Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 SUMBER AIR HIDUP RANCANGAN KHOTBAH Edisi: Juli - Desember 2014 Diterbitkan oleh : Departemen Identitas Pluralitas Sinode GKSBS Jln. Yos Sudarso 15 Polos - Kota Metro 34111 Telp. (0725) 42598 - E.mail : [email protected] Website: www.gksbs.org 1 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 DAFAR ISI 1. Pengantar 3 2. RK 06 Juli 2014 4 3. RK 13 Juli 2014 13 4. RK 20 Juli 2014 20 5. RK 27 Juli 2014 32 6. RK 31 Agustus 2014 48 7. RK 07 September 2014 59 8. RK 14 September 2014 66 9. RK 21 September 2014 74 10. RK 28 September 2014 81 11. RK. 16 Nopember 2014 88 12. RK. 23 Nopember 2014 97 13. RK. 30 Nopember 2014 111 14. RK. 07 Desember 2014 116 15. RK. 16 Desember 2014 124 16. RK. 21 Desember 2014 130 17. RK. 25 Desember 2014 140 18. RK. 28 Desember 2014 148 *** 2 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 P e n g a n t a r Rekan-rekan pengkhotbah Yang dikasihi Kristus, Senang sekali dapat menjumpai rekan-rekan sekalian ini melalui Bahan Khotbah Sumber Air Hidup Sinode GKSBS semester genap 2014. Bahan Khotbah, semester genap 2014 ini, disajikan dalam bentuk Rancangan Khotbah dan dilengkapi dengan khotbah jadi. Contoh khotbah jadi disajikan dengan maksud sebagai pembanding dari khotbah yang telah temanteman buat. Bukan untuk dibacakan langsung pada waktu khotbah. Karena situasi dan konteks khotbah jadi tersebut tentu berbeda dengan situasi dan konteks yang teman-teman hadapi. Dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas pengkhotbah, akan sangat baik bila para pengkhotbah berkenan mempelajari lebih dahulu rancangan khotbah ini, membuat khotbahnya sendiri dan membandingkannya dengan contoh khotbah jadi. Bila memungkinkan dapat diadakan persiapan bersama para pengkhotbah. Sesuai dengan keputusan MPS, dalam rangka pemerataan dan pemberdayaan, penulisan SAH tahun ini dilakukan di klasis-klasis. Untuk SAH semester genap 2014 Klasis Seputih Raman mendapat giliran untuk menulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada para penulis: Pdt. Alfred Ruben Gordong Ta’ek, Pdt. Riyadi Basuki, Pdt. Bambang Nugroho Hadi, Pdt. Praningotan Siagian, Pdt. Erik Timoteus Purba, serta Pdt. Tomy Johanis Tupan. Kiranya jerih lelah dan pelayanan saudara menjadi berkat bagi banyak orang dan mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan. Akhir kata, kiranya Bahan Khotbah ini menjadi berkat bagi kita sekalian dan bagi seluruh anggota jemaat se-Sinode GKSBS, demi kemuliaan Allah Tritunggal. Selamat berkhotbah, Tuhan Yesus memberkati. Metro, Juni 2014 MPS GKSBS 3 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KOTBAH, 06 JULI 2014 Minggu Biasa; Warna Liturgi Hijau Bacaan Khotbah: Zakaria 9:9-10 Bacaan Leksionari: Za. 9:9-10; Mzm.145:1-13; Rom. 8:9-13; Mat. 11: 25-30 Thema: ADIL DAN JAYA Tujuan: 1. Jemaat memahami bahwa Allah senantiasa mengingat umat-Nya dan menggenapi janji pemeliharaan-Nya. 2. Jemaat bersedia membuat komitmen untuk tetap setia menanti jawaban Tuhan dalam setiap persoalan dan menjadi agen kasih, keadilan, kelembutan bagi kesejahteraan sesama. A. PENJELASAN TEKS Arti nama Zakaria adalah “Allah mengingat.” Zakaria membawa pesan bahwa meskipun keadaan Yerusalem sedang porak poranda, Allah tetap mengingat umat-Nya. Allah akan menggenapi janji-Nya meskipun keadaan itu karena penghukuman Allah. Namun demikian tetap ada harapan karena Allah menyertai umat-Nya yang bertobat. Isi tulisan kitab Zakaria ini bermaksud menghibur umat yang sedang mengalami penindasan. Umat dihibur dengan janji kemenangan akhir atas “musuh-musuh.” Dan Yesus adalah penggenapan nubuatnubuat tentang Mesias. Zakaria bahkan memberikan janji tentang kedatangan Mesias secara unik. Keunikannya karena berbeda dengan yang dibayangkan banyak orang kala itu. Seorang raja tidak biasa menunggang keledai. Biasanya raja menunggang kuda yang gagah perkasa dan dengan kekuatannya akan mengalahkan musuh-musuhnya. Ternyata cara Allah lain dengan cara manusia. 4 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Masyarakat Yahudi dalam konteks bacaan ini sedang mengalami situasi yang keras. Mereka lelah di tengah kekerasan demi kekerasan akibat konflik berkepanjangan antara Yahudi dan Samaria. Mereka berharap segera datangnya sang raja adil yang membawa damai. Di tengah pengharapan itulah nabi Zakaria memberitakan rekonsiliasi, pendamaian dan pengharapan yang sungguh membangunkan semangat hidup yang luluh dan patah. Zakaria mengajak umat bersemangat dan bersukacita bahkan bersorak-sorak menyambut datangnya raja baru yang dihadirkan Allah di tengah-tengah Yerusalem (Israel). Sang Raja baru ini bukanlah sosok pahlawan perang yang seram, yang memakai kekuatan senjata untuk menghancurkan musuh. Tuhan menghadirkan sosok raja yang adil dan jaya, lemah lembut, mengendarai seekor keledai (beban yang muda). Kehadiran-Nya jauh dari simbol-simbol kekuasaan yang menindas. Ia tidak mengendarai kuda perang yang kuat dan perkasa tapi seekor keledai beban muda. Ia adalah pemimpin yang mengakhiri perseteruan dengan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Kekuasaan-Nya terbentang dari laut sampai laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi. Di ayat 9 ini, alasan kuat untuk bersukacita ialah kedatangan sang Raja, bukan dengan kemegahan seorang raja, tetapi dengan kerendahan hati (bd. Filipi 2:5-8), naik di atas keledai. Nubuat Zakharia meramalkan Yesus dieluk-elukan di Yerusalem (Mat. 21:1-5). Dengan memasuki kota kudus memakai cara ini, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Mesias dan Juruselamat. Menarik bahwa keadaan adil dan jaya, lemah lembut itu justru dihadirkan dalam sosok yang mengendarai seekor keledai (beban yang muda).Keadaan ini kontras satu sama lain. Lazimnya keadaan jaya dalam konteks kerajaan itu hampir selalu identik dengan kekerasan, kemegahan, kegagahan dsb. Tapi ini beda, Ia naik keledai, berperangai lemah-lembut. Hal ini mau mengatakan kepada kita bahwa bukan dengan kekerasan-lah kita dapat menghentikan kebencian, peperangan; melainkan dengan kasih dan hati yang lemah-lembut. Keadilan dan kejayaan serta kelemahlembutan itulah yang rupanya diharapkan atau yang dinantikan umat. Kerinduan akan hidup 5 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 yang adil dan jaya disertai lemah lembut itulah yang dibawa oleh Yesus dengan simbol menunggangi seekor keledai beban yang muda. Pada ayat 10, tanpa mengacu pada kurun waktu antara kebangkitan Kristus dan kedatangan-Nya kembali, Zakharia langsung melompat ke kedatangan-Nya kembali pada akhir zaman. Setelah kemenangan Kristus atas antikristus dan pasukan-pasukannya, tidak akan diperlukan lagi kereta perang, kuda perang atau senjata apapun, pemerintahan-Nya akan meluas ke seluruh bumi. B. KONTEKS MASA KINI 1. Kondisi masyarakat kita membutuhkan pemimpin yang berlaku adil. Banyak pemimpin bangsa ketika hendak mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa, mereka mempromosikan diri sebagai calon pemimpin yang akan menegakkan keadilan di negeri ini. Kita butuh pembuktian untuk lima tahun ke depan. 2. Salah satu nilai yang dimiliki dan dikembangkan di seantero GKSBS adalah Keadilan yang berpihak kepada yang lemah. Gereja mestinya terus memperjuangkan keadilan bagi kaum lemah sebagai bentuk keadilan yang berpihak. 3. Menghadapi era kemajuan dan pasar bebas. Semua pihak berusaha untuk terus bersaing demi kejayaan atau kesejahteraan hidup. Pemimpin bangsa saat berkampanye dengan lantang menyampaikan bahwa negara kita ini harus menjadi negara yang mampu memberikan kesejahteraan dan mengembalikan kejayaan bangsa ini sebagai bangsa yang dikagumi oleh negara lain karena kekayaan alamnya. Sebagai macan Asia? Kita tentu merindukan perwujudan itu. 4. Jemaat didorong untuk terus mengusung semangat kelemahlembutan, kerendahan hati dalam menghadapi hidup. Masalah dan kekerasan tidak lantas selesai dengan kekerasan, senjata dan perang; justru itu hanya akan menimbulkan masalah-masalah lain yang akan segera menyusul. 5. Catatan: Pengkhotbah agar dapat menemukan konteks kekinian di jemaat maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Konteks tersebut dapat diangkat dalam khotbah ini. 6 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 C. SARAN PENYUSUNAN KOTBAH 1. Kotbah ini diawali dengan menjelaskan tentang perihal menunggu dengan pertanyaan, apakah menunggu itu sesuatu yang membosankan? Rupanya, tidak semua orang memiliki anggapan yang sama. Bagaimana cara dan hasil dalam menunggu sesungguhnya sangat tergantung pada suasana hati dan apa yang ditunggu. Pengkhotbah bisa memberikan contoh tentang sesuatu yang ditunggu dan menimbulkan suasana hati yang menyenangkan dan sebaliknya contoh tentang sesuatu yang ditunggu dan menimbulkan suasana hati yang tidak menyenangkan atau membosankan. 2. Setelah menyampaikan pengantar tersebut, pengkhotbah menyampaikan bahwa Kitab Zakharia ini berisi tentang nubuat tentang kehadiran Mesias yang ditunggu-tunggu umat kala itu. Bahwa dalam kondisi mereka yang tidak menentu itu ada harapan akan seorang Mesias yang bisa mengakhiri berbagai pergumulan mereka. 1. Pengkhotbah melanjutkan dengan menyampaikan bahwa ada empat point penting yang disampaikan dalam nubuat ini yakni: 1). Allah-lah yang berinisiatif untuk datang menjumpai umatNya: Lihat Rajamu datang... 2). Karakter Raja yang datang itu adalah adil dan jaya serta lemah lembut. 3). Menunggang keledai beban muda sebagai simbol kesederhanaan. 4). Tugas sang Raja itu adalah melenyapkan perangkat perang dengan membawa damai. 2. Pengkhotbah menyampaikan relevansi dengan menangkap realita kekinian jemaat atau masyarakat pada umumnya. Realita dalam hal keadilan, kesejahteraan dan karakter pemimpin (kalangan gereja maupun pemerintah) yang dirindukan. Selain itu perangkat-perangkat atau aturan-aturan yang diberlakukan adalah dalam rangka menghadirkan damai sejahtera. Dan bahwa pemerintahan Mesias berlaku sepanjang abad dan kepada semua bangsa oleh karena itu Ia pantas dipuji dan disembah. 3. Pengkhotbah mengakhiri khotbah ini dengan mengajak jemaat ambil bagian dalam menyuarakan dan terlibat memberlakukan keadilan dengan mengingatkan jemaat akan salah satu nilai yang dimiliki dan dikembangkan GKSBS yakni keadilan yang berpihakpada yang 7 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 lemah dan terpinggirkan. Selain itu jemaat diingatkan tentang pentingnya mengupayakan hidup yang sejahtera (kejayaan) dengan mendorong jemaat untuk bekerja dengan giat demi kesejahteraan hidup selagi berada di dunia ini. Dan menutup khotbah ini dengan mengajak jemaat bersyukur dan bersorak-sorai kepada Tuhan karena sang Mesias telah hadir dan memerintah diantara kita. Dia yang kita nantikan pada saatnya akan menyatakan kehadiran-Nya yang kedua kali bagi kita sekalian. D. LITURGI 1. Ny. Pembukaan 2 Nats Pembimbing 3. Ny. Jemaat 4. Berita Anugerah 5. Ny. Peneguhan 6. Ny. Responsoria 7. Nats Persembahan 8. Ny. Persembahan 9. Ny. Penutup : PKJ. 7:1-3 “Bersyukurlah Pada Tuhan” : Mazmur 145:1-3 : PKJ. 17:1-2 “Mari Kita Puji” : Matius 11:28-30 : PKJ. 199:1-2 “Dulu ‘Ku Tertindih Dosa” : PKJ. 255 “Firman-Mu Kupegang Selalu” : Mazmur 145: 14-18 : PKJ 148:1-4 “T’rima Kasih Ya Tuhan” : PKJ. 180:1 “Kasih Tuhan Mengiringimu” E. CONTOH KHOTBAH JADI ADIL DAN JAYA Ibu Bapak, saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus... Apa benar “menunggu itu membosankan?” Nampaknya tidak sedikit orang menerimanya sebagai kebenaran. Menunggu adalah suatu kesempatan untuk memilih apa yang terbaik untuk dipikirkan dan dilakukan. Suasana hati kita dalam menanti sangat dipengaruhi oleh apa dan atau siapa yang kita tunggu. Jika yang kita tunggu itu adalah sesuatu atau seseorang yang sangat kita dambakan, tentu kita bisa saja tidak sabar menunggunya. Satu jam bisa terasa seperti seminggu. Tapi jika yang kita tunggu itu adalah batas waktu membayar hutang - padahal belum dapat kita bayar, satu minggu terasa seperti sehari, bukan? Selain 8 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 itu, agak aneh juga kalau terpidana hukum gantung misalnya merasa bosan menunggu eksekusi/akhir hidupnya. . Satu hal yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana sikap kita pada saat menunggu. Bayangkan petugas bandar udara mengumumkan keberangkatan pesawat akan ditunda 3 jam. Reaksi orang dapat saja amat beragam, tergantung pada suasana hati masing-masing. Mungkin ada yang mengumpat, ada yang membanting koper, ada yang protes dan bahkan memukuli kru pesawat dan sebagainya (walaupun reaksi seperti itu tidak dapat mengubah jam keberangkatan). Tetapi, bisa saja ada yang tinggal tenang dan menggunakan waktu 3 jam untuk hal-hal yang bermakna seperti membaca, menelpon dan apa saja yang bermanfaat. Ibu Bapak, saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus... Ada yang istimewa dalam hal 'menanti' sebagaimana diserukan dalam Zakharia 9:9-10. Penantian di sini berkaitan dengan 'siapa' dan 'bagaimana'. Yang dinantikaan adalah Mesias, Sang Raja. 'Bagaimana' sikap menantinya? Dikatakan supaya 'bersorak-sorak dengan nyaring', yang artinya dengan penuh sukacita. Ketika nubuatan ini diperdengarkan, orang-orang Israel sedang menantinantikan seorang raja. Mereka sudah memiliki pengalaman beberapa raja sebelumnya dan mereka juga mengalami penaklukan penguasa-penguasa lain. Mereka merindukan keadilan dan kedamaian. Di tengah situasi seperti itulah seruan untuk bersukacita menyambut seorang Raja diperdengarkan. Raja yang datang itu amat berbeda dengan raja-raja atau penguasa dunia. Selengkapnya Zak 9:9-10 berbunyi: “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi”. 9 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Nubuatan itu dipenuhi dalam diri Yesus. Yesus mengendarai keledai memasuki Yerusalem di mana orang banyak menyambut-Nya dan berseru, "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" (Yohanes 12:13). Di sini dapat disebut sedikitnya empat hal untuk kita renungkan. 1. Raja itu yang datang melawat umat-Nya. “Lihat, rajamu datang kepadamu” (ayat9). Ia sendiri yang mengambil prakarsa untuk datang karena kasih-Nya. Allah tahu keadaan umat-Nya. Ia peduli pada umat-Nya. Kenyataan inilah yang boleh meneguhkan kita untuk tetap beriman teguh kepada-Nya, bahwa Allah tetap berprakarsa dalam hidup kita. Perlu kita resapkan dalam hati bahwa Tuhan mengetahui setiap detil kehidupan kita, khususnya keadaan kita yang tidak dapat lepas dari kuasa maut karena dosa-dosa kita. Ia tahu yang terbaik dalam hidup kita. Dan, lebih dari itu, Ia menghendaki agar kita selamat dan hidup dalam pemeliharaan-Nya. Itu sebabnya tidak ada kata putus asa dalam kamus orang yang percaya kepada Tuhan. Tuhan memberi kesempatan kepada kita bersukacita meskipun gelombang terkadang menghadang. 2. Karakter Raja yang akan datang itu adalah adil, jaya (menyelamatkan), dan lemah lembut. Sempurna! Semuanya ini merupakan kebutuhan umat manusia dari dulu hingga hari ini yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan dengan sempurna. Ia adalah adil, memberikan yang terbaik untuk umat manusia. Kualitas seperti itulah yang semestinya dimiliki oleh seorang raja, bukan memberatkan atau menuntut di luar kemampuan orang lain. Raja itu ‘jaya’ atau ‘menyelamatkan’, bukan mencelakakan. Kita tahu bahwa Yesus memberi diri-Nya menjadi korban untuk menyelamatkan umat manusia. Berbeda dengan penguasa dunia yang dengan mudah mengorbankan orang lain untuk menyelamatkan dirinya. Raja itu juga lemah lembut, sesuatu yang bertolak belakang dengan keangkuhan manusia. Raja atau penguasa dunia dan para pengagumnya menghendaki ‘wibawa’ yang identik dengan ‘sedikit seram’ dan 10 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 ditakuti. Berbeda dengan sang Raja itu yang lemah-lembut. dan kita tahu bahwa kelemahlembutan berulangkali ditekankan di dalam Alkitab. Itu berarti karakter Sang Raja itu hendaklah menjadi karakter para pengikut-Nya. Orang cenderung memahami bahwa seolah dengan bicara keras dan bertolak pinggang dapat menaklukkan orang lain, membungkam sesama. Tetapi hari ini kita belajar bagaimana justru dengan kelembutan kasih-lah kita dapat memenangkan hati orang lain. Dalam keluarga, mari menyatakan kasih keadilan itu dengan kelembutan; mencari jalan keluar dari setiap masalah dengan duduk bersama dalam kasih bukan dengan suara dan tindakan keras yang seolah menang, namun sejatinya justru membuat jarak antara hati satu dengan yang lain. 3. Menunggang keledai muda berarti memperlihatkan bahwa Ia hadir dalam kesederhanaan. Alat yang dipakai mencerminkan dirinya sebagai sosok yang hadir untuk sebuah misi yang mulia yakni menciptakan kehidupan yang harmoni.Dia bukanlah pahlawan perang yang datang dengan perangkat perang/alat perang. 4. Tugas Sang Raja yang akan datang itu adalah melenyapkan perangkat-perangkat perang. Dan yang terpenting, Ia memberitakan damai kepada bangsa-bangsa (ayat 10). Kita melihat bahwa pengajaran dan pelayanan Yesus benar-benar menekankan damai. Puncaknya, Ia mati di kayu salib untuk mendamaikan kita orangorang berdosa dengan Allah. Damai itu juga yang Ia kehendaki diwujudkan oleh para pengikut-Nya dalam kehidupan di dunia ini. Ia berfirman, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9). Ibu, Bapak,saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus... Kondisi masyarakat kita yang tidak seimbang oleh karena kebijakan segelintir orang menyebabkan kehidupan yang tidak adil. Banyak pemimpin bangsa ketika hendak mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa, mereka mempromosikan diri sebagai calon pemimpin yang akan menegakkan keadilan di negeri ini. Kita berharap bahwa para 11 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 pemimpin bangsa yang terpilih ini mampu membuktikan diri sebagai agen-agen keadilan di tengah kehidupan bangsa ini. Sejajar dengan itu salah satu nilai yang dimiliki dan dikembangkan di seantero GKSBS adalah Keadilan yang berpihak. Gereja bertanggungjawab untuk terus memperjuangkan keadilan bagi kaum lemah, papa, miskin sebagai bentuk keadilan yang berpihak. Disamping itu, dalam menghadapi era kemajuan dan pasar bebas. Semua pihak berusaha untuk terus bersaing demi kejayaan atau kesejahteraan hidup. Pemimpin bangsa saat berkampanye dengan lantang menyampaikan bahwa negara kita ini harus menjadi negara yang mampu memberikan kesejahteraan dan mengembalikan kejayaan bangsa ini sebagai bangsa yang dikenal memiliki kekayaan alam yang sangat besar. Kita tetap berharap bahwa itu tidak hanya slogan saja, tetapi tetap diupayakan oleh pemimpin bangsa ini. Sebagai gereja, kita pun terpanggil untuk ikut menyejahterakan bangsa dan negara ini dengan cara terus berupaya, bekerja dengan giat untuk memperbaiki hidup agar hidup menjadi lebih baik. Peningkatan ekonomi jemaat tetap menjadi sebuah prioritas dalam setiap program jemaat. Membuat rencana strategis tentang perbaikan-perbaikan kehidupan yang layak dan sejahtera. Gereja juga terpanggil menjadi rekan sekerja (berjejaring) dengan semua elemen yang ada untuk peningkatan kesejahteraan. Selama kita masih berada di dunia pemberian Tuhan ini, kita terpanggil untuk terus memperjuangkan hidup yang adil, jaya (sejahtera), dengan cara yang bijak penuh lemah lembut seperti yang sudah Tuhan berlakukan bagi kita. Kitalah agen-agen keadilan, kesejahteraan, kasih dan kelemahlembutan itu. Mulailah dari diri kita sendiri. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin. [Argt] 12 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KOTBAH, 13 JULI 2014 Minggu Biasa; Warna Liturgi Hijau Bacaan Khotbah: Matius 13:1-9 Bacaan Leksionari: Yes. 55:10-11; Maz. 65:10-14; Rom. 8:18-23; Mat. 13:1-9 Thema: MENDENGAR DENGAN HATI MENGHASILKAN BUAH Tujuan: Jemaat memiliki kesadaran akan tugasnya sebagai pelayan di KerajaanNya untuk menghasilkan buah. Latar Belakang Teks Dalam pasal Mat. 13:1-58 terdapat perumpamaan-perumpamaan mengenai Kerajaan Sorga, yang mengisahkan akibat pemberitaan Injil dan kondisi rohani yang akan ada di bumi ini di kalangan anggota Kerajaan Sorga yang kelihatan (yaitu gereja-gereja) hingga akhir zaman. 1. Dalam sebagian besar perumpamaan ini, Kristus mengajarkan bahwa di dalam kerajaan-Nya yang kelihatan itu akan ada baik dan jahat sepanjang zaman itu. Di antara orang-orang yang mengaku pengikutNya akan ada kompromi dan keduniawian yang membawa kepada kemurtadan, namun akan ada juga ketaatan dan kesetiaan yang menuntun kepada hidup kekal. Pada akhir zaman ini orang fasik akan binasa (ayat Mat 13:41,49); "pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka" (ayat Mat 13:43). 2. Kristus menceritakan perumpamaan-perumpamaan ini untuk mengingatkan murid-murid-Nya yang sejati agar jangan terkejut bila melihat kejahatan di dalam lingkungan kerajaan. Ia juga mengajar mereka bagaimana mengalahkan pengaruh dan perlawanan Iblis dan 13 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 para pengikutnya. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan penyerahan sepenuhnya kepada Kristus (ayat Mat 13:44,46) dan mengabdikan hidup kepada kebenaran (ayat Mat 13:43; lihat pasal Wahy 2:1-3:22 mengenai contoh-contoh dari adanya kebaikan dan kejahatan di dalam gereja-gereja Kerajaan itu). 3. Perumpamaan merupakan kisah dari kehidupan sehari-hari yang menceritakan dan menggambarkan kebenaran rohani tertentu. Keunikannya ialah bahwa ia menyatakan kebenaran kepada orang yang rohani sedangkan pada saat yang bersamaan menyembunyikan kebenaran itu dari orang yang tidak percaya (ayat Mat 13:11). Perumpamaan kadang-kadang dapat menuntut orang mengambil keputusan (mis. Luk 10:30-37). Tafsiran: Pengajaran dengan menggunakan perumpamaan dalam Injil Matius rupanya ada kekhasan tersendiri.Yang perlu diperhatikan ialah perumpamaan yang khas matius selalu ada ulasan-ulasan penjelasan dari pengarangnya mengenai sifat dan maksud ajaran. Tentang Penabur ini merupakan bagian pertama dari perumpamaanperumpamaan dalam Injil Matius. Sebagaimana perumpamaan yang lain, perumpamaan tentang penabur ini merupakan sebuah cerita sederhana yang dimaksudkan untuk menggambarkan satu segi rahasia yang adikodrati. Meskipun secara naratif seolah-olah ada proses bagaimana penabur menanam, tetapi sebenarnya ini bicara tentang bagaimana hasil dari tanaman di tempat yang berbeda-beda tersebut. Perhatian utama dalam perumpamaan seorang Penabur ini adalah panen (bukan soal bagaimana menanamnya), suatu gambaran lazim dari perjanjian lama mengenai pengadilan yang terakhir, universal pada hari Tuhan.Di sini, kelimpahan panen sangat ditentukan oleh keadaan tanah. Jika demikian maka pengadilan merupakan pokok perumpamaan ini dengan menggambarkan waktu yang singkat: benih yang jatuh pada tanah berbatu “tumbuh dan layu apabila matahari terbit”. 14 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Konteks Masa Kini: Keberagamaan yang kuat pada kesetiaan pengikut (militant) tanpa penghayatan akan nilai-nilai yang diajarkan. Di sisi lain ada sikap pluralis yang kontekstual di Masyarakat yang memungkinkan orang menjadi sangat toleran tanpa identitas yang jelas. Saran penyusunan kotbah: Pendahuluan Sebagai pendahuluan, kotbah ini memberi alternative pertanyaan: (tentu pengkotbah boleh kreatif mencari ilustrasi atau pendahuluan yang berbeda) Apa yang paling dirindukan seorang petani dengan tanamannya? Ya… pasti jawaban kita sama: Bertumbuh subur dan berbuah banyak. Dan pada saat panen tiba, ada kebahagiaan sang pemilik tanaman itu ketika panenannya melimpah. Isi Masuk ke isi kotbah, awali dengan pemaparan khusus Injil Matius.Matius berhasil merekam sebuah peristiwa penting di mana Yesus keluar dari rumah di Kapernaum dan duduk di pantai danau Galilea.Banyak orang datang kepadaNya untuk mendengar perkataanNya.Ia pun naik ke atas perahu dan sambil duduk Ia berbicara dengan orang-orang tersebut dalam bentuk perumpamaan. Dari atas perahu, Yesus tentu melihat daerah-daerah di pinggir danau yang sangat subur dan penuh dengan tanaman gandum. Maka Ia betbicara dengan mereka dalam bentuk perumpamaan tentang pentingnya mendengar Sabda. Ia memberi perumpamaan tentang seorang penabur yang menabur benih sesuai seleranya. Kemudian paparkan tentang tentang perumpamaan dalam bacaan. Satu hal yang dapat kita ambil sebagai bagian dari pengalaman rohani kita pada hari ini adalah kemampuan untuk mendengar.Tuhan sangat baik karena menciptakan dua telinga untuk mendengar dengan baik segala sesuatu di dalam hidup kita.Kita memang memiliki telinga 15 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 sebagai anggota tubuh kita.Pikiran kita sendiri sebenarnya memiliki telinga bahkan hati kita sendiri memiliki telinga. Penutup Tutup kotbah dengan pertanyaan: Seberapa baikkah pendengaran kita jika kita bicara tentang mendengar Firman Tuhan? Tanyakan lagi: apakah kita cukup setia membuahkan hasil dari kekristenan kita? Nilai-nilai Kristen yang kita miliki terimplementasi dalam tindakan yang seperti apa? Liturgi : Nats Pembimbing Berita Anugerah Persembahan :Maz. 65:10-14; :Rom. 8:18-23; : Rom. 12:1-2 Nyanyian: NMR PKJ. 1 07:1-3 2 191:1-3 3 198:1-3 4 192:1-3 5 147:1-dst 6 177:1-2 CONTOH KHOTBAH JADI Ibu bapak dan saudaraku, para kekasih Allah, Apa yang paling dirindukan seorang petani dengan tanamannya? Ya… pasti jawaban kita sama: Bertumbuh subur dan berbuah banyak. Dan pada saat panen tiba, ada kebahagiaan sang pemilik tanaman itu ketika panenannya melimpah. 16 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Matius berhasil merekam sebuah peristiwa penting di mana Yesus keluar dari rumah di Kapernaum dan duduk di pantai danau Galilea.Banyak orang datang kepadaNya untuk mendengar perkataanNya.Ia pun naik ke atas perahu dan sambil duduk Ia berbicara dengan orang-orang tersebut dalam bentuk perumpamaan. Dari atas perahu, Yesus tentu melihat daerah-daerah di pinggir danau yang sangat subur dan penuh dengan tanaman gandum. Maka Ia betbicara dengan mereka dalam bentuk perumpamaan tentang pentingnya mendengar Sabda. Ia memberi perumpamaan tentang seorang penabur yang menabur benih sesuai seleranya. Benih yang ditabur itu jatuh di tempat-tempat istimewa yaitu Pertama, di pinggir jalan sehingga burung-burung memakannya.Kedua, di tanah yang berbatu, tidak banyak tanahnya, benih segera tumbuh karena tanahnya tipis.Namun tumbuhan baru itu segera layu dan mati karena tidak berakar.Ketiga, semak berduri yang masih kecil, lama kelamaan menjadi besar, menghimpitnya dan tanaman itu mati.Keempat, tanah yang baik sehingga menghasilkan buah seratus kali lipat, enam puluh kali lipat dan tiga puluh kali lipat. Yesus mengakhiri perumpamaan dengan mengatakan: “Siapa yang bertelinga hendaklah ia mendengar”. Tentang Penabur ini merupakan bagian pertama dari perumpamaanperumpamaan dalam Injil Matius. Sebagaimana perumpamaan yang lain, perumpamaan tentang penabur ini merupakan sebuah cerita sederhana yang dimaksudkan untuk menggambarkan satu segi rahasia yang adikodrati. Meskipun secara naratif seolah-olah ada proses bagaimana penabur menanam, tetapi sebenarnya ini bicara tentang bagaimana hasil dari tanaman di tempat yang berbeda-beda tersebut. Perhatian utama dalam perumpamaan seorang Penabur ini adalah panen (bukan soal bagaimana menanamnya), suatu gambaran lazim dari perjanjian lama mengenai pengadilan yang terakhir, universal pada hari Tuhan.Di sini, kelimpahan panen sangat ditentukan oleh keadaan tanah. Jika demikian maka pengadilan merupakan pokok perumpamaan ini dengan menggambarkan 17 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 waktu yang singkat: benih yang jatuh pada tanah berbatu “tumbuh dan layu apabila matahari terbit”. Yesus mengajar orang-orang di pinggir danau dengan berbicara (lalein) atau menyampaikan banyak hal dalam bentuk perumpamaan.Inti pembicaraan Yesus adalah tentang mendesaknya Kerajaan Allah.Artinya Kerajaan Allah sudah berada di tengah-tengah mereka. Maka mereka yang mendengar Yesus berbicara juga dengan sendirinya menerima Kerajaan Allah yang sedang Ia wartakan dan bertugas untuk mewartakannya. Namun demikian Yesus sendiri menyadari bahwa sebagai seorang penabur ulung, benih yang tidak lain adalah semua perkataanNya sebagai wujud nyata Kerajaan Allah tidak akan menghasilkan buah yang berlimpah. Ada banyak kesulitan yang akan dialami bahkan Ia sendiri akan wafat di kayu salib. Namun dengan pengalaman paskah itu, Kerajaan Allah benar-benar menunjukkan kuasa dan keagungannya serta menghasilkan buah yang berlimpah.Melalui perumpamaan ini, Yesus juga mengajak para murid untuk tidak pernah lelah atau takut mewartakan Kerajaan Allah. Mereka harus tetap berharap pada kuasa Tuhan. Tuhanlah yang akan membantu mereka untuk berkarya dan melayani KerajaanNya sehingga dapat menghasilkan buah yang berlimpah. Itu sebabnya pada akhir perikop injil, Yesus berkata: “Siapa yang bertelinga hendaklah ia mendengar”. Saudara-saudaraku, para kekasih Allah, Satu hal yang dapat kita ambil sebagai bagian dari pengalaman rohani kita pada hari ini adalah kemampuan untuk mendengar. Tuhan sangat baik karena menciptakan dua telinga untuk mendengar dengan baik segala sesuatu di dalam hidup kita.Kita memang memiliki telinga sebagai anggota tubuh kita. Pikiran kita sendiri sebenarnya memiliki telinga bahkan hati kita sendiri memiliki telinga. Ketika kita mendengar Sabda Tuhan, tidaklah cukup kita mendengarnya sebagai bunyi atau arus ujaran yang menggetarkan telinga kita sehingga dapat mendengar tetapi tidak mengertinya.Tidaklah cukup kita mendengar dengan pikiran (mind) dan memahami makna kata-kata yang kita dengar. Kita harus mendengar dengan hati. Maka sabda Yesus harus didengar dengan hati karena 18 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Yesus sendiri berbicara bukan hanya dengan mulut, dengan pikiran tetapi juga dengan hati. Di dalam hati kitalah Tuhan mau berbicara dan kita siap mendengarNya. Para kekasih Allah, Seberapa baikkah pendengaran kita jika kita bicara tentang mendengar Firman Tuhan? Di kelompok PA kita berdebat tentang teologi dan mencoba menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Mari kita hayati, apakah kita mendengar dan mendiskusikannya hanya di ruang PA, benarkah implementasi yang kita simpulkan di PA benar-benar terimplementasi dalam hidup kita? Demikian dalam kesempatan belajar tentang Firman Tuhan? Kesaksian Firman Tuhan pada hari ini dapat kita refleksikan dalam pergumulan tentang mendengar tadi. Mendengar yang baik akan membuahkan sesuatu yang baik. Tidak diragukan lagi kesetiaan kita sebagai orang Kristen dalam hal menjaga keanggotaan. Tetapi pertanyaannya adalah, apakah kita cukup setia membuahkan hasil dari kekristenan kita? Nilai-nilai Kristen yang kita miliki terimplementasi dalam tindakan yang seperti apa? Amin. [Ribas] 19 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KOTBAH, 20 JULI 2014 Minggu Biasa, Warna Liturgi: Hijau Bacaan Khotbah Ayub 11:1-20 Bacaan Leksionari: Ayb 11:1-20, Mzm 86;5-16a; Rm 8:26-27; Mat 13:24-43 Thema: ALLAH YANG BERKEHENDAK Tujuan: 1. Agar jemaat mengetahui pentingnya empati kepada orang yang menderita 2. Agar jemaat memiliki sikap kritis terhadap pendapat-pendapat umum yang sering kali dianggap sebuah kebenaran. 3. Agar jemaat belajar melihat dari perspektif Allah terhadap realitas. Latar Belakang Teks Kitab Ayub berisi kisah tentang seorang yang saleh dan baik budi, tetapi mengalami musibah hebat; ia kehilangan semua anaknya dan segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan. Dalam tiga rangkaian percakapan yang bersajak, si penulis menggambarkan bagaimana teman-teman Ayub, dan Ayub sendiri menanggapi malapetaka itu. Pokok yang penting dalam percakapanpercakapan itu ialah yang menyinggung caranya Allah memperlakukan manusia. Pada bagian terakhir, Allah sendiri menyatakan diri-Nya kepada Ayub. Teman-teman Ayub menjelaskan penderitaan Ayub itu menurut ajaran agama yang tradisional. Pada sangka mereka, Allah selalu mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa. Tetapi bagi Ayub pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman yang sekejam itu, sebab ia seorang yang sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat mengerti mengapa Allah membiarkan orang 20 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 seperti dirinya mengalami begitu banyak bencana, dan dengan berani ia menantang Allah. Ayub tidak kehilangan kepercayaannya kepada Allah, tetapi ia sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan oleh Allah dan supaya mendapat kembali kehormatannya sebagai orang yang baik. Allah tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Ayub, tetapi Allah menanggapi kepercayaan Ayub dengan memberinya banyak contoh mengenai kuasa dan hikmat-Nya. Contoh-contoh itu dilukiskan dengan puisi. Kemudian dengan segala rendah hati, Ayub mengakui kebijaksanaan dan keagungan Allah, lalu menyesali katakatanya yang keras dan penuh kemarahan itu. Bagian terakhir dari kisah ini, yang ditulis dengan bahasa biasa, menuturkan bagaimana Ayub dikembalikan kepada keadaannya semula, dengan kekayaan yang jauh melebihi kekayaannya sebelum itu. Allah memarahi teman-teman Ayub karena mereka tidak dapat memahami arti kesengsaraan Ayub. Hanya Ayublah yang sungguh-sungguh menyadari bahwa Allah lebih besar daripada yang telah diajarkan oleh agama yang tradisional itu. Isi Kitab Ayub 1. Pendahuluan,Pasal 1:1- Pasal 2:13 2. Ayub dan teman-temannya,Pasal 3:1- Pasal 31:40 a. Keluhan Ayub, Pasal 3:1-26 b. Percakapan pertama, Pasal 4:1--14:22 c. Percakapan kedua, Pasal 15:1- Pasal 21:34 d. Percakapan ketiga, Pasal 22:1- Pasal 27:23 e. Pujian terhadap hikmat, Pasal 28:1-28 f. Pernyataan Ayub yang terakhir, Pasal 29:1- Pasal 31:40 3. Wejangan Elihu, Pasal 32:1- Pasal 37:24 4. TUHAN menjawab Ayub, Pasal 38:1- Pasal 42:6 5. Penutup, Pasal 42:7-17 21 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Kedudukan Teks Ayub 11:1-20 Teks yang kita baca merupakan bagian dari “percakapan pertama” dalam serial percakapan Ayub dan teman-teman (sahabat) baiknya. Mendengar penderitaan yang dialami Ayub, sahabat mereka, maka datanglah tiga sahabat Ayub yakni Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat mendatangi Ayub untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia. Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyakkan jubah mereka, dan menaburkan debu di kepala dan duduk bersama dengan Ayub di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorangpun tidak mengucapkan sepatah kata kepada Ayub karena mereka melihat, bahwa begitu berat penderitaannya. (Ayub 2:11-13). Mereka sungguh menjadi sahabat yang baik bagi Ayub. Tujuh hari tujuh malam bukanlah waktu yang singkat. Mereka menemani Ayub dengan duduk di tanah dan menunjukkan empati mereka kepada sahabat mereka. Akhirnya, Ayub berbicara kepada mereka. Ayub mengeluhkan malapetaka yang dialami keluarganya. Ia mengutuki hari kelahirannya dan ingin segera mati. (Ayub 3:1-26). Mulai Pasal 3, Elifas, sahabat Ayub mulai memberikan nasehat. Nasehat Elifas intinya menyalahkan Ayub. Ayub telah berdosa kepada Tuhan. Hal ini menimbulkan perasaan kecewa Ayub. Ayub mengungkapkan kekecewaannya kepada para sahabat (Ayub 6-7). Maka giliran Bildad membela Tuhan. Menurutnya, Tuhan adalah sumber malapetaka yang dialami Ayub. Tuhan sedang menghukum Ayub karena keadilanNya (Ayub 8). Tetapi Ayub berkeras bahwa dirinya tak bersalah. Apabila hukuman itu dari Tuhan, maka Allah sedang berbuat ketidakadian. Setiap orang berdosa dan tiada satupun yang benar di hadapanNya. Tetapi mengapa hanya Ayub dan keluarganya yang harus mengalami pengadilanNya? Ayub meminta keadilan kepada Tuhan (Ayub 9-10). 22 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Penjelasan Teks Ayub 11:1-20 Pasal 11:1-20 berisi nasehat Zofar supaya Ayub merendahkan diri di hadapan Allah. Zofar menuduh Ayub berbuat jahat dan curang dalam hidupnya. Ayub adalah penipu dan pembuat kejahatan. “Karena Ia mengenal penipu dan melihat kejahatan tanpa mengamat-amatinya. Jikalau orang dungu dapat mengerti, maka anak keledai liar pun dapat lahir sebagai manusia. Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepadaNya; jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu” (Ayub 11:11-14). Sahabat-sahabat Ayub memberi nasehat berdasarkan pemahaman teologis yang diajarkan oleh agama-agama tradisional. Pada sangka mereka, Allah selalu mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa. Kehadiran para sahabat Ayub yang berawal dengan empati berubah menjadi saat dimana mereka menghakimi Ayub atas nama Tuhan. Para sahabat yang pada mulanya ingin memberikan penghiburan kepada Ayub, dalam perkembangannya malah menyalahkan Ayub dan menuduh Ayub sebagai orang yang jahat. Ayub semakin merasakan kepedihan. Tema pokok teks di atas adalah sebagai berikut: 1. Setiap orang bisa mengalami penderitaan, kemalangan, kecelakaan, sakit atau terpuruk dalam ekonominya. 2. Kehadiran sahabat sangat penting dalam keadaan seseorang mengalami dukacita/ kehilangan. Sikap empati membantu dan menguatkan iman bagi mereka yang menderita. 3. Ayub adalah contoh orang yang tidak kehilangan iman pada saat mengalami penderitaan. 