PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DAN III

advertisement
PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DAN III
TENTANG TABLET Fe DENGAN KADAR Hb DI BPM NY”Y”
DESA BAKALAN KEC. GONDANG
KAB. MOJOKERTO
NURITA AFIF HUSNIA
1211010028
Subject : pengetahuan, ibu hamil, tablet Fe, kadar Hb
DESCRIPTION
Frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan meningkat pada ibu
hamil yang mengalami anemia. Ibu hamil banyak mengalami anemia defesiensi
zat besi karena pengetahuan mengkonsumsi yang tidak baik yang menyebabkan
kurangnya penyerapan zat besi pada tubuh ibu tersebut. Pengetahuan merupakan
salah satu faktor yang menstimulasi atau merangsang terhadap terwujudnya
sebuah perilaku kesehatan Tujuan pnelitian ini adalah untuk mengetahui
pengetahuan ibu hamil trimester I dan III tentang tablet Fe dengan kadar Hb.
Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan
crossectional. Variabel independen adalah pengetahuan ibu hamil trimester I dan
III tentang tablet Fe dan variabel dependen adalah kadar Hb. Populasi ibu hamil
trimester I dan III. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh. Penelitian dilakukan di
BPM Ny”Y” Desa Bakalan Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto pada
tanggal 26 mei-1 juni 2015. Pengumpulan data digunakan dengan
kuisoner.dilakukan pengolahan data editing, coding, entry data dan tabulating.
Analisa data mengunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian menujukkan bahwa yang berpengetahuan kurang lebih
banyak yang mengalami anemia sebanyak 4 orang , sedangkan yang
berpengetahuan baik tidak ada yang mengalami anemia.
Berdasarkan uji Chi Square diperoleh hasil hitungan Pvalue sebesar 0,040
maka nilai Pvalue < 0,05 dan diperoleh Xhitung 6,448. Jadi H0 ditolak artinya
ada Hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester I dan III tentang tablet Fe
dengan kadar Hb.
Ibu hamil yang kurang paham tentang tablet Fe banyak mengalami anemia
dan tidak ada satupun ibu hamil yang berpengetahuan baik mengalami anemia.
Hendaknya ibu hamil selalu menambah wawasan tentang manfaat dan cara
mengkomsumsi yang baik dari tablet Fe dan rajin melakukan kunjungan ANC
ABSTRACT
The frequency of complications in pregnancy and parturition increased in
pregnant mothers who are anemic. Many pregnant mothers suffer from iron
deficiency anemia due to knowledge of consumption that is not good which led to
a lack of absorption of iron in the mother’s body. Knowledge is one of the factors
that stimulate or stimulate to the establishment of health behavior. The purpose of
this study was to determine knowledge of first and third trimester pregnant
mothers about fe tablet with Hb level.
Type of research was observational analytic with crossectional approach.
The independent variable was the knowledge of first and third trimester pregnant
mothers about Fe tablet and dependent variable was Hb level. The population was
first and third trimester pregnant mothers. The sampling techniques used in this
research was nonprobability sampling, with saturated sampling technique.
Research conducted at the BPM Mrs”y” Bakalan, Gondang, mojokerton 26 May –
1 June 2015. Data collection used the quistionnaire. The data processing was done
through editing, coding, entry and tabulating. Data analysisused Chi Square test.
The results showed that those who had less knowledge were more likely to
exprienced anemia as many as 4 people, while those who had good knowledge did
not experience anemia.
Chi square test results obtained Pvalue was 0,040 then Pvalue <0,05 and
6,448 obtained Xcount. H0 rejected so that meant there was a relationship
between knowledge of first and third trimester pregnant mothers about fe tablet
with Hb level.
Pregnant mothers who do not really understand about Fe tablet often
experience anemia and there is no pregnant mothers who have good knowledge
experience anemia. Pregnant mothers should always improve their knowledge
about the benefit and how to consume Fe tablet properly and diligently perform
ANC visit.
