Pasar Modal Syariah

advertisement
PASAR MODAL SYARIAH
WIRDYANINGSIH
Definisi Pasar Modal
• Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik
yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
Efek (UU No. 8 /1995 tentang Pasar Modal/
UUPM).
• Pasar modal syariah: kegiatan dalam pasar modal
sebagaimana yang diatur dalam UUPM yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
created by WIRDYANINGSIH
PERSAMAAN PASAR UANG
DENGAN PASAR MODAL
1. Sama-sama bagian dari pasar finansial
(pasar pendanaan).
2. Menjalankan fungsi yang sama yaitu
menjembatani pihak yang surplus dan
defisit yang memiliki banyak peluang
investasi.
3. Produk pasar uang dan modal relatif
sama berupa surat berharga.
created by WIRDYANINGSIH
PERBEDAAN PASAR UANG
DENGAN PASAR MODAL
NO
PASAR UANG
PASAR MODAL
1.
Produk bersifat jangka pendek
Bersifat jangka panjang
2.
Produk utama : sertifikat deposito,
tabungan, SBI & commercial paper
Obligasi, saham & turunannya
(derivatif) yaitu opsi, warrant,
right serta reksadana
3.
Otoritas tertinggi adalah Bank
Sentral
Departemen keuangan
4.
Tempat Transaksi diantara bank
Di Bursa Efek
5.
Resiko rendah dan return yang
rendah
Resiko tinggi dan return tinggi
created by WIRDYANINGSIH
Konsep Dasar Pasar Modal
Syariah
created by WIRDYANINGSIH
PRINSIP PASAR MODAL SYARI’AH
a.
b.
c.
d.
e.
Pembiayaan & investasi pada aset/kegiatan usaha yang halal, spesifik &
bermanfaat, dan dilakukan dgn bagi hasil.
Uang adalah alat bantu pertukaran nilai. Pemilik harta menerima bagi
hasil dari manfaat yang timbul dari kegiatan usaha maka pembiayaan
dan investasi harus pada mata uang yang sama dengan pembukuan
kegiatan usaha.
Akad yang terjadi antara pemilik harta (investor) dgn pemilik usaha
(emiten) dan tindakan maupun informasi yang diberikan pemilik usaha
serta mekanisme pasar (bursa & self regulating organization lainnya) tidak
boleh menimbulkan keraguan yang menyebabkan kerugian.
Investor dan emiten tidak boleh mengambil resiko melebihi kemampuan
(maysir) yang dapat menimbulkan kerugian yang sebenarnya dapat
dihindari.
Investor, emiten maupun bursa & self regulating organization lainnya
tidak boleh melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan yang
disengaja atas mekanisme pasar, baik dari segi penawaran (supply)
maupun dari segi permintaan (demand).
created by WIRDYANINGSIH
PERBANDINGAN
PARAMETER
PSM KONVENSIONAL
Landasan Hukum -UU No. 8 Tahun 1995
PSM SYARI’AH
- UU Nomor 8 Tahun
1995
- Fatwa DSN MUI
Indeks saham
seluruh saham yang tercatat
hanya saham perusahaan
dimasukkan dalam indeks dgn yang bergerak disetor
mengabaikan halal atau haram yang tidak bertentangan
dg syariat islam
Pembatasan
transaksi
- Investasi pada hal tertentu
- tidak khilaf
- tidak berat sebelah
- Dilarang berjudi
- Prinsip kehati-hatian
- Dilarang menipu,
memanipulasi pasar, transaksi 2
efek atau lebih
- Investasi pada yg halal
- tidak gharar
(berpekulasi)
- tidak menzholimi
- harus adil
- tidak maysir (judi)
- Prinsip ihtiyath (kehatihatian)
PARAMETER
PSM KONVENSIONAL
PSM SYARI’AH
Instrumen yg
diperdagangkan
Saham, obligasi &
turunannya (derivatif) opsi,
right, waran & reksa dana
Saham, obligasi syari’ah &
reksa dana syari’ah
Pengelolaan
Instrumen efek
- Pokok obligasi
dikembalikan kepada pihak
yg berhutang
- menggunakan bunga sbg
daya tarik
- Dana obligasi dibayar
kembali
- menggunakan bagi
hasil/margin fee dg prinsip
mudharabah, musyarakah,
ijarah, istisna’, salam &
murabahah
Penjamin/garansi
Garansi bank
Prinsip kafalah (jaminan)
Penyelesaian
sengketa
Melalui BANI, PN
Melalui BASYARNAS, PA
Sanksi
Ganti biaya rugi
- dapat berupa denda yg
mengacu pada Fatwa DSN.
