PANDUAN PELAYANAN LITURGI UNTUK PRODIAKON

advertisement
PANDUAN PELAYANAN LITURGI UNTUK PRODIAKON
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
Pengantar
I. Pengertian
II. Dasar Pelayanan Pro-diakon
III. Spiritualitas Pelayanan Pro-diakon
IV. Syarat sebagai Pro-diakon
1. Ketentuan umum
2. Ketentuan Khusus
V. Pakaian, Atribut dan perlengkapan Pro-diakon
1. Pakaian Pro-diakon secara umum
Alba, samir, salib
2. Pakaian Pro-diakon saat Penerimaan Komuni untuk orang Sakit / lanjut usia
3. Pakaian Pro-diakon saat memimpin Ibadat umum di wilayah / lingkungan
4. Pakaian Asisiten Imam saat memimpin Ibadat Khusus (kematian di rumah / di
pemakaman.
VI. Tugas – tugas Pro-diakon
Pengantar
Sejak Sacrosanctum Concilium merayakan 50 tahun emasnya tahun 2013,
partisipasi umat dalam pelayanan liturgi semakin berkembang. Demikian pula
pelayanan prodiakon, pelayan liturgi khusus untuk membagi komuni. Di Keuskupan
Agung Jakarta ini, jumlah prodiakon pun semakin berkembang. Data terakhir tahun
2013 yang lalu tercatat, ada lebih dari 2100 prodiakon di KAJ yang tersebar di 8
dekanat, 63 paroki dan 3 stasi calon paroki.
Mengingat begitu beragamnya aturan di setiap paroki di seluruh wilayah KAJ ini,
Komisi Liturgi memulai memikirkan panduan bersama di tingkat KAJ ini yang tentu saja
bisa membantu memberi gambaran tugas-tugas prodiakon.
Komisi Liturgi KAJ sangat berterima kasih kepada Dekanat Jakarta Utara yang
selama ini telah membidani konsep konsep substansi dan materi yang hendak dijadikan
rujukan untuk panduan bersama prodiakon di KAJ ini. Kerja keras teman teman
prodiakon dekanat Jakarta Utara untuk rapat, dan merumuskan bersama panduan
umum yang tidak mudah ini rupanya berbuah besar.
Akhirnya bersama dengan teman teman tim perumus dalam Komisi Liturgi KAJ ini,
dipersembahkan buku panduan ini untuk teman teman prodiakon yang bertugas di
wilayah KAJ. Tentu saja panduan ini jauh dari sempurna. Segala masukan dan kritik
membangun demi penyempurnaan panduan ini tentu saja sangat kami harapkan.
Deo Gratias!
Komisi Liturgi KAJ 2014
RD.Sridanto Aribowo.
1
I. Pengertian
a. Prodiakon adalah petugas ibadat – kaum awam yang diangkat oleh uskup Agung
Jakarta melalui surat Keputusan Uskup Agung Jakarta untuk paroki tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu serta dengan tugas khusus tertentu. Dalam
Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) Keuskupan Agung Jakarta 2014
dikatakan bahwa prodiakon adalah mereka yang mendapat perutusan untuk
membantu pastor Paroki dalam pelayanan liturgi di wilayah P tersebut.aroki
b. Prodiakon diusulkan oleh Dewan Paroki Harian dengan persyaratan seperti
calon anggota Dewan Paroki dan mendapat Surat Penugasan dari Uskup.
(bdk.Pasal 38 PDDP KAJ 2014).
c. Istilah prodiakon ini merupakan istilah Gereja KAJ yang dalam padanan Gereja
universalnya adalah minister extraordinarius yang diterjemahkan dengan pelayan
komuni tak lazim (RS 88), atau kerap juga diterjemahkan dengan “special
minister” atau juga “asisten imam” (Komlit KWI 2009).
d. Secara teologis prodiakon dibedakan dari diakon tertahbis calon imam.
Perbedaannya secara jelas dapat dilihat dari bagan berikut ini:
Diakon Tertahbis
1.Ditahbiskan oleh Uskup.
2.Status: Klerus dan hierarki
3.Dimeteraikan dengan imamat terendah
4.Jabatan seumur hidup
5.Wilayah pelayanan lintas paroki
Prodiakon Paroki
1.Dilantik oleh Uskup
2.Status: awam.
3.Tidak menerima meterai imamat.
4.Berlaku sesuai PDDP KAJ – 3 tahun.
5.Wilayah pelayanan hanya di paroki
sendiri
6.Tugas sesuai penugasan uskup dan
pastor paroki.
6.Tugas dan cakupan yang luas
II. Dasar Pelayanan Pro-diakon
Berdasar tiga pendasaran teologi mengenai peran kaum awam dalam liturgi Gereja.
1. Dasar pelaksanaan imamat umum kaum beriman yang mereka dapatkan sejak
menerima Sakramen Baptisan. Dengan imamat umum ini kaum awam dipanggil
untuk ikut serta dalam tugas tugas Gereja, baik itu tugas penggembalaan,
pengudusan, maupun pewartaan. (bdk. LG 10).
2. Peran serta kaum awam dalam bidang liturgi dituntut oleh hakekat liturgi sendiri.
Konstitusi Liturgi Sacrosanctum Concilium menyatakan bahwa keikutsertaan
2
umat beriman dalam perayaan liturgi dituntut oleh liturgi sendiri (SC 14). Dalam
SC 14 itu juga dinyatakan bahwa Bunda Gereja menghendaki agar seluruh umat
beriman dibimbing pada peran serta atau keikutsertaan yang sepenuhnya, sadar
dan aktif dalam perayaan perayaan liturgi.
3. Peran serta kaum awam dalam bidang liturgi juga dituntut oleh makna liturgi itu
sendiri sebagai perayaan seluruh Gereja. Setiap perayaan liturgi selalu
merupakan perayaan seluruh Gereja.
“Upacara-upacara Liturgi bukan tindakan perorangan melainkan perayaan
Gereja sebagai sakramen kesatuan, yakni umat kudus yang berhimpun dan
diatur di bawah para uskup. Maka, upacara upacara itu menyangkut seluruh
Tubuh Gereja dan menampakkan serta memengaruhinya; sedangkan masingmasing anggota disentuhnya secara berlain-lainan, menurut keanekaan
tingkatan, tugas serta keikutsertaan actual mereka.” (SC 26). Upacara liturgi
adalah perayaan Gereja artinya menyangkut seluruh Gereja. Kata “perayaan”
jelas menunjuk dimensi komunal, dan apalagi kata “seluruh Tubuh Gereja” yang
mencakup seluruh umat beriman, termasuk kaum awam. Perayaan liturgi
merupakan perayaan seluruh umat beriman yang berpartisipasi aktif. Peran serta
antara klerus dan kaum awam tentu saja tidak perlu sama dan sebaiknya juga
berbeda. Hal ini jelas dalam dokumen SC 28 yang berbunyi:
“Pada perayaan perayaan liturgi, setiap anggota, entah pelayan (pemimpin)
entah umat, hendaknya, dalam menunaikan tugas hanya menjalankan dan
melakukan seutuhnya, apa yang menjadi perannya menurut hakikat perayaan
serta kaidah-kaidah liturgi.”
III. Spiritualitas Pelayanan Pro-diakon
Yang dimaksud dengan spiritualitas pelayanan prodiakon adalah spiritualitas pelayanan
yang dihidupi oleh prodiakon dalam bentuk kehidupan rohani sesuai dengantuntutan
Roh Kudus, dalam mengembangkan iman, harapan, dan kasih pada pelayanan kepada
Tuhan Yesus Kristus dan umat Allah khusus Gereja Keuskupan Agung Jakarta.
Spiritualitas pelayanan di Keuskupan Agung Jakarta sendiri dapat digali dalam
Arah Dasar KAJ yang dilandasi dengan semangat Gembala Baik dan pelayanan yang
murah hati dalam meneruskan nilai nilai Injili, ajaran serta Tradisi Gereja Katolik. Dalam
pelayanan ini diharapkan terwujud Gereja dalam komunitas-komunitas yang terbangun
dari “pribadi-pribadi” yang melalui liturgi semakin berkembang dalam iman,
persaudaraan sejati dan pelayanan kasih (bdk.Pedoman Reksa Pastoral Komisi-Komisi
/KAJ 2014).
Pelayanan prodiakon adalah suatu panggilan hidup. Mengapa? Karena Allah
sendiri yang memangil untuk melayani umat Allah melalui tugas pelayanan yang
dipercayakan oleh uskup atas nama Gereja. Kesadaran bahwa menjadi prodiakon
3
adalah sebuah panggilan hidup mengantar kita bahwa Tuhan yang memanggil dan
Tuhan pula yang akan senantiasa menyertai dan membantu kita.
Pelayanan prodiakon adalah proses ambil bagian dalam karya pengudusan umat
oleh Allah. Prodiakon diundang untuk ambil bagian dalam karya pengudusan umat yang
dirancang oleh Allah sendiri. Prodiakon tidak dipanggil untuk merencanakan dan
melaksanakan apa yang menurut pikiran dan pandangannya baik, melainkan untuk
ambil bagian dalam karya pengudusan dari Allah untuk umatNya, jadi ambil bagian
dalam karya yang menurut rencana dan pandangan Allah baik dan tepat.
Pelayanan prodiakon adalah suatu persembahan hidup. Berbeda dengan
menjadi pejabat sipil, atau karyawan di suatu perusahaan swasta, para prodiakon
melayani dengan tidak memperoleh gaji atau honor. Inilah rasul awam, yang
mempersembahkan pelayanan dan hidupnya untuk Gereja. Suka duka dan
pengorbanan hidup para prodiakon menjadi persembahan yang berkenan di hadapan
Tuhan dan pembangunan hidup Gereja.
Seorang prodiakon hendaknya mempunyai spirit untuk menghidupi
pelayanannya dengan doa-doa yang mendalam dan teratur. Bisa dilakukan pertama
tama dengan mengajak anggota keluarga untuk berdoa bersama dan pribadi dalam
keluarga. Kedua, dengan secara teratur membiasakan hidup doa yang rutin dan
berkesinambungan.
Seorang prodiakon hendaknya juga mempunyai spirit untuk rajin mengikuti
perayaan Ekaristi, mendengarkan Sabda Allah dan berdevosi secara khusuk. Semua
doa ini hendaknya juga berbuah secara nyata dalam hidup untuk mau berbagi dan mau
peduli, khususnya kepada mereka yang miskin dan lemah.
