PEMBUATAN ALAT SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS

advertisement
PEMBUATAN ALAT SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Nopan Suryadiyanto
12.11.5802
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
PEMBUATAN ALAT SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO
Nopan Suryadiyanto1), Armadyah Amborowati,2),
1),2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : [email protected]
@students.amikom.ac.id1),
[email protected]
@amikom.ac.id2)
Apabila didalam ruangan tersebut tidak ada pergerakan
dari tubuh manusia maka lampu tersebut tidak akan
menyala dan apabila didalam ruangan tersebut ada
pergerakan dari manusia tersebut maka lampunya aka
akan
langsung menyala dengan sendirinya. Dengan demikian
penggunaan listrik untuk lampu tersebut akan lebih
hemat karena kebanyakan orang sering lupa untuk
mematikan lampu pada kamar mereka. Maka dari itu
saya membuat sebuat alat agar lampu pada kamar dapat
mematikan
ematikan dengan sendirinya jadi orang tidak khawatir
jika mereka lupa untuk mematikan lampu kamarnya.
2. Pembahasan
Abstract - In everyday life, people's needs in the use of
light-powered
powered listrik already a prolonged consumption,
for example, almost every house has been using an
electric-powered
powered lights. In the use of lights most people
still use manual light switch, and often forge
forget to turn
off the lights so that the electric power spent quite large
and will affect the payment of electricity expenses.
Therefore, what is needed by the communities who
want to save money on electricity costs, especially in
the use of light is an automatic
atic switch to adjust the
instrument lighting performance according to user
requirements.
Alat lampu otomatis ini terdiri dari dua bagian utama
yaitu sistemperangkat keras (hardware) dan sistem
perangkat lunak (software). Sistem pperangkat
kerasterdiri dari rangkaian catu daya 5 volt, sistem
rangkaian sensor dan sistem minimum rangkaian
mikrokontroler Arduino Uno.. Sistem perangkat lunak
(software) yaitu menggunakan pemograman bahasa C.
Setiap bagian-bagian
bagian dari sistem dibagi menjadi
beberapa bagian kecil diagram blok untuk kemudian
dihubungkan menjadi satu blok rangkaian utuh.Diagram
blok sederhana aplikasi mikrokontroler Arduino Uno
sebagai alat lampu otomatis menggunakan sensor gerak
dan sensor suara dapat di lihat pada Gambar 1.
From the above problems, created a simulation that
automatically switch to using microcontroller Ardiuno
microcontroller, and a motion sensor as a medium
setting timee to give the condition ON or OFF the light
switch.
Keywords: The lights, Microcontroller Ardiuno, Sensor
PIR, Sensor suara
1. Pendahuluan
Perkembangan
peralatan
yang
berbasis
mikrokontroler semakin meningkat. Mengharuskan kita
mengikuti perkembangan teknologi tersebut, minimal
memahami dasar dan cara penggunaannya, dengan
menggunakan mikrokontroller kita dapat menghemat
waktu dan biaya pengeluaran dibanding dengan
peralatan lainnya.
Perkembangan mikrokontroller saat ini juga dapat
digunakan secara luass dalam bidang utility, salah satunya
adalah “Saklar Lampu OTOMATIS BEBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO”. penggunaan
saklar manual seringkali tidak memiliki efisiensi dalam
menghemat pengeluaran biaya listrik, juga membuat
pengguna harus mematikan lampu secara
ecara manual agar
lampu yang digunakan tepat guna.
