BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak atsiri Banyak istilah yang

advertisement
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak atsiri
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut minyak atsiri, misalnya dalam
bahasa Inggris disebut essential oils. Dalam bahasa Indonesia ada yang menyebutnya
minyak terbang, bahkan ada pula yang menyebut minyak kabur. Minyak atsiri juga
dikenal dengan nama minyak mudah menguap atau minyak terbang. Pengertian atau
defenisi minyak atsiri yang ditulis dalam Encyclopedia of Chemical Technology
menyebutkan bahwa minyak atsiri merupakan senyawa berwujud cairan, yang
diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, dan biji maupun dari
bunga dengan cara penyulingan dengan uap.10,11
2.1.1 Sifat-sifat minyak atsiri
Sifat-sifat minyak atsiri tersusun bermacam-macam komponen senyawa yang
memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya. Bau minyak
atsiri satu dengan yang lain berbeda-beda, sangat tergantung dari macam dan
intensitas bau dari masing-masing komponen penyusunnya. Mempunyai rasa getir,
kadang-kadang berasa tajam, menggigit, memberi kesan hangat sampai panas, atau
justru dingin ketika terasa di kulit, tergantung dari jenis komponen penyusunnya.12
Dalam keadaan murni (belum tercemar oleh senyawa lain) mudah menguap
pada suhu kamar. Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh
oksigen udara, sinar matahari (terutama gelombang ultra violet) dan panas, karena
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari berbagai macam komponen penyusun. Bersifat optis aktif dan memutar
bidang polarisasi dengan rotasi yang spesifik karena banyak komponen penyusunnya
memiliki atom C asimetrik, juga mempunyai indeks bias yang tinggi. Pada umumnya
tidak dapat bercampur dengan air, dapat larut walaupun kelarutannya sangat kecil,
tetapi sangat mudah larut dalam pelarut organik.12
2.1.2 Golongan minyak atsiri
Komponen minyak atsiri adalah senyawa yang bersifat kimia, fisika serta
mempunyai bau dan aroma yang khas, demikian pula peranannya sangat besar
sebagai obat. Komponen penyusun minyak atsiri dibagi menjadi beberapa golongan
sebagai berikut :
1. Minyak atsiri hidrokarbon
Minyak atsiri kelompok ini komponen penyusunnya sebagian besar terdiri
dari senyawa-senyawa hidrokarbon, misalnya minyak terpentin diperoleh dari
tanaman-tanaman golongan pinus (famili Pinaceae). Komponen terpentin sebagian
besar berupa asam-asam resin (hingga 90%), ester-ester dari asam-asam lemak, dan
senyawa inert yang netral disebut resena. Terpentin larut dalam alkohol, eter,
kloroform, dan asam asetat glasial dan bersifat optis aktif. Kegunaannya dalam
farmasi adalah sebagai obat luar, melebarkan pembuluh darah kapiler, dan
merangsang keluarnya keringat. Terpentin jarang digunakan sebagai obat dalam.12
2.Minyak atsiri alkohol
Minyak pipermin dihasilkan oleh daun tanaman poko atau Mentha piperita
Linn. Daun poko segar mengandung minyak atsiri sekitar 1%, juga mengandung resin
Universitas Sumatera Utara
dan tanin. Sementara daun yang telah dikeringkan mengandung 2% minyak permen.
