Modul Public Speaking [TM1]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
PUBLIC
SPEAKING
Modul ini membahas tentang
seni berbicara di depan umum
(public speaking) dan
kompetensi seorang public
speaker.
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Hubungan
Masyarakat
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
MK42025
Ety Sujanti, M.Ikom.
Abstract
Kompetensi
Public Speaking merupakah suatu
ketrampilan berkomunikasi yang harus
dimiliki oleh setiap orang, khususnya
yang bekarya pada profesi PR
Diharapkan dengan adanya modul ini
mahasiswa memahami dan bisa
menerapkan ketrampilan public
speaking dalam menjalankan
profesinya.
Ruang Lingkup Public Speaking
Semua orang dapat berbicara, tetapi tidak semua orang dapat berbicara dengan
lancar dan menarik di depan umum. Apalagi kalau Anda berbicara dan menjadi pusat
perhatian dalam suatu acara resmi maupun tidak resmi. Anda harus menyajikan isi dari
suatu materi yang akan disajikan atau disampaikan dalam pidato. Cara mengungkapkannya
memerlukan teknik-teknik tersendiri dan hal tersebut dapat dipelajari. Oleh karena itu,
pelajaran ini lebih banyak memusatkan perhatian “bagaimana” Anda berbicara atau
menyampaikan gagasannya, bukan pada “apa” yang Anda katakan.
1. Sejarah Public Speaking
Sebelum ada istilah Public Speaking, maka lahirlah istilah Retorika, sebelum masehiSM di Yunani, yang artinya “keakhlian berbicara atau berpidato” Dalam perkembangan
retorika mengenal tiga bentuk yaitu:
a. Demi penemuan kebenaran (Socrates, disebut Bapak Retorika)
b. Demi kekuasaan ataupun kemenangan saja (sesuai dengan filsafat Sophisme)
c. Sebagai alat persuasi yang banyak menggunakan penemuan-penemuan terakhir
bidang ilmu Jiwa dan karenanya mulai menggunakan nama “Scientific rhetoric”
Retorika bertitik tolak pada pemikiran, bahwa manusia dapat menggunakan
perasaan atau pendapat yang umumnya benar. Dilihat dari sejarah, manusia mempunyai
hasrat dan kebutuhan untuk menyampaikan segala perasaan, pengalaman dan pendapatpendapatnya kepada sebanyak mungkin orang disamping menceritakan kepada orang
tertentu. Dalam penyebaran agama pada abad ke 5, ke Mesir, Babylonia dan Persia, yang
dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai bakat retorika, karena tanpa bakat berbicara
pada waktu itu, maka pesan yang akan disampaikan belum tentu dapat diterima dan
dimengerti. Sekarang peranan media massa yang membantu penyampaian pesan kepada
pendengar, penonton dan pembaca. Kita kenal aliran Sophisme, yang berpendapat,
manusia ialah “mahluk yang berpengetahuan dan kemauan” dan masing-masing manusia
mempunyai penilaian sendiri mengenai baik buruknya sesuatu, mempunyai nilai-nilai etika
sendiri, maka kebenaran suatu pendapat hanya dapat dicapai dengan memenangkan
pendapatnya. Hal ini bisa tercapai kalau memiliki keahlian berbicara. Jadi aliran ini
mengemukakan kebenaran suatu pendapat hanya dapat dibuktikan bila mencapai
‘14
2
Public Speaking
Ety Sujanti, M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kemenangan dalam pembicaraan penganut aliran retorika Sokrates (469-399) dan Georgias,
retorika digunakan demi kebenaran, melalui dialog dengan teknik ini kebenaran akan timbul
dengan sendirinya.
Plato sebagai seorang pendidik, mengatakan retorika penting sebagai:
 Metode pendidikan
 Alat untuk mencapai kedudukan dalam pemerintahan
 Alat mempengaruhi rakyat
Aristoteles (384-322) mengajarkan dalam retorika orang harus mengatakan dengan:
 Jelas
 Singkat dan
 Meyakinkan.