Dengan demikian kami berfikir untuk membuat
sebuah alternatif lain seperti lampu otomatis yang unik
dalam lampu ini iyalah kami menggunakan teknologi
pintar, dimana lampu tersebut dapat hidup dengan
sendirii akibat ada pergerakan tubuh manusia yang
berada didalam ruangan tersebut. Karena didalam
perangkat lampu tersebut, kami menggunakan sebuah
sensor gerak manusia yang akan menjadi parameter
untuk lampu tersebut, sehingga lampu tersebut dapat
mengontrol sendiri
diri berdasarkan pergerakan tubuh
manusia tersebut
Gambar 1. Diagram blok sistem lampu otomatis
Dari diagram blok Gambar 1 diatas dapat dijelaskan
konsep atau cara kerja sistem secara keseluruhan
keseluruhanBlok
Sesnsor Gerak (PIR) Mendeteksi keadaan pergeraka
orang dan jumlah orang di kamar kemudian sensor gerak
akan mendeteksinya kemudian akan diproses oleh
mikrokontroller itu sendiri. Blok Sensor Suara
Mendeteksi suara yang ada dikamar tersebut terutama
suara
ara tepukan kemudian sensor memperosesnya
kemudian akan diproses oleleh mikrokontroller itu
sendiri. Blok Mikrokontroller Ardiuno Uno Memproses
data yang diproleh dari sensor gerak dan sensor suara
dan mengaktifkannya. Blok LED Menampilkan nyala
1
warna lampuu jika data sudah diaktifkan. Blok Lampu
Menyalakan lampu dan meredupkan lampu sesuai
perintah dari mikrokontroller itu sendiri.
Skema umum penempatan alat di lapangan posisi
sensor ditempatkan di satu
atu titik sudut ruangan persis
setengah meter dari atas lantai. Sensor diletakkan dengan
posisi yang sejajar dengan sensor yang satunya. Dalam
hal ini mengunakan dua sensor gerka dan satu sensor
suara yang dirancang untuk
tuk meminimalkan terdeteksinya
objek manusia. Ketika sensor mendeteksi adanya objek
manusia, maka
ka sensor akan mengirimkan perintak ke
system pengontrol. Kemudian system pengontrol akan
memperoses sinyal tersebut untuk menghidupkan lampu.
2.1 Alat dan Bahan Penelitian
Gambar 3. Rancangan layout PCB
Adapun Alat dan Bahan yang digunakan dalam
penelitian adalah :
2.3Perancang Perangkat Lunak (Software)
Perancangan pemprograman menggunakan bahasa C.
Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa yang mudah di
pahami oleh manusia, C dan C++ merupakan contoh dari
bahasa tingkat tinggi. Contoh lain dari bahasa tingkat
tinggi adalah pascal, perl, java dan lain sebagainya.
Sedangkan bahasa tingkat
ingkat rendah merupakan bahasa
mesin atau bahasa assembly [1]. Perancangan perangkat
lunak untuk sistem kerja mikrokontroler adalah sebagai
berikut :
sebagai
1. Mikrokontroler Arduino Uno,, digunakan se
sistem kontrol alat lampu otomatis.
2. Sensor Gerak (PIR), digunakan untuk mendeteksi
adanya objek pergerakan.
3. Sensor Suara, digunakan
kan sebagai mendeteksi
adanya objek suara.
4. LED, digunakan sebagai indikator ji
jika sistem
mendeteksi objek (manusia).
5. Lampu Pijar, output berupa indikator menyalakan
lampuyang digunakan sebagai
bagai skenario dari
pengujian alat.
6. PWM, digunakan untuk menerangkan
nerangkan lampu dan
meredupkan lampu..
7. Modul Regulator, digunakan untuk catu daya alat.
8. Resistor, digunakan sebagai hambatan.
9. Transistor, digunakan sebagai penguat arus.
10. Relay, digunakan sebagai saklar (menghubung
dan memutuskan jalur rangkaian.
2.2 Perancang Perangkat Keras(Hardware)
2.2.1 Rancangan Sistem atau Desain Produk
Gambar 4. Flowchart sistem
Konsep awal produk melalui rancangan sistem yang di
implementasikan terhadap mikrokontroler Arduino Uno
dan sensor gerak dan sensor suara berupa rancangan
dalam
bentuk
skematik
dan
PCB..
Untuk
menghubungkan suatu komponen ke komponen lain, kita
harus terlebih dahulu mengetahui cara kerja alat dan
fungsinya, agar rancangan kita sesuai dengan dengan
yang kita harapkan. Perancangan layout PCB membantu
untuk mengetahui apakah rangkaian yang telah kita buat
sudah benar. Rancangan ini menggunakan ARES untuk
mendesain PCB yang dilengkapi dengan simulasi
ulasi pspice
pada level skematik sebelum rangkaian skematik di
upgrade ke PCB.
