Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014

advertisement
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
Pengantar
“Berapa Banyak Roti Yang Ada Padamu, Cobalah Periksa!” dan
“Panggilan persaudaraan untuk hidup berbagi dan bermartabat dalam rumah
bersama.” Merupakan tema dan sub tema sinode GKSBS 2010-2015, yang
menjiwai atau menjadi roh dari seluruh terbitan sinode GKSBS. Dalam
kerangka mewujudkan GKSBS sebagai Gereja yang berbagi, kami terbitkan
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB, semester ganjil 2014 ini.
Dengan tetap menggunakan motto yang sama; “Pemahaman Alkitab
adalah proses berteologi bersama” dan dijiwai oleh nilai-nilai POD
(Pendidikan Orang Dewasa) dan AI (Apreciative Inquiry), diharapkan melalui
bahan PA ini seluruh peserta PA terlibat dalam proses berteologi bersama
dengan saling menghargai satu sama lain. Peran pemandu PA bukanlah nara
sumber, melainkan memandu berjalannya proses PA.
Sungguh amat baik bila setiap pemimpin PA berkenan mempersiapkan
diri terlebih dahulu dengan mempelajari sistematika panduan, mempelajari
perikop yang di-PA-kan beserta latar belakangnya, juga mejuga menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada. Sekalipun kami sudah berusaha untuk
membuat pertanyaan yang sederhana, tetapi bila pemimpin sendiri tidak
mampu menjawab pertanyaan PA, berarti pertanyaan tersebut sulit dan perlu
dibuatkan pertanyaan lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penulis Bahan PA
semester ganjil 2013: Pdt. Riyadi Basuki (RIBAS), Pdt. Yehuda Catur Rumpoko
(YCR), Pdt. Endro Tri Sugioto (ETS), Pdt. Yohanes Fajat Handoyo (YFH), Pdt.
Nicorius (NICO), Pdt. Yohanes Eko Prasetyo (YEP), dan serta Pdt. A.T.
Hariyanto (ATH). Kiranya jerih lelah dan pelayanan saudara menjadi berkat
bagi banyak orang dan mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.
Akhir kata, Kiranya panduan PA ini menjadi berkat bagi kita sekalian.
Selamat be-PA, Tuhan Yesus memberkati.
Metro, November 2013
Salam & Doa
MPS GKSBS
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
1
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
DAFTAR ISI
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
2
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Januari 2014
Bacaan: Mazmur 72:1-14
TUJUAN:
1. Dengan merdeka, Peserta mengeksplorasi doa Salomo dihubungkan
dengan kekinian.
2. Peserta mampu mengungkapkan makna keberpihakan dalam
kepemimpinan yang baik.
PENGANTAR
[MATERI INI HANYA DIBACA OLEH PEMANDU PA DALAM
PERSIAPAN DI RUMAH/TIDAK DIBACAKAN DI PROSES PA]
Kitab Mazmur 72:1-14 merupakan mazmur Salomo dalam bentuk
doa kepada Tuhan. Doa ini biasanya dipakai sebagai doa pada waktu
mengawali raja naik tahta. Doa ini dilakukan karena pemahaman
bahwa raja adalah yang diurapi Allah, oleh karenanya seorang raja
harus “melayani” Allah dengan bersikap jujur dan adil, serta
memelihara orang miskin karena itulah yang dikehendaki Allah.
Ay. 1-4: Melalui doa ini ada pengharapan baru bagi terjadinya
perubahan didalam pemerintahan melalui pemimpin (raja) pada saat
itu. Permohonan bagi raja yang memohon “hukum Allah” diberikan
menunjuk kepada pengakuan Allah yang memerintah sehingga keadilan
dan kesejahteraan dapat terwujudnyata. Hal ini juga menunjukkan
bahwa seorang raja yang diurapi senantiasa perlu ditopang dengan
doa kepada Allah agar mendapatkan hikmat di dalam menjalankan
kepemimpinannya.
Ay. 5-7: kepemimpinan raja yang takut akan Allah akan membawa
berkat dan damai sejahtera bagi rakyatnya sampai selamanya (akhir
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
3
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
jaman). Hal ini dapat dilihat dari ungkapan selama ada matahari,
selama ada bulan.
Ay. 8-11: wilayah kepemimpinan yang seperti doa Salomo ini
diharapkan berlaku di seluruh wilayah Israel bahkan ke seluruh
belahan bumi.
Ay. 12-14: keberpihakan raja dalam rangka menegakkan keadilan dan
damai sejahtera
Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan pemimpin gereja dan
pemimpin pemerintahan bangsa kita? Benar pemimpin gereja dan
pemimpin pemerintahan di semua bagian adalah manusia biasa yang
tentu dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi, kepentingan bahkan
desakan-desakan dari setiap lini sehingga dapat lari dari jalur “hukum
Tuhan”. Menjadi tanggung jawab kita sebagai orang percaya untuk
dapat “menopangnya” melalui doa karena kekuatan doa sangat dasyat
pengaruhnya
PROSES BER-PA
a. Penciptaan suasana memasuki PA.
(~ 10 menit ~)
1. Tuan rumah memberi sambutan: ucapan selamat datang kepada
semua peserta PA, kemudian memimpin doa pembukaan. Setelah
memimpin doa, tuan rumah menyerahkan waktu kepada Pemandu
PA.
2. Pemandu PA menyampaikan terimakasih untuk keluarga tuan rumah
atas sambutan baik yang diberikan, kemudian mengajak berlatih 1
pujian dari PKJ. 114
b. Membaca ayat bacaan PA
(~ 5 menit ~)
Pembacaan ayat dibaca secara litani: Pemandu PA membaca tulisan yang
dimulai dari tepi, peserta PA membaca tulisan yang menjorok di tengah.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
4
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
c. Pembimbing Pencarian refleksi materi PA.
(~30 menit ~)
1. Pemandu PA mengajak mengeksplorasi bacaan dengan instruksi
sebagai berikut:
1.1. Saudara-saudara, kita telah membaca teks bacaan kita dalam PA
ini. Mari kita lihat kembali, apa yang menarik dari doa Salomo
ini? Jelaskan!
1.2.Keberpihakan seorang raja yang menjadi harapan dalam doa
Salomo ini adalah seorang raja yang berpihak terhadap orang
miskin. Bagaimana ini bila dikaitkan dengan tindakan gereja
masa kini? (ingat, gereja bukan hanya lembaganya, tetapi orangorangnya terutama)!
1.3. Bila kita hayati doa Salomo ini sebagai harapan, kira-kira situasi
apa pada masa kini yang mirip dengan lahirnya doa Salomo ini?
2. Pemandu PA mengajak merefleksikan PA bagi kehidupan seharihari, dengan pertanyaan:
2.1. Pelajaran apa yang dapat kita peroleh/ambil dari PA ini? (anda
boleh kaitkan refleksi ini dengan tindakan diakonia gereja atau
tindakan kepemimpinan, atau yang lain).
2.2. Perubahan apa yang hendak kita bangun setelah PA ini?
d. Nyanyian Responsif dan Persembahan.
(~ 10 menit ~)
Pemandu PA mengakhiri proes dengan mengajak peserta menyanyi dari
PKJ. 105, sambil mengumpulkan persembahan.
e. Syafaat dan Penutup.
(~ 10 menit ~)
Pemandu PA menginventarisir pokok doa dari peserta, kemudian minta
salah satu peserta untuk mendoakannya.
[Ribas]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
5
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua Januari 2014
Bacaan: Matius 3:13 – 17
TUJUAN:
Peserta PA semakin memahami Arti baptisan
PENGANTAR
Sebelum kita membahas perikop Matius 3:13-17, mari kita
memperhatikan sedikit latar belakang Matius ini, bahwa Injil Matius ini ditulis
untuk orang – orang yang berlatar belakang Yahudi. Seperti penulis Injil – Injil
yang lain (Markus, Lukas, Yohanes). Penulis Injil Matius ini juga memiliki
tujuan khusus yang ingin dicapai dengan tulisannya ini. Akan tetapi, seluruh
Injil tujuan umumnya sama, yaitu mengisahkan tentang hidup dan ajaran –
ajaran Yesus, kuasaNya, karya – karyaNya, keprihatinan hidupNya dan
bagaimana hidupNya diabdikan untuk taat pada kehendak BapaNya yaitu mati
diatas kayu salib untuk menjadi tebusan bagi dosa – dosa umat manusia. Selain
itu juga Injil ini berbicara tentang apa artinya menjadi anggota umat Allah ,
dan memberikan nasihat – nasihat tentang hidup yang sesuai dengan kehendak
Allah. Adapun yang menjadi maksud dan tujuan penulisan Injil Matius ini
adalah:
1. Untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata
mengenai kehidupan Yesus.
2. Untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Mesias yang
dinubuatkan oleh nabi PL yang sudah lama dinantikan.
3. Untuk menunjukkan bahwa kerajaan Allah dinyatakan didalam dan melalui
Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Adapun Perikop yang kita baca dalam Matius 3:13-17 saat ini
menceritakan kisah pendek pembaptisan Yesus oleh Yohanes, Pembaptisan di
sungai Yordan. Dituturkan, pada waktu itu datanglah Yesus dari Galilea ke
sungai Yordan untuk di baptis oleh Yohanes, tetapi Yohanes menolak
permintaan Yesus tersebut. Namun atas dasar permintaan Yesus sendiri
akhirnya Yohanespun membaptis Yesus. Sesudah di baptis dan keluar dari air,
langit terbuka dan dia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun
keatasNya, lalu terdengar suara dari langit yang mengatakan, “ Inilah Anak
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
6
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan’’ (ayat 17). Jika memperhatikan
perikop bacaan kita saat ini ada hal yang menarik untuk kita cermati, ketika
Yohanes menolak untuk membaptis Yesus, Apa maksud pembaptisan Yesus
oleh Yohanes ini mari kita gumuli dan jawab bersama – sama dalam proses ber
PA kita.
PROSES BER PA
A. Pembukaan
1. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga Jemaat
dan mengucapkan terima kasih atas sambutan, kesediaan waktu dan
tempat yang telah disediakan tuan dan nyonya rumah.
2. Pemandu PA mengajak Jemaat untuk memuji melalui PKJ 184:1 - 2
3. Doa pembukaan (dipimpin oleh Pemandu PA, Jemaat atau Majelis)
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak Jemaat untuk membaca Alkitab dari perikop/ nats
yang telah ditentukan (ada baiknya kalau di baca secara Litani ataupun di
bacakan secara bersama – sama ).
C. Pembacaan Pengantar Teks
D. Pemandu PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Menurut bapak, ibu, saudara,Siapakah Yesus menurut perikop bacaan kita
saat ini? mengapa Yesus datang kepada Yohanes minta di Baptis?
2. Menurut bapak, ibu, saudara, apa yang saudara pahami tentang Baptisan,
bandingkan Baptisan Yesus dengan Baptisan Kita?
3. Apa yang bisa saudara teladani dari Baptisan Yesus?
4. Apa tanggung jawab kita terhadap Baptisan yang telah kita terima?
E. Persembahan
1. Pujiaan pengantar persembahan PKJ 58: 1 - / KJ 369a: 1 2. Doa persembahan dan Doa Syafaat
F. Penutup
1. Pujian Penutup PKJ 138: 1 - 3
2. Doa Penutup dan menerima berkat Tuhan.
(YCR)
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
7
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Januari 2014
Bacaan: Mazmur 40: 1-11
PENGANTAR PA
Mazmur 40:1-3, Pengalaman tentang doa yang dijawab, setelah masa
penantian, pemazmur diselamatkan dari kesukaran besar. Pengalaman ini telah
memberi sebuah nyanyian baru yang mendorong dia berserah kepada Allah.
Mazmur 40:4-5, Tema nyanyian. Banyaklah perbuatanMu yang
ajaib.Perbuatan-perbuatan dan pikiran-pikiranNya terlalu ajaib untuk di
terangkan dan terlalu banyak untuk dihitung.
Mazmur 40:6-11, Respon terhadap nyanyian baru. Aku suka melakukan
kehendakMu.Yang membuat pemazmur melihat melampaui sistem korban
(persembahan)ialah nyanyain baru dan latar belakangnya. Empat macam kurban
& persembahan dalam ayat 6 tidak dapat diterima sebagai ucapan syukur dan
puji-pujian sejati.
Pengalaman pemazmur yang begitu dalam ini diperlihatkan melalui
pemberitahuannya secara terbuka tentang sifat dan karya Allah. Kita belajar dari
Pemazmur, yaitu dengan tidak sekedar menaikkan kata-kata syukur atau pujian
atau dengan mempersembahkan korban-korban bakaran, melainkan dengan
menundukkan diri dalam ketaatan pada Firman (Mazmur 40: 6-8). Korban
bakaran tidak berarti apa-apa kalau tidak disertai dengan hati yang tulus dan taat
pada Tuhan.
Korban paling berkenan pada Tuhan adalah persembahan diri untuk
Tuhan pakai menurut kehendakNya(Maz 40:8). Rasa syukur pemazmur yang
dinyatakan kepada Tuhan dengan menyaksikan perbuatan Tuhan kepada umat
Tuhan dengan tujuan agar umat Tuhan dikuatkan dan ikut mensyukuri kasih
setia-Nya. Dari pengalaman pernah ditolong Tuhan, Pemazmur beroleh
keyakinan bahwa Tuhan bisa diandalkan oleh karena itu hal itu diungkapkan
oleh pemazmur yang sedang mengalami masalah dimana para musuhnya
menginginkan kematiannya.
Mereka mengepung & mengeroyok dia. Pemazmur merasa tertekan,
tetapi pada saaat yang sama ia percaya bahwa Tuhan peduli maka pemazmur
memohon agar Tuhan jangan terlambat, tetapi segera menolong dirinya. Ia ingin
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
8
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
agar para musuh melihat pertolongan Tuhan atas dirinya, sehingga mereka
mundur teratur.
PROSES BER-PA
A. Pembukaan
1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan rumah yang
telah berkena menyediakan tempat untuk PA
2. Pemandu mengucapkan terima kasih kepada segenap peserta PA yang
telah berkenan hadir
3. Doa pembukaan dipimpin oleh pemandu PA
4. Lagu pembukaan dari PKJ 7:1-3
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian sesuai
tempat duduk.
C. Pembacaan Pengantar Teks
D. Pemandu memimpin diskusi dengan pertanyaan:
1. Hal-hal apakah yang telah Tuhan lakukan terhadap Pemazmur dalam
perikop ini? Bagaimanakah tanggapan Pemazmur terhadap hal itu?
2. Ceritakan pengalaman anda di tolong Tuhan pada masa lampau? Sudahkah
anda mensyukurinya? Masih berpengaruhkah pengalaman itu dalam
situasi yang sedang anda alami sekarang?
3. Dari ayat 9-11 hal-hal apa yang bisa kita lakukan dalam kehidupan seharihari
E. Persembahan
1. Peserta PA menyanyikan PKJ 265:1dengan mengumpulkan
persembahan
2. Doa persembahan dan syafaat
3. Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa
persembahan dan syafaat
F. Penutup.
Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ 131
(ITS)
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
9
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Januari 2014
Bacaan: 1 Korintus 1: 10-18
Pengantar:
Surat Paulus Yang Pertama kepada Jemaat di Korintus ini ditulis untuk
membahas persoalan-persoalan yang muncul di dalam jemaat. Persoalanpersoalan tersebut terutama adalah mengenai kehidupan dan kepercayaan
Kristen. Pada waktu itu Korintus adalah sebuah kota Yunani, ibukota
provinsi Akhaya yang termasuk wilayah pemerintahan Roma. Kota Korintus
ini penduduknya terdiri dari banyak macam bangsa, kota ini dikenal juga
karena kemajuannya dalam bidang perdagangan, kebudayaannya yang
tinggi, adanya bermacam-macam agama di situ, tetapi juga keadaan
susilanya yang rendah.