4. Allah bukanlah Allah yang suka menghukum atau penyebab melapetaka bagi umatNya. Konteks Masa Kini 1) Pada zaman modern ini muncul teologi kemakmuran atau juga dikenal sebagai Teologi Sukses. Teologi ini mengajarkan bahwa 23 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 2) 3) 4) 5) mengikut Yesus pasti sukses, bergelimang harta benda, tidak pernah sakit dan tidak mengenal penderitaan. Allah dipandang seperti lampu wasiat Aladin yang dapat menuruti semua keinginan manusia. Akibatnya adalah sebagian umat kristen dibuat angan-angannya melayang dan menjadi mudah menghakimi sesamanya yang miskin, sakit atau tertimpa kemalangan/penderitaan sebagai umat yang kurang beriman. Alasannya adalah bahwa Tuhan Yesus telah menanggung kemiskinan, penyakit dan penderitaan manusia di kayu salib. Dengan kata lain, mengikut Yesus dilihat sebagai jalan untuk mendapatkan kekayaan. Memang dalam Alkitab terdapat banyak ayat yang berbicara tentang berkat Allah, tetapi selalu dihubungkan dengan menjadi sarana untuk bersyukur dan membantu sesama yang menderita. Pada pihak lain, ada banyak ayat juga dalam Alkitab tentang bahaya mengejar harta benda bahkan Alkitab Perjanjian Baru mengingatkan bahwa akar segala kejahatan adalah cinta uang. Tuhan Yesus juga berkali-kali menasehati bahwa mengikut Dia harus tahan menderita. Yesus menuntut para murid-Nya untuk setia bahkan sampai mati. Orang kristen yang tidak kaya secara materi merasa disakiti hatinya dengan klaim teologi sukses ini. Kekayaan seseorang dijadikan tolok ukur iman seseorang. Hidup saleh tidak lagi menjadi kriteria. Dalam kecenderungan menomorsatukan kepemilikan harta benda, banyak orang menjadi egois, kikir dan gila harta, pangkat dan kedudukan. Sifat serakahnya manusia menjadikannya sulit/ tidak mau berbagi kepada sesamanya yang menderita. Rasa tak pernah cukup menyebabkan sukarnya seseorang untuk berbagi kepada sesamanya. Tidak mungkin bisa berbagi bila merasa diri sendiri saja belum cukup! Pada sisi lain, sebagian orang menjadi muak dengan kecenderungan kehidupan egois masyarakat, dan mencari kedamaian dengan tekun mencari spiritualitas baru. Budaya konsumerisme menyebabkan masyarakat merasa kesulitan membedakan mana yang benar-benar kebutuhan dengan mana yang sekedar keinginan. Pengikut Yesus harus menyucikan motivasi mereka. Motivasi mengikut Yesus haruslah motivasi murni yakni rasa syukur dan 24 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 takjub karena merasakan kasih Yesus yang telah memberikan hidupNya untuk keselamatan kita. Bila ini menjadi motif kita, Tuhan akan menambahkan semua yang kita butuhkan dalam hidup kita. Saran Penyusunan Kotbah 1. Pembukaan Awali kotbah semenarik mungkin. Pengkotbah dapat menceritakan bahwa motivasi seseorang mencari Tuhan bisa beragam. Ada yang mencari kedamaian. Ada yang mencari keselamatan. Ada yang mengharapkan petunjuk hidup baru. Semua motivasi orang dengan mencari Tuhan berbeda-beda. Atau, pengkotbah bisa juga memulai kotbah dengan menanyakan: “Siapakah yang dengan sadar ingin mengalami penderitaan?” Tentu tidak ada. Penderitaan, kehilangan, sakit bahkan kematian adalah realitas yang bisa dialami oleh siapapun, baik seseorang percaya kepada Tuhan atau tidak mempercayaiNya. 2. Isi Pengkotbah menyampaikan Latar belakang teks dan Penjelasan teks. Tekankan tentang: a. Ayub adalah orang saleh dan takut akan Tuhan. Ia mengalami penderitaan yang berat tetapi tidak kehilangan imannya. b. Ayub memiliki sahabat-sahabat yang baik. Mereka ingin menghibur Ayub tetapi secara tidak sadar, nasehat mereka malah memperberat penderitaan Ayub. c. Sangatlah penting bagi orang kristen untuk mengenali konsep mereka tentang harta benda dan kesuksesan. Harta benda dan kesuksesan adalah anugerah Allah karena Allah adalah Sumber berkat jasmani dan rohani. Karena anugerahNya saja seseorang mendapatkan kemakmuran. Tetapi, ini murni pemberian/ anugerahNya. Kecenderungan hati dan motivasi untuk mencari Tuhan, kerajaan dan kebenaranNya adalah lebih penting dan alkitabiah. Kecenderungan dan motivasi mengejar harta benda bukanlah ajaran Tuhan Yesus. 25 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 d. Sebaliknya, sangatlah penting bagi orang kristen untuk mengerti bahwa penderitaan, sakit penyakit dan kemiskinan tidak menjadi tolok ukur seseorang sedang tidak diberkati Tuhan. 3. Penutup Paparkan konteks masa kini. Kemukakan relevansi Firman Tuhan dalam kehidupan jemaat sehari-hari. Tekankan bahwa Pengikut Tuhan Yesus harus menyucikan motivasi mereka. Motivasi tidak murni yakni mencari pemenuhan jasmani, kesembuhan dan kemakmuran jangan menjadi nomor satu. Motivasi mengikut Yesus haruslah motivasi murni yakni mencari kerajaan dan kebenaranNya. Bila ini menjadi motif kita, Tuhan akan menambahkan semua yang kita butuhkan dalam hidup kita. CONTOH KOTBAH JADI Saudara-saudariku di dalam Tuhan Yesus Kristus, “Siapakah yang dengan sadar ingin mengalami penderitaan?” Tentu tidak ada. Penderitaan, kehilangan, sakit bahkan kematian adalah realitas yang bisa dialami oleh siapapun, baik seseorang percaya kepada Tuhan atau tidak mempercayaiNya. Kitab Ayub berisi kisah tentang seorang yang saleh dan baik budi. Seorang yang jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia mendapatkan tujuh anak laki-aki dan tiga anak perempuan.Ia adalah orang yang terkaya dari semua orang di sebelah Timur. Pada suatu hari, ia mengalami musibah hebat; ia kehilangan semua anaknya dan segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan. Saudara-saudariku di dalam Tuhan Yesus Kristus, Mendengar penderitaan hebat yang dialami Ayub, maka datanglah tiga sahabat Ayub yakni Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat mendatangi Ayub untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia. Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyakkan jubah mereka, dan 26 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 menaburkan debu di kepala dan duduk bersama dengan Ayub di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorangpun tidak mengucapkan sepatah kata kepada Ayub karena mereka melihat, bahwa begitu berat penderitaannya. (Ayub 2:11-13). Mereka sungguh menjadi sahabat yang baik bagi Ayub. Tujuh hari tujuh malam bukanlah waktu yang singkat. Mereka menemani Ayub dengan duduk di tanah dan menunjukkan empati mereka kepada sahabat mereka. Akhirnya, Ayub berbicara kepada mereka. Ayub mengeluhkan malapetaka yang dialami keluarganya. Ia mengutuki hari kelahirannya dan ingin segera mati (Ayub 3:1-26). Elifas, sahabat Ayub mulai memberikan nasehat. Nasehat Elifas intinya menyalahkan Ayub. Ayub telah berdosa kepada Tuhan dan harus bertobat. Hal ini menimbulkan perasaan kecewa di hati Ayub. Maka giliran Bildad mengemukakan pendapatnya. Bildad membela Tuhan. Menurutnya, Tuhan adalah sumber malapetaka yang dialami Ayub. Tuhan sedang menghukum Ayub karena keadilanNya (Ayub 8). Tetapi Ayub berkeras bahwa dirinya tak bersalah. Apabila hukuman itu dari Tuhan, maka Allah sedang berbuat ketidakadilan. Dalam pemahaman Ayub, setiap orang di dunia ini berdosa dan tiada satupun yang benar di hadapanNya. Tidak ada alasan, mengapa hanya Ayub dan keluarganya yang harus mengalami pengadilan Allah. Ayub kemudian meminta keadilan kepada Tuhan (Ayub 9-10). Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Pada pasal 11:1-20 yang telah kita baca, berisi nasehat Zofar supaya Ayub merendahkan diri di hadapan Allah. Zofar menuduh Ayub berbuat jahat dan curang dalam hidupnya. Ayub adalah penipu dan pembuat kejahatan. Zofar berkata kepada Ayub, “Tuhan itu mengenal penipu dan melihat kejahatan tanpa mengamat-amatinya. Jikalau orang dungu dapat mengerti, maka anak keledai liar pun dapat lahir sebagai manusia. Jikalau engkau menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepadaNya; jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu, Tuhan pasti mengetahuinya dan tidak mungkin semua kemalanganmu terjadi atasmu” (Bdk Ayub 11:1114, cetak miring ditambahkan oleh penulis). 27 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Sahabat-sahabat Ayub memberi nasehat berdasarkan pemahaman teologis yang diajarkan oleh agama-agama tradisional. Pada sangka mereka, Allah selalu mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa besar. Kehadiran para sahabat Ayub yang berawal dengan empati berubah menjadi saat di mana mereka menghakimi Ayub atas nama Tuhan. Para sahabat yang pada mulanya ingin memberikan penghiburan kepada Ayub, dalam perkembangannya malah menyalahkan Ayub dan menuduh Ayub sebagai orang yang jahat. Ayub semakin merasakan kepedihan. Ibu, bapak dan saudara-saudariku,... Menurut para sahabat Ayub, penderitaan Ayub terjadi karena ia telah berbuat dosa besar di hadapan Allah. Mungkin dosa ini tidak ada yang tahu. Barangkali Ayub menyembunyikan dengan rapi kejahatannya. Tetapi Ayub menyangkalnya. Bagi Ayub, pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman yang sekejam itu, sebab ia telah berusaha hidup sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat mengerti mengapa Allah membiarkan orang seperti dirinya mengalami begitu banyak bencana.Kemudian dengan berani Ayub menantang Allah dalam doanya. Ayub ingin mendengar alasan Tuhan menimpakan hukuman kepadanya. Saudara, saudariku... Begitu berat penderitaan Ayub. Anak-anaknya meninggal. Isterinya depresi berat dan mengajak untuk tidak lagi mempercayai Tuhan. Sementara tubuhnya sakit kulit yang parah, berbau dan menjijikkan. Kini, ketiga sahabat baiknya menuduh dirinya berbuat kejahatan. Ayub benarbenar merasa sendiri. Ayub menuduh Allah yang membuatnya menderita. Ayub menuduh Allah berlaku tidak adil. Bukankah ketika seseorang mengalami penderitaan, pada umumnya cenderung menuduh Allah sebagai biang keladi penderitaan terjadi atas mereka? Bahkan penderitaan seringkali membuat terkikisnya iman seseorang. Tetapi Ayub tidak kehilangan kepercayaannya kepada Allah.Ia hanya ingin mendapatkan keterangan dari Allah mengapa penderitaan itu dialaminya. Ayub sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan oleh Allah dan dinyatakan bahwa bukan karena dosanya 28 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 ia mengalami hal ini. Ayub meminta supaya mendapatkan kembali kehormatannya sebagai orang yang baik. Tetapi Allah tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Ayub. Allah menanggapi pertanyaan Ayub dengan memberinya banyak contoh mengenai kuasa dan hikmat-Nya. Contoh-contoh itu dilukiskan dengan puisi. Kemudian dengan segala rendah hati, Ayub mengakui kebijaksanaan dan keagungan Allah, lalu menyesali kata-katanya yang keras dan penuh kemarahan itu. Pada bagian terakhir dari kisah ini, yakni pada pasal terakhir Kitab Ayub,dijelaskan bagaimana Ayub dikembalikan kepada keadaannya semula, dengan kekayaan yang jauh melebihi kekayaannya sebelum itu. Keluarga Ayub dipulihkan. Allah mengaruniakan anak-anak serta umur panjang kepada Ayub. Bahkan Allah memarahi teman-teman Ayub, yakni Bildad, Elifas dan Zofar karena mereka tidak dapat memahami arti kesengsaraan Ayub. Hanya Ayublah yang sungguh-sungguh menyadari bahwa Allah lebih besar daripada yang telah diajarkan oleh agama yang tradisional itu. Saudara-saudariku di dalam Kristus, Pada zaman modern ini di kalangan Kristen muncul teologi kemakmuran atau juga dikenal sebagai Teologi Sukses. Teologi ini mengajarkan bahwa mengikut Yesus pasti sukses, bergelimang harta benda, tidak pernah sakit dan tidak mengenal penderitaan. Allah dipandang seperti lampu wasiat Aladin yang dapat menuruti semua keinginan manusia. Akibatnya adalah sebagian umat kristen dibuat angan-angannya melayang dan menjadi mudah menghakimi sesamanya yang miskin, sakit atau tertimpa kemalangan/ penderitaan sebagai umat yang kurang beriman. Alasannya adalah bahwa Tuhan Yesus telah menanggung kemiskinan, penyakit dan penderitaan manusia di kayu salib. Dengan kata lain, mengikut Yesus dilihat sebagai jalan untuk mendapatkan kekayaan dan kesenangan. Memang dalam Alkitab terdapat banyak ayat yang berbicara tentang janji dan berkat Allah, tetapi selalu dihubungkan dengan nasehat agar itu semua menjadi sarana untuk bersyukur kepada Tuhan dan membantu sesama yang menderita. Pada pihak lain, ada banyak ayat dalam Alkitab yang menasehati tentang bahaya mengejar harta benda bahkan Alkitab Perjanjian Baru mengingatkan bahwa akar segala kejahatan adalah cinta uang. Tuhan Yesus juga berkali-kali menasehati bahwa siapa yang mau mengikut Dia 29 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 harus tahan menderita. Yesus menuntut para muridNya untuk setia meskipun mengalami penderitaan dan kematian. Akibat ajaran teologi sukses ini, saudara-saudariku,...... orang-orang kristen yang tidak beruntung secara materi, tertimpa kemalangan atau yang mengalami sakit penyakit dan tidak kunjung sembuh merasa disakiti hatinya karena dinilai kurang percaya kepada Tuhan. Kekayaan dan kesehatan telah dijadikan tolok ukur iman seseorang. Hidup saleh tidak lagi menjadi penting. Dalam kecenderungan menomorsatukan kepemilikan harta benda, banyak orang menjadi egois, kikir dan gila harta, pangkat dan kedudukan. Sifat serakahnya manusia menjadikannya sulit berbagi kepada sesamanya yang menderita.Adalah tidak mungkin bisa berbagi bila merasa diri sendiri saja belum cukup! Pada sisi lain, sebagian orang kemudian menjadi muak dengan kecenderungan kehidupan egois masyarakat. Budaya konsumerisme pada sebagian orang memang telah memberikan kontribusi untuk menganggapTuhan sebagai pemuas keinginan manusia saja. Saudara-saudariku di dalam Kristus, Bertolak dari hal-hal di atas, sangatlah penting bagi orang kristen untuk mengenali konsep mereka tentang harta benda, kesehatan dan kesuksesan. Harta benda, kesehatan dan kesuksesan adalah anugerah Allah karena Allah adalah Sumber berkat jasmani dan rohani. Karena anugerahNya saja seseorang mendapatkan kemakmuran dan kesehatan. Tetapi, ini murni pemberian / anugerahNya. Perlu diingat, bahwa tidak semua kemakmuran berasal dari berkat Tuhan. Kekayaan yang diperoleh melalui cara-cara yang keliru tentu bukan berasal dari berkat Tuhan. Saudara dan saudariku, kecenderungan hati dan motivasi untuk mencari Tuhan, kerajaan dan kebenaranNya adalah lebih penting dan alkitabiah. Kecenderungan dan motivasi mengejar harta benda bukanlah ajaran Tuhan Yesus. “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu” Pada pihak lain, juga penting bagi orang kristen untuk mengerti bahwa penderitaan, sakit penyakit dan kemiskinan tidak menjadi tolok ukur seseorang sedang tidak diberkati Tuhan. Penderitaan, sakit penyakit dan kemiskinan bukan berasal dari Tuhan. Tetapi ini merupakan realitas kehidupan di dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Kita tidak tinggal di taman firdaus. Kita bisa merasa sakit, bahkan mengalami kematian. Tetapi 30 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 sebagaimana Ayub tidak pernah ditinggalkan Tuhan dan tidak kehilangan iman pada saat mengalami penderitaan, mari kita tetap menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan.Kita boleh meminta kesembuhan kepada Tuhan. Kita boleh meminta berkat kecukupan ekonomi kepada Tuhan. Tetapi kita harus ingat bahwa Dia selalu beserta dengan kita dalam kelebihan maupun kekurangan, pada saat kita sehat maupun sakit, di usia kanak-kanak sampai masa tua kita. Bahkan hingga kita menutup mata, Tuhan kita itu setia. Kabar baiknya adalah: seperti Ayub yang tidak kehilangan imannya kepada Tuhan dan dipulihkanNya, demikian pula Tuhan sanggup memulihkan saudara dan saya seberat apapun keadaan kita sekarang. Baik dalam bidang ekonomi, kesehatan maupun persoalan rumah tangga. Tuhan mampu memulihkan kita. Seperti Allah menjawab doa-doa Ayub, demikian juga Dia adalah Allah yang berkenan menjawab doa-doa kita. Tetapi carilah Tuhan dengan segenap hati. Carilah kerajaan Allah dan kebenaranNya terlebih dahulu, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita.Amin. [BNH] Nas Pembimbing : Mazmur 5:12-13 Berita Anugerah : Mazmur 30:12-13 Persembahan : Mazmur 5:4 Nyanyian : 1. KJ 2:1-4 2. KJ 14:1-3 3. KJ 52:1-3 4. KJ 408:1-3 5. KJ 450:1-5 6. KJ 438:1-2 31 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KHOTBAH 27 JULI 2014 Minggu Biasa; Warna Hijau Bacaan Khotbah: Matius 13: 24-43 Bacaan Leksionari: 1Raj. 3:5-12; Mzm. 119:57-64; Rom. 8:28-30; Mat. 13:44-52 Thema: SUKACITA DALAM KEBENARAN Tujuan: 1. Anggota jemaat mampu menghayati kerajaan sorga dengan benar. 2. Anggota jemaat mampu dengan sadar membedakan bahwa tidak semua kebahagiaan adalah kerajaan Sorga tetapi secara aktif ikut mendoakan dan menjadi pelayan kerajaan Sorga yang adalah anugrah Allah. LATAR BELAKANG TEKS Perikop Matius 13:44-46 membicarakan mengenai hal Kerjaan Sorga. Injil Matius ditulis oleh Matius dan pembaca awalnya adalah orang-orang Yahudi. Oleh karena itu diantara injil Sinoptik yang lain, dalam Injil Matius kita tidak akan pernah menjumpai kata kerajaan Allah namun yang ada adalah Kerajaan Sorga. Hal ini wajar karena dalam pola pikir umat Yahudi tidaklah sopan atau pantas menyebut nama Tuhan dengan sembarangan sehingga kata kerajaan Allah tidak pernah dipakai dan yang ada adalah kerajaan Sorga. Walaupun demikian, pada intinya selain hanya pergantian kata, tidak ada perbedaan makna yang dipakai oleh Matius. Kerajaan Sorga atau kerajaan Allah memang menjadi tema sentral dalam Injil dan menjadi tugas yang hendak diberitakan oleh Yesus di dunia ini. Dalam Alkitab tidak pernah dijelaskan melalui sebuah definisi yang jelas apa yang dimaksud dengan kerajaan Sorga/Kerajaan Allah atau Pemerintahan Allah itu. Yesus sendiri tidak pernah mendefinisikan 32 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Kerajaan Allah melalui sebuah kalimat yang jelas. Namun, Ia sering menggambarkan Kerajaan Allah dalam perumpamaan dan kiasan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai kerajaan Allah bisa dipahami berbedabeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Terkadang, ada orang yang menganggap bahwa kerajaan Allah hanya berarti tempat kekal di sorga yang adanya di atas atau di langit. Untuk memahami kerajaan Allah yang diberitakan oleh Yesus, kita harus memahami teks dengan baik, memahami konteks nya dan juga membandingkannya secara menyeluruh di dalam Alkitab. Walaupun Tuhan Yesus sering menjelaskan Kerajaan Allah melalui sebuah perumpamaan, Kerajaan Allah itu sendiri jauh lebih besar dari apa yang ada dalam perumpamaan Yesus, sebab Kerajaan Allah tidak hanya diberitakan Yesus melalui perumpamaan-Nya, tetapi juga tergambar dalam pribadi-Nya yang mewarnai semua tindakan-Nya. Kita harus hatihati dalam memandang teks secara pragmatis/terpotong-potong. Kumpulan pengajaran dalam Khotbah di Bukit (Matius 5-7) menunjukkan kepada kita bahwa anugrah Kerajaan Allah bukanlah sekedar sebuah konsep atau harapan belaka melainkan sebuah aksi yang dilakukan melalui perbuatan dan sikap hidup yang benar (Matius 5:20). Khotbah di bukit adalah Kabar Baik. Ini adalah sebuah tuntunan hidup kita yang menyatakan bahwa Kerajaan Allah dapat hadir di dunia ini dan mereka yang membuka diri akan diperbaharui hidupnya dan diberikan kekuatan dalam menantikan kepenuhannya di akhir zaman. Dalam beberapa ayat diinjil, Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa Kerajaan Allah bukanlah melulu sebuah harapan akan sorga melainkan juga bisa kita rasakan dan datang sekarang ini (Matius 12:28, Lukas 11:20). Kerajaan Allah yang Yesus beritakan, yang juga sudah mengakar dalam perjanjian lama ini kemudian bukan hanya menjadi inti pewartaan Injil sinoptik, namun juga menjadi inti seluruh Perjanjian Baru. Paulus kemudian memberikan sebuah gambaran mengenai Kerajaan Allah, ”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Roma 14:17). Ketiga karakter ini merupakan nilai-nilai dasar dalam Kerajaan Allah. Namun tentu saja Kerajaan Allah tidaklah bisa disederhanakan menjadi ketiga hal itu. Untuk menjelaskan bahwa Kerajaan Allah bukan hal 33 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 yang bisa disederhanakan dan didefinisikan, seorang teolog Asia, C.S.Song bahkan mengatakan bahwa selain kasih, keadilan dan kebebasan, nilai-nilai Kerajaan Allah juga tentang kebenaran, kuasa, dan kehidupan dan masih banyak lagi deretan yang bisa ditambahkan. Tetapi intinya bahwa nilai-nilai Kerajaan Allah itu adalah nilai-nilai kebaikan yang selalu bersebrangan dengan nilai-nilai kejahatan. Namun kerajaan Allah juga tidaklah melulu berbicara mengenai angurah pengampunan dan penyelamatan belaka namun juga ada aspek penghakiman di dalamnya (contoh mengenai perumpamaan tentang ilalang dan gandum atau tentang pukat, Matius 13:24-30,47-50) Kerajaan Allah yang Yesus beritakan tidaklah melulu sebagai pengharapan akan kehidupan kekal di sorga nanti. Kerajaan Allah justru dibawa oleh Yesus di tengah-tengah dunia ini. Ia menghadirkan kerajaan Allah yang holistik (menyeluruh dan meliputi semua segi kehidupan). Ia menghadirkan Kerajaan Allah itu kepada semua orang yang mau percaya kepada-Nya, tidak peduli apakah dia adalah orang Israel atau bangsabangsa lain, apakah dia orang miskin atau kaya, apakah dia anak kecil ataupun orang tua, apakah dia adalah orang-orang yang dipandang berdosa atau pemimpin agama, semuanya dikasihi dan dipanggil untuk masuk dalam pemerintahan Allah yang penuh rahmat dan kasih. Namun meskipun begitu, ia juga mengtakan bahwa Kerajaan Allah hendaknya selalu diperjuangkan, diberitakan dan didoakan untuk menyongsong kesempurnaannya kelak ketika maranata tiba. Dalam pemerintahan Allah itu, kita juga melihat bahwa penyelamatan atau kabar baik yang Yesus nyatakan bukan hanya melulu soal “jiwa” saja dan meninggalkan semua yang sering kita sebut sebagai hal yang jasmani juga. Tetapi melihatnya sebagai sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jadi intiya Kerajaan Allah adalah penyelamatan Allah yang menyeluruh baik sekarang maupun kelak ketika akhir zaman, dimana ada kebenaran, kasih damai sejahtera, sukacita dan hal-hal yang bersebrangan dengan kejahatan. 34 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 PENAFSIRAN TEKS MATIUS 13:44-46 Perikop Matius 13:44-46 merupakan rangkaian atau bagian cerita yang diutarakan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridnya (Matius 13:36). Sebelumnya, Tuhan Yesus baru saja menyampaikan 3 perumpamaan mengenai hal Kerajaan Sorga kepada orang banyak (13:2) Menariknya karena orang banyak itu mengerumuni Dia, Tuhan Yesus kemudian naik ke atas perahu dan duduk disitu, tentunya agar semua orang bisa melihatnya dan mungkin mendengarnya dengan lebih baik. Ia menceritakan hal Kerajaan Sorga dalam bentuk perumpamaan di atas perahu itu, sementara orang banyak mendengarkannya sambil berdiri di pantai. Perumpamaan yang pertama adalah perumpamaan tentang penabur yang menaburkan benih di 4 tempat berbeda, ada yang tumbuh baik di tempat yang subur sedangkan yang lain tidak. Ia kemudian menjelaskan arti perumpamaan itu pada ayat 18-23. Lalu ia mengumpamakan Kerjaaan Allah dengan hal yang lain lagi yaitu dalam perumpamaan tentang lalang di antara Gandum dalam ayat 2430 dan kemudian perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi. Setelah itu pulanglah Yesus meninggalkan orang banyak itu dan kemudian muridmuridnya bertanya tentang perumpamaan lalang di antara gandum yang tadi Yesus sampaikan kepada orang banyak. Setelah menjelaskan mengenai arti perumpamaan ilalang diantara gandum yang merupakan berita tentang penghakiman dalam kerajaan Allah ia kemudian melanjutkan dengan perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga dalam ayat 44-46. Tidak cukup sampai di situ, Tuhan Yesus juga kemudian melanjutkan hal kerajaan Sorga adalah seumpama pukat. Di dalam perumpamaan ini juga ia menjelaskan masih ada tema mengenai penghakiman dalam kerajaan Allah di mana akan dipisahkan orang benar dan jahat. Mari kita perhatikan dengan lebih seksama perikop kita ini. Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus mengumpamakan hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamnya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Dari cerita ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jelas orang yang menemukan harta ini bukanlah yang empunya ladang itu. Tanpa kita tahu bagaimana caranya ia bisa menemukan harta di ladang orang lain, mungkin ia salah seorang pekerja yang memang bekerja di ladang itu ataupun ia dengan tidak sengaja menemukannya ketika 35 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 melintas atau sedang berada diarea ladang milik orang lain itu. Namun agaknya kemungkinan yang pertama lebih mungkin karena diceritakan bahwa harta itu terpendam, tidak mungkin semudah itu dilihat oleh orang yang lewat, jadi dapat dipastikan bahwa orang ini memang mempunyai kegiatan “penggalian” di ladang tersebut. Dari cerita itu kita tahu bahwa menurut orang itu, harta itu mungkin nilainya besar sehingga ia tak ingin orang lain tahu dan ia pun memendamkannya lagi. Sukacitanya yang besar karena telah menemukan harta yang terpendam itu akhirnya mendorongnya untuk memilikinya dan ia kemudian menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Harapannya tak lain adalah supaya harta yang terpendam itu dapat ia kuasai. Cerita selanjutnya adalah bahwa rupanya ia berhasil membeli tanah tersebut dan ini memberitahukan kepada kita bahwa orang yang empunya tanah itupun tidak mengetahui adanya harta yang terpendam di ladangnya. Mari kita lebih memperhatikan jalannya cerita ini. Bagi beberapa orang, mungkin apa yang dilakukan oleh orang yang menemukan harta yang terpendam itu adalah wajar, sehingga kita dapat menfasirkan ayat ini bahwa Kerjaan Sorga itu adalah sesuatu yang sangat berharga dan mampu membuat kita bahagia bila memilikinya dan karena berharganya hal itu, sukacita karena telah menemukannya itu selayaknya akan membuat kita rela untuk mengorbankan semua harta kita demi bisa mendapatkan kerajaan Sorga itu. Lalu apakah benar hanya sampai disini tafsiran ayat ini? Tidak seperti perumpamaan yang lain, Tuhan Yesus sendiri memang tidak menjelaskan apa makna dari perumpaan ini. Perumpamaan ini dibiarkan bebas untuk ditanggapi oleh murid-murid di dalam pengertian dan pemahaman mereka. Sayangnya perikop ini juga tidak ditemukan dalam kisah injil sinoptik yang lain sehingga kita tidak bisa melihat versi yang berbeda dari cerita ini. Satusatu nya cara agar kita bisa memahami perumpamaan ini dengan lebih dalam adalah berusaha mempelajari kebiasaan ataupun aturan yang berlaku dikalangan umat Yahudi pada waktu itu, khususnya hukum atau peraturan mengenai penemuan harta terpendam di ladang milik orang lain. Sebelum sampai kepada hukum penemuan harta terpendam di ladang orang lain, ada baiknya kita mengetahui konteks waktu itu mengenai harta terpendam. Dalam kebiasaan umat Yahudi waktu itu, adalah wajar orang menggali tanah dan menyimpan harta miliknya dan mungkin bisa jadi harta ini tidak lagi diketahui karena pemiliknya sudah meninggal dan tanah itu sudah berpindah tangan ke keturunannya ataupun di jual. Biasanya 36 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 orang jaman dahulu di Palestina menyimpan harta dalam guci atau bejana tanah liat. Mengapa guci atau bejana tanah liat yang dipakai sebagai wadah untuk memendam harta di dalam tanah? Pada jaman itu, bejana tanah liat dipakai untuk menyimpan harta kekayaan yang biasanya berupa koin, baik emas maupun perak, batu permata, serta barang berharga lainnya. Barangbarang itu dimasukkan ke dalam guci, yang sering dipakai sebagai wadah penampungan air.Karena kedap air dan cukup kokoh, maka sebuah guci tanah liat dapat dipakai sebagai wadah untuk menyimpan barang apapun dan melindunginya dari kelembaban serta cuaca. Dan koin-koin atau batu-batu permata itu dapat disimpan dengan aman di dalam guci, yang kemudian ditutup rapat dan dikubur. Pada jaman itu memang belum ada bank di mana kita bisa menyimpan kekayaan.Apa yang dapat dilakukan oleh orang jaman dulu jika mereka ingin menyimpan sebagian kekayaannya supaya aman? Salah satu caranya adalah dengan memendamnya. Dalam teks-teks Alkitab sendiri ada beberapa ayat yang membicarakan mengenai harta terpendam selain dalam perikop kita sekarang. Sebagai contoh dalam Kejadian 43:23, Ulangan 33:19, Ayub 3:21, Amsal 2:4, dan Yes 45:3, dari ayat-ayat itu, harta terpendam sering diumpamakan untuk menjelaskan sesuatu hal yang berharga. Ini adalah sebuah istilah yang digunakan untuk melambangkan berkat Tuhan yang melimpah dan menemukan harta yang terpendam itu adalah suatu sukacita yang besar. Namun dalam Alkitab sendiri, khususnya dalam PL tidak ada kasus ataupun hukum mengenai penemuan harta terpendam di ladang orang lain yang kemudian diperkarakan. Yang ada adalah kasus atau hukum mengenai pencurian atau pembiaran/pertolongan terhadap harta milik orang lain yang hilang, contoh dalam Keluaran 22:1-4, Ulangan 22:1-4. Dalam hukum Yahudi, umat di larang keras untuk mengambil harta milik orang lain. Dan juga dilarang membiarkan harta milik orang lain hilang atau tersesat, yang disarankan adalah mengembalikan/ memberitahukan kepada pemiliknya apabila kita mengetahui atau menemukan harta itu. Yang menjadi masalah adalah apakah konteks cerita dalam perikop kita yang sekarang termasuk dalam perbuatan mencuri atau dengan sengaja mengambil harta yang sebenarnya bukan haknya? Ataukah tidak. Di sini dituntut pemahaman dan etika moral pembaca/ pendengar. Di sini kita sampai kepada pertanyaan, apakah harta terpendam itu merupakan hak dari pemilik kebun atau bukan. 37 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Ini adalah sisi hukum yang harus kita pelajari untuk dapat memahami perumpamaan ini. Di bawah hukum Yahudi, harta itu tidak otomatis menjadi milik orang yang empunya ladang, karena ketika ia membelinya, yang ia beli adalah ladangnya. Karena ia tidak tahu apa yang terdapat di sana, ia tidak dapat membeli sesuatu yang tidak diketahuinya berada di sana. Anda tidak dapat mengklaim harta itu sebagai milik anda jika anda tidak tahu bahwa harta itu memang ada di sana. Begitulah ketetapan hukum Yahudi mengaturnya. Dengan demikian, harta ini tidak otomatis menjadi milik orang yang empunya ladang sampai ia sendiri menemukannya. Orang yang menemukan harta ini sepertinya tahu betul bahwa harta yang terpendam itu sebenarnya bukanlah milik dari sang empunya ladang. Namun walaupun demikian, pertanyaannya adalah mengapa tidak langsung digali dan diambil saja harta itu? Bukankah hal itu jauh lebih mudah? Memang betul, menggali dan mengambilnya mungkin tidak membutuhkan banyak usaha. Hanya perlu waktu sebentar saja, namun ia akan terkena masalah hukum. Menggali ladang orang tanpa ijin adalah suatu tindak pelanggaran hak milik orang lain dan ia dapat dituntut ke pengadilan karenanya. Terlebih lagi, jika ia tertangkap sedang menggali guci yang berisi harta terpendam itu, si pemilik ladang selain dapat menuntut dengan tuduhan menyerobot ladang orang lain yang sudah secara baku diatur dalam hukum Yahudi. Pemilik tanahitu juga berhak menuntut hak pemilikan atas harta terpendam itu, dan sudah tentu ia harus merelakannya. Ini karena kita memang tidak berhak untuk mengklaim harta tersebut selama ladang itu menjadi milik orang lain. Hukum inipun sepertinya sudah dipahami oleh orang yang menemukan harta terpendam ini. Dan langkah yang kemudian ia lakukan adalah langkah-langkah yang sah dan legal secara hukum, dimana ia berusaha membeli dahulu ladang itu sehingga ketika ia sudah menjadi pemilik ladang, maka jika ia kemudian menggali lagi harta terpendam itu sudah menjadi haknya. Jika ia belum membelinya, tetapi ia langsung menggali dan membawanya maka orang akan menanyakan dari mana harta itu berasal, dan ia harus menjelaskannya, dan ia akan mendapat masalah karena akan dituduh sudah menyerobot ladang orang lain. Pertanyaan yang muncul adalah siapa yang memberinya hak untuk menggali di ladang itu? Di situlah sumber persoalannya, yaitu masalah penyerobotan lahan dan mungkin juga tuduhan mencuri. Namun yang ia lakukan demi mendapatkan 38 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 harta terpendam itu adalah sesuatu yang baik dan sesuai hukum yang berlaku. Ia tidak tergesa-gesa ingin segera melampiaskan sukacita nya itu dengan jalan pintas, tetapi mempertimbangkannya sungguh-sungguh hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjual semua harta miliknya. Dalam ayat yang selanjutnya, yaitu ayat ke 45 dan 46 dikisahkan lagi sebuah perumpamaan yang sejajar dengan perumpamaan tentang harta yang terpendam itu. Dimana seorang pedagang mencari mutiara yang indah dan setelah ia menemukannya ia menjual seluruh miliknya dan membeli mutiara itu. Sukacita yang besar karena telah menemukan mutiara itu mampu mendorongnya untuk melakukan tidakan besar, yaitu menjual harta miliknya agar ia bisa memilikinya. Dari penjelasan mengenai 2 perumpamaan diatas apa yang dapat kita pelajari mengenai kerajaan Sorga/ Kerajaan Allah itu? Kerajaan Allah adalah sesuatu yang sangat berharga dan merupakan tujuan hidup manusia. Bahkan Tuhan Yesus sendiri datang untuk mengabarkan Kerajaan Allah itu. Dan ia pun pernah bersabda dalan Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,.....” Oleh karena itu panggilan untuk masuk ke dalam kerajaan Allah adalah panggilan sukacita karena kita diijinkan untuk ikut menikmati karunia Tuhan yang begitu berharga dalam hidup kita. Dengan tetap mengingat bahwa yang dimaksud dengan kerajaan Allah tidaklah bisa kita definisikan atau artikan secara sempurna maka kitapun sebenarnya tidak bisa memiliki kerajaan Allah sebagai sebuah milik pribadi. Kerajaan Allah adalah Anugrah dan juga memang perlu kita doakan dan layani. Namun tetap kita juga harus waspada jangan sampai kita sudah sombong mengatakan bahwa kita sudah menemukan kebenaran/ Kerajaan Allah yang sempurna itu. Tetap kita membutuhkan bimbingan Roh kudus untuk kita bisa membedakan manakah harta yang terpendam atau mutiara yang berharga ataukah hanya keinginan dan keserakahan kita sendiri yang kita ikuti. Langkah yang dilakukan oleh orang yang menemukan harta terpendam tadi adalah langkah yang penuh pertimbangan dan matang. Kesadaran akan kebenaran dan kebahagiaan sejati itu perlu kita pupuk agar kita mampu membedakan mana kerajaan Allah atau kah hanya keserahakan kita semata. Sukacita yang besar karena telah menemukan kerajaan Allah itu seharusnya memampukan kita untuk terus belajar dalam melayani kerajaan Allah itu, walaupun kita harus menanggung resiko yang besar. Belajar untuk hidup benar dengan segala pertimbangan dan hikmat pimpinan Roh Kudus akan memampukan kita. 39 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 KONTEKS MASA KINI 1) Ada orang yang merasa sudah menemukan kebahagiaan yang ia impikan selama ini dan mati-matian mengejarnya hingga mengadaikan atau mejual seluruh harta miliknya, padahal ia tidak tahu jika kebahagian itu hanya kebahagiaan semu semata yang tidak bisa membawa kita kepada keselamatan. 2) Ada orang yang tergesa-gesa mengambil keputusan bahkan mungkin jalan pintas demi mendapatkan kebahagiaan, hingga akhirnya dia malah menempuh jalan yang melanggar hukum atau hak orang lain. 3) Ada orang yang sudah merasa puas dan sombong karena merasa sudah berada dijalan Tuhan dan sudah masuk kedalam Kerajaan Sorga tanpa menyadari bahwa pengetahuan kita perlu selalu kita asah dalam pimpinan Roh Kudus. SARAN PENYUSUNAN KHOTBAH A. Pendahuluan Buka khotbah anda dengan mengemukakan beberapa fenomena yang ada dalam masyarakat tentang keinginan orang untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Dan beberapa usaha orang untuk mencapainya. Ada yang mengambillangkah secara bijaksana dan penuh kesadaran ada juga yang tergesa-gesa hingga jatuh pada jalan pintas. Gejolak Ekonomi sosial terkadang menawarkan banyak hal yang diluar nalar demi memuaskan prestise atau keinginan dihormati karena kondisinya yang dinilai lebih baik. Orang akan dihargai karena wajahnya yang cantik/tampan sehingga ada orang yang melakukan oprasi plastik yang murah dan tidak aman agar terlihat lebih cantik atau lebih putih tanpa takut dengan resiko yang ditimbulkannya. Orang berani menggelapkan uang negara/perusahaan demi bisa membeli pesawat pribadi atau tas yang harganya ratusan juta. Ada juga orang berani menyerahkan nyawanya demi membela sesuatu yang ia sebuat sebagai sorga walaupun itu dengan cara membunuh orang lain dengan bom bunuh diri. Dan masih banyak hal lagi yang merupakan sumber kebahagiaan orang yang ia kira adalah kebahagiaan sejati karena sudah menemukan harta terpendam. 