2.4 Alur Penelitian
Pembuatan
embuatan alat saklar lampu otomatis berbasis
mikrokontroler Arduino Uno dilakukan melalui beberapa
tahap. Tahapan tata laksana penelitian dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
2
Gambar 7. Hasil akhir produk
Pada gambar 7 terlihat bahwa alat pengontrol sistem
lampu otomatis didukung oleh perangkat keras yang
terdiri dari dua buah blok rangkaian sensor,
sensor satu blok
rangkaian
gkaian minimum mikrokontroler Arduino Uno
Uno, blok
rangkaian catu daya 5 volt dan blok rangkaian lampu.
lampu
Gambar 5. Alur penelitian
2.5 Alur Produksi
3.2 Pengujian
Merupakan tahapan perencanaan sebelum memulai
proses produksi. Alur produksi bertujuan untuk
mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi
dapat berjalan sesuai konsep yang diharapkan.
1. Pengujian Blok Power Supply
Pengujian
jian blok rangkaian dilakukan dengan mengukur
tegangan keluaran dengan menggunakan volt meter,
tegangan keluar diukur yaitu IC 5 V. Titik uji yang akan
dilakukan pada power supply selanjutnya dapat dilihat
pada gambar.Sumber tegangan yang digunakan untuk
memberika
emberika 1 daya pada alat lampu otomatis berbasis
mikrokontroller Ardiuno adalah sumber tegangan
sebesar 5 V. Power supply diuji pertama kali, karena
digunakan untuk menjalankan sistem secara keseluruhan.
Tegangan 5 V digunakan untuk menjalankan rangkaian
minimum kontroller Ardiuno, rangkaian sensor,
rangkaian driver delay dan sumber tegangan lampu [2].
2. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler
Pengujian alat dimaksudkan untuk menguji kinerja tiap
blok bagian alat secara keseluruhan pengujian dilakukan
dengan pengukuran tegangan di setiap blok rangkaian,
memberikan sinyal masukkan pada rangkaian yang diuji
dan menganalisis sinyal keluaran. Pemberian sinyal
masukkan diawali dengan pemberian catur daya ke
rangkaian.
Apabila tegangan dan sinyal keluaran telah sesuai maka
pengujian tiap blok di hentikan dan pada bagian blok
tersebut telah berfungsi dengan baik dan dilanjutkan
pada pengujian bagian blok berikutnya. Namun apabila
sinyal keluaran belum mencapaii kondisi yang dinginkan,
maka dilakukan perbaikan dengan memeriksa kinerja
dan nilai komponen-komponen
komponen yang lain.
Gambar 6. Alur produksi
3. Hasil dan Pengujian
3.1 Hasil
Setelah dilakukan perancangan dan pengujian aplikasi
mikrokontroler Arduino Uno sebagaipengontrol sistem
lampu otomatis maka diperoleh hasilbe
hasilberupa suatu sistem
alat lampu otomatis seperti pada Gambar 7.
3. Pengujian Rangkaian Sensor Gerak (PIR)
Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah kerja
sensor telah sesuai dengan rancangan yaitu untuk
mendeteksi objek manusia yang masuk kedalam ruangan
tersebut. Cara pengujian dapat dilakukan dengan
memasangkan sensor PIR dinding ruangan. Uji coba PIR
bekerja sesuai dengan yg diharapkan. Ketika sensor
membaca keberadaan objek manusia maka lampu LED
LE
akan menyala menandakan sistem berjalan normal dan
3
tidak menerima adanya suara yang masuk kedalam
sensor dan sensor tidak akan mengirim apapun kesistem
jadi lampu tidak akan redup. Sensor PIR dapat bekerja
apabila objek sudah melewati 2 sensor, maka sensor
akan mengirimkan sinyal untuk menghidupkan lampu.