Pada
waktu
itu,
bagaimana
meyakinkan
pengadilan,
sehubungan
dengan
pengembalian tanah, milik rakyat yang diambil oleh para Tirani yang berkuasa ketika itu.
Kalau tidak mampu untuk menyatakan secara jelas dan lancar, anda termasuk orang gagal
mempertahankan milik anda, karena dahulu belum ada “pengacara” yang membantu,
mempertahankan milik anda didepan pengadilan. Para ahli menganggap retorika kalau
dilihat dari tinjauan komunikasi maka disebut “speech of communication” atau “public
speaking” Para ahli menganjurkan pentingnya mempelajari “public speaking”, apalagi anda
berada yang bergerak dibidang usaha, serta kehidupan sosial lainnya, bahkan kemampuan
anda yang mempelajari dan mengetahui public speaking dapat bertindak pada waktu
tertentu untuk memutuskan sesuatu dengan segera dan dapat diterima. Setiap kesempatan
secara bertahap bahkan seumur hidup dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan
berbicara didepan khalayak Istilah public speaking berawal dari para ahli retorika, yang
mengartikan sama ialah seni (keahlian) berbicara atau berpidato yang sudah berkembang
sejak abad sebelum Masehi.
Mengapa kita berpikir negatif menggunakan kata “retorika”? Seperti yang
diungkapkan Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya “Retorika Modern” (cetakan keenam,
tahun 2000), bahwa kemajuan Negara barat bukan bertumpu pada pengetahuan
matematika, fisika atau kimia. Kalau mendalam lagi keingintahuan kita tentang mengapa
mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam ilmu-ilmu alam, bukan saja mengenai apa
yang mereka pikirkan, tetapi bagaimana kemampuan mereka menyajikannya dengan
ucapan yang jelas sehingga hasil presentasinya dapat dipahami khalayak. Berabad-abad
lalu mereka berpijak pada budaya yang mementingkan pendidikan bahasa, yang berakar
pada filsafat yunani dan yang bertumpu pada retorika. Kemudian, ada anggapan negatif
menggunakan
kata
retorika,
kita
sedang
berhadapan
dengan
seni
propaganda,
menggunakan kata-kata yang indah dan bagus yang disangsikan kebenarannya. Pengertian
‘14
3
Public Speaking
Ety Sujanti, M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebenarnya “retorika” yakni pemekaran bakat-bakat tertinggi manusia, yakni rasio dan cita
rasa lewat bahasa sebagai kemampuan berkomunikasi dalam media pikiran. Dalam retorika,
para pemimpin dapat menaklukkan hati dan jiwa, atau kemampuan mengotak atik otak,
sehingga keputusannya dapt diterima oleh karyawan atau audiens. Pada abad ke-20,
retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmuilmu perilaku seperti psikologi dan sosiologi. Istolah retorika mulai digeser speech
communication, atau oral communication atau lebih dikenal dengan public speaking.
2. Definisi Public Speaking
Secara sederhana, public speaking dapat didefinisikan sebagai proses berbicara
kepada sekelompok orang dengan tujuan untuk memberi informasi, mempengaruhi
(mempersuasi) dan/atau menghibur audiens. Banyak orang menyebut public speaking
sebagai “presentasi”. Seperti layaknya semua bentuk komunikasi, berbicara di depan publik
memiliki beberapa elemen dasar yang paralel dengan model komunikasi yang dikemukakan
oleh Laswell yakni komunikator (pembicara), pesan (isi presentasi), komunikan (pendengar/
audiens), medium, dan efek (dampak presentasi pada audiens). Tujuan berbicara di depan
publik bermacam-macam, mulai dari mentransmisikan informasi, memotivasi orang, atau
hanya sekedar bercerita. Apapun tujuannya, seorang pembicara yang baik dapat
mempengaruhi baik pemikiran maupun perasaan audiensnya. Dewasa ini, public speaking
sangat diperlukan dalam berbagai konteks, antara lain dalam kepemimpinan, sebagai
motivator, dalam konteks keagamaan, pendidikan, bisnis, customer service, sampai
komunikasi massa seperti berbicara di televisi atau untuk pendengar radio.