- nasabah tidak mampu tdk
boleh dikenakan sanksi
-Denda tidak masuk
keuntungan perusahaan
DASAR HUKUM
AL QUR’AN:
• An Nisa (4):29 larangan memakan harta sesama dgn
cara batil, kecuali melalui perniagaan secara sukarela
• Al Maidah (5): 1 perintah memenuhi akad
• Al Jumu’ah (62):10  perintah mencari karunia Allah
sebanyaknya supaya beruntung, setelah sholat
HADITS RASUL:
• Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan org lain
• Larangan menjual sst yg tidak ada pada dirinya
• Larangan menetapkan dua syarat dalam jual beli
• Larangan jual beli gharar
• Larangan melakukan penawaran palsu
• Larangan pembelian ganda pada satu transaksi pembelian
created by WIRDYANINGSIH
DASAR HUKUM:
• Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal berikut peraturan pelaksananaannya
(Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Bursa, dll).
• Bapepam-LK selaku regulator pasar modal di
Indonesia, memiliki beberapa peraturan khusus
terkait pasar modal syariah, sebagai berikut:
– Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan
Daftar Efek Syariah
– Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek
Syariah
– Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang
digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah
created by WIRDYANINGSIH
DASAR HUKUM:
FATWA DSN
• Fatwa Nomor: 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah
• Fatwa Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
• Fatwa Nomor: 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Mudharabah
• Fatwa Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
• Fatwa Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi Untuk Reksa Dana Syariah
• Fatwa Nomor: 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang Kafalah
• Fatwa Nomor: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah
• Fatwa Nomor: 09/DSN-MUI/IV/2000 tetang Pembiayaan Ijarah
• Fatwa Nomor: 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Musyarakah
• Fatwa Nomor: 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah
(Qiradh)
created by WIRDYANINGSIH
DASAR HUKUM:
FATWA DSN
• Fatwa Nomor: 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam
Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Di Pasar Reguler Bursa Efek
• Fatwa Nomor: 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset To Be Leased
• Fatwa Nomor: 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
Ijarah Sale and Lease Back
• Fatwa Nomor: 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back
• Fatwa Nomor: 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan Surat Berharga
Syariah Negara
• Fatwa Nomor: 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
• Fatwa Nomor: 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
• Fatwa Nomor: 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu Syariah (HMETD Syariah)
• Fatwa Nomor: 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah
Konversi
• Fatwa Nomor: 50/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah Musytarakah
created by WIRDYANINGSIH
EFEK SYARIAH
• Adalah produk syariah yang berupa efek yg
peraturan pelaksanaannya, akad, cara, dan
kegiatan usaha yang menjadi landasan
pelaksanaannya tidak bertentangan dengan
prinsip syariah.
• Yang telah diterbitkan di pasar modal Indonesia
meliputi:
1. Saham Syariah,
2. Sukuk dan
3. Unit Penyertaan dari Reksa Dana Syariah.
created by WIRDYANINGSIH
1. Saham Syariah
• Saham : surat berharga bukti penyertaan modal kepada perusahaan dan
dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak untuk
mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut.
• Prinsip syariah  konsep kegiatan musyarakah atau syirkah.
• Kategori saham syariah : jika saham tersebut diterbitkan oleh Emiten dan
Perusahaan Publik :
– yang kegiatan usaha dalam anggaran dasarnya tidak bertentangan
dengan Prinsip-prinsip syariah,
– yang kegiatan usahanya tidak menyatakan dalam anggaran dasarnya
tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah , namun memenuhi
kriteria sbb:
• Kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah
sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13
• Rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas
tidak lebih dari 82%, dan
• Rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal
lainnya dibandingkan total pendapatan usaha dan total pendapatan
lainnya tidak lebih dari 10%.
Kegiatan usaha tidak bertentangan
dengan prinsip syariah
•
•
•
•
•
•
perjudian dan permainan yang tergolong judi;
perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;
perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
bank berbasis bunga;
perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian(gharar)
dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional;
• memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau
menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi),
barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)
yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau, barang atau jasa yang
merusak moral dan bersifat mudarat;
• melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);
created by WIRDYANINGSIH
2. Sukuk
• Sukuk sebagai pengganti dari istilah obligasi syariah (islamic bonds).
