Informasi Teknologi, Seni dan Ilmu Pengetahuan

advertisement
Informasi Teknologi, Seni dan Ilmu Pengetahuan
Buletin Bulanan
DEWAN RISET DAERAH
KALIMANTAN TIMUR
Pengantar
Setelah kejadian kebakaran hutan dan asap maka datanglah hujan yang
seperti dicurahkan dari langit, dan bahaya banjir berganti mengancam
banyak daerah di Indonesia, terutama daerah perkotaan. Walaupun
diprediksi bahwa musim kering masih akan berlangsung lama, namun
turunnya hujan di wilayah kota Samarinda dan sekitarnya membuat harapan
hidup menjadi lebih besar lagi. Kita perlu segera berbenah mengingat dalam
waktu dekat akan ada hajatan besar, yaitu PILKADA SERENTAK.
Redaksi.
Konsep, gagasan, pola pikir, sylabus, kurikulum dan naskah
akademik, ?
Sudah sejak lama sebetulnya saya mencurigai bahwa apa yang sering
diproduksi oleh orang-orang pintar itu dalam bentuk dokumen apakah itu
konsep, gagasan, pola pikir, sampai kepada sylabus dan kurikulum pendidikan
dan bahkan draft perundangan dengan istilah naskah akademik tidaklah
selamanya membawa perubahan menuju kebaikan dan kemajuan secara
signifikan. Bahkan seringkali dikatakan hanya untuk sebatas pajangan di rak
buku, dokumentasi dan sulit untuk diimplementasikan. Sewaktu bersekolah di
Jerman saya sempat mempresentasikan sistem Sylvikultur Indonesia, yaitu apa
yang disebut dengan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Teman -teman
Jerman yang hadir terlihat kagum dan mengangguk-angguk mengerti bahwa
Desember 2015
setiap pohon yang telah dipilih untuk ditebang akan digantikan dengan pohon
yang ditanam dengan jumlah yang berlipat. Hampir-hampir tidak ada
pertanyaan waktu itu, saya hampir putus asa kalau saja mereka tidak bertanya
mengapa dengan sistem TPTI yang begitu bagusnya tapi hutan Indonesia tetap
menjadi rusak ?
Sebaik apapun dokumen Amdal ditulis orang lengkap dengan RKL &
RPLnya, faktanya lingkungan tetap rusak dan masyarakat sekitar selalu menjadi
korban. Begitu juga dengan dokumen perencanaan apa saja, pelaksanaan tidak
bisa persis seperti yang direncanakan, studi kelayakan ternyata membuahkan
banyak ketidak-layakan dan ketidak-patutan, dan banyak lagi contoh lainnya.
Tapi bukankah memang seperti itu dimana teori yang diberikan dibangku
sekolah tidak sama persis dengan yang dipraktekan dilapangan ? Mengapa
demikian ? semua terjadi karena adanya inovasi, adaptasi dan penyesuaian
sebagai hasil akhir dari evaluasi dan pengalaman yang meng ajarkan, bahwa
untuk mencapai satu tujuan diperlukan beberapa tahapan atau strategi.
Strategi mungkin dalam konteks yang lebih besar, sedangkan taktik mungkin
dalam lingkup yang lebih kecil, bahkan kalau boleh mungkin dapat juga
dianalogikan dengan pengertian politik dalam skala yang menglobal. Itu semua
tidak murni diajarkan ataupun dipelajari secara resmi, tapi dia muncul sendiri
sebagai akibat kebutuhan yang alami yang kadarnya berbeda dari setiap
individu kepada individu yang lainnya.
Ada empat perilaku yang tidak bisa ditolak oleh mahluk hidup begitu
mereka dilahirkan ke bumi ini, yaitu perilaku untuk makan, perilaku mencegah
agar tidak dimakan, perilaku bertahan hidup terhadap perubahan dari dalam
dan luar (iklim, sosial dan budaya) dan perilaku untuk berketurunan. Pembeda
antara manusia dan hewan adalah tidak bisanya bangsa hewan
mengembangkan inovasinya menjadi satu peradaban. Membuat satu
perencanaan adalah selalu lebih baik daripada tidak membuatnya sama sekali,
tapi membuat perencanaan yang salah adalah bersifat fatal dan akan memakan
korban yang banyak baik dari sisi nyawa, harta, sosial budaya dan banyak
kerugian ekologis lainnya. Seberapa persen penyimpangan antara perencanaan
dengan pelaksanaan adalah parameter untuk melihat bagaimana kualitas kita
sebagai manusia dalam bekerja. Setiap bidang dalam pembangunan memiliki
ego strukturalnya sendiri-sendiri, sehingga apapun yang mereka buat
sebenarnya sudah memenuhi kaedah yang benar sesuai dengan tuntutan yang
Informasi Teknologi, Seni dan Ilmu Pengetahuan
seharusnya, hanya mungkin masih bertentangan dengan bidang lainnya, ambil
contoh pengembangan daerah perbatasan di beberapa pulau di Indonesia,
program itu menjadi terkendala karena beberapa daerah perbatasan merupakan
kawasan konservasi atau Taman Nasional yang memiliki keterbatasan dalam
pengembangannya. Dengan inovasi maka persoalan akan dapat diselesaikan
karena biasanya inovasi memenangkan keduanya dengan mengedepankan
efisiensi dan teknologi. Begitu juga dengan inovasi jembatan layang untuk
mengatasi kemacetan lalu lintas, bagus dan baik-baik saja walaupun solusi yang
ditawarkan relatif juga karena pada beberapa tempat jembatan layang itu
menjadi terasa semakin pendek, so diperlukan inovasi lagi. Tapi untuk apa ya
menuliskan inovasi itu dalam sebuah sistem yang lebih luas dan terencana
seperti SIDa itu ? Apa nanti tidak bernasib seperti dokumen perencanaan, studi
kelayakan dan sebagainya itu ? Karena inovasi adalah kreatifitas dan
seyogyanya bersifat spontan dan itu dilatar belakangi oleh rasa, seni.
Karbon dioksida (CO2 )
Adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang
terikat
secara
kovalen
dengan
sebuah atom
karbon.
Ia
berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir
di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer
bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa
bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas
rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang infra
merah dengan kuat. Namun konsentrasi di atas 5.000 ppm tidak baik
untuk kesehatan, sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat
membahayakan kehidupan hewan. Karbon dioksida juga dihasilkan oleh
semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada
proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis.
Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting
dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping
pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan
Desember 2015
dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air
panas.
Adanya perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil sebenarnya
secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas
ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila
dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara.
Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih
mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun
kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya,
bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali. Dampak pencemaran
Karbon Dioksida yaitu dapat Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni
tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi
jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan
kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan
otot ataupun gangguan jantung.
Cara yang paling mudah untuk mengurangi karbon dioksida di udara
adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi.
Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon
dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan
menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan
telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang
tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika
diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau
pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan
penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin
bertambahnya gas rumah kaca. Gas karbon dioksida juga dapat dikurangi
secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut
ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke
permukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah
tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah
dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana
karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan
diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.
Download