3. Perkembangan Public Speaking
Retorika adalah seni sekaligus ilmu yang mempelajari penggunaan bahasa dengan
tujuan menghasilkan efek persuasif. Selain logika dan tata bahasa, retorika adalah ilmu
wacana yang tertua yang dimulai sejak zaman Yunani kuno. Hingga saat ini, retorika adalah
bagian sentral dalam pendidikan di dunia Barat. Kemampuan dan keahlian untuk berbicara
di depan audiens publik dan untuk mempersuasi audiens untuk melakukan sesuatu melalui
seni berbicara adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pelatihan seorang intelektual
(Johnstone, 1995). Retorika sebagai cabang ilmu berkaitan erat dengan penggunaan
simbol-simbol dalam interaksi antar manusia.
‘14
4
Public Speaking
Ety Sujanti, M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam sistematisasi retorika Aristoteles, aspek terpenting dalam teori dan dasar
pemikiran retorika adalah tiga jenis pendekatan untuk mempersuasi audiens, yakni logos,
pathos dan ethos. Logos adalah strategi untuk meyakinkan audiens dengan menggunakan
wacana yang mengedepankan pengetahuan dan rasionalitas (reasoned discourse),
sementara pathos adalah pendekatan yang mengutamakan emosi atau menyentuh
perasaan audiens dan ethos adalah pendekatan moral—menggunakan nilai-nilai yang
berkaitan dengan keyakinan audiens. Di abad ke-20, retorika berkembang menjadi sebuah
cabang ilmu pengetahuan dengan berkembangnya pengajaran tentang komunikasi publik
dan retorika di sekolah-sekolah menengah dan universitas-universitas pertama di Eropa dan
kemudian meluas hingga kawasan-kawasan lain di dunia. Harvard, sebagai universitas
pertama di Amerika Serikat, misalnya, telah lama memiliki kurikulum mata kuliah dasar
sebagai Retorika sebagai salah satu mata kuliahnya (Borchers, 2006). Dengan
berkembangnya ilmu komunikasi, pembelajaran retorika lebih meluas lagi. Saat ini, retorika
dipelajari dalam ruang lingkup yang luas dalam bidang pemasaran, politik, komunikasi,
bahkan bahasa (linguistik). Propaganda menjadi fenomena retorika yang sangat menarik.
Ketika orang berlomba-lomba mendesain kata-kata untuk mempengaruhi orang lain, itu
membuktikan bahwa seni merangkai pesan sangat berpengaruh dalam berkomunikasi.
Tokoh-tokoh retorika mutakhir:
1. James A. Winans dalam bukunya “public speaking”( 1917) menggunakan
spikologi dari Williams James dan E.B Tichener. Sesuai teori James bahwa tindakan
ditentukan
perhatian,
menumbuhkan
Winans
perhatian.
mendefinisikan
Pentingnya
persuasi
membangkitkan
sebagai
emosi
melalui
“proses
motif-
motif psikologi seperti kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban
agama. Winans adalah pendiri Speech Communication Association of America
(1950).
2. Charles Henry Woolbert yang juga pendiri Speech Communication Association
of America. Psikologi yang memengaruhinya adalah behaviorisme dari John
B.Watson. Woolbert memandang Speech Communication sebagai ilmu tingkah laku.
Pidato merupakan ungkapan kepribadian. Logika adalah dasar utama persuasi.
Dalam menyusun persiapan pidato harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1)
Teliti tujuannya, (2) Ketahui khalayak dan situasinya, (3) Tentukan proposisi yang
cocok dengan khalayak dan situasi tersebut, (4) Pilih kalimat-kalimat yang
dipertalikan secara
logis. Bukunya, The Fundamental of Speech.