40 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 B. Isi Sampaikan kepada jemaat tentang penafsiran teks, di mana kerajaan Allah itu adalah Anugrah Allah yang berharga yang perlu kita usahakan dan doakan. Sebagaimana seorang yang menemukan harta terpendam ataupun mutiara yang berharga, maka suka cita karena telah menemukannya itu akan membawa orang untuk berani berkorban, berjuang keras tetapi dengan cara-cara yang baik dan penuh pertimbangan untuk kita bisa masuk dan merasakan kerajaan Allah itu. Namun, Ingatkan kepada jemaat bahwa orang bisa saja salah tafsir dengan mengatakan bahwa selama ini ia sedang mengejar kerajaan Allah, padahal ia sedang menuaskan keserakahan ataupun kebahagiaan yang semu. Oleh Karena peran serta dan tuntunan Roh Kudus untuk memberikan kita hikmat adalah penting agar kita tidak terjatuh pada kebahagiaan semu. C. Penutup Berikan Rangkuman khotbah anda agar pendengar mudah menangkap maksud untuk mereka refleksikan sendiri dalam kehidupannya. Teguhkan jemaat untuk terus setia menjadi pelayan kerajaan Allah dalam pimpinan Roh Kudus. CONTOH KHOTBAH JADI Ibu Bapak Saudari Saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus, cobalah tengok kebiasaan hidup kita dan lingkungan kita. Setiap orang pasti berusaha agar hidupnya jauh lebih baik dari yang sekarang. Itu terbukti orang mulai melakukan usaha dan kerja agar ia mendapatkan kehidupan yang lebih baik, lebih bahagia dan mungkin lebih dipandang atau dihormati orang lain. Berusaha mencari kebahagiaan atau sesuatu yang lebih baik tentunya adalah sesuatu yang sah-sah saja untuk dilakukan. Orang yang ingin pintar tentunya ia akan giat belajar. Orang ingin menjadi pintar agar kelak kehidupannya lebih mudah dan tidak bergantung dengan orang lain ataupun juga mendapat kasih sayang yang lebih dari orang-orang 41 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 disekitarnya. Masalahnya adalah bahwa ukuran kebahagiaan seseorang itu bisa berbeda-beda. Karena faktor lingkungan yang serba glamor, terkadang orang berpendapat bahwa yang ganteng atau cantik itu yang berkulit putih. Yang bagus itu bila tas kita seharga ratusan juta rupiah, dan lain sebagainya bahkan ada juga orang yang sering membantu orang lain sampai ia sendiri harus berhutang sana-sini agar terlihat penuh kasih adalah kebahagiaan menurut seseorang, namun ternyata petaka menurut keluarganya. Selain mengenai ukuran kebahagiaan seseorang, kita juga bisa melihat berbagai perbedaan cara orang mendapatkan kebahagiaan itu. Dan beberapa usaha orang untuk mencapainya. Ada yang mengambillangkah secara bijaksana dan penuh kesadaran ada juga yang tergesa-gesa hingga jatuh pada jalan pintas. Gejolak ekonomi sosial terkadang menawarkan banyak hal yang diluar nalar demi memuaskan prestise atau keinginan dihormati karena kondisinya yang dinilai lebih baik. Orang akan dihargai karena wajahnya yang cantik/tampan sehingga ada orang yang melakukan oprasi plastik yang murah dan tidak aman agar terlihat lebih cantik atau lebih putih tanpa takut dengan resiko yang ditimbulkannya. Orang berani menggelapkan uang negara/ perusahaan demi bisa membeli pesawat pribadi atau tas yang harganya ratusan juta. Ada juga orang berani menyerahkan nyawanya demi membela sesuatu yang ia sebuat sebagai sorga walaupun itu dengan cara membunuh orang lain dengan bom bunuh diri. Dan masih banyak hal lagi yang merupakan sumber kebahagiaan orang yang ia kira adalah kebahagiaan sejati karena sudah menemukan harta terpendam Siapapun yang berani melepaskan sesuatu dari yang ia miliki pasti itu dilakukan karena ada sesuatu yang jauh lebih berharga. Dua perumpamaan yang yang menjadi bacaan kita jelas menceritakan bahwa ada orang yang dengan kehendaknya sendirimelepaskan seluruh hartanya demi mendapatkan harta terpendam dan juga mutiara. Jika kita mengikuti logika di atas, maka kesimpulan kita bahwa harta terpendam dan mutiara itu jelas lebih berharga dari apa yang ia miliki. Dalam teks kita tidak pernah dijelaskan mengapa harta terpendam dan mutiara lebih berharga dari yang dimiliki oleh orang dalam perempumaan tersebut. Tampaknya memang perumpamaan ini langsung ingin menegaskan bahwa harta yang terpendam di ladang dan mutiara tersebut lebih berharga dari yang dimiliki orang tersebut, sehingga ia berani memberikan miliknyadalam rangka mendapatkan harta dan mutiara tersebut. 42 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Pertanyaannya apakah orang ini membeli tanah yang di dalamnya terdapat harta terpendam atau mutiara tersebut dalam rangka memuaskan dirinyakarena memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi jika dilihat secara untung rugi, atau orang ini tidak melihat dari sesi untung rugi, yaitu dia berani mengorbankan yang ia miliki dalam rangka mendapatkan yang ia pahami bahwa tanah yang didalamnya terpendam harta atau mutiara itu lebih baik nilainya untuknya. Dan apakah tindakannya dalam mendapatkan harta dan mutiara itu termasuk dalam kategori yang bisa dipertanggung jawabkan atau malah bisa disamakan dengan tindak pencurian? Mari kita perhatikan dengan lebih seksama perikop kita ini. Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus mengumpamakan hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamnya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Dari cerita ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jelas orang yang menemukan harta ini bukanlah yang empunya ladang itu. Tanpa kita tahu bagaimana caranya ia bisa menemukan harta di ladang orang lain, mungkin ia salah seorang pekerja yang memang bekerja di ladang itu ataupun ia dengan tidak sengaja menemukannya ketika melintas atau sedang berada di area ladang milik orang lain itu. Dari cerita itu kita tahu bahwa menurut orang itu, harta itu mungkin nilainya besar sehingga ia tak ingin orang lain tahu dan ia pun memendamkannya lagi. Sukacitanya yang besar karena telah menemukan harta yang terpendam itu akhirnya mendorongnya untuk memilikinya dan ia kemudian menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Harapannya tak lain adalah supaya harta yang terpendam itu dapat ia miliki. Cerita selanjutnya adalah bahwa rupanya ia berhasil membeli tanah tersebut dan ini memberitahukan kepada kita bahwa orang yang empunya tanah itupun tidak mengetahui adanya harta yang terpendam di ladangnya. Mari kita lebih memperhatikan jalannya cerita ini. Bagi beberapa orang, mungkin apa yang dilakukan oleh orang yang menemukan harta yang terpendam itu adalah wajar, sehingga kita dapat menfasirkan ayat ini bahwa Kerjaan Sorga itu adalah sesuatu yang sangat berharga dan mampu membuat kita bahagia bila memilikinya dan karena berharganya hal itu, sukacita karena telah menemukannya itu selayaknya akan membuat kita rela untuk mengorbankan semua harta kita demi bisa mendapatkan kerajaan Sorga itu. Satu-satu nya cara agar kita bisa memahami perumpamaan ini dengan lebih 43 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 dalam adalah berusaha mempelajari kebiasaan ataupun aturan yang berlaku di kalangan umat Yahudi pada waktu itu, khususnya hukum atau peraturan mengenai penemuan harta terpendam di ladang milik orang lain. Sebelum sampai kepada hukum penemuan harta terpendam di ladang orang lain, ada baiknya kita mengetahui konteks waktu itu mengenai harta terpendam. Dalam kebiasaan umat Yahudi waktu itu, adalah wajar orang menggali tanah dan menyimpan harta miliknya dan mungkin bisa jadi harta ini tidak lagi diketahui karena pemiliknya sudah meninggal dan tanah itu sudah berpindah tangan ke keturunannya ataupun di jual. Biasanya orang jaman dahulu di Palestina menyimpan harta dalam guci atau bejana tanah liat. Mengapa guci atau bejana tanah liat yang dipakai sebagai wadah untuk memendam harta di dalam tanah? Pada jaman itu, bejana tanah liat dipakai untuk menyimpan harta kekayaan yang biasanya berupa koin, baik emas maupun perak, batu permata, serta barang berharga lainnya. Barangbarang itu dimasukkan ke dalam guci, yang sering dipakai sebagai wadah penampungan air.Karena kedap air dan cukup kokoh, maka sebuah guci tanah liat dapat dipakai sebagai wadah untuk menyimpan barang apapun dan melindunginya dari kelembaban serta cuaca.Dan koin-koin atau batu-batu permata itu dapat disimpan dengan aman di dalam guci, yang kemudian ditutup rapat dan dikubur. Pada jaman itu memang belum ada bank di mana kita bisa menyimpan kekayaan. Apa yang dapat dilakukan oleh orang jaman dulu jika mereka ingin menyimpan sebagian kekayaannya supaya aman? Salah satu caranya adalah dengan memendamnya. Dalam teks-teks Alkitab sendiri ada beberapa ayat yang membicarakan mengenai harta terpendam selain dalam perikop kita sekarang. Sebagai contoh dalam Kejadian 43:23, Ulangan 33:19, Ayub 3:21, Amsal 2:4, dan Yes 45:3, dari ayat-ayat itu, harta terpendam sering diumpamakan untuk menjelaskan sesuatu hal yang berharga. Ini adalah sebuah istilah yang digunakan untuk melambangkan berkat Tuhan yang melimpah dan menemukan harta yang terpendam itu adalah suatu sukacita yang besar. Namun dalam Alkitab sendiri, khususnya dalam PL tidak ada kasus ataupun hukum mengenai penemuan harta terpendam di ladang orang lain yang kemudian diperkarakan. Yang ada adalah kasus atau hukum mengenai pencurian atau pembiaran/ pertolongan terhadap harta milik orang lain yang hilang, contoh dalam Keluaran 22:1-4, Ulangan 22:1-4. Dalam hukum Yahudi, umat di larang keras untuk mengambil harta milik orang lain. Dan 44 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 juga dilarang membiarkan harta milik orang lain hilang atau tersesat, yang disarankan adalah mengembalikan/ memberitahukan kepada pemiliknya apabila kita mengetahui atau menemukan harta itu. Yang menjadi masalah adalah apakah konteks cerita dalam perikop kita yang sekarang termasuk dalam perbuatan mencuri atau dengan sengaja mengambil harta yang sebenarnya bukan haknya? Apakah harta terpendam itu merupakan hak dari pemilik kebun atau bukan. Ini adalah sisi hukum yang harus kita pelajari untuk dapat memahami perumpamaan ini. Di bawah hukum Yahudi, harta itu tidak otomatis menjadi milik orang yang empunya ladang, karena ketika ia membelinya, yang ia beli adalah ladangnya. Karena ia tidak tahu apa yang terdapat di sana, ia tidak dapat membeli sesuatu yang tidak diketahuinya berada di sana. Anda tidak dapat mengklaim harta itu sebagai milik anda jika anda tidak tahu bahwa harta itu memang ada di sana. Begitulah ketetapan hukum Yahudi mengaturnya. Dengan demikian, harta ini tidak otomatis menjadi milik orang yang empunya ladang sampai ia sendiri menemukannya. Orang yang menemukan harta ini sepertinya tahu betul bahwa harta yang terpendam itu sebenarnya bukanlah milik dari sang empunya ladang. Namun walaupun demikian, pertanyaannya adalah mengapa tidak langsung digali dan diambil saja harta itu? Bukankah hal itu jauh lebih mudah? Memang betul, menggali dan mengambilnya mungkin tidak membutuhkan banyak usaha. Hanya perlu waktu sebentar saja, namun ia akan terkena masalah hukum. Menggali ladang orang tanpa ijin adalah suatu tindak pelanggaran hak milik orang lain dan ia dapat dituntut ke pengadilan karenanya. Terlebih lagi, jika ia tertangkap sedang menggali guci yang berisi harta terpendam itu, si pemilik ladang selain dapat menuntut dengan tuduhan menyerobot ladang orang lain yang sudah secara baku diatur dalam hukum Yahudi. Pemilik tanahitu juga berhak menuntut hak pemilikan atas harta terpendam itu, dan sudah tentu ia harus merelakannya. Ini karena kita memang tidak berhak untuk mengklaim harta tersebut selama ladang itu menjadi milik orang lain. Hukum inipun sepertinya sudah dipahami oleh orang yang menemukan harta terpendam ini. Dan langkah yang kemudian ia lakukan adalah langkah-langkah yang sah dan legal secara hukum, dimana ia berusaha membeli dahulu ladang itu sehingga ketika ia sudah menjadi pemilik ladang, maka jika ia kemudian menggali lagi harta terpendam itu sudah menjadi haknya. Jika ia belum membelinya, tetapi ia langsung 45 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 menggali dan membawanya maka orang akan menanyakan dari mana harta itu berasal, dan ia harus menjelaskannya, dan ia akan mendapat masalah karena akan dituduh sudah menyerobot ladang orang lain. Pertanyaan yang muncul adalah siapa yang memberinya hak untuk menggali di ladang itu? Di situlah sumber persoalannya, yaitu masalah penyerobotan lahan dan mungkin juga tuduhan mencuri. Namun yang ia lakukan demi mendapatkan harta terpendam itu adalah sesuatu yang baik dan sesuai hukum yang berlaku. Ia tidak tergesa-gesa ingin segera melampiaskan sukacita nya itu dengan jalan pintas, tetapi mempertimbangkannya sungguh-sungguh hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjual semua harta miliknya. Dalam ayat yang selanjutnya, yaitu ayat ke 45 dan 46 dikisahkan lagi sebuah perumpamaan yang sejajar dengan perumpamaan tentang harta yang terpendam itu. Dimana seorang pedagang mencari mutiara yang indah dan setelah ia menemukannya ia menjual seluruh miliknya dan membeli mutiara itu. Sukacita yang besar karena telah menemukan mutiara itu mampu mendorongnya untuk melakukan tidakan besar, yaitu menjual harta miliknya agar ia bisa memilikinya. Dari penjelasan mengenai 2 perumpamaan diatas apa yang dapat kita pelajari mengenai kerajaan Sorga/Kerajaan Allah itu? Kerajaan Allah adalah sesuatu yang sangat berharga dan merupakan tujuan hidup manusia. Bahkan Tuhan Yesus sendiri datang untuk mengabarkan Kerajaan Allah itu. Dan ia pun pernah bersabda dalan Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,.....” Oleh karena itu panggilan untuk masuk ke dalam kerajaan Allah adalah panggilan sukacita karena kita diijinkan untuk ikut menikmati karunia Tuhan yang begitu berharga dalam hidup kita. Dalam beberapa teks Alkitab, kita sudah mempelajari bahwa kerajaan Allah yang dimaksud bukan melulu tentang sorga, tetapi juga bisa hadir di dunia ini. Kerjaaan Allahpun bisa merupakan sukacita dan damai sejahtera yang sudah bisa kita cicipi sekarang di dunia ini, tentunya dengan menantikan kesempurnaannya kelak ketika maranatha tiba. Dengan tetap mengingat bahwa yang dimaksud dengan kerajaan Allah tidaklah bisa kita definisikan atau artikan secara sempurna maka kitapun sebenarnya tidak bisa memiliki kerajaan Allah sebagai sebuah milik pribadi. Kerajaan Allah adalah Anugrah dan juga memang perlu kita doakan dan layani agar setiap makhluk dapat merasakan tanda-tanda kahadirann-Nya. Namun tetap kita juga harus waspada jangan sampai kita sudah sombong mengatakan bahwa kita sudah menemukan kebenaran/ Kerajaan Allah yang sempurna itu. 46 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Tetap kita membutuhkan bimbingan Roh kudus untuk kita bisa membedakan manakah harta yang terpendam atau mutiara yang berharga ataukah hanya keinginan dan keserakahan kita sendiri yang kita ikuti. Langkah yang dilakukan oleh orang yang menemukan harta terpendam tadi adalah langkah yang penuh pertimbangan dan matang. Kesadaran akan sukacita yang benar itu perlu kita pupuk agar kita mampu membedakan mana kerajaan Allah atau kah hanya keserahakan kita semata. Sukacita yang besar karena telah menemukan kerajaan Allah itu seharusnya memampukan kita untuk terus belajar dalam melayani Kerajaan Allah itu, walaupun kita harus menanggung resiko yang besar. Belajar untuk hidup benar dengan segala pertimbangan dan hikmat pimpinan Roh Kudus akan memampukan kita dalam menghayati Kerajaan Allah. Amin. [PS] Usulan Liturgi Bacaan : Matius 13:44-46 Nats Pembimbing : Amsal 2:1-6 Berita Anugrah : Matius 5:10 Nats Persembahan : Matius 6:19-21 Usulan Lagu-Lagu 1. PKJ 1:1&3 2. PKJ 280:1-3 3. PKJ 215:1-3 4. PKJ 279:1-3 5. PKJ 271:1-dst 6. PKJ 200:1 47 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KHOTBAH, 31 AGUSTUS 2014 Minggu Biasa; Warna Liturgis: Hijau Bacaan: Yesaya 33:7-9 Bacaan Leksionari: Mzm. 95: 1-9; Roma 13:8-10; Matius 18:15-20 Thema: MARI BERKOALISI DENGAN ALLAH I. Penulisan Yesaya adalah salah satu pelayan kenabian terpanjang dalam Perjanjian Lama. Dia adalah juru bicara Tuhan di Yehuda dari masa pemerintahan Yotam (742-735 SM) sampai dengan Hizkia (715-687 SM) bahkan mungkin mencapai masa pemerintahan Manasye (687-642 SM). Kitab Jesaya secara umum dipahami terbagi atas tiga sesuai konteks dan penulis. Pra pembuangan /proto Yesaya (1-34), Masa Pembuangan /Detro Yesaya (35-40 ), Pasca PembuanganTritho Yesaya (40-66). Walau perikop ini termasuk dalam bagian pertama yang berkisar pada masa Pra Pembuangan, banyak juga yang menganggap bagian ini sebagai “yang bukan ditulis oleh Yesaya” karena gaya dan cara penulisannya yang lebih mirip dengan Kitab Mazmur dibanding bagian yang lain dari Jesaya. Adanya perubahan mendadak di ayat 7sampai 9 (yang berbeda dengan 1-6 dan 10-24), cara penyampaian yang puitis dan kosa kata yang berbeda meningkatkan kesulitan dalam menafsirkan dan memahami perikop ini. Apa yang sedang terjadi dan apa yang melatarbelakangi tidak banyak diungkap dalam Kitab Yesaya. Justru yang banyak membantu adalah kisah dari Kitab Raja-Raja yang menceritakan konteks kehidupan Raja-Raja dan paralelnya di Kitab Tawarikh . 48 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 II. Latar Belakang Untuk mencari latar belakang dari perikop ini dapat dimulai dari melihat beberapa kata yang menonjol dalam teks. Misalnya kata; Ariel yang menjerit di jalan; utusan-utusan yang mencari damai; perjanjian sudah diingkari; saksi ditolak; negeri berkabung dan merana. Kata-kata tersebut merujuk kepada sebuah peristiwa yang tersirat dalam teks. Peristiwa tersebut adalah Penyerangan Raja Asyur bernama Sanherib ke Israel pada masa Raja Hizkia. Sebelumnya, Hizkia telah mencoba berdamai tetapi ditolak. Yesaya sebagai nabi Tuhan melihat dan merefleksikan kejadian tersebut. Raja Hizkia yang arti namanya “Yahwe adalah kekuatanku”, adalah seorang Raja Yehuda menggantikan ayahnya, Raja Ahas, ketika ia berumur 25 tahun. Berbeda dengan ayahnya, Raja Hizkia dicatat di 2 Raja-raja 18:3 sebagai seseorang yang melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan Daud, Ia dekat dan baik dengan Tuhan. Dalam II Raja-raja 18:4-8 dicatat bahwa tidak ada lagi seorang raja Yehuda yang sama seperti dia. Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang untuk mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintahperintah TUHAN yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa. Ia benarbenar menjauhkan bukit-bukit pengorbanan yang dipakai sebagai tempat pemujaan berhala. Ia menguduskan kembali rumah Tuhan dan merayakan Paskah yang sebelumnya belum pernah diadakan kembali sejak raja Salomo. Kehadiran Raja-Raja di Israel menurut Kitab Raja-Raja bukanlah untuk sekedar menunjukkan kekuatan kepemimpinan pribadi mereka. Tetapi lebih kepada sebuah kesaksian bahwa kesuksesan seorang raja dalam pemerintahan adalah karena kedekatan dan ketaatannya kepada Allah Israel dan sebaliknya. Maka kesulitan/ masalah tertinggi bagi para Raja tidak disebabkan oleh persaingan dan ancaman dari luar Israel, sehebat apapun itu. Masalah tertinggi adalah ketika Allah tidak menjadi factor utama dalam yang diperhatikan oleh para Raja. Contohnya adalah konteks perikop ini: Kekuatan besar di luar Israel saat itu adalah kerajaan Asyur yang telah menjadi musuh lama mereka. Permusuhan ini disikapi oleh Raja Israel dengan membentuk koalisi dengan raja yang lain. Justru koalisi ini yang menjadi masalah baru karena menimbulkan 49 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 tawaran budaya dan agama yang mengacaukan keagamaan di Israel. Bagi Allah bukan Asyur yang dipermasalahkan tetapi meninggalkan Allah, ini baru masalah. Koalisi itu malah tidak berfungsi, sebaliknya justru penghukuman Tuhan akan datang. Beberapa kata-kata sulit dalam teks: a. Ariel: Nama Ariel berarti Singa Allah (erelim yaitu, singa Allah, atau singa yang kuat, dan dalam bagian ini digunakan sebagai referensi simbolik untuk Yerusalem (kota tempat Daud menetap). Ide di balik menyebut Yerusalem sebagai Singa Allah mungkin sarkastik. Yerusalem mungkin memikirkan dirinya sebagai Singa Tuhan, tetapi Yesaya tidak terlalu setuju. Atau orang-orang dari Yerusalem telah menyebut diri mereka dengan nama Ariel, untuk mengekspresikan dan memperkuat kepercayaan diri mereka . Namun walau Yerusalem mungkin memiliki pendapat yang tinggi tentang dirinya sendiri, tetapi merekat tidak bisa keluar dari jangkauan penghakiman tangan Allah. Allah akan mengirimkan beban dan kesedihan. Jika Yerusalem melihat dirinya sebagai singa, maka Allah akan memerangi mereka dengan kemarahan yang sama sebagai seorang pria harus melawan singa. Kemudian istilah Ariel ini dipakai untuk para prajurit utusan Hizkia yang ingin mengupayakan perdamaian dengan Sanherib. b. Sharon: adalah nama sebuah distrik selatan Gunung Carmel di sepanjang pantai Mediterania memanjang ke Cesarea dan Yope. Nama itu menjadi konotasi untuk mengungkapkan tempat keindahan yang luar biasa dan kesuburan (lihat 1 Tawarikh 5:16; 1 Tawarikh 27:29 ; Sol 2:1, Yesaya 35:2 , Yesaya 65:10 ). Penamaan Sharon juga dikenakan pada sisi timur Sungai Yordan , dan di sekitar Basan , yang juga daerah yang subur (1 Tawarikh 05:16). Nabi mungkin merujuk ke daerah ini, meskipun belum diketahui secara pasti . Tujuannya tampaknya untuk menyebutkan tempat di tanah paling subur tetapi sekarang berubah sepi . c. Sion: Sion merupakan lambang untuk tempat kediaman Allah, atau untuk umat Allah, yakni umat di mana Allah tinggal. Apapila kita menemukan istilah bukit Sion itu adalah nama bukit di kota 50 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Yerusalem di bagian tenggara Yerusalem. Bukit Sion dikenal dengan kota Daud. Sion adalah tempat suci (Mzm 48:1-2) dan sebuah gunung yang kuat (Mzm 125:1-2). Sion menjadi Yerusalem Sorgawi (Ibr 12:22), tujuan dari para musafir Kristen. Singkatnya, bukit Sion merupakan simbol dari rumah Allah sendiri. d. Libanon: Saat itu terkenal dengan Pohon Aras khususnya menonjol dalam catatan tentang pembangunan bait oleh Salomo. Aras Lebanon (Cedrus libani) adalah pohon yang megah dengan ukuran yang sangat besar dan akar-akar yang kuat serta jauh menembus tanah. Hutanhutan aras yang luas pernah menyelimuti pegunungan di Lebanon. Kayu aras memiliki nuansa warna merah menyala, tidak ada mata kayu, dan dianggap sangat berharga untuk bahan bangunan karena keindahan, keharuman, ketahanan, serta kekebalannya terhadap serangan serangga. (Kid 1:17; 4:11) Lebanon berada sekitar 160 Km ke arah utara Yerusalem. III. Konteks 2 Raja-raja 18: 13-37 menceritakan suatu peristiwa kekalahan Hizkia dalam tahun pemerintahannya yang ke 14. Saat itu seluruh kota di Yehuda, termasuk Yerusalem, diserbu dan dikepung oleh raja Asyur yang baru, bernama Sanherib. Hizkia tidak berdaya, ia menyerah dan bersedia menanggung beban yang diberikan oleh Asyur. Hizkia, raja Yehuda, mengutus orang kepada raja Asyur di Lakhis dengan pesan: "Aku telah berbuat dosa1, undurlah dari padaku, apapun yang kaubebankan kepadaku akan kupikul." Kemudian raja Asyur membebankan kepada Hizkia, raja Yehuda, tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas.Ia memberikan segala perak dan emas yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam istana raja. Hadiah tersebut diberikan oleh Hizkia melalui orang-orang hebat dalam perang sebagai utusan. 1 Menurut Penulis, Hizkia mengatakan dirinya berdosa kepada Sanherib adalah karena ia menyusun persekongkolan diam-diam tetapi ternyata kemudian ketahuan oleh Sanherib. Dan untuk meminta maaf ia menyogok Sanherib. 51 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Yesaya menjelaskan bahwa utusan tersebut (para pahlawan, Ariel, Singa Israel) tidak hanya membawa hadiah yang besar termasuk yang berasal dari melucuti kuil emas dan semua perak yang ada di perbendaharaannya, tetapi juga dengan misi perdamaian untuk tujuan meneduhkan hati, dan merayu Sanherib untuk membatalkan rencananya. (2 Raja-raja 18:14-16). Tapi itu semua sia-sia. Ia dengan penuh penghinaan menolak untuk berdamai. Ia mengambil persembahan Hizkia tetapi kemudian malah mengirim jenderalnya dengan sejumlah besar pasukan untuk menghabisi Yerusalem th. 711 SM. Ia tidak bergeming oleh semua harta yang Hizkia yang telah dikirim kepadanya beserta dengan permohonan untuk perdamaian (2 Raja-raja 18:17). Itu kegagalan duta ini.Waktu utusan Hizkia kembali, maka Jesaja membawakan nubuat ini. Isinya terutama adalah Kelicikan politik Hizkia dikecewakan, tapi kemudian Jahwe akan menjelamatkan IV.Tafsiran dan Isi 33:7. Ayat ini memperkenalkan topik baru dengan transisi yang sangat tiba-tiba. Hal ini dirancang untuk dua tujuan berikut, menunjukkan kesedihan di wilayah invasi Sanherib, datangnya sumber ketakutan yang akan menang. Untuk tujuan ini, nabi Yesaya memperkenalkan duta yang telah dikirim untuk menuntut perdamaian sebagai orang yang telah mencari dengan sia-sia dan sekarang menangis pahit. Mereka seumpama wakil (Yesaya 33:8) kesedihan yang berlimpah. Juga fakta bahwa Sanherib menolak untuk berdamai dengan cara apapun dan (Yesaya 33:9). Mereka yang dahulu disebut “yang gagah berani” dari orangorang Yahudi yang telah dikirim ke Sanherib untuk mendapatkan kondisi perdamaian, atau untuk masuk ke dalam negosiasi dengan Sanherib. pahlawan mereka, yaitu laki-laki mereka yang ditunjuk sebagai pemimpin militer. Orang-orang yang paling terhormat dan gagah berani yang terpilih, dimana mereka telah membuat upaya mendapatkan perdamaian sia-sia dan kembali dengan ketakutan. Mereka akan menangis tanpa henti ketika mereka kembali dan secara terbuka menyatakan dengan ratapan pahit bahwa upaya mereka untuk mendapatkan perdamaianan gagal. Para duta – orang yang dikirim untuk 52 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 mengemis ketenangan dari Asyur akan menangis - Karena mereka tidak dapat memperoleh keinginan mereka . 33:8 Ayat ini berisi deskripsi dari kebinasaan yang disebabkan oleh invasi Sanherib. Ini juga berisi keadaan duta besar yang dikirim oleh Hizkia yang kemudian memberi efek invasi. Tapi itu mungkin merupakan deskripsi yang dibuat oleh nabi sendiri dan dirancang untuk menyatakan salah satu penyebab mengapa para utusan yang telah dikirim keluar menangis dengan sedihnya. Mereka tidak hanya gagal merayu Sanherib untuk meninggalkan tujuannya menyerang Yerusalem, tetapi mereka juga akan menyaksikan efek dari invasi. Jalan2 umum yang sepi berada dalam ketakutan. Jalan-jalan yang biasanya ramai kini dingin. Sebuah kesedihan yang kuat dan mereka dapat menangkap masih adanya bencana yang akan lebih besar dan karenanya, mereka menangis . 33:9 Tidak ada bukti sejarah langsung bahwa Sanherib telah maju ke Lebanon, meskipun ada beberapa isyarat bahwa ini telah terjadi (Yesaya 14:8). Dilihat dari Yerusalem, ketiga wilayah ini, Lebanon, Gunung Karmel, Basyan berada di Utara. Pada saat sebelum penyerangan (saat situasi di ayat 7 dan 8) Pasukan Sanherib berada di Lakhis 40 Km arah selatan dari Yerusalem. Dilihat dari situasi ini, penulis Yesaya menunjukkan dampak invasi (kesedihan, ketakutan dan kegelisahan) sampai kea rah utara (karena penyerang di Selatan). Atau kalau dilihat dari persoalan kesuburan / tanah di wilayah-wilayah tersebut yang bagus, maka yang hendak dikatakan adalah semuanya juga berdampak pada tanah dan kesuburannya. V. Teologi Teks Banyak yang mengakui bahwa sumber kekuasaan adalah Allah sendiri, tetapi konsekuensi logis dari pernyataan itu sering dilupakan atau diabaikan. Atau yang ekstrim justru sering terjadi justru Allah dianggap sebagai penghalang untuk mendapatkan atau melanggengkan kekuasaan. Bila ini yang terjadi, dampaknya akan mengerikan. Kehadiran Allah dalam arena dan ruang kekuasaan sudah semakin jarang diperhitungkan. Padahal kehadiran Allah justru dibutuhkan untuk pembelaan kepada yang lemah dalam kekuasaan.Kehadiran Allah dapat menghempaskan kekuatan besar dan 53 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 memenangkan mereka yang lemah. Tidak aneh, karena Ia yang mempunyai dan sumber kekuasaan. VI. Relevansi 1. Pileg, Pilpres atau pemilihan pemimpin apapun sebaiknya dilihat juga dalam kacamata, bahwa Allah adalah sumber kekuasaan. Kekuasaan dan kewenangan diberikan pada pemilih dan yang dipilih, maka keduanya harus mengacu pada Sang Sumber pemberi kekuasaan tersebut. 2. Kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki baik itu karena posisi struktur jabatan, karena uang, karena pengetahuan dan pengalaman adalah bersumber dari Allah yang hendaknya dipergunakan untuk karya-karya Allah. Melindungi kekuasaan dengan berlebihan akan dapat menghilangkan manfaatnya untuk pemeliharaan dan meneruskan karya Allah. VII. Khotbah Lengkap Bapak, Ibu dan saudara-saudari yang mengasihi Tuhan. Kejadian yang tidak diharapkan dapat saja terjadi di dalam kehidupan. Walaupun yang diharapkan diupayakan dengan berbagai cara, baik yang benar atau dengan cara yang tidak benar, selalu saja yang tidak diharapkan bisa terjadi. Karena seiring dengan upaya, resiko selalu berjalan mengikuti.Sedetail apapun kita merancang sesuatu, kemungkinan untuk hal yang tidak diharapkan selalu bisa terjadi. Hizkia seorang raja, ia merencanakan yang baik untuk kerajaan Israel. Ia berusaha memberikan yang terbaik bagi warganya. Ia berusaha mengalahkan musuh besar mereka sehingga Israel tidak merasa terancam lagi. Ia mencari teman-teman Raja dan mengajak mereka untuk bersatu, melawan Asyur. Tetapi justru yang terjadi adalah yang tidak diharapkan oleh Hizkia. Ia berharap aman damai, tetapi yang terjadi justru bencana. Orang yang gagah dimedan perang, yang mereka sanjung-sanjung justru menangis menjerit-jerit. Di medan perang mereka tidak menangpis, tetapi sekarang ini mereka tidak ada bedanya dengan anak kecil. Menangis, dijalan mereka menangis, menjerit-jerit. Bapak Ibu yang dikasihi Tuhan.Hizkia itu Raja yang baik. Raja Hizkia yang arti namanya “Yahwe adalah kekuatanku”, adalah seorang 54 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Raja Yehuda menggantikan ayahnya, Raja Ahas, ketika ia berumur 25 tahun. Berbeda dengan ayahnya, Raja Hizkia dicatat di 2 Raja-raja 18:3 sebagai seseorang yang melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan Daud, Ia dekat dan baik dengan Tuhan. Dalam II Raja-raja 18:4-8 dicatat bahwa tidak ada lagi seorang raja Yehuda yang sama seperti dia. Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang untuk mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa. Ia benar-benar menjauhkan bukit-bukit pengorbanan yang dipakai sebagai tempat pemujaan berhala. Ia menguduskan kembali rumah Tuhan dan merayakan Paskah yang sebelumnya belum pernah diadakan kembali sejak raja Salomo. Kitab raja-raja menceritakan suatu peristiwa kekalahan Hizkia dalam tahun pemerintahannya yang ke 14. Saat itu seluruh kota di Yehuda, termasuk Yerusalem, diserbu dan dikepung oleh raja Asyur yang baru, bernama Sanherib. Hizkia tidak berdaya, ia menyerah dan bersedia menanggung beban yang diberikan oleh Asyur. Hizkia, raja Yehuda, mengutus orang kepada raja Asyur di Lakhis dengan pesan: "Aku telah berbuat dosa2, undurlah dari padaku, apapun yang kaubebankan kepadaku akan kupikul. "Kemudian raja Asyur membebankan kepada Hizkia, raja Yehuda, tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas. Ia memberikan segala perak dan emas yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam istana raja. Hadiah tersebut diberikan oleh Hizkia melalui orang-orang hebat dalam perang sebagai utusan. Yesaya menjelaskan bahwa utusan tersebut (yang disebut sebagai para pahlawan, Ariel, Singa Israel) tidak hanya membawa hadiah yang besar, tetapi juga dengan misi perdamaian untuk tujuan meneduhkan hati, dan merayu Sanherib untuk membatalkan rencananya. (2 Raja-raja 18:1416). Tapi itu semua sia-sia. Ia dengan penuh penghinaan menolak untuk berdamai. Ia mengambil persembahan Hizkia tetapi kemudian malah mengirim jenderalnya dengan sejumlah besar pasukan untuk menghabisi Yerusalem. Pada ayat 7 ia menunjukkan kesedihan di wilayah yang akan diinvasi oleh Sanherib. Wilayah dimana sumber ketakutan akan datang dan 2 Menurut Penulis, Hizkia mengatakan dirinya berdosa kepada Sanherib adalah karena ia menyusun persekongkolan diam-diam tetapi ternyata kemudian ketahuan oleh Sanherib. Dan untuk meminta maaf ia menyogok Sanherib. 55 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 menang. Nabi Yesaya memperkenalkan duta yang telah dikirim untuk menuntut perdamaian sebagai “orang yang telah mencari dengan sia-sia dan sekarang menangis pahit”. Mereka seumpama wakil dari kesedihan yang berlimpah. Mereka yang dahulu disebut 'yang gagah berani' dari orang-orang Yahudi, pahlawan mereka, laki-laki yang mereka tunjuk sebagai pemimpin militer. Orang-orang yang paling terhormat dan yang sudah mengemis pada Sanherib, telah membuat upaya mendapatkan perdamaian sia-sia dan kembali dengan ketakutan dan ratapan pahit. Mereka tidak hanya gagal merayu Sanherib untuk meninggalkan tujuannya menyerang Yerusalem, tetapi, lebih dari itu mereka juga akan menyaksikan efek dari invasi. Jalan2 umum yang sepi berada dalam suasana mencekam. Jalan-jalan yang dulunya ramai kini dingin. Sebuah kesedihan yang kuat dan mereka dapat menangkap masih adanya bencana yang akan lebih besar lagi. Penulis Yesaya menunjukkan bahwa dampak invasi Sanherib (kesedihan, ketakutan dan kegelisahan) akan sampai kearah utara sampai beratus-ratus Km. Tanah menjadi lesu dan seolah-olah kegersangan ada dimana-mana. Bapak dan Ibu yang dikasihi Tuhan, mengapa sampai demikian. Mengapa seorang Raja yang baik seperti Hizkia mengalami ketakutan seperti itu? Kehadiran Raja-Raja di Israel menurut Kitab Raja-Raja bukanlah untuk sekedar menunjukkan kekuatan kepemimpinan pribadi mereka. Tetapi lebih kepada sebuah kesaksian bahwa kesuksesan seorang raja dalam pemerintahan adalah karena kedekatan dan ketaatannya kepada Allah Israel dan sebaliknya. Keruntuhan Raja juga akibat merosotnya keimanan kepada Tuhan. Maka kesulitan/ masalah tertinggi bagi para Raja tidak disebabkan oleh persaingan dan ancaman dari luar Israel, sehebat apapun itu. Masalah tertinggi adalah ketika Allah tidak menjadi factor utama dalam yang diperhatikan oleh para Raja. Contohnya adalah apa yang terjadi dalam konteks perikop ini: Kekuatan besar di luar Israel saat itu adalah kerajaan Asyur yang telah menjadi musuh lama mereka. Permusuhan ini disikapi oleh Raja Israel Hizkia dengan membentuk koalisi dengan raja yang lain. Koalisi yang dibentuk tidak menjadi solusi Justru koalisi ini yang menjadi masalah baru karena menimbulkan tawaran budaya dan agama yang mengacaukan keagamaan di Israel. Allah kecewa mengapa Hizkia lebih mengandalkan kekuatan persekutuan dengan Raja yang lain dibanding persekutuan 56 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 denganNya. Bagi Allah, Asyur tidak jadi masalah, tetapi Allah lebih melihat pengabaian Hizkia sebagai masalah besar. Koalisi itu malah tidak berfungsi, sebaliknya justru penghukuman Tuhan akan datang. Hal tersebut diulang kembali oleh Hizkia. Bukannya merapat kepada Allah, ketika ancaman datang, malah ia berusaha mendekati Sanherib yang adalah musuhnya. Ia mengambil perhiasan dari Rumah Ibadah dan memberikannya sebagai suap kepada Sanherib. Hizkia berusaha keras untuk berdamai tetapi jalannya salah. Dengan berbagai upaya, berteman dan bersekongkol dengan Raja yang lain, menyuap, membangun perlawanan dengan diam-diam tetapi ketahuan, Hizkia ingin kerajaan Israel aman. Tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ia gagal karena lupa akarnya. Ia melupakan bahwa sumber kekuasaanya adalah Tuhan. Kekuasaan yang sedang ia jalankan adalah milik Tuhan. Ia melupakan bahwa Israel dipelihara oleh Allah dan memberi kewenangan itu padanya untuk dijalankan. Saudara-saudari dan Bapak Ibu yang mengasihi Tuhan. Memang sulit untuk melihat bahwa pemerintahan itu atau kewenangan bersumber dari Tuhan. Lebih nyata kita melihatnya sebagai legitimasi dari banyak orang. Semakin banyak orang yang melegitimasi semakin kuat sebuah pemerintahan atau kewenangan. Maka yang ingin mengembangkan kekuasaannya akan mencari pengikut sebanyak-banyaknya tanpa peduli siapa yang banyak tersebut. Tantangan dari pemahaman ini adalah, orang tidak akan membela kepentingan minoritas. Bahkan berada dekat dengan minoritas dianggap sebagai kerugian.Satu contoh yang baik yang mengalami hal ini adalah Esther. Tetapi kemudian Esther lebih memilih Bangsa Israel yang berjumlah lebih kecil sekalipun kekuasaan dan posisinya sebagai ratu terancam. Kekuasaan bersumber dari Tuhan dan harus dijalankan sesuai kehendakNya. Karena mengabaikan keberadaan Tuhan sebagai pemberi kekuasaan, akhirnya secara umum menganggap bahwa proses kaderisasi, pemilihan pemimpin, pembuatan system pembagian kekuasaan adalah sesuatu yang sekuler, yang melahirkan jargon-jargon politik dagang sapi, politik uang, bagi-bagi kursi yang tidak memerlukan pengolahan dan pergumulan spiritual. Semuanya hanyalah peristiwa social semata (atau ekonomi?). Orang yang religious kemudian merasa alergi untuk ikut rembug dan menjauh.Tidak ada Tuhan dalam politik.Kalau memang kekuasaan berasal dari Tuhan, maka seluruh rangkaian yang terkait dengannya juga harus 57 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 berada didalamNya. Agar tujuan Allah untuk memelihara umatNya melalui pemimpin dapat tercapai. Refleksi para Nabi dalam sejarah perjalanan Israel, khususnya dalam sejarah para Raja-Raja tidaklah demikian. Bapak dan Ibu yang dikasihi oleh Tuhan.Bahwa Tuhanlah pemilik Kekuasaan kembali ditunjukkan di akhir. Nabi Yesaya memohon belas kasihan kepada TUHAN mewakili umat TUHAN yang beriman (33:2).Doa permohonan belas kasihan itu dipanjatkan dengan keyakinan dan pengharapan yang dilandasi oleh pengenalan akan TUHAN. Meskipun serbuan bangsa Asyur merupakan hal yang menyakitkan bagi bangsa Yehuda, termasuk nabi Yesaya sendiri. Dalam keadaan Yehuda yang sangat terperdaya dan tidak berdaya, TUHAN akan bangkit untuk membinasakan pasukan penyerbu dan menyingkapkan bahwa kekuasaan dan Kekuatan Asyur juga itu sia-sia. Akhir dari perikop ini ada dalam II Raja-raja 19:35-37. “ Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orangorang mati belaka! Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe. Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang,..” [ETP] VIII. Materi Ibadah: Nats Pembimbing : Mzm 95 : 6-7b Berita Anugrah : Mzm 96 : 6 Petunjuk Hidup Baru : Mzm 96: 7-9 Persembahan : Mzm 97: 11 Nyanyian : 1. KJ 242 2. KJ 247 3. KJ 251 4. KJ 46 5. KJ 341 6. KJ 369a 58 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KHOTBAH 7 SEPTEMBER 2014 Minggu Biasa; Warna Liturgi Hijau Bacaan: Matius 18:15-20 Bacaan Leksionari: Yeh. 33:7-9; Mzm. 95:1-9; Rom. 13:8-10; Mat. 18: 15-20 Thema: MENEGUR DENGAN BIJAK A. Tujuan 1. Agar anggota jemaat memahami bagaimana cara menegur dengan bijak dan menerapkannya dalam kehidupan bergereja. 