bab 13 audit siklus penjualan dan penagihan: tes - E

advertisement
AUDIT SIKLUS
PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
TRANSAKSI YANG TERLIBAT
PENJUALAN TUNAI
- PENJUALAN
- DISKON DAN RETUR
- PENERIMAAN KAS
PENJUALAN KREDIT
- PENJUALAN
- DISKON DAN RETUR
- PENCATATAN PIUTANG
- PENERIMAAN KAS
- PENCADANGAN PIUTANG TAK TERTAGIH
- PENGHAPUSAN PIUTANG
TUJUAN AUDIT SIKLUS PENJUALAN
DAN PENERIMAAN KAS
Tujuan audit :
Apakah saldo rekening yang terpengaruh oleh
siklus ini secara wajar disajikan sesuai dengan
prinsip dasar akuntansi?
Rekening di dalam Siklus Penjualan dan Penagihan
Penjualan
Penjualan
tunai
Penjualan
kredit
Kas di Bank
Piutang dagang
Saldo
Penerimaan
awal
tunai
Diskon yang
diberikan
Penjualan Retur penjualan
kredit
dan pengembalian
Saldo
akhir
Penghapusan piutang
tak tertagih
Cadangan piutang tak
tertagih
Penghapusan piutang Saldo
tak tertagih
awal
Perkiraan
beban tak tertagih
Saldo akhir
Retur penjualan
dan potongan
penjualan
Beban piutang
tak tertagih
5 GOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS
PENJUALAN dan PENAGIHAN KAS
1.
Penjualan
2.
Penerimaan kas
3.
Retur penjualan dan potongan
4.
Penghapusan piutang yang tak tertagih
5.
Memperkirakan piutang tak tertagih
Kecuali penjualan tunai, setiap transaksi dan jumlah akhirnya akan
masuk ke salah satu dari rekening piutang atau cadangan piutang
yang tak tertagih (diasumsikan pengendalian internal pada golongan
penjualan kredit dan tunai sama)
Tabel 13-1
Pengelompokkan Transaksi, Rekening, Fungsi Bisnis dan Catatan
Serta Dokumen Yang Terkait untuk Siklus Penjualan dan Penagihan
Pengelompokkan
Transaksi
Penjualan
Uang masuk
Rekening
Fungsi Bisnis
Penjualan
Rekening piutang
Uang di Bank
(debet uang
yang masuk )
Memproses pesanan
pelanggan pemberian
kredit pengiriman barang
tagihan kepada pelanggan
dan membukukan penjualan
Catatan dan dokumen
Pesanan pelanggan
Pesanan penjualan
Dokumen pengiriman
Faktur penjualan
File transaksi penjualan
Jurnal atau daftar penjualan
File rekening piutang dagang
induk
Memeriksa saldo piutang
dagang
Rekening bulanan
Memproses dan membukukan Pemberitahuan kiriman uang
uang masuk
Mencatat sementara uang
masuk
File penerimaan tunai hasil
transaksi
Daftar atau jurnal uang
masuk
Tabel 13-1
( sambungan )
Pengelompokan
Transaksi
Retur penjualan dan
Potongan
Rekening
Fungsi Bisnis
Catatan dan Dokumen
Retur penjualan
Pemprosesan dan pembukuan Nota kredit
dan potongan
retur penjualandan potongan Jurnal retur penjualan
Rekening piutang
dan potongan
Menghapus piutang
Yang tak tertagih
Rekening piutang
Pinjaman yang
tak tertagih
Menghapus piutang yang
tak tertagih
Beban piutang tak
Tertagih
Piutang yang tak
Menetapkan piutang yang
tertagih
tidak ditagih
Cadangan piutang
yang tak tertagih
Formulir otorisasi
rekening yang tak
tertagih
Jurnal buku besar
Jurnal buku besar
FUNGSI BISNIS, CATATAN dan DOKUMEN
TERKAIT
Siklus penjualan dan penagihan  proses pemindahan kepemilikan
barang-barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia
untuk dijual
Terdapat 8 fungsi bisnis siklus penjualan dan penagihan (kolom ketiga
Tabel 13-1). Proses pertama dari empat proses merupakan pencatatan
penjualan, sadangkan golongan transaksi lainnya hanya merupakan
bagian dari satu fungsi bisnis.
1. Memproses Pesanan Pelanggan
Titik awal dari keseluruhan siklus
Penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentu. Adanya penerimaan
pesanan pelanggan sering mengakibatkan terjadinya pesanan penjualan.
Pesanan pelanggan
Permintaan barang dari pelanggan. Pesanan yang diterima lewat telepon, surat,
formulir yang dikirim pelanggan atau jaringan lainnya antara penyalur dan
pelanggan.