3 . William Noorwood Brigance. Berbeda dengan Woolbert yang menitikberatkan
logika, Brigance menekankan faktor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi.
Persuasi meliputi empat unsur: 1) Rebut perhatian pendengar, 2) Usahakan
‘14
5
Public Speaking
Ety Sujanti, M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pendengar untuk mempercayai kemampuan dan karakter anda, 3) Dasarkanlah
pemikiran pada keinginan, dan 4) Kembangkan setiap gagasan sesuai dengan sikap
pendengar.
4. Alan H.Monroe dalam bukunya, Principles and Types of Speech. Pertengahan
tahun 20-an Monroe bersama stafnya meneliti proses motivasi. Jasa, Monroe, cara
organisasi pesan. Menurut Monroe pesan harus disusun berdasarkan proses berpikir
manusia yang disebutnya motivated sequence.
4. Public Speaking sebagai Tool Komunikasi
Mengapa public speaking dianggap sebagai sarana komunikasi? Dalam sarana
komunikasi atau sebuah wadah bergulirnya percakapan yang memerlukan umpan balik.
Siapa saja yang terlihat atau berada dalam wadah itu? Dalam dunia komunikasi terdiri dari
komunikator, pesan dan komunikan. Semua ini akan berfungsi melalui channel atau saluran
yang disebut media. Nah, dimana keberadaan “Public Speaking”. Kehadirannya dalam
kegiatan komunikasi yang berperan adalah komunikator atau public-speaker. Dalam
pelajaran ini, pengetahuan yang akan menjadikan seseorang atau komunikator sebagai
pembawa pesan, mempunyai kemampuan untuk menyajikan sebuah gagasan kepada
audiens. Dengan demikian, komunikator mengungkapkan ide dan dengan kemauan yang
tepat, cepat dan taktis.
Menurut Herbert V. Prochnow mengembangkan kemampuan secara bertahap
belajar seumur hidup, tahun demi tahun dan makin lama makin berbobot. Hal ini dapat
bersamaan bagaimana memiliki kepercayaan pada diri sendiri. Kegiatan lain yang dapat
mendukung kemampuan public speaking, apabila aktif melakukan berbagai kegiatan seperti
dalam dunia usaha dan kehidupan sosial lainnya. Dalam dunia usaha ada peluang selalu
menghadapi saat-saat terjadinya tuntunan knsumen terhadap hasil produksi, bahkan kerja
lembaga atau organisasi selalu mendapatkan sorotan masyarakat. Di sinilah peranan
seorang petugas PR untuk menjelaskan apakah melalui selebaran atau news release atau
pertemuan-pertemuan dengan wartawan media. Sebagai komunikator melalui media
mengungkapkan pikiran, ide dan pendapat pada seluruh pendengar. Pada kesempatan
memberikan
saran,
mengeririk,
memberikan
suara
mewakili
organisasinya
serta
memberikan keputusan, maka teknik “public speaking” sama pentingnya dengan
kemampuan berdialog dengan individu-individu secara efektif.