Keywords
: knowledge, pregnant mothers, Fe tablet, Hb levels
Contributor
Date
Type Material
Identifier
Right
Summary
: 1. Farida Yuliani, S.ST., SKM., M.Kes.
2. Agustin Dwi Syalfina, S.ST,SKM
: 19 Juni 2015
: Laporan Penelitian
:: Open Document
:-
LATAR BELAKANG
Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) tertinggi di ASEAN.
Frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan juga meningkat pada
ibu hamil yang mengalami anemia (Rukiyah, 2010 dalam Detty,2010). Pada
pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang
diderita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi (Manuaba, 2010). Ibu
hamil banyak mengalami anemia defesiensi zat besi karena kepatuhan
mengkonsumsi yang tidak baik ataupun cara mengkonsumsi yang salah yang
menyebabkan kurangnya penyerapan zat besi pada tubuh ibu tersebut. (Yenni,
2007 dalam Detty, 2010).
Kekurangan zat besi pada masa kehamilan dapat menimbulkan
gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel
otak. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan kematian janin didalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini dapat menyebabkan morbiditas dan
mortalitas ibu serta kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi,
(Waryana, 2010).
Menurut Depkes, 2005 dalam Detty, (2012), banyak wanita Indonesia
tidak memperdulikan ataupun kurang memahami aspek kekurangan zat besi
terhadap tingkat kecerdasan. Pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya
penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia khususnya zat besi.
Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe diukur ketepatan jumlah tablet yang
konsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet Fe, frekuensi tablet per hari.
(Depkes, 2006 dalam Detty, 2012).
Anemia gizi besi disebabkan oleh defisiensi zat besi, asam folat, dan/
vitamin B12, yang kesemuanya berakar pada asupan yang tidak adekuat,
ketersediaan hayati rendah (buruk), dan kecacingan yang masih tinggi
(Arisman, 2004 dalam Dewi 2011).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi wanita
hamil yang mengalami defisiensi Fe sekitar 35-75% serta semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. WHO menyatakan pula bahwa
40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada
kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling
berinteraksi (Brylie, 2008).
Persentase cakupan ibu hamil di Jawa Timur yang mendapatkan Fe
sebanyak 30 tablet sebesar 87,71% dan yang mendapat Fe sebanyak 90 tablet
sebesar 81,77%. Dari data tersebut masih belum memenuhi target yang
diharapkan yaitu sebesar 85% pada tahun 2012 (Profil Kesehatan, 2012).
Sedangkan di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013 jumlah ibu hamil
sebanyak 19.516 orang, pemberian Fe 1 sebanyak 15.953 (81,74%),
sedangkan pemberian Fe 3 sebanyak 14.902 (76,36 % ) (Profil Dinas
Kesehatan Mojokerto, 2013).
Berdasarkan studi pendahuluan di BPM Ny”Y” Desa Bakalan Kec.
Gondang Kec. Mojokerto pada tanggal 10 Maret 2015 terdapat data dari 5
responden, 1 (20%) responden paham tentang tablet Fe sedangkan 4 (80%)
responden kurang paham tentang tablet Fe. Berdasarkan dari buku KIA Dari
5 responden, 3 (60%) responden yang tidak mengalami anemia sedangkan 2
(40%) responden mengalami anemia ringan.
Sebenarnya rendahnya cakupan Fe ini lebih disebabkan karena adanya
under-reporting saja, sebab cakupan K1 yang mensyaratkan harus sudah
diberi tablet Fe1 dan cakupan K4 yang mensyaratkan harus sudah diberi Fe 3,
sudah cukup tinggi (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2012).
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menstimulasi atau
merangsang terhadap terwujudnya sebuah perilaku kesehatan. Apabila ibu
hamil mengetahui dan memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia
maka akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik dengan harapan dapat
terhindar dari berbagai akibat atau risiko dari terjadinya anemia kehamilan.