IV. Syarat sebagai Pro-diakon
a.Ketentuan umum
1. Memiliki nama baik sebagai pribadi maupun sebagai keluarga.
2. Diterima oleh umat.
3. Memiliki penampilan yang layak.
b.Ketentuan Khusus
Dalam PDDP KAJ 2014 secara khusus syarat menjadi prodiakon didasarkan atas:
1. Sudah menerima sakramen inisiasi (Sakramen Baptis,Ekaristi, dan Penguatan).
Terlibat dalam Perayaan Ekaristi, dan ibadat Lingkungan.
2. Memiliki semangat dan kepedulian untuk terlibat dalam pelayanan Gereja.
3. Memiliki kemampuan dan komitmen untuk bekerja sama.
4. Mempunyai nama baik di tengah umat dan masyarakat.
V.Pakaian, Atribut dan perlengkapan Pro-diakon
1. Pakaian Pro-diakon secara umum adalah Alba, samir, salib
4
2. Pakaian Pro-diakon saat Penerimaan Komuni untuk orang Sakit / lanjut usia
Mengingat tugas ini di luar Gereja yaitu di rumah sakit, maka supaya tidak
terlalu menyolok alba bisa diganti dengan kemeja putih lengan panjang dan
celana panjang hitam, berikut Samir dan salib.
3. Pakaian Pro-diakon saat memimpin Ibadat umum di wilayah / lingkungan
Busana liturgi adalah: Alba, Samir dan salib pada saat memimpin ibadat
umum di wilayah/ lingkungan.
4. Pakaian Asisiten Imam saat memimpin Ibadat Khusus (kematian di rumah /
di pemakaman). Busana liturgi untuk saa memimpin ibadat khusus adalah
alba, Samir, salib.
VI.Tugas – tugas Pro-diakon
Secara khusus tugas prodiakon di Keuskupan Agung Jakarta dirumuskan dengan
jelas dalam PDDP KAJ 2014 pasal 38. Di situ dikatakan tugas Prodiakon adalah
membantu Pastor Paroki dalam pelayanan liturgi, antara lain sebagai berikut:
a. Membagi komuni dalam Perayaan Ekaristi.
b. Mengantarkan komuni kepada orang sakit.
c. Memimpin doa dan ibadat sabda.
d. Memimpin ibadat untu orang yang meninggal.
Secara terperinci tugas tugas prodiakon dapat dijabar sebagai berikut.
1. Dalam perayaan Ekaristi
A. Persiapan Pelayan Komuni tak lazim (Pro-diakon)
 30 menit sebelum misa dimulai Pelayan Komuni tak lazim (Prodiakon) harus
sudah hadir di Sakristi. Khusus pada Misa Besar minimal 30 menit.
 Minimal 15 menit sebelum Misa dimulai, Pelayan Komuni tak lazim (Prodiakon)
sudah mengenakan Alba, Samir dan Singel.
 Sebelum doa bersama Pelayan Komuni tak lazim (Prodiakon) secara pribadi
mengadakan persiapan batin.
 10 menit sebelum Misa dimulai, Pelayan Komuni tak lazim (Prodiakon) berdoa
bersama seluruh petugas pelayan Misa (Imam, Diakon, Prodiakon, Misdinar,
Lektor, pemazmur). Setelah doa bersama, semua petugas harus dalam
suasana hening.
B. Tata gerak saat perayaan Ekaristi
a. Ritus Pembukaan
Pelayan Altar/Putri Sakristi/Koster membunyikan lonceng atau tanda lain (khusus
pada masa Prapaskah tidak dibunyikan). Maknanya untuk mengajak umat berdiri
5
dan bersama-sama mengawali Misa dengan menyambut kedatangan imam dan
para petugas awam yang membantunya.

Perarakan imam dan para pelayan.
Urutan Imam dan para pelayan: misdinar (misdinar pembawa pendupaan yang
mengepul, misdinar pembawa salib perarakan yang diapit oleh misdinar pembawa
lilin, misdinar lainnya), pemazmur, lektor (lalu diakon bila ada, membawa
Evangeliarium, bila tanpa diakon evangeliarium dibawa oleh lektor), pemazmur,
prodiakon, terakhir imam. (bdk TPE 2005). Semua para pelayan mengatupkan
tangan sebagai ungkapan kesetian pada Tuhan. Imam dan para pelayan
memberikan penghormatan Altar.
Didepan panti imam, imam, diakon dan para pelayan menghormati altar
dengan membungkuk khidmat (PUMR 49). Apabila dibelakang altar terdapat
Sakramen Mahakudus (dalam tabernakel), maka penghormatan dilakukan dengan
berlutut. (Para petugas yang membawa dupa, salib, lilin, evangeliarium tidak perlu
membungkuk, tapi cukup dengan menundukkan kepala saja).

Imam naik ke panti imam dan mengecup altar.
Kemudian, sebagai tanda penghormatan, imam dan diakon mencium altar;
sesuai dengan tingkat perayaan, imam dapat juga mendupai salib dan altar
(PUMR 49)
Pada saat imam mencium altar, para pelayan cukup berdiri dengan pandangan ke
depan setelah itu imam menuju mimbar imam dan para pelayan berjalan menunju
tempat masing-masing, dan posisi tetap berdiri di depan tempat duduk.

Tobat.
Seluruh petugas dan umat berlutut, pada Misa Minggu, khususnya pada masa
Paskah, pernyataan tobat dapat digantikan dengan pemberkatan dan pemercikan
air suci.

Madah Kemuliaan
Seluruh petugas dan umat berdiri

Doa Pembuka
Seluruh petugas dan umat berdiri
b. Liturgi Sabda
Pro-diakon dan petugas-petugas lainnya duduk untuk mendengarkan Sabda
Tuhan.
c. Liturgi Ekaristi
6
Persembahan
Dalam keadaan tertentu bila Pelayan Altar tidak ada dan imam membutuhkan
bantuan dan berdasarkan permintaan Imam, maka Pelayan Komuni tak lazim
(Prodiakon) bisa membantu Imam mempersiapan altar (piala, air-anggur, dsb)
Doksologi Penutup
Bapa Kami
Pada saat doa Bapa Kami, seluruh pelayan tidak boleh bergerak.
Ritus Damai
Para prodiakon naik ke panti imam, setelah itu bisa cuci tangan.
Di antara para prodiakon dan imam dapat saling memberikan dalam damai.
Tata cara pengambilan hosti di tabernakel
- Prodiakon mengambil anak kunci tabernakel :
- Buka pintu tabernakel dengan posisi pintu tabernakel terbuka.
- Prodiakon berlutut
- Prodiakon mengambil sibori dan meletakkan di altar Tata cara pengembalikan
hosti di tabernakel
- Prodiakon mengembalikan sibori dalam tabernakel
- Prodiakon berlutut dengan posisi Pintu tabernakel masih terbuka
- Pintu tabernakel di tutup dan dikunci.
- Prodiakon menundukkan kepala
- Prodiakon mengembalikan anak kunci tabernakel
Komuni
- Pelayan Komuni tak lazim (Pro-diakon) tidak menghampiri altar sebelum Imam
menyambut Tubuh dan Darah Kristus.
- Menyambut Tubuh (dan Darah) Kristus dari Imam, Pro-diakon tidak
diperkenankan mengambil sendiri dari sibori.
- Pro-diakon tidak diperkenankan mengambil sibori sendiri dari altar, Pro-diakon
menerima sibori dari Imam.
- Menuju tempat pembagian komuni didampingi Misdinar/Putri Sakristi yang
membawa lilin menyala.
- Pro-diakon bertanggung jawab penuh atas keamanan Hosti yang dibawa.
- Pada saat membagikan komuni kepada umat, Pro-diakon harus mengangkat
Hosti dan dengan suara jelas menyatakan “Tubuh Kristus” bila umat tidak
menjawab dengan kata “Amin” Pro-diakon harus mengulangnya dan bila umat
tidak menjawab dengan kata “Amin” maka Pro-diakon berhak untuk tidak
memberikan Hosti kepada umat yang bersangkutan terkecuali Pro-diakon
dengan penuh keyakinan mengetahui bahwa umat tersebut disble.
- Atas Hosti yang tersisa, Pro-diakon cukup meletakkannya di altar dan kembali ke
tempat duduknya.
7
Doa sesudah komuni
-
Pro-diakon berdiri.
d. Ritus Penutup

Pengumuman singkat (duduk)
Setelah pengumuman selesai, Pro-diakon dan petugas Liturgi maju ke depan Altar

Berkat dan pengutusan (berdiri)
Imam memberikan berkat, prodiakan membuat tanda salib. Maknanya kita
disatukan dengan persekutuan Allah Tritunggal sumber dan tujuan idup manusia
dan alam semesta.
Imam berkata “Marilah pergi, kita diutus” prodiakon menjawab ‘Amin” artinya
jemaat yang telah menerima anugerah Allah, sudah diberkati, kini harus menjadi
berkat bagi orang lain.


Imam mencium altar (berdiri)
Petugas liturgi berdiri di depan altar memberikan penghormatan
dengan
membungkuk khidmat. Kalau di panti imam ada tabernakel dengan sakramen
mahakudus, maka prodiakon berlutut. Perarakan masuk dengan urutan seperti
pada saat perarakan pembukaan
2. Dalam pelayanan Komuni bagi orang sakit / lansia
A. PENGANTAR
a) Kalau satu anggota dari Tubuh Kristus yaitu Gereja, menderita /jatuh sakit/tidak
dapat datang lagi ke Gereja, maka semua anggota lainnya ikut menderita ( 1
Kor.12:26 ) .
Oleh sebab itu, adalah tugas terhormat bagi orang Kristen ,
untuk membantu orang orang sakit dan lansia dengan penuh belas kasihan dan
untuk meringankan penderitaan mereka .
b) Setiap
usaha pihak
kedokteran untuk
memulihkan
kesehatan
dan
memperpanjang hidup manusia serta setiap perhatian tulus dari pihak siapa
pun juga, haruslah dipandang sebagai benih INJIL dan tanda kehadiran
Kristus , yang telah menyuruh kita mengunjungi orang sakit bukan hanya
untuk menghibur hati mereka, tetapi juga untuk meringankan penderitaan
jasmani , memberi kekuatan dan untuk menyembuhkan mereka .
c) Oleh sebab itu, sudah sewajarnya setiap orang beriman ikut serta
mengamalkan tugas cinta kasih itu, misalnya dengan mengunjungi dan
8
memberikan pelayanan yang tulus melalui sakramen-sakramen untuk orang
sakit dan lansia.
d) Tugas pelayanan kepada orang sakit dan lansia perlu dipandang sebagai
panggilan suci yang merupakan karunia berlimpah : betapa kita yang lemah
dan tidak pantas ini boleh melayani Tuhan yang ingin menjumpai dan hadir
pada umat-Nya yang sedang sakit dan tidak berdaya.