Pesanan penjualan
Sebuah dokumen yang berisi uraian tentang barang, kuantitas dan informasi yang
berhubungan dengan barang yang dipesan oleh pelanggan.
Persetujuan kredit
Sebelum barang dikirim, orang yang mengotorisasi rekening penjualan terlebih
dahulu harus menyetujui kredit untuk pelanggan. Adanya persetujuan kredit pada
pesanan penjualan juga sebagai persetujuan untuk pengiriman barang.
2. Pengiriman Barang
Titik awal dari siklus dimana aset perusahaan dikelola.
Perusahaan mengetahui adanya penjualan ketika barang
dikirim.
Dokumen pengiriman :
Berisi tentang deskipsi barang yang dijual, kuantitas
pengiriman, dan data lain yang relevan (lembar asli dikirim
kepada pelanggan, dan salinannya disimpan).
3. Tagihan kepada Pelanggan dan Pembukuan Penjualan
Pelanggan diberitahukan tentang jumlah yang harus dibayar untuk barang yang dibelinya, harus
dibuat dengan benar dan tepat waktu.
Faktur Penjualan : Menentukan jumlah barang yang dijual dan jatuh tempo pembayaran untuk
pelanggan (lembar asli dikirim kepada pelangggan, salinannya disimpan).
File Transaksi Penjualan : Berisi semua transaksi penjualan yang diproses melalui sistem
akuntansi untuk 1 periode. Informasi pada file transaksi penjualan digunakan untuk berbagai
catatan, daftar, atau laporan, tergantung perusahaan.
Jurnal Penjualan atau Daftarnya : Dibuat dalam berbagai periode, tetapi lebih sering untuk 1 bulan.
Kecuali daftar/jurnal yang meliputi total masing-masing nomor rekening dibuat untuk suatu
periode waktu tertentu. Daftar/jurnal juga meliputi retur penjualan dan potongan, atau
daftar/jurnal yang terpisah dari transaksi tsb.
Piutang di Neraca Percobaan : Daftar jumlah piutang masing-masing pelanggan dan waktunya.
Neraca percobaan memperlihatkan umur piutang dan komponen saldo piutang dari setiap
pelanggan sampai pada tanggal laporannya.
Rekening Bulanan : Dokumen yang dikirim melalui pos/elektronik kepada pelanggan yang
menyatakan saldo rekening awal piutang, jumlah dan tanggal setiap penjualan, pembayaran tunai
yang diterima, memo kredit yang dikeluarkan, dan saldo akhir.
4. Pemprosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
Memproses dan mencatat penerimaan (meliputi menerima, menyimpan, dan
mencatat penerimaan tunai). Penerimaan tunai meliputi uang tunai dan cek.
Berita Pengiriman Uang : Digunakan untuk menunjukkan nama pelanggan, nomor
faktur penjualan, dan jumlah faktur ketika pembayaran diterima. Digunakan untuk
mengotorisasi setoran tunai dan untuk meningkatkan pengawasan terhadap
penjagaan aset.
Daftar Penerimaan Tunai Sementara : Daftar yang dipersiapkan ketika uang tunai
diterima oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab untuk mencatat penjualan,
rekening piutang atau uang tunai dan seseorang yang tidak mempunyai akses ke
dalam catatan akuntansi.
File Transaksi Penerimaan Tunai : Berisi semua transaksi penerimaan tunai yang
diproses dengan sistem akuntansi dalam 1 periode (hari, minggu, atau bulan. Dan
berisi informasi yang sama dengan yang ada pada data transaksi penjualan.
Daftar atau Jurnal Penerimaan Tunai : Laporan yang dibuat dari data transaksi
penerimaan tunai yang berisi semua transaksi dalam berbagai periode.
5. Memproses dan Membukukan Penerimaan Tunai
Memo Kredit : Dokumen yang berisi pengurangan jumlah pembayaran dari pelanggan,karena
barangnya dikembalikan atau ditukar.
Jurnal Retur Penjualan dan Potongan Jurnal yang digunakan untuk mencatat retur
penjualan dan potongan. Jurnal ini mempunyai fungsi yang sama dengan jurnal
penjualan.
6. Menghapus Piutang Tak Tertagih
Formulir Otorisasi Rekening Yang Tak Tertagih Dokumen yang digunakan secara
internal yang berisi kewenangan untuk menghapusbukukan piutang yang tak tertagih.
7. Menetapkan Piutang yang Tak Tertagih
Adanya cadangan untuk menentukan piutang yang tak dapat ditagih untuk periode penjualan yang
sekarang merupakan upaya perusahaan jika tidak dapat lagi menagihnya dimasa yang akan datang.
Sebagian besar perusahaan, cadangan hutang yang tidak dapat ditagih merupakan
penyesuain manajemen terhadap cadangan piutang yang tak tertagih pada akhir
periode.
