sebagai Project Assistant (1977-1978),
Manufactures Hanover Trust Bank, New York, Amerika dengan posisi terakhir
sebagai Country Head Representative Bangkok-Thailand (1980-1991), Associate
Director Corporate Finance di PT Lippo Securities Tbk (1992-1995), Direktur
di PT Lippo Paciic Finance (1995-1999), Direktur di Lippo Life (1999-2000),
Komisaris di PT Lippo General Insurance Tbk (2000-2005), Direktur di PT Lippo
E-Net Tbk (2000-2005), Direktur di PT Bank Lippo Tbk (2005), CEO dan Direktur
di PT First Media Tbk (2006-2008), Group Direktur di Siloam Hospitals (20082009) dan Direktur di PT Lippo Karawaci Tbk (2010-Sekarang).
Dicky Setiadi Moechtar, Direktur merangkap sebagai Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Memperoleh gelar Sarjana di bidang
Computer Studies dari Universitaet Des Saarlandes, Jerman pada tahun 1984.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011, bertanggung jawab untuk
mengawasi dan memberi panduan strategis kepada tim manajemen Perseroan,
khususnya di Divisi Operasional dan Teknik.
Memulai karir di Bank Perniagaan Indonesia memegang beberapa jabatan di
PT Bank Perniagaan Indonesia, terakhir sebagai Assistant Manager, System
Analyst (1984-1991), beberapa jabatan di PT Bank Lippo Tbk, terakhir sebagai
Managing Director IT, Operation, General Affair, Asset Administration, Distribution
Financial Services (1993-2002), Direktur di PT Multipolar Corporation Tbk (20022008), Komisaris di PT Link Net (2009-2011) dan Direktur di PT First Media Tbk
(2006-Sekarang).
Sigit Prasetya, Direktur
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Memperoleh gelar Master of Business
Administration dari University of New South Wales, Australia pada tahun 1995
dan gelar Sarjana di bidang Matematika dari Institut Teknologi Bandung 1991.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011, bertanggung jawab
untuk mengawasi dan memberikan panduan strategis kepada tim manajemen
Perseroan, khususnya di Divisi Pengembangan Jaringan Baru.
54
Memulai karirnya di Citibank sebagai Assistant Manager, Divisi Kartu Kredit
(1991-1992), Sales Manager di Peregrine Sewu Securities (1995-1996),
Engagement Manager di Booz Allen Hamilton (1996-1999), Executive Director,
Head of Indonesia Investment Banking di Morgan Stanley (1999-2006), Senior
Principal, Head of Southest Asia di Henderson Private Capital (2006-2007),
Managing Partner of CVC Southeast Asia di CVC Asia Paciic (Singapore) Ltd
(2007-Sekarang), Direktur di Amtek Enginering Ltd (2007-Sekarang), Direktur
di PT Matahari Department Stores Tbk (2010-Sekarang), Direktur di Magnum
Berhad (2011-sekarang) dan Direktur di QSR Brands (M) Holdings Sdn Bhd
(2012-sekarang).
Andy Nugroho Purwohardono, Direktur
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Memperoleh gelar Master of Business
Administration dari The University of Texas, San Antonio pada tahun 1993 dan
gelar Bachelor of Science, di bidang Industrial Engineering dari Oregon State
University, pada tahun 1991.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013, bertanggung jawab
untuk mengawasi dan memberikan panduan strategis kepada tim manajemen
Perseroan, khususnya di Divisi Penjualan dan Penjualan Korporasi.
Memulai karirnya sebagai Industrial Engineer di Intel Corp, Oregon, USA (19911992), Corporate Finance Oficer di PT OCBC Sikap Securities (1994-1995),
Assistant Manager di PT Peregrine Securities (1995), Director of Sales di PT SG
Securities (1995-2002), Senior Vice President di ABN Amro Bank (2002-2003),
Presiden Direktur di PT Danareksa Sekuritas (2003-2009), Presiden Direktur di
PT Morgan Stanley Asia Indonesia (2009-2013), dan sebagai Managing Director
di CVC Asia Paciic (Singapore) Ltd (2013 - sekarang).
Henry Jani Liando, Direktur Independen
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Memperoleh gelar Master of Business
Administration in Finance dari Oregon State University, USA pada tahun 1989
dan gelar Sarjana Teknik di bidang Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung,
Indonesia pada tahun 1987.
Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2013, bertanggung
jawab untuk mengawasi dan memberi panduan strategis kepada tim manajemen
Perseroan, khususnya di Divisi Keuangan dan Sumber Daya Manusia.
Memulai karir sebagai Head of Planning di Bank Sumitomo Niaga (1990-1993),
Head of Finance di American Express TRS (1993-1996), CFO dan Treasurer di
Citibank N.A (1996-2008), Direktur di PT Matahari Putra Prima Tbk (2008-2010),
Komisaris di PT Matahari Department Store Tbk (2010-Sekarang) dan Direktur di
PT Link Net (2011-2013).
Remunerasi dan Kompensasi Komisaris dan Direksi Perseroan
Beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan Direksi Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 adalah sebesar Rp33.529 juta, Rp14.455 juta dan Rp7.200
juta. Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris ditentukan oleh RUPS, sedangkan
gaji, uang jasa, dan / atau tunjangan anggota Direksi ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut
oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Beban remunerasi untuk Dewan Komisaris
Perseroan untuk periode-periode yang berakhir pada 31 Desember 2013, serta 31 Desember 2012,
2011, dan 2010 dibayar oleh Pemegang Saham Perseroan.
55
Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan Sekretaris Perusahaan No. SK-001/LN/CSL/V/13 tanggal
5 Juni 2013, Perseroan mengangkat Dicky Setiadi Moechtar sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun
fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari
1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, antara lain mengikuti perkembangan pasar modal
khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada
masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan,
memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan
pelaksanaannya dan sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan
masyarakat.
Piagam Komite Audit dan Komite Audit
Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan yang disyaratkan dalam Peraturan BapepamLK Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-643/BL/2012 tanggal 7
Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Surat
Keputusan Direksi BEI No. Kep. 00001/BEI/01-2014 tentang Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
Perseroan juga memiliki Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris Perseroan pada tanggal 11 April 2014. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
Perseroan Tentang Pengangkatan Komite Audit No. SK-002/LN/CSL/IV/14 tanggal 11 April 2014,
susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota
: Jonathan Limbong Parapak
: Lim Kwang Tak
Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1980.
Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak tahun 2014 sampai
dengan saat ini.
Memulai karirnya sebagai Konsultan Manajemen di Touche Ross Darmawan &
Co (1981-1982), kemudian menjadi Konsultan Manajemen di Data Impact and
Business Advisory (1983-1985), memegang beberapa posisi di PT Trimex Sarana
Trisula, terakhirnya sebagai Komisaris (1991-1999), memegang beberapa posisi
di PT Southern Cross Textile Industry, terakhir sebagai Komisaris (1991-2012),
Komisaris Utama PT Chitose Indonesia Manufacturing (1992-2001), memegang
beberapa posisi di PT Trisenta Interior Manufacturing, terakhir sebagai Presiden
Komisaris (1992-2006), Komisaris di PT Nusantara Cemerlang (1997-2005),
Direktur di PT Trisula Corporation Pte Ltd (2000-2012), memegang beberapa
posisi di PT Trisula Textile Industries, terakhir sebagai Komisaris (2005-2013),
Komisaris di PT Trisula Garment Manufacturing (2008-2013), Komisaris di
PT Trisula Textile Industries (2011-2013), Komisaris Utama di PT Trimas
Sarana Garment Industry (2010-2011), Direktur Utama di PT Trisula Insan Tiara
(2011-2013). Saat ini memegang posisi sebagai Senior Konsultan di PT Bina
Analisindo Semesta (sejak 1985), Direktur Utama di PT Trimas Sarana Garment
Industry (sejak 2011), Komisaris di PT Mido Indonesia (sejak 2011), Komisaris di
PT Trisula International Tbk (sejak 2011), Anggota Komite Audit di PT Matahari
Putra Prima Tbk (sejak 2012), Anggota Komite Audit di PT Matahari Departemen
Store Tbk (sejak 2012), Anggota Komite Audit di PT Siloam International
Hospitals Tbk (sejak 2013) dan Komisaris di PT Paramount Land Development
(sejak 2013).
56
Anggota
: Herman Latief
Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Memperoleh gelar Diplom Ingenieur Architect
(Dipl. Ing) dari TFH, Hamburg, Jerman pada tahun 1976.
Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak tahun 2014 sampai
dengan saat ini.
Memulai karirnya sebagai Arsitek di PT Widya Pertiwi Engineering (1976-1978),
kemudian menjadi Direktur di perusahaan grup Kalbe Farma (1979-1988),
memegang beberapa posisi di PT Lippo Cikarang Tbk, terakhir sebagai Wakil
Komisaris Utama (1989-2001), Komisaris di PT Lippo Land Development (20012004), Komisaris di PT Bukit Sentul Tbk (2004-2005), Direktur di PT East Jakarta
Industrial Park (2004-2010), Komite Audit di PT Paciic Utama Tbk (2005-2007),
Komite Audit di PT Gowa Makassar (2005-2007), Komite Audit di PT Multipolar Tbk
(2007-2009), aktif di Dewan Penasehat Himpunan Kawasan Industri Indonesia
(HKI) (1995-2000) dan Wakil Ketua Real Estate Indonesia (1999-2008). Saat ini
memegang posisi sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat di Himpunan Kawasan
Industri Indonesia (HKI) (sejak 2000), Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan
Kawasan Industri di Kamar Dagang dan Industri (KADIN) (sejak 2008), Komite
Audit di PT Star Paciic Tbk (sejak 2010), dan Komite Audit di PT Lippo General
Insurance Tbk (sejak 2012).
Keterangan singkat mengenai riwayat hidup Jonathan Limbong Parapak dapat dilihat pada sub bab 5
mengenai Pengurusan dan Pengawasan Perseroan pada Prospektus ini.
Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Komite Audit adalah memberikan pendapat profesional
yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentiikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris, yang antara lain meliputi penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan
Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; penelaahan atas
ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; dan penelaahan
atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP untuk memastikan semua risiko yang penting
telah dipertimbangkan. Sedangkan tangung jawab Komite Audit adalah bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas yang telah ditentukan dan wajib membuat laporan kepada
Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan.
Piagam Audit Internal dan Unit Audit Internal
Perseroan telah menyusun Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan BapepamLK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November
2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang ditetapkan
oleh Direksi Perseroan dan telah memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan pada
tanggal 3 Juni 2013. Roberto Fernandez Feliciano selaku Presiden Direktur Perseroan juga telah
menunjuk Giatrycks Sianipar selaku Ketua Unit Audit Internal dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris
berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan Ketua Unit Audit Internal dan Penetapan Isi Piagam Audit
Internal tanggal 3 Juni 2013.
6.
Sumber Daya Manusia
Perseroan menyadari akan pentingnya peran SDM atas keberhasilan Perseroan dalam menjalankan
usahanya. Oleh karena itu, Perseroan secara bersungguh-sungguh, terencana dan berkesinambungan
memusatkan perhatian untuk selalu memperhatikan pengembangan dan kualitas SDM, melalui
peningkatan kemampuan karyawan, pemeliharaan, dan pelayanan kesejahteraan bagi seluruh
karyawan baik secara teknis, fungsional maupun manajerial.
57
Komposisi Karyawan
Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM Perseroan, termasuk Direksi, menurut status kerja,
jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia pada tanggal 31 Maret 2014.
Komposisi Karyawan Menurut Status Kerja
Keterangan
31 Maret 2014
Karyawan Tetap
Karyawan Kontrak
Jumlah
610
100
710
31 Desember
2013
594
135
729
31 Desember
2012
571
121
692
31 Desember
2011
455
85
540
31 Desember
2010
31 Desember
2011
31 Desember
2010
8
8
Komposisi Karyawan Menurut Jabatan
Keterangan
31 Maret 2014
Direktur
Manager
Supervisor
Staf lainnya*)
Jumlah
31 Desember
2013
5
139
205
361
710
31 Desember
2012
5
152
197
375
729
6
148
162
376
692
7
133
130
270
540
1
7
8
Keterangan
*) Staf lainnya : karyawan yang bukan merupakan level manajerial (Direktur, Manajer, ataupun Supervisor)
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Keterangan
31 Maret 2014
Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda/Diploma
SLTA, SLTP dan lainnya
Jumlah
50
433
112
115
710
31 Desember
2013
49
450
112
118
729
31 Desember
2012
29
444
97
122
692
31 Desember
2011
31
340
85
84
540
31 Desember
2010
2
3
3
8
Komposisi Karyawan Menurut Kelompok Usia
Keterangan
31 Maret 2014
s/d 30 tahun
31 s/d 45 tahun
46 s/d 55 tahun
> 55 tahun
Jumlah
183
487
39
1
710
31 Desember
2013
199
493
35
2
729
31 Desember
2012
206
459
26
1
692
31 Desember
2011
146
369
24
1
540
31 Desember
2010
8
8
Keterangan Tenaga Kerja Asing di Perseroan
No.
Nama
Warga
Negara
Jabatan
No Paspor
Masa
Berlaku
No. KITAS
Masa
Berlaku
No. IMTA
Masa Berlaku
1.
Bigelow
William
Grant
Amerika
Serikat
Research &
Development
Manager
710948267
Sampai
dengan 28
Juli 2014
2C51JE1778-N
Masih dalam
proses
pengurusan
04460/MEN/P/
IMTA/2013
Masih dalam
proses
pengurusan
2.
Fernando
Ignacio
Santos
Philippina
Marketing
Manager
XX0932804
Sampai
dengan 12
Mei 2015
2C11JE4259-N
Sampai
dengan 31
Maret 2015
04459/MEN/P/
IMTA/2013
Masih dalam
proses
pengurusan
3.
Ng Thian
Khoon
Singapura
Manager
Network
Extension
Operation
E1856756A
Sampai
dengan 2
September
2015
2C11JE3868-N
Sampai
dengan 31
Maret 2015
02415/MEN/P/
IMTA/2013
Masih dalam
proses
pengurusan
4.
Poon Sui
Meng
Singapura
Network
Extension
Operation
Manager
E1982756K
Sampai
dengan 3
Mei 2016
2c11JE3939-N
Sampai
dengan 31
Maret 2015
12526/MEN/B/
IMTA/2013
Masih dalam
proses
pengurusan
5.
Feliciano
Roberto
Fernandez
Philippina
Presiden
Direktur
EB2402977
Sampai
dengan 9
Mei 2016
2C21JE6225AM
Sampai
dengan 11
Agustus 2014
17036/MEN/P/
IMTA/2013
Sampai
dengan 11
Agustus 2014
6.
Wee Soo
Lin Iris
E2317941C
Sampai
dengan 3
Juli 2016
2C11JE3870-N
Sampai
dengan 31
Maret 2015
RM 03935/M/PPTK/
PTA/2013
Masih dalam
proses
pengurusan
Research &
Singapura Development
Advisor
58
Seluruh tenaga kerja asing yang dipekerjakan oleh Perseroan telah memenuhi ketentuan yang berlaku
pada bidang usaha Perseroan. Adapun pembatasan jabatan tertentu yang tidak boleh diduduki tenaga
kerja asing adalah Direktur Personalia dan Manajer Personalia.
Perseroan saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan
Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor TAR.583/PHIJSK-PKKAD/PP/VII/2013 perihal Pengesahan
Peraturan Perusahaan atas nama PT Link Net tertanggal 9 Juli 2013 yang berlaku selama 2 (dua)
tahun, yaitu sejak tanggal 1 Mei 2013 sampai dengan tanggal 30 April 2015. Peraturan Perusahaan
ini bersama dengan kebijakan-kebijakan Perseroan lainnya telah menjadi landasan dalam menjamin
hak dan kewajiban Perseroan maupun Karyawan agar tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja
yang harmonis antara Perseroan dan Karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung kelancaran
dan kemajuan usaha demi tercapainya tujuan bersama. Perseroan tidak memiliki Kesepakatan Kerja
Bersama antara Perseroan dan Karyawan Perseroan.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memilki serikat pekerja yang
dibentuk oleh karyawan Perseroan.
Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan Sosial Karyawan
Mengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan, maka
Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan serta memacu
produktivitas dan motivasi tiap karyawan, antara lain dengan:
a.
Sistem Penghargaan
Dengan berdasarkan keputusan rapat, manajemen akan memberikan penghargaan berupa piagam
dan/atau hadiah kepada karyawan yang dinilai berjasa tersebut.
Bonus produksi bertujuan untuk mendorong pekerja mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang
telah dicapai dalam satu periode pencapaian produksi aktual.
b.
Sistem Kenaikan Gaji
Perseroan selalu mengikuti dan memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan
kesejahteraan antara lain peninjauan gaji minimal satu kali dalam setahun berdasarkan keputusan
Direksi dan berupa penyesuaian besarnya gaji dan upah yang sejalan dengan tingkat kinerja karyawan
dan juga laju inlasi dan di atas standar gaji minimum dan UMP (Upah Minimum Provinsi) sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Paket pengupahan yang diterapkan di Perseroan berusaha selalu mengacu
kepada prinsip dasar pengupahan yaitu komparatif secara internal & kompetitif secara eksternal di
industri yang sama.
c.
Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan dan Fasilitas
Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong
peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang
disediakan oleh Perseroan mencakup:
•
•
•
•
•
•
•
Pemberian Tunjangan Hari Raya secara teratur pada setiap tahunnya;
Asuransi penggantian biaya perawatan rumah sakit;
Asuransi pengobatan dan dokter;
Pemberian bantuan kedukaan bagi karyawan yang meninggal dunia;
Pemberian penghargaan kepada karyawan;
Pemberian bantuan bagi karyawan yang mengalami musibah akibat force majeure; dan
Pemberlakuan program asuransi tenaga kerja melalui Jamsostek yang meliputi jaminan kecelakaan
kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian.
59
d.
Program Pelatihan
Perseroan menyadari seiring dengan pengembangan usaha Perseroan juga harus diimbangi dengan
pengembangan terhadap karyawannya melalui pendidikan maupun pelatihan-pelatihan secara terpadu
dan berkesinambungan, baik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan maupun peningkatan kompetensi
berdasarkan program pengembangan yang telah ditetapkan. Program pelatihan Perseroan terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu In House Training yang diselenggarakan oleh Perseroan yang berupa
program peningkatan kemampuan manajemen umum, manajemen fungsional dan program perluasan
wawasan, manajemen keuangan, audit keuangan dan informasi teknologi dan lain-lain, serta program
pelatihan eksternal yang dilakukan oleh pihak luar. Selain itu, Perseroan juga mengirimkan karyawan
untuk berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri.
7. Skema Kepemilikan Perseroan
Lanius Limited
100,00%
Lippo Cayman
Limited
100,00%
26,97%
Cyport Limited
100,00%
Grandhill Asia
Limited
Masyarakat
5,05%
CVC Capital
Partners Asia
Pacific III
Parallel Fund-A, L.P
CVC Capital
Partners Asia
Pacific III L.P.
67,98%
73,00%
PT Multipolar
Tbk
PT Tryane
Saptajagat
99,90%
0,10%
PT Reksa
Puspita Karya
10,00%
Asia Link
Holdings
17,00%
Masyarakat
97,60%
Masyarakat
33,76%
CVC Strategic
Co Investment I
L.P.
2,40%
Asia Link
Company Limited
66,24%
100,00%
PT First
Media Tbk
Asia Link Dewa
Pte. Ltd.
66,06%
33,94%
PT Link
Net Tbk
15,00%
Keterangan:
PT
Indonesia
Media
Televisi
Kepemilikan langsung
Penyertaan
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, FM merupakan pengendali Perseroan berdasarkan kepemilikan
saham dalam Perseroan sebesar 66,06% (enam puluh enam koma nol enam persen) dan hak yang
dimilikinya untuk menunjuk mayoritas anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan
kesepakatan antar pemegang saham yang ditandatangani antara lain oleh FM dan ALD yang dituangkan
dalam Perjanjian Pemegang Saham. Berdasarkan Deed of Release sebagaimana disebutkan di atas
maka Perseroan bukan merupakan pihak dari Perjanjian Pemegang Saham dan karenanya tidak terikat
pada Perjanjian Pemegang Saham ini.
60
Perjanjian Pemegang Saham dimaksudkan untuk memberikan perlindungan oleh FM kepada ALD
sebagai inancial investor dan sebagai pemegang saham yang jumlah sahamnya lebih kecil dari FM
pada saat ini dalam Perseroan dan tidak dimaksudkan untuk memberikan pengendalian kepada ALD
terhadap Perseroan.
Setelah Perseroan melaksanakan Penawaran Umum, seluruh saham Perseroan dicatatkan di BEI
dan ALD melaksanakan hak opsinya berdasarkan Option Agreement, maka kepemilikan saham ALD
dalam Perseroan akan mencapai 49% (empat puluh sembilan persen) yang karenanya menjadi lebih
besar dari kepemilikan saham FM dalam Perseroan. Walaupun ALD memiliki kepemilikan saham
sebagaimana dimaksud di atas akan tetapi ALD akan tetap mempertahankan kedudukannya sebagai
inancial investor dan tidak bermaksud untuk melakukan pengendalian pada Perseroan maupun untuk
mengubah dukungan ALD kepada FM untuk tetap menjadi pengendali dari Perseroan, hal mana
sebagaimana ternyata dalam Surat ALD tertanggal 21 Maret 2014. Dengan demikian perubahan struktur
kepemilikan saham sebagaimana dimaksud di atas tidak akan mengakibatkan terjadinya perubahan
pengendalian dalam Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.H.1 dan tidak akan
melakukan penawaran tender wajib sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.H.1.
Tabel keterangan ringkas mengenai Kelompok Usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
8.
Nama Entitas
Bidang Usaha
Lanius Limited
Investasi
Lippo Cayman Limited
Investasi
Cyport Limited
Investasi
Grandhill Asia Limited
Investasi
PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak
Perdagangan
PT Reksa Puspita Karya
Perdagangan Barang dan Jasa
PT First Media Tbk
Telekomunikasi
CVC Capital Partners Asia Paciic III L.P.
Investasi
CVC Capital Partners Asia Paciic III
Investasi
Parallel Fund – A, L.P.
CVC Strategic Co-Investment I L.P.
Investasi
Asia Link Holdings Limited
Investasi
Asia Link Company Limited
Investasi
Asia Link Dewa Pte. Ltd
Investasi
IMTV
Penyiaran
Sifat Hubungan dengan Perseroan
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Secara Tidak Langsung
Pemegang Saham Langsung
Perusahaan Asosiasi
Hubungan Kepengurusan Dan Pengawasan Dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan
Hukum
Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai
berikut:
Pihak
Perseroan
Pemegang Saham
Perusahaan Asosiasi
PK
FM
D
ALD
-
IMTV
PD
Edward Daniel Horowitz
K
-
-
-
Lorne Rupert Somerville
K
-
-
-
Jonathan Limbong Parapak
KI
-
-
-
Bintan Regen Saragih
KI
-
-
-
Roberto Fernandez Feliciano
PD
-
-
-
D
D
-
-
Ali Chendra
Dicky Setiadi Moechtar
Sigit Prasetya
D
-
D
-
Andy Nugroho Purwohardono
D
-
-
-
Henry Jani Liando
DI
-
-
-
Keterangan:
PK
: Presiden Komisaris
KI
: Komisaris
KI
: Komisaris Independen
PD
D
DI
: Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
61
9.
Keterangan Mengenai Aset Tetap Perseroan
Pada tanggal 31 Desember 2013, total nilai aset tetap buku Perseroan adalah sebesar Rp2.295.036
juta.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, berikut Keterangan Mengenai Aset Tetap yang
dimiliki Perseroan:
A. Sertiikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Bangunan
Sertiikat
Hak
Masa
Berlaku
1.
SHGB
No.2653
27 tahun
Tanggal
Berakhir
Hak
27 Mei 2028
2.
SHGB
No.2654
27 tahun
27 Mei 2028
3.
SHGB
No.2975
27 tahun
27 Mei 2028
4.
SHGB
No.5606
20 tahun
8 April 2030
5.
SHGB
No.5607
20 tahun
8 April 2030
6.
SHGB
No.5608
20 tahun
8 April 2030
7.
SHGB
No.5609
20 tahun
8 April 2030
8.
SHGB
No.5610
20 tahun
8 April 2030
9.
SHGB
No.5611
20 tahun
8 April 2030
10.
SHGB
No.5612
20 tahun
8 April 2030
11.
SHGB
No.5613
20 tahun
8 April 2030
12.
SHGB
No.5614
20 tahun
8 April 2030
13.
SHGB
No.5615
20 tahun
8 April 2030
No
Lokasi
Desa Panungggangan Barat,
Kecamatan Cibodas, Kota
Tangerang, Propinsi Jawa
Barat
Desa Panungggangan Barat,
Kecamatan Cibodas, Kota
Tangerang, Propinsi Jawa
Barat
Desa Panungggangan Barat,
Kecamatan Cibodas, Kota
Tangerang, Propinsi Jawa
Barat
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
62
Luas
(m²)
Pemegang
Hak
8
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2088 seluas 350m2
18
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2092 seluas 350m2
35
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2090 seluas 350m2
52
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2086 seluas 350m2
89
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2088 seluas 350m2
62
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2090 seluas 350m2
100
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2078 seluas 350m2
100
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2076 seluas 350m2
100
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2082 seluas 350m2
100
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2080 seluas 350m2
48
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2086 seluas 350m2
30
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2092 seluas 350m2
52
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2092 seluas 350m2
Keterangan
Sertiikat
Hak
Masa
Berlaku
14.
SHGB
No.5616
30 tahun
Tanggal
Berakhir
Hak
8 April 2030
15.
SHGB
No.5617
20 tahun
8 April 2030
16.
SHGB
No.6606
24 tahun
18 Juli 2031
17.
SHGB
No.7722
20 tahun
13 Oktober
2018
18.
SHGB
No.7346
22 tahun
11 Agustus
2023
19.
SHGB
No.00790
32 tahun
23 Juni 2037
20.
SHGB No.
2154
-
-
No
21.
SHGB No.
675
30 tahun
19 Juni 2043
Lokasi
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan Panungggangan
Barat, Kecamatan Cibodas,
Kota Tangerang, Propinsi
Banten
Kelurahan
Jatisampurna,
Kecamatan
Jatisampurna,
Kota Bekasi, Propinsi Jawa
Barat
Kelurahan
Pejagalan,
Kecamatan
Penjaringan,
Kota Jakarta Utara, Propinsi
Daerah
Khusus
Ibukota
Jakarta
Kelurahan
Pejagalan,
Kecamatan
Penjaringan,
Kota Jakarta Utara, Propinsi
Daerah
Khusus
Ibukota
Jakarta
Kelurahan Depok, Kecamatan
Pancoran Mas, Kota Depok,
Provinsi Jawa Barat
Kelurahan
Kali
Rungkut,
Kecamatan Rungkut, Propinsi
Jawa Timur
Kelurahan
Gunungsari,
Kecamatan Dukuh Pakis,
Kota Surabaya, Propinsi Jawa
Timur
63
Luas
(m²)
Pemegang
Hak
3
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2090 seluas 350m2
3
Perseroan
Terdapat bangunan
Ruko Gajah Mada No.
2088 seluas 350m2
88
Perseroan
30
Perseroan
37
Perseroan
87
Perseroan
86
-
Terdapat bangunan
Ruko Kavling
No.8, Jatikarya,
Jatisampurna, Bekasi
seluas 188m2
Terdapat bangunan
Ruko Puri Deltamas,
Jl Bandengan Selatan
No.43 blok K kavling 8
seluas 206m2
Terdapat bangunan
Ruko Puri Deltamas,
Jl Bandengan Selatan
No.43 blok K kavling 8
seluas 206m2
Terdapat bangunan
Ruko ITC Depok
No.16 seluas 261m2
Perseroan menguasai
tanah berdasarkan
Akta Jual Beli
No.123/2013 tanggal
23 Oktober 2013,
dibuat dihadapan
Agatha Henny
Asmana Sipa, S.H.,M.
Kn, PPAT di Kota
Surabaya.
70
Keterangan
Pada saat ini tanah
sedang dalam
proses balik nama
untuk menjadi atas
nama Perseroan
sebagaimana
ternyata dalam
Surat Keterangan
Notaris No. 14/IrTw/
PPAT/X/2013 tanggal
8 Oktober 2013,
dibuat oleh Irianto
Tanawidjaja, S.H.,
Notaris dan PPAT di
Kota Surabaya
Terdapat bangunan
Ruko SurabayaGaleria, Jl. Mayjend
Sungkono 143
Kav C-02 (ssat Jl.
Mayjend Sungkono
75 Blok B-10,
Kelurahan Gunungsari
Kecamatan Dukuh
Pakis kota Surabaya)
seluas 280 m2
No
22.
Sertiikat
Hak
Masa
Berlaku
SHGB No.
2828
-
Tanggal
Berakhir
Hak
-
Lokasi
Kelurahan Binong, Kecamatan
Batununggal, Kota Bandung,
Propinsi Jawa Barat
Luas
(m²)
Pemegang
Hak
196
-
Keterangan
Perseroan menguasai
tanah berdasarkan
Akta Perjanjian
Pengikatan Jual Beli
No. 106 tanggal 31
Juli 2013, dibuat
di hadapan Elisa
Kurniati, S.H., M.H.,
Notaris di Kota
Bandung
Pada saat ini tanah
sedang dalam proses
balik nama sertiikat
atas nama Perseroan
sebagaimana
ternyata dalam Surat
Keterangan Notaris
No. 23a/PPAT/XI/2013
tanggal 11 Nopember
2013, yang dibuat
oleh Elisa Kurniati,
S.H.,M.H., Notaris
dan PPAT di Kota
Bandung.
B. Kendaraan Bermotor
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Jenis Kendaraan
Lexus GS350
Nissan Evalia
Nissan Evalia
Nissan Evalia
Nissan Evalia
Nissan Evalia
Nissan Evalia
Nissan Evalia
Nissan Evalia
Nissan Evalia
No. BPKB
J-03676968
K02654590
K02654511
K0264/644
K0264/553
K0264/645
K0264/593
K0264/592
K02654653
K02813649
No. STNK
1943623/MJ/2012
1157116/MJ/2013
1157114/MJ/2013
1153131/MJ/2013
1153132/MJ/2013
1153130/MJ/2013
1153133/MJ/2013
1153128/MJ/2013
1157115/MJ/2013
AD3191837
No. Polisi
B 178 PFG
B 1127 SRZ
B 1094 SRZ
B 1369 SRY
B1359 SRY
B1367 SRY
B 1394 SRY
B 1393 SRY
B 1101 SRZ
B 1880 SYC
Tahun Pembuatan
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
Atas Nama
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
C. Aset Tetap Lainnya
No
Jenis Aset*)
Lokasi
1.
2.
3.
4.
Jaringan Layanan Titik Kontrol
Elektronik Headend
Set Top Box (757.600 Box)
Peralatan Kantor (server, laptop, dan genset)
Jabodetabek, Surabaya, dan Bali
Jakarta dan Tangerang
Jabodetabek, Surabaya, dan Bali
Jakarta dan Tangerang
Nilai Aset Bersih**)
(dalam jutaan Rupiah)
1.736.517
245.510
191.773
36.944
Keterangan:
*)
Sebagian dari Aset di atas dijaminkan kepada Cisco System Asia Pte. Ltd berdasarkan masing-masing: (i) Akta Jaminan
Fidusia No. 01 tanggal 1 Nopember 2011, dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H. Notaris di Jakarta dan
Sertiikat Jaminan Fidusia No. W-002165 tanggal 17 Januari 2012, (ii) Akta Jaminan Fidusia No. 02 tanggal 1 Nopember
2011, dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H. Notaris di Jakarta dan Sertiikat Jaminan Fidusia No. W7002162 tanggal 17 Januari 2012, (iii) Akta Jaminan Fidusia No. 45 tanggal 26 Maret 2013, dibuat di hadapan Sri Hidianingsih
Adi Sugijanto, S.H. Notaris di Jakarta, dan (iv) Akta Jaminan Fiducia No. 36 tanggal 30 Agustus 2013, dibuat di hadapan Sri
Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H. Notaris di Jakarta.
**) Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2013
64
10. Asuransi
Untuk mencegah terjadinya kerugian yang timbul akibat terjadinya kebakaran dan kecurian, maka
bangunan-bangunan, kendaraan bermotor serta seluruh inventaris kantor milik Perseroan telah
diberikan perlindungan asuransi. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan sebagai
peserta asuransi dengan perincian sebagai berikut :
No
Nomor Polis
1.
1801281200010 &
1801051200033
2.
1801351200026
3.
1809011300018
Nama
Tertanggung*)
PT Link Net dan
semua anak
perusahaan
dan perusahaan
yang dimiliki,
dioperasikan,
diurus atau
dikuasai dan/
atau yang
terailiasi dengan
perusahaan yang
tersebut diatas
PT Link Net dan
semua anak
perusahaan
dan perusahaan
yang dimiliki,
dioperasikan,
diurus atau
dikuasai dan/
atau yang
terailiasi dengan
perusahaan yang
tersebut diatas
PT Link Net dan
semua anak
perusahaan
dan perusahaan
yang dimiliki,
dioperasikan,
diurus atau
dikuasai dan/
atau yang
terailiasi dengan
perusahaan yang
tersebut diatas
Jenis Asuransi
Property All
Risks Insurance
including
Earthquake
Jumlah Premi
Tahunan
Rp681.956.560,92
Periode
Penanggung
31 Desember
2013 – 31
Desember 2014
PT Lippo General
Insurance Tbk
Terrorism and
Sabotage
Insurance
Rp274.679.487,42
31 Desember
2013 - 31
Desember 2014
PT Lippo General
Insurance Tbk
Public Liabilty
Insurance
Rp6.550.000,00
31 Desember
2013 - 31
Desember 2014
PT Lippo General
Insurance Tbk
Keterangan:
*)
PT Link Net dan semua anak perusahaan dan perusahaan yang dimiliki sebagai tertanggung dalam polis asuransi adalah
karena Perseroan menginginkan cakupan yang luas terkait pihak yang ditanggung dalam asuransi yaitu meliputi Perseroan,
anak perusahaan, dan perusahaan yang dimiliki (apabila Perseroan memiliki anak perusahaan).
Semua asuransi yang diikuti diselenggarakan oleh pihak ailiasi Perseroan yaitu PT Lippo General
Insurance Tbk. Adapun hubungan ailiasi antara Perseroan dengan PT Lippo General Insurance
Tbk adalah memiliki kesamaan Komisaris yaitu Bintan Regen Saragih. Namun demikian, tidak ada
perlakuan yang berbeda dari pihak PT Lippo General Insurance Tbk kepada Perseroan atas transaksi
asuransi maupun dari Perseroan kepada PT Lippo General Insurance Tbk untuk menerima penawaran
pertanggungan asuransi yang diajukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi lain. Sampai dengan
tanggal Prospektus ini diterbitkan, manajemen Perseroan menyatakan bahwa nilai pertanggungan
asuransi tersebut telah memadai untuk melindungi aset material dari Perseroan.
65
11. Perjanjian-Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga
a.
Perjanjian Kredit
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah menandatangani perjanjian kredit sebagai
berikut:
No.
1.
Perihal
Nama
perjanjian
Uraian
Perjanjian Fasilitas Kredit Revolving tertanggal 4 Juni 2013, dibuat di bawah tangan
(“Perjanjian Kredit”).
Para pihak
i.
Perseroan sebagai penerima fasilitas,
ii.
Citibank N.A (“Citi”) sebagai pemberi fasilitas.
Citi menyetujui untuk memberikan kepada Perseroan fasilitas pinjaman revolving dalam
jumlah pokok sebesar Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah) yang akan
digunakan oleh Perseroan untuk keperluan modal usaha dan pembiayaan kegiatan
usaha secara umum (“Fasilitas Pinjaman”).
Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah).
Atas Fasilitas Pinjaman dikenakan suku bunga untuk setiap Fasilitas Pinjaman untuk
setiap jangka waktu bunga yang adalah suatu persentase suku bunga per tahun, yang
merupakan jumlah dari Marjin dan JIBOR yang berlaku, dengan ketentuan bahwa
Marjin berarti : (a) 3,25% (tiga koma dua lima persen) per tahun apabila rasio Hutang
Total terhadap EBITDA Perseroan adalah kurang dari atau setara dengan 2,25:1 atau
(b) 3,75% (tiga koma tujuh lima persen) per tahun apabila rasio Hutang Total terhadap
EBITDA Perseroan lebih dari 2,25:1.
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar Rupiah) per 31 Desember 2013.
Objek
perjanjian
Nilai
perjanjian
Saldo
terakhir
Jangka
waktu
3 (tiga) tahun setelah tanggal Perjanjian Kredit.
Pembatasan
Perseroan menjamin dan menyanggupi hal-hal sebagai berikut kepada Citi sejak
tanggal Perjanjian Kredit sampai dengan pembayaran secara penuh atas semua
jumlah yang wajib dibayarkan Perseroan, antara lain sebagai berikut:
i.
Perseroan tidak akan, tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Citi,
menimbulkan, membuat atau mengizinkan untuk diadakannya suatu hak
tanggungan, surat kuasa untuk mengadakan hak tanggungan, surat kuasa
untuk menjual, idusia, pengalihan, gadai, penjaminan, pembebanan, hak
jaminan atau agunan lainnya (“Jaminan”) terhadap atau sehubungan dengan
setiap kepemilikan atau aset Perseroan, kecuali untuk pemberian Jaminan
sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kredit;
ii.
Perseroan tidak akan melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi suatu
perusahaan lain yang kegiatan usaha utamanya bukan dalam bidang media
dan telekomunikasi tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Citi dengan
pengecualian sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kredit;
iii.
Perseroan, tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Citi, tidak akan
memberikan pinjaman atau kredit atau memberikan pembiayaan lainnya kepada
atau untuk kepentingan pihak lain,
iv.
Perseroan, tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Citi, tidak akan
mengadakan suatu atau serangkaian transaksi (baik terkait maupun tidak dan
baik secara sukarela maupun tidak) untuk menjual, menyewakan, mengalihkan
atau dengan cara lain melepaskan setiap aset Perseroan, dengan pengecualian
sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kredit;
v.
Perseroan memiliki pertanggungan asuransi dan akan terus mengasuransikan
kegiatan usaha dan harta kekayaannya yang material pada perusahaan
penjamin atau perusahaan asuransi bereputasi baik terhadap risiko-risiko, dan
sepanjang, yang umumnya diasuransikan oleh perusahaan dalam lokasi atau
dengan kegiatan usaha yang sama dengan Perseroan;
vi.
Perseroan, dari waktu ke waktu, akan menyerahkan laporan keuangan
Perseroan kepada Citi segera setelah laporan keuangan tersebut tersedia;
vii.
Perseroan akan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Citi atas: (a)
setiap sengketa ketenagakerjaan yang mengancam kegiatan usaha normal dari
Perseroan, (b) dimulainya atau diambilnya suatu tindakan sehubungan dengan
setiap proses litigasi, proses arbitrase atau suatu proses di hadapan badan
pemerintah yang menyangkut Perseroan atau harta kekayaan dari Perseroan
dengan ketentuan sebagaimana diatur secara rinci dalam Perjanjian Kredit, (c)
setiap Cidera Janji, serta keterangan mengenai peristiwa tersebut serta langkahlangkah yang dilakukan oleh Perseroan untuk memperbaiki keadaan tersebut;
dan
66
Keterangan
Status
perjanjian masih
berlaku.
No.
Perihal
Uraian
Perseroan tidak akan menyatakan atau memberikan dividen atau membayarkan
cadangan premi saham atau membuat distribusi pendapatan lainnya dalam
jumlah dan mata uang apapun yang lebih dari 40% (empat puluh persen) dari
pendapatan bersih Perseroan setelah pajak dari tahun keuangan Perseroan
sebelumnya, dimana ketentuan tersebut tidak berlaku dalam hal Perseroan
secara efektif telah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Keterangan
viii.
2.
Klausula
kerahasiaan
Penyelesaian Setiap tuntutan, perselisihan ataupun perbedaan yang timbul atau berkaitan dengan
perselisihan Perjanjian Kredit akan diselesaikan dan ditentukan melalui Arbitrase dengan
berdasarkan Peraturan Singapore International Arbitration Centre (SIAC).
Hukum yang Hukum Inggris.
berlaku
Nama
Perjanjian Fasilitas Kredit Senior Unsecured Revolving tertanggal 18 October 2013,
perjanjian
dibuat di bawah tangan (“Perjanjian Kredit”).
Para pihak
Objek
perjanjian
Nilai
perjanjian
Saldo
terakhir
Jangka
waktu
Pembatasan
i.
Perseroan sebagai penerima fasilitas,
ii.
PT Bank BNP Paribas Indonesia (“BNP”) sebagai pemberi fasilitas.
BNP menyetujui untuk memberikan kepada Perseroan fasilitas pinjaman senior
unsecured revolving dalam jumlah pokok sebesar Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus
miliar Rupiah) yang akan digunakan oleh Perseroan untuk keperluan modal usaha dan
pembiayaan kegiatan usaha secara umum (“Fasilitas Pinjaman”).
Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah).
Atas Fasilitas Pinjaman dikenakan suku bunga untuk setiap Fasilitas Pinjaman untuk
setiap jangka waktu bunga yang adalah suatu persentase suku bunga per tahun, yang
merupakan jumlah dari Marjin dan JIBOR yang berlaku, dengan ketentuan bahwa
Marjin berarti 3,25% (tiga koma dua lima persen) per tahun.
3 (tiga) tahun setelah tanggal Perjanjian Kredit.
Perseroan menjamin dan menyanggupi hal-hal sebagai berikut kepada BNP sejak
tanggal Perjanjian Kredit sampai dengan pembayaran secara penuh atas semua
jumlah yang wajib dibayarkan Perseroan, antara lain sebagai berikut:
i.
Perseroan diperbolehkan untuk menimbulkan, membuat atau mengizinkan untuk
diadakannya suatu hak tanggungan, idusia, pengalihan, gadai, penjaminan,
pembebanan, hak jaminan atau agunan lainnya (“Jaminan”) selama jumlah
fasilitas kredit yang dijamin dengan Jaminan tersebut (apabila dijumlah dengan
jumlah fasilitas kredit lainnya yang dimiliki oleh Perseroan dan anak perusahaan
Perseroan yang juga dijamin dengan Jaminan) tidak melebihi jumlah 0,5 kali
EBITDA berdasarkan laporan keuangan tahunan konsolidasi terakhir yang
disampaikan kepada BNP berdasarkan Perjanjian Kredit;
ii.
Perseroan dan anak perusahaan Perseroan tidak akan mengadakan suatu
atau serangkaian transaksi (baik terkait maupun tidak dan baik secara sukarela
maupun tidak) untuk menjual, menyewakan, mengalihkan atau dengan cara lain
melepaskan setiap aset Perseroan, dengan pengecualian sebagaimana diatur
dalam Perjanjian Kredit;
iii.
Perseroan dan anak perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari BNP, tidak
akan melakukan penggabungan usaha, demerger, merger atau rekonstruksi
perusahaan, dengan pengecualian sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kredit;
iv.
Perseroan tidak akan melakukan perubahan secara substansial terhadap sifat
dari kegiatan usaha daripada Perseroan dan anak perusahaan Perseroan pada
saat tanggal Perjanjian Kredit;
67
Status
perjanjian masih
berlaku.
No.
Perihal
Uraian
Perseroan dan anak perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari BNP, tidak
akan (a) melakukan investasi dalam atau mengambilalih saham dalam atau
surat berharga dalam bentuk apapun yang diterbitkan oleh pihak manapun
atau keuntungan daripadanya atau di dalam permodalan pihak manapun atau
membuat kontribusi modal pada pihak manapun atau dari pihak manapun (atau
setuju untuk melakukan hal-hal tersebut di atas), atau (b) melakukan investasi
dalam atau mengambilalih bisnis apapun atau menjadi perhatian atau seluruh
atau secara substansi seluruh aset dari bisnis pihak manapun atau aset apapun
yang merupakan divisi atau unit operasi daripada bisnis pihak manapun (atau
setuju untuk melakukan hal-hal tersebut di atas). Dengan pengecualian (a)
investasi atau pengambilalihan pada pihak manapun atau bisnis yang secara
prinsip menjalankan usaha di bidang media atau telekomunikasi, atau (b)
apabila bisnis yang diinvestasi atau diambilalih secara prinsip tidak menjalankan
usaha di bidang media atau telekomunikasi, pembayaran sejumlah uang
yang harus dilakukan pada investasi atau pengambilalihan tersebut, setelah
dijumlahkan dengan semua pembayaran yang harus dilakukan pada investasi
atau pengambilalihan sesuai yang diatur pada bagian ini, lebih kecil dari atau
sama dengan US$10.000.000,00;
vi.
Perseroan dan anak perusahaan Perseroan tidak akan membuat atau
menimbulkan utang dalam bentuk sebagaimana diatur di dalam Perjanjian Kredit
dengan pengecualian sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kredit;
vii.
