Structured English dan pseudocode STRUCTURED ENGLISH DAN PSEUDOCODE Stuctured English merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma. Basis dari stuctured english adalah bahasa Inggris, tetapi juga dapat menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena bahasa manusia yang digunakan sebagai dasar penggambaran algoritma, maka stuctured english lebih tepat untuk menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasinan kepada pemakai sistem. Psedoucode berarti kode yang mirip dengan pemrograman sebenarnya. Psedoucode berasal dari kata Psedou yang berarti imitasi, mirip atau menyerupai dengan kode bahasa pemrograman. Psedoucode ditulis berbasiskan bahasa pemrograman yang akan digunakan, misalnya Basic, Pascal, C++ dan lain-lain sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programer. Psedoucode lebih rinci daripada stuctured english, misalnya untuk menyatakan tipe data yang akan digunakan. Struktur dasar Structured English dan Pseducode Mengikuti struktur dasar dari pemrograman terstruktur yang terdiri dari : Struktur Urut (Sequence Structure) Struktur ini terdiri dari sebuah instruksi atau blok instruksi yang tidak mempunyai perulangan atau keputusan di dalamnya. Contoh Stuctured English dengan menggunakan bahasa Indonesia : Inisialisasi dan pemberian nilai awal variabel Baca data panjang dan lebar empat persegi panjang Hitung luas empat persegi panjang sama dengan panjang dikalikan dengan lebar Tampilkan hasil perhitungan Sedangkan bentuk Struktur Urut pada psedoucode adalah sbb : Baca data jam-kerja dari keyboard Hitung _gaji=jam-kerja*tariff Algoritma Pemrograman 2C Page 1 Tampilkan gaji dilayar monitor Struktur Keputusan/Kondisi Selection Structure merupakan struktur logika guna mengambil suatu keputusan. Pada struktur ini dapat digunakan intruksi-instruksi seperti : Struktur IF-THEN dan IF-THEN-ELSE BU: Jika kondisi maka tindakan Dan Jika kondisi Maka tindakan-1 Selainnya tindakan-2 Contoh penulisan struktur kondisi dengan menggunakan bahasa Indonesia : Inisialisasi variabel Baca data nilai mahasiswa Jika nilai mahasiswa lebih besar dari 60 maka status sama dengan lulus, jika tidak maka status sama dengan gagal Cetak status mahasiswa Sedangkan bentuk struktur Kondisi pada psedoucode adalah sbb: BU: IF kondisi THEN Tindakan ENDIF Dan IF kondisi THEN Tindakan-1 ELSE Tindakan-2 Algoritma Pemrograman 2C Page 2 ENDIF program kelulusan mahasiswa data Nilai diberi nilai awal 0 INPUT IF data Nilai > 60 THEN Status mahasiswa sama dengan “Lulus” data Nilai ELSE Status mahasiswa sama dengan “Gagal” PRINT Status mahasiswa END Struktur Case Memproses sebuah blok statement pada suatu kasus yang mempunyai beberapa kondisi yang harus di seleksi. Struktur case untuk SE/SI dapat dibentuk dari beberapa struktur IF-THEN: BU : Jika kasus-1 Maka tindakan-1 Jika kasus-2 Maka tindakan-2 Selainnya jika kasus-3 Maka tindakan-3 Selainnya …. Contoh : Jika umur kurang atau sama dengan 5 Maka tujangan adalah 5000 Selainnya jika umur lebih dari 5 dan kurang dari 10 Maka tunjangan adalah 15000 …… Atau dapat ditulis Pilih kasus umur Algoritma Pemrograman 2C Page 3 Kurang atau sama dengan 5 maka tunjangan adalah 5000 Lebih dari 5 dan kkurang dari 10 maka tunjangan adalah 15000 ……. Sedangkan struktur CASE untuk Pseducode adalah : BU : select kasus case(nilai-1) perform tindakan-1 case(nilai-2) perform tindakan-2 : : Default case perform tindakan-n End select Contoh : Select umur Case(<=5) perform tunjangan=5000 Case (>5 dan <10) perform tunjangan=15000 : : End select Struktur Perulangan/Iterasi Suatu perulangan diterapkan pada situasi dimana suatu instruksi atau group instruksi diproses berulang kali sampai batas/kondisi yang diinginkan