Pikiran utama Rasul Paulus dalam surat ini ialah persoalan tentang
perpecahan dan kebejatan di dalam jemaat, dan tentang persoalan-persoalan
seks dan perkawinan, persoalan hati nurani, tata tertib dalam jemaat,
karunia-karunia Roh Allah, dan tentang bangkitnya orang mati. Dengan
pandangan yang dalam, Paulus menunjukkan bagaimana Kabar Baik dari
Allah itu menyoroti persoalan-persoalan tersebut. Paulus merindukan agar
jemaat tetap bisa menjadi satu persekutuan yang akrab dan mesra di dalam
Tuhan.
Peringatan ini disampaikan oleh Paulus karena ia melihat dalam jemaat
timbul persoalan yang membuat terjadinya perpecahan, yaitu adanya
berbagai ajaran yang membuat jemaat berkonflik (1 Kor. 1:11). Maka
perhatian utama Paulus adalah mengingatkan jemaat di Korintus untuk tetap
dalam persekutuan (koinonia), sehati sepikir, seia-sekata dan jangan ada
perpecahan di antara jemaat.
PROSES PELAKSANAAN PA
A. Pembukaan
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
10
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
a. Tuan rumah membuka acara dengan memberi salam kepada peserta PA
yang telah hadir untuk belajar Firman Tuhan. Lalu mengajak peserta PA
menyanyikan KJ. 257:1,2 –AKU GEREJA, KAUPUN GEREJA
b. Tuan rumah menyerahkan kepada pemandu untuk melanjutkan proses PA.
c. Pemandu PA mengucapkan terima kasih atas kesediaan tuan rumah yang
telah menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan PA.
d. Pujian KJ. 252: 1 & 3 -- BATU PENJURU GEREJA
e. Doa Pembukaan.
B. Pembacaan Alkitab: 1 Korintus 1:10-18
(dibaca secara berurutan satu-satu ayat setiap peserta atau berbalasan).
C. Pembacaan Pengantar Teks
D. Panduan ber-refleksi:
Pemandu meminta kepada beberapa peserta untuk:
1. Menjelaskan informasi apa saja yang didapatkan setelah membaca
perikop ini?
2. Mendiskusikan apakah yang dimaksud oleh Paulus dengan ungkapan,
“supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu”!
3. Menjelaskan hal apa saja yang bisa memicu terjadinya suatu perselisihan
dan apakah dampaknya dalam suatu jemaat?
4. Apa yang harus dilakukan gereja untuk membangun keutuhan hidup
berjemaat?
E. Penutup:
1. Doa syukur atas proses ber-PA.
2. Persembahan: Pujian persembahan: KJ. 260:1,2,3 “DALAM DUNIA
PENUH KERUSUHAN.”
3. Doa persembahan dan doa syafaat.
4. Nyanyian penutup: KJ. 249:1,2 “SERIKAT PERSAUDARAAN”
[YFH]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
11
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALIKITAB
Minggu Pertama Februari 2014
Bacaan: Matius Maleakhi 3:1-4
TUJUAN:
1. Dengan merdeka peserta PA dapat mengeksplorasi perikop dan
menemukan sesuatu yang menarik.
2. Peserta menemukan sikap hidup yang harus dikembangkan dalam
menyongsong kedatangan Yesus untuk yang keduakaliNya.
PENGANTAR
[MATERI HANYA DIBACA OLEH PEMANDU PA DALAM
PERSIAPAN DI RUMAH/TIDAK DIBACAKAN DI PROSES PA]
Maleakhi 3:1-5 merupakan nubuatan Mesianis yakni Yesus
Kristus. Nubuatan ini disampaikan atau dibuat pada masa sesudah
pembuangan, ketika banyak orang Yahudi telah kembali ke tanah air
mereka. Menurut tafsiran, Maleakhi 1:8 yang menunjuk kepada seorang
"gubernur" dijadikan sebagai salah satu argumentasi yang menunujuk
kepada masa setelah pembuangan . Waktu itu terjadi kemerosotan
rohani, yaitu ketika agama orang Yahudi telah menjadi formalitas
semata, dengan kata lain mereka beribadah tetapi mereka melakukan
apa yang jahat dimata Tuhan seperti: mempersembahkan binatang cacat
(1:6-14), pengajaran yang tidak benar dari para imam (2:1-9), kawin
campur dan perceraian (2:10-16), tidak memberikan persembahan
persepuluhan (3:6-12), dosa-dosa lain (3:5,13-14).
Nubuatan ini dapat dipahami dalam dua konteks:
Konteks pertama, pada kedatangan Yesus yang pertama yang didahului
kedatangan Yohanes Pembaptis (ayat 1b bandingkan Yesaya 40:3;
Markus 1:2,3). Keadaan umat pada jaman Yohanes Pembaptis memiliki
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
12
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
kemiripan dengan keadaan umat pada jaman Maleakhi. Sebagaimana
Malaekhi, Yohanes Pembaptis juga mengecam kemerosotan moral dan
formalitas keagamaan yang kosong, dengan demikian mempersiapkan
jalan bagi penekanan yang diberikan oleh Kristus pada soal lahir baru
dan penyembahan secara rohani. Yohanes Pembaptis menyerukan agar
umat bertobat. Kedatangan Yesus Kristus harus disikapi dengan hidup
bertobat.
Konteks kedua, kedatangan Tuhan Yesus kali kedua (Ayat 2). Dalam
konteks yang kedua ini juga dapat dipahami bahwa perintis itu
disamakan dengan nabi Elia (baca pasal 4:5). Bila dirunut dengan
perkataan Yesus, maka kehadiran nabi Elia itu dalam diri Yohanes
Pembaptis.
Berbeda dengan Mazmur 118:24, suasana menanti hari
kedatangan Tuhan yang disebutkan dalam perikop kita ditandai oleh
suasana yang menakutkan, bukan suasana gembira dan sukacita. Hal ini
dapat dipahami dari penekanan yang mau dikemukakan dalam perikop
kita bahwa hari kedatangan Tuhan sangatlah dahsyat, sehingga tidak
ada seorangpun yang mampu bertahan untuk menghadapiNya. Di dalam
ayat 2 disebutkan “Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatanganNya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan
diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun
tukang penatu”.
Hari Tuhan yang dahsyat itu menurut nubuatan Maleakhi akan
menampilkan sikap Allah yang akan datang seperti (1) tukang pemurni
logam; (2) seperti sabun tukang penatu; (3) seperti hakim (ayat 5). Umat
manusia akan dihakimi di hadapan takhta Allah untuk
mempertanggungjawab-kan seluruh tindakan dan perbuatannya selama
mereka hidup. Sebagai pemurni logam, Allah akan menguji kemurnian
dan kesucian hidup umat manusia dengan api kudusNya. Dan sebagai
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
13
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
sabun tukang penatu, Allah akan membersihkan setiap kotoran yang
terjadi dalam kehidupan manusia sehingga segala hal yang najis akan
segera disingkirkanNya.
Pemahaman tentang Yesus yang akan datang untuk yang
keduakalinya dipahami sebagai akhir jaman. Namun dalam konteks
Maleaki ini kita melihat kedatangan itu suatu proses pemurnian. Jika
demikian, maka kita dapat bicara kini saatnya pemurnian itu. Baiklah,
bahwa ada akhir jaman dimana Yesus datang sebagai Hakim yang adil.
Tetapi dalam menyongsong hari itu, sekaranglah proses itu dimulai. Dan
siapakah yang bertugas sebagai perintis-perintis masa kini?
PROSES BER-PA
a. Penciptaan suasana memasuki PA.
(~ 10 menit ~)
1. Tuan rumah memberi sambutan: ucapan selamat datang kepada
semua peserta PA, kemudian memimpin doa pembukaan. Setelah
memimpin doa, tuan rumah menyerahkan waktu kepada Pemandu
PA.
2. Pemandu PA menyampaikan terimakasih untuk keluarga tuan rumah
atas sambutan baik yang diberikan, serta mengajak menyanyi PKJ
123
b. Membaca ayat bacaan PA
(~ 5 menit ~)
Pembacaan ayat dibaca oleh seorang peserta yang memiliki suara keras
dan yang lain menyimak pembacaan ini.
c. Pembimbing Pencarian refleksi materi PA.
(~30 menit ~)
1. Pemandu PA mengajak mengeksplorasi bacaan dengan instruksi
sebagai berikut:
1.1. Saudara-saudara, kita telah membaca teks bacaan kita dalam PA
ini. Mari kita lihat kembali, apa yang menarik dari nubuatan ini,
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
14
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
silahkan secara bergantian mengungkapkan kesannya? Boleh
kesan atau pertanyaan dari ayat yang menurut saudara menarik!
1.2.Bagaimana gambaran akhir jaman dalam kitab Maleakhi ini?
1.3.Coba kita perhatikan lagi ayat-ayat bacaan kita; tentang
kedatangan Mesias untuk keduakalinya tentu kita tidak tahu
kapan saatnya. Tetapi tugas pemurnian itu menjadi peringatan
bagi kita bahwa Allah akan datang dalam penghakiman terakhir.
Bagaimana cara kita menyongsongnya?
2. Pemandu PA mengajak merefleksikan PA bagi kehidupan seharihari, dengan pertanyaan:
2.1.Pelajaran apa yang dapat kita peroleh/ambil dari PA ini?
2.2.Perubahan apa yang hendak kita bangun setelah PA ini?
d. Nyanyian Responsif dan Persembahan.
(~ 10 menit ~)
Pemandu PA mengakhiri proes dengan mengajak peserta menyanyi dari
PKJ, sambil mengumpulkan persembahan.
e. Syafaat dan Penutup
(~ 10 menit ~)
Pemandu PA menginventarisir pokok doa dari peserta, kemudian minta
salah satu peserta untuk mendoakannya. [Ribas]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
15
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALIKITAB
Minggu Kedua Februari 2014
Bacaan: Matius 5: 13-16
Tujuan:
1. Warga Jemaat dapat menyadari bahwa dirinya adalah “garam dan terang
dunia”.
2. Warga jemaat mampu menunjukkan perbuatan nilai-nilai “garam dan
terang” kepada orang lain.
Penjelasan Teks
Perikop bacaan firman Tuhan tersebut merupakan salah satu bagian dari
wejangan Yesus yang besar. Wejangan tersebut disampaikan ketika Yesus
sedang berkhotbah di Bukit, dan ditujukan kepada para pengikut Yesus pada
umumnya. Kata “garam dunia” bisa ditafsirkan sebagai “manfaat”. Artinya
sebagai pengikut Kristus harus bermanfaat bagi banyak orang. Kata “terang
dunia” bisa ditafsirkan Sebagai “Perbuatan baik”. Artinya sebagai pengikut
Kristus hendaknya mampu menunjukkan perbuatan baik melalui action
(tindakan) kepada semua orang.
Kata “pelita” dapat diartikan sebagai “lampu”. Kata “gantang” diartikan
sebagai benda yang digunakan untuk menakar beras atau kacang-kacangan.
Kata “kaki dian” diartikan sebagai alat yang berfungsi untuk meletakkan lampu
kecil dengan bahan bakar minyak, dan umumnya ditaruh di dinding bagian atas.
Nah, singkatnya wejangan yang diuraikan Yesus hendak mendorong
para pengikut agar melalui kehidupan yang bermanfaat dan perbuatan baik
terhadap banyak orang akan memberikan nilai positif. Dengan demikian nama
Tuhan sajalah yang dipermuliakan (band. Mat 5:16).
PROSES PENDALAMAN ALKITAB (PA)
A. Pembukaan
1. Salam (bisa dilakukan oleh pemandu PA ataupun tuan Rumah)
2. Pujian Pembukaan KJ 392
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Bersama KJ 413
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
16
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
B. Membaca Alkitab
1. Doa Epiklese
2. Membaca Firman Tuhan (bisa dibaca secara litani)
C. Proses Diskusi
(Saat pertanyaan disampaikan usahakan pemandu mendorong dengan
lembut peserta PA agar beberapa dari mereka mau ber-opini).
1. Dari bacaan tersebut, kesan apa yang kita dapatkan?
2. Menurut bapa/ibu, apa yang dimaksud dengan kata “garam dunia dan
terang dunia”?, Dan apa yang dimaksud dengan “menyalakan pelita
lalu meletakannya di bawah gantang”?
Setelah mendengar beberapa jawaban dari peserta PA, pamandu
bisa menguraikan sekilas penjelasan teks di atas sebagai referensi.
3. Studi kasus: Seorang janda sedang kebingungan di tengah malam karena
anaknya semata wayang jatuh sakit dan harus segera dilarikan ke rumah
sakit. Padahal ia tidak memiliki kendaraan. Kemudian ia berinisiatif
mencari pertolongan kepada tetangganya yang kebetulan adalah
keluarga Kristen. Ibu janda ini memberanikan diri mengetuk pintu dan
ingin meminta batuan agar rela mengantarkan dia dan anaknya ke RS.
Singkat cerita, keluarga Kristen ini merasa enggan dengan alasan sudah
terlalu malam (rawan) dan saat itu mobilnya juga tidak ada bensinya.
Kemudian ia menyarankan besok pagi saja. Lalu ia kembali tidur dengan
pulasnya. Ibu janda itupun tidak bisa berbuat banyak, selain bersedih
sambil mengolesi tubuh anaknya dengan minyak angin, dengan harapan
dapat lekas sembuh.
Bagaimana tanggapan bapa/ibu terhadap kasus tersebut jika dikaitkan
dengan topik “menjadi garam dunia dan terang dunia”?
4. Apa komitment kita meresponi pelajaran firman Tuhan hari ini?
D. Persembahan
1. Pujian Persembahan KJ 302
2. Doa Persembahan dan Doa Syafaat
E. Penutup
Menyanyikan Pujian Penutup KJ 424 dan doa.
[Nico]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
17
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Februari 2014
Bacaan Mazmur 119: 1 – 5
TUJUAN:
Jemaat dapat mensyukuri kebaikan Tuhan dan mewujudkan rasa syukur
tersebut untuk hidup dalam kebenaran
PENGANTAR
Kitab Mazmur adalah kitab terpanjang dalam Perjanjian Lama. Berisi
kumpulan doa dan nyanyian yang ditulis untuk digunakan dalam saat teduh
pribadi, ibadat umum, dan pengajaran. Dalam kitab ini dinyatakan berbagai
perasaan manusia, baik itu dukacita dan sukacita, keyakinan dan keraguan, hati
yang terluka dan terhibur, keputusasaan dan pengharapan, kemarahan dan
ketenangan, keinginan balas dendam dan mengampuni. Maksud penulisan kitab
ini adalah sebagai pujian, pengucapan syukur, pernyataan iman, pengharapan,
penyesalan karena dosa, kesetiaan dan pertolongan Allah.
Mazmur 119 tergolong dalam Mazmur Pujian, Pemazmur memberikan
kesaksian kepada kita tentang kebaikan Tuhan, sebagai pencipta semesta dan
sekaligus sebagai Penguasa, Allah bertindak dalam peristiwa-peristiwa yang
terjadi didunia dan umat
manusia melalui hikmat,
hukum ataupun
ketetapanNya. Dalam Mazmur 119:1-5, Pemazmur memberikan pengajaran
kepada kita tentang cara hidup yang benar, yakni hidup menaati firman Tuhan.