Perseroan dan anak perusahaan Perseroan tidak akan mengadakan perjanjian
dengan dan untuk keuntungan pihak manapun yang bukan merupakan
Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan, selain daripada dalam rangka
kegiatan usaha sehari-hari dan dengan syarat dan kondisi yang wajar;
viii. Perseroan dan anak perusahaan Perseroan tidak akan merubah anggaran
dasarnya, dimana perubahan tersebut dapat menyebabkan kerugian bagi BNP,
kecuali hal tersebut disyaratkan di dalam Perjanjian Kredit atau berdasarkan
persetujuan tertulis dari BNP;
ix.
Perseroan tidak akan menyatakan atau memberikan dividen atau pembayaran
apapun terkait dengan seri-seri saham yang dimilikinya dalam jumlah yang
lebih dari 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih Perseroan dari tahun
keuangan Perseroan sebelumnya, dimana ketentuan tersebut tidak berlaku
dalam hal Perseroan secara efektif telah menjadi perusahaan publik yang
terdaftar di pasar modal sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; dan
x.
Perseroan memiliki pertanggungan asuransi dan akan terus mengasuransikan
kegiatan usaha dan harta kekayaannya yang material pada perusahaan
penjamin atau perusahaan asuransi bereputasi baik terhadap risiko-risiko, dan
sepanjang, yang umumnya diasuransikan oleh perusahaan dalam lokasi atau
dengan kegiatan usaha yang sama dengan Perseroan.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Keterangan
v.
Klausula
kerahasiaan
Penyelesaian Setiap tuntutan, perselisihan ataupun perbedaan yang timbul atau berkaitan dengan
perselisihan Perjanjian Kredit akan diselesaikan dan ditentukan melalui Arbitrase dengan
berdasarkan Peraturan Hong Kong International Arbitration Centre (HKIAC).
Hukum yang Hukum Inggris.
berlaku
b.
No.
1.
Perjanjian Pembiayaan
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Uraian
Perjanjian Pembayaran Angsuran (Installment Payment
Agreement) No. Z025000065 tanggal 31 Oktober
2011, dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup
(“Perjanjian Pembayaran Angsuran”).
i.
Perseroan sebagai penerima pembiayaan,
ii.
Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. (“Cisco”)
sebagai pemberi pembiayaan.
Cisco memberikan pembiayaan kepada Perseroan
untuk pembelian peralatan dalam jumlah total
USD4.106.178 (empat juta seratus enam ribu seratus
tujuh puluh delapan Dollar Amerika Serikat) (“Fasilitas
Pembiayaan”).
68
Keterangan
No.
2.
Perihal
Nilai perjanjian
Uraian
Keterangan
USD4.106.178 (empat juta seratus enam ribu seratus Fasilitas Pembiayaan dijamin
tujuh puluh delapan Dollar Amerika Serikat).
dengan jaminan idusia atas
peralatan/barang modal yang
Terhadap Fasilitas Pembiayaan, dikenakan bunga dimiliki Perseroan berdasarkan
Akta Jaminan Fidusia No. 01
sebesar 5% (lima persen) per tahun.
tanggal 1 Nopember 2011, dibuat
di hadapan Sri Hidianingsih Adi
Sugijanto, S.H. Notaris di Jakarta
dan Sertiikat Jaminan Fidusia
No. W-002165 tanggal 17 Januari
2012.
Saldo terakhir
USD1.368.726 (satu juta tiga ratus enam puluh delapan
ribu tujuh ratus dua puluh enam Dollar Amerika Serikat)
per 31 Desember 2013.
Jangka waktu
Fasilitas Pembiayaan tersebut wajib untuk dibayar Status perjanjian masih berlaku.
oleh Perseroan dalam jangka waktu 36 (tiga puluh
enam) bulan secara triwulanan melalui 12 (dua belas)
angsuran.
Pembatasan
Tidak diatur dalam perjanjian.
Klausula kerahasiaan
Tidak diatur dalam perjanjian.
Penyelesaian perselisihan Para pihak sepakat untuk memilih yurisdiksi Kantor
Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan secara
non eksklusif terhadap setiap tindakan atau proses
yang timbul atas atau sehubungan dengan Perjanjian
Pembayaran Angsuran.
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Republik Indonesia.
Nama perjanjian
Perjanjian Pembayaran Angsuran (Installment Payment
Agreement) No. Z025000066 tanggal 31 Oktober
2011, dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup
(“Perjanjian Pembayaran Angsuran”).
i.
Perseroan sebagai penerima pembiayaan,
Para pihak
ii.
Cisco sebagai pemberi pembiayaan.
Objek perjanjian
Cisco memberikan pembiayaan kepada Perseroan
untuk pembelian peralatan dalam jumlah total
USD890.354 (delapan ratus sembilan puluh ribu
tiga ratus lima puluh empat Dollar Amerika Serikat)
(“Fasilitas Pembiayaan”).
Nilai perjanjian
USD890.354 (delapan ratus sembilan puluh ribu tiga Fasilitas Pembiayaan dijamin
ratus lima puluh empat Dollar Amerika Serikat).
dengan jaminan idusia atas
peralatan/barang modal yang
Terhadap Fasilitas Pembiayaan, dikenakan bunga dimiliki Perseroan berdasarkan
sebesar 5% (lima persen) per tahun.
Akta Jaminan Fidusia No. 02
tanggal 1 Nopember 2011, dibuat
di hadapan Sri Hidianingsih Adi
Sugijanto, S.H. Notaris di Jakarta
dan Sertiikat Jaminan Fidusia No.
W7-002162 tanggal 17 Januari
2012.
Saldo terakhir
USD296.785 (dua ratus sembilan puluh enam ribu tujuh
ratus delapan puluh lima Dollar Amerika Serikat) per 31
Desember 2013.
Jangka waktu
Fasilitas Pembiayaan tersebut wajib untuk dibayar Status perjanjian masih berlaku.
oleh Perseroan dalam jangka waktu 36 (tiga puluh
enam) bulan secara triwulanan melalui 12 (dua belas)
angsuran.
Pembatasan
Tidak diatur dalam perjanjian.
Klausula kerahasiaan
Tidak diatur dalam perjanjian.
Penyelesaian perselisihan Para pihak sepakat untuk memilih yurisdiksi Kantor
Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan secara
non eksklusif terhadap setiap tindakan atau proses
yang timbul atas atau sehubungan dengan Perjanjian
Pembayaran Angsuran.
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Republik Indonesia.
69
No.
3.
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Nilai perjanjian
Uraian
Perjanjian Pembayaran Angsuran (Installment Payment
Agreement) No. Z025000147 tanggal 22 Maret
2013, dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup
(“Perjanjian Pembayaran Angsuran”).
i.
Perseroan sebagai penerima pembiayaan,
ii.
Cisco sebagai pemberi pembiayaan.
Cisco memberikan pembiayaan kepada Perseroan
untuk pembelian peralatan dalam jumlah total
USD11.662.807,07 (sebelas juta enam ratus enam
puluh dua ribu delapan ratus tujuh koma nol tujuh Dollar
Amerika Serikat) (“Fasilitas Pembiayaan”).
USD11.662.807,07 (sebelas juta enam ratus enam
puluh dua ribu delapan ratus tujuh koma nol tujuh Dollar
Amerika Serikat).
Terhadap Fasilitas Pembiayaan, dikenakan bunga
sebesar 4,75% (empat koma tujuh lima persen) per
tahun
Fasilitas Pembiayaan dijamin
dengan jaminan idusia atas
peralatan/barang modal yang
dimiliki Perseroan berdasarkan
Akta Jaminan Fidusia No. 45
tanggal 26 Maret 2013, dibuat
di hadapan Sri Hidianingsih Adi
Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta.
Saldo terakhir
4
USD9.719.006 (sembilan juta tujuh ratus sembilan
belas ribu enam Dollar Amerika Serikat) per 31
Desember 2013.
Jangka waktu
Fasilitas Pembiayaan tersebut wajib untuk dibayar
oleh Perseroan dalam jangka waktu 36 (tiga puluh
enam) bulan secara triwulanan melalui 12 (dua belas)
angsuran.
Pembatasan
Tidak diatur dalam perjanjian.
Klausula kerahasiaan
Tidak diatur dalam perjanjian.
Penyelesaian perselisihan Para pihak sepakat untuk memilih yurisdiksi Kantor
Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan secara
non eksklusif terhadap setiap tindakan atau proses
yang timbul atas atau sehubungan dengan Perjanjian
Pembayaran Angsuran.
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Republik Indonesia.
Nama perjanjian
Perjanjian Pembayaran Angsuran (Installment Payment
Agreement) No. Z025000149, tanggal 22 Maret
2013, dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup
(“Perjanjian Pembayaran Angsuran”).
i.
Perseroan sebagai penerima pembiayaan,
Para pihak
ii.
Cisco sebagai pemberi pembiayaan.
Objek perjanjian
Cisco memberikan pembiayaan kepada Perseroan
untuk pembelian peralatan dalam jumlah total
USD3.373.378,20 (tiga juta tiga ratus tujuh puluh tiga
ribu tiga ratus tujuh puluh delapan koma dua puluh
Dollar Amerika Serikat) (“Fasilitas Pembiayaan”).
Nilai perjanjian
USD3.373.378,20 (tiga juta tiga ratus tujuh puluh tiga
ribu tiga ratus tujuh puluh delapan koma dua puluh
Dollar Amerika Serikat).
Keterangan
Saldo terakhir
Jangka waktu
Pembatasan
Klausula kerahasiaan
Status perjanjian masih berlaku.
Fasilitas Pembiayaan dijamin
dengan jaminan idusia atas
peralatan/barang modal yang
dimiliki Perseroan berdasarkan
Terhadap Fasilitas Pembiayaan, dikenakan bunga Akta Jaminan Fidusia No. 36
sebesar 4,75% (empat koma tujuh lima persen) per tanggal 30 Agustus 2013, dibuat
tahun.
di hadapan Sri Hidianingsih Adi
Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta.
USD3.092.263 (tiga juta sembilan puluh dua ribu dua
ratus enam puluh tiga Dollar Amerika Serikat) per 31
Desember 2013.
Fasilitas Pembiayaan tersebut wajib untuk dibayar Status perjanjian masih berlaku.
oleh Perseroan dalam jangka waktu 36 (tiga puluh
enam) bulan secara triwulanan melalui 12 (dua belas)
angsuran.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
70
No.
c.
Perihal
Uraian
Penyelesaian perselisihan Para pihak sepakat untuk memilih yurisdiksi Kantor
Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan secara
non eksklusif terhadap setiap tindakan atau proses
yang timbul atas atau sehubungan dengan Perjanjian
Pembayaran Angsuran.
Hukum yang berlaku
Hukum Negara Republik Indonesia.
Keterangan
Perjanjian Lisensi
Sehubungan dengan kerjasama Perseroan dengan FMTV, Perseroan mengadakan perjanjian
pendistribusian program dengan beberapa penyedia program antara lain adalah Discovery Network
Asia-Paciic Pte. Ltd., NBCU Global Networks Asia Pte. Ltd., Business News (Asia) LLP., Home Box
Ofice (Singapore) Pte. Ltd., Turner Broadcasting System Asia Paciic Inc., BBC World Distribution
Limited, ESPN Star Sports, Japan International Broadcasting Inc., MSM Satellite (Singapore) Pte. Ltd.,
MTV Asia / Nickelodeon Asia Holdings Pte. Ltd, AXN Holdings, LLC, International Global Networks B.V,
MCN International Pte. Ltd, Korean Broadcasting System, Aljazeera Media Network, AFC Network Pte.
Ltd., Australia Networks, China Central Television, Deutsche Welle, Bloomberg L. P., The Walt Disney
Company (Southeast Asia) Pte. Limited, E! Entertainment Television Inc., PT Benua Asia Vision, PT Mitra
Multi Sarana, ,RAI - Radio Televisione Italiana, BBC World Distribution Limited, Zonemedia Broadcasting
Limited, The Korea International Broadcasting Foundation, LITV International Limited, NBA Properties,
Inc, Trinity Christian Center of Santa Ana, Inc., TV 5 Monde, Eurosports SA, Fashion One Television
Ltd, Setanta Sports Asia Ltd, Travel Channel International Ltd, Sparrowhawk International Channel Ltd,
PT First Media News dan ASN Asia Limited.
Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu tertentu dari satu hingga tiga tahun hingga
tidak ditentukan batas waktunya. Perjanjian-perjanjian tertentu juga memperbolehkan Perseroan untuk
berbagi waktu komersial dan mengharuskan penempatan uang jaminan kepada pemasok program.
Mengingat pada aspek komersialitas yang dimiliki, perjanjian-perjanjian lisensi tersebut memiliki
klausula kerahasiaan. Perjanjian-perjanjian tersebut tidak memiliki pembatasan-pembatasan (negative
covenants) yang dapat merugikan pemegang saham.
d.
Perjanjian Sewa Menyewa
Ruang Perangkat Fiber Optic
Perseroan telah menandatangani beberapa perjanjian sewa-menyewa terkait dengan sewa ruangan
untuk perangkat backbone iber optik yang dimilikinya, antara lain dengan pihak-pihak sebagai berikut:
No.
1.
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Uraian
Keterangan
Perjanjian kerjasama Sewa Tempat/Ruangan Untuk
Pemasangan dan Penempatan Perangkat Backbone
Fiber Optik antara PT Tri Pura Indah Persada dan PT
Link Net No. PK-104/CSL/LN/TPIP/X/12 tanggal 25
Oktober 2012 dibuat dibawah tangan dan bermaterai
cukup. (“Perjanjian”).
i.
PT Tri Pura Indah Persada (“Pihak Pertama”)
dan
ii.
Perseroan, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Kerjasama sewa tempat/ruangan untuk pemasangan
dan penempatan perangkat backbone iber optik di
Gedung Wirausaha.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Juli 2012 Status perjanjian masih berlaku.
sampai dengan tanggal 30 Juni 2015.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan mengajukan
permohonan kepada Pihak Pertama 60 (enam puluh)
hari kerja sebelum tanggal perjanjian ini berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian
71
No.
Perihal
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
2.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
3.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
Hukum yang berlaku
Uraian
Keterangan
Perjanjian ini dapat diakhiri lebih awal oleh Para
Pihak apabila salah satu Pihak telah melanggar atau
tidak memenuhi ketentuan yang telah diatur dalam
Perjanjian ini.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara para pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian kerjasama Sewa Tempat/Ruangan Untuk
Pemasangan dan Penempatan Perangkat Backbone
Fiber Optik antara Perhimpunan Penghuni Graha
Irama dan PT Link Net No. MGT.132/271.01.0-GR
(0184) tanggal 1 Nopember 2011 dibuat dibawah
tangan dan bermaterai cukup. (“Perjanjian”).
i.
Perhimpunan Penghuni Graha Irama (“Pihak
Pertama”) dan
ii.
Perseroan, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Kerjasama sewa tempat/ruangan untuk pemasangan
dan penempatan perangkat backbone iber optik di
Gedung Graha Irama.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2011 Status perjanjian masih berlaku.
sampai dengan tanggal 30 September 2016.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan mengajukan
permohonan kepada Pihak Pertama 60 (enam puluh)
hari kerja sebelum tanggal perjanjian ini berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini dapat diakhiri lebih awal oleh Para
Pihak apabila salah satu Pihak telah melanggar atau
tidak memenuhi ketentuan yang telah diatur dalam
Perjanjian ini.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara para pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian kerjasama Sewa Tempat/Ruangan Untuk
Pemasangan dan Penempatan Perangkat Backbone
Fiber Optik antara PT Sejahtera Alam Property dan
PT Link Net No. PK-217/CSC/LN/SAP/XI/12 tanggal
5 Nopember 2012 dibuat dibawah tangan dan
bermaterai cukup. (“Perjanjian”).
i.
PT Sejahtera Alam Property (“Pihak Pertama”)
dan
ii.
Perseroan, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Kerjasama sewa tempat/ruangan untuk pemasangan
dan penempatan perangkat backbone iber optik di
Permata Bank Tower.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Nopember 2012 Status perjanjian masih berlaku.
sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan mengajukan
permohonan kepada Pihak Pertama 90 (sembilan
puluh) hari kalender sebelum tanggal perjanjian ini
berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini dapat diakhiri lebih awal oleh Para
Pihak apabila salah satu Pihak telah melanggar atau
tidak memenuhi ketentuan yang telah diatur dalam
Perjanjian ini.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
72
No.
4.
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
5.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
6.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Uraian
Keterangan
Perjanjian kerjasama Sewa Tempat/Ruangan Untuk
Pemasangan dan Penempatan Perangkat Backbone
Fiber Optik antara Perhimpunan Penghuni Wiswa
Staco (PPWS) dan PT Link Net No. PK-215/CSL/LN/
PPWS/III/12 tanggal 15 Maret 2012 dibuat dibawah
tangan dan bermaterai cukup. (“Perjanjian”).
i.
Perhimpunan Penghuni Wiswa Staco (PPWS)
(“Pihak Pertama”), dan
ii.
Perseroan, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Kerjasama sewa tempat/ruangan untuk pemasangan
dan penempatan perangkat backbone iber optik di
Wisma Staco.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 15 Maret 2012 Status perjanjian masih berlaku.
sampai dengan tanggal 14 Maret 2015.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan mengajukan
permohonan kepada Pihak Pertama 30 (tiga puluh)
hari kalender sebelum tanggal perjanjian ini berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini dapat diakhiri lebih awal oleh Para
Pihak apabila salah satu Pihak telah melanggar atau
tidak memenuhi ketentuan yang telah diatur dalam
Perjanjian ini.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 6 Pebruari
2012 dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup
(“Perjanjian”).
i.
PT Villa Permata Cibodas (“Pihak Pertama”)
dan
ii.
Perseroan, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Sewa Tiga Bangunan Rumah Toko dengan total luas
bangunan 1.050 m2.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 7 Pebruari 2012 Status perjanjian masih berlaku.
sampai dengan tanggal 6 Pebruari 2017.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan mengajukan
permohonan kepada Pihak Pertama 2 (dua) bulan
sebelum tanggal perjanjian ini berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian
Perjanjian dapat diakhiri Pihak Pertama jika Perseroan
terbukti atas kesalahan/kelalaiannya menyebabkan
kerusakan pada bangunan rumah toko.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Tangerang.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Sewa Menyewa No.008/11/2012 tanggal 1
Pebruari 2012 dibuat dibawah tangan dan bermaterai
cukup. (“Perjanjian”).
i.
Rustono Fulia (“Pihak pertama”) dan
ii. Perseroan, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
i.
Sewa Tanah seluas 9.275 m2
ii.
Sewa Ruangan Kantor 300 m2
iii. Sewa Gudang 3.312 m2
iv. Listrik 41.500 Watt
73
No.
Perihal
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
7.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
8.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
Hukum yang berlaku
Uraian
Keterangan
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 April 2012 Status perjanjian masih berlaku.
sampai dengan tanggal 31 Maret 2017.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan mengajukan
permohonan kepada Pihak Pertama 60 (enam puluh)
hari kalender sebelum tanggal Perjanjian ini berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Sewa Menyewa Ruko Cinere tanggal 1
Maret 2006 dibuat dibawah tangan dan bermaterai
cukup sebagaimana diubah dengan amandemen
pertama terhadap perjanjian sewa menyewa Ruko
Cinere, Jalan Raya Cinere No.19 tanggal 1 Maret
2011 dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup.
(“Perjanjian”).
i.
Marjati sebagai yang menyewakan (“Pihak
Pertama”) dan
ii.
Perseroan, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Ruangan Ruko seluas 350 m2
Perjanjian ini berlaku 5 tahun sejak tanggal 1 Maret Status perjanjian masih berlaku.
2011 sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2016.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan mengajukan
permohonan tertulis selambatnya 3 (tiga) bulan
sebelum Jangka waktu Perjanjian berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Sewa Menyewa No.PK-063/CSL/LN/
GA/1/13 tanggal 2 Januari 2013 dibuat dibawah
tangan dan bermaterai cukup. (“Perjanjian”).
i.
Paulina
Lumban
Gaol
sebagai
yang
menyewakan (“Pihak Pertama”) dan
ii.
Perseroan sebagai penyewa, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
1 unit Rumah Toko seluas 60 m2 berlantai 3.5 dengan
SHM No. 1834/Pekayon Jaya.
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 36 Bulan Status perjanjian masih berlaku.
sejak tanggal 5 Januari 2013 sampai dengan 4
Januari 2016.
Dapat
dilakukan
perpanjangan
dengan
pemberitahuan tertulis kepada Penyewa 60 (enam
puluh) hari kalender sebelum tanggal Perjanjian
berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian
Perseroan dapat mengakhiri Perjanjian apabila terjadi
kerusakan struktural yang tidak dapat diperbaiki di
Rumah Toko dan Pihak Pertama wajib memberikan
kompensasi kepada Perseroan.
Tidak diatur dalam perjanjian
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Tangerang.
Hukum Negara Republik Indonesia.
74
No.
9.
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
10.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
11.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Uraian
Keterangan
Akta Perjanjian pemberian hak sewa pakai No.53
tanggal 17 September 2012 dibuat dihadapan
Titiek Irawati Sugianto,S.H., Notaris di jakarta.
(“Perjanjian”).
i.
PT Wahana Gelora Prestasi sebagai yang
menyewakan (“Pihak Pertama”) dan
ii.
Perseroan sebagai penyewa, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Bangunan kantor berlantai 3,5 seluas 4,5 m X 18 m di
Komplek Pusat Perdagangan Ujung Menteng Blok B
no. 23 Jakarta Timur.
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 21 tahun Status perjanjian masih berlaku.
sejak tanggal 15 September 2012 sampai dengan 8
Oktober 2033.
Dapat dilakukan perpanjangan atas kesepakatan
Para Pihak atas izin dari INKOPAU PAKUDARA
(Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Udara Pakudara).
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Lease agreement No. 001/GSA/LA/IX/2000 tanggal
1 September 2000 sebagaimana diubah terakhir
dengan Addendum IV Relating To Lease agreement
tanggal 1 Nopember 2010 (“Perjanjian”).
i.
PT Surya Citra Adi kusuma sebagai yang
menyewakan (“Pihak pertama”) dan
ii.
Perseroan sebagai penyewa, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Bangunan Seluas 656 m2 di Gedung Graha SA Jl
Raya Gubeng 19-21 Surabaya.
Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Nopember 2010 Status perjanjian masih berlaku.
sampai dengan 31 Oktober 2015.
Dapat dilakukan perpanjangan atas Perjanjian ini
selama 5 tahun dengan pemberitahuan tertulis
terlebih dahulu kepada pihak yang menyewakan
selambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Perjanjian
berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini dapat diakhiri lebih awal apabila
Perseroan gagal dalam melaksanakan kewajibannya.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Surabaya.
Hukum Negara Republik Indonesia
Akta Perjanjian Sewa menyewa No.1 Tanggal
1 Pebruari 2010 dibuat dihadapan Triska
Damayanti,S.H., Notaris di Kab Tingkat II Daerah
Badung (“Perjanjian”).
i.
Tuan I Nyoman Sulur, Dkk sebagai yang
menyewakan (“Pihak Pertama”) dan
ii.
Perseroan sebagai penyewa, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Tanah Seluas 1.000 m2 dengan SHM Nomor 5389/
Kelurahan Jimbaran.
75
No.
Perihal
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
12.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
13.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
Hukum yang berlaku
Uraian
Keterangan
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 3 Pebruari 2010 Status perjanjian masih berlaku.
sampai dengan 2 Pebruari 2020.
Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan memberikan
perjanjian tertulis kepada yang menyewakan 2 (dua)
bulan sebelum masa sewa habis.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Denpasar.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No.17 tanggal 9 Mei
2012 dibuat dihadapan Kamelina S.H., Notaris di
Jakarta Utara. (“Perjanjian”).
i.
Julardi Sendjaja Pangestu sebagai yang
menyewakan (“Pihak Pertama”) dan
ii.
Perseroan sebagai penyewa, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Bangunan Rumah Toko terdiri dari 4.5 lantai yang
berdiri di atas tanah dengan sertiikat HGB No. 518/
Cipete Utara seluas 270 m2.
Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Januari 2012 Status perjanjian masih berlaku.
sampai dengan 31 Desember 2016.
Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan memberikan
perjanjian tertulis kepada yang menyewakan
selambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sebelum
masa sewa habis.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini dapat diakhiri secara sepihak oleh
Perseroan apabila Rumah Toko mengalami
kerusakan struktural dan memberikan kompensasi
kepada Perseroan.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No.173 tanggal 19
Juni 2012 dibuat dihadapan Febby Handoyo S.H.,
Notaris di Jakarta. (“Perjanjian”).
i.
Lanny Setiawaty Handjojo sebagai yang
menyewakan (“Pihak Pertama”) dan
ii.
Perseroan sebagai penyewa, (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Rumah Toko berlantai 4 dengan HGB No. 03421/
Kembangan Selatan dan luas bangunan 304 m2 dan
luas tanah 78 m2.
Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Juli 2012 sampai Status perjanjian masih berlaku.
dengan 1 Juli 2017.
Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan memberikan
perjanjian tertulis kepada yang menyewakan 3 (tiga)
bulan sebelum masa sewa habis.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Hukum Negara Republik Indonesia.
76
e.
Perjanjian Kerjasama Instalasi
Perseroan telah menandatangani beberapa perjanjian kerjasama terkait dengan Pekerjaan Instalasi,
Pengambilan bahan Material berdasarkan Work Order, Pengembalian Bahan Material, Perbaikan
Instalasi di lokasi pelanggan Perseroan, antara lain dengan pihak-pihak sebagai berikut:
No.
1.
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
2.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Uraian
Perjanjian Kerjasama Instalasi Kabel No.PK 024/
CSL/INS/III/09 tanggal 4 Maret 2009 dibuat dibawah
tangan dan bermaterai cukup sebagaimana diubah
terakhir dengan Amandemen terhadap Perjanjian
Kerjasama Instalasi Kabel No.AMD-010/CSL/LN/
BMLM/IV/13 tanggal 1 April 2013. (“Perjanjian”).
i.
PT Bintang Maraga Lintas Media, (“Pihak
Pertama”) dan
ii.
Perseroan (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Pengambilan bahan Material berdasarkan Work
Order, Pengembalian Bahan Material, Perbaikan
Instalasi di Lokasi Pelanggan dan melakukan
pekerjaan Instalasi.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013
sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan memberikan
pemberitahuan kepada Pihak Pertama 3 (tiga) bulan
sebelum tanggal perjanjian ini berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini dapat diakhiri Perseroan apabila:
1. Berdasarkan evaluasi, Pihak Pertama tidak
memenuhi kinerja yang ditetapkan;
2. Pihak Pertama tidak menjalankan usaha dan/atau
dicabut izin usahanya;
3. Pihak Pertama melakukan penyimpangan dan
pelanggaran
terhadap
ketentuan-ketentuan
dalam Perjanjian ini dan tidak memperbaikinya
dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak surat
peringatan dari Perseroan.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara para pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Kerjasama Instalasi Kabel No.PK 025/
CSL/INS/III/09 tanggal 4 Maret 2009 dibuat dibawah
tangan dan bermaterai cukup sebagaimana diubah
terakhir dengan Amandemen terhadap Perjanjian
Kerjasama Instalasi Kabel No.AMD-011/CSL/LN/
CLPJ/IV/13 tanggal 1 April 2013. (“Perjanjian”).
i.
PT Catur Lestarindo Pentajaya, (“Pihak
Pertama”) dan
ii.
Perseroan (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Pengambilan bahan Material berdasarkan Work
Order, Pengembalian Bahan Material, Perbaikan
Instalasi di Lokasi Pelanggan dan melakukan
pekerjaan Instalasi.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013
sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan memberikan
pemberitahuan kepada Pihak Pertama 3 (tiga) bulan
sebelum tanggal perjanjian ini berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian.
77
Keterangan
Perjanjian masih dalam proses
perpanjangan.
Perjanjian masih dalam proses
perpanjangan.
No.
Perihal
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
3.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
4.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Uraian
Keterangan
Perjanjian ini dapat diakhiri Perseroan apabila:
1. Berdasarkan evaluasi, Pihak Pertama tidak
memenuhi kinerja yang ditetapkan;
2. Pihak Pertama tidak menjalankan usaha dan/atau
dicabut izin usahanya;
3. Pihak Pertama melakukan penyimpangan dan
pelanggaran
terhadap
ketentuan-ketentuan
dalam Perjanjian ini dan tidak memperbaikinya
dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak surat
peringatan dari Perseroan.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara para pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Kerjasama Instalasi Kabel Antara PT First
Media, Tbk dengan PT Lembah Serayu No.PK 027/
CSL/INS/III/09 tanggal 4 Maret 2009 dibuat dibawah
tangan dan bermaterai cukup sebagaimana diubah
terakhir dengan Amandemen terhadap Perjanjian
Kerjasama Instalasi Kabel antara PT Link Net dan
PT Lembah Serayu No.AMD-012/CSL/LN/LS/IV/13
tanggal 1 April 2013 (“Perjanjian”).
i.
PT Lembah Serayu, (“Pihak Pertama”) dan
ii.
Perseroan (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Pengambilan bahan Material berdasarkan Work
Order, Pengembalian Bahan Material, Perbaikan
Instalasi di Lokasi Pelanggan dan melakukan
pekerjaan Instalasi.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013 Perjanjian masih dalam proses
sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014.
perpanjangan.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan memberikan
pemberitahuan kepada Pihak Pertama 3 (tiga) bulan
sebelum tanggal perjanjian ini berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian
Perjanjian ini dapat diakhiri Perseroan apabila:
1. Berdasarkan evaluasi, Pihak Pertama tidak
memenuhi kinerja yang ditetapkan;
2. Pihak Pertama tidak menjalankan usaha dan/atau
dicabut izin usahanya;
3. Pihak Pertama melakukan penyimpangan dan
pelanggaran
terhadap
ketentuan-ketentuan
dalam Perjanjian ini dan tidak memperbaikinya
dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak surat
peringatan dari Perseroan.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara para pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Kerjasama Instalasi Kabel No.PK 030/
CSL/INS/III/09 tanggal 4 Maret 2009 dibuat dibawah
tangan dan bermaterai cukup sebagaimana diubah
terakhir dengan Amandemen terhadap Perjanjian
Kerjasama Instalasi Kabel No.AMD-013/CSL/LN/
RPS/IV/13 tanggal 1 April 2013. (“Perjanjian”).
i.
PT Rizki Persada Sejati, (“Pihak Pertama”)
dan
ii.
Perseroan (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
78
No.
Perihal
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
Hukum yang berlak
f.
Uraian
Keterangan
Pengambilan bahan Material berdasarkan Work
Order, Pengembalian Bahan Material, Perbaikan
Instalasi di Lokasi Pelanggan dan melakukan
pekerjaan Instalasi.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013 Perjanjian masih dalam proses
sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014.
perpanjangan.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan memberikan
pemberitahuan kepada Pihak Pertama 3 (tiga) bulan
sebelum tanggal perjanjian ini berakhir.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini dapat diakhiri Perseroan apabila:
1. Berdasarkan evaluasi, Pihak Pertama tidak
memenuhi kinerja yang ditetapkan;
2. Pihak Pertama tidak menjalankan usaha dan/atau
dicabut izin usahanya;
3. Pihak Pertama melakukan penyimpangan dan
pelanggaran
terhadap
ketentuan-ketentuan
dalam Perjanjian ini dan tidak memperbaikinya
dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak surat
peringatan dari Perseroan.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara para pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Pengadaan
Perseroan telah menandatangani beberapa perjanjian pengadaan terkait dengan kegiatan usaha
Perseroan, antara lain sebagai berikut:
No.
1.
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
Hukum yang berlaku
Uraian
Keterangan
Perjanjian Jual Beli Kapasitas Transmisi Sistem
Komunikasi Kabel Laut (SKKL) (“Perjanjian”).
i.
PT Nap Info Lintas Nusa, (“Pihak Pertama”)
dan
ii.
Perseroan (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Pihak Kedua dapat menggunakan kapasitas
transmisi IRU (Indefeasible Right to Use) SKKL MCS
sebesar 10Gbps.
Perjanjian ini berlaku 15 (lima belas) tahun sejak Status perjanjian masih berlaku.
tanggal 1 Januari 2011.
Dapat dilakukan perpanjangan dengan memberikan
pemberitahuan kepada Pihak Pertama 12 (dua
belas) bulan sebelum tanggal perjanjian ini berakhir
untuk 5 (lima) tahun selanjutnya.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara para pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
79
No.
2.
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
Hukum yang berlaku
g.
No.
1.
Uraian
Keterangan
Memorandum Of Understanding For Purchase
and Supply Of High Deinition Digital Set Top Box
tanggal 10 Maret 2011 dibuat dibawah tangan
dan sebagaimana diubah dengan Amandement
To Memorandum Of Understanding For Purchase
and Supply Of High Deinition Digital Set Top Box
tertanggal 10 March 2011 tanggal 5 Oktober 2011
dibuat dibawah tangan. (“Perjanjian”).
Sampai dengan Desember 2012, Perseroan sudah
membeli 217.000 STB dari Samsung. Perseroan telah
menegosiasikan ulang harga pembelian untuk tahun
2013 yang lebih menguntungkan bagi Perseroan.
Sampai dengan Desember 2013, Perseroan telah
membeli tambahan 160.000 STB dari Samsung
dengan harga baru yang disetujui kedua belah pihak.
i.
PT Samsung Electronics Co, Ltd, (“Pihak
Pertama”) dan
ii.
Perseroan (“Pihak Kedua”)
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”)
Pihak Pertama berkewajiban menyediakan Samsung
High Deinition Digital STB sesuai dengan PO Pihak
Kedua.
Terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian
dan akan berlaku terus menerus selama tidak diakhiri
oleh Para Pihak.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara para pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Uraian
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Bersyarat
tertanggal 26 Nopember 2012, dibuat di bawah
tangan, sebagaimana diamandemen berdasarkan
masing-masing (i) Amandemen tanggal 30 Mei
2013, (ii) Amandemen tanggal 31 Juli 2013 dan
(iii) Amandemen III Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Saham Bersyarat tanggal 31 Maret 2014 (“PPJB”).
i.
Joseph Lyman, Marshall Jahja (keduanya
secara bersama-sama sebagai “Penjual”)
dan
ii.
Perseroan sebagai pembeli.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama
disebut sebagai “Para Pihak”).
Penjual
telah
sepakat
untuk
menjual,
memindahtangankan,
mengalihkan
dan
menyerahkan kepada Perseroan dan Perseroan
telah sepakat untuk membeli, dan menerima
pemindahtanganan, pengalihan dan penyerahan
atas sebanyak 275.000 (dua ratus tujuh puluh lima
ribu) saham dalam PT Lynx Mitra Asia (“LMA”) ,
dimana Joseph Lyman memiliki 151.250 (seratus
lima puluh satu ribu dua ratus lima puluh) dan
Marshall Jahja memiliki 123.750 (seratus dua puluh
tiga ribu tujuh ratus lima puluh), masing-masing
dengan hak untuk mengalihkan sebagian dari
saham tersebut kepada pihak lain untuk memenuhi
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang berlaku. Nilai transaksi adalah sebesar
Rp.2.750.000.000,00 (dua miliar tujuh ratus lima
puluh juta Rupiah).
80
Keterangan
No.
Perihal
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
Hukum yang berlaku
Status perjanjian
Uraian
Keterangan
Berlaku efektif sejak 1 Pebruari 2013, dengan Status perjanjian masih berlaku.
tanggal akhir pelaksanaan transaksi sampai
dengan 31 Maret 2015.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini tidak dapat diakhiri kecuali untuk
alasan- alasan berikut ini:
i.
atas dasar kesepakatan tertulis Para Pihak;
ii.
oleh Pembeli jika penyelesaian dan
pelaksanaan Transaksi menjadi melanggar
hukum berdasarkan Hukum Yang Berlaku;
iii.
oleh Penjual dengan menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Pembeli
dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sebelum
tanggal pengakhiran Perjanjian yang
Dikehendaki, yaitu dalam hal timbulnya
Peristiwa Cidera Janji sebagaimana
dimaksud Pasal 8.1 (i), dan dalam hal tidak
terjadinya kesepakatan secara musyawarah
mufakat antara Para Pihak dalam jangka
waktu dan menurut cara sebagaimana
diatur dalam Pasal 8.2 Perjanjian ini;
iv.
oleh Pembeli dengan menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Penjual dalam
waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sebelum tanggal
pengakhiran Perjanjian yang dikehendaki,
yaitu dalam hal timbulnya Peristiwa Cidera
Janji sebagaimana dimaksud Pasal 8.1 (ii)
dan (iii) Perjanjian ini, dan dalam hal tidak
terjadinya kesepakatan secara musyawarah
mufakat antara Para Pihak dalam jangka
waktu dan menurut cara sebagaimana
diatur dalam Pasal 8. 2 Perjanjian ini; atau
v.
oleh salah satu Pihak dengan menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Pihak
lainnya dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja
sebelum tanggal pengakhiran Perjanjian
yaitu dalam hal terjadinya Keadaan Kahar
yang menyebabkan tertundanya atau tidak
terlaksananya Pengalihan SYD dan dalam
hal tidak terjadinya kesepakatan secara
musyawarah antara Para Pihak untuk
mengatasi hal tersebut dalam jangka waktu
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
setelah timbulnya keadaan Kahar tersebut.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara para pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan,
Penjual dan LMA masih dalam proses pemenuhan
syarat pendahuluan berdasarkan PPJB Saham
dan Akta Pemindahan Hak Atas Saham Yang
Dialokasikan belum ditandatangani oleh para pihak
Pelaksanaan transaksi PPJB ini akan mengikuti ketentuan Peraturan di bidang Pasar Modal.
Melalui transaksi-transaksi dengan pihak ketiga tersebut, Perseroan mendapatkan manfaat mendukung
kegiatan operasional Perseroan yang pada akhirnya memberikan manfaat inansial bagi Perseroan.
81
12. Perjanjian Penting dengan Pihak Ailiasi
Perjanjian penting dengan pihak ailiasi sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah
sebagai berikut:
No.
1.
Perihal
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
2.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Uraian
Keterangan
Network Utilization and Cooperation Agreement
tanggal 22 Juni 2011 dan sebagaimana diubah
terakhir dengan Amendment No. 1 to Network
Utilization and Cooperation Agreement tanggal
18 Oktober 2013 dibuat di bawah tangan dan
bermaterai cukup.
i.
FM; dan
ii.
Perseroan.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Para pihak sepakat untuk menggunakan
pemanfaatan jaringan oleh FM dan ailiasinya dan
pengoperasian bisnis nirkabel dan penyediaan
bandwidth internet oleh Perseroan untuk FM dan
ailiasinya.
15 (lima belas) tahun sejak 22 Juni 2011 dengan Status perjanjian masih berlaku.
perpanjangan 5 (lima) tahun berdasarkan
kesepakatan para pihak.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian
ini secara sepihak sebelum berakhirnya waktu
Perjanjian apabila:
1. Salah satu Pihak lalai melaksanakan ketentuanketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini dan
tidak memperbaikinya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak pemberitahuan tertulis dari
pihak yang tidak lalai dalam Perjanjian.
2. Salah satu Pihak gagal melakukan pemenuhan
kewajiban atas utang-utangnya pada tanggal
jatuh tempo atau seluruh kewajibannya tersebut
melebihi aset dari Pihak tersebut.
3. Digugat pailit dan dinyatakan pailit oleh putusan
pengadilan.
Para Pihak menyetujui bahwa Perjanjian dan segala
informasi yang berhubungan dengan Perjanjian
tersebut antara Para Pihak adalah rahasia dan Para
Pihak sepakat untuk tidak membuka ketentuan
dan informasi kepada pihak ketiga lainnya tanpa
persetujuan tertulis dari Pihak yang memiliki
informasi rahasia.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia
Brand Utilization Agreement tanggal 27 Juni 2011
dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup.
i.
FM sebagai pemilik lisensi; dan
ii.
Perseroan sebagai pengguna lisensi.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Pemberian hak eksklusif oleh FM kepada
Perseroan untuk dapat memanfaatkan semua hak
atas merek “First Media” yang dimiliki FM dalam
penyelenggaraan pay TV dan internet service
provider oleh Perseroan dengan bebas dari segala
royalti.
10 (sepuluh) tahun sejak tanggal 27 Juni 2011 Status perjanjian masih berlaku.
dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan
tertulis para pihak.
Tidak diatur dalam perjanjian.
82
No.
Perihal
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
3.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
4.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Uraian
Keterangan
Perjanjian ini berakhir dalam hal terjadi hal-hal
sebagai berikut:
1. Perseroan berhenti menjalankan bisnis ISP dan
mengelola bisnis Pay TV.
2. Berakhirnya Perjanjian Pay TV.
3. Perseroan digugat pailit dan dinyatakan pailit
oleh putusan pengadilan.
4. Dengan kesepakatan kedua belah pihak.
5. 30 (tiga puluh) hari sejak Perseroan
memberikan pemberitahuan tertulis kepada FM
untuk mengakhiri perjanjian.
Para Pihak menyetujui bahwa Perjanjian dan segala
informasi yang berhubungan dengan Perjanjian
tersebut antara Para Pihak adalah rahasia dan Para
Pihak sepakat untuk tidak membuka ketentuan
dan informasi kepada pihak ketiga lainnya tanpa
persetujuan tertulis dari Pihak yang memiliki
informasi rahasia.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Pay TV Agreement tanggal 27 Juni 2011 dan
sebagaimana diubah terakhir dengan Additional
Adjustments tanggal 24 Pebruari 2014 dibuat di
bawah tangan dan bermaterai cukup.
i.
FMTV; dan
ii.
Perseroan.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
FMTV telah sepakat untuk menunjuk Perseroan
sebagai pihak yang ditunjuk oleh FMTV untuk
antara lain memasarkan dan mendistribusikan
layanan televisi berlangganan.
Sejak tanggal 27 Juni 2011 sampai dengan 10 Status perjanjian masih berlaku.
Nopember 2020 dengan perpanjangan selambatlambatnya 6 (enam) bulan atau tidak lebih awal dari
12 (dua belas) bulan sebelum berakhirnya perjanjian
dengan kesepakatan tertulis dari para pihak.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian
ini secara sepihak sebelum berakhirnya waktu
Perjanjian apabila:
1. Salah satu Pihak lalai melaksanakan ketentuanketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini dan
tidak memperbaikinya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak pemberitahuan tertulis dari
pihak yang tidak lalai dalam Perjanjian.
2. Digugat pailit dan dinyatakan pailit oleh putusan
pengadilan.
Para Pihak menyetujui bahwa Perjanjian dan segala
informasi yang berhubungan dengan Perjanjian
tersebut antara Para Pihak adalah rahasia dan Para
Pihak sepakat untuk tidak membuka ketentuan
dan informasi kepada pihak ketiga lainnya tanpa
persetujuan tertulis dari Pihak yang memiliki
informasi rahasia.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Call Centre Agreement tanggal 27 Juni 2011 dibuat
di bawah tangan dan bermaterai cukup.
i.
FM; dan
ii.
Perseroan.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
83
No.
Perihal
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
5.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
6.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Uraian
Keterangan
FM dan Perseroan sepakat bahwa Perseroan akan
menyediakan layanan call centre dan hal-hal yang
terkait daripadanya kepada FM dan ailiasi dari FM
untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan usaha
nirkabel yang dimiliki oleh FM.
15 (lima belas) tahun sejak tanggal 27 Juni 2011 Status perjanjian masih berlaku.
dengan perpanjangan tidak lebih awal dari 1 (satu)
tahun atau paling lambat 6 (enam) bulan sebelum
berakhirnya perjanjian dengan kesepakatan tertulis
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dari berakhirnya
perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian
ini secara sepihak sebelum berakhirnya waktu
Perjanjian apabila:
1. Salah satu Pihak lalai melaksanakan ketentuanketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini dan
tidak memperbaikinya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak pemberitahuan tertulis dari
pihak yang tidak lalai dalam Perjanjian.
2. Digugat pailit dan dinyatakan pailit oleh putusan
pengadilan.
Para Pihak menyetujui bahwa Perjanjian dan segala
informasi yang berhubungan dengan Perjanjian
tersebut antara Para Pihak adalah rahasia dan Para
Pihak sepakat untuk tidak membuka ketentuan
dan informasi kepada pihak ketiga lainnya tanpa
persetujuan tertulis dari Pihak yang memiliki
informasi rahasia.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Kerjasama tanggal 27 Juni 2011 dibuat
dibawah tangan dan bermaterai cukup.
i.
FM; dan
ii.
Perseroan.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
FM bermaksud untuk memberikan hak kepada
Perseroan
untuk
menggunakan
dan/atau
memanfaatkan segala hak, manfaat dan kepentingan
yang dimiliki FM berdasarkan perjanjian-perjanjian
penting yang dimiliki FM sebagaimana diuraikan
pada Perjanjian Kerjasama.
Tidak terdapat jangka waktu.
Status perjanjian masih berlaku.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Para Pihak menyetujui bahwa Perjanjian dan segala
informasi yang berhubungan dengan Perjanjian
tersebut antara Para Pihak adalah rahasia dan Para
Pihak sepakat untuk tidak membuka ketentuan
dan informasi kepada pihak ketiga lainnya tanpa
persetujuan tertulis dari Pihak yang memiliki
informasi rahasia.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Lease Agreement tanggal 31 Desember 2009 (luas
1.683 m2 Lantai 4), sebagai mana diubah dengan
Amendment Agreement tanggal 5 Nopember 2010,
sebagaimana telah dialihkan melalui Novation
Agreement tanggal 12 Mei 2011, 22 Februari 2012,
dan sebagaimana diubah terakhir dengan Second
Amendment to Lease Agreement tanggal 1 Juli
2013 dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup.
