YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 MODUL BIOLOGI KELAS XI-IPA Disusun oleh : Lucia Sri Istanti, S.Si BAB X. SISTEM REPRODUKSI Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelianan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia Tujuan Setelah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. : mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat : Menjelaskan sistem reproduksi pria dan wanita Menjelaskan proses gametogenesis pada manusia Menjelaskan siklus menstruasi dan hormon yang mempengaruhinya Menjelaskan proses gestasi Menjelaskan manfaat pemberian Asi Mengidentifikasi kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi Manusia Menghargai diri sendiri dan orang lain Menggunakan bahasa yang baik dan benar Mengerjakan tugas dan ulangan dengan jujur. 1 Peta Konsep Sistem Reproduksi Manusia Gangguan /penyakit Pria Wanita mencakup Hormon- Organ reproduksi Testis Saluran pengeluaran Kelenjar assesories Penis skrotum mencakup Hormon- Fertilisasi, hormon kehamilan hormon pada dan pada pria wanita persalinan merupakan Organ reproduksi Spermatogenesis testosteron LH FSH Estrogen Hormon pertumbuhan oviduk uterus vagina vulva oogenesis merupakan Estrogen Progesteron FSH LH Prolaktin Proses pembentukan ovum Proses Manfaat ASI pembentukan sperma PENGERTIAN REPRODUKSI PADA MANUSIA Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untukmenghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengancara generatif atau seksual. STRUKTUR SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA REPRODUKSI PRIA ALAT REPRODUKSI PRIA Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. 2 1). Organ Reproduksi Dalam Terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. a). Testis (gonad jantan) jumlah sepasang terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan.berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum) Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Bagian dalam testis tersusun atas salutan yang berkelok-kelok yang disebut Tubulus seminiferus Di dalam tubulus terdapat 3 macam sel (1). Sel Leydig sebagai penghasil hormon testosterone (2). Sel Sertoli yang menghasilkan makanan bagi sperma (3).Spermatogonium/ sel induk sperma sebagai calon sperma Gambar 10.1. Alat Reproduksi pria b). Epididimis Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens. c). Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) Merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis). d). Saluran ejakulasi Merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra. 3 e). Uretra Merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. f). Kelenjar Asesoris Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. (1). Vesikula seminalis kantung semen (kantung mani) Merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. (2). Kelenjar prostat Melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. (3). Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) Merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). 2). Organ Reproduksi Luar Terdiri dari penis dan skrotum. a). Penis Terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi). b). Skrotum ( kantung pelir ) 4 Merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga terdapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. Hormon Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon: yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormon), estrogen dan hormon pertumbuhan 1. Testoteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. 2. LH (Luteinizing Hormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron 3. FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. 4. Estrogen Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. 5 5. Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Spermatogenesis Spermatogonium Berkembang menjadi sel spermatosit primer. Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar Gambar 10.2 Spermatogenesis menghentikan sekresi FSH dan LH. Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa. Gambar 10.3. Sel Sperma REPRODUKSI WANITA Alat reproduksi pada wanita terdiri atas organ kelamin luar dan dalam 1. Alat Reproduksi Luar 6 a. Vulva Celah paling luar dari alat kelamin wanita, dibatasi sepasang bibir (kiri dan kanan) b. Labium Bibir yg membatasi vulva, terdiri dari labium mayor dan minor. c. Vagina dan Uretra Tempat bermuara dua saluran : urine (uretra) dan saluran kelamin (vagina) 2. Alat Reproduksi Dalam a. Ovarium ( indung telur ) Jumlahnya sepasang kiri dan kanan. Bentuknya seperti telur, terdapat didalam rongga badan didaerah pinggang . Dalam ovarium terdapat kelenjar penghasil hormon estrogen dan progesteron dan sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur (folikel ) b. Saluran Kelamin Terdiri atas: 1. Tuba falofii (saluran telur) Jumlahnya sepasang kanan dan kiri. Bagian pangkal berbentuk corong yg disebut infundibulum tuba. Gambar 10.4 organ reproduksi wanita Pada infundibulum tuba terdapat jumbai-jumbai yang sangat penting untuk menangkap sel-sel telur yg dilepaskan oleh sel folikel ovarium. Sel telur yg ditangkap jumbai-jumbai akan masuk dalam tuba falopii. Pada daerah 1/3 bagian dari tuba ini umumnya sel telur dibuahi oleh sel sperma. Hasil pembuahan berupa zigot. Zigot kemudian bergerak menuju ker rahim / uterus. Gerakan ini terjadi akibat silia atau bulu getar pada sel-sel dinding tuba falopii serta gerak peristaltik otot-otot dinding tuba falopii 2. Rahim (uterus) Pertemuan dua tuba falopii membentuk rongga tempat pertumbuhan embrio yang disebut rahim atau kandung peranakan. Rahim manusia mempunyai ruang seperti buah pir. Bagian bawah rahim mengecil yang disebut leher rahim 7 Rahim tipe ini disebut tipe simpleks. Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan jaringan. Lapisan jaringan terdiri atas beberapa lapisan otot polos dan lapisan yg membatasi rongga rahim yang disebut endometrium. Lapisan endometrium tersusun atas sel-sel epithel. Lapisan endometrium sering disebut lapisan dinding rahim. Lapisan endometrium banyak menghasilkan lendir dan banyak pembuluh darah. Perubahan ketebalan dinding rahim dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu: Menjelang ovulasi, karena pengaruh hormon estrogen Setelah ovulasi, makin menebal karena pengaruh hormon progresteron Pada waktu menstruasi, dinding rahim tipis kembali. Setelah menstruasi dinding rahim dibentuk kembali. Ini disebut siklus menstruasi 3. Vagina ( liang peranakan ) Merupakan saluran akhir dari saluran kelamin dalam wanita, terdapat didalam vulva. Merupakan alat kopulasi bagi wanita. Dinding vagina banyak lipatan-lipatan serta mempunyai selaput lendir yang banyak mengandung kelenjar Hormon Wanita Hormon wanita ini terutama dibentuk di ovarium. Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya kadarnya yang berbeda. Hormon seksual wanita antara lain progesteron dan estrogen. 1. Estrogen Diproduksi oleh Ovarium ( Folicle de Graf ). Diaktifkan oleh FSH dari Hipofise. Junmlahnya banyak ketika Pra Ovulasi ( sebelum terjadi ovulasi) Jumlahnya menurun setelah ovulasi dan kedudukannya digantikan oleh Progesteron. Berpengaruh besar pada sekresisi LH dan penyetopan FSH Fungsi : Untuk membentuk dinding endometrium pada uterus Merangsng keluanya LH dari hipofise Menghentikan sekresi FSH dari Hipofise Mempengaruhi perkembangan kelamin sekunder wanita Estrogen merupakan bentukan dari androstenidion ( hormon seksual pria yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit untuk wanita . 8 2. Progesteron Diaktifkan oleh Hormon LH dari hipofise, jumlahnya akan banyak dijumpai di darah ketika sudah terjadi Ovulasi. Akan terus berkurang menjelang menstruasi. Berperan penting dalam indikator menstruasi, Jumlahnya semakin sedikit maka menyebabkan terkelupasnya dinding endometrium Hormon ini akan bertambah banyak ketika terjadi fertilisasi sperma dan ovum ketika membentuk zygot dan dilanjutkan implantasi. Diproduksi oleh Korpus Luteum / badan kuning di Ovarium setelah terjadi ovulasi , dan juga diproduksi di Placenta setelah terjadi fertilisasi. Oogenesis Sel telur ( ovum) berasal dari oogonia (oogonium) atau sel induk telur. Oogonia bersifat diploid yaitu mempunyai 23 pasang kromosom. Oogonium akan tumbuh menjadi oosit primer, Oosit primer membelah meiosis menjadi 2 sel anak yang tidak sama ukurannya, yang besar (normal) disebut oosit sekunder sedangkan yg kecil (kekurangan plasma sel) disebut polosit primer (badan kutub primer). Pembelahan dari oosit primer menjadi oosit sekunder dan polosit primer disebut meiosis I. Selanjutnya oosit sekunder Gambar 10.5 Folikel dalam ovarium membelah meiosis II, menghasilkan ootid dan polosit sekunder II, sedangkan polosit primer menjadi dua polosit sekunder. Jadi satu oogonium menghasilkan sebuah ootid yg akan tumbuh menjadi ovum dan tiga buah polosit sekunder. Hormon yg memacu proses pertumbuhan ovum adalah FSH yg dihasilkan oleh hipofisis. FSH memacu aktivitas folikel ovarium agar sel telur masak dan memproduksi hormon estrogen, terbentuknya estrogen akan menghambat produksi FSH oleh hipofisis. Terhentinya produksi FSH menyebabkan hipofisis memproduksi LH yang akan merangsang ovum keluar dari folikel. Proses pelepasan sel telur yg telah matang dari folikel disebut ovulasi. 