Meskipun sulit dijalani, kita harus mengekang diri dari kenikmatan dunia dan
menjauhkan diri dari segala kecurangan dan kejahatan, sebab ada tertulis “
berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak
berdiri dijalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah taurat Tuhan, dan yang
merenungkan Taurat itu siang dan malam”(bdk Maz 1:1-2).
Namun di sisi yang lain Pemazmur mengajarkan kepada kita bukan saja
untuk hidup benar tetapi juga memegang segala ketetapan-ketetapanNya.
Peraturan-peraturan manusia tidak bisa diandalkan, ia bisa berubah-ubah setiap
waktu dan kapan saja, hanya ketetapan Tuhan yang dapat kita andalkan dan
jadikan pedoman untuk hidup dalam kebenaran. Pemazmur dengan yakin
berkata, berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatanNya,
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
18
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
yang mencari Dia dengan segenap hati (Maz 119:2). Dan inilah jaminan Tuhan
kepada orang yang mau memegang titahNya dengan sungguh bahwa ia tidak
akan mendapat malu (ayat 6).
PROSES BER PA
A. Pembukaan
1. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga Jemaat
dan mengucapkan terima kasih atas sambutan, kesediaan waktu dan
tempat yang telah di sediakan oleh tuan dan nyonya rumah.
2. Pemandu PA mengajak Jemaat untuk memuji melalui PKJ 7: 1 -3
3. Doa pembukaan (bisa dibawakan oleh Pemandu PA atau Jemaat)
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak Jemaat untuk membaca Alkitab dari Perikop yang
telah di tentukan (ada baiknya kalau pembacaan dilakukan secara bergantian
ataupun bersama–sama).
C. Pembacaan Pengantar Teks
D. Panduaan Untuk Diskusi:
1. Menurut perikop bacaan kita, apakah yang menjadi ukuran kebahagiaan
seseorang?
2. Dari jawaban nomor satu, apa yang paling sulit untuk dilakukan oleh orang
Kristen, mengapa?
3. Apakah yang di maksud dengan hidup yang benar dan berikan contohnya
dalam kehidupan sehari – hari?
4. Langkah–langkah apa yang harus kita lakukan untuk dapat hidup benar di
hadapan Tuhan?
E. Persembahan
Pujian pengantar Persembahan PKJ 146 dilanjutkan Doa Persembahan
F. Penutup
1. Pujian Penutup PKJ 279 ; 1 - 3
2. Doa Penutup dapat dipimpin oleh tuan atau nyonya rumah.
[YCR]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
19
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Februari 2014
Bacaan: I Korintus 3:16 – 23
PENGANTAR
Korintus adalah sebuah kota pelabuhan yang besar. Perniagaannya
ramai karena letaknya istimewa dan strategis. Sebelah menyebelah terdapat
pelabuhan yang besar, yaitu Kengkrea di sebelah timur dan Likaionia di
sebeleh barat. Korintus menjadi pusat perdagangan antara Italia dan Asia
Barat. Penduduknya sebagian besar berkecukupan. Tetapi bukan saja
perniagaan yang dipentingkan, kesenian khususnya dalam seni bangunan:
kota ini dihiasi gedung-gedung yang elok serta patung-patung yang indahindah, dan ilmu pun sangat maju. Selaku tempat pertemuan dari berbagai
tempat, kota ini merupakan juga sarang rupa-rupa agama baik yang asli
Yunani, maupun yang asing. Korintus menjadi pusat pemerintahan ibu kota
daerah Akhaya.
Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus mengingatkan bahwa “bait
Allah itu adalah kamu”. Paulus sedang menegaskan kembali bahwa
“kamulah bait Allah itu”. Bait Allah bukan sebuah bangunan yang megah di
Yerusalem. Bait Allah bukan kuil-kuil di kota Korintus yang jumlahnya
sangat banyak. Bait Allah adalah jemaat, bukan yang lain! Jemaat harus
mampu menghargai keistimewaan ini dengan cara hidup dan “bergereja”
sesuai dengan hakekat mereka sebagai bait Allah dan tempat kediaman Roh
Kudus.
Masing-masing dari mereka adalah bait Allah dan “Roh Allah diam
di dalam diri mereka masing-masing’. Karena Roh Allah ada di dalam diri
mereka masing-masing, maka dari cara hidup dan cara bertindak mereka
akan berbuahkan keutamaan-keutamaan Kristus. Keutamaan-keutamaan ini
hendaknya menjadi senjata dalam rangka menghadapi musuh atau mereka
yang menganiaya orang percaya dalam bentuk apapun, dimanapun dan
kapanpun.
Jika mereka dapat menguasai diri dengan baik, maka sikap mereka
terhadap orang lain pasti akan lemah lembut dan melayani, sebaliknya jika
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
20
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
mereka tak dapat menguasai diri, maka sikap terhadap orang lain pasti akan
kasar, keras dan menindas. Untuk melatih penguasaan diri antara lain
meditasi. Ada kebiasaan dari orang jaman dahulu yaitu perihal ‘topo ing
rame’ (bertapa/lekutapa/matiraga dalam keramaian atau hiruk pikuk).
Maksud dari nasihat ini antara lain berkonsentrasi dalam melaksanakan tugas
pengutusan tertentu alias mempersembahkan diri seutuhnya kepada tugas
yang harus dikerjakan, sehingga tidak tergoda untuk menyeleweng atau
menyimpang.
PROSES BER-PA
1. Pembukaan
Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta
yang setia hadir.
2. Pujian Pembukaan KJ/PKJ
3. Doa Pembukaan
Pemandu PA meminta salah seorang peserta PA membuka dengan doa.
4. Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab dari I Korintus 3:
16 – 23
5. Pengantar Teks
Pemandu PA membacakan pengantar PA dan setelah selesai memberi
kesempatan kepada peserta apabila ada yang tidak dimengerti dari
pengantar tersebut.
6. Diskusi
Pemandu PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Rasul Paulus mengatakan, ’kamu adalah bait Allah’, apakah maksud
perkataan Rasul Paulus tersebut?
b. Apakah larangan-larangan yang dikemukakan oleh Rasul Paulus
terhadap jemaat Korintus dalam perikop ini? Apakah hal ini juga
terjadi dalam kehidupan kita?
c. Apakah rencana tindakan yang dapat kita lakukan sebagai bait Allah
dalam kehidupan keluarga, gereja dan masyarakat?
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
21
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
7. Pujian dan Persembahan
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan
kepada Tuhan dengan menaikan pujian KJ.
b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa
persembahan.
8. Doa syafaat
Pemandu PA mengajak peserta PA berdoa syafaat untuk pokok doa
sebagai berikut:
a. Bersyukur untuk PA yang sedang berjalan dan untuk PA yang akan
datang serta bagi peserta PA agar dapat bertumbuh imannya.
b. Berdoa untuk kegiatan persekutuan Jemaat agar menjadi berkat bagi
kehidupan
c. Berdoa untuk bangsa dan negara khususnya masa kampanye pemilihan
umum.
9. Pujian penutup
a. Pujian Penutup KJ No
b. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyoya rumah.
[YEP]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
22
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Maret 2014
Bacaan Yesaya 49:14-15
TUJUAN:
1. Peserta memahami bahwa Allah tidak pernah meninggalkan dan
melupakan umatNya dalam keadaan apapun.
2. Peserta menemukan cara menolong orang lain yang merasa
ditinggalkan atau dilupakan Tuhan.
PENGANTAR TEKS
Ayat-ayat ini merupakan bagian dari perikop Yesaya 49:7-26 yang
berisi tentang Tuhan menjawab doa dan keluhan umatNya dengan
pemberitaan keselamatan. Pembebasan Israel yang dijanjikan itu, akan
meyakinkan seluruh manusia bahwa Tuhan adalah Allah.
Kitab ini ditulis untuk umat Israel, baik yang ada dalam pembuangan,
maupun yang masih tinggal di Sion. Kota sion dilambangkan seperti
seorang wanita yang mengeluh: “Tuhan telah meninggalkan aku, Ia telah
melupakan aku.” Atas keluhan yang pahit ini, Tuhan menyebut bahwa Ia
tidak melupakan umatNya. Karena kasih sayangNya melebihi rasa sayang
seorang ibu kepada bayinya. Di dalam kelemahannya, umat Israel
disamakan dengan bayi, dan Tuhan disamakan dengan ibunya.
PROSES PA
1. Pembukaan.
Pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang
hadir dan kepada tuan/nyonya rumah yang telah menyediakan tempat
dengan segala perlengkapannya untuk ber-PA.
Juga menyampaikan harapan supaya seluruh peserta PA aktif
berpartisipasi dalam proses PA, dan menghargai apapun bentuk
partisipasi peserta PA.
2. Pujian dan doa
 Pemandu mengajak jemaat menyanyi KJ. 8 atau KJ 9.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
23
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014

Pemandu meminta salah seorang peserta PA memimpin doa
pembukaan
 Pemandu mengajak peserta PA menyanyikan PKJ 138 “SetiaMu,
Tuhanku”
3. Pembacaan Alkitab
Pemandu mengajak peserta PA membaca Yesaya 49:14-15 secara
bersama-sama;
14
Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku."
15
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak
menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya,
Aku tidak akan melupakan engkau.
4. Pembacaan Pengantar teks
Pemandu membacakan pengantar teks sebagaimana tertulis di bagian
atas bahan ini.
5. Diskusi
a. Pemandu meminta beberapa orang peserta yang pernah merasa
ditinggalkan dan dilupakan Tuhan untuk menceritakan
pengalamannya. (Jika tidak ada peserta PA yang merasa
ditinggalkan dan dilupakan Tuhan, pemandu dapat memberikan satu
contoh kasus orang yang mencoba bunuh diri)
b. Pemandu PA mengajukan pertanyaan; “Ketika mengalami atau
menemukan kasus seperti diatas apakah yang anda lakukan?” lalu
meminta 3-4 orang untuk menjawab pertanyaan tersebut.
c. Pemandu mengajukan pertanyaan; “Pernahkan anda menemukan
ada seorang perempuan yang melupakan bayinya atau yang tidak
menyayangi anak dari kandungannya?
Apakah Allah juga
demikian?” Bila memungkinkan, minta beberapa orang yang belum
pernah menjawab pertanyaan a atau b untuk menjawab.
d. Pemandu mengajak peserta untuk merenungkan: “Bila ada orang lain
yang merasa ditinggalkan Tuhan, apakah yang bisa anda lakukan
untuk menolong mereka?” lalu minta beberapa orang saja untuk
menyampaikan hasil perenungannya.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
24
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
6. Persembahan
Pemandu mengajak peserta untuk mengumpulkan persembahan diiringi
dengan pujian dari KJ 396
7. Doa syafaat .
Pemandu mendata pokok-pokok doa syafaat dari peserta, kemudian
meminta satu atau dua orang peserta untuk memimpin doa syafaat dan
persembahan.
8. Penutup
 Pemandu mengajak peserta menyanyikan PKJ 248 “Ya, Tuhan
Engkau Perlindunganku”
 Pemandu meminta salah seorang peserta PA untuk memimpin doa
penutup
[Ath]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
25
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua Maret 2014
Bacaan Matius 4:1-11
Tujuan:
1. Dengan merdeka peserta PA dapat mengeksplorasi makna pencobaan
yang dialami oleh Yesus.
2. Peserta mampu menyikapi setiap pergumulan iman dalam rangka Allah
yang berkenean untuk terus membaharui hidup.
PENGANTAR
[MATERI HANYA DIBACA OLEH PEMANDU PA DALAM
PERSIAPAN DI RUMAH (TIDAK DIBACAKAN DI PROSES PA]
Injil Matius 4:1-11 membicarakan mengenai Pencobaan Yesus. Yesus
dibawa ke gurun untuk dicobai selama 40 hari. Angka 40 juga
mengingatkan kita kepada Israel yang dibawa ke gurun selama 40
tahun. Ada tiga macam pencobaan yang dialami Yesus, yaitu: mencari
makanan lepas dari Allah, memuaskan keinginannya sendiri, dan
memungkiri Allah. Pencobaan ini disebut secara singkat dalam Injil
Markus 1:12 (bnd. Lukas 4:1-13). Satu-satunya perbedaan dengan
Lukas adalah susunan dari pencobaan kedua dan ketiga. Cerita Matius
naik meningkat kepada suatu klimaks psikologis, sedangkan cerita
Lukas seolah-olah terikat pada tempat-tempat.
Matius 4:1-4: Ini merupakan pekerjaan Roh sebab adalah perlu bagi
Yesus untuk mengatasi pencobaan. Sehingga ayat ini menunjukkan
bahwa Yesus benar-benar manusia yang dibawa Roh Allah.
Setelah Yesus diurapi dengan Roh Kudus, mulailah pekerjaanNya yang
besar itu. Mulai saat itu Yesus bukan lagi tukang kayu dari Nazaret,
melainkan “Yang Diurapi” (Mesias). Tetapi ada lagi satu hal yang
harus dijalani Yesus, sebelum Ia boleh bekerja di Israel. Ia harus
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
26
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
bergumul terlebih dahulu dengan Iblis (Si Pencoba= tempter,
diabolos). PekerjaanNya akan mulai, dan nanti Ia akan berulang-ulang
dicobai. Di kejadian ini dinyatakan bahwa Ia lebih kuat dari pada
kekuasaan Iblis.
Ditempat sunyi itu Ia hendak memikirkan pekerjaan yang kini
menantikan Dia, dan disitu Ia berdoa dan merenungkan kehendak
BapaNya, dan disitu pula dipikirkanNya tentang masa yang akan
ditempuhNya serta sengsara yang akan dipikulNya.
Angka 40 adalah lambang masa yang genap-sempurna dikalangan
Israel. Empat puluh tahun lamanya Musa tinggal digunung, 40 hari
lamanya Elia berjalan ke Gunung Horeb, 40 tahun lamanya Raja Daud
dan Salomo masing-masing duduk di tahta Kerajaan Israel. Konteks ini
menyatakan bahwa Yesus harus tinggal di padang gurun selama 40
hari lamanya. Di padang gurun memanglah tidak ada makanan atau
minuman apapun. Selama 40 hari, Yesus mencari persekutuan dengan
BapaNya. Ia tidak merasa lapar atau dahaga, demikianlah sukacita
hatiNya. Dalam Perjanjian Lama ada disebut dua orang yang berpuasa
40 hari lamanya. Ketika Musa berada diatas gunung Sinai bersamasama dengan Tuhan 40 hari lamanya, ia “tidak makan roti dan minum
air” (Keluaran 34:28). Dan ketika Elia berjalan ke gunung Horeb, ia
pun tidak makan dan tidak minum 40 hari lamanya (1 Raja-raja 19:8).
Kedua orang itu, Musa dan Elia, berpuasa 40 hari, ketika itu mereka
bertemu dengan Allah. Yesus mengikuti jejak kedua orang nabi itu. Hal
ini dilakukan supaya Israel yakin akan kemanusiaan Yesus sekaligus
kekuasaan Allah yang ada padaNya melebihi Nabi Musa dan Elia.
Setelah 40 hari lamanya berpuasa, Yesus merasa lapar dan dahaga.
BadanNya lemah dan tak berdaya; mulailah Iblis mencobaiNya.
Kesempatan ini dipergunakan Iblis yang dengan liciknya berkata “Jika
Engkau Anak Allah”), jadi Iblis telah mendengar apa yang Allah
katakan ditepi Sungai Yordan, ketika Yesus dibaptis (lih. Matius 3;17).