84
No.
Perihal
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
7.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
8.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Uraian
Keterangan
i.
FM sebagai Pemberi Sewa; dan
ii.
Perseroan sebagai Penyewa.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Perseroan menyewa sebagian area di Gedung
BeritaSatu Plaza Lantai 4.
Sampai dengan 31 Mei 2017
Status perjanjian masih berlaku.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini berakhir dalam hal terjadi hal-hal
sebagai berikut:
1. apabila terdapat tunggakan atas pembayaran
sampai dengan waktu 30 (tiga puluh) hari;
2. apabila
Perseroan
lalai
melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian ini dan tidak memperbaikinya dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pemberitahuan
tertulis dari pihak yang tidak lalai dalam
Perjanjian;
3. digugat pailit dan dinyatakan pailit oleh putusan
pengadilan.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia
Lease Agreement tanggal 31 Desember 2009 (luas
1.460 m2 Lantai 5), sebagai mana diubah dengan
Amendment Agreement tanggal 5 Nopember 2010,
sebagaimana telah dialihkan melalui Novation
Agreement tanggal 12 Mei 2011, 22 Februari 2012,
dan sebagaimana diubah terakhir dengan Second
Amendment to Lease Agreement tanggal 1 Juli
2013, dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup.
i.
FM sebagai Pemberi Sewa; dan
ii.
Perseroan sebagai Penyewa.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Perseroan menyewa sebagian area di Gedung
BeritaSatu Plaza Lantai 5.
Sampai dengan 31 Mei 2017
Status perjanjian masih berlaku.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini berakhir dalam hal terjadi hal-hal
sebagai berikut:
1. apabila terdapat tunggakan atas pembayaran
sampai dengan waktu 30 (tiga puluh) hari;
2. apabila
Perseroan
lalai
melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian ini dan tidak memperbaikinya dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pemberitahuan
tertulis dari pihak yang tidak lalai dalam
Perjanjian;
3. digugat pailit dan dinyatakan pailit oleh putusan
pengadilan.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Sewa tanggal 19 Juli 2012 (luas 1.925
m2) dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup.
i.
FM sebagai Pemberi Sewa; dan
ii.
Perseroan sebagai Penyewa.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
85
No.
Perihal
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
10.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
11.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Uraian
Keterangan
Perseroan menyewa ruangan di Ruko Lippo
Karawaci.
Sampai dengan 30 Juni 2016
Status perjanjian masih berlaku.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perjanjian ini berakhir dalam hal terjadi hal-hal
sebagai berikut:
1. apabila Perseroan tidak membayar Harga
Sewa dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
tanggal jatuh tempo;
2. apabila salah satu Pihak dinyatakan pailit
berdasarkan keputusan yang berkekuatan
hukum tetap;
3. apabila Perseroan diketahui mengalihkan hak
sewa atau menyewakan kembali Objek Sewa
kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari FM;
4. apabila Perseroan melanggar sebagian atau
lebih ketentuan dan/atau jaminan Perseroan
berdasarkan Perjanjian ini.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Nota Kesepahaman tanggal 9 Agustus 2012.
i.
First Media News; dan
ii.
Perseroan.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Kerjasama antara Perseroan dengan First Media
News untuk pendistribusian program Berita Acara
Satu
1 tahun sejak 1 Juli 2012.
Status perjanjian masih berlaku.
Perjanjian masih berlaku, mengikat dan dilaksanakan
oleh Perseroan, dan Perseroan sedang dalam
proses pengurusan dokumen perpanjangan atas
perjanjian ini.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Nota Kesepahaman ini dapat diakhiri sebelum
jangka waktunya berakhir, apabila:
1. disepakati oleh Para Pihak;
2. salah satu Pihak dinyatakan pailit berdasarkan
keputusan yang berkekuatan hukum tetap;
3. Perseroan terlambat membayar Biaya Distribusi
sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari dari
tanggal jatuh tempo pembayaran.
dan dengan pemberitahuan tertulis selambatlambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
efektif pengakhiran.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari
2013 (luas 206,4 m2) dibuat dibawah tangan dan
bermaterai cukup.
i.
FM sebagai Pemberi Sewa; dan
ii.
Perseroan sebagai Penyewa.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Perseroan menyewa ruangan di Ruko Kelapa
Gading.
Sampai dengan 30 Juni 2016.
Status perjanjian masih berlaku.
Tidak diatur dalam perjanjian.
86
No.
Perihal
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
12.
Hukum yang berlaku
Nama perjanjian
Para pihak
Objek perjanjian
Jangka waktu
Pembatasan
Pengakhiran
Klausula kerahasiaan
Penyelesaian perselisihan
Hukum yang berlaku
Uraian
Keterangan
Perjanjian ini berakhir dalam hal terjadi hal-hal
sebagai berikut:
1. apabila Perseroan tidak membayar Harga
Sewa dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
tanggal jatuh tempo;
2. apabila salah satu Pihak dinyatakan pailit
berdasarkan keputusan yang berkekuatan
hukum tetap;
3. apabila Perseroan diketahui mengalihkan hak
sewa atau menyewakan kembali Objek Sewa
kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari FM;
4. apabila Perseroan melanggar sebagian atau
lebih ketentuan dan/atau jaminan Perseroan
berdasarkan Perjanjian ini.
Tidak diatur dalam perjanjian.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia
Hukum Negara Republik Indonesia.
Co-Location Service Agreement tanggal 17 Oktober
2013 dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup.
i.
FM; dan
ii.
Perseroan.
(untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “Pihak”, dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”).
Kerjasama antara Perseroan dengan First Media
untuk penyediaan Co-Location Space, NOC dan
Co-Location Service.
Sampai dengan 1 Juli 2016.
Status perjanjian masih berlaku.
Tidak diatur dalam perjanjian
Perseroan dapat mengakhiri perjanjian ini apabila:
1. FM
tidak
melakukan
kewajibannya
sebagaimana yang diatur di dalam ketentuanketentuan perjanjian ini.
2. Kesepakatan para pihak.
Para Pihak menyetujui bahwa Perjanjian dan segala
informasi yang berhubungan dengan Perjanjian
tersebut antara Para Pihak adalah rahasia dan Para
Pihak sepakat untuk tidak membuka ketentuan
dan informasi kepada pihak ketiga lainnya tanpa
persetujuan tertulis dari Pihak yang memiliki
informasi rahasia.
Perselisihan antara Para Pihak akan diselesaikan
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum Negara Republik Indonesia.
Perjanjian dengan pihak ailiasi dilakukan dengan wajar. Melalui transaksi-transaksi dengan pihak
ailiasi tersebut, Perseroan mendapatkan manfaat mendukung kegiatan operasional Perseroan yang
pada akhirnya memberikan manfaat inansial bagi Perseroan.
13. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan serta Komisaris dan Direksi Perseroan
Sehubungan dengan kemungkinan keterlibatan Perseroan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan, dalam perkara-perkara perdata, pidana, administrasi Negara, perselisihan hubungan
industrial, perpajakan maupun kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran utang atau pembubaran
atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi lainnya yang berwenang termasuk yang dimaksud
dalam UUPT dihadapan badan-badan peradilan umum dan pengadilan tata usaha negara, Badan
Administrasi Nasional Indonesia (BANI) atau pada pengadilan hubungan industrial, pengadilan pajak
dan pengadilan niaga, sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, maupun masingmasing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak sedang terlibat maupun sengketa di
luar pengadilan dan/atau perkara-perkara perdata, pidana, dan/atau perselisihan di lembaga peradilan
dan/atau di lembaga perwasitan baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif
87
dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban
perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau
tidak pernah dinyatakan pailit atau mengajukan permohonan kepailitan, atau tidak sedang menghadapi
somasi, tuntutan hukum ataupun klaim dari pihak manapun yang dapat mempengaruhi secara material
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan operasional Perseroan yang mempengaruhi secara
material kelangsungan usaha Perseroan dan rencana Penawaran Umum ini.
14. Hak Kekayaan Intelektual
Hak kekayaan intelektual yang dimiliki Perseroan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual berupa merek-merek terdaftar berikut ini:
(1) Merek yang tercatat atas nama Perseroan:
No.
1.
Sertiikat Merek
Etiket
IDM000050752 tanggal
14 September 2005
MyNet
Kelas
Barang/
Jasa
28
Warna
Jangka Waktu
Biru, merah
10 Tahun sejak tanggal
3 September 2004
Pemilik
Merek
Perseroan
(2) Merek yang dimiliki oleh Perseroan yang merupakan pengalihan dari FM:
Kelas
Barang/
Jasa
38
Warna
Jangka Waktu
Hitam, Putih.
DIGITAL
CABLEVISION
38
Biru, Putih
FASTNET 1500
38
Biru
HOMECABLE 88
PREMIUM
FASTNET 768
38
Biru
38
Biru
FASTNET
38
Biru
FASTNET 384
38
Biru
HOMECABLE 17+
38
Biru
FASTNET 64
38
Biru
HOMECABLE 88
38
Biru
FASTNET 3000
38
Biru
FASTNET 512
38
Biru
HOMECABLE
38
Biru
HOMECABLE
SWEET 15
3 TRIPLE PLAY
FASTNET
HOMECABLE
DATACOMM
3 TRIPLE PLAY
FASTNET
HOMECABLE
DATACOMM
38
Biru
38
Hitam, Putih
10 Tahun sejak
tanggal 5 Agustus
2005
10 tahun sejak
tanggal 11 Agustus
2005
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 16 Mei 2007
10 tahun sejak
tanggal 21 Juni 2007
10 tahun sejak
tanggal 3 Juli 2007
38
Hitam, Putih
No.
Sertiikat Merek
Etiket
1.
IDM0000116830
Tanggal 4 Mei 2012
DIGITAL
CABLEVISION
2.
IDM000118254
tanggal 7 Mei 2012
3.
IDM000184099
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184100
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184101
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184102
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184103
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184104
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184105
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184106
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184107
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184108
tanggal 4 Mei 2012
IDM000184109
tanggal 4 Mei 2012
IDM000187171
tanggal 4 Mei 2012
IDM000188868
tanggal 4 Mei 2012
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
IDM000188869
tanggal 4 Mei 2012
88
10 tahun sejak
tanggal 3 Juli 2007
Pemilik
Merek
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
No.
Sertiikat Merek
Etiket
17.
IDM000188871
tanggal 4 Mei 2012
18.
IDM000188873
tanggal 4 Mei 2012
3 TRIPLE PLAY
FASTNET
HOMECABLE
DATACOMM
3 TRIPLE PLAY
FASTNET
HOMECABLE
DATACOMM
Kelas
Barang/
Jasa
38
Warna
Jangka Waktu
Hitam, Putih
10 tahun sejak
tanggal 3 Juli 2007
Perseroan
38
Hitam, Putih
10 tahun sejak
tanggal 3 Juli 2007
Perseroan
Pemilik
Merek
(3) Merek yang sedang dalam proses perpanjangan:
Sertiikat Merek
Etiket
1.
481584 Tanggal
29 Juni 2001
Link Net
Kelas
Barang/
Jasa
38
2.
481585 Tanggal
29 Juni 2001
Link Net
41
3.
481586 Tanggal
29 Juni 2001
Link Net
42
4.
479738 Tanggal 4
Mei 2012
K@BELNET
38
5.
480362 Tanggal 4
Mei 2012
K@BELNET
38
6.
IDM000032392
Tanggal 4 Mei
2012
KABELNET
38
7.
I D M 0 0 0 0 3 2 3 9 3 KABELVISION
Tanggal 4 Mei
2012
No.
38
Warna
Keterangan
Merah, Oranye,
Hitam, Putih
Proses
perpanjangan
sejak tanggal 22 Juni 2010
berdasarkan
Permohonan
Perpanjangan
Pendaftaran
Merek No. R002010005872.
Merah, Oranye, Proses
perpanjangan
Hitam, Putih
sejak tanggal 22 Juni 2010
berdasarkan
Permohonan
Perpanjangan
Pendaftaran
Merek No. R002010005873.
Merah, Oranye, Proses
perpanjangan
Hitam, Putih
sejak tanggal 22 Juni 2010
berdasarkan
Permohonan
Perpanjangan
Pendaftaran
Merek No. R002010005871.
Proses
perpanjangan
Putih, Kuning,
Merah, Biru,
sejak tanggal 22 Juni 2010
Coklat Muda, dan berdasarkan
Permohonan
Perpanjangan
Pendaftaran
Coklat Tua
Merek No. R002010005874.
Hitam, putih
Proses
perpanjangan
sejak tanggal 22 Juni 2010
berdasarkan
Permohonan
Perpanjangan
Pendaftaran
Merek No. R002010005876.
Hitam, Putih.
Proses
perpanjangan
sejak tanggal 22 Juni 2010
berdasarkan
Permohonan
Perpanjangan
Pendaftaran
Merek No. R002010005877.
Putih, Oranye,
Proses
perpanjangan
Coklat, Krem,
sejak tanggal 22 Juni 2010
Hijau, Ungu
berdasarkan
Permohonan
Perpanjangan
Pendaftaran
Merek No. R002010005875.
Pemilik
Merek
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
(4) Merek yang sedang dalam proses permohonan:
No.
1.
2.
Nomor Permohonan dan Tanggal
Masuk
J00 2011 047442 Tanggal 22
Nopember 2011
J00 2011 0 47444 Tanggal 22
Nopember 2011
Etiket
HomeCable
Showtime
Showtime
Kelas
Barang/
Jasa
38
38
Warna
Pemohon
Hitam, Putih, Merah, Kuning
Perseroan
Hitam, Putih, Merah, Kuning,
Biru, Hijau, Oranye
Perseroan
Perseroan tidak memiliki Hak Kekayaan Intelektual yang diberikan kepada pihak lain. Perseroan belum
pernah mengalami kerugian usaha ketika menggunakan Hak Kekayaan Intelektual atas produk/layanan
yang diberikan.
89
15. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility / CSR)
Untuk kegiatan sosial, Perseroan juga melakukan aktiitas donor darah dari tahun 2010-2013.
i.
Aktiitas Donor Darah tahun 2010-2013:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
ii.
Deskripsi
Kegiatan Donor Darah Jakarta Area (28 April 10)
Kegiatan Donor Darah Tangerang Area (23 September 10)
Kegiatan Donor Darah Tangerang Area (07 Maret 12)
Kegiatan Donor Darah Jakarta Area (23 April 12)
Kegiatan Donor Darah Tangerang Area (28 Juni 12)
Kegiatan Donor Darah Jakarta Area (12 September 12)
Kegiatan Donor Darah Tangerang Area (27 September 12)
Kegiatan Donor Darah Tangerang Area (19 Februari 13)
Kegiatan Donor Darah Tangerang Area (29 Mei 13)
Kegiatan Donor Darah Tangerang Area (12 September 13)
Kegiatan Donor Darah Jakarta Area (17 Oktober 13)
Kegiatan Donor Darah Tangerang Area (12 Desember 13)
Jumlah (dalam Rp)
412.500
397.000
450.000
1.000.000
500.000
1.260.000
528.000
635.000
804.000
790.000
0
798.000
Aktiitas sosial untuk Sekolah Lentera Harapan Jati Agung – Lampung, yaitu:
a.
Pembangunan Fasilitas Olahraga
Fasilitas olahraga merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting dalam proses
pengembangan sekolah. Untuk itu Perseroan berkomitmen untuk membangun fasilitas
olahraga yang tidak hanya digunakan oleh sekolah, tetapi juga sarana olahraga untuk
masyarakat sekitar sekolah. Hal ini sangat penting dalam rangka untuk lebih mendekatkan
sekolah dengan masyarakat sekitar, sehingga tercipta hubungan yang lebih harmonis untuk
mendukung pengembangan Sekolah Lentera Harapan Jati Agung - Lampung.
Untuk pembangunan fasilitas olahraga ini, Perseroan memberikan kontribusi berupa dana
yang dibayarkan sebanyak 1 (satu) kali sebesar Rp281.417.500, dimana pembayaran telah
dilakukan pada bulan September 2012.
b.
Kontribusi Dana
Untuk mendukung kegiatan operasional Sekolah Lentera Harapan Jati Agung - Lampung,
Perseroan memberikan dukungan penuh dalam bentuk penyediaan dana sekolah selama 2 (dua)
tahun, yakni sejak bulan September 2012 sampai dengan bulan Agustus 2014. Dana sebesar
Rp264.750.000 akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali oleh Perseroan. Pembayaran
telah dilakukan oleh Perseroan pada bulan September 2012, Desember 2012, Maret 2013,
Juni 2013, September 2013 dan Desember 2013.
iii.
Aktiitas sosial untuk:
Penyediaan koneksi/akses Internet oleh Perseroan dengan detail sebagai berikut:
a.
Sekolah Lentera Harapan Koja – Jakarta Utara dan Sekolah Lentera Harapan Curug Tangerang, yaitu:
-
-
Pemasangan Internet untuk Sekolah Lentera Harapan Koja diselenggarakan pada Selasa,
31 Juli 2012, dimana instalasi dilakukan di laboratorium (Lab) komputer. Lab komputer
dilengkapi dengan modem FastNet, router Hub, WiFi dan komputer personal.
Pemasangan Internet untuk Sekolah Lentera Harapan Curug Karawaci dilakukan pada
Kamis, 16 Agustus 2012, dimana instalasi dilakukan di lab komputer TK, SD, SMP dan
SMA serta di ruang perpustakaan, yang dilengkapi dengan modem FastNet, router Hub,
WiFi dan komputer personal.
90
Tidak ada dana yang dikeluarkan dalam aktiitas ini.
b.
Sekolah Islam Daruttaubah, komp. SBS Harapan Jaya, Bekasi, yaitu:
-
Pemasangan Internet untuk Sekolah Islam Daruttaubah diselenggarakan pada hari Senin,
25 November 2013, dimana instalasi dilakukan di laboratorium (Lab) computer SMP dan
SMA serta di ruang guru, yang dilengkapi dengan modem FastNet, router Hub, WiFi dan
komputer personal.
Total dana yang dikeluarkan dalam aktiitas ini adalah Rp4.265.200.
iv.
Donasi Buku
Perseroan juga mengundang dan mendorong para karyawan untuk lebih peduli dengan
membuat program “Donasi Buku”. Moto utama program ini “Bagi Buku Anda Simpan Hidup
Anak”. Selama 3 (tiga) bulan pelaksanaan program tersebut, Perseroan telah menerima
sumbangan dari total sebanyak 174 (seratus tujuh puluh empat) judul terdiri dari 107 (seratus
tujuh) buah buku bacaan untuk TK - SD, 17 (tujuh belas) buah buku pelajaran untuk SD,
50 (lima puluh) buah buku pelajaran untuk SMP - SMA. Buku-buku yang terkumpul telah
disumbangkan ke sekolah-sekolah sekitar Karawaci. Tidak ada dana yang dikeluarkan dalam
aktiitas ini.
Biaya yang telah dikeluarkan untuk program Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate
Social Responsibility / CSR ) oleh Perseroan selama periode-periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013, 31 Desember 2012, dan 2010, masing-masing adalah sebesar
Rp1.066.292.200, Rp814.655.500, dan Rp809.500. Untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011, Perseroan tidak memiliki pengeluaran untuk program Tanggung Jawab
Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility / CSR).
91
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
1.
Umum
Perseroan didirikan dengan nama PT Seruling Indah Permai pada tahun 1996 dan kemudian berubah
nama menjadi PT Link Net pada tahun 2000. Perseroan pada awalnya memiliki kegiatan usaha di bidang
perdagangan barang dan jasa dan pada tahun 2000, kegiatan usaha Perseroan berubah menjadi di
bidang teknologi informasi dan jasa penyelenggaraan internet serta jasa pada umumnya. Pada tahun
2011 terdapat penambahan kegiatan usaha, sehingga kegiatan usaha Perseroan sampai dengan saat
ini adalah bergerak dalam bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, jasa multimedia,
internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis.
Dengan adanya Reorganization Agreement pada tahun 2011, FM melakukan pengalihan dan/atau
penjualan aset dan hak serta lisensi dari FM kepada Perseroan termasuk pengalihan beberapa perjanjian
penting sehubungan dengan reorganisasi ini. Saat ini Perseroan melakukan kegiatan usaha sebagai
penyedia jasa layanan internet broadband berkecepatan tinggi di Indonesia (dikenal dengan nama label
usaha FastNet), bekerjasama dengan FMTV dalam menyediakan Jasa Televisi Berlangganan (dikenal
dengan nama label usaha HomeCable), dan jasa komunikasi data (dikenal dengan nama label usaha
DataComm).
Perseroan mengoperasikan sistem kabel yang berteknologi tinggi, yang mampu untuk mengoperasikan
750MHz layanan broadband dua arah (two-way broadband services). Pada tanggal 31 Desember 2013,
Perseroan juga telah memiliki jaringan yang telah melewati rumah (home-passed) lebih dari 1.194.000
home-passed.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Perseroan berkantor pusat di Gedung BeritaSatu Plaza
Lantai 4, Suite 401, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 35-36, Jakarta Selatan. Di samping itu Perseroan
juga memiliki 2 (dua) kantor cabang yang berlokasi di Tangerang dengan alamat Lippo Cyber Park
Bulevar Gajah Mada No. 2170 Lippo Karawaci, Tangerang dan Surabaya dengan alamat Graha SA
Lantai 1-2 Jalan Raya Gubeng No. 19-21 Surabaya.
Dalam menjalankan kegiatannya, Perseroan juga telah memperoleh penghargaan-penghargaan antara
lain sebagai berikut:
Tahun
2013
Penghargaan dan Sertiikasi
Penghargaan World Class Quality Achievement 2013 – Global Customer Satisfaction Standard (SWA) 5-Star
Quality Product 2013, Brand PT Link Net
Penghargaan Certiicate of Performance – Global Customer Satisfaction Standard (ACSI) 5-Star Quality Product
in 2013, Brand : First Media
Penghargaan World Class Quality Achievement 2013 untuk kategori Pay TV, Brand : First Media dari GCSS
Indonesia
Penghargaan Certiicate of Performance 5 Star Quality Product in 2013 untuk kategori TV Berbayar, Brand : First
Media dari GCSS Indonesia
Penghargaan Net Promotor Score (NPS) Leader untuk kategori Pay TV, Brand : First Media dari GCSS Indonesia
Penghargaan Net Promotor Score (NPS) Leader untuk kategori Broadband/Fixed ISP, Brand : FastNet
Penghargaan Word of Mouth Award untuk kategori Internet Service Category dari SWA Magazine dan Onbee
Research
Penghargaan Top Brand Award 2013 untuk merek First Media di kategori Internet Service Provider dari Frontier
Consultant dan Marketing Magazine
Penghargaan The Best Contact Center 2013 (Gold) dari ICCA
Sertiikasi Standar ISO 9001:2008, Pengakuan Quality Management System terkait aktiitas kabel tv dan internet
data dari United Registrar of System Ltd (URS)
92
Tahun
2012
Penghargaan dan Sertiikasi
Penghargaan The Net Promoter Score (NPS) Leader di kategori Broadband/Fixed IPS untuk FastNet dari SWA
dan Hachiko
Penghargaan Top Brand Award 2012 untuk merek First Media di kategori Internet Service Provider dari Frontier
Consultant dan Marketing Magazine
Penghargaan Social Media Award 2012 untuk FastNet di kategori Internet Service Provider (Great Performing
Brand in Social Media) dari Frontier Consultant dan Marketing Magazine
Penghargaan Word of Mouth Award untuk kategori Internet Service Category dari SWA Magazine dan Onbee
Research
Penghargaan Indonesia Most Admired Company Award 2012 untuk kategori Pay TV dari Frontier Consulting
Group dan Bloomberg Businessweek Magazine
Penghargaan The Net Promoter Score (NPS) Leader in Pay TV kategori dari SWA dan Hachiko
Penghargaan The 5 star quality product award untuk First Media untuk kepuasan pelanggan dari Mars Reseach
company dan ACSI
Penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2012 untuk “Fastnet” dari Marketeers dan Markplus Insight
Research
2011
Penghargaan The Best Contact Center 2011 (Gold) dari ICCA
Penghargaan Indonesia Brand Champion Award untuk merek FastNet dari Mark Plus
Penghargaan Word of Mouth untuk FastNet dari SWA Magazine
Penghargaan Indonesia Most Admired Company untuk merek HomeCable dari Bloomberg Businessweek
Penghargaan The Net Promoter Score (NPS) Leader di kategori Broadband/Fixed IPS untuk FastNet dari SWA
dan Hachiko
Penghargaan The Net Promoter Score (NPS) Leader in Pay TV Category dari SWA dan Hachiko
(sumber: Perseroan, Desember 2013)
2. Kegiatan Usaha Perseroan
Perseroan merupakan penyedia Jasa Televisi Berlangganan dan jasa layanan internet broadband
berkecepatan tinggi di Indonesia (dikenal dengan nama label usaha HomeCable untuk jasa televisi
berlangganan dan FastNet untuk layanan internet) serta jasa komunikasi data (dengan label usaha
DataComm). Perseroan mengoperasikan kegiatan jasa televisi berlangganan, jasa komunikasi data dan
jasa internetnya dengan menggunakan sistem kabel dua arah Hybrid Fiber Optic Coaxial Cable (”HFC”)
dimana sistem tersebut merupakan teknologi yang menggunakan kabel serat optik dan kabel coaxial
yang dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan program-program TV dan sebagai media
bagi Bandwidth yang besar yang dapat digunakan tidak hanya layanan internet tapi juga pengiriman
data digital lainnya seperti TV Deinisi Tinggi (High Deinition TV), TV Deinisi Tinggi Tiga Dimensi
(3D High Deinition TV), Video on Demand, Home Banking, Home Shopping dan Interactive Games.
Perseroan mengoperasikan sistem kabel yang berteknologi tinggi, yang mampu untuk mengoperasikan
750MHz layanan broadband dua arah. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah memiliki
jaringan yang telah melewati rumah lebih dari 1.194.000 home-passed. Tabel berikut menggambarkan
jaringan home-passed per 31 Desember 2013, 2012, 2011, 2010, dan 2009 sebagai berikut:
Keterangan
Home-passed
31 Desember
2013
1.194.346
31 Desember
2012
932.834
31 Desember
2011
654.921
31 Desember
2010
506.137
(sumber: Perseroan, Laporan Key Operational Drivers, Desember 2013, 2012, 2011, 2010, dan 2009)
93
31 Desember
2009
500.000
Berikut adalah lowchart yang menggambarkan proses pelayanan jasa dari kegiatan usaha yang
diberikan oleh Perseroan kepada pengguna layanan:
(sumber: Perseroan, Maret 2014)
Uraian Proses:
a.
data kepada pelanggan dimulai dari hub kepada Node melalui iber optik
Sinyal radio frekuensi video dan data dari headend diubah menjadi sinyal optikal (laser beam) dan
didistribusikan melalui iber optic ke node yang berada di area perumahan.
Kelebihan dari penggunaan iber optic ini adalah jangkauan area distribusi dapat mencapai 30 km
dari hub tanpa mengurangi kualitas sinyal video dan data yang didistribusikan.
b.
data dari node disalurkan ke rumah-rumah pelanggan melalui kabel coaxial.
Sinyal radio frekuensi video dan data dari node diubah menjadi sinyal elektrikal dan didistribusikan
melalui kabel coaxial yang berada di area perumahan sebagai jaringan distribusi ke masing-masing
rumah/ pelanggan.
Supaya menjaga kualitas video dan data yang didistribusikan ke rumah/pelanggan maka jaringan
distribusi kabel coaxial pada area perumahan ini hanya mencakupi 350-500 Home Passed.
c.
kabel coaxial dihubungkan di rumah-rumah melalui perangkat Set Top Box (decoder) / Modem
Kabel akses (Kabel Drop) ke rumah/pelanggan menggunakan kabel coaxial yang terhubung ke tap
sebagai terminal distribusi ke rumah/pelanggan. Setiap rumah/pelanggan yang sudah terhubung
ke tap akan menerima sinyal radio frekuensi video dan data dari headend.
94
Untuk dapat menerima siaran Video/TV, pelanggan harus menggunakan Set Top Box (STB) yang
terhubung ke perangkat TV pelanggan sebagai decoder dari sinyal radio frekuensi Video.
Untuk dapat menerima data, pelanggan harus mengunakan Cable Modem (Modem) sebagai
decoder dari Sinyal Radio frekuensi data yang terhubung ke komputer pelanggan.
Satu Kabel Drop dari tap dapat terhubung ke beberapa STB dan Modem di dalam rumah pelanggan
dengan menggunakan Splitter yang berfungsi sebagai pembagi sinyal.
3. Produk / Layanan
Internet Broadband - FastNet
Perseroan mulai menyediakan jasa internet broadband pada tahun 2000 dengan merek MyNet dan
Digitalnet. Pada bulan September 2007 Perseroan menyediakan produk unggulan berupa layanan
internet broadband berkecepatan tinggi dengan nama FastNet. FastNet merupakan produk ritel dari
jaringan layanan internet broadband berkecepatan tinggi melalui kabel untuk pengguna di daerah
hunian, seperti kompleks perumahan dan apartemen dengan kecepatan layanan mencapai 100 Mbps.
Pada tanggal 31 Desember 2013, pelanggan jasa internet Perseroan telah mencapai lebih dari 332.000
pelanggan.
Pengguna FastNet bisa memanfaatkan layanannya untuk mengakses halaman web (web pages),
mengunduh dan mengunggah informasi, lagu, foto, ilm, menyaksikan video live streaming tanpa
terganggu, mencari dan mengunduh informasi, melakukan aktivitas di media sosial, dan berbagi koneksi
melalui router. Berikut adalah tabel produk FastNet:
Nama Produk
FastNet Express
FastNet Premium
FastNet Ultimate
FastNet Ininite
(sumber: Website Perseroan, Desember 2013)
Kapasitas (sampai dengan)
6 Mbps
12 Mbps
30 Mbps
100 Mbps
Televisi Berlangganan – HomeCable
Perseroan bekerjasama dengan FMTV sehubungan dengan penyediaan jasa televisi berlangganan
melalui kabel atau disebut HomeCable dengan melewati lebih dari 1.194.000 rumah dan memiliki lebih
dari 329.000 pelanggan pada tanggal 31 Desember 2013. Sistem kabel yang dimiliki oleh Perseroan
menerima berbagai macam sinyal melalui Headend dengan menggunakan off-air antenna, koneksi
serat optik dan satelit stasiun bumi (satellite earth stations). Sinyal dimodulasikan, diperkuat, dan
didistribusikan melalui jaringan kabel serat optik dan kabel coaxial kepada pelanggan yang berlangganan
untuk jasa ini.
HomeCable juga memungkinkan pelanggan televisi berlangganan untuk berbagi tayangan dengan
empat pesawat TV yang berbeda dengan menambahkan STB untuk setiap pesawat TV tambahannya
sehingga pelanggan bisa leluasa memilih program tayangan yang berbeda di setiap pesawat TV.
Program siaran yang dihantarkan HomeCable sangat bervariasi, mulai dari program edukasi, hiburan,
berita, musik, gaya hidup (lifestyle), ilm hingga olahraga. Tidak ketinggalan program siaran untuk anakanak pun disediakan oleh HomeCable. Program-program acara televisi berlangganan tersedia bagi
pelanggan dalam berbagai ragam paket yang disesuaikan dengan biaya berlangganan bulanan. Saat
ini HomeCable menyediakan paket-paket sebagai berikut:
Nama Produk
HomeCable Family Plus HD
HomeCable Ultimate HD
(sumber: Website Perseroan, Desember 2013)
Saluran
84 SD + 33 HD Channels
97 SD + 47 HD Channels
95
Selain itu, Perseroan juga menawarkan produk yang menggabungkan antara produk FastNet dan
HomeCable dalam paket combo, yang ditawarkan dalam 5 (lima) jenis paket combo terdiri dari paketpaket berikut ini:
Nama Paket
Combo Maxima HD
Keterangan
Paket ini ditujukan bagi grup konsumen yang menginginkan paket hiburan yang penuh dengan
kategori konsumen yang tergolong heavy usage dalam mengkonsumsi layanan digital, terutama
internet. Paket ini terbentuk dengan spesiikasi kecepatan internet sampai dengan 16 Mbps
dengan HomeCable 96 SD + 47 HD Channel.
Paket ini dikemas ditujukan untuk grup konsumen yang menginginkan paket hiburan yang
Combo Supreme HD
penuh dengan kategori konsumen pecinta layanan digital. Paket ini terbentuk dengan spesiikasi
kecepatan internet sampai dengan 8 Mbps dengan HomeCable Ultimate 95 SD + 47 HD Channel.
Paket ini dikemas ditujukan untuk grup konsumen yang menginginkan paket hiburan yang cukup
Combo Elite HD
cepat guna memenuhi kebutuhannya akan layanan digital yang lebih besar. Paket ini dikemas
dengan spesiikasi menengah atau kebutuhan secukupnya dengan internet sampai dengan 5
Mbps dengan HomeCable Family Special 79 SD + 35 HD Channel.
Combo D’Lite HD
Pengguna paket ini merupakan kelompok pelanggan yang dinamis, sesuai dengan kebutuhan
akan layanan hiburan digital yang actual dan beragam. Paket ini dikemas dengan spesiikasi
kecepatan internet sampai dengan 3 Mbps dengan paket TV berlangganan HomeCable Family
Special 67 SD + 27 HD Channel.
Combo Family HD
Merupakan paket minimalis untuk memenuhi kebutuhan layanan hiburan digital sehari-hari.
Segmen paket ini adalah kelompok pengguna yang menyukai social media serta tayangan digital
utama. Paket ini dikemas dengan spesiikasi kecepatan internet sampai dengan 1 Mbps dengan
paket TV berlangganan HomeCable 56 SD + 16 HD Channel.
(sumber: Perseroan, Perjanjian-perjanjian dengan penyedia program, Desember 2013)
Jasa Komunikasi Data - DataComm
DataComm adalah layanan komunikasi data berkecepatan tinggi menggunakan Jaringan Fiber
Optic untuk bisnis dan keperluan komersial lainnya. DataComm merupakan layanan yang hanya
diperuntukan oleh pelanggan korporasi yang membutuhkan layanan akses internet berkecepatan tinggi
(high speed internet access) dan Ethernet Leased-line untuk koneksi poin ke poin (point to point).
Dengan menggunakan infrastruktur jaringan Fiber Optic, Perseroan memberikan jasa layanan kepada
pelanggan-pelanggan korporasi dengan berbagai sektor industri dan usaha.
Fitur-itur layanan yang dapat diberikan oleh Perseroan meliputi solusi jaringan koneksi point to point
antara dua lokasi untuk dapat dipergunakan di berbagai aplikasi sesuai dengan sektor industri dan
bidang bisnisnya. Perseroan dapat dikatakan sebagai perusahaan yang terdepan dalam penyedia
jaringan, dengan ketersediaan (availability) dan keandalan (reliability) jaringan secara keseluruhan
yang dapat mencapai lebih dari 99,5% dan didukung dengan Network Operation Center 24 (dua puluh
empat) jam dan tenaga Helpdesk Corporate yang siap menangani permasalahan mengenai jaringan
menjadikan nilai tambah untuk mencapai kepuasan dan keuntungan usaha pelanggan-pelanggannya.
Jasa layanan komunikasi data memberikan akses berbagai aplikasi solusi antara lain koneksi Pusat
Penanggulangan Bencana (Disaster Recovery Center), Area Penyimpanan Layanan Jaringan (Storage
Area Network Services), Layanan Internet (Internet Services), Layanan Koneksi Antar Kota (Inter
City Connection Services), Layanan Koneksi Antar Cabang (Inter Branch Connection Services), dan
Backhaul Service.
Pelanggan korporasi yang telah dicapai sampai dengan 31 Desember 2013 yaitu telah mencapai kurang
lebih 1.160 korporasi dan 1.743 koneksi di berbagai area di Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Sampai
dengan saat ini Perseroan merupakan Penyedia Jasa Jaringan (Network Service Provider) satu-satunya
untuk Jaringan Terpadu Pasar Modal (sebelumnya dikenal dengan nama Jakarta Automated Trading
System-Remote Trading (JATS-RT)) untuk Bursa Efek Indonesia.
96
4. Sarana dan Fasilitas
Jasa televisi berlangganan sehubungan dengan kerjasama Perseroan dengan FMTV dan jasa layanan
internet yang disediakan kepada pelanggan menggunakan jaringan kabel dua arah HFC yang terdiri
dari:
a.
b.
c.
d.
e.
Headend dan Pusat Data
Pusat Distribusi
Kabel Serat Optik dan Kabel Coaxial
Set Top Box
Kabel Modem
Headend dan Pusat Data
Headend merupakan fasilitas penerimaan program acara TV yang meliputi 3 (tiga) komponen utama
yaitu Parabola dan antena sebagai alat penerima sinyal program-program dari satelit, modulator,
decoders/encoders, dan transmitters yang digunakan untuk memproses dan mengirim sinyal-sinyal
program acara TV ke jaringan kabel. Perseroan memiliki program-program yang dipancarkan oleh
operator televisi lokal dan internasional baik yang bersifat analog maupun digital. Pusat data merupakan
lokasi penerimaan dan pengiriman Bandwidth internet yang meliputi 3 (tiga) komponen utama yaitu
Internet Gateway sebagai fungsi penerimaan, pengiriman dan pengaturan lalu lintas komunikasi ke
internet global, MPLS Core sebagai fungsi mendistribusikan lalu lintas ke Pusat Distribusi (Distribution
Hub) dan Server Farm sebagai fungsi DNS System, Cache System, Sistem Registrasi untuk kabel
modem dan Mail System.
Perseroan saat ini mempunyai sarana Headend dan Pusat Data utama yang terletak di Gedung
BeritaSatu Plaza, Jakarta Selatan dan Headend dan Disaster Recovery Center (DRC) yang terletak di
Cyber Park, Karawaci.
Pusat Distribusi (Distribution Hub)
Pusat distribusi merupakan fasilitas pengiriman dan penerimaan sinyal radio frekuensi ke jaringan
kabel serat optik dan coaxial yang meliputi komponen iber optic transmitter, iber optic receiver, coaxial
combiner dan CMTS (Cable Modem Termination System) yang memiliki fungsi sebagai pengatur dan
pengolah sinyal cable modem dari pelanggan.
Perseroan saat ini mempunyai sarana Distribution Hub yang terletak di Jakarta (Gatot Subroto, Kebon
Jeruk, Kelapa Gading, Bandengan, Cibubur, Depok, Cinere, Bekasi, Ujung Menteng) Tangerang
(Karawaci), Surabaya (Graha SA, Rungkut Makmur, Dukuh Pakis) dan Bandung (Gatot Subroto).
Kabel Serat Optik dan Kabel Coaxial
Sinyal yang terdapat pada Headend tersebut kemudian diproses dalam bentuk video, audio dan data
yang didistribusikan ke Distribution Hub kemudian ditransmisikan ke masing-masing pelanggan melalui
jaringan kabel serat optik dan kabel coaxial. Melalui jaringan kabel distribusi tersebut, sinyal transmisi
kemudian dikirimkan ke para pelanggan melalui kabel yang disebut dengan Cable Drop yang merupakan
kabel coaxial.
Set Top Box
Set Top Box merupakan suatu perangkat yang dihubungkan ke televisi yang digunakan untuk mengontrol
akses program atas paket-paket yang diambil oleh pelanggan televisi di dalam distribusi jaringan kabel.
Perangkat ini juga dapat digunakan untuk menerima program-program Pay per View yang ditawarkan
kepada para pelanggan Televisi Berlangganan. Program Pay per View adalah program khusus seperti
pertandingan tinju, golf atau lainnya yang merupakan program tambahan dimana pelanggan dapat
menikmati program tersebut dengan biaya tambahan diluar paket bulanan yang diambil.
97
Kabel Modem
Kabel modem adalah merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah atau memodulasikan
paket data internet dengan kecepatan transmisi data yang bervariasi antara 512 kilobit per detik sampai
dengan 100 megabit per detik dan terhubung ke komputer.
Perseroan telah mengoperasikan kegiatan televisi berlangganan dan internet broadband di wilayahwilayah Jabodetabek, Surabaya, dan Bali.
5. Produk Layanan
Pada tanggal 31 Desember 2013, terdapat lebih dari 145 saluran program yang terdiri dari siaran nasional
sampai dengan internasional yang berkisar mulai dari Rp99.000 per bulan telah ditawarkan kepada
pelanggan, bergantung dari bentuk paket yang dipilih oleh pelanggan dengan merek HomeCable.
Saluran program yang ditawarkan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah antara lain
sebagai berikut:
Channel SD
Baby First TV
AXN
HBO Signature
Reformed 21
DAAI TV
Cartoon Network
Animax
Fox Sports News
Swara
Indosiar
JimJam
FX
NBA TV
Aljazeera Arabic
JAK-TV
Toonami
beTV
Fox Sports
AlJazeera Int
JTV
Disney Channel
DIVA
Star Sports
Arirang
KOMPAS TV
Disney Junior
truTV
ASN
Australia Network
MetroTV
Discovery Kids
Asian Food Channel
Eurosport
Bloomberg
more2
Nickelodeon
TLC
BBC World News
CCTV 4
Net.
Animal Planet
LiTV
CNN HLN
CCTV News
O Channel
Discovery Channel
E! Entertainment
CNN Int
Channel NewsAsia
SCTV
Nat Geo Ch
Fashion TV
CNBC Asia
DWTV
TransTV
Discovery Turbo
RED
FOX News
Euronews
Trans7
Nat Geo Wild
FOX Family Movies
Channel [V]
France 24
TVONE
Nat Geo Adv
MGM
MTV SEA
KBS
TVRI Nasional
Discovery H&H
Star Chinese Movies
Berita Satu
RAI
NHK
Discovery Science
Cinemax
Berita Satu World
Smile-JCTV
Star Gold
FOX Crime
FOX Movies Premium
Dangdutz
TV5
beIN Sport 1
Star World
HBO
Hi!
ANTV
beIN Sport 2
FOX
HBO Family
J'go
B Channel
Fight Sports
Warner TV
HBO Hits
MiX
Bloomberg Indonesia
FOX Crime
KTV
Sony (India)
TVB8
Xing Kong
MAX
Star Chinese Channel
TVBJ
Phoenix Chinese Channel
Star Plus
TVBS Asia
Phoenix Info News
TVB Xing He
TVBS News
AniPlus HD
Cinemax HD
FOX Sports Plus HD
KOMPAS TV HD
NGC Wild HD
ASN HD
CNN International HD
FX HD
Life Time HD
Star World HD
AXN HD
Discovery HD World
HBO Family HD
LiTV HD
Syfy HD
BBC World News HD
Eurosport HD
HBO HD
LUXE TV HD
The Biography Channel HD
Berita Satu HD
Fashion One HD
HBO Hits HD
Mix HD
Travel Channel HD
Berita Satu World HD
FOX Action Movies HD
HBO Signature HD
MTV Live HD
Universal HD
Cartoon Network HD
FOX Crime HD
Hi! HD
NBATV HD
Warner TV HD
Cartoonito HD
Fox Family Movies HD
HighTV HD-3D
Net. HD
Fight Sports HD
Channel HD
Channel M
FOX HD
History HD
NG Adventure HD
Setanta Sports HD
CI HD
Fox Movies Premium HD
J'go HD
NGC HD
Star Cricket HD
beIN Sport 1 HD
beIN Sport 2 HD
(sumber: Perseroan, Desember 2013)
98
6. Penjualan Dan Pemasaran
Hasil penjualan dan pemasaran yang dihasilkan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011, 2010, dan 2009 dari pelanggan televisi berlangganan, internet
broadband, layanan komunikasi data adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Produk
FastNet dan
DataComm
HomeCable
Pendapatan
Lain-lain**)
Total
2013
Jumlah
Δ%
31 Desember
2011
Jumlah
Δ%
2012
Jumlah
Δ%
2010
Jumlah
Δ%
2009
Jumlah
953.088
552.521
27,31
34,81
748.654
409.848
111,56
136,78
353.866
173.095
1.001,91
*)
32.114
-
793,30
-
3.595
-
158.992
1.664.601
11,85
27,98
142.147
1.300.649
155,19
123,22
55.702
582.663
*)
1.714,36
32.114
793,30
3.595
Keterangan:
*)
Tidak dapat dibandingkan
**) Terdiri dari pendapatan iklan, penjualan kabel modem dan router, biaya pemasangan, dan jasa terkait lainnya
(sumber: Laporan Keuangan Perseroan, Desember 2013)
Tabel berikut ini menggambarkan perkembangan laju pertumbuhan pelanggan Perseroan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011, 2010, 2009 sebagai berikut:
Produk
HomeCable
FastNet dan
DataComm
Total
2013
Jumlah
Δ%
329.508
13,35
332.886
662.394
14,86
14,10
2012
Jumlah
Δ%
290.710
52,44
289.822
580.532
31 Desember
2011
Jumlah
Δ%
190.702
*)
50,21
51,32
192.940
383.642
*)
*)
2010
Jumlah
Δ%
*)
-
*)
*)
2009
Jumlah
-
Keterangan:
*)
Tidak dapat dibandingkan.