• Sukuk secara terminologi : bentuk jamak dari kata ”sakk” (bahasa
Arab)  sertifikat atau bukti kepemilikan.
• Sukuk menurut Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 : “Efek
Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama
dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau
tidak terbagi (syuyu’/undivided share) atas:
– aset berwujud tertentu (ayyan maujudat);
– nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul ayyan) tertentu baik
yang sudah ada maupun yang akan ada;
– jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada
– aset proyek tertentu (maujudat masyru’ muayyan); dan atau
– kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath
ististmarin khashah)”
created by WIRDYANINGSIH
Karakteristik Sukuk
• Bukan merupakan surat utang, melainkan bukti
kepemilikan bersama atas suatu aset/proyek.
• Setiap sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset
yang dijadikan dasar penerbitan (underlying asset ).
• Klaim kepemilikan pada sukuk didasarkan pada
aset/proyek yang spesifik.
• Penggunaan dana sukuk harus digunakan untuk
kegiatan usaha yang halal.
• Imbalan bagi pemegang sukuk dapat berupa imbalan,
bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan
jenis akad yang
digunakan dalam penerbitan sukuk.
• Menggunakan akad mudharabah, musyarakah,
murabahah, salam, istishna dan ijarah
created by WIRDYANINGSIH
Jenis Sukuk
• Berdasarkan Standar Syariah AAOIFI (Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institutons) No.17 tentang Investment
Sukuk, terdiri dari :
1. Sertifikat kepemilikan dalam aset yang disewakan.
2. Sertifikat kepemilikan atas manfaat, terbagi 4 tipe :
a. Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset yang telah ada,
b. Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset di masa depan,
c. sertifikat kepemilikan atas jasa pihak tertentu dan
d. Sertifikat kepemilikan atas jasa di masa depan.
3. Sertifikat salam.
4. Sertifikat istishna.
5. Sertifikat murabahah.
6. Sertifikat musyarakah.
7. Sertifikat muzara’a.
8. Sertifikat musaqa.
9. Sertifikat mugharasa.
created by WIRDYANINGSIH
3. Reksa Dana Syariah
• Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13: Reksa Dana syariah
merupakan reksa dana sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan
pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal.
• Reksa Dana Syariah merupakan salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak
memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas
investasi mereka.
• Sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki
waktu dan pengetahuan yang terbatas.
• Perbedaan Reksa Dana Syariah dengan reksa dana konvensional: terletak
pada pemilihan instrumen investasi dan mekanisme investasi yang tidak
boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah  keseluruhan proses
manajemen portofolio, screening (penyaringan), dan cleansing
(pembersihan).
• Akad yg digunakan:
– wakalah antara pemodal dgn manajer investasi
– mudharabah antara manajer investasi dgn pengguna investasi
1. Reksa dana pasar uang (Money Market Funds)
Reksa dana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek
bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas &
pemeliharaan modal.
2. Reksa dana pendapatan tetap (Fixed Income Funds)
reksa dana jenis ini melakukan investasi sekurangkurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat
utang.
3. Reksa dana saham (Equity Funds)
Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat equitas.
4. Reksa dana campuran (Discretionary Funds)
Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam efek
bersifat equitas dan efek bersifat utang.
created by WIRDYANINGSIH
REKSA DANA SYARIAH
• Jenis & instrumen investasi:
– Instrumen saham yg sdh melalui penawaran umum dan pembgn
dividen didasarkan pd tingkat laba usaha
– Penempatan dalam deposito pd Bank Umum Syariah
– Surat utang jangka panjang dan jangka pendek yg sesuai dgn
prinsip syariah
• Investasi hanya dpt dilakukan pd efek2 yg diterbitkan oleh pihak
(emiten) yg jenis kegiatan usahanya tdk bertentangan dgn syariah:
– Usaha perjudian & permainan yg tergolong judi atau
perdagangan yg dilarang
– Usaha lembaga keuangan, perbankan, asuransi konvensional
(ribawi)
– Usaha yg memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan
makanan dan minuman yg haram
– Usaha yg memproduksi, mendistribusi, dan atau menyediakan
barang2 ataupun jasa yg merusak moral dan bersifat mudharat
created by WIRDYANINGSIH
REKSA DANA SYARIAH
• Transaksi investasi hrs dipilih & dilaksanakan berdsrkan prinsip kehatihatian (ihtiyath/prudential management) & tdk boleh mlkkn spekulasi
yg mengandung gharar,antara lain:
– Najsy: penawaran palsu
– Bai’ al ma’dum: penjualan atas barang yg blm dimiliki (short selling)
– Insider trading: menyebarluaskan informasi yg menyesatkan atau
memakai informasi org dlm utk memperoleh keuntungan transaksi
yg dilarang.