B. PERSIAPAN
1. Waktu : yang paling baik dilaksanakan adalah sesudah Perayaan Ekaristi di
Paroki selesai.
2. Yang paling ideal : dengan Sakramen Mahakudus yang dikonsakrir dalam
perayaan Ekaristi yang paling dekat ( komuni yang diterima orang sakit
sesudah Perayaan Ekaristi mengungkapkan dengan bagus simbolisasi bahwa
orang sakit itu diikutsertakan dalam Perayaan Ekaristi seluruh umat beriman
yang baru saja dirayakan ).
3. Kalau tidak memungkinkan, Prodiakon dapat membawakan komuni di luar
waktu tsb ( tetapi ini pilihan kedua , misalnya Sabtu malam )
4. Sebelum mengambil Sakraman Mahakudus di Tabernakel, Prodiakon jangan
lupa mencuci tangan dahulu.
5. Siapkan piksis dan corporal.
6. Kita berdoa sebentar di depan tabernakel, memohon agar diperkenankan
dengan pantas menyentuh Tubuh Tuhan , memohon belas kasih-Nya , dan
memohon agar boleh melayani saudara kita yang sakit dan lansia  DOA
PADA WAKTU MENGAMBIL SAKRAMEN MAHAKUDUS ( : lihat halaman
lain )
7. Jumlah Hosti Kudus yang diambil, disesuaikan dengan yang dibutuhkan .
8. Piksis : Hosti Kudus lalu dimasukkan dalam Piksis;
catatan : tempat yang baik/tepat untuk Piksis adalah dimasukkan
kantung yang diberi tali dan dikalungkan di dada ;
dalam
( **
Prodiakon sebaiknya tidak ke toilet dengan membawa Sakramen
Mahakudus ;; , bila sangat terpaksa akan ke toilet, maka Piksis wajib dititipkan
pada sesama Prodiakon atau diletakkan di meja bertaplak putih yang pantas
/paling tidak , beralas korporal , dengan lilin bernyala dan aman terjaga . ))
9
9. Saat meninggalkan Tabernakel, kita tidak perlu berlutut kembali,
sedang membawa Sakramen Mahakudus .
karena
10. Kita tutupkan tangan kita di atas piksis di depan dada , lalu menuju ke
kendaraan ( atau berjalan kaki ) menuju rumah orang sakit /lansia/Rumah Sakit
. Hindari obrolan atau pembicaraan yang tidak perlu atau singgah di tempat
lainnya .
11. Tanyakan nama permandian si sakit.
12. Prodiakon juga perlu menanyakan keadaan si sakit/lansia ( langsung atau pun
melalui keluarganya ), supaya seluruh upacara dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan si sakit; kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan
upacara yang akan dirayakan.
13. Kurang tepat kalau kunjungan langsung dimulai dengan doa. Sebaiknya
perjumpaan itu dibuka dengan percakapan singkat, dalam suasana ramah
tamah , untuk membesarkan hati si sakit/lansia.
14. Bila keadaan si sakit/lansia memungkinkan, sebaiknya ia dibiasakan berdoa,
entah sendiri, bersama keluarganya, perawat atau pengunjung ( yaitu kutipan
singkat dari Injil, misalnya Mazmur 38 (39), 40(41) dan 87 (88) ). Dalam
situasi yang khusus ini, si sakit akan dapat menghayati mazmur mazmur itu
sebagai curahan hatinya.
15. Busana dan Atribut sepantasnya lengkap dengan menggunakan alba, single dan
Samir.
16. Di tempat orang sakit, letakkan Korporal ( alas berupa kain putih ) di atas
meja yang kokoh dan bersih, sebagai alas untuk piksis.
17. Peralatan lain: Salib dengan Corpus Yesus, lilin yang bernyala.
18. Dalam kunjungan ke Rumah Sakit, gunakan lilin putih , TIDAK memakai
LAMPU senter .
** catatan
bila pihak RS melarang pemakaian lilin karena alasan
keselamatan (adanya tabung Oksigen di ruang rawat inap), maka Prodiakon
harus mengikuti peraturan RS .
C. PELAKSANAAN
10
IBADAT BERSAMA ORANG SAKIT
Kalau suasana sudah siap untuk berdoa keluarga si sakit / si lansia mempersiapkan
meja beralas taplak putih, salib, dan lilin menyala.
PEMBUKAAN
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin
P: Semoga Tuhan memberkati Saudara/I (anak) …….. dan semua yang tinggal di
dalam rumah ini
U: Sekarang dan selama-lamanya.
KATA PENGANTAR
P: Saudara-saudari, kita percaya sungguh akan sabda Tuhan Yesus, “Di mana dua
atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku berada di tengah-tengah
mereka”.
Jadi, sekarang pun Tuhan hadir di tengah-tengah kita. Maka marilah kita
mengheningkan cipta sejenak, dan menyadari kehadiran Tuhan di antara kita,
supaya nanti kita dapat mendengarkan firman-Nya dengan baik.
Hening sejenak
TOBAT
Cara 1:
P: Saudara-saudari, kita semua tidak luput dari dosa. Maka marilah kita menghadap
hadirat Allah, memohon belas kasih-Nya serta memohon ampun atas segala
kekurangan dan dosa-dosa kita.
P: Saya mengaku …
U: kepada Allah yang maha kuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah
berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian, [sambil
menebah dada] saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa, oleh sebab
itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang
kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan
kita. Amin.
P: [tangan terkatup di dada] Semoga Allah yang mahakuasa mengasihi kita,
mengampuni dosa kita, dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
11
Cara 2
P: Tuhan Yesus Kristus, Engkau menyelamatkan kami melalui sengsara, wafat dan
kebangkitan-Mu. Tuhan, kasihanilah kami.
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Engkau menderita sengsara, wafat karena cinta kepada kami. Kristus, kasihanilah
kami.
U: Kristus, kasihanilah kami.
P: Engkau sanggup menabahkan orang sakit dalam penderita-annya. Tuhan,
kasihanilah kami.
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: [tangan terkatup di dada] Saudara-saudari, dengan pengantaraan Kristus, Allah
berke-nan mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan orang-orang sakit. Semoga
Allah yang mahakuasa mengasihi kita, meng-anugerahi kita kekuatan, ketabahan
serta pengampunan dan kelak mengantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
DOA PEMBUKAAN
P: Marilah berdoa :
Allah Bapa yang maha Rahim, Engkau berkuasa menyembuhkan jiwa raga kami.
Engkau telah mengutus Putra-Mu yang tunggal, Tuhan kami Yesus Kristus untuk
membebaskan kami dari genggaman sakit penyakit. Sudilah menyembuhkan
Saudara/I (anak) kami ….. , yang sedang sakit ini dan membebaskan dia dari segala
kelemahan jasmani dan rohani. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah
sepanjang segala masa.
U: Amin
BACAAN
P:
U:
P:
U:
Semoga Tuhan beserta kita
Sekaramg dan selama-lamanya
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:53-56)
Dimuliakanlah Tuhan
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh
di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka
berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit
di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke manapun Ia
12
pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan
orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka
diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang
menjamah-Nya menjadi sembuh.
P: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus
Lihat bacaan lain pada daftar bacaan
RENUNGAN SINGKAT
1. Sakit adalah suatu pengalaman yang tidak menyenangkan, namun demikian sakit
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman hidup manusia. Waktu sakit
bukan hanya menderita secara jasmani tetapi juga mengalami frustasi, merasa
terisolasi, dan kesepian.
2. Rasul Yakobus menasihatkan supaya mengunjungi orang sakit dan memberkati
mereka. Selain bantuan medis, orang sakit juga sangat memerlukan dukungan dan
bantuan moril.
3. Doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit dan Tuhan akan
membangunkan dia. Doa untuk orang sakit dapat memberikan kekuatan,
peneguhan, penghiburan bahkan kesembuhan baginya.
4. Yesus sang penyembuh sejati, Iman yang kuat bisa mengubah sikap, cara
pandang, cara menerima si sakit atas penderitaannya, membuat lebih bersabar,
lebih pasrah, menyerahkan situasinya kepada kehendak Allah, lebih optimis bekerja
sama dengan para medis sehingga memperlancar proses penyembuhannya.
PEMBERKATAN ORANG SAKIT
P: Saudara-saudari terkasih, marilah kita memohon berkat istimewa bagi saudara/i
(anak) kita yang sakit ini.
(Pemimpin doa mendekati ranjang orang sakit untuk mengucapkan doa berikut
sambil merentangkan tangan)
Untuk umum
P: Marilah berdoa :
Allah yang maha kuasa dan maha murah, Engkaulah tumpuan iman dan harapan
bagi orang-orang sakit. Belas kasih-Mu terhadap orang yang menderita telah
menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. Maka dengan penuh kepercayaan kami
mohon : kuatkanlah saudara/i kami ini dengan berkat-Mu † (samba membuat tanda
salib pada dahi si sakit) supaya ia lebih tabah menanggung penderitaannya.
Restuilah segala usaha kami, merawat dan mengobati dia. Perkenankanlah ia
13
menikmati kembali kesehatannya dan memuliakan nama-Mu yang kudus dengan
tenaga dan semangat baru. Demi Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Untuk Anak
P: Marilah berdoa :
Allah yang maha kuasa dan maha penyayang, Putra-Mu telah menaruh kasihan
terhadap orang-orang sakit dan mengasihi anak-anak secara istimewa karena
kemurnian hati mereka. Maka dengan penuh harapan kami menghadap Engkau
guna memohoin belas kasih-Mu bagi anak kami ini. Sudilah Engkau memberkati dia
† (sambil membuat tanda salib pada dahi anak yang sakit) supaya ia menerima
kembali kesehatan dan kekuatannya. Semoga ia dapat bergembira, bermain
kembali dengan teman-temannya. Semoga suaranya yang riang terdengar kembali
ditengah keluarganya, sehingga kehadirannya membawa kegembiraan bagi
ayah,ibu dan saudara-saudarinya. Ya Bapa, kabulkanlah permohonan kami, demi
Kristus Tuhan kami.