terpenuhi. Struktur FOR BU : Untuk masing-masing item Tindakan Algoritma Pemrograman 2C Page 4 Contoh penulisan struktur perulangan dengan menggunakan SE/SI Inisialisasi variable yang digunakan Baca jumlah-barang Untuk masing-masing item Baca data nilai-penjualan(unit&harga) Hitung nilai-barang yaitu unit dikalikan harga Tampilkan dalam 1 baris hasilnya Hitung jumlah Tampilkan nilai jumlah Sedangkan bentuk Struktur FOR pada psedoucode adalah sbb : BU : Do indeks=awal to akhir Perform tindakan Enddo Ex: Jumlah=0 Baca jumlah-barang dari monitor Do I=1 to jumlah-barang Record data unit dan harga monitor Nilai-barang=unit*harga Tampilkan baris laporan di printer Jumlah=jumlah+nilai-barang Enddo Tampilkan jumlah di printer Struktur Repeat-Until BU SE/SI : Ulangi hingga kondisi Tindakan Algoritma Pemrograman 2C Page 5 Ex : Ulangi hingga akhir dari file Baca record dari file Sedangkan struktur Repeat-Until untuk Pseducode BU : Repeat Perform tindakan Until kondisi Ex : Baca record pertama dari file Repeat If unit-terima>0 Then Sisa=awal+terima Else Sisa=awal Endif If jual>0 Then Akhir=sisa-jual Else Akhir=sisa Endif Tampilkan baris laporan di printer Baca record selanjutnya dari file Until akhir dari file Gaya Penulisan Structure English Pada structured English terdapat beberapa gaya penulisan yang telah banyak digunakan. Gaya penulisan tersebut antara lain adalah : Common Style Algoritma Pemrograman 2C : Mengunakan huruf kapital di awal dan selanjutnya Page 6 hurus kecil semua. Capitalized Common Style : Seluruhnya menggunakan huruf kapital Outline Common Style : Dengan menggunakan nomor urut Narative Common Style : Berbertuk uraian Gaya lain : Tiap kata kunci ditulis dengan huruf kapital semua Contoh penulisan SE/SI : Common Style Tulis judul perusahaan Tulis judul tabel …… Capitalized Common Style TULIS JUDUL PERUSAHAAN TULIS JUDUL TABEL ……. Outline Common Style 1. Tulis judul perusahaan 2. Tulis judul tabel 3. …. Narative Style Pertama kali tulislah judul perusahaan dan kemudian tulislah judul tabel, kemudian untuk masing-masing karyawan lakukanlah …… Gaya yang lain Baca Jumlah-barang UNTUK MASING_MASING barang ….. Aturan dan Gaya Penulisan Pseudocode Pada pseudocode terdapat beberapa aturan penulisan agar pseudocode mudah dipahami dan dimengerti oleh para programer. Aturan penulisan tersebut antara lain : Tulis satu pseudocode suatu instruksi pada satu baris. Algoritma Pemrograman 2C Page 7 Pisahkan modul-modul atau kelompok pseudocode instruksi dengan memberikan spasi beberapa baris untuk mempermudah pembacaan. Badakan huruf dalam penulisan pseudocode, dimana pseudocode instruksi ditulis dengan huruf kapital, sedangkan komenter atau variabel dalam huruf kecil. Berikan tabulasi yang berbeda untuk penulisan pseudocode instruksi-instruksi yang berada dalam loop atau struktur kondisi. Lakukan pembatasan jumlah baris pseudocode instruksi setiap modulnya, misalnya 50 – 75 baris instruksi per modul, sehingga tidak terlalu panjang. Gaya Penulisan Pseducode : Biasanya kata-kata kunci (keyword) atau kata-kata cadangan ditulis dengan huruf tebal atau huruf capital atau digaris bawahi dan kata-kata yang lainnya dengan huruf kecil. Kata-kata kunci seperti : IF, THEN, ELSE, REPEAT, UNTIL, FOR, DO, WHILE yang membentuk strukturnya ditulis dengan huruf capital dan kata-kata yang tercantum di kamus data ditulis dengan garis bawah seperti gaya penulisan di SE/SI. Ex : Baca record pertama dari file While belum akhir dari file Do IF unit-terima > 0 Then …… Baca record pertama dari file While belum akhir dari file Do IF unit-terima > 0 Then …… BACA record pertama dari file WHILE belum akhir dari file DO IF unit-terima > 0 THEN …… Algoritma Pemrograman 2C Page 8