2. Agar anggota jemaat mau untuk ditegur (dinasihati) jika melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan tata aturan gereja. B. Latar Belakang Teks Injil Matius ditulis sekitar tahun 85 atau 90 M. Siapa penulisnya? Tidak bisa dipastikan. Yang pasti Injil ini berasal dari beberapa sumber yaitu; Injil Markus, sumber Q dan sebuah bahan khusus sebagai sumber-sumbernya. Sebagian besar para ahli sepakat bahwa sang penulis adalah seorang Kristen dengan latar belakang Yahudi yang berbahasa Yunani. Injil ini ditujukan kepada mereka yang memahami diri mereka sebagai jemaat yaitu suatu paguyuban atau persaudaraan, anak-anak Allah dan murid-murid Yesus. Sebagian besar dari mereka berlatar belakang Yahudi dan sebagian kecil bukan Yahudi yang berada di wilayah kota dan berbahasa Yunani. Dalam kehidupan berjemaat (Paguyuban), mereka terdiri dari beberapa kelompok yaitu; kelompok “para nabi”(Mat.10:41; 23:34), kelompok guru-guru yang dipercaya memiliki kelebihan dalam hal Kitab Suci dan hukum Torah dan jemaat biasa (buku: injil matius sebagai cerita, hal.208-209). Karena terletak di wilayah perkotaan, maka secara ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) jemaat ini adalah jemaat 59 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 yang sudah mapan. Begitu juga dalam kehidupan berorganisasi sudah tertata dengan baik. Sebagaimana layaknya kehidupan sebuah organisasi yang memiliki aturan-aturan, maka dalam paguyuban atau jemaat tersebut juga memiliki aturan-aturan. Salah satu aturan yang berhubungan tentang ajaran gereja dan disiplin gereja. Walaupun dalam kehidupan persekutuan ada tokoh nabi dan guru tetapi dalam pengambilan sebuah keputusan yang berhubungan tentang ajaran dan disiplin gereja, diputuskan oleh seluruh jemaat, sebagaimana yang ditujukan dalam Matius pasal 18: 18-20. Secara khusus Matius pasal 18 membicarakan tentang hal kerajaan sorga. Bagaimana seharusnya seseorang layak mendapatkan hak waris kerajaan sorga. Untuk menjelaskan hal itu Yesus kemudian menggunakan perumpamaan-perumpamaan. Namun untuk perikop yang kita bahas saat ini yaitu Matius 18:15-20 tidak menggunakan perumpamaan, tetapi lebih kepada satu disiplin gereja yang di beri judul oleh LAI “Tentang menasihati sesama saudara”. Disiplin ini harus diterapkan, bila diantara kehidupan pribadi jemaat terjadi perbuatan yang melanggar tata aturan atau disiplin gereja. Perikop ini diawali dengan kata “Apabila…” menunjukan bahwa ada pembicaraan dua arah. Artinya sebelumnya ada pertanyaan yang ditujukan kepada Yesus yang berhubungan dengan perilaku orang Kristen (jemaat) yang telah jatuh ke dalam dosa walaupun memang tidak tertulis pertanyaan itu dalam teks dan tidak dijelaskan juga macam dosa yang diperbuat. Tetapi yang jelas jawaban Yesus memberikan gambaran bahwa setiap orang percaya harus ditegur (dinasihati) jika perilaku hidup tidak sesuai dengan aturan dan disiplin gereja (paguyuban pada waktu itu). Menarik juga untuk disimak bahwa bukan saja orang yang jatuh di dalam dosa yang harus ditegur (dinasihati), tetapi sebagai sesama jemaat (Kristen) juga diberikan tugas untuk menegur (menasihati), jika melihat atau mendapati saudara Kristen yang lain melanggar aturan atau disiplin gereja. Jadi ada yang ditegur dan ada yang mau menegur. Dijelaskan tiga cara untuk menegur yaitu; Pertama, Dibawah empat mata (ay. 15), kedua, dengan menggunakan dua 60 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 atau tiga orang saksi (ay.16), ketiga, dibawa (diperhadapkan) ke depan jemaat (ay.17). C. Konteks Masa Kini Kehidupan yang penuh dengan persoalan yang kompleks membuat orang mudah tersinggung jika ditegur, walaupun tahu bahwa dirinya salah. Disisi lain sebagian orang percaya (Kristen) tidak mau tahu dengan keadaan disekitarnya yang penting dirinya aman alias “Cuek”. Kalaupun tahu ada orang percaya yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip iman Kristen, justru sengaja dibiarkan saja karena tidak mau terlibat dalam situasi yang rumit. Selain itu adanya budaya ketimuran kita yaitu “tua” dan “muda”. Kalau seorang tua yang melakukan kesalahan yang tidak sesuai dengan aturan gereja, maka ia tidak mau ditegur (dinasihati) oleh yang muda. Sebaliknya yang muda juga enggan untuk menasihati yang tua karena merasa “tidak enak” atau belum pantas atau takut justru dibalik marah. Sama seperti pada umumnya gereja-gereja yang lain memiliki aturan-aturan, maka GKSBS memiliki TATA GEREJA dan TATA LAKSANA (TAGER TALAK) serta buku panduan pendampingan pastoral yang dapat dipakai oleh para pelayan dalam menyikapi persoalan-persoalan jemaat. D. Saran Penyusun Khotbah 1. Pendahuluan. Pengkhotbah dapat memulai dengan menjelaskan secara singkat tetentang latar belakang teks yaitu; tahun penulisan, sumbersumber penulisan dan konteks jemaat yang dituju. 2. Isi. Melihat konteks masyarakat saat ini yang penuh dengan berbagai persoalan dan beratnya hidup, memicu orang untuk cepat tersinggung dan marah jika ditegur atau dinasihati. Oleh sebab itu diperlukan cara-cara yang lebih bijak.selain itu orang percaya juga diberikan tugas untuk menegur (menasihati), jika kedapatan sesame jemaat melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan tata aturan gereja. 61 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 3. Penutup Berikan apresiasi kepada jemaat yang sudah melakukan hal tersebut (mau ditegur dan mau untuk menegur) karena orangorang seperti inilah yang mendapat bagian dalam kerajaan sorga. E. Usulan Nats Pembimbing : Yesaya 43: 1 Berita Anugerah : Amsal 22: 1-2 Nats Persembahan : Ulangan 8:18 Pujian-Pujian: KJ. 454 : 1,2 PKJ. 7 : 1-3 KJ. 381 : 1,6,7 PKJ. 143 : 1,-3 PKJ. 150 :1 dan seterusnya KJ. 415 : 1,3 Contoh Khotbah “ MENEGUR DENGAN BIJAK “ Bapak, ibu, saudara, saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syallom! (menunggu jawaban dari jemaat)… Senang saya bisa kembali bertemu dengan saudara, saudari sekalian. Tema kita disaat ini diberi judul “MENEGUR DENGAN BIJAK”. Sedangkan perikop yang telah kita baca tadi dari matius pasal 18: 15-20 oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) di beri judul “Tentang menasihati sesama saudara”. Untuk memahami perikop ini perlu kita ketahui konteks pada saat teks ini ditulis. Injil matius ditulis sekitar tahun 85 atau 90 M. Sampai saat ini tidak dapat dipastikan siapa penulis Injil ini, yang pasti bahwa Injil ini berasal dari beberapa sumber yaitu; rasul matius sendiri, Injil Markus dan sumber Q oleh sebab itu injil matius lebih luas dari Injil Markus. Injil ini 62 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 ditujukan kepada mereka, yang memahami dirinya sebagai jemaat yaitu suatu paguyuban atau persaudaraan, anak-anak Allah dan murid-murid Yesus. Sebagian besar dari mereka berlatar belakang Yahudi dan sebagian kecil bukan Yahudi yang berada di wilayah kota dan berbahasa Yunani. Paguyuban ini terdiri dari beberapa kelompok yaitu; kelompok “para nabi”(Mat.10:41; 23:34), kelompok guru-guru yang dipercaya memiliki kelebihan dalam hal Kitab Suci dan hukum Torah dan jemaat biasa (Mat.23:8 ; 23:24). Karena berada di wilayah perkotaan, maka secara ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) jemaat ini cukup baik. Begitu juga dalam kehidupan berorganisasi sudah tertata dengan baik. Ada aturan-aturan yang mengikat sebagai subuah peguyuban (jemaat). Salah satu aturan yang berhubungan tentang ajaran dan disiplin gereja. Walaupun dalam kehidupan berjemaat ada tokoh-tokoh seperti nabi dan guru, tetapi dalam pengambilan sebuah keputusan yang berhubungan tentang ajaran dan disiplin gereja, harus diputuskan oleh seluruh jemaat oleh kuasa Kristus, sebagaimana yang ditujukan dalam matius pasal 18: 18-20. Secara khusus Matius pasal 18 membicarakan tentang hal kerajaan sorga.Bagaimana seharusnya seseorang layak mendapatkan hak waris kerajaan sorga. Untuk menjelaskan hal tersebut Yesus kemudian menggunakan perumpamaan-perumpamaan. Namun untuk perikop yang kita bahas disaat ini tidak menggunakan perumpamaan, tetapi lebih kepada satu disiplin dalam kehidupan bergereja. Disiplin ini harus diterapkan, bila diantara seorang percaya dengan yang lain terjadi perbuatan yang melanggar aturan atau prinsip bergereja. Saudara, saudari yang dikasih Tuhan Yesus, Firman Tuhan yang kita baca tadi di awali dengan kata “Apabila…” menunjukan bahwa ada pembicaraan dua arah.Artinya sebelumnya ada pertanyaan yang ditujukan kepada Yesus yang berhubungan dengan perilaku orang percaya yang telah jatuh ke dalam dosa. Memang tidak tertulis pertanyaan itu dan tidak dijelaskan juga macam dosa yang diperbuat. Tetapi yang jelas jawaban Yesus memberikan gambaran bahwa setiap orang percaya harus ditegur (dinasihati) jika perilaku hidup tidak sesuai dengan tata aturan gereja. Sangat menarik untuk disimak bahwa bukan saja orang yang jatuh di dalam dosa yang harus ditegur (dinasihati), 63 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 tetapi kita sebagai orang percaya (Kristen) juga diberikan tugas untuk menegur jika melihat orang Kristen (terkhusus satu jemaat) melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan gereja.Jadi ada yang mau menerima jika ditegur dan ada yang mau untuk menegur. Dari firman Tuhan yang kita baca dan renungkan disaat ini disebutkan tiga cara untuk menegur: Pertama, Dibawah empat mata (ay. 15), artinya hanya ada dua orang (yang memberikan nasihat dan yang berdosa).Kalau orang tersebut mau menerima teguran tersebut dan mau bertobat maka selesai sampai ditahap tersebut aja. Tidak perlu orang lain untuk mengetahuinya. Disini terlihat bahwa ada usaha untuk melokalisir masalah dan dituntut untuk menjaga “rahasia jabatan” bagi mereka yang menegur. Jika tahap ini gagal, maka dapat dilakukan dengan tahap yang kedua, yaitu menggunakan dua atau tiga orang saksi (ay.16), artinya seorang yang menegur dapat mengajak teman yang dapat dipercaya lebih dari satu orang. Jika yang bersangkutan sadar dan mau bertobat, maka masalahnya selesai sampai disitu saja dan cukup yang hadir pada saat itu yang tahu. Namun jika tahap ini pun gagal, maka dapat di lakukan dengan tahap yang ketiga, yaitu dibawa (diperhadapkan) ke depan jemaat (ay.17). Cara ini dipakai sebagai tahap yang terakhir karena pada saat itu segala sesuatu yang berhubungan dengan ajaran dan disiplin gereja harus diputuskan oleh jemaat. Artinya keputusan tertinggi menyangkut kehidupan bergereja ada pada jemaat. Dalam struktur oraganisasi GKSBS keputusan tertinggi ada pada Sidang Majelis Jemaat. GKSBS memahami bahwa majelis adalah lembaga yang di jabat oleh orang-orang yang telah dipercaya oleh jemaat dan diteguhkan dalam ibadah untuk menduduki jabatan gerejawi. Oleh sebab itu apa yang diputuskan oleh sidang majelis adalah keputusan jemaat juga. Saudara, saudari yang dikasihi Tuhan Yesus, Kalau pada kesempatan ini kita berbicara tentang menegur dengan bijak dalam makna pendidikan atau penggembalaan, maka kita harus melakukan teguran itu dengan bijak. Sebab tujuan suatu tegur (nasihat) ialah agar orang percaya sadar akan kesalahan dan dosa yang diperbuatnya dan kemudian bertobat.Kita ingin orang percaya kembali kepada jalan 64 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 kebenaran.Tetapi perlu untuk melakukakannnya dengan cara-cara yang lebih baik. Sebab menegur orang lain adalah suatu hal yang tidak mudah. Kalau kita mampu menegur seseorang, artinya kita sudah lebih baik dari orang itu (terlebih dahulu tidak melakukan hal yang sama). Belum lagi kalau orang yang kita nasihati telah meninggalkan Allah sebagai sumber kehidupannya.Dan ternyata tidak semua orang percaya mau memberi dirinya ditegur (dinasihati). Dan firman Tuhan berkata bahwa “ Orang-orang seperti itu harus dianggap sebagai orang yang tidak mengenal Allah lagi. (ay.17). Artinya orang yang demikian dianggap telah meninggalkan prinsip-peinsip persekutuan dan kasih. Ia telah kehilangan relasi dengan sesamanya. Ia tidak jujur terhadap dirinya sendiri dan sesama mahkluk ciptaan Allah (bd. Imamat 19:17). Kecendrungan ini dapat membawanya kepada penyangkalan terhadap Tuhan dan firman-Nya. (bd.Yosua 24:27 ; II Tim.2:12). Apakah makna penting dari teguran (nasihat) ?Supaya orang percaya dapat kembali kepada Allah dan terus berada dalam persekutuan orang-orang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.Kita menegur mereka yang salah supaya semakin dekat dengan Allah. Maka bukan saja orang tersebut kembali kepada kebenaran yang sejati tetapi kita juga telah melaksanakan tugas sebagai saudara seiman untuk selalu mengingatkan dan menasihati saudara yang lain. Namun ingat! harus dengan bijak. Terpujilah Kristus, haleluya..Amin [TJT] 65 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KOTBAH, 14 SEPTEMBER 2014 Minggu Biasa; Warna Liturgi Hijau Bacaan Alkitab; Bilangan 21:4-9 Bacaan Leksionari: Bil 21:4-9; Mzm 78:1-2, 34-38; Flp 2:6-11; Yoh 3;13-17 Thema: TETAP PANDANG TUHAN Tujuan: Jemaat dalam hidup tetap memandang Tuhan agar dapat melewati segala masa dan musim hidup dalam pemeliharaan Tuhan. A. PENJELASAN TEKS Perjalanan umat Tuhan melewati padang gurun senantiasa disertai Tuhan. Penyertaan dan tuntunan-Nya itu antara lain melalui tiang awan, tiang api; tiap pagi disediakan roti manna, petang hari disediakan burung puyuh sebagai bahan makanan dll. Meski demikian besarnya pemeliharaan dan tuntunan Tuhan bagi mereka, bangsa Israel ini masih saja tergoda untuk bersungut-sungut kepada Tuhan. Dalam perjalanan dari gunung Hor ke arah laut Teberau mengelilingi tanah Edom, umat ini mulai bersungut-sungut kepada Tuhan. Mereka merasa bosan dengan roti yang Tuhan sediakan, kurang mendapatkan kelimpahan air, kelelahan dalam perjalanan berkeliling dan seterusnya (ay 5). Pada saat mereka bersungut-sungut melawan Tuhan dan Musa, Tuhan memerintahkan ular-ular tedung, masuk ke perkemahan mereka; memagut mereka dan berdampak kematian (ay 6).Ular Tedung adalah ular berbisa. Gigitan ular ini dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan demam bahkan dapat mematikan. Melalui serangan ular-ular tedung yang masuk ke perkemahan yang didatangkan Tuhan itu, umat menjadi sadar akan dosa mereka yang telah melawan Tuhan dan Musa, ay 7. Kesadaran itulah yang kemudian 66 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 mendorong mereka untuk memohon kepada Musa agar berdoa kepada Tuhan meminta supaya Tuhan menjauhkan ular-ular tedung yang ganas tersebut, ay 7. Tuhan menjawab doa Musa dengan cara-Nya sendiri. Ular-ular tedung itu masih tetap bisa ada di seputar perkemahan di padang gurun itu. Tetapi Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat sebuah ular tedung dari tembaga. Ular tembaga itu harus diberi sebuah tiang. Setiap orang yang karena dosa dan kejahatannya dipagut ular tedung, jika dengan iman memandang pada ular tembaga yang dibuat Musa, maka orang itu tidak mati, tetap hidup (ayt.8). Melalui peristiwa ini Allah memberikan kelepasan kepada umat itu dan mengajar mereka supaya sepenuhnya menggantungkan diri mereka kepada-Nya saja. Dalam kedaulatan-Nya, Tuhan dapat memakai apa saja untuk menjadi alat murka-Nya menimpa orang yang memberontak dan melawan Dia. Tuhan dalam kedaulatan-Nya punya hak untuk menentukan dengan cara apa kutukan dosa dapat diselesaikan sehingga manusia beroleh hidup. Dari kisah ini ada tiga pelajaran penting: Penyebab dari penghukuman, puncak dari penghukuman, dan penyelamatan dari penghukuman. Pertama,Penyebab dari penghukuman. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir?”(ay5). Sungut-sungut mereka adalah hasil dari ketidakpercayaan. Mereka tidak percaya akan rencana dan pemeliharaan Allah melalui hamba-Nya, Musa. Penyebab dari penghukuman mereka adalah dosa ketidakpercayaan dan pemberontakan mereka terhadap Allah. Kedua, Puncak dari penghukuman. Dalam Ulangan 8:15, sebenarnya sudah dijelaskan bahwa padang gurun yang mereka lewati itu dipenuhi ular api dan kalajengking, namun Allah masih memelihara mereka. Mereka dijauhkan dari serangan ular-ular itu. Disaat mereka mulai bersungut-sungut dan malah tidak berterima kasih atas berkat-berkat Allah, ular-ular itu memagut tubuh mereka, membuat mereka mengalami demam tinggi, bahkan kematian. 67 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Ketiga,Penyelamatan dari penghukuman. Allah menyediakan cara agar orang-orang berdosa diselamatkan. “Maka jika seorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup” (Bil. 21:9). Cara Allah menyelamatkan manusia adalah dengan kembali mengarahkan manusia itu untuk tetap memandang Allah. B. KONTEKS MASA KINI Perjalanan kehidupan kita sebagai umat percaya hampir sama dengan perjalanan iman umat Israel dari Mesir menuju Kanaan. Perjalanan kita penuh dengan lika-liku kehidupan. Kadangkala kita diijinkan melewati jalan lurus tapi kadangkala kita diijinkan Tuhan untuk melewati lorong gelap dengan harapan kita bertahan dan terus bergantung pada-Nya. Banyak orang percaya yang terus bertahan melewati loronglorong gelap kehidupan ini dan sampai pada kehidupan yang penuh damai sejahtera. Tetapi juga tidak sedikit orang percaya yang sangat marah karena harus melewati masa-masa sulit. Dalam kondisi yang demikian Tuhan menjadi sasaran amarah mereka. Omelan, sungutsungut keluar dari hati dan mulut anak-anak Tuhan. Dalam membuat Program Jemaat atau Rencana Strategi, orientasi kita selalu pada tercapainya Visi dan Misi yang sudah dirumuskan bersama. Namun dalam perjalanan ada berbagai hambatan, lalu orang mulai saling menyalahkan bahkan mengkambinghitamkan sesama maupun Tuhan. Orang lebih memilih tidak melakukan apa-apa atau menikmati yang ada saja daripada harus bersusah payah menghadapi tantangan demi tantangan untuk mencapai sesuatu yang besar di depan sana. Orang lebih cenderung berorientasi pada keinginannya sendiri dibanding berorientasi pada rencana Allah dalam hidup ini. Dalam kehidupan rumah tangga pun seringkali ketika kita menemui kesulitan hidup lebih banyak sungut-sungut dan amarah yang keluar dari hati dan bibir kita dibanding berdiam sejenak dan melihat kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Di saat kita tidak mempercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya, di saat kita meragukan kasih dan pemeliharaan-Nya dapat saja Ia mengijinkan kita menghadapi bertubitubi masalah sebagai cara-Nya untuk menyadarkan kita. Tatkala kita 68 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 sadar dan mau datang pada-Nya, Dia mau mengarahkan pandangan kita kepada-Nya dan meraih kehidupan yang disediakan bagi kita. Sama halnya ketika orang Israel diminta memandang ular tembaga itu maka mereka menerima kehidupan yang disediakan Tuhan bagi mereka. C. SARAN PENYUSUNAN KHOTBAH 1. Pengkhotbah mengawali khotbahnya dengan menyampaikan bahwa perjalanan umat Tuhan menuju tanah perjanjian adalah sebuah perjalanan iman. Pengkhotbah menyampaikan pula bahwa Tuhanlah yang berprakarsa membawa umat keluar dari Mesir, maka Tuhan yang sama itu pun yang menuntun, membela dan memelihara mereka dengan cara-Nya yang ajaib. 2. Khotbah dilanjutkan dengan menceritakan peristiwa yang terjadi di dalam Bilangan 21:4-9. Bangsa ini mulai bersungut-sungut melawan Musa dan Tuhan karena seolah mereka tidak diberi makan dan minum oleh Tuhan. Atas amarah mereka, Tuhan mendatangkan ular-ular tedung dan memagut mereka sebagai tindakan penghukuman atas bangsa ini. Dalam kondisi memprihatinkan itulah mereka kembali datang kepada Tuhan, mereka minta Musa bersyafaat kepada Tuhan mohon ular-ular itu dijauhkan. Tuhan menjawab permohonan mereka tetapi dengan cara Tuhan sendiri. 3. Di bagian penutup, pengkhotbah menyampaikan konteks masa kini yang memang relevan. Misalnya dengan menyampaikan bahwa seringkali umat lupa akan pemeliharaan Tuhan. Disaat umat diijinkan mengalami lika-liku kehidupan, kadang umat memilih untuk berhenti atau beralih melewati jalan lain, kadang kita bersungut-sungut kepada Tuhan. Ketika dalam bergereja, ada visi dan misi yang dirumuskan untuk beberapa tahun ke depan, di tengah jalan mengalami hambatan atau tantangan kita lebih memilih kembali pada zona nyaman daripada memandang ke depan bahwa di seberang sana ada hidup yang lebih baik dan bila bersama Tuhan maka kehidupan yang baik di seberang sana dapat kita alami. D. LITURGI 1. Ny. Pembukaan : KJ. 10:1-5 “Pujilah Tuhan, Sang Raja” 69 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 2 Nats Pembimbing 3. Ny. Jemaat 4. Berita Anugerah 5. Ny. Peneguhan 6. Ny. Responsoria 7. Nats Persembahan 8. Ny. Persembahan 9. Ny. Penutup : Mazmur 95:6-7 : KJ. 14:1-3 “Muliakan Tuhan Allah” : Yohanes 3:16-18 : KJ. 389:1-4 Besarlah Kasih Bapaku : PKJ. 255 FirmanMu Kupegang Selalu : 2 Korintus 9:6-12 : PKJ. 219:1 dst Di Saat Ini Kuangkat Tembang : PKJ. 180:1 Kasih Tuhan mengiringimu. CONTOH KHOTBAH JADI Ibu Bapak, saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus... Perjalanan umat Tuhan menuju tanah perjanjian itu sesungguhya merupakan perjalanan iman. Mereka tahu,bahkan mengalamai sulitnya untuk membebaskan diri dari cengkeraman tangan Firaun. Prakarsa adalah dari Tuhan. Sepuluh macam tulah di Mesir dari Tuhan itu selain “menggertak” Firaun, juga untuk memantapkan iman umat Tuhan sebelum mereka mengayunkan langkah mereka meninggalkan Firaun dan Mesir. Sebelum me reka melangkah lebih jauh Tuhan memandang perlu memberi pemahaman yang benar bahwa yang menyertai perjalanan mereka itu lebih kuat dari kereta kuda bangsa Mesir, sebab Tuhan berkuasa mendirikan tembok besar dari air laut! Perjalanan umat Tuhan dapat berlanjut. Tentara Mesir terkubur dalam laut. Segala puja dan puji serta sembah sujud dan kekaguman umat dengan berlimpah disampaikan di hadapan Tuhan. Dalam perjalanan itu, tak henti-hentinya Tuhan memperkenalkan diri melalui berbagai macam peristiwa dalam rangka memperteguh iman mereka. Kurun waktu yang panjang, umat Tuhan tentunya sudah memperoleh banyak pelajaran iman yang mendewasakan dan meneguhkan iman percaya mereka kepada-Nya. Tapi suatu hari, di luar dugaan terjadilah sebuah kesalahan fatal yang mereka lakukan. Sepintas nampaknya sepele, hanya karena ada perasaan kurang senang yang dibiarkan berkembang, lalu diungkapkan dalam lontaran kritik yang ditujukan kepada Allah dan Musa (ay 5). “Lalu mereka berkata-kata 70 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 melawan Allah dan Musa.” Berarti mereka telah berani mengacungkan tinju, menolak, dan atau menyerang! Mereka berkata “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di Padang Gurun ini? Sebab disini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami sudah muak.” Betapa kecewanya Tuhan, sangat marah dan tentu juga sangat sedih tatkala melihat hati mereka dan mendengar perkataan mereka itu. Ibu Bapak, saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus... Dosa mereka adalah: Pertama, Mereka berani menuduh Musa dan Tuhan tidak bertanggungjawab dan menelantarkan mereka, sampai bisa saja mengakibatkan kematian mereka di padang gurun. Padahal Musa dan terlebih Tuhan, sudah sedemikian memberikan pembelaan bahkan memperjuangkan kebebasan mereka dari perbudakan di Mesir. Mereka sama sekali tidak peka atas pembelaan dan perjuangan Tuhan, yang ditandai dengan berbagai mujizat. Kedua, dari keadaan terpuruknya mereka di Mesir, sekarang mereka menjadi bangsa terhormat. Tetapi kritik tajam mereka itu menunjukkan bahwa mereka lebih suka kembali dan menikmati hidup sebagai budak di Mesir. Ketiga, mereka begitu sangat berani bicara soal makan dan minum. Harusnya ada kesadaran bahwa kalau mereka tidak diberi makan dan minum oleh Tuhan, mereka pasti tidak akan hidup bertahan sampai saat itu. Ungkapan kasar yang disampaikan kepada Musa dan Tuhan secara tidak langsung menghapus segala ungkapan syukur mereka di waktu lalu tatkala Tuhan menyelamatkan mereka. Mereka menyangkal penyertaan Tuhan yang konsisten dan ajaib selama itu. Kritik yang mereka lontarkan mempunyai daya untuk mematahkan semangat, tapi Tuhan tidak terpancing untuk mutung (ngambeg), Ia lebih memilih menjatuhkan hukuman berat yang dapat mendidik bangsa itu supaya lebih sungguh-sungguh menjaga hati dan mulutnya. Allah marah secara cerdas. Tuhan menyuruh ular-ular tedung.....(ay 6) hal itu merupakan kewenangan Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat. Tuhan mengendurkan pemeliharaan dan perlindunganNya kepada bangsa itu, sehingga dengan leluasa ular-ular berbisa itu memagut banyak dari mereka. Padahal dalam Ulangan 8:15, sebenarnya 71 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 sudah dijelaskan bahwa padang gurun yang mereka lewati itu dipenuhi ular api dan kalajengking, namun Allah masih memelihara mereka. Mereka dijauhkan dari serangan ular-ular itu. Ibu Bapak, saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus... Dari hukuman Tuhan yang keras itu, kita dapat menarik kesimpulan bahwa: Pertama, Tuhan sangat menaruh perhatian pada hati dan mulut kita, karena kita adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling tinggi derajatnya dibanding ciptaan yang lain. Kedua, dalam hidup ini sebenarnya ada begitu banyak “ular-ular tedung” yang berpotensi “memagut” atau membinasakan hidup kita, di saat kita berada di luar perlindungan dan pemeliharaan serta pembelaan-Nya. Tatkala umat menyesali dosa serta memohon belas kasihan Tuhan melalui Musa, maka Tuhan bersedia menerima mereka. Tuhan memang tidak menjawab seturut permohonan mereka. Tetapi Tuhan ingin mengubah mereka melalui cara Tuhan sendiri. Tuhan memberi jalan keluar bagi mereka yang dipagut ular berbisa itu. Bila mau memandang ular tembaga buatan Musa yang dipasang pada sebuah tiang, maka mereka yang sudah diambang maut atau kematian itu dapat tertolong dan sembuh kembali. Dengan beriman dan percaya dengan sungguh-sungguh akan pertolongan dan pemeliharaan Tuhan maka akan hidup. Cara Tuhan menolong umat itu sangat menarik, tidak meniadakan (mengusir) ular-ular tedung itu tetapi menampilkan tandingannya atau penawarnya. Sebenarnya bukan ular tembaga itu yang berkuasa menyelamatkan dan menyembuhkan mereka, tapi mempercayai perkataan Tuhan yang mengatakan barangsiapa memandangnya akan selamat. Mempercayai perkataan Tuhan berarti mempercayai Tuhan yang berkata itu dengan benar. Benda dari tembaga itu hanyalah tanda, lambang, simbol. Maka Tuhanlah yang mestinya dipercayai, karena Tuhan yang dipercayai itulah penjamin masa depan mereka. Tuhanlah yang membawa mereka keluar dari Mesir, maka Tuhan yang sama itulah juga yang akan senantiasa menolong dan menyertai mereka melewati lika-liku hidup sampai mereka masuk ke Tanah Perjanjian yang penuh dengan susu dan madu itu. Ibu Bapak, saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus... 72 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Perjalanan kehidupan kita sebagai umat percaya hampir sama dengan perjalanan iman umat Israel dari Mesir menuju Kanaan. Perjalanan kita penuh dengan lika-liku kehidupan. Kadangkala kita diijinkan melewati jalan lurus tapi kadangkala kita diijinkan Tuhan untuk melewati lorong gelap dengan harapan kita bertahan dan terus bergantung pada-Nya. Banyak orang percaya yang terus bertahan melewati lorong-lorong gelap kehidupan ini dan sampai pada kehidupan yang penuh damai sejahtera. Tetapi juga tidak sedikit orang percaya yang sangat marah karena harus melewati masa-masa sulit. Dalam kondisi yang demikian Tuhan menjadi sasaran amarah mereka. Omelan, sungut-sungut keluar dari hati dan mulut anak-anak Tuhan. Dalam membuat Program Jemaat atau Rencana Strategi, orientasi kita selalu pada tercapainya Visi dan Misi yang sudah dirumuskan bersama. Namun dalam perjalanan ada berbagai hambatan, lalu orang mulai saling menyalahkan bahkan mengkambinghitamkan sesama maupun Tuhan. Orang lebih memilih tidak melakukan apa-apa atau menikmati yang ada saja daripada harus bersusah payah menghadapi tantangan demi tantangan untuk mencapai sesuatu yang besar di depan sana. Orang lebih cenderung berorientasi pada keinginannya sendiri dibanding berorientasi pada rencana Allah dalam hidup ini. Dalam kehidupan rumah tangga pun, seringkali ketika kita menemui kesulitan hidup lebih banyak sungut-sungut dan amarah yang keluar dari hati dan bibir kita dibanding berdiam sejenak dan melihat kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Di saat kita tidak mempercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya, di saat kita meragukan kasih dan pemeliharaan-Nya dapat saja ia mengijinkan kita menghadapi bertubi-tubi masalah sebagai cara-Nya untuk menyadarkan kita. Tatkala kita sadar dan mau datang pada-Nya, Dia mengarahkan pandangan kita kepada-Nya dan meraih kehidupan yang disediakan bagi kita. Sama halnya ketika mereka diminta memandang ular tembaga itu maka mereka menerima kehidupan yang disediakan Tuhan bagi mereka. Dalam setiap masa dan musim kehidupan pribadi, keluarga maupun gereja, mari kita belajar mempercayakan jalan ini kepada Tuhan. Tetap pandang Tuhan, maka kita akan hidup. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin [Argt] 73 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KOTBAH, 21 SEPTEMBER 2014 Minggu Biasa, Warna Liturgi: Hijau Bacaan: Filipi 1: 20-27 Thema: MENJADI SEMAKIN BERGUNA BAGI YESUS Tujuan: Jemaat semakin menyadari tugasnya untuk mengerjakan, menghidupi nilai-nilai yang diajarkan Kristus merupakan cara kita menghadirkan Kerajaan Allah Latar belakang teks Rasul Paulus menulis surat kepada orang-orang Kristen di Filipi saat ia berada di penjara. Saat ia mengatakan dalam ayat-ayat awal surat, ia begitu kuat menyatakan iman bahwa "seluruh penjaga praetorian dan semua yang lain" datang untuk mengetahui bahwa penjara itu bagi Kristus. Paulus menyebutkan perjuangannya, kesedihan dan milik pribadi dalam surat ini. Mereka kesulitan telah membuatnya lelah, dan sehingga memiliki penjara dan pengadilan yang dihadapinya. Dia tampaknya optimis bahwa sidang dapat mengakibatkan pembebasan, mengatakan bahwa itu adalah" harapan ingin saya dan berharap bahwa saya tidak akan malu sama sekali". Tapi dia memperingatkan jemaat di Filipi bahwa mungkin tidak berubah seperti itu. Kemudian ia berbicara dari lubuk hatinya tentang hidup dan mati. Paulus tahu betul bahwa ia pasti akan menghadapi kesulitan lebih pada hari-hari dan tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, ia tidak ragu untuk mengatakan bahwa ia sulit ditekan untuk mengetahui apakah hidup atau mati lebih baik. Bahkan, untuk Paulus " mati adalah keuntungan" 74 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 dan keinginannya "adalah pergi dan diam bersama Kristus, itu memang jauh lebih baik". Tetapi Paulus telah menyerah kehendaknya sendiri. Jadi dia memberitahu Filipi bahwa meskipun kesediaannya untuk menghadapi kematian, ia harus terus hidup, dan bekerja untuk mereka "kemajuan dan sukacita dalam iman". Dia adalah guru mereka, panduan dan contoh, dan mereka membutuhkannya. Meskipun itu adalah perjuangan, ia akan terus melayani mereka. Dia akan menyisihkan kerinduannya untuk bersama Tuhan sehingga dia bisa terus mengajar Filipi tentang Tuhan. Paulus membuat pilihan yang sulit untuk lebih baik - dalam kasus ini, baik dari jiwanya sendiri. Paulus percaya pimpinan Tuhan, bahkan ketika kecenderungan sendiri mungkin telah berlari secepat yang dia bisa dalam arah yang berlawanan. Saran penyusunan kotbah: Pendahuluan Ajak jemaat untuk melihat realitas kehidupan yang diperhadapkan pada pilihan-pilihan. Dalam kehidupan kita, acapkali kita diperhadapkan kepada dua atau lebih pilihan-pilihan yang kita tidak dapat menghindar karena harus memilih dan menghadapinya. Misalnya, harus membuat keputusan siapa jodoh saya, pekerjaan mana yang sesuai, apakah aku harus terjun langsung dalam pelayanan gerejawi, dst. Untuk pilihan-pilihan diatas, rasanya tidak terlalu berat memutuskannya. Tetapi kalau kita diperhadapkan poada pilihan dimana keduanya sama penting, bagaimana sikap kita? Demikian nampaknya, apa yang sedang dialami Rasul Paulus saat dia menulis surat ini. Isi Ceritakan situasi yang menyekitari saat Paulus menulis surat ini. 75 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Dalam situasi itu, pilihan-pilihan yang diambil oleh Paulus merupakan pilihan yang sulit. Menurutnya, Hidup bukan untuk dirinya sendiri, demikianlah kiranya hal yang dapat kita lihat dari Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi. Bagi Paulus, Kristus adalah segala-galanya, melebihi apapun yang ada di dunia ini. Paulus berpikir, seandainya pemerintah romawi harus menjatuhkan hukuman mati kepadanya, toh itu bukan malapetaka baginya, karena ia tahu bahwa kematian yang akan ia terima justru menghantarnya pada kehidupan bersama dengan Kristus. Paulus tau ke mana ia akan pergii dan di mana ia akan tinggal setelah kematian. Jadi jelas bahwa pengenalan akan Kristus membawa perubahan atau transformasi diri. Ceritakan kesaksian Ahok terhadap ancaman dan tekanan yang sedang dihadapi. Jika seseorang berbuat sesuatu lalu mendapat imbalan dari orang lain, itulah yang seharusnya disebut sebagai keuntungan. Tetapi jika seseorang berbuat bagi sesama tapi justru hal tersebut merugikan dirinya sendiri, masihkah itu disebut sebagai keuntungan? Statmen ini membuat Najwa Shihab mengulangi beberapa kali pernyataan wagub tersebut karena nampaknya tidak percaya ada orang jaman sekarang ini yang masih memiliki keyakinan seperti itu….. Bagi Rasul Paulus, setiap kehidupan tentu memiliki tujuan yaitu: a. Tujuan hidup masa sekarang (saat masih Hidup) yaitu: menyenangkan Kristus. b. Tujuan hidup masa yang akan datang (saat sudah mati) yaitu meraih keuntungan – pahala. Penutup. Sebagai penutup, ajak jemaat untuk merayakan hidup bagi kemuliaan Tuhan. Menjadi semakin berguna bagi Yesus. Mengerjakan, menghidupi nilai-nilai yang diajarkan Kristus merupakan cara kita 76 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 menghadirkan Kerajaan Allah itu tidak hanya nanti akan, tetapi dimulai sekarang, lewat kehidupan kita sekalian. Liturgi : Nats Pembimbing Berita Anugerah Persembahan Nyanyian: NMR PK J. 1 242:1-2 2 250:1-3 3 244:1-2 :Maz. 145:2-18 :Yes. 55:6-9 : 2 Kor. 9:6-8 NMR 4 5 6 PK J. 245:1-3 148:1-dst 258:1-2 *** CONTOH KHOTBAH JADI Ibu, bapak dan saudara, para kekasih Allah, Dalam kehidupan kita, acapkali kita diperhadapkan kepada dua atau lebih pilihan-pilihan yang kita tidak dapat menghindar karena harus memilih dan menghadapinya. Misalnya, harus membuat keputusan siapa jodoh saya, pekerjaan mana yang sesuai, apakah aku harus terjun langsung dalam pelayanan gerejawi, dst. Untuk pilihan-pilihan di atas, rasanya tidak terlalu berat memutuskannya. Tetapi kalau kita diperhadapkan poada pilihan dimana keduanya sama penting, bagaimana sikap kita? Demikian nampaknya, apa yang sedang dialami Rasul Paulus saat dia menulis surat ini. Saudara-saudaraku, para kekasih Allah, Rasul Paulus menulis surat ini tidak dalam keadaan yang baik dan menyenangkan melainkan saat ia berada di penjara. Meski merasa tertekan tentu, tetapi situasi itu tidak membuatnya sedih, kecewa dan putus pengharapan, sebaliknya rohnya semakin menyala-nyala bagi Tuhan. Pernyataan atas tekanan dan himpitan yang harusnya membuat 77 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 dia kehilangan harapan hidup itu sungguh luar biasa: “karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu artinya bagiku bekerja memberi buah”.Pernyataan ini menunjukkan bagaimana sikap Paulus terhadap pilihan-pilihan itu. Hidup bukan untuk dirinya sendiri, demikianlah kiranya hal yang dapat kita lihat dari Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi. Bagi Paulus, Kristus adalah segala-galanya, melebihi apapun yang ada di dunia ini. Hal ini mendapat penekanan ketika ia mengungkapkan bahwa apa yang dahulu dianggap keuntungan baginya, sekarang dianggap rugi karena pengenalan akan Kristus. Malahan segala sesuatu dianggap rugi, karena pengenalan akan kristus Yesus lebih mulia dari semuanya. Paulus berpikir, seandainya pemerintah romawi harus menjatuhkan hukuman mati kepadanya, toh itu bukan malapetaka baginya, karena ia tahu bahwa kematian yang akan ia terima justru menghantarnya pada kehidupan bersama dengan Kristus. Paulus tau ke mana ia akan pergii dan di mana ia akan tinggal setelah kematian. Jadi jelas bahwa pengenalan akan Kristus membawa perubahan atau transformasi diri. Saudara-saudaraku, para kekasih Allah, Sekitar awal 2014 lalu, seorang wakil Gubernur DKI mengungkapkan sesuatu yang mencengangkan banyak orang yang mendenga komentarnya saat wartawan Tanya apakah tidak takut dibunuh. Dengan ringan dan penuh keyakinan ia mengungkapkan, bagi saya mati adalah keuntungan. Seolah-olah tidak ada yang perlu ditakuti oleh wagub tersebut berkaitan dengan kematian yang mungkin saja mengancam akibat kepemimpinannya yang jujur dan tegas. Jika seseorang berbuat sesuatu lalu mendapat imbalan dari orang lain, itulah yang seharusnya disebut sebagai keuntungan. Tetapi jika seseorang berbuat bagi sesame tapi justru hal tersebut merugikan dirinya sendiri, masihkah itu disebut sebagai keuntungan? Statmen ini membuat Najwa Shihab mengulangi beberapa kali pernyataan wagub tersebut 78 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 karena nampaknya tidak percaya ada orang jaman sekarang ini yang masih memiliki keyakinan seperti itu….. Sekarang mari kita kembali kepada istilah yang dipakai Rasul Paulus di sini kelihatan sedikit tidak lazim sebab istilah yang umum dikenal adalah ‘hidup adalah untung, mati adalah Kristus’, maksudnya: saat hidup di dunia ini, kita mencari untung dan nanti saat mati kita ketemu Kristus. Namun Rasul Paulus sangat mengerti arti hidup sesungguhnya sehingga ia merubahnya “Hidup itu Kristus, mati itu untung”; dengan demikian ia mampu menanggung segala perkara yang sudah dan sedang atau akan dialaminya. Bagi Rasul Paulus, setiap kehidupan tentu memiliki tujuan yaitu: a. Tujuan hidup masa sekarang (saat masih Hidup) menyenangkanKristus. yaitu: Sering kali kita memakai standar terlalu rendah dalam menilai arti hidup, misalnya: hidup dikatakan berarti jika kita dapat: - Bekerja keras mencari uang untuk menyenangkan istri dan keluarga. - Belajar dengan rajin untuk menyenangkan orang tua - Melayani di gereja dengan baik hanya untuk menyenangkan organisasi Bila kita memakai standar di atas, cepat atau lambat kita tidak akan mampu menanggung segala perkara yang kita hadapi, karena: - Uang tidak dapat memuaskan, sebab bisa saja istri selalu menginginkan lebih lagi. - Belajar untuk menyenangkan orang tua sering mendatangkan kekecewaan ketika tidak mendapat pujian sesuai dengan yang diharapkan. - Melayani hanya untuk organisasi maka cepat atau lambat kita akan membuka gereja baru jika organisasi memperlakukan kita tidak adil. Dan seterusnya.. 