U: Amin.
DOA PERMOHONAN / DOA UMAT
Doa Permohonan dan Doa Umat adalah dua macam doa yang berbeda. Doa
Permohonan (Latinnya: Prex – Preces) biasa dipakai dalam Ibadat Harian [Laudes,
Vesper, Completorium, dan lain lain]. Doa Umat [Latinnya: Oratio Generalis/
Universalis] biasa dipakai dalam Perayaan Ekaristi atau Ibadat Sabda. Cara 1 di
bawah adalah Doa Permohonan, sebaiknya tidak dipakai di sini; supaya tidak
menimbulkan kerancuan.
Cara 1
P: Saudara-saudari, marilah kita mengakhiri doa singkat ini dengan mengucapkan
Mazmur 38 Sesudah tiap bait, kami minta Saudara sekalian mengulangi seruan :
Tuhan, Engkau tumpuan hidupku.
P: Aku berkata dalam hati, “Aku hendak hidup hati-hati jangan sampai aku berdosa
dengan lidahku. Aku hendak mengekang ucapan mulutku, selama orang jahat
menentang aku.”
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
P: Aku diam seribu bahasa dan membisu, meskipun aku cemas tertekan oleh derita.
Hatiku merasa panas seperti terbakar bila kuingat sengsaraku; rasanya nyeri
seperti api menyala.
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
P: Akhirnya kubuka juga mulutku, “Ya Tuhan, beritahukanlah akhir hidupku;
singkapkanlah sisa hari-hariku, supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
14
P: Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja , dan jangka hidupku tidak
berarti bagi-Mu. Sayang, manusia hanya asap belaka, tiada ubahnya dengan
gambar bayangan.
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
P: Bagaikan khayalan manusia berlalu , percumalah segala kegelisahannya.Ia
menimbun-nimbun kekayaan, tetapi ia sendiri tidak tahu siapa yang menikmatinya.
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
P: Dan sekarang , apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? Pada-Mulah kutaruh
harapanku
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
P: Bebaskanlah aku dari segala dosaku, jangan biarkan daku ditertawakan orang
dungu.
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
P: Singkirkanlah cambuk-Mu dariku, aku hancur luluh karena pukulan tangan-Mu.
Engkau menghukum namusia karena kesalahannya, dan bagaikan ngegat Engkau
merapuhkan badannya.
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
P: Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, dan condongkanlah telinga-Mu kepada seruanku.
Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku, sebab aku hanyalah pendatang dalam
rumah-Mu, perantau seperti semua leluhurku.
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
P: Palingkanl;ah wajah kemurkaan-Mu dariku, supaya aku bersuka cita.
U: Tuhan, Engkaulah tumpuan hidupku.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus; Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad.
U: Amin.
Cara 2
[Untuk semua Doa Umat, hendaknya diikuti “Panduan Doa Umat” yang sudah baku.
Antara lain: dibuka dengan ajakan kepada jemaat, bukan dengan sapaan kepada
Allah; cakupan ujud [pemimpin Gereja, Negara, orang yang menderita, jemaat
setempat tetap diperhatikan, ujud-ujud khusus untuk si sakit dan keluarga
ditambahkan; dalam rumusan ujud ujud, petugas berbicara kepada jemaat, bukan
kepada Allah. Panduan Doa Umat selengkapnya dilampirkan di sini. Dalam ibadat
Sabda, Doa Umat ditutup dengan Bapa Kami.
P: Marilah berdoa :
Allah yang mahakuasa dan maha murah, Engkau telah menyatakan belas kasih-Mu
terhadap orang-orang sakit , yang percaya kepada-Mu. Maka dengan perantaraan
Putra-Mu, Yesus, yang telah memperlihatkan belas kasih-Mu, kami mohon bagi
saudara/i kami …. yang sakit ini.
15
P: Bagi saudara/i kita …. yang sakit ini :
Semoga Allah memandang dia dengan belas kasih-Nya yang menyembuhkan,
mendampingi dia dengan kasih sayang-Nya yang menghibur, dan membantu dia
menerima penderitaan ini dengan tabah. Marilah kita mohon :
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi kesembuhannya:
Semoga Allah membebaskan dia dari penderitaan lahir batin yang ditimbulkan oleh
sakitnya dan memberi dia kesembuhan. Marilah kita mohon :
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi semangat kegembiraan dalam penderitaannya :
Semoga saudara kita ini, yang sekarang mendapat bagian dalam penderitaan
Kristus, mendapat bagian juga dalam kegembiraan-Nya, sesudah menjadi sembuh.
Marilah kita mohon :
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi semua orang yang merawat dia :
Semoga mereka merawat dia dengan kesabaran dan kasih sayang dan semoga
Allah membalas budi baik serta jasa-jasa mereka. Marilah kita mohon :
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Untuk Anak
P: Marilah berdoa :
Allah yang mahakuasa dan maha murah dalam perbuatan serta mujizat Putra-Mu,
Engkau menyatakan belas kasih-Mu kepada orang sakit dan cinta kasih yang
istimewa kepada anak-anak. Sudilah mendengarkan doa-doa kami bagi anak yang
sakit ini.
P: Bagi pemulihan kesehatannya :
Semoga Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada anak kita yang sedang sakit
ini dan memulihkan kesehatan dan kekuatannya. Marilah kita mohon :
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi keselamatannya dan keluarganya :
Semoga penderitaan anak ini dan kedua orangtuanya serta saudara-saudarinya
dipersatukan dengan penderitaan Kristus demi keselamatannya dan keluarganya.
Marilah kita mohon :
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi semua anak dalam keluarga ini :
Semoga Allah memberkati semua anak dalam keluarga ini agar mereka turut serta
meringankan penderitaan kakak/adik mereka yang sedang sakit ini. Marilah kita
mohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi kedua orang tua anak ini :
16
Semoga mereka diberi kekuatan dan ketabahan dalam mendampingi penderitaan
anak ini dan mereka sendiri senantiasa diberi kesehatan sehingga dapat mengurus
anak ini dengan baik. Marilah kita mohon:
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Demikianlah doa-doa dan pengharapan kami ya Allah. Kiranya Engkau berkenan
mendengar dan mengabulkannya demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
pengantara kami.
U: Amin
P: Saudara-saudari, marilah kita satukan doa-doa kita dengan doa yang diajarkan
Kristus kepada kita.
U: Bapa kami …...
P: Bapa yang maha penyanyang, Putra-Mu telah menyembuhkan ibu mertua Petrus
dan anak pegawai raja, dari demam panas tinggi; Ia juga telah menguatkan orangorang yang lumpuh , membersihkan orang-orang yang sakit kusta, menyembuhkan
pelayan perwira, dan mengelilingi kota-kota dan desa-desa sambil menyembuhkan
segala penyakit dan kelemahan. Semoga sekarang Ia mengantarkan doa-doa kami
ini kepada-Mu. Sebab Dialah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin
PENUTUP
Doa Penutup
Cara 1
P: Marilah kita berdoa.
Ya Bapa, Engkau mengutus Putra-Mu Yesus menjadi manusia seperti kami. Dia
pun menderita sakit, sengsara, dan mati. Maka kami mohon, tabahkanlah hati kami
dalam penderitaan ini berkat jasa Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara
kami yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan
sepanjang masa.
U: Amin
Cara 2
P: Marilah kita berdoa.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau berjalan keliling kota dan desa sambil
menyembuhkan berbagai penyakit dan kelemahan. Maka kami mohon dengan
rendah hati: ulurkanlah tangan-Mu guna melindungi saudara/i kami ini, Kuatkanlah
dia dari penderitaan. Dampingilah hari-hari hidupnya, supaya ia selalu bersatu
17
dengan Engkau, dan tak henti-hentinya memuliakan nama Allah. Sebab Engkaulah
Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin
Berkat Pengutusan
Cara 1
P: Semoga Tuhan berserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita selalu dijaga, dilindungi, dan diberkati oleh Allah yang
mahakuasa:+Bapa dan Putra, dan Roh Kudus.
U: Amin
Cara 2
P: Semoga Allah Bapa memberkati dan menguatkan saudara/i
U: Amin
P: Semoga Allah Putra menyelamatkan dan membahagiakan saudara/i
U: Amin
P: Semoga Allah Roh Kudus menerangi saudara/i dan menganugerahkan ketenangan
U: Amin
P: Dan semoga Tuhan melindungi dan memberkati kita sekalian.
†Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin
P:
U:
P:
U:
Saudara-saudari sekalian, ibadat kita sudah selesai
Syukur kepada Allah
Mari kita pergi,kita diutus
Amin
----000----
KOMUNI UNTUK ORANG SAKIT DAN ORANG LANJUT USIA
Di ruang orang sakit perlu dipersiapkan salib, lilin, dan meja atau tempat yang pantas
untuk melaksanakan Sakramen.
PEMBUKAAN
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin
18
P: Semoga Tuhan memberkati dan semua yang tinggal di dalam rumah ini
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Bapak/ibu/saudara/i …. yang terkasih dalam Tuhan. Puji dan syukur kita haturkan
ke hadirat Tuhan karena hari ini kita masih bertemu kembali. Dan Tuhan datang
mengunjungi Bapak/ibu / saudara/i …. di rumah ini, Ia hendak memberikan diri-Nya
dalam Komuni Kudus untuk menjadi kekuatan hidup bagi kita sekalian. Marilah kita
mempersiapkan hati kita.
Hening sejenak
SERUAN TOBAT
Untuk orang sakit
P: Marilah kita menyatakan hormat kita kepada Tuhan yang hadir dan mohon ampun
atas segala dosa kita.
P: Tuhan Yesus, Engkau menyembuhkan orang sakit yang datang kepada-Mu. Tuhan
kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami
P: Tuhan Yesus, Engkau mengampuni para pendosa. Kristus kasihanilah kami.
U: Kristus kasihanilah kami
P: Tuhan Yesus, Engkau memberikan diri-Mu menjadi kekuatan hidup kami. Tuhan
kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami
P: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihi kita, mengampuni dosa kita, dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
Untuk orang lanjut usia
P: Saudara sekalian marilah kita menyatakan hormat kita kepada Tuhan yang hadir
dan mohon kerahiman serta ampun dari-Nya, agar kita layak menyambut TubuhNya yang kudus.
