Modul ke: Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi bagian dari Ilmu Faal Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Rizka Putri Utami, M.Psi Ilmu Faal • Faal: Ilmu yang mempelajari tentang fungsi dan kerja alat-alat dalam tubuh • Penerapan psikologi faal, merupakan gabungan dari penerapan ilmu psikologi dan ilmu faal. • Ilmu psikologi faal adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan fungsi kerja organ-organ tubuh manusia. Sir Charles Bell (1774-1842) • Dikenal sebagai ahli bedah, ahli anatomi, dan ilmu faal. • Ia terkenal dengan penemuan-penemuannya tentang susunan syaraf. • Bell juga membagi 2 macam syaraf, yaitu: 1. syaraf sensoris yang berfungsi menghantarkan impulsimpuls yang diperoleh dari reseptor (jaringan penerima rangsang) ke susunan syaraf pusat. 2. syaraf motoris yang berfungsi menghantarkan impulsimpuls yang berasal dari susunan syaraf pusat ke efektor (jaringan-jaringan penggerak pada otot-otot atau kelenjar-kelenjar). • • Penemuan-penemuan lain oleh Bell adalah “indra keenam” atau yang sekarang dikenal dengan nama kinestesia. • Yaitu indra yang mengetahui gerak tubuh dan posisi tubuh yang reseptor-reseptornya terdapat di dalam otot-otot, persambungan tulang-tulang (joints) dan dalam labirin. • Ia juga memelopori studi tentang indra pengecap dan penyelidikannya tentang cochlea (bagian dalam telinga) membuktikan bahwa tendapat syaraf-syaraf yang disusun untuk berespons terhadap gelombang suara dari yang bernada rendah sampai tinggi Francois Margendie (1783-1855) • Magendie menyatakan bahwa terdapat juga saraf majemuk, yaitu saraf yang berisi saraf sensoris dan saraf motoris sekaligus • Hukum “satu arah” dalam susunan syaraf (the law of forward direction): – Hukum itu mengatakan bahwa konduksi dalam syaraf secara normal hanya berjalan searah, jadi tidak bolak-balik. Hukum ini kemudian didasarkan dari konsep tentang aksi refleks Marshall Hall (1790 – 1857) • Terkenal dengan penelitian – penelitiannya tentang refleks. • Hall menyatakan bahwa refleks hanya tergantung pada saraf tulang punggung ( saraf spinal cord ) dan tidak dipengaruhi otak. • Hall membedakan 4 macam gerakan tubuh : – – – – Gerakan yang dikehendaki (voluntary movement) Gerakan pernafasan (respiratory movement). Gerakan yang tidak di kehendaki (involuntary movement). Gerakan refleks • Konsep dari Hall dapat diterima oleh dunia ilmu pengetahuan, karena dengan konsepnya tersebut dapat dipisahkan antara psikologi di satu pihat dan ilmu faal di lain pihak. • Refleks-refleks dipelajari di ilmu faal, sedangkan gerakan-gerakan yang disadari dipelajari oleh ilmu baru yang kelak akan tumbuh, yaitu psiklogi. Johannes Peter Muller (1801-1858) • Terkenal dengan hukum “energi spesifik”nya. • “Pada setiap indra hanya satu jenis penginderaan, tidak tergantung dari jenis rangsangnya.” • J.P.Muller juga mengatakan bahwa ada dua macam reseptor yang berbeda: 1. Reseptor Krause yang khusus meneruskan impuls dingin. 2. Reseptor Rufini yang khusus untuk kesan panas. • Menurut “energi spesifik”, jika Reseptor Krause yang terkena rangsang, tidak peduli dingin atau panas maka kesan dinginlah yang akan diperoleh, sedangkan jika reseptor rufini yang terkena rangsang maka rasa panaslah yang akan muncul Paul Broca (1824 – 1880) • Terkenal dengan penemuannya yaitu pusat – pusat bicara di otak yang di beri nama “ Pusat Broca”. • Broca melakukan otopsi pada pasien Aphasia (tidak bisa bicara) yang telah meninggal dan menemukan adanya kelainan di suatu tempat di otak yaitu di “Frontal Convultion” (benjolan – benjolan bagian depan) yang ketiga pada “Cerebral Hemisphere” (benjolan belahan otak) sebelah kiri. • Lokasi ini kemudian di namakan Pusat Broca. • Aphasia tidak sama dengan bisu. Orang bisu biasanya tidak dapat mendengar, sehingga tidak dapat bicara. Aphasia tidak menderita gangguan apapun pada alat pendengarannya maupun alat bicaranya. G.T.Fritsch (1838 – 1891) E. Hitzig (1838 – 1907) • Menemukan bahwa pada “Cortex Cerebri” ( kulit otak ) terdapat pembagian wilayah. 