MODUL BIOLOGI XI SISTEM REPRODUKSI Dra. Christina Indarti MODUL BIOLOGI XI Page 1 SISTEM REPRODUKSI STANDAR KOMPETENSI Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. KOMPETENSI DASAR Men-jelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pem-bentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, dan pemberian ASI, serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia. TUJUAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem reproduksi laki-laki dan wanita. Menjelaskan proses pembentukan sperma dan sel telur. Mengurutkan tahapan spermatogenesis dan oogenesis. Membuat charta/model spermatogenesisi dan oogenesis. Menguraikan proses ovulasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menjelaskan proses menstruasi. Mendeskripsikan alat kontrasepsi pada pria dan wanita Mengidentifikasi proses fertilisasi, gestasi dan persalinan Menjelaskan alasan pentingnya ASI bagi bayi. Menjelaskan penyebab terjadinya kelainan/penyakit yang terkait sistem reproduksi. MODUL BIOLOGI XI Page 2 PETA KONSEP Setiap makhluk hidup selalu bereproduksi, mengapa ? Salah satu ciri terpenting mahluk hidup adalah kemampuan untuk berkembang biak atau bereproduksi. Spesies mahluk hidup mampu bertahan hidup dengan membentuk individu baru sebelum mati. Dimana yang kita ketahui, setiap dari triliunan sel yang terdapat pada tubuh kamu, berasal dari satu sel dari proses pembuahan. Yakni proses penggabungan dua sel yaitu sel sperma dan sel telur yang terjadi pada organ reproduksi. Organ reproduksi antara pria dan wanita tentunya berbeda. Melalui modul ini, akan dijelaskan sistem dalam kehidupan manusia yaitu mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia Alat-alat Reproduksi pada Manusia A. ALAT REPRODUKSI PRIA 1. Alat reproduksi dalam Alat reproduksi pria atau alat kelamin pria mempunyai dua fungsi reproduksi yakni untuk produksi sel kelamin dan pelepasan sel sperma ke saluran kelamin wanita. Alat kelamin pria dibedakan menjadi alat kelamin luar dan kelamin dalam. Alat kelamin dalam terdiri dari testis, tubulus seminiverus, vas deferens, vesika seminalis, duktus ejakulatoris, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretra. a. Testis Testis berbentuk bulat telur dan jumlahnya sepasang. Pada testis terdapat : a. Tubulus seminiferus merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan (spematozoa) b. Sel sertoli : penyedia makan bagi sperma c. Sel Leydig : penghasil hormon kelamin( testosteron). MODUL BIOLOGI XI Page 3 Gambar : alat reproduksi pria dari samping Gambar : alat reproduksi pria dari depan b. Saluran reproduksi pria meliputi a) Epididimis: pematangan sperma (spermiasi) dan tempat penyimpanan sperma sementara (3 minggu) b) Vas deferens: saluran penghubung epididimis dengan uretra pada penis dan merupakan tempat mengangkut sperma ke vesikula seminalis. Dibagian ujung vas deferens terdapat saluran ejakulasi c) Saluran ejakulasi : saluran pendek penghubung kantung semen dengan uretra d) Uretra berfungsi : - saluran kelamin yang berasal dari kantung semen( vesikula seminalis) - saluran untuk membuang urin dari kantung urin c. Kelenjar Reproduksi Saluran reproduksi pria dilengkapi oleh tiga kelenjar tambahan yang dapat mengeluarkan sekret yakni kelenjar prostat, vesikula seminalis dan kelenjar bulboretra. a) Vesikula seminalis menghasilkan sekret berwarna jernih, kental mengandung asam amino dan fruktosa untuk memberi makan sperma. b) Kelenjar prostat: letak dibagian bawah kantung kemih, penghasil cairan pelicin dan mengandung kolesterol,garam dan fosfolipid untuk kelangsungan hidup sperma. c) Kelenjar cowperi (bulbouretralis): Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu bersifat alkali. Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif MODUL BIOLOGI XI Page 4 2. Alat reproduksi Luar a. Penis , merupakan alat kelamin luar yang berfungsi sebagai alat kopulasi (persetubuhan), terdiri dari 3 rongga : dua rongga terletak dibagian atas berupa jaringan spons korpus karvenosa dan satu rongga terletak dibagian bawah berupa jaringan spons korpus spongiosum. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yaitu rongga yang banyak pembuluh darah dan ujung saraf perasa. Bila ada rangsangan maka rongga tersebut terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang ( ereksi) b. Skrotum yang berfungsi membungkus testis, jumlah 2 buah . Antara skrotum kanan dan kiri dibatasi jaringan ikat dan otot polos yang disebut otot dartos , otot ini yang dapat menggerakkan skrotum. Didalam skrotum juga terdapat otot kremaster yang berfungsi pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil, karena dalam spermatogenesis membutuhkan suhu 20C lebih rendah dari suhu tubuh. 3. Hormon- hormon pada pria a. Testosteron : disekresikan oleh sel-sel Leydig, fungsi : perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada laki-laki dan spermatogenesis ( perkembangan spermatosit primer menjadi spermatosit sekunder ) b. LH ( Luteinezing Hormon ): menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresikan testosteron c. FSH (Foliicle Stimulating Hormon ) ; berfungsi dalam spermatogenesis yaitu dalam peerkembangan spermatid menjadi sperma (spermiasi) d. Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli secara tidak langsung berperan dalam spermiasi 4. Spermatogenesis Adalah proses pembentukan sperma, terjadi pada testis MODUL BIOLOGI XI Page 5 B. ALAT REPRODUKSI WANITA Gambar : Alat reproduksi wanita 1. Organ Reproduksi Dalam pada Wanita a. Indung telur (ovarium) : berjumlah sepasang berada di rongga badan daerah pinggang, bentuk oval . Umumnya ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari, dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron b. Saluran telur (Oviduct /Tuba falopii ), adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus), berjumlah sepasang. Sel telur yang dilepaskan dari ovarium diterima oleh ujung tuba falopii yang berbentuk corong (disebut infundibulum) tepatnya pada bagian fimbriae. Dari tuba falopii, sel telur kemudian menuju rahim. Pembuahan sel telur sering terjadi di tuba falopii ini c. Uterus (rahim) Uterus atau rahim adalah tempat perkembangan zigot . Bentuk seperti buah pir , bagian bawah mengecil yang disebut leher rahim (servix uteri) Pada dinding rahim terdapat lapisan endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dan lendir. d. Vagina Vagina merupakan saluran akhir dari alat kelamin dalam. Vagina juga menjadi alat kopulasi pada perempuan, jalan lahir bayi waktu melahirkan, dan saluran tempat keluarnya menstruasi. Bagian terluar vagina merupakan selaput berlendir, Lendir akan disekresikan oleh kelenjar Bartholin. 2. Organ Reproduksi luar Pada Wanita Organ reproduksi luar berupa vulva . Vulva terdiri dari : a. Mons pubis (Mons veneris) : bagian atas dari vulava, banyak mengandung jaringan lemak b. Labium Mayora dan labium minora : berfungsi untuk melindungi vagina c. Klitoris : merupakan organ erektil , banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf perasa. d. Pada vulva bermuara dua saluran yaitu : saluran uretra dan sluran kelamin . Pada daerah ujung vagina terdapat selaput dara (himen) merupakan selaput mukosa yang banyak pembuluh darah. MODUL BIOLOGI XI Page 6 3. Oogenesis Adalah proses pembentukan ovum di ovarium 4. Hormon-hormon pada Wanita Hormon pada wanita berperan dalam oogenesis dan siklus menstruasi Siklus Menstruasi Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi a. Fase menstruasi Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 - 150 mili liter b. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi Hormon pembebas gonadotropin (GnRH) yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH memacu perkembangan folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir MODUL BIOLOGI XI Page 7 ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma. c. Fase Ovulasi Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi. d. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon, sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya Siklus menstruasi C. Proses Fertilisasi dan Proses Perkembangan Zigot Bila terjadi fertilisasi yaitu oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Selaput pembungkus oosit sekunder terdiri dari : korona radiata, zona pelusida yang berupa glikoprotein Sperma dapat menembus oosit sekunder karena pada bagian akrosom sperma mengeluarkan enzim MODUL BIOLOGI XI Page 8 1. hialuronidase adalah senyawa yang bisa melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata 2. akrosin : protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida 3. antifertilizin : untuk melekatkan sperma pada oosit sekunder Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan senyawa fertilizin yang tersusun dari glikoprotein yang berfungsi : - Mengaktifkan sperma agar bergerak cepat - Menarik sperma secara kemotaksis positif - Mengumpulkan sperma disekeliling oosit sekunder Adanya penetrasi sperma merangsang penyelesaian meiosis II sehingga dihasilkan ovum Setelah terjadi fertilisasi akan terbentuk zigot yang akan berkembang menjadi embrio, selanjutnya menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni). Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois. 1) Periode Preimplantasi Selama 2–4 hari pertama pasca pembuahan, zigot berkembang dari 1 sel menjadi kelompok 16 sel (morula). Morula kemudian tumbuh dan berdiferensiasi menjadi 100 sel. Selama periode ini, zigot berjalan di sepanjang oviduk, setelah itu masuk ke uterus dan tertanam dalam endometrium uterus. Morula kemudian membentuk bola berongga yang disebut blastosit. Blastosit mempunyai lapisan luar yang disebut tropoblas. Tropoblas ini berkembang membentuk sakus vitelinus (kantung telur), korion, dan amnion. - Sakus vitelinus : tempat pembentukan pembuluh darah dan sel-sel darah pada embrio - Korion mengalami perkembangan lebih lanjut membentuk vili. Vili ini tumbuh menjadi plasenta. Pada perkembangan lebih lanjut, antara fetus dan plasenta dihubungkan oleh tali pusar. Plasenta berfungsi sebagai jalan pertukaran gas, makanan, dan zat sisa antara ibu dan janin. Selain itu, plasenta juga berfungsi melindungi janin dari penyakit dengan membentuk imunitas secara pasif, melindungi janin dari organisme patogen, dan dapat menghasilkan hormonHCG (Human Corionic Gonadotropin) - Amnion : merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Membran amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan MODUL BIOLOGI XI Page 9 2) Periode Embrionik Tahap perkembangan ini didominasi oleh pembentukan kepala. Ciri wajah makin terlihat jelas. Telinga, mata, hidung, dan leher sudah terbentuk secara normal. Pada tahap ini juga terbentuk lengan yang diawali dengan pembentukan jari-jari. Daerah kepala dan jantung akan mengalami pembesaran. Hati juga tumbuh dengan cepat hingga mendominasi organorgan perut. Ekor akan memendek dan paha akan mengalami perkembangan. Embrio pada akhir periode ini disebut fetus. 3) Periode Fetus Pada periode ini terjadi perkembangan tubuh dengan pesat, sehingga proporsi kepala akan berkurang sebesar setengah dari seluruh panjang tubuh. - Bulanke 1: pembentukan membran kehamilan - Bulan ke 2 : bayi sudah akan mulai berkembang dan wajahnya mulai terbentuk. Bakal telinga sudah mulai tampak sebagai lipatan pada bagian kanan dan kiri kepalanya. Seiring dengan hal tersebut, mulai tampak pula calon lengan, kaki, dan jari-jemarinya. Selain itu, sistem syaraf pusat atau otak, syaraf tulang belakang serta saluran pencernaan - Bulan 3 : Jenis kelamin fetus sudah terlihat secara eksternal - Bulan4: wajah sudah menunjukkan seperti wajah manusia normal - Pada bulan5, kulit yang keriput akan tertutup oleh rambut. Selama bulan ini, pergerakan fetus akan terasa oleh si ibu. - Bulan 6: bayi sudah dapat membuka dan menutup kelopak matanya, dan sudah dapat mendengarkan suara-suara dari luar perut - Bulan ke 7: Glandula sebasea terbentuk aktif tepat sebelum bayi dilahirkan (bulan ke-7 dan 8 Lemak muncul pertama kali ketika jaringan lemak berdiferensiasi dan berproliferasi sejak minggu ke-14. - Pada dua bulan terakhir kehidupan fetus, lemak terdeposit mengisi keriput pada kulit dan mengisi berat