P: Tuhan Yesus, hari ini Engkau datang mengunjungi Bapak/ibu …….membawa
berkat melimpah baginya.Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami
P: Tuhan Yesus, Kerahiman-Mu jauh melampaui dosa kami, ampunilah kami dan
bersihkanlah kami dari segala kelemahan kami. Kristus kasihanilah kami.
U: Kristus kasihanilah kami
P: Tuhan Yesus Kristus, Engkau memberikan diri-Mu menjadi kekuatan hidup kami.
Tuhan kasihanilah kami.
19
U: Tuhan kasihanilah kami
P: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihi kita, mengampuni dosa kita, dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
P: Marilah berdoa :
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah mengorbankan diri-Mu untuk menjadi santapan
bagi jiwa kami. Semoga Tubuh dan Darah-Mu memberikan kekuatan dan daya
hidup baru bagi saudara/i kami yang sakit ini (yang sudah lanjut usia ini). Sebab
Engkaulah Tuhan dan penyelamat kami sepanjang masa.
U: Amin
Bacaan Singkat
P:
U:
P:
U:
Semoga Tuhan beserta kita
Sekaramg dan selama-lamanya
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:54-55)
Dimuliakanlah Tuhan
Saudara sekalian, Tuhan Yesus pernah bersabda : “Barangsiapa makan daging-Ku
dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan
membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar
makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman”.
P: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus
2
(Yoh 6: 56-58)
Saudara sekalian, Tuhan Yesus pernah bersabda : “Barangsiapa makan daging-Ku
dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti
Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga
barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun
dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah
mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
3
(Yoh 14:6)
Dengarkanlah sabda Tuhan kita Yesus Kristus : "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.
4
(Yoh 14:23)
20
Dengarkanlah sabda Tuhan kita Yesus Kristus ini : "Jika seorang mengasihi Aku, ia
akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang
kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia”.
5
(Yoh 15:4-5)
Tuhan kita Yesus Kristus pernah berpesan :” Tinggallah di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia
tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu
tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab
di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”.
6
(Yoh 6:34-35)
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata
Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak
akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”.
Renungan Singkat
Beberapa pokok pikiran untuk renungan.
1. Menerima Komuni Kudus merupakan suatu pertemuan yang sangat istimewa
dengan Tuhan Yesus yang tersalib dan bangkit lagi. Bagi orang sakit Komuni
Kudus merupakan suatu anugerah istimewa, ia bertemu dengan Yesus,
penyembuh orang sakit.
2. Dengan menerima Komuni Kudus si sakit tidak sendirian, ia bersatu dengan Yesus.
Ia juga dikuatkan oleh hidup baru yang dianugerahkan Kristus kepadanya.
3. Ketika menerima Komuni Kudus orang sakit menerima kehidupan Allah sendiri. Ia
mengambil bagian dalam hidup ilahi dalam dunia ini dan yang akan dialami secara
paripurna setelah kebangkitan.
DOA UMAT
Untuk Orang sakit
P: Marilah kita menyampaikan doa-doa kita bagi saudara/i …. yang sakit ini :
P: Semoga Tuhan Yesus mendampingi saudara/i kita …. yang sakit ini, menghibur dia,
dan memberi dia kekuatan untuk menerima penderitaan ini. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Semoga Tuhan Yesus, yang mengelilingi desa dan kota membawa berkat bagi
banyak orang yang di jumpai-Nya: pengampunan bagi yang berdosa, penglihatan
bagi yang buta, ketabahan bagi yang putus asa; menyembuhkan saudara/i kita ini
dari prnyakitnya. Marilah kita mohon.
21
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Semoga saudara/i kita ini menyadari bahwa ia menggenapi apa yang masih kurang
dalam penderitaan Kristus demi keselamatan dunia. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Semoga Tuhan Yesus memberkati dan merestui segala usaha mereka yang
merawat saudara/i kita ini.Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Demikianlah doa-doa yang kami panjatkan kepada-Mu ya Bapa. Sudilah kiranya
Engkau mendengarkan dan mengabulkannya. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan dan Juruselamat kami.
U: Amin
Untuk Orang lanjut usia
P: Marilah kita menyampaikan doa-doa kita kepada Tuhan, semoga Ia berkenan
mendengarkannya :
P: Tuhan Yesus Kristus, semoga tangan-Mu yang kuasa senantiasa membimbing
langkah bapak/ibu….. dalam masa tuanya ini agar tetap semangat dan riang
gembira. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Tuhan Yesus Kristus, Engkau membawa kesembuhan bagi yang sakit, kebahagian
bagi yang menderita dan harapan bagi yang putus asa. Semoga Engkau tinggal
bersama bapak/ibu …… agar ia (mereka ) merasa tenteram di masa tuanya.
Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Tuhan Yesus, Engkau menunjukkan teladan bagaimana menghormati orang tua
selama tinggal di Nazaret. Semoga putra dan putri serta cucu dari orang tua ini
selalu memberikan perhatian kepada orang tua mereka. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Tuhan Yesus Kristus, semoga Engkau melindungi dan memberikan penghiburan
kepada orang-orang lanjut usia yang kurang mendapat perhatian dari anak-anak
serta sesamanya. Semoga kelak mereka dapat menikmati penghiburan yang abadi.
Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P: Demikian doa-doa kami ya Tuhan, semoga besarlah belas kasih-Mu terhadap kami
sepanjang segala masa.
U: Amin.
BAPA KAMI
P: Saudara-saudari, kita satukan semua doa serta harapan kita pada Tuhan dalam
doa yang diajarkan Yesus Sendiri:
22
U: Bapa kami……
P: Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kejahatan dan dosa berkat Tubuh dan
Darah Putra-Mu yang maha kudus. Semoga kami selalu hidup rukun sesuai
kehendak-Mu, sambil mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U: Sebab Engkaulah raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
P: Saudara-saudari terkasih, Tuhan Yesus bersabda,” Datanglah kepada-Ku kalian
semua, yang memikul beban berat, maka Aku akan memberikan rasa lega
kepadamu “.
Berbahagialah Bapak/ibu/saudara-saudari yang diundang ke perjamuan Tuhan.
U: Ya Tuhan, saya tidak pantas, Tuhan datang pada saya, tetapi bersabda saja, maka
saya akan sembuh.
Memberikan Komuni kepada orang sakit/lanjut usia dan umat yang hadir sambil
mengucapkan:
P: Tubuh Kristus
U: Amin
PENUTUP
Untuk Orang sakit
P: Marilah berdoa:
Allah Bapa yang maha baik, kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau menyertai
kami dalam suka duka hidup kami dalam diri Yesus Kristus. Semoga Tubuh-Nya
menyegarkan jiwa raga saudara/i kami yang sedang sakit ini dan sembuhkanlah dia
dari sakitnya. Sebab Dialah Tuhan kami sepanjang masa.
U: Amin
Untuk Orang Lanjut Usia
P: Marilah berdoa:
Allah Bapa yang maha baik, kami bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau tidak
pernah mengecewakan orang-orang yang rindu yang dengan rindu menantikan
kedatangan-Mu dalam diri mereka. Semoga Tubuh Putra-Mu menyegarkan jiwa
dan badan bapak/ibu ….yang telah menyambut-Nya. Sebab Dialah Tuhan kami
sepanjang masa.
U: Amin
23
P: Semoga Tuhan berserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga Allah yang maha kuasa merestui kita sehingga damai meliputi hati kita dan
terang iman mengusir segala ketakutan dan kesusahan serta rasa kesepian kita.
† Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U:
P:
U:
P:
U:
Amin.
Saudara sekalian, ibadat penerimaan Komuni sudah selesai
Syukur kepada Allah
Semoga hati Saudara diliputi ketenangan dan kedamaian dalam Tuhan.
Amin
Daftar Bacaan Untuk Doa Bersama Orang Sakit :
a. Sesuai dengan golongan penderita :
PRIA
(Mat 8:2-3)
Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan
berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan
tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika
itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
(Mat 8:5-10;13)
Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan
memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia
sangat menderita." Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam
rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku
sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada
salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!,
maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang
mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah
Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Lalu Yesus berkata kepada perwira
itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu
juga sembuhlah hambanya.
WANITA
24
(Mat 9:20-22)
Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita
pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.
Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai
anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah
perempuan itu.
(Mrk 1:29-31)
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah
Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera
memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan
sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya.
Kemudian perempuan itu melayani mereka.
ANAK
(Yoh 4:47b-53)
Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia
kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab
anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda
dan mujizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan,
datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!"
Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika
ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar,
bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai
sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka
teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu
hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
UMUM
(Mrk1:32-34)
Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang
yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh
penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita
bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan
setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
(Luk 7:20-23)
Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: "Yohanes Pembaptis
menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah
kami menantikan seorang lain?" Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang
dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan
25
penglihatan kepada banyak orang buta. Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan
katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta
melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang
mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah
orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
b.
Sesuai dengan jenis penyakit :
AYAN
(Mat 17:14-17)
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah
seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia
sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam
air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat
menyembuhkannya." Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan
yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku
harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak
itupun sembuh seketika itu juga.
(Mrk 9:17-18;21-25a;27)
Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia
kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu
membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya
menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir
roh itu, tetapi mereka tidak dapat." Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah
berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu
menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu
jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Jawab
Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang
percaya!"
Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak
percaya ini!"Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor
roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi
bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan
memasukinya lagi!"
Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
BISU
(Mat 9:32-33)
Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang
kerasukan setan. Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata.
26
Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di
Israel."
BUTA
(Mat 9:27-31)
Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya
sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." Setelah Yesus
masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus
berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka
menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil
berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Maka meleklah mata mereka. Dan
Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan
seorangpun mengetahui hal ini." Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke
seluruh daerah itu.
(Mrk 8:22-25)
Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa
kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah
dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu
Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya:
"Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku
melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohonpohon." Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu
sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu
dengan jelas.
DEMAM
(Mrk 1:29-31)
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah
Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera
memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan
sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya.
Kemudian perempuan itu melayani mereka.
KUSTA
(Mrk 1:42-40)
Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia
memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya,
menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika
itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
27
(Luk 5:12-13)
Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh
kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau,
Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang
itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit
kustanya.
LUMPUH
(Mat 9:1-7)
Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia
ke kota-Nya sendiri. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring
di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah
beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." Tetapi Yesus
mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang
jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni,
atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di
dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan
orang itupun bangun lalu pulang.