8. Efek E-Commerce terhadap Siklus Penjualan dan
Penagihan
Aktivitas manajemen penjualan dan penagihan pada perusahaan
yang menggunakan pasar elektronik maupun yang masih tradisional
adalah sama
Manajemen akan tetap bertanggung jawab dengan menggunakan
kebijakan akuntansi dan pengawasan internal ketika beraktivitas
dengan menggunakan e-commerce.
Pada beberapa perusahaan sistem penjualan online diintegrasikan
dengan sistem penjualan tradisional, sedang pada perusahaan lain
membuat sistem pembukuan akuntansi dan pengawasan internal
secara terpisah untuk penjualan online.
Auditor harus mampu memahami kunci desain dan operasional
pengawasan internal yang ada pada e-commerce sebagai tambahan
pemahaman terhadap pengawasan internal dalam siklus penjualan
dan penagihan.
METODOLOGI UNTUK MENDESAIN
TRANSAKSI PENJUALAN
TES
KONTROL
DAN
Dengan pengetahuan ini, sekarang kita dapat mempelajari desain
tes kontrol dan tes substantif transaksi untuk lima kelompok
transaksi di dalam siklus. Metodologi untuk memahami
pengawasan internal dan desain kontrol dan tes substantif
transaksi penjualan diperlihatkan pada Gambar 13-2
GAMBAR 13-2
TES
SUBSTANTIF
TUJUAN 13-4
Memahami
pengawasan
internal, mendesain, serta
melaksanakan tes kontrol
dan tes substantif transaksi
penjualan
Metodologi untuk Desain Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi Penjualan
Memahami Pengawasan
Internal penjualan
Menilai rencana
Risiko pengawasan
Mengevaluasi keuntungan
Dan kerugian tes pengawasan
Mendesain tes pengawasan
dan tes substantif transaksi
Penjualan untuk mencapai
Sasaran audit
Prosedur Audit
Ukuran Sampel
Bagian yang dipilih
Waktu
GAMBAR 13-3
Bagan Struktur Personil Organisasi Hillsburg Hardware
Dewan Komisaris
Mega
Surya
Wira
Direktur Utama
Joko
Manager Penjualan
Manajer Stok
Manajer
Keuangan
Susi
Yusuf
Sri
Salesman/
SPG
Akuntansi
Penjualan
Staf
Keuangan
Pembelian
Gudang
Akuntansi
Persediaan
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari pengendalian
internal dalam memahami penilaian resiko pengendalian. Ada 4
langkah penting untuk penilaian tersebut.
1. Auditor memerlukan kerangka acuan untuk menilai resiko
pengendalian (kerangka untuk semua kelompok transaksi yaitu
6 transaksi yang berkaitan dengan audit).
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal dan
kelemahan penting dalam penjualan
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan, auditor
menghubungkan keduanya dengan tujuan audit
4. Terakhir, auditor menilai risiko pengendalian pada masing –
masing tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan
kelemahan dari setiap tujuan. Langkah ini penting karena
mempengaruhi keputusan auditor tentang tes pengendalian dan
tes substantif
GAMBAR 13-4
Bagan Penjualan dan Penerimaan Hillsburg Hardware
BAGIAN PEMESANAN
BAGIAN PENGIRIMAN
Pam Bailley
PENGOLAHAN DATA
Jim Morton
Penerima
Pesanan
pelanggan
Virgil Gillings
Menyiapkan
Daftar kirim
barang
Pesanan
Diprint out
Kunci
transaksi
penjualan
Pesanan
Pelanggan
CO
SO
SO
2
Cek
Data
rekening
piutang
Menyiapkan
daftar
sementara
Daftar sementara
3
Cek
BI
Salinan
kirim
3
Data baru
rekening
piutang
CO
4
SO
SO
3
Daftar kirim
barang
CO
Pencetakan
rekening
Menerima
Cek
4
BI
BI
Data
transaksi
penjualan
Jurnal
Penjualan
2
BI
Menyiapkan
Pesanan
Pelanggan
RESEPSIONOS
2
3
Inv
Inv
2
2
3
Data
transaksi
penerimaan
tunai
Kunci
Transaksi
Penerimaan
Tunai
Invoice
2
Pesanan
Pelanggan
Untuk
Pelanggan
Jurnal
Penjualan
Daftar
sementara
Form setoran
Untuk
Pelanggan
1
1
Pencetakan
rekening
Slip setoran
Daf setoran
2
Cek
Untuk
Pelanggan
KET
1
2
3
Urutan berdasarkan alfabet
Urutan berdasarkan normal
Urutan berdasarkan tanggal
Untuk
Bank
3
Kemampuan Membagi Tugas Kemampuan membagi tugas berguna untuk mencegah berbagai
kesalahan, baik disengaja maunpun tidak disengaja.