Sebagai penyusun utamanya adalah mentol. Pada bidang farmasi digunakan sebagai
anti gatal, bahan pewangi dan pelega hidung tersumbat. Sementara pada industri
digunakan sebagai pewangi pasta gigi. 12
3. Minyak atsiri fenol
Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri fenol. Minyak ini diperoleh dari
tanaman cengkeh yang memiliki nama latin yaitu Eugenia caryophyllata atau
Syzigium caryophyllum (famili Myrtaceae). Bagian yang dimanfaatkan bunga dan
daun. Namun demikian bunga lebih utama dimanfaatkan karena mengandung minyak
atsiri sampai 20%. Minyak cengkeh tersusun eugenol yaitu sampai 95% dari jumlah
minyak atsiri keseluruhan. Selain eugenol, juga mengandung aseton-eugenol,
beberapa senyawa dari kelompok seskuiterpen, serta bahan-bahan yang tidak mudah
menguap seperti tanin, lilin, dan bahan serupa damar. Kegunaan minyak cengkeh
antara lain obat mulas, menghilangkan rasa mual dan muntah. 12
4. Minyak atsiri eter fenol
Minyak adas merupakan minyak atsiri eter fenol. Minyak adas berasal dari
hasil penyulingan buah Pimpinella anisum atau dari Foeniculum vulgare (famili
Apiaceae atau Umbelliferae). Minyak yang dihasilkan, terutama tersusun oleh
komponen-komponen terpenoid seperti anetol, sineol, pinena dan felandrena. Miyak
adas digunakan dalam pelengkap sediaan obat batuk, sebagai korigen odoris untuk
menutup bau tidak enak pada sediaan farmasi dan bahan farfum. 12
Universitas Sumatera Utara
5. Minyak atsiri oksida
Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri oksida. Diperoleh dari isolasi
daun Melaleuca leucadendon L (famili Myrtaceae). Komponen penyusun minyak
atsiri kayu putih paling utama adalah sineol (85%).12
6. Minyak atsiri ester
Minyak gondopuro merupakan atsiri ester. Minyak atsiri ini diperoleh dari isolasi
daun dan batang Gaultheria procumbens L (famili Erycaceae). Komponen penyusun
minyak ini adalah metil salisilat yang merupakan bentuk ester. Minyak ini digunakan
sebagai korigen odoris, bahan farfum, dalam industri permen, dan minuman tidak
beralkohol. 12
2.1.3 Kelarutan minyak atsiri
Banyaknya minyak atsiri yang larut dalam alkohol dan jarang yang larut dalam
air, maka kelarutannya dapat mudah diketahui dengan menggunakan alkohol pada
berbagai tingkat konsentrasi. Menentukan kelarutan minyak, tergantung juga kepada
kecepatan daya larut dan kualitas minyak. Biasanya minyak yang kaya akan
komponen oxygenated lebih mudah larut dalam alkohol dari pada yang kaya terpen.13
2.1.4 Metode isolasi minyak Atsiri
Menurut Gunawan dan Mulyani, minyak Atsiri umumnya diisolasi dengan
empat metode, yaitu metode destilasi (kering dan air), metode penyaringan, metode
pengepresan, dan metode enfleurage. Menurut Rochim Armando, minyak Atsiri
umumnya diisolasi dengan tiga metode yaitu metode penyulingan dengan air,
Universitas Sumatera Utara
penyulingan dengan air uap dan penyulingan dengan uap. Dalam penelitian ini
menggunakan metode destilasi air dan uap dimana bahan coba dimasukkan ke dalam
bejana dan dipanaskan di atas hot plate, lalu air sebagai sumber uap panas terdapat
dalam boiler yang letaknya terpisah dipanaskan sehingga menghasilkan uap panas.
Uap panas ini akan mengalir ke bejana yang berisikan bahan coba dan menguapkan
minyak lalu dibawa dalam bentuk suspensi ke kondensor. Disini uap akan terpisah
kembali menjadi air dan minyak. Minyak akan mengapung pada permukaan air dan
akan mengalir untuk dipisahkan menggunakan corong pisah.13
2.1.5 Fungsi minyak atsiri
Dalam industri farmasi minyak atsiri digunakan sebagai antibakteri, antifungi,
antiseptik, pengobatan lesi, antinyeri, dapat digunakan sangat luas dan spesifik,
khususnya dalam berbagai bidang industri. Banyak contoh kegunaan minyak atsiri,
antara lain dalam industri kosmetik (sabun, pasta gigi, sampo dan losion) dalam
industri makanan digunakan sebagai bahan penyedap atau penambah cita rasa dalam
industri parfum sebagai pewangi dalam berbagai produk minyak wangi, dalam
industri bahan pengawet bahkan digunakan pula sebagai insektisida. Oleh karena itu,
tidak heran jika minyak atsiri banyak diburu berbagai negara.10,13
Universitas Sumatera Utara
2.2 Bawang putih
Bawang putih atau garlic berasal dari bahasa Inggris kuno “gar” yang berarti
tombak atau ujung tombak, dan “lic” yang berarti umbi atau bakung. Terkadang
garlic juga dinamakan dengan Allium sativum yang berasal dari bahasa Celtic “All”
yang berarti berbau tidak sedap, dan “sativum” yang berarti tumbuh. Klasifikasi
ilmiah atau taksonomi dari bawang putih berasal dari divisio Spermatophyta, sub
divisio Angiospermae, kelas Monocotyledonae, bangsa Liliales, suku Liliaceae,
marga Allium, berjenis Allium sativum, dan memiliki nama umum bawang putih.14
Gambar 1. Bawang Putih17
2.2.1 Kandungan bawang putih
Dalam bawang putih terdapat banyak komponen, sebagian besar komponen
tersebut mengandung sulfur. Komponen yang mengandung sulfur yang analog (dapat
disamakan) dengan alkohol dan fenol disebut merkaptan atau tiol, merkaptan dapat
juga disebut sebagai tioalkohol. Komponen sulfida yang analog dengan eter disebut
tioeter atau sulfida, sulfida lebih reaktif dibanding eter, di dalam sulfida, valensi
sulfur dapat terisi atau juga tidak. Sulfur dapat membuat ikatan tambahan dengan
Universitas Sumatera Utara
atom lain dan dapat membentuk ikatan yang kuat dengan oksigen, sedangkan sulfida
dapat dengan mudah teroksidasi menjadi sulfoksida dan sulfon. Bawang putih yang
dihancurkan akan mengubah thiosulfinat secara spontan menjadi sulfida. Komponen
sulfida utama yang terbentuk adalah allisin, diallil disulfida, diallil trisulfida dan
metil allil trisulfida. Komponen lain yang terbentuk, dengan jumlah yang lebih kecil
dari komponen utama, diantaranya yaitu metil allil disulfida, diallil tetrasulfida, metil
allil tetrasulfida, diallil mono-; penta-; dan heksasulfida, allil mono-; penta-; dan
heksasulfida, dimetil di-; tri-; penta-; dan heksasulfida, allil 1-propenil di-; dan
trisulfida.15
Komponen – komponen bawang putih ini secara umum bersifat antibiotik,
antioksidan, antikanker, antiparasit, sehingga dapat digunakan untuk mencegah
penyakit jantung, kanker, rematik, dan juga dapat digunakan untuk mencegah
pembekuan darah, serta berguna untuk membantu mengeluarkan racun dari dalam
tubuh kita.16
Gambar 2. Struktur Alliin dan Allicin18
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Kegunaan Bawang Putih
Bawang putih merupakan tanaman yang berbentuk umbi – umbian yang
berwarna putih ini sudah sangat akrab di telinga kita selain sebagai bumbu andalan
masakan, bawang putih juga digunakan sebagai bahan untuk pengobatan alternatif
dan ini berlangsung sejak nenek moyang kita. Para ilmuwan dari Amerika dan Rusia
menemukan bahwa bawang putih mengandung minyak atsiri yang bersifat antibakteri
dan antiseptik. Kandungan allisin dan alliin merupakan antioksidan untuk
mengurangi rasa sakit pada tubuh dan membuat kolesterol tetap terjaga normal. Umbi
bawang putih mengandung kalsium yang bersifat menenangkan sehingga cocok
sebagai pencegah hipertensi, saltivine dapat mempercepat pertumbuhan sel dan
jaringan serta merangsang susunan saraf, diallyl disulfide sebagai obat cacing. 16
Michelle H. Loy dan Dr. Richard S. Rivlin dari Memorial Sloan – Kettering
Cancer Center and Weil Medical College, New York, mengemukakan bahwa bawang
putih dapat menurunkan resiko penyakit jantung, menurunkan kadar LDL (kolesterol
jahat dalam darah) dan dapat meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang baik).