79 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 b. Tujuan hidup masa yang akan datang (saat sudah mati) yaitu meraih keuntungan – pahala. Adakah di antara kita saat ini sudah minta mati? Boleh-boleh saja minta mati seperti Nabi Yunus tetapi apakah kita sudah memiliki prestasi selama masih hidup? Apakah kematian kita benar-benar bertujuan untuk meraih pahala? “Untung” yang dimaksud oleh Rasul Paulus adalah kalau pun dia mati sekarang, ada mahkota yang menantikannya di seberang sana oleh sebab dia sudah berprestasi selama hidupnya dan menghasilkan buah– memberikan yang terbaik di dalam pelayanan. Artinya tekanannya tidak hanya mahkota yang nantin akan, tetapi ia sudah melakukan sesuatu bagi Kristus. Saudara-saudaraku, Akhirnya mari kita rayakan hidup yang sungguh amat berguna bagi kemuliaan nama Tuhan ini dengan memegang prinsip bahwa pengenalan akan Yesus membawa kita pada perubahan ke arah yang lebih baih. Menjadi semakin berguna bagi Yesus. Mengerjakan, menghidupi nilainilai yang diajarkan Kristus merupakan cara kita menghadirkan Kerajaan Allah itu tidak hanya nanti akan, tetapi dimulai sekarang, lewat kehidupan kita sekalian. Amien. [Ribas] 80 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KOTBAH, 28 SEPTEMBER 2014 Minggu Biasa; Warna Liturgi: Hijau Bacaan Khotbah: Ratapan 3 : 21-26 Bacaan Leksionari: Yeh 18:25-28; Mzm 25:4-9; Flp 2:1-11; Mat 21:28-32 Thema: BERDOA, BERHARAP DAN MENCARI TUHAN Tujuan: 1. Agar jemaat melakukan refleksi atas perjalanan hidupnya. 2. Agar jemaat terdorong untuk berharap dan mencari Tuhan dalam setiap pergumulan hidup yang dihadapi. Latar Belakang Teks Kitab Ratapan terdiri dari lima syair yang meratapi jatuhnya Yerusalem ke tangan tentara Babel pada tahun 586 Sebelum Masehi, dan kehancuran serta masa pembuangan sesudah itu. Walaupun kitab ini pada umumnya bernada sedih, namun di dalamnya tampak juga segi kepercayaan kepada Allah dan harapan akan masa depan yang cerah. Syair-syair ini digunakan oleh orang Yahudi dalam ibadah mereka pada hari-hari khusus untuk berpuasa dan berkabung. Hari-hari khusus seperti itu diadakan setiap tahun untuk mengenang malapetaka yang menimpa bangsa itu pada tahun 586 Sebelum Masehi. Kitab Ratapan ditulis tatkala Bangsa Yehuda hidup dalam penderitaan yang amat hebat. Negeri mereka diluluhlantakkan oleh bangsa Babilonia. Raja Nebukadnezar memimpin penyerangan atas Yehuda dan meratakan Yerusalem sama dengan tanah. Istana dan segala bangunan milik para bangsawan dan bahkan Bait Suci dibakar dan tinggal puing-puing saja. Segala tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh tentara Babel. Harta benda dan ternak dirampas. Wanita-wanita cantik, paratukang, ahli bangunan dan pemuda mereka menjadi tawanan dan dibawa paksa, migrasi kenegeri Babel. 81 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Hanya orang miskin, kaum tua renta, bayi dari negeri itu yang dibiarkan tinggal di negeriYerusalem yang sudah berubah wajah. Sementara itu, Zedekia, raja Yehuda ditangkap dan dipaksa melihat putera-puterinya di sembelih di depan matanya sendiri. Para bangsawan, juga mengalami nasib yang sama. Mereka disembelih di depan raja mereka. Kemudian, raja Yehuda dicungkil matanya dan dipenjarakan di Babel seumur hidupnya. (referensi:Yeremia 52). Isi Penderitaan Yerusalem 1:1-22 Hukuman kepada Yerusalem 2:1-22 Hukuman dan harapan 3:1-66 Yerusalem runtuh 4:1-22 Doa mohon belas kasihan 5:1-22 Penjelasan Teks Ratapan 3 : 21-26 Lembaga Alkitab Indonesia memberikan tema “Penghiburan dalam Penderitaan” atasPasal 3 ini. Penulis Kitab Ratapan melihat sendiri kesengsaraan yag dialami bangsa Yehuda (Ratapan 3:1). Situasi penderitaan digambarkan mulai ayat 2-17. Tanpa pemeliharaan Allah, Yehuda mengalami situasi yang digambarkan: gelap gulita, mengalami siksaan, dipukuli setiap hari, daging dan kulitnya menjadi susut, tulangnya dipatahkan, tanpa pengharapan masa depan. Tetapi penulis Kitab Ratapan melihat secercah sinar harapan. Harapan itu hanya ada pada Tuhan. Mulai Ratapan 3: 21, dst penulis Kitab Ratapan mulai meninggalkan sikap pesimis dan menuliskan syair optimistik. Kesimpulan yang dapat ditawarkan oleh penulis adalah bahwa “Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia” (Ay 25). Tema pokok teks di atas adalah sebagai berikut: 1. Penderitaan seberat apapun tidak boleh menghilangkan iman dan pengharapan kepada Allah. 82 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 2. Allah sanggup menolong bagi setiap orang yang berharap dan mencari Dia dengan segenap hati. 3. Adalah baik menantikan dengan sabar datangnya “waktu Tuhan” yakni saat Dia bertindak dan menolong. Konteks Masa Kini 1) Banyak orang menderita. Penyebab penderitan beraneka ragam: karena bencana, sakit-penyakit, gagal panen, usaha yang kandas, terbelit hutang, keruntuhan rumah tanggga, dst. 2) Pada saat penderitaan terjadi, pada umumnya seseorang sulit melihat pengharapan di dalam Tuhan. 3) Sikap pesimis harus digantikan sikap optimistik bila relasi dengan Tuhan sudah diperbaiki . Saran Penyusunan Kotbah 1. Pembukaan Awali kotbah semenarik mungkin. Pengkotbah dapat menceritakangambaran penderitaan yang dialami umat Yehuda pada saat mereka ada di pembuangan. 2. Isi Pengkotbah menyampaikan Latar belakang teks dan Penjelasan teks. Tekankan tentang : a. Penderitaan seberat apapun tidak boleh menghilangkan iman dan pengharapan kepada Allah. b. Allah sanggup menolong bagi setiap orang yang berharap dan mencari Dia dengan segenap hati. c. Adalah baik menantikan dengan sabar datangnya “waktu Tuhan” yakni saat Dia bertindak dan mmenolong. 3. Penutup Paparkan konteks masa kini. Kemukakan relevansi Firman Tuhan dalam kehidupan jemaat sehari-hari. Tekankan bahwa selalu ada pengharapan di dalam Tuhan. 83 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 CONTOH KOTBAH JADI Saudara dan Saudariku di dalam TuhanYesusKristus, Kitab Ratapan ditulis tatkala Bangsa Yehuda hidup dalam penderitaan yang amat hebat. Negeri mereka diluluh lantakkan oleh bangsa Babilonia. Raja Nebukadnezar memimpin penyerangan atas Yehuda dan meratakan Yerusalem sama dengan tanah. Istana dan segala bangunan milik para bangsawan dan bahkan Bait Suci dibakar dan tinggal puing-puing saja. Segala tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh tentara Babel. Harta benda dan ternak dirampas. Wanita-wanita cantik, para tukang, ahli bangunan dan pemuda mereka menjadi tawanan dan dibawa paksa, migrasi kenegeri Babel. Hanya orang miskin, kaum tua renta, bayi dari negeri itu yang dibiarkan tinggal di negeri Yerusalem yang sudah berubah wajah. Sementara itu, Zedekia, raja Yehuda ditangkap dan dipaksa melihat putera-puterinya disembelih di depan matanya sendiri. Para bangsawan, juga mengalami nasib yang sama. Mereka disembelih di depan raja mereka. Kemudian, raja Yehuda dicungkil matanya dan dipenjarakan di Babel seumur hidupnya. (referensi: Yeremia 52). Hari berganti hari. Minggu, bulan dan tahun berlalu. Keadaan Yehuda semakin memprihatinkan. Kesusahan, kelaparan dan penyakit merajalela. Penulis Kitab Ratapan sebagai saksi sejarah meratapi keadaan ini. Dalam Pasalnya yang pertama, Penulis menggambarkan Yehuda bagaikan janda yang meratap, bahkan bagai wanita tuna susila yang setiap malam mencucurkan air mata (baca : Rat. 1 :1-2). Keadaan ini mendorong Penulis Kitab Ratapan melakukan refleksiteologis. Ia menyimpulkan bahwa mala petaka ini terjadi karena Yehuda melakukan perzinahan spiritual. Mereka tidak setia kepada Tuhan. Membelakangi Tuhan dan menjadi seteruNya. Bukan hanya orang biasa, para nabi dan imam juga melakukan hal yang sama. Bahkan mereka kerap mencurahkan darah orang yang tak bersalah dan suka pada kemabukan. Itulah sebabnya, Tuhan tidak menolong mereka (Rat.1: 5, 8,9). Kini, penduduk Yerusalem yang tersisa hidup menderita. Demikian halnya dengan orang Yehuda di negeri Babel. Di Yerusalem, 84 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 negeri mereka sendiri, kelaparan begitu hebatnya sehingga sebagian orang meninggal karena lapar. Meskipun dalam keadaan kelaparan mereka masih juga beranak pinak, tentu saja banyak bayi mereka yang meninggal. Ada banyak penyebabnya, ada yang karena air susu ibu tidak keluar, sementara tidak ada makanan. Ada yang disebabkan kekurangan gizi. Tetapi ada juga bayi dan anak-anak yang mati karena disembelih oleh ibu mereka untuk dimakan. Dalam Ratapan 4:10, Penulis mengisahkan, “dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak anak-anak mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri bangsaku”. Oleh karenanya, Sang Penulis Kitab Ratapan mewakili bangsa Yehuda berseru kepadaTuhan: “Lihatlah, Tuhan, dan tiliklah. Apakah perempuan harus makan anak kandungnya, anak-anak yang masih dibuahi?” (Ratapan 2:20). Saudara-saudariku, Melihat kenyataan memilukan ini, Penulis Kitab Ratapan tidak kehilangan imannya. Ia mendoronguntuk segera mengadakan reformasiiman nasional. Penderitaan seberat apapun memang tidak boleh menjadi sebab hilangnya iman dan pengharapan kepada Allah. Allah sanggup menolong bagi setiap orang yang berharap dan mencari Dia dengan segenap hati. Maka penulis Kitab Ratapan berkata, adalah baik menantikan dengan sabar datangnya “waktu Tuhan” yakni saat Dia bertindak dan menolong. Yang dimaksud menantikan dengan sabar waktu Tuhan janganlah dipahami secara negatif. Ini merupakan tindakan aktif. Suatu tindakan iman. Pada saat menanti pertolongan-Nya, ada beberapa langkah yang ditempuh dan dilakukan Penulis Kitab Ratapan: Pertama, Ia berdoakepadaTuhan. Ia berdoa tetapi tidak sekedar berdoa. Ia berdoa dengan hati. Ia tidak menyalahkan Tuhan. Ia memohon Tuhan segera mengampuni Yehuda dan menolongnya. Bukankah sering kali terjadi, Saudara-saudariku..... pada saat kita mengalami penderitaan, kita cenderung menyalahkan Tuhan. Bahkan tidak sedikit orang Kristen menjauhkan diri dari persekutuan, tidak pergi ke gereja, tidak mau ber-PA, atau menjadi malas berdoa. Bukannya mendekat tetapi malah menjauh dari Tuhan. Ini tentu tidak baik. Tidak 85 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 demikian halnya dengan Penulis Kitab Ratapan. Dalam keadaan susah mengalami penderitaan, ia memilih untuk memperbaiki hubungan dan komunikasi dengan Tuhan. Ia berdoa kepada Tuhan dengan sungguhsungguh. Kedua, Ia percaya dan berharap kepada Tuhan. Dalam situasi parah begitu rupa, tidak ada pihak manapun yang mampu memberikan pertolongan baginya. Berhala tak bisa menolong. Manusia tak bisa membantu. Kekuatan sendiri tak bisa diandalkan. Tetapi Penulis yakin, bahwa Tuhan mampu. Ia bersikap positif kepada Tuhan. Ia mempercayai kuasa Tuhan. Bila Tuhan bertindak, maka Yehuda akan memiliki masa depan. Tuhan sanggup mengentaskan mereka dari segala penderitaan. Ketiga, Ia menyerukan pertobatan di tengah-tengah bangsa Yehuda. Ia mengajak sekalian yang tersisa untuk memeriksa diri, mengaku dosa, memperbaiki diri dan belajar memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Bertobat artinya berbalik kepada Tuhan. Bila sebelumnya membelakangi Tuhan sekarang mengikuti Tuhan. Bila sebelumnya berkhianat kepada Tuhan sekarang berlaku setia kepada-Nya. Bertobat adalah berbalik dari segala pikiran dan perbuatan yang jahat dan mengambil langkah berpikir serta melakukan perbuatan yang baik dan benar dalam pandangan Allah. Bila sebelumnya menjauhi persekutuan dan melupakan peribadatan kepada Tuhan maka sekarang mau bersekutu dan beribadah kepada Tuhan. Dengan demikian, pertobatan meliputi perubahan sikap hati dan tindakan. Saudara-saudariku yang dikasihiTuhan, Setiap orang pernah mengalami hidup tak berpengharapan. Dalam pengalaman hidup kita, inilah saat-saat yang paling tidak nyaman yang kita alami. Kita menilai realitas kita dan kita tidak berani memandang masa depan. Kita tidak bahagia karenanya. Tetapi firman Tuhan mengatakan kepada kita, bahwa di dalam Tuhan selalu ada pengharapan. Bertobatlah dari segala dosa kita. Berdoa dan perbaikilah komunikasi dengan Tuhan. Percaya dan berharaplah kepada Tuhan, sambil bersaksi dalam hati, “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya. Selalu baru tiap pagi. Begitu besar kesetiaan Tuhan”. 86 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Saudara-saudariku di dalam Tuhan,...... (Pengkotbah menceritakan pengalaman hidup dan imannya yang menguatkan anggota jemaat. Boleh tentang doa yang dijawab Tuhan, pengalaman melalui masa-masa sulit bersama Tuhan, dsb.) Saudara-saudariku di dalam Tuhan,..... Tuhan itu baik. Percayalah bahwa Dia memiliki cara untuk menolong kita. Dia sanggup membuka jalan, saat tiada jalan. Di tangan Tuhan-lah masa depan. Dan Dia sanggup memulihkan kita. Kuncinya adalah: bertobat, berdoa, berharap dan menantikan pertolongan-Nya. AMIN. [BNH] Nas Pembimbing : Yeremia 33: 6 Berita Anugerah : Yeremia 33: 7-9 Persembahan : Mazmur 67: 2-4 Nyanyian : 1. KJ 15:1-3 2. KJ 19:1-5 3. KJ 368:1-3 4. KJ 453:1-3 5. KJ 403:1-4 6. KJ 363:1-2 *** 87 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KHOTBAH, 16 NOVEMBER 2014 MINGGU BIASA; WARNA HIJAU Bacaan Khotbah: 1 Tesalonika 5:1-8 Bacaan Leksionari: Ams 31:10-13; Mzm 128:1-5; 1Tes 5:1-6; Mat 25:14-30 Thema: BERJAGA-JAGA DALAM TERANG Tujuan: 1. Anggotajemaatmampu memahami bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali ke dunia ini kelak. 2. Anggota jemaat selalu mempersiapkan hidupnya dan berjaga-jaga menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua dengan berdasar pada iman, kasih dan pengharapan. LATAR BELAKANG TEKS Surat 1 Tesalonika ini ditulis oleh Rasul Paulus dan diperkirakan ditulis pada tahun 50 M. Menurut keterangan Alkitab, Dalam Kis. 17:1-9 Rasul Paulus mendirikan jemaat Tesalonika pada perjalananannya yang kedua. Menurut Kis. 17:10 Paulus dan Silas terpaksa meninggalkan Tesalonika karena serangan orang Yahudi. Selanjutnya Paulus pergi ke Athena dan meninggalkan dua orang rekan sepelayananannya, yaitu Silas dan Timotius di Berea. Menurut 1 Tesalonika 3:1-3, Paulus kemudian mengutus Timotius dari Athena ke Tesalonika kembali. Banyak para ahli menduga surat ini ditulis Paulus ketika berada di Korintus karena menurut keterangan Kis 18:5, Timotius dan Silas akhirnya bertemu Paulus di Korintus. 1 Tesalonika merupakan reaksi Paulus atas Laporan Timotius dan mungkin juga merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan orang Tesalonika. Yang menjadi salah satu permasalahan di Tesalonika adalah adanya orang-orang yang goyang imannya karena kesusahan yang disebabkan oleh penganiayaan orang-orang Yahudi (1 Tes 3:3). 88 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Permasalahan lain juga disebabkan oleh adanya orang yang meninggal sebelum “kedatangan Tuhan” (1 Tes. 4:13-18). Hal ini menimbulkan keresahan dan kegelisahan di kalangan jemaat. Padahal pada waktu itu mereka sedang menanti-nantikan kedatangan Tuhan yang kedua yang diyakini akan segera tiba. Dan mereka berharap mereka masih hidup ketika Tuhan datang (1 Tesalonika 4:15-17). Lalu bagaimana dengan orang yang lebih dahulu meninggal, apakah mereka juga akan selamat? Hal ini menjadi masalah yang cukup serius di kalangan jemaat pada waktu itu. Konsep mengenai kedatangan Tuhan Yesus Yang Kedua kali atau yang biasa disebut sebagai Parousia menjadi tema yang dominan dalam tulisan-tulisan Rasul Paulus. Kata Parousia sendiri merupakan kata dalam bahasa Yunani yang bisa dipakai untuk menjelaskan kunjungan pejabat tinggi. Dalam apokaliptik Yunani, kata ini dipakai untuk kedatangan Allah atau Mesias. Dan arti kata yang kedua ini diambil oleh Paulus dalam tulisannya untuk menjelaskan mengenai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Yang menarik dalam teologi Paulus adalah karena parousia ini sangat mengakar dalam peristiwa kebangkitan Yesus dan kenaikannya ke Sorga, maka parousia ini tidak semata-mata akan datang pada akhir zaman, melainkan sekarang sudah mulai pengaruhnya di dunia. Itu sebebnya tema tentang pengharapan dalam menantikan parousia itu juga sangat kental dalam tulisan Paulus termasuk dalam surat 1 Tesalonika ini. Dalam surat ini, Paulus dengan jelas menasehatkan jemaat agar jangan berdukacita saling menghibur agar orang percaya tetap dalam pengharapan menantikan kedatangan Tuhan (pasal 4). PENAFSIRAN TEKS 1 TESALONIKA 5:1-8 Perikop ini dimuliai dengan memakai istilah waktu yang biasa digunakan Paulus, yaitu Kairos dam Kronos. Kedua kata penunjuk keterangan waktu ini dipakai Paulus disini dalam rangka untuk menjelasakan keseluruhan waktu baik itu yang meliputi rangkaian peristiwa maupun yang merupakan kesempatan atau zaman. Mengenai zaman dan masa kedatangan Tuhan itu, Paulus mengatakan bahwa hal itu tidak perlu dituliskan atau dijelaskan kembali kepada jemaat Tesalonika, 89 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 karena sesungguhnya menurut pendapat Paulus jemaat seharusnya sudah mengetahui dan memahami bahwa Hari Tuhan atau kedatangan Tuhan itu seperti pencuri pada waktu malam. Artinya, kedatangan Tuhan itu tidak bisa di duga kapan akan terjadi. Pemilihan kata pencuri pada waktu malam, mengindikasikan bahwa pada waktu malam, biasanya orang tertidur dan lengah dan saat itulah biasanya datang pencuri yang tidak bisa kita sangka kapan, jam berapa ia datang. Pada ayat yang ke 3, Paulus mengatakan: “Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin mereka pasti tidak akan luput.” Sebenarnya untuk siapakah kalimat ini ditunjukan? Paulus menggunakan kata ganti mereka untuk menjelaskan kepada jemaat di Tesalonika yang sebelumnya ia sapa dengan kata sapaan “kamu.” Hal ini mengandung pengertian bahwa Paulus sedang membicarakan orang lain jamak yang bisa kita pahami sebagai orang luar diluar jemaat yang percaya yang mana menjadi pembaca dalam surat Paulus. Kalimat dalam ayat ini sangat berkaitan dengan ayat sebelumnya yang mengatakan bahwa Kedatangan Tuhan ibarat pencuri pada waktu malam yang tidak bisa diprediksi kapan waktu yang sesungguhnya akan terjadi dan apabila orang mengatakan semuanya damai dan aman, artinya mereka bersantai-santai dan lengah maka datanglah hari itu yang akan membinasakan mereka dan mereka tidak akan luput. Pada ayat yang ke 4 dan ke 5, Paulus melanjutkan tulisannya “Tetapikamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, 5karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.” Kalimat ini memberikan kita gambaran bahwa menurut Paulus, jemaat atau orang percaya tidak akan mengalami hal seperti yang ia katakan terlebih dahulu, yaitu kebinasaan saat Hari Tuhan datang. Dengan jelas Paulus mengatakan bahwa orang percaya adalah anak-anak terang yang tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari Tuhan bagi orang percaya tidaklah 90 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 seperti pencuri pada waktu malam yang datang ketika orang sedang lengah. Dalam hal ini, Paulus membandingkan anjemaat atau orang percaya dengan orang yang tidak percaya dengan memakai istilah anakanak terang/anak-anak siang dengan orang-orang malam atau orangorang kegelapan. Di ayat ke 6-8 Paulus memberikan anjuran agar setiap orang berjaga-jaga. “Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbaju zirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.” Anjuran Paulus agar setiap orang beriman berjaga-jaga bukanlah di dasarkan pada ketakutan akan datangnya hari Tuhan yang tidak tahu kapan waktunya, melainkan berjaga-jaga yang dimaksud adalah hidup selayaknya sebagai orang-orang siang yang dengan penuh kesadaran berbajuzirahkan iman dan kasih dan berketopongkan atau bertopi pengharapan akan keselamatan. KONTEKS MASA KINI Kedatangan Tuhan yang kedua atau yang sering dipahami orang dengan istilah Kiamat mungkin sudah bukan merupakan topik yang sering diperbincangkan orang dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Karena tidak ada orang yang tahu kapan waktu yang pasti kedatangan Tuhan yang kedua, ada beberapa kalangan yang kemudian menyangsikan atau tidak mempercayai adanya hari Tuhan dan hidup acuh tak acuh. Namun ada beberapa kalangan yang sangat mempercayai ramalan dan yakin bahwa hari Tuhan dapat dipredeksi segera mempersiapkan diri dengan baik dan total, namun kemudian setelah ramalan itu tidak terbukti beberapa orang menjadi kecewa. Pertanyaan yang sering muncul dalam konteks masa kini adalah untuk apa kita mempercayai datangnya hari Tuhan? Dan apakah penting kita mengetahui kapan hari Tuhan itu akan datang. 91 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 SARAN PENYUSUNAN KHOTBAH A. Pendahuluan Sampaikan cerita mengenai berjaga-jaga. Mengapa orang perlu berjaga-jaga. Ceritakan mengenai konteks masa kini. Dan sampaikan pertanyaan pembuka bagaimanakah pemahaman kristiani mengenai kedatangan Hari Tuhan itu. B. Isi Sampaikan pergumulan yang dihadapi oleh jemaat di Tesalonika waktu itu mengenai kegelisahan mereka mengenai kedatangan hari Tuhan. Dan jelaskan bagaimana Paulus membimbing iman mereka dan bagaimana orang beriman yang sejatinya adalah anak-anak terang seharusnya hidup dalam pengharapan, iman dan kasih. C. Penutup Berikan Rangkuman khotbah anda agar pendengar mudah menangkap maksud untuk mereka refleksikan sendiri dalam kehidupannya. Teguhkan jemaat untuk terus hidup sebagaimana orang-orang percaya yang hidup dalam pengharapan, iman dan kasih. CONTOH KHOTBAH JADI Ibu Bapak yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Apakah anda selalu bisa tidur dengan nyenyak? Pernahkah anda gelisah memikirkan sesuatu, contohnya apakah hari ini akan datang pencuri ke rumah karena baru saja mendapat uang hasil panen? Jawabannya mungkin ada yang sudah merasa aman karena merasa rumahnya sudah dipasang perlengkapan pengamanan yang canggih. Namun mungkin ada yang masih merasa was-was. Pertanyaanya, bagaimana caranya agar orang yang meyimpan uang banyak di rumah bisa merasa nyaman tidurnya? Mungkin ada juga di antara orang yang punya banyak uang itu yang santai-santai saja. Ya,tidur saja, karena uang yang banyak itu tidak 92 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 berharga baginya, jadi orang tersebut tidur saja, dan sekali pun uangnya dicuri, itu memang tidak menjadi masalah baginya. Jadi ya tidur saja dan tidak perlu berjaga-jaga. Tetapi menjadi lain bila menurut orang tersebut, uang yang ada di dalam rumah itu sangat berharga baginya. Pasti ia akan merasa kuatir. Rasa kuatir itu akan hilang jika orang tersebut sudah merasa bahwa uang yang di dalam rumah itu benar-benar dalam keadaan aman dari pencuri. Karena itu orang bisa menempatkan uang di bawah tempat tidur agar jika ada pencuri yang ingin mengambil uangnya, ia bisa bangun dan memperjuangkan uangnya tersebut sekalipun harus mati. Atau ada juga orang yang menyewa jasa keamanan seperti satpam untuk bekerja dirumahnya. Apakah dengan menyewa jasa keamanan kemudian bisa tidur nyenyak? Tentu saja belum, harus ada kepercayaan bahwa satpam yang kita sewa memang benar-benar orang yang bisa dipercaya untuk mengamankan yang kita anggap berharga dari pencuri. Dari cerita di atas dapat disimpulkan ada dua cara agar orang yang punya uang bisa tidur nyeyak: 1. Menganggap bahwa itu adalah hal yang tidak penting 2. Keyakinan bahwa uang itu benar-benar aman. Baik, sekarang mari kita bahas apa yang sedang dibicarakan dalam perikop. Saya mengusulkan kita mulai dengan pertanyaan. Pertanyaannya adalah kita diajak berjaga-jaga ata apa? Pada ayat 1 dan 2 dijelaskan bahwa perikop ini sepertinya akan membahas tentang masa atau waktu hari Tuhan. Kedatangan hari Tuhan digambarkan seperti datangnya pencuri. Dalam ayat ini Paulus memahami dan menegaskan kembali kepada jemaat bahwa mengenai waktu kedatangan Tuhan, tidak perlu lagi dijelaskan kapan masanya karena menurut pendapat Paulus, jemaat sudah memahami betul masalah ini. Mengapa Paulus membicarakan masalah datangnya Hari Tuhan? Karena memang pada waktu itu jemaat Tesalonika yang merupakan jemaat muda hasil buah pelayanan Paulus itu sedang dilanda masalah. Ada keresahan mengenai kapan datangnya hari Tuhan. Bagaimanakah bila orang sudah duluan meninggal sebelum datangnya hari itu. Di antara jemaat dan mungkin juga dari luar mulai muncul simpang siur mengenai hal ini yang kemudian menjadi masalah yang perlu dibicarakan oleh Paulus melalui suratnya. Melalui ayat sebelumnya di Pasal 4, Paulus sudah menasehatkan jemaat agar jangan seperti orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan. 93 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Orang yang sudah meninggalpun Paulus yakini tidak akan diabaikan oleh Tuhan. Jemaat diminta untuk saling menghibur dan meneguhkan pengharapan akan keselamatan dari Tuhan termasuk bagi orang percaya yang sudah meninggal maupun yang masih menantikan datangnya Hari Tuhan itu. Selanjutnya, pada pasal 5:1-8 yang menjadi perikop bacaan kita kali ini, Paulus kembali menegaskan bahwa kedatangan Hari Tuhan tidak ada seorangpun yang tahu. Lalu bagaimana kita harus bersikap dalam menghadapi kehidupan kita sekarang? Di perikop ini jugalah kemudian Paulus menyampaikan nasehatnya agar jemaat tetap berjaga-jaga walaupun belum pasti kapan datangnya hari Tuhan. Orang percaya akan berbeda caranya berjaga-jaga dengan orang yang tidak percaya. Dalam ayat 3 dituliskan bahwa disaat mereka merasa aman dan damai, maka hari Tuhan akan datang seperti pencuri. Datangnya hari Tuhan sangat mengejutkan serta meyakitkan, dan tidak ada peluang untuk bisa keluar dari peristiwa tersebut. Lalu bagaimanakah dengan orang yang percaya apakah juga akan ditimpa kebinasaan? Namun, rupanya pada ayat yang ke 3 ini, Paulus menggunakan kata ganti mereka untuk menjelaskan kepada jemaat di Tesalonika yang sebelumnya pada ayat pertama ia sapa dengan kata sapaan “kamu.” Hal ini mengandung pengertian bahwa Paulus sedang membicarakan orang lain yang tidak percaya. Paulus mengatakan bahwa sesungguhnya ada 2 perbedaan, yaitu bagaiamana orang percaya menghadapi datangnya hari Tuhan dan bagaimana orang yang tidak percaya menghadapinya. Dalam ayat yang ke 3, Paulus mengatakan bahwa bagi orang yang tidak percaya maka datangnya hari Tuhan itu sangat menyakitkan dan seperti orang yang ditimpa kebinasaan. Namun pada ayat yang ke 4 dan ke 5, Paulus melanjutkan tulisannya “Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, 5karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.” Kalimat ini memberikan kita gambaran bahwa menurut Paulus, jemaat atau orang percaya tidak akan mengalami hal seperti yang ia katakan terlebih dahulu, yaitu kebinasaan saat Hari Tuhan datang. Dengan jelas Paulus mengatakan bahwa orang percaya adalah anak-anak terang yang tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari Tuhan bagi orang percaya tidaklah seperti pencuri pada waktu malam yang datang ketika orang sedang lengah. Dalam hal ini, 94 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Paulus membandingkan jemaat atau orang percaya dengan orang yang tidak percaya dengan memakai istilah anak-anak terang/anak-anak siang dengan orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Di ayat ke 6-8 Paulus memberikan anjuran agar setiap orang berjaga-jaga. “Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.” Anjuran Paulus agar setiap orang beriman berjaga-jaga bukanlah di dasarkan pada ketakutan akan datangnya hari Tuhan yang tidak tahu kapan waktunya, melainkan berjagajaga yang dimaksud adalah hidup selayaknya sebagai orang-orang siang yang dengan penuh kesadaran berbajuzirahkan iman dan kasih dan berketopongkan atau bertopi pengharapan akan keselamatan. Apa yang bisa kita pelajari bagi hidup kita saat ini? Banyak orang mungkin tidak lagi resah memikirkan kapan hari Tuhan akan datang. Paling maksimal mungkin saat ada isu mengenai kiamat, mungkin ada yang khawatir dan mulai mempersiapkan hidup dengan lebih baik, namun setelah ramalan mengenai kapan kiamat itu datang tidak benar orang kembali ke kehidupannya yang dulu. Dalam menanggapi hari Tuhan, ada beberapa orang yang merasa itu bukan sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan karena menganggapnya tidak penting. Namun jelas melalui tulisan rasul Paulus dan juga dalam kepercayaan iman Kristiani, kita mengakui bahwa Tuhan Yesus akan datang yang kedua untuk menghakimi dunia dan menyelamatkan yang ia kehendaki. Pesan mengenai hidup yang selalu siaga bukan di dasarkan kepada hari Tuhan akan datang, tetapi hidup berjaga-jaga dalam iman, pengharapan dan kasih merupakan hakikat kita sebagai anak-anak terang dan sebagai wujud syukur kita dalam mengisi kehidupan yang telah Tuhan selamatkan. Jadi, apabila ditanya jika kita diberi wahyu oleh Tuhan bahwa kita akan meninggal 24 jam lagi atau kiamat akan datang 24 jam lagi, maka apa yang akan kita lakukan? Mungkin ada yang akan berdoa puasa, atau yang akan menjual harta miliknya untuk orang miskin, atau mungkin datang ke orang tua dan anaknya yang selama ini berseteru dengan kita dan masih banyak lagi hal baik yang akan kita coba kejar dan lakukan. Namun, bila setelah 24 jam berlalu dan kita belum mati atau belum juga kiamat, mungkin kita akan menyesal atau kecewa dengan apa yang telah kita lakukan. 95 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Seharusnya kehidupan orang percaya yang berjagajaga bukan didasarkan atas ketakutan akan kebinasaan yang ada saat datangnya hari Tuhan, melainkan seharusnya hidup anak-anak terang dijalani dengan penuh kewajaran sebagaimana hari-hari biasa dia menjalankan kasih, beriman dan berpengharapan yang teguh. Seperti contohnya seorang nenek yang ditanya jika ia akan meninggal 24 jam lagi apa yang akan ia lakukan dan jawabannya ternyata melakukan aktifitas yang biasa ia lakukan, karena sesungguhnya apa yang sehari-hari ia lakukan sudah ia lakukan dengan maksimal dan di dasari oleh kasih, iman dan pengharapan. Jadi ibu bapak yang dikasihi Tuhan, ada poin penting yang dapat kita simpulkan hari ini,yaitu kehidupan orang percaya hendaknya selalu diisi dengan rasa syukur akan penyelamatan Tuhan yang kita dapatkan melalui Tuhan Yesus Kristus. Rasa syukur itu mendorong kita untuk memberlakukan kasih, selalu beriman teguh dan selalu berpengharapan. Kehidupan yang seperti ini bukan kita lakukan semata-mata karena takut Tuhan akan segera datang, melainkan seharusnya menjadi gaya hidup kita sebagai orang percaya yang hidup di dalam terang. Kasih, iman dan pengharapan menjadi gaya hidup kita yang akan selalu mewarnai kehidupan kita, sehingga ketika kelak Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kalinya, kita tidak lagi takut ataupun was-was karena setiap hari kita senantiasa mau memperbaiki hidup kita dan dengan rfendah hati mau dibimbing oleh Roh Kudus. Selamat menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Selamat merayakan hidup yang selalu berjaga-jaga dalam iman, pengharapan dan kasih. Roh kudus akan memampukan dan menguatkan kita. Amin. [PS] Usulan Liturgi Bacaan : 1 Tesalonika 5:1-8 Nats Pembimbing : Filipi 4:8-9 Berita Anugrah : Roma 5:8-11 Nats Persembahan : Filipi 4:19-20 Usulan Lagu-Lagu: 1. KJ 17: 1&2 2. KJ 23:1-2 3. KJ 254:1-2 4. KJ 251:1&3 5. KJ 324:1-dst 6. KJ 266:1-2 96 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KHOTBAH, 23 NOVEMBER 2014 Minggu Biasa; Warna Liturgis Hijau Bacaan: Yeheskial 34:11-17 Bacaan Leksionari: Mzm 23:1-6 ; I Kor 15:20-28; Mat 25:31-46; I Pet. 2:21b-25 Thema: Gembala dan Resiko I. Pendahuluan Kata Gembala bagi kita tidak asing. Bahkan, kita mungkin dapat menguraikan tugas-tugasnya dengan detail karena kita sangat mengenal “dunia gembala “ ini. Secara harafiah gembala adalah seorang yang bekerja merawat ternak dari ternak lahir hingga menghasilkan. Dalam Alkitab ternak yang dipelihara seorang gembala adalah domba (khususnya). Sedangkan dalam arti kiasan (metafora) gembala atau para gembala adalah (seseorang atau lembaga) yang bekerja sebagai pemimpin umat. Biasanya, ketika berbicara tentang gembala atau pemimpin, kita didekatkan pada pembicaraan tugas-tugas dan peran yang harus dijalankan pemimpin. Maka muncullah kata-kata, pemimpin yang baik atau yang tidak baik, peran pemimpin yang seharusnya atau realita kepemimpinan. Sebelum kita sampai kepada hal-hal tersebut, kita akan mencoba menelaah kata gembala ini. a. Gembala bekerja di alam bebas. Di dalam upayanya memberi makanan pada domba, gembala tidak menghantarkan makanan kepada domba, tetapi membawa domba ke alam bebas. Alam menyediakan makanan rumput yang hijau bagi domba, tetapi alam juga mengandung bahaya yang luar biasa seperti Singa, pencuri, serigala, cuaca, tanah yang terjal dan lembah. Mengapa gembala tidak mengarit saja dan membawa makanan kepada ternaknya? Alkitab tidak bercerita demikian, atau karena makanan yang dibawa pasti hanya cukup untuk 97 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 beberapa ekor saja, tidak untuk ternak dalam jumlah ratusan. Tetapi yang hendak dikatakan adalah, gembala selalu membawa ternaknya keluar dari kandang dan untuk mencari makanan walau dalam resiko yang mengancam diri dan ternaknya. Kecakapan dan pengalaman dari gembala akan berpengaruh ketika membawa domba keluar untuk mencari lokasi makanan sekaligus mengurangi/ menanggulangi bahaya. b. Pekerjaan menggembala domba di Israel (juga negeri sekitarnya) sangat berat. Gembala berjalan di depan diikuti dombanya dari belakang. Gembala lebih dahulu memastikan apakah tempat yang dituju itu aman atau tidak.Mereka harus tetap berjaga secara bergantian karena setiap saat domba mereka bisa mendapat celaka. Belum lagi, padang rumput itu berada di tempat-tempat yang jauh dari perkampungan sehingga ia harus menginap berhari-hari lamanya. Seorang gembala harus siap berkorban dan menghadapi resiko yang sangat berbahaya demi menjaga domba-dombanya. Gembala adalah pekerjaan berat tetapi bukan profesi yang keren atau berkelas. Ada banyak hal alasan menjadi gembala (harafiah), namun pasti bukan karena status yang baik, fasilitas, gaji yang tinggi. Apalagi gembala sering dibedakan dengan orang upahan. Alasan Alkitab mengapa memilih gembala sebagai gambaran pemimpin yang baik adalah karena bentuk relasi dan tanggung-jawab yang tinggi pada domba. Mungkin banyak yang lain yang dapat kita tambahkan. Namun dari dua hal di atas kita dapat menyepakati makna yang terkandung dalam kata gembala: Bahwa demi perkembangan domba yang dekat dengannya, yang juga menjadi tanggung-jawabnya, gembala mengupayakan berbagai tindakan termasuk menyediakan makanan dengan mengarahkan domba keluar dari kandang sekalipun beresiko bahaya bagi domba dan dirinya. II. Konteks Akibat dosa dan ketidaksetiaan bangsa Israel kepada Allah, mereka dihukum melalui tangan bangsa lain. Bangsa-bangsa memerangi Israel, mereka ditangkap dan disiksa, sampai akhirnya, Israel ditawan dan dibawa ke negeri orang Babel. 98 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Di sana Israel kesulitan beribadah dan kebebasannya juga di batasi. Mereka diwajibkan untuk menyembah kepada dewa-dewa dan tidak mendapatkan keadilan dan keamanan dari raja (Negara). maka umat tersebut sangat menderita dan berputus asa. Di dalam keputus asaan ada juga bangsa Israel yang mau tunduk dan beribadah kepada Dewa-Dewa di Babel, terlebih dikalangan para imam-imam dan pemimpin-pemimpin Israel. Mereka tidak meneguhkan dan mengembalakan umatnya malah menyesatkan dan menindasnya, sehingga lahirlah paham sinkretisme yang membuat umat Israel menjadi tambah menderita. Di dalam situasi yang demikianlah Allah memanggil Yehezkiel agar hadir dan tampil di tengah-tengah umat itu untuk menyatakan rencana Allah bagi mereka. Sesuai dengan nama Yehezkiel (Ibrani yekhezqe’l) yang memiliki arti “Allah menguatkan”, suatu nama yang membawa harapan dan dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan Israel di tanah pembuangan. Nabi Yehezkiel turut terbuang bersama-sama bangsa Irael ke negeri Babel. Ia adalah seorang imam yang setia kepada Allah. Setelah kurang lebih 15 tahun berada di negeri pembuangan Babel, Allah memanggilnya menjadi seorang nabi di tengah-tengah bangsa Israel untuk menyampaikan firman dan rencana Allah bagi bangsa itu. Allah adalah setia, Ia tidak pernah melupakan janji-Nya terlebih kasihNya kepada mereka yang setia. Melalui Yehezkiel, Allah menyampaikan rencana pembebasanNya bagi bangsa itu. Kitab Yehezkiel disusun menjadi empat bagian utama, yaitu: (1) Bagian pengantar (pasal 1-3; Yeh 1:1--3:27) menguraikan penglihatan penuh kuasa Yehezkiel tentang kemuliaan dan takhta Allah (pasal 1; Yeh 1:1-28) dan dilanjutkan dengan penugasan ilahi sang nabi ke dalam tugas kenabian (pasal 2-3; Yeh 2:1--3:27). Salah satu fungsinya adalah untuk melegitimasi pengangkatan Yeheskiel sebagai nabi. (2) Bagian kedua (pasal 4-24; Yeh 4:1--24:27) mencatat amanat Yehezkiel yang keras melalui berbagai penglihatan, perumpamaan, dan tindakan simbolik tentang kepastian hukuman atas Yehuda dan Yerusalem yang tidak terelakkan lagi karena mereka terus memberontak dan murtad. Sepanjang tujuh tahun terakhir dari 99 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Yerusalem (593-586 SM), Yehezkiel memperingatkan orang Yahudi di Yerusalem dan para buangan di Babel bahwa hukuman bagi mereka adalah suatu keniscayaan dan harapan bahwa Yerusalem akan lolos dari hukuman adalah palsu. (3) Bagian ketiga (pasal 25-32; Yeh 25:1--32:32) berisi nubuat-nubuat hukuman terhadap tujuh bangsa asing yang bersukacita atas malapetaka Yehuda. Dalam nubuat yang cukup panjang terhadap Tirus muncul suatu penggambaran samar-samar tentang Iblis (Yeh 28:11-19) sebagai kekuatan yang berada di belakang raja Tirus. (4) Bagian terakhir (pasal 33-48; Yeh 33:1--48:35) menandai suatu peralihan dalam berita sang nabi dari hukuman suram ke penghiburan dan harapan di masa depan (bd. Yes 40:1--66:24). Setelah Yerusalem jatuh, Yehezkiel bernubuat tentang kebangunan rohani dan pemulihan di masa depan, ketika Allah akan menjadi gembala yang sejati bagi umat-Nya (pasal 34; Yeh 34:1-31) dan memberi mereka "hati yang baru" dan "roh yang baru" (pasal 36; Yeh 36:1-38). Kitab ini ditutup dengan melukiskan bahwa pada akhir zaman Bait Suci, kota suci, dan tanah suci akan dipulihkan (pasal 40-48; Yeh 40:1--48:35). III. Tujuan Dua tujuan utama nubuat-nubuat Yehezkiel: (1) Untuk menyampaikan berita Allah mengenai hukuman atas Yehuda dan Yerusalem yang sudah murtad (pasal 1-24; Yeh 1:1--24:27) dan tujuh bangsa asing di sekitar mereka (pasal25-32; Yeh 25:1--32:32) dan (2) Untuk menopang iman sisa umat Allah dalam pembuangan mengenai pemulihan umat perjanjian-Nya dan kemuliaan akhir dari kerajaan-Nya (pasal 33-48; Yeh 33:1--48:35). Sang nabi juga menekankan tanggung jawab pribadi setiap orang di hadapan Allah dan bukan memikirkan hukuman pembuangan sebagai sekadar akibat dosa-dosa leluhur saja (Yeh 18:1-32; Yeh 33:10-20). 