Pengaruh Capital….. (Christie) 99 Pengaruh Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity Dan Sensitivity Of Market (CAMELS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Go Public Jessica Christie Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ( [email protected]) Abstract The more competitive the banking sector cause to the increased management banking financial management which professionals in order to increase the value added in order to develop bank-backed fund inflows, stimulating the banking industry in Indonesia to go public. Banks go public have the obligation to publish financial statements. Based on the financial report will be calculated a number of financial ratios commonly used as the basis of the rating of the bank. Based on the results of regression analysis, simultaneously, a CAMELS method is not influence significantly on Stock Return as simultaneous, but partially concerning LDR variable that significantly influence the Stock Return meanwhile other variables namely CAR, NPL, NPM, ROA, IER not significant. Keywords: CAR, NPL, NPM, ROA, LDR, IER, Stock Return Abstrak Semakin kompetitifnya dunia perbankan menyebabkan pihak manajemen meningkat pengelolaan keuangan perbankan yang profesional agar meningkatkan nilai tambah guna mengembangkan bank yang didukung besarnya aliran dana, merangsang industri perbankan di Indonesia untuk go public. Bank go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangannya. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Berdasarkan hasil analisis regresi, secara simultan, metode CAMELS tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham secara Simultan, namun secara parsial terdapat variabel LDR yang secara signifikan berpengaruh terhadap Return Saham sedangkan variabel lainnya yakni CAR, NPL, NPM, ROA, IER tidak berpengaruh secara signifikan. Kata kunci : CAR, NPL, NPM, ROA, LDR, IER, Return Saham Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 99-114 100 oleh pemerintah. Adapun aturan-aturan Latar Belakang Semakin kompetitifnya dunia yang diterapkan oleh lembaga ini untuk perbankan menyebabkan pihak manajemen mengawasi meningkat berpengaruh dengan sensitifitas perilaku pengelolaan perbankan yang meningkatkan profesional agar tambah guna nilai mengembangkan keuangan bank kegiatan perbankan juga masyarakat. Berdasarkan studi pendahuluan yangdidukung yang dilakukan oleh Mertayasa, Cipta, besarnya aliran dana, merangsang industri Suwendra (2014) pada Statistik Indonesia perbankan di Indonesia untuk go publik. Stock Exchange (IDX) mengenai kondisi Bank go publik memiliki kewajiban untuk keuangan perbankan diIndonesia yang go mempublikasikan laporan keuangannya. public periode 2010-2012 menunjukkan Berdasarkan laporan keuangan akan dapat sejumlah bank go public mengalami dihitung sejumlah rasio keuangan yang perkembangan bila ditinjau berdasarkan lazim dijadikan dasar penilaian tingkat analisis kesehatan bank. Hasil analisis laporan Sedangkan keuangan dilakukan akan membantu rasio keuangan dalam oleh perbankan. penelitian Rouli yang (2013) dan mengintepretasikan berbagai hubungan, menunjukkan bahwa good coorporate serta governance kecenderungan yang dapat perbankan memberikan dasar pertimbangan mengenai terhadap potensi perbankan yang go public di Bursa Efek keberhasilan bank dimasa mendatang. return dan berpengaruh harga saham Indonesia. Disamping itu, dengan Perusahaan go publik tentunya Arsitektur Perbankan diharapkan memberikan return saham bagi Indonesia (API) dan Single Presence investor yang berinvestasi pada bank Police (SPP) mendorong bank-bank untuk tersebut. Return suatu bank dipengaruhi melakukan merger. oleh kinerja suatu bank dan seberapa besar Jumlah bank go public yang masih tercatat pengaruhnya. Namun, dalam perjalanan di Bursa Efek Jakarta sampai akhir tahun industri perbankan, terjadi