badan bayi pada saat kelahiran. d. Proses Persalinan (Partus) Proses persalinan dalam ilmu kedokteran dibagi dalam 4 tahap. Pada tahap I, mulai terjadi pembukaan jalan lahir dari 1 cm sampai lengkap (10 cm). Dalam proses persalinan normal, tahap pertama ini memerlukan waktu sekitar 20 jam untuk anak pertama. Memasuki tahap II, yaitu setelah pembukaan jalan lahir lengkap sampai bayi lahir. Biasanya, tahapan ini memerlukan waktu sekitar dua jam. Selanjutnya tahap III, mulai saat bayi lahir sampai keluar ari-ari. Pada tahap ini, otot rahim berkontraksi, serviks membesar, dan bayi didorong ke luar. Persalinan yang normal umumnya kepala bayi keluar terlebih dahulu dan diikuti bagian tubuh lainnya. Pada saat berkontraksi, amnion pecah, dan cairan amnion keluar bersama bayi untuk melicinkan jalan keluar. Secara normal, tahapan ini hanya memerlukan waktu setengah jam. Tahap IV, yaitu dua jam pasca kelahiran. Beberapa saat setelah bayi lahir dilakukan pemotongan tali pusar. Pada tali pusar tidak terdapat jaringan saraf sehingga tidak terasa sakit sewaktu dipotong. Keluarnya plasenta terjadi kira-kira tiga puluh menit setelah bayi keluar karena dinding rahim berkontraksi lagi. Proses persalinan tidak dapat terlepas dari pengaturan hormon. Adapun jenis hormon yang berperan pada proses persalinan sebagai berikut. MODUL BIOLOGI XI Page 10 1) Hormon relaksin, dihasilkan oleh plasenta dan korpus luteum fungsi mempengaruhi fleksibilitas simfisis pubis, dan melonggarkan tulang pinggul 2) Hormon estrogen, berperan mengatasi pengaruh hormon progesteron yang menghambat kontraksi dinding rahim. 3) Hormon prostaglandin, dihasilkan semua sel dalam jumlah sedikit untuk mengatasi pengaruh progesteron. 4) Hormon oksitosin, mempengaruhi kontraksi dinding uterus. 5) Prostaglandin berfungsi meningkatkan intensitas kontraksi uterus Setelah dilahirkan bayi memerlukan perawatan secara cermat, di antaranya dengan memberi ASI. Air susu ibu merupakan makanan dan minuman terbaik untuk bayi terutama sejak lahir hingga bayi berusia enam bulan. Air susu ibu yang diberikan pertama kali berwarna kekuningan. Air ini dinamakan kolostrum. Kandungan protein kolostrum tiga kali lipat dari air susu ibu biasa. Kolostrum juga mengandung antibodi yang sangat tinggi sehingga mampu melawan berbagai bibit penyakit seperti pilek dan radang paru-paru. Oleh karena itu, kolostrum dapat digunakan sebagai imunisasi pertama bagi bayi. GLOSARI Kata penting Vesikula seminalis Spermiasi Spermatogenesis Oogenesis Gonade Gamet Folikel de Graff Simfisis pubis Poliferasi Partus Oviduct Arti Kantung sperma Pematangan sperma Pembentukan sperma Proses pembentukan ovum (sel telur) Kelnejar kelamin Sel kelamin Folikel matang Tautan tulang kemaluan Pembentukan kembali Proses kelahiran Saluran ovum LATIHAN SOAL 1. Sel kelamin jantan (spermatozoa) diproduksi di dalam . . . . a. penis d. epididimis b. testis e. vas deferens c. skrotum 2. Proses pembentukan gamet terjadi melalui pembelahan . . . . a. segregasi d. meiosis b. mitosis e. mitosis meiosis c. amitosis MODUL BIOLOGI XI Page 11 3. Pematangan sel-sel spermatozoa terjadi di dalam . . . . a. tubulus seminiferus d. duktus defferens b. duktus afferens e. uretra c. duktus epididimis 4. Sel yang berfungsi memberi makanan spermatozoa yaitu . . . . a. sel induk sperma d. spermatogonium b. sel Sertoli e. spermatozoid c. sel Leydig 5. Enzim yang dihasilkan pada bagian kepala sel sperma yang berperan menembus lapisan yang melindungi sel telur disebut . . . . a. hialuronidase d. katalase b. enterokinase e. nukleotidase c. endonuklease 6. Setelah masa pubertas, seorang anak lakilaki akan mengalami perubahan suara dan rambut tumbuh di berbagai bagian tubuhnya. Keadaan ini terjadi karena pengaruh hormon a. insulin d. adrenalin b. estrogen e. progesteron c. testosteron 7. Pada spermatogenesis, sel yang pertama kali bersifat haploid yaitu . . . . a. spermatogonium d. spermatid b. spermatosit primer e. spermatozoa c. spermatosit sekunder 8. Sel kelamin wanita diperoleh dari hasil pembelahan reproduksi di dalam . . . . a. ovum d. uterus b. testis e. tuba fallopii c. ovarium 9. Anak perempuan jika masa pubertasnya telah dilalui tetapi sifat-sifat kelamin sekundernya tidak tampak, kemungkinan kekurangan . . . . a. progesteron dan estrogen d. estrogen dan gastrin b. estrogen dan testosteron e. progresteron dan gastrin c. progresteron dan testosteron 10. Pernyataan-pernyataan berikut ini mengenai sistem reproduksi wanita. 