(Yoh 5:2;5-9)
Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa
Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh
delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan
karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya:
"Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang
yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan
sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." Kata
Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu
juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari
Sabat.
PENDARAHAN
(Mrk 5:25-34)
Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita
pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah
dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya
malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.Dia sudah mendengar berita-berita
tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari
28
belakang dan menjamah jubah-Nya.
Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya,
aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa
badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui,
bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak
dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau
melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya:
Siapa yang menjamah Aku?"
Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat
siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar
ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan
Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya
kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah
dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
TULI
(Mrk 7:31-35)
Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke
danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepadaNya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia
meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang
banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu
Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus
menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! Maka terbukalah
telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata
dengan baik.
MACAM-MACAM
(Mrk 1:32-34)
Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang
yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh
penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita
bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan
setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
(Mat 4:23-24)
Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan
memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan
di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah
kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit
dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus
menyembuhkan mereka.
(Luk 7:20-23)
29
Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: "Yohanes Pembaptis
menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah
kami menantikan seorang lain?" Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang
dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan
penglihatan kepada banyak orang buta. Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan
katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta
melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang
mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah
orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
D.SELESAI
3. Ibadat di Wilayah / Lingkungan
Ibadat di Wilayah / Lingkungan pada dasarnya adalah ibadat Sabda. Bentuk dan
tatacara yang digunakan agak luwes, tidak mengikat. Namun demikian perlu
dipertimbangkan beberapa kaidah-kaidah yang bersifat umum misalnya:
- Bacaan tetap bersumber dari kitab suci, bacaan-bacan lain boleh ada sebagai
pelengkap (bahan permenungan) yang berkaitan dengan bacaan kitab suci yang
dibacakan.
- Pemilihan lagu disesuaikan dengan situasi umat (bahagia / duka) di Wilayah /
Lingkungan tersebut namum sebaiknya pemilihan lagu bersifat umum sehingga
seluruh umat yang hadir dapat terakomodasi serta dapat dijadikan sebagai ciri
persekutuan umat Katolik yang sedang berhimpun.
Ibadat Sabda Lingkungan hendaknya tidak dicampuradukkan dengan pertemuan
APP atau KKA yang pada dasarnya adalah “Pendalaman Iman”. Maka sebaiknya
diikuti struktur Ibadat Sabda dengan variasi yang dianggap perlu, misalnya
pilihan doa dan lagu-lagu.
a. Peralatan yang harus disediakan
Peralatan yang perlua disiapkan antara lain:
- Meja ibadat beralaskan taplak putih sebagai lambang kesucian. Meja ibadat
sebaiknya mempunyai ketinggian yang cukup sehingga layak sebagai meja
ibadat, bila umat duduk (lesehan), maka ketinggian meja ibadat menyesuaikan
(boleh memakai meja kecil).
- Salib dengan corpus, diapit Lilin yang menyala.
- Peralatan tata suara yang memadai sehingga seluruh umat yang berkumpul
dapat mendengar dengan jelas (bila diperlukan).
30
- Kitab Suci, Teks doa, teks lagu, teks materi lainnya (untuk KKS atau ujub
khusus)
b. Pengaturan tempat untuk Ibadat
- Tempat ibadah haruslah bersih sehingga layak digunakan sebagai tempat
umat Allah yang berkumpul.
- Meja ibadat sedapat mungkin ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat
dari segala pandangan umat yang berkumpul.
- Bila memungkinkan, meja ibadat berada di depan pemimpin ibadat / Prodiakon, namun bila tempat tidak memungkinkan maka meja ibadat boleh
diletakkan di samping kanan pemimpin ibadat / Pro-diakon.
- Posisi tempat duduk umat melingkar atau bersap menghadap meja pemimpin
ibadat.
c. Urutan
Berikut ini adalah kerangka ibadat secara umum, namun karena ibadat di
Wilayah / Lingkungan bukanlah ibadat resmi, maka susunannyapun tidak
mengikat dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan dengan kreasi-kreasi
lainnya.
Kerangka Ibadat Umum
1. Pembuka
a. Lagu Pembuka
b. Tanda Salib
c. Penyampaian Pengantar/ ujub / tema.
d. Persiapan Bathin / Tobat / bentuk lain (simulasi, Audio misalnya
mendengarkan lagu/musik tetentu, visualisasi misalnya
pemutaran clip dll)
2.
Pembacaan Sabda
a. Pembacaan Kitab Suci
b.
c. Kalau ada lebih dari satu bacaan hendaknya sesudah bacaan
pertama dilambungkan Mazmur Tanggapan.
31
3. Peresapan Sabda
a. Renungan atau
b. Sharing antar umat
a.
4.Doa - doaDoa umat dilanjutkan dengan doa
b. Bapa Kami {dapat diilajutkan dengan doa Rosario}
[Kalau disisipkan aneka doa, hendaknya sebelum doa umat; jadi doa
umat menjadi yang terakhir dari aneka doa]
5.Penutup
a. Doa Penutup
b. Permohonan berkat.
c. Lagu Penutup
Contoh IBADAT USIA 7 BULAN KANDUNGAN
Lagu Pembukaan
SALAM PEMBUKAAN
P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U: Amin.
P: Semoga Allah Bapa yang Maha pemurah selalu menghibur kita dengan belas kasih
Nya, semoga Allah Putera menerangi kita dengan sabda dan teladan Nya, semoga
Allah Roh Kudus mempersatukan kita sekalian.
[kata “menghibur” selalu terkait dengan kesedihan, penderitaan; padahal mitoni adalah
peristiwa sukacita]
32
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Bapak-bapak, Ibu-ibu dan Saudara - saudari yang terkasih, pada hari ini kita
berkumpul di rumah keluarga ............................
untuk bersama – sama
mendoakan Ibu ..................... yang pada hari ini usia kandungannya telah
memasuki 7 bulan. Kita bersama berdoa agar bayi yang dikandung saudari kita
ibu...................... tumbuh sempurna dalam rahimnya dan kelak pada usia
kelahirannya dapat lahir secara sempurna sehingga melengkapi kebahagiaan
keluarga ................... Maka marilah kita hening sejenak untuk mempersiapan batin
kita agar doa – doa yang kita panjatkan layak dan pantas di hadapan Tuhan.
PERNYATAAN TOBAT
P: Saudara-saudara, Allah sumber segala yang ada dan kehidupan, sungguh besar
karyaNya, maka pantaslah kita bersujud dan memohon belas kasih Tuhan agar kita
yang lemah ini pantas mendapatkan pengampunan atas dosa – dosa kita. Maka
dari itu, marilah kita mengakui bahwa kita telah berdosa agar layak dan pantas
merayakan Ibadat ini Saya mengaku ..……………
U: kepada Allah yang Maha Kuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah
berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya
berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa
Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara
sekalian, supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.
P: Semoga Allah yang Maha Kuasa, mengasihi kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
P: Tuhan Kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami
P: Kristus kasihanilah kami
U: Kristus kasihanilah kami
P: Tuhan Kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami
DOA PEMBUKAAN
P: Marilah berdoa,
33
U: Allah, Pencipta dan Penebus kami, sejak Adam dan Hawa Engkau menciptakan
manusia dan Engkau berjanji akan menjadikan keturunan Abraham seperti bintang
di langit, maka perkenankanlah saudara kami .................. menjadi perantara karya
AgungMu dalam menantikan kelahiran putranya, semoga Engkau selalu menyertai
dan selalu membimbingnya.
U: Amin
BACAAN
Bacaan dari Kitab Kejadian 15:1-7
P: Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
BACAAN INJIL
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Inilah Injil Yesus Kristus karangan St. LUKAS bab 1 : 39 - 45
U : Dimuliakanlah Tuhan
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke
pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia
dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh
Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua
perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku
datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada
telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia,
yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan
terlaksana."
P: Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
34
Renungan
{P: Setelah kita mendengarkan sabda Tuhan, maka marilah kita bersama – sama
meneguhkan iman kepercayaan kita dengan mengucapkan sahadad. ............... Aku
percaya akan Allah .....................} optional.
DOA UMAT
P : Allah yang Maha pengasih, Engkau telah memberikan keturunan Abraham seperti
bintang di langit, pada saat ini kami bersyukur karena Engkau menjadikan saudara
kami .............................. mengandung, maka dengarkanlah doa – doa kami.
Kedua orangtua calon bayi:
Bapa, Kami bersyukur kepadaMu atas kandungan anak kami, semoga Engkau
selalu memelihara kandungan serta kami kedua calon orangtua anak ini, berikanlah
kesehatan kepada kami agar bayi dalam kandungan ini dapat tumbuh berkembang
dengan baik dan kelak pada saatnya lahir akan menjadi bayi yang sempurna sesuai
citra agung dan citra ayuMu, dan semoga kami kedua orangtuanya dapat
membesarkan dan membimbingnya kelak agar menjadi anak yang baik, menjadi
putraMu, kami mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
(doa – doa spontan )
Doa Bapa Kami
{doa rosario} optional
U: Amin
P: Semoga Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Semoga berkat Allah melimpah pada kita semua, Dalam nama Bapa – Putera dan
Roh Kudus
U: Amin
P : Saudara-saudari sekalian dengan demikian Ibadat kita sudah selesai
U: Syukur kepada Allah
P: Marilah kita pulang dengan kebahagiaan untuk mewartakan cinta kasih dan belas
kasih Allah agar setiap orang dapat menikmati damai Tuhan
35
U: Amin
LAGU PENUTUP PS 487
4. Ibadat di Pemakaman
A. UPACARA DI KREMATORIUM
( Untuk dewasa dan anak anak yang sudah dibaptis )
PEMBUKA
Setibanya di krematorium, Pemimpin langsung menuju ke meja ibadat. Menyiapkan
Salib, lilin, hisop dan pedupaan. Pemimpin upacara berdiri di dekat peti, dan sebaiknya
ia menunggu sampai para hadirin berkumpul di sekitar peti. Kalau keadaan
mengizinkan,
sementara ini dapat dilagukan nyanyian. Sesudah semuanya siap, pemimpin upacara
mengucapkan kata pengantar, sebagai berikut:
P : (+) Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Semoga Allah, sumber segala harapan, melimpahkan penghiburan iman kepada
kita.
U : Sekarang dan selama – lamanya.