100 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 IV. Tafsiran Secara Umum Kitab Yehezkiel 34:1-31 menyatakan nubuat Yehezkiel untuk menentang para pemimpin Israel, yaitu para raja, imam dan nabi. Mereka bertanggung jawab atas penawanan Yehuda dan Allah akan menghukum dan menggantikan mereka (34:2,10). Mengapa Allah harus turun tangan? Karena para pemimpin Israel tidak ada lagi yang benar-benar melaksanakan panggilannya dengan bertanggungjawab. Sebagai pimpinan, mereka mengabaikan tugas memimpin (34.2,4,5,6,8). Kehidupan mereka mementingkan diri sendiri (34:3,8b,10b. Mereka telah lalai menuntun umat Allah sebagaimana dikehendaki oleh-Nya(34:5-6). Bukannya menolong mereka justru memeras umat itu (Yhz. 34:3) dan menggunakan mereka untuk kepentingan pribadi. 34 :11 Berbeda dengan para gembala yang tidak setia di atas, Yehezkiel menubuatkan tentang suatu saat dimana Allah sendiri yang akan melakukan tugas dan peran menggembalakan itu. Tuhan mengambil satu keputusan bahwa Ia yang akan memperhatikan dan mencari domba yang tercerai berai itu. Kata ‘memperhatikan’ yang dilakukan oleh Allah (Ing: “look carefully at”) berarti melihat kepada sesuatu benda dengan sungguh-sungguh, hati-hati dan dengan senantiasa waspada. Allah sebagai Gembala senantiasa memperhatikan setiap gerak langkah umatNya. Allah yang memperhatikan ini lebih dikuatkan dengan kata mencari. Bahwa Allah sebagai Gembala tidak sekedar memperhatikan dari suatu tempat, tetapi bergerak melihat diberbagai tempat. Tuhan senantiasa memperhatikan kapan dan dimanapun umatNya berada. 34: 12 Tindakan memperhatikan dan mencari ini, tepat untuk tugas penyelamatan, karena situasinya memang menuntut demikian.Umat (domba) sedang berada di berbagai tempat yang tidak aman (hari berkabut dan gelap serta tidak terkordinasi dengan baik. 34:13. Sesudah tindakan penyelamatan, yang berikutnya dilakukan oleh Allah adalah mengeluarkan mereka (Bangsa Israel) dari kondisi kocar-kacir dan dari segala situasi yang mengancam. Dikeluarkan dari ancaman bangsa lain dan dibawa kembali ke Tanah Israel. 101 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 34: 14-15. Di Israel kehidupan umat segalanya lebih baik. Berada dekat dengan sungai (Untuk minum) Padang rumput yang baik dan subur, di gunung-gunung yang lebih aman untuk berbaring karena lebih mudah di amati. 34: 16 Di dalam situasi yang baru, yang sudah lebih baik dari semula, Allah akan tetap melakukan tugas Gembala yang seharusnya. Bukan hanya “domba” bermasalah yang akan memperoleh penggembalaan, domba yang gemuk dan kuat juga akan mendapatkan “penggembalaan” dalam perlindungan Allah. 34: 17 (-19) Tetapi untuk mencegah bahaya yang akan masuk kembali, Allah yang akan menjadi penentu, hakim bagi dombadombanya. Walau berulang kali Allah mengatakan “Aku (sendiri) yang menggembalakan”, tetapi dalam fungsinya sebagai Hakim, Allah tidak memakai kata “gembala” lagi. Jika dalam kata gembala ada nuansa kelembutan dan kerendah-hatian maka dalam Allah sebagai Hakim lebih memunculkan nuansa ketegasan.Ia menjadi hakim yang tegas memisahkan antara domba dengan kambing. Kambing menunjukkan kejahatan yang harus dipisahkan dari kawanan Domba Allah. Tuhan menghitung dan memasukkan semua domba-dombaNya dengan baik ke dalam kandang, tetapi Ia membedakan mereka yang memberontak dan mendurhaka kepadaNya. Mereka yang melanggar perintah-perintah Tuhan dan menista Yang Mahatinggi adalah domba-domba yang jahat (Bnd.Mzm.107:11) V.Teologia konteks Dalam perikop ini, makna harafiah “gembala dengan domba” dan metafora “Allah Gembala Israel” bercampur baur untuk menandaskan bahwa kebaikan seorang gembala yang baik sungguh-sungguh akan dihadirkan oleh keberadaan Allah terhadap umat Israel. Komitmen dan janji tersebut juga dipertegas dengan menunjukkan fungsi yang lengkap dengan tugas pokok yang hendak dijalankan. Bahwa sebagai Gembala, Allah benar-benar tahu apa yang (se) harus (nya) dikerjakan dan akan melaksanakan dengan sepenuhnya tanpa terhalangi oleh hambatanhambatan yang ada. 102 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Misalnya, ketika disebutkan sebagai Allah yang memperhatikan dan mencari. Ini berbeda dengan Allah yang membiarkan.Allah yang membiarkan berarti potensi ancaman menjadi nyata tanpa perlawanan. Sebaliknya, Allah yang memperhatikan dan mencari mencegah potensi ancaman menjadi real. Ketika Allah mencari, maka kekuatan hambatan dari situasi dan kondisi yang membuat domba tersesat atau hilang menjadi lemah. Ini menjadikan domba yang tersesat atau hilang lebih dimungkinkan untuk ditemukan. Totalitas Allah sebagai gembala tidak hanya ditunjukkan dengan penguasaan dan pelaksanaan tugas (professional). Lebih dari itu, Allah yang menunjukkan kasih-setiaNya kepada Israel dengan memulai pekerjaanNya dari masa Israel di pembuangan, mengembalikan dan memelihara mereka di Tanah Israel sampai melakukan pencegahanpencegahan agar Israel tidak jatuh lagi pada kesalahan yang sama seperti pada zaman dahulu ketika mereka harus dihukum dan terbuang. Allah bekerja tanpa batasan waktu (duration) karena Ia mengasihi dombanya (Amateur). Dengan demikian mereka tidak akan diperas dan dieksploitasi lagi, melainkan akan menerima “hujan yang membawa berkat” (Yhz. 34:26). Sebagai Gembala terbaik, Allah tahu dan melakukan apa yang harus dilakukan. Tidak dibatasi oleh waktu dan situasi, tetapi dalam seluruh dinamika perjalanan hidup (sampai tuntas), Ia berada. Allah sungguhsungguh sempurna dan professional sebagai gembala. VI. Relevansi 1. Bahwa umat percaya masing masing mempunyai dua peran yakni sebagai gembala (pemimpin) dan sebagai domba bagi Allah. 2. Arah penggembalaan yang memadukan pengambilan resiko dan pemberian makanan untuk gereja. VII. Khotbah Lengkap Bapak Ibu dan saudara yang mengasihi Tuhan, Kalau kita membeli sebuah barang, khususnya alat elektronik, kita akan mendapat kartu garansi. Kita akan diminta mengisi kartu 103 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 garansi tersebut dan menyerahkan kepada toko, atau kita dapat menyimpannya bersama-sama dengan kuitansi pembayaran. Apa bila dalam jangka waktu tertentu, alat atau benda yang kita beli mengalami kerusakan atau tidak berfungsi, maka kita dapat mengembalikan barang tersebut ketoko untuk ditukar dengan yang baru atau diperbaiki. Yang penting dalam kondisi ini adalah bahwa kita tidak perlu mengeluarkan biaya apabila barang yang kita beli kualitasnya rendah selama waktu yang disepakati. Kalau tidak ada garansi, maka bisa saja benda yang kita beli dengan harga mahal ternyata tidak berguna karena rusak, atau ketika di took masih bagus, begitu sampai di rumah ternyata sudah rusak. Kartu garansi menjadi tanda jaminan bahwa kita tidak akan dikecewakan dalam transaksi tersebut. Resiko diperkecil dengan adanya kartu garansi. Tidak hanya dalam pembelian alat elektronik kita mendapat garansi atau jaminan. Untuk mengurangi resiko-resiko dalam hidup, asuransi juga sekarang tumbuh pesat.Kalau dulu yang ada hanya asuransi jiwa atau kecelakaan, sekarang rumah, pendidikan, usaha juga sudah dapat di asuransikan sehingga lebih terjamin ketika ambruk. Sekarang masyarakat umum sudah menyadari bahwa resiko dalam hidup tidak mungkin lagi dihindarkan.Kita hanya dapat mengurangi atau menata resiko sehingga dampaknya diperkecil. Kalau untuk menghilangkan agak susah. Ketika kita hanya berdiam atau sibuk menghindari atau menjauhi resiko mungkin kita hanya akan mendapati diri kita kelaparan. Ya, kelaparan. Misalnya seperti domba yang hanya diam dikandang, takut menghadapi kemungkinan bahaya di padang rumput, ya pasti kelaparan. Atau kalau mencari padang rumput yang aman-aman saja pasti tidak akan ketemu, karena domba-domba yang lain yang banyak dan bersaing pasti sudah berebut untuk disana. Semakin tinggi bahaya di satu padang rumput, kemungkinan ketersediaan pakan disana pasti semakin tinggi. Maka apa yang menjadi jaminan bagi para domba agar resiko dalam mendapatkan makanan dapat dikendalikan atau diperkecil? Bapak dan Ibu serta saudara yang dikasihi Tuhan, satu-satunya jaminan atau garansi bagi domba hanyalah gembalanya. Di dalam upayanya memberi makanan pada domba, gembala tidak menghantarkan makanan kepada domba, tetapi membawa domba ke alam bebas. Alam 104 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 menyediakan makanan rumput yang hijau bagi domba, tetapi alam juga mengandung bahaya yang luar biasa seperti Singa, pencuri, serigala, cuaca, tanah yang terjal dan lembah. Mengapa gembala tidak mengarit saja dan membawa makanan kepada ternaknya? Alkitab tidak bercerita demikian, atau karena makanan yang dibawa pasti hanya cukup untuk beberapa ekor saja, tidak untuk ternak dalam jumlah ratusan. Tetapi yang hendak dikatakan adalah, gembala selalu membawa ternaknya keluar dari kandang dan untuk mencari makanan walau dalam resiko yang mengancam diri dan ternaknya. Kecakapan dan pengalaman dan kesetiaan dari gembala akan menjadi jaminan ketika membawa domba keluar untuk mencari lokasi makanan sekaligus mengurangi/ menanggulangi bahaya. Kenapa yang menjadi jaminan gembala? Siapakah gembala ini? Yang pasti ini bukan pekerjaan bergengsi. Pekerjaan menggembala domba di Israel (juga negeri sekitarnya) sangat berat.Ia bekerja di alam liar. Belum lagi, padang rumput itu berada di tempat-tempat yang jauh dari perkampungan sehingga ia harus menginap berhari-hari lamanya. Gembala berjalan di depan diikuti dombanya dari belakang. Gembala lebih dahulu memastikan apakah tempat yang dituju itu aman atau tidak. Seorang gembala harus siap berkorban dan menghadapi resiko yang sangat berbahaya demi menjaga domba-dombanya. Mereka harus tetap berjaga secara bergantian karena setiap saat domba mereka bisa mendapat celaka. Gembala adalah pekerjaan berat tetapi bukan profesi yang keren atau berkelas. Ada banyak hal alasan menjadi gembala (harafiah), namun pasti bukan karena status yang baik, fasilitas, gaji yang tinggi. Apalagi gembala sering dibedakan dengan orang upahan. Alasan Alkitab mengapa memilih gembala sebagai gambaran pemimpin yang baik adalah karena bentuk relasi dan tanggung-jawab yang tinggi pada keberadaan domba peliharaannya. Adalah sebuah keberuntungan besar apabila seorang gembala ternyata adalah orang yang kompeten, karena hanya I jaminan bagi kehidupan dan keselamatan domba-domba. Sebaliknya, adalah malapetaka besar jika gembala ternyata justru mengeruk keuntungan dari domba-dombanya. Dan itulah yang terjadi pada Israel. 105 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Saat itu akibat dosa dan ketidaksetiaan bangsa Israel kepada Allah, mereka dihukum melalui tangan bangsa lain. Bangsa-bangsa memerangi Israel, mereka ditangkap dan disiksa, sampai akhirnya, Israel ditawan dan dibawa ke negeri orang Babel. Di sana Israel kesulitan beribadah dan kebebasannya juga di batasi. Mereka diwajibkan untuk menyembah kepada dewa-dewa dan tidak mendapatkan keadilan dan keamanan dari raja (Negara). maka umat tersebut sangat menderita dan berputus asa. Bagaimana dengan para pemimpin mereka? Justru dari antara mereka banyak yang tunduk dan beribadah kepada Dewa-Dewa di Babel. Para imam-imam dan pemimpin-pemimpin Israel, yang seharusnya menjadi jaminan kesejahteraan masyarakatnya, malah menyesatkan dan menindas, yang membuat umat Israel menjadi tambah menderita. Bukannya menolong mereka justru memeras umat itu (Yhz. 34:3) dan menggunakan mereka untuk kepentingan pribadi. Para pemimpin Israel tidak ada lagi yang benar-benar melaksanakan panggilannya dengan bertanggungjawab. Mereka mengabaikan tugas memimpin (34.2,4,5,6,8). Hanya mementingkan diri sendiri (34:3,8b,10b). Mereka telah lalai menuntun umat Allah sebagaimana dikehendaki oleh-Nya(34:5-6). Dalam situasi yang demikian, Allah mengutus Yehezkiel yang saat itu bertugas sebagai Nabi bagi bangsa yang sedang terbuang itu. Sesuai dengan nama Yehezkiel (Ibrani yekhezqe’l) yang memiliki arti “Allah menguatkan”, suatu nama yang membawa harapan dan dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan Israel di tanah pembuangan. Allah menyatakan, bahwa Ia sendiri yang akan menjadi Gembala bagi umatnya. Bapa dan Ibu yang dikasihi Tuhan. Apa yang dilakukan oleh Allah sebagai gembala sehingga resiko itu terkendali? Apa yang membuat Allah hadir sebagai jaminan bagi umat Israel? Yang pertama adalah : Ia memperhatikan dan mencari. Saudara2 yang dikasihi Tuhan, Kata ‘memperhatikan’ yang dilakukan oleh Allah berarti melihat kepada sesuatu benda dengan sungguhsungguh, hati-hati dan dengan senantiasa waspada. Tidak sekedar melihat (fungsi mata) tetapi memperhatikan (fungsi hati dan pikiran). Allah sebagai Gembala senantiasa memperhatikan setiap gerak langkah 106 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 umatNya. Allah yang memperhatikan ini lebih dikuatkan dengan katamencari. Bahwa Allah sebagai Gembala tidak sekedar memperhatikan dari suatu tempat, tetapi bergerak (fungsi kaki) melihat diberbagai tempat. Tuhan senantiasa memperhatikan kapan dan dimanapun umat-Nya berada dan itu dilakukan dengan totalitas.Ini, tepat untuk tugas penyelamatan, karena situasinya memang menuntut demikian. Umat (domba) sedang berada di berbagai tempat yang tidak aman (hari berkabut dan gelap serta tidak terkordinasi dengan baik). Bapa dan Ibu serta saudara saudara yang dikasihi Tuhan. Ketika orang lain mengabaikan, melupakan bahkan meninandas kita, Bapa kita yang di Sorga tetap mengasihi, turun tangan mencari dan menyelamatkan kita. Dia tidak menyerah terhadap kita, walaupun hati kita sekeras batu, Dia dengan kasih-Nya yang besar terus mencari kita. Karena Ia memperhatikan kita, maka Tuhan Maha Tahu tentang kita dan kehidupan yang kita jalani. Secara fisik, domba adalah binatang yang lemah sama halnya dengan kita yang masing-masing memiliki kelemahan dan karena kelemahan itu kita memerlukan sosok penjaga yang mengenal dan senantiasa memperhatikan serta peduli dengan kita. Iaterus menerus mencari umatNya yang sesat dengan memanggil dan mengajak. Yang Kedua: Ia mengeluarkan domba dari permasalahan dan menempatkannya di tempat yang lebih baik. Allah mengeluarkan Bangsa Israel dari kondisi kocar-kacir dan dari segala situasi yang mengancam. Dikeluarkan dari ancaman bangsa lain dan dibawa kembali ke Tanah Israel. (34: 14-15) Di Israel kehidupan umat segalanya lebih baik. Berada dekat dengan sungai (Untuk minum) Padang rumput yang baik dan subur, di gunung-gunung yang lebih aman untuk berbaring karena lebih mudah di amati. Yang Ketiga: Semua domba menjadi sasaran pemeliharaan dan perlindungannya. Yang keempat: Ia mencegah kemungkinan para dombanya (Israel) untuk jatuh lagi pada persoalan yang sama. Allah yang akan menjadi penentu, hakim bagi domba-dombanya. Walau berulang kali Allah mengatakan “Aku (sendiri) yang menggembalakan”, tetapi dalam fungsinya sebagai Hakim, Allah tidak memakai kata “gembala” lagi.Jika dalam kata gembala ada nuansa kelembutan dan kerendah-hatian maka 107 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 dalam Allah sebagai Hakim lebih memunculkan nuansa ketegasan.Ia menjadi hakim yang tegas memisahkan antara domba dengan kambing. Kambing menunjukkan kejahatan yang harus dipisahkan dari kawanan Domba Allah. Tuhan menghitung dan memasukkan semua dombadombaNya dengan baik ke dalam kandang, tetapi Ia membedakan mereka yang memberontak dan mendurhaka kepadaNya. Mereka yang melanggar perintah-perintah Tuhan dan menista Yang Mahatinggi adalah domba-domba yang jahat (Bnd. Mzm. 107:11) Bapak dan Ibu yang dikasihi Tuhan, Allah Gembala Israel” bercampur baur untuk menandaskan bahwa kebaikan seorang gembala yang baik sungguh-sungguh akan dihadirkan oleh keberadaan Allah terhadap umat Israel. Komitmen dan janji tersebut juga dipertegas dengan menunjukkan fungsi dan lengkap dengan tugas pokok yang hendak dijalankan. Bahwa sebagai Gembala, Allah benar-benar tahu apa yang (se) harus (nya) dikerjakan dan akan melaksanakan dengan sepenuhnya tanpa terhalangi oleh hambatan-hambatan yang ada. Misalnya, ketika disebutkan sebagai Allah yang memperhatikan dan mencari. Ini berbeda dengan Allah yang membiarkan. Allah yang membiarkan berarti potensi ancaman menjadi nyata tanpa perlawanan. Sebaliknya, Allah yang memperhatikan dan mencari mencegah potensi ancaman menjadi real. Ketika Allah mencari, maka kekuatan hambatan dari situasi dan kondisi yang membuat domba tersesat atau hilang menjadi lemah. Ini menjadikan domba yang tersesat atau hilang lebih dimungkinkan untuk ditemukan. Totalitas Allah sebagai gembala tidak hanya ditunjukkan dengan penguasaan dan pelaksanaan tugas (professional). Lebih dari itu, Allah yang menunjukkan kasih-setiaNya kepada Israel dengan memulai pekerjaanNya dari masa Israel di pembuangan, mengembalikan dan memelihara mereka di Tanah Israel sampai melakukan pencegahanpencegahan agar Israel tidak jatuh lagi pada kesalahan yang sama seperti pada zaman dahulu ketika mereka harus dihukum dan terbuang. Allah bekerja tanpa batasan waktu (duration) karena Ia mengasihi dombanya (Amateur). Setia dari awal hingga tanpa akhir untuk proses memberikan pemeliharaan yang sempurna. Dengan demikian mereka 108 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 tidak akan diperas dan dieksploitasi lagi, melainkan akan menerima “hujan yang membawa berkat” (Yhz. 34:26). Nubuat Allah yang menjadi Gembala secara sempurna yang akan membawa pemulihan bagi Israel, dan pemulihan yang mengarah pada kesempurnaan hidup itu terus akan terjadi melalui karya Kristus yang lahir dari keturunan Daud (bd. Mzm 89:5,21,30; Yer. 23:5-6). Dalam Yoh. 10:11, Yesus mengatakan: Akulah gembala yang baik, gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.) Yesus juga disebut sebagai Gembala Agung segala domba (Ibr. 13:20). Gereja adalah kawan sekerja Allah untuk melakukan kehendakNya, maka dari itu kita pun wajib menjadi gembala bagi sesama sebagaimana Tuhan Yesus memerintahkan kepada Petrus; “Gembalakanlah dombadombaku!” (Yoh. 21:15). Maka sebagai individu kita berada dalam 2 posisi, sebagai gembala dan sebagai domba.Bagaimana dua karakter tersebut bisa bertemu? Di sisidomba sadar atau tidak, setiap orang membutuhkan dan mempunyai gembala dalam hidupnya. Tidak hanya yang hidupnya tidak sejahtera, tetapi yang sudah sejahtera juga membutuhkannya. Salah satu makna domba adalah menunjukkan kelemahannya. Maka dalam hidup, kita akan menemui keadaan seperti yang dihadapi umat Israel saat itu. kita merasa terbuang, terasing, terkucilkan, bahkan merasa ditinggalkan dan dibiarkan oleh Allah. Maka kehadiran Allah sebagai Gembala yang sempurna tidak akan mengecewakan. Allah dapat menjamin hidup kita. Ia tahu, mau dan bisa melakukan itu pada semua orang. Di sisi lain, kita meneruskan tugas warisan sebagai gembala. Kita bertugas menghadapi resiko agar umat Allah seluruhnya tanpa kecuali mendapat makanan jasmani dan rohaninya. Entah disengaja atau tidak, gereja dan gembala mengandung unsur yang samayakni dalam hal “keluar dari kandang”. Gereja sebagai perkumpulan orang-orang kudus menjalankan misi juga keluar dari dirinya karena Ia juga telah dipanggil dipanggil keluar untuk kemudian menghadirkan damai sejahtera di dunia. Sedangkan gembala mengarahkan dombanya keluar agar mendapatkan makanan yang cukup, sekalipun di luar sana ada banyak bahaya yang mengancam diri dan dombanya. Keduanya pasti tidak sepakat untuk menjadikan domba 109 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 (umat) sebagai jago kandang yang tinggal betah dan nyaman dalam kandang, karena itu berarti kekurangan makanan yang menghambat atau mematikan pertumbuhan. Jika keduanya (Gereja dan Gembala) dipertemukan akan tersimpulkan bahwa ketika umat melaksanakan tugasnya di luar, saat itu dia mendapatkan makanan dan pemeliharaan kehidupannya. Kita selalu ditanting untuk keluar dari kandang atau rumah kita.Sekalipun Rumah Bersama itu sangat nyaman, tetap tugasnya mengacu ke luar. Bukan untuk cari makan, tetapi karena dengan cara demikianlah kita meneruskan Alam iman Kristiani kita. Amin [ETP] VIII. Materi Ibadah 1) Nats Pembimbing : Mzm 23 : 6 2) Berita Anugrah : I Kor 15 :22 3) Petunjuk Hidup Baru : Matius 25: 45 4) Persembahan : I Petrus 2: 5 5) Pujian : 1.KJ 352 Hai Jangan Sendirian 2.KJ 322 Terang Matahari 3. KJ 66 Di gunung dan di Lurah 4. KJ 415 Gembala baik 5.KJ 285 Tuhankulah Gembalaku 6.KJ. 407 Tuhan Kau Gembala Kami 110 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KHOTBAH, 30 NOVEMBER 2014 Minggu Adven I; Warna Liturgi Ungu Bacaan: Markus 13:33-37 Bacaan Leksionari: Yes 63:16-17; Mzm. 80:2-3,15-19; 1Kor. 1:3-9; Mrk. 13:33-37 Thema: “ADVEN“ Apakah itu? A. Tujuan : Agar jemaat dapat memahami makna adven yang sesungguhnya dan dapat menerapkan dalam kehidupannya. B. Latar Belakang Teks Dalam pengajaranNya Yesus selalu menggunakan symbol dan perumpamaan tujuannya adalah supaya para murid dan pendengar dapat dengan mudah memahami apa yang Yesus maksudkan. Secara umum pasal 13 berbicara tentang datangnya akhir zaman dan tanda-tanda yang mendahuluinya. Oleh sebab itu ayat 33-37 masih berbicara tentang datangnya akhir zaman dan apa yang harus dilakukan oleh orang percaya. Jika kita melihat diawal pasal 13 yaitu ayat 1-2, terjadi percakapan antara Yesus dengan seorang murid yang walaupun tidak disebutkan namanya, namun menurut saya salah seorang dari kempat murid yang akhirnya melanjutkan dengan pertanyaan tentang hal akhir zaman dan tanda-tandanya yang terdapat dalam ayat 3, yaitu Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas. Ada hal yang menarik,sekaligus muncul sebuah pertanyaan bahwaapakah mungkin ke-empat murid ini langsung mengucapkan pertanyaan yang sama, secara bersama-sama juga? Menurut saya, hanya satu orang dari keempatnya yang bertanya entah itu Petrus, Yakobus, Yohanes atau Andreas. Kata “kami” menunjuk pada satu orang yang bertanya dan pertanyaan tersebut 111 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 mewakili mereka berempat karena posisi mereka yang sama sebagai murid Yesus. Lebih lanjut dalam Tanya jawab itu kemudian Yesus menjelaskan bahwa tidak ada satu orang pun yang akan tahu bila waktunya (akhir zaman) tiba. Oleh sebab itu mereka disuruh untuk terus berhati-hati dan berjaga-jaga. Untuk mempermudah para murid dan para pendengar, maka Yesus kemudian menggunakan perumpamaan. Menurut Yesus akhir zaman bagaikan seorang yang bepergian dan meninggalkan rumahnya dan telah memberikan tugas dan tanggungjawab kepada para hamba-hambanya serta memerintahkan penjaga pintu untuk terus berjaga-jaga. Karena baik para hamba maupun penjaga pintu tidak ada yang tahu kapan tuannya pulang. C. KONTEKS SAAT INI. Tuntutan hidup yang terus meningkat, sementara situasi ekonomi yang tak menentu, ditambah dengan berbagai persoalan baik di tempat pekerjaan maupun keluarga membuat sebagian umat Kristen sampai lupa bahwa mereka telah memasuki minggu-minggu adven. Padahal minggu adven berarti umat Kristen dimana saja, berada dalam masa-masa penantian (menunggu). Bahkan kalau sudah tahu terkadang bingung apa yang harus mereka lakukan dalam masa-masa adven ini, yang mereka tahu bahwa kalau sudah memasuki minggu adven berarti sebentar lagi natal akan tiba. D. SARAN PENYUSUS KHOTBAH. 1. Pendahuluan Menjelaskan kepada jemaat arti kata “adven” dalam konteks kita saat ini dan memberikan penjelasan bahwa ada kata-kata yang kita tahu tetapi sangat sulit untuk dijelaskan seperti “menunggu”. 2. Isi Mejelaskan tentang cara Yesus mengajar yang selalu menggunakan symbol dan perumpamaan sebagaimana perikop yang sementara dibahas. Dijelaskan juga tentang perumpamaan tersebut dan dihubungkan dengan konteks saat ini. 3. Penutup. 112 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Apa yang harus jemaat lakukan dalam memasuki masa adven. Menunggu kelahiran Sang Juruselamat yaitu Yesus Kristus tetapi sekaligus menunggu kedatanganNya yang kedua kali. E. Usulan Nats Pembimbing Berita Anugerah Persembahan Pujia-Pujian: KJ. 4 PKJ. 55 PKJ. 126 PKJ. 145 KJ. 344 : Ulangan 8:19-20 : Yesaya 43: 4-5 : Ulangan 8:18 : 1,2,6 : 1,4 : 1,2,4 : 1 dan seterusnya : 1,4 Contah Khotbah “ADVEN“ Apakah itu? Ibu, bapak, saudara, saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Apakah ibu, bapak pernah merasakan kesulitan dalam menjelaskan sebuah kata? (tidak perlu menunggu jawaban dari jemaat). Sering dalam kehidupan, kita temui situasi dimana untuk mendefinisiksn atau menjelaskan arti sebuah kata begitu sulit, padahal kita tahu maksudnya tetapi tidak dapat untuk menjelaskan dengan kata-kata. Untuk mempermudah arti kata yang dimaksud, maka kita menggunakan contoh-contoh atauperumpamaan. Seperti dalam bacaan kita saat ini (Markus 13: 33 – 37) yang merupakan bagian dari khotbah Yesus tentang datangnya akhir zaman dan tanda-tandanya. Diawali dari percakapan yesus dengan seorang murid (ay. 1-2) yang kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan tentang datangnya pemerintahan Allah (akhir zaman) dan 113 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 tanda-tanda yang menyertainya yang terdapat dalam ayat 3 yang di tanyakan oleh salah satu dari keempat murid-Nya, entah itu Petrus, Yakobus, Yohanes atau Andreas. Kemudian Yesus menjelaskanbahwa tidak ada seorangpun yang tahu kapan akhir zaman itu tiba untuk itu mereka harus berhati-hati dan berjaga-jaga. Namun untuk lebih memperjelas apa yang Yesus katakana, maka Ia kemudian menggunakan perumpamaan. Menurut Yesus akhir zaman bagaikan seorang tuan yang bepergian meninggalkan rumahnya dan telah memberikan tugas dan tanggungjawab kepada para hamba-hambanya serta memerintahkan penjaga pintu untuk terus berjaga-jaga. Karena baik para hamba maupun penjaga pintu tidak ada yang tahu kapan sang tuan pulang. Artinya para murid diingatkan untuk selalu menjaga hidup mereka supaya terhindar dari godaan yang dapat membawa mereka jatuh ke dalam dosa. Mereka juga dingatkan untuk terus tekun didalam iman dan tidak terlena dengan tawaran duniawi yang dapat membuat iman mereka tertidur. Mereka diingatkan supaya selalu siap agar pada saatnya tiba mereka tetap berada dalam kehidupan beriman yang baik dan siap untuk menyambutNya. Ibu, bapak, saudaraku yang dikasihi Tuhan, Tema kita disaat ini adalah “Adven” Apakah itu? Adven yang artinya Penantian (menunggu) atau persiapan menyambut kelahiran Yesus Kristus. Kata “adven” sendiri berasal dari bahasa latin yaitu adventus yang berarti kedatangan. Dalam tradisi romawi, jika kaisar memimpin pertempuran dan menang perang, maka akan ada seorang pelari cepat untuk memberitakan kemenangan itu kepada seluruh kota. Segenap penduduk akan menyiapkan berbagai acara dan pesta untuk menyambut kedatangan sang kaisar yang menang. Umat kristiani memberi makna baru bagi adven. Adven merupakan momentum untuk persiapan menyambut kedatangan Kristus. Adven tidak lagi ditujukan untuk menyambut kedatangan kaisar yang menang perang, melaikan tertuju pada peristiwa kristus. Dialah Kaisar diatas segala kaisar, Raja yang telah menang dari kuasa kegelapan. Masa adven biasanya dirayakan selama empat minggu sebelum tanggal 25 Desember. Adven tidak hanya dimaknai sebagai persiapan menanti kelahiran Kristus saja, tetapi adven juga merupakan saat dimana kita menanti kedatanganNya yang kedua kali. Ibu, bapak, saudara, saudari yang dikasihi Tuhan Yesus, 114 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Sebagaimana para murid dingatkan oleh Tuhan Yesus pada masa lampau, maka pada saat ini kita diingatkan oleh Tuhan Yesus melalui FirmanNya. Kehidupan yang penuh dengan berbagai persoalan membuat kita lupa akan makna adven yang sesungguhnya. Kita terlalu sibuk dengan pekerjaan, sibuk dengan urusan bisnis, sibuk dengan berbagai persoalan pribadi dan kelompok sehingga kita lupa untuk membangun relasi kita dengan Tuhan. Belum lagi tawaran dunia yang begitu menggiurkan membuat kita tidak mampu untuk menjaga iman. Bahkan membuat kwalitas iman kita semakin merosot dan tertidur. Masa adven ini merupakan saat yang tepat untuk kita merenung; apakah kedatanganNya yang pertama sudah kita sambut dalam hati kita? sudah kita lakukan apa yang Yesus teladankan? apakah kita sudah taat dan setia kepadaNya? apakah kita sudah berlaku jujur dan adil? Kalau belum sekaranglah saatnya. Anggaplah tidak ada lagi hari esok, maka jalanilah hidup ini dengan baik dan semakin baik lagi supaya ketika “ hari itu tiba “ bapak, ibu, saudara dan saya tetap dalam keadaan siap untuk menyambut kedatangannya. Seperti perumpamaan tersebut yang mengandaikan sang tuan adalah Yesus sementara kita adalah hamba-hamba dan penjaga pintu. Kita telah diberikan tanggungjawab dan tugas oleh Tuhan Yesus selagi kita hidup di dunia ini. Kita mau untuk menjaga anugerah keselamatan yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Marilah kita hidup dalam pertobatan. Kita tinggalkan cara hidup kita yang tidak seturut dengan FirmanNya. Tuhan selalu mengasihi orang yang mau bertobat. Inilah saatnya kita berbenah untuk menyambut kedatanganNya. KedatanganNya sebagai seorang bayi yang lahir yaitu Natal dan kedatanganNya kedua kali yaitu akhir Zaman sebagai Hakim Agung. Markus 13:32 mencatat kedatanganNya kembali dan akhir zaman adalah misteri, tak seorang pun tahu; karena itu, kita harus selalu bersiap dan berjaga-jaga. Bersiap untuk menyambutnya dengan syukur dan penuh sukacita dan terus menjaga kwalitas hidup kita. Tuhan memberkati kita. Amin. [TJT] 115 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KOTBAH, 07 DESEMBER 2014 Minggu Adven II; Warna Liturgi Ungu Bacaan Alkitab: Yesaya 40:1-11 Bacaan leksionari: Yes 40:1-11; Mzm 85:9-14; 2Ptr 3:8-14; Mrk 1:1-8 Thema: SIAPKAN HATI SAMBUT DIA Tujuan: Jemaat memiliki kesiapan hati dalam menyambut dan merayakan kelahiranNya sebagai pembebas. A. PENJELASAN TEKS Kitab Yesaya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar. Psl. 1-39 yang berisi nubuat tentang Yehuda dan Yerusalem sedangkan Psl. 40-66 berisi tentang keselamatan bagi bangsa yang berada di dalam pembuangan. Yesaya 40 ini berada pada bagian kedua yakni berisi tentang pemulihan, kelepasan dan keselamatan bagi bangsa yang berada di dalam pembuangan. Yesaya menghibur umat Allah dengan bernubuat kepada angkatan mendatang tentang kabar baik bahwa masa hukuman Allah hampir usai dan keselamatan serta berkat akan segera datang (Ayt. 1). Pada tahun 587 SM, pasukan Babel menuntaskan kehancuran Yerusalem. Selain merampas barang-barang berharga dari istana dan Bait Allah, banyak penduduk dipaksa meninggalkan Yehuda untuk tinggal di Babel (disebut perhambaan). Pembuangan itu dilihat sebagai hukuman atas Yehuda karena ketidaksetiaannya kepada Tuhan. Hukuman kepada Yehuda berakhir ketika Babel dikalahkan. Di ayat 3-8, Ayat-ayat ini seperti halnya banyak nubuat di dalam Yesaya, mempunyai beberapa tahapan penerapan: pertama, pemulihan orang Yahudi dari pembuangan. Kedua, kedatangan Mesias dan 116 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 keselamatan-Nya, Ketiga, penyempurnaan penebusan di langit baru dan bumi baru. Orang Babel terkenal karena pawai yang mereka lakukan dalam perayaan keagamaan dengan mengarak patung-patung dewa mereka. Yesaya memakai gambaran pawai itu untuk melukiskan arak-arakan kemenangan Tuhan kembali ke Yehuda. Perjalanan dari Babel ke Yehuda biasanya menyusuri lembah-lembah sungai utara melewati Mesopotamia. Kemudian mereka menuju Timur ke Siria dan dari sana menuju ke arah Selatan. Jalur itu membuat mereka terhindar dari bahaya Gurun Arab yang langsung terletak di antara Babel dan Yehuda. Di sini Tuhan memimpin pawai itu langsung melalui gurun. Perjanjian Baru (PB) memakai nubuat Yesaya ini untuk menggambarkan jalan bagi Mesias. Ayat 3, 4 adalah gambaran sikap hati umat dalam menyambut masa pemulihan atau kedatangan Allah sendiri di dalam mereka. Jalan untuk Tuhan seruan untuk mempersiapkan hati untuk pembebasan dari Tuhan. Lembah harus ditutup hati yang seperti “lembah” harus diratakan. Pembuangan sudah berlangsung lama. Bukan tidak mungkin umat merasa marah, lelah, pesimis, hilang harap bahkan putus asa dan kehilangan iman. Seruan ini hendak mengatakan bahwa pembuangan bukan untuk menghancurkan tetapi justru guna memurnikan mereka. Oleh karenanya umat harus meratakan, menutup segala macam sikap hati yang seperti “lembah” ini. Gunung dan bukit harus diratakan adalah gambaran segala bentuk sikap hati yang penuh kesombongan dan arogansi sebagai umat pilihan dan alasan-alasan manusiawi lainnya. Tanah yang berlekuk-lekuk harus diratakan adalah simbol ketidakkonsistenan; tidak setia; mudah terombang-ambing oleh situasi; tidak tulus mengikut Tuhan. Untuk mengalami pemulihan pembebasan dari Allah, pertamatama dibutuhkan sikap hati yang mau fokus kepada Tuhan dan membunuh segala sikap hati yang “berlembah, berbukit dan berlekulekuk” itu. 117 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Dalam Yesaya 40:5, Israel akan menyaksikan kemuliaan Allah ketika Ia melepaskan mereka dari pembuangan di Babel. Allah juga akan menyatakan kemuliaan-Nya dengan cara yang lebih hebat dalam diri Yesus Kristus. Bahkan menunjuk pula pada kedatangan-Nya yang kedua kali.Pada ayat 8, semua ciptaan yang hidup akan rapuh dan lemah sehingga pada kesudahannya akan berakhir, tetapi Firman Allah tetap untuk selama-lamanya. Janji Allah akan digenapi; kebenaran penebusanNya tidak dapat dibatalkan atau diubah. Ini hendak menyatakan bahwa Allah itu Mahakuasa. Disampaikan pula bahwa keselamatan, berkat dan penghiburan semuanya itu dihubungkan dengan kedatangan Tuhan kepada umat-Nya yang setia. Dia datang dengan kuasa dan kekuasaan-Nya bagaikan pemimpin yang perkasa, namun kehadiran-Nya adalah bagaikan gembala penuh perhatian menggembalakan kawanan domba, ay. 10. Allah dilukiskan sebagai seorang gembala yang mengangkat seekor anak domba supaya melindungi dan membawanya dekat di hatiNya. Walau Allah Mahakuasa (Yes.40:10) dan bangsa-bangsa dianggap sebagai debu (Yes. 40:15), tetapi Dia tidak pernah mengabaikan kepentingan dan persoalan setiap domba (setiap orang percaya), ay.11. Tuhan menghendaki umat Israel mengalami kelepasan. Syarat menerima kelepasan adalah pertobatan. Pertobatan (Ibrani: Syuv) berarti berbalik kembali, tindakan berbalik dari dosa kembali kepada Allah. Tindakan itu lebih dari sekedar penyesalan secara lahiriah, melainkan merendahkan diri secara batiniah, perubahan hati yang sungguh dan benar-benar merindukan Allah. Manusia harus menyadari keberadaan dirinya dan yakin Tuhan datang menolong umat-Nya; tetap yakin akan penggembalaan Allah atas umat-Nya; hidup kudus dan berpadanan dengan pengampunan Tuhan. B. KONTEKS MASA KINI 1) Ada banyak diantara kita yang mungkin pernah atau bahkan sekarang sedang dalam masalah yang berat (sakit yang tak kunjung sembuh, keadaan ekonomi yang makin hari makin terpuruk, hubungan antar anggota keluarga yang sudah tidak memperlihatkan harmoninya, keadilan yang tidak lagi berpihak pada yang lemah; sudah jatuh dan 118 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 dalam kondisi tak berdaya malah diinjak-injak pula). Belum tuntas masalah yang satu, diterpa lagi dengan persoalan yang baru. Dalam kondisi yang memprihatinkan seperti ini, orang merindukan atau mengharapkan sebuah perubahan; merindukan kabar baik; pembebasan; pemulihan. Perubahan ke arah yang lebih baik. 2) Tetapi juga tidak sedikit orang beriman yang dalam kondisi seperti ini, justru semakin terpuruk keadaannya. Merasa dirinya sudah tidak berarti lagi. Sudah tidak pernah membayangkan ada kesempatan kedua untuk hidup lebih baik lagi. Hal ini dapat disebabkan karena begitu beratnya beban hidup ini sehingga membuat dirinya sulit melihat jauh ke depan. Dapat juga disebabkan karena dalam situasi sulit yang dihadapi tidak ada orang lain yang memberikan semangat hidup, ia merasa sendirian dalam pergumulan kehidupannya. Keputusan yang diambil dalam hidupnya adalah berdiam diri di lorong gelap itu atau mengakhiri hidupnya. 3) Masa Adven adalah masa penantian. Dalam masa penantian ini ada yang mengisi dengan sibuk mempersiapkan berbagai kelengkapan untuk merayakan Natal. Tetapi ada yang juga menyiapkan diri, menata hatinya dan berupaya untuk menjiwai kelahiran Tuhan Yesus pada 2000-an tahun yang lalu, juga lahir dalam kekiniannya. 4) Natal atau Kelahiran Tuhan Yesus Kristus menjadi sebuah berita yang membawa secercah harapan, adalah penggenapan pemulihan dan keselamatan yang sejati itu. Harapan akan sebuah perubahan yang dianugerahkan kepada anak-anak Tuhan. Anugerah Tuhan direspon melalui cara hidup yang mensyukuri karya Allah tersebut. C. SARAN PENYUSUNAN KOTBAH 1. Khotbah dapat diawali dengan menyampaikan kehausan hati orang yang sedang dapam pembuangan; masalah dan apapun keterpurukan hidup adalah rindu suara pengharapan, pemulihan dan kabar baik. Bahwa kita dengan segala carut-marutnya kehidupan kini sedang memasuki Minggu Advent II. Menjelaskan tentang masa Advent yang berarti masa penantian akan hari Tuhan yang memiliki dua makna. Mengingatkan rasa syukur Natal hendaknya diimbangi 119 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 antara batiniahmaupunpersiapan lahiriah yang menunjukkan perubahan. 