9 Dalam ovulasi hanya ada satu Sel telur yg dilepaskan, Folikel kosong yang ditinggalkan ovum akan dipacu oleh LH menjadi korpus luteun (badan berwarna kuning). Korpus luteum akan menghasilkan estrogen dan progresteron. Progresteron akan menghambat produksi LH oleh hipofisis yang memungkinkan tertahannya korpus luteum. Progresteron yang dihasilkan korpus luteum akan mempengaruhi perubahan pada dinding rahim. Gambar 10.6 Oogenesis Menstruasi Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi ratarata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10ml hingga 80ml per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35ml per harinya. 10 Gambar 10.7 Siklus menstruasi 11 Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi Selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning ( Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio.Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, Pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali. Fertilisasi, Kehamilan dan Persalinan Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii. Fertilisasi terjadi disini karena ovum dalam kondisi mature , selanjutnya hasil pembuahan itu terbentuklah zygot. Zygot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam stadium morula ini sel terus membelah dan terjadi penekanan pada bagian penyusun Gambar 10.8 Fertilisasi selnya terbentuklah rongga , yang kemudian rongga itu disebut blastosoel. Blastocoel yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit yang merupakan penanda tahap stadium blastula . 12 Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta). Sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini terus bergerak menuju uterus untuk Gambar 10. 8 Implantasi mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus). sehingga proses pembelahan sel penyusun embryo bisa dipenuhi. Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus. Hormon progesteron menjadi aktif dan semakin Gambar 10.9 implantasi embrio banyak di sekresi sehingga merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio. Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan Gambar 10.10 Perkembangan janin tujuan memperluas daerah dalam uterus penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi. 13 Gambar 10.11 perkembangan embrio Gambar 10.12 perkembangan embrio 14 Proses tahapan setelah implantasi adalah : 1. Pembuatan Lapisan Lembaga Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio. Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi. 2. Membran (Lapisan Embrio) Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu : a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac) b. Amnion c. Alantois d. Korion a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac) Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar. Yolk Sac terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan. Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama kehidupannya didalam rahim. Yolk Sac pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna. b. Amnion Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan. 15 c. Alantois Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluhpembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tali pusat. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan Gambar 10.13 lapisan pada embrio dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta. Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO2 dari pembuluh darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta. Gambar 10.14 pembuluh darah yang menghubungkan ibu dengan janin 16 d. Korion Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta. Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus. 3. Plasenta atau Ari-Ari Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin,meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin. Catatan : Makin tua kandungan, jumlah estrogen di dalam darah makin banyak, progesteron makin sedikit. Hal ini berhubungan dengan sifat estrogen yang merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron mencegah kontraksi uterus. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis juga berperan dalam merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan. Progesteron dan estrogen juga merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipofisislah yang merangsang produksi air susu Persalinan Otot rahim berkontraksi, serviks membesar, dan bayi didorong ke luar. Pada saat tertekan, amnion pecah, cairan amnion keluar bersama bayi untuk melicinkan jalan keluar. Pemotongan tali pusat dilakukan beberapa saat setelah bayi keluar. Keluarnya plasenta terjadi kira-kira tiga puluh menit setelah bayi keluar karena dinding rahim berkontraksi lagi. Tabel 10.1 Perkembangan janin 17 Gangguan / Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia 1. Gangguan Reproduksi Wanita a. Endometriosis : kelainan ditandai adanya lapisan endometrium diluar tempat yang Seharusnya. b. Tumor Payudara 18 c. d. e. f. Tumor pada payudara dapat bersifat jinak seperti fibroadenoma. Tumor juga dapat bersifat ganas, disebut kanker payudara. Vulvovaginitis Peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus). Sindrom Premenstrual Adalah keadaan di mana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri pada payudara yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) Disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Hamil anggur kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi akibat kegagalan pembentukan janin, "bakal janin" ini dengan istilah Mola hidatidosa. Bentuknya memang mirip gerombolan buah anggur, sehingga orang menyebutnya hamil anggur. Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas,yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil fertilisasi. Gambar 10.15 hamil anggur 2. Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria a. Hipogonadisme Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon. b. Kriptorkidisme Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. c. Uretritis 19 Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes. d. Prostatitis Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. e. Epididimitis Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia. f. Orkitis Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas. Pemberian ASI Banyak sekali manfaat yang diperoleh ketika ib u memberikan ASI kepada bayinya. Berikut akan diuraikan manfaatnya : 1. Air susu ibu mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi. ASI mengandung kadar laktosa tinggi. Asam laktat dalam susu bayi bermafaat untuk: a. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patogen. b. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan berbagai asam organik dan mensintesis beberapa jenis vitamin dalam usus. c. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium caseinate. d. Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ASI tidak mengandung bibit penyakit, mengandung zat penolak untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. ASI lebih aman terhadap kontaminasi. Resiko alergi pada bayi sangat kecil. Temperatur ASI sesuai dengan temperatur tubuh bayi. Pemberian ASI dapat mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan bayinya. Bayi yang menyusu pada ibunya, memiliki pertumbuhan geraham lebih baik. Bentuk payudara ibu memungkinkan bayi menyusui tanpa tersedak. Contoh Soal dan Penyelesaian 1. Pada spermatogenesis terjadi beberapa kali pembelahan sel. Pada proses tersebut, satu spermatogonia akan mengahsilkan : A. 1 sperma B. 2 sperma 20 C. 3 sperma D. 4 sperma E. 5 sperma Jawaban : D Dalam spermatogenesis terjadi satu kali pembelahan mitosis dan , pembelahan meiosis yang terjadi 2 tahap pembelahan dan dihasilkan 4 sel sperma yang fungsional 2. Dengan mengetahui siklus ovulasi dapat di pakai dalam penerapan sistem KB secara alamiah , jelaskan maksudnya ! Jawab : Siklus menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dalam uterus yang disertai pelepasan endometrium. Dalam proeses menstruasi terdapat proses ovulasi yaitu penegluaran oosit /ovum dari ovarium Ovulasi berlangsung secara periodik setipa 28 hari sekali, biasanya terjadi pada hari ke 14. Oleh sebab itu dengan menghitung masa subur/proses ovulasi pasangan suami istri dapat mengatur kehamilan (secara teori.) Soal Pengayaan : PG. 1. Sistim reproduksi pada wanita tersusun atas organ-organ : 1. uterus 2. vagina 3. tuba falopi 4. Ovariun 5. infundibulum Urutan jalan yang ditempuh ovum dalam perkembangannya sampai dewasa adalah... A. 1-2-3-4 B. 2-1-3-4 C. 4-5-3-1 D. 4-3-5-1 E. 4-3-2-1 2. Selaput pembungkus embrio yang berfungsi memberi makan adalah... . A. amnion B. Korion C. alantois 21 bagi embrio D. kantong kuning telur E. plasenta. 3. Alat reproduksi laki-laki yang berperan menghasilkan sperma... . A. penis B. Skrotum C. testis D. uretra E. vas deferens 4. Secara periodic wanita mengalami menstruasi. Fase menstruasi ditandai dengan keluarnya darah dari vagina yang disebabkan oleh …………. A. luruhnya ovum B. terkoyaknya hymen C. luruhnya endometrium D. luruhnya korpus luteum E. terkoyaknya tuba fallopi 5. Saat ovum mengalami pembuahan, zigot yang dihasilkan akan berkembang dan menempel pada dinding endometrium. Oleh karenba itu, keberadaan endometrium harus dipertahankan selama kehamilan. Mekanisme hormonal yang berperan dalam mempertahankan endometrium adalah A. kadar estrogen yang tinggi B. kadar progesterone yang tinggi C. kadar estrogen dan progesterone tinggi D. kadar estrogen tinggi, progesterone rendah E. kadar estrogen rendah, progesterone tinggi 6. Oogenesis pada wanita akan menghasilkan : A. 1 sel telur dan 3 badan kutub B. 2 sel telur dan 2 badan kutub C. 