(sumber: Perseroan, Laporan Key Operational Drivers, Desember 2013, 2012, 2011, 2010, dan 2009)
Perseroan memfokuskan penjualan jasanya kepada 2 (dua) segmen pasar yang dikoordinasikan melalui
kantor pusat secara teratur. Adapun kedua segmen pasar tersebut adalah sebagai berikut:
Perumahan
Perumahan merupakan segmen pasar yang memiliki potensi pangsa pasar terbesar dengan kategori
kelas ekonomi menengah ke atas. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan memiliki sekitar 304.000
pelanggan perumahan untuk televisi berlangganan dan sekitar 332.000 pelanggan internet.
Daerah Komersial: Apartemen, Hotel dan Perkantoran
Dengan pesatnya pembangunan daerah komersial sejak beberapa tahun terakhir, Perseroan banyak
mendapat peluang untuk memasarkan televisi berlangganan dan internet pada lokasi-lokasi tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan memiliki sekitar 25.000 pelanggan komersial televisi
berlangganan.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah memiliki jaringan yang telah melewati rumah sekitar
1.194.000 home-passed.
99
Perseroan telah menggunakan beberapa strategi pemasaran dengan dasar-dasar utama untuk
memperkenalkan masyarakat mengenai televisi berlangganan dan internet sebagai berikut:
1.
Telemarketing, yaitu pemasaran yang dilakukan melalui telepon. Divisi telemarketing Perseroan
bekerjasama dengan pihak pemasaran dari berbagai industri antara lain real estat untuk menarik
calon pelanggan. Cara pemasaran ini merupakan cara pemasaran yang paling efektif;
2.
Direct Sales, yaitu pemasaran dengan cara berinteraksi langsung dengan calon pelanggan.
Dalam hal ini aktivitas rutinnya secara garis besar dengan melakukan kunjungan ke rumah calon
pelanggan untuk memberikan informasi produk dan melakukan pemasaran;
3.
Tim Pemasaran Komersial, yaitu tim pemasaran yang bertugas melakukan pemasaran produk/
jasa Perseroan di apartemen, gedung perkantoran, hotel, resor dan kompleks perumahan. Cara
kerja tim pemasaran ini adalah dengan cara menawarkan langsung ke pemilik atau manajemen
gedung perkantoran, apartemen, hotel, resor dan kompleks perumahan; dan
4.
Promosi, yaitu pemasaran yang dilakukan oleh tim pemasaran Perseroan untuk memperkenalkan
atau memasarkan produk/jasa ke calon pelanggan. Promosi dilakukan di pusat keramaian seperti
pada pagelaran konser musik, pusat-pusat perbelanjaan (mal), atau pada suatu acara pameran
seperti di perkantoran, hotel dan lain lain. Dengan strategi pemasaran ini, Perseroan berharap
dapat memperkenalkan kepada masyarakat tentang produk/jasa Perseroan (product and brand
awareness). Disamping itu Perseroan juga menggunakan media iklan sebagai alternatif untuk
dapat meningkatkan jumlah pelanggan baru.
Perseroan akan terus melakukan kegiatan pemasaran dengan menawarkan layanan-layanan baru
seperti video on demand (VoD), personal video recorder (PVR) dan video streaming. Di samping itu,
Perseroan akan selalu menawarkan konten-konten unggulan sesuai dengan permintaan pasar dan
terus meningkatkan akses internet untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar melalui
implementasi teknologi berstandar Docsis-3.
Perseroan juga akan terus memperluas wilayah operasional di Jabodetabek, Surabaya dan kota-kota
besar lainnya di Indonesia.
Hambatan yang dihadapi oleh Perseroan dalam melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan, antara
lain, adalah kesulitan dalam mendapatkan perizinan di wilayah target pemasaran tertentu, seperti daerah
perumahan atau apartemen. Dengan adanya hambatan tersebut, potensi pertumbuhan pendapatan
Perseroan menjadi tidak optimal.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap
pelanggan tetap tertentu karena sebagian besar pelanggan Perseroan merupakan pelanggan individu.
7. Sistem Pengolahan Data
Pengolahan data pelanggan ini merupakan salah satu bagian terpenting dari bisnis televisi berlangganan
dan internet broadband Perseroan.
Sejumlah lebih dari 300 petugas pelayanan purnajual (customer services representative) dapat setiap
saat mengakses data-data pelanggan di komputer apabila ada permintaan atau perubahan data seperti
penambahan/pengurangan jumlah program premium yang dipilih atau perubahan data pelanggan seperti
pindah alamat atau ganti nomor telepon. Setiap tanggal 7, 15, 23 dan 27, petugas bagian penagihan
(billing) mencetak semua tagihan pelanggan yang masih aktif dan kemudian mengirimkannya melalui
kurir ke para pelanggan dan disamping itu juga Perseroan juga telah menerapkan penagihan secara
elektronik (e-billing) melalui internet.
100
8.
Persaingan
Pendistribusian program acara televisi berlangganan secara umum menggunakan dua macam teknologi:
a.
Direct to Home (DTH)
Dalam sistem ini pelanggan TV Berlangganan harus memiliki Parabola penerima sinyal yang menyerupai
piringan besar berdiameter antara 80 centimeter sampai dengan 2 meter tergantung dari kapasitas
kekuatan penerimaan. Parabola ini dipasang di rumah pelanggan, DTH terbagi dalam 2 (dua) kategori
yaitu:
i.
Berlangganan
Umumnya program yang dikirim dalam kategori ini telah diacak. Pengacakan dilakukan karena
sifat program yang disalurkan disini umumnya berupa ilm hiburan, dan siaran olah raga yang
biaya produksinya mahal. Untuk menikmatinya pelanggan harus membayar iuran bulanan kepada
operator.
ii.
Tanpa berlangganan
Ada juga program program tertentu yang tidak diacak, namun siaran yang terdapat disini umumnya
kurang disukai orang seperti dokumenter atau program kebudayaan. Siaran seperti ini umumnya
dipancarkan tanpa diacak sehingga dapat diterima oleh semua orang yang memiliki Parabola.
b.
Jaringan Kabel TV (CATV)
Dalam sistem ini pelanggan tidak menggunakan Parabola untuk menerima sinyal program namun
menggunakan perangkat Set Top Box yang dihubungkan langsung pada jaringan kabel distribusi dari
operator televisi berlangganan. Keunggulan sistem HFC ini adalah pada besarnya kapasitas transmisi
yang dapat dikirim. Dengan sistem HFC ini data transmisi yang dikirim tidak hanya berupa program
acara TV saja tapi juga berupa data digital lainnya seperti Bandwidth untuk akses internet, komunikasi
data dan lain-lain dimana dengan sistem teknologi HFC ini Bandwidth yang dialirkan akan lebih eisien
(low loss) dan lebih cepat.
Produk layanan TV Berlangganan memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan pesaingnya, antara
lain:
•
•
•
Tanpa pemakaian Parabola untuk pelanggan Televisi Berlangganan, biaya pemasangan untuk
pelanggan HomeCable relatif lebih murah dibandingkan dengan pelanggan yang menggunakan
sistem DTH,
Kualitas sinyal yang diterima oleh pelanggan Televisi Berlangganan melalui kabel secara umum lebih
baik atau lebih stabil dikarenakan sistem transmisi melalui kabel yang lebih terlindung dibandingkan
dengan sistem DTH, yang memakai antena di luar yang sering terpengaruh kondisi cuaca maupun
sinyal-sinyal transmisi lainnya. Begitu pula halnya bagi pelanggan internet broadband melalui kabel
dimana kualitas Bandwidth yang diterima secara umum lebih baik, stabil dan cepat dibandingkan
dengan media lainnya,
Memberikan layanan Televisi Berlangganan dan internet terpadu ditambah dengan paket-paket
yang menarik dan dimana pelanggan hanya cukup menghubungi satu operator saja sehingga
paket-paket yang ditawarkan akan lebih menguntungkan bagi pelanggan.
Secara khusus Perseroan melihat kompetisi yang dapat berdampak negatif terhadap prospek Perseroan
adalah adanya kompetitor yang menggunakan sistem HFC. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
beberapa izin kepada beberapa operator lainnya untuk pengelolaan televisi berlangganan dengan
sistem HFC untuk daerah Jakarta dan sekitarnya. Strategi khusus Perseroan dalam menghadapi
persaingan dalam sistem ini adalah mencoba lebih agresif dan meningkatkan lebih brand awareness
dalam mendapatkan pasar yang lebih besar sebelum pesaing baru masuk.
101
Keuntungan utama Perseroan dalam hal ini adalah pengalaman Perseroan dalam mengelola usaha
broadband multimedia, dan jaringan kabel dua arah HFC yang sudah terpasang lebih kurang sekitar
9.530 km untuk kabel coaxial dan 6.779 km untuk kabel serat optik yang terbentang sebagian besar di
Jabodetabek, Surabaya dan Bali. Untuk kegiatan pemasaran dan distribusi Televisi Berlangganan dan
layanan internet broadband, hal tersebut merupakan bagian yang sangat penting.
9. Strategi Usaha
Melihat besarnya potensi dan prospek usaha yang terkandung dalam industri televisi berlangganan
dan layanan internet broadband, Perseroan menetapkan beberapa langkah strategis yang dinilai dapat
menunjang kegiatan usaha Perseroan di masa datang, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Memperkuat konsep Televisi Berlangganan kepada masyarakat luas
Televisi Berlangganan di Indonesia masih merupakan hal yang relatif baru, apalagi fasilitas tersebut
baru hanya terdapat pada sebagian wilayah Jabodetabek (sumber: Media Partners Asia, ”Asia Paciic
Pay-TV and Broadband Markets”, 2012). Banyak potensi perumahan yang sebetulnya sudah dalam
jaringan kabel Perseroan namun penduduk di wilayah tersebut tidak mengetahui mengenai televisi
berlangganan. Dengan penjelasan yang lebih agresif dan informatif dari Perseroan diharapkan potensi
pasar ini dapat dimanfaatkan.
b.
Memperkenalkan konsep sarana hiburan dan ilmu pengetahuan melalui internet
Kemajuan teknologi internet yang pesat juga dimanfaatkan oleh Perseroan dalam memperkenalkan
internet sebagai media hiburan dan menambah ilmu pengetahuan yang aman dan terpercaya serta
mudah diakses. Dengan teknologi kabel HFC Perseroan, diharapkan para pelanggan dapat menikmati
koneksi internet tanpa terputus-putus, transfer informasi/data yang cepat dan tidak terbatas (unlimited),
dengan biaya berlangganan yang tetap setiap bulannya.
c.
Memperluas Jaringan Kabel
Perseroan senantiasa memperluas jaringan kabel untuk menambah jumlah home-passed. Dengan
adanya cakupan jaringan yang lebih luas, diharapkan Perseroan dapat menjangkau calon pelanggan
yang daerahnya belum terjangkau oleh jaringan Perseroan sebelumnya dan tentunya akan membuat
kompetitor lebih tidak ekonomis untuk memasang jaringan kabel pada wilayah yang sama.
d.
Meningkatkan penetrasi pasar melalui pemasaran yang aktif
Setelah masa pemasangan jaringan kabel secara agresif beberapa tahun terakhir, saat ini Perseroan
berusaha meningkatkan jaringan pemasaran melalui antara lain media cetak, direct selling dan promosipromosi untuk meningkatkan penetrasi pasar yang lebih besar.
e.
Menambah jumlah paket produk layanan baru dan peningkatan pelayanan
Perseroan akan berusaha untuk menambah jumlah program siaran baru (dalam rangka kerjasamanya
dengan FMTV) dan menambah paket-paket internet baru serta meningkatkan mutu pelayanan yang
lebih baik. Hal ini akan menambah daya tarik bagi masyarakat umum untuk menjadi pelanggan. Dengan
adanya paket-paket produk layanan baru baik untuk Televisi Berlangganan dan internet diharapkan
banyak masyarakat akan beralih dari penggunaan Parabola maupun alat elektronik lainnya seperti VCD
dan DVD ataupun dari operator layanan internet lainnya ke HomeCable dan FastNet.
102
10. Prospek Usaha
Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha internet dan industri Televisi Berlangganan ini memiliki
prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan
kegiatan usaha ini, diantaranya adalah:
a.
Industri media di Indonesia didorong oleh konsumsi dalam negeri/domestik dan merupakan industri
dengan angka pertumbuhan tercepat di wilayah Asia Pasiik. Pada tahun 2012 dan 2013, Indonesia
mencapai angka pertumbuhan pendapatan bersih tertinggi untuk bidang periklanan (highest net
advertising revenue growth) di wilayah Asia, yang masing-masing tumbuh sekitar 15,5% dan 16,0%
dibandingkan dengan 11,4% dan 10,2% di China, 8,1% dan 8,6% di Vietnam, 8,0% dan 15,2%
di Filipina, 10,7% dan 10,2% di Thailand, 4,9% dan 6,2% di Malaysia, 5,5% dan 7,2% di India
dan 5,9% dan 3,2% di Hong Kong pada tahun yang sama (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20
Februari 2014). Media Partners Asia (MPA) memperkirakan bahwa pendapatan bersih periklanan
di Indonesia akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sekitar 20,3% pada tahun 2014. Perseroan
berpendapat dengan pertumbuhan yang positif ini, dapat memberikan dampak yang positif bagi
Perseroan, mengingat salah satu pendapatan industri televisi adalah periklanan.
b.
Indonesia merupakan salah satu dari pasar televisi berbayar dengan tingkat pertumbuhan tertinggi
di wilayah Asia Pasiik, namun tingkat penetrasi keseluruhan masih rendah yaitu sekitar 7% pada
tahun 2012, 9% pada tahun 2013 dan diperkirakan akan mencapai 12% pada tahun 2014. MPA
memperkirakan bahwa pelanggan televisi berbayar akan tumbuh dengan cepat selama empat tahun
ke depan, yang dipicu oleh kompetisi harga serta pemasaran yang agresif. Rata-rata pendapatan
bulanan per user (“ARPU”) di Indonesia telah turun lebih dari AS$13 pada tahun 2012 menjadi
AS$12 pada tahun 2013 dan MPA memperkirakan akan bertahan pada AS$12 pada tahun 2014,
sementara pelanggan televisi berbayar telah tumbuh dari 2,4 juta pelanggan menjadi sekitar 3,4
juta pelanggan dari 2012 sampai dengan 2014, dan diperkirakan akan terus bertumbuh sampai
dengan 4,4 juta pelanggan pada tahun 2014 (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari
2014).
c.
Indonesia merupakan negara keempat terbesar di Asia setelah China, India, dan Jepang
berdasarkan jumlah pengguna internet pada bulan Juni 2012, dengan jumlah sebanyak 55 juta
pengguna. Namun demikian, penetrasi layanan Internet di Indonesia dibandingkan dengan jumlah
penduduknya masih rendah, yakni sebesar 22,1% per 30 Juni 2012, dibandingkan dengan negaranegara Asia terdekat yaitu, 60% – 78% di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam (sumber:
Internet World Statistic 30 Juni 2012). Namun demikian, infrastruktur internet makin berkembang
dan meningkat serta jumlah pengguna internet di Indonesia telah meningkat dari sekitar 8 juta
pengguna per 31 Desember 2003 menjadi sekitar 63 juta orang per 31 Desember 2012. (sumber:
statistic Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia/APJII). APJII memproyeksikan bahwa
Indonesia akan bertumbuh dengan compounded annual growth rate sebesar 30,18% pada periode
2012-2015. Perseroan berkeyakinan bahwa melihat proyeksi perkembangan tersebut, terdapat
potensi yang cukup cerah.
d.
Pertumbuhan internet di masa datang juga akan terpengaruh oleh pertumbuhan permintaan media
sosial, aplikasi dan konten pada jaringan online. Layanan instant messaging merupakan aplikasi
online yang populer, diikuti dengan jejaring sosial dan permainan. Indonesia merupakan pengguna
Facebook terbesar kedua setelah India diantara negara-negara Asia (sumber: Internet World
Statistic 30 Juni 2012). Tingkat penetrasi penggunaan pita lebar tetap (ixed broadband) dan pita
lebar bergerak (mobile broadband) di Indonesia dibandingkan dengan jumlah per rumah masih
rendah yaitu masing-masing, sekitar 5% dan 6% pada tahun 2013 (sumber: MediaRoute26, Issue
124, 20 Februari 2014).
e.
Perkembangan teknologi digital juga memberikan prospek yang bagus untuk Perseroan. Teknologi
HFC yang diterapkan memungkinkan Perseroan untuk mengakomodasikan perkembangan
teknologi tersebut dengan produk-produk baru lainnya seperti High Deinition TV, 3D High Deinition
TV, Home Banking, Home Shopping, Video on Demand dan Interactive Games. Perseroan yakin
produk-produk baru ini dapat diterapkan secara cepat di Indonesia dengan demikian menambah
pendapatan untuk Perseroan.
103
11. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
Dalam rangka menjaga kepentingan seluruh stakeholder dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham,
selama ini Perseroan telah menerapkan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) yang
baik dalam kegiatan usahanya. Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa berperilaku dengan
memperlihatkan etika bisnis dan transparan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Mekanisme Tata Kelola Perusahaan sangat berpengaruh terhadap penetapan dan pencapaian tujuan,
pembentukan serta pengembangan budaya kerja di lingkungan Perseroan. Bagi Perseroan, implementasi
Tata Kelola Perusahaan dalam proses bisnis merupakan pijakan kokoh untuk mewujudkan visi dan
misi Perseroan. Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan menjadi perangkat standar yang bertujuan
memperbaiki citra, eisiensi, efektiitas dan tanggung-jawab sosial Perseroan. Adapun prinsip-prinsip
tata kelola Perseroan meliputi transparansi, akuntabilitas, kewajaran, independensi dan tanggung
jawab.
Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Perseroan telah memiliki Sekretaris
Perusahaan, Unit Audit Internal dan Komite Audit, serta telah menunjuk Komisaris Independen dan
Direktur Independen, seperti diungkapkan pada bab VIII subbab 5 Prospektus.
Perseroan tidak memiliki komite lain dibawah Komisaris dan Direksi Perseroan selain Komite Audit.
104
X. EKUITAS
Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 dibawah ini berasal dari laporan keuangan auditan Perseroan
untuk tahun yang bersangkutan, yang telah dilampirkan di dalam Prospektus ini.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International),
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”). Di dalam
laporan mereka tertanggal 16 April 2014 dan ditandatangani oleh Didik Wahyudianto, yang dilampirkan
di dalam Prospektus ini, dengan opini tanpa modiikasian dengan paragraf penjelasan atas penerbitan
kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 sehubungan dengan pernyataan pendaftaran yang telah disampaikan Perusahaan dalam rangka
penawaran umum perdana saham.
Laporan Keuangan Perseroan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2012 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member irm of PwC global network),
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Di dalam laporan mereka tertanggal 15 Maret
2013, kecuali untuk Catatan 23.d dan 30, yang tertanggal 16 April 2014, dan ditandatangani oleh Ade
Setiawan Elimin, CPA yang dilampirkan di dalam Prospektus ini, menyatakan pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelasan atas: (i) penekanan mengenai dampak PSAK 38, Akuntansi
restrukturisasi entitas sepengendali (ii) penerbitan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan
keuangan seperti yang disyaratkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, dan menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2012 untuk mengakui
aset pajak tangguhan dan akun yang terkait dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diaudit oleh
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM International), berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Di dalam laporan mereka tertanggal 2 Maret 2012, kecuali untuk
Catatan 29, yang tertanggal 16 April 2014, dan ditandatangani oleh Didik Wahyudianto, yang dilampirkan
di dalam Prospektus ini, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan
atas penerbitan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan seperti yang disyaratkan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, dan
menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2011 untuk mengakui aset pajak tangguhan atas transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali.
Rincian dari ekuitas tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Tambahan modal disetor - neto
Selisih nilai transaksi restrukturasi entitas
sepengendali
Saldo laba
Total ekuitas
2013
Jumlah
304.265
1.431.054
783.749
2.519.068
Pada tanggal 31 Desember
2012**)
∆(%)
Jumlah
304.265
(6,13)
1.524.438
100,00
85,91
16,79
(93.384)
421.580
2.156.899
∆(%)
-
2011**)
Jumlah
304.265
1.524.438
410,69
18,65
(93.384)
82.551
1.817.870
Keterangan:
*)
Tidak dapat dibandingkan.
**) Direklasiikasi dan disajikan kembali, lihat Catatan 30 dalam laporan keuangan yang dilampirkan dalam Prospektus ini – Bab
XVII
105
Setelah tanggal Laporan Keuangan 31 Desember 2013 sampai dengan tanggal Prospektus ini
diterbitkan, tidak ada perubahan struktur modal yang terjadi.
Tabel Proforma Ekuitas
Seandainya peningkatan modal dasar Perseroan dan perubahan nilai nominal serta Penawaran Umum
saham kepada masyarakat sebanyak 304.265.000 (tiga ratus empat juta dua ratus enam puluh lima)
Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga
Penawaran Rp1.600 (seribu enam ratus Rupiah) setiap saham terjadi pada tanggal 31 Desember 2013,
maka Proforma Ekuitas Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Modal
Tambahan Modal
Ditempatkan dan
Disetor - Neto
Disetor
Posisi Ekuitas menurut
Laporan Keuangan pada
tanggal 31 Desember
2013 dengan Modal
Dasar Rp804.000 juta
dengan nilai nominal
Rp100 setiap saham
Proforma Ekuitas pada
tanggal 31 Desember
2013 jika diasumsikan
terjadi pada tanggal
tersebut :
Penawaran
Umum
sebanyak 304.265.000
Saham
Biasa
Atas
Nama milik PT First
Media Tbk dengan nilai
nominal Rp100
per
saham dengan Harga
Penawaran Rp1.600 per
saham.
Proforma
Ekuitas
pada
Tanggal
31
Desember 2013 Setelah
Penawaran
Umum
kepada
pemegang
saham dilaksanakan
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturasi
Entitas
Sepengendali
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
304.265
1.431.054
-
783.749
2.519.068
-
-
-
-
-
304.265
1.431.054
-
783.749
2.519.068
106
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN
Sesuai UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, keputusan mengenai pembagian dividen Perseroan
ditetapkan melalui persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan. Namun berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi
Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, berhak membagikan dividen interim
apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan dengan ketentuan bahwa pembagian dividen
interim tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perseroan mempunyai rencana untuk membayarkan dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam
setahun, dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa
mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Perseroan akan menerapkan kebijakan dividen kas sebagaimana tertera dalam Prospektus mulai tahun
buku 2014 sesuai dengan memperhatikan jumlah kas yang diperlukan Perseroan untuk ekspansi usaha
dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Dengan mempertimbangkan hal di atas, maka untuk tahun buku 2014 dan seterusnya, Direksi
mengusulkan kebijakan dividen kas sebagai berikut:
Laba Bersih setelah Pajak
Sampai dengan Rp 100 miliar
Lebih dari Rp 100 miliar
Persentase Dividen Kas Terhadap Laba Bersih setelah Pajak
5 - 15%
10 - 25%
Pada tanggal 25 April 2014, Perseroan melaksanakan RUPS mengenai pembagian dividen (“RUPS
Dividen”) yang berasal dari laba yang diperoleh Perseroan selama tahun 2013 sesuai dengan RUPS
Tahunan tanggal 11 April 2014 untuk pengesahan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk melakukan
pembagian dividen dengan nilai sebesar Rp13,81 per saham atau sebesar Rp42.018.987.993 yang
akan dibayar paling lambat 10 hari kerja sejak tanggal efektif RUPS Dividen, yaitu tanggal 9 Mei 2014,
kepada para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan pada tanggal 1 Februari 2014. Dividen tersebut telah dibayarkan kepada para pemegang
saham Perseroan pada tanggal 8 Mei 2014.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit Revolving tertanggal 4 Juni 2013, dibuat antara Perseroan
dengan Citibank N.A., terdapat klausula bahwa Perseroan tidak akan menyatakan atau memberikan
dividen atau membayarkan cadangan premi saham atau membuat distribusi pendapatan lainnya dalam
jumlah dan mata uang apapun yang lebih dari 40% (empat puluh persen) dari pendapatan bersih
Perseroan setelah pajak dari tahun keuangan Perseroan sebelumnya, dimana ketentuan tersebut tidak
berlaku dalam hal Perseroan secara efektif telah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di pasar
modal sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit Senior Unsecured Revolving tertanggal 18 Oktober 2013,
dibuat antara Perseroan dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia, terdapat klausula bahwa Perseroan
tidak akan menyatakan atau memberikan dividen atau pembayaran apapun terkait dengan seri-seri
saham yang dimilikinya dalam jumlah yang lebih dari 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih
Perseroan dari tahun keuangan Perseroan sebelumnya, dimana ketentuan tersebut tidak berlaku dalam
hal Perseroan secara efektif telah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
107
XII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) pasal 4 ayat (1)
menyebutkan bahwa yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari
luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk antara lain dividen.
Selanjutnya, pasal 4 ayat (3) huruf f menyebutkan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau
diperoleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syaratsyarat di bawah ini terpenuhi:
1.
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
2.
Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%
dari jumlah modal yang disetor.
Lebih lanjut dalam penjelasan pasal 4 ayat (3) huruf f di atas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima
dividen atau bagian laba adalah Wajib Pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti irma, perseroan
komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan sebagainya, maka penghasilan berupa dividen atau
bagian laba tersebut tetap merupakan Objek Pajak Pasal 23 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
No. 36 Tahun 2008 menyebutkan bahwa atas dividen yang dibayarkan atau terutang oleh badan
Pemerintah, Subjek Pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha Tetap, atau
perwakilan Perseroan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak Dalam Negeri atau Bentuk Usaha Tetap,
dipotong pajak sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib membayarkan.
Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak orang pribadi dalam negeri berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (2c) Undang-Undang No. 36
Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang
dibagikan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh
persen) dan bersifat inal. Penetapan mengenai besarnya tarif tersebut berdasarkan ketentuan Pasal
17 ayat (2d) diatur dengan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas
Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 111/PMK.03/2010.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29
Desember 2009 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan
Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai
Objek Pajak Penghasilan”, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang
pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen
dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, tidak termasuk sebagai
Objek Pajak Penghasilan.
Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh
persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan
penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda
dengan Indonesia, dengan memenuhi Peraturan Dirjen Pajak No. PER-61/PJ/2009 tanggal 5 November
2009, juncto Peraturan Dirjen Pajak No. PER-24/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Penerapan
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
108
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995, perihal pengenaan Pajak
Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum No. 3 juncto
SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal : Pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan dari
transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut :
1.
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat inal. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2.
Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai seluruh
saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana. Besarnya nilai saham tersebut
adalah nilai saham pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan pajak penghasilan
dilakukan oleh Perseroan (Perseroan) atas nama pemilik saham pendiri sebelum penjualan saham
pendiri, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.
3.
Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
butir 2 di atas, maka atas penghasilan berupa capital gain dari transaksi penjualan saham pendiri
dikenakan Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif umum Pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang No.
36 tahun 2008. Oleh karena itu, pemilik saham pendiri tersebut wajib melaporkan pilihannya itu
kepada Direktur Jenderal Pajak dan penyelenggaran Bursa Efek.
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan oleh Perseroan
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai
dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK
BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT
PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM
YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.
109
XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK
1.
Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek
Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek yang namanya disebut dibawah ini, secara bersama-sama
maupun sendiri-sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Divestasi
kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full
commitment) sebesar 100% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum ini yaitu
sebanyak 304.265.000 (tiga ratus empat juta dua ratus enam puluh lima ribu) saham sehingga mengikat
untuk membeli dengan Harga Penawaran sebesar Rp1.600 (seribu enam ratus Rupiah) per saham sisa
saham yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan masa Penawaran Umum.
Berdasarkan ketentuan Pasal 17.3.4 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, FM memberikan pernyataan
bahwa Saham Yang Ditawarkan tidak sedang dalam keadaan disita dan tidak sedang menjadi obyek
perkara antara FM dan pihak ketiga di dalam pengadilan di wilayah Republik Indonesia.
Perjanjian Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah
ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan dengan para Penjamin Emisi
Efek.
Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah
sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7.
2. Susunan Sindikasi Penjamin Emisi Efek
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan
emisi dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:
Porsi Penjaminan
(jumlah saham)
304.265.000
304.265.000
Nama Para Penjamin Emisi Efek
PT Ciptadana Securities (terailiasi)
Jumlah
Jumlah Penjaminan
(Rp)
486.824.000.000
486.824.000.000
%
100,00
100,00
PT Ciptadana Securities yang juga bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Manajer
Penjatahan, mempunyai hubungan ailiasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Adapun hubungan ailiasi antara PT Ciptadana Securities dengan Perseroan adalah pemegang saham
secara tidak langsung PT Ciptadana Securities yaitu PT Lippo Securities Tbk memiliki kesamaan
sepengendali dengan Perseroan.
3. Penentuan Harga Penawaran Saham Pada Pasar Perdana
Harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi antara
Pemegang Saham, Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil
penawaran awal (bookbuilding) yang dilaksanakan pada tanggal 2 – 9 Mei 2014. Berdasarkan hasil
bookbuilding, jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek berada
pada kisaran harga Rp1.575 (seribu lima ratus tujuh puluh lima Rupiah) sampai dengan Rp1.600
(seribu enam ratus Rupiah) per saham. Dengan mempertimbangkan hasil bookbuilding yang telah
dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek dengan melakukan kegiatan penjajakan kepada para investor,
ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp1.600 (seribu enam ratus Rupiah) per saham, dan dengan
mempertimbangkan berbagai faktor seperti berikut:
•
•
•
Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan,
Permintaan dari calon investor yang berkualitas,
Kinerja keuangan Perseroan,
110
•
•
•
•
Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha, dan
keterangan mengenai industri yang terkait dengan jasa televisi berlangganan dan layanan internet
broadband di Indonesia,
Status dari perkembangan terakhir Perseroan,
Faktor–faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode dan
penilaian untuk beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan,
Penilaian berdasarkan rasio perbandingan PER dari beberapa perusahaan publik yang tercatat
dalam bursa efek regional yang dapat dijadikan perbandingan.
Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan
terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang
secara aktif di Bursa Efek Indonesia.
111
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah
sebagai berikut :
Akuntan Publik
STTD
Asosiasi
Pedoman Kerja
Surat Penunjukan
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member irm of RSM
International) Plaza ABDA Lantai 10
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190, Indonesia
Telp. +6221-5140-1340
Fax. +6221-5140-1350
Nomor 336/PM/STTD-AP/2003 tanggal 27 Juni 2003 atas nama Didik
Wahyudianto, SE, Ak, BAP
Anggota IAPI No. 1064
Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI)
No. 0660114/DWD/104/EL tanggal 20 Januari 2014
Tugas dan Kewajiban Pokok :
Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan
audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji yang
material. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengung kapan dalam Laporan Keuangan, Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signiikan yang dibuat oleh manajemen,
serta penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan.
Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan atas Laporan Keuangan yang
digunakan dalam rangka Penawaran Umum ini berdasarkan audit yang dilakukan.
Konsultan Hukum
STTD
Asosiasi
Pedoman Kerja
Surat Penunjukan
Makes & Partners Law Firm
Menara Batavia, Lantai 7
Jl. K.H Mas Mansyur Kav.126
Jakarta 10220, Indonesia
Telp. +6221-574-7181
Fax. +6221-574-7180
No. 227/PM/STTD-KH/1998 tanggal 5 Oktober 1998 atas nama Iwan
Setiawan
Anggota HKHPM No. 201213
Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari
Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/
HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana diubah
berdasarkan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
No. KEP.04/HKHPM/XII/2012, tanggal 6 Desember 2012
No. SB-026/CSL/LN/MP/V/13 tanggal 1 Mei 2013
Tugas dan Kewajiban Pokok :
Melakukan pemeriksaan dan penelitian atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain
yang berhubungan dengan itu yang disampaikan oleh Perseroan atau pihak terkait lainnya kepada
Konsultan Hukum, hasil pemeriksaan dan penelitian hukum tersebut dimuat dalam laporan Uji Tuntas
Aspek Hukum yang menjadi dasar Pendapat Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri,
serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum,
sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan yang berhubungan
dengan Penawaran Umum, sesuai dengan standar profesi dan peraturan Pasar Modal yang berlaku.
112
Notaris
STTD
Asosiasi
Pedoman Kerja
Surat Penunjukan
Rini Yulianti, S.H.
Jl. H. Naman Raya No. 31,Pondok Kelapa
Jakarta 13450
Telp. +6221-864-1170
Fax. +6221-864-1170
No. 90/BL/STTD-N/2007 tanggal 26 Juli 2007 atas nama Rini Yulianti,
S.H.
Anggota INI No. 06/Angg-INI/PD-Jak-Tim/XI/2010
UU RI No. 2 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 30 Tahun
2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris
No 075/NOT/IV/2013 tanggal 29 April 2013
Tugas dan Kewajiban Pokok :
Menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain perubahan
seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum, Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek, dan
Perjanjian Pengelolaan Administrasi Efek antara Perseroan dengan Biro Administrasi Efek sesuai
dengan peraturan jabatan Notaris.
Biro Administrasi Efek
Ijin Bapepam
Asosiasi
Surat Penunjukan
PT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950
Telp. +6221-527-7966
Fax. +6221-527-7967
KEP-25/PM/1991 tanggal 14 Mei 1991
Anggota ABI No. ABI/V/2013-004
No SSI/BAE-0382/13 tanggal 16 Mei 2013
Tugas dan Kewajiban Pokok :
Bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham
(DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen
sebagaimana diisyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari
Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta
melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE.
Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan
pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan
yang berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses
penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh manajer penjatahan, mencetak
Formulir Konirmasi Penjatahan (FKP) dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung
jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran
Umum perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Seluruh Profesi Penunjang Pasar Modal, kecuali PT Sharestar Indonesia, dengan ini menyatakan bahwa
tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung
sebagaimana ditentukan dalam UUPM.
PT Sharestar Indonesia yang bertindak sebagai BAE mempunyai hubungan ailiasi dengan Perseroan.
Adapun hubungan ailiasi tersebut adalah pemegang saham tidak langsung PT Sharestar Indonesia
yaitu PT Multipolar Tbk juga merupakan pemegang saham tidak langsung Perseroan.
113
XV. ANGGARAN DASAR PERSEROAN
Perubahan atas seluruh anggaran dasar Perseroan dimuat dalam Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham No. 7 tanggal 25 Pebruari 2014 jo. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang
Saham Perseroan No. 16 tanggal 11 April 2014, yang keduanya dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris
di Kota Jakarta Timur. Anggaran Dasar Perseroan yang disajikan di bawah ini adalah Anggaran Dasar
yang terakhir dan terkini yang telah disetujui oleh Menkumham dan telah didaftarkan pada daftar
Perseroan serta telah sesuai dengan ketentuan peraturan IX.J.1 serta UUPT.
1.
2.
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Perseroan Terbatas ini bernama :
”PT LINK NET Tbk”
(selanjutnya dalam anggaran dasar cukup disingkat dengan ”Perseroan”), berkedudukan di Jakarta
Selatan.
Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar
wilayah Negara Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan
Dewan Komisaris.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
Pasal 2
Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas, dengan ketentuan tidak bertentangan dengan
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 (dua ribu tujuh) tentang Penanaman Modal Asing, dengan
semua peraturan mengenai pelaksanaan dari padanya.
1.
2.
1.
2.
3.
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
Pasal 3
Maksud dan tujuan dari Perseroan ini ialah berusaha dalam bidang penyelenggaraan jaringan tetap
berbasis kabel, penyelenggaraan jasa multimedia, jasa akses internet (internet service provider),
jasa nilai tambah teleponi serta jasa konsultasi manajemen bisnis.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
Kegiatan Usaha Utama, yaitu :
menjalankan usaha dalam bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel,
penyelenggaraan jasa multimedia dan jasa akses internet (internet service provider),
Kegiatan Usaha Penunjang, yaitu :
jasa konsultasi bisnis yang meliputi perencanaan dan pembuatan design dalam rangka
pengembangan manajemen bisnis, serta penyediaan dan/atau pengelolaan pusat layanan
informasi (call center).
MODAL
Pasal 4
Modal dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp804.000.000.000,00 (delapan ratus empat miliar
Rupiah) terbagi atas 8.040.000.000 (delapan miliar empat puluh juta) saham, masing-masing
saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah).
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebesar 37,84% (tiga puluh tujuh koma
delapan empat persen) atau sejumlah 3.042.649.384 (tiga miliar empat puluh dua juta enam ratus
empat puluh sembilan ribu tiga ratus delapan puluh empat) saham, dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp304.264.938.400,00 (tiga ratus empat miliar dua ratus enam puluh empat juta sembilan
ratus tiga puluh delapan ribu empat ratus Rupiah) oleh para pemegang saham dengan rincian
sertanilai nominal saham yang disebutkan pada bagian sebelum akhir akta ini.
Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang atau dalam bentuk lain. Penyetoran
atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud
wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada
saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut,
114
b.
4.
5.
benda yang dijadikan sebagai setoran modal tidak sedang dijaminkan dengan cara apapun
juga dan wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya
disingkat “OJK”),
c. memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan kuorum sebagaimana
diatur dalam Pasal 14 ayat 1 Anggaran Dasar,
d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham
Perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai
pasar wajar,
e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan,
dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/
atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan
terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian,
f. dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan untuk menyetujui Penawaran
Umum, harus diputuskanmengenai jumlah maksimal saham yang akan dikeluarkan kepada
masyarakat serta memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan jumlah saham
yang akan dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut dan memberikan kuasa kepada
Direksi untukmenyatakan realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran
Umum tersebut.
Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi
dan harga tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang
termuat dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar modal,
serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.
Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah
Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh
saham dari Perseroan selaku penerbit), dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan
pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut ”HMETD”) kepada pemegang saham yang namanya
terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat
Umum Pemegang saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah
yang sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar dalam daftar pemegang saham
Perseroan atas nama pemegang saham masing masing pada tanggal tersebut.
b. Pengeluaran Efek bersifat ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat
dilakukan dalam hal pengeluaran saham :
1). ditujukan kepada karyawan Perseroan,
2). ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham,
3). dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh
Rapat Umum Pemegang Saham, dan/atau
4). dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan
penambahan modal tanpa HMETD.
c. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.D.1 Tentang Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu.
d. Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek
bersifat ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek bersifat ekuitas yang dipesan melebihi
jumlah Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil
tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masingmasing pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas.
e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang
saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 5.d. di atas, maka dalam hal terdapat
pembeli siaga, Efek bersifat ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang
bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
115
f.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar
dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan
oleh Direksi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang telah
menyetujui pengeluaran Efek tersebut.
g. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang
diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasiikasi yang
sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk
mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Penambahan Modal Dasar Perseroan :
a. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka perubahan modal dasar
harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi
kurang dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang :
b.1. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambah modal
dasar,
b.2. telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,
b.3. penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua
puluh lima perseratus) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat
6 (enam) bulan setelah diperolehnya persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 6.b.2. di atas.
b.4. Dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 6.b.3
Anggaran Dasar tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali
anggaran dasarnya, sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal
33 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007
(”UUPT”), dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam Pasal 4 ayat
6.b.3 tidak terpenuhi,
b.5. Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat 6.b.1 termasuk juga persetujuan untuk mengubah Anggaran Dasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat 6.b.4.
Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling
kurang 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama
dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban
Perseroan untuk mengurus pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar dari Menteri atas
pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.
SAHAM
Pasal 5
Semua saham Perseroan adalah saham-saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya,
yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham.
Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu)
saham yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan dan hak atas 1 (satu) saham tidak dapat dibagi.
Setiap 1 (satu) saham memberikan 1 (satu) hak suara.
Dalam hal 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka para pemilik
bersama tersebut harus menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai
wakil mereka bersama dan hanya nama wakil itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang
Saham dan wakil ini harus dianggap pemegang yang sah dari saham bersangkutan dan berhak
untuk menjalankan dan mempergunakan semua hak hak berdasarkan hukum yang timbul atas
saham-saham tersebut.
Selama ketentuan dalam ayat (4) di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham
tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan
saham tersebut, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.
Setiap pemegang saham harus tunduk kepada Anggaran Dasar ini dan kepada semua keputusankeputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan
perundangan yang berlaku.
116
7.
8.
Untuk saham-saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku pula peraturan perundangan
di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat dimana saham-saham tersebut
dicatatkan.
Dalam hal terjadi pecahan nilai nominal sebagai akibat tindakan korporasi Perseroan yang
menyebabkan terjadinya pecahan nilai nominal saham, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Para pemegang pecahan nilai nominal saham tidak mempunyai hak suara perseorangan kecuali
pemegang pecahan nilai nominal saham, baik sendiri atau bersama pemegang pecahan nilai
nominal saham lainnya, yang klasiikasi sahamnya sama dan memiliki nilai nominal sebesar 1
(satu) nominal saham dari klasiikasi tersebut.
b. Para pemegang pecahan nilai nominal saham dengan klasiikasi saham yang sama dan
keseluruhan mempunyai nilai nominal sebesar 1 (satu) nominal saham, harus menunjuk
seorang diantara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan ditunjuk atau
diberi kuasa yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas pecahan nilai
nominal saham tersebut.
c. Perseroan menerbitkan bukti pemilikan pecahan nilai nominal saham dalam bentuk dan isi
yang ditetapkan oleh Direksi dan ditandatangani oleh Direksi yang berhak dan berwenang
mewakili Direksi.
d. Pemegang beberapa pecahan nilai nominal saham dengan klasiikasi saham yang sama yang
setara dengan 1 (satu) nominal saham berhak untuk menukarkan kepada Perseroan pecahan
nilai nominal saham tersebut dengan 1 (satu) saham dengan klasiikasi yang sama.
e. Jumlah dan besarnya pecahan nilai nominal saham yang dikeluarkan oleh Perseroan harus
diperhitungkan dalam jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dalam Perseroan.
SURAT SAHAM
Pasal 6
5. Bukti Kepemilikan Saham sebagai berikut :
a. Dalam hal Saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian
dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat
saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya,
b. Dalam hal Saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian
dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertiikat atau konirmasi tertulis kepada
Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar
pemegang saham Perseroan.
6. Perseroan dapat mengeluarkan suatu surat kolektif saham yang memberi bukti pemilikan dari 2
(dua) saham atau lebih yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.
7. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. Nama dan alamat para pemegang saham,
b. Nomor surat saham,
c. Nilai nominal saham,
d. Tanggal pengeluaran surat saham.
8. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. Nama dan alamat para pemegang saham,
b. Nomor surat kolektif saham,
c. Jumlah saham,
d. Nilai nominal saham,
e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham.
9. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/
atau efek lainnya yang dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi nomor urut dan harus
dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tandatangan-tandatangan dari Presiden Direktur dan
seorang anggota Direksi dan tandatangan-tandatangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat
saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek
lainnya yang dikonversi menjadi saham, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal.
10. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan UUPT.
117
1.
2.
3.
4.
SURAT SAHAM PENGGANTI
Pasal 7
Surat saham dan surat kolektif saham yang rusak :
a. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :
1). Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat
saham tersebut, dan
2). Perseroan telah menerima surat saham yang rusak,
b. Perseroan wajib memusnahkan asli surat saham rusak tersebut setelah memberikan
penggantian surat saham.
Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut,
b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas
hilangnya surat saham tersebut,
c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang
dipandang cukup oleh Direksi Perseroan, dan
d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek
dimana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum
pengeluaran pengganti surat saham,
e. Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, surat saham yang dinyatakan hilang dan/atau
rusak tersebut, tidak berlaku lagi kepada Perseroan.
Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung oleh Pemegang Saham
yang berkepentingan.
Ketentuan-ketentuan tersebut dalam ayat 1, 2 dan 3 Pasal ini juga berlaku untuk pengeluaran
pengganti surat kolektif saham atau Efek Bersifat Ekuitas.
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 8
Saham-saham yang berada dalam Penitipan Kolektif berlaku ketentuan dalam Pasal ini yaitu :
a. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam
buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
b. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam
rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian
atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian
atau Perusahaan Efek tersebut.
c. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek
Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut
dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan
pemilik Unit Penyertaan Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.
d. Perseroan wajib menerbitkan sertiikat atau konirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a Pasal ini atau Bank Kustodian sebagaimana
dimaksud huruf c Pasal ini sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham
Perseroan.
e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi
kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk
oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan
mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada
Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan
konirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.
g. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasiikasi yang sama yang diterbitkan
Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan
bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa pihak tersebut benar benar sebagai pemegang saham
dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
118
i.
Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita jaminan berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk
pemeriksaan perkara pidana.
j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah saham yang
dimilikinya pada rekening tersebut.
k. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan
Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya
diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum
Pemegang Saham.
l. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas
saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan
bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk
dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa
Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan
paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham.
m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank
Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening
pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.
n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian
yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan
tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
o. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan
Perusahan Efek wajib menyampaikan Daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham
Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan
pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya,
untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal
yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya tersebut.
p. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundangan di Bidang Pasar
Modal dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat dimana saham-saham
Perseroan dicatatkan.
1.
2.
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 9
Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar
Khusus di tempat kedudukan Perseroan sebaik-baiknya.
Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat:
a. nama dan alamat para pemegang saham dan/atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian,
b. jumlah, nomor dan tanggal perolehan surat yang dimiliki para pemegang saham,
c. jumlah yang disetor atas setiap saham,
d. nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau
sebagai penerima jaminan idusia saham dan tanggal perolehan hak gadai tersebut atau
tanggal pendaftaran jaminan idusia tersebut,
e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang,
f. keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi.
119
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dalam Daftar Khusus Perseroan dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan atau pada perseroan
lain serta tanggal saham itu diperoleh.
Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus
Perseroan, harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal/alamat dengan surat yang
disertai tanda penerimaan kepada Direksi. Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka
semua surat-surat, panggilan dan pemberitahuan kepada Pemegang Saham adalah sah jika
dialamatkan kepada alamat Pemegang Saham yang terakhir dicatat dalam Daftar Pemegang
Saham.
Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di kantor Perseroan. Setiap
pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan
Daftar Khusus diperlihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan.
Pemegang saham yang sah berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan kepada seorang
pemegang saham berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dengan memperhatikan
ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1
(satu) saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan. Karenanya dalam hal pemilikan
bersama dari 1 (satu) saham, para pemilik bersama harus mengangkat di antara mereka seorang
yang akan mewakili mereka dalam pemilikan saham itu dan yang harus dianggap sebagai
pemegang saham tersebut, yang namanya harus dicatat sebagai pemegang saham dalam Daftar
Pemegang Saham dan atas surat saham yang bersangkutan. Dalam hal para pemilik bersama
itu lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil
bersama itu, Perseroan berhak memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang saham yang sah atas saham
(saham) tersebut.
Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk
melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. Setiap
pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai
penjualan, pemindah tanganan, pengagunan, gadai atau jaminan idusia, yang menyangkut sahamsaham Perseroan atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas saham-saham harus dilakukan
sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 10
11. a. Kecuali ditentukan dalam peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar
Modal dan Anggaran Dasar Perseroan, pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan
suatu dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan
oleh atau atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan.
Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui
oleh Direksi.
b. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahan dari rekening Efek satu ke rekening efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan hak atas
saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi
dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham yang tercatat pada
Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di tempat
dimana saham-saham tersebut dicatatkan, dengan tidak mengurangi peraturan perundangan
yang berlaku dan ketentuan yang berlaku di tempat di mana saham-saham Perseroan
dicatatkan.
2. Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran Dasar ini atau tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku atau tanpa
persetujuan dari pihak yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.
3. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat
menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang saham apabila
ketentuan dalam Anggaran Dasar ini tidak dipenuhi.
4. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib
mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-
120
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima
oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal
dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.
Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama
dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan
memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa
Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.
Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang
saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan
hukum, dapat dengan mengajukan bukti-bukti haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu
dapat disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk di daftar sebagai
pemegang saham dari saham tersebut.
Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik atas dasar bukti-bukti hak
itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 11
Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah :
a. RUPS Tahunan,
b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan
setiap waktu berdasarkan kebutuhan.
Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.
RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun.
RUPS Tahunan untuk menyetujui laporan tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam)
bulan setelah penutupan tahun buku yang bersangkutan, dan dalam Rapat tersebut Direksi
menyampaikan :
a. Persetujuan Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat 5 yang isinya
mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
b. Persetujuan penggunaan laba Perseroan,
c. Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di OJK,
d. Penetapan atau pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris,
Selain agenda sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c dan d ayat ini, RUPS Tahunan dapat
membahas agenda lain sepanjang agenda tersebut dimungkinkan berdasarkan Anggaran Dasar
dan peraturan pasar modal dan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan status atau
kegiatan usaha Perseroan.
Dalam acara RUPS Tahunan dapat juga dimasukkan usul usul yang diajukan oleh :
a. Dewan Komisaris dan/atau seorang atau pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10
(satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan
hak suara yang sah,
b. Usul-usul yang bersangkutan harus sudah diterima oleh Direksi 7 (tujuh) hari sebelum tanggal
panggilan RUPS Tahunan.
1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara dapat
meminta Direksi atau Dewan Komisaris untuk menyelenggarakan RUPS sesuai ketentuan UUPT.
Dalam hal Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS sebagaimana
dimaksud dalam ayat 7 Pasal ini, maka :
a. Permintaan penyelenggaraan RUPS dapat diajukan kepada Ketua Dewan Komisioner OJK,
b. Atas persetujuan Ketua Dewan Komisioner OJK, RUPS dilaksanakan oleh pemegang saham
yang meminta penyelenggaraan RUPS dengan biaya dari Perseroan, dan
c. Kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan waktu penyelenggaraan
RUPS ditetapkan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK.
Persetujuan laporan tahunan dan pengesahaan laporan keuangan oleh RUPS Tahunan, berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota
Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama
tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan
keuangan.
121
9.
RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar.
TEMPAT, PENGUMUMAN, PEMANGGILAN DAN WAKTU PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM
Pasal 12
1. RUPS wajib dilakukan di wilayah Republik Indonesia, yaitu dapat diadakan di :
a. tempat kedudukan Perseroan,
b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya, atau
c. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.
2. Pengumuman RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS,
dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan.
3. a. Pemanggilan RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RUPS, dengan
tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.
b. Pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua
dilakukan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS dan disertai
informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.
c. Dalam pemanggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal, waktu, tempat, mata acara, dan
pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan
sesuai dengan UUPT kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.
d. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh
satu) hari dari RUPS pertama.
4. Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, pemanggilan harus dilakukan
oleh Direksi atau Dewan Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini.
Pengumuman dan pemanggilan dilakukan dengan cara memasang iklan sekurang-kurangnya
dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran luas dan
satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
5. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dengan menyebutkan telah diselengarakan RUPS pertama
tetapi tidak mencapai kuorum.
Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi peraturan Pasar Modal dan peraturan perundangan
lainnya serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham-saham Perseroan
dicatatkan.
RUPS untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, pengumuman dan
pemanggilan RUPS dilakukan dengan mengikuti peraturan Pasar Modal.
6. Penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar dapat dilakukan
atas permintaan :
a. Seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih
dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara,
b. Dewan Komisaris.
1.
2.
PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 13
RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS
dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal semua
anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh pemegang saham
yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.
Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh a n g g o t a
Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan
Komisaris.
Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS
dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal anggota Direksi
yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam
RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
Apabila semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh
122
3.
4.
5.
1.
2.
3.
salah seorang pemegang saham Independen yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang
hadir dalam RUPS.
Ketua Rapat berhak meminta agar mereka yang hadir membuktikan wewenangnya untuk hadir
dalam RUPS tersebut.
Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat Berita Acara RUPS oleh
Notaris.
Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak
ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam RUPS.
KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN DALAM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 14
Sepanjang tidak diatur lain dalam Anggaran Dasar ini, kuorum kehadiran dan keputusan RUPS
terhadap hal-hal yang harus diputuskan dalam RUPS termasuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas
dilakukan dengan mengikuti ketentuan :
a. Dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
hadir atau diwakili dan keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu
perdua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS,
b. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai,
maka RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dalam
RUPS paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
hadir atau diwakili dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua)
bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS, kecuali ditentukan lain
dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
c. Dalam hal kuorum kehadiran RUPS kedua tidak tercapai, atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu
penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK.
RUPS untuk perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia, kecuali perubahan Anggaran dasar dalam rangka memperpanjang jangka
waktu berdirinya Perseroan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui
oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam
RUPS,
b. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai,
maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang
mewakili paling sedikit 3/5 (tiga perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam RUPS, dan
c. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka
atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan,
pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Dewan Komisioner
OJK.
RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan utang kekayaan
Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan
dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan,
peleburan, pengambialihan, pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit,
perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran, dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui
oleh lebih dari 3/4 (tiga perempat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir
dalam RUPS,
b. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka
dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili
paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah
dan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga perempat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara
yang hadir dalam RUPS, dan
123
c.
Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka
atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan,
pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Dewan Komisioner
OJK.
4. RUPS untuk menyetujui transaksi yang mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen
yang tidak mempunyai benturan kepentingan,
b. RUPS dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang
saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen
yang mewakili lebih dari 1/2 satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen,
c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka dalam
RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili
lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan –hak suara yang sah
yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua)
bagian dari seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam
RUPS, dan
d. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf c di atas tidak tercapai, maka
atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan,
pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Dewan Komisioner
OJK.
5. Yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan ketentuan Bursa Efek di tempat dimana
saham-saham Perseroan dicatatkan.
6. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa
dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
7. Dalam RUPS tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.
8. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara
(abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham
yang mengeluarkan suara.
9. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa
dalam RUPS, namun dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan
karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.
10. Pemungutan suara dilakukan secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain.
11. Semua keputusan dalam Anggaran Dasar ini dapat diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat, dan dengan memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
1.
2.
3.
4.
5.
DIREKSI
Pasal 15
Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari sedikitnya 5 (lima) orang dan sebanyakbanyaknya 6 (enam) orang, seorang diantaranya diangkat sebagai Presiden Direktur.
Persyaratan anggota Direksi Perseroan wajib mengikuti ketentuan UUPT, peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan
kegiatan usaha Perseroan.
Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu yang terhitung sejak tanggal yang
ditentukan pada RUPS yang mengangkat mereka sampai penutupan RUPS Tahunan yang ketiga
setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
mereka sewaktu-waktu.
Anggota Direksi setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan
RUPS.
RUPS sewaktu-waktu dapat memberhentikan seorang atau lebih anggota Direksi sebelum masa
jabatannya berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali bila
tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh RUPS.
124
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Dalam hal RUPS memberhentikan anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 Pasal ini
maka pemberhentian anggota Direksi tersebut harus menyebutkan alasannya dan memberikan
kesempatan kepada anggota Direksi yang diberhentikan tersebut untuk membela dirinya apabila
anggota Direksi tersebut menghadiri RUPS yang bersangkutan.
Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dan Perseroan wajib menyelenggarakan
RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu
paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri.
Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direksi
menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pembebasan tanggung jawab anggota Direksi yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS
Tahunan membebaskannya.
Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi
menjadi kurang dari 5 (lima) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila ditetapkan oleh
RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru, sehingga memenuhi persyaratan minimal
jumlah anggota Direksi.
Seorang atau lebih anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara waktu dari jabatannya
(mereka) oleh Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris dengan
memperhatikan ketentuan dalam ayat 5 Pasal ini.
RUPS dapat :
mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang diberhentikan dari
jabatannya, atau
mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang mengundurkan diri dari jabatannya, atau
mengangkat seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu lowongan, atau
menambah jumlah anggota Direksi baru.
Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan
atau anggota Direksi yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa
masa jabatan dari anggota Direksi yang diberhentikan/digantikan tersebut dan masa jabatan dari
penambahan anggota Direksi baru tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari Direksi yang
masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut :
a. masa jabatannya telah berakhir, atau
b. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan,
atau
c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku, atau
d. meninggal dunia, atau
e. diberhentikan karena keputusan RUPS.
Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya anggota Direksi (jika ada) ditetapkan oleh RUPS dan
wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan
jumlah anggota Direksi kurang dari 5 (lima) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini,
maka selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS
untuk mengisi lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku
di bidang Pasar Modal.
Apabila jabatan Presiden Direktur lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat atau
belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Rapat
Direksi akan menjalankan kewajiban Presiden Direktur dan mempunyai wewenang serta tanggung
jawab yang sama sebagai Presiden Direktur.
Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong maka berlaku ketentuan dalam Pasal 19 ayat 4 Anggaran
Dasar Perseroan.
125
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Pasal 16
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan dalam
mencapai maksud dan tujuannya.
Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya
dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.
Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun dan di luar
pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian mengikat Perseroan dengan pihak
lain dan pihak lain kepada Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai
kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan untuk :
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan kepada pihak ketiga (tidak termasuk
penarikan uang dari Kredit yang telah dibuka),
b. mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar
negeri,
c. (i) menjual atau dengan cara lain melepaskan hak milik barang tidak bergerak, mengagunkan
atas kekayaan Perseroan,
(ii) mengikat Perseroan sebagai penjamin untuk menjamin utang-utang pihak lain,
Direksi harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari atau akta yang bersangkutan
turut ditandatangani oleh Dewan Komisaris, dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 4
tersebut di bawah ini dan peraturan perundangan yang berlaku.
Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau sebagian besar yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50% (lima puluh persen) dari harta
kekayaan bersih (aktiva) Perseroan dalam 1 (satu) tahun buku dalam 1 (satu) transaksi atau
beberapa transaksi secara kumulatif yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama
lain harus mendapat persetujuan RUPS dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, kecuali tindakan pengalihan atau penjaminan
kekayaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi sebagai pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material dan Transaksi Benturan Kepentingan
Tertentu sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal
harus mendapat persetujuan dari RUPS Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
a. Presiden Direktur dan seorang Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
Direksi serta mewakili Perseroan,
b. Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, yang
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 3 (tiga) orang Direktur berhak dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi berhak untuk mengangkat seorang kuasa atau
lebih untuk bertindak atas nama Direksi dan untuk maksud itu harus memberikan surat kuasa,
dalam mana diberi wewenang kepada pemegang-pemegang kuasa itu untuk melakukan tindakantindakan tertentu.
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS, dalam hal RUPS
tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan
berdasarkan keputusan Rapat Direksi.
Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi
seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam
hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota
Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris, dengan memperhatikan
peraturan perundangan yang berlaku.
RAPAT DIREKSI
Pasal 17
Rapat Direksi diadakan setiap 2 (dua) bulan dan pada waktu lainnya apabila dipandang perlu
oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau
atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10
(satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah
ditempatkan oleh Perseroan.
126
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
1.
2.
3.
Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut
ketentuan Pasal 16 ayat 6 Anggaran Dasar ini.
Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan dengan sarana apapun dalam bentuk tertulis
yang disampaikan kepada setiap anggota Direksi paling lambat 10 (sepuluh) hari kalender sebelum
Rapat Direksi diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal Pemanggilan dan tanggal Rapat
Direksi.
Pemanggilan seperti tersebut di atas tidak diperlukan untuk Rapat-rapat yang telah dijadwalkan
berdasarkan Keputusan Rapat Direksi yang diadakan sebelumnya atau apabila semua anggota
Direksi hadir dalam Rapat Direksi.
Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara Rapat Direksi, tanggal, waktu dan tempat Rapat
Direksi.
Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau di tempat kedudukan Bursa Efek
ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan asal saja dalam wilayah Republik Indonesia.
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak
disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga di dalam wilayah Republik Indonesia
dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi
yang lain berdasarkan surat kuasa.
Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila 2 (dua) atau
lebih anggota Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat Direksi.
Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara
yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Direksi tersebut.
Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka Presiden Direktur
selaku pimpinan Rapat Direksi yang memutuskan.
a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Direksi secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak
yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat
kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika
Rapat Direksi menentukan lain.
Berita acara Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk oleh
Ketua Rapat Direksi dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat Direksi dan oleh seorang
anggota Direksi lainnya yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Direksi yang bersangkutan.
Apabila berita acara dibuat oleh Notaris, tandatangan tersebut tidak disyaratkan.
Berita Acara Rapat Direksi yang dibuat sesuai dengan ketentuan ayat 12 Pasal ini merupakan bukti
yang sah mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan,
baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga.
Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan
Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis
tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberitahukan persetujuan
mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
DEWAN KOMISARIS
Pasal 18
Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 5 (lima) orang Komisaris dan sebanyak-banyaknya 5 (lima)
orang, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Komisaris, dengan memperhatikan
peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan
keputusan Dewan Komisaris atau berdasarkan penunjukan dari Dewan Komisaris.
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu yang terhitung sejak tanggal
yang ditentukan pada RUPS yang mengangkat mereka sampai penutupan RUPS Tahunan
127
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
yang ketiga setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikan mereka sewaktu-waktu.
Anggota Dewan Komisaris setelah masa jabatannya Berakhir dapat diangkat kembali sesuai
dengan keputusan RUPS.
Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan pada setiap waktu meskipun masa
jabatannya belum berakhir oleh RUPS.
Pemberhentian tersebut berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali bila RUPS menentukan
lain.
Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dan Perseroan
wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota
Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya
surat pengunduran diri. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut,
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap
berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri diberikan setelah
RUPS Tahunan membebaskannya.
Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota
Dewan Komisaris menjadi kurang dari 5 (lima) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila
ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru, sehingga memenuhi
persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris.
Dalam hal RUPS memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud ayat 5 Pasal
ini maka pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut harus menyebutkan alasannya dan
memberikan kesempatan kepada anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan tersebut untuk
membela dirinya apabila anggota Dewan Komisaris tersebut menghadiri RUPS yang bersangkutan.
RUPS dapat :
mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Dewan Komisaris yang
diberhentikan dari jabatannya; atau
mengisi jabatan seorang anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri dari jabatannya;
atau
mengangkat seseorang sebagai anggota Dewan Komisaris untuk mengisi suatu lowongan;
atau
menambah jumlah anggota Dewan Komisaris baru.
Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang
diberhentikan atau anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri atau untuk mengisi
lowongan adalah untuk sisa masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan/
digantikan tersebut dan masa jabatan dari penambahan anggota Dewan Komisaris baru tersebut
adalah untuk sisa masa jabatan dari Dewan Komisaris yang masih menjabat pada masa itu, kecuali
apabila ditentukan lain dalam RUPS.
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota Dewan
Komisaris tersebut :
a. masa jabatannya telah berakhir, atau
b. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan,
atau
c. dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan dari suatu Undangundang atau peraturan perundangan yang berlaku, atau
d. meninggal dunia, atau
e. diberhentikan karena keputusan RUPS.
Gaji atau honorarium dan tunjangan lain anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS.
Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah
anggota Dewan Komisaris kurang dari 5 (lima) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini,
maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sesudah
terjadinya lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
128
14. Apabila jabatan Presiden Komisaris lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat atau
belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk
oleh Rapat Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Presiden Komisaris dan mempunyai
wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Presiden Komisaris.
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Pasal 19
1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasehat kepada
Direksi.
2. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan
dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak
memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan
uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
Direksi.
3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan
oleh Dewan Komisaris.
4. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai
seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara
kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
5. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang
diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini
berlaku pula baginya.
6. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat
memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya
(jabatan mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan
menyebutkan alasannya.
7. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris, maka
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah
tanggal pemberhentian sementara.
RUPS demikian ini hanya berhak dan berwenang untuk memutuskan apakah anggota Direksi
yang diberhentikan untuk sementara itu dikembalikan pada jabatannya semula atau diberhentikan
seterusnya, dengan terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada anggota Direksi yang
diberhentikan sementara tersebut untuk membela dirinya dalam RUPS, apabila anggota Direksi
yang diberhentikan sementara tersebut hadir dalam RUPS yang bersangkutan.
8. Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 Pasal ini tidak dapat mengambil keputusan,
maka pemberhentian sementara anggota Direksi menjadi batal.
9. Rapat tersebut pada ayat 7 Pasal ini dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk
oleh Dewan Komisaris.
Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka Rapat dipimpin
oleh Presiden Direktur.
Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang
anggota Direksi.
Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan, maka Rapat dipimpin oleh
pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat.
10. Apabila RUPS tersebut tidak diadakan dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah
pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu batal demi hukum, dan yang
bersangkutan berhak menjabat kembali jabatannya semula.
1.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Pasal 20
Rapat Dewan Komisaris diadakan setiap 3 (tiga) bulan dan pada waktu lainnya apabila dipandang
perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Direksi
atau atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama mewakili 1/10 (satu
persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak
suara yang sah.
129
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden
Komisaris berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga maka 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Presiden Komisaris
berhak dan berwenang melakukan pemanggilan Rapat Dewan Komisaris.
Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dikirimkan dengan sarana apapun dalam bentuk tertulis,
pemanggilan mana harus dikirimkan kepada para anggota Dewan Komisaris selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari kalender sebelum Rapat Dewan Komisaris tersebut diadakan atau dalam
waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang mendesak yaitu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kalender sebelum Rapat Dewan Komisaris dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan
dan tanggal Rapat Dewan Komisaris, keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Presiden
Komisaris.
Pemanggilan seperti tersebut di atas tidak diperlukan untuk Rapat-rapat yang telah dijadwalkan
berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris yang diadakan sebelumnya atau apabila semua
anggota Dewan Komisaris hadir dalam Rapat.
Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara Rapat, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kedudukan
Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan asal saja dalam wilayah Republik
Indonesia.
Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, Rapat Dewan Komisaris dapat
diadakan dimanapun juga asalkan dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, apabila Presiden Komisaris tidak hadir
atau berhalangan untuk menghadiri Rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga,
maka Rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari
anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut.
Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris oleh
anggota Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa.
Rapat Dewan Komisaris hanya sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat
apabila 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih hadir atau diwakili dalam Rapat Dewan
Komisaris tersebut.
Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara
yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat tersebut.
Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka Presiden Komisaris
selaku pimpinan Rapat yang memutuskannya.
a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan
tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Dewan Komisaris secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung
maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak
atau kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus
menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk
ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau
kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain.
Berita acara Rapat Dewan Komisaris harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang
ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan oleh seorang
anggota Dewan Komisaris lainnya yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat yang bersangkutan.
Apabila berita acara dibuat oleh Notaris, tandatangan tersebut tidak disyaratkan.
Berita Acara Rapat Dewan Komisaris yang dibuat sesuai dengan ketentuan ayat 13 Pasal ini
merupakan bukti yang sah mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan
Komisaris yang bersangkutan, baik untuk para anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak
ketiga.
Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan Keputusan yang sah dan mengikat tanpa
mengadakan Rapat Dewan Komisaris dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris
telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota
Dewan Komisaris memberitahukan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut.
130
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN
Pasal 21
1. Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan.
2. Direksi wajib menyampaikan rencana kerja tahunan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh
persetujuan.
3. Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus disampaikan sebelum dimulainya tahun
buku yang akan datang.
4. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh
satu) Desember.
Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
5. Direksi menyusun laporan tahunan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang
saham terhitung sejak tanggal pemanggilan RUPS Tahunan.
6. Dalam waktu paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun
laporan tahunan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
7. Laporan tahunan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dalam hal
ada anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris tidak menandatangani laporan tahunan tersebut,
harus disebutkan alasannya secara tertulis, dalam hal anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris tidak menandatangani dan tidak memberikan alasannya maka yang bersangkutan
dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan.
8. Laporan tahunan tersebut harus sudah tersedia di kantor pusat Perseroan paling lambat pada hari
dilakukannya pemanggilan RUPS Tahunan agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham.
9. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk oleh
RUPS untuk diperiksa.
Laporan atas hasil pemeriksaan Akuntan Publik tersebut disampaikan secara tertulis kepada RUPS
Tahunan.
10. Persetujuan laporan tahunan, termasuk pengesahaan laporan keuangan tahunan serta laporan
tugas pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS.
11. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba Rugi dalam surat kabar berbahasa
Indonesia dan berperedaran nasional menurut tata cara sebagaimana diatur Peraturan Nomor
X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
1.
2.
3.
4.
5.
PENGGUNAAN LABA BERSIH DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
Pasal 22
Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan
laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan, dan merupakan saldo laba yang positif dibagi
menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh Rapat tersebut.
Dividen-dividen hanya dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan
keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam putusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan
cara pembayaran dividen.
Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar
dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan Pasal 9 Anggaran Dasar ini, pada
hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang RUPS dalam mana keputusan untuk
pembagian dividen diambil, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dari peraturan Bursa
Efek di tempat dimana saham-saham tersebut dicatatkan.
Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi
dengan cadangan yang diwajibkan oleh Undang-undang dan Anggaran Dasar dibagi sebagai
dividen.
Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris berhak membagikan dividen interim apabila keadaan
keuangan Perseroan memungkinkan dengan ketentuan bahwa dividen interim tersebut akan
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jikalau perhitungan laba rugi dari satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam perhitungan laba rugi dan
selanjutnya untuk tahun buku berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba selama
131
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
kerugian yang tercatat dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya, dengan tidak
mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak ditetapkan untuk pembayaran
dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan
dividen yang telah dimasukkan kedalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang telah dimasukkan
dalam cadangan khusus sebagaimana tersebut di atas dan tidak diambil dalam jangka waktu 10
(sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.
Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan-peraturan Bursa Efek
di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.
PENGGUNAAN DANA CADANGAN
Pasal 23
Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan,
yang ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku.
Kewajiban penyisihan untuk cadangan tersebut berlaku apabila Perseroan mempunyai laba yang
positif.
Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20%
(dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
Cadangan yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini hanya
boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.
Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan
dan disetor, RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan untuk keperluan
Perseroan.
Direksi harus mengelola kelebihan dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 Pasal
ini, agar kelebihan dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik
olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dengan memperhatikan peraturan perundangan
yang berlaku. Setiap keuntungan yang diterima dari dana cadangan harus dimasukkan dalam laba/
rugi Peseroan.
PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 24
Pengubahan Anggaran Dasar harus dengan memperhatikan Undang-undang tentang Perseroan
Terbatas dan atau peraturan Pasar Modal.
Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum
dalam Pasal 14 ayat 2 Anggaran Dasar ini.
Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut pengubahan nama Perseroan dan/atau
tempat kedudukan Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya
Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan/atau
pengubahan status perseroan yang tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib
mendapat persetujuan dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 3 Pasal ini
cukup diberitahukan kepada Menteri dengan memperhatikan ketentuan dalam UUPT.
Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua
kreditor Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang terbit atau beredar secara luas di tempat kedudukan Perseroan paling lambat 7
(tujuh) hari kalender sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut.
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PEMISAHAN
Pasal 25
Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan
ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar ini.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan
adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
132
1.
2.
PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUM
Pasal 26
Pembubaran, Likuidasi dan berakhirnya Status Badan Hukum Perseroan hanya dapat dilakukan
berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 ayat 3
Anggaran Dasar ini.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pembubaran, Likuidasi dan berakhirnya Status Badan Hukum
adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
TEMPAT TINGGAL
Pasal 27
Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada
alamat-alamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat
dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.
PERATURAN PENUTUP
Pasal 28
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar, maka RUPS yang akan
memutuskannya.
Manajemen Perseroan dengan ini menyatakan bahwa anggaran dasar yang dimuat dalam
Prospektus ini merupakan anggaran dasar Perseroan yang terakhir.
133
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
135
Halaman ini sengaja dikosongkan
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
161
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT LINK NET Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha - neto:
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Pajak dibayar di muka - pajak lainnya
Biaya dibayar di muka
Aset lancar lainnya
Total aset lancar
Aset tidak lancar
Piutang pihak berelasi
non-usaha
Investasi pada entitas asosiasi
Biaya dibayar di muka
jangka panjang - setelah
dikurangi bagian lancar
Aset pajak tangguhan - neto
Aset tetap - neto
Uang muka
Aset takberwujud
Aset tidak lancar lainnya
Total aset tidak lancar
TOTAL ASET
2g,3,22
2h,4
2d,22
2t,13a
2i,5
2d,2h,22
2v,7
2i,6
2t,13d
2j,8
2n,9
2m,10
31 Desember/
December
2013
PT LINK NET Tbk
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
As of 31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/
December
2012 *)
1 Januari/
January
2011
370,020
817,857
743,744
12,330
92,968
15,925
45,795
37,621
50
93,918
4,635
80,875
25,803
50
67,949
1,199
121,677
13,966
50
270
25,826
8,437
9
61
562,379
1,023,138
948,585
46,933
ASSETS
Current assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables - net:
Third parties
Related parties
Prepaid taxes - other taxes
Prepayments
Other current assets
Total current assets
Non-current assets
Non-trade receivables
from related parties
Investment in an associate
1,051
11,595
362
7,611
322
--
---
125,400
35,898
2,295,036
76,584
36,792
80,469
136,800
39,663
1,576,965
69,175
14,572
151,870
148,200
37,435
1,209,355
45,497
6,730
94,347
-1,631
80,845
-5,636
14
2,662,825
3,225,204
1,997,018
3,020,156
1,541,886
2,490,471
88,126
135,059
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali, lihat Catatan 30
Long-term prepayment net of current portion
Deferred tax assets - net
Property, plant and equipment - net
Advances
Intangible assets
Other non-current assets
Total non-current assets
TOTAL ASSETS
*) Reclassified and restated, refer to Note 30
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan
d1/April 17, 2014
31 Desember/
December
2011 *)
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements
172
paraf:
PT LINK NET Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(Lanjutan)
Per 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha:
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang non-usaha
Beban akrual
Biaya langganan diterima
dimuka dan deposito pelanggan
Utang pajak
Pajak penghasilan
Pajak lainnya
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Bagian lancar dari
pinjaman jangka panjang
Total liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar
Liabilitas imbalan kerja
jangka panjang
Total liabilitas jangka panjang
Total liabilitas
EKUITAS
Modal saham - Nilai Nominal Rp100
per saham (Rupiah penuh)
Modal dasar - 8.040.000.000 saham
per 31 Desember 2013, 2012 dan 2011
(1 Januari 2011: 2.600.000.000 saham)
Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.042.649.384 saham per
31 Desember 2013, 2012 dan 2011
(1 Januari 2011: 2.010.000.000 saham)
Tambahan modal disetor - neto
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba
Total ekuitas
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
31 Desember/
December
2013
PT LINK NET Tbk
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Continued)
As of 31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/
December
2012 *)
1 Januari/
January
2011
2o,11
109,521
69,232
2,025
118,727
58,231
31,873
8,013
56,196
34,141
3,340
956
12,575
21
2,243
79
571
32,859
29,634
26,710
133
24,539
6,332
84,669
4,975
50,301
2,961
2,473
8
2r,15
15,810
16,545
14,000
--
2q,12
81,393
460,438
16,105
306,241
15,103
160,087
-5,528
2d,22
22
2p,14
22
2t,13b
2q,12,22
195,065
523,652
491,233
--
2r,15
50,633
245,698
706,136
33,364
557,016
863,257
21,281
512,514
672,601
323
323
5,851
16
17
304,265
1,431,054
304,265
1,524,438
304,265
1,524,438
201,000
--
2a,2c,23,30
-783,749
2,519,068
3,225,204
(93,384)
421,580
2,156,899
(93,384)
82,551
1,817,870
2,490,471
(5,920)
(65,872)
129,208
135,059
3,020,156
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali, lihat Catatan 30
LIABILITIES
Current liabilities
Trade payables:
Third parties
Related parties
Non-trade payables
Accruals
Unearned subscription fees and
subscriber’s deposit
Taxes payable
Corporate income tax
Other taxes
Short-term employee
benefit liabilities
Current maturities of
long-term debt
Total current liabilities
Non-current liabilities
Long-term debt net of current maturities
Long-term employee
benefit liabilities
Total non-curent liabilities
Total liabilities
EQUITY
Capital stock - Par value of Rp100
per share (in full Rupiah)
Authorised - 8,040,000,000 shares
as of 31 December 2013, 2012 and 2011
(1 January 2011: 2,600,000,000 shares)
Issued and fully paid - 3,042,649,384
shares as of 31 December 2013,
2012 and 2011 (1 January 2011:
2,010,000,000 shares)
Additional paid-in capital - net
Difference in value of restructuring
transactions of entities under
common control
Retained earnings
Total equity
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Reclassified and restated, refer to Note 30
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan
d1/April 17, 2014
31 Desember/
December
2011 *)
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements
173
paraf:
PT LINK NET Tbk
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan
Beban pokok pendapatan
(tidak termasuk beban
penyusutan aset tetap dan
amortisasi untuk aset
takberwujud)
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Beban penyusutan
Biaya amortisasi
Biaya lainnya
Catatan/
Notes
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012*)
31 Desember/
December
2011*)
2s,18,22
1,664,601
1,300,649
582,663
2s,19,22
2s,20
(353,306)
(142,309)
(260,823)
(102,706)
(114,711)
(39,315)
2s,20
2j,8
2n,9
(294,201)
(271,207)
(9,259)
(555)
(234,921)
(203,349)
(4,146)
(412)
(94,416)
(110,614)
(2,373)
(4,835)
Revenue
Cost of revenue
(excluding depreciation of
property, plant and equipment,
and amortisation of intangible assets
expenses)
Selling expenses
General and administrative
expenses
Depreciation expenses
Amortisation expense
Other expenses
593,764
494,292
216,399
Operating profit
2s,22
2s
(120,803)
24,332
(72,133)
38,414
(33,319)
17,492
2v,7
(10,016)
(889)
--
Finance costs
Finance income
Share of loss in
associate
487,277
459,684
200,572
Profit before income tax
2t,13c
(125,108)
362,169
(120,655)
339,029
(52,149)
148,423
Income tax expenses
Profit for the year
--
--
--
362,169
339,029
148,423
Other comprehensive income
Total comprehensive income
for the year
119
111
59
Basic Earnings per
Share (in full Rupiah)
Laba usaha
Biaya keuangan
Penghasilan keuangan
Bagian kerugian
entitas asosiasi
Laba sebelum
pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan
Laba tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lainnya
Total laba komprehensif
tahun berjalan
Laba per saham
dasar (Rupiah penuh)
PT LINK NET Tbk
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless othewise stated)
2u,21
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 30
*) Reclassified, refer to Note 30
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan
d1/April 17, 2014
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements
174
paraf:
PT LINK NET Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013, 2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
Saldo 1 Januari 2011
Penerimaan dari penerbitan saham
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali *)
Jumlah pendapatan komprehensif
tahun berjalan
Tambahan
modal disetor - neto/
Additional paidin capital - net
Modal saham/
Share capital
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi
entitas sepengendali/
Differences in value
of restructuring
transaction of
entities under
common control
Jumlah ekuitas/
Total equity
--
(5,920)
(65,872)
129,208
Balance as at 1 January 2011
16,17
103,265
1,524,438
--
--
1,627,703
23d,30
--
--
(87,464)
--
(87,464)
--
--
--
148,423
148,423
Proceeds from shares issued
Difference in value of restructuring
transaction of entities under common
control *)
Total comprehensive income
for the year
304,265
1,524,438
(93,384)
82,551
1,817,870
Balance as at 31 December 2011 *)
--
--
--
339,029
339,029
Total comprehensive income
for the year
304,265
1,524,438
(93,384)
421,580
2,156,899
Balance as at 31 December 2012
--
Jumlah pendapatan komprehensif
tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2012
2a,2c
Saldo 31 Desember 2013
(93,384)
93,384
--
--
--
--
362,169
362,169
Implementation of PSAK 38 (Revised 2012)
regarding Business Combinations
Involving Entities Under Common Control
Total comprehensive income
for the year
304,265
1,431,054
--
783,749
2,519,068
Balance as at 31 December 2013
--
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 30
*) Restated, refer to Note 30
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan
d1/April 17, 2014
Saldo laba/
Retained earnings
201,000
Saldo 31 Desember 2011 *)
Penerapan PSAK 38 (Revisi 2012)
mengenai Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali
Jumlah pendapatan komprehensif
tahun berjalan
PT LINK NET Tbk
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
For the Years Ended 31 December 2013, 2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements
175
paraf:
PT LINK NET Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran pajak penghasilan badan
Penerimaan bunga
Arus kas neto diperoleh
dari aktivitas operasi
PT LINK NET Tbk
STATEMENTS OF CASH FLOWS
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless othewise stated)
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/
December
December
December
2013
2012
2011
1,657,486
(560,569)
(200,577)
(179,069)
24,332
1,239,694
(321,461)
(166,937)
(88,515)
38,414
562,133
(265,634)
(58,820)
(4,513)
13,932
741,603
701,195
247,098
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aset tetap dan
peralatan untuk instalasi
Penerimaan dari penjualan
aset tetap
Penambahan investasi
pada entitas asosiasi
Penerimaan dari penjualan
investasi entitas asosiasi
Arus kas neto digunakan
untuk aktivitas investasi
(856,465)
(604,353)
(1,629,326)
2j,8
5,933
--
630
2v,7
(16,125)
(8,500)
--
2v,7
2,125
--
--
(864,532)
(612,853)
(1,628,696)
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran pinjaman
jangka panjang
Penerimaan dari pinjaman
jangka panjang
Pembayaran bunga
Penerimaan dari tambahan
modal disetor
16,17
Arus kas neto diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS
DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS PADA
AWAL TAHUN
Dampak perubahan selisih kurs terhadap
kas dan setara kas
KAS DAN SETARA KAS PADA
AKHIR TAHUN
2g,3
2g,3
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Purchase of property, plant and
equipment and equipment for
installation
Proceeds from sales of property,
plant and equipment
Additional investment
in associate
Proceeds from sale
of investment in associate
Net cash flows used in
investing activities
(565,404)
(13,098)
--
247,017
(6,720)
-(1,131)
485,309
--
--
--
1,627,703
(325,107)
(14,229)
2,113,012
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Repayments of
long-term debt
Proceeds from
long-term debt
Payments for interest
Proceeds from additional
paid-in capital
Net cash flows provided from
(used in) financing activities
(448,036)
74,113
731,414
NET INCREASE (DECREASE) IN
CASH AND CASH EQUIVALENTS
817,857
743,744
12,330
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF THE YEAR
199
--
--
370,020
817,857
743,744
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan
d1/April 17, 2014
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Cash receipts from customers
Cash paid to suppliers
Cash paid to employees
Payments of corporate income tax
Interest received
Net cash flows provided from
operating activities
Effects in foreign exchange changes
in cash and cash equivalents
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF THE YEAR
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements
176
paraf:
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. Umum
1. General
a. Pendirian dan informasi lainnya
PT Link Net Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama
PT Seruling Indah Permai berdasarkan Akta Notaris
No. 93 tanggal 14 Maret 1996 dari Dr. Misahardi
Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn, LL.M sebagaimana telah
diubah dalam Akta Notaris No. 304 tanggal 26 Juli 1996
dari Yuliandi Ermawanto, S.H. Akta pendirian dan
perubahannya disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C2-8324.HT.01.01.TH.96 tanggal 7 Agustus 1996
serta diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal
29 November 1996, Tambahan No. 9456.
a. The establishment and other information
PT Link Net Tbk (the “Company”) was established
under the name of PT Seruling Indah Permai based on
Notarial Deed No. 93 dated 14 March 1996 of Dr.
Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn, LL.M as
amended by Notarial Deed No. 304 dated 26 July 1996
of Yuliandi Ermawanto, S.H. The Deed of Establishment
and its amendment was approved by the Minister of
Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter
No. C2-8324.HT.01.01.TH.96 dated 7 August 1996 and
published in State Gazette No. 96 dated 29 November
1996, Supplement No. 9456.
Perusahaan selanjutnya mengubah nama perusahaan
menjadi PT Link Net dan mengubah Anggaran Dasar
Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 35 tanggal
28 Maret 2000, dari Myra Yuwono, S.H., notaris di
Jakarta. Akta tersebut disahkan oleh Menteri Hukum
dan Perundangundangan dengan Surat Keputusan
No. C-9118.HT.01.04.TH.2000 tanggal 20 April 2000
serta diumumkan dalam Berita Negara No. 84 tanggal
20 Oktober 2000, Tambahan No. 6296.
The Company subsequently changed its name to
PT Link Net and accordingly amended its Articles of
Association based on Notarial Deed No. 35 dated 28
March 2000, of Myra Yuwono, S.H., notary in Jakarta.
The Deed was approved by Minister of Law and
Legislation
in
his
Decision
Letter
No.
C-9118.HT.01.04.TH.2000 dated 20 April 2000, and
published in the State Gazette No. 84 dated 20 October
2000, Supplement No. 6296.
Di tahun 2008, Anggaran Dasar Perusahaan telah
diubah dan disesuaikan sepenuhnya untuk mematuhi
Undang-Undang Perusahaan No. 40/2007 dengan Akta
Notaris No. 29 tanggal 27 November 2008 dari Ny.
Lindasari Bachroem, S.H. Akta tersebut telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam
Surat Keputusan No. AHU-99920.AH.01.02 Tahun
2008, tanggal 24 Desember 2008 dan diumumkan
dalam Berita Negara No. 20, Tambahan No. 2356
tanggal 9 Maret 2010.
In 2008, the Company’s Articles of Association was
amended and adjusted to comply with the Company
Law No. 40/2007 under Notarial Deed No. 29 dated 27
November 2008, of Ny. Lindasari Bachroem, S.H. This
Deed was approved by the Minister of Law and Human
Rights under Decision Letter No. AHU99920.AH.01.02
Tahun 2008, dated 24 December 2008 and published in
the State Gazette No. 20, Supplement No. 2356 dated
9 March 2010.
Perusahaan selanjutnya mengubah kembali Anggaran
Dasar melalui Akta Notaris No. 171, tanggal 16 Juni
2011 dari DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. yang telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
dalam Surat Keputusan No. AHU-32017.AH.01.02
Tahun 2011, tanggal 27 Juni 2011.
The Company then further amended the Articles of
Association through Notarial Deed No. 171, dated
16 June 2011 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.
which was approved by the Minister of Law and Human
Rights under Decision Letter No. AHU-32017.AH.01.02
Tahun 2011, dated 27 June 2011.
Perubahan terakhir dalam Anggaran Dasar Perusahaan
tergabung dalam Akta Notaris No. 16, tanggal
30 Oktober 2013 dari Rini Yulianti, S.H. Akta tersebut
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi
Manusia
dalam
Surat
Keputusan
No. AHU-55842.AH.01.02.Tahun 2013, tanggal
1 November 2013.
The latest amendment to the Company’s Article of
Association was incorporated in Notarial Deed No. 16,
dated 30 October 2013, of Rini Yulianti, S.H. This deed
was approved by the Minister of Law and Human Rights
under Decision Letter No. AHU-55842.AH.01.02.Tahun
2013, dated 1 November 2013.
Perubahan Anggaran Dasar setelah periode pelaporan
telah diungkapkan pada Catatan 26.
Amendment of Articles of Association subsequent to
the reporting period has been disclosed in Note 26.
d1/April 24, 2014
177
paraf:
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pos
dan
Telekomunikasi
Republik
Indonesia
No. 176/DIRJEN/2009 tanggal 27 Juli 2009,
Perusahaan telah diberikan izin penyelenggaraan Jasa
Akses Internet dengan wilayah penyelenggaraan
nasional.
Based on the Decree of the Director General of Post and
Telecommunication of the Republic of Indonesia No.
176/DIRJEN/2009 dated 27 July 2009, the Company
has been given license for the provisioning of Internet
Service with national coverage.
Berdasarkan anggaran dasar, Perusahaan bergerak
dalam bidang penyelenggaraan tetap berbasis kabel,
penyelenggaraan jasa multimedia, jasa akses internet
(internet service provider), jasa nilai tambah teleponi
serta jasa konsultasi manajemen bisnis.
Based on article of association, the Company is
engaged in fixed-based operation of cable, multimedia
services, internet service provider, value-added
telephony services and business management
consultation services.
Kegiatan usaha Perusahaan saat ini adalah
memberikan layanan melalui jaringan komunikasi
broadband (“jaringan”) seperti distribusi program
televisi dan internet berkecepatan tinggi melalui
jaringan di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi,
Surabaya, dan Bali.
The current operation of the Company are providing
services through a broadband communication network
(“the network”) such as distribution of television
programs and high speed internet through the network
in Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya, and
Bali area.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 2000.
The Company is domiciled in Jakarta and started its
commercial operations in 2000.
Entitas induk Perusahaan adalah PT First Media Tbk,
sebuah perusahaan yang didirikan di Indonesia dan
kepemilikan sahamnya telah tercatat dalam Bursa Efek
Indonesia.
The Parent of the Company is PT First Media Tbk, a
company was incorporated in Indonesia and its shares
have been listed on Indonesia Stock Exchange.
b. Perubahan status Perusahaan
Perusahaan mengubah statusnya menjadi perusahaan
terbuka sehubungan dengan rencana penawaran
umum saham kepada masyarakat seperti yang
dijelaskan pada Catatan 26.
b. Change on the Company’s status
The Company changes its status to Public Company in
connection with the initial public offering plan as
disclosed in Note 26.
c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan
c. Board of Commissioners, Board of Directors and
Employees
As at 31 December 2013, 2012, 2011 and
1 January 2011, the members of the Company’s Board
of Commissioners and Board of Directors were as
follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan
1 Januari 2011 susunan anggota Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December
2013
Dewan Komisaris/
Board of Commissioners
Presiden Komisaris/
President Commissioners
Komisaris/
Commissioners
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
Ali Chendra
Peter Frans Gontha
Peter Frans Gontha
Prof. Dr. Bintan R. Saragih *)
Jonathan L. Parapak *)
Edward Daniel Horowitz
Lorne Rupert Sommerville
Prof. Dr. Didik J. Rachbini
Achsanul Qosasi
Edward Daniel Horowitz
Lorne Rupert Sommerville
Prof. Dr. Didik J. Rachbini
Achsanul Qosasi
Edward Daniel Horowitz
Lorne Rupert Sommerville
*) Komisaris independen/Independent commissioner
178
1 Januari/
January
2011
-
Dicky Setiadi Moechtar
-
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/
December
2013
Dewan Direksi/
Board of Directors
Presiden Direktur/ President Director
Direktur/Directors
Roberto Feliciano
Henry Jani Liando **)
Dicky Setiadi Moechtar
Sigit Prasetya
Andy Nugroho Purwohardono
-
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
Roberto Feliciano
Henry Jani Liando
Hengkie Liwanto *)
Dicky Setiadi Moechtar
Sigit Prasetya
Wai Hoong Fock
Artapong Porndhiti
Roberto Feliciano
Henry Jani Liando
Hengkie Liwanto
Dicky Setiadi Moechtar
Sigit Prasetya
Wai Hoong Fock
Artapong Porndhiti
1 Januari/
January
2011
Eddy Khrisna Patria Sambuaga
-
*) Efektif mengundurkan diri pada 1 September 2012 / Effectively resigned on 1 September 2012
**) Direktur independen/Independent director
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memiliki
karyawan tetap 594 orang (31 Desember 2012: 571
orang, 31 Desember 2011: 455 orang) (tidak diaudit).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
As at 31 December 2013, the Company had 594
permanent employees (31 December 2012: 571
employees, 31 December 2011: 455 employees)
(unaudited).