Tapi ada yang beranggapan mempelajari public speaking membuang-buang waktu
saja. Karena setiap hari kegiatan kita dilengkapi dengan berbicara. Mungkin pengertian
salah itu bersumber pada perkiraan bahwa Anda diharapkan melakukan pidato-pidato resmi
‘14
6
Public Speaking
Ety Sujanti, M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
atau karena membayangkan pidato para tokoh politik yang terkenal. Orang-orang
dilingkungan pergaulan dan usaha Anda banyak mengemukakan ide yang biasa Anda
lakukan juga, dalam rapat, konperensi ataupun percakapan setiap hari Ucapan-ucapan
mereka yang benar, bukanlah gambaran “public speaking”, tetapi merupakan suatu
pengecualian, dari seni berbicara. Banyak orang berpidato, mengesankan di hati. Memang
kualitas orang berbeda berbicara dengan baik dan efektif. Pasti Anda pernah berbicara
dengan baik dan efektif dalam pembicaraan pribadi, surat ataupun memorandum. Tak ada
alasan mengapa Anda tidak dapat melakukan di depan umum. Masalahnya penguasaan
teknik yang masih harus Anda pelajari dan kuasai. Kalau berbicara dengan kaku dan
memalukan, maka kesempatan untuk mencapai apa yang diharapkan dalam usaha, seni
dan pergaulan akan berkurang. Tidak ada bedanya percakapan dengan beberapa orang
dengan percakapan di depan umum. Hanya suaralah yang diperkeras dan diperjelas. Dalam
percakapan antara teman, kita menjawab pertanyaan mereka, bertanya sesuatu atau
menanggapi pendapat mereka. Di depan umum, kiat menggantikkan dengan penampilan
sikap kita secara umum, raut wajah kita, anggukan atau gelengan kepala, sebagai tanda
perhatian kita pada tanggapan para pendengar. Public Speaking merupakan percakapan
biasa yang diperluas daya cakupannya.
Menurut Asosiasi Sekolah Tinggi dan Universitas Amerika, ada satu set inti
keterampilan yang diperlukan " keduanya untuk keterlibatan demokrasi global dan untuk
penemuan pertumbuhan ekonomi yang dinamis” ( Rhodes , 2010 , hal. 10 ) . Dalam kategori
" keterampilan Intelektual dan praktis " berbicara di depan umum terdaftar sebagai salah
satu keterampilan inti ini . Hal ini tidak terlalu mengherankan mengingat bahwa keterampilan
komunikasi sangat penting untuk pengembangan intelektual, lintasan karir, dan keterlibatan
masyarakat. Berbicara di depan umum secara universal berlaku untuk semua jenis jurusan
dan pekerjaan dan dipandang oleh pengusaha AS sebagai keterampilan kerja penting bagi
pencari kerja ( Rockler - Gladen , 2009; Departemen Tenaga Kerja AS, 2000 ).
Mengembangkan keterampilan berbicara akan bermanfaat bagi kehidupan pribadi,
profesional, dan masyarakat Anda .
Pribadi
Orang tidak hanya memberikan presentasi di tempat kerja dan di kelas. Pada saat
kita dipanggil untuk memberikan pidato dalam kehidupan pribadi kita. Mungkin untuk acara
khusus, seperti bersulang di pesta pernikahan. Kita mungkin akan diminta untuk
memberikan pidato di pemakaman untuk seorang teman atau orang yang dicintai. Sebagai
bagian dari pekerjaan sukarela, seseorang mungkin harus memperkenalkan pembicara
tamu di sebuah acara atau sekarang atau menerima penghargaan karena layanan.
Mengembangkan keterampilan untuk memberikan jenis pidato dapat membantu kita untuk
‘14
7
Public Speaking
Ety Sujanti, M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memenuhi peran penting dalam keluarga dan masyarakat kita. Keuntungan besar lain
berbicara di depan umum adalah bahwa hal itu membangun kepercayaan diri. Tidaklah
mengherankan bahwa berbicara di depan umum adalah menakutkan, tapi dengan terlibat
dalam aktivitas tersebut anda akan membangun kepercayaan diri melalui pengalaman.
Profesional
Penyiar TV, guru, pengacara, dan penghibur harus mampu berbicara dengan baik,
tetapi sebagian besar profesi lain membutuhkan atau setidaknya bisa mendapatkan
keuntungan dari keahliannya berbicara di depan umum. Hal ini diyakini 70 % dari pekerjaan
saat ini melibatkan beberapa bentuk public speaking (Aras, 2012). Dengan pergeseran
ekonomi baru-baru dari manufaktur ke layanan karir, kemampuan untuk berkomunikasi
dengan orang lain telah menjadi penting. Para CEO menyarankan bahwa pemimpin besar
harus mampu mengkomunikasikan gagasan secara efektif, mereka harus mampu
membujuk, membangun dukungan, bernegosiasi dan berbicara secara efektif di depan
umum ( Farrell, 2011). Tapi bahkan sebelum anda memulai karir, anda harus mendapatkan
pekerjaan. Keterampilan berbicara yang efektif membuat anda lebih menarik bagi
pengusaha , meningkatkan kesempatan anda mendapatkan pekerjaan dan kemudian maju
dalam karir anda .