Perilaku kesehatan yang demikian berpengaruh terhadap penurunan kejadian
anemia pada ibu hamil (Yuliana, 2013).
Pada masa kehamilan, wanita memerlukan zat besi yang lebih tinggi
dibandingkan sebelum hamil, kebutuhan total zat besi adalah antara lain 5801340 mg,dan dari jumlah itu, akan menghilang sampai 1050 mg pada saat
proses pelahiran (Wylie, Linda dan Helen Bryce, 2010). Pada masa
kehamilan terjadi proses hidremia atau hypervolemia (bertambahnya volume
darah dalam tubuh) yaitu serum darah bertambah lebih sedikit dibandingkan
plasma darah sehingga menyebabkan terjadinya pengenceran darah.
Penambahan yang terjadi meliputi plasma darah 30,0%, sel darah merah
18,0% dan hemoglobin 19,0%. Keadaan ini berbeda dengan pembentukan sel
darah merah yang terjadi lebih lambat sehingga menyebabkan terjadinya
kekurangan sel darah merah dalam tubuh atau dikenal anemia. Bertambahnya
volume darah pada kehamilan dimulai sejak usia kehamilan 10 minggu dan
mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Pengenceran darah
merupakan proses penyesuaian diri secara fisiologis yang bermanfaat tuntuk
meringankan beban kerja jantung akibat hidremia. Kerja jantung lebih ringan
apabila viskositas darah rendah dan resistensi perifer berkurang sehingga
tekanan darah tidak tinggi. Peningkatan volume eritrosit dan massa
hemoglobin selama kehamilan berhubungan dengan jumlah besi yang tersedia
dari cadangan besi dalam tubuh ibu hamil. Rata-rata volume eritrosit
meningkat sekitar 450 ml dalam sirkulasi darah dimana dalam 1 ml
eritrositnormal terkandung 1,1 mg besi ((Gibney, 2009;Gibson, 2005)
dalam Mulyawati, 2013).
Upaya dalam penanggulangan anemia gizi terutama pada wanita telah
dilaksanakan oleh Pemerintah. Salah satu caranya adalah suplementasi tablet
besi dianggap merupakan cara yang efektif karena kandungan besinya padat
dan lengkap dengan asam folat yang sekaligus dapat mencegah dan
menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi (Nanang, 2014).Oleh
karena itu sebagai bidan untuk mencegah Anemia Gizi pada ibu hamil
dilakukan suplementasi dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1 (satu)
tablet (60 mg Elemental Iron dan 0,25 mg Asam Folat) berturut-turut minimal
90 hari selama masa kehamilan (profil dinas kesehatan Mojokerto 2013).
Cara mengkomsumsi tablet Fe yang baik ialah saat atau segera setelah makan
(Wylie, Linda dan Helen Bryce,2010).
METODOLOGI
Penelitian ini menurut prosesnya merupakan jenis penelitian Analitik
observasional dengan pendekatan crossectional, mempunyai dua variable yaitu
Variabel independen adalah pengetahuan ibu hamil trimester I dan III tentang
tablet Fe dan variabel dependen adalah kadar Hb. Populasi ibu hamil trimester I
dan III. Populasi ibu hamil trimester I dan III. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan teknik sampling
jenuh. Penelitian dilakukan di BPM Ny”Y” Desa Bakalan Kecamatan Gondang
Kabupaten Mojokerto pada tanggal 26 mei-1 juni 2015.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengetahuan ibu hamil trimester I dan
III tentang tablet Fe dari 21 responden yang berpengetahuan baik sekitar 4 orang
(19,1%), yang berpengetahuan cukup sekitar 11 orang (52,4%), dan yang
berpengetahuan kurang sekitar 6 orang (28,5%).
