SEKURITAS KEUANGAN DISIAPKAN OLEH: ARIEFKA SARI DEWI, M.B.A PASAR MODAL Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Sumber: Idx PELAKU PASAR MODAL Emiten adalah pihak yang memperdagangkan sekuritasnya di pasar modal. Perusahaan Efek adalah pihak yang menjadi perantara jual beli sekuritas. Pemodal adalah pihak yang memiliki kelebihan dana dan akan menginvestasikan dananya pada suatu sekuritas. SRO (Self Regulator Organization) atau Organisasi Regulator Mandiri adalah suatu organisasi yang melaksanakan tingkat tertentu dari kewenangan penerapan aturan (regulator) atas kegiatan di pasar modal INSTRUMEN PASAR MODAL Saham Obligasi Reksadana PASAR UANG Pasar uang adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka pendek yang bisa diperjualbelikan (jangka waktu kurang dari 1 tahun). Di Indonesia transaksi sekuritas pasar uang dilakukan over the counter dimana broker mempertemukan antara penjual dan pembeli sekuritas. Di beberapa negara seperti AS instrumen pasar uang sudah dijual di bursa. INSTRUMEN PASAR UANG Wesel Tagih: surat berharga yang timbul karena suatu pihak memiliki tagihan kepada pihak lain. Oleh karena pihak yang memiliki uang tersebut memerlukan dana dalam waktu singkat maka tagihan tersebut dapat dijual dengan mendapatkan jaminan pembayaran dari bank Sertifikat Deposito: urat berharga yang dikeluarkan oleh Bank. Sebagaimana wesel tagih bunga sekuritas didapatkan dengan menggunakan diskonto. CD bisa diperdagangkan sebelum jatuh tempo untuk mendapatkan nilai tunainya. Sertifikat Bank Indonesia (SBI): surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) kepada bank umum dengan sistem bunga. PERBEDAAN PASAR UANG DAN PASAR MODAL Pasar Modal Pasar Uang Jangka waktu: jangka panjang Jangka waktu: jangka pendek Hasil: Bunga Produk: SBI, sertifikat deposito, wesel tagih Hasil: bunga, dividen, capital gain Produk: Saham, obligasi, reksadana SAHAM SAHAM Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu modal yang ditanamkan pada suatu perusahaan. Tipe saham ada 2, yaitu saham biasa dan saham preferen. SAHAM BIASA Saham biasa adalah bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan KARAKTERISTIK SAHAM BIASA Hak suara pemegang saham • Dapat memillih dewan komisaris Hak didahulukan • Apabila perusahaan menerbitkan saham baru Tanggung jawab terbatas • Pada jumlah yang diberikan saja SAHAM PREFEREN Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser. Saham preferen memiliki karakteristik seperti obligasi yaitu mendapatkan dividen tapi besarnya tetap seperti kupon yang besarnya persentase tertentu dari nilai saham preferen untuk tiap periode. KARAKTERISTIK SAHAM PREFEREN Prioritas dividen Dividen kumulatif Konvertibilitas • Memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen • bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa • dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk JENIS SAHAM MENURUT KINERJA PERDAGANGAN Bluechip stock • Saham biasa yang diterbitkan oleh perusahaan yang sudah mapat dengan riwayat keuangan baik dan pola pembayaran dividen stabil Income stock • Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya Speculative stock •Saham dari suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan setiap tahunnya, namun memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, walaupun belum pasti. NILAI SAHAM Nilai Par • Nilai nominal dari lembar saham yang ditetapkan oleh dewan direksi perusahaan yang menerbitkannya Nilai Pasar • Nilai lembar saham pada waktu tertentu di bursa efek (pasar modal) Nilai Buku • Nilai sebuah saham biasa yang dinyatakan sebagai total modal para pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham OBLIGASI OBLIGASI Obligasi adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintha dan dijual ke investor. Penjualan dapat dilakukan melalui: Public placement: melalui bursa keuangan Private placemnet: langsung dijual ke investor keuangan KARAKTERISTIK OBLIGASI Nilai Nominal •Nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo Kupon •Bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala •Kupon obligasi dinyatakan dalam persentase tahunan Jatuh Tempo •Tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya Penerbit / Emiten •Pihak yang menerbitkan obligasi ISI KONTRAK OBLIGASI Kontrak Dasar Penjelasan Jaminan Detail Pembayaran 1. Kontrak Dasar Nilai Nominal Jangka waktu Pembayaran bunga •Jumlah uang yang dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi saat obligasi jatuh tempo •Setiap pihak penerbit obligasi memiliki jangka waktu berbeda-beda untuk setiap obligasi yang diterbitkan, bisa 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun •Bunga dibayar tetap setiap periodenya •Bunga dibayarkan berbeda setiap tahunnya 2. Penjelasan Jaminan Jaminan obligasi Obligasi tidak dijamin dengan aset apapun • Penerbitan obligasi dijaminkan dengan aset tertentu. • Jika obligasi tidak bisa dibayar, aset perusahaan jadi jaminan • Penerbitan obligasi tidak dijamin dengan aset apapun. • Apabila perusahaan tidak bisa membayarkan, pemegang obligasi mendapat hak dari hasil penjualan aset setelah utang pegawai dilunasi HARGA OBLIGASI Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal. Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu: Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta. at discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta. JENIS OBLIGSI Penerbit Sistem Pembayaran Bunga Hak Penukarannya Jaminan Nilai Nominal Imbal Hasil JENIS OBLIGASIMENURUT PENERBIT Obligasi Perusahaan: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. Obligasi Pemerintah: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat atau negara. Obligasi Pemerintah Daerah: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility). JENIS OBLIGASIMENURUT PEMBAYARAN BUNGA Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. JENIS OBLIGASIMENURUT HAK PENUKARAN Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. JENIS OBLIGASIMENURUT PENJAMIN Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah: Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap. Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya. Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum. JENIS OBLIGASIMENURUT NILAI NOMINAL Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot. Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds. JENIS OBLIGASIMENURUT IMBAL HASIL Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah PERINGKAT OBLIGASI Peringkat oblgasi merupakan sebuah pernyataan tentang keadaan penghutang dan kemungkinan apa yang bisa dan akan dilakukan sehubungan dengan hutang yang dimiliki. Dengan kata lain, peringkat obligasi digunakan untuk mengukur risiko kegagalan, yaitu peluang emiten atau peminjam akan mengalami kondisi tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan, peringkat obligasi perusahaan memberikan petunjuk bagi investor tentang kualitas investasi obligasi yang mereka minati. PERINGKAT OBLIGASI Pemeringkatan obligasi di Indonesia dilakukan oleh PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia). Fungsi utama lembaga pemeringkat adalah memberikan peringkat yang obyektif, independen dan kredibel terhadap risiko kredit dari sekuritas pinjaman (debt) yang diterbitkan secara umum melalui kegiatan pemberian peringkat. Lembaga pemeringkat juga menghasilkan dan pempublikasikan informasi kredit berkaitan dengan pasar modal pinjaman. Publikasi ini meliputi opini kredit terhadap emiten obligasi dan sektor-sektor yang berkaitan PERINGKAT OBLIGASI MENURUT PEFINDO Peringkat AAA AA A Keterangan Risiko paling rendah, emiten memiliki kemampuan sangat kuat membayar utang termasuk jangka panjang Risiko lebih rendah dibanding peringkat AAA, memiliki kemampuan kuat membayar utang termasuk jangka panjang dan tidak terpengaruh perubahan Risiko rendah, memiliki kemampuan kuat membayar utang jangka panjang tetapi terpengaruh perubahan (peka terhadap perubahan keadaan) BBB Risiko cukup rendah, dapat memenuhi kewajiban sesuai degan perjanjian namun kemampuan tersebut dipengaruhi oleh kondisi bisnis B Risiko rendah, masih memiliki kemampuan membayar utang tapi pengaruh kondisi bisnis dapat mempengaruhi cara pembayarannya C Tidak mampu lagi membayar utangnya D Utang macet atau emitennya sudah berhenti dari usahanya REKSA DANA Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. ALUR TRANSAKSI REKSADANA Menyerahkan dana Membeli sekuritas Manajer Investasi Pemodal Memberikan bunga Sekuritas Mendapatkan return KELEBIHAN REKSA DANA Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Efisiensi waktu karena pemodal tidak harus memantau kinerja investasinya karena hal tersebut sudah dilakukan oleh manajer investasi KELEMAHAN REKSA DANA Tingkat bunga atau keuntungan yang diberikan pemodal tidak sebesar apabila melakukan investasi langsung ke pasar modal seperti membeli saham. JENIS REKSA DANA Reksa Dana Pasar Uang • Melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Reksa Dana Pendapatan Tetap • Melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang Reksa Dana Saham • Melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas Reksa Dana Campuran • Melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang