AY FISDAC Ber-”Snow Tubing” di Pocono Mountains, PA

advertisement
Salam Sejahtera!
Setelah minggu lalu WAO tidak terbit sehubungan dengan libur panjang di Indonesia, maka
pada minggu ini WAO kembali hadir dengan mempersembahkan renungan, editorial,
berbagai artikel, dan berita dengan harapan dapat menjadi bacaan yang berguna di akhir
minggu bekerja dan di hari Sabat Tuhan yang suci.
Kita mempunyai kesempatan yang cukup banyak untuk dapat memantulkan citra Yesus
dengan turut berpartisipasi dalam berbagai usaha meringankan beban yang sedang dipikul dan
menghimpit kehidupan banyak umat manusia di dunia ini, terutama mereka yang dapat
dijangkau dan berada di sekitar masing-masing kita. Demikian harapan yang disampaikan
oleh Bpk. Dennis Tilon melalui renungan utama edisi minggu ini.
Serial Akhir Zaman semakin diminati oleh beberapa pelanggan sampai minta dikirimkan
lanjutan edisi minggu lalu karena mengira mereka tidak menerimanya, padahal WAO
memang tidak terbit pada minggu lalu. Dan lanjutan pada edisi ini sudah tentu akan
menambah lembaran clipping yang mereka arsipkan.
Tanggapan Dr. Kuntaraf yang dikirimkan ke redaksi tabloid Reformata atas artikel yang
ditulis oleh Paul Hidayat, M.Th. dan dimuat tabloid tersebut dalam edisi Desember 2004,
yang telah menggolongkan GMAHK sebagai bidat dan mempunyai ajaran sesat, sangat
menarik untuk disimak dan sudah tentu akan menambah wawasan kita sebagai umat yang
sedang menantikan kedatangan Yesus Kristus.
Waktu terbenamnya matahari muncul dengan cakupan 52 lokasi pilihan dan dilengkapi
dengan saat berembangnya matahari di hari Sabat. Sebenarnya bagi mereka yang berada di
Indonesia dan letak keberadaannya tidak tercantum dalam daftar, dapat melakukan interpolasi
waktu di antara waktu di kota-kota yang tercakup karena dalam prakteknya tidak kaku
terhadap patokan waktu yang diberikan. Namun demikian jika ada pembaca yang merasa
perlu untuk mencantumkan juga nama kota tempat tinggal mereka atau lokasi tempat mereka
sedang bertugas untuk jangka panjang, maka kami akan pertimbangkan untuk menambahkan
lokasi mereka ke dalam daftar dengan catatan agar mereka melengkapi data-data yang
diperlukan untuk perhitungan dalam kolom yang tersedia di bawah ini dan mengirimkannya
kepada [email protected]
Nama Anda
Nama Kota
Lintang
Bujur
Waktu lokal =
GMT +/_ berapa
jam
John Smith
(contoh)
Sibut, Central African
Republic
5derajat
43menit
Utara
19derajat
4menit
Timur
+1
Apabila sahabat atau keluarga anda ingin berlangganan WAO secara rutin, tolong sampaikan
kepada mereka agar mengirimkan email kosong ke: [email protected]
maka secara otomatis alamat email mereka akan terdaftar sebagai pelanggan dan akan
menerima WAO secara periodik selama e-mail mereka tidak bouncing. Masukan dapat
dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat [email protected] atau kunjungi
website kami di http://www.wartaadvent.org. dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisiedisi sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami tersebut
dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF.
Bolehkah Orang Advent Terjun Dalam Dunia Politik Praktis? Dr. Albert Hutapea
mengupasnya dalam kolom Wawasan. Terjemahan SDA Bible Commentary dan kutipan Roh
Nubuat akan menjadi masukan dalam pembahasan pelajaran di kelas-kelas sekolah Sabat,
serta berita ringan dari Pocono Mountains, Pennsylvania, yang dituturkan oleh Julia Sulu akan
melengkapi edisi WAO minggu ini.
Selamat membaca! Semoga edisi ini akan menambah wawasan kita dan menjadi berkat bagi
banyak orang.
Kiranya Tuhan senantiasa menolong kita dalam setiap tugas dan pelayanan dan tetap setia
sampai Maranatha! Amin!
GAMBAR SAMPUL
Kita adalah anak Tuhan. Kita
dijaga-Nya dan dilindungi-Nya.
Mari kita gunakan kesempatan kita
sebagai anak Tuhan untuk
memberitakan Bapa kita.
RENUNGAN
4 Kesempatan Bagi Anak Tuhan
EDITORIAL
6 Hope for the Best, but Prepare
for the Worst
REDAKSI
2 Pengantar Edisi ini
KOLOM TETAP
5 Jadwal Buka/Tutup Sabat
(Sunset)
7 Terjemahan BC & RN
SERIAL AKHIR ZAMAN
16 Pintu Kasihan Segera
Tertutup?
KHUSUS
8 Tanggapan Terhadap Tuduhan
Ajaran Advent Ajaran Sesat.
KOLOM PEMBACA
3 Surat dari Pembaca
WAWASAN
13 Bolehkah Orang Advent Terjun
Dalam Dunia Politik Praktis?
BERITA ADVENT SEJAGAT
15 AY FISDAC Retreat
PENTING!
- Redaksi berhak menentukan tulisan
dan/atau berita untuk dimuat atau tidak
dengan/tanpa pemberitahuan kepada
sumber/pengirim berita.
- Redaksi berhak memeriksa keaslian dari
tulisan/sumber tulisan/berita.
- Redaksi berhak mengedit kata atau
kalimat dalam berita untuk tujuan
mempertegas makna, kesantunan
bahasa dan tujuan positif lainnya.
- Photo/gambar yang masuk menjadi hak
WAO.
Salam WAO!
Warta Advent On-line (WAO)
18 Februari 2005
2
redaksi yang terhormat
Cover Edisi Minggu Lalu
Redaksi WAO,
:: Media Penyejuk & Penjernih ::
Penasehat
Pdt. Berlin Samosir
Penanggung Jawab
Philip C. Wattimena
Pemimpin Redaksi
Bonar Panjaitan
Terima kasih banyak atas berita-berita yang
luar biasa. Mohon tetap kirim, dan semoga
berkat limpah menjadi bagian Anda
sekeluarga. Amin.
Salam,
– DANNY W. LASUT
AIIAS, Philippines
Dewan Redaksi
Pdt. Berlin Samosir
Philip C. Wattimena
Bonar Panjaitan
Wilhon Silitonga
Jeffrey E.R. Kiroyan
Frederik J. Wantah
Pdt. Richard A. Sabuin
Samuel Pandiangan
Pdt. Samuel Simorangkir
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Ramlan Sormin
Pdt. Heince Rusli
Pdt. Sweneys Tandidio
Tata Letak:
Wilhon Silitonga
Samuel Pandiangan
Webmasters:
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Tapson Manik
Kontributor Khusus:
Dr. Albert Hutapea
Dr. Ronny Kountur
Dr. Jonathan Kuntaraf
Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja
Max W. Langi
Hans Mandalas
Joice Manurung
Dr. R.A. Nainggolan
Edy Nurhan
Pieter Ramschie
Dr. Rudolf Sagala
Dave Sampouw
Dr. Praban Saputro
Dr. H.S.P. Silitonga
Andrey Sitanggang
Dirjon Sitohang
Dr. E.H. Tambunan
Joppy Wauran
Dr. Tommy Wuysang
Kirim berita ke:
[email protected]
Website:
http://www.wartaadvent.org
Salut dan bangga atas WAO-nya. Semoga
makin sukses dalam misinya dan tim tetap
kompak. GBU All.
– HETTY RUNTURAMBI
Selamat untuk WAO. Jangan pernah
berhenti untuk memajukan pekerjaan
Tuhan. "Usahakanlah supaya engkau layak
di hadapan Allah sebagai seorang pekerja
yang tidak malu memberitakan perkataan
kebenaran itu.” 2 Tim 2:15. GBU
– Joike Ngajow
Saya appreciate usaha volunteerism dari
umat-umat Tuhan yang senantiasa
mempunyai kerinduan untuk memberikan
sumbangsih untuk perkembangan pekerjaan
Tuhan dalam hal ini melalui website WAO
ini. Tuhan kiranya memberkati semua staff
WAO dan juga para narasumber untuk
berkarya untuk Tuhan. Thanks
– K.R. Sagala
Selamat atas hadirnya Warta Advent
Online sehingga mempererat tali
persaudaraan kita seiman.
– Adenauer Siagian
Hello redaksi WAO. Bagaimana kalau
dalam web ini diadakan daftar kumpulan
khotbah dari beberapa sidang? Bisa tidak?
Supaya bagi umat yang di tempat lain bisa
mengetahui isi khotbah di gereja lain. Thx
yahhh…
– Darmawan Triosa
Berlangganan gratis:
[email protected]
Warta Advent On-line (WAO)
18 Februari 2005
3
R E
N U N G A N
Kesempatan Bagi Anak Tuhan
Oleh Dennis Tilon
B
encana Tsunami telah menyentuh hati banyak orang,
khususnya di state Colorado tempat saya tinggal. Dengan
segera
pengumpulan dana dijalankan oleh para staf
pemadam kebakaran. Mereka turun ke jalan-jalan, meminta
sumbangan dari para pengemudi mobil (walau dalam musim dingin
sekalipun) di beberapa lampu merah. Dalam waktu singkat dan
menakjubkan, mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar $100
ribu. Demikian juga berbagai gereja di Colorado yang giat
mengumpulkan dana dan pangan untuk dikirim. Dari kota Colorado
Springs sendiri dilaporkan tentang adanya beberapa anggota gereja
yang telah dikirim ke Thailand dan Indonesia untuk membantu para
korban mereka.
Dalam segi keuangan, dilaporkan bahwa World Vision sudah
mengalokasikan dana sebanyak $5 juta dan sudah mengirimkan salah
seorang anggota gereja Advent (dari Aurora, Colorado), sebagai staf
mereka untuk penyebarannya. Demikian juga dengan Red Cross di
state Colorado ini yang berhasil menghimpunkan uang sebesar $2
juta. ADRA dari gereja Advent juga tidak ketinggalan. Mereka telah
menyisihkan dana sebesar $500 ribu untuk disalurkan dengan segera,
belum termasuk dana dari berbagai badan amal lainnya.
Secara national, dana yang mengalir melalui website rata-rata
berkisar $100.000 per jamnya. Semuanya dari masyarakat Amerika
yang ingin berpartisipasi dalam peristiwa yang berskala 'Biblical
proportion' ini, seperti kata seorang sukarelawan Amerika dalam
wawancaranya di TV.
Bantuan secara fisik (obat-obatan, makanan, pakaian) datang
secara beruntun. Tetapi yang sangat ditakutkan dari semua ini adalah
'gelombang' penderitaan berikutnya, yaitu penderitaan secara mental,
emosi dan rohani dari para korban. Penderitaan ini tidak akan pernah
diketahui "panjang dan dalamnya." Itulah sebabnya, Nita Tortosa
dari Peru di Tsunami website menyatakan: "Apa yang kita akan
perbuat dari sekarang atas nama para korban, dan untuk mencegah
hal yang baru di masa mendatang, adalah sangat penting." Oleh
sebab itu, inilah kesempatannya dan sekaranglah waktunya.
Pelayanan Pembuka Hati:
Saat ini adalah saat yang sulit untuk para team medis memenuhi
semua kebutuhan emosional dari orang yang dirawat, karena adanya
kebutuhan medis yang masih harus ditangani terlebih dahulu. Di
sinilah peran aktif "Para Sukarelawan Pembuka Hati" menjadi sangat
diperlukan dan penting. Alasannya oleh karena, setelah bencana
alam yang memakan korban banyak lewat, pasti akan disusul oleh
‘bencana’ keguncangan jiwa dan luka emosional yang sangat
mendalam bagi mereka yang tertimpa.
Istilah terkenalnya adalah Post-Traumatic Stress Disorder
(PTSD)
PTSD ini mulai terlihat dari berbagai laporan media tentang
adanya beberapa orang yang mulai memukulkan kepala mereka ke
tembok, yang disertai dengan jeritan tangis yang keras. Sebagian lagi
hanya menatap kosong dengan mata yang terbuka lebar selama
beberapa hari lamanya (tidak tidur-tidur), sementara yang lainnya
berguman ketakutan “laut datang....laut datang....” sambil menangis
tak berdaya.
Dalam kesedihan yang berat seperti ini, kebanyakan PTSD tidak
bisa berpikir dengan akal sehatnya. Mereka putus asa sehingga mau
putus nyawa. Mereka bisa menjadi sangat agresif atau sebaliknya,
Warta Advent On-line (WAO)
menjadi sangat pasif selama berbulan-bulan (ada yang bertahuntahun juga kalau tidak ditolong dengan segera).
Hal ini mengingatkan saya pada kejadian di bagian emergency
di rumah sakit tempat saya bekerja. Suatu hari dokter yang sedang
berusaha mengaktifkan jantung seseorang yang sedang berhenti,
meminta saya untuk menghubungi istri pasien tersebut. Saya berhasil
menghubungi dia dan memintanya untuk segera datang.
Setengah jam berlalu, sang istri belum juga tiba
Dari cerita yang didapat, bapak ini rupanya terjatuh dari
traktornya saat dia bekerja dan ditemukan dalam keadaan sesak
bernapas. Setelah tiga perempat jam berlalu semua usaha medis yang
mungkin, dihentikan. Saat itu dokter mencatat: “Senin, Desember 9,
pukul 9.52 pagi”, sebagai jam kematiannya.
Beberapa saat kemudian sang istri muncul. Dia terlihat cemas,
penuh dengan perasaan yang tidak menentu. Saya tuntun ibu ini
masuk ke ruang khusus, beserta beberapa pegawainya. Kemudian
saya panggil kepala perawat untuk memberikan pengumuman buruk
ini, karena dokter sedang sibuk mengurusi pasien lainnya.
Dalam keadaan tenang kepala perawat ini menceritakan apa
yang terjadi terhadap suaminya sampai dia dibawa kemari, serta
usaha-usaha yang telah dibuat oleh para dokter tersebut selama 3/4
jam berikutnya.
Kini tiba saatnya untuk memberitahukan hasilnya
Dengan tegang sang istri dan pegawainya menanti. Kemudian
perawat ini berkata: "Minta maaf karena suami anda..." Dalam
sekejap perubahan drastis terjadi. Sebelum kalimatnya selesai, si istri
langsung berdiri dari tempat duduknya dan berteriak keras secara
histeris, meronta-ronta sambil menangis dengan sekuat tenaga,
memukul jatuh berbagai perabotan di ruang tunggu tersebut.
Untunglah beberapa orang pegawai yang sudah mengenal dia
langsung membantu kami untuk menahan serta memeluk ibu ini agar
tidak melukai dirinya ataupun
orang lain.
Keadaan
yang
mengharukan
serta
menegangkan
ini
berlangsung
selama
kurang lebih 20 menit
lamanya. Semuanya
ikut
menangis.
Pegawainya menangis
karena
kehilangan
bos mereka secara
mendadak. Istri ini
menangis
karena
merasa
dipisahkan
dengan
paksa
dan
mendadak dari suami untuk
selama-lamanya.
Segala
pemikiran dan perasaan
bercampur menjadi satu.
Terasa adanya kesedihan dan
kepahitan hidup yang sangat
mendalam. Rasanya seperti
dada
ini
mau
18 Februari 2005
4
dikoyakkan secara paksa sampai terobek, untuk bisa merengut hati
dan meremasnya. Sangat perih, sangat sedih, penuh kejutan dan
penderitaan serta ketakutan yang tak terbayangkan. Kami
menantinya dengan sabar.
Seperti istri pasien ini, para korban Tsunami perlu juga diberikan
kesempatan untuk mengekspresikan perasaan hati mereka dengan
sepuasnya, asalkan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang
lain. Mereka sedang menderita kesakitan dan kesedihan yang sangat
dalam. Mereka perlu waktu, kesempatan dan seorang teman untuk
membagi duka.
Pada saat seperti ini, mereka membutuhkan kehadiran seseorang
yang berani untuk duduk di samping mereka, berani untuk berdiam
dan mendengarkan kepedihan yang mereka sedang alami. Kehadiran
ini akan memberikan pesan yang kuat bagi mereka bahwa ada
seseorang yang bersedia untuk menemani mereka melalui kepahitan
hidup, kenyataan yang kelam, serta emosi yang lagi kacau. Mereka
sangat membutuhkan seseorang yang dapat menjadi sahabat mereka
dalam duka dan dalam perjalanan di lembah bayangan maut
sekalipun.
Kehadiran di samping para korban ini tentu saja bukan menjadi
kesempatan untuk memberikan nasihat, atau untuk menguatkan, atau
untuk menghibur (seperti yang biasanya kita lakukan pada 'acara
penghiburan' kepada keluarga yang ditinggalkan). Atau juga sebagai
kesempatan untuk menerangkan doktrin tentang akhir zaman. Tujuan
utamanya adalah untuk membiarkan diri kita menjadi kolam
tumpahan air mata dan isi hati mereka.
Kehadiran dari seseorang yang berhati lembut, sabar, serta
penuh pengertian untuk “berjalan” bersama dengan mereka melalui
perasaan, akan membuka hati para penderita ini lebar-lebar terhadap
kita. Mereka akan merasa sangat akrab dengan kita, karena kita
berada di sisi mereka di saat mereka sedang lemah dan sangat
membutuhkan perhatian.
Inilah kesempatan kita untuk menjadi duta besar surgawi
dengan mendatangi mereka di saat mereka sedang menderita,
kesepian, sakit (hati, pikiran, dan badan) dan ketakutan. Mereka tidak
akan bisa melihat Tuhan. Tetapi mereka bisa melihat kita yang
bekerja sebagai wakil Tuhan. Tuhan pun memperhatikan kita yang
sedang mewakili-Nya. “Ketika Aku sakit, kamu melawat
Aku…..kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:36, 40).
Marilah kita menyediakan apa yang mereka perlukan di saat ini,
maka kita akan mendapatkan hati mereka di masa mendatang.
Mungkin tidak dalam waktu yang singkat, atau dari orang yang
sama. Sekarang mereka melihat wakil Tuhan beraksi. Di masa
mendatang mereka akan merasakan jamahan Tuhan secara langsung
karena kita telah meng-gemburkan tanah hatinya. Tuhan kiranaya
memberkati kita semua.
– DENNIS TILON
SEBAGAI CHAPLAIN DARI PORTER ADVENTIST HOSPITAL, DENVER
COLORADO
Warta Advent On-line (WAO)
Waktu Terbenamnya Matahari
Diolah oleh P.C. Wattimena
SUNSET
NOON
SUNSET
City
on
18 Feb. ‘05
on
Sabbath
on
19 Feb. ‘05
Sabang
Medan
Pematangsiantar
Pekanbaru
Padang
Jambi
Palembang
Bandar Lampung
Anyer-Carita
Jakarta
Puncak
UNAI
Bandung
Cirebon
Cilacap
Semarang
Solo
Surabaya
Jember
Denpasar
Mataram
Ende
Kupang
Pontianak
Pangkalan Bun
Palangkaraya
Banjarmasin
Balikpapan
Tarakan
Makassar
Kendari
Palu
Gorontalo
Manado
UNKLAB
Ternate
Ambon
Sorong
Tembagapura
Biak
Jayapura
Merauke
Kuala Lumpur
Singapore
Manila
AIIAS
Andrews Univ.*
GC, Silver Spring*
Loma Linda*
Seattle*
Delft*
Edison, N.J. *
18:51:17
18:39:45
18:38:44
18:31:10
18:36:43
18:24:15
18:20:46
18:20:46
18:18:59
18:15:14
18:14:45
18:12:43
18:12:37
18:08:39
18:07:42
18:01:30
18:00:22
17:52:28
17:49:17
18:43:44
18:40:03
18:18:04
18:11:30
18:00:09
17:53:03
17:43:28
18:41:44
18:31:05
18:24:15
18:23:58
18:10:16
18:18:41
18:04:42
17:56:49
17:56:17
18:47:14
18:47:47
18:32:59
18:12:58
18:14:05
17:56:37
18:02:47
19:27:59
19:20:59
18:01:18
18:01:52
18:22:24
17:49:03
17:36:01
17:37:42
18:02:11
17:36:35
12:52:35
12:39:11
12:37:40
12:28:09
12:32:28
12:19:28
12:14:52
12:12:52
12:10:28
12:06:40
12:05:45
12:03:40
12:03:28
11:59:40
11:57:52
11:52:16
11:50:40
11:43:02
11:39:04
12:33:05
12:29:29
12:07:17
11:59:36
11:56:40
11:47:24
11:38:12
12:35:33
12:26:36
12:23:29
12:16:17
12:03:33
12:14:29
12:01:41
11:54:33
11:53:57
12:44:24
12:41:17
12:28:48
12:05:58
12:09:41
11:51:05
11:52:17
13:27:04
13:18:33
12:09:53
12:10:05
12:59:11
12:21:54
12:02:49
12:23:01
12:56:22
12:11:25
18:51:20
18:39:45
18:38:43
18:31:05
18:36:35
18:24:06
18:20:36
18:20:32
18:18:44
18:14:58
18:14:29
18:12:26
18:12:20
18:08:23
18:07:24
18:01:13
18:00:04
17:52:11
17:48:58
18:43:24
18:39:44
18:17:44
18:11:09
18:00:03
17:52:53
17:43:18
18:41:33
18:30:57
18:24:15
18:23:44
18:10:04
18:18:33
18:04:37
17:56:46
17:56:13
18:47:09
18:47:35
18:32:52
18:12:45
18:13:58
17:56:28
18:02:28
19:27:58
19:20:55
18:01:35
18:02:09
18:23:39
17:50:10
17:36:55
17:39:15
18:04:02
17:37:45
PENTING: Daftar waktu matahari terbenam dan noon time ini diolah
berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kota-kota yang menerapkan
daylight savings time pada musim tertentu (*), diingatkan untuk
merubah waktu terbenamnya matahari dan noon time sesuai dengan
perubahan yang dilakukan.
18 Februari 2005
5
E D I T
O R I A L
HOPE FOR THE BEST,
BUT PREPARE FOR THE WORST
Kita boleh berharap akan sesuatu yang baik tetapi sediakan diri untuk
menghadapi keadaan sebaliknya yang tidak menyenangkan. Prinsip
ini haruslah selalu diingat dan dicamkan bila kita memikirkan sesuatu
yang ada di depan. Mengapa? Karena masing-masing kita hanyalah
individu kecil di belantara dunia yang semakin tidak menentu ini.
Bahkan Donald Rumsfeld, menteri pertahanan dari satu-satunya
negara adidaya di dunia, mengatakan dalam Konferensi Keamanan di
Munich, Jerman (Kompas, Minggu 13/2) bahwa sebuah bangsa
(katakanlah AS) tidak bisa mengalahkan kaum ekstrimis sendirian.
Itu baru kaum ekstrimis, padahal kaum ekstrimis hanyalah salah satu
dari sekian banyak masalah yang ada di depan. Dan seandainya yang
disebut kaum ekstrimis itu ditangkap, mereka barulah pelaku yang
bisa dilihat oleh mata, padahal kejahatan yang mereka lakukan semua
bermula dari apa yang ada di dalam pikirannya. Nah, kita sekarang
sudah dapat lebih fokus melihat di mana sebenarnya akar dari
permasalahannya. Sesungguhnya kita sadari bahwa di alam semesta
ini ada terjadi pertarungan di antara dua kekuatan kosmis.
Pertarungan ini kemudian berlanjut di dalam pikiran manusia di mana
manifestasi pertarungan itu berwujud pada berbagai konflik dan
benturan yang membawa penderitaan bagi manusia.
Sepuluh hari terakhir ini dapat menunjukkan bagaimana manusia
berusaha untuk memikirkan sesuatu yang baik bagi dirinya, tetapi
pada saat yang sama kejadian sebaliknya yang justru menjadi
kenyataan. Dunia senang menyaksikan ketika Israel dan Palestina
menandatangani perjanjian mengakhiri perang di antara mereka
(Selasa 8/2) di Mesir. Masing-masing pihak telah bertekad untuk
melakukan segala upaya untuk mewujudkan hal ini. Tentu saja dunia
masih ingat kegagalan dari Perjanjian Oslo pada tahun 1993 yang lalu,
tetapi upaya mencapai yang terbaik tidak boleh berhenti. Timur
Tengah telah menjadi simbol daerah panas selama beberapa dekade
yang bahkan hampir membawa perang terbuka di antara AS dan Uni
Soviet pada tahun 1973 pada saat pecahnya Perang Yom Kippur
antara Israel dan Mesir/Suriah. Tentu saja dunia menyambut gembira
kesepakatan ‘perdamaian’ Israel – Palestina di atas.
Tetapi dua hari kemudian (Kamis 10/2) ketegangan lain muncul di
belahan timur dunia ketika Presiden Korea Utara Kim Jong Il
mengumumkan bahwa Korea Utara telah mempunyai senjata nuklir.
Sang polisi dunia AS, sebagaimana biasanya merasa yang paling
berkepentingan, segera mencari upaya untuk melemahkan kekuatan
Korea Utara. AS bermaksud untuk memblokir berbagai sumber
keuangan yang masuk ke Korea Utara seperti yang telah
diterapkannya terhadap Al-Qaeda.
Selain Korea Utara, maka Iran bersama-sama Korea Utara dan Irak
pernah dicap oleh AS sebagai ‘the axis of evil’ atau poros kejahatan,
juga menimbulkan kekhawatiran karena kemampuannya atau
usahanya untuk memproduksi senjata nuklir. Ternyata kekhawatiran
AS akan maksud Iran di atas menimbulkan kekhawatiran lain dari
negara lain. Mengapa? Karena di dalam Konferensi Keamanan di
atas, Menhan AS Donald Rumsfeld mengatakan bahwa AS tidak
mengesampingkan serangan militer ke Iran bila upaya diplomasi
gagal. Dunia telah menyaksikan bagaimana di dalam masalah Irak,
AS mempunyai definisi tersendiri mengenai apa yang dianggapnya
baik atau tidak baik. Semua itu tidak terlepas dari apa yang ada di
dalam pikiran para pengambil keputusan.
Warta Advent On-line (WAO)
Keprihatinan akan gelagat Korea Utara belum sempat dibahas, dunia
dikejutkan oleh bom dahsyat yang mengguncang Beirut, Libanon
yang menewaskan beberapa orang termasuk mantan Perdana Menteri
Libanon Rafik Hariri pada hari Senin pagi (14/2). Hari kasih sayang
“Valentine Day” pada 14 Pebruari yang dikotori oleh tragedi Beirut di
atas ternyata ditutup dengan 3 rangkaian bom yang melanda Pilipina
pada malam harinya.
Semua peristiwa buruk yang dialami anak manusia di atas adalah
akibat perbuatan manusia dan bukan karena bencana alam. Alkitab
mengatakan bahwa bencana alam akan semakin bertambah pada
zaman akhir, zaman yang sedang kita jalani. Dan yang menambah
kekhawatiran adalah karena selain petaka yang datang dari alam,
ternyata petaka yang diakibatkan oleh manusia tidak kalah hebatnya.
Mengapa? Karena selain datangnya bencana alam, Alkitab juga
mengamarkan bahwa kepentingan diri akan mewarnai sifat manusia di
zaman akhir.
Dengan kata lain, perjanjian damai Israel – Palestina boleh-boleh saja
ditandatangani, tetapi keefektifan dari perjanjian itu sangat tergantung
apakah semua pihak (baca: elemen-elemen di dalam kedua negara itu)
menghormatinya, karena tidak merugikannya. Sangat diragukan,
karena belum apa-apa pemimpin kedua negara sudah mempunyai
rencana untuk membasmi kelompok tertentu yang dianggap sebagai
pihak yang akan menodai perdamaian ini. Bahkan Perdana Menteri
Israel Ariel Sharon sudah mengatakan bahwa dia tidak takut dibunuh
dan tidak akan tunduk terhadap tekanan (ekstrimis Yahudi). Masih
ingat bagaimana mantan Perdana Menteri Yitzhak Rabin dibunuh
pada bulan Nopember 1995 tidak lama setelah menyepakati perjanjian
damai dengan Arafat? Bahkan tulisan-tulisan yang muncul di
berbagai penerbitan di Israel sekarang berbunyi: Is Israel being
prepared for another prime minister assassination?
Dunia semakin sulit dikontrol karena kepentingan diri yang semakin
menonjol. Bahkan AS yang mengatakan bahwa semua negara perlu
bersatu untuk memerangi terorisme, ternyata tidak bersedia
menandatangani Protokol Kyoto yang memberikan pembatasan atas
emisi karbon pencemaran udara, dengan alasan bahwa pembatasan itu
akan merugikan perindustrian di AS.
Sesungguhnyalah manusia tidak bisa dijadikan teladan, karena apabila
kepentingan dirinya terusik (apalagi keselamatan jiwanya terancam),
maka dia akan melakukan tindakan yang merugikan sesamanya.
Dalam hal inilah kita patut bersyukur atas pengorbanan Yesus,
Teladan kita. Ketika Perjanjian Damai berlangsung di surga dan
diketahui bahwa bukan hanya kepentingan-Nya terusik, tetapi bahkan
nyawa-Nya menjadi taruhan, Yesus, Sang Pencipta dan Penebus tidak
memikirkan kepentingan diri-Nya.
Dia bersedia dan telah
membuktikan bahwa Dia adalah Teladan kita.
Yesus mengamarkan kita akan datangnya masa yang sukar. Tetapi
Dia juga berjanji akan menyetai kita sampai kepada kesudahan.
Karena kita masih hidup di dunia, kita harus bersiap jika kesulitan
datang tetapi jangan pernah lupa berharap pada-Nya, karena Dia akan
memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya.
18 Februari 2005
Tim Redaksi WAO
6
TERJEMAHAN ROH NUBUAT dan BIBLE COMMENTARY
Diterjemahkan bebas oleh Pdt. S. Tandidio – Dewan Redaksi WAO
S DA B I B L E C OM ME NT A RY
Terjemahan 2 Kor 5:19.
Sebab. Dalam bahasa Inggris moderen, “yaitu,”
“demikianlah.”
Diri-Nya oleh Kristus. Terjemahan bahasa Yunani
yang lebih jelas dari anak kalimat ini, “Allah telah
mendamaikan dunia dengan diri-Nya di dalam Kristus
[atau ‘melalui Kristus’].” Manusia harus menyadari
bahwa sang Anak yang mati di kayu palang, Dia juga
adalah “si Anak domba Allah” (Yohanes 1:29).
Mendamaikan Dunia. Masuknya dosa telah
menempatkan manusia pada permusuhan dengan
Allah, dan adalah tujuan Kristus datang ke dunia ini
untuk memenangkan kembali cinta kasih dan kesetiaan
manusia terhadap Allah.
Tidak Memperhitungkan. Semua kesalahan ada
tercatat, dan akan dituduhkan kepada mereka yang
melakukannya, tetapi karunia dan keadilan Ilahi telah
menemukan satu jalan anugrah kepada para pelanggar
tersebut, seperti saja mereka tidak bersalah. Dosa
adalah hutang (Mat 6:12) yang pada satu saat, si
pendosa harus membayarnya (bdg. Mat 25:19). Tetapi
Allah tidak akan memperhitungkan dosa kepada
mereka yang telah didamaikan dengan Dia melalui
Kristus (Mat 32:2).
Pelanggaran-pelanggaran. Lih. Dalam Mat 6:14.
Dalam Matius 6:14, komentarnya sebagai berikut:
Yun. paraptōmata, dari kata kerja yang berarti
“jatuh kebagian yang lain.” Perhatikan bahwa kata
“hutang-hutang” dari Mat 6:12 tidaklah berasal dari
kata Yunani yang sama dengan “pelangaranpelanggaran.” Kata paraptōmata secara tidak
langsung menyatakan penyimpangan dari kebenaran
atau kebenaran yang hakiki (tegak lurus). Dalam PB,
kelihatannya hal ini menunjuk kepada pelanggaran
akan yang benar dan dilakukan dengan sadar (sengaja),
sesuatu, yang oleh karena itu, sebagai kesalahan.
Mempercayakan Berita Pendamaian itu Kepada
Kami. Ini adalah bukti lebih lanjut dari kasih Allah
dan kesediaan-Nya untuk mengampuni. Berita tentang
perdamaian telah ditaruh, sebagaimana adanya, dalam
pikiran dan hati semua orang yang menerima hal ini
demi diri mereka, untuk dibagi kepada orang lain.
Warta Advent On-line (WAO)
Berita. Lih. Yoh 1:1. Dalam Yoh 1:1. Dalam Yoh
1:1, komentarnya sebagai berikut:
Yun. logos. “ucapan,” “perkataan,” “pidato,”
“cerita,” “catatan,” “risalat,” dengan penekanan pada
sistimatika, berarti pengaturan dari pemikiranpemikiran yang diekspresikan. Dalam LXX
(septuaginta [Alkitab PL dalam bahasa Yunani) kata
logos bisasanya digunakan untuk kedua-duanya, yaitu
sesuatu yang mempunyai daya cipta atau creatif (Maz
33:6; bdg. Kej. 1:3, 6, 9, dll.) dan mempunyai
kesanggupan untuk menyampaikan atau komunikatif
(Yer 1:4; Yeh 1:3; Amos 3:1) akan pernyataanpernyataan pemikiran dan kehendak Ilahi. Tidak
diragukan bahwa penggunaan logos dari PL ada dalam
pemikiran Yohanes ketika ia menulis Yoh 1:1. Allah
menyatakan kehendak dan tujuan Ilahi-Nya melalui
ciptaan dan pewahyuan; sekarang (Yoh 1:14) dia telah
melakukan-Nya melalui penjelmaan (inkarnasi),
otoritas tertinggi-Nya dan pewahyuan yang sempurna
(lih. tambahan materi untuk Yoh 1:18). Kata logos,
dengan demikian, meringkaskan tema utama kitab Yoh
(lih. psl. 14:8–10; bersama dengan kata-kata “Firman
adalah Allah”; juga lih. catatan tambahan pada psl. 1).
Di ayat 18, Yohanes menyatakan alasan mengapa ia
menyatakan Kristus sebagai “sang Firman”—Dia
datang untuk “memperlihatkan” sang Bapa. Dalam
PB, hanyalah Yohanes-lah yang menunjukYesus
dengan menggunakan kata logos, dalam Injilnya (psl.
1) dan 1 Yoh 1:1; Wah 19:13. Istilah ini
megimplikasikan Yesus sebagai penyataan penjelmaan
dari Kehendak Bapa yang oleh-Nya setiap orang akan
diselamatkan (lih. 1 Tim 2:4), sebagai “pemikiran
Allah dijadikan dapat terdengar” (DA 19).
Komentar Mrs. E.G. White
Kematian Kristus membuktikan kasih Allah yang
besar kepada manusia. Ini adalah janji dari
keselamatan kita. Melenyapkan salib sama halnya
dengan meniadakan matahari dari langit. Salib
membawa kita dekat kepada Allah, MENDAMAIKAN
kita dengan Dia. Dengan belas kasihan dari cinta
Bapa, Yahweh melihat kepada penderitaan yang
ditanggung Anak-Nya dengan maksud menyelamatkan
ras yang berdosa dari kematian yang kekal, dan
menerima kita sebagai yang kekasih (AA. 209).
18 Februari 2005
---oooOooo---
7
K
O L O M
K H
U
S
U
S
Tuduhan Kepada Gereja Advent Sebagai
Bidat dan Mempunyai Ajaran Sesat
Tanggapan Terhadap Tulisan Sdr. Paul Hidayat, M.Th.
Oleh Jonathan Kuntaraf, D. Min.
Pengantar Redaksi:
Baru-baru ini salah seorang pembaca setia WAO menyampaikan salinan dari satu media bernama Reformata
ke Redaksi WAO di mana pada salinan tersebut terdapat satu tulisan dari Sdr. Paul Hidayat, M.Th., yang
mengatakan bahwa Gereja Advent termasuk bidat dan mempunyai ajaran sesat. Kami, Redaksi WAO,
kemudian menyampaikan tulisan tersebut kepada Kontributor WAO, dalam hal ini Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf
untuk direspon. Berikut ini adalah respon tersebut.
Kepada Yth. Sdr. Redaksi Reformata,
Salam Sejahtera di dalam Yesus Kristus.
menggunakan Alkitab sebagai dasar. Bila ternyata bertentangan
dengan Yesus, Firman Allah dan Hukum Allah; maka kita boleh
mengatakan ajaran itu sesat.
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kiriman e-mail dari
seorang sahabat mengenai tulisan Sdr. Paul Hidayat M.Th, dalam
Reformata Desember 2004, dengan judul, “Karena Ada Kekosongan
Dalam Gereja Asal!” Saya merasa kaget saat membaca laporan utama
tersebut yang menyebutkan bahwa Gereja Advent termasuk bidat,
bahkan disebutkan mempunyai ajaran sesat. Oleh sebab majalah
Reformata mempunyai semboyan untuk “Menyuarakan kebenaran
dan keadilan,” maka saya mengharapkan agar kebenaran dapat
dinyatakan, dan sanggahan kepada artikel tersebut dapat
diperlakukan secara adil, sehingga pembaca tidak hanya membaca
dari satu pihak saja. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada Redaksi yang akan memuat jawaban saya ini dalam majalah
Reformata.
Hidayat mengatakan bahwa gereja Advent termasuk sesat menurut
evaluasi teologisnya, dalam hal ini beliau menggunakan ukuran
doktrin sentral. Beliau menjelaskan doktrin sentral tersebut dengan
kata-kata, “Tiga doktrin utama yang sudah ada dari Perjanjian Baru
menjadi ukuran kebenaran iman Kristen ialah pengakuan akan KeAllah-an dan kemanusiaan Yesus Kristus, Ketritunggalan Allah, dan
keselamatan semata karena anugerah dalam karya penyelamatan
Yesus Kristus.” Nah untuk jelasnya, saya ingin sampaikan bahwa
dalam gereja Advent saat ini ada 27 doktrin dasar, Tentang
Ketritunggalan Allah dalam doktrin dasar No. 2, Mengenai
pengakuan akan Ke-Allah dan kemanusiaan Yesus terdapat dalam
doktrin dasar No. 4, dan mengenai keselamatan semata karena
anugrah, terdapat dalam doktrin dasar No. 10.
Nah oleh sebab kita semua
mencari kebenaran, majalah
Reformata
ingin
untuk
menyuarakan
kebenaran,
sebenarnya, apakah yang
dimaksudkan
dengan
kebenaran?
Alkitab
sedikitnya memberikan tiga
hal yang menjadi arti dari
kebenaran, yaitu: Yesus
adalah kebenaran (Yohanes
14:6), Firman Allah adalah
kebenaran (Yohanes 17:17),
dan Hukum Allah adalah
kebenaran (Mazmur 119:30).
Kami
meyakini
bahwa
ukuran kebenaran bukanlah
nama atau sekte gereja, atau
bukanlah orangnya atau
pendetanya yang datang di
gereja; tetapi ajarannya yang sesuai dengan kebenaran. Jikalau gereja
mengajarkan hal yang tidak sesuai dengan Yesus, Firman Allah atau
Hukum Allah, maka padanya tidak ada kebenaran.
Marilah kita lihat ketiga doktrin dasar tersebut tersebut yang terdapat
dalam Seventh-day Adventist Believe…27:
Sebab itu sebelum seseorang akan menghakimkan dan
menyebarluaskan bahwa ajaran dari satu gereja itu sesat, kita harus
Warta Advent On-line (WAO)
# 2. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempercayai bahwa hanya
ada satu Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus, kesatuan dari tiga
oknum yang kekal. Allah itu baka, mahakuasa, mahatahu dan di atas
segalanya, mahahadir. Ia mempunyai kepastian dan di luar jangkauan
manusia untuk mengerti, namun Ia dapat diketahui dengan
pernyataan Diri-Nya. Ia selamanya layak untuk disembah, dipuji dan
dilayani oleh seluruh penciptaan.
# 4. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempercayai “Allah Anak
yang kekal telah menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui Dia segala
sesuatu diciptakan, tabiat Allah dinyatakan, keselamatan manusia
tercapai dan dunia dihukumkan. Selamanya Dia adalah Allah, Dia
juga menjadi manusia yang sebenarnya, Yesus Kristus. Dia
dikandung oleh sebab Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan
Maria. Dia hidup dan mengalami pencobaan sebagai manusia,
Namun secara sempurna menjadi teladan dalam kebenaran dan kasih
Allah. Melalui mujizat-Nya Dia menyatakan kuasa Allah dan
menunjukkan sebagai Mesias yang dijanjikan. Dia menderita dan
mati secara sukarela di kayu palang untuk dosa kita, telah
dibangkitkan dari kematian dan naik ke surga. Dia akan datang
kembali dalam kemuliaan-Nya untuk membebaskan umat-Nya dan
untuk memperbaharui segala sesuatu.
18 Februari 2005
8
# 10. Dalam kasih dan karunia-Nya yang tidak terhingga, Allah telah
membuat Yesus, yang tidak mengenal dosa, menjadi berdosa, supaya
di dalam Dia kita bisa mendapatkan kebenaran Allah. Dengan
bimbingan Roh Kudus, kita akan dapat melihat kebutuhan kita,
mengakui keadaan kita yang berdosa, mengakui pelanggaran kita,
dan memiliki iman di dalam Yesus sebagai Tuhan dan Kristus,
sebagai Juru Selamat dan Teladan kita. Iman yang menerima
keselamatan datang melalui kuasa ilahi dari Firman Allah dan ini
adalah karunia anugerah Allah. Melalui Kristus kita dapat
dibenarkan, diangkat sebagai anak-anak Allah, dan dibebaskan dari
perbudakan dosa. Melalui Roh Kudus kita dilahirkan kembali dan
disucikan; Roh Kudus memperbaharui pikiran kita, menuliskan
hukum kasih Allah dalam hati kita, dan kepada kita diberikan kuasa
untuk menghidupkan hidup yang kudus. Bila kita bergantung kepadaNya kita akan ambil bagian dalam sifat ilahi dan akan mendapatkan
jaminan keselamatan saat ini dan di masa pehakiman.
Zondervan Publishing House (Grand Rapids, Michigann) pada tahun
1960 tersebut, ia menjelaskan secara mendetail untuk 248 halaman,
dengan kesimpulan bahwa gereja Advent bukan bidat, tetapi salah
satu denominasi dari gereja Kristen.
Bila kita melihat ketiga dasar kepercayaan gereja Advent, jelas gereja
Advent tidak termasuk dalam bidat atau mempunyai ajaran sesat. Hal
ini juga yang menjadi kesimpulan dari Dr. Walter R. Martin dan
Dr. Donald Grey Barnhouse. Pada tahun 1950-an, Dr. Walter
Martin editor dari Eternity Magazine, dan dikenal sebagai pendiri
dari Christian Research Institute, sedang mengumpulan bahan untuk
menyusun buku Kingdom of Cults. Dia saat itu mengkatagorikan
Gereja Advent sama seperti Mormon, Saksi Jehovah, Christian
Science etc. Namun setelah dia meneliti lebih lanjut, membaca
banyak buku tentang Advent dan mengadakan wawancara dengan
ratusan orang, akhirnya dia menarik kesimpulan bahwa gereja
MAHK bukanlah bidat. Sebab itu sebagai gantinya memasukkan
Advent dalam buku The Kingdom of Cults, justru dia menulis buku,
“The Truth about Seventh-day Adventism.” Kebenaran Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh. Dalam buku yang dicetak oleh
Dua contoh tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 1956, mereka
yang telah mempelajari dengan mendalam akan ajaran gereja MAHK
yang Alkitabiah, menarik kesimpulan bahwa gereja Advent bukanlah
bidat, kalau begitu, tidak pantas dikatagorikan mempunyai ajaran
yang sesat.
Warta Advent On-line (WAO)
Kata sambutan dari buku tersebut diberikan oleh Dr. Donald Grey
Barnhouse, pendiri dari Evangelical Ministries yang telah menulis 17
buku. Apakah yang dia tuliskan? Agar lebih jelas, saya tuliskan
dalam bahasa aslinya, “As the result of our studies of Seventh-day
Adventism, Walter Martin and I reached the conclusion that Seventhday Adventists are a truly Christian group, rather than an
antichristian cult. . . Let it be understood that we made only one
claim; i.e, that those Seventh-day Adventists who follow the Lord in
the same way as their leaders who have interpreted for us the
doctrinal position of their church, are to be considered true members
of the body of Christ.” (The Truth of Seventh-day Adventism, hal. 7).
Memang di Indonesia masih beredar buku Etika Kristen tulisan Dr.
Verkuijl, dan salah satu bukunya menyebutkan gereja Advent adalah
bidat. Pada tahun 1977, saat saya mengambil program pasca sarjana
di Andrews University Michigan, Dr. Verkuijl datang ke Andrews
University, dan beliau merasa kagum melihat kemajuan pekerjaan
MAHK sedunia sebagai denominasi Kekristenan, namun sayang
beliau sudah meninggal sebelum merevisi bukunya. Namun bila kita
mempelajari Alkitab dengan sebenarnya, kita akan menarik
kesimpulan yang tepat. Saya sendiri berasal dari agama Budha,
18 Februari 2005
9
kemudian dibaptiskan dalam gereja GKI. Kemudian beralih ke
Methodist, terus ke Pentakosta. Dan dalam proses mencari
kebenaran, saya akhirnya menjadi anggota Masehi Advent Hari
Ketujuh. Sekarang ini, sedikitnya dua pendeta gereja non-Advent
yang menjadi Advent dalam setiap tahun di Amerika saja. Kami
belum sebutkan ratusan dari seluruh dunia. Mengapa hal ini terjadi,
Sdr. Hidayat benar, sebab “Adanya kekosongan dari gereja asal.”
Namun bukan berarti gereja yang dimasuki adalah gereja sesat.
Kembali, kita harus menguji setiap ajaran, apakah Alkitabiah atau
tidak? Tujuan dari teologia adalah untuk menguji suatu ajaran;
namun kita tidak boleh bias untuk mengatakan gereja asal itu benar,
dan gereja yang muncul itu adalah sesat.
lain di samping Alkitab. Untuk itu kita perlu melihat apa yang tertulis
dalam doktrin dasar gereja MAHK.
Sebenarnya Hidayat mengakui, “memang gerakan Advent tidak
mengajarkan hal-hal yang menyimpang tentang doktrin sentral
seperti Tritunggal, Ke-Allahan dan kemanusiaan Yesus Kristus dan
keselamatan, namun…..” (kemudian Sdr Hidayat menyebutkan
empat alasan yang kita akan bahas kemudian). Dari penjelasan
tersebut, Hidayat tidak konsisten dengan tulisannya sendiri.
Sementara beliau mengatakan tiga doktrin sentral, tetapi kalau untuk
Advent, tidak cukup tiga doktrin sentral, harus dituntut lebih daripada
itu, sampai dikatakan, “sesat.”
#17. “Salah satu karunia dari Roh Kudus adalah nubuatan. Karunia
ini merupakan tanda yang jelas dari jemaat yang sisa dan dinyatakan
dengan pelayanan Ellen G.White. Sebagai utusan Allah, tulisannya
merupakan kelanjutan dan sumber autoritas dari kebenaran yang
menyediakan hiburan, bimbingan, instruksi dan koreksi kepada
jemaat. Tulisan Ellen G. White juga secara jelas mengatakan bahwa
Alkitab adalah ukuran kebenaran di mana semua ajaran dan
pengalaman harus diuji.”
Sebenarnya bagi mereka yang mempelajari teologia dari berbagai
denominasi Kekristenan, ada dua istilah yang biasa digunakan, yaitu:
orthodoxy dan heterodoxy. Orthodoxy, perbedaan dalam doktrin
sentral, sedangkan heterodoxy, perbedaan dalam doktrin lainnya. Bila
ada perbedaan dalam doktrin lain, selama ada persamaan dalam
doktrin sentral, maka gereja atau sekte atau denominasi tersebut
disebut sebagai Kristen. Tetapi bila sudah ada perbedaan dalam
doktrin sentral, maka baru disebutkan sebagai cult atau bidat. Nah
dalam dasar tersebut, sangat disayangkan Hidayat sudah
memasukkan gereja Advent dalam kelompok bidat, dan mengajarkan
ajaran sesat, padahal tidak ada perbedaan dalam doktrin sentral.
Nah sekarang saya coba jawab argumentasi yang diberikan oleh
Hidayat, dengan memberikan alasan mengapa sampai memasukkan
gereja Advent dalam kelompok bidat, walaupun gereja Advent
mempunyai doktrin sentral yang sama.
Untuk latar belakangnya, saya ingin mengatakan bahwa Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh tidak pernah menubuatkan waktu
kedatangan Yesus, dan William Miller sendiri bukanlah anggota
Masehi Advent Hari Ketujuh. William Miller mempelajari
Alkitabnya dengan teliti, dan mendapatkan ayat Daniel 8:14 tentang
nubuatan 2300 pagi dan petang, dan menarik kesimpulan bahwa
Yesus akan datang pada akhir dari 2300 pagi dan petang; dan itu
berakhir tanggal 22 Oktober 1844. Sebab itu sejak tahun 1831, dia
mulai mengabarkan bahwa Yesus akan datang pada tanggal 22
Oktober 1844. Jumlah mereka yang percaya tersebut sekitar 100,000
orang. Namun waktu Yesus tidak datang pada tanggal tersebut,
orang-orang kecewa. Namun ada kelompok kecil, sekitar 100 orang
yang terus mendalami Alkitab, dan mereka mendapatkan kesalahan
interpretasi dari William Miller. Mereka mendapatkan bahwa tanggal
22 Oktober bukanlah tanggal kedatangan Yesus kedua kali, tetapi
tanggal Yesus memasuki Bilik yang mahakudus di surga. Kelompok
ini terus berkembang, belajar Alkitab lebih lanjut, hingga sekarang
mempunyai 27 doktrin dasar, dan mulai diorganisasi sebagai gereja
pada tahun 1861. Dari kelompok yang hanya 100 orang ini, gereja
MAHK sekarang memiliki sekitar 14 juta anggota, dan sekitar 20 juta
yang ikut berbakti setiap hari kebaktian di seluruh dunia.
Nah sekarang kita akan coba melihat empat perkara yang menjadi
keberatan bagi Hidayat untuk memasukkan gereja Advent dalam
kelompok Kristen, menyebutkan Advent itu bidat dan mempunyai
ajaran sesat. Empat hal tersebut adalah sebagai berikut:
Soal sumber otoritas. Hidayat menyebutkan gerakan Advent
menjadikan Alkitab sebagai sumber otoritas, namun menempatkan
ajaran para pelopor terutama Ellen G. White sebagai sumber otoritas
Warta Advent On-line (WAO)
# 1. “Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Firman
Allah yang tertulis, diberikan dengan inspirasi ilahi melalui orang
kudus Tuhan yang telah berbicara dan menuliskan saat mereka
digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam Firman-Nya, Allah telah
memberikan kepada manusia pengetahuan yang penting bagi
keselamatan manusia. Alkitab adalah pernyataan kehendak-Nya yang
tidak pernah bersalah. Firman Allah ada ukuran tabiat, ujian
pengalaman, pernyataan doktrin yang authoritative dan catatan yang
dapat dipercaya dari tindakan Allah dalam sejarah.”
Kedua dasar keyakinan tersebut menunjukkan bahwa Alkitab adalah
sumber otorítas utama dalam jemaat MAHK. Namun jemaat Advent
meyakini Ellen G. White mempunyai karunia rohani dalam
bernubuat, tetapi tidak bisa tulisannya bertentangan dengan Alkitab.
Berulang-ulang Ellen G. White menyebutkan bahwa tulisannya
adalah “terang kecil,” yang membawa kita kepada terang yang besar
yaitu Alkitab. Tulisannya membawa kita kepada Alkitab, membawa
kita mengerti kepada Alkitab, dan menolong kita untuk
mengaplikasikan Alkitab dalam hidup kita.
Hidayat menyebutkan bahwa umat Advent menerima ajaran Ellen G.
White yang salah sekalipun. Apakah boleh saya tahu mana yang
salah? Untuk 41 tahun saya menjadi seorang anggota Advent, dan
melayani sebagai pendeta MAHK untuk 34 tahun yang terakhir ini,
setiap hari membaca Alkitab dan tulisan Ellen G. White, dan belum
mendapatkan satu tulisannya yang bertentangan dengan Alkitab.
Kami menyadari bila seseorang mengakui memiliki khayal dari
Tuhan, kita tidak boleh sembarangan mempercayainya. Itulah
sebabnya kita harus uji. Alkitab memberikan sedikitnya empat ujian
tersebut, yaitu: Ajarannya harus sesuai dengan kesaksian (Alkitab) –
Yesaya 8:20; nubuatannya harus genap (Yeremia 28:9), dari buah
kehidupannya kita mengenal dia (Matius 7:20), dan dia harus
menerima Yesus sebagai yang berasal dari Allah Bapa, (1 Yohanes
4:1-3). Ternyata kami lihat Ellen G. White lulus dari ujian. Bukan
hanya itu, tanda gereja di akhir zaman adalah mempunyai iman
kepada Yesus dan menurut hukum Allah (Wahyu 14:12), mempunyai
kesaksian Yesus dan menurut hukum Allah (Wahyu 12:17), dan
kesaksian Yesus adalah Roh bernubuat (Wahyu 19:10). Dan umat
Advent meyakini bahwa Ellen G. White sepenuhnya mendapatkan
terang dari Tuhan. Walaupun Ellen G. White hanya berpendidikan
sampai kelas 3 SD, namun bisa menulis sekitar 80 buku, 4500 artikel,
dan 100,000 halaman; dalam berbagai pengetahuan, kesehatan,
rumah tangga, pendidikan, penginjilan bahkan pertumbuhan gereja.
Bagaimana seorang bisa buat ini kalau tidak mendapatkan inspirasi
dari Tuhan?
Dengan terang dari Tuhan, mereka yang membaca tulisannya dan
mengaplikasikan dalam hidup mereka mendapatkan berkat yang
tidak terhingga. Misalnya dari 320 penelitian tentang orang Advent
dalam 40 tahun yang terakhir, didapatkan bahwa mereka yang
mengikuti ajaran Ellen G. White untuk memiliki pola hidup sehat,
maka mereka bisa hidup 11-12 tahun lebih panjang. Hebat, bukan?
Kehebatan tulisannya dapat dilihat dari cendikiawan dunia yang telah
membaca tulisan Ellen G. White, walaupun mereka bukan Advent,
misalnya kita ambil dua contoh saja, Dr. Florence Stratemeyer, dari
Columbia University dan Dr. Clave McCay dari Cornell University.
18 Februari 2005
10
"Recently the book Education by Ellen G. White has been
brought to my attention. Written at the turn of the century
(1903) this volume was more than fifty years ahead of its times.
And I was surprised to learn that it was written by a woman with
but three years of schooling. "The breadth and depth of its
philosophy amazed me. Its concept of balanced education,
harmonious development, and of thinking and acting on
principle are advanced educational concepts....
"Mrs. White was concerned with the whole learner--the
harmonious development of mental, physical, and spiritual
powers....
"I am not surprised that members of the Seventh-day Adventist
church hold the writings of Mrs. White in great respect and
make them central in developing the educational programs in
their schools,"
-Florence Stratemeyer, Ph.D., Professor of Education, Teachers
College, Columbia University.
Professor of Nutrition, Dr. Clive McCay of Cornell said; "How
much better health the average American might enjoy if he but
followed the teachings of Mrs. White." See McCay's articles in
the Review and Herald for February 12, 19, and 26, 1959
Para professor tersebut bukanlah orang Advent, namun merasa
kagum dengan tulisan dari seorang wanita berpendidikan kelas tiga
SD, namun tulisannya sudah mendahului jaman. Misalnya, lebih dari
150 tahun lalu, sementara banyak orang merokok, dan menganggap
tembakau adalah obat, Ellen G. White sudah katakan, “jangan
gunakan tembakau.” Bukankah sekarang banyak gereja Kristen yang
juga mengajarkan jangan merokok? Lama sebelum ilmu pengetahuan
mendapatkan banyaknya bahaya daging sebagai salah satu penyebab
kanker, Ellen G. White menyebutkannya. Bukankah ini berarti dia
mendapatkan inspirasi dari Tuhan? Tidak heran tulisannya tersebar di
seluruh dunia. Salah satu buku Ellen G. White, yaitu Steps To Christ,
telah diterjemahkan dan dicetak dalam berbagai bahasa di dunia;
lebih banyak dari penulis wanita manapun sepanjang zaman. Kalau
Sdr. Hidayat berminat, saya bisa kirimkan buku-bukunya, dan Anda
bisa menilai, apakah ada yang bertentangan dengan Alkitab. Justru
semuanya menjunjung tinggi Alkitab.
Hidayat menyebutkan: “Gerakan Advent sesuai ajaran White
mengganggap bahwa Kristus mengabil sifat manusia yang telah
mengalami noda. Maksudnya bukan bahwa Kristus memiliki sifat
manusia berdosa, tetapi ia mengambil sifat kemanusiaan yang telah
dilemahkan oleh dosa.” Untuk mengerti ajaran Advent apakah
Alkitabiah atau tidak, kita lihat apa yang Alkitab katakan:








Jesus adalah manusia 100%. Ia memiliki darah dan daging
(Ibrani 2:14).
Dalam segala sesuatu, ia dijadikan seperti sesama manusia
(Ibrani 2:17)
Tubuh dan pikiran-Nya mempunyai keadaan seperti manusia
lain hingga Ia bisa lapar, haus, capek atau kuatir (Matius 4:2,
Yohanes 19:28, 4:6, Matius 26:21; 8:24).
Ia dapat menyatakan belas kasihan, marah dan sedih (Mattius
9:36, Markus 3:5)
Kadang-kadang Dia merasa terganggu, dan bersedih sampai
menangis (Matius 26:38, Yohanes 11:33, 25).
Ia berdoa dengan tangisan dan airmata, sampai berkeringat
darah (Lukas 22:44).
Hidup yang berdoa menunjukkan ketergantungan kepada
Allah (Matius 26:39-44)
Dia adalah Adam kedua, dan hidup seperti daging yang
dikuasai dosa. Ayat lengkapnya kita lihat dalam Roma 8:3,
“Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging,
yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa. Ia
telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.”
Warta Advent On-line (WAO)

Keadaan Yesus itu lebih buruk dari keadaan Adam. Saat
Adam diciptakan, belum ada dosa, dan ia hidup dalam taman
Eden yang sempurna. Namun Yesus lahir di dunia, dalam
keadaan tubuh manusia yang telah 4000 tahun setelah dosa.
Sebab itu keadaan Yesus lebih gampang untuk berdosa
daripada Adam, namun Yesus yang telah dicobai dalam segala
hal, namun Ia tidak berdosa (Ibrani 4:15).
Jadi Sdr. Hidayat, Yesus yang telah mengambil sifat kemanusiaan
yang telah dilemahkan akibat dosa adalah sesuai dengan Alkitab.
Bahkan kita dapat lebih mengerti keluarbiasaan Yesus, yang
walaupun telah mengambil sifat kemanusiaan yang yang telah
dilemahkan oleh dosa, Yesus tidak berdosa, sebab Ia bergantung
kepada Allah Bapa. Ia tidak pernah melanggar hukum. Ia patut
menjadi teladan kita yang sempurna.
Mengenai dua tahap dari pengampunan dosa dan penghapusan dosa.
Umat Advent meyakininya berdasarkan Alkitab. Ini merupakan
penjelasan yang panjang yang bisa memakan beberapa halaman. Saya
akan memberikan intinya dahulu. Kalau seandainya redaksi
Reformata berminat agar saya jelaskan secara Alkitabiah mengenai
hal ini, saya dapat memberikannya dengan sangat terperinci apa yang
diajarkan oleh Alkitab. Sesuatu yang ajaib! Bila kita melihat
bagaimana kegenapan nubuatan Alkitab dari buku Daniel, mengenai
waktu kelahiran, kematian Yesus dijelaskan. Namun diperlukan
waktu yang panjang untuk menjelaskannya.
Namun untuk ringkasannya, kita mengetahui apa yang terjadi dalam
jaman perjanjian baru, telah dinubuatkan, ada yang disimbolkan dan
kegenapan dari simbol tersebut. Misalnya orang Israel harus
membawa korban pada tanggal 14 Abid (sekarang disebut bulan
Nisan), Keluaran 12:6, dan kita mengetahui kegenapannya bahwa
Yesus, Anak Domba Allah yang menjadi korban oleh sebab dosa
kita, persis tanggal 14 bulan Nisan saat Dia mati di kayu palang.
Setiap orang berdosa di Israel, mereka harus membawa korban
bakaran untuk pengampunan dosa. Namun Alkitab mengatakan
sementara doa mereka diampuni, dosa itu tetap melengket di bait
kudus. Penghapusan dosa sebenarnya terjadi satu sekali setahun pada
hari grafirat (Imamat 16). Dengan demikian, sementara mereka telah
mendapatkan pengampunan dosa, penghapusan dosa itu sendiri
adalah terjadi saat hari grafirat yang terjadi satu tahun sekali. Ini
adalah semua merupakan simbol kepada apa yang terjadi kemudian.
Nah mempelajari buku Levi, Daniel, dan Ibrani akan membawa
kepada kesimpulan tersebut. Apakah dewan redaksi bersedia untuk
memasukkannya? Saya dapat siapkan.
Untuk point yang keempat, Hidayat menyebutkan bahwa, “tentang
keselamatan gerakan Advent menerima bahwa manusia dibenarkan
karena menerima Kristus. Kebenaran Kristus diperhitungkan kepada
orang beriman sehingga ia dibenarkan. Hanya jaminan bahwa
keselamatan itu kekal agaknya tidak diterima oleh gerakan Advent.
Apabila seorang Kristen jatuh ke dalam dosa, dosa-dosanya yang
lama akan kembali diperhitungkan. Dengan kata lain, keselamatan
akan hilang. Bila demikian, tidak jelas bahwa keselamatan
sepenuhnya adalah karena anugerah Allah dalam Kristus.” Dari
keterangan Hidayat, saya dapat melihat bahwa beliau mempunyai
faham, “once saved, always saved.” Jemaat Advent meyakini bahwa
keselamatan adalah datang dari Tuhan, dan merupakan anugerah
Allah dalam hidup kita (Epesus 2:8, 9). Keselamatan bukanlah
perbuatan kita. Ini adalah anugerah Allah. Namun manusia
mempunyai pilihan, apakah akan menerima keselamatan atau tidak.
Kita bisa mendapatkan keselamatan dengan percaya kepada-Nya
(Yohanes 3:16), kita bisa mendapat hidup kekal bila kita mengenal
akan Allah (Yohanes 17:3), namun jangan lupa; mereka yang telah
memiliki keselamatan dari Kristus harus mempertahankan
keselamatannya. Kita harus tetap tinggal di dalam Dia agar kita bisa
berbuah banyak (Yohanes 15:3-5). Hasil persekutuan dengan
Yesuslah yang menyebabkan kita akan menurut hukum-hukum-Nya.
Sebab Yesus sendiri yang berkata, “Jikalau engkau mengasihi Aku,
18 Februari 2005
11
engkau akan menurut segala hukum-Ku” (Yohanes 14:15). Sebab
iman tanpa perbuatan itu kosong (Yakobus 2:20).
Oleh sebab umat Advent mengajarkan hukum Allah, banyak yang
menganggap bahwa kita diselamatkan oleh sebab hukum Allah.
Tidak! Oleh sebab manusia telah berdosa, dan dosa adalah
pelanggaran hukum (1 Yohanes 3:4), setelah menerima Yesus, yang
merupakan anugerah Allah, kita patut menurut hukum-Nya. Kita
patut mengetahui hukum Allah karena oleh sebab hukum, kita
mengenal dosa (Roma 3:20). Nah, orang yang telah mengenal Yesus,
dengan kuasa Kristus, dia patut mempertahankan keselamatannya,
sebab Yesus sendiri berkata, “Tetapi orang yang bertahan sampai
pada kesudahan akan selamat” (Matius 24:13). Bukankah ini jelas
secara Alkitabiah bahwa orang Kristen yang akan mendapatkan
keselamatan adalah orang Kristen yang bertahan sampai kesudahan?
Satu tragedi di akhir zaman justru adalah yang Yesus katakan dalam
Matius 7:21-23, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam kerajaan Surga, melainkan dia
yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir
banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu
juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan
berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku,
kamu sekalian pembuat kejahatan.” Jelas bukan bahwa memanggil
Yesus sebagai Tuhan tidaklah cukup? Kita harus melakukan
kehendak Bapa yang di surga. Dan bukankah kehendak Bapa itu
dinyatakan di dalam hukum-Nya?
Mengenai keterangan orang Advent yang mengatakan: “Apabila
seorang Kristen jatuh ke dalam dosa, dosa-dosanya yang lama akan
kembali diperhitungkan” harus dilihat dari konteksnya bagaimana.
Salah satu perumpamaan Yesus yang sangat menjelaskan hal ini
adalah dalam Matius 18:23-35, bagaimana seorang hamba berhutang
10,000 talenta kepada raja dan minta ampun; maka hutangnya
dihapuskan. Dia bebas, tetapi waktu dia bertemu dengan seorang
yang berhutang hanya 100 dinar, dia berkata, “Bayar hutangmu!”
Saat raja itu mendengar hal itu, dia marah dan berkata, “Hai hamba
yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau
memohonkannya kepadaku? Bukankah engkau pun harus
mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihi engkau.?”
Perumpamaan ini jelas menunjukkan bahwa pengampunan dari
Tuhan itu adalah gratis. Tuhan ampuni segala dosa kita dengan
cuma-cuma. Namun, kepada kita yang telah diampuni dosanya, maka
diharapkan kita siap mengampuni orang lain. Kalau kita tidak
mengampuni orang lain, maka pengampunan semula itu jadi batal.
Ini jelas dikatakan oleh Yesus. Bukankah kata-kata Yesus adalah
kebenaran?
saat di dunia ini (Lukas 4:16), para Rasul juga pelihara hari Sabat
(Kisah 13:14, 17:2; 16:13, 18:4). Bukan hanya itu, bukankah kita
juga akan pelihara hari Sabat di surga? (Yesaya 66:22, 23). Bukankah
Yesus itu tidak berubah? (Ibrani 13:8). Apakah Allah itu adil bila Dia
merubah hari kebaktian tanpa memberi tahu kepada manusia?
Sebagian mengatakan bahwa kita harus pelihara kebangkitan, tetapi
apakah ada perintah untuk itu? Bukankah kita harus menurut kepada
Tuhan lebih daripada manusia (Kasih 5:29). Hanya ada 9 ayat dalam
Alkitab yang menyebutkan hari Minggu, tetapi tidak ada satu pun
yang mengatakan perintah perbaktian hari Minggu. Misalnya 1
Korintus 16:2, berbicara menyisihkan dana di rumah masing-masing,
bukan memberikan persembahan di gereja. Atau ada yang salah
mengerti dengan Kolose 2:16, sebab dikatakan digenapkan di dalam
Kristus. Tetapi bukankah yang digenapi di dalam Yesus adalah yang
ada sesudah dosa? Manusia jatuh dalam dosa, perlu Juru Selamat,
dan sebelum Juru Selamat datang, diberikan lambang. Dan kita
dapatkan banyak upacara, atau hari Sabat orang Yahudi (Imamat 23),
tetapi Hari Sabat hari Ketujuh sudah ada sebelum dosa (Kejadian 2:13); kalau begitu tidak termasuk di dalam Kolose 2:16?
Namun kami ingin sampaikan bahwa keselamatan kita adalah oleh
sebab anugerah Allah, bukan oleh sebab perbuatan. Namun orang
yang telah diselamatkan patut untuk menurut hukum Allah, termasuk
di dalamnya hari Sabat. Bila seorang Kristen tidak boleh membunuh
atau mencuri sebab tertulis dalam hukum Allah, mengapa kita
meremehkan hari Sabat? Bukankah hari Sabat juga termasuk dalam
10 perintah Allah? Hukum tersebut mengatakan secara jelas, bukan
sembarangan hari, tetapi hari yang ketujuh (Keluaran 20:10). Kalau
Tuhan mengatakan, “Ingatlah akan hari Sabat…(Keluaran 20:8),
artinya “jangan lupa” mengapakah kita melupakannya?
Dengan penjelasan ini saya harapkan Sdr. Hidayat mendapatkan
gambaran secara teologis bahwa ajaran umat Advent adalah sesuai
dengan Alkitab, bukan hanya dalam doktrin sentral, tetapi juga dalam
doktrin lainnya. Nah oleh sebab Sdr. Hidayat sempat mengatakan
bahwa ajaran Advent itu sesat. Apakah ini adalah pandangan pribadi
atau secara gereja, pandangan itu sudah dinyatakan dan
disebarluaskan ke seluruh Indonesia melalui majalah Reformata,
bahkan sampai ke Amerika, sebab saya menerimanya di Washington
DC, maka tulisan tersebut merupakan pencemaran nama baik dari
satu gereja, yang berbadan hukum di Indonesia. Sebab itu, sebagai
saudara di dalam Kristus, saya memohonkan agar Sdr. Hidayat akan
mencabut tulisan tersebut, dengan pernyataan permintaan maaf.
Sebagai saudara seiman, kami akan memaafkannya. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Saudara di dalam Yesus,
Dengan penjelasan di atas, saya harapkan Sdr. Hidayat dapat
mengerti bagaimana umat Advent yang ingin tetap meneruskan
perjuangan Martin Luther, dengan mempertahankan prinsip “sola
scriptura, sola fide dan priesthood of all believers.” Yang saya tidak
mengerti ialah bila kita mau tetap mempertahankan kebenaran, tetapi
kita justru disebut sesat? Misalnya Sdr. Hidayat mempertanyakan
umat Advent sebab memelihara hari Sabat. Memangnya mana yang
lebih Alkitabiah, atau dengan evaluasi teologis yang dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya, hari Minggu atau hari Sabat?
Dalam hal ini saya ingin sampaikan bahwa gereja Advent tidak
pernah mengajarkan bahwa kita akan selamat oleh sebab pelihara hari
Sabat. Tidak! Sabat tidak menyelamatkan kita. Namun kami
meyakini sebagai umat Tuhan, kita patut mengikuti teladan Yesus
dan perintah Allah. Dan tanda umat Tuhan di akhir zaman adalah
umat yang memelihara hukum Allah (Wahyu 12:17, 14:12).
Bukankah hari Sabat termasuk hukum Allah?
Pertanyaan saya kepada Sdr. Hidayat, bukankah Yesus yang
menciptakan dunia (Yohanes 1:1-3, 14), kalau begitu Yesus yang
berhenti hari Sabat (Kejadian 2:1-3), dan memberikan 10 hukum,
termasuk hari Sabat (Keluaran 20:8-11)? Bahkan Dia adalah Tuhan
akan hari Sabat (Markus 2:28, 29)? Yesus sendiri pelihara hari Sabat
Warta Advent On-line (WAO)
18 Februari 2005
JONATHAN KUNTARAF, D.MIN.
Wakil Direktur Pelayanan Perorangan
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Kantor Pusat, Washington DC
12
W A W A S A N
Bolehkah Orang Advent Terjun Dalam Dunia
Politik Praktis?
Oleh Dr. Albert M. Hutapea
Salah satu pertanyaan yang paling menantang gereja kita saat ini adalah:
”Pantaskah bagi orang Advent terjun ke dunia politik?” Kita adalah pengikut
Kristus yang tinggal di dunia ini tetapi dituntut untuk tidak menjadi duniawi
(Yoh. 17:14). Oleh karena itu sikap apakah yang kita harus tunjukkan kepada
tantangan yang diberikan oleh dunia? Sejarah menunjukkan bahwa secara
umum, lembaga agama seringkali diam seribu bahasa pada masa krisis moral
dan politik. Namum, sejarah juga menunjukkan bahwa lembaga agama juga
jatuh ke kubu iblis ketika mecoba bersekutu dengan lembaga-lembaga politik.
Banyak orang Kristen percaya bahwa mereka tidak perlu peduli tentang
dunia ini sebab dunia ini begitu jahat dan jauh dari Tuhan sehingga tidak ada
lagi harapan untuk dapat mengubahnya. Lebih dari itu, mereka percaya bahwa
semakin terlibatnya mereka dalam kancah politik maka semakin besar
kemungkinan bahwa mereka akan tercemar kotor olehnya. Oleh karena itulah
mereka mengambil jalan langkah kanan yaitu menarik diri secara total dari
dunia politik.
Kita adalah bagian dari masyarakat sekeliling kita. Kita tidak bisa
menghindar atau bahkan mengisolasi diri dari masyarakat. Oleh karena itu
bagaimana kita dan apa yang kita lakukan sebagai anggota masyarakat akan
memiliki dampak terhadap kehidupan kita. Sebaliknya, apa yang terjadi di
sekeliling kita akan sangat berpengaruh bagi mutu dan keadaan kehidupan kita
sebagai umat beragama. Hingga tingkat tertentu, kita memiliki pengaruh
terhadap masyarakat sekitar kita dan tentunya, derajat pengaruh ini sangat
ditentukan oleh minat dan kemampuan kita untuk menerapkan pengaruh
tersebut. Termasuk dalam pengaruh ini adalah pengaruh politik yang kita
miliki sebagai warga negara. Kita adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
masyarakat.
Apakah orang Advent layak berkecimpung dalam dunia politik? Sebab,
bukankah kita juga adalah bagian dari suatu sistem politik yang berdampak
langsung mau pun tidak langsung kepada kehidupan beragama kita? Dengan
kata lain, apakah orang Advent memiliki sumbangsih bagi masyarakat politik?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, marilah kita tinjau latar belakang historis
gereja Advent yang memberi kontribusi pada sikap mendasar gereja kita dan
anggotanya terhadap isu politik. Yaitu sikap yang cenderung menunjukkan
keengganan untuk terlibat dalam dunia politik praktis.
Setelah 19 tahun Hari Kekecewaan pada tahun 1844 barulah Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh resmi diorganisir. Mengapa demikian lama?
Selama periode 19 tahun ini ada semacam resistensi dari banyak orang Advent
saat itu atas rencana pembentukan organisasi resmi. Resistensi ini timbul
karena adanya upaya menentang dari pihak gereja lainnya terhadap pekabaran
Advent sebelum kekecewaan 1844 itu.
Pada tahun-tahun awal dua dekade tersebut, para pendiri Gereja Advent
berusaha untuk membentuk kelompoknya masing-masing untuk menentukan
arah yang baru bagi kelompoknya. Orang-orang Advent yang mula-mula ini
adalah umumnya orang-orang yang independen (punya pendirian sendiri).
Mereka memang harus demikian, sebab mereka sering menjadi target
tertawaan masyarakat luas setelah terjadinya kekecewaan itu. Mereka adalah
orang-orang yang punya pendirian teguh, dan pada saat itulah mereka merasa
perlu mengisolasi diri dari dunia oleh karena itulah benteng-benteng pemisah
pun dibangun.
Salah satu upaya pengisolasian diri ini adalah menjauhkan diri dari
keterlibatan dalam politik praktis dan menjauhi kedudukan di pemerintahan.
Gereja-gereja lainnya dianggap sebagai “Babilon,” pemerintahan pun dicurigai
dan tidak dipercaya apalagi pada saat itu, menurut sejarah, pemerintahan
Amerika Serikat memang sarat dengan praktek korupsi dan ketidakadilan.
Sebagai contoh, Gereja Advent sangat menentang politik dan hal-hal yang
berkaitan dengan kampanye pada saat menjelang pemilihan umum. Sikap
seperti ini terlihat sangat jelas pada tulisan-tulisan yang muncul di terbitan
resmi organisasi Gereja Advent “Review and Herald” (R&H). Berikut ini
adalah cuplikan tulisan tentang hak memberi suara pada pemilihan umum:
Warta Advent On-line (WAO)
“Saya tidak bisa memberikan suara hak pilih saya untuk orang
yang tidak terpuji, dan ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
yang saya anut, terutama untuk pemerintahan yang korup….”
(R&H, Oct. 30, 1865).
“Jika saya ikut memilih, ini berarti saya merestui pemerintahan
ini… dan akan ikut bagian dalam hukuman yang akan dijatuhkan
kepada lembaga politik ini.” (R&H, April 23, 1857).
Boleh jadi memang dunia politik sangat gelap karena banyaknya praktek
kotor dan tak terpuji. Akan tetapi seseorang pernah mengatakan: “Lebih baik
menyalakan sebuah lilin, daripada hanya mengutuki kegelapan itu.” Tidak
semua yang sekuler itu tidak bernilai. Rasul Paulus mengatakan bahwa kita
harus bisa menjadi: “…orang-orang yang mempergunakan barang-barang
duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya” (1 Kor 7:31).
Bagaimana mungkin kita bisa memberi pengaruh kepada dunia ini jika kita
sendiri mengisolasi diri darinya.
Dari semenjak kecil saya sudah diperkenalkan kepada istilah-istilah yang
menurut saya bersifat separatif-diskriminatif yang sering digunakan oleh
anggota Gereja Advent untuk kelompok yang non-Advent yaitu: “orang luar”,
“orang yang tidak satu kuk”, “orang yang tidak percaya”. “Kita berbeda!”
kata orang Advent. Penggunaan istilah ini cenderung menunjukkan sekaligus
menanamkan sikap diskriminatif. Dalam pengalaman saya sebagai Pembina
Rohani Kristen di Kedutaan Besar RI di Bangkok dan sebagai pengkhotbah
tetap organisasi Oikumene di Bangkok selama lebih dari tujuh tahun, saya
menemukan bahwa banyak non-Advent yang ternyata sangat sungguhsungguh dalam menghidupkan iman dan agamanya serta sangat tekun dalam
belajar Alkitab. Saya percaya bahwa merekalah yang Kristus sebutkan
sebagai “domba-domba yang di luar kandang.”
Di banyak negara di dunia ini, orang Advent terlibat langsung dalam
dunia politik. Di Papua Nugini, misalnya, sejumlah politisi adalah orang
Advent termasuk seorang yang pernah menjabat sebagai pejabat perdana
menteri. Yang lain menjabat sebagai gubernur jenderal yang masa tugasnya
berakhir pada tahun 2003. Di banyak penjuru dunia ada banyak orang Advent
yang menjadi hakim, duta negara dan anggota dewan perwakilan rakyat.
Mereka ini mengikuti jejak Daniel yang menduduki jabatan tinggi di
pemerintahan kerajaan Babilon namun tetap setia kepada Tuhan. Negara
Indonesia tidak terkecuali. Di negara kita ini terdapat juga orang-orang Advent
yang menduduki jabatan politis
Jika memungkinkan, sepatutnya orang Advent terlibat dalam berbagai
jenjang dalam dunia politik tanpa harus mengorbankan norma-norma dan
doktrin yang dia percayai. Mereka-mereka yang paham benar akan
pertentangan antara Allah dan Setan, yang mendukung kebebasan beragama,
yang menghargai manusia lebih dari benda dan harta, yang memiliki rasa
hormat yang tinggi atas ciptaan Tuhan, yang menghidupkan kehidupan yang
seimbang serta mereka yang menempatkan Allah sebagai yang pertama dan
utama dalam prioritas hidupnya, pasti dapat memberikan sumbangsih yang
besar kepada dunia politik. Dan banyak orang Advent yang cocok dengan
gambaran dan kualifikasi tersebut. Sudah dapat dipastikan bahwa akan ada
tarik menarik dan bahkan konflik antara keimanannya dengan peran yang dia
mainkan dalam dunia politik. Namun, situasi seperti ini dapat juga terjadi di
tempat kerja mana pun.
Adventist News Network melakukan survei yang dilakukan melalui
websitenya, yang diikuti oleh 2800 responden. Ketika ditanya apakah pantas
bagi orang Advent untuk mendukuki jabatan politis, 66% repondennya
mengatakan Ya, 28% Tidak Setuju dan 6% Tidak Tahu.
Dr. Angel Rodriquez, dari Lembaga Penelitian Alkitab Gereja MAHK
(ACBRI) mengatakan bahwa Gereja Advent tidak mengeluarkan fatwa resmi
yang mendukung atau melarang anggotanya untuk mendukuki jabatan politis.
“Itu adalah pilihan pribadi dan tergantung pada hati nuraninya,” tambah
Rodriquez. Dia mengatakan bahwa ada unsur-unsur dalam jabatan politis
18 Februari 2005
13
yang kadang-kadang menyulitkan kehidupan beragama dan menantang
kesetiaannya kepada kepercayaannya, khususnya bagi orang Advent.
Tim Poirier dari Ellen G. White Estate yang terletak di kantor pusat
GMAHK di Silver Spring, Maryland, USA, menyatakan bahwa Ellen White,
pendiri Gereja Advent, tidak setuju jika Gereja Advent, secara lembaga terlibat
dalam politik praktis. Akan tetapi, dia menambahkan bahwa Ellen White tidak
melarang anggota Gereja Advent, secara individu, terlibat dalam politik.
Dalam pidatonya di hadapan para dosen dan mahasiswa di Perguruan
Tinggi Battle Creek, Michigan, 15 Nopember 1883, Ellen White mengatakan:
“Adakah sesuatu dalam pikiranmu yang engkau enggan katakan bahwa
engkau berkehendak untuk duduk menjadi anggota dewan perwakilan dan
membantu membuat undang-undang bagi negara? Cita-cita ini tidak salah.”
(Education, p. 82).
Menurut Rodriquez, rasa enggan yang dimiliki oleh Gereja Advent untuk
terjun dalam dunia politik praktis bukanlah gambaran yang menunjukkan
sikap apatis sosial. Di masa yang silam Gereja Advent terlibat aktif dalam
masalah sosial. Keterlibatan ini cukup signifikan secara politis. Misalnya,
Gereja Advent berkampanye aktif dalam penghapusan perbudakan di
Amerika Serikat. Gereja Advent juga menjadi sangat dikenal karena
kampanyenya untuk anti-tembakau sebelum ini menjadi agenda kampanye
lembaga-lembaga dunia dan negara-negara maju.
“Banyak anggota Gereja Advent yang memiliki jabatan penting di
lembaga-lembaga legislatif di berbagai negara seperti Uganda, Papua Nugini
dan Amerika Serikat,” kata Ray Dabrowski, direktur komunikasi Gereja
Advent sedunia. “Sebagian anggota Gereja Advent merasa memiliki
tanggung jawab yang besar untuk terlibat dan berperan aktif dalam dunia
politik,” kata John Beckett, juga dari departmen yang sama.
Dalam bukunya Education (hal. 262), Ellen White mengatakan: “Saat ini
banyak anak muda yang sedang bertumbuh sebagaimana Daniel bertumbuh di
keluarganya, rajin mempelajari firman Tuhan dan pekerjaan tanggan-Nya,
belajar untuk menjadi setia dan taat dalam melakukan tanggung jawabnya.
Suatu saat anak-anak muda ini akan berdiri di hadapan para anggota dewan
terhormat dan di ruang pengadilan untuk menjadi saksi bagi Raja di atas segala
raja.” Peran menjadi saksi ini lebih dari sekedar yang bersifat insidentil untuk
isu-isu tertentu saja tetapi juga sebagai peran partisipatif dalam pembuatan
undang-undang.
Ellen White selanjutnya mengatakan bahwa adalah tepat dan benar untuk
menduduki jabatan politis tersebut. Dia juga mengatakan bahwa kita tidak
boleh puas dengan cita-cita yang rendahan. Dia mengajak orang-orang muda
untuk mengantungkan cita-citanya setinggi mungkin sambil mengingat bahwa
takut akan Tuhan adalah dasar segala kebesaran sejati. Segala tanggung jawab
dan kepentingan duniawi harus tunduk kepada tanggung jawab dan
kepentingan surgawi. Dia mengatakan: “…sebagai pengikut Kristus, engkau
tidak dilarang untuk berkecimpung dalam perkara dan kepentingan serta
ambisi duniawi; selalu ingat untuk membawa agamamu besertamu.” “Dengan
diimbangi oleh prinsip-prinsip agama, engkau dapat bercita-cita setinggitingginya yang engkau inginkan.” Dia menandaskan bahwa dalam perjalanan
menuju dan sewaktu berada di puncak sukses, cita-cita ini harus diimbangi
dengan prinsip agama.
Alkitab menyediakan beberapa nasehat mengenai apa yang perlu
dilakukan oleh mereka yang menduduki jabatan politis. Di zaman Alkitab,
ada penguasa yang baik dan adil tetapi ada juga yang jahat dan tidak adil.
Negarawan sejati adalah mereka yang jauh dari tindakan tak terpuji, dan
banyak orang terpuji yang menduduki jabatan penting di pemerintahan di
dunia ini. Kedua jenis manusia ini boleh jadi menduduki jabatan yang mirip
dan bahkan sama namun memiliki sifat yang bertolak belakang. Mengapa
demikian? Jelas, sebab pejabatlah yang membentuk jabatan bukan jabatan
yang membentuk pejabat yang menduduki jabatan tersebut.
Yusuf menduduki jabatan penting di pemerintahan Mesir karena campur
tangan langsung dari Tuhan. Sementara menenangkan hati para saudaranya
yang merasa takut setelah kematian ayah mereka, dia berkata “Tuhan telah
membuat aku penguasa Mesir” (Kej. 45:9), “Dia mengirimkan aku lebih
dahulu untuk menyelamatkan nyawa” (ayat 5).
Daniel dan ketiga sahabatnya dipilih dari antara tawanan Babilon untuk
menjalani pelatihan kepemimpinan pemerintahan. Mereka tidak menolak
untuk terlibat dalam pelatihan ini. Setelah mendapat kenaikan pangkat dan
jabatan sebagai “penguasa atas seluruh propinsi Babilon dan kepala gubernur
atas semua orang bijak di seluruh Babilon,” dia meminta agar ketiga
sahabatnya diangkat menjadi penguasa atas pemerintahan propinsi Babilon,”
dan permintaan ini dipenuhi (Dan. 2:48-49). Ketiga sahabatnya ini juga naik
Warta Advent On-line (WAO)
pangkat setelah lolos dari dapur api (Dan. 3:30). Mereka tidak menolak
tawaran jabatan tersebut.
Raja Babilon yang berikut, Belshazzar, mengangkat Daniel menjadi
orang ketiga di Babilon setelah berhasil menerjemahkan tulisan di dinding,
beberapa jam sebelum Belshazzar ditaklukkan oleh Darius (Dan. 5:29). Raja
Darius melihat potensi kepemimpinan pada diri Daniel, lalu mengangkat dia
menjadi orang yang tertinggi dari tiga penguasa tertinggi di seluruh kerajaan
(Dan. 6:2).
Selanjutnya, Daniel menjadi target rasa dengki dan iri hati para penguasa
yang lain dan para putra mahkota raja ketika Raja Darius mempertimbangkan
untuk mengangkat Daniel menjadi satu-satunya penguasa tertinggi di seluruh
wilayah kerajaan (Dan. 6:28). Sangat jelas terlihat bahwa Daniel tidak
menolak tanggung jawab pemerintahan yang ditawarkan kepadanya.
Tentunya, ada Mordekai, orang Yahudi, yang “duduk di gerbang raja”
dan adalah salah satu budak raja Ahasueros (Ester 2:19, 3:3). Gerbang raja
adalah tempat di mana transaksi-transaksi diadakan, dan para pejabat berada di
sana. Dia tidak menolak pada saat dia ditawari untuk menggantikan Haman
yang telah dihukum gantung. Akhirnya, dia menduduki jabatan yang hanya
raja yang lebih tinggi dari dia (Ester 10:3). Tentunya, pada saat itu Ester juga
memegang jabatan penting di kerajaan itu sebagai ratu. Beberapa generasi
seterusnya, Ezra dan Nehemiah menduduki jabatan penting di negaranya
masing-masing.
Pada zaman perjanjian baru ada yang disebut “tanggung jawab sipil umat
Kristen” (Roma 13). Dikatakan bahwa kekuasaan yang ada diurapi oleh
Tuhan sehingga siapa pun yang melawan kekuasaan ini melawan perintah
Tuhan (Roma 3:1,2).
Dibutuhkan seorang Kristen sejati dalam dunia politik untuk
mempromosikan perdamaian dunia sebab para pengikut Kristus diperintahkan
untuk menjadi jurudamai (Mat. 5:9). Kristus juga meminta kita untuk
memelihara dan melestarikan ciptaan-Nya. Dalam hal ini boleh jadi, orangorang Advent tidak berdiri di barisan terdepan dalam gerakan protes atas
perusakan lingkungan. Akan tetapi banyak dari kepercayaan mendasar kita
yang menekankan gaya hidup yang “ramah lingkungan.” Misalnya,
kepercayaan dan pengajaran yang kita anut menekankan gaya hidup yang
sederhana dan seimbang dengan memakan makanan vegetaris. Gaya hidup
yang mengkonsumsi makanan non-hewani adalah gaya hidup yang “ramah
lingkungan.” Banyak studi yang membuktikan bahwa membudidayakan
tumbuhan makanan lebih efisien dan kurang destruktif jika dibandingkan
dengan pembudidayaan hewan untuk dijadikan makanan.
Kristus menghimbau kita untuk menjadi garam sebagai bumbu penyedap
bagi makanan dunia dan menjadi terang bagi dunia (Mat. 5:13-16).
Sumbangsih terbesar yang dapat diberikan seorang Advent kepada masyarakat
sekelilingnya adalah dengan menjadi manusia yang diinginkan Tuhan dan
menghidupkan iman kekristenannya dengan terbuka. Sebagai pengikut
Kristus kita wajib memberikan/menciptakan nuansa sejuk dengan menjadi
cahaya rohani bagi dunia.
Suatu saat kelak Yesus Kristus akan kembali dan Allah akan mendirikan
kerajaan-Nya, suatu kerajaan yang tidak bisa binasa yang akan
menghancurkan hingga berkeping-keping semua kerajaan dunia ini (Dan.
2:44). Tapi sebelum kerajaan itu jadi kenyataan, kita memiliki tanggung jawab
kepada “Kaisar”. Sebab Tuhan berperan aktif dalam menaikkan dan
menurunkan penguasa (baca: politikus) di dunia ini.
Pada akhirnya, jika ditanya apakah orang Advent boleh terjun ke dunia
politik, saya akan menjawab: “Tentu. Kenapa tidak? Karena politikus Advent
yang setia akan dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kepentingan
gereja, bangsa dan negara. Kita perlu memiliki pengaruh terutama dalam
pembuatan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan
kepentingan Gereja Advent sebagai lembaga.” Jangan tolak jika kesempatan
itu datang kepada Anda, sebab Tuhan seringkali menggunakan manusia,
termasuk politikus, untuk mewujudkan kehendak-Nya.
18 Februari 2005
Dr. Albert M. Hutapea
PUREK IV BIDANG HUMAS, UNAI
14
B E R I T A A D V E N T
S E J A G A T
AY FISDAC Ber-”Snow Tubing” di
Pocono Mountains, PA
Oleh Julia Sulu
Meylinda Ringkuangan Tirok (Vacation
Bible School Leader), Ellen Moningka
Kainde (Sabbath School Secretary), Sita
Dewi (Music Coordinator), Michael
Rotinsulu (Personal Ministry Leader),
Bukaris Anugerah (Elder), dan Denny
Wenur (Deacon). Yang lebih menarik
lagi hadirnya dua peserta cilik yaitu
Emile Kainde (4) dan Vanessa Tirok (3).
Ini merupakan field trip kedua untuk
tahun 2005 oleh AY FISDAC di mana
pada Minggu (02/01) yang lalu telah
diadakan field trip ke Menlo Park Ice
Skating Ring, Edison, New Jersey.
Everyone is looking forward to go on the
next trip … until then!
Julia Sulu
Adventist Youth Leader
FISDAC, New Jersey
Adventist Youth (AY) First Indonesian
Seventh-Day
Adventist
Church
(FISDAC), South Plainfield, New Jersey
mengadakan, “Snow Tubing” Field Trip
ke Jack Frost & Big Boulder (JFBB),
Pocono Mountains, Pennsylvania (PA)
pada Minggu (30/01). Masih dalam
suasana musim dingin (winter) di mana
salju di New Jersey masih nampak
menumpuk, karena pada Sabat (16/01)
dilanda salju yang tingginya bervariasi di
beberapa negara bagian East Coast, USA
seperti di Teaticket, Massachusetts
mencapai 38 inci.
Snow Tubing adalah sejenis permainan di
atas salju menggunakan tube meluncur
melalui lintasan (chute) baik untuk single,
double, atau family. Jack Frost memiliki
fasilitas 8 chute terdiri dari single dan
double dengan 3 lift, sedang Big Boulder
memiliki fasilitas 12 chute terdiri dari
single, double dan family dengan 4 lift.
Kurang lebih 40 an peserta baik orang
tua, orang muda, remaja dan anak-anak
Warta Advent On-line (WAO)
ikut berpartisipasi dalam acara field trip
kali ini. Cuaca tampak cerah dan terasa
sejuk dengan dihiasi pemandangan alam
yang indah berupa hamparan white snow
dan banyaknya ski tracks menambah
antusias dan keinginan peserta untuk
bermain snow tubing.
Acara field trip ini selain bertujuan untuk
bergembira dan bersantai bersama, di
samping ingin mempererat hubungan
anggota jemaat satu dengan lainnya, juga
teman-teman dan keluarga. The view was
fantastic and gorgeous with white snow.
It reminded us that God’s love is pure,
spotless and magnificent.
Di antara peserta antara lain para
pengurus FISDAC seperti Tommy
Ringkuangan (AY Assistant Leader),
Gerald Siwi (AY Secretary), Christine
Silitonga Rotinsulu (Pathfinder Director),
Olga
Mandagi
Tilaar
(Adventist
Community Services Leader), Santi Laoh
Harahap (Children Ministries Leader),
18 Februari 2005
15
S E R I A L
A K H I R
Z A M A N
Pintu Kasihan Segera Tertutup?
(Megapower Di Belakang Layar)
lanjutan
Oleh Bonar Panjaitan
Seperti kita ketahui, bahwa
pemerintahan Partai Republik di AS
sangat dekat dengan Vatikan, dan pada
masa pemerintahan Partai Republik di
bawah Presiden Reagan dibukalah
hubungan diplomatik antara AS dengan
Vatikan pada tahun 1984. Dalam masa
pemerintahan Presiden Ronald Reagan
pulalah pemerintah AS yang nota bene
adalah negara sekular mensahkan
Undang-Undang Anti Abortus yang
sebenarnya bersifat agama. Hal ini
diteguhkan kembali pada tahun 1992
pada masa pemerintahan Presiden
George H. Bush.
Doktrin Gereja Katolik melarang
adanya abortus dan hal itu sebenarnya
baik saja. Tetapi yang perlu dicermati
di sini adalah bagaimana Vatikan dapat
mendesak pemerintahan sekular AS
untuk mendukung dan menjalankan
doktrin keagamaannya. Sunday Laws
adalah doktrin Gereja Katolik.
Bilamana kita ingat bahwa pada
pemilihan presiden AS tahun 1992,
Presiden Bush Sr. pada saat itu adalah
begitu populer, karena pada masa
pemerintahannyalah Tembok Berlin
runtuh, Uni Soviet bubar dan AS
berhasil menghimpun banyak negara di
dunia berdiri di belakangnya untuk
Warta Advent On-line (WAO)
menyerang Irak dalam Perang Teluk.
Pada pemilihan presiden tahun 1992,
Presiden Bush mestinya dapat menang
dengan mudah terhadap calon dari
Partai Demokrat yang pada saat itu
belum begitu terkenal, yaitu Bill
Clinton. Bisa saja, seandainya pada
saat
itu,
Presiden
Bush
Sr.
memenangkan pemilihan presiden AS,
mungkin kita pada saat ini sudah
berada di gunung-gunung.
Tetapi
Tuhan melihat bahwa umat-Nya masih
belum bersedia.
Dia, dalam
kemurahan-Nya, masih menahan mata
angin yang akan menimbulkan
kesukaran dan penganiayaan. Di luar
dugaan, Presiden Bush Sr. kalah. Dan
tahukan anda, satu hari setelah
pelantikannya, pada tanggal 21 Januari
1993, Presiden Clinton membatalkan
UU Anti Abortus.
Sesungguhnya doktrin Gereja
Katolik merupakan issue yang kritikal
dalam politik AS.
Menarik untuk
melihat tanggapan Pat Robertson,
pemimpin dari Christian Coalition di
AS setelah kekalahan George Bush
Senior. The AntiChrist and the New
World Order, 78.
18 Februari 2005
“Dalam satu Konferensi Road to
Victory, Pat Robertson berkata kepada
hadirin yang bertepuk tangan dengan
gemuruh: ‘Kita akan kembali di tahun
1993, kembali di tahun 1994, kembali
di tahun 1995, 1996, 1997, 1998,
kembali di tahun 1999, kita akan
kembali sampai kita memenangkan
semuanya’.”
Setelah melihat hal ini, kini kita
dapat lebih paham mengapa pemilihan
presiden AS tahun 2000 yang lalu
sangat diwarnai oleh hal-hal yang tidak
seperti biasanya.
Kita juga dapat
melihat bagaimana akhirnya pemenang
pemilihan presiden AS yang lalu
ditentukan oleh keputusan Mahkamah
Agung AS dengan suara 5-4. Hal ini
16
tidak lepas dari rencana Christian
Coalition untuk membawa hal ini
sampai di Mahkamah Agung AS yang
sudah dikuasai oleh Katolik. Dari 9
anggota Mahkamah Agung AS, 7
ditunjuk oleh presiden yang berasal
dari Partai Republik dan 5 di antaranya
adalah Katolik atau simpatisan Katolik.
Menarik untuk melihat bahwa pada
waktu akhirnya Presiden George
Walker Bush terpilih melalui keputusan
Mahkamah Agung AS, 3 hari setelah
pelantikannya,
dia
segera
memberlakukan kembali UU Anti
Abortus yang sudah dibatalkan
sebelumnya
oleh
pendahulunya,
Presiden Clinton. Jakarta Post, 24
Januari 2001.
EU comdemns Bush’s decision on
abortus. Walaupun diprotes negaranegara Eropa, presiden dari Partai
Republik ini tetap menghidupkan
kembali doktrin Gereja Katolik ini.
Waktunya akan segera tiba
bilamana Sunday Laws akan segera
diberlakukan di AS.
Satu-satunya
penghalang hukum (legal barrier)
untuk melaksanakan hal itu adalah
Amendment I dari Konstitusi AS.
Melihat kejadian di atas, gampang
ditebak, bahwa bila waktunya tiba,
maka proposal akan dimasukkan ke
Senate
dan
DPR
AS
untuk
pengesahannya.
Dan bila ada
pertentangan atas keputusan legislatif
Warta Advent On-line (WAO)
(Senate & DPR), maka masalah ini
akan dibawa ke Mahkamah Agung AS,
lembaga yang akan menentukan kata
akhir. Mengamati peristiwa pemilihan
presiden AS di atas, hasil akhirnya
sudah dapat ditebak. Dr. Norman
Gulley dalam bukunya Christ Is
Coming, hal. 214 menuliskan hal
berikut:
taped Robertson’s speech, and it went
public. He called for his Coalition to
get behind one Republican candidate
for president.
Kita dapat melihat
dengan jelas, organisasi yang berkedok
agama ini sudah terlalu jauh terlibat
dalam hal politik, dan sangat cocok
untuk menjadi patung dari Kepausan,
suatu badan keagamaan yang juga
mengurusi politik. Untuk itu mari kita
lihat apa yang sudah dituliskan oleh
Ellen G. While di dalam Roh Nubuat.
Great Controversy, 445. “Apabila
gereja-gereja terkemuka di AS, yang
menyatukan bagian-bagian doktrin
tertentu yang sama-sama dipelihara
oleh mereka, akan mempengaruhi
pemerintah
agar
memaksakan
ketetapan-ketetapan
mereka
dan
mempertahankan
lembaga-lembaga
mereka, maka Amerika yang beraliran
Protestan akan membentuk suatu citra
hirarki Roma, dan pelaksanaan
hukuman-hukuman sipil terhadap para
pembangkang secara tak terhindarkan
akan terjadi….” AS yang sekarang
mengklaim dirinya sebagai kampiun
demokrasi akan segera menjadi negara
otoriter. Menarik untuk melihat tulisan
di Kompas, 5 September 2002.
Attack on the First Amendment. Chief
Justice of the United States Supreme
Court William H. Rehnquist concludes,
“The ‘wall of separation between
church and state’ is a metaphor based
on bad history, a metaphor which has
proved useless as a guide to judging. It
should be frankly and explicitly
abandoned.
Pernyataan di atas
diberikan oleh Ketua Mahkamah
Agung AS pada tahun 1985. Adalah
Presiden Reagan dari Partai Republik
yang
mengusulkan
pengangkatan
William Rehnquist sebagai Ketua
Mahkamah Agung AS.
Lebih lanjut di dalam buku Christ
Is Coming, 218-219, dituliskan: The
Game Plan of the Christian Coalition.
On September 13, 1997, Christian
Coalition state leaders in Atlanta held
a closed-door breakfast. Pat Robertson
“offered a detailed ‘game plan’ for
delivering the White House to a
handpicked Christian Coalition GOP
candidate in the year 2000.”
“According to Robertson, the nation
faces the threat of annihilation by God
due to legal abortion. The only way to
save the country from God’s wrath, he
added, is for the Christian Coalition to
elect a president who will implement
the organization's ’agenda. Someone
18 Februari 2005
Carter: Reputasi AS soal HAM Pudar.
Penerima Hadiah Nobel Perdamaian
tahun 2002 ini sadar bahwa negara
yang pernah dipimpinnya kini sudah
jauh berubah dari prinsip-prinsip
demokrasi yang dianutnya.
Selanjutnya marilah kita lihat
rentetan
kejadian
ini
secara
keseluruhan. Menurut pendapat saya
perekonomian AS tidak akan pernah
lagi
kembali
seperti
semula.
Kelihatannya inilah saat itu, di mana
kehancuran ekonomi akan terjadi.
Financial Times, 28 November 2001.
17
BoJ report paints bleak picture of
Japan. Bank sentral Jepang menilai
penurunan konsumsi publik dan
pengurangan jam kerja buruh serta
pengangguran yang mencapai 5.3%
semakin membuat suram perbaikan
ekonomi Jepang.
Dan bagaimana
dengan Jerman? Jakarta Post, 20
November 2001.
Europe’s Hope. Di dalam tulisan ini
disebutkan:
“The
region’s
policymakers are cautiously optimistic
about prospect for recovery next year.
But they now accept that its fate
depends on the condition of the US
economy. For many European firms, a
problem in the US becomes a global
matter immediately.”
German
economy
stagnates:
Bundesbank.
Dikatakan bahwa
penurunan ekonomi global tidak
diragukan lagi akibat ketidakpastian
menyusul serangan terror di AS. Selain
3 raksasa ekonomi di atas, negara maju
lainnya juga melihat gambaran yang
suram. Financial Times, 21 November
2001.
Bursa Saham Global Alami Penurunan
Tajam. Kejatuhan bursa saham Tokyo
(bursa yang erat kaitannya dengan
bursa Dow Jones di New York)
menyeret bursa-bursa saham di Asia.
Sesuatu yang terjadi di AS ternyata
berdampak luas ke seluruh dunia.
(Bersambung….)
Di bawah ini kita akan melihat
berbagai kutipan yang menunjukkan
bahwasanya keadaan ekonomi dunia
sedang mengalami penurunan secara
serempak. Financial Times, 18
November 2001.
Figures show US industry in longer
recession since the 1930s. Di dalam
artikel ini disebutkan bahwa tidak ada
yang tahu kapan, kalaupun, akan terjadi
perbaikan ekonomi dunia. Penurunan
ekonomi juga melanda Jepang, negara
ekonomi terbesar kedua sesudah AS.
Jakarta Post, 20 November 2001.
seluruh dunia ikut terseret jatuh.
Peristiwa kejatuhan bursa saham terus
berlanjut sampai beberapa bulan
kemudian. Kompas, 4 September
2002.
OECD delivers gloomy forecast.
Disebutkan bahwa perasaan tidak aman
akibat serangan 9/11 telah membuat
orang
lebih
berhemat
dalam
pengeluaran, mengakibatkan penurunan
ekonomi.
Semua di atas tercermin
dalam harga-harga saham di bursa
dunia. Kompas, 23 Juli 2002.
– BONAR PANJAITAN
PEMIMPIN REDAKSI WAO – JAKARTA
Harga Saham di Bursa Dunia
Berjatuhan. Kejatuhan bursa Wall
Street memicu perdagangan saham di
Warta Advent On-line (WAO)
18 Februari 2005
18
Download