2. Pengkhotbah menjelaskan pokok-pokok penting dari Yesaya 40:1-11 ini. 3. Pengkhotbah menyampaikan konteks masa kini kepada jemaat dan mengajak jemaat untuk menjadikan moment Advent ini dalam rangka menata hati secara terus menerus untuk menerima perubahan hidup yang lebih baik. 4. Pengkhotbah mengapresiasi jemaat yang dalam keadaan sulit, tetap berusaha untuk keluar dari lorong gelapnya. Selanjutnya memotivasi jemaat yang merasa tidak mampu lagi untuk kembali berharap kepada Tuhan yang memberikan perubahan hidup yang lebih baik. Pengkhotbah mengakhiri khotbahnya dengan mengajak umat untuk meyakini dengan sungguh bahwa Allah selalu berinisiatif mengubah keadaan kita ke arah yang lebih baik, maka sebagai umat-Nya kita semestinya merespon positif inisiatif Allah itu. Catatan: Pengkhotbah diberi kesempatan untuk menggali lebih dalam pesan perikop yang ada dan juga menemukan konteks kekinian (situasi kini) agar khotbah tersebut menjadi relevan dengan siatuasi yang ada. D. LITURGI 1. Ny. Pembukaan 2 Nats Pembimbing 3. Ny. Jemaat 4. Berita Anugerah 5. Ny. Peneguhan 6. Ny. Responsoria 7. Nats Persembahan 8. Ny. Persembahan 9. Ny. Penutup : : : : : : : : : KJ. 17:1-3 Tuhan Allah Hadir Mazmur 84:1-8 KJ. 84:1-3 Ya Yesus, Dikau Kurindukan Efesus 2:8-10 KJ. 40:1-3 Ajaib Benar Anugerah KJ. 46:1-3 Besarkan Nama Tuhan 1 Tesalonika 5:16-18 KJ. 292:1 dst Tabuh Gendang! KJ. 375:1 Saya Mau Ikut Yesus 120 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 CONTOH KOTBAH JADI Ibu, Bapak dan Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus... Kabar yang paling dinanti-nantikan orang yang sedang dalam penjara adalah kabar pembebasan. Bahwa masa hukumannya sudah berakhir dan ia akan segera bebas. Itulah berita yang diserukan dalam perikop kita hari ini. Yaitu pemulihan Allah terhadap umat-Nya yang telah selesai menjalani masa pembuangan di Babel lantaran dosa-dosa mereka. Yang kita harus cermati adalah apakah pengharapan pembebasan masih ada dalam hati mereka, mengingat masa penghukuman mereka sudah begitu lama. Bisa jadi hati mereka sudah keras karena kepahitan, kesombongan yang membawanya menjauh dari Tuhan. Itulah sebabnya firman Tuhan dalam Yesaya 40 ini menyerukan penghiburan akan pengampunan Tuhan. Sekaligus juga menyerukan agar umat menyiapkan hati menyambut pembebasan itu, yaitu menyingkirkan penghalang di dalam hati agar mereka mampu melihat keselamatan yang dari Tuhan. Lembah harus ditutup hati yang seperti “lembah” harus diratakan. Pembuangan sudah berlangsung lama. Bukan tidak mungkin umat merasa marah, lelah, pesimis, hilang harap bahkan putus asa dan kehilangan iman. Seruan ini hendak mengatakan bahwa pembuangan bukan untuk menghancurkan tetapi justru guna memurnikan mereka. Oleh karenanya umat harus meratakan, menutup segala macam sikap hati yang seperti “lembah” ini. Mungkin di masa ini juga banyak di antara kita yang menjadi hilang harap karena himpitan hidup. Mari membuka hati untuk dijamah, dilawat oleh Tuhan sendiri hingga kita pun mengalami pembebasan dalam hati kita. Gunung dan bukit harus diratakan adalah gambaran segala bentuk sikap hati yang penuh kesombongan, keangkuhan dan arogansi sebagai umat pilihan dan alasan-alasan manusiawi lainnya. Dalam menyambut pembebas itu hendaklah kita meneladani karakter Kristus yang begitu merendah. Tanah yang berlekuk-lekuk harus diratakan adalah simbol ketidakkonsistenan; tidak setia; mudah terombang-ambing oleh situasi; tidak tulus mengikut Tuhan. Dalam masa kerasnya hidup ini, 121 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 tidak sedikit anak Tuhan yang justru hatinya tidak melekat pada Tuhan; hatinya ditawan oleh berbagai kepentingan duniawi; yang mata hatinya dibutakan oleh kemewahan dunia; atau yang hatinya hanya dipenuhi kebimbangan oleh berbagai kekuatiran. Untuk mengalami pemulihan pembebasan dari Allah, pertama-tama dibutuhkan sikap hati yang mau fokus kepada Tuhan dan membunuh segala sikap hati yang “berlembah, berbukit dan berleku-lekuk” itu. Memasuki Minggu Adven II, setiap orang, keluarga dan jemaat percaya semakin memantapkan persiapan penyelenggaraan/ perayaan Natal. Janganlah hal ini tinggal menjadi sebuah kebiasaan/ tradisi kita, karena perlu diingat pula bahwa masa Adven adalah masa penantian akan hari Tuhan yang memiliki dua makna. Pertama, Natal sebagai peringatan akan kedatangan-Nya sebagai Juruselamat dunia. Kedua, kedatangan-Nya pada akhir zaman yang bertindak sebagai Hakim. Ibu/Bapak, saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Rasa syukur Natal hendaknya diimbangi antara persiapan lahiriah berupa pesta Natal dengan mensyukuri kemurahan dan kasih Tuhan yang mau mengampuni dan dan memberikan pemulihan dan keselamatan pada kita. Di sisi lain jangan melupakan kesiapan hati untuk pertobatan. Bagian ini seringkali terlupakan disaat kita sedang memeriahkan Natal. Padahal ketika orang mengupayakan pertobatan dan mendapatkan pengampunan/ belas kasih dari Tuhan, maka pasti ada kelegaan dan ketenangan di dalam hidupnya. Yesaya 40:1-11 mengungkapkan bahwa Tuhan Allah menghendaki agar umat yang telah mengalami perhambaan atau penderitaan segera mendapat keselamatan atau pembebasan. Hari penghukuman telah berlalu dan hari keselamatan atau pembebasan segera datang. Dan syaratnya untuk menerima keselamatan atau pembebasan itu adalah dengan bertobat. Pertobatan (Ibrani: Syuv) berarti berbalik kembali, tindakan berbalik dari dosa kembali kepada Allah. Tindakan itu melebihi dukacita penyesalan secara lahiriah, melainkan merendahkan diri secara batiniah, perubahan hati yang sungguh dan benar-benar merindukan Allah. Manusia harus menyadari keberadaan dirinya dan yakin Tuhan datang menolong umat-Nya. Tuhan datang menolong umat-Nya bak gembala yang dengan lembut dan kasih menggembalakan kawanan domba. 122 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Ibu/Bapak, saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Ada banyak diantara kita yang mungkin pernah atau bahkan sekarang sedang dalam masalah yang berat (sakit yang tak kunjung sembuh, keadaan ekonomi yang makin hari makin terpuruk, hubungan antar anggota keluarga yang sudah tidak memperlihatkan harmoninya, keadilan yang tidak lagi berpihak pada yang lemah; sudah jatuh dan dalam kondisi tak berdaya malah diinjak-injak pula). Belum tuntas masalah yang satu, diterpa lagi dengan persoalan yang baru. Dalam kondisi yang memprihatinkan seperti ini, orang merindukan atau mengharapkan sebuah perubahan; merindukan kabar baik; pembebasan; pemulihan. Perubahan ke arah yang lebih baik. Tetapi juga tidak sedikit orang beriman yang dalam kondisi seperti ini, justru semakin terpuruk keadaannya. Merasa dirinya sudah tidak berarti lagi. Sudah tidak pernah membayangkan ada kesempatan kedua untuk hidup lebih baik lagi. Hal ini dapat disebabkan karena begitu beratnya beban hidup ini sehingga membuat dirinya sulit melihat jauh ke depan. Dapat juga disebabkan karena dalam situasi sulit yang dihadapi tidak ada orang lain yang memberikan semangat hidup, ia merasa sendirian dalam pergumulan kehidupannya. Keputusan yang diambil dalam hidupnya adalah berdiam diri di lorong gelap itu atau mengakhiri hidupnya. Ibu/Bapak, saudara/i dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Melalui firman Tuhan yang kita dengar dan renungkan saat ini, masing-masing kita mendapatkan pelajaran berharga tentang sikap yang semestinya di dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus. KedatanganNya yang membawa kelepasan kepada umat-Nya sudah sepatutnya disambut dengan penuh sukacita dan perubahan pola hidup dari yang lama kepada pola hidup yang baru: hidup dengan hati yang siap dibaharui; hati yang berani berharap; hati yang berani bangkit dengan kacamata yang baru terhadap hidup; hati yang tetap mau melekat pada Allah, Sang Gembala Agung yang selalu melindungi, memulihkan dan tidak pernah melewatkan perhatian-Nya kepada masing-masing kita, satu per satu tak terlewatkan. Selamat memaknai masa Adven dengan hati yang selalu melekat pada Tuhan. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin [Argt] 123 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KOTBAH, 14 DESEMBER 2014 Minggu Adven III; Warna Liturgi Ungu Bacaan Khotbah: Yohanes 1:19-28 Bacaan Leksionari: Yes. 55:10-11; Mzm. 65:10-14; Rm. 8:18-23; Mat. 13:1-9 Thema SANJUNGAN DAN UJIAN Tujuan Jemaat memahami pentingnya membangun sikap rendah hati antara satu dengan lainnya. Latar belakang teks Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" Menurut Matius 3: 5, "penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan" datang kepada Yohanes Pembaptis, maka pemimpim-pemimpim agama Yahudi di Yerusalem sadar bahwa mereka harus mengetahui tentang orang itu. Oleh karena itu, mereka mengutus orang ke sana. Kunjungan rombongan imam dan orang-orang Lewi yang bertanya, "Siapakah engkau? " menjadi kesempatan ideal bagi Yohanes untuk bersaksi mengenai Yesus. Pada umumnya ungkapan orang Yahudi dalam Injil Yohanes menunjuk pada pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi di Propinsi Yudea yang melawan Yesus Kristus. Dalam pribadi Yohanes Pembaptis seluruh pelayanan Perjanjian Lama diringkaskan. Pemakaian istilah dan ungkapan "Mesias," "Elia," "nabi yang akan datang," "suara orang yang berseru-seru di padang gurun," dan "Anak Domba Allah" tidak begitu mengesankan orang bukan Yahudi, tetapi bagi orang Yahudi, hal-hal ini sangat mengesankan. 124 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Pada saat Yohanes Pembaptis berkata, "Dialah yang kumaksud", dia mewakili seluruh Perjanjian Lama, yang mengarahkan orang kepada Yesus Kristus. Oleh karena ini, maka Galatia 3:24 berkata, "Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman" dan Roma 10:4 berkata, "Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya." Tafsiran: Catatan Injil Yohanes 1:19-28 Oleh Lembaga Alkitab Indonesia berjudul “Kesaksian Yohanes tentang dirinya sendiri. Ayat 19.Pemimpin agama Yahudi mengetahui fenomena berbondong-bondong orang datang ke Yohanes Pembaptis. Selaku pemimpin agama Yahudi memiliki kewajiban untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di masyarakat luas. Siapakah Yohanes Pembaptis adalah informasi awal untuk mengetahui hal-hal lain. Ayat 20-21. Pada saat Israel sering diguncang dengan kabar angin mengenai mesias-mesias palsu dan nabi nabi palsu. Yohanes Pembaptis menyatakan dirinya bukan Mesias juga bukan Elia dan nabi yang disebut dalam Ulangan 18:15 Ayat 22. Mengulangi kembali pertanyaan agar Yohanes berbicara siapa dirinya Ayat 23. Yohanes menyatakan bahwa “Aku hanyalah suara” Ayat 24.Rombongan yang diutus bukanlah sekelompok saja melainkan suatu Team yang terdapat juga orang Farisi. Ayat 25. Kelompok Qumran membaptis diri setiap hari berdasarkan tafsiran Yehezkiel 36:25. Apakah masalah baptisan menjadi topik hangat di kalangan pemuka agama Yahudi? Yohanes Pembaptis ditanyai apa dasarnya berani membaptis orang Yahudi? Ayat 26.Yohanes tidak mau menbahas dirinya. Dia hanya mau menunjuk kepada Yesus Kristus. Ayat 27. Menbuka sepatu rabi merupakan perbuatan hina dan bukan kewajiban murid-murid kepada rabi, di sisi yang lain seorang murid harus siap mengambil sikap budak, rela melayani rabi sama seperti seorang budak melayani tuannya. Bagi Yohanes Pembaptis, Yesus 125 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Kristus begitu mulia sehingga Yohanes merasa tidak layak mendekati Dia untuk melakukan perbuatan yang begitu rendah pun tidak layak. Ayat 28. Penulis Injil Yohanes menunjuk lokasi kejadian peristiwa. Konteks Masa Kini: Sikap rendah hati dikalahkan dengan ego ingin memiliki segala sesuatu. Film, sinetron yang menyuguhkan kehidupan glamor berpengaruh alam pikir generasi muda. Saran penyusunan kotbah: Pendahuluan Sapa dan ajak jemaat untuk melihat sebuah nilai yang diajarkan Yesus, yaitu: kerendahan hati. Sikap rendah hati, nampaknya sudah menjadi kesadaran bagi umat Kristus yang menyadari bahwa nilai kerendahan hati merupakan sikap yang dibangun oleh Yesus dan melekat dalam pengajaranNya. Hari ini kita berkesempatan belajar membangun sikap itu dengan belajar dari Rasul Yohanes, yang kita kenal sebagai pembuka jalan bagi hadirnya Mesias. Isi Untuk itu kita melihatnya dari perikop yang menjadi bacaan kita. Sekarang mari kita lihat mengapa Yohanes dalam teks Alkitab kita hari ini bisa dikatakan sebagai seorang yang rendah hati. Kita lihat pada ayat 25: Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Pergumulan yang dimenangkan oleh Yohanes: Dalam situasi ini, sebenarnya Yohanes bisa saja mengaku-ngaku waktu itu: "Oh, benar! Sayalah orangnya". Dan semua orang mungkin akan percaya. Akan tetapi, disinilah letak kerendah-hatian diri Yohanes. Dalam perikop kita selanjutnya Yohanes menegaskan siapa dirinya yang 126 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 sesungguhnya. “aku bukan Mesias itu…. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” Menurut Matius 3:5, "penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan" datang kepada Yohanes Pembaptis, maka pemimpim-pemimpim agama Yahudi di Yerusalem sadar bahwa mereka harus mengetahui tentang orang itu. Yohanes ingin mengatakan bahwa bukan dirinya yang layak mendapatkan pujian, hormat dan kemuliaan, melainkan Yesus. Dalam hidup keseharian kita, bukankah kita seringkali diperhadapkan dengan situasi yang mirip dengan apa yang dialami oleh Yohanes ketika ia bisa 'merebut' hormat, kemuliaan dan pujian itu menjadi miliknya (padahal bukan miliknya). Penutup Ajak jemaat untuk mengingat akan sikap hidup rendah hati yang patut dalam menyambut hadirnya bayi Yesus. Sikap rendah hati yang memungkinkan kita menerima Yesus yang lahir dalam kerendahan, sikap rendah hati yang memungkinkan kita menerima saudara kita yang hidup dalam kerentanan social maupun ekonomi, sikap rendah hati yang memungkinkan kita untuk tidak memegahkan diri meskipun kesempatan itu banyak di dalam hidup kita. Liturgi : Nats Pembimbing Berita Anugerah Persembahan : Yes. 61:1-11; : Luk. 1:46-50; : Mat. 2:10-11 Nyanyian: NMR PKJ. 1 21:1-5 2 68:1-2 3 258:1-2 4 114:1-3 5 149:1-dst 6 125:1 127 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 CONTOH KHOTBAH JADI Ibu, bapak dan saudara-saudaraku, para kekasih Allah, Sikap rendah hati, nampaknya sudah menjadi kesadaran bagi umat Kristus yang menyadari bahwa nilai kerendahan hati merupakan sikap yang dibangun oleh Yesus dan melekat dalam pengajaranNya. Dengan kesadaran ini, sering tanpa kita sadari kita menilai orang lain dengan kata-kata: “ih..sombong banget sih…” dst. Kita membangun sikap rendah hati tetapi mengatakan orang lain sombong. Apakah ini yang dibangun dalam kekristenan? Hari ini kita berkesempatan belajar membangun sikap itu dengan belajar dari Rasul Yohanes, yang kita kenal sebagai pembuka jalan bagi hadirnya Mesias. Sekarang mari kita lihat mengapa Yohanes dalam teks Alkitab kita hari ini bisa dikatakan sebagai seorang yang rendah hati. Kita lihat pada ayat 25: Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Dalam situasi ini, sebenarnya Yohanes bisa saja mengaku-ngaku waktu itu: "Oh, benar! Sayalah orangnya". Dan semua orang mungkin akan percaya. Akan tetapi, disinilah letak kerendah-hatian diri Yohanes. Dalam perikop kita selanjutnya Yohanes menegaskan siapa dirinya yang sesungguhnya. “aku bukan Mesias itu…. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” Menurut Matius 3:5, "penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan" datang kepada Yohanes Pembaptis, maka pemimpim-pemimpim agama Yahudi di Yerusalem sadar bahwa mereka harus mengetahui tentang orang itu. Oleh karena itu, mereka mengutus orang ke sana. Kunjungan rombongan imam dan orang-orang Lewi yang bertanya, "Siapakah engkau?" menjadi kesempatan ideal bagi Yohanes untuk bersaksi mengenai Yesus. Yohanes tidak mau menbahas dirinya.Dia hanya mau menunjuk kepada Yesus Kristus. Menbuka sepatu rabi merupakan perbuatan hina dan bukan kewajiban murid-murid kepada rabi, di sisi yang lain seorang 128 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 murid harus siap mengambil sikap budak, rela melayani rabi sama seperti seorang budak melayani tuannya. Bagi Yohanes Pembaptis, Yesus Kristus begitu mulia sehingga Yohanes merasa tidak layak mendekati Dia untuk melakukan perbuatan yang begitu rendah pun tidak layak. Yohanes ingin mengatakan bahwa bukan dirinya yang layak mendapatkan pujian, hormat dan kemuliaan, melainkan Yesus. Saudara-saudaraku, para kekasih Allah, Dalam hidup keseharian kita, bukankah kita seringkali diperhadapkan dengan situasi yang mirip dengan apa yang dialami oleh Yohanes ketika ia bisa 'merebut' hormat, kemuliaan dan pujian itu menjadi miliknya (padahal bukan miliknya). Mari kita cari contoh yang sederhana saja. Saat-saat kita mulai serasa terbang tinggi karena pujian yang dilemparkan oleh orang lain: "jago amat sih main musiknya ..." " kamu tuh lucu, imut, ngegemesin banget ya ..." "Wow, kamu pinter banget bisa dapat IPK gede kayak gitu ..." Saat kita sedang dipuji dan serasa terbang tinggi, di situlah ujian sebenarnya untuk melihat apakah kita memang adalah seorang yang rendah hati atau bukan ... Yohanes menjawabnya dengan berkata: "Ia harus makin besar, aku harus makin kecil" Apa jawaban kita? Minggu ini kita masih berada dalam masa adven… kita diingatkan akan sikap hidup rendah hati yang patut dalam menyambut hadirnya bayi Yesus. Sikap rendah hati yang memungkinkan kita menerima Yesus yang lahir dalam kerendahan, sikap rendah hati yang memungkinkan kita menerima saudara kita yang hidup dalam kerentanan sosial maupun ekonomi, sikap rendah hati yang memungkinkan kita untuk tidak memegahkan diri meskipun kesempatan itu banyak di dalam hidup kita. Kiranya adven ini membawa dan mengembalikan kita kepada nilai-nilai yang ditanamkan oleh Yesus sepanjang hidupNya. Dan sikap sambutan Yohanes yang kita renungkan hari ini memberi teladan kepada kita.Amin. [Ribas] 129 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KOTBAH, 21 DESEMBER 2014 Minggu Adven IV; Warna Liturgi Ungu Bacaan khotbah: Yesaya 62:1-12 Thema: TUHAN MENYELAMATKAN DAN MEMBERIKAN MASA DEPAN KEPADA UMATNYA. Tujuan: Jemaat mau merespons keselamatan yang diterimanya dengan terlibat aktif dalam Karya Nya. Latar Belakang Teks Kitab ini disebut menurut nama seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem dalam bagian kedua abad kedelapan sebelum Masehi. Kitab ini menjadi Kitab nubuatan terpenting dalam Perjanjian Lama yang paling sering dikutip dalam Perjanjian Baru, yakni 66 kutipan langsung dan 348 kutipan tidak langsung. Seluruhnya dapat dibagi dalam tiga bagian: 1. Pasal 1--39 berasal dari zaman ketika Yehuda, kerajaan selatan, diancam oleh Asyur, negara tetangga yang sangat kuat. Yesaya menyadari bahwa yang sesungguhnya mengancam kehidupan Yehuda bukanlah kekuatan Asyur, tetapi dosa bangsa Yehuda sendiri, karena bangsa itu tidak taat dan kurang percaya kepada Allah. Baik dengan kata-kata, maupun dengan perbuatan, Nabi Yesaya mendorong rakyat serta para pemimpin mereka untuk hidup menurut kehendak Allah dan berlaku adil. Ia mengingatkan bahwa umat Allah akan celaka dan binasa kalau tidak mau mendengarkan TUHAN. Yesaya juga meramalkan perdamaian dunia dan kedatangan seorang keturunan Daud yang akan menjadi raja yang diidam-idamkan. Pada Pasal 39 dijelaskan bahwa sesudah terlepas 130 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 dari cengkeraman bangsa Asyur, Yehuda kemudian terancam oleh bangsa Babel. 2. Pasal 40--55 berasal dari masa pembuangan orang-orang Yehuda di Babel. Mereka dalam keadaan hancur tanpa harapan. Yesaya memberitakan bahwa tak lama lagi Allah membebaskan umat-Nya dan membawa mereka pulang ke Yerusalem, untuk memulai suatu hidup baru. Tema penting bagian ini ialah bahwa Allah itu TUHAN yang menguasai sejarah, dan bahwa Ia merencanakan untuk mengutus umat-Nya ke segala bangsa yang akan diberkati melalui Israel. Ayat-ayat tentang "Hamba TUHAN" merupakan salah satu bagian yang paling terkenal dari Perjanjian Lama. 3. Pasal 56--66 sebagian besar ditujukan kepada bangsa yang sudah kembali di Yerusalem. Mereka perlu diyakinkan lagi bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya kepada bangsa itu. Perhatian khusus diberikan kepada cara hidup yang benar dan keadilan; juga kepada cara merayakan hari Sabat, mempersembahkan kurban dan doa. Ayat-ayat penting ialah 61:1-2 yang dipakai Yesus untuk menyatakan panggilan-Nya ketika Ia memulai tugas-Nya di dunia. Isi 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Peringatan dan janji 1:1--12:6 Hukuman untuk bangsa-bangsa 13:1--23:18 Pengadilan Allah terhadap dunia 24:1--27:13 Peringatan lebih lanjut dan janji 28:1--35:10 Raja Hizkia dari Yehuda dan orang-orang Asyur 36:1--39:8 Pesan penuh janji dan harapan 40:1--55:13 Peringatan dan janji 56:1--66:24 Kedudukan dan Tafsiran Teks : Penting untuk dipahami, bahwa Yesaya 62 tidak dapat dipisahkan dari Pasal-pasal sebelumnya, dan setelahnya yaitu mulai dari Kitab Nabi Yesaya Pasal 56 hingga Pasal 66. Ayat 1 : ”Oleh karena Sion dan oleh karena Yerusalem ”, merupakan alasan bagi Sang Nabi untuk tidak berdiam diri. Sukacitanya begitu besar. Siapa yang dapat menyimpan kabar sukacita untuk diri 131 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 sendiri, bila mengetahui sesuatu yang indah akan terjadi atas orang-orang yang paling kita sayangi ? Nabi Yesaya tidak dapat. Ia tak tahan untuk menceritakan penglihatannya atas Yehuda di masa yang akan datang. Ia juga tak sabar menanti penggenapan nubuatannya itu terjadi. Ayat 2-5: adalah dampak yang terjadi atas pemulihan Yehuda. Allah akan menyelamatkan Yehuda. Inisiatif keselamatan adalah dari Tuhan (Yesaya 59:20). Allah berkarya sebelum Yehuda bertobat, pada waktu Yehuda bertobat dan setelah Yehuda bertobat. Dalam ayat 2 – 5 , dampak dari pemulihan Yehuda adalah sebagai berikut : Bangsa-bangsa melihat kebenaran Yehuda, maksudnya : Yehuda akan hidup benar, mencitrakan diri sebagai bangsa yang takut akan Allah. Semua raja-raja melihat kemuliaan Yehuda, maksudnya : Pembelaan Allah terhadap Yehuda akan menjadi bahan perbincangan para raja dan umat bangsa lain, sama seperti dulu pada zaman kepemimpinan Musa, bangsa-bangsa lain mengakui bahwa Allah Israel ikut berperkara terhadap Mesir dan bangsa-bangsa yang berperang dengan Israel. Nama Tuhan akan dikagumi, juga oleh bangsa-bangsa lain. Orang akan menyebut Yehuda dengan nama baru. Masa lalu kelabu akan dilupakan dan terkubur dengan masa gilang gemilang yang akan dialami Yehuda. Yehuda menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allah. Yehuda dikenan Tuhan. Kemesraan dengan Tuhan akan sungguhsungguh nyata dalam hubungan saling setia. Yehuda setia – Allah setia. Ayat 4-5: merupakan ilustrasi hubungan kasih mesra Yehuda dengan Allah. Allah adalah suami Yehuda. Dan Yehuda adalah isteri Allah. Allah memberikan yang terbaik bagi Yehuda dan Yehuda dipanggil memberikan yang terbaik bagi Allah. Ketidaksetiaan sekecil apapun harus dijauhkan dalam hubungan mereka karena akan menodai hubungan kasih diantara mereka. Kasih Allah begitu tulus kepada Yehuda demikian pula Yehuda dipanggil dalam hidup dalam kualitas yang sama. 132 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Ayat 6-7: adalah seruan kepada para pendoa safaat yang diilustrasikan sebagai pengintai-pengintai di atas tembok Yerusalem, agar mereka tiada henti ”mengingatkan Tuhan kepada Sion”. ”Janganlah kamu tinggal tenang” dalam ayat 6 ini, maksudnya hendaklah mereka tidak lelah berdoa bagi Yehuda. ”Tinggal tenang” dalam ayat 6 adalah lawan dari ”bekerja giat”. ”Janganlah biarkan Dia tinggal tenang” dalam ayat 7, maksudnya dengan pelayanan doa yang tak kenal putus asa akan membuat Allah tidak akan ”tinggal tenang” atau berhenti menegakkan Yerusalem dan membuatnya kemasyuran di bumi. Doa yang penuh semangat harus dilakukan sampai Allah menyelamatkan Yehuda. ”Tinggal tenang” dalam ayat 6 ditujukan kepada para pendoa safaat, maka ”tinggal tenang” dalam ayat 7 ditujukan kepada Allah. Ayat 8-9: ”Allah bersumpah demi tangan kananNya dan demi tangan kekuatanNya”, maksudnya Allah tidak dapat mengingkari janjiNya. Allah tidak dapat melawan hasratNya sendiri untuk menyelamatkan Yehuda. Musuh Yehuda tidak akan dibiarkanNya mengambil hasil bumi Yehuda (gandum dan anggur) sebagai upeti. Umat Yehuda yang menanam dan menuailah yang akan menikmati hasil bumi Yehuda sambil memuji-muji Tuhan. Hasrat Allah untuk menyelamatkan Yehuda sama kuatnya dengan hasratNya untuk dipuji oleh umatNya. Ayat 10; adalah gema seruan untuk bersiap-siap menyongsong karya penyelamatan Allah. Ayat 11-12: Seluruh ujung bumi mendengar rencana keselamatan Allah bagi umatNya. Semua bangsa menjadi saksi pembelaan Allah terhadap umatNya. Yehuda telah lama menderita dan Allah berbela rasa bahkan lebih lagi. Ia membebaskan mereka dari segala penderitaan. Karya penyelamatan oleh Allah kembali membawa dampak bagi bangsa lain: Orang akan menyebut Yehuda sebagai ”bangsa kudus” Orang akan menyebut Yehuda sebagai ”orang-orang tebusan Tuhan” 133 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Orang akan menyebut Yehuda sebagai ”yang dicari” Orang akan menyebut Yehuda sebagai ”kota ditinggalkan”. yang tidak Konteks Masa Kini 1. Seringnya bencana alam, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, biaya hidup semakin mahal, banyaknya penyakit baru yang ganas. 2. Konteks kemiskinan, biaya sekolah semakin mahal, minimnya lapangan pekerjaan, dst, membuat tidak setiap orang punya cita-cita. Padahal seseorang yang memiliki cita-cita, akan mendapatkan keuntungann antara lain: hidup menjadi lebih semangat, membuat kita lebih fokus, membantu kita untuk bersyukur tatkala kita telah mencapainya, dsb 3. Orang kuatir dan patah pengharapan dalam menyongsong masa depan. 4. Gangguan Keamanan semakin merajalela di Indonesia dengan adanya penculikan anak dan penjualan anak, pembunuhan, teror, perampokan dengan senjata api, dst. 5. Banyak politisi lokal dan nasional menjanjikan perubahan yang lebih baik. 6. Pada pihak lain, Pemerintah RI sudah membuka program BPJS, Pinjaman lunak kepada Usaha Kecil dan Menengah, program perumahan rakyat, dsb (Pengkotbah dapat mendaftar programprogram pemerintah pusat maupun daerah untuk perbaikan ekonomi rakyat) yang patut untuk disyukuri. Saran Penyusunan Kotbah 1. Awali dengan pertanyaan retoris (pertanyaan yang tidak perlu jawaban) : ” Siapakah diantara Saudara yang senang bila mengetahui orang yang Saudara sayangi memiliki Madesu (Masa depan suram) sehingga takut memiliki cita-cita?” Tentu tidak ada bukan? Lanjutkan dengan situasi yang dialami Yesaya. Kemukakan tentang siapakah Nabi Yesaya. Jelaskan bahwa Nabi Yesaya mendorong umat Yehuda untuk berharap pada Tuhan yang akan memulihkan dan 134 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 2. 3. 4. 5. 6. menyelamatkan Yehuda sehingga Yehuda memiliki masa depan. Gunakan Tafsiran Ayat 1. Nabi Yesaya memaparkan bahwa Sumber keselamatan dan Sumber pengharapan adalah Tuhan. Gunakan Tafsiran ayat 2-5 dan lanjutkan dengan Tafsiran ayat 8-9 tentang masa depan yang akan terjadi atas umat Yehuda sebagai hasil karya Allah. Berikan penekanan sehebathebatnya dalam kotbah Saudara pada tema bahwa di dalam Tuhan ada masa depan. Jelaskan bahwa karya penyelamatan Allah dan jaminan masa depan itu juga berhubungan dengan komunikasi yang baik antara kita dengan Tuhan. Komunikasi tersebut tercermin dalam doa. Gunakan tafsiran ayat 6-7. Dalam keadaan tanpa harapan, doa menjadi alat untuk memanggil Allah berkarya. Doa yang tak putus-putusnya melambangkan iman yang terus menyala. Karya penyelamatan Allah tidak pernah terlepas dari pesan misiologis. Gunakan tafsiran ayat 11-12. Karya penyelamatan oleh Allah pasti membawa dampak bagi bangsa lain. Olah dan kemukakan Konteks Masa Kini dan hubungkan dengan kotbah Saudara. Di sini anda telah memasuki bagian relevansi. Tema didalam Tuhan ada masa depan dapat kembali dikemukakan di sini. Tutuplah kotbah Saudara dengan ajakan untuk mengikutsertakan Allah dalam menyongsong masa depan. Tekankan (kembali) pentingnya doa. CONTOH KOTBAH JADI Saudara dan Saudariku di dalam Tuhan,... ”Siapakah diantara Saudara yang senang bila mengetahui orang yang Saudara sayangi memiliki Madesu (Masa depan suram) sehingga takut memiliki cita-cita?” Tentu tidak ada bukan? Bangsa Yehuda ada pada zaman suram. Sesudah terlepas dari cengkeraman bangsa Asyur, mereka kemudian dijajah bangsa Babilonia 135 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 (Babel) dan mengalami masa pembuangan di Babel. Mereka dalam keadaan hancur tanpa harapan. Sudah tak ada yang dibanggakan lagi. Masa kejayaan bangsa Israel sepertinya memang tinggal kenangan. Mereka lagi-lagi hidup sebagai bangsa terjajah. Di Babilonia mereka menjadi warga kelas dua. Hak mereka sebagai warga negara nyaris tidak ada sama sekali. Memang ada sangat sedikit di antara mereka yang agak beruntung secara ekonomi karena diangkat menjadi pegawai di negeri Babil. Tetapi sebagai warga asing, mereka tidak bisa berkancah di bidang politik. Mereka di negeri Babel kehilangan harga diri mereka sebagai bangsa. Mereka tidak bahagia. Kemudian Yesaya memberitakan bahwa tak lama lagi Allah membebaskan umat-Nya dan membawa mereka pulang ke Yerusalem, untuk memulai suatu hidup baru. Tema penting bagian ini ialah bahwa Allah itu TUHAN yang menguasai sejarah, dan bahwa Ia merencanakan untuk mengutus umat-Nya ke segala bangsa yang akan diberkati melalui Israel. Kepada Yesaya, Allah menyampaikan berita baik ini. Hal ini tentu merupakan kabar yang sangat menggembirakan. Menerima pesan Tuhan ini, sang Nabi tidak bisa berdiam diri. Sukacitanya begitu besar. Siapa yang dapat menyimpan kabar sukacita untuk diri sendiri, bila mengetahui sesuatu yang indah akan terjadi atas orang-orang yang paling kita sayangi? Nabi Yesaya tidak dapat. Ia tak tahan untuk menceritakan penglihatannya atas Yehuda di masa yang akan datang. Ia juga tak sabar menanti penggenapan nubuatannya itu terjadi. Kemudian Nabi Yesaya mendorong umat Yehuda untuk berharap pada Tuhan yang akan memulihkan dan menyelamatkan Yehuda sehingga Yehuda memiliki masa depan. Saudara dan Saudariku di dalam Tuhan,... Sumber keselamatan dan Sumber pengharapan bangsa Yehuda hanyalah Tuhan. Yehuda akan dipulihkan. Allah akan menyelamatkan Yehuda. Inisiatif keselamatan adalah dari Tuhan (Yesaya 59:20). Dijelaskan oleh Yesaya, bahwa Allah berkarya sebelum Yehuda bertobat, pada waktu Yehuda bertobat dan setelah Yehuda bertobat. Yehuda akan mengalami pemulihan. Dalam ayat 2 – 5, diinvetarisasi empat dampak dari pemulihan Yehuda, sebagai berikut: Pertama, Bangsa-bangsa 136 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 melihat kebenaran Yehuda. Maksudnya: Yehuda akan hidup benar, mencitrakan diri sebagai bangsa yang takut akan Allah. Kedua, Semua raja-raja melihat kemuliaan Yehuda, maksudnya: Pembelaan Allah terhadap Yehuda akan menjadi bahan perbincangan para raja dan umat bangsa lain, sama seperti dulu pada zaman kepemimpinan Musa, bangsabangsa lain mengakui bahwa Allah Israel ikut berperkara terhadap Mesir dan bangsa-bangsa yang berperang dengan Israel. Nama Tuhan akan dikagumi, juga oleh bangsa-bangsa lain. Ketiga, Orang akan menyebut Yehuda dengan nama baru. Masa lalu kelabu akan dilupakan dan terkubur dengan masa gilang gemilang yang akan dialami Yehuda. Keempat, Yehuda menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allah. Yehuda akan dikenan Tuhan. Kemesraan dengan Tuhan akan sungguh-sungguh nyata dalam hubungan saling setia. Yehuda setia – Allah setia.Allah tidak dapat mengingkari janjiNya. Allah tidak dapat melawan hasratNya sendiri untuk menyelamatkan Yehuda. Musuh Yehuda tidak akan dibiarkanNya mengambil hasil bumi Yehuda (gandum dan anggur) sebagai upeti. Umat Yehuda yang menanam dan mereka akan menuai dan menikmati hasil bumi sambil memuji-muji Tuhan. Hasrat Allah untuk menyelamatkan Yehuda sama kuatnya dengan hasratNya untuk dipuji oleh umatNya. Inilah masa depan yang akan terjadi atas umat Yehuda sebagai hasil karya Allah. (Berikan penekanan sehebat-hebatnya dalam kotbah Saudara pada tema bahwa di dalam Tuhan ada masa depan.) Saudara dan Saudariku di dalam Tuhan,... Pembacaan Alkitab kita juga berbicara tentang karya penyelamatan Allah dan jaminan masa depan itu berhubungan dengan komunikasi yang baik antara manusia dengan Tuhan. Komunikasi tersebut tercermin dalam doa. Dalam keadaan tanpa harapan, doa menjadi alat untuk memanggil Allah berkarya. Doa yang tak putusputusnya melambangkan iman yang terus menyala. Yesaya menyerukan pentingnya penggalangan kekuatan doa dari para pendoa Yehuda. Ayat 6-7 berisi seruan kepada para pendoa safaat yang diilustrasikan sebagai pengintai-pengintai di atas tembok Yerusalem, agar mereka tiada henti 137 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 ”mengingatkan Tuhan kepada Sion”. ”Janganlah kamu tinggal tenang” dalam ayat 6 ini, maksudnya hendaklah mereka tidak lelah berdoa bagi Yehuda. Dengan pelayanan doa yang tak kenal putus asa akan membuat Allah tidak akan ”tinggal tenang” atau berhenti menegakkan Yerusalem dan membuatnya kemasyuran di bumi. Doa yang penuh semangat harus dilakukan sampai Allah menyelamatkan Yehuda. Saudara dan Saudariku di dalam Tuhan,... Karya penyelamatan Allah juga tidak pernah terlepas dari pesan misiologis. Karya penyelamatan oleh Allah pasti membawa dampak bagi bangsa lain. Yesaya menjelaskan bahwa seluruh ujung bumi telah mendengar rencana keselamatan Allah bagi umatNya. Semua bangsa menjadi saksi pembelaan Allah terhadap umatNya. Penderitaan yang dialami Yehudamemanggil Allah untuk tidak berdiam diri. memanggil Allah untuk berbela rasa bahkan lebih lagi: Ia membebaskan mereka dari segala penderitaan. Karya penyelamatan oleh Allah kembali membawa dampak bagi bangsa lain: Orang akan menyebut Yehuda sebagai ”bangsa kudus” Orang akan menyebut Yehuda sebagai ”orang-orang tebusan Tuhan” Orang akan menyebut Yehuda sebagai ”yang dicari” Orang akan menyebut Yehuda sebagai ”kota yang tidak ditinggalkan”. Saudara dan Saudariku di dalam Tuhan,... Bila kita memperhatikan kondisi masyarakat Indonesia, begitu sering bencana alam terjadi, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, biaya hidup semakin mahal, banyaknya penyakit baru yang ganas. Konteks kemiskinan, biaya sekolah semakin mahal, minimnya lapangan pekerjaan, dst, membuat tidak setiap orang punya cita-cita. Padahal seseorang yang memiliki cita-cita, akan mendapatkan keuntungann antara lain: hidup menjadi lebih semangat, membuat kita lebih fokus, membantu kita untuk bersyukur tatkala kita telah mencapainya, dsb. Orang kuatir dan patah pengharapan dalam menyongsong masa depan. Gangguan Keamanan semakin merajalela di Indonesia dengan adanya penculikan anak dan penjualan anak, pembunuhan, teror, perampokan 138 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 dengan senjata api, dst. Banyak politisi lokal dan nasional menjanjikan perubahan yang lebih baik. Pada pihak lain, Pemerintah RI sudah membuka program BPJS, Pinjaman lunak kepada Usaha Kecil dan Menengah, program perumahan rakyat, dsb (Pengkotbah dapat mendaftar program-program pemerintah pusat maupun daerah untuk perbaikan ekonomi rakyat) yang patut untuk disyukuri. Saudara dan Saudariku di dalam Tuhan,... Dalam keadaan yang demikian, kita harus lebih bergantung dan berharap agar Tuhan melindungi, menyelamatkan dan menjamin masa depan kita. Waktunya bagi kita untuk menggalang kekuatan doa demi negeri ini. Tetapi doa saja tentu tidak cukup. Tindakan-tindakan nyata harus menyertai doa-doa kita. Mengandalkan Tuhan berarti kita harus semakin giat bekerja dan berkarya bersama Tuhan yang menjadi sumber kekuatan kita. Masa-masa Advent adalah momen tepat bagi kita untuk mengingat bahwa Allah mengingat kita. Allah memikirkan, solider dan turun tangan menolong serta menyelamatkan kita. Mari kita mmperbaiki komunikasi kita dengan Tuhan. Mari mempercayaiNya. Ada masa depan bila bersamaTuhan. Terpujilah Kristus... Haleluya.. Amin [BNH] Nas Pembimbing : Mazmur 1 : 1-6. Berita anugerah : I Yohanes 3 : 1-2 Nas Persembahan : Roma 11 :36 Nyanyian: 1. KJ 64:1-2 /PKJ 2 2X 2. KJ 21 : 1-2/PKJ 242:1-2 3. KJ 54: 1-3 / PKJ 184:1 4. KJ 203 : 1-4 5. KJ 289 :1-2,8-9. 6. KJ 410 :1 139 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KHOTBAH 25 DESEMBER 2014 Hari Raya Natal; Warna Liturgis Putih Bacaan Khotbah: Lukas 2:1-14 Thema: INJIL BAGI KAUM MISKIN DAN TERSISIH Tujuan: 1. Jemaat mampu memahami bahwa Tuhan Yesus lahir sebagai seorang manusia dengan penuh kesederhanaan. 