Ketika itu terdengar suara yang mengatakan: “Inilah Anak yang
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
27
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
Kukasihi..”. Sipencoba itu tidak melupakannya, dan ingin menguji
pernyataan Allah akan Yesus. Seolah-olah Iblis ragu-ragu akan
pernyataan Allah, ia ingin bukti dari Yesus bahwa Yesus sungguhsungguh Anak Allah yang menolongNya, sehingga dapat membuat roti
dari batu.
Matius 4:4 menuliskan: Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis:
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar
dari mulut Allah.” Kata “Ada tertulis” ini menunjukkan ayat Ulangan
8:3, sambil menunjukkan kembali kepada sungut-sungut Israel tentang
manna (Bilangan11:4-9). Jadi ini adalah pencobaan terhadap tubuh
manusia (keinginan daging;bnd. Kejadian 3:6 “baik untuk dimakan”),
untuk merasa tidak puas dengan pemeliharaan Allah, lalu mencoba
memberi makan dengan perantaraan mukjizat untuk mencapai
tujuanNya.
Matius 4:5-7: Kota suci yang dimaksud adalah Yerusalem. Yerusalem
menjadi pusat kebaktian Yahudi. Bubungan yang dimaksudkan dalam
ayat ini barangkali adalah suatu menara atau penyangga. lalu berkata
kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikatmalaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya,
supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Ayat ini dicetuskan Iblis
mengingat Mazmur 91:11-12. Kata menjatuhkan diri terbayang pada
jatuhnya Yesus pada saat memanggul salib, di dalam kesengsaraan
yang juga dialamiNya untuk menanggung dosa manusia. Inilah
pencobaan yang kedua yang dilakukan Iblis mengenai kekuasaan, kita
dihadapkan dengan kekuatan-kekuatan jahat yang membuat kita
tertunduk. Jadi ini adalah pencobaan terhadap pikiran, supaya merasa
tidak puas dengan cara-cara Allah bekerja lalu mencoba melaksanakan
suatu rencana mukjizat-mukjizat yang hebat untuk mencapai
maksudNya.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
28
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
Matius 4:8-9 Gunung yang sangat tinggi nampaknya bukan gunung
yang nyata. Hal ini dapat saja menjadi kata benda yang dinyatakan
secara alegoris atau kiasan.
Matius 4:10 “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti!” Ayat yang dikutip dari Ulangan 6:13 menunjuk kembali
kepada peristiwa tentang anak lembu emas (Keluaran 32:1-6).
Matius 4:11 Ayat ini menerangkan bahwa Iblis telah dikalahkan
dengan kekuasaan Sabda Allah, dengan berulang-ulang kali atas nama
Allah diucapkan Yesus untuk menunjukkan kerendahan hatinya.
PROSES BER-PA
a. Penciptaan suasana memasuki PA.
(~ 10 menit ~)
1. Tuan rumah memberi sambutan: ucapan selamat datang kepada
semua peserta PA, kemudian memimpin doa pembukaan. Setelah
memimpin doa, tuan rumah menyerahkan waktu kepada Pemandu
PA.
2. Pemandu PA menyampaikan terimakasih untuk keluarga tuan rumah
atas sambutan baik yang diberikan, kemudian mengajak berlatih 1
pujian dari KJ atau PKJ.
b. Membaca ayat bacaan PA
(~ 5 menit ~)
Pembacaan ayat dibaca secara bergantian 1 ayat satu orang dan
seterusnya searah jarum jam.
c. Pembimbing Pencarian refleksi materi PA.
(~30 menit ~)
1. Pemandu PA mengajak mengeksplorasi bacaan dengan instruksi
sebagai berikut:
1.1.Saudara-saudara, kita telah membaca teks bacaan kita dalam PA
ini. Mari kita lihat kembali, apa yang menarik dari cerita ini,
mengapa anda terkesan dengan ayat tersebut? Jelaskan!
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
29
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
1.2.Coba kita perhatikan tentang 3 cobaan yang dialami Yesus
sebelum Ia memulai pekerjaanNya. Pada masa sekarang ini,
godaan apa saja yang sering menggoda kita atau kita jumpai di
sekitar kita? Ceritakan!
2. Pemandu PA mengajak merefleksikan PA bagi kehidupan seharihari, dengan pertanyaan:
2.1.Pelajaran apa yang dapat kita peroleh/ambil dari PA ini?
2.2.Cobaan atau godaan hidup ternyata terus ada di sekitar kita.
Sikap apa yang anda kembangkan untuk menghadapinya?
d. Nyanyian Responsif dan Persembahan.
(~ 5 menit ~)
Pemandu PA mengakhiri proes dengan mengajak peserta menyanyi dari
KJ atau PKJ, sambil mengumpulkan persembahan.
e. Syafaat dan Penutup
(~ 10 menit ~)
Pemandu PA menginventarisir pokok doa dari peserta, kemudian minta
salah satu peserta untuk mendoakannya.
[Ribas]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
30
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Maret 2014
Bacaan Mazmur 33: 18 – 22
TUJUAN:
Jemaat tetap memiliki keyakinan
menantikan pertolongan Tuhan.
dan
pengharapan
dalam
PENGANTAR TEKS
Mazmur 33 ini berisi pujian untuk memuliakan Allah dan mengucap
syukur atas perhatian Tuhan kepada umatNya. Pemazmur memberikan
kesaksian bahwa: Allah melihat, memperhatikan dan mengetahui semua
yang dipikirkan dan di rencanakan manusia. Dia mengetahui rancangan
– rancangan orang fasik, dan mataNya yang bisa melihat segala sesuatu
dan mengetahui keperluan umatNya. Sukacita yang ada pada seluruh
Mazmur ini di dasarkan pada penantian, kepercayaan dan harapan
kepada Tuhan dan dengan dasar yang seperti itu (penantian,
kepercayaan dan harapan kepada Tuhan) pemazmur mengajak untuk:
1. Bersorak – sorai dan memuji – muji Tuhan (Maz 33:1)
2. Bersyukur dan ber Mazmur bagi Tuhan (Maz 33:2)
3. Bernyanyilah bagi Tuhan (Maz 33:3)
4. Percaya dan berbahagia karena memiliki Allah yang berkuasa (Maz
33:12)
5. Berharap pertolongan hanya kepada Tuhan (Maz 33: 20)
Sementara dalam perikop bacaan kita saat ini Mazmur 33:18–22
ternyata ada hal yang menarik untuk kita cermati dan sadari “mata
Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang
berharap akan kasih setiaNya” (ayat 18). Benar bahwa mata Tuhan
tertuju kepada semua orang, namun dalam konteks pertolonganNya
ternyata mata Tuhan tidak tertuju atau memperhatikan kepada semua
orang. Ada kesan Tuhan hanya menolong orang – orang tertentu, yaitu
hanya kepada orang – orang yang takut akan Tuhan, orang – orang yang
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
31
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
menghormati kuasa Tuhan dan senantiasa berharap pada pertolongan
Tuhan. Mengapa bisa terjadi hal yang demikian? Karena ketika Tuhan
akan memberikan pertolongan, Tuhan melihat jiwa dan hati seseorang
ketika Dia akan menolongnya.
Sebagai orang percaya ketika kita berharap pertolongan Tuhan maka
kita harus berharap dengan sepenuh hati dan segenap jiwa (ayat 20),
mengapa harus dengan segenap hati dan jiwa kita? jiwa adalah tempat
dimana pikiran seringkali kuatir dan mereka – reka jalan keluar bagi
persoalan kita sehingga kurang dapat tunduk dan berserah pada jalan
Tuhan. Setelah jiwa ditundukan, hatipun harus dikuatkan untuk tidak
mengasihi diri sendiri, tetapi memuji Tuhan. Memuji Tuhan bukan
hanya dengan nyanyian atau sewaktu digereja saja, tetapi dengan hati
yang tidak menggerutu dan menuduh Tuhan jahat melainkan hati yang
memiliki pengertian akan kasih setia Tuhan. Melalui perikop bacaan
kita saat ini Allah menghendaki kita memiliki cara pandang yang baru
untuk tidak melihat persoalan lebih besar dari kuasa Tuhan, dengan cara
pandang yang baru kita diajar untuk terus memuji Tuhan meskipun
keadaan belum berubah dan yakinlah bahwa Tuhan akan menjadi
penolong dan perisai kita (ayat 20) yang namaNya dapat dipercaya
sekarang dan sampai selama – lamanya (ayat 21).
PROSES BER PA
A. Pembukaan
1. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga
Jemaat dan mengucapkan terima kasih atas sambutan, kesediaan
(waktu dan tempat) yang telah disediakan tuan dan nyonya rumah.
2. Pemandu PA mengajak Jemaat untuk memuji melalui PKJ 19:1 – 3
3. Doa pembukaan (bisa dibawakan pemandu PA, tuan rumah,
Majelis, Jemaat)
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak Jemaat untuk membacaAlkitab dari
Perikop/Nats yang telah ditentukan (karna hanya sedikit lebih baik
dibaca bersama – sama saja).
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
32
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
C. Pembacaan Pengantar Teks.
D. Panduan Untuk Diskusi.
1. Menurut bapak, ibu, saudara, apakah yang dimaksud takut akan Dia?
Apa kaitannya takut akan Tuhan dengan berharap akan kasih
setiaNya dan menanti – nantikan Tuhan?
2. Menurut bapak, ibu, saudara, jiwa yang menanti – nantikan Tuhan itu
jiwa yang seperti apa?
3. Apakah yang dilakukan Tuhan terhadap orang yang takut akan Dia?
E. Persembahan
1. Pujian pengantar persembahan PKJ 27: 1 2. Doa persembahan dan doa syafaat
F. Penutup
1. Pujian penutup PKJ 131: 1 - 3
2. Doa penutup dan menerima berkat Tuhan.
(YCR)
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
33
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Maret 2014
Bacaan Alkitab: Roma 5: 1-8
PENGANTAR TEKS
Pergumulan rumit yang dihadapi oleh jemaat Roma adalah tentang
keselamatan orang–orang Yahudi. Oleh karena itu Paulus berkali-kali
menegaskan tentang pembenaran karena iman, bukan pembenaran
berdasarkan hukum Taurat. Hal inilah yang membuka keselamatan bagi
orang-orang bukan Yahudi.
Dalam Perikop ini dibicarakan tentang hasil pembenaran yang akan diterima
oleh orang percaya yaitu:
1. Pertama diperdamaikan dengan Allah (Roma 5:1) sehingga menikmati
damai sejahtera dengan Dia. Melalui kematianNya Kristus mendamaikan
manusia dengan Allah.
2. Kedua yaitu beroleh jalan masuk kepada Allah, sebab manusia tidak
perlu lagi memakai perantaraan imam untuk datang kepada Allah.
Dengan demikian terjalinlah persekutuan manusia dengan Allah (Roma
5:2)
3. Ketiga memampukan orang percaya bersuka cita dalam penderitaan yang
akan menimbulkan ketekunan. (Roma 5:3)
4. Keempat, Akan memiliki pengharapan kemuliaan ini berlawanan
dengan dosa yang membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah (Roma
5:4)
5. Kelima Lewat kuasa Roh Kudus yang telah dicurahkan kepada kita
maka pengharapan kita tidak mengecewakan (Roma 5:5)
Demikianlah kita melihat bagaimana pembenaran yang Kristus
lakukan atas manusia menjadi pintu yang membukakan banyak berkat dan
semua itu tidak mungkin terjadi melalui kataatan manusia pada hukum
taurat. Hanya oleh kasih karunia kita memiliki keselamatan yang mencakup
juga aspek masa datang. Merenungkan hal itu membuat kita menyadari
begitu besar makna pengorbanan Kristus di Salib bagi status manusia di
hadapan Allah. Maka seharusnya kita yang telah diperdamaikan dengan
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
34
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
Allah oleh Kristus Yesus hidup dengan menikmati seluruh kekayaan berkat
itu.
PROSES BER-PA
A. Pembukaan
1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan rumah
yang telah berkenan menyediakan tempat untuk PA
2. Pemandu mengucapkan terima kasih kepada segenap peserta PA
yang telah berkenan hadir
3. Doa pembukaan dipimpin oleh pemandu PA
4. Lagu pembukaan dari PKJ 2
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian
sesuai tempat duduk.
C. Pembacaan Pengantar Teks
D. Bahan Diskusi
1. Pemandu menanyakan kepada peserta, apakah yang dimaksud dengan
dibenarkan dalam ayat 1? mengapa manusia memerlukan pembenaran?
2. Apa yang dimaksud dengan bermegah dalam kesengsaraan?
3. Belajar tentang apa dari perikop ini dihubungkan dengan kehidupan
bersama orang lain?
4. Berikan contoh sikap hidup setelah kita menerima pembenaran dari
Tuhan?
E. Pemimpin menunjuk peserta memimpin doa syafaat
F. Peserta menyanyikan KJ/PKJ Sambil mengumpulkan persembahan
G. Pemimpin menunjuk menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin
doa persembahan dan penutup
(ITS)
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
35
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kelima Maret 2014
Bacaan: 1 Samuel 16:1-13
PENGANTAR TEKS:
Kitab Samuel ini berisi sejarah Israel dalam masa peralihan dari zaman
Hakim-hakim kepada zaman Raja-raja. Perubahan besar di dalam kehidupan
nasional di Israel itu khususnya berkisar pada tiga orang: Nabi Samuel, Raja
Saul, dan Raja Daud. Pengalaman-pengalaman Daud di masa mudanya
sebelum ia menjabat raja, terjalin erat dengan kisah Samuel dan Saul. Yang
menarik dari ketiga tokoh ini adalah: bagaimana Samuel, Saul dan Daud,
meski memiliki kelemahan masing-masing, mereka tetap dipilih untuk
memimpin orang Israel menjadi bangsa yang kuat.
Isi pokok Kitab Samuel ini, adalah bahwa orang akan berhasil kalau
setia kepada Allah, dan celaka kalau mendurhaka. Hal itu dinyatakan dengan
jelas ketika TUHAN berkata kepada Imam Eli, "Sebab siapa yang
menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan
dipandang rendah.” (1 Sam. 2:30).
Ditegaskan dalam perikop ini tentang tindakan Allah yang menjanjikan
bahwa Allah akan mengurapi seorang dari keturunan Isai untuk menjadi raja
yang kekal. Samuel, yang sebelumnya sempat ragu untuk melakukan apa
yang diperintahkan Allah kepadanya karena Saul tidak lagi menuruti
perintah Allah, akhirnya bergegas menuju rumah Isai.
Pada saat memerintah, Saul mengawali sukses kepemimpinannya
dengan kemenangan militer yang spektakuler (1Sam.11:6-13). Namun, pada
saat Saul telah ditetapkan menjadi raja, kegagalannya dalam mentaati Tuhan
secara penuh tampak jelas (1Sam.5:3,20-21). Hal ini membuat Samuel harus
menegur Saul dengan berkata: Karena engkau telah menolak firman Tuhan,
maka Ia telah menolak engkau sebagai raja (1Sam.15:23,26). Hal ini
merupakan titik balik dalam kehidupan Saul, karena Alkitab mengatakan:
Tetapi Roh Tuhan telah mundur dari pada Saul (1Sam.16:14). Karena itu
Allah kemudian menyuruh Samuel mencari pengganti Saul menjadi raja, dan
Allah menetapkan Samuel mengurapi Daud sebagai raja.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
36
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
Kitab Samuel secara keseluruhan mau menegaskan kepada
pembacanya bahwa kesetiaan kepada Allah dan FirmanNya selalu membawa
keberhasilan dan berkat; sedangkan ketidaktaatan selalu mendatangkan
malapetaka (1Sam.2:30). Allah mengendalikan peristiwa-peristiwa yang
terjadi untuk mewujudkan maksudNya; Ia senantiasa bertindak demi
kebaikan umatNya, baik dalam hal Ia memberkati mereka atau menghukum
mereka. Kitab ini menuntun kita untuk melihat bahwa Allah itu adalah Allah
yang benar dan Ia ingin agar anak-anakNya mencerminkan sifatNya.
Proses Pelaksaan PA:
A. Pembukaan
1. Tuan Rumah menyambut peserta PA dengan ucapan syukur. Lalu
mengajak peserta PA untuk bernyanyi dari PKJ. 17:1,2 MARI KITA
PUJI, memimpin doa Pembukaan dan menyerahkan kepada Pemandu
PA untuk melanjutkan kegiatan proses PA.
2. Pemandu mengajak peserta PA untuk memuji bersama menyambut
Firman Tuhan dari PKJ. 187:1,3 KUDENGAR SUARAMU YESUS
B. Pembacaan Alkitab: 1 Samuel 16:1-13. (secara bergantian/ bergiliran).
C. Pembacaan Pengantar Teks
D. Panduan ber-refleksi:
1. Pemahaman apa yang diperoleh setelah membaca perikop diatas?
2. Kritria apa yang dipakai Tuhan untuk menentukan orang pilihanNya?
3. Apa yang harus dilakukan oleh setiap orang yang telah dipilih oleh
Allah agar tetap setia untuk melakukan kehendakNya?
4. Apakah pesan moral yang didapat dari PA ini jika dihubungkan
dengan situasi menjelang Pemilu legislatif dan pemilu presiden?
E. Penutup
1. Doa syukur atas proses ber-PA.
2. Bernyanyi dari PKJ. 282:1&4 – TUHAN, TOLONGLAH,
BANGUNKAN IMAN; sambil mengumpulkan persembahan.
3. Doa Syafaat dan Doa Persembahan serta diakhiri dengan Doa Bapa
Kami
4. Nyanyian Penutup PKJ. 177:1,2 – AKU TUHAN SEMESTA
[YFH]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
37
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama April 2014
Bacaan: Yohanes 11: 1 – 44
PENGANTAR TEKS
Kisah Lazarus dibangkitkan dari kematian akan dibagi dalam beberapa
pasal, yaitu:
 Yoh11:1-4, Membicarakan mengenai keadaan Lazarus yang sedang sakit
dan hal itu diberitahukan kepada Yesus. Sekalipun demikian Yesus
menyatakan bahwa penyakit itu tidak akan membawa kematian.
 Yoh 11:5-6, Kasih Yesus ditunjukkan dengan Dia tinggal di keluarga itu
selama 2 hari
 Yoh 11:7-16, Pembicaraan antara Yesus dengan para murid tentang masalah
Lazarus.
Yesus mengusulkan kepada mereka untuk kembali ke Yudea bukan ke
Betania, para murid langsung menentang rencana itu karena baru-baru ini orang
Yahudi mencoba melempari Yesus. Tetapi perkataan ini ditanggapi oleh Yesus
bahwa Dia akan kembali ke Yudea dengan aman selama berjalan dalam terang
kehendak Bapa. Para musuh tidak dapat menyentuh Dia sebelum waktunya.
Tentang para murid Yesus berpesan untuk tidak berjalan dalam kegelapan dan
terpisah dari Dia, karena jika tidak ada terang dari Dia mereka benar-benar
terantuk.
Yesus berkata bahwa Lazarus saudara kita telah tertidur.Para murid
yang tidak mengetahui bahwa lazarus sudah meninggal menafsirkan secara
harafiah dan mereka merasa bahwa ada harapan bahwa dia akan sembuh. Tetapi
Yesus memakai kata kata tidur dalam arti khusus yakni mengacu kepada orang
percaya yang meninggal. Yesus melanjutkan dengan menyatakan dengan terus
terang bahwa lazarus sudah meninggal. Paradoks lainnya adalah perkataan
bahwa Dia tidak berada di Betania. Alasannya jelas seandainya dia disana
lazarus tidak akan mati(belum pernah ada orang yang mati pada waktu diriNya
hadir), dan jika demikian salah satu pelajaran terbesar tentang iman ditekankan
kepada para murid tentang kebangkitan lazarus tidak akan terjadi (Yoh 11:15).
Thomas adalah orang pertama yang menyetujui usul Yesus untuk pergi ke
Yudea (Yoh 11:16). Dalam ayat ini ada pertentangan antara Yesus dengan para
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
38
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
murid berkaitan dengan kemana mereka harus pergi. Para murid
mengkhawatirkan keselamatan Yesus.
 Yoh 11:17-19, Ketika Yesus tiba lazarus sudah 4 hari meninggal. Jarak
antara Betania di seberang Yordan dengan Betania dekat Yerusalem adalah
sekitar 20 mil. Karena rumah mereka berjarak 2 mil dari Yerusalem (Yoh
11:18). Banyak orang Yahudi berkesempatan datang untuk menyatakan bela
sungkawa.
 Yoh 11: 20-27: Perjumpaan antara Yesus dengan Marta. Kedua saudara ini
muncul dengan peran masing-masing.Marta yang selalu siap
bertindak,orang yang menyambut Yesus. Maria yang terbenam dalam
kesedihan,tetap duduk diam. Marta memiliki penyesalan karena Yesus tidak
berada di situ, akan berbeda jika Yesus berada di situ sebagaimana di
kemukakan sebelumnya bahwa lazarus sudah meninggal ketika berita
tentang dirinya yang sakit sampai kepada Yesus. Kata-kata Marta
mengungkapkan keyakinan bahwa Yesus berkaitan dengan Allah sehingga
dapat memperoleh anugerah dari Dia, sekalipun demikian kebangkitan
saudaranya tidak pernah terpikirkan oleh Marta (Yoh11:24). Didalam
menegaskan kebangkitan Lazarus yesus tidak menyebut waktu tertentu
(Yoh11:23). Adalalah Marta yang memberikan waktu tsb. Pada akhir
zaman tetapi kata-kata tersebut diucapkan tanpa semangat sebab kakaknya
dalam pelukan maut. Sekarang Tuhan bertindak untuk menyempurnakan
iman Marta dengan mengarahkan perhatian Marta pada kuasaNya atas maut.
Akulah kebangkitan dan hidup. Ajaran ini menjangkau lebih jauh dari
kasus Lazarus dan meliputi semua orang percaya. Orang percaya mungkin
meninggal sebagaimana dialami lazarus tetapi lebih penting memiliki hidup
kekal yang diperoleh melalui iman kepada Kristus. Orang-orang yang
memiliki hidup kekal tidak akan pernah mati, artinya terpisah dari sumber
kehidupan (Yoh 11:25-26) ditantang untuk mempercayai kenyataan ini
Marta membuat suatu pengkuan yang justru merupakan alasan kitab ini
ditulis (Yoh 11:27), tetapi Marta tidak mengerti implikasi pernyataan tsb.
Bagi Marta Kristus belum jadi Tuhan yang mutlak atas hidup dan mati.
 Yoh11:28-32. Yesus dan Maria. Marta menemui Maria memberitakan
bahwa guru mereka telah tiba. Tetapi orang-orang Yahudi yang ada disitu
mengikuti Maria ketempat di luar desa dimana Yesus telah berjumpa dengan
Marta, sebab semula mereka berpikr bahwa Maria akan pergi ke makam.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
39
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
Sebagai tanda hormat dan juga rasa tidak berdaya Maria tersungkur
didepan kaki-Nya. Kata-kata pembukaannya sama dengan yang
diungkapkan oleh Marta.Mungkin perasaan ini telah mereka ungkapan
berkali-kali setelah kematian kakak mereka tsb.
 Yoh 11:33-37. Dukacita Yesus. Masygulah hati-Nya. Kata Yunani Masygul
yang diulang kembali dalam Yoh 11:38 tampaknya selalu mengandung
kesan marah terhadap sesuatu.Karena Kristus nyaris mustahil marah
terhadap Maria dan Marta dan para sahabat-Nya yang lagi berduka cita.
Perasaan yang mendalam ini disebabkan oleh hati-Nya yang diakibatkan
oleh dosa yang ada didalam dunia yang mengakibatkan bencana berupa
penyakit,kematian dan kesusahan. Di dalam perjalanan ke makam Yesus
mncucurkan air mata orang-orang yahudi yang hadir menyaksikan tangisan
tsb sebagai bukti kasih sayang Yesus yang mendalam bagi Lazarus. Tetapi
dalam tangisan tersebut mereka melihat keterbatasan-Nya dan mereka
menganggap rendah kuasa-Nya.
 Yoh 11:38-44. Yesus melakukan mukjizat. Marta terperanjat mendengar
perintah itu mencoba mengajukan keberatan dan berpikir bahwa mayat
kakaknya sudah membusuk. Yesus menyuruh Marta beriman tanpa
mengatakan apa yang akan dilakukan-Nya. Ia mengingatkan Marta akan apa
yang telah dikatakan-Nya
Kisah Lazarus di bangkitkan dari kematian ini berkaitan erat dengan
maksud Yohanes untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus sungguh-sunguh
Tuhan dan Juru selamat, didalam Dia orang beroleh hidup. Sayangnya
kebanyakan pendengarnya bukan menjadi percaya malah makin menolak Dia:
ironis justru dipuncak pernyataanNya bahwa Yesus adalah sang kebangkitan
dan hidup dan Dia datang untuk memberi hidup orang –orang punya niat untuk
mematikan Dia.Oleh karena itu dalam mensikapi maksud dari teks ini kita
mendapatkan beberapa pesan:
1. Pertama, Kita belajar dari disini tentang sikap orang percaya dalam
menaikkan permohonan. Di sini Marta dan Maria saudara Lazarus tidak
memaksa atau mendikte Yesus.Orang percaya sejati tahu menempatkan
Allah sebagai yang berwibawa untuk mengatur segala kebutuhan mereka.
2. Kedua, kematian Lazarus adalah jalan agar kemuliaan Allah
dinyatakan.Diperlukan kematian agar kuasa kemenanganNya nyata
mengalahkan kematian.Pada puncaknya kelak Yesus sendiri mengalami
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
40
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
kematian agar kuasa KemuliaanNya yang menghidupkan dapat menjadi
nyata, tidak saja dalam kebangkitanNya tapi juga di dalam kebangkitan
jasmani dan rohani orang percaya kelak.
3. Ketiga, Yesus adalah gembala yang baik yang datang untuk memberi hidup
bagi domba-dombanya meski dengan cara yang membahayakan hidupNya
sendiri. Memang benar untuk menghidupkan Lazarus Yesus tidak segan
merisikokan hidupNya sendiri.
PROSES BER-PA
A. Pembukaan
1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan rumah yang
telah berkenan menyediakan tempat untuk PA dan terima kasih kepada
segenap peserta PA yang telah berkenan hadir
2. Pemandu memimpin pujian dari PKJ 3:1-2 dandoa pembukaan
B. Pembacaan Alkitab,
Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian.
C. Bahan Diskusi
1. Hal-hal apa yang anda temukan dalam perikop ini? Diskusikan!
2. Mengapa Yesus melakukan mujizat dihadapan orang Yahudi (ayat 42)
3. Mengapa hati Yesus masygul dan terharu dalam ayat 33 dan 38?
4. teladan apa yang didapat dari peristiwa Yesus membangkitkan Lazarus?
D. Persembahan
Peserta PA menyanyikan PKJ 264 dengan mengumpulkan persembahan
E. Penutup
Pemandu menunjuk salah seorang jemaat untuk berdoa syafaat dan penutup
[ITS]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
41
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALIKITAB
Minggu kedua April 2014
Bacaan: Yesaya 50: 4 - 7
TUJUAN:
1. Jemaat dapat mengerti bahwa dirinya merupakan hamba/murid Tuhan.
2. Jemaat mampu taat terhadap kehendak Tuhan, dan tetap teguh
menghadapi segala tantangan.
PENJELASAN TEKS
(dimohon pengantar teks ini tidak dibacakan pada proses PA)
Perikop ini ditulis oleh nabi Yesaya, merupakan bagian dari nyanyian
Hamba Tuhan. Dalam perikop ini, Hamba tidak digambarkan sebagai
seorang nabi melainkan sebagai seorang murid yang rajin.
Ayat 4-5; hendak menjelaskan bahwa menjadi hamba Allah berarti
bersedia memberi diri untuk diperbarui senantiasa oleh Allah, artinya
sanggup menyatakan perkatan yang membangun dan mendengarkan firman
Tuhan. Kesediaan memberi diri adalah kunci keabsahan pelayanan seorang
hamba atau murid sebagai “mulut” Tuhan. Hamba Tuhan tidak berhak
menyuarakan suara lain selain suara Allah sendiri.
Ayat 6; hendak menjelaskan tentang resiko sebagai seorang hamba/
murid Tuhan, yakni siap sedia menghadapi tantangan dan penderitaan
sekalipun. Syair yang diungkapkan oleh Yesaya ini mengingatkan kita
kepada Yesus Kristus sebagai Hamba Sejati (taat dan setia sampai akhir).
Ayat 7; hendak menjelaskan bahwa sebagai hamba yang siap
menerima konsekuensi dari ketaatan Tuhan (dicaci, dipukul, dicemooh),
dalam keadaan demikianlah hamba/ murid Tuhan belajar berteguh hati di
dalam Tuhan. Rela menyerahkan diri secara total kepada Tuhan. Dan yakin
bahwa Tuhan tak akan mempermalukan hamba-Nya.
PROSES PENDALAMAN ALKITAB (PA)
A. Pembukaan
1. Salam (bisa dilakukan oleh pemandu PA ataupun tuan Rumah)
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
42
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
B.
C.
D.
E.
2. Pujian Pembukaan PKJ 3
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Bersama PKJ 127
Membaca Alkitab
1. Doa Epiklese
2. Membaca Perikop Firman Tuhan (bisa dibaca secara litani)
Proses Diskusi
(Saat pertanyaan disampaikan usahakan pemandu mendorong dengan
lembut peserta PA agar beberapa dari mereka mau ber-opini).
1. Apakah ada diantara kita yang merasa kurang paham dengan kata
atau kalimat dalam perikop bacaan ini? (dipersilahkan bertanya
kalau ada perserta yang kurang paham). Untuk referensi, pemandu
bisa melihat penjelasan perikop di atas.
2. Dari bacaan perikop tersebut (ay. 4) ada tertulis kata “murid”.
Menurut bapa/ibu, kira-kira kriteria seorang murid yang baik dan
murid yang tidak baik itu yang bagaimana?
3. Adakah yang ingin mencoba menjelaskan maksud/arti dari syair nabi
Yesaya ini (ay. 4–7)?
Setelah beberapa peserta mencoba menjawab, kemudian Pemandu
PA membacakan penjelasan perikop di atas. Dan memberikan
sedikit aplikasi: bahwa kita ini merupakan hamba/murid Tuhan, yang
memiliki peran dan konsekwensi (seperti penjelasan perikop).
4. Apa yang menjadi tantangan kita sebagai hamba/ murid Tuhan di era
modern ini sebagai konsekwensi yang harus kita tangung?
5. Setelah mengetahui konsekwensi sebagai murid Tuhan, bagaimana
sikap kita sekarang, apakah justru redup atau tetap teguh? Berikan
alasan (kalau redup mengapa, kalau teguh mengapa?)
Persembahan
1. Pujian Persembahan PKJ 148
2. Doa Persembahan dan Doa Syafaat
Penutup
1. Pujian Penutup PKJ 164
2. Doa Penutup
[Nico]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
43
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga April 2014
Bacaan Alkitab Yohanes 20:1-9
PENGANTAR TEKS:
Dalam Kabar Baik yang disampaikan oleh Yohanes ini, Yesus
digambarkan sebagai Firman Allah yang abadi yang telah menjadi manusia
dan tinggal di antara kita. Seperti yang dikatakan dalam kitab ini, Kabar Baik
ini ditulis dengan maksud supaya para pembacanya dapat percaya bahwa
Yesuslah Raja Penyelamat yang dijanjikan, “…tetapi semua yang tercantum
di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak
Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama.”
(Yoh. 20:31).
Setelah pendahuluan yang mengemukakan bahwa Firman Allah yang
abadi itu adalah Yesus, bagian pertama buku ini mengisahkan berbagai
keajaiban yang dibuat oleh-Nya. Keajaiban-keajaiban itu menunjukkan
bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan, Ia Anak Allah.
Masing-masing kisah mengenai keajaiban disertai oleh percakapanpercakapan antara Tuhan Yesus dengan orang-orang. Dari percakapanpercakapan itu jelaslah apa yang diungkapkan oleh keajaiban-keajaiban itu.
Di dalam bagian ini dikemukakan bahwa ada orang yang percaya kepada
Yesus dan menjadi pengikut-Nya, tetapi ada pula yang menentang Dia dan
tidak mau percaya kepada-Nya.
PROSES BER-PA:
A. Pembukaan
1. Tuan rumah membuka dengan salam dan menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir. Kemudian
mengajak peserta untuk memuji bersama dari PKJ. 290:1,2,3 –
KURANGKAI NADA MENJADI LAGU
2. Tuan rumah meminta salah seorang peserta mengawali kegiatan
dengan doa pembukaan. Lalu menyerahkan kepada Pemandu untuk
melanjutkan proses PA.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
44
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
3. Pemandu mengajak peserta PA menyanyikan PKJ. 198: 1&3 – DI
HATIKU, YA YESUS
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu mengajak peserta membaca nats Alkitab secara bersama-sama
sambil bergantian.
C. Pembacaan pengantar teks
D. Panduan ber-refleksi:
1. Mengapa Maria Magdalena menganggap bahwa mayat Yesus dicuri
orang ketika dilihatnya makam itu telah kosong?
2. Perubahan apakah yang terjadi pada Petrus dan Yohanes setelah masuk
kedalam kubur dan melihat kain kapan dan kain peluh terletak di
tanah?
3. Perubahan apakah yang kita alami setelah memahami peristiwa
kebangkitan Yesus?
4. Komitmen apakah yang perlu dibangun setelah peristiwa kebangkitan
Yesus bagi kehidupan iman kita?
E. Penutup
1. Doa syukur atas proses ber- PA.
2. Menyanyi dari KJ. 340:1,2 -- HAI BANGKIT BAGI YESUS; dan
mengumpulkan persembahan.
3. Doa Syafaat dan Doa Persembahan serta diakhiri dengan Doa Bapa
Kami.
Nyanyian Penutup KJ. 344:1&4 -- INGAT AKAN NAMA YESUS
[YFH]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
45
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat April 2014
Bacaan: Kisah Para Rasul 2: 42 – 47
PENGANTAR
Menurut Wiersbe orang-orang percaya pada jemaat mula-mula masih
terus menggunakan Bait Allah sebagai tempat mereka berjemaat dan melayani,
disamping bersekutu di rumah-rumah. Orang-orang percaya yang baru bertobat
itu memerlukan bimbingan di dalam Firman Allah dan persekutuan dengan
umat Allah supaya dapat bertumbuh dan menjadi saksi.
Dalam perikop ini ada beberapa karakteristik Gereja mula-mula, yaitu:
mereka bertekun dalam pengajaran dan persekutuan (2:42). Kata “memecahkan
roti” dalam bacaan ini lebih mengacu kepada makan bersama. Dan setelah itu
mereka mengingat Tuhan dengan apa yang mereka sebut “Perjamuan Tuhan.”
Roti dan anggur adalah hal-hal yang biasa ada di meja makan orang Yahudi.
Kata persekutuan mempunyai arti lebih dari sekedar “berkumpul.” Hal itu
berarti memiliki kebersamaan dan mungkin mengacu kepada saling berbagi
harta, tetapi harus diingat bahwa apa yang dilakukan dalam persekutuan gereja
mula-mula ini tidaklah sama dengan komunisme modern yang mengajarkan
tentang kepemilikan bersama, karena apa yang mereka lakukan secara sukarela,
dan digerakkan oleh kasih. Bukan karena paksaan, dan bukan karena dorongan
politik.
Hal ini tidak berarti bahwa Alkitab merestui komunisme! Atau bahwa
semua orang menumpuk harta menjadi satu dan semua orang boleh
menggunakan semaunya. Ayat ini menunjukkan bahwa mereka yang
berkelebihan, mau menolong mereka yang kekurangan. Mereka bersekutu setiap
hari (2:46), disukai banyak orang, mempunyai kesaksian yang kuat diantara
orang-orang Yahudi yang belum diselamatkan, memenangkan jiwa setiap hari
sehingga bertambah banyak (ay 47b).
PROSES BER-PA
1. Pembukaan
a. Pemandu PA Mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga jemaat
dan terima kasih atas sambutan tuan dan nyoya rumah.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
46
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
2.
3.
4.
5.
6.
7.
b. Pemandu PA mengajak seluruh peserta PA menyanyikan KJ No
c. Pemandu PA meminta salah satu peserta memimpin doa pembukaan
Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka dan membaca Alkitab dari
Kisah Para Rasul 2:42-47
Pengantar PA:
Pemandu PA membacakan pengantar PA dan memberikan kesempatan
apabila ada peserta yang akan bertanya berkaitan dengan penjelasan atau
pengaantar PA tersebut.
Diskusi
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memahami kehidupan jemaat mulamula dengan pertanyaan, “Jika membaca perikop ini, apakah yang sekilas
bapak/ibu rasakan berkaitan dengan kehidupan jemaat mula-mula
tersebut? Berikan tanggapan saudara!”
b. Pemandu PA mengajak peserta untuk mengerti ciri jemaat mula-mula
dengan pertanyaan, “Apakah ciri yang menonjol dari kehidupan jemaat
mula-mula tersebut? Jelaskan!”
c. Pemandu mengajak membandingkan dengan pertanyaan, “Bagaimana
kehidupan berjemaat kita pada saat ini jika dibandingkan dengan ciri
jemaat mula-mula tersebut?”
d. Pemandu mengajak peserta membuat tindakan nyata dengan pertanyaan,
“Apakah yang dapat kita lakukan untuk pembenahan kehidupan berjemaat
saat ini agar semangat jemaat mula-mula dapat kita rasakan?”
Pujian dan Persembahan
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan kepada
Tuhan dengan menaikan pujian KJ.
b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa
persembahan.
Doa syafaat
Pujian penutup
a. Pujian Penutup KJ No
b. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tuan/nyoya rumah.
[YEP]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
47
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Mei 2014
Bacaan 1 Petrus 1:17-21
TUJUAN
1. Peserta PA meyakini bahwa dirinya telah ditebus dan diselamatkan oleh
Tuhan Yesus
2. Peserta PA mengerti bahwa Allah tidak memandang muka atau pilih kasih
dalam penghakimanNya.
3. Peserta PA menyadari bahwa Allah akan menghakimi sesuai perbuatannya
dan memiliki sikap yang benar dalam menantikan penghakiman tersebut
4. Peserta PA menemukan cara-cara atau kiat-kiat dalam menjaga iman dan
pengharapannya agar tetap tertuju kepada Allah.
PENGANTAR
Surat 1 Petrus berisi gagasan-gagasan tentang pentingnya kematian dan
kebangkitan Yesus, ajaran-ajaran tentang iman, kerendahan hati, serta sukacita
dalam penderitaan. Dalam surat ini juga disebutkan pemberitaan Injil yang
dilakukan oleh Petrus, Silvanus dan Markus. Melalui surat ini akan terlihat
gambaran kehidupan jemaat Kristen perdana yang berkumpul dirumah-rumah.
Penulis juga mengajak jemaat untuk mengikuti teladan Kristus, hidup dengan
baik, dan siap sedia menanggung penderitaan.
PROSES PA
1. Pembukaan.
Pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir
dan kepada tuan/nyonya rumah yang telah menyediakan tempat dengan
segala perlengkapannya untuk ber-PA. Juga menyampaikan harapan supaya
seluruh peserta PA aktif berpartisipasi dalam proses PA, dan menghargai
apapun bentuk partisipasi peserta PA.
2. Pujian dan doa
 Pemandu mengajak jemaat menyanyi PKJ 128.
 Pemandu meminta salah seorang peserta memimpin doa pembukaan
 Pemandu mengajak jemaat menyanyikan KJ 178
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
48
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
3. Pembacaan Alkitab.
Pemandu meminta salah seorang peserta untuk membaca 1 Petrus 1:17-21.
4. Pembacaan Pengantar teks
Pemandu membacakan pengantar teks.
5. Diskusi
a. Pemandu mengajukan pertanyaan: “Apakah karya penebusan Allah
yang Petrus sampaikan dalam ayat 18-19 juga anda alami?” lalu
meminta 2 atau 3 orang untuk menceritakan pengalamannya meyakini
bahwa Allah telah menebusnya!
b. Pemandu meminta beberapa orang untuk menyampaikan pendapatnya
tentang maksud kalimat “Allah tidak memandang muka” (ayat 17)?
c. Pemandu memberi kesempatan kepada 3-4 orang yang belum menjawab
pertanyaan a atau b untuk menyampaikan pendapatnya: “Setujukah
anda bahwa Allah akan menghakimi semua orang menurut
perbuatannya? Jika demikian, bagaimanakah seharusnya sikap kita
menghadapi penghakiman tersebut?”
d. Pemandu meminta beberapa orang untuk menjawab pertanyaan:
“Apakah yang dapat kita lakukan agar iman dan pengharapan kita
tertuju kepada Allah?”
6. Persembahan
Pemandu mengajak peserta untuk mengumpulkan persembahan dengan
menyanyikan pujian dari KJ 393
7. Doa syafaat dan Persembahan
Pemandu mendata pokok-pokok doa syafaat dari peserta, kemudian
meminta satu atau dua orang peserta untuk memimpin doa syafaat dan
persembahan.
8. Penutup
 Pemandu mengajak peserta menyanyikan PKJ 282
 Pemandu meminta salah seorang peserta untuk memimpin doa penutup
[Ath]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
49
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua Mei 2014
Bacaan Ratapan 3:1-27
TUJUAN:
1. Dengan merdeka, peserta menemukan Tuhan dalam pergumulan
hidupnya.
2. Peserta diteguhkan bahwa selalu ada pengharapan di dalam Tuhan.
PENGANTAR
[MATERI HANYA DIBACA OLEH PEMANDU PA DALAM
PERSIAPAN DI RUMAH/TIDAK DIBACAKAN DI PROSES
PA]
Kitab
Ratapan
terdiri
dari
lima syair yang
meratapi
jatuhnya Yerusalem ke tangan tentara Babel pada tahun 586 s.M., dan
kehancuran serta masa pembuangan sesudah itu. Kitab ini ditulis oleh
nabi Yeremia. Dalam Alkitab bahasa Indonesia terjemahan lama, kitab
ini disebut "Nudub Yeremia". Dalam bahasa Ibrani disebut Eikhah,
yang artinya adalah "Kenapa," yang merupakan rumus dalam memulai
nyanyian ratapan.
Dalam perikop bacaan kita, syair ratapan ini dimulai dengan
menunjukkan bahwa Yeremia Sang Penulis kitab ini adalah orang yang
mengalami langsung bagaimana Allah menghukum umatNya (ay.1-2).
Hukuman itu dirasakan seolah-olah ia sudah masuk ke dunia orang
mati (ay. 3-6).
Ada keputus-asaan yang dalam, ketika menghadapi situasi
ketidakberdayaan oleh kekuatan Allah yang begitu besar, yang seperti
beruang menghadang, seperti singa dalam persembunyian yang siap
menerkam mangsanya. (ay. 7-11). Tidak ada yang bisa menghindar
(ay. 12-16). Tetapi menarik bahwa justru mengingat masa sengsara
itulah, Yeremia dapat merenungkan Tuhan Allahnya. (ay. 17-21)
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
50
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
Walaupun kitab ini pada umumnya bernada sedih, namun di dalamnya
tampak juga segi kepercayaan kepada Tuhan dan harapan akan masa
depan yang cerah. Misalnya bagian yang mengungkapkan: "Tak
berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (3:22-23).
Yeremia ingin agar bangsa itu tahu bahwa masih ada harapan. Mereka
masih dapat berharap karena alasan-alasan berikut:
1) Murka Tuhan hanya berlangsung untuk sesaat, tetapi kasih-Nya
yang besar tidak pernah berakhir (ayat Rat 3:22). Allah tidak menolak
Yehuda selaku umat perjanjian-Nya dan Dia masih mempunyai
rencana bagi mereka.
2) Tuhan itu baik dan pemurah kepada mereka yang menantikan Dia
dalam kerendahan hati dan penyesalan (ayat Rat 3:24-27).
PROSES BER-PA
a. Penciptaan suasana memasuki PA.
(~ 10 menit ~)
1. Tuan rumah memberi sambutan: ucapan selamat datang kepada
semua peserta PA, kemudian memimpin doa pembukaan. Setelah
memimpin doa, tuan rumah menyerahkan waktu kepada Pemandu
PA.
2. Pemandu PA menyampaikan terimakasih untuk keluarga tuan rumah
atas sambutan baik yang diberikan, kemudian mengajak berlatih 1
pujian dari KJ atau PKJ.
b. Membaca ayat bacaan PA
(~ 5 menit ~)
Pembacaan ayat dibaca secara bergantian 1 ayat satu orang dan
seterusnya searah jarum jam.
c. Pembimbing Pencarian refleksi materi PA.
(~30 menit ~)
1. Pemandu PA mengajak mengeksplorasi bacaan dengan pertanyaan
sebagai berikut:
1.1. Saudara-saudara, kita telah membaca teks bacaan kita dalam PA
ini. Mari kita lihat kembali, apa yang menarik dari syair ratapan
ini? Apa yang terjadi?
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
51
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
1.2.Coba kita perhatikan bacaan kita, bagaimana Yeremia dapat
bangkit dari keputusasaan yang diceritakan?
1.3.Pernahkah saudara merasakan hal yang dirasakan dalam kitab
ratapan bacaan kita ini? Bolehkah itu dibagikan dalam kelompok
PA ini?
2. Pemandu PA mengajak merefleksikan PA bagi kehidupan seharihari, dengan pertanyaan:
2.1.Pelajaran apa yang dapat kita peroleh/ambil dari PA ini?
2.2.Perubahan apa yang hendak kita bangun setelah PA ini?
d. Nyanyian Responsif dan Persembahan.
(~ 5 menit ~)
Pemandu PA mengakhiri proes dengan mengajak peserta menyanyi dari
KJ atau PKJ, sambil mengumpulkan persembahan.
e. Syafaat dan Penutup
(~ 10 menit ~)
Pemandu PA menginventarisir pokok doa dari peserta, kemudian minta
salah satu peserta untuk mendoakannya.