permasalahan 2006 sebanyak 25 bank. 2013 ada sekitar keuangan 28 bank terdaftar di Bursa Efek Indonesia. mengakibatkan Ketatnya pengawasan kegiatan perbankan keuangan dapat menjadi cermin suatu serta bursa saham di Indonesia ditengarai kondisi bank tersebut. Menurut Febtriadie juga dengan pembentukan Lembaga OJK (2010) diterbitkannya konsolidasi atau pada beberapa likuidasi. bank yang Kinerja Laporan keuangan perusahaan Pengaruh Capital….. (Christie) 101 diharapkan dapat memberi informasi bagi Oleh karena itu Bank go public dengan calon investor dan calon kreditor guna kinerja yang baik akan meningkatkan nilai mengambil bank yang tercermin pada harga sahamnya. keputusan terkait dengan investasi dana mereka. Salah satu alat Harapan untuk menganalisis return saham adalah dividen adalah kenaikan harga saham, analisis ratio keuangan diantaranya price karena dengan kenaikan harga saham earning ratio (PER) berdasarkan hasil maka penelitian keuntungan dari capital gain. Kinerja bank PER berpengaruh terhadap return saham. Bagi investor investor selain akan memperoleh mendapatkan go public dapat diukur dari kinerja harga perbankan Indonesia sahamnya di lantai bursa, kinerja saham ketentuan mengenai rasio-rasio keuangan yang baik adalah jika kenaikan harganya di tersebut sudah terdapat dalam Peraturan atas atau paling tidak sama dengan tingkat Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tentang kenaikan indeks pasarnya. penilaian kesehatan bank, yaitu dengan analisis CAMEL, seperti yang tertuang Argumen Orisinalitas / Kebaruan dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Penelitian ini merupakan penelitian penilaian tingkat kesehatan bank meliputi replikatif (pengulangan) khususnya pada permodalan, aktiva produktif, manajemen, penggunaan rentabilitas, dan likuiditas atau lebih memang sudah banyak digunakan dalam dikenal dengan analisis CAMEL yaitu penelitian penelitian manajemen keuangan Capital, Asset, Management, Earning dan dan pasar modal. model CAMELS pada liquidity, penelitian ini mengadopsi konsep teoritis dimana analisis Camel merupakan faktor yang sangat menentukan model CAMELS yang dan penelitian terdahulu yang saya kutip. predikat kesehatan suatu bank. Disamping itu, alat analisis ini dapat digunakan untuk Kajian Teoritik dan Empiris memprediksi kemampuan return saham Return Saham suatu perusahaan, dapat dilakukan dengan Return saham adalah tingkat menilai kinerja keuangan di industri keuntungan yang dinikamati oleh investor perbankan yang umumnya tercermin dari atas suatu investasi yang dilakukannya. Capital, Assets, Management, Earnings, Pendapatan dan Liquidity yang biasa disebut CAMEL meliputi keuntungan jual beli saham, dan satu tambahan lagi Sensitivity of dimana jika untung disebut capital gain Market menurut peraturan perbankan. dan jika rugi disebut capital loss. Besarnya investasi dalam saham Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 99-114 102 return menjadi pertimbangan utama bagi Earnings (Profitabilitas) dan Liquidity investor dalam berinvestasi pada sekuritas (Likuiditas). suatu perusahaan. Sementara itu, dalam aktivitas perdagangan tidak selalu pemodal Sensitivity to Market Risk (Sensitivitas mendapatkan capital gain atau keuntungan terhadap risiko pasar) atas saham yang dijualnya. Ada kalanya Penilaian rasio sensitivitas terhadap pemodal harus menjual saham dengan risiko pasar didasarkan pada Interest Rate harga jual lebih rendah daripada harga Risk Ratio (IRRR) yang proksi terhadap belinya sehingga pemodal mengalami risiko kerugian atau capital loss. Di samping kemampuan bank dalam mengcover biaya risiko di atas, seorang investor juga masih bunga yang harus dikeluarkan dengan dihadapkan pendapatan bunga yang dihasilkan. dengan potensi kerugian pasar. IRRR menunjukkan lainnya, yaitu kebangkrutan perusahaan, saham dikeluarkan dari pencatatan di bursa