Otorisasi yang Tepat Auditor harus memperhatikan otorisasi dari tiga titik kunci : kredit harus benar –
benar disepakati sebelum penjualan berlangsung; barang – barang harus dikirimkan bila telah
diotorisasi dengan tepat; dan harga, termasuk didalamnya, biaya pengiriman, dan diskon harus
diotorisasi.
Kelengkapan Catatan dan Dokumen Dengan sistem ini, hampir tidak ditemui kesalahan untuk
menagih pelanggan jika semua faktur dilaporkan secara periodik
Dokumen Bernomor Urut (Prenumbered) Bertujuan untuk mencegah kesalahan penagihan atau
pencatatan penjualan dan pembuatan salinan penagihan serta pencatatannya.
Laporan Bulanan Agar efektivitasnya maksimum, semua perbedaan saldo di dalam rekening harus
diserahkan pada petugas yang tidak bertanggungjawab terhadap penanganan uang atau pencatatan
penjualan atau rekening piutang.
Prosedur Verifikasi Internal Penggunaan program komputer atau orang khusus untuk memeriksa
pemrosesan dan pencatatan transaksi yang berhubungan dengan sasaran audit.
Tabel 13-2
Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan Yang Berlaku, Tes
Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penerimaan Tunai Hillsburg Hardware
Sasaran
Audit
Transaksi
Kunci
Pengawasan
yang berlaku
Catatan Penjualan
- yang
sesungguhnya
dikirim kepada
pelanggan
( keberadaan )
Kredit disetujui secara
otomatis oleh komputer
dibanding dengan batas
pemberian kredit (C1)
Penjualan didukung
dengan otorisasi
pengiriman dokumen
dan menyetujui
pesanan pelanggan
(C2)
Jumlah total kuantitas
yang dikirim
dibandingkan dengan
jumlah tagihan (C6)
Rekening bulanan
yang dikirim kepada
konsumen (C9)
Pengawasan
Tes
Memeriksa pesanan
pelanggan sebagai
bukti
persetujuan
pelanggan (13e)
Memeriksa faktur
penjualan
yang
mendukung daftar
pengiriman barang
pesanan pelanggan
(13b)
Kelemahan
Terdapat kelemahan
internal dalam
memverifikasi
berbagai
kemungkinan
pencatatan faktur
penjualan yang lebih
dari satu (W1)
Rekening faktur
penjualan berurutan (12)
Memeriksa jumlah
total data sebagai
kontrol awal bagi
pencatat data (8)
Memeriksa kembali
rekening bulanan yang
dikirim (6)
Tes
Substantif
Transaksi
Memeriksa jurnal
penjualan dan
data untuk
transaksi yang
tidak umum dan
jumlahnya besar
(1)
Menelusuri entri
jurnal penjualan
untuk mendukung
dokumen,
termasuk salinan
faktur penjualan,
daftar pengiriman
barang, pesanan
penjualan dan
pesanan
pelanggan (14)
Mencatat setiap
transaksi penjualan
( kelengkapan)
Mencatat penjualan
yang barangnya
telah dikirim dan
memeriksa tagihan
dan mencatatnya
(akurasi)
Dokumen yang
dikirim dicatat dan
dilaporkan secara
mingguan (C5)
Melaporkan
secara berurutan
dokumen yang
dikirim (10)
Jumlah total kuantitas
yang dikirim
dibandingkan dengan
jumlah tagihan (C6)
Memeriksa jumlah
total data sebagai
pengawasan awal
bagi pencatat data (8)
Penjualan didasarkan
pada otorisasi
dokumen pengiriman
dan persetujuan
pesanan pelanggan
(C2)
Memeriksa faktur
penjualan dari
dokumen pengiriman
(13b)
Menelusuri entri
jurnal penjualan
dengan faktur
penjualan
Memeriksa jumlah total
data sebagai pengawasan
awal bagi pencatat data (8)
Meng-input
kembali harga ke
komputer dan
mencocokkannya
dengan faktur
penjualan
Jumlah total kuantitas
pengiriman
dibandingkan dengan
jumlah tagihan (C6)
Memeriksa akurasi dan
otorisasi ketepatan
daftar harga yang
Harga satuan penjualan disetujui (9)
yang diperoleh dari data
daftar harga asli yang
Memeriksa rekening
telah disetujui (C7)
bulanan yang
dikirim (6)
Rekening dikirim
kepada pelanggan
setiap bulan (C9)
Menelusuri
dokumen yang
dikirim dengan
menggunakan
jurnal penjualan
untuk mengetahui
mana yang telah
masuk (11)
Menelusuri detil
faktur penjualan
dengan
menggunakan
dokumen
pengiriman (13c),
Pesanan penjualan
(13d) Pesanan
pelanggan (13e)