Publik
Belajar tentang berbicara di depan umum akan memungkinkan anda untuk
berpartisipasi dalam demokrasi pada tingkat yang paling dasar. Berbicara di depan umum
adalah penting dalam menciptakan dan mempertahankan sebuah masyarakat, yang meliputi
informasi, peserta aktif. Bahkan jika anda tidak berencana untuk bekerjar, belajar tentang
berbicara di depan umum membantu anda untuk mendengarkan dengan lebih cermat dan
kritis mengevaluasi pidato lain. Mendengarkan dan berpikir kritis memungkinkan Anda untuk
memahami dilema umum, membentuk opini tentang mereka, dan berpartisipasi dalam
menyelesaikannya. Kemajuan abad lalu yang melibatkan gerakan-gerakan, hak-hak
perempuan dan perlindungan lingkungan adalah hasil dari orang-orang yang memajukan
ide-ide baru dan berbicara kepada orang lain untuk membujuk mereka untuk mengadopsi
perubahan .
Mengacu pada pendapat De Vito (1994), ada beberapa keuntungan yang dapat
diraih seseorang karena mempelajari Public Speaking. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dapat meningkatkan keahlian dalam bidang akademik dan karir. Termasuk di
dalamnya membantu:
a. menerangkan konsep-konsep yang kompleks dengan jelas
‘14
8
Public Speaking
Ety Sujanti, M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Menenliti berbagai persoalanyang luas
c. Mendukung argumen dengan semua persuasi yang berarti
d. Memahami motivasi manusia dan mampu menggunakan pandangannya
dengan persuasi
e. Menghadirkan diri kepada orang lain dengan penuh kepercayaan dan
keyakinan diri
2. Memperbaiki kemampuan komunikasi secara umum. Public Speaking akan
mengembangkan dan memperbaiki kemampuan komunikasi seseorang secara
umum, seperti:
a. Mengembangkan gaya komunikasi yang lebih efektif
b. Meningkatkan konsep diri dan harga diri
c. Menyesuaikan pesan untuk pendengar yang spesifik
d. Menemukan dan menanggapi umpan balik
e. Mengembangkan daya tarik logika dan emosional
f. Mengembangkan dan mengkomunikasikan kecerdasan seseorang
g. Meningkatkan kemampuan untuk menyampaikan kritik yang membangun
h. Memperbaiki ketrampilan mendengarkan
i. Mengorganisasikan penyampaian pesan dengan jelas dan meyakinkan
3. Meningkatkan kemampuan berbicara di depan public. Pembicara bukan
dilahirkan, mereka diciptakan. Seseorang dapat menjadi seorang pembicara
melalui instruksi, membuka dengan pembicaraan yang berbeda dan
pengalaman yang dipelajari sendiri sehingga menjadi lebih mampu, percaya
diri dan menjadi pembicara yang efektif, serta memiliki kemampuan dalam
mengkritik.
‘14
9
Public Speaking
Ety Sujanti, M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. De Vito, Joseph A. (1994), The Public Speaking Guide. New York: Harper College.
2. Helena Olli, Public speaking , PT Indeks, Jakarta, 2007
3. Susanto, Astrid (1975), Pendapat Umum, Bandung, Binacipta
4. Rakhmat, Jalaluddin (2000, cetakan ke 6) Retorika Modern,Pendekatan Praktis. Bandung,
Remaja Rosdakarya.
5. Prochnow, Herbert V (1987), Penuntun menuju sukses dam berpidato, Bandung, CV
Pionir
6. www.publicspeakingproject.org
‘14
10
Public Speaking
Ety Sujanti, M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download