3 sel telur dan 1 badan kutub D. 4 sel telur E. 4 badan kutub 7. Sel-sel Leydig merupakan komponen yang berperan dalam pembentukan sperma. Peranan Sel Leydig adalah … A. penghasil sel spermatozoa B. sebagai sel induk spermatozoa C.penampung spermatozoa yang dihasilkan 22 D. menghasilkan testosterone E. menyediakan makanan bagi spermatozoa 8. Sel-sel Sertoli merupakan komponen yang berperan dalam pembentukan sperma. Peranan Sel Leydig adalah A. penghasil sel spermatozoa B. sebagai sel induk spermatozoa C. penampung spermatozoa yang dihasilkan D. menghasilkan testosterone E. menyediakan makanan bagi spermatozoa 9. Enzim yang dihasilkan akrosom pada bagian kepala sperma dan berfungsi untuk menembus lapisan yang melindungi sel telur yaitu: A. lipase dan prolaktin B. hialuronidase dan proteinase C. hialuronidase dan amylase D. proteinase dan maltase E. lipase dan hialuronidase 10. Untuk menguji kehamilan (tes kehamilan) dapat digunakan hormone A. FSH B. LH C. HCG D. ICTH E. ACTH 11. Berikut hormone yang berperan dalam proses reproduksi: 1. Estrogen 2. Progesterone 3. Relaksin 4. Oksitosin 5. Kalsitonin. Hormon-hormon tersebut yang dapat mempermudah proses kelahiran yaitu…: A. 1,2 dan 3 B. 1,3 dan 4 C. 2,3 dan 4 D. 2,3 dan 5 E. 3,4 dan 5 12. Daerah dekat ovarium yang berfungsi menangkap sel telur setelah ovulasi, disebut………… A. fimbriae B. tuba fallopi C. endometrium 23 D. infudibulum E. uterus 13. Proses spermiasi terjadi didalam…………….. A. skrotum B. epididimis C. vas deferens D. tubulus seminiferus E. kelenjar bulbouretra 14. Pada proses spermatogenesis, perubahan dari spermatosit primer menjadi spermatosit sekunder terjadi pembelahan: A. amitosis B. mitosis C. meiosis I D. meiosis II E. pembelahan biner 15. Urutan yang benar dari perkembangan sel telur yang telah dibuahi adalah …………..: A. zigot-morula-gastrula-blastula B. zigot-morula-blastula-gastrula C. zigot-gastrula-blastula-morula D. zigot-gastrula-morula-blastula E. zigot-morula-gastrula-blastula 16. Dalam proses oogenesis, bagian dari proses perkembangan sel telur yang mengalami masa dormansi dan baru dilanjutkan setelah masa pubertas adalah .. A. oogonium B. oosit primer C. oosit sekunder D. ootid E. polosit 17. Pada waktu hamil, terbentuknya FSH dicegah oleh ………. A. progesterone dan estrogen dari ovarium B. progesteron dan estrogen dari plasenta C. progesterone dan estrogen selama kehamilan D. progesterone dan estrogen dari korpus luteum E. progesterone, estrogen dan LH 24 18. Hormon yang menyebabkan terjadinya ovulasi adalah ……: A. FSH B. ICTH C. LH D. Prolaktin E. oksitosin 19. Penampakan cirri-ciri kelamin sekunder pada laki-laki dipengaruhi oleh hormone ….: A. estrogen B. progesterone C. testosterone D. androgen E. FSH 20. Implantasi merupakan penanaman ……………………ke dalam endometrium uterus. A. zigot B. gastrula C. blastula D. morula E. janin JAWAB: No. Jawab No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 Jawab ESSAY 1. Mengapa testis dianggap sebagai organ reproduksi sekaligus sebagai kelenjar kelamin ? Jawab : _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 2. Jelaskan perbedaan antara spermatogenesis dan oogenesis yang terjadi pada manusia ? Jawab : _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 3. Perhatikan gambar berikut : Mengapa dalam kasus kelahiran sering terjadi kasus kembar siam ? Gambar 10. 16 Bayi kembar siam Jawab : _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 26 _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 4. Jelaskan mekanisme kerja hormon FSH, LH, estrogen dan progesteron proses menstruasi ! dalam Jawab : _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 5. Mengapa menjelang kelahiran progesteron kadarnya harus rendah sedangkan oksitosin kadarnya harus meningkat ? Jawab : _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ Glossary Menstruasi : Oogenesis Ovulasi : : Spermatogenesis: Spermiasi : pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus pada saat ovum (oosist sekunder) hasil oogenesis tidak dibuahi proses pembentukan ovum di ovarium Proses pengeluaran ovum (oosit sekunder) dari follikel de graff dari ovarium proses pembentukan sperma yang terjadi di tubulus seminiferus proses pematangan sperma yang terjadi di epididimis DAFTAR PUSTAKA : 1. Aryulina Diah,dkk, Biologi SMA XI, Esis, Jakarta. 2007 2. Maniam, MBS, Biologi2A, , Biology 1B, Facil-Grafindo, Bandung. 2011 3. http ://Biologiklaten- reproduksi.files.wordpress.com/2011 27 4. http://biologigonz.blogspot.com/2010/02/reproduksi-manusia-sma.html 5. http://ipaedukasi-supena.blogspot.com/2012/04/sistem-reproduksimanusia.html 6. http://www.slideshare.net/firdhanirusyadi/media-interaktif-sistem-reproduksimanusia ***Biologi XI-IPA *** 28