Transaksi penjualan Transaksi penjulan
sebaiknya
secara internal
diklasifikasi
diperiksa (C9)
(klasifikasi)
Memeriksa paket
dokumen untuk verifikasi
internal (13b)
Penjualan
tanggalnya dicatat
dengan tepat
(waktu)
Dokumen pengiriman
dicatat sementara dan
dilaporkan mingguan
oleh akuntan (C5)
Melaporkan dokumen
pengiriman secara
berurutan
Catatan penjualan
yang sesungguhnya
dikirim kepada
pelanggan (yang
Berlaku)
Kredit disetujui secara
otomatis oleh komputer
dibanding dengan batas
pemberian kredit (C1)
Memeriksa pesanan
pelanggan sebagai bukti
persetujuan pelanggan
(13e)
Memeriksa faktur
penjualan yang
Penjualan didukung
mendukung daftar
dengan otorisasi
pengiriman barang
pengiriman dokumen
pesanan pelanggan
dan menyetujui pesanan
(13b)
pelanggan (C2)
Rekening faktur
penjualan secara
Jumlah total kuantitas berurutan (12)
yang dikirim
Memeriksa jumlah total
dibandingkan dengan
data sebagai kontrol awal
jumlah tagihan (C6)
bagi pencatat data(8)
Memeriksa salinan
faktur penjualan
agar dapat
diklasifikasikan
dengan benar (13b)
Terdapat
kelemahan untuk
tes pengawasan
pada pencatatan
waktu (W2)
Membandingkan
tanggal pencatatan
penjualan pada
jurnal penjualan
dengan salinan
faktur penjualan
dan surat tagihan
(13b dan 13c)
Terdapat kelemahan
internal dalam
memverifikasi
berbagai
kemungkinan
pencatatan faktur
penjualan yang lebih
dari satu (W1)
Memeriksa jurnal
penjualan dan data
untuk transaksi yang
tidak umum dan
jumlahnya besar (1)
Terdapat
kelemahan untuk
tes pengawasan
pada pencatatan
waktu (W2)
Menelusuri entri
jurnal penjualan
untuk mendukung
dokumen, termasuk
salinan faktur
penjualan, daftar
pengiriman barang,
pesanan penjualan
dan pesanan
pelanggan (14)
Urutan pembukuan untuk faktur penjualan yang dipilih dari jurnal penjualan dan memperhatikan
nomor yang dihilangkan dan nomor ganda atau faktur yang berada di luar urutan adalah tes yang
secara simultan memberikan bukti keberadaan atau kelengkapan.
Tes pengawasan yang sesuai untuk setiap pembagian tugas biasanya hanya terbatas pada diskusi
dan pengamatan auditor dengan personil. Beberapa tes pengawasan pada Tabel 13-2 dilakukan
dengan menggunakan komputer. Pengawasan terakhir adalah kunci pengawasan untuk mencegah
penjualan fiktif.
Di dalam memutuskan tes substantif atas transaksi, beberapa prosedur biasanya digunakan untuk
setiap audit dengan mengabaikan yang lainnya, sementara yang lainnya tergantung pada
terpenuhinya pengawasan dan hasil dari tes pengawasan.
Prosedur audit yang digunakan dipengaruhi oleh internal dan tes pengawasan terhadap sasaran.
Menentukan tes substantif atas transaksi yang tepat pada prosedur penjualan relatif sulit sebeb
jumlahnya cukup banyak tergantung pada keadaan
Pencatatan Terhadap Penjualan Yang Terjadi. Untuk sasaran ini, auditor akan memperhatikan
tiga jenis kemungkinan kesalahan : penjualan yang masuk ke dalam jurnal tetapi tidak dilakukan
pengiriman, penjualan yang dicatat lebih dari sekali, dan pengiriman yang dilakukan untuk
pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Pencatatan Penjualan Dimana Pengirimannya Tidak Dilakukan Auditor dapat menelusuri dari
data yang dimasukkan ke dalam jurnal penjualan untuk meyakinkan bahwa salinan yang
menyangkut pengiriman dan dokumen pendukung lain yang ada.
Penjualan Yang Dicatat Lebih Dari Sekali Penjualan yang dicatat dua kali dapat diketahui
dengan memeriksa ulang daftar urut nomor dari catatan transaksi penjualan yang nomornya dicatat
dua kali.
Pengiriman Untuk Konsumen Palsu Penipuan jenis ini biasanya terjadi ketika orang yang
mencatat penjualan juga diberi hak untuk melakukan pengiriman. Pendekatan efektif lainnya untuk
mendeteksi tiga jenis kesalahan tersebut adalah dengan menelusuri kredit pada berkas induk
rekening piutang ke sumbernya.