• Mlkkn investasi pd perusahaan yg pd saat transaksi tingkat nisbah
utangnya lebih dominan dari modalnya
• Emiten (perusahaan yg menerbitkan efek utk ditawarkan kpd publik)
dianggap tdk layak utk diinvestasikan oleh reksa dana syariah apabila:
– Struktur utang thd modal sgt bergantung pd pembiayaan dr utang
yg mengandung unsur riba
– Emiten memiliki nisbah hutang thd modal lebih dari 82%
(utang 45%, modal 55%)
– Manajemen suatu emiten diketahui telah melanggar prinsip usaha
syariah
created by WIRDYANINGSIH
Resiko Reksa Dana
• Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan turunnya harga dari Efek
yang masuk dalam portfolio Reksa Dana kemampuan manajer investasi
reksadana dalam mengelola dananya.
• Risiko Likuiditas hanya terjadi pada perusahaan reksadana yang sifatnya
terbuka (open-end funds)  sebagian besar pemegang unit mejual kembali
(redemption) atas sebagian besar unit penyertaan yang dipegangnya kepada
Manajer Investasi secara bersamaan  menyulitkan manajemen perusahaan
dalam menyediakan dana tunai Redemption Effect.
• Risiko Wanprestasi perusahaan asuransi yang mengasuransikan
kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar
lebih rendah dari nilai pertanggungan atau akibat dari pihak-pihak yang
terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran,
atau bencana alam, yang menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva
Bersih) Reksa Dana.
• Risiko politik dan ekonomi perubahan kebijakan ekonomi dan
politik yang berpengaruh pada kinerja bursa dan perusahaan
sekaligus, berdampak pada portofolio yang dimiliki reksadana.
created by WIRDYANINGSIH
Efek beragun aset syariah
• Efek yg diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif beragun
aset syariah yg portofolionya terdiri dari aset keuangan
berupa tagihan yg timbul dari surat berharga komersial,
tagihan yg timbul di kemudian hari, jual beli pemilikan asset
fisik oleh lembaga keuangan, efek yg bersifat investasi yg
dijamin pemerintah, sarana peningkatan investasi / arus kas
serta asset keuangan setara, yg sesuai dgn prinsip syariah
• Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek yang tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK atau Pihak yang
disetujui Bapepam-LK.
• Merupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah
dalam menempatkan dana kelolaannya serta juga dapat
dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan
untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah.
created by WIRDYANINGSIH
Efek beragun aset syariah
• DES yang diterbitkan Bapepam- LK dapat dikategorikan menjadi 2
jenis :
– DES Periodik
DES Periodik merupakan DES yang diterbitkan secara berkala
yaitu pada akhir Mei dan November setiap tahunnya. DES
Periodik pertama kali diterbitkan Bapepam-LK pada tahun
2007.
– DES Insidentil
DES insidentil merupakan DES yang diterbitkan tidak secara
berkala:
• penetapan saham yang memenuhi kriteria efek syariah
syariah bersamaan dengan efektifnya pernyataan
pendaftaran Emiten yang melakukan penawaran umum
perdana atau pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik.
• penetapan saham Emiten dan atau Perusahaan Publik yang
memenuhi kriteria efek syariah berdasarkan laporan
keuangan berkala yang disampaikan kepada
Bapepam -LK setelah Surat Keputusan DES secara periodik
ditetapkan.
created by WIRDYANINGSIH
Surat berharga komersial
syariah
• Surat berharga komersial syariah
adalah surat pengakuan atas suatu
pembiayaan dalam jangka waktu
tertentu yg sesuai dengan prinsip
syariah
created by WIRDYANINGSIH
Download