PANDUAN-PKPP-Psi-Klinis-2013

advertisement
PANDUAN
PRAKTIK KERJA PROFESI PSIKOLOGI
(PKPP)
BIDANG PSIKOLOGI KLINIS
PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2013
1
KATA PENGANTAR
B
uku Panduan Praktik Kerja Profesi Psikologi (PKPP) Program Magister Psikologi
Universitas Gunadarma ini disusun untuk menjadi panduan dan sumber informasi
bagi Pengelola Program Studi beserta Staf Pengajar, mahasiswa, serta berbagai
pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja mahasiswa Program
Pendidikan Magister Psikologi Profesi.
Buku panduan PKPP ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
I. Panduan Pembimbingan PKPP
II. Panduan kegiatan PKPP Bidang Psikologi Klinis
III. Pedoman penilaian dan ujian PKPP
Selain menjadi dasar bagi pelaksanaan kegiatan praktik kerja, buku pedoman ini
diharapkan dapat pula memberikan arah bagi proses pemantauan mahasiswa oleh pihak
pengelola Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi, untuk mendukung peningkatan
kualitas dan kuantitas lulusan seperti yang diharapkan bersama. Melalui pemantauan
tersebut, berbagai permasalahan yang dianggap kurang sesuai dapat segera terdeteksi.
Para pengguna dapat menemukan hal-hal penting yang mendasar dan dapat segera
mencari jalan keluar yang sesuai. Bila kemudian ditemukan kekurangan, koreksi terhadap
penyelenggaraan program dapat dilakukan secara terbuka oleh pihak-pihak yang terlibat
dalam proses pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
penyusunan dan penerbitan buku panduan praktik kerja ini. Penghargaan setinggitingginya kami sampaikan kepada para dosen dan staf sekertariat program studi maupun
sekretariat rektor (sektor) yang selama ini mendukung penyelenggara praktik kerja
Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi Universitas Gunadarma. Berkat kerjasam
yang baik sejauh ini mahasiswa dapat menjalankan kegiatan belajarnya secara lancar
dan efektif.
Kepada para mahasiswa, kami berharap bahwa dengan diterbitkannya buku panduan
praktik kerja ini dapat melaksanakan praktik kerja sebaik mungkin dan dapat
menyelesaikan studi tepat waktu, sehingga menjadi psikolog profesional yang mampu
berkarya dan memberikan kontribusi yang konstruktif kepada masyarakat.
Akhir kata, penerbitan buku panduan PKPP ini tentu saja masih perlu disempurnakan.
Kami berharap mendapatkan masukan dari pihak manapun yang terkait dengan
penyelenggaraan PKPP mahasiswa program magister psikologi profesi Universitas
Gunadarma. Terima kasih
Jakarta, September 2013
Ketua Program Magister Psikologi Universitas Gunadarma
Dr. Nilam Widyarini, Msi, Psi
2
VISI, MISI, & TUJUAN PROGRAM STUDI
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS GUNADARMA
Visi
Menjadi Program Magister Profesi Psikologi (PPMPP) unggulan masa depan, yang
mampu menghasilkan psikolog yang peduli terhadap aspirasi masyarakat dan perubahan
lingkungan, berbudi luhur, menguasai pengetahuan dan ketrampilan sebagai psikolog,
serta mampu memadukan pengetahuan dan ketrampilan tersebut dengan teknologi
informasi untuk mengembangkan kapasitas manusia Indonesia seutuhnya.
Misi
Program Magister Profesi Psikologi (PPMPP) Universitas Gunadarma mengelola program
studi secara professional untuk menghasilkan psikolog handal yang mampu memecahkan
masalah-masalah kejiwaan individu maupun kelompok agar dapat berfungsi secara sehat
dan mengembangkan kapasitasnya secara utuh. Karakteristik psikolog lulusan Program
Magister Profesi Psikologi (PPMPP) Universitas Gunadarma :
1. Peduli terhadap aspirasi masyarakat dan perubahan lingkungan.
2. Berbudi luhur.
3. Menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan sebagai psikolog.
4. Mampu memadukan pengetahuan dan ketrampilan tersebut dengan teknologi
informasi.
Tujuan
Tujuan dari Program Studi ini menghasilkan psikolog profesional yang peduli terhadap
aspirasi masyarakat dan perubahan lingkungan, menguasai pengetahuan dan
ketrampilan yang diperlukan sebagai psikolog, dan mampu memadukan pengetahuan
dan ketrampilan tersebut dengan teknologi informasi, sehingga:
1. Mampu melakukan penyelesaian persoalan psikologis dan pengembangan potensi
individu, kelompok, organisasi, dan komunitas melalui intervensi psikologis yang
sesuai yang dilandasi teori dan pendekatan psikologi, serta psikodiagnostik.