Keberadaan Pencatatan Transaksi Penjualan Pada sebagian besar audit, tidak ada tes substantif
transaksi kelengkapan data untuk memeriksa penggelembungan pendapatan dan aset yang lebih
diperhatikan dalam audit transaksi penjualan dibanding pengecilannya.
Arah Tes Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri sumber dokumen
sampai ke jurnal dan menelusuri balik jurnal kembali ke dokumen sumber.
Gambar 13-5
Pesanan
Pelanggan
Arah Tes untuk Penjualan
Dokumen
Pengiriman
Dimulai
dengan
kelengkapan
Salinan
Faktur
Penjualan
Jurnal
Penjualan
Buku
Besar
=
Berkas
Induk
Rekening
Piutang
Dimulai
dengan
keberadaan
Ketika mendesain prosedur audit untuk kelengkapan dan keberadaan, diawali dengan menelusuri
dokumen sangatlah penting. Ini disebut arah tes. Sebagai contoh, jika auditor memperhatikan
keberadaan tetapi menelusuri dari arah yang salah (dari dokumen pengiriman ke jurnal), maka
harus dilakukan audit yang serius untuk kekurangan pada keberadaan. Arah tes diperlihatkan pada
Gambar 13-5
Penjualan dicatat dengan akurat Pencatatan dengan akurat transaksi penjualan yang
menyangkut jumlah pengiriman barang yang dipesan, pembuatan tagihan dengan akurat untuk
jumlah barang yang dikirim, dan mencatat dengan akurat jumlah tagihan di dalam pembukuannya.
Tes substantif dalam tiap audit akan memastikan apakah setiap aspek telah dibuat dengan akurat.
Pencatatan Penjualan Yang Sesuai Dengan Klasifikasinya Pada umumnya tes penjualan untuk
kesesuaian klasifikasi merupakan bagian dari tes akurasi. Auditor menguji dokumen pendukung
untuk menentukan klasifikasi yang tepat dari satu transaksi dan membandingkannya dengan
rekening yang didebet.
Penjualan Dicatat dengan Tanggal Yang Benar Penjualan yang harus ditagih dan yang dicatat
segera setelah pengiriman dilakukan akan mencegah hilangnya transaksi dengan tidak sengaja
dari catatan dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat pada periode yang sesuai
Transaksi Penjualan Harus Dimasukkan di Dalam Berkas Induk dan Direkap Dengan
Benar Mencantumkan dengan tepat semua transaksi penjualan ke dalam berkas induk piutang
sanatlah penting karena keakuratan dalam pencatatannya akan mempengaruhi kemampuan klien
untuk menagih piutang yang belum dilunasi.
Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit (Kolom 1) Walaupun beberapa
pengawasan internal memenuhi lebih dari satu tujuan, namun perlu dipertimbangkan sisi
masing-masing sasaran secara terpisah untuk memudahkan penilaian risiko pengawasan yang
lebih baik.
PENJUALAN DAPAT
DIKEMBALIKAN
(DAN DAPAT
MENGHANTUI
ANDA)
Pada akhir 1993, Bausch & Lomb, Inc.,
diinformasikan bahwa distributornya akan
membeli stok lensa kontak selama 2 tahun.
Lensa itu dibeli sebelum 24 Desember, saat
Bausch & Lomb menutup pembukuannya.
Distributor mengklaim bahwa mereka telah
melakukan persetujuan secara lisan dengan
Bausch & Lomb, mereka tidak akan
membayar sampai lensa itu terjual. Jika
perjanjian ini ada, pengiriman lensa
mestinya
tidak
dinyatakan
sebagai
penjualan.
Sepuluh bulan setelah penjualan bulan
Desember, banyak lensa yang belum
terjual dan Bausch & Lomb baru
menerima 15 % piutang dagang dari
penjualan. Pada Oktober 1994, Bausch &
Lomb menyetujui untuk menarik kembali
tiga perempat stoknya yang dikirim pada
bulan Desember tahun lalu, menghasilkan
beban tak terduga pada pendapatan
triwulan.
Sumber: Diadaptasikan dari Mark
Maremont “Number Game at Bausch &
Lomb?” Business Week (Desember 1994)
hlm. 108-110
Kunci Pengawasan Internal (Kolom 2) Jika pengawasan penting untuk memenuhi salah satu
sasaran tidak memadai, maka kemungkinan kesalahan yang berkaitan dengan sasaran ditingkatkan
dengan mengabaikan pengawasan untuk sasaran lain
Tes Pengawasan (Kolom 3) Untuk setiap pengawasan internal pada kolom 2, auditor mendesain
sebuah tes pengawasan untuk memverifikasi efektivitasnya.