Apabila objek cuma melewati sensor pertama maka
lampu tidak akan hidup. Alat tersebut dibuat
menggunakan 2 sensor dikarenakan untuk meminimalisir
terjadinya keselahan pada sensor, misalnya sensor
membaca pergerakan lain seperti hewan.
lampu ruangan akan hidup dan pada saat objek manusia
keluar ruangan maka lampu LED akan mati dan lampu
ruangan akan mati.
4. Pengujian Rangkaian Sensor Suara
Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah kerja
sensor telah sesuai dengan rancangan yaitu untuk
mendeteksi objek tepukan yang diterima oleh sensor.
Cara pengujian dapat dilakukan dengan memasangkan
sensor suara di dinding ruangan. Uji coba sensor suara
bekerja sesuai dengan yg diharapkan. Ketika sensor
membaca keberadaan objek tepukan maka lampu LED
akan menyala menandakan sistem berjalan normal dan
lampu ruangan akan redup.
Tabel 2. Pengukuran Jarak Maksimum Sensor
Gerak (PIR)
NO
1
2
3
4
5
5. Pengujian Blok Rangkaian Driver Relay
Reley
berfungsi
untuk
menyambungkan
atau
memutuskan sakelar aliran listrik. Sakelar yang terdapat
dalam reley akan bekerja sesuai dengan program yang
telah ditanamkan pada mikrokontroler arduino. Untuk
rangkaian ini, kita juga butuh 1 socket (2 pin) yang akan
dihubungkan ke lampu.
Pengujian alat lampu otomatis berbasis mikrokontroller
Ardiuno dilakukan dengan menghidupkan dan mengatur
posisi sensor PIR dan sensor suara. Sensor PIR
diletakkan disudut ruangan agar dapat membaca objek
manusia. Sedangkan sensor suara berfungsi untuk
membaca suara tepukkan dan mengirimkan sinyal sistem
pengontrol untuk meredupkan lampu. Dalam hal ini
menggunakan 2 sensor PIR dan 1 sensor suara yang
dirancang untuk meminimalkan terdeteksinya objek
manusia.
Tabel 1. Pengujian Sensor Suara
1
2
3
4
Pertanyaan
Dalam keadaan sunyi
(Tidak ada suara)
Adanya suara tepukan
Terhadap suara
kendaraan
Terhadap suara
manusia
Bekerja/Tidak Bekerja
Bekerja
Bekerja
Bekerja
Tidak Bekerja
Tidak Bekerja
Hasil pengukuran yang dilakukan dalam menentukan
jarak maksimum sensor gerak (PIR) adalah sejauh 6
meter, data pengukuran jarak maksimum sensor gerak
(PIR) yang memberikan sinyal dapat dilihat pada tabel di
atas. Secara keseluruhan alat bekerja dengan baik ketika
power supply dinyalakan dan sensor dihidupkan. Bagian
relay bekerja dengan normal dan lampu LED indikator
menyala. Ketika sensor gerak (PIR) menemukan objek
tepukkan saklar yang terdapat pada rellay akan bekerja
normal dengan menghubungkan output dari sistem
pengontrol dari sistem program yang telah ditanamkan
pada mikrokontroller Ardiuno. Ketika sensor suara
menemukan objek maka seketika itu pula lampu akan
menyala. Lampu akan mati jika objek manusia
meninggalkan ruangan. Selama penelitian yang telah
dilakukkan kendala-kendala yang dihadapi diantarany
adalah sulitnya menentukan peletakan sensor suara.
6. Pengujian Alat secara Utuh
NO
Jarak (m)
2
4
6
10
12
Bekerja/Tidak Bekerja
Sensor suara bekerja berdasarkan suara tepukan atau
suara yang sangat keras yang diterima oleh sensor suara.
Dengan kata lain, fungsi sensor suara adalah untuk
mengatur arus listrik yang masuk kedalam lampu.
Pengujian alat dilakukan dengan cara pengukuran jarak
maksimum intensitas suara terhadap resistensi sensor
suara. hasil pengukuran dapat dilihat pada table.