[Ribas]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
52
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Mei 2014
Bacaan Yohanes 14: 1 – 12
TUJUAN:
Jemaat memahami mengapa mereka percaya kepada Yesus
PENGANTAR
Injil Yohanes ditulis cukup lama setelah Yesus mati dan di
bangkitkan, setelah tentara Romawi menghancurkan Bait Allah dan
mengakhiri pemberontakan Yahudi tahun 70 M. setelah masa ini, orang
Yahudi yang telah menerima ajaran – ajaran Yesus mulai di kucilkan dari
tempat – tempat pertemuan Yahudi (sinagoga – sinagoga) untuk mencegah
mereka menyebarluaskan berita tentang Yesus disana. Maksud penulisan
Injil Yohanes adalah “Semua yang tercantum disini telah dicatat, supaya
kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah dan supaya kamu oleh
imanmu memperoleh hidup dalam namaNya” (Bdk Yoh 20: 31).
Adapun Perikop dalam Injil Yohanes 14:1-12 ini adalah sebuah
perikop yang menceritakan bagaimana Tuhan Yesus meyakinkan para
murid, para murid yang sedang gelisah. Melihat situasi yang seperti ini,
Tuhan Yesus berusaha menyemangati para murid dengan berkata “Janganlah
gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu” (ayat
2). Yesus meminta para murid untuk tidak cemas karena Ia akan pergi
mempersiapkan tempat untuk para murid dan kemudian akan kembali dan
membawa para murid bersama – sama dengan Dia untuk masuk ketempat
yang sudah dipersiapkan itu. Dan kepada Tomas yang ragu – ragu, Tuhan
Yesus berkata “Akulah jalan, kebenaran dan hidup” ( ayat 6 ).
Maksud perkataan Tuhan Yesus kepada Tomas bahwa Dia adalah
jalan, kebenaran dan hidup adalah:
1. Yesus adalah jalan. Dialah jalan yang menuju kehidupan yang abadi
melalui wafat dan kebangkitanNya, jalan ini mengarah ke Allah Bapa.
Dengan mengikuti langkah Yesus, gereja berpartisipasi dalam
penyelenggaraan rencana keselamatan Allah.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
53
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
2. Yesus adalah kebenaranYesus. Dengan memperkenalkan diri sebagai
kebenaran , Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang sejati. Oleh
karena itu, hidup dalam Yesus – kebenaran berarti mengikut Yesus yang
setia dan patuh pada rencana keselamatan Allah. Kebenaran ini tidak
memperbudak kita atau menipu kita, tetapi membebaskan kita dari segala
belenggu penderitaan.
3. Yesus adalah kehidupan. Dialah yang memberikan kehidupan yang
sejati. Melalui wafat dan kebangkitanNya, Yesus menang atas kematian
dan menganugerahkan hidup abadi kepada kita semua.
Melalui perikop bacaan kita saat ini, kita bisa menyadari akan
kemurahan Allah Bapa melalui Yesus Kristus bahwa Ia telah menjadi Jalan,
Kebenaran dan Hidup. Yesus terus menyemangati dan menghibur murid –
muridNya, ada harapan yang Yesus inginkan agar para pengikutNya
melakukan pekerjaan yang sudah dilakukanNya. Oleh sebab itu hati seorang
murid yang setia tidak harus gelisah karena Allah senantiasa beserta kita.
PROSES BER PA
A. Pembukaan
1. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga
Jemaat dan mengucapkan terima kasih atas sambutan, kesediaan,
waktu dan tempat yang telah disediakan tuan dan nyonya rumah.
2. Pemandu PA mengajak Jemaat memuji melalui KJ 13: 1 - 3
3. Doa pembukaan (bisa dibawakan oleh pemandu PA, Majelis, Jemaat,
tuan rumah)
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak Jemaat untuk membaca Alkitab dari Perikop /
Nats yang telah ditentukan (dibaca secara bergantian).
C. Pembacaan Pengantar Teks
Dibacakan secara bergiliran.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
54
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
D. Panduan Untuk Diskusi
1. Apakah yang dimaksud dengan kata – kata Yesus tentang janganlah
gelisah hatimu?
2. Ungkapkan pengertian bapak, ibu, saudara tentang “jalan, kebenaran
dan hidup’’ yang dimaksud Tuhan Yesus?
3. Kalau kita percaya bahwa Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup
apa yang harus nampak dalam kehidupan kita?
E. Persembahan
1. Pujian pengantar persembahan PKJ 7
2. Doa persembahan dan doa syafaat
F. Penutup
1. Pujian penutup PKJ 285
2. Doa penutup dan menerima berkat Tuhan.
[YCR]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
55
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Mei 2014
Bacaan: Mazmur 66: 1 – 20
PENGANTAR
Mazmur 66 menyajikan ucapan syukur yang biasa dipakai untuk bangsa
maupun pribadi. Mazmur 66:1-12 berhubungan dengan bangsa itu, tetapi juga
menjangkau dunia sementara ayat 13-20 merujuk pada kehidupan pribadi
Pemazmur. Beberapa penafsir melihat disini ada penggabungan dua Mazmur
yang berbeda tetapi pengalaman bersama bangsa itu merupakan latar belakang
yang bagus bagi pengalaman penulis mazmur.
Adapun pembagiannya sebagai berikut:
Mazmur 66:1-4 ajakan untuk memuji Allah.Pemazmur melihat seluruh dunia
dalam selayang pandang, sementara dia menyuarakan ajakan dan memberikan
perkataan-perkataan yang tepat untuk mengekspresikan pujian tulus itu.
Mazmur 66:5-12 Kesaksian sejarah. Peristiwa keluarnya bangsa Israel dari
Mesir dan sejarah awal Israel cukup membangkitkan kekaguman sehingga
menimbulkan puji-pujian kepada Allah oleh bangsa-bangsa di bumi. Bukti-bukti
yang lebih baru mengenai kelepasan itu juga termasuk yang memberikan
pembenaran terhadap ajakan universal untuk memuji Tuhan.
Mazmur 66:13-20 Pengalaman pemazmur.Orang-orang yang takut kepada Allah
diajak untuk menyaksikan bagaimana pemazmur membayar nazarnya di Bait
Suci. Kesaksiaannya dihadapan orang banyak mengenai apa yang diperbuat
Allah bagi dia melengkapi persembahan-persembahannya dan korbankorbannya.
Pemazmur dalam bacaan ini begitu bersemangat untuk melihat ulang
pengalaman hidup yang telah dia lalui. Tuhan telah menjawab doa yang
dipanjatkan dengan hati nuraninya yang yang tulus.Tuhan tentu tidak mau
mendengar doa orang yang licik dan tidak tulus.Sebab itu Pemazmur memujimuji Allah dan mempersembahkan korban untuk menepati nazar yang dia
ucapkan sebelumnya pada waktu dia mengalami kesusahan.
Pemazmur mengajak umat Tuhan untuk mengingat ulang karya Allah
dalam perjalanan sejarah bangsa mereka. Dengan ajaib Allah telah melepaskan
mereka dari kejaran tentara Mesir. Dengan prajurit bersenjata di belakang
mereka dan gulungan ombak didepan mereka. Siapakah yang dapat menyangka
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
56
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
sebelumnya bahwa Allah akan membelah laut menjadi jalan yang terbuka bagi
mereka. Ajaib bukan maka meskipun pengalaman itu begitu mendebarkan,
seolah nyawa berada di ujung tanduk pemazmur dengan jelas menyaksikan
bahwa Tuhan tidak membiarkan musuh berjaya atas mereka.Tuhan tidak
membiarkan mereka binasa begitu saja oleh sebab itu pemazmur mengajak umat
untuk merespon karya Allah yang ajaib itu dengan puji-pujian dan sorak -sorai
PROSES BER-PA
A. Pembukaan
1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan rumah
yang telah berkenan menyediakan tempat untuk PA
2. Pemandu mengucapkan terima kasih kepada segenap peserta PA yang
telah berkenan hadir
3. Doa pembukaan dipimpin oleh pemandu PA
4. Lagu pembukaan dari PKJ 4:1-2
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian
sesuai tempat duduk.
C. Bahan diskusi
1. Ayat manakah yang berkesan bagi saudara? jelaskan
2. Hal-hal apakah yang Allah lakukan dalam perikop ini? Bagaimana
tanggapan pemazmur terhadap hal itu?
3. Ketika melihat karya Allah Pemazmur meresponnya dengan membawa
korban bakaran dan bernazar. Bagaimanakah sikap kita ketika melihat
kebaikan Allah? Berikan contohnya!
D. Persembahan
Peserta PA menyanyikan PKJ 148 dengan mengumpulkan persembahan
E. Penutup
Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa syafaat
dan penutup.
[ITS]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
57
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Juni 2014
Bacaan Alkitab: Yohanes 17:1-11
PENGANTAR TEKS:
Doa Yesus dalam Injil Yohanes 17 ini menyebabkan ada orang-orang
yang menyangka bahwa karena Yesus berdoa, maka Ia sesungguhnya bukan
Allah. Sebab kalau Ia sendiri Allah, masa Ia perlu berdoa? Namun
pendangan ini melupakan bahwa di samping Kristus itu sungguh Allah, Ia
juga adalah sungguh manusia pada saat penjelmaan-Nya di dunia ini.
Maka dengan demikian, disini Yesus berdoa sebagai Imam Agung
yang tertinggi. Disebut demikian, karena dalam perikop ini dijabarkan
pembicaraan antara Kristus dengan Allah Bapa, di mana Yesus sebagai
Imam Agung mempersembahkan korban sengsara dan wafat-Nya kepada
Allah Bapa. Melalui penjabaran ini kita mengetahui hal misi penebusan
Kristus dan untuk mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita
berdoa kepada Allah Bapa, seperti halnya ketika Ia mengajarkan kita untuk
berdoa Bapa Kami. Di samping itu, Yesus juga mengajarkan kepada kita
tentang persatuan-Nya dengan Allah BapaNya, yaitu bahwa Ia dan Bapa
adalah satu. Allah Bapa di dalam Dia dan Dia di dalam Bapa. Dengan
demikian perikop ini mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah sungguh
Allah dan sungguh manusia.
Santo Agustinus dalam penjelasannya tentang Injil Yohanes
mengajarkan, “Tuhan Yesus, yang adalah Putera Allah yang sehakekat
dengan Allah Bapa, sesungguhnya dapat saja berdoa dalam hening (dalam
hati) jika perlu, tetapi Ia ingin menunjukkan Diri-Nya di hadapan Bapa
dengan sikap permohonan, sebab Ia adalah Guru kita. Oleh karena itu, doa
Yesus untuk para murid-Nya ini berguna bukan saja kepada mereka yang
mendengarnya, tetapi juga kepada semua orang yang kemudian
membacanya.
PROSES BER-PA:
A. Pembukaan
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
58
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
1. Pemandu PA membuka PA dengan mengucapkan terima kasih kepada
keluarga yang rumahnya ditempati dan mempersilahkan keluarga
untuk memberi kata sambutan.
2. Pemandu PA mengajak peserta menyanyikan Pujian Pembuka dari
KJ. 26: 1-3 -- MAMPIRLAH, DENGAR DOAKU
3. Pemandu PA meminta salah seorang peserta untuk memimpin Doa
Pembukaan.
4. Pujian masuk Firman: KJ. 59:1,2 – BERSABDALAH TUHAN
B. Pembacaan Alkitab Injil Yohanes 17: 1 – 11
Pemandu PA dapat mengajak peserta PA untuk membaca Alkitab secara
bergantian.
C. Pembacaan pengantar teks:
D. Panduan ber-refleksi:
1. Hal apa yang dimintakan oleh Yesus kepada BapaNya untuk muridmuridNya pada perikop ini? Diskusikan!
2. Apakah makna doa Yesus bagi kita? Bagaimanakah sikap yang harus
kita bangun setelah menemukan makna doa Yesus bagi para
muridNya?
3. Apa yang dapat dilakukan peserta agar dapat tetap hidup menjadi milik
Tuhan dalam kehidupan sekarang ini?
E. Penutup
1. Doa syukur atas proses ber-PA.
2. Menghimpun persembahan, diiringi dengan pujian dari KJ. 369a:1-3
-- YA YESUS KUBERJANJI.
3. Doa safaat dan persembahan.
4. Nyanyian penutup KJ. 375 -- SAYA MAU IKUT YESUS
[YFH]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
59
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALIKITAB
Minggu Kedua Juni 2014
Bacaan: Kisah Para Rasul 2:1-11
TUJUAN:
1. Jemaat mengerti makna Pentakosta.
2. Jemaat menghayati pentakosta melalui aksi kesaksian hidupnya.
PENJELASAN TEKS:
Hari Pentakosta sebenarnya adalah tradisi masyarakat Yahudi. Hari
Pentakosta merupakan hari raya yang diadakan pada hari kelima puluh
sesudah orang Israel membawa berkas persembahan unjukan (Im. 23:15-16),
dan biasa disebut sebagai hari raya penuaian (Kel. 23:16), hari raya tujuh
minggu (Kel.34:22), dan hari raya buah sulung (sebab dirayakan tujuh
minggu setelah perayaan). Dikemudian hari namanya menjadi pesta hari ke50 menurut persembahan korban untaian gandum (Im 23:9-14).
Awal mulanya Pesta ini bersifat agraris (pertanian), tetapi di
kemudian hari dijadikan hari peringatan peristiwa pemakluman hukum Sinai
(turunnya hukum taurat). Oleh sebab itu dirayakan dengan mengikut
sertakan rakyat secara besar-besaran. Sebagai pesta mingguan hal tersebut
dirayakan pada hari ke-60 setelah perayaan Paskah. Tradisi pentakosta ini
mirip dengan perayaan sedekah bumi di Jawa.
Hari Raya Pentakosta yang dirayakan pertama kali semenjak
kebangkitan Yesus, terjadilah peristiwa kedatangan Roh Kudus pada jemaat
pertama di Yerusalem (Kis 2:1-13).
Roh kudus yang hadir ditandai dengan bunyi seperti tiupan angin dan
seperti lidah-lidah api yang bertebaran, lalu hinggap di antara rasul-rasul
(Kis. 2:2-3). Indikasi setelah Roh kudus tersebut hinggap diantara para rasul
adalah mereka kemudian berbicara seakan dengan menggunakan beragam
bahasa, sehingga orang banyak yang berasal dari berbagai wilayah dengan
kosa kata bahasa yang berbeda-beda bisa mengerti bahasa komunikasi para
rasul tersebut. Beberapa orang merasa heran dan bingung sehingga ada yang
mengira para rasul tersebut sedang mabuk.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
60
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
Apa yang para rasul komunikasikan kepada banyak orang yang ada
di tempat itu? Mereka bercerita tentang perbuatan-perbuatan besar yang
dilakukan Allah (Kis. 2:11).
PROSES PENDALAMAN ALKITAB (PA)
A. Pembukaan
1. Salam (bisa dilakukan oleh pemandu PA ataupun tuan Rumah).
2. Pujian Pembukaan PKJ 27
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Bersama PKJ 93
B. Membaca Alkitab
1. Doa Epiklese
2. Membaca Perikop Firman Tuhan (bisa dibaca secara litani)
C. Proses Diskusi
(setelah membaca teks firman Tuhan, pemandu mengutarakan
pertanyaan ke peserta. usahakan mendorong peserta PA agar beberapa
dari mereka mau ber-opini).
1. Adakah dari antara bapak ibu yang mengerti apa itu pentakosta?
Kalau ada yang tahu dipersilahkan memberikan penjelasan.
(Jika beberapa orang telah memberikan penjelasan, maka pemandu
bisa menambahkan informasi seputar hari raya pentakosta dengan
membaca penjelasan perikop di atas pada paragraf 1 sampai 3).
2. Ceritakan bagaimana tanda-tanda turunnya Roh kudus? Dan indikasi
apa yang terjadi setelah Roh kudus turun atas mereka?