Kelemahan (Kolom 4) Kelemahan yang diidentifikasi oleh auditor mengindikasikan tidak adanya
pengawasan yang efektif. Auditor ada yang merespon kelemahan di dalam pengendalian internal
dengan memperluas tes subtantif transaksi untuk menentukan apakah kelemahan hasil dari
kesalahan yang signifikan.
Tes Substantif Transaksi (Kolom 5) Tujuan tes ini akan menentukan apakah ada kesalahan
keuangan di dalam transaksi penjualan. Tes subtantif transaksi tidak secara langsung berhubungan
dengan kunci pengawasan atau kolom tes pengawasan, tetapi luasnya tes subtantif transaksi
tergantung pada keberadaan pengawasan dan hasil tes pengawasan.
Untuk merubah format isian desain program menjadi format kinerja audit program yang dapat
diterapkan, prosedur harus dikombinasikan. Kombinasi tersebut akan dilakukan sebagai berikut :
 Hapus prosedur yang ganda
 Pastikan bahwa setiap dokumen akan diuji, semua prosedur akan diterapkan pada dokumen dan
akan selesai pada waktu itu juga
 Memungkinkan auditor untuk melakukan urutan prosedur yang lebih efektif.
RETUR PENJUALAN DAN PENUKARAN
BARANG
Untuk retur penjualan dan pengurangan harga, penekanan
umum biasanya pada tes keberadaan pencatatan
transaksi untuk membuka beralihnya uang tunai yang
ditarik dari rekening piutang yang disembunyikan melalui
retur penjualan dan pengurangan harga yang fiktif.
Walaupun penekanan untuk audit pada retur penjualan
dan pengurangan harga sering dilakukan dengan tes
keberadaan pencatatan transaksi.
Retur penjualan dan pengurangan harga yang tidak dicatat
bisa bersifat material dan dapat digunakan oleh
manajemen perusahaan untuk menekan pendapatan
bersih.
METODOLOGI UNTUK MENDESAIN TES PENGENDALIAN
DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERIMAAN UANG
TUNAI
Tes pengendalian tergantung identifikasi auditor terhadap
pengendalian dan tingkat pengurangan risiko pengendalian yang
mereka percayai.
Bagian penting yang menjadi tanggungjawab auditor dalam
melakukan audit penerimaan uang tunai adalah 
mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal (penipuan).
Jenis penyalahgunaan uang yang paling sulit dideteksi adalah 
terjadi sebelum uang dicatat dalam jurnal penerimaan uang tunai
atau dalam daftar lainnya, terutama jika tanda terima dan
penerimaan uang tunai dicatat serempak.
Yang dilakukan adalah  melacak berita pengiriman yang diberi
nomor, daftar penerimaan tunai sementara, catatan jurnal
penerimaan uang tunai dan ke bagian catatan rekening piutang
sebagai tes substantif pencatatan penerimaan uang tunai.
GAMBAR 13-6
Matrik Risiko Pengawasan Penerimaan Uang Tunai pada Perusahaan Hillsburg Hardware
PENERIMAAN UANG TUNAI YANG MENJADI SASARAN AUDIT
PENGAWASAN INTERNAL
Akuntan merekonsiliasi rekening
bank secara independen
Pencatatan
penerimaan tunai
sebagai simpanan
yang diterima
perusahaan
(keberadaan)
Penerimaan
tunai dicatat
pada jurnal
penerimaan
tunai kas
(kelengkapan)
C
Cek disahkan secara ketat (C3)
C
C
Rekening dikirim kepada pelanggan
setiap bulan (C5)
Transaksi
penerimaan
tunai diklasifikasi
secara tepat
(klasifikasi)
Penerimaan
tunai dicatat
sesuai dengan
tanggalnya
(waktu)
C
C
C
C
Transaksi penerimaan uang tunai
diverifikasi secara internal (C6)
C
C
Prosedur mengharuskan pencatatan
kas setiap hari (C7)
C
Komputer secara otomatis
memasukkan transaksi pada catatan
tambahan rekening piutang dan pada
buku besar (C8)
Berkas induk piutang disesuaikan
dengan buku besar yang dilaporkan
setiap bulan (C9)
C
C
Daftar sementara penerimaan uang
tunai tidak digunakan untuk
memverifikasi penerimaan tunai
Penilaian terhadap risiko
pengawasan
C = Pengawasan ; W = Lemah
Penerimaan tunai
benar-benar masuk
ke dalam data
rekening piutang dan
rekapitulasi dengan
tepat (pembukuan
dan rekapitulasi)
C
C
Daftar penerimaan uang disiapkan (C2)
Jumlah total setiap penerimaan tunai
dibandingkan dengan hasil rekapitulasi