Tidak Bekerja
Bekerja
Tidak Bekerja
Bekerja (Ketika
Tabel 1. Pengukuran Jarak Maksimum Sensor
Suara
menerima suara yang
NO
1
2
3
4
keras)
Hasil pengujian yang dilakukan terhadap sensor suara
adalah sensor dapat bekerja dengan baik apabila sensor
suara menerima suara yang keras, maka sensor suara
akan memberitahukan ke sistem untuk meredupkan
lampu. Sensor tidak hanya menerima suara tepukan
dikarenakan sensor suara tersebut sangat sensitif terdap
suara yg sensor tersebut terima dan dalam keadaan yg
sunyi sensor tidak dapat bekerja dikarenakan sensor
Jarak (m)
1
3
5
7
Bekerja/Tidak Bekerja
Bekerja
Bekerja
Bekerja
Tidak Bekerja
Hasil pengukuran yang dilakukan dalam menentukan
jarak maksimum sensor suara adalah sejauh 5 meter,
data pengukuran jarak maksimum sensor suara yang
memberikan sinyal dapat dilihat pada tabel di atas.
Secara keseluruhan alat bekerja dengan baik ketika
power supply dinyalakan dan sensor dihidupkan. Bagian
4
relay bekerja dengan normal dan lampu LED indikator
menyala. Ketika sensor suara menemukan objek
tepukkan saklar yang terdapat pada rellay akan bekerja
normal dengan menghubungkan output dari sistem
pengontrol dari sistem program yang telah ditanamkan
pada mikrokontroller Ardiuno. Ketika sensor suara
menemukan objek tepukkan maka seketika itu pula
lampu akan redup. Lampu akan mati jika objek manusia
meninggalkan ruangan. Selama penelitian yang telah
dilakukkan kendala-kendala yang dihadapi diantarany
adalah sulitnya menentukan sensitivitas dari sinyal
sensor. Penggunaan lampu yang digunakan adalah lampu
pijar dikarenakan lampu putih atau lampu LED tidak
bisa hidup jika tegangan yang masuk sangat rendah.
volt ke blok rangkaian driver relay akan mengakibatkan
rangkaian driver relay tidak dapat bekerja normal.
Pada blok rangkaian mikrokontroler ATmega8,
pemberian catu daya tegangan melalui AC matic. 5 Volt
dan menjaga agar arus catu daya ke mikrokontroler tetap
stabil. Berdasarkan datasheet mikrokontroler Atmega8,
tegangan yang dibutuhkan agar dapat bekerja normal
sebesar 4 Volt sampai dengan 5 Volt. Pemberian
tegangan di bawah 4 Volt menyebabkan rangkaian
mikrokontroler tidak dapat bekerja.
7.Pengujian Performa / Kemampuan Kerja dari Alat
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui peforma atau
kemampuan kerja dari alat yang digunakan terus
menerus selama jangka waktu tertentu, baik kinerja dari
keseluruhan alat maupun kinerja dari setiap komponen –
komponen pada setiap blok rangkaian. Pengujian
meliputi pemantauan kinerja alat setelah digunakan
dalam jangka waktu tertentu dan diikuti dengan
pemantauan suhu komponen – komponen elektronik
utama dari alat.
6. Pengujian Batas Tegangan Minimum
Pengujian ini bertujuan untuk melihat dan mengukur
besaran tegangan minimum yang dapat digunakan untuk
mencatu rangkaian tanpa mempengaruhi kerja
keseluruhan alat. Pengujian dilakukan dengan cara
menurunkan tegangan catu daya di bawah level tegangan
dari rancangan alat pengusir hama kera berbasis
mikrokontroler ATmega8 sampai batas minimum level
tegangan tertentu yang tidak mengganggu kinerja
keseluruhan alat.
Pengujian alat dilakukan dengan cara menghidupkan alat
selama 24 jam penuh tanpa henti, disertai dengan
pengukuran suhu awal komponen – komponen
semikonduktor utama dan komponen relay yang aktif
ketika alat dinyalakan, dan dilanjutkan dengan
pengukuran suhu komponen pada akhir waktu pengujian
yang ditentukan. Pengujian dengan menghidupkan alat
mulai dilakukan dari pukul 07.00 WIB sampai pukul
07.00 WIB hari berikutnya sambil memeriksa secara
berkala fungsi alat, apakah tetap bekerja sebagai
mestinya atau tidak.