P : Saudara-saudari terkasih, sebelum berpisah dengan saudara (atau: anak)
kita................, marilah kita mengucapkan selamat jalan kepadanya. Semoga doa
dan salam yang kita ucapkan pada makam ini melambangkan cinta, meringankan
duka dan meneguhkan iman kita. Sebab kita berharap akan berjumpa lagi dengan
saudara (atau: anak) kita dalam keluarga abadi, yaitu bila Kristus datang sebagai
pemenang atas maut untuk mengumpulkan semua sahabatnya dalam Kerajaan
Bapa.
Menyusul doa pembuka, sebagai berikut:
P : Marilah berdoa. (saat heninq sejenak) Allah yang mahakuasa dan maharahim,
kehidupan dan kematian kami berada dalam tangan-Mu.
36
Engkau telah memanggil saudara (atau: anak) kami ................... dari kehidupan di
dunia ini menghadap hadirat-Mu. Dengan hati sedih kami berdiri di sini untuk
menyerahkan jenazahnya untuk diperabukan. Namun dengan penuh harapan kami
menantikan kebangkitan, sebab Kristus telah bangkit sebagai yang pertama dari
antara orang-orang mati. Maka kasihanilah dia, ya Tuhan, kasihanilah dia, dan
terimalah dia dalam pelukan cinta-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin.
BACAAN
P : Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama – lamanya.
P : Inilah injil Yesus Kristus karangan Santo Yohanes. ( Yoh 6 : 37-40 )
U : Dimuliakanlah Tuhan.
Ketika mengajar di rumah ibadat di Kapharnaum, Yesus bersabda kepada orang
banyak :
“ Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan
untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah
mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya
dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi
supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu
supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh
hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Demikianlah sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
PEMBERKATAN JENAZAH
[Biasanya pemberkatan jenazah sudah dilaksanakan dalam misa requiem.]
Kemudian pemimpin upacara dapat memerciki peti jenazah
dengan air suci, sambil berkata sebelumnya:
P : Ketika dibaptis, kita disatukan dengan Kristus dan turut mati bersama dengan-Nya.
Saudara (atau: anak) kita ini sekarang mati bersama dengan Kristus.
37
Semoga ia hidup pula dalam keadaan baru seperti Kristus.
Pemimpin upacara mendupai peti jenazah, sambil berkata sebelumnya:
P : Semoga doa-doa kita mengiringi saudara (atau: anak) kita ini dalam perjalanannya
menuju rumah Bapa.
Pemimpin upacara menaburkan bunga
di atas peti jenazah, sambil berkata sebelumnya:
P : Semoga kuntum hidup ilahi yang telah ditanamkan dalam diri saudara (atau: anak)
kita ini mekar bagaikan bunga yang semerbak harum mewangi.
Sesudah itu pemimpin upacara menaburkan tanah yang sudah diberkati, diatas peti
sambil berkata sebelumnya:
P : Manusia diciptakan dari tanah, dan ia kembali ke tanah. Semoga Kristus
mengalahkan kebinasaan maut dan memulihkan saudara (atau: anak) kita ini dalam
kebangkitan orang-orang mati.
Kemudian para hadirin dapat dipersilahkan menaburkan bunga atau tanah, atau
memercikkan air suci ke atas peti jenazah.
Setelah itu, peti dipindahkan ke depan lubang pembakaran.
Akhirnya pemimpin upacara membuat tanda salib,
menghadap peti jenazah, sambil berkata:
P: Saudara tercinta, (atau: Anakku terkasih), masukilah hidup abadi, dengan
membawa tanda kemenangan Kristus, dalam nama (+) Bapa dan Putra dan Roh
Kudus.
U Amin.
DOAUMAT
Kemudian menyusul doa umat, sebagai berikut:
P : Marilah kita mendoakan saudara (atau: anak) kita pada Tuhan Yesus Kristus.
Sebab Kristus telah berkata:
“Akulah kebangkitan dan hidup.
Barang siapa percaya kepada- Ku akan hidup, sekalipun sudah
meninggal.
Dan setiap orang yang hidup dan percaya, akan hidup selamaIamanya”.
38
P : Semoga Tuhan Yesus Kristus yang menangisi kematian Lazarus mengusap air
mata kami. Marilah kita mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Semoga Tuhan Yesus yang telah menghidupkan kembali pemuda di Nain, ameng
nugerahkan hidup kekal kepada saudara (atau: anak) kami. Marilah kita mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Semoga Tuhan Yesus yang menjanjikan firdaus kepada penyamun yang bertobat,
menerima saudara atau: anak) kami dalam kebahagiaan di surga. Marilah kita
mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Semoga saudara kami
yang telah menerima SakramenPembaptisan (dan
Pengurapan Orang Sakit), digabungkan dalam persekutuan para kudus. Marilah
kita mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Semoga saudara kami yang telah menikmati perjamuan Tubuh dan Darah Yesus
Kristus, diperkenankan mengambil bagian dalam perjamuan surgawi. Marilah kita
mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Semoga kita di sini yang berdukacita atas kematian saudara (atau: anak) ini,
dihibur dengan harapan akan hidup kekal. Marilah kita mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Saudara-saudari, marilah kita bersama-sama mengucapkan doa yang kita terima
dari Yesus sendiri:
U : Bapa kami ....
P : Tuhan, berilah dia istirahat kekal.
U : Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.
P : Semoga semua orang yang sudah meninggal beristirahat dalam damai.
U : Amin.
P : (+) Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
39
Sesudah ibadat ditutup dapat disediakan kesempatan untuk sambutan-sambutan
sesuai dengan kebiasaan setempat.
Kemudian, peti dapat dimasukan kedalam lubang pembakaran, dapat dilagukan
nyanyian yang sesuai atau berdoa Salam Maria.
Upacara selesai.
B. UPACARA DI KUBURAN
( Untuk dewasa dan anak anak yang sudah dibaptis )
PEMBUKA
Setibanya di kuburan, Pemimpin langsung menuju ke makam. Menyiapkan Salib, lilin,
hisop dan wiruk. Pemimpin upacara berdiri di dekat makam, dan sebaiknya ia
menunggu sampai para hadirin berkumpul di sekitar makam. Kalau keadaan
mengizinkan, sementara ini dapat dilagukan nyanyian. Sesudah semuanya siap,
pemimpin upacara mengucapkan kata pengantar, sebagai berikut:
P : (+) Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Semoga Allah, sumber segala harapan,
kita.
melimpahkan penghiburan iman kepada
U : Sekarang dan selama – lamanya.
P : Saudara-saudari terkasih, sebelum berpisah dengan saudara (atau: anak)
kita................, marilah kita mengucapkan selamat jalan kepadanya. Semoga doa
dan salam yang kita ucapkan pada makam ini melambangkan cinta, meringankan
duka dan meneguhkan iman kita. Sebab kita berharap akan berjumpa lagi dengan
saudara (atau: anak) kita dalam keluarga abadi, yaitu bila Kristus datang sebagai
pemenang atas maut untuk mengumpulkan semua sahabatnya dalam Kerajaan
Bapa.
Menyusul doa pembuka, sebagai berikut:
P : Marilah berdoa. (saat heninq sejenak) Allah yang mahakuasa dan maharahim,
kehidupan dan kematian kami berada dalam tangan-Mu.
Engkau telah memanggil saudara (atau: anak) kami ... dari kehidupan di dunia ini
menghadap hadirat-Mu. Dengan hati sedih kami berdiri di sini untuk membaringkan
jenazahnya dalam makam. Namun dengan penuh harapan kami menantikan
kebangkitan, sebab Kristus telah bangkit sebagai yang pertama dari antara orangorang mati. Maka kasihanilah dia, ya Tuhan, kasihanilah dia, dan terimalah dia
dalam pelukan cinta-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
40
U: Amin.
BACAAN
P : Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama – lamanya.
P : Inilah injil Yesus Kristus karangan Santo Yohanes. ( Yoh 6 : 37-40 )
U : Dimuliakanlah Tuhan.
Ketika mengajar di rumah ibadat di Kapharnaum, Yesus bersabda kepada orang
banyak :
“ Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan
untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah
mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari
semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap
orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan
supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Demikianlah sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
PEMBERKATAN MAKAM
Pemimpin upacara dapat memerciki makam dengan air suci dan mendupainya
(lubang/liang lahat). Lalu peti jenazah dimasukkan ke dalam makam. Pada saat itu
pemimpin upacara dapat berkata:
P: Allah yang mahakuasa telah berkenan memanggil saudara (atau: anak) kita ini ke
hadapan hadirat-Nya. Jenazahnya kita serahkan kembali kepada tanah. Tetapi kita
percaya, bahwa Kristus akan mengubah tubuh yang fana ini menjadi serupa
dengan tubuh-Nya yang mulia. Semoga Tuhan menerima dia dalam damai dan
membangkitkannya untuk kehidupan kekal.
Kemudian pemimpin upacara dapat memerciki peti jenazah dengan air suci, sambil
berkata sebelumnya:
P : Ketika dibaptis, kita disatukan dengan Kristus dan turut mati bersama dengan-Nya.
Saudara (atau: anak) kita ini sekarang mati bersama dengan Kristus. Semoga ia
hidup pula dalam keadaan baru seperti Kristus.
41
Pemimpin upacara mendupai peti jenazah, sambil berkata sebelumnya:
P : Semoga doa-doa kita mengiringi saudara (atau: anak) kita ini dalam perjalanannya
menuju rumah Bapa.
Pemimpin upacara menaburkan bunga di atas peti jenazah (dari kepala menuju kaki),
sambil berkata sebelumnya:
P : Semoga kuntum hidup ilahi yang telah ditanamkan dalam diri saudara (atau: anak)
kita ini mekar bagaikan bunga yang semerbak harum mewangi.
Sesudah itu pemimpin upacara menaburkan tanah yang sudah diberkati, diatas peti
(dari kepala sampai ke kaki) sambil berkata sebelumnya:
P : Manusia diciptakan dari tanah, dan ia kembali ke tanah. Semoga Kristus
mengalahkan kebinasaan maut dan memulihkan saudara (atau: anak) kita ini dalam
kebangkitan orang-orang mati.
Kemudian para hadirin dapat dipersilahkan menaburkan bunga
atau tanah, atau memercikkan air suci ke dalam makam.
Akhirnya pemimpin upacara sambil memegang salib dan
membuat tanda salib di atas peti
jenazah, sambil berkata:
P: Saudara tercinta, (atau: Anakku terkasih), masukilah hidup abadi, dengan
membawa tanda kemenangan Kristus, dalam nama (+) Bapa dan Putra dan Roh
Kudus.