Belman, dkk melaporkan bahwa zat “allicin” yang terkandung dalam bawang putih
mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor dan juga dapat menghambat pertumbuhan
sel-sel kanker. 16,19
Cavallito, sarjana dari Amerika Serikat, menemukan senyawa alamiah dalam
bawang putih yaitu allicin yang mampu membunuh mikroba penyebab timbulnya
tuberkulosa, difteri, tipoid, disentri dan gonorrhoe. Cavallito dan Bailey melakukan
penelitian yang menunjukkan adanya aktifitas antibakteri dari bawang putih terhadap
Pseudomonas, Proteus dan Staphylococcus aureus. Ross et. al. telah melakukan
Universitas Sumatera Utara
penelitian terhadap minyak atsiri bawang putih dan bubuk bawang putih yang
ternyata memiliki daya hambat terhadap beberapa bakteri diantaranya Streptococcus
mutans, Streptococcus faecalis, Proteus vulgaris, Escherichia coli, Salmonella
enterica serovar Senftenberg. Tadashi Watanabe dari Jepang, melalui riset
menemukan bawang putih dapat mengobati penyakit asma, demam, tuberkulosa,
penyakit 4L (lemah,letih,lesu,lelah), cacingan, dan gatal-gatal. Dr. Kominoto,
menemukan “scordinin” yaitu suatu zat dalam bawang putih yang dapat
meningkatkan stamina tubuh. 20
2.3 Cengkeh
Kerajaan : Plantae
Filum
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Myrtales
Familia
: Myrtaceae
Genus
: Syzygium
Spesies
: S. Aromaticum21
Gambar 3. Cengkeh22
2.3.1 Kandungan cengkeh
Cengkeh dewasa ini sebagian besar di manfaatkan untuk penyedap makanan
sedangkan pemanfaatan untuk kesehatan sudah dikenal selama berabad-abad.
Cengkeh memiliki anti oksidan tinggi karena terdapat kandungan senyawa phenolic.
Anti oksidan memiliki arti penting untuk menjaga makanan tetap segar. Maka,
Universitas Sumatera Utara
kandungan cengkeh memiliki dampak yang besar terhadap industri makanan.
Demikian tim peneliti di Spanyol atas hasil riset mereka mengenai khasiat cengkeh.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Flavour and Fragrance edisi terbaru, yang
menyebutkan bahwa rempah-rempah ini sebagai antioksidan alami terbaik.21
Jurnal Protaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids yang diterbitkan
Harcourt
Publishers
Ltd
mengungkapkan
cengkeh
memiliki
kemampuan
antikoagulan (pencegah penggumpalan darah). Daya kerjanya sama hebat dengan
aspirin. Informasi ini diperkuat dengan temuan seorang ilmuwan dari University of
Wisconsin Amerika Utara yang mengungkapkan cengkeh mengandung suatu
senyawa antibeku darah. Zat ini dapat melonggarkan pembuluh darah jantung yang
tersumbat. Pendek kata, uraian jurnal dan riset ilmuwan Amerika ini mengisyaratkan
pesan, rajin mengonsumsi makanan mengandung cengkeh dapat melindungi manusia
dari ancaman stroke dan serangan jantung. 21
Gambar 4. Struktur Eugenol23
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Kegunaan Cengkeh
Cengkeh juga berkhasiat sebagai antibakteri alami. Melalui serangkaian
penelitian di laboratorium, Dalijit Arora, seorang ahli mikrobilogi dari India
membuktikan cengkeh dapat membunuh hampir semua bakteri penyebab penyakit
yang ditelitinya, termasuk bakteri-bakteri yang resisten terhadap obat-obat
antibiotika. Berdasarkan penelitian ini dapat dimengerti mengapa para herbalist
menempatkan cengkeh sebagai tumbuhan pengobat radang. Hal ini disebabkan
radang dapat dipicu oleh infeksi bakteri.24
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa minyak cengkeh dapat mengurangi
peradangan dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami,
memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan metabolisme serta membantu mengatasi
stres dan depresi.25
Beberapa cara penggunaan minyak cengkeh agar bermanfaat bagi kesehatan, seperti
diberitakan dari eHow, yaitu:26
1. Minyak cengkeh bermanfaat untuk memperbaiki kondisi pernapasan. bagi
orang yang menderita pilek, hidung tersumbat, infeksi virus, asma, TBC atau
bronchitis bisa menggunakan minyak cengkeh. Minumlah campuran 10-15
tetes minyak cengkeh dalam segelas air matang. Ini juga efektif untuk
mengatasi gejala sakit tenggorokan.