efek, dan saham dihentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Kajian Empiris Penelitian Kusumawati (2013) dengan menggunakan variabel camel yang terdiri dari 6 (enam) rasio : capital adequacy CAMEL Analisis yaitu rasio CAMEL yang ratio (CAR), kualitasaktiva produktif (KAP), Penyisihan Penghapusan merupakan suatu analisis keuangan bank Aktiva dan alat pengukuran kinerja bank yang margin(NPM), return on asset (ROA), ditetapkan Indonesia beban operasional terhadap pendapatan tingkat operasional (BOPO), danloan to deposit kesehatan bank yang bersangkutan dari ratio (LDR) dapat menganalisis tingkat berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kesehatan bank muamalat periode 2008 - kondisi dan perkembangan suatu bank 2012 menunjukkan tingkat kesehatan bank dengan menilai faktor-faktor penilaian untuk setiap periode tersebut. oleh untukmengetahui Bank tentang Produktif (PPAP), net profit tingkat kesehatan bank (Kasmir, 1999:52). Penelitian Utama dan Dewi (2012) Berikut ini adalah perincian dari setiap menilai tingkat kesehatan bank yang variabel dalam terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI) analisis rasio CAMEL yaitu: Capital berdasarkan faktor-faktor CAMELS yang (Permodalan), Asset Quality (Kualitas terdapat pada laporan keuangan tahunan Aset), bank tersebut. Teknik penilaian yang yang akan Management dianalisis (Manajemen), Pengaruh Capital….. (Christie) 103 digunakan ialah Peraturan BankIndonesia tetapi No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 dikategorikan kurang sehat. beserta Surat Edaran Bank Indonesia pada perhitungan rasio ROA Hasil penelitian Widiharto (2008) No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 menunjukkan bahwa dua rasio keuangan tentang CAMEL, Aktiva Produktif bermasalah Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Bank yang yang merupakan proksi faktor Asset dan menjadi sampel pada tahun 2008 sebanyak ROA yang merupakan proksi faktor 25 bank dari populasi yangberjumlah 28 Earnings bank dan bank yang menjadi sampel pada terhadap kondisi bermasalah BPR dan tahun 2009 sebanyak 26 bank daripopulasi hasil penelitian ini memperlihatkan bukti yang berjumlah 29 bank yang ditentukan empiris manfaat rasio keuangan yang dengan metode purposive sampling. Hasil merupakan penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan CAMEL. terhadap bank yang menjadi memiliki pengaruh proksi dari signifikan alat analisis Penelitian Yulianto dan Sulistyowati sampeltersebut diketahui sebanyak 23 (2011) bank satu perbedaan secara signifikan, yaitu untuk bankberpredikat cukup sehat, dan satu CAR dengan nilai Wilk’s Lambda sebesar bank mendapatkan predikat tidak sehat 0,927 signifikan pada 0,037 dan nilai yaitu Bank Century Wilk’s Lambda NPL sebesar 0,818 dan memiliki predikat sehat, Penelitian Ayuningtyas, Yuningsih, menunjukkan signifikan pada bahwa 0,001. terdapat Hal ini Rusliansyah (2012) untuk mengetahui menunjukkan bahwa CAR dan NPL dapat tingkat kesehatan PT. Bank Muamalat digunakan untuk membentuk variabel Indonesia tahun2010 sampai dengan tahun diskriminan. 2011 dengan menggunakan alat analisis NPM,ROA, berdasarkan CAMEL quality,management, Sedangkan BOPO, LDR variabel dan (capital, assets menunjukkan hasil yang tidak signifikan, earning and sehingga variabel tersebut mempunyai liquidity) Dari perhitungan masing-masing nilai rasio membentuk variabel diskriminan. tersebut PT. BankMuamalat Indonesia mendapatkan nilai kredit faktor berdasarkan IER capital, prediksi Penelitian yang rendah Achmadi dalam (2014) assets menggunakan indikator Camels khususnya quality,management, earning,and liquidity CAR dan ROA diperoleh simpulan bahwa pada tahun 2010 dikategorikan sehat, capital adequacy ratio dan return on asset Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 99-114 104 mempunyai pengaruh positif terhadap non sehat dengan analisis CAMEL tahun 2002- performing loan pada Bank Nasional. 