2. Summary of Significant Accounting Policies
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting
yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
Perusahaan yang disusun dan disajikan berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan)
No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik,
yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP347/BL/2012. Laporan keuangan Perusahaan telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
a. Basis of preparation of the financial statements
Presented below are the principal accounting policies
applied in the preparation of the financial statements of
the Company which have been prepared and presented
in accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards and the Financial Services Authority
(formerly Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency) Regulation No. VIII.G.7 regarding
the Presentations and Disclosures of Financial
Statements of Listed Entity, enclosed in Decision Letter
No. KEP- 347/BL/2012. The financial statements of the
Company have been prepared and presented in
accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga
perolehan, dan menggunakan dasar akrual kecuali
untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the
historical cost concept, and using the accrual basis
except for statements of cash flows.
Laporan laba rugi komprehensif disusun dengan
menyajikan analisa beban-beban menggunakan dasar
klasifikasi menurut fungsi, dan menyajikan secara
terpisah beban depresiasi dan amortisasi aset
takberwujud.
The statements of comprehensive income are prepared
by presenting an analysis of expenses using a
classification based on the function of the expenses,
and separately presents the expense of depreciation
and amortisation of intangible assets.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan
metode langsung dan menyajikan sumber dan
penggunaan kas dan setara kas dengan
mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the
direct method and present the sources and uses of
cash and cash equivalents according to operating,
investing and financing activities.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan
penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga
mengharuskan
manajemen
untuk
membuat
pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau
The preparation of financial statements in conformity
with Indonesian Financial Accounting Standards
requires the use of certain critical accounting estimates.
It also requires management to exercise its judgment in
the process of applying the Company’s accounting
policies. The areas involving a higher degree of
179
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi
atau area di mana asumsi dan estimasi dapat
berdampak signifikan terhadap laporan keuangan
diungkapkan di Catatan 25.
judgment or complexity, or areas where assumptions
and estimates are significant to the financial statements
are disclosed in Note 25.
Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan
Implementation of Current Year Accounting
Standards
The Statements (“PSAK”), Interpretations (“ISAK”) and
Withdrawal of Statements (“PPSAK”) which are
mandatory for the first time on or after 1 January 2013
in the financial statements are as follows:
Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), penyesuaian atas
PSAK dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang
wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah
1 Januari 2013 dalam laporan keuangan:
PSAK 38 (revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali
Penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010):
Pengungkapan Instrumen Keuangan (Oktober
2012)
PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK 51 Akuntansi
Kuasi – Reorganisasi
PSAK 38 (revised 2012): Business Combinations
Involving Entities under Common Control
The Improvement on PSAK 60 (Revised 2010):
Financial Instrument Disclosures (October 2012)
Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan
keuangan Perusahaan adalah PSAK 38 (revisi 2012):
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.
The adoption of the new standard which impacts the
Company’s financial statements is PSAK 38 (2012
revision): Business Combination of Common-Control
Entities.
Sesuai dengan PSAK 38 (revisi 2012), Perusahaan
telah mereklasifikasi saldo selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali pada tanggal awal
penerapan PSAK ini ke dalam pos tambahan modal
disetor.
In accordance with PSAK 38 (2012 revision), the
Company has reclassified its balance of the difference
in value from restructuring transaction between entitites
under common control to the additional paid-in-capital
account at the beginning of the implementation of this
PSAK.
b. Penjabaran mata uang asing
(i) Mata uang fungsional dan penyajian
Transaksi-transaksi yang disertakan dalam laporan
keuangan Perusahaan diukur dengan mata uang
lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi
(“mata uang fungsional”). Laporan keuangan disajikan
dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional
dan penyajian Perusahaan.
b. Foreign currency translation
(i) Functional and presentation currency
Items included in the financial statements of the
Company are measured using the currency of the
primary economic environment in which the entity
operates (“the functional currency”). The financial
statements are presented in Rupiah, which is the
Company’s functional and presentation currency.
Angka-angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan
menjadi jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the financial statements are rounded in
millions of Rupiah, unless otherwise stated.
(ii) Transaksi dan saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
menggunakan kurs penutup. Keuntungan atau kerugian
selisih kurs yang berasal dari penyelesaian transaksi
dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dengan
menggunakan nilai tukar pada akhir periode, diakui
dalam laporan laba rugi.
(ii) Transactions and balances
Transactions denominated in foreign currencies are
translated into Rupiah at the exchange rate prevailing
at the dates of the transactions. At the reporting date,
monetary assets and liabilities in foreign currencies are
translated into Rupiah using the closing exchange rate.
Foreign exchange gains or losses resulting from the
settlement of such transactions and from the translation
at period-end exchange rates of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are
recognised in the profit or loss.
180
PPSAK No. 10: Withdrawal of PSAK 51
Accounting for Quasi - Reorganization
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Kurs utama yang digunakan, didasarkan pada kurs
tengah dari kurs jual dan kurs beli yang diterbitkan
Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013,
2012, 2011 dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut
(Rupiah penuh):
Dolar Amerika Serikat (”USD”)
c.
The main exchange rates used, based on the middle
rates of the sell and buy rates published by Bank
Indonesia as at 31 December 2013, 2012, 2011 and
1 January 2011 are as follows (in full Rupiah):
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
12,189
9,670
9,068
1 Januari/
January
2011
8,991
United States Dollar (”USD”)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah
transaksi yang mengalihkan aset, liabilitas, saham dan
instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas
sepengendali yang tidak menimbulkan laba atau rugi
bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas
individual dalam kelompok perusahaan tersebut.
c. Difference in value from restructuring transactions
among entities under common control
Restructuring transactions of entities under common
control are transactions to transfer assets, liabilities,
shares and other ownership instruments between
parties under common control which do not result in
profit or loss for the whole group or for an individual
entitiy of the group.
Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih antara harga
pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang,
saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya
dengan nilai buku transaksi dalam rangka
restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui
sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari
ekuitas Perusahaan. Efektif tanggal 1 Januari 2013,
Perusahaan menerapkan PSAK 38 (revisi 2012).
Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif dengan
ketentuan bahwa saldo selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK
38 (revisi 2004): Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali pada tanggal awal penerapan PSAK ini,
yaitu tanggal 1 Januari 2013, disajikan dalam pos
tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat
diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun
direklasifikasi ke saldo laba.
Before 1 January 2013, the difference between the
transfer price of transfer assets, liabilities, shares or
other ownership instruments and the book value arising
from restructuring transactions of entities under
common control is recorded as “Difference in value from
restructuring transactions among entities under
common control” and presented as part of equity of the
Company. Effective on 1 January 2013, the Company
adopted PSAK 38 (2012 revision). This PSAK is being
adopted prospectively that the difference in value
resulting from the common-control entities restructuring
transaction based on PSAK 38 (2004 revision): the
Accounting of Restructuring of Common-Control
Entities, at the early adoption of this PSAK, 1 January
2013, being presented as “Additional-Paid-In-Capital”,
and can not be recognized as “Realized Profit/Loss” or
reclassified as “Retained Earnings”.
d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan
yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan
laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
d. Transaction with related parties
A related party is a person or entity that is related to the
entity that is preparing its financial statements (referred
to as “reporting entity”):
(a.) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai
relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang
tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas Perusahaan pelapor;
(ii) memiliki
pengaruh
signifikan
atas
Perusahaan pelapor; atau
(iii) personal manajemen kunci Perusahaan
pelapor atau perusahaan induk Perusahaan
pelapor.
(a.) A person or a close member of that person’s family
is related to a reporting entity if that person:
181
(i)
has control or joint control over the reporting
entity;
(ii) has significant influence over the reporting
entity; or
(iii) is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a parent
of the reporting entity.
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(b.) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan
pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya perusahaan induk, entitas anak dan
entitas anak berikutnya terkait dengan
perusahaan lain);
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi
atau ventura bersama dari perusahaan lain
(atau perusahaan asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, di mana perusahaan lain
tersebut adalah anggotanya);
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama
dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang
lain adalah perusahaan asosiasi dari
perusahaan ketiga;
(v) Perusahaan tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu Perusahaan pelapor atau
perusahaan yang terkait dengan Perusahaan
pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah
perusahaan
yang
menyelenggarakan
program tersebut, perusahaan sponsor juga
berelasi dengan Perusahaan pelapor;
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam butir (a);
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i)
memiliki pengaruh signifikan terhadap
perusahaan atau personil manajemen kunci
perusahaan (atau perusahaan induk dari
perusahaan).
e. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan
dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok
berikut:
1. Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi adalah aset keuangan yang
ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu
jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali
dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai
pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok
ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan
instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang
termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai
wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada
tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan
pada usaha periode berjalan.
182
(b.) An entity is related to a reporting entity if any of the
following conditions applies:
(i) The entity and the reporting entity are
members of the same group (which means
that each parent, subsidiary and fellow
subsidiary is related to the others);
(ii) One entity is an associate or joint venture of
the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which the
other entity is a member);
(iii) Both entities are joint ventures of the same
third party;
(iv) One entity is a joint venture of the a third
entity and the other entity is an associate of
the third party;
(v) The entity is a post-employment benefit plan
for the benefit of employees of either the
reporting entity or an entity related to the
reporting entity. If the reporting entity is itself
such a plan, the sponsoring employers are
also related to the reporting entity;
(vi) The entity is controlled or jointly controlled by
a person identified in (a);
(vii) A person identified in (a) (i) has significant
influence over the entity or is a member of the
key management personnel of the entity (or
of a parent of the entity).
e. Financial Assets and Financial Liabilities
The Company classified the financial instruments in
the form of financial assets and financial liabilities.
Financial assets are classified as follows:
1.
Financial assets at fair value through profit or loss
Financial assets at fair value through profit or loss
are financial assets held for trading. Under this
category are financial assets acquired for the
purpose of selling within a short-term period or
where there is evidence of a recent actual pattern
of short-term profit-taking. Derivative instruments
are also classified herein unless they are
designated as effective hedging instruments. The
investments which meet this classification are
recorded at fair value. Unrealized gains or losses
on reporting date are credited or debited to the
operations of the year.
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tidak ada aset keuangan Perusahaan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi.
2.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan, serta Manajemen
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo, kecuali:
There are no financial assets that are measured at
fair value through profit or loss.
2. Held to maturities investments
Held to maturities investments are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments and fixed maturities, and the
Management has the positive intention and ability
to hold them to maturity, except for:
a. investasi yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam
kelompok tersedia untuk dijual; dan
c. investasi yang memiliki definisi pinjaman
yang diberikan dan piutang.
a.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan suku bunga
efektif.
At initial measurement, held to maturities
investments are measured at fair value plus their
transaction costs and are subsequently measured
at amortized cost using the effective interest rate
method.
Tidak ada aset keuangan Perusahaan yang
diklasifikasi sebagai investasi dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo.
There are no financial assets that are classified as
held to maturities investments.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal,
pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada
nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi
dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang
diberikan dan piutang jangka pendek di mana
perhitungan bunga tidak material.
3. Loans and Receivables
Loans and receivables are non-derivative financial
assets with fixed or determinable payments that
are not quoted in an active market. At initial
measurement, loans and receivables are
measured at fair value plus their transaction costs
and are subsequently measured at their
acquisition costs plus the amortized cost using the
effective interest rate method, except for shortterm loans and receivables whereby the interest
computation is immaterial.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas
dan setara kas, piutang usaha, piutang pihak
berelasi non-usaha dan aset lainnya pada laporan
posisi keuangan.
Loans and receivables include cash and cash
equivalents, trade receivables, non-trade
receivables from related parties and other assets
in statements of financial positions.
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi
kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini
183
b.
c.
investments that upon initial recognition are
designated as at fair value through profit or
loss;
investments are designated as available-forsale; and
investments that have a definition of loans
and receivables.
4. Available-for-sale financial assets
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in any of the
preceding categories. These financial assets are
recorded at fair value. The difference between the
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai
perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi)
yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan
yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
acquisition costs and the fair value is the
unrealized gain (loss) at the reporting date and is
presented as part of the equity.
Tidak ada aset keuangan Perusahaan yang
diklasifikasi sebagai aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk
dijual
There are no financial assets that are classified
as available-for-sale financial assets.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal
penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat
transaksi aset keuangan.
The Company uses the transaction date accounting of
regular contract when recording the financial
instrument transactions.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok
berikut:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas
keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam
waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai
liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif
sebagai instrumen lindung nilai.
Financial liabilities are classified as follows:
1. Financial liabilities at fair value through profit or
loss
Financial liabilities at fair value through profit or
loss are the financial liabilities that are
transferable within a short-term period. Derivative
instruments are classified as financial liabilities at
fair value through statement of income, unless
they are designated as effective hedging
instruments.
Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang
diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
There are no financial liabilities classified as
financial liabilities at fair value through profit or
loss.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan
diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
f.
2. Financial liabilities measured at amortized cost
Financial liabilities that are not classified as
financial liabilities at fair value through statement
of income are categorized and measured at
amortized acquisition cost.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi antara lain: utang usaha,
beban akrual, utang non-usaha dan pinjaman
jangka panjang.
Financial liabilities measured at amortized cost
comprise of trade payables, accruals, non-trade
payable and long term loans.
Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak
kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset
keuangan dan secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan
dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The recognition financial asset is derecognized if only
the contractual right on the cash flows from the assets
is expired, or the Company transfers its financial
assets and substantially transfers all risks and
benefits of asset ownership to other entities. The
recognition of financial liabilities is only terminated if
the Company’s liabilities are discharged, cancelled or
expired.
Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan
menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan
kerugian penurunan nilai terjadi hanya jika terdapat
184
f.
Impairment of financial assets
At the end of each reporting period, the Company
assesses whether there is objective evidence that a
financial asset or a group of financial assets is
impaired. A financial asset or a group of financial assets
is impaired and impairment losses are incurred only if
there is objective evidence of impairment as a result of
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat
dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset (“peristiwa kerugian”) dan
peristiwa (atau peristiwa-peristiwa) kerugian tersebut
memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang
atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan
yang dapat diestimasi secara andal.
one or more events that occurred after the initial
recognition of the asset (a “loss event”) and that loss
event (or events) has an impact on the estimated future
cash flows of the financial asset or group of financial
assets that can be reliably estimated.
g. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito
berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang.
g. Cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents includes cash on hand,
cash in banks, and time deposits held in banks with
original maturities of three months or less.
h. Piutang usaha dan piutang non-usaha
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari
pelanggan atas layanan dalam kegiatan usaha normal.
Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu
satu tahun atau kurang, piutang diklasifikasikan
sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan
sebagai aset tidak lancar.
h. Trade and non-trade receivables
Trade receivables are amounts due from customers for
rendering services in the ordinary course of business. If
collection is expected in one year or less, they are
classified as current assets. If not, they are presented
as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya
diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan
signifikan, dikurangi penyisihan atas penurunan nilai.
Trade and non-trade receivables are recognised initially
at fair value and subsequently measured at amortised
cost using the effective interest method, if the impact of
discounting is significant, less provision for impairment.
Kolektibilitas piutang usaha ditinjau secara berkala.
Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan
dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya.
Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang
objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menagih
seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal
piutang.
Collectability of trade receivables is reviewed on an
ongoing basis. Debts which are known to be
uncollectible are written off by reducing the carrying
amount directly. An allowance account is used when
there is objective evidence that the Company will not be
able to collect all amounts due according to the original
terms of the receivables.
Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara
nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas
masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus
kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak
didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
The amount of the provision for impairment is the
difference between the asset’s carrying amount and the
present value of estimated future cash flows,
discounted at the original effective interest rate. Cash
flows relating to short term receivables are not
discounted as the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada “biaya
penurunan nilai piutang usaha” yang disatukan dalam
“beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi.
Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi
penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih
pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut
dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan.
Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas
piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan,
dikreditkan terhadap “biaya penurunan nilai piutang
usaha” pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised within
“impairment charges of trade receivables” which is
aggregated under “general and administrative
expenses” in profit or loss. When a trade and non-trade
receivable for which an impairment allowance had been
recognised becomes uncollectible in a subsequent
period, it is written off against the allowance account.
Subsequent recoveries of amounts previously written
off are credited against “impairment charges of trade
receivables” in profit or loss.
185
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
i.
Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
dimana manfaat yang diperoleh dapat terwujud dengan
menggunakan metode garis lurus.
i.
Prepayments
Prepayments are amortised over the periods in which
the underlying benefits are expected to materialise by
using the straight-line method.
j.
Aset tetap
Semua aset tetap dinyatakan pada harga perolehan
dikurangi dengan penyusutan. Harga perolehan
termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara
langsung atas perolehan aset tersebut.
j.
Property, plant, and equipment
All property, plant and equipment are stated at historical
cost less depreciation. Historical cost includes
expenditure that is directly attributable to the acquisition
of the items.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai
bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang
terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika
kemungkinan besar Perusahaan mendapat manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan
andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti
dihapusbukukan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi dalam periode
keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying
amount or recognised as a separate asset, as
appropriate, only when it is probable that future
economic benefits associated with the item will flow to
the Company and the cost of the item can be measured
reliably. The carrying amount of replaced part is
derecognised. All other repairs and maintenance are
charged to the profit or loss during the financial period
in which they are incurred.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus
untuk mengalokasikan harga perolehan sampai dengan
nilai sisanya selama masa manfaat yang diestimasi,
sebagai berikut:
Depreciation is calculated using the straight-line
method to allocate their cost to their residual values
over their estimated useful lives, as follows:
Tahun/Years
Bangunan
Prasarana
Elektronik head-end
Peralatan kantor, perabot, dan perlengkapan
Kendaraan
Konverter, alat pemecah sandi, modem
kabel, dan set top box
Jaringan layanan titik kontrol
15
4
4 - 7.5
4
4
4
5 - 15
Buildings
Leasehold improvement
Head-end electronics
Office equipment, furniture and fixtures
Vehicles
Converters, decoders, cable modem and set
top box
Network service control point
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak
disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak
legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biayabiaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait
dengan pembaruan hak atas tanah diamortisasi
sepanjang umur hukum hak.
Land is stated at cost and not depreciated. Initial legal
costs incurred to obtain legal rights are recognised as
part of the acquisition cost of the land, and these costs
are not depreciated. Costs related to renewal of land
rights are amortised during the period of the land rights.
Masa manfaat dan metode penyusutan aset ditelaah
dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode
pelaporan.
The assets’ useful lives and depreciation method are
reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each
reporting period.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat
pelepasan/tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa
depan yang diharapkan dari penggunaannya.
Property, plant and equipment are derecognised upon
disposal/when no future economic benefits are
expected from its use.
186
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah
yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar
dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.
An asset’s carrying amount is written down immediately
to its recoverable amount if the asset’s carrying amount
is greater than its estimated recoverable amount.
Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset
tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang
diterima dengan nilai tercatat dan diakui pada
“keuntungan/(kerugian) lain-lain, bersih” dalam laporan
laba rugi.
Net gains or losses on disposals are determined by
comparing the proceeds with the carrying amount and
are recognised within “other gains/(losses), net” in the
profit or loss.
k. Instrumen keuangan disalinghapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus
dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi
keuangan jika entitas memiliki hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan
secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
k. Offsetting financial instruments
Financial assets and liabilities are offset and the net
amount is reported in the statements of financial
position when an entity currently has a legally
enforceable right to set off the recognised amounts and
intends either to settle on a net basis, or to realise the
asset and settle the liability simultaneously.
l.
l.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Aset nonkeuangan direview apabila terdapat peristiwa
atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan
kemungkinan penurunan nilai. Penurunan nilai diakui
pada laporan laba rugi jika nilai tercatat aset melebihi
jumlah terpulihkan, yaitu yang lebih tinggi antara nilai
wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai
aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset
dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana
terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi. Aset
nonkeuangan yang mengalami penurunan nilai direview
setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah
terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Impairment of non-financial assets
Non-financial assets are reviewed for impairment
whenever events or changes in circumstances indicate
that the carrying amount of assets may not be
recoverable. An impairment loss is recognised in the
profit or loss for the amount by which the carrying
amount of the asset exceeds its recoverable amount,
which is the higher of an asset’s fair value less cost to
sell and value in use. For the purposes of assessing
impairment, assets are grouped at the lowest levels for
which there are separately identifiable cash flows. Nonfinancial assets that have suffered impairment are
reviewed for possible reversal of the impairment at
each reporting date.
m. Aset tidak lancar lain-lain
Aset tidak lancar lain-lain sebagian besar merupakan
peralatan untuk instalasi. Provisi atas penurunan nilai
aset tidak lancar lain-lain ditentukan atas dasar
estimasi penggunaan di masa depan.
m. Other non-current assets
Other non-current assets mainly represent equipment
for installation. A provision for impairment of other noncurrent assets is determined on the basis of estimated
future usage.
n. Aset takberwujud
Aset takberwujud sebagian besar merupakan
perangkat lunak komputer. Perangkat lunak komputer
disajikan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi
amortisasi, yang dihitung menggunakan metode garis
lurus selama 4 tahun perkiraan masa manfaat.
Amortisasi perangkat lunak komputer dimulai pada saat
aset siap untuk digunakan. Amortisasi perangkat lunak
komputer dicatat sebagai biaya amortisasi.
n. Intangible assets
Intangible assets mainly represent computer software.
Computer software is recorded at historical cost less
accumulated amortisation which is calculated using the
straight-line method over the estimated useful life of 4
years. The amortisation of computer software
commences from the date when the assets are ready
for use. The amortisation of computer software is
recognised as amortisation expense.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas
atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa
depan yang diperkirakan dari penggunaan atau
pelepasannya.
Intangible assets are derecognised when disposed of or
when there is no future economic benefits are expected
from its use or disposal.
187
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
o. Utang usaha
Utang usaha adalah kewajiban membayar barang atau
jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal
dari pemasok. Utang uaha diklasifikasikan sebagai
liabilitas jangka pendek jika pembayarannya jatuh
tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Jika
perusahaan tidak memiliki hak tanpa syarat untuk
menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan maka
utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka
pendek.
o. Trade payables
Trade payables are obligations to pay for goods or
services that have been acquired in the ordinary course
of business from suppliers. Trade payables are classifid
as current liabilities if payment is due within one year or
less. If the Company does not have an unconditional
right to defer settlement for at least 12 months after the
reporting date, they are presented as current liabilities.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar
dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode bunga
efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and
subsequently measured at amortised cost using the
effective interest method.
p. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini
(baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar
penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus
keluar sumber daya ekonomi dan jumlah kewajiban
tersebut dapat diestimasi secara andal.
p. Provisions
Provisions are recognised when the Company has a
present obligation (legal or constructive) as a result of
past events, it is probable that an outflow of resources
embodying economic benefit will be required to settle
the obligation and a reliable estimate can be made of
the amount of the obligation.
Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik
manajemen atas pengeluaran yang diharapkan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada
akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto yang
digunakan untuk menentukan nilai kini adalah tingkat
diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian
pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait
dengan kewajiban. Peningkatan provisi karena
berjalannya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.
Provisions are measured at the present value of
management’s best estimate of the expenditure
required to settle the present obligation at the end of
the reporting period. The discount rate used to
determine the present value is a pre-tax rate that
reflects current market assessments of the time value
of money and the risks specific to the liability. The
increase in the provision due to the passage of time is
recognised as finance cost. Provision is not recognised
for future operating losses.
q. Pinjaman
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar
nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi
yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman dinyatakan sebesar
biaya perolehan diamortisasi, selisih antara penerimaan
(dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat
pada laporan laba rugi selama periode pinjaman
dengan menggunakan metode bunga efektif. Pinjaman
diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali
Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda
pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan
setelah tanggal pelaporan.
q. Borrowings
Borrowings are recognised initially at fair value, net of
transaction costs incurred. Borrowings are
subsequently stated at amortised cost, any difference
between the proceeds (net of transaction costs) and the
redemption value is recognised in the profit or loss over
the period of the borrowings using the effective interest
method. Borrowings are classified under current
liabilities, unless the Company has an unconditional
right to defer the settlement of the liability for at least 12
months after the reporting date.
r.
r. Employee Benefits
Imbalan kerja
(i) Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika terhutang
kepada karyawan.
188
(i) Short-term employee benefits
Short-term employee benefit are recognised when they
are accrued to the employees.
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(ii) Kewajiban pensiun
Perusahaan mempunyai program imbalan pasti yang
mencakup semua karyawan sesuai dengan undangundang tenaga kerja yang berlaku. Program imbalan
pasti adalah program pensiun yang menjelaskan jumlah
imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan
pada saat pensiun, biasanya tergantung dari satu atau
lebih faktor seperti umur, jumlah tahun pelayanan dan
kompensasi.
(ii) Pension obligations
The Company has a defined benefit plan covering all
permanent employees in accordance with prevailing
labor law. A defined benefit plan is a pension plan that
defines an amount of pension benefit that an employee
will receive on retirement, usually dependent on one or
more factors such as age, years of service and
compensation.
Sehubungan dengan program imbalan pasti, liabilitas
diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan
dikurangi nilai wajar aset program, bersama dengan
penyesuaian untuk keuntungan atau kerugian aktuarial
yang tidak diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen dengan menggunakan metode
projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar
yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga
Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada
pasar aktif untuk obligasi perusahaan yang berkualitas
tinggi) yang didenominasikan dalam mata uang dimana
imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu
jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban
pensiun.
The liability recognised in the statements of financial
position in respect of defined benefit pension plans is
the present value of the defined benefit obligation at the
end of the reporting period, together with adjustments
for unrecognised actuarial gains or losses and
unrecognised past-service costs. The defined benefit
obligation is calculated annually by independent
actuaries using the projected unit credit method. The
present value of the defined benefit obligation is
determined by discounting the estimated future cash
outflows using interest rates of Government Bonds
(considering currently there is no deep market for highquality corporate bonds) that are denominated in the
currency in which the benefits will be paid, and that
have terms to maturity approximating to the terms of
the related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari
penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi
aktuarial yang melebihi dari jumlah yang lebih besar
10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dibebankan
atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama ratarata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja.
Actuarial gains and losses arising from experience
adjustments and changes in actuarial assumptions in
excess of 10% of the present value of the defined
benefit obligation are charged or credited to profit or
loss over the employees expected average remaining
working lives.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi,
kecuali perubahan pada program pensiun tergantung
pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama
periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya
jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus
sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in
profit or loss, unless the changes to the pension plan
are conditional on the employees remaining in service
for a specified period of time (the vesting period). In this
case, the past-service costs are amortised on a
straight-line basis over the vesting period.
s. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang
diterima atau akan diterima dari penyediaan jasa dalam
kegiatan usaha normal Perusahaan. Pendapatan
disajikan neto setelah dikurangi pajak pertambahan
nilai.
s. Revenue and expense recognition
Revenue comprises the fair value of the consideration
received or receivable for the services provided in the
ordinary course of the Company’s activities. Revenue is
shown net of value-added tax.
Pendapatan dari biaya langganan bulanan dan iklan
diakui ketika jasa diberikan. Biaya yang ditagihkan
dimuka ditangguhkan dan diakui sebagai biaya
langganan ditangguhkan pada laporan posisi keuangan
sampai jasa dilakukan.
Revenue from monthly subscriptions charges and
advertising are recognised when the services are
rendered. Fees billed in advance are deferred and
recognised as unearned subscription fees in the
statements of financial position until the services are
rendered.
189
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
t.
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Pendapatan dari sewa jaringan diakui atas dasar garis
lurus selama masa sewa.
Revenue from network lease are recognised on a
straight-line basis over the lease term.
Penghasilan bunga diakui berdasarkan proporsi waktu
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income is recognised on a time proportion
basis using the effective interest method.
Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode
akrual.
Expenses are recognised when incurred on an accrual
basis.
Perpajakan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan.
Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang
diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung
diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masingmasing diakui dalam pendapatan komprehensif lain
atau ekuitas. Beban pajak kini dihitung berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal
pelaporan.
t.
Taxation
Tax expense for the period comprises current and
deferred income tax. Tax expense is recognised in the
profit or loss, except to the extent it relates to items
recognised in other comprehensive income or directly in
equity. In this case, the tax expense is recognised in
other comprehensive income or directly in equity. The
current income tax is calculated using tax rates that are
enacted at the reporting date.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak
kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika,
Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk
menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Company shall offset current tax assets and
current tax liabilities if, and only if the Company has a
legally enforceable right to set off the recognized
amounts; and the Company intends either to settle on a
net basis, or to realize the asset and settle the liability
simultaneously.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan
menggunakan metode balance sheet liability untuk
semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan
pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada
laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan
ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah
berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika
aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau
liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised using the balance
sheet liability method, for all temporary differences
arising between the tax bases of assets and liabilities
and their carrying amounts in the financial statements.
Deferred income tax is determined using tax rates that
have been enacted or substantially enacted at the
reporting date and are expected to apply when the
related deferred income tax asset is realised or the
deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika
besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di
masa depan akan memadai untuk dikompensasi
dengan perbedaan temporer yang masih dapat
dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised only to the extent
that it is probable that future taxable profit will be
available against which the deductible temporary
differences can be utilised.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat
saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak
kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan
liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh
otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena
pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat
untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut
secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset
when there is a legally enforceable right to offset
current tax assets against current tax liabilities and
when the deferred income taxes assets and liabilities
relate to income taxes levied by the same taxation
authority on either the same taxable entity or different
taxable entities where there is an intention to settle the
balances on a net basis.
190
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Manajemen mengevaluasi secara berkala posisi yang
diambil dari Surat Pemberitahuan Pajak dimana
peraturan yang berlaku tergantung pada interpretasi.
Apabila diperlukan, manajemen membuat provisi atas
jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan ke kantor
pajak.
Management periodically evaluates positions taken in
tax returns with respect to situations in which applicable
tax regulation is subject to interpretations. Where
appropriate, it established provisions based on the
amounts expected to be paid to the tax authorities.
u. Laba per saham
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan
membagi laba periode berjalan dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar sepanjang
periode pelaporan.
u. Earnings per share
Basic earnings per share is calculated by dividing profit
for the period with the weighted average number of
ordinary shares outstanding during the reporting period.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan
membagi laba periode berjalan dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada
periode pelaporan, yang disesuaikan untuk
mengasumsikan konversi efek berpotensi saham biasa
yang sifatnya dilutif.
Diluted earning per share is calculated by dividing profit
for the period with the weighted average number of
ordinary shares outstanding during the reporting period,
adjusted to assume conversion of all potential dilutive
ordinary shares.
v. Investasi pada entitas asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana
Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, tetapi tidak
mengendalikan. Entitas asosiasi dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas.
v. Investment in associate
Associates are entities of which the Company has
significant influence but not control. Associate entity is
accounted for using the equity method.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi
berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan,
hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang
telah diakui sebelumnya pada pendapatan
komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan
laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but
significant influence is retained, only a proportionate
share of the amounts previously recognised in other
comprehensive income is reclassified to profit or loss
where appropriate.
Bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi
pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan
bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya
pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan
komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian
pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan
diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang
jumlah tercatat investasi. Jika bagian Perusahaan atas
kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi
kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk
piutang tanpa agunan, Perusahaan menghentikan
pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Perusahaan
memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas
nama entitas asosiasi.
The Company’s share of post-acquisition profits or
losses is recognised in the profit or loss, and its share
of post-acquisition movements in other comprehensive
income is recognised in other comprehensive income
with a corresponding adjustment to the carrying amount
of the investment. Dividends receivable from associates
are recognised as reduction in the carrying amount of
the investment. When the Company’s share of losses in
an associate equals or exceeds its interest in the
associate, including any other unsecured receivables,
the Company does not recognise further losses, unless
it has incurred legal or constructive obligations or made
payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan
menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah
terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas
asosiasi. Jika demikian, maka Perusahaan menghitung
besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah
yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada
perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut
pada “bagian keuntungan/(kerugian) bersih entitas
asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum
The Company determines at each reporting date
whether there is any objective evidence that the
investment in the associate is impaired. If this is the
case, the Company calculates the amount of
impairment as the difference between the recoverable
amount of the associate and its carrying value and
recognises the amount in “share of profit/(loss) of an
associate” in the profit or loss. Unrealised losses are
eliminated unless the transaction provides evidence of
191
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut
memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang
ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi
disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan
konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh
Perusahaan.
an impairment of the asset transferred. Accounting
policies of associates have been changed where
necessary to ensure consistency with the policies
adopted by the Company.
w. Informasi segmen
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang
konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan
kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil
keputusan operasional bertanggung jawab untuk
mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen
operasi dan membuat keputusan strategis.
w. Segment information
Operating segments are reported in a manner
consistent with the internal reporting provided to the
chief operating decision-maker. The chief operating
decision-maker is responsible for allocating resources,
assessing performance of the operating segments and
making strategic decisions.
3. Kas dan Setara Kas
3. Cash and Cash Equivalents
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
254
259,766
110,000
370,020
322
57,922
759,613
817,857
157
32,383
711,204
743,744
Kas
Bank
Deposito berjangka
Jumlah
a.
Bank
a.
-1,980
10,350
12,330
Cash on hand
Cash in banks
Time deposits
Total
Cash in Banks
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
52,204
16,072
4,852
3,756
1,290
1,188
328
83
27,059
12,456
4,677
1,315
460
972
5,627
1,050
9,003
10,012
3,249
3,635
3,483
183
877
12
1,952
18
-------
1,386
81,159
227
53,843
8
30,462
8
1,978
13,743
94,902
762
54,605
1,123
31,585
2
1,980
164,864
259,766
3,317
57,922
798
32,383
-1,980
Pihak ketiga/Third parties :
Rupiah:
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/
Others (individually below Rp 1 billion)
Pihak ketiga/Third parties :
Dolar Amerika Serikat/US Dollar :
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pihak berelasi/Related party :
Rupiah:
PT Bank Nationalnobu (lihat Catatan 22/
refer to Note 22 )
Jumlah/Total
1 Januari/
January
2011
192
1 Januari/
January
2011
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b.
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Deposito berjangka
b.
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
50,000
10,000
------60,000
140,000
25,000
254,613
150,000
100,000
20,000
--689,613
18,000
45,000
70,204
250,000
--225,000
83,000
691,204
10,350
-------10,350
50,000
110,000
70,000
759,613
20,000
711,204
-10,350
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
1 Januari/
January
2011
4.65%-10.75%
4.65%-7.75%
6.50%-8.50%
5.50%-7.00%
Pihak ketiga/Third parties :
Rupiah:
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pihak berelasi/Related party :
Rupiah:
PT Bank Nationalnobu (lihat Catatan 22/
refer to Note 22)
Jumlah/Total
Tingkat suku bunga per tahun kontraktual/
Contractual Interest rates per annum
deposito berjangka/time deposits
Rupiah/Rupiah
Time deposits
1 Januari/
January
2011
Saldo kas dan setara kas sebesar Rp141 dan USD193
(nilai penuh) digunakan untuk fasilitas bank garansi.
Cash and cash equivalents amounting to Rp141 and
USD193 (full amount) are used for bank guarantee facility.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dalam mata uang
asing.
Refer to Note 27 for details of balances in foreign currency.
4. Piutang Usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi (lihat
Catatan 22)
Penyisihan penurunan
nilai piutang usaha
Total piutang usaha - neto
4. Trade Receivables
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
116,415
117,499
70,132
463
15,925
132,340
4,635
122,134
1,269
71,401
25,826
26,289
(23,447)
108,893
(23,581)
98,553
(2,253)
69,148
(193)
26,096
193
1 Januari/
January
2011
Third parties
Related parties (refer to
Note 22)
Provision for impairment
of trade receivables
Total trade receivables - net
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Rincian piutang usaha menurut mata uang adalah sebagai
berikut:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
The details of trade receivables based on currency are as
follows:
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
124,662
7,678
132,340
114,997
7,137
122,134
63,506
7,895
71,401
1 Januari/
January
2011
26,289
-26,289
Rupiah
US Dollar
Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang usaha sebesar
Rp37.741
(31
Desember
2012:
Rp34.695,
31 Desember 2011: Rp36.752, 1 January 2011: Rp10.505)
adalah piutang lancar dan Rp94.599 (31 Desember 2012:
Rp87.439, 31 Desember 2011: Rp34.649, 1 Januari 2011:
Rp15.784) telah lewat jatuh tempo.
As at 31 December 2013, trade receivables of Rp37,741
(31 December 2012: Rp34,695, 31 December 2011:
Rp36,752, 1 January 2011: Rp10,505) were current and
Rp94,599 (31 December 2012: Rp87,439, 31 December
2011: Rp34,649, 1 January 2011: Rp15,784) were past due.
Analisis umur atas piutang usaha yang telah jatuh tempo
adalah sebagai berikut:
The aging analysis of the past due trade receivables is as
follows:
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
23,118
11,559
59,922
94,599
20,651
14,469
52,319
87,439
11,521
7,707
15,421
34,649
1 Januari/
January
2011
5,044
10,381
359
15,784
31 - 60 days
61 - 90 days
Over 90 days
Total
Provisi atas penurunan nilai piutang jatuh tempo adalah
sebesar Rp23.447 (31 Desember 2012: Rp23.581,
31 Desember 2011: Rp2.253, 1 Januari 2011: Rp193).
Piutang yang mengalami penurunan nilai secara individu
berkaitan dengan pelanggan pihak ketiga yang layanannya
telah diputus atau diturunkan. Pada tanggal 31 Desember
2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011, piutang usaha yang
telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp71.152, Rp63.858, Rp32.396
dan Rp15.591. Piutang tersebut mewakili piutang pihak
ketiga yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.
A provision for impairment of Rp23,447 (31 December
2012: Rp23,581, 31 December 2011: Rp2,253, 1 January
2011: Rp193) has been established against the past due
receivables. The individually impaired receivables mainly
relate to third party individual subscribers whose services
have either been downgraded or disconnected. As at 31
December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011, trade
receivables which have been due but not yet impaired are
amounting to Rp71,152, Rp63,858, Rp32,396 and
Rp 15,591, respectively. Those receivables represented
receivables from third parties with no history of default
payments.
Mutasi penyisihan penurunan nilai
Perusahaan adalah sebagai berikut
The movement in the Company’s provision for impairment
of trade receivables is as follows
Saldo awal
Penambahan penyisihan - neto
Penghapusbukuan
Saldo akhir
piutang
usaha
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
23,581
40,159
(40,293)
23,447
2,253
34,474
(13,146)
23,581
193
4,055
(1,995)
2,253
Penambahan dan pemulihan atas penyisihan penurunan
nilai piutang usaha telah dimasukkan ke dalam “biaya
penurunan nilai piutang usaha” (Catatan 20) dalam laporan
laba rugi. Jumlah yang dibebankan pada penyisihan piutang
akan dihapuskan ketika tidak ada harapan pemulihan.
194
1 Januari/
January
2011
126
67
-193
Beginning balance
Addition in provision - net
Write-off
Ending balance
The addition and recovery of provision for impairment of
trade receivables have been included in “impairment
charges of trade receivables” (Note 20) in the profit or loss.
Amounts charged to the provision account are written-off
when there is no expectation of recovering.
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan
nilai piutang usaha tersebut cukup untuk menutupi kerugian
dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision for impairment of
trade receivables is adequate to cover loss on noncollectible receivables.
Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
There are no trade receivable that is being pledged.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dalam mata uang
asing.
Refer to Note 27 for details of balances in foreign currency.
5. Biaya Dibayar di Muka
5. Prepayments
31 Desember/
December
2013
Biaya dibayar dimuka
jangka panjang - bagian
lancar (Catatan 6)
Sewa
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
31 Desember/
December
2012
11,400
17,679
-8,542
37,621
11,400
11,453
128
2,822
25,803
31 Desember/
December
2011
1 Januari/
January
2011
11,400
1,201
149
1,216
13,966
---9
9
6. Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang
Long-term prepayment current portion
(Note 6)
Rent
Insurance
Others
Total
6. Long-Term Prepayment
Akun ini merupakan biaya dibayar dimuka jangka panjang
untuk sewa sistem komunikasi (Catatan 23b).
This account represents long-term prepayment for a
communication system rental (Note 23b).
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
1 Januari/
January
2011
Biaya dibayar dimuka
jangka panjang
Biaya dibayar dimuka
jangka panjang - bagian
lancar (Catatan 5)
136,800
148,200
159,600
--
Long-term prepayment
(11,400)
(11,400)
(11,400)
--
Long-term prepayment current portion (Note 5)
Biaya dibayar dimuka
jangka panjang - setelah
dikurangi bagian lancar
125,400
136,800
148,200
--
Long-term prepayment net off current portion
7. Investasi pada Entitas Asosiasi
7. Investment in an Associate
Pada bulan Juli 2012, Perusahaan melakukan penyertaan
modal ke PT Indonesia Media Televisi (”IMTV”).
Perusahaan memperoleh 50.000 lembar saham IMTV (20%
kepemilikan) sebesar Rp500.
In July 2012, the Company paid-up for the investment in
PT Indonesia Media Televisi (”IMTV”) shares. The Company
acquired 50,000 IMTV’s shares (20% ownership interest) for
Rp500.
Pada bulan Oktober dan November 2012, Perusahaan
melakukan penambahan modal ke IMTV masing-masing
sebesar Rp3.000 dan Rp5.000. Transaksi tersebut tidak
menyebabkan perubahan persentase kepemilikan dari
Perusahaan.
In October and November 2012, the Company made
additional paid-up capital in IMTV for Rp3,000 and Rp5,000,
respectively. These transactions did not change the
ownership interest of the Company.
Pada bulan Januari 2013, Perusahaan melepaskan 212.500
lembar saham IMTV (5% kepemilikan) sebesar
Rp2.125 yang menyebabkan perubahan persentase
kepemilikan Perusahaan pada IMTV menjadi 15%.
In January 2013, the Company released 212,500 shares in
IMTV (5% of ownership interest) for Rp2,125 which resulted
in a change to the ownership interest of the Company in
IMTV to be 15%.
195
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada bulan Maret 2013, Juli 2013 dan Oktober 2013,
Perusahaan melakukan penambahan modal ke IMTV
masing-masing sebesar Rp6.450, Rp2.175 dan Rp7.500.
Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan
persentase kepemilikan dari Perusahaan.
In March 2013, July 2013 and October 2013, the Company
made additional paid-up capital in IMTV for Rp6,450,
Rp2,175 and Rp7,500 respectively. These transactions did
not change the ownership interest of the Company.
Mutasi investasi pada entitas asosiasi adalah sebagai
berikut:
The changes in investments in associate are as follows:
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
7,611
16,125
(2,125)
(10,016)
11,595
-8,500
-(889)
7,611
------
Pada awal tahun
Penambahan
Penjualan investasi
Bagian kerugian
Nilai buku bersih
Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi adalah
sebagai berikut:
------
At beginning of the year
Additions
Sale of investment
Share of losses
Net book value
The summary of financial information of the associate is as
follows:
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
170,798
96,232
-(70,253)
19,534
449
-(3,321)
-----
Total aset
Total liabilitas
Pendapatan
Rugi bersih
1 Januari/
January
2011
1 Januari/
January
2011
-----
Total assets
Total liabilities
Revenue
Net loss
Meskipun Perusahaan memiliki kurang dari 20% saham
IMTV, Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dengan
menjalankan hak kontraktualnya melalui penunjukkan satu
direktur pada dewan direksi dan satu komisaris pada dewan
komisaris IMTV.
Although the Company holds less than 20% of the equity
shares of IMTV, the Company exercises significant
influence by virtue of its contractual right to appoint one
director to the board of directors and one commissioner to
the board of commissioners of IMTV.
IMTV berdomisili di Jakarta dan mulai beroperasi secara
komersial pada November 2013.
IMTV is domiciled in Jakarta and started its commercial
operation on November 2013.
8. Aset Tetap
8. Property, Plant and Equipment
1 Januari/
January
2013
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Prasarana
Elektronik head-end
Perabot dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Konverter
Alat pemecah sandi
Jaringan layanan titik kontrol
Modem kabel
Set top box
1,456
14,241
16,476
203,424
2,236
39,100
1,309
21,034
680
1,386,761
41,637
185,484
1,913,838
31 Desember/December 31, 2013
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
-10,319
4,465
112,127
782
27,527
2,186
-1,103
664,578
34,173
137,984
995,244
-(5,341)
----(845)
-----(6,186)
196
--------------
31 Desember/
December
2013
1,456
19,219
20,941
315,551
3,018
66,627
2,650
21,034
1,783
2,051,339
75,810
323,468
2,902,896
At cost
Land
Buildings
Leasehold improvement
Head-end electronics
Furniture and fixtures
Office equipment
Vehicles
Converters
Decoders
Network service control point
Cable modem
Set top box
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Januari/
January
2013
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Prasarana
Elektronik head-end
Perabot dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Konverter
Alat pemecah sandi
Jaringan layanan titik kontrol
Modem kabel
Set top box
Nilai buku bersih
(3,365)
(7,357)
(36,774)
(1,768)
(19,934)
(261)
(8,803)
(121)
(167,633)
(13,163)
(77,694)
(336,873)
1,576,965
1 Januari/
January
2012
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Prasarana
Elektronik head-end
Perabot dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Konverter
Alat pemecah sandi
Jaringan layanan titik kontrol
Modem kabel
Set top box
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Prasarana
Elektronik head-end
Perabot dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Konverter
Alat pemecah sandi
Jaringan layanan titik kontrol
Modem kabel
Set top box
Nilai buku bersih
31 Desember/December 31, 2013
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
(875)
(3,998)
(33,267)
(256)
(9,749)
(643)
(5,870)
(242)
(147,189)
(15,117)
(54,001)
(271,207)
134
----86
-----220
-------------
31 Desember/December 31, 2012
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
31 Desember/
December
2013
(4,106)
(11,355)
(70,041)
(2,024)
(29,683)
(818)
(14,673)
(363)
(314,822)
(28,280)
(131,695)
(607,860)
2,295,036
-5,341
6,965
109,935
360
12,965
1,035
142
174
318,080
23,136
92,826
570,959
-----(239)
------(239)
--------------
1,456
14,241
16,476
203,424
2,236
39,100
1,309
21,034
680
1,386,761
41,637
185,484
1,913,838
(2,851)
(4,493)
(12,489)
(1,168)
(10,742)
(121)
(3,218)
(22)
(52,780)
(6,331)
(39,548)
(133,763)
1,209,355
(514)
(2,864)
(24,285)
(600)
(9,431)
(140)
(5,585)
(99)
(114,853)
(6,832)
(38,146)
(203,349)
----239
------239
-------------
(3,365)
(7,357)
(36,774)
(1,768)
(19,934)
(261)
(8,803)
(121)
(167,633)
(13,163)
(77,694)
(336,873)
1,576,965
1,456
4,135
8,798
6,949
1,774
13,748
442
---8,939
57,906
104,147
31 Desember/December 31, 2011
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
-4,765
713
86,540
102
12,626
181
20,892
506
1,068,681
9,562
34,752
1,239,320
------(349)
-----(349)
197
--------------
Accumulated Depreciation
Buildings
Leasehold improvement
Head-end electronics
Furniture and fixtures
Office equipment
Vehicles
Converters
Decoders
Network service control point
Cable modem
Set top box
Net book value
31 Desember/
December
2012
1,456
8,900
9,511
93,489
1,876
26,374
274
20,892
506
1,068,681
18,501
92,658
1,343,118
1 Januari/
January
2011
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Prasarana
Elektronik head-end
Perabot dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Konverter
Alat pemecah sandi
Jaringan layanan titik kontrol
Modem kabel
Set top box
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
At cost
Land
Buildings
Leasehold improvement
Head-end electronics
Furniture and fixtures
Office equipment
Vehicles
Converters
Decoders
Network service control point
Cable modem
Set top box
Accumulated Depreciation
Buildings
Leasehold improvement
Head-end electronics
Furniture and fixtures
Office equipment
Vehicles
Converters
Decoders
Network service control point
Cable modem
Set top box
Net book value
31 Desember/
December
2011
1,456
8,900
9,511
93,489
1,876
26,374
274
20,892
506
1,068,681
18,501
92,658
1,343,118
At cost
Land
Buildings
Leasehold improvement
Head-end electronics
Furniture and fixtures
Office equipment
Vehicles
Converters
Decoders
Network service control point
Cable modem
Set top box
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/December 31, 2011
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
1 Januari/
January
2011
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Prasarana
Elektronik head-end
Perabot dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Konverter
Alat pemecah sandi
Jaringan layanan titik kontrol
Modem kabel
Set top box
Nilai buku bersih
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(2,479)
(1,560)
(741)
(452)
(3,358)
(126)
---(1,660)
(12,926)
(23,302)
80,845
(372)
(2,933)
(11,748)
(716)
(7,384)
(148)
(3,218)
(22)
(52,780)
(4,671)
(26,622)
(110,614)
-----153
-----153
Rincian keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap adalah
sebagai berikut:
31 Desember/
December
2013
Harga jual
Nilai buku bersih
Jumlah
-------------
(2,851)
(4,493)
(12,489)
(1,168)
(10,742)
(121)
(3,218)
(22)
(52,780)
(6,331)
(39,548)
(133,763)
1,209,355
Accumulated depreciation
Buildings
Leasehold improvement
Head-end electronics
Furniture and fixtures
Office equipment
Vehicles
Converters
Decoders
Network service control point
Cable modem
Set top box
Net book value
Details of the gain (loss) on sale of property, plant and
equipment are as follows:
31 Desember/
December
2012
5,933
(5,966)
(33)
31 Desember/
December
2011
31 Desember/
December
2011
3
3
630
(196)
434
Proceeds
Net book value
Total
Hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”)
akan jatuh tempo antara tahun 2018 sampai dengan 2031,
dimana hak tersebut dapat diperpanjang.
Land rights in the form of “Hak Guna Bangunan” (“HGB”)
will expire between 2018 until 2031, in which it can be
extended.
Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh aset tetap,
kecuali tanah dan jaringan, diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai
pertanggungan setara dengan Rp696.877, (31 Desember
2012: Rp493.764, 31 Desember 2011: Rp281.204,
1 Januari 2011: Rp30.859). Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As at 31 December 2013, all property, plant and equipment,
except land and network, were insured against fire, theft and
other possible risks with the sum insured equivalent to
Rp696,877 (31 December 2012: Rp493,764, 31 December
2011: Rp281,204,1 January 2011: Rp30,859). Management
believes that insurance coverage is adequate to cover
possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan
1 Januari 2011, aset tetap Perusahaan yang telah
disusutkan penuh dan masih digunakan masing-masing
adalah sebesar Rp85.353, Rp66.361, Rp12.127 dan
Rp282.
As at 31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011,
the Company’s property, plant and equipment which have
been fully depreciated and are still in use amounted to
Rp85,353, Rp66,361, Rp12,127 and Rp282, respectively.
Pada bulan Juni 2010, Perusahaan membeli aset tetap dari
PT First Media Tbk sebesar Rp110.000. Pada bulan Juni
2011, Perusahaan kembali membeli beberapa aset dari
PT First Media Tbk, termasuk jaringan distribusi dan
peralatan sebagaimana diatur dalam perjanjian reorganisasi
(Catatan 23d). Perusahaan mencatat pembelian aset tetap
tersebut menggunakan nilai tercatat sebelumnya seperti
yang tercatat pada laporan keuangan PT First Media Tbk.
In June 2010, the Company purchased fixed assets from
PT First Media Tbk for Rp110,000. In June 2011, the
Company purchased certain assets, including distribution
network and equipment fromPT First Media Tbk, as
stipulated in the reorganisation agreement (Note 23d). The
Company recorded the purchase of the property, plant and
equipment using the previous carrying amount as recorded
in PT First Media Tbk’s financial statements.
198
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap dengan nilai
perolehan sebesar Rp191.747 dijaminkan kepada Cisco
Systems Capital Asia Pte. Ltd. untuk pinjaman jangka
panjang
(31
Desember
2012
dan
2011:
Rp44.144, 31 Desember 2010: tidak ada aset tetap yang
dijadikan jaminan untuk pinjaman jangka panjang)
(lihat Catatan 12).
As at 31 December 2013, fixed assets with historical cost of
Rp191,747 have been used as collateral to Cisco Systems
Capital Asia Pte. Ltd. for long-term loans
(31 December 2012 and 2011: Rp44,144, 31 December
2010: there was no fixed asset used as collateral for longterm loans) (refer to Note 12).
Manajemen berkeyakinan tidak ada peristiwa atau
perubahan keadaan yang mengindikasi penurunan nilai
yang material pada aset tetap pada tanggal-tanggal
pelaporan.
Management believes that there is no event or change in
circumstances that indicates material impairment of the
property, plant and equipment as at each reporting date.
9. Aset Tak Berwujud
9. Intangible Assets
Aset takberwujud sebagian besar merupakan perangkat
lunak komputer.
Intangible assets mainly represent computer software.
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
22,365
31,479
53,844
10,377
11,988
22,365
6,910
3,467
10,377
-6,910
6,910
At cost
Beginning balance
Additions
Ending balance
(7,793)
(9,259)
(17,052)
36,792
(3,647)
(4,146)
(7,793)
14,572
(1,274)
(2,373)
(3,647)
6,730
-(1,274)
(1,274)
5,636
Accumulated amortisation
Beginning balance
Additions
Ending balance
Net book value
Harga perolehan
Saldo awal
Penambahan
Saldo akhir
Akumulasi amortisasi
Saldo awal
Penambahan
Saldo akhir
Nilai buku bersih
10. Aset Tidak Lancar Lainnya
Peralatan untuk instalasi - neto
Lain-lain
Jumlah
1 Januari/
January
2011
10. Other Non-Current Assets
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
71,629
8,840
80,469
144,575
7,295
151,870
88,556
5,791
94,347
1 Januari/
January
2011
-14
14
Equipment for installation - net
Others
Total
Penyisihan penurunan nilai peralatan untuk instalasi telah
dicatat sebagai “biaya penurunan nilai peralatan untuk
instalasi” dalam laporan laba rugi (Catatan 20). Penyisihan
atas penurunan nilai peralatan untuk instalasi sebesar
Rp2.409 (31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011:
nihil) telah dibentuk atas peralatan untuk instalasi yang
sudah lama tidak bergerak. Manajemen berkeyakinan
bahwa penyisihan penurunan nilai peralatan untuk instalasi
tersebut cukup untuk menutupi kerugian penurunan nilai
aset tersebut.
Provision for impairment of equipment for installation have
been recorded as “impairment charges for equipment for
installation” in the profit and loss (Note 20). A provision for
impairment of Rp2,409 (31 December 2012, 2011 and
1 January 2011: nil) has been established against slow
moving equipment for installation. Management believes
that the provision for impairment of equipment for
installation is adequate to cover loss on the impairment
value of the asset.
Pada tanggal 31 Desember 2013, peralatan untuk instalasi
telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian
dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan setara
dengan Rp78.538 (31 Desember 2012: Rp116.524
31 Desember 2011: Rp100.000, 1 Januari 2011: nihil) yang
menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As at 31 December 2013 , equipment for installation was
insured against fire, theft and other possible risks in an
amount equivalent to Rp78,538 (31 December 2012:
Rp116,524, 31 December 2011: Rp100,000, 1 Januari
2011: nil) which in management’s view is adequate to cover
possible losses on the assets insured.
199
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. Utang Usaha
11. Trade Payables
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
109,521
69,232
178,753
58,231
31,873
90,104
34,141
3,340
37,481
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Jumlah
Rincian utang usaha menurut mata uang adalah sebagai
berikut:
1 Januari/
January
2011
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
60,783
117,970
178,753
14,824
75,280
90,104
26,543
10,938
37,481
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dalam mata uang
asing.
Third parties
Related parties
Total
The details of trade payables based on currency are as
follows:
31 Desember/
December
2013
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
21
2,243
2,264
1 Januari/
January
2011
1,770
494
2,264
Rupiah
US Dollar
Total
Refer to Note 27 for details of balances in foreign currency.
12. Pinjaman Jangka Panjang
12. Long-Term Debt
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
176,458
32,211
45,309
--
100,000
--
--
--
--276,458
(81,393)
195,065
481,826
25,720
539,757
(16,105)
523,652
440,000
21,027
506,336
(15,103)
491,233
------
Pihak ketiga/Third party :
Dolar Amerika Serikat/US Dollar
Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd.
(nilai penuh/full amount :
31 Desember/December 2013: USD 14,476,779,
31 Desember/December 2012: USD 3,331,021,
31 Desember/December 2011: USD 4,996,532)
Rupiah
Citibank N.A
Pihak berelasi/Related party :
Rupiah
PT First Media Tbk
Pokok/Principal
Bunga/Interest
Bagian jangka pendek/Current portion
Bagian jangka panjang/Long-term portion
200
1 Januari/
January
2011
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Pinjaman jangka panjang yang disebutkan di atas dibebani
suku bunga tahunan sebagai berikut:
Rupiah - PT First Media Tbk
Rupiah - Citibank N.A
Dolar Amerika Serikat
The above long-term debt attracted interest at the following
annual rates:
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
-JIBOR+3.25%
4.75%-5%
11%
-5%
11%
-5%
1 Januari/
January
2011
----
Pada bulan Juni 2011, Perusahaan menandatangani
perjanjian pinjaman dengan PT First Media Tbk sebesar
Rp440.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2015.
Jadwal pembayaran pinjaman ini adalah pada tanggal jatuh
tempo, tetapi Perusahaan dapat membayar lebih awal
sepanjang waktu dengan jumlah tidak kurang dari
Rp10.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai
keperluan belanja modal dan modal kerja Perusahaan,
dengan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 11%
per tahun yang ditambahkan ke pokok pinjaman setiap
tahunnya mengikuti tanggal perjanjian sampai pinjaman ini
jatuh tempo. Pada tanggal 15 Maret 2013 Perusahaan
membayar kembali pokok pinjaman sebesar Rp115.020 dan
bunga sebesar Rp34.980. Pada bulan Juni 2013,
Perusahaan melunasi seluruh sisa pinjaman dari
PT First Media Tbk.
In June 2011, the Company entered into a loan agreement
with PT First Media Tbk amounting to Rp440,000 which will
mature in June 2015. Repayment schedule for this loan is
on the maturity date, but the Company may at any time
early repay with the amount that shall not be less than
Rp10,000. The purpose of the loan was to finance the
Company’s capital expenditure and working capital, which
bears a fixed interest rate at 11% per annum and is
compounded to the principal amount each year following the
agreement date until the loan becomes mature. On 15
March 2013, the Company repaid the loan in amount of
Rp115,020 and interest of Rp34,980.In June 2013, the
Company fully repaid the outstanding loan to PT First
Media Tbk.
Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan menandatangani
perjanjian
pinjaman
dengan
pemasok
sebesar
USD 4.996.532 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte.
Ltd. selama 3 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk membeli
peralatan elektronik dari Cisco dengan dikenakan tingkat
suku bunga tetap sebesar 5% per tahun. Perusahaan telah
menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini. Pembayaran
pinjaman dilakukan setiap kuartal dengan jumlah tetap
sebesar USD 416.377 untuk pinjaman pokok dan
USD 34.601 untuk bunga, dimulai sejak Februari 2012.
In October 2011, the Company has entered into a vendor
loan agreement amounting to USD 4,996,532 with Cisco
Systems Capital Asia Pte. Ltd. for 3 years. The loan was
used for the purchase of electronic equipments from Cisco
and bears fixed interest rate at 5% per annum. The
Company has used the entire loan facility. Repayment of the
loan will be made on a quarterly basis with a fixed amount of
USD 416,377 for the principal and USD 34,601 for the
interest, starting in February 2012.
Pada bulan April dan Juli 2013, Perusahaan
menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok
masing-masing
sebesar
USD
11.662.807
dan
USD 3.373.378 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte.
Ltd. selama 3 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk membeli
peralatan elektronik dari Cisco dengan dikenakan tingkat
suku bunga tetap sebesar 4,75% per tahun. Perusahaan
telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini.
Pembayaran pinjaman dilakukan setiap kuartal dengan
jumlah tetap sebesar USD 971.901 untuk pinjaman pokok
dan USD 85.157 untuk bunga yang dimulai sejak Juli 2013
dan USD 281.115 untuk pinjaman pokok dan USD 24.631
untuk bunga yang dimulai sejak Oktober 2013.
In April and July 2013, the Company has entered into a
vendor loan agreement amounting to USD 11,662,807 and
USD 3,373,378, respectively with Cisco Systems Capital
Asia Pte. Ltd. for 3 years. The loan was used for the
purchase of electronic equipments from Cisco and bears
fixed interest rate at 4.75% per annum. The Company has
used the entire loan facility. Repayment of the loan will be
made on a quarterly basis with a fixed amount of USD
971,901 for the principal and USD 85,157 for the interest
starting in July 2013 and USD 281,115 for the principal and
USD 24,631 for the interest starting in October 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, fasilitas
kredit ini dijamin dengan aset tetap (lihat Catatan 8).
As at 31 December 2013, 2012 and 2011, this loans were
secured by property, plant and equipment (refer to Note 8).
Pada bulan Juni 2013, Perusahaan menandatangani
perjanjian fasilitas kredit revolving dengan Citibank N.A
Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut
In June 2013, the Company entered into a revolving credit
facility agreement with Citibank N.A Indonesia amounting to
Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, which
201
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
berjangka waktu 3 tahun, yang akan jatuh tempo pada
tanggal 4 Juni 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga yang
berkisar antara JIBOR+3,25% dan JIBOR+3,75% per tahun.
Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja
modal. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan diwajibkan
untuk tetap menjaga rasio hutang terhadap EBITDA tidak
akan pada setiap saat lebih dari 2,75 : 1 dan rasio EBITDA
terhadap biaya bunga setiap saat setara dengan atau
melebihi 3,25 : 1. Pada tanggal 5 Juni 2013, Perusahaan
melakukan penarikan sebesar Rp100.000 atas fasilitas
tersebut.
will expire on 4 June 2016 and bears interest rate ranging at
JIBOR+3.25% and JIBOR+3.75% per annum. This facility
will be used for capital expenditure. Based on this
agreement, the Company shall maintain debt to EBITDA
ratio at anytime not exceeding 2.75 : 1 and EBITDA to
interest expense ratio at any time, over or at least 3.25 : 1.
On 5 June 2013, the Company withdraw Rp100,000 of the
facility.
Pada bulan Oktober 2013, Perusahaan menandatangani
Perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank BNP Paribas
Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut
berjangka waktu 3 tahun, yang akan jatuh tempo pada
bulan Oktober 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga
JIBOR+3,25% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan
untuk keperluan belanja modal dan pendanaan umum
perusahaan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan
diwajibkan untuk tetap menjaga rasio hutang terhadap
EBITDA tidak melebihi 2,75 : 1. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan ini, Perusahaan belum
menggunakan fasilitas tersebut.
In October 2013, the Company entered into a credit facility
agreement with PT Bank BNP Paribas Indonesia amounting
to Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, which
will expire in October 2016 and bears interest rate at
JIBOR+3.25% per annum. This facility will be used for
capital expenditure and general corporate funding.
Company shall maintain debt to EBITDA ratio not exceeding
2.75 : 1. Until the date of the completion of these financial
statements, the Company has not used the facility.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dalam mata uang
asing.
Refer to Note 27 for details of balances in foreign currency.
13. Perpajakan
13. Taxation
a. Pajak dibayar di muka
Pajak pertambahan nilai
Klaim atas pengembalian pajak
Jumlah
a. Prepaid taxes
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
45,795
-45,795
80,875
-80,875
121,677
-121,677
b. Utang pajak
Pajak penghasilan
Pasal 25
Pasal 29
Pajak lainnya
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 4 (2)
Jumlah
1 Januari/
January
2011
8,103
334
8,437
Value added tax
Claim for tax refund
Total
b. Taxes payable
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
10,156
14,383
24,539
4,397
80,272
84,669
-50,301
50,301
24
2,449
2,473
4,362
298
1,430
242
6,332
30,871
2,367
1,564
941
103
4,975
89,644
586
871
1,169
335
2,961
53,262
8
---8
2,481
202
1 Januari/
January
2011
Corporate income taxes
Article 25
Article 29
Other taxes
Article 21
Article 23
Article 26
Article 4 (2)
Total
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
c. Beban pajak penghasilan
Kini
Tangguhan
Jumlah
c. Income tax expenses
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
121,343
3,765
125,108
122,883
(2,228)
120,655
52,729
(580)
52,149
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil
perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan
sebagai berikut:
Laba sebelum
pajak penghasilan
Pajak dihitung pada
tarif pajak yang berlaku
Penghasilan kena pajak final
Beban yang tidak
dapat dikurangkan
Beban pajak penghasilan
Current
Deferred
Total
The reconciliation between income tax expenses and the
theoretical tax amount on profit before income tax is as
follows:
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
487,277
459,684
200,572
121,819
(6,083)
114,921
(9,603)
50,143
(1,812)
Profit before
income tax
Tax calculated at
applicable tax rates
Income subject to final tax
9,372
15,337
3,818
Non-deductible expenses
125,108
120,655
52,149
Income tax expenses
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perusahaan dengan
penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December
2013
Laba sebelum pajak penghasilan
Perusahaan
Perbedaan waktu:
Perbedaan penyusutan
aset tetap komersial
dan fiskal
Liabilitas imbalan kerja
Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha
Penyisihan penurunan nilai
peralatan untuk instalasi
Perbedaan permanen:
Penghasilan kena
pajak final
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Laba kena pajak
Perusahaan
487,277
The reconciliation between profit before income tax of the
Company and the Company’s taxable income are as
follows:
31 Desember/ 31 Desember/
December
December
2012
2011
459,684
200,572
(34,603)
17,268
(24,144)
11,732
(2,125)
2,382
(136)
21,324
2,062
2,409
(15,062)
-8,912
-2,319
Profit before income tax
of the Company
Timing differences:
Difference between
commercial and fiscal
fixed assets’ depreciation
Employee benefit liabilities
Provision for impairment
of trade receivables
Provision for impairment
of equipment for instalation
Permanent differences:
(24,332)
(38,412)
(7,248)
Income subject to final tax
37,487
13,155
61,348
22,936
15,273
8,025
Non-deductible expenses
485,370
491,532
210,916
203
Taxable income of
the Company
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Perhitungan penghasilan kena pajak di atas untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012
dan 2011 menjadi dasar dalam pengisian Surat
Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan.
The above taxable income calculation for the years ended
31 December 2013, 2012 and 2011 are the basis for the
filing of annual corporate income tax returns.
d. Aset pajak tangguhan, bersih
d. Deferred tax assets, net
31 Desember/ December 2013
Dikreditkan
(dibebankan)
Pada awal
ke laporan laba rugi/
Pada akhir
periode/
Credited (charged) to
periode/
At beginning
profit
At end
of period
and loss
of period
Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha
Perbedaan nilai
buku bersih aset tetap
komersial dan fiskal
Liabilitas imbalan kerja
Penyisihan penurunan nilai
peralatan untuk instalasi
Jumlah
5,895
(34)
5,861
25,427
8,341
(8,650)
4,317
16,777
12,658
-39,663
602
(3,765)
602
35,898
Provision for impairment
of trade receivables
Difference between
commercial and fiscal
fixed assets’ net book value
Employee benefit liabilities
Provision for impairment
of equipment for installation
Total
31 Desember/ December 2012 *)
Dikreditkan
(dibebankan)
Pada awal
ke laporan laba rugi/
Pada akhir
periode/
Credited (charged) to
periode/
At beginning
profit
At end
of period
and loss
of period
Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha
Perbedaan nilai
buku bersih aset tetap
komersial dan fiskal
Liabilitas imbalan kerja
Jumlah
5,331
5,895
31,463
5,408
37,435
(6,036)
2,933
2,228
25,427
8,341
39,663
31 Desember/ December 2011 *)
Dikreditkan
Dicatat sebagai
(dibebankan)
bagian
ke laporan laba rugi/
dari ekuitas/
Credited (charged) to
Recorded as
profit
part of
and loss
equity
Pada awal
periode/
At beginning
of period
Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha
Perbedaan nilai
buku bersih aset tetap
komersial dan fiskal
Liabilitas imbalan kerja
Jumlah
564
Provision for impairment
of trade receivables
Difference between
commercial and fiscal
fixed assets’ net book value
Employee benefit liabilities
Total
Pada akhir
periode/
At end
of period
48
516
--
564
1,495
88
1,631
(532)
596
580
30,500
4,724
35,224
31,463
5,408
37,435
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 30
Provision for impairment
of trade receivables
Difference between
commercial and fiscal
fixed assets’ net book value
Employee benefit liabilities
Total
*) Restated, refer to Note 30
Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia
mengatur bahwa masing-masing entitas menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak
204
The Taxation Laws of Indonesia require that each company
in Indonesia submits individual tax returns on the basis of
self asessment. Under prevailing regulations the Director
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak
(“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak
terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak
2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah
sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak
lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008
dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak
saat terutangnya pajak.
General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a
certain period. For the fiscal years of 2007 and before, this
period is within ten years of the time the tax become due,
but not later than 2013, while for the fiscal years of 2008
and onwards, the period is within five years of the time the
tax becomes due.
14. Beban Akrual
14. Accruals
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
64,842
53,885
118,727
30,778
25,418
56,196
12,082
493
12,575
Biaya pemrograman
Lain-lain
Jumlah
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dalam mata uang
asing.
Programming cost
Others
Total
15. Employee Benefit Liabilies
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
1 Januari/
January
2011
66,443
49,909
35,281
323
(15,810)
50,633
(16,545)
33,364
(14,000)
21,281
-323
Dibebankan pada laporan
laba rugi:
Imbalan pasca-kerja
17,832
13,560
Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban
Biaya jasa lalu yang
belum diakui
Keuntungan aktuarial yang
belum diakui
Jumlah
558
13
571
Refer to Note 27 for details of balances in foreign currency.
15. Liabilitas Imbalan Kerja
Total liabilitas imbalan kerja
di laporan posisi
keuangan
Imbalan kerja
jangka pendek
Bagian jangka panjang
1 Januari/
January
2011
Total employee benefit
liabilities in the statements
of financial position
Short-term
employee benefits
Non-current portion
Charged to
profit and loss:
Post-employment benefits
2,382
The employee benefit liabilities recognised in the
statements of financial position is determined as follows:
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
53,042
53,190
36,589
323
Present value of obligation
(63)
(74)
(85)
--
Unrecognised past service cost
(2,346)
50,633
(19,752)
33,364
(15,223)
21,281
-323
Unrecognised actuarial gain
Total
205
1 Januari/
January
2011
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai
berikut:
Saldo awal tahun
Biaya jasa kini
Beban bunga
Kerugian/(keuntungan) aktuarial
Pembayaran manfaat
Pengalihan liabilitas imbalan
kerja kepada Perusahaan
(Catatan 23d)
Perubahan asumsi aktuarial
Saldo akhir tahun
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
53,190
10,543
3,656
4,019
(271)
36,589
8,716
2,456
(168)
(930)
323
1,881
672
1,021
(690)
229
172
--(78)
-(18,095)
53,042
-6,527
53,190
18,576
14,806
36,589
--323
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Pengalihan liabilitas imbalan
kerja kepada Perusahaan
(Catatan 23d)
Beban bersih yang diakui
pada laporan laba rugi
Pembayaran manfaat
Saldo akhir tahun
1 Januari/
January
2011
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
33,364
21,281
323
229
--
--
18,576
--
17,832
(563)
50,633
13,560
(1,477)
33,364
2,382
-21,281
172
(78)
323
1 Januari/
January
2011
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
10,543
3,656
3,038
595
-17,832
8,716
2,456
1,096
722
570
13,560
1,881
672
11
(264)
82
2,382
Pengalaman penyesuaian dalam periode lima tahun adalah
sebagai berikut:
Beginning of the year
Transfer of employee benefit
liability to the Company
(Note 23d)
Net expenses recognised
in profit and loss
Payment of benefits
End of the year
Net expenses recognised in profit and loss are as follows:
31 Desember/
December
2013
Biaya jasa kini
Beban bunga
Biaya jasa lampau
Kerugian/(keuntungan) aktuarial
Biaya pemutusan kontrak kerja
Jumlah
Beginning of the year
Current service cost
Interest cost
Actuarial loss/(gain)
Payment of benefits
Transfer of employee benefit
liability to the Company
(Note 23d)
Changes in actuarial assumptions
End of the year
The movements in the employee benefit liabilities are as
follows:
Beban bersih yang diakui pada laporan laba rugi adalah
sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan
pasti
Penyesuaian pengalaman
pada liabilitas program
The movements in the present value of defined benefit
obligation are as follows:
Current service cost
Interest cost
Past service cost
Actuarial loss/(gain)
Termination cost
Total
The five years history of experience adjustments are as
follows:
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
53,042
53,190
36,589
323
229
2,491
(191)
454
(67)
--
206
31 Desember/ 31 Desember/
December
December
2010
2009
Present value of defined benefit
obligations
Experience adjustments on
plan liabilities
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Liabilitas imbalan kerja untuk periode 31 Desember 2013,
2012 dan 2011 dihitung oleh PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo,
aktuaris
independen,
dengan
menggunakan metode Projected-Unit-Credit. Laporan
aktuaria terakhir adalah tanggal 19 Februari 2014 (2012:
11 Januari 2013, 2011: 17 Februari 2012).
The 31 December 2013, 2012 and 2011 provisions for
employee benefits are based on calculations of
PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuaries,
using the Projected-Unit-Credit method. The latest actuarial
reports were dated 19 February 2014 (2012:
11 January 2013, 2011: 17 February 2012).
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai
berikut:
The principal actuarial assumptions used are as follows:
Tingkat diskonto
Tingkat gaji
masa mendatang
Usia pensiun normal
Tingkat mortalitas
Tingkat pengunduran diri
16.
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
1 Januari/
January
2011
9.00%
6.00%
6.80%
8.20%
9.00%
55
TMI III 2011
5.00% untuk karyawan
yang berusia 25 tahun
dan menurun linier ke
0.00% pada usia 45 tahun
dan seterusnya/5.00% for
employee and will
linearly decrease until
0.00% at age 45 years
and thereafter
9.00%
55
TMI II 1999
5.00% untuk karyawan
yang berusia 25 tahun
dan menurun linier ke
0.00% pada usia 45 tahun
dan seterusnya/5.00% for
employee and will
linearly decrease until
0.00% at age 45 years
and thereafter
9.00%
55
TMI II 1999
5.00% untuk karyawan
yang berusia 25 tahun
dan menurun linier ke
0.00% pada usia 45 tahun
dan seterusnya/5.00% for
employee and will
linearly decrease until
0.00% at age 45 years
and thereafter
10.00%
55
TMI II 1999
5.00% untuk karyawan
yang berusia 25 tahun
dan menurun linier ke
0.00% pada usia 45 tahun
dan seterusnya/5.00% for
employee and will
linearly decrease until
0.00% at age 45 years
and thereafter
Modal Saham
Discount rate
Future salary increases
Normal pension age
Mortality rate
Resignation rate
16. Share Capital
31 Desember/December 2013 , 31 Desember/December 2012, dan/and
31 Desember/December 2011
Jumlah saham/
Persentase kepemilikan/
Jumlah/
Number of shares
Percentage of ownership
Amount
PT First Media Tbk
Asia Link Dewa Pte. Ltd.
2,010,000,000
1,032,649,384
3,042,649,384
1 Januari/January 2011
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership
Jumlah saham/
Number of shares
PT First Media Tbk
PT Margayu Vatri Chantiqa
2,003,500,000
6,500,000
2,010,000,000
Berdasarkan Akta No. 171 tanggal 16 Juni 2011 dari DR.
Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, pemegang
saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar
Perusahaan dari Rp260 miliar (nilai penuh) menjadi
Rp804 miliar (nilai penuh). Pemegang saham juga
menyetujui (i) penerbitan saham baru sebesar
1.032.649.384 lembar, yang akan dimiliki oleh Asia Link
Dewa Pte, Ltd. dan/atau oleh investor designee dengan
harga pembelian sebesar Rp1.576,24 (nilai penuh) per
lembar, dan (ii) pengalihan 6.500.000 saham Perusahaan
dari PT Margayu Vatri Chantiqa kepada PT First Media Tbk.
207
66.06%
33.94%
100.00%
99.68%
0.32%
100.00%
201,000
103,265
304,265
Jumlah/
Amount
200,350
650
201,000
Based on Deed No. 171 dated 16 June 2011 of DR. Irawan
Soerodjo, S.H., M.Si., a notary in Jakarta, the stockholders
approved to increase the authorized capital of the
Company from Rp260 billion (full amount) to Rp804 billion
(full amount). The stockholders also approved (i) the
issuance of new shares of 1,032,649,384, which was
subscribed by Asia Link Dewa Pte. Ltd. and/or investor
designee for the issuance price of Rp1,576.24 (full amount)
per share, and (ii) the transfer of 6,500,000 stocks of the
Company from
PT Margayu Vatri Chantiqa to PT First
Media Tbk. The changes in the Articles of Association have
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-32017.AH. 01.
02 Tahun 2011 tanggal 27 Juni 2011.
17.
been approved by the Minister of Justice and Human
Rights Republic of Indonesia in the Decree No. AHU32017.AH.01.02 Tahun 2011 dated 27 June 2011.
Tambahan Modal Disetor - Neto
Agio Saham
Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Jumlah
17. Additional Paid-In Capital - Net
31 Desember/
December
2013
31 Desember/
December
2012
31 Desember/
December
2011
1 Januari/
January
2011
1,524,438
1,524,438
1,524,438
--
(93,384)
1,431,054
-1,524,438
-1,524,438
---
Shares Premium
Difference in Value of
Restructuring Transactions of
Entities Under Common Control
Total
Agio saham merupakan kelebihan pembayaran dari
pemegang saham atas nilai nominal saham, dalam hal
suntikan dana dari Asia Link Dewa Pte. Ltd. sebesar
Rp1.524.438 (Catatan 16).
Shares premium represents the excess of payment from
stockholders over the par value of stock, in regard with
capital injection by Asia Link Dewa Pte. Ltd amounting to
Rp1,524,438 (Note 16).
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
sebesar Rp93.384 merupakan efek dari penerapan PSAK
38 (revisi 2012).
Difference in value of restructuring transaction of entities
under common control amounting Rp93,384 is the effect of
the implementation of PSAK 38 (revised 2012).
18.
Pendapatan
18. Revenue
31 Desember/
December
2013
Layanan broadband
internet dan jaringan
berlangganan
Layanan televisi kabel
berlangganan
Pendapatan iklan
Lain-lain
31 Desember/
December
2012
953,088
748,654
353,866
552,521
94,301
64,691
1,664,601
409,848
73,466
68,681
1,300,649
173,095
29,795
25,907
582,663
Rincian pendapatan berdasarkan hubungan pelanggan
adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December
2013
Pihak ketiga
Pihak berelasi
31 Desember/
December
2011
1,648,087
16,514
1,664,601
Subscription fees for
broadband internet and
network services
Subscription fees for cable
television
Media revenue
Others
The details of revenue based on relationship of
subscribers are as follows:
31 Desember/
December
2012
1,280,968
19,681
1,300,649
208
31 Desember/
December
2011
570,137
12,526
582,663
Third parties
Related parties
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tidak ada pendapatan dari pelanggan pihak ketiga tertentu
yang melebihi 10% dari total pendapatan.
No revenue earned from certain third party customers
exceeded 10% of total revenue.
Lihat Catatan 22 untuk rincian pendapatan dari pihak
berelasi.
Refer to Note 22 for details of revenue from related
parties.
19. Beban Pokok Pendapatan (Tidak Termasuk
Beban Penyusutan Aset Tetap dan
Amortisasi Untuk Aset Takberwujud)
31 Desember/
December
2013
Televisi kabeldistribusi program
dan layanan teknis
Internet broadband
Lain-lain
19. Cost of Revenue (Excluding Depreciation
of Property, Plant and Equipment and
Amortisation of Intangible Assets Expenses)
31 Desember/
December
2012
188,150
116,100
49,056
353,306
136,802
85,882
38,139
260,823
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga tertentu
yang melebihi 10% dari total pendapatan.
20.
31 Desember/
December
2011
57,501
44,547
12,663
114,711
No purchases from certain third party suppliers exceeded
10% of total revenue.
Beban Usaha
20. Operating Expenses
31 Desember/
December
2013
Beban penjualan
Biaya karyawan
Promosi
Komisi
Lain-lain
Beban umum
dan administrasi
Biaya karyawan
Biaya penurunan nilai
piutang usaha (Catatan 4)
Biaya penurunan nilai
peralatan untuk instalasi (Catatan 10)
Sewa
Listrik, air dan telepon
Lain-lain
Cable television programming distribution
and technical services
Broadband internet
Others
67,659
30,325
26,679
17,646
142,309
31 Desember/
December
2012
45,642
23,181
23,252
10,631
102,706
31 Desember/
December
2011
19,028
8,329
9,124
2,834
39,315
160,725
126,772
57,892
40,159
34,474
4,055
2,409
21,297
27,419
42,192
294,201
-22,997
20,857
29,821
234,921
-9,217
8,359
14,893
94,416
209
Selling expenses
Employee costs
Promotion
Commission
Others
General and
administrative expenses
Employee costs
Impairment charges
of trade receivables (Note 4)
Impairment charges
of equipment for installation (Note 10)
Rent
Electricity, water and telephone
Others
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Laba Per Saham
21. Earnings Per Share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba selama
tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar pada tahun bersangkutan.
31 Desember/
December
2013
Laba tahun berjalan
Rata - rata tertimbang
jumlah saham biasa
yang beredar
(nilai penuh)
Laba bersih
per saham dasar
(nilai Rupiah penuh)
22.
31 Desember/
December
2012
362,169
3,042,649,384
Earnings per share is calculated by dividing profit during
the year by the weighted average number of shares
outstanding during the year.
339,029
3,042,649,384
119
111
Informasi Mengenai Pihak Berelasi
31 Desember/
December
2011
148,423
Profit for the year
2,526,324,692
Weighted average
number of shares
outstanding (full amount)
59
Basic earnings
per share
(full amount Rupiah)
22. Related Parties Information
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengadakan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi, seperti dijelaskan di
bawah ini:
In the normal course of business, the Company engages in
transactions with related parties, as described below
Pihak-Pihak Berelasi/
Related Parties
Sifat Hubungan/
Nature of relationship
Sifat Transaksi/
Nature of transaction
PT First Media Tbk ("FM")
Pemegang saham/Shareholder
PT Bank Nationalnobu Tbk ("Nobu")
PT First Media Television ("FMTV")
Sepengendali dengan FM/Under
common control with FM
Pemegang saham FM/Shareholder of
FM
Sepengendali dengan FM/Under
common control with FM
Entitas anak FM/Subsidiary of FM
Piutang usaha, piutang non-usaha, biaya
langganan diterima dimuka dan deposito
pelanggan, layanan internet pita lebar dan
jaringan berlangganan dan biaya
bunga/Trade receivables, non-trade
receivables, unearned subscription fees
and subscriber’s deposit, subscription
fees for broadband internet and network
services and interest expense
Kas pada bank dan deposito berjangka/
Cash in bank and time deposit
Utang usaha/Trade payables
Dewan Komisaris dan Direksi/ Board
of Commissioners and Directors
Personil manajemen kunci/Key
management personnel
PT Multipolar Tbk ("Multipolar")
PT Multipolar Technology Tbk ("MLPT")
210
Utang usaha/Trade payables
Utang usaha dan Biaya berlangganan/
Trade payables and Subscriber fee
Imbalan kerja/Employee benefits
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi
Transactions and balances with related parties
a. Kas dan setara kas
a. Cash and cash equivalents
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember/
1 Januari /
December
December
December
January
2013
2012
2011
% a)
Rp
PT Bank Nationalnobu
Bank/Cash in banks
Deposito berjangka/Time deposits
a)
% a)
Rp
5.11%
3,317
0.10%
798
0.03%
--
--
50,000
1.55%
70,000
2.31%
20,000
0.80%
--
--
214,864
6.66%
73,317
2.41%
20,798
0.83%
--
--
% terhadap total aset/% of total assets
b. Trade receivables
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember/
1 Januari/
December
December
December
January
2013
2012
2011
% b)
Rp
PT First Media Tbk
Others
% b)
Rp
2011
% b)
Rp
% b)
Rp
11,269
0.35%
1,959
0.06%
169
0.01%
25,706
4,656
0.14%
2,676
0.08%
1,030
0.04%
120
0.09%
15,925
0.49%
4,635
0.14%
1,199
0.05%
25,826
19.12%
19.03%
% terhadap total aset/% of total assets
c. Piutang pihak berelasi non-usaha
PT First Media Tbk
Others
c. Non-trade receivables from related parties
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember/
1 Januari /
December
December
December
January
2013
2012
2011
% c)
Rp
c)
% a)
Rp
164,864
b. Piutang usaha
b)
2011
% a)
Rp
% c)
Rp
2011
% c)
Rp
% c)
Rp
1,015
0.03%
340
0.01%
306
0.01%
--
--
36
0.00%
22
0.00%
16
0.00%
--
--
1,051
0.03%
362
0.01%
322
0.01%
--
--
% terhadap total aset/% of total assets
d. Utang usaha
d. Trade payables
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember/
1 Januari /
December
December
December
January
2013
2012
2011
% d)
Rp
PT Multipolar Technology Tbk
PT First Media Tbk
% d)
Rp
2011
% d)
Rp
% d)
Rp
60,232
8.53%
29,188
3.38%
--
--
--
--
3,637
0.52%
248
0.02%
1,555
0.23%
--
-29.20%
PT Multipolar Tbk
2,278
0.32%
1,780
0.21%
1,669
0.24%
1,709
PT First Media Television
3,080
0.44%
582
0.07%
--
--
--
--
5
0.00%
75
0.01%
116
0.01%
534
9.13%
69,232
9.81%
31,873
3.69%
3,340
0.48%
2,243
38.33%
Others
d)
% terhadap total liabilitas/% of total liabilities
e. Utang non-usaha
e. Non-trade payables
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember/
1 Januari /
December
December
December
January
2013
2012
2011
% e)
Rp
PT First Media Tbk
2011
% e)
Rp
% e)
Rp
1,588
0.23%
248
0.02%
--
--
--
--
--
--
83
0.01%
78
0.01%
--
--
1,588
0.23%
331
0.03%
78
0.01%
--
--
Others
e)
% e)
Rp
% terhadap total liabilitas/% of total liabilities
211
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f.
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
f. Unearned subscription fees and subscriber’s
deposit
Biaya langganan diterima dimuka dan deposito
pelanggan
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember/
1 Januari /
December
December
December
January
2013
2012
2011
% f)
Rp
PT First Media Tbk
Others
% f)
Rp
2011
% f)
Rp
% f)
Rp
13,044
1.85%
9,845
1.14%
8,014
1.19%
--
--
12
0.00%
12
0.00%
15
0.00%
--
--
13,056
1.85%
9,857
1.14%
8,029
1.19%
--
--
% terhadap total liabilitas/% of total liabilities
f)
g. Pinjaman jangka panjang
g. Long-term debt
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember/
1 Januari /
December
December
December
January
2013
2012
2011
% g)
Rp
PT First Media Tbk
g)
--
% g)
Rp
--
507,546
461,027
% g)
Rp
68.54%
--
--
% terhadap total liabilitas/% of total liabilities
h. Pendapatan
h. Revenue
31 Desember/
December
2013
% h)
Rp
Layanan televisi
kabel
berlangganan/
Subscription fees
for cable television
Lain-lain/Others
Layanan broadband
internet dan
jaringan
berlangganan/
Subscription fees
for broadband
internet and
network services
PT First Media Tbk
Lain-lain/Others
h)
58.79%
2011
% g)
Rp
31 Desember/
December
2012
% h)
Rp
31 Desember/
December
2011
% h)
Rp
698
0.04%
753
0.06%
306
0.05%
7,150
8,666
15,816
16,514
0.43%
0.52%
0.95%
0.99%
13,367
5,561
18,928
19,681
1.03%
0.43%
1.46%
1.52%
9,473
2,747
12,220
12,526
1.63%
0.47%
2.10%
2.15%
% terhadap total pendapatan bersih/% of total revenue
212
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
i. Biaya berlangganan
i.
31 Desember/
December
2013
% i)
Rp
PT First Media
Television
11,512
Subscriber fee
31 Desember/
December
2012
% i)
Rp
3.26%
5,335
31 Desember/
December
2011
% i)
Rp
2.04%
2,323
2.02%
i) % terhadap total beban pokok pendapatan (tidak termasuk beban penyusutan aset tetap dan amortisasi untuk aset takberwujud)/
% of total cost of revenue (excluding depreciation of property, plant and equipment and amortisation of intangible assets expenses)
j.
Imbalan kerja
j.