2. Minyak cengkeh bisa mengobati sakit gigi. Zat eugenol yang terkandung
dalam minyak cengkeh bisa menjadi anti sakit sekaligus antibakteri dan
antijamur secara alami. Teteskan minyak cengkeh dan minyak zaitun ke bola
Universitas Sumatera Utara
kapas, lalu tempelkan pada gigi yang berlubang atau sakit. Teknik ini juga
bisa mengurangi peradangan.
3. Minyak cengkeh untuk mengurangi nyeri otot dan sendi. Di dalam minyak
cengkeh terdapat kalsium, minyak omega 3 dan zat besi yang semuanya dapat
berkontribusi dalam menguatkan sendi dan tulang di tubuh.
4. Minyak cengkeh untuk merawat kondisi kulit, mengobati bekas gigitan
serangga dan mengurangi kemungkinan infeksi.
Penelitian Aisyah (2011) menunjukkan adanya daya hambat dari pasta gigi yang
mengandung bunga cengkeh terhadap Streptococcus mutans.27 Dessy Enayati (2009)
juga meneliti ekstrak metanol bunga cengkeh yang ternyata memiliki daya hambat
terhadap bakteri penyebab karies gigi yaitu Streptococcus mutans.8 Selain itu Kamal
dan Radhika telah melakukan penelitian terhadap minyak atsiri cengkeh yang
menghasilkan
minyak atsiri cengkeh memiliki sifat antimikroba terhadap
mikroorganisme penyebab gigi karies yaitu Streptococcus mutans, Staphylococcus
aureus,
Lactobacillus
acidophillus,
Candida
albicans
dan
Saccharomyces
cerevisiae.28
Universitas Sumatera Utara
2.4 Jintan hitam
Kerajaan : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Bangsa
: Ranunculales
Suku
: Ranunculaceae
Genus
: Nigella
Spesies
: N. Sativa30
Gambar 5. Jintan Hitam29
Tumbuhan herbal jintan hitam berasal dari daerah Mediterania namun saat ini
telah dikembangbiakan di berbagai belahan dunia, termasuk Arab Saudi, Afrika
Utara, dan sebagian Asia. Jintan hitam merupakan spesies tumbuhan semak rendah
yang termasuk famili Racunculaceae.30
Jintan hitam dikenal dengan berbagai sebutan lain seperti Black cumin, fennel
flower, Nutmeg flower, Roman coriander, black seed, black caraway, black onion
seed, kalonji, habatussauda, dan habbat albarakah (biji barakah). Di Indonesia dikenal
dengan sebutan jintan hitam. Tumbuhan ini selama berabad – abad telah digunakan
sebagai obat tradisional atau rempah – rempah dari minyak yang diperoleh dengan
cara memeras oleh orang – orang Asia, Timur tengah, dan Afrika.30
Jintan hitam tumbuh dengan tinggi sekitar 20-30cm, berbatang halus, daunnya
berbau segar, bunganya berwarna biru lembut, memiliki 5-10 kelopak, dan tumbuh
liar sampai ketinggian 1100 m di atas permukaan laut. Biasanya ditanam di daerah
pegunungan atau sengaja ditanam sebagai tanaman rempah - rempah. Buahnya
berbentuk kapsul menggembung, terdiri dari 3-7 folikel, yang masing - masing berisi
Universitas Sumatera Utara
beberapa biji. Bentuk bijinya kerucut kecil dan berserabut, panjangnya berukuran
tidak lebih dari 3mm. Memiliki aroma, bentuk yang sama seperti biji wijen, namun
berwarna hitam. Bijinya digunakan untuk rempah - rempah dan obat -obatan.30
2.4.1 Kandungan jintan hitam
Komposisi biji jintan hitam terdiri dari minyak volatil (0,5 – 1,6%), minyak
campuran (35,6–41,6%), protein (22,7%), asam amino seperti: albumin, globulin,