1. “Gyrus Centralis Posteriros” yang merupakan area sensoris 2. “Gyrus Centralis Anteriror” yang merupakan area motoris. • Kedua wilayah itu dipisahkan oleh sebuah lekukan yang memanjang yang di sebut “Selcus Centralis Rolandi”. • Penemuan ini merupakan pengembangan dari penemuan Bell – Magendie, karena dengan demikian jalannya saraf motorik dan saraf senrosik setelah “Columna Vertebralis” diketahui, yaitu impuls–impuls sensoris di teruskan ke “Gyrus centralis Posterior” diotak, sedangkan impuls–impuls motoris datang dari daerah “Gyrus Centralis Anterior”. Gustav Theodore Fechner (1801-1887) • digolongkan ke dalam psycho physician (dokter jiwa). • Dalam kecintaannya kepada filsafat, seni dan sastra Fechner tidak memperhatikan gejalagejala badaniah saja melainkan juga memperhatikan gejala-gejala kejiwaan. • Fechner cenderung untuk menggunakan hukum-hukum fisika karena dasar pendidikannya adalah kedokteran dan fisika. • Hipotesa Identitas: jiwa identik dengan badan. • Karena badan identik dengan jiwa, maka kenaikan kekuatan rangsang yang diterima oeh alat-alat indera pada badan akan menimbulkan kenaikan atau perubahan penginderaan yang seimbang. • Dengan demikian kita dapat mengukur perubahan atau kenaikan pengindran dengan mengukur kekuatan rangsang. Herman Ludwig Ferdinand Von Helmholtz (1821-1894) • Penelitiannya mengenai psikologi selalu berdasarkan teori. • Psikologi harus dapat diterangkan dengan ilmu fisika, karena psikologi merupakan bagian dari ilmu faal dan ilmu faal merupakan ilmu alam. • Penganut empirisme • Meneliti indera penglihatan • Pengertian persepsi menurut Helmholtz: a. Perception , identik dengan penginderaan yaitu yang sepenuhnya tergantung pada stimulus, tidak dipengaruhi oleh pengalaman. b. Anschaung atau wahrnemung, pengamatan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kesadaran dan ketidaksadaran. c. Vorstellung yaitu pengamatan yang terjadi tanpa adanya persepsi. Jadi sama dengan khayalan, kenangan atau ide. Sir Francis Galton (1822-1911) • Sso yang menemukan teknik psikometri, yaitu teknik untuk mengukur taraf intelegensi sso • Alat psikotes yang diciptakan didasarkan pada pengukuran penginderaan. • Meneliti ttg pengnderaan, asosiasi, ingatan, imaginasi, kemampuan dan bakat-bakat. • Membuka laboratorium tesnya di London, 1882 • Sumbangan lain dalam metodologi psikologi – Penggunaan kuisioner untuk pertama kalinya. – Menemukan tes asosiasi kata – Dalam statistik, menemukan teknik korelasi, hukum penyebaran normal. – Mengemukakan bahwa ciri-ciri psikologis dapat diturunkan. Emil Krapelin ( 1856 – 1926 ) • Krapelin berpendapat bahwa penyakit kejiwaan bukanlah terletak pada jiwa seseorang, melainkan di sebabkan oleh faktor ketubuhan lainnya seperti : kelainan pada otak, atau faktor –faktor bawaan, kelainan metabolisme • Ia juga juga terkenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi dalam pemeriksaan psikiatri. Menggunakan tes psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan. • Salah satu tes yang diciptakannya dikenal dengan nama “Tes Kraepelin” • Kraepelin terkenal karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua (2) golongan utama, yaitu “dementia praecox” dan psikosis “manic depresif” • Sumbangannya yang lain adalah kepeloporannya dalam psikofarmakologi. • Ia orang pertama yang mempelajari secara eksperimnetal pengaruh-pengaruh obatobatan, alkohol, nikotin, dll thd tingkah laku manusia. Ernst Kretschmer (1888-1964) • Mengemukakan teori tipologi bawaan, ada hubungan antara bentuk tubuh manusia dan karakternya. • Penderita skizophrenia bertubuh kurus tinggi, penderita manis depresiv bertubuh gemuk, epilepsi bertubuh atletis. • Karya lainnya: fisiologi ttg pembawaan dan perkembangan, psikopatologi pada anak dan remaja • Orang normal dapat digolongkan ke dalam beberapa tipe karakter sesuai dengan bentuk tubuhnya: – tipe Skizotism, tertutup, berkarakter terpecah dsb, umumnya orang yang berubuh asthenis atau leptosom. – Tipe Siklotim, orang yang mudah berubah-ubah perasaannya dan emosinya, umumnya bertubuh piknis – Tipe viskus, bertemperamen lambat, hati-hati, umumnya berbentuk tubuh atletis. – Orang orang yang tidak termasuk salah satu golongan di atas, umumnya bertubuh displastis Perbedaan psikolog dan psikiater •Mempelajari perilaku pada umumnya •Teknik yang dipakai: interview, wawancara, konsultasi, konseling, psikoterapi. •Lebih banyak berhubungan dengan orang normal •Di indonesia, belum diijinkan untuk memberi obat • jenjang pendidikan s1, kedokteran, mengambil spesialis ilmu kesehatan jiwa. • mengobati orangorang yang sakit, mengalami gangguan jiwa, psikosis, dan penyalahgunaan narkoba. •Teknik yang paling utama aalah pengobatanmedis Terima Kasih Rizka Putri Utami, M.Psi [email protected] 08563531486