U Amin.
DOA UMAT
Kemudian menyusul doa umat, sebagai berikut:
P : Marilah kita mendoakan saudara (atau: anak) kita pada Tuhan Yesus Kristus.
Sebab Kristus telah berkata: Akulah kebangkitan dan hidup. Barang siapa percaya
kepada- Ku akan hidup, sekalipun sudah meninggal. Dan setiap orang yang hidup
dan percaya, akan hidup selama-Iamanya.
P : Semoga Yesus Kristus yang menangisi kematian Lazarus, berkenan mengusap
air mata kami. Marilah kita mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
42
P :
Semoga Tuhan Yesus yang telah menghidupkan kembali pemuda di Nain,
menganugerahkan hidup kekal kepada saudara (atau: anak) ini. Marilah kita
mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Semoga Tuhan Yesus yang telah menjanjikan firdaus kepada penyamun yang
bertobat, menerima saudara (atau: anak) ini dalam kebahagiaan di surga. Marilah
kita mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Semoga saudara yang telah menerima Sakramen Pembaptisan (dan Pengurapan
Orang Sakit) ini , digabungkan dalam persekutuan para kudus. Marilah kita mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Semoga saudara yang telah menikmati perjamuan Tubuh dan Darah-Mu ini,
diperkenankan ambil bagian dalam perjamuan surgawi. Marilah kita mohon:
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Semoga kita yang berdukacita atas kematian saudara (atau: anak) ini, dihibur
dengan harapan akan hidup kekal. Marilah kita mohon
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Saudara-saudari, marilah kita bersama-sama mengucapkan doa yang kita terima
dari Yesus sendiri:
U : Bapa kami ..............
P : Tuhan, berilah dia istirahat kekal.
U : Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.
P : Semoga semua orang yang sudah meninggal beristirahat dalam damai.
U : Amin.
P : (+) Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
43
Ibadat selesai.
Sesudah ibadat selesai dapat disediakan kesempatan untuk
memberikan sambutan-sambutan sesuai dengan kebiasaan setempat.
Kemudian, makam ditimbun tanah. selama makam ditimbun, dapat dilagukan
nyanyian nyanyian yang sesuai atau berdoa Salam Maria.
VII. Hal-hal yang perlu dilaksanakan oleh Pro-diakon
1. Pada perayaan Ekaristi : persiapan batin dan juga tata gerak serta letak dalam
membagi komuni.
2. Pada penerimaan Komuni untuk orang sakit / lanjut usia
a. Tata cara membawa Sakramen Mahakudus
b. Peralatan yang harus disediakan
c. Pengaturan tempat untuk Ibadat
d. Urutan dan Tata gerak selama ibadat penerimaan Komuni bagi orang sakit /
lanjut usia
3. Pada Ibadat di Wilayah / Lingkungan
a.Urutan dan skema ibadat.
b.Persiapan renungan dan doa doa permohonan.
c.Tata gerak selama Ibadat
4. Pada Ibadat pemakaman
a. Peralatan yang harus disediakan
b. Pengaturan tempat untuk Ibadat
c. Urutan dan Tata gerak selama Ibadat Pemakaman
VIII.
1.
Lampiran
Kerangka Ibadat penerimaan Komuni untuk orang sakit / lanjut usia
Yang tertulis di bawah ini sudah ada dalam ibadat-ibadat di atas; tidak usah
diulang]
44
D. PENGANTAR
a. Kalau satu anggota dari Tubuh Kristus yaitu Gereja, menderita /jatuh
sakit/tidak dapat datang lagi ke Gereja, maka semua anggota lainnya ikut
menderita ( 1 Kor.12:26 ) . Oleh sebab itu, adalah tugas terhormat bagi
orang Kristen , untuk membantu orang orang sakit dan lansia dengan
penuh belas kasihan dan untuk meringankan penderitaan mereka .
b. Setiap usaha pihak kedokteran untuk memulihkan kesehatan dan
memperpanjang hidup manusia serta setiap perhatian tulus dari pihak
siapa pun juga, haruslah dipandang sebagai benih INJIL dan tanda
kehadiran Kristus , yang telah menyuruh kita mengunjungi orang sakit
bukan hanya untuk menghibur hati mereka, tetapi juga untuk
meringankan penderitaan jasmani , memberi kekuatan dan untuk
menyembuhkan mereka .
c. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya setiap orang beriman ikut serta
mengamalkan tugas cinta kasih itu, misalnya dengan mengunjungi dan
memberikan pelayanan yang tulus melalui sakramen-sakramen untuk
orang sakit dan lansia.
d. Tugas pelayanan kepada orang sakit dan lansia perlu dipandang sebagai
panggilan suci yang merupakan karunia berlimpah : betapa kita yang
lemah dan tidak pantas ini boleh melayani Tuhan yang ingin menjumpai
dan hadir pada umat-Nya yang sedang sakit dan tidak berdaya.
E. PERSIAPAN
1.
Waktu : yang paling baik dilaksanakan adalah sesudah Perayaan
Ekaristi di Paroki selesai
2.
Yang paling ideal : dengan Sakramen Mahakudus yang dikonsakrir
dalam perayaan Ekaristi yang paling dekat ( komuni yang diterima
orang sakit sesudah Perayaan Ekaristi mengungkapkan dengan bagus
simbolisasi bahwa orang sakit itu diikutsertakan dalam Perayaan Ekaristi
seluruh umat beriman yang baru saja dirayakan )
3.
Kalau tidak memungkinkan, Prodiakon dapat membawakan komuni di
luar waktu tsb ( tetapi ini pilihan kedua , misalnya Sabtu malam )
4.
Sebelum mengambil Sakraman Mahakudus di Tabernakel, Prodiakon
jangan lupa mencuci tangan dahulu.
5.
Siapkan piksis, corporal, taplak, lilin, corporal, purifikarorium, samir, salib
kecil.
6.
Kita
berdoa
sebentar
di
depan
tabernakel, memohon
agar
diperkenankan dengan pantas menyentuh Tubuh Tuhan , memohon
belas kasih-Nya , dan memohon agar boleh melayani saudara kita yang
sakit dan lansia  DOA PADA WAKTU MENGAMBIL SAKRAMEN
MAHAKUDUS ( : lihat halaman lain )
45
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Jumlah Hosti Kudus
yang diambil, disesuaikan dengan yang
dibutuhkan .
Piksis : Hosti Kudus lalu dimasukkan dalam Piksis;
catatan : tempat yang baik/tepat untuk Piksis adalah dimasukkan
dalam kantung yang diberi tali dan dikalungkan di dada ;
( **
Prodiakon sebaiknya tidak ke toilet dengan membawa Sakramen
Mahakudus ;; , bila sangat terpaksa akan ke toilet, maka Piksis wajib
dititipkan pada sesama Prodiakon atau diletakkan di meja bertaplak
putih yang pantas /paling tidak , beralas korporal , dengan lilin bernyala
dan aman terjaga . ))
Saat meninggalkan Tabernakel, kita tidak perlu berlutut kembali,
karena sedang membawa Sakramen Mahakudus.
Kita tutupkan tangan kita di atas piksis di depan dada, lalu menuju ke
kendaraan ( atau berjalan kaki ) menuju rumah orang sakit
/lansia/Rumah Sakit. Hindari obrolan atau pembicaraan yang tidak perlu
atau singgah di tempat lainnya .
Tanyakan nama permandian si sakit
Prodiakon juga perlu menanyakan keadaan si sakit/lansia ( langsung
atau pun melalui keluarganya ), supaya seluruh upacara dapat
dilakukan sesuai dengan kebutuhan si sakit; kesempatan ini dapat
dimanfaatkan untuk menjelaskan upacara yang akan dirayakan.
Kurang tepat kalau kunjungan langsung dimulai dengan doa. Sebaiknya
perjumpaan itu dibuka dengan percakapan singkat, dalam suasana
ramah tamah, untuk membesarkan hati si sakit/lansia.
Bila keadaan si sakit/lansia memungkinkan, sebaiknya ia dibiasakan
berdoa, entah sendiri, bersama keluarganya, perawat atau pengunjung.
( yaitu kutipan singkat dari Injil, misalnya Mazmur 38 (39), 40(41) dan
87 (88) )
Dalam situasi yang khusus ini, si sakit akan dapat
menghayati mazmur mazmur itu sebagai curahan hatinya.
Busana dan Atribut :
apakah harus memakai yang lengkap? (Alba,
Singel, Samir)?? atau apakah CUKUP mengenakan Samir (lebih
praktis)?
Di tempat orang sakit, letakkan Korporal (alas berupa kain putih) di
atas meja yang kokoh dan bersih, sebagai alas untuk piksis.
Peralatan lain: Salib dengan Corpus Yesus, lilin yang bernyala,
Dalam kunjungan ke Rumah Sakit, gunakan lilin putih, TIDAK
memakai LAMPU senter.
** catatan
bila pihak RS melarang pemakaian lilin karena alasan
keamanan (adanya tabung Oksigen di ruang rawat inap), maka
Prodiakon patut mengikuti peraturan RS.
F. PELAKSANAAN
46
 Lihat “UPACARA KOMUNI untuk ORANG SAKIT “

( Halaman lain )
G. SELESAI
V.
CATATAN : ( hal hal yang masih PERLU MENDAPAT PERHATIAN )
1. Prinsip : komuni di luar
Perayaan Ekaristi
HANYA diberikan kepada
umat yang tidak dapat ke gereja/ tidak berdaya.
2. Komuni tidak boleh diberikan kepada keluarga / suami / isteri / anak/ perawat
Orang Sakit. Kuluarga yang menjadi perawat orang sakit sedapat mungkin
pergi ke gereja secara bergantian.
3.
Bila terdapat hosti yang sisa (utuh / setengah / potongan kecil) , TIDAK
BOLEH dimakan oleh Prodiakon !! dan harus dikembalikan ke Tabernakel di
Gereja.
VI. SUMBER :
a. LITURGI ORANG SAKIT , Komisi Liturgi KWI, penerbit OBOR , Juli
2011 ( edisi revisi)
b. KOMPENDIUM TENTANG PRODIAKON , Emanuel Martasudjita Pr ,
penerbit Kanisius , 2010
--------------------------------------------------------2. Kerangka Ibadat pemakaman
3. Contoh doa – doa dan contoh Ibadat di Wilayah / Lingkungan
47
Download