Pengetahuan yang kurang tentang efek samping dapat menurunkan
kepatuhan minum tablet Fe (Nugroho,2012).kehamilan juga meningkatkan
kebutuhan zat besi sebanyak dua atau tiga kali lipat sebelum hamil
(Bothamley,2011).
Responden yang berpengetahuan cukup tentang anemia dikarenakan
sebagian besar umur responden 20-35 tahun. Hal ini berpacuan dengan teori
bahwa semakin tinggi usia semakin matang pola fikir. Responden dengan usia 2035 tahun lebih mudah menerima informasi tentang kesehatan. Pengetahuan
tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, tanda dan cara mengatasi anemia
pada ibu hamil diharapkan dapat mencegah ibu hamil dari anemia dan kurangnya
pengetahuan tentang makanan yang mengandung banyak zat besi serta cara
pengolahan makanan yang benar. Pengetahuan ibu hamil tentang tabet Fe dapat di
pengaruhi oleh usia dan pendidikan. Ibu hamil yang usianya 20-35 tahun lebih
baik pengetahuanya karena mudah menyerap pengetahuan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan,
Responden yang memiliki pendidikan menengah sebagian besar mengerti
tentang tablet Fe. Hal ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi pendidikan ibu
hamil akan berpengerahu terhadap pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe karena
ibu hamil dapat menerima dan melakukan informasi yang di dapat dari tenaga
kesehatan.
Berdasarkan penelitian tentang kadar Hb pada ibu hamil trimester I dan III
dari 21 responden yang mengalami tidak anemia sebanyak 15 orang (71,4%) dan
yang mengalami anemia ringan sebanyak 6 orang (28,6%).
Anemia merupakan kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh
jaringan
( Tarwoto,2007:30). Faktor yang mempengaruhi penyebab Anemia ialah nutrisi
yang buruk, kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan
( Manuaba,2010:238).
Ibu dengan jarak kehamilan dekat mengalami anemia karena mereka
bingung membagi waktu untuk keluarga,anak pertama dan anak yang
dikandungnya. Jika anemia pada ibu hamil semakin tinggi maka akan semakin
tinggi pula resiko kematian ibu dan janin. Kebanyakan responden sudah tidak
memperdulikan kesehatan dirinya karena sibuk dengan pekerjaan, karena ibu
hamil yang bekerja jarang ke tenaga kesehatan karena selalau sibuk dengan
pekerjaan di kantor dan dirumah sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu,
Anemia pada ibu hamil harus segera mendapat penanganan medis secara cepat
dan tepat untuk menghindari terjadinya kematian perinatal maupun maternal.
Perlunya konseling ekstra tentang konsumsi tablet Fe penambah darah disetiap
kunjungan ANC .
Bardasarkan penelitian pengetahuan iibu hamil trimester I dan III tentang
tablet Fe dengan kadar Hb dapat diketahui bahwa responden yang mengalami
anemia ibu hamil yang berpengetahuan kurang dan tidak ada satu pun ibu hamil
yang mengalami anemia yang berpengetahuan baik
Hasil uji statistic Chi square dengan taraf signifikasi 0,05 didapatkan
Pvalue sebesar 0,040 maka nilai Pvalue < 0,05 dan diperoleh Xhitung 6,448. Jadi
H0 ditolak artinya ada Hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester I dan III
tentang tablet Fe dengan kadar Hb. Responden dengan pengetahuan kurang
sebagian besar meangalami anemia sedangkan tidak ada yang mengalami anemia
yang berpengetahuan baik.
Zat besi yang terkandung dalam makanan hanya di absorpsi kurang dari
10%, dan diet biasa tidak dapat mencukupi kebutuhan zat besi ibu hamil
(Bothamley,2011). Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan
kebutuhan gizi selama hamil, bias mengakibatkan kekurangan zat besi
(Sulistyoningsih,2011, p.108).