lisin, leucin, isoleusin, valin, glycin, alanin, fenilalanin, arginin, asparagin, sistin,
asam glutamat, asam aspartat, prolin, serin, threonin, tryptofan, tyrosin, gula reduksi,
cairan kental, alkaloid, asam organik, tanin, resin, glukosida toksik, metarbin,
melathin, serat, mineral seperti: Fe, Na, Cu, Zn, P, Ca, dan vitamin seperti asam
ascorbat, tiamin, niasin, piridoksin, asam folat. Selain itu juga mengandung asam
lemak seperti asam linoleat (50%), asam oleat (25%), asam palmitat (12%), asam
stearat (2,84%), 0,34% asam linolenat (0,34%), asam miristat (0,35%). Berdasarkan
pada kandungan asam amino dan asam lemaknya, dapat dikatakan kandungan zat gizi
jintan hitam cukup tinggi. Jintan hitam mengandung 8 jenis dari 10 asam amino
esensial, 7 jenis dari 10 asam amino non-esensial. Selain itu jintan hitam juga
mengandung asam lemak esensial (essential fatty acid), yaitu asam linoleat dan asam
linolenat yang penting untuk pembentukan Prostaglandin E1 yang menyeimbangkan
dan memperkuat sistem imun.31
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Struktur thymoquinone32
2.4.2 Kegunaan jintan hitam
Bahan aktif yang terkandung dalam jintan hitam antara lain thymoquinone,
thymohydroquinone, dithymoquinone, thymol, nigellicine, nigellimine-N-oxide,
carvacrol, nigellidine dan alpha-hedrin. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa
thymoquinone, komponen utama dalam minyak esensial jintan hitam, memiliki efek
antiinflamasi, analgesik, antipiretik, antimikroba, serta menurunkan tekanan darah.
Jintan hitam juga telah dibuktikan memiliki efek positif terhadap imunitas
tubuh, yaitu meningkatkan ratio Th:Ts. Selain itu jintan hitam terbukti meningkatkan
produksi IL-3 pada sel limfosit, serta IL-1β yang merangsang aktivitas makrofag.
Pada penelitian lain terbukti bahwa ekstrak jintan hitam dan protein-protein yang
terkandung di dalamnya dapat menghasilkan efek stimulator pada sistem imun tubuh
yang sebanding dengan efek supressornya. Terjadi produksi TNFα, aktivasi sel-sel
limfosit, serta peningkatan IL-1β.33,34
Universitas Sumatera Utara
Penelitian oleh Asniyah menunjukkan efek antimikroba minyak jintan hitam
terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Morsi dari Cairo University juga melakukan
penelitian terhadap jintan hitam yang menghasilkan minyak jintan hitam sensitif
terhadap Staphylococcus sp, Streptococcus pyogenes dan Bacillus substilis.35
2.5 Streptococcus mutans
2.5.1 Taksonomi
Klasifikasi Streptococcus mutans menurut Bergey dalam Capucino (1998):
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class
: Bacilus
Orde
: Lactobacilalles
Family
: Streptococcaeae
Genus
: Streptococcus
Species : Streptococcus mutans. 36
Gambar 7. Streptococcus mutans36
2.5.2 Biokimia dan Morfologi
Streptococcus mutans tumbuh dalam suasana fakultatif anaerob, karena
tumbuh baik dalam suasana dengan oksigen maupun tanpa oksigen. Dalam keadaan
anaerob bakteri ini memerlukan 5% CO 2 dan 95% nitrogen serta memerlukan amonia
sebagai sumber nitrogen agar dapat bertahan hidup dalam lapisan plak yang tebal.