2. Jemaat diajak untuk selalu membagikan kabar sukacita kepada semua orang termasuk kepada kaum miskin dan tersisih. LATAR BELAKANG TEKS Injil Lukas ditulis oleh Lukas. Oleh para ahli, Injil ini digolongkan ke dalam injil sinoptis. Yang termasuk dalam Injil Sinoptis adalah Injil Matius, Markus dan Lukas. Ketiga Injil ini disebut sebagai Injil Sinoptis karena ada kemiripan yang mencolok dalam beberapa bagian. Ada banyak cerita yang sama yang ditemukan di ketiga Injil ini, bahkan ada yang diantaranya yang sama persis kata per katanya. Ada beberapa ahli yang meneliti injil sinoptis ini dan mencoba menarik kesimpulan mengapa ketiga Injil ini mempunyai banyak kemiripan. Ada beberapa teori yang kemudian dimunculkan, dan para ahli teologi banyak yang menyetujui teori Dua Sumber. Dalam teori Dua Sumber ini, Injil Markus diteliti sebagai sumber primer dari Matius dan Lukas. Itu artinya Markus ditulis lebih dahulu dari Matius dan Lukas. Injil Markus ini kemudian dibaca oleh penulis Injil Lukas dan Matius dan digunakan sebagai sumber penulisan Injil sinoptis. Walaupun Injil Markus menjadi sumber primer, rupanya ada beberapa bagian cerita dalam Injil Matius dan Lukas yang tidak ditemukan dalam Injil Markus. Hal ini kemudian memunculkan kesimpulan, ada sumber lain yang sama-sama digunakan oleh Matius dan Lukas. Dan sumber ini disebut sebagai sumber Q. Sumber Q yang merupakan kisah-kisah kehidupan Yesus ini diduga sudah tersebar di zaman penulisan Injil Lukas dan Matius. Sumber Q 140 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 sendiri tidak pernah ditemukan wujudnya sebagai sebuah tulisan yang utuh. Q adalah singkatan dari Quelle3. Jika kita perhatikan, ternyata ada juga bagian-bagian khusus dari injil Matius yang tidak ditemukan dalam Injil Lukas, Markus dan Yohanes. Begitu juga dalam Injil Lukas, ada beberapa cerita yang tidak ditemukan dalam Injil sinoptis lain dan juga dalam Injil Yohanes. Bagian-bagian khusus ini diperoleh penulis Injil dari sumber khusus yang diduga merupakan sumber lisan4, yang biasa disingkat ”S”. Lukas sendiri adalah seorang Yunani yang menuliskan Injil tentang Yesus Kristus kepada seorang yang ia sebut Teofilus. Dari suratsurat Paulus, kita mengetahui bahwa Lukas adalah seorang saudara "yang kekasih ... seorang tabib" (Kol 4:14) dan seorang teman sekerja Paulus yang setia (2 Tim 4:11, Fil 1:24). Dari penulisan Lukas sendiri kita mengetahui bahwa ia seorang yang berpendidikan tinggi, penulis yang terampil, sejarahwan yang teliti dan teolog yang diilhami. Ketika ia menulis Injilnya, agaknya gereja bukan Yahudi belum memiliki Injil yang lengkap atau yang tersebar luas mengenai Yesus. Matius menulis Injilnya pertama-tama bagi orang Yahudi, sedangkan Markus menulis sebuah Injil yang singkat bagi gereja di Roma. Orang percaya bukan Yahudi yang berbahasa Yunani memang memiliki kisah-kisah lisan mengenai Yesus yang diceritakan oleh para saksi mata, juga intisari tertulis yang pendektetapi tidak suatu Injil yang lengkap dan sistematis (lih. Lukas 1:1-4). Jadi, Lukas mulai menyelidiki segala peristiwa itu dengan saksama "dari asal mulanya” (Lukas 1:3). Barangkali ia mengerjakan penelitiannya di Palestina sementara Paulus berada di penjara Kaisarea (Kis 21:17; Kis 23:23-26:32) dan menyelesaikan Injilnya menjelang akhir masa itu atau segera setelah ia tiba di Roma bersama dengan Paulus (Kis 28:16). Dengan demikian diperkirakan Injil Lukas ditulis sekitar tahun 60-63 M. Dalam Injil Lukas ini, ada beberapa kisah yang tidak terdapat dalam Injil lain, diantaranya adalah cerita tentang Yesus membangkitkan anak muda di Nain (7:11-17), Yesus diurapi oleh perempuan berdosa 3 Bahasa jerman yang berarti sumber logika Cerita mengenai kehidupan Tuhan Yesus ada juga yang tidak sempat ditulis, tetapi menyebar dari mulut ke mulut. 4 141 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 (7:36-50), Orang Samaria yang baik hati (10:25-37), Orang kaya yang bodoh (12:21), Perumpamaan tentang anak yang hilang (15:11-32), Orang Kaya dan Lazarus yang miskin (16:19-31), Zakheus (19:1-10) dan masih banyak yang lainnya lagi, bahkan dalam kisah kelahiran Tuhan Yesus, Lukas adalah satu-satunya penulis Injil yang menyertakan kisah mengenai kabar sukacita kepada para gembala yang tentunya bukanlah orang terpandang dalam masyarakat kala itu. Kalau kita perhatikan dari cerita-cerita yang hanya ada di Injil Lukas ini dan setelah dibandingkan secara menyeluruh dengan isi Injil Lukas sepenuhnya, maka kita dapat melihat Lukas mau menonjolkan tema tentang Kasih Yesus yang menyelamatkan orang-orang berdosa, miskin dan tersisihkan. PENAFSIRAN TEKS LUKAS 2:1-14 Perikop kita kali ini Lukas 2:1-14 diawali dengan keterangan waktu yaitu ketika Kaisar Agustus mengeluarkan perintah untuk mengadakan sensus penduduk di seluruh dunia, dalam hal ini tentunya dalam wilayah kerajaannya. Kaisar Agustus memerintah Roma mulai dari .... sM sampai ... M. Dan kemudian diadakanlah pendaftaran yang pertama kali diadakan saat Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Dalam pendaftaran itu, setiap orang harus mendaftarkan dirinya di kota asalnya. Dan hal ini pulalah yang membuat Yusuf harus melakukan perjalanan yang jauh yaitu dari kota Nazaret di Galilea ke kota Daud yaitu kota Bethlehem diYudea karena Yusuf adalah seorang keturunan Daud. Yusuf membawa serta Maria yang saat itu sedang mengandung. Dan ketika tiba di Bethlehem itulah Maria melahirkan bayi Yesus di sebuah palungan karena mereka tidak mendapatkan penginapan. Peristiwa mengenai kelahiran Tuhan Yesus di palungan ini merupakan cerita yang unik yang tidak diceritakan oleh para penulis Injil lain, bandingkan dengan Matius 2:11. Rupanya Lukas melakukan penyelidikan yang mendalam mengenai proses kelahiran Tuhan Yesus ini dan kemudian menuliskannya dalam kisahnya yang tentunya menjadi ciri khas tersendiri dibanding Injil yang lain. Apa yang membuat Lukas tertarik untuk menuliskan cerita yang seperti ini. Tentu saja Lukas mempunyai maksud sendiri mengapa ia ingin mengetahui proses 142 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 kelahiran sang juru selamat manusia itu, dan tentunya ketika Lukas mendapatkan sumber mengenai kisah yang begitu unik ini, ia tidak menghilangkannya dan justru ia tetap menceritakan kisah ini dengan sangat baik. Dari kisah yang ditulis oleh Lukas ini, sebenarnya kejadian yang dialami mungkin seperti kejadian sehari-hari di mana zaman dahulu memang belum ada rumah sakit bersalin yang bisa menampung orang yang akan melahirkan sebagaimana Maria pada waktu itu. Meskipun di beberapa bagian Alkitab bahkan sejak zaman dahulu kala sudah ada bidan-bidan yang biasanya menolong para perempuan yang akan melahirkan. (lihat Kej.35:17; 38:28-29, Kel. 1:19). Namun dalam cerita ini, Lukas yang adalah seorang tabib tidak menceritakan apakah persalinan Maria pada waktu itu dibantu oleh seorang bidan atau tidak. Namun agaknya tidak, walaupun sebenarnya keterangan mengenai peran bidan dalam cerita ini kita anggap penting, nyatanya Lukas yang sangat teliti itu tidak menyinggungnya dan hal ini rupanya tidak menjadi fokus pemikirannya. Pesan yang ia mau sampaikan adalah bahwa Yesus lahir dalam sebuah palungan, dalam sebuah kesederhanaan, kemmiskinan dan tidak mendapat tempat yang istimewa selayaknya seorang raja akan lahir. Kejadian selanjutnya yang terjadi adalah bahwa kabar sukacita akan lahirnya seorang raja damai (lih ayat ke 14) ini ternyata disampaikan kepada para gembala. Kaum gembala pada waktu itu bukanlah kaum terpandang, melainkan mereka umumnya adalah para upahan yang bekerja untuk menggembalakan ternak orang lain. Jangan dibayangkan kehidupan gembala pada waktu itu sama dengan gembala sekarang. Kala itu, umunya mereka sampai berhari-hari menginap di padang dan hidup penuh dengan ancaman agar ternak yang ia gembalakan dapat makan dengan baik dan selamat. Kehidupan sosial para gembala ini pun bisa dikatakan kurang karena aktifitas mereka yang harus menggembalakan domba hingga berhari-hari. Ketika mereka berjumpa dengan gembala yang lainlah mereka baru akan mengobati rasa kesepian mereka. Yang menarik dalam cerita ini tentunya adalah lagilagi Lukas menceritakan kisah mengenai kelahiran sang Raja Damai yang bahkan disambut dengan meriah oleh malaikat Sorgawi (ayat 9-14) dengan penuh kesederhanaan. Berita Injil yang merupakan sukacita bagi dunia ini telah disampaikan kepada mereka yang tersisih dan tidak 143 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 terpadang dalam masyarakat. Namun justru berita itu menjadi sebuah berita besar dan sukacita bagi kaum gembala, hal itu terbukti dalam ayat seterusnya hingga ayat ke 20, ketika mereka mempercayai berita yang disampaikan oleh malaikat dan pergi menjumpai bayi Yesus yang hanya dibungkus lampin di dalam Palungan. Walaupun peristiwa sederhana dan mungkin memprihatinkan, namun mampu mengubah kehidupan para gembala ketika mereka mampu memuliakan Allah dan menjadi saksi akan berita sukacita itu. KONTEKS MASA KINI Natal biasa dimaknai dengan perayaan hura-hura. Ada begitu banyak anggaran yang harus terbuang hanya untuk pesta beberapa jam yang kemudian malah menjadi sebuah berita buruk bagi kaum miskin. Ketika Natal akan tiba masih banyak orang memaksakan diri bagaiamana caranya agar Natal tahun ini membawa sukacita dan bukan sesuatu yang membosankan karena begitu banyak kesibukan dan biaya yang harus dikeluarkan sementara hidup pas-pasan. Berita suka cita Natal yang ternyata disampaikan kepada kaum gembala seharusnya mendorong kita juga untuk selalu menyampaikan kabar baik kepada yang miskin dan tersisih sehingga setiap orang bisa bersukacita. Natal bukanlah sekedar seremoni/perayaan belaka namun Natal adalah sebuah peristiwa yang mengubah hidup untuk melakukan perubahan meskipun dimulai dari sebuah kesederhanaan. SARAN PENYUSUNAN KHOTBAH A. Pendahuluan Buka khotbah anda dengan pertanyaan berita apakah yang membuat mereka sangat berbahagia. Arahkan jemaat untuk berusaha memikirkan mengapa para gembala saat itu sangat bersukacita mendengar kelahiran sang juru selamat. 144 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 B. Isi Sampaikan penjelasan teks. Tekankan pada jemaat bahwa para gembala tersebut merasa sangat bersuka cita selain dalam aspek iman, namun yang penting lagi adalah karena mereka mendapatkan kepercayaan dan penghargaan untuk mendengar kabar yang begitu penting bagi seluruh dunia. Kegembiraan itu melimpah karena mereka merasa menjadi manusia yang sangat dihargai, walaupun mereka bukan siapa-siapa dan hanyalah kaum upahan namun Tuhan mempercayakan berita ini kepada mereka. Natal seharusnya juga menjadi kabar sukacita bagi siapa saja. Jangan sampai apa yang kita lakukan untuk merayakan natal malah menjadi berita buruk dan menyakitkan bagi kaum miskin dan tersisih. Melalui peristiwa natal, seharusnya setiap orang dipanggil untuk mewartakan kabar sukacita kepada setiap orang. C. Penutup Berikan Rangkuman khotbah anda agar pendengar mudah menangkap maksud untuk mereka refleksikan sendiri dalam kehidupannya. Teguhkan jemaat untuk terus hidup menjadi pewarta kabar sukacita kepada siapapun termasuk kepada kaum miskin dan tersisih. CONTOH KHOTBAH JADI Ibu Bapak yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Berita apa yang paling membahagiakan hati anda? Dan mengapa? Adakah di antara anda yang mengatakan bahwa berita yang paling menggembairakan adalah Natal? Jika iya mengapa? Mari sekarang kita coba pahami kira-kira mengapa para gembala yang kala itu dikabari malaikat sangat bersukacita? Apakah karena mereka senang kehidupan mereka akan berubah setelah kelahiran Sang Raja Damai itu? Secara imaniah, tentunya mereka (para gembala) ini tentunya juga mengharapkan kehadiran sang juru selamat. Namun apakah seorang 145 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Juru Selamat itu akan serta merta mengubah kehidupan mereka yang tidak begitu baik? Saya rasa kok tidak. Nah untuk mencoba memahami mengapa para gembala tadi bersukacita, ada baiknya kita mengetahui latar belakang kehidupan para gembala tadi. Kaum gembala pada waktu itu bukanlah kaum terpandang, melainkan mereka umumnya adalah para upahan yang bekerja untuk menggembalakan ternak orang lain. Jangan dibayangkan kehidupan gembala pada waktu itu sama dengan gembala sekarang. Kala itu, umunya mereka sampai berhari-hari menginap di padang dan hidup penuh dengan ancaman agar ternak yang ia gembalakan dapat makan dengan baik dan selamat. Kehidupan sosial para gembala ini pun bisa dikatakan kurang karena aktifitas mereka yang harus menggembalakan domba hingga berhari-hari. Ketika mereka berjumpa dengan gembala yang lainlah mereka baru akan mengobati rasa kesepian mereka. Yang menarik dalam cerita ini tentunya adalah kelahiran sang Raja Damai yang bahkan disambut dengan meriah oleh malaikat Sorgawi (ayat 9-14) mula-mula diberitakan pada para gembala yang bukanlah siapa-siapa itu. Berita Injil yang merupakan sukacita bagi dunia ini telah disampaikan kepada mereka yang tersisih dan tidak terpadang dalam masyarakat. Namun justru berita itu menjadi sebuah berita besar dan sukacita bagi kaum gembala, hal itu terbukti dalam ayat seterusnya hingga ayat ke 20, ketika mereka mempercayai berita yang disampaikan oleh malaikat dan pergi menjumpai bayi Yesus yang hanya dibungkus lampin di dalam Palungan. Walaupun peristiwa sederhana dan mungkin memprihatinkan, namun mampu mengubah kehidupan para gembala ketika mereka mampu memuliakan Allah dan menjadi saksi akan berita sukacita itu. Nah pertanyaannya kembali lagi, mengapa mereka mau capek-capek pergi ke Bethlehem untuk bertemu dengan bayi Yesus yang kemudian mampu mengubah hidup mereka itu? Hal yang bisa menjadi kemungkinan besar adalah bahwa para gembala tersebut merasa telah mendapatkan kepercayaan dan penghargaan. Mereka yang selama ini bukanlah siapa-siapa malah didatangi malaikat dan diberitaukan bahwa sang Juru Selamat itu telah lahir, bahkan pada ayat yang ke 18 kalau kita membaca lagi, banyak orang yang mendengar cerita dari mereka itu 146 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 terheran-heran. Namun mereka sendiri sangat bersukacita karena merasa dihargai dan diakui sebagai seorang manusia. Untuk kita renungkan sekarang adalah apakah Natal masih membawa sukacita yang melimpah dalam hidup kita dan mampu merubah hidup kita? Berapa kali kita telah merayakan Natal dan apakah hidup kita semakin dipenuhi dengan sukacita? Natal biasa dirayakan dengan sangat mewah dan menghambur-hamburkan banyak uang. Ada begitu banyak anggaran yang harus terbuang hanya untuk pesta beberapa jam yang kemudian malah menjadi sebuah berita buruk bagi kaum miskin. Ketika Natal akan tiba masih banyak orang memaksakan diri bagaiamana caranya agar Natal tahun ini membawa sukacita dan bukan sesuatu yang membosankan karena begitu banyak kesibukan dan biaya yang harus dikeluarkan sementara hidup pas-pasan. Namun, mungkin ada juga orang yang merasa sangat bahagia dan puas bila sudah merayakan natal dengan meriah dan bahkan tak segan-segan mengeluarkan banyak biaya untuk merayakannya. Permasalahannya tentu bukan boleh atau tidaknya merayakan natal dengan meriah dan mengeluarkan banyak dana untuk itu. Permasalahannya adalah apakah sikap dan tingkah laku kita dalam merayakan natal itu dapat menjadi berita sukacita bagi orang lain termasuk orang miskin dan tersisih atau justru malah semakin menyisihkan mereka dan membuat jarak yang begitu besar antara yang miskin dan kaya, yang tgerpandang dan orang biasa. Kelahiran Sang Juruselamat bukannya tidak boleh dirayakan, bahkan para malaikat dan bala tentara sorgapun bersorak-sorai dan merayakannya. Kalau dalam Injil Matius pun kita belajar ada orang Majus yang mempersembahkan barang berharga yang mahal yaitu mas kemenyan dan mur kepada bayi Yesus. Namun sebagai orang yang hidup dalam masyarakat yang tentunya sangat beragam, marilah kita dengan bijak menyambut natal dengan mempersembahkan apa yang kita punya entah itu dalam bentuk materi, pemikiran dan tenaga dengan sukacita agar apa yang kita lakukan itu dapat menjadi saluran berkat yang membawa sukacita pula untuk orang-orang miskin dan tersisih. Berita sukacita Natal yang ternyata 147 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 disampaikan kepada kaum gembala ini seharusnya mendorong kita juga untuk selalu menyampaikan kabar baik kepada yang miskin dan tersisih sehingga setiap orang bisa bersukacita, mendapatkan penghargaan dan kepercayaan sebagaimana sesama manusia. Natal bukanlah sekedar seremoni/perayaan belaka namun Natal adalah sebuah peristiwa yang mengubah hidup untuk melakukan perubahan meskipun harus dimulai hal-hal kecil dan bahkan sebuah penderitaan dan kesederhanaan. Kiranya Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru selamat dan Raja damai itu sungguh-sungguh telah mendamaikan hidup kita dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Selamat merayakan Natal. Tuhan memberkati. [PS] Usulan Liturgi Bacaan Nats Pembimbing Berita Anugrah Nats Persembahan : Lukas 2:1-14 : Mazmur 96 : 2-3 : Titus 2:11-12 : Matius 2:11 Usulan Lagu-Lagu 1. KJ 100: 1 2. KJ 99:1-3 3. KJ 118:1-3 4. KJ 111:1-4 5. KJ 115:1-dst 6. KJ 119:1-4 148 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 RANCANGAN KHOTBAH, 28 DESEMBER 2014 Minggu I Setelah Natal; Warna Liturgi: Putih Bacaan: Kejadian 15:1-6 Bacaan Leksionari: Mazmur 105:1-9; Ibrani 11:8-19; Luk. 2: 22-40 Thema: IMAN DAN KEBUTUHAN I. Pendahuluan. Ada bagian (peristiwa) yang melatar-belakangi pernyataan Tuhan kepada Abram sehingga Tuhan mengatakan “Janganlah takut”. (Lihat kata Kemudian di awal ayat 1) Peristiwa tersebut kemungkinan besar menakutkan, sehingga Abram membutuhkan pelindung (perisai), tetapi juga yang membuat Abram pantas menerima upah (reward) yang sangat besar. Tentang peristiwa sebelumnya , ada banyak pendapat mengatakan bahwa itu merujuk kepada perang melawan empat raja (Raja Kedorlaomer dan teman-temannya. Walaupun Abram menang, tetapi tidak menjamin bahwa Abram aman karena kemungkinan serangan balik. Namun, karena tidak senada dengan pernyataan kedua: “upahmu akan sangat besar” maka peristiwanya bukanlah itu. Mengapa Allah memberikan upah kalau Abram berperang? Abram tidak disuruh berperang oleh Allah, sehingga ia pantas mendapatkan upah. Juga karena kemudian Abram menjawab Tuhan bukan dalam persoalan perang, tetapi persoalan pewaris. Jadi peristiwa yang dimaksud selain harus berkaitan dengan (1) takut, (2) upahnya besar dan juga factor (3) pewaris. Apa peristiwa sebelumnya yang terkait dengan tiga hal itu? Lebih logis kalau peristiwa yang dimaksud adalah Panggilan Allah kepada Abram (Pasal 12:1) untuk meninggalkan tanah Urkasdim menuju tanah Kanaan. Abraham mulai menyadari bahwa, sekalipun Abram memperoleh banyak keuntungan materi di tanah Kanaan (upah), namun tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi. Ia bukan takut mati 149 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 melawan musuh karena itu konsekuensi dari mengikuti panggilannya. Namun kalau mati tanpa penerus, ini akan menjadi seperti sia-sia. Ia takut dan khawatir bahwa pilihannya pada Tanah Kanaan yang luas dan subur adalah sia-sia karena ia tidak punya keturunan dan pewaris untuk meneruskan apa yang telah Abram mulai. Ini juga senada dengan ayat ke 7 (15:7) dimana panggilan itu teguhkan ulang, bahwa Tuhanlah yang memanggil dan berjanji untuk memberinya Tanah Kanaan. Maka perikop ini merupakan kelanjutan dari Peristiwa pemanggilan Abram. II. Tafsiran 15:1Tuhan berfirman kepada Abram dalam suatu penglihatan, agar Abram tidak merasa takut karena Tuhan akan melindunginya dan akan memperoleh upah karena ketaatannya. (Kata Perisai sebaiknya dimaknai sebagai kiasan akan perlindungan sesuai penjelasan di atas) 15:2-3 Di budaya Timur Kuno ada praktik yang diberlakukan untuk memastikan ahli waris. Jika tidak ada anak laki-laki dilahirkan, pasangan tanpa anak akan mengadopsi salah satu pelayan yang lahir di rumah tangga tersebut. 'Anak' ini akan merawat mereka di usia tua mereka dan akan mewarisi harta dan properti mereka pada saat kematian mereka. Kriteria pewaris ini sepertinya cocok dengan Eliezer yang leluhurnya berasal dari Damsyik. Pada titik rendah dalam iman Abram, itu yang terbaik yang dia pikirkan dan yang dia bayangkan. Bahwa apapun yang akan diberikan Allah sebagai reward panggilannya, itu akan jatuh ketangan Eliezer pelayannya. Atau Abram hanyalah bagian kecil dari rencana besar Allah yang perannya akan diteruskan kemudian oleh Eliezer beserta keturunannya. Kata-kata Abram kemudian seolah-olah mulai mempersalahkan dan menunjukkan ketidak konsistenan Tuhan dalam rencanaNya. Abram merasa bahwa ia sudah masuk dan Ikut dalam rencana-rencana Allah, tetapi Allah yang merancang rencana justru tidak konsisten. Allah belum/ tidak memberikan anak pada Abram. Ternyata Tuhan bukan perencana yang bagus untuk Abram dan Tuhan sendiri. 15:4-5 Tuhan menolak dua pikiran Abram, bahwa bukan Eliezer yang menjadi penerus rencana Allah dan rencanaNya tetap sejalan. 150 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Allah memastikan bahwa penerus Abram adalah dari darah dagingnya sendiri. Eliezer tidak akan menjadi ahli waris Abram, tapi satu yang akan tampil dari tubuh Abram sendiri , ia akan menjadi ahli waris Abram' (Kejadian 15:4) . Allah telah berjanji kepada Abram jauh lebih dari itu. Dia telah berjanji bahwa keturunannya yang berasal dari sel-sel reproduksi sendirilah yang menjadi pewaris. Dia akan memiliki anak sendiri. Dan Allah memperjelas rencanaNya dengan penggambaran jumlah keturunan Abram dengan jumlah yang tidak terhitung. Untuk meyakinkan Abram, Tuhan membawanya ke luar dan menarik perhatiannya kepada bintang-bintang di langit. Ini adalah jumlah keturunan Abram melalui putranya yang pasti akan datang (ayat 5). 15:6 Penegasan yang diberikan oleh Tuhan merubah keraguan Abram, ini menjelaskan respon Abram terhadap wahyu ilahi, Abram kemudian memutuskan untuk percaya. Tuhan memperhitungkan/ menganggap selaras kepercayaan Abram dengan kebenaran. Ini adalah pertama kalinya kata 'percaya' digunakan. Ini juga pertama kalinya bahwa Abram dikatakan telah diperhitungkan sebagai kebenaran. III. Penjelasan Kisah Abram adalah kisah tentang iman. Kisah yang menceritakan liku-liku iman orang percaya. Kisah dimulai dari Pasal 12: 1-3. Abram diminta pergi dari negerinya, ketanah negeri pemberian Tuhan. Ini seperti permulaan iman. Peralihan dari situasi normal (bersama dengan saudara, hidup dengan keluarga, meneruskan tradisi dan seterusnya. Suatu keadaan tanpa intervensi dan ujungnya (prognosis) dapat dipastikan tidak akan kemana-mana. Keadaan ini diintervensi oleh Allah dengan panggilan. Perubahan yang didapat dari panggilan ini adalah “Dari rencana dan situasi normal ke rencana Allah”. Hidup dalam rencana Allah. Pada tahap ini iman mulai menyapa seseorang. Apabila panggilan diikuti, maka janji Allah mengikuti Dan Abram mematuhinya. Janji-janji Allah beruntun kepada Abram, Abram melaksanakannya. Saat itu mengikuti Allah dilihat hanya dari sisi tidak ada ruginya malah kemungkinan besar menguntungkan. Mungkin Abram mengatakan “ ya tidak ada salahnya dicoba”. 151 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 Lalu, apakah perjalanan hidup Abram benar-benar hanyut dalam rencana-rencana Allah? Ternyata tidak. Ada beberapa keraguankeraguan yang logis dibenak Abram. Pada pasal-pasal sebelumnya, Abram justru melakukan kebodohan dengan menyerahkan istrinya. Bagaimana Abram dapat mempunyai keturunan jika istrinya tidak dipertahankan? Ini terjadi karena Iman masih abstrak, masih mengawang awang dalam hidup. “Jika saya punya dua sapi saya akan mempersembahkan satu sapi saya kepada gereja”, kita dapat mengatakan demikian. Itu baik dan berguna. Tetapi persoalannya adalah, “Apakah kita punya sapi?” Kira-kira demikian. Pada perikop ini (Kejadian 15) keraguan Abram sampai pada pertanyaan, “Apakah Allah benar-benar memanggil saya, atau Apa Allah sedang mengejek saya? Perubahan iman terjadi dalam ayat 6. Abram kini memakai imannya untuk memaknai pergumulan hidupnya yakni ketiadaan anak. Imannya bertemu dengan kebutuhannya dan Allah menjawabnya maka Abram percaya. Perbedaannya dengan bagian pertama adalah: Ia mendapatkan tanah, memiliki ternak, dan itu adalah penting bagi Abram, namun bukan itu yang terpenting. Maka walau mungkin mempunyai rasa tanda tanya, Abram patuh saja kepada Allah, karena tokh kalaupun ia berspekulasi, resiko terbesar ia siap. Maka ia manut saja. Namun kini ia hampir berusia 90 tahun dan ia telah 14 tahun di tanah Kanaan. Ia mulai merasakan sebuah kebutuhan yang sangat dalam. Ia membutuhkan kehadiran seorang penerus. Abram mulai gelisah. Ketika Abram mulai mengungkapkan kebutuhannya dan Tuhan menjawabnya, Abram mengimaninya lebih bersungguh-sungguh. Imannya telah menjawab kebutuhannya. Abram mulai masuk kedalam iman yang beresiko, karena ia bisa saja kecewa nantinya. Namun Abram percaya bahwa Apa yang akan dilakukan oleh Allah adalah sesuatu yang menjawab kebutuhannya. Abram mulai bergantung pada Allah, karena ditangan Allah kebutuhannya akan terjawab. Pada ayat 6 adalah pertama kalinya kata 'percaya' digunakan. Kata percaya tidak ada dipakai pada peristiwa pemanggilan. Ini juga pertama kalinya bahwa Abram dikatakan telah diperhitungkan sebagai orang benar. Apakah ketika Allah menjawab kebutuhan kita (walau 152 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 masih dalam janji) kita baru disebut orang percaya atau beriman? Karena dalam kitab Ibrani kita baca: "Karena iman maka Abraham, tatkala ia dipanggil, taat dengan pergi ke tempat yang ia akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak tahu ke mana ia akan pergi" (Ibrani 11 : 8). Menurut saya, Surat Ibrani lebih melihat persoalannya pada ketaatan, sedangkan Kitab Kejadian lebih melihat persoalan internalisasi dan resiko terkait kebutuhan yang ada dalam proses beriman. Ketaatan sangat penting dan mutlak, tetapi di Kitab Kejadian ketaatan itu memperhitungkan resiko. Singkatnya beriman dalam kitab Kejadian selalu diperhadapkan dengan pengetahuan akan resiko kehilangan yang memang ada. Tapi mengapa Penulis Musa menunggu sampai titik ini untuk memberitahu kepada kita bahwa Abram percaya, dan bahwa dia dibenarkan karena iman? Jawaban Marthin Luther, saya percaya adalah hal yang paling memuaskan. Iman Abram tidak disebutkan sebelumnya karena untuk menekankan fakta bahwa iman yang menyelamatkan adalah yang berfokus pada pribadi dan karya Yesus Kristus. Maka ketika iman Abram difokuskan pada janji seorang putra , yang melalui keturunannnya berkat akan datang ke seluruh dunia (merujuk kepada Yesus), ia dibenarkan. Tuhan Yesus mengatakan "Ayahmu Abraham bersukacita melihat hari -Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita" (Yohanes 8:56). Pada titik inilah Allah memilih untuk mengumumkan bahwa iman Abram adalah iman yang menyelamatkan. Tetapi menurut saya ini terlalu jauh. Iman dibenarkan dalam kitab Kejadian lebih bermakna bahwa kita benar dalam beriman, ketika hal-hal yang kita percayai telah berhubungan dengan diri kita dan kebutuhan kita, dimana kemungkinan untuk mendapatkannya diserahkan kepada Tuhan. Tingkatan terakhir dari Iman (Abram ) adalah: Apa yang lebih penting? Taat kepada Allah yang memberi kebutuhan umat manusia (benar) atau taat kepada Allah sekalipun Allah tidak atau bahkan mengambil sesuatu yang amat sangat penting (butuh) bagi hidup kita. Allah meminta Abram memberikan/ mempersembahkan anaknya. Sesuatu yang dulunya diberi Tuhan. Allah menguji iman Abram dengan mengacaukan alur berpikir Abram sehingga Abram tidak punya 153 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 alasan untuk bergantung padaNya. Abram dapat melewati dan kemudian ia disebut mbahnya orang percaya. IV. Relevansi: Iman merupakan hal yang khas dan khusus dalam beragama. Ia berbeda dengan ilmu yang pertumbuhannya dapat terukur. Iman lebih sulit untuk dijelaskan isi dan bentuknya. Walaupun dibesarkan dengan ajaran yang sama, situasi yang sama tetapi agak sulit bagi dua individu untuk beriman secara sama persis. Tuhan jarang membiarkan iman seseorang untuk tetap biasa biasa saja tanpa resiko. Kita tetap akan menghadapi titik-titik krisis yang membawa iman kita dalam pertumbuhan dari abstrak ke konkret , dan dari umum ke khusus. Maka setiap iman adalah potongan yang khas akan pengenalan terhadap Tuhan. V. Khotbah Lengkap Bapak Ibu yang mengasihi Tuhan. Apakah Bapak dan Ibu percaya kepada Tuhan? Kita akan mudah menjawab ya.. atau ada yang perlu memikirkan dulu kira-kira arah pertanyaannya ini mau kemana, baru menjawab? Sah-sah saja, jawaban kita, apapun itu, spontan atau penuh pertimbangan tidak ada yang salah. Kalau spontan, mungkin kita sehari-hari sudah merasakan dan berkomitmen untuk percaya kepada Tuhan. Kalau kita masih berpikirpikir, mungkin ada doa dan permohonan kita yang belum terjawab, atau sedang dalam pergumulan, atau justru malah begitu dalam kepercayaan kita kepada Tuhan yang ditunjukkan dalam hidup kita sehingga lidah kita serasa berat kalau hanya mengatakan Ya. Saking dalamnya kita percaya. Bapak dan Ibu yang terkasih, Apa sih artinya kita percaya kepada Tuhan? Saya tidak menguji Bapak dan Ibu, tetapi saya yakin jawaban kita akan berbeda beda. Tergantung apa yang kita tahu, apa yang kita rasakan atau apa yang selama ini sudah diajarkan. Apa artinya kita percaya kepada Tuhan? Kalau tidak dengan menyebutkan arti percaya, mungkin kita bisa menjawab dengan contoh-contoh sehari-hari bagaimana kita percaya 154 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 kepada Tuhan. Atau kalau itu agak sulit, dapatkah Bapak Ibu atau adikadik dapat menyebutkan kapan mulai percaya kepada Tuhan? Banyak yang mengatakan bahwa arti percaya kepada Tuhan adalah pasrah terhadap Kersaning Gusti. Percaya berarti menyerahkan segala sesuatu keputusan pada Tuhan, garis hidup, mati dan jodoh ditangan Tuhan dan Ia memberikan yang terbaik. Mungkin kira-kira begitu lebih kurangnya. Ada juga mungkin mengatakan bahwa percaya kepada Tuhan adalah mengakui bahwa Tuhan itu ada. Kita adalah orangorang yang beragama. Orang-orang yang percaya bahwa Tuhan ada. Atau yang lain mengatakan Tuhan ada dan berkarya, jadi tidak sekedar ada, tetapi berkarya untuk pemeliharaan umat manusia. Tuhan ada karena kita melihat ciptaannya, Alkitab mengatakan demikian. Kita merasa ada yang mengendalikan, memelihara hidup dan alam semesta ini. Kita percaya pada Tuhan. Bapak dan Ibu yang percaya kepada Tuhan, Kisah Abram adalah kisah tentang iman. Kisah yang menceritakan liku-liku iman orang percaya. Kisah itu dimulai dari Pasal 12 : 1-3, ketika Abram diminta pergi dari negerinya, ketanah negeri pemberian Tuhan. Ini seperti permulaan iman.Ketika kita mulai sesuatu maka situasi mulai berubah. Ada peralihan dari situasi normal atau biasanya. Dulu Abram bersama dengan saudaranya, hidup dengan keluarga, meneruskan tradisi dan seterusnya. Suatu keadaan tanpa intervensi dan ujungnya (prognosis) dapat dipastikan tidak akan kemana-mana. Bapak dan Ibu, kalau kita tidak memulai sesuatu, maka kita ya.. begitu begitu saja. Keadaan ini diintervensi oleh Allah dengan panggilan. Perubahan yang didapat dari panggilan ini adalah “Dari rencana dan situasi normal ke rencana Allah”. Hidup dalam rencana Allah. Disinilah kita memulai iman, iman mulai menyapa seseorang. Apabila panggilan diikuti, maka janji Allah mengikuti Dan Abram mematuhinya. Janji-janji Allah beruntun kepada Abram, Abram melaksanakannya. Lalu, apakah perjalanan hidup Abram benar-benar ikut dalam rencana-rencana Allah? Ternyata tidak. Ada beberapa keraguankeraguan yang logis dibenak Abram. Pada pasal-pasal sebelumnya, Abram justru melakukan kebodohan dengan menyerahkan istrinya. Bagaimana Abram dapat mempunyai keturunan jika istrinya tidak 155 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 dipertahankan? Abram memang taat dan melakukan panggilan Tuhan Allah. Tetapi taat dan mengikuti panggilan Ini terjadi karena Iman masih abstrak, masih mengawang awang dalam hidup. “Jika saya punya dua sapi saya akan mempersembahkan satu sapi saya kepada gereja”, kita dapat mengatakan demikian. Itu baik dan berguna. Tetapi persoalannya adalah, “Apakah kita punya sapi?” Kira-kira demikian. Bapak dan Ibu yang dikasihi Tuhan, Kalau kita percaya pada Tuhan, yang pertama dilakukan adalah taat kepada Tuhan. Bapak dan ibu, ini yang dilakukan oleh Abram ketika ia dipanggil Tuhan. Tuhan mengatakan pindah, ia pindah. Namun, ini penting untuk kita, tidak semua yang taat itu percaya kepada Tuhan. Banyak alasan bagi kita untuk mentaati sesuatu. Atau banyak alasan kita untuk taat kepada Tuhan. Lalu kalau begitu kenapa taat? Mungkin karena tidak ada ruginya, atau kalau taat itu menguntungkan. Mungkin karena orang lain taat kita juga ikut taat. Banyak alasan untuk taat, karena itu taat belum tentu percaya. Mungkin Abram mengatakan “tidak ada salahnya dicoba”. Bahkan pada perikop ini (Kejadian 15) keraguan Abram sampai pada pertanyaan, “Apakah Allah benar-benar memanggil saya, atau Apa Allah sedang mengejek saya? Dengan ketaatan, ada sambutan sapaan terhadap Panggilan Allah tetapi belum benar-benar ada dan tinggal bersamadengan Tuhan. Perubahan dari iman yang menyapa terjadi dalam ayat 6. Abram kini memakai imannya untuk memaknai pergumulan hidupnya yakni ketiadaan anak. Imannya bertemu dengan kebutuhannya dan Allah menjawabnya maka Abram percaya. Perbedaannya dengan bagian pertama adalah: Ia mendapatkan tanah, memiliki ternak, dan itu adalah penting bagi Abram, namun bukan itu yang terpenting. Maka walau mungkin mempunyai rasa tanda tanya, Abram patuh saja kepada Allah, karena tokh kalaupun ia berspekulasi, resiko terbesar ia siap. Maka ia manut saja. Artinya, Abram mulai “berbincang-bincang” dengan Tuhan tentang kehidupannya, tentang kebutuhannya, tentang ketakutannya. Tidak lagi sekedar “kata sambutan” tetapi mulai berdialog dengan Tuhan. Orang percaya adalah orang yang mulai mendialogkan kebutuhannya dengan Tuhan. Tidak hanya melewati hidup dengan sekedarnya, tetapi mulai mendialogkannya dengan Tuhan dan menyerahkannya pada kebaikan Allah. Abram kini hampir berusia 90 tahun dan ia telah 14 tahun di tanah Kanaan. Ia mulai merasakan sebuah kebutuhan yang sangat dalam. Ia membutuhkan kehadiran seorang penerus. Abram mulai gelisah. Abram 156 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 mulai terbuka dan mengungkapkan kebutuhannya dan Tuhan menjawabnya, Abram mengimaninya lebih bersungguh-sungguh. Imannya telah menjawab kebutuhannya. Abram mulai masuk kedalam iman yang beresiko. Kenapa beresiko? karena ia bisa saja kecewa nantinya. Allah tidak mungkin mengabulkan semua permintaan kita. Bisa saja juga apa yang diminta tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun Abram percaya bahwa Apa yang akan dilakukan oleh Allah adalah sesuatu yang menjawab kebutuhannya. Ini lebih penting. Persoalannya bukan pada, Apa permintaan kita terkabulkan atau tidak, tetapi pada “apa kita mendialogkan pergumulan kita dengan berbincang dengan Tuhan atau tidak. Keputusan Abram adalah “ saya mempercayakan ini pada Tuhan”Saat itu Allah tidak mengatakan “besok istrimu akan mengandung”. Allah berjanji dan Abram mulai mempercayakan diri pada Allah, karena ditangan Allah kebutuhannya akan terjawab. Bapak dan Ibu serta saudara yang percaya kepada Tuhan. Pada ayat 6 inilah kata pertama kalinya kata ' percaya ' digunakan. Kata percaya tidak ada dipakai pada peristiwa pemanggilan . Ini juga pertama kalinya bahwa Abram dikatakan telah diperhitungkan sebagai orang benar. Apakah ketika Allah menjawab kebutuhan kita (walau masih dalam janji) kita baru disebut orang percaya atau beriman? Ketaatan sangat penting dan mutlak, tetapi di Kitab Kejadian ketaatan itu belum memperhitungkan resiko, belum dalam perbincangan. Ketaatan pada panggilan ibaratnya sebuah kata sambutan dalam sebuah acara seminar atau pertemuan, belum sampai pada inti acara. Singkatnya beriman dalam kitab Kejadian selalu diperhadapkan dengan pengetahuan akan resiko kehilangan yang memang masih dimungkinkan ada. Iman dibenarkan bermakna bahwa kita benar dalam beriman, ketika hal-hal yang kita percayai, yang telah berhubungan dengan diri kita dan kebutuhan kita, kemungkinan untuk mendapatkannya diserahkan kepada Tuhan. Bapak dan Ibu, Iman setiap pribadi itu khusus, karena panggilan dan kebutuhannya juga khusus dan berbeda-beda. Di sanalah tempat kata percaya. Ketika saya yakin akan pemeliharaan Tuhan yang akan memenuhi kebutuhan terbaik saya. Kehadiran Tuhan dalam kekhasan saya, itulah percaya. Ini bukan persoalan Tuhan pasti memberi apa yang saya minta. Tapi persoalan yang terbaik ada di tangan Tuhan. Ini bukan perkara mudah. Ini berbeda dengan mengatakan Tuhan pasti akan memberi, maka kita 157 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 tinggal memaksa diri dengan sugesti, Tuhan akan mengabulkan. Itu jelas bukan kebenaran. Maka tidaklah mudah untuk mengatakan, ini sudah kehendak Tuhan, karena factor diri kita selalu terkait didalamnya. Ketika kita mengatakan ini sudah kehendak Tuhan ingatlah bahwa keinginan, tindakan dan harapan kita selalu “berayun- ayun” didalamnya. Percaya adalah keyakinan akan Janji Tuhan terkait kebutuhan dan hidup kita, sekalipun kita sadar akan adanya ketidak mungkinan. Kebutuhan selalu ada maka pembelajaran beriman pun terus dan dipertajam. Iman itu tidak langsung jadi tetapi selalu butuh pergumulan. Keinginan kita dipakai untuk membangun iman kita. Percaya tidak membuat kita melupakan fakta dan situasi tantangan yang ada, namun kita tidak hidup didalamnya. Seperti sebuah bandul, berayun dari tidak mugkin ke mungkin dan kembali lagi, demikian seterusnya. Tetapi yang penting adalah bandul itu bertahan di satu titik yang menahannya untuk tidak jatuh dan terus berayun. Namun kemudian, percaya yang demikian disempurnakan di Kejadian 22. Percaya menjadi sempurna ketika kita tidak tergantung lagi pada apa yang kita butuhkan. Ketika kita tidak terombang-ambing lagi seperti bandul. Ketika Abram diganti menjadi Abraham, ia merasa tidak lagi tergantung pada apa yang ia butuhkan. Tetapi bergantung pada sumberNya. Amin [ETP] VI. Materi ibadah : Nats Pembimbing : Mzm 105 : 1-4 Berita Anugrah: Ibrani 11 : 3 Petunjuk Hidup Baru Lukas 2: 34 Persembahan:Lukas 25:29 Lagu pujian 1. KJ 17. 2. KJ 68 3. KJ 342 4. KJ 71 5. KJ 18 6. KJ 416 158 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 159 Sumber Air Hidup GKSBS Semester Genap 2014 160