2. Mampu mengelola kerja diagnosls, konsultasi, riset, serta pengajaran dan pelatihan di
bidang psikologi secara mandiri dengan sikap menghormati harkat dan martabat
manusia, berintegritas, dan bersikap ilmiah, berdasarkan Kode Etik Psikologi.
3
I. Panduan Pembimbingan PKPP
A. Kompetensi
Mengacu hasil Kolokium Psikologi Indonesia ke XVIII (tertuang dalam materi workshop
Pendidikan Profesi Psikologi 25-28 April 2008), program pendidikan magister psikologi
profesi Universitas Gunadarma diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi
tujuh lingkup kompetensi magister psikologi profesi, yaitu: (1) Profesionalisme; (2)
Penguasaan ilmu pengetahuan psikologi dan dasar-dasar keilmuan jenjang magister; (3)
Asesmen psikologik; (4) Intervensi psikologik; (5) Manajemen praktik; (6) Penelitian
terapan; (7) Transfer pengetahuan.
Berikut ini penjelasan untuk tiap-tiap kompetensi tersebut:
1. Profesionalisme: Melakukan praktik psikologi sesuai dengan keahlian, tanggung
jawab, kolegial, etika psikologi, dan undang-undang yang terkait dengan profesi
psikologi.
2. Penguasaan ilmu pengetahuan psikologi dan dasar-dasar keilmuan jenjang
magister: Menguasai dasar keilmuan strata magister dan ilmu psikologi yang relevan
sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu psikologi.
3. Asesmen psikologi: Upaya pemeriksaan psikologi yang mencakup penerapan
metode diagnostik psikologi (mencakup observasi, wawancara, dan alat-alat tes
psikologi, dll). Melakukan interpretasi hasil asesmen serta menyusun laporan
pemeriksaan psikologis secara integrative sesuai dengan mayoring bidang psikologi
yang dipilih.
4. Intervensi psikologik: Upaya meningkatkan kesejahteraan psikologis individu,
kelompok, komunitas, dan organisasi, berdasarkan hasil asesmen psikologis melalui
pendekatan konsultasi psikologi, konseling psikologi, psikoterapi, dan pelatihan,
sesuai dengan mayoring bidang psikologi yang dipilih. Proses intervensi meliputi
perancangan, penerapan, dan penilaian, sebagai upaya mengatasi masalah
psikologis yang dialami ataupun pengembangan.
5. Manajemen praktik: Mengelola pelayanan dan praktik psikologi sesuai dengan kode
etik psikologi Indonesia secara bertanggungjawab.
6. Penelitian Terapan: Merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian
terapan yang berkenaan dengan profesi psikologi serta mempublikasikannya pada
forum dan
media akademik setidak-tidaknya di kalangan intern perguruan
tinggi yang
bersangkutan.
7. Transfer Pengetahuan: Mentransfer/ menularkan/ mengajarkan ilmu psikologi
terapan (asesmen dan intervensi) baik kepada mahasiswa S1 (dasar-dasar asmen
dan dasar-dasar teoritis intervensi) ataupun kepada masyarakat umum (penerapan
kaidah-kaidah psikologi dalam penyelesaian masalah psikologis).
Dalam tiap-tiap kompetensi tersebut lulusan memenuhi tiga aspek kompetensi, yaitu
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap professional.
Kompetensi inti yang telah disepakati dalam Kolokium Psikologi Indonesia ke XVIII tahun
2008 tersebut dalam kurikulum program magister psikologi profesi Universitas
Gunadarma dikembangkan sesuai dengan karakteristik program studi yang tercermin
dalam misi program studi.
Sesuai dengan kurikulum program magister psikologi profesi, PKPP merupakan tahap
sangat penting untuk mengembangkan profesionalisme lulusan untuk terjun di dalam
masyarakat.
4
PKPP merupakan studi kasus individual, kelompok, atau organisasi sebagai penerapan
asesmen dan intervensi psikologis sesuai dengan kasus yang ditangani. PKPP
mahasiswa program magister psikologi profesi Universitas Gunadarma dilaksanakan
dengan mengirim mahasiswa ke institusi-institusi yang memfasilitasi pelaksanaan praktik
kerja, baik melalui MOU ataupun tanpa MOU.
Seperti terlihat pada kurikulum, praktik kerja dilaksanakan dengan bobot 10 SKS yang
setara dengan 560 jam kegiatan lapangan. Artinya, jumlah jam ini merupakan konversi
dari bobot 10 SKS, dengan perhitungan: 10 SKS X 4 jam/SKS X 14 pertemuan/semester.
PKPP terdiri serangkaian kegiatan di lapangan yang memberikan pengalaman bagi
mahasiswa untuk menangani berbagai jenis kasus, baik individu, kelompok, dan
organisasi.