Untuk melakukan pengujian terhadap batas minimum
tegangan kerja alat, dilakukan dengan cara memberikan
tegangan input yang bervariasi dibawah 5 volt. Hasil
pengujian terhadap batas tegangan minimum dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengukuran batas tegangan
minimum
No
Tegangan Input(V in)
Kondisi Mikrokontroler
Kondisi Relay
1
5 Volt
Bekerja
Bekerja
2
4 Volt
Bekerja
Bekerja
3
3,1 Volt
Bekerja
Tidak Bekerja
4
2,5 Volt
Bekerja
Tidak Bekerja
5
1,5 Volt
Tidak Bekerja
Tidak Bekerja
6
5 Volt
Bekerja
Bekerja
Dari hasil pengujian performa alat dan kemampuan kerja
alat, didapatkan bahwa alat mampu bertahan ketika
digunakan secara terus menerus selama jangka waktu 24
jam. Setiap blok pada rangkaian alat lampu otomatis
berbasis mikrokontroler Arduino bekerja normal tanpa
ada kendala atau gangguan dari fungsi – fungsi setiap
blok rangkaian. Dari hasil kerja alat tersebut lampu dapat
bekerja jika objek manusia melewati sensor PIR maka
lampu akan menyala dan sensor suara akan bekerja jika
sensor suara menerima suara yang keras.
Berdasarkan dari pengamatan dan tabel hasil pengujian
batas tegangan minimum, dapat dilihat bahwa alat
pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8
masih dapat bekerja pada tegangan 2,5 Volt. Pada
tegangan 4 Volt, blok rangkaian driver relay dan blok
rangkaian mikrokontroler masih dapat bekerja normal.
Pengujian pemberian tegangan catu dibawah 4 Volt
menyebabkan rangkaian driver relay tidak bekerja,
namun blok rangkaian mikrokontroler masih dapat
bekerja. Pemberian tegangan catu daya dibawah 2,5 Volt
mengakibatkan blok rangkaian mikrokontroler tidak
bekerja.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dan analisis yang telah
dilakukan terhadap penelitian pembuatan alat lampu
otomatis berbasis mikrokontroler Arduino maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Sistem aplikasi mikrokontroler Arduino sebagai
pengontrol sistem lampu otomatis menggunakan
sesnsor PIR dan suara mampu bekerja dengan
baik.
2. Sistem ini dapat mendeteksi keberadaan objeknya
(manusia) didalam ruangan dan menghidupkan
lampu secara otomatis.
Sesuai dengan batas tegangan minimum yang tertera
pada data sheet, komponen relay dapat bekerja pada
tegangan 5 volt, maka pemberian tegangan dibawah 5
5
3. Sistem ini dapat mengontrol kecerahan lampu
ruangan dengan cara tepukan tangan lampu akan
meredup sendiri.
5. Saran
Untuk penyempurnaan lebih lanjut maka beberapa saran
yang perlu ditambahkan, antara lain:
1. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut untuk
menguji keefektifan alat di lapangan agar alat ini
dapat bekerja dengan maksimal agar lampu putih
atau lampu LED dapat dikontrol dengan alat yang
saya buat.
2. Respon sensor cahaya terhadap objek tersebut
sangat sensitif mungkin dikedepan sensor suara
dapat digantikan dengan sensor yang lain supaya
alat tersebut dapat lebih sempurna.
Daftar Pustaka
[1] Andrianto, H. 2013. Pemrograman mikrokontroler
AVR ATmega16 menggunakan Bahasa C
(Codevision AVR). Bandung : Penerbit Informatika.
[2] Djuandi, F. 2011. Pengenalan Arduino.
http://www.tobuku.com (Akses pada tanggal 19
september 2015)
Biodata Penulis
Nopan Suryadiyanto,memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK
AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.
Armadyah Amborowati,memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK
AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2004. Memperoleh
gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca
Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik
Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun
2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM
Yogyakarta.
6
Download