rekening di komputer (C4)
Penerimaan
tunai di setor
dalam jumlah
yang sama
(akurasi)
W
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
TABEL 13-3
Transaksi yang berkaitan Dengan Sasaran Audit, Petunjuk Pengawasan yang Berlaku, Tes
Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penjualan Hillsburg Hardware
Sasaran Hasil
Audit Transaksi
Petunjuk pengawasan
yang berlaku
Pencatatan
penerimaan uang
tunai sebagai dana
yang benar-benar
diterima perusahaan
(keberadaan
Akuntan merekonsiliasi
rekening bank (C1)
Jumlah total
penerimaan uang tunai
dibandingkan dengan
rekapitulasi laporan
komputer (C4)
Pengawasan Tes
Kelemahan
Tes Substantif Transaksi
Memeriksa jurnal
penerimaan tunai dan data
transaksi yang tidak biasa
dan jumlahnya besar (1)
Meneliti apakah
akuntan merekonsiliasi
rekening bank (3)
Memeriksa jumlah
total data sebagai
kontrol awal bagi
pencatat data (8)
Menelusuri entri
penerimaan tunai dari
entri jurnal penerimaan
uang tunai hingga ke
rekening bank (19)
Menyiapkan bukti
penerimaan uang tunai (18)
Penerimaan uang
tunai dicatat pada
jurnal penerimaan
tunai
(kelengkapan)
Daftar sementara
penerimaan uang tunai
disiapkan (C2)
Meneliti daftar
sementara penerimaan
uang tunai (4)
Cek disahkan secara
ketat (C3)
Meneliti keabsahan
yang dibuat oleh
bagian pembukuan (5)
Jumlah total
penerimaan uang tunai
dibandingkan dengan
rekapitulasi rekening di
komputer (C4)
Rekening koran dikirim
kepada pelanggan
setiap bulan (C5)
Memeriksa jumlah total
data sebagai kontrol
awal bagi pencatat data
(8)
Memeriksa apakah
raekening bulanan
telah dikirim (6)
Daftar sementara
kas tidak
digunakan untuk
membuktikan
penerimaan uang
tunai (W1)
Peroleh daftar sementara
penerimaan tunai dan
menelusuri jumlahnya
pada jurnal penerimaan
tunai, ke rekening bank
(15)
Membandingkan rekening
sementara dengan salinan
formulir setoran (16)
Akuntan merekonsiliasi
Rekening Bank (C1)
Jumlah total
penerimaan tunai
dibandingkan dengan
rekapitulasi rekening
komputer (C4)
Rekening yang dikirim
kepada pelanggan
setiap bulan (C5)
Meneliti apakah
akuntan merekonsiliasi
rekening bank (3)
Memeriksa jumlah
total data sebagai
kontrol awal bagi
pencatat data (8)
Transaksi
penerimaan tunai
diklasifikasi secara
tepat (klasifikasi)
Transaksi
penerimaan tunai
diverifikasi secara
internal (C6)
Memastikan buktibukti verifikasi internal
(15)
Memastikan daftar
sementara klasifikasi
rekening yang tepat (17)
Penerimaan tunai
dicatat sesuai
dengan tanggalnya
(waktu)
Prosedur membutuhkan
pencatatan kas yang
dibukukan setiap hari
(C7)
Meneliti kas yang
tidak tercatat pada
waktu yang tepat (4)
Penerimaan tunai
benar-benar masuk
ke dalam berkas
induk piutang dan
direkapitulasi
dengan tepat
(pembukuan dan
rekapitulasi)
Rekening dikirim kepada
pelanggan setiap bulan
(C5)
Secara otomatis
komputer membukukan
transaksi pada berkas
induk piutang dan buku
besar (C8)
Berkas induk piutang
disesuaikan dengan
buku besar yang
dibukukan setiap bulan
(C9)
Meneliti apakah
rekening untuk
pelanggan dikirim
setiap bulan (6)
Membandingkan tanggal
rekening setoran per
bank tanggal dalam
jurnal penerimaan tunai
dan sementara
penerimaan tunai (16)
Menelusuri entri
tertentu dari jurnal
penerimaan hingga
berkas induk piutang
dan memeriksa tanggal
dan jumlahnya (20)
Penerimaan tunai
disetor dalam jumlah
yang sama diterima
(akurasi)
Memeriksa apakah
rekening bulanan telah
dikirim (6)
Menguji bukti-bukti
berkas induk piutang
disesuaikan dengan
buku besar
Menguji bukti-bukti
berkas induk piutang
disesuaikan dengan
buku besar (7)
Membuat rekening
piutang tunai dan
menelusuri jumlahnya
hingga jurnal penerimaan
tunai, pemeriksaan nama
dan tanggalnya (15)
Menyiapkan bukti
penerimaan uang tunai (18)
Menelusuri kredit tertentu
dari data rekening piutang
sampai ke jurnal
penerimaan tunai dan
memeriksa tanggal dan
jumlahnya (21)
Download