B. Pembimbingan
Dalam pelaksanaan PKPP Universitas Gunadarma, pembimbingan diberikan oleh
pembimbing internal, yaitu dosen/pengajar dari program studi, dan juga oleh pembimbing
(supervisor) eksternal yang berasal dari institusi tempat praktik kerja dilaksanakan.
Pembimbing Internal
Sesuai dengan peraturan pengajar untuk mata kuliah Major, termasuk pembimbing
internal PKPP, berpendidikan minimal S2 dan memiliki izin praktik sebagai psikolog lebih
dari 5 tahun.
Dalam tiap-tiap PKPP, pembimbing internal terdiri dari dosen yang memberikan
pembekalan serta bertanggungjawab memantau sepanjang proses praktik kerja
(pembimbing PKPP). Di samping itu untuk proses penulisan laporan PKPP tiap-tiap
mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen.
Pembimbing/ Supervisor Eksternal
Pembimbing eksternal berpendidikan minimal S1 baik psikolog ataupun bukan psikolog,
merupakan petugas dari instansi dimana mahasiswa melakukan kerja praktik. Bila nonpsikolog, minimal berpengalaman 10 tahun; bila psikolog, pengalaman minimal 5 tahun.
Pembimbing eksternal bertugas memfasilitasi dan mengontrol kinerja mahasiswa dalam
menangani kasus di lapangan, dan mensupervisi laporan kasus. Proses pembimbingan
tersebut secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut:
5
Bimbingan
internal
Pembekalan
Rapport,
Formulasi
masalah,
&
Ranc
assesmen
Asesmen
&
Penyusunan
laporan
sementara
Seminar
kasus
&
Ranc
intervensi
Intervensi
Evaluasi
intervensi
& laporan
Supervisor
eksternal
Gambar 1. Proses Pembimbingan PKPP
Proses Penanganan Kasus
1. Melakukan rapport dengan klien, serta melalui observasi dan wawancara.
2. Melakukan auto dan alo anamnesa untuk mengformulasikan masalah yang ada
3. Mengformulasikan masalah yang ada
4. Merancang penggunaan alat ukur untuk mengukur kedalaman masalah serta
melihat kekuatan serta kelemahannya
5. Penggunaan alat ukur serta administrasinya
6. Evaluasi hasil/diagnostik dari alat ukur maupun dari anamnese dan alo anamnese
7. Menentukan intervensi yang sesuai dengan alasan-alasannya serta sesi-sesinya
8. Melakukan evaluasi terhadap hasil intervensi sehubungan dengan masalah yang
harus dipecahkan
9. Membuat laporan hasil pemeriksaan untuk diserahkan serta` diarsipkan
Hasil Akhir PKPP
Hasil akhir PKPP berupa laporan PKPP yang telah disyahkan oleh pembimbing kasus
dan pengelola program, terdiri dari dua laporan:
(1) Laporan kepada orrganisasi/perusahaan tempat PKPP
(2) Laporan untuk program studi.
6
II. PANDUAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA PROFESI PSIKOLOGI
BIDANG PSIKOLOGI KLINIS
Latar Belakang dan Tujuan
Praktik kerja profesi psikologi (PKPP) merupakan suatu rangkaian kegiatan praktik yang
ditempuh setelah mahasiswa selesai menempuh seluruh mata kuliah baik kemagisteran
maupun dasar-dasar praktik keprofesian. PKPP merupakan kesempatan bagi mahasiswa
untuk mengembangkan kompetensi sebagai psikolog melalui pengalaman praktik
penanganan masalah individu/kelompok/organisasi di bawah supervisi pembimbing
praktik, baik pembimbing internal (dosen pembimbing) maupun pembimbing eksternal
(dari institusi tempat praktik).
PKPP secara keseluruhan mencakup paraktik dengan bobot sebesar 10 SKS, setara
dengan penanganan kasus minimal selama 560 jam (± 3 bulan masa kerja untuk jam
kerja 40 jam/minggu), yang mencakup berbagai jenis kasus.
Khususnya untuk Program peminatan Psikologi Klinis, PPMPP Universitas Gunadarma
memrogram agar mahasiswa berpengalaman menangani berbagai jenis kasus klinis
individu maupun intervensi kelompok/komunitas.
Kegiatan dan Manfaat
PKPP bagi mahasiswa bidang Klinis mewajibkan tiap mahasiswa melakukan asessmen
(penjajakan masalah atau kebutuhan pengembangan klien dan komunitas), dan
berdasarkan hasil asesmen tersebut mahasiswa merancang dan/atau melakukan
intervensi yang bermanfaat bagi klien dan komunitas yang menjadi subjek dalam PKPP.
Berdasarkan kegiatan tersebut diharapkan terjadi peningkatan kompetensi mahasiswa
dalam menangani kasus-kasus dan sekaligus memberikan peningkatan kualitas diri klien
dan komunitas melalui intervensi klinis yang dirancang bagi klien dan komunitas.