Ketidaktahuan ibu hamil tentang manfaat tablet Fe menyebabkan ibu
hamil defisiensi zat besi dan cara mengkomsumsi yang salah juga berpengaruh
pada penyerapan zat besi yang tidak adekuat. Oleh sebab itu kebanyakan ibu yang
berpengetahuan kurang tentang tablet Fe dapat berpengaruh pada kadar Hb yang
bisa membahayakan ibu dan janin yang di kandung.
Hasil wawancara bahwa responden dilihat dari parameter pengertian tablet
Fe sebagian besar ibu tidak mengerti pengertian tablet Fe sehingga ibu malas
untuk meminumnya karena ibu merasa tidak mengetahuai apa itu tablet Fe.
Dilihat dari parameter efek samping tablet Fe sebagian besar ibu mengerti tentang
efek samping dari tablet Fe, banyak ibu yang tidak lagi mau minum tablet Fe
karena setelah minum tablet Fe, ibu merasa mual, pusing, keletihan, lambung,
nyari ulu hati, kontipasi dan BAB berwarna hitam, dan dari cara minum sebagian
besar ibu mengerti tentang cara minum tablet Fe namun masih banyak ibu hamil
yang mendampingi minum tablet Fe oleh makanan dan minuman yang bisa
menghambat penyarapan besi dalam tubuh ibu hamil. Meskipun ibu teratur
meminum tablet Fe tetapi caranya salah maka tetap terjadi anemia pada ibu hamil.
Ibu hamil dengan pengetahuan kurang tentang tablet Fe dapat
mengakibatkan anemia pada ibu hamil, hasil ini dikarenakan ibu malas
mengkonsumsi tablet Fe dan asupan nutrisi yang kurang .hasil dari wawancara,
dikarenakan mereka sudah makan banyak tetapi belum kenyang, jika mereka terus
makan karena memberi gizi pada janin yang dikandungnya takut berlebihan
menambah berat badan, dan mereka seringkali malas untuk minim tablet Fe.
Padahal ibu hamil membutuhkan gizi yang lebih dan wajib minum tablet Fe
sebagai tablet penambah darah. Ibu hamil dengan Anemia merupakan factor
kematian maternal dan perinatal.
Pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe yang berpengetahuan kurang
banyak yang mengalami Anemia Ringan , ini dikarenkan ketidakteraturan
konsumsi tablet Fe.
SIMPULAN
Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian diatas maka dapat
diperoleh kesimpulan dari penelitian yaitu:
1. Pengetahuan ibu hamil trimester I dan III tentang tablet Fe di BPM Ny”Y” di
Desa Bakalan Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto menujukkan bahwa
sebagian besar reponden pengetahuan cukup sekitar 11 orang (52,4%).
2. Sebagian besar responden tidak mengalami anemia sekitar 15 orang (71,4%).
3. Setelah dilakukan uji statistic Chi square dengan taraf signifikasi 0,05
didapatkan Pvalue sebesar 0,040 maka nilai Pvalue < 0,05 dan diperoleh
Xhitung 6,448. Jadi H0 ditolak artinya ada Hubungan antara pengetahuan ibu
hamil trimester I dan III tentang tablet Fe dengan kadar Hb.
REKOMENDASI
1. Bagi masyarakat
Diharapkan responden dapat meningkatkan informasi tentang
pengertian dari Tablet Fe
2. Bagi tenaga kesehatan
a. Meningkatkan upaya promotif pada masyarakat tentang resiko ibu hamil
tentang anemia.
b. Menganjurkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin
dan melakukan persalinan ditenaga kesehatan.
c. Menganjurkan untuk rutin mengkonsumsi tablet Fe sebagai penambah
darah
3. Bagi peneliti dan peneliti selanjutnya
Menggali lagi teori dan kejadian yang terjadi sebagai tambahan
pengetahuan dan informasi untuk penelitian selanjutnya.
Email
No Hp
Alamat
: [email protected]
: 085746664252
: Ds. Mayangan Kec. Gumukmas Kab. Jember
Download