31 Desember/
December
2013
% j)
Rp
Dewan Komisaris/
Board of Commissioners
a) Imbalan kerja jangka pendek/
Short-term employee benefit
b) Pesangon pemutusan kontrak
kerja/Termination benefit
Jumlah Dewan Komisaris/
Total Board of
Commissioners
Direksi/
Board of Directors
a) Imbalan kerja jangka pendek/
Short-term employee benefit
b) Pesangon pemutusan kontrak
kerja/Termination benefit
Jumlah Direksi/
Total Board of Directors
Total
Employee benefits
31 Desember/
December
2012
% j)
Rp
31 Desember/
December
2011
% j)
Rp
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
33,529
14.68%
14,117
8.19%
7,200
9.36%
--
--
338
0.20%
--
--
33,529
33,529
14.68%
14.68%
14,455
14,455
8.39%
8.39%
7,200
7,200
9.36%
9.36%
j) % terhadap total biaya karyawan/% of total employee cost
k. Biaya bunga
k. Interest expense
31 Desember/
December
2013
% k)
Rp
PT First Media Tbk
k)
20,163
31 Desember/
December
2012
% k)
Rp
16.69%
% terhadap total biaya keuangan/% of total finance costs
213
51,558
71.47%
31 Desember/
December
2011
% k)
Rp
24,738
74.24%
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. Perjanjian-perjanjian Penting,
Komitmen dan Kontinjensi
23. Significant Agreements, Commitments
and Contingencies
Perjanjian-perjanjian penting
a. Perusahaan mempunyai perjanjian distribusi program dan
jasa teknik dengan beberapa penyedia layanan program
televisi.
Significant agreements
a. The Company has program distribution and
technical service agreements with various TV
program providers.
Perjanjian tersebut dapat diperbaharui kembali dan
berlaku untuk jangka waktu satu (1) hingga tiga (3)
tahun dari tanggal 31 Desember 2013. Beberapa
perjanjian juga mengizinkan Perusahaan untuk
menayangkan program komersial dan mengharuskan
penempatan uang jaminan kepada pemberi program.
Selain itu, perjanjian menetapkan, antara lain, biaya
yang harus dibayar untuk setiap tipe pelanggan yang
dilayani oleh Perusahaan.
The agreements are renewable and valid for certain
periods ranging from one (1) to three (3) years from
31 December 2013. Certain agreements also allow the
Company to share commercial time and require
placement of security deposits with program providers.
Furthermore, the agreements stipulate, among others,
fees to be paid for each type of subscribers serviced by
the Company.
Perjanjian yang disebutkan di atas dialihkan dari
PT First Media Tbk kepada Perusahaan berdasarkan
Perjanjian Reorganisasi (Catatan 23d).
The above mentioned agreements were novated from
PT First Media Tbk to the Company based on the
Reorganisation Agreement (Note 23d).
b. Pada tahun 2010, PT First Media Tbk menandatangani
perjanjian USD 20.000.000 dengan PT Nap Info Lintas
Nusa. Perjanjian tersebut dialihkan dari PT First Media
Tbk kepada Perusahaan pada tanggal 23 Mei 2011.
b. In 2010, PT First Media Tbk entered into an agreement
worth USD 20,000,000 with PT Nap Info Lintas Nusa.
The agreement was novated from PT First Media Tbk
to the Company on 23 May 2011.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan dapat
menggunakan kapasitas transmisi 10 Gbps kabel
bawah laut PT Nap Info Lintas Nusa untuk jangka
waktu lima belas (15) tahun sejak 30 Desember 2010.
Based on the agreement, the Company can utilize 10
Gbps transmission capacity of PT Nap Info Lintas Nusa
submarine cable for a period of fifteen (15) years since
30 December 2010.
c. Pada tanggal 27 Juni 2011, Perusahaan
menandatangani perjanjian televisi berbayar dengan
PT First Media Television, pihak berelasi, dimana
PT First Media Television memberikan otoritas eksklusif
yang tidak dapat dibatalkan dan tanpa persyaratan
kepada Perusahaan untuk mengelola bisnis televisi di
wilayah Republik Indonesia. Perusahaan akan
membayar kepada PT First Media Television biaya
pelanggan sebesar Rp2.000 (nilai penuh) per
pelanggan (biaya ini belum termasuk PPN). Perjanjian
ini berlaku sampai tanggal 10 November 2020.
c. On 27 June 2011, the Company entered into a Pay TV
Agreement with PT First Media Television, a related
party, whereby PT First Media Television,
irrevocably and unconditionally, granted an exclusive
authority to the Company to manage TV Business in
the territory of the Republic of Indonesia. The Company
will pay PT First Media Television a subscriber fee
amounting to Rp2,000 (full amount) per subscriber
(fees shall excluded VAT). This agreement is valid until
10 November 2020.
Pada tanggal 19 Agustus 2013, Perusahaan
menandatangani amandemen atas perjanjian televisi
berbayar ini untuk mengubah biaya pelanggan menjadi
Rp3.000 (nilai penuh) per pelanggan (biaya ini belum
termasuk PPN).
On 19 August 2013, the Company entered into
an amendment of this Pay TV agreement to change the
subscription fee to Rp3,000 (full amount) per subscriber
(fees shall excluded VAT).
d. Pada tanggal 21 Maret 2011, Perusahaan
menandatangani perjanjian reorganisasi dengan
PT First Media Tbk, sehubungan dengan reorganisasi
Perusahaan,
yang
mengatur,
diantaranya,
pengalihan/penjualan sejumlah aset bersih dan hak
serta lisensi dari PT First Media Tbk kepada
Perusahaan termasuk pengalihan beberapa perjanjian
penting sehubungan dengan reorganisasi ini.
d. On 21 March 2011, the Company entered into a
Reorganisation Agreement with PT First Media Tbk, in
connection with the reorganisation of the Company with
provisions, among others, to transfer and/or sale of
PT First Media Tbk’s net assets and rights, as well as
licenses to the Company, including transfer of several
significant agreements related to this reorganisation
214
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai buku dan harga transfer aset bersih di atas
masing-masing
sebesar
Rp1.268.251
dan
Rp1.386.215.
The amount of book value and consideration for the
above net assets transferred is at Rp1,268,251 and
Rp1,386,215, respectively.
Perjanjian ini berlaku efektif pada bulan Juni 2011 saat
transaksi penyetoran modal dan transaksi di atas
terjadi.
This agreement is effective in June 2011 when the
transaction of paid-up capital and the transaction above
occur.
Sehubungan dengan transaksi yang disebut diatas,
PT First Media Tbk dan Asia Link Holding Limited
sebagai
pemegang
saham
Perusahaan
menandatangani Perjanjian Pemegang Saham (PPS)
tanggal 21 Maret 2011 yang antara lain menyebutkan
beberapa Reserved Matters. Pada bulan April 2014,
PPS terkait dengan Reserved Matters tersebut telah
diamandemen
yang
berlaku
sejak
tanggal
penandatanganan PPS sehingga transaksi diatas
termasuk dalam cakupan PSAK 38, Akuntansi
restrukturisasi
entitas
sepengendali,
yang
mengharuskan penerapan metode penyatuan
kepemilikan dimana transaksi tersebut seolah-olah
telah terjadi sejak periode paling awal yang disajikan.
In relation to the above-mentioned transaction, PT First
Media Tbk and Asia Link Holding Limited representing
the shareholders of the Company signed a
Shareholders Agreement (SHA) on 21 March 2011
which among other prescribes certain Reserved
Matters. In April 2014, the SHA was with effect from the
signing date of the SHA amended such Reserved
Matters as such the transaction above is within the
scope of PSAK 38, Accounting for restructuring entities
under common control, which requires the application
of the pooling-of-interest method as if the transaction
has happened since the earliest period presented.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan ini, Perusahaan tidak mempunyai kewajiban
kontinjensi yang signifikan.
Up to the date of the completion of these financial
statements, the Company had no significant
contingent liabilities.
24. Manajemen Risiko Keuangan dan Nilai
Wajar Instrumen Keuangan
24. Financial Risks Management and Fair
Value of Financial Instruments
a. Faktor risiko keuangan
Dalam aktivitasnya Perusahaan terekspos terhadap
berbagai macam risiko keuangan, antara lain risiko
pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Program
manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki
Perusahaan
difokuskan
untuk
menghadapi
ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar keuangan
dan untuk meminimalkan potensi dampak yang buruk
terhadap kinerja keuangan Perusahaan.
a. Financial risk factors
The Company’s activities are exposed to a variety of
financial risks: market risk, credit risk and liquidity risk.
The Company’s overall financial risk management
program focuses on the unpredictability of financial
markets and seeks to minimise potential adverse
effects on the financial performance of the Company.
Manajemen risiko dimonitor oleh Dewan Direksi.
Financial risk management is monitored by the Board
of Directors.
(1) Risiko pasar
Risiko nilai tukar mata uang asing
Perusahaan terekspos risiko nilai tukar mata uang
asing yang timbul dari transaksi komersil di masa
depan dan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
selain Rupiah, mata uang fungsional Perusahaan.
(1) Market risks
Foreign exchange risk
The Company is exposed to foreign exchange risk
arising from future commercial transactions and
monetary assets and liabilities that are denominated in
currencies other than the Rupiah, the Company’s
functional currency.
Aset dan liabilitas moneter yang menimbulkan risiko
mata uang asing adalah kas dan setara kas, piutang
usaha, utang usaha dan pinjaman jangka panjang
dalam mata uang USD. Manajemen telah menetapkan
kebijakan yang mewajibkan Perusahaan untuk
Monetary assets and liabilities that give rise to foreign
exchange risk are cash and cash equivalents, trade
receivables, trade payables and long-term debt from
USD currencies. Management has set up a policy
requiring the Company to manage foreign exchange
215
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
mengelola risiko mata uang asing terhadap Rupiah
yang timbul dari transaksi komersil di masa depan serta
aset dan kewajiban yang diakui. Perusahaan mengelola
risiko mata uang asing dengan melakukan pengawasan
fluktuasi kurs mata uang secara berkelanjutan sehingga
Perusahaan dapat melakukan tindakan yang tepat.
risk against the Rupiah arising from future commercial
transactions and recognised assets and liabilities. The
Company manages the foreign currency risk by
monitoring the fluctuation in currency rates continuously
so that it can undertake the appropriate action.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika Rupiah
melemah/menguat sebesar 5% terhadap USD dengan
semua variabel lainnya dianggap tetap, laba setelah
pajak untuk tahun ini akan menjadi Rp12.547 (2012:
Rp4.074; 2011: Rp2.068) lebih rendah/lebih tinggi.
Dampak terhadap ekuitas akan menjadi sama seperti
dampak pada laba setelah pajak tahun ini.
As at 31 December 2013, if Rupiah had
weakened/strengthened by 5% against USD with all
other variables held constant, post-tax profit for the year
would have been Rp12,547 (2012: Rp4,074; 2011:
Rp2,068) lower/higher. The impact on equity would
have been the same as the impact on post-tax profit for
the year.
(2) Risiko kredit
Risiko kredit timbul terutama dari kas di bank, deposito
berjangka, dan piutang usaha. Nilai tercatat pada aset
keuangan di laporan posisi keuangan Perusahaan
menunjukkan eksposur risiko kredit maksimum.
(2) Credit risks
Credit risk arises primarily from cash in banks, time
deposits, and trade receivables. The carrying amount of
financial assets in the Company’s statement of financial
position represents maximum credit risk exposure.
Perusahaan mengelola risiko kredit dari kas di bank
dan deposito berjangka dengan memonitor reputasi,
peringkat kredit dan membatasi risiko agregat untuk
setiap individu bank. Kas di bank dan deposito bank
jangka pendek ditempatkan pada bank domestik
dengan reputasi tinggi.
The Company managed credit risk exposed from cash
in banks and time deposits by monitoring reputation,
credit rating and limiting the aggregate risk to any
individual bank. Cash at banks and short-term bank
deposits are placed with highly reputable domestic
banks.
Sehubungan dengan risiko kredit piutang usaha,
Perusahaan menentukan persyaratan umum dan
kondisi fasilitas kredit kepada pelanggan. Perusahaan
juga memiliki kebijakan kredit di mana setiap pelanggan
korporasi baru dianalisa secara individual untuk
kemampuan kredit mereka sebelum Perusahaan
melakukan penawaran standar dan kondisi
pembayaran.
In respect of the credit risk from trade receivables, the
Company established general terms and conditions of
credit facility to subscribers. The Company also has a
credit policy under which each new corporate customer
is analysed individually for their creditworthiness before
the Company’s standard payment and conditions are
offered.
(3) Risiko likuiditas
Risiko likuiditas timbul dari situasi dimana Perusahaan
sulit untuk memperoleh dana. Manajemen risiko
likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan
setara kas yang cukup. Perusahaan mengelola risiko
likuiditas
dengan
terus-menerus
melakukan
pengawasan arus kas baik prakiraan maupun aktual
dan mencocokan profil jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan.
(3) Liquidity risk
Liquidity risk arises in situations where the Company
has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk
management implies maintaining sufficient cash and
cash equivalents. The Company manages liquidity risk
by continuously monitoring forecast and actual cash
flows and matching the maturity profiles of the financial
assets and liabilities.
Tabel dibawah ini menganalisa liabilitas keuangan
Perusahaan pada tanggal pelaporan dan ke kelompok
jatuh tempo yang relevan berdasarkan periode yang
tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontrak.
Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas
kontraktual yang tidak didiskontokan termasuk estimasi
pembayaran bunga.
The table below analyses the Company’s financial
liabilities at the reporting date and into relevant maturity
groupings based on the remaining period to the
contractual maturity date. The amounts disclosed in the
table are the contractual undiscounted cash flows
including estimated interest payments.
216
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Antara
satu dan
dua tahun/
Between one
and two
years
Antara
dua dan
tiga tahun/
Between two
and three
years
178,753
2,025
---
---
---
178,753
2,025
98,765
279,543
76,777
76,777
142,130
142,130
---
317,672
498,450
90,104
8,013
---
---
---
90,104
8,013
17,444
115,561
17,444
17,444
634,882
634,882
---
669,770
767,887
37,481
956
---
---
---
37,481
956
16,358
54,795
16,358
16,358
16,358
16,358
634,882
634,882
683,956
722,393
2,264
79
2,343
----
----
----
2,264
79
2,343
Satu
tahun/
Within one
year
31 Desember 2013
Utang usaha
Utang Non Usaha
Pinjaman jangka
panjang
31 Desember 2012
Utang usaha
Utang Non Usaha
Pinjaman jangka
panjang
31 Desember 2011
Utang usaha
Utang Non Usaha
Pinjaman jangka
panjang
1 Januari 2011
Utang usaha
Utang Non Usaha
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Arus kas yang
tidak
didiskontokan/
Total
undiscounted
cashflows
Lebih dari
tiga tahun/
Beyond
three years
31 December 2013
Trade payables
Non-trade payables
Long-term debt
31 December 2012
Trade payables
Non-trade payables
Long-term debt
31 December 2011
Trade payables
Non-trade payables
Long-term debt
1 January 2011
Trade payables
Non-trade payables
b. Manajemen permodalan
Tujuan Perusahaan dalam pengelolaan permodalan
adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha
Perusahaan guna memberikan imbal hasil kepada
pemegang saham dan manfaat kepada pemangku
kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang
optimal untuk mengurangi biaya modal.
b. Capital management
The Company’s objectives when managing capital are
to safeguard the Company’s ability to continue as a
going concern in order to provide returns for
shareholders and benefits for other stakeholders and to
maintain an optimal capital structure to reduce the costs
of capital.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur
modal, Perusahaan menyesuaikan jumlah dividen yang
dibayar kepada pemegang saham, mengembalikan
modal kepada pemegang saham, menerbitkan saham
baru atau menjual aset untuk mengurangi jumlah utang.
In order to maintain or adjust the capital structure, the
Company may adjust the amount of dividends paid to
shareholders, return the capital to shareholders, issue
new shares or sell assets to reduce debt.
Perusahaan menelaah secara berkala dan mengelola
struktur permodalannya untuk memastikan struktur
permodalan dan keuntungan pemegang saham yang
optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal
masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, proyeksi
profitabilitas, arus kas operasi, dan pengeluaran modal.
Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan
struktur modal, Perusahaan dapat menggunakan dana
internal untuk mengurangi utang.
The Company periodically reviews and manages its
capital structure to ensure optimal capital structure and
shareholder returns, taking into consideration the future
capital requirements and capital efficiency of the
Company, prevailing and projected profitability,
projected operating cash flows, and projected capital
expenditures. In order to maintain or adjust the capital
structure, the Company may use internal funding to
reduce debt.
217
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
c. Estimasi nilai wajar
Nilai tercatat bruto atas aset keuangan yang jatuh
tempo kurang dari setahun, termasuk kas dan setara
kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang
mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam
jangka waktu pendek.
c. Fair value estimation
The gross carrying amounts for financial assets with
maturities of less than one year, including cash and
cash equivalents, trade and other receivables are
approximate their fair values due to their short-term
maturity.
Nilai tercatat liabilitas keuangan yang termasuk utang
usaha, utang lain-lain, akrual, dan pinjaman jangka
panjang mendekati nilai wajar karena dampak dari
diskonto tidak dianggap signifikan.
The carrying values of financial liabilities which include
trade payables, other payables, accruals and long-term
debt approximate its fair values as the impact of
discounting is not considered significant.
Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dari Cisco
Systems Capital Asia Pte. Ltd. dan Citibank N.A dinilai
dengan menggunakan discounted cash flows
berdasarkan tingkat suku bunga pasar efektif yang
berlaku untuk pinjaman yang serupa masing-masing
sebesar 4,73% dan 11,08%, sementara tingkat suku
bunga kontraktual pinjaman masing-masing sebesar
4,75% - 5,00% dan JIBOR+3,25%.
The fair values of long-term loans from Cisco Systems
Capital Asia Pte. Ltd. and Citibank N.A Tbk are
estimated by using the discounted cash flows applied
based on the effective market interest rate applicable
for similar debt, at 4.73% and 11.08%, respectively,
while the contractual interest rate of the loans is
4.75% - 5.00% and JIBOR+3.25%, respectively.
25. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi
Yang Penting
25. Critical Accounting Estimates
and Judgments
Penyusunan
laporan
keuangan
Perusahaan
mengharuskan
manajemen
untuk
membuat
pertimbangan,
estimasi
dan
asumsi
yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi
dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset
dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial statements
requires management to make judgments, estimates
and assumptions that affect the reported amounts of
revenues, expenses, assets and liabilities, and the
disclosure of contingent liabilities, at the end of the
reporting period. Uncertainty about these assumptions
and estimates could result in outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the asset
and liability affected in future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang
memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa
depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau
situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other
key sources of estimation uncertainty at the reporting
date that have a significant risk of causing a material
adjustment to the carrying amounts of assets and
liabilities within the next financial year are disclosed
below. The Company based its assumptions and
estimates on parameters available when the financial
statements were prepared. Existing circumstances and
assumptions about future developments may change
due to market changes or circumstances arising beyond
the control of the Company. Such changes are reflected
in the assumptions as they occur.
Liabilitas imbalan kerja
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada
sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan
sejumlah asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan
dalam menentukan biaya pensiun termasuk tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Setiap perubahan
dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat
liabilitas imbalan kerja.
Employee benefit liabilities
The present value of the employee benefit liabilities
depend on a number of factors that are determined on
an actuarial basis using a number of assumptions. The
assumptions used in determining the net cost for
pensions include discount rate and rate of increment in
salary. Any changes in these assumptions will impact
the carrying amount of employee benefit liabilities.
218
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang tepat
dan tingkat kenaikan gaji masa depan pada setiap akhir
periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku
bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai
kini dari estimasi arus kas masa depan diharapkan akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun.
The Company determines the appropriate discount rate
and rate of increment in future salary at the end of each
reporting period. The discount rate is interest rate that
should be used to determine the present value of
estimated future cash outflows expected to be required
to settle the pension obligations.
Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat,
Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga
obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata
uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan
yang memiliki jangka waktu yang mendekati jangka
waktu kewajiban pensiun yang bersangkutan.
In determining the appropriate discount rate, the
Company considers the interest rates of government
bonds that are denominated in the currency in which the
benefits will be paid and that have terms to maturity
approximating the terms of the related pension
obligation.
Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perusahaan
mengumpulkan semua data historis mengenai
perubahan gaji dasar dan menyesuaikan dengan
perencanaan bisnis masa datang. Dalam menentukan
kenaikan dalam jumlah pensiunan, Perusahaan
memperhitungkan demografi karyawan saat ini
termasuk tingkat perputaran karyawan ketika
memperhitungkan angka tersebut. Asumsi kunci lainnya
untuk liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan
berdasarkan kondisi pasar saat ini.
For the rate of future salary increases, the Company
collects all historical data relating to changes in base
salaries and adjusts it for future business plans. In
determining the increment in the number of pensioners,
the Company considers current employee demographic
and includes the employee turnover rate when
quantifying the number. Other key assumptions for
employee benefit liabilities are based in part on current
market conditions.
Penyusutan aset tetap
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dan
biaya penyusutan aset tetap. Manajemen akan
mengganti beban penyusutan ketika masa manfaat aset
tetapnya berbeda dari estimasi sebelumnya, atau akan
dihapusbukukan atau dilakukan penurunan nilai atas
aset yang secara teknis telah usang atau aset nonstrategis yang sudah ditinggalkan atau dibuang.
Depreciation of property, plant and equipment
Management determines the estimated useful lives and
related depreciation charges for the property, plant and
equipment. Management will revise the depreciation
charge where useful lives are different to those
previously estimated, or it will write off or written down
technically obsolete or non-strategic assets that have
been abandoned or sold.
Penyisihan penurunan nilai piutang
Perusahaan mereview piutang usaha untuk
mengevaluasi kerugian penurunan nilai secara berkala.
Dalam menentukan apakah kerugian penurunan nilai
harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif,
Perusahaan melakukan penilaian apakah terdapat bukti
objektif mengenai penurunan nilai dimana saldo piutang
tidak dapat tertagih. Arus kas masa depan dari piutang
yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,
diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah
dialami. Metode dan asumsi yang digunakan direview
secara berkala.
Provision for impairment of receivables
The Company reviews its account receivables to
assess impairment on a regular basis. In determining
whether an impairment loss should be recorded in the
statements of comprehensive income, the Company
makes judgments as to whether there is any objective
evidence of impairment that the outstanding receivables
will not be collected. Future cash flows of receivables
that are collectively evaluated for impairment are
estimated in the basis of historical loss experience. The
methodology and assumption used are reviewed
regularly.
26. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
a)
26. Subsequent Events
Pada bulan Januari 2014, Perusahaan melakukan
penambahan modal ke IMTV sebesar Rp15.000.
Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan
persentase kepemilikan dari Perusahaan.
219
a)
In January 2014 the Company made additional paid-up
capital in IMTV for Rp15,000. This transaction did not
change the ownership interest of the Company.
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
b)
Pada tanggal 30 Januari 2014, Anggaran Dasar
Perusahaan telah diubah dalam rangka perubahan
status Perusahaan menjadi Perusahaan Tertutup yang
tergabung dalam Akta Notaris No. 9, tanggal 30 Januari
2014 dari Rini Yulianti, S.H. yang disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan
No. AHU- 05023.AH.01.02.Tahun 2014, tanggal
6 Februari 2014.
b)
On 30 January 2014, the Company’s Article of
Association was amended in order to change the
Company’s status to be a Private Company under
Notarial Deed No. 9, dated 30 January 2014 of Rini
Yulianti, S.H. which was approved by Minister of Law
and Human Rights under Decision Letter No. AHU05023.AH.01.02.Tahun 2014, dated 6 February 2014.
c)
Pada tanggal 25 Februari 2014, Anggaran Dasar
Perusahaan telah diubah dalam rangka perubahan
status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka yang
tergabung dalam Akta Notaris No. 7, tanggal
25 Februari 2014 dari Rini Yulianti, S.H. yang disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam
Surat Keputusan No. AHU- 08381.AH.01.02.Tahun
2014, tanggal 27 Februari 2014. Perusahaan
merencanakan untuk melakukan penawaran umum
saham kepada masyarakat.
c)
On 25 February 2014, the Company’s Article of
Association was amended in order to change the
Company’s status to Public Company under Notarial
Deed No. 7, dated 25 February 2014 of Rini Yulianti,
S.H. which was approved by Minister of Law and
Human Rights under Decision Letter No. AHU08381.AH.01.02.Tahun 2014, dated 27 February 2014.
The Company plans to conduct an initial public offering.
d)
Pada tanggal 11 Maret 2014, Perusahaan telah
menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan
penawaran umum perdana saham kepada publik.
d)
On 11 March 2014, the Company had submitted
registration statement to Financial Services Authority
(OJK) to conduct an initial public offering.
e)
Pada tanggal 11 April 2014, berdasarkan surat
keputusan No.SK-002/LN/CSL/IV/14, Perusahaan
membentuk komite audit dengan susunan sebagai
berikut:
e)
On
11
April
2014,
based
on
decree
No. SK-002/LN/CSL/IV/14, the Company establish and
audit committe with the member as follow:
Ketua
Anggota
Anggota
f)
Jonathan Limbong Parapak
Lim Kwang Tak
Herman Latief
Pada tanggal 11 April 2014, Anggaran Dasar
Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta Notaris No.
16, tanggal 11 April 2014 dari Rini Yulianti, S.H.
Perubahan tersebut terkait dengan masa jabatan
Dewan Komisaris dan Direksi, serta memberhentikan
dan mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi baru
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Dewan Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Independen
f)
On 11 April 2014, the Company’s Article of Association
was amended based on Notarial Deed No. 16, dated
11 April 2014 of Rini Yulianti, S.H. The changes are
related to the term of office of the Board of
Commissioners and Directors, as well as dismissal and
appointment of the new Board of Commissioners and
Directors as follows:
Ali Chendra
Edward Daniel Horowitz
Lorne Rupert Somerville
Jonathan Limbong Parapak
Bintan Regen Saragih
Roberto Fernandez Feliciano
Dicky Setiadi Moechtar
Sigit Prasetya
Andy Nugroho Purwohardono
Henry Jani Liando
220
Chairman
Member
Member
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Independent Director
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. Aset dan Liabilitas Moneter dalam
Mata Uang Asing
27. Monetary Assets and Liabilities
Denominated in Foreign Currencies
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan
1 Januari 2011, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing sebagai berikut (nilai
penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):
31 Desember/
December 2013
USD
Aset/Assets
Kas dan setara kas/Cash
and cash equivalents
Piutang usaha/
Trade receivables
Liabilitas/Liabilities
Utang usaha/
Trade payables
Pinjaman jangka panjang/
Long-term debt
Beban Akrual/Accruals
Liabilitas bersih/
Net liabilities
Rupiah/
Equivalent
of Rupiah
At 31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011, the
Company had monetary assets and liabilities denominated
in foreign currencies as follows (full amount, except Rupiah
equivalent):
31 Desember/
December 2012
Jumlah setara
Rupiah/
Equivalent
USD
of Rupiah
31 Desember/
December 2011
Jumlah setara
Rupiah/
Equivalent
USD
of Rupiah
1 Januari/
January 2011
Jumlah setara
Rupiah/
Equivalent
USD
of Rupiah
1,127,526
13,743
78,858
762
123,824
1,123
234
2
629,888
1,757,414
7,678
21,421
738,087
816,945
7,137
7,899
870,695
994,519
7,895
9,018
-234
-2
(9,678,408)
(117,970)
(7,784,909)
(75,280)
(1,206,244)
(10,938)
(55,000)
(494)
(14,476,779)
(5,051,234)
(29,206,421)
(176,458)
(61,569)
(355,997)
(3,331,021)
(3,263,653)
(14,379,583)
(32,211)
(31,560)
(139,051)
(4,996,532)
(1,397,632)
(7,600,408)
(45,309)
(12,674)
(68,921)
--(55,000)
--(494)
(27,449,007)
(334,576)
(13,562,638)
(131,152)
(6,605,889)
(59,903)
(54,766)
(492)
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada
tanggal 31 Desember 2013 dijabarkan dengan
menggunakan kurs tengah dari kurs jual dan kurs beli mata
uang asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, maka liabilitas
bersih dalam mata uang asing Perusahaan tersebut akan
turun sebesar Rp14.877.
28. Informasi Segmen
If assets and liabilities in foreign currencies as at
31 December 2013 had been translated using the middle
rates of the sell and buy rates published by Bank of
Indonesia as at the date of the completion of these financial
statements, the total net foreign currency liabilities of the
Company would decrease by amount Rp14,877.
28. Segment Information
Pembuat keputusan dalam operasional adalah Direksi.
Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal
Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan
sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen
berdasarkan laporan ini. Direksi mempertimbangkan bisnis
dari sudut pandang imbal hasil dari modal yang
diinvestasikan. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan
tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan
mengelola bisnis dalam satu segmen yang menyediakan
jasa pelayanan terpadu dalam hal penyediaan jaringan
teknologi informasi dan televisi berbayar.
221
The chief operating decision-maker is the Board of
Directors. The Board reviews the Company’s internal
reporting in order to assess performance and allocate
resources. Management has determined the operating
segment based on these reports. The Board considers the
business from the return of invested capital perspectives.
Total assets are managed centrally and are not allocated.
The Company operates and manages the business in a
single segment which provides integrated services for the
information technology and pay TV network.
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. Informasi Tambahan untuk Arus Kas
29. Supplementary Information for Cash Flows
Aktivitas investasi non kas pada 31 Desember 2013, 2012
dan 2011 adalah sebagai berikut
Non-cash investing activities on 31 December 2013, 2012
and 2011 are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/
December
December
December
2013
2012
2011
Pembelian aset tetap dan
peralatan untuk instalasi
melalui utang
118,646
54,497
Purchases of property, plant
and equipment and
equipment for installation
through payables
20,838
30. Penyajian Kembali dan Reklasifikasi Akun
30. Restatement and Reclassification of
Accounts
Beberapa akun tertentu dalam laporan posisi keuangan
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta laporan laba rugi
komprehensif untuk tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2012 dan 2011 telah direklasifikasi untuk
menyesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan
tanggal 31 Desember 2013 seperti yang disyaratkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. VIII.G.7:
Certain accounts in the statements of financial position as at
31 December 2012 and 2011 and statements of
comprehensive income for the years ended 31 December
2012 and 2011 have been reclassified to conform with the
presentation of the statement of financial position as at
31 December 2013, as required by Financial Services
Authority Regulation No. VIII.G.7:
Sebelum/
Before
Biaya dibayar dimuka jangka
panjang – bagian lancar
Biaya dibayar dimuka jangka
panjang – setelah
dikurangi bagian lancar
Piutang pihak berelasi
non-usaha
Investasi pada entitas
asosiasi
Aset tidak lancar lainnya
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Aset lancar lainnya
Penghasilan keuangan
Biaya lainnya
Sebelum/
Before
Biaya dibayar dimuka jangka
panjang – bagian lancar
Biaya dibayar dimuka jangka
panjang – setelah
dikurangi bagian lancar
Piutang pihak berelasi
non-usaha
Aset tidak lancar lainnya
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Aset lancar lainnya
Penghasilan keuangan
Biaya lainnya
31 Desember/December 2012
Reklasifikasi/
Reclassification
Setelah/
After
Long-term prepayment –
current portion
--
11,400
11,400
148,200
(11,400)
136,800
--
362
362
-159,825
72,741
7,611
(7,955)
(16,545)
7,611
151,870
56,196
-68
38,002
--
16,545
(18)
412
(412)
16,545
50
38,414
(412)
Investment in associates
Other non-current assets
Accruals
Short-term employee
benefit liabilities
Other current assets
Finance income
Other expenses
Long-term prepayment –
current portion
31 Desember/December 2011
Reklasifikasi/
Reclassification
Setelah/
After
--
11,400
11,400
159,600
(11,400)
148,200
-94,656
26,575
322
(309)
(14,000)
322
94,347
12,575
-63
12,657
--
14,000
(13)
4,835
(4,835)
14,000
50
17,492
(4,835)
222
Long term prepayment –
net of current portion
Non-trade receivables
from related parties
Long term prepayment –
net of current portion
Non-trade receivables
from related parties
Other non-current assets
Accruals
Short-term employee
benefit liabilities
Other current assets
Finance income
Other expenses
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 untuk mengakui
aset pajak tangguhan dan akun yang terkait dengan
transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali
(lihat amandemen PPS pada bulan April 2014 dalam
Catatan 23d). Dampak atas penyajian kembali laporan
keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
adalah sebagai berikut:
The Company has restated the financial statements as at
31 December 2012 and 2011 to recognise the deferred tax
assets and account relating to restructuring transactions of
entities under common control (refer to amendment of SHA
in April 2014 in the Note 23d). The impact of the
restatement to the financial statements as at 31 December
2012 and 2011 are as follows:
31 Desember/December 2012
Sebelum
disajikan kembali/
As previously
reported
Selisih nilai aset yang
diperoleh dari pemegang
saham
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali
Aset pajak tangguhan – neto
Penyajian
kembali/
Restatement
Setelah
disajikan kembali/
As restated
(123,884)
123,884
--
-9,163
93,384
30,500
(93,384)
39,663
Difference in value of
assets acquired
from shareholder
Difference in value of
restructuring transaction
of entities under
common control
Deferred tax assets – net
31 Desember/December 2011
Sebelum
disajikan kembali/
As previously
reported
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali
Aset pajak tangguhan – neto
31.
Penyajian
kembali/
Restatement
(123,884)
6,935
Setelah
disajikan kembali/
As restated
30,500
30,500
(93,384)
37,435
Difference in value of
restructuring transaction
of entities under
common control
Deferred tax assets – net
Standar Akuntansi Baru yang Belum
Berlaku pada Tahun 2013
31. New Accounting Standards not yet
Effective for 2013
Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku
sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan
Perusahaan:
ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan
Instrumen Ekuitas
The following new Interpretations are effective on 1 January
2014 to the Company's financial statements:
-
ISAK No. 27 : Transfer of Assets from Customers
ISAK No. 28 : Extingushing Financial Liabilities with
Equity Instruments
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah
menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian
yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai
1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar
tersebut tidak di perkenankan.
In addition, in December 2013, the Accounting Standards
Board of the Indonesian Institute of Accountants issued a
number of new and revised accounting standards that will
become effective for the annual period beginning of January
2015. Early adoption of these standards is not permitted.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut:
PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
PSAK 66 “Pengaturan bersama”
PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas
lain”
PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
The new standards are:
PSAK 65 “Consolidated financial statements”
PSAK 66 “Joint arrangements”
PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities”
223
PSAK 68 “Fair value measurement”
PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial
statements”
PT LINK NET Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013,
2012 dan 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT LINK NET Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January 2011 and
For the Years Ended 31 December 2013,
2012 and 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi
dan ventura bersama”
PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements”
PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and
joint ventures”
PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini,
Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak
potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan
revisian tersebut.
As at the authorisation date of this of financial statements,
the Company is still evaluating the potential impact of these
interpretations and new and revised PSAK.
32. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan
32. Reissue of Financial Statements
Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham dan
Penelaahan atas Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas
Jasa Keuangan, Perusahaan telah menerbitkan kembali
Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 dengan
perubahan pada laporan laba rugi komprehensif dan
laporan arus kas dan tambahan pengungkapan pada
Catatan 1, 8, 12, 22, 23, 24, 26 dan 30 atas Laporan
Keuangan terdahulu.
33. Tanggung Jawab Manajemen atas
Laporan Keuangan
In the Initial Public Offering and examination of the
Registration Statement of the Financial Services Authority,
the Company has reissue the Financial Statements for the
years ended 31 December 2013, 2012, 2011 and 1 January
2011, with changes in the statements of comprehensive
income and statements of cash flows and additional
disclosure in Notes 1, 8, 12, 22, 23, 24, 26 and 30 to the
earlier Financial Statements.
33. Management Responsibility on the
Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang telah
disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 16 April 2014.
224
The management of the Company is responsible for the
preparation and presentation of the financial statements that
were authorized for issuance on 16 April 2014.
XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
1. Pemesanan Pembelian Saham
Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) dan Prospektus ini. Pemesanan Pembelian
Saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dapat diperoleh dari Penjamin Pelaksana
Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang namanya tercantum pada Bab XIX
dalam Prospektus ini. FPPS tersedia cukup bagi para pemesan. Bilamana pemesanan menggunakan
FPPS fotocopy maka yang bersangkutan diminta untuk menyalin kembali pada FPPS asli yang dapat
diperoleh di Penjamin Emisi Efek. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham
yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.
Setiap pemesan saham harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang
telah menjadi pemegang rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).
2. Pemesan yang Berhak
Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga/
Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7.
3. Jumlah Pemesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 100 (seratus) saham
dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.
4. Pendaftaran Efek ke dalam Penitipan Kolektif
Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran
Efek Bersifat Ekuitas Di KSEI No. SP-0008/PE/KSEI/0314 yang ditandatangani antara Perseroan
dengan KSEI pada tanggal 25 Maret 2014.
Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham yang ditawarkan berlaku ketentuan
sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum dalam bentuk Surat Kolektif Saham.
Saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan
Kolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas nama
pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 30 Mei 2014.
Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di BEI, pemesan akan
memperoleh konirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir Konirmasi
Penjatahan Saham (“FKPS”) yang sekaligus merupakan tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar
Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan atas saham-saham dalam Penitipan Kolektif.
KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konirmasi tertulis kepada
pemegang rekening sebagai surat konirmasi mengenai kepemilikan saham. Konirmasi tertulis
merupakan surat konirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.
Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI.
Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, saham bonus, hak
memesan efek terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang
melekat pada saham.
Pembayaran dividen, saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada
pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui
rekening efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneicial owner) yang
memiliki/membuka rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
225
g.
h.
i.
j.
Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang
menghendaki sertiikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di
KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan
Efek atau Kustodian yang ditunjuk.
Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI
melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi formulir
penarikan efek.
Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk surat kolektif
saham selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI.
Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaikan transaksi bursa atas saham Perseroan wajib
menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI
untuk mengadministrasikan saham tersebut.
Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif
Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai
prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada para Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan di
tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.
5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham
Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan dapat melakukan pemesanan pembelian saham
selama jam kerja yang ditentukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau para Penjamin Emisi Efek
atau Agen Penjualan, dimana FPPS diperoleh.
Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS asli dan wajib diajukan oleh pemesan yang
bersangkutan dengan melampirkan fotocopy tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran
Dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi
pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan
alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta
melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan
terbukti bahwa pemesan yang sama mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari 1 (satu) FPPS,
baik secara langsung maupun tidak langsung, maka manajer penjatahan hanya dapat mengikutsertakan
1 (satu) FPPS yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan dan Perseroan berhak
untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau
bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan tidak dapat
membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian.
6. Masa Penawaran Umum
Masa Penawaran Umum akan dilakukan selama 2 (dua) hari kerja, pada tanggal 22 – 23 Mei 2014. Jam
penawaran akan dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB pada tanggal 22 Mei
2014, dan pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB pada tanggal 23 Mei 2014.
7. Tanggal Penjatahan
Tanggal penjatahan dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek menetapkan penjatahan saham untuk
setiap pemesanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 28 Mei 2014.
8. Syarat Pembayaran
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata
uang Rupiah dan dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, atau agen penjualan pada waktu
FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek
pada :
226
Bank CIMB Niaga
Cabang Bursa Efek Indonesia, Jakarta
Atas nama: PT Ciptadana Securities IPO PT Link Net Tbk
Nomor Rekening: 4800101480000
Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik
pemesan yang mengajukan (menandatangani) FPPS dan harus sudah “in good funds” pada tanggal 23
Mei 2014. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal tersebut di atas, maka FPPS yang diajukan
dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan.
Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung
jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana
pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan pembelian saham
yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer
account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotocopy Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang
bersangkutan dan menyebutkan No. FPPS-nya.
9. Bukti Tanda Terima
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek dan agen penjualan yang menerima
pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5
(lima) dari FPPS sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian saham.
Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan.
Bukti tanda terima tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembalian
uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian
saham.
10. Penjatahan Saham
Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Ciptadana Securities selaku Manajer Penjatahan
dengan sistem kombinasi yaitu penjatahan terpusat (pooling) dan penjatahan pasti (ixed allotment)
sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 serta peraturan perundangan lain termasuk peraturan di bidang
Pasar Modal yang berlaku.
Adapun sistem porsi penjatahan yang akan dilakukan adalah sistem kombinasi yaitu penjatahan pasti
(ixed allotment) dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 99% (sembilan puluh sembilan persen)
dari jumlah saham yang ditawarkan yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada dana pensiun,
asuransi, reksadana, korporasi dan perorangan. Sisanya sebesar 1% (satu persen) akan dilakukan
penjatahan terpusat (pooling).
A. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)
Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem penjatahan pasti, maka
penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
berikut:
a.
Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan
penjatahan pasti dalam Penawaran Umum. Pihak-pihak yang akan mendapatkan Penjatahan
Pasti pihak yang menurut pertimbangan Manajer Penjatahan adalah merupakan investor dengan
kredibilitas yang baik dan merupakan investor institusi seperti dana pensiun, reksadana, asuransi
dan korporasi lainnya serta investor individu dengan pertimbangan investasi jangka panjang.
b.
Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana Emisi
Efek, para Penjamin Emisi Efek, agen penjualan, atau pihak-pihak terailiasi dengannya dilarang
membeli atau memiliki saham untuk rekening mereka sendiri, dan
227
c.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana Emisi
Efek, para Penjamin Emisi Efek, agen penjualan, atau pihak-pihak terailiasi dengannya dilarang
menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek, sampai dengan efek tersebut dicatatkan di Bursa Efek.
B. Penjatahan Terpusat (Pooling)
Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan, maka Manajer Penjatahan
harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa saham sebagai berikut:
a.
Dalam hal setelah mengecualikan pemesanan efek dari: (i) Direktur, Komisaris, pegawai, atau
pihak yang memiliki 20% atau lebih saham dari suatu perusahaan efek yang bertindak sebagai
penjamin emisi efek atau agen penjualan efek sehubungan dengan penawaran umum, (ii) direktur,
komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan, atau (iii) ailiasi dari pihak sebagaimana
dimaksud dalam butir (i) dan (ii), yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk
kepentingan pihak ketiga, dan terdapat sisa efek yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah
yang dipesan, maka:
i. pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah efek yang dipesan, dan
ii. dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan
masih terdapat sisa efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepada para
pemesan (i) Direktur, Komisaris, pegawai, atau pihak yang memiliki 20% atau lebih saham dari
suatu perusahaan efek yang bertindak sebagai penjamin emisi efek atau agen penjualan efek
sehubungan dengan penawaran umum, (ii) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham
utama Perseroan, atau (iii) ailiasi dari pihak sebagiamana dimaksud dalam butir (i) dan (ii),
yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.
b.
Jika setelah mengecualikan pemesanan saham sebagaimana dimaksud di poin 10.B.a di atas dan
terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi
pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasi dengan ketentuan sebagai berikut :
Dalam hal akan dicatatkan di BEI, maka saham tersebut dialokasikan dengan memenuhi persyaratan
berikut:
1. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di BEI,
jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi,
maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah efek yang
termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang
ditetapkan oleh BEI dimana efek tersebut akan tercatat,
2. apabila terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan
kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam
satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai
kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dan berpedoman pada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-17/PM/2004 Tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh
Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan No.
IX.A.7 paling lambat 30 hari setelah berakhirnya Masa Penawaran Umum.
Penjamin Emisi Efek wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5
(lima) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2.
11. Penundaan Masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum
Berdasarkan hal-hal yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Peraturan No.
IX.A.2, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak
efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan terjadi
suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:
228
a. indeks harga saham gabungan di Bursa turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga)
Hari Bursa berturut-turut,
b. banjir, gempa bumi, gunung meletus, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh
secara signiikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan,
c. peristiwa lain yang berpengaruh secara signiikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang
ditetapkan oleh OJK
12. Pengembalian Uang Pemesanan
Bagi pemesanan pembelian saham yang ditolak seluruhnya atau sebagian, atau dalam hal terjadinya
pembatalan Penawaran Umum ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh
para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan di tempat mana FPPS yang bersangkutan diajukan.
Pengembalian uang tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal
Penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum.
Bila pengembalian uang dilakukan dalam jangka 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau
tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum, maka pengembalian uang tidak akan disertai
pembayaran bunga.
Pengembalian uang tersebut akan disertai bunga yang diperhitungkan dari Hari Kerja ketiga setelah
Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum sebesar 2,00% (dua
persen) di atas tingkat bunga sembilan bulan Sertiikat Bank Indonesia yang berlaku pada saat itu,
yang dihitung secara pro-rata setiap hari keterlambatan, kecuali keterlambatan tersebut disebabkan
oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sampai dengan Hari Kerja keempat setelah
Tanggal Penjatahan atau Hari Kerja keempat setelah tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran
Umum.
Uang yang dikembalikan hanya dapat diambil oleh pemesan yang bersangkutan secara langsung
dengan menunjukkan tanda jati diri asli dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian
Saham pada Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan diajukan
mulai tanggal pengembalian uang pemesanan. Pengembalian uang menggunakan cek atau bilyet giro
akan diberikan sesuai dengan nama pihak yang mengajukan pemesanan.
13. Penyerahan Formulir Konirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Pembelian Saham
Distribusi Formulir Konirmasi Penjatahan Saham (“FKPS”) kepada masing-masing pemesan saham
akan dilakukan melalui para Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan
diajukan akan dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. FKPS
atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan
pembelian saham.
229
XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Saham dapat diperoleh pada kantor Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu perantara pedagang efek yang
terdaftar sebagai anggota Bursa Efek. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK / PENJAMIN EMISI EFEK
PT Ciptadana Securities
Plaza ASIA Ofice Park Unit 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190
Indonesia
Telepon: (62-21) 2557 4800
Faksimili: (62-21) 2557 4900
Website: www.ciptadana.com
Email: [email protected]
230
Download