Di luar kegiatan tersebut, selama masa PKPP mahasiswa wajib menyesuaikan dengan
kondisi tempat praktik kerja, dan ikut mendukung/membantu dalam program-program
kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak instansi tempat PKPP dilaksanakan (RSJ, Panti
Sosial, Puskesmas) baik secara individu, maupun kelompok.
Metode
Metode assessment yang digunakan mencangkup kombinasi beberapa
pengumpulan data, antara lain observasi, wawancara, focus group interview.
teknik
Intervensi yang dilakukan atau dirancang, antara lain mencakup konseling, terapi, dsb
hingga terjadi peningkatan kompetensi psikologis pada klien dengan kasus yang
bervariasi.
Alokasi Waktu
Pelaksanaan PKPP direncanakan secara keseluruhan (persiapan hingga penulisan
laporan) dapat selesai dalam waktu minimal 3 bulan (14 minggu) atau setara dengan 560
jam kerja, dengan asumsi mahasiswa melaksanakan PKPP selama 40 jam/minggu.
7
Berikut ini disajikan contoh masalah-masalah yang ditangani oleh mahasiswa beserta
alokasi waktunya.
Setelah menyelesaikan PKPP di lapangan mahasiswa diberi kesempatan menyusun
laporan PKPP secara tuntas selama satu bulan.
Tabel 1. Contoh Variasi Masalah dan Alokasi Waktu PKPP
NO
JENIS KASUS
1
Psikologi anak
2
Psikologi remaja
3
Psikologi Dewasa (RSJ)
4
Psikologi lansia
5
Intervensi kelompok/komunitas
TOTAL
BOBOT
MINIMAL
2 SKS
(112 jam)
2 SKS
(112 jam)
2 SKS
(112 jam)
1 SKS
(56 jam)
3 SKS
(168 jam)
10 SKS
(560 jam)
JUMLAH KASUS
MINIMAL
2 kasus indiv
2 kasus indiv
2 Kasun Indiv
2 kasus indiv
1 kasus
klp/komunitas
8
III. PEDOMAN PENILAIAN
PRAKTIK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP)
PKPP untuk masalah komunitas diakhiri dengan pelaksanaan penilaian hasil PKPP.
Penilaian tersebut dilaksanakan dalam sidang laporan kasus (case conference) yang
diselenggarakan di institusi tempat PKPP atau secara individual oleh pembimbing internal
dan eksternal.
Persyaratan pemberian nilai:
1. Mahasiswa telah mengikuti kegiatan PKPP dengan baik dan dengan waktu sebanyak
yang telah ditetapkan, tidak ada keberatan dari pembimbing PKPP maupun
pembimbing eksternal.
2. Menyelesaikan laporan kasus secara baik dan lengkap; laporan telah mendapat
persetujuan dari pembimbing kasus.
3. Menyiapkan materi presentasi dalam bentuk powerpoint bila penilaian diberikan
dengan case conference.
Sistem Penilaian:
Penilaian PKPP meliputi beberapa komponen/tahapan berikut ini:
1. Tahap 1: saat seminar kasus internal, penilaian oleh pembimbing internal
2. Tahap 2: saat di lapangan, oleh pembimbing eksternal
3. Tahap 3: hasil laporan, penilaian oleh pembimbing internal dan eksternal
Nilai akhir yang diperoleh mahasiswa dari suatu PKPP adalah skor rerata dari tiga tahap
penilaian tersebut.
Nilai dari tiap-tiap pembimbing diberikan berupa angka yang bergerak dari 0 – 100.
Setelah diperoleh nilai rerata, selanjutnya dikonversi dalam nilai huruf, dengan pedoman
sebagai berikut:
Nilai A untuk skor 81 - 100
Nilai B untuk skor 60 - 80
Nilai C untuk skor  60 (tidak lulus)
Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus PKPP diwajibkan untuk mengulang PKPP.
9
LAMPIRAN
10
Contoh Form halaman pertama
LEMBAR KEHADIRAN
PKPP UNIVERSITAS GUNADARMA
DI _____________________________
Nama Mahasiswa : ................................................
NIM
: ................................................
Hari/Tgl
Waktu
hadir - pulang
Kegiatan
Tanda
tangan pembb
lapangan
TOTAL
11
Contoh form lembar penilaian CC
LEMBAR PENILAIAN
CASE CONFERENCE PKPP UNIVERSITAS GUNADARMA
Aspek Penilaian
Nilai Angka
ETIKA
PENANGANAN KASUS
LAPORAN
PRESENTASI
Catatan:
Nilai A untuk skor 81 - 100
Nilai B untuk skor 60 - 80
Nilai C untuk skor  60 (tidak lulus)
Jakarta, ……………………………
Penguji,
_______________________
12
Download