Streptococcus mutans menghasilkan dua enzim yaitu glikosiltransferase dan
fruktosiltransferase, enzim-enzim ini bersifat spesifik untuk subtrat sukrosa yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk mensintesa glukan dan fruktan dengan berat molekul tinggi. Glukan
ini mengikat reseptor-reseptor khusus pada permukaan Streptococcus mutans. Reaksi
ini banyak terjadi pada saat Streptococcus mutans dibiakkan pada media yang
mengandung sukrosa.37
Streptococcus mutans sangat asidogenik, mencapai pH terminalnya yaitu pada
pH 3,4 dalam periode 18 jam pertumbuhan di medium air kaldu. Organisme ini
mempunyai kemampuan untuk bertahan pada lingkungan asam dan bila dibandingkan
dengan spesies Streptococcus rongga mulut lainnya, spesies ini tetap hidup pada pH
rendah dalam waktu yang lama.38
2.5.3 Klasifikasi
Sampai saat ini, delapan serotip yang berbeda dari Streptococcus mutans telah
diidentifikasi melalui tes biokimia dan serologi yaitu serotipe a (Streptococcus
cricetus), serotipe b (Streptococcus rattus), serotipe c, e, dan f (Streptococcus
mutans), serotipe d dan g (Streptococcus sobrinus) dan serotip h (Streptococcus
downei). Semua serotipe Streptococcus mutans kecuali Streptococcus rattus
memproduksi antigen I/II, antigen B, Streptococcus protein A (Sp A) atau antigen PI.
Walaupun bermacam-macam subspesiesnya, Streptococcus mutans tetap dapat
diisolasi dari plak gigi manusia, kecuali serotip a dan b. Serotip c merupakan
subspesies Streptococcus mutans
yang paling umum ditemukan pada plak gigi
manusia.39
Universitas Sumatera Utara
2.5.4 Ciri-ciri umum
Bakteri ini merupakan bakteri patogen pada mulut yang merupakan agen
penyebab utamanya plak, ginggivitis, denture stomatitis dan karies. Dari beberapa
penelitian terhadap bakteri yang ada di plak gigi, ternyata hanya Streptococcus
mutans saja yang mempunyai korelasi positif dengan adanya karies pada permukaan
gigi. Streptococcus mutans
memenuhi Postulat Koch sebagai penyebab karies
dental, yaitu sebagai berikut:39
1.
Streptococcus mutans ditemukan dalam plak gigi karies dan biasanya tidak
dapat diisolasi dari gigi yang bebas karies
2.
Organisme ini dapat tumbuh dalam kultur murni.
3.
Infeksi pada tikus bebas bakteri atau hamster normal oleh Streptococcus mutans
berupa karies.
4.
Organisme tersebut dapat ditemukan kembali dari lesi karies dan tumbuh dalam
kultur murni
5.
Antibodi terhadap organisme ini meningkat pada penderita karies
Streptococcus mutans bersama-sama dengan beberapa bakteri lainnya pada plak
gigi, seperti Streptococcus sanguis dan Streptococcus mitis, mempunyai kemampuan
untuk membuat bahan cadangan polisakarida intraseluler yang mirip dengan
glikogen. Sintesa dari polisakarida intraseluler ini hanya terjadi kalau terdapat gula
dalam jumlah yang berlebihan, misalnya selama dan segera makan dan minum
makanan atau minuman yang banyak mengandung gula. Apabila persediaan gula
yang eksogen habis terpakai, maka bakteri akan memecah kembali polisakarida
intraseluler yang telah ditabung tadi. Hal ini akan menghasilkan penambahan asam
Universitas Sumatera Utara
yang berguna untuk mempertahankan tingkatan pH yang rendah di dalam plak lebih
lama. Ada juga kemampuan lain Streptococcus mutans yaitu membuat polisakarida
ekstraseluler dengan konsistensi seperti perekat dengan demikian bakteri ini dapat
melekat pada permukaan gigi dan bertahan meskipun ada daya pembersih dari lidah
dan saliva serta mendorong terjadinya plak dan kemudian akan terjadinya karies.39
Universitas Sumatera Utara
Download