3. Pelajaran apa yang kita peroleh dari cerita pentakosta tersebut?
4. Bagaimana peran kita sebagai umat Kristen setelah belajar dari
pengalaman para rasul Kristus?
D. Persembahan
1. Pujian Persembahan KJ 337
2. Doa Persembahan dan Doa Syafaat
E. Penutup
1. Pujian Penutup KJ 453
2. Doa Penutup
[Nico]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
61
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
PANDUAN PEMAHAMAN ALIKITAB
Minggu Ketiga Juni 2014
Bacaan: Yohanes 3:14-21
TUJUAN:
1. Jemaat memiliki pemahaman yang benar tentang keselamatan di dalam
Yesus Kristus.
2. Jemaat bersedia merealisasikan perbuatan-perbuatan kebenaran.
PENJELASAN TEKS:
Sekilas tentang makna penulisan Injil Yohanes, bertujuan untuk
membina, memperteguh dan menjernihkan kepercayaan pembacanya
terhadap iman kepada Yesus Kristus. Karena hanya melalui iman tersebut
orang bisa bersatu dengan Yesus Kristus dan menyerap kemuliaan-Nya, dan
mendapat hidup kekal.
Perikop yang kita baca merupakan bagian dari percakapan Yesus
dengan Nikodemus (orang Farisi terkemuka). Di sini Nikodemus
mempribadikan orang Yahudi yang tidak dapat memahami rahasia Yesus.
Ayat 14-15; bermaksud memberikan persamaan dengan cerita pada
waktu Musa meninggikan patung ular tembaga sebagai lambang
penyelamatan umat Israel dari gigitan ular tedung (Bilangan 21:4-9), maka
demikian pula Yesus harus junjung dan ditinggikan.
Ayat 18; memberi penegasan bahwa siapa yang percaya dan
menerima Yesus, maka ia tidak akan menerima hukuman. Demikian pula
sebaliknya. Hukuman di sini diartikan sebagai “tidak beroleh hidup kekal”.
Ayat 19-20: menjelaskan bahwa Yesus itulah yang dimaksud dengan
“terang” (kebaikan, kebenaran, kesucian). Sedangkan perbuatan-perbuatan
yang berlawanan dengan “terang” adalah perbuatan-perbuatan jahat (dosa).
PROSES PENDALAMAN ALKITAB (PA)
A. Pembukaan
1. Salam (bisa dilakukan oleh pemandu PA ataupun tuan Rumah)
2. Pujian Pembukaan KJ 293
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
62
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Bersama KJ 395
F. Membaca Alkitab
1. Doa Epiklese
2. Membaca Firman Tuhan (bisa dibaca secara litani)
G. Proses Diskusi
(Saat pertanyaan disampaikan usahakan pemandu mendorong dengan
lembut peserta PA agar beberapa dari mereka mau ber-opini).
1. Pemandu menjelaskan secara singkat dengan membaca/
menyampaikan penjelasan teks hanya pada paragraf 1 dan 2.
2. Adakah yang mengerti tentang yang dimaksud dengan “terang” dan
“kegelapan” pada ayat 19 dan 20? coba beri penjelasan.
3. Studikasus; membacakan cerita berjudul “Si oloi poda”.
a. Dari cerita tersebut, manakah perbutan-perbuatan yang
mengindikasikan “kegelapan” dan “terang”?
b. Apakah ada diantara kita yang memiliki/ mengetahui pengalaman
yang sama atau mirip dengan cerita tersebut? Ceritakan (bila
tidak menemukan cerita yang lengkap dalam arti ada unsur
kegelapan dan terang, dapat menceritakan sebagaian saja.)
4. Komitmen apa yang hendak kita bangun berkaitan pelajaran Firman
Tuhan yang sudah kita dapatkan hari ini?
H. Persembahan
1. Pujian Persembahan PKJ 147
2. Doa Persembahan dan Doa Syafaat
I.
Penutup
1. Pujian Penutup PKJ 255
2. Doa Penutup
[Nico]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
63
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
Lampiran cerita: “Si oloi poda”
Pada pemilihan desa di kampungku, aku turut mencalonkan diri bersaing
dengan 5 orang calon lainnya. Sebelumnya saya telah menjanjikan perbaikan
kehidupan masyarakat desa bila saya terpilih. Diantara calon kepdes, hanya saya
berpendidikan tingkat sarjana, sedang yang lainnya hanya jebolan SMU. Pasti
mereka kalah, karena disamping keberadaan kami yang cukup berada didaerah,
ayahku juga cukup dikenal dilingkungan masyarakat. Hari pemilihan tiba, dan
masyarakat berbondong-bondong menuliskan pilihannya dan memasukkan ke
kotak suara.
Dari hasil penghitungan kotak suara, saya mendapat suara terbanyak dan
saya resmi menjadi kepala desa satu periode. Selama menjabat sebagai kepdes,
perjudian adalah permainan yang saya sukai. Pulang dari kantor, saya langsung
main judi dengan teman2ku yang bekerja di kelurahan. Kepentingan masyarakat
terabaikan. Kritik dari penduduk berdatangan, malahan ayahku sendiri
menasihatiku
agar
menghentikan
permainan
judi
ini.
Nasehat mereka tidak pernah saya hiraukan, masuk dari kuping kiri keluar dari
kuping kanan. mereka-yang mengkritik, saya hentikan dengan menyuruh anak
buah saya mempersulit urusan mereka. Selama periode kepengurusan saya
rakyat tidak pernah mengecap perbaikan yang saya janjikan.
Setelah lima tahun menduduki kepdes, maka tibalah pemilihan Kepala
desa yang baru. Saya tetap mencalonkan diri. Kali ini aku keok. Satu suarapun
tidak ada yang memilihku. Aku malu, dan ayahku juga menasehatiku agar
menghentikan kegemaran berjudi.
Aku berjanji kepada ayahku untuk
menghentikannya segera.
Aku ikuti nasehat bapak, tetapi usaha apakah yang harus saya lakukan?
Kalau kau mau, buka usaha dagang pupuk untuk membantu para petani. Aku
ikut nasehat ayahku, dan sayapun membuka Toko dengan menjual berbagai
macam pupuk untuk keperluan petani didaerahku.
Perjudian saya hentikan, dan usaha dagang pupuk semakin maju. Aku
bersyukur atas kemurahan Tuhan yang memberiku kesempatan bertobat. Untuk
mengenang nasehat ayahku aku menamai usaha dagang ini: "U.D. Sioloi poda"
(Patuh akan nasehat). Dari usaha dagang ini kebutuhan kami dibidang materi
terpenuhi. Demikian juga kebutuhan pendidikan anak-anak.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
64
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Juni 2014
Bacaan: Ulangan 8: 2 – 16a
TUJUAN:
Peserta memahami bahwa seluruh pengalaman kehidupan adalah
cara Tuhan membentuk kehidupan agar menjadi lebih baik.
PENGANTAR
Cara Allah mendidik umat-Nya seperti cara orang tua mendidik anak
kandungnya. Tujuan Allah dalam mendidik bukan untuk mencelakakan
umat-Nya. Dengan ketegasan dan kasih, Allah membimbing umat-Nya
sedemikian rupa supaya mereka memiliki hidup yang berkenan kepada
Allah.
Hal yang perlu mereka catat dan garis bawahi mengenai karakter Allah
sebagai Sang Pendidik adalah bahwa Allah selalu menempatkan mereka
sebagai anak yang Dia kasihi. Oleh karena itu, Allah tidak pernah memiliki
tujuan untuk mencelakakan anak yang sedang Dia didik. Tujuan Allah selalu
untuk mendatangkan kebaikan bagi anak-anak-Nya. Allah selalu setia pada
tujuan-Nya, termasuk saat Dia memberikan ujian dan hukuman. Hal ini
terlihat jelas dari cara Allah mendidik bangsa Israel. Saat Musa menasehati
bangsa Israel untuk menaati perintah Allah (8:1), saat Allah membiarkan
bangsa Israel merasa lapar di padang gurun (8:2-3, Allah tetap setia pada
tujuan-Nya dalam mendidik, yaitu membuat bangsa Israel menjadi lebih
baik.
Jadi, tujuan Allah dalam mendidik anak-anak-Nya sangat jelas. Allah
memberikan perintah bukan semata-mata untuk menunjukkan otoritas dan
kekuasaan-Nya. Allah mendidik dengan keras dan disiplin, tetapi bukan di
dasarkan pada kebencian. Allah memberikan penghukuman, tetapi tidak
dengan maksud untuk menghancurkan mereka. Allah mengaruniakan berkat,
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
65
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
tetapi bukan untuk membuat mereka terlena. Allah selalu setia pada tujuanNya, yaitu agar manusia memiliki kehidupan yang baik. Semuanya itu Allah
lakukan semata-mata karena Ia mengasihi anak-anak-Nya.
PROSES BER-PA
1. Pembukaan
Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta
yang setia hadir.
2. Pujian Pembukaan
Menyanyikan KJ/PKJ
3. Doa Pembukaan
Pemandu PA meminta salah seorang peserta PA membuka dengan doa.
4. Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab di Perjanjian
Lama Merekab Ulangan 8:2-16a, pemandu membagi bacaan di atas
dengan bergantian membacakannya. Kaum laki-laki ayat genap dan kaum
perempuan ayat ganjil dan seterusnya.
5. Pengantar Teks
Pemandu PA membacakan pengantar PA.
6. Diskusi
a. Pemandu mengajak peserta berefleksi dengan panduan, “Ketika kita
mengalami berbagai peristiwa kehidupan, ada yang menyenangkan,
namun juga ada yang tidak mengenakkan. Apakah yang dapat saudara
maknai dari peristiwa-peristiwa tersebut?”.
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
66
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
b. Pemandu mengajak peserta melihat tindakan Allah dalam membentuk
umatNya dengan panduan, “Melihat pengalaman umat Israel dalam
bacaan kita saat ini, apakah yang dilakukan Allah dalam membentuk
umat pilihannya itu?”.
c. Pemandu mengajak membandingkan dengan realita yang ada, “Apakah
pengalaman umat Israel selama 40 tahun dalam berbagai pergumulan
sepanjang perjalanan di padang gurun bersama Allah, juga pernah
terjadi di dalam perjalanan hidup saudara? Ceritakan!
d. Pemandu mengajak membuat rencana aksi dengan panduan, “Langkah
apakah yang dapat kita ambil agar kita selalu dapat hidup lebih baik
dan setia kepada Allah?”.
7. Pujian dan Persembahan
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan
kepada Tuhan dengan menaikan pujian KJ. 278:1-3.
b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa
persembahan.
8. Doa syafaat
9. Pujian penutup
a. Pujian Penutup KJ No
b. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tuan/nyoya rumah.
[YEP]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
67
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kelima Juni 2014
Bacaan: II Timotius 4: 6 – 18
PENGANTAR
Saat Rasul Paulus merenungkan kembali pelayanannya, ia melihat bahwa
semua pelayanannya itu memuaskan, dan hal itu didapatinya dengan tidak
mudah. Jika diukur dengan ukuran kesuksesan dunia, hidupnya akan tampak
tidak berarti. Rasul Paulus ketika meninjau kembali hidupnya bersama
Allah, Paulus sadar bahwa ajalnya sudah dekat (ayat 6) dan melukiskan
hidup Kristennya sebagai "suatu peperangan", bahkan satu-satunya
perjuangan yang layak. Dia telah berperang melawan Iblis (Ef 6:12),
keburukan orang Yahudi dan kafir (2Tim 3:1-5), Yudaisme (Kis 14:19;
20:19), kebejatan dalam gereja (2Tim 3:5), guru-guru palsu (ayat 2Tim 4:35), pemutarbalikan Injil (Gal 1:6-12), keduniawian (Rom 12:2) dan dosa
(Rom 6:1-23). Dia juga telah menyelesaikan pertandingannya di tengah
pencobaan dan godaan dan tetap setia kepada Tuhan dan Juruselamatnya
selama hidupnya (bd. 2Tim 2:12). Paulus sudah memelihara iman pada
masa-masa ujian yang berat, keputusasaan yang hebat dan banyak kesusahan
baik ketika diserang oleh guru palsu maupun ditinggalkan oleh sahabat.
Paulus tidak pernah mengurangi kebenaran asli Injil (1Tim 6:12)
Paulus menulis suratnya yang kedua kepada Timotius ketika ia tengah
menderita di dalam penjara bawah tanah yang dingin dan lembab, untuk
menanti hukuman mati. Dalam waktu beberapa minggu, ia akan berdiri di
hadapan Nero, kaisar Romawi yang setengah gila, dan hidupnya pun akan
segera berakhir. Namun, ia tahu bahwa setelah kematiannya, ia akan
menerima mahkota kehidupan dari Raja segala raja. Karena Paulus tetap
setia kepada Tuhannya dan Injil yang dipercayakan kepadanya, maka Roh
Kudus bersaksi kepadanya bahwa persetujuan Allah dan "mahkota
kebenaran" tersedia bagi dia di sorga. Di sorga Allah sudah menyiapkan
pahala bagi semua orang yang setia pada kebenaran (ayat 8). Dan karena
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
68
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
penganiayaan hebat terhadap orang Kristen di Roma, tidak seorang pun
berani mengaku kenal dengan rasul ini yang setia dan berterus-terang (ayat
16). Paulus sangat kecewa dan merasa kesepian. Tetapi pada saat-saat seperti
itu dia mengalami kehadiran Tuhan secara khusus yang menopang dan
menguatkan dia (ayat 18)
PROSES BER-PA
1. Pembukaan
Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan
peserta yang setia hadir.
2.
Pujian Pembukaan
Menyanyikan KJ/PKJ
3.
Doa Pembukaan
Pemandu PA meminta salah seorang peserta PA membuka dengan doa.
4.
Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab II Timotius
4:6–18, pemandu membagi bacaan di atas dengan bergantian
membacakannya. Pemandu memulai ayat 6 dan ayat-ayat genap dan
peserta PA ayat ganjil mulai ayat 7 dan seterusnya.
5.
Pengantar Teks
Pemandu PA membacakan pengantar yang telah tersedia.
6.
Diskusi
a. Pemandu mengajak peserta untuk menggali teks dengan pertanyaan,
“Apakah yang mendasari keyakinan Paulus bahwa sudah tersedia
mahkota kebenaran baginya ketika mati?
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
69
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
b. Mengapa Paulus menganalogikan atau mengibaratkan bahwa
kehidupan ibarat sebuah pertandingan? Apakah saudara juga
menyadari bahwa kehidupan ini ibarat pertandingan? Berikan
alasannya!
c. Dalam upayanya menjalani pertandingan dalam kehidupan, Paulus
pernah ditinggalkan bahkan dimusuhi oleh orang-orang terdekatnya.
Apakah yang menguatkan Paulus? Adakah pengalaman Paulus kita
alami kini? Berikan contohnya!
d. Jika kita diberi kesempatan menilai diri, apakah saat ini kita pantas
menerima mahkota kebenaran seperti Paulus? Hal-hal apakah yang
perlu diperbaharui agar kita memiliki keyakinan seperti Paulus?
7.
Pujian dan Persembahan
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan
kepada Tuhan dengan menaikan pujian KJ. 278:1-3.
b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa
persembahan.
8.
Doa syafaat
9.
Pujian Penutup
a. Pujian Penutup KJ No
b. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tuan/nyoya rumah.
[YEP]
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
70
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
71
Panduan Pemahaman Alkitab Sinode GKSBS Semester Ganjil 2014
[Motto: Pemahaman ALkitab adalah proses bertheologi bersama]
72
Download