1) Estrogen dan progesteron sangat penting agar ovulasi terjadi. 2) Estrogen cenderung menghambat produksi FSH oleh kelenjar pituitari anterior. 3) Fertilisasi ovum oleh spermatozoa biasanya terjadi di uterus. 4) ”LH” sangat besar perannya dalam produksi progesteron. 5) Jumlah estrogen dan progesteron selalu berfluktuasi di dalam darah. Pernyataan yang benar tentang reproduksi wanita yaitu . . . . MODUL BIOLOGI XI Page 12 a. 1), 2), dan 5) b. 1), 3), dan 5) c. 2), 3), dan 4) d. 2), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5) 11. Pematangan sel telur dalam folikel dipengaruhi oleh hormon . . . . a. LH d. progesteron b. FSH e. oksitosin c. estrogen 12. Pada waktu kehamilan yang berfungsi melindungi embrio dari kekeringan dan goncangan disebut . . . . a. alantois d. plasenta b. amnion e. tali pusar c. karion 13. Bagian yang merupakan tempat penyaluran zat makanan, O2, sampah, dan CO2 antara ibu dan janin di rahim dinamakan . . . . a. amnion d. kuning telur b. korion e. tali pusar c. plasenta 14. Hormon yang mempengaruhi kontraksi uterus saat kelahiran yaitu . . . . a. relaksin d. progesteron b. prostaglandin e. relaktin c. oksitosin 15. Prinsip kontrasepsi vasektomi pada laki-laki dan tubektomi pada wanita yaitu . . . . a. menghambat atau menghentikan terjadinya ovulasi secara hormonal b. menghambat bertemunya sperma dengan sel telur secara mekanik c. mencegah pertemuan sperma dan sel telur dengan mematikan secara kimiawi d. menghentikan disalurkannya sperma dan ovum dengan pengikatan atau pemotongan e. mengatur hubungan suami istri 16. Salah satu upaya untuk mengurangi persebaran sifilis melalui cara . . . . a. menggunakan kontrasepsi metode pil b. tidak berganti-ganti pasangan dalam hal berhubungan seksual c. tidak sembarangan menggunakan perlengkapan mandi milik orang lain d. tidak makan dan minum dengan menggunakan gelas atau piring orang lain e. tidak berciuman dengan orang yang terinfeksi sifilis 17. Alat kontrasepsi yang membantu mengatur hormon ovulasi yaitu . . . . a. spermisid d. tubektomi b. vasektomi e. kondom c. pil KB MODUL BIOLOGI XI Page 13 18. Perlakuan seperti gambar di samping dapat berakibat . . . . a. hormon seksual tidak lagi diproduksi b. pengeluaran urine jadi terhambat c. sperma tidak lagi diproduksi d. kemandulan pada laki-laki e. menurunkan kemampuan ejakulasi 19. Sistem kerja kontrasepsi metode pil bertujuan untuk . . . . a. menghentikan kerja oviduk b. menghalangi implantasi zigot di uterus c. menghalangi terjadinya fertilisasi d. menghentikan produksi ovum di ovarium e. menghentikan siklus menstruasi pada wanita 20. Penularan AIDS dapat melalui hal-hal berikut, kecuali . . . . a. hubungan seksual dengan penderita AIDS b. nyamuk setelah menggigit penderita AIDS c. ASI dari seorang ibu yang menderita AIDS d. jarum suntik yang telah digunakan oleh penderita AIDS e. transfusi darah dari seorang penderita AIDS B. Jawablah soal-soal berikut ! 1. Jelaskan fungsi dari beberapa organ seperti berikut. a. ovarium b. oviduk c. plasenta 2. Apa saja keunggulan ASI dibandingkan dengan susu instan? 3. Apakah yang dimaksud dengan fertilisasi in vitro? 4. Mengapa janin yang terdapat di dalam kandungan tahan terhadap goncangan yang berasal dari luar? 5. Mengapa saat ejakulasi, urine tidak ikut keluar bersama semen? DAFTRA PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. Campbell ,Neil A,et al, Biologi Jilid 3,Erlangga Jakarta Aryulina Dyah, et al.2007 Biologi 2, Esis Jakarta Yusa, Advanced Leraning Biology 2B, Grafindo, Bandung www.slide share.net http://sekolah01.blogspot.com MODUL BIOLOGI XI Page 14 MODUL BIOLOGI XI Page 15