2004 adalah Bank LIPPO, BNI, dan Bank Penelitian Youada (2009) Metode ANK, sedangkan bank yang keadaan Camel sebagai analisis kinerja keuangan keuangan kurang sehat adalah Bank Niaga, untuk menilai prediksi kebangkrutan bank BNK BCA dan Bank Buana go public, dimana kesimpulannya sebagai berikut : dinyatakan (1) CAMEL sehat karena PT. LIPPO diatas 81% Farkhan dan Ika (2013) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor keamanan keuangan sebuah perusahaan dimana hasil analisis CAMEL tahun 2002- akan menjadi pertimbangan masyarakat 2004 masing-masing 81,61%; 81,15% dan untuk memutuskan pilihan investasi. Saat 81,32%, (2) CAMEL PT Bank Niaga ini dinyatakan kurang sehat karena dibawah investasinya pada pembelian saham. Bagi 81% dimana hasil analisis CAMEL tahun masyarakat saham masih dianggap paling 2002-2004 aman untuk investasi. Salah satu alasan masing-masing 61,60%; masyarakat kebanyakanmenentukan 39,07%; dan 66,52%, (3) CAMEL PT. memilih Bank BNI dinyatakan sehat karena diatas dianggap memberikan nilai harapan lebih 81%, dimana hasil analisis CAMEL tahun dari 2002-2004 masing-masing manufaktur memberikan persepsi bahwa, 83,62%;81,42% dan 81,99%, (4) CAMEL dengan banyaknya peredaran saham di PT. Bank ANK dinyatakan sehat karrena masyarakat, diatas 81% dimana hasil analisis CAMEL kepercayaan tahun 2002-2004 masing-masing 82,18%; terhadapperusahaan tersebut. 82,41%, dan 83,04%, (5) CAMEL PT. memberikan Bank BCA dinyatakan kurang sehat karena perkembangan Bursa dibawah terutama bagi 81% dimana hasil analisis saham,karena investasi return lainnya. maka saham Perusahaan bertambah pula masyarakat Ini akan pengaruh positif EfekIndonesia, perusahaan CAMEL tahun 2002-2004 masing-masing manufaktur.Pengaruh Price Earning Ratio 61,99%, (PER) 62,73%, dan 60,84%, (6) terhadap return saham. Pada CAMEL PT. Bank Buana dinyatakan variabel Price Earning Ratio (PER) yang kurang sehat karena dibawah 81% dimana memiliki pengaruh positif dansignifikan hasil analisis CAMEL tahun 2002-2004 terhadap masing-masing diidentifikasikan Price Ear ning Ratio 63,95%;63,78% dan return dapat saham. memberikan Hal ini 65,28%. Dengan demikian dapat dikatakan (PER) petunjuk bahwa keadaan keuangan yang dinyatakan mengenai apa yang dipikirkan investor Pengaruh Capital….. (Christie) 105 atas kinerjaperusahaan dimasa lalu dan terhadap Jurnal Akuntansi dan Keuangan, prospek dimasa yang akan datang, karena Vol7, No.2, Nopember 2005 ISSN 1411- Price Earning Ratio (PER) 0288 Halaman 8 kebangkrutan bank, kesediaan investor sedangkan porsi kepemilikan institusi dan membayar lembar per saham dalam jumlah kinerja berpengaruh negative terhadap tertentu untuk setiap rupiah perolehan laba kebangkrutan bank. Selanjutnya hasil dari perusahaan. analisis menggambarkan CAMELS tersebut dapat Adapun penelitian yang dilakukan digolongkan menjadi empat kategori yaitu oleh Hays, Lurgio dan Gilbert (2008) sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak menggunakan sampel komunitas bank sehat. yang memiliki total asset less than menggambarkan suatu hubungan atau $1Billion. Peneliti mengambil sample pada perbandingan antara suatu jumlah tertentu masa krisis yaitu 2006,2007 dan 2008 dengan jumlah yang lain dengan analisis dengan dan rasio dapat diperoleh gambaran baik performa komunitas bank tersebut dengan buruknya keadaan atau posisi keuangan metode camels rating. suatu bank rasio keuangan model CAMEL menilai efisiensi rasio Rasio CAMEL adalah Penelitian yang dilakukan Swandari (13 rasio), besaran (size) bank yang diukur (2002) berusaha untuk menganalisa apakah dengan log. assets, dan variabel dummy tingginya perilaku risiko dari pemegang (kredit lancar dan manajemen). Hasil saham. kepemilikan institusi dan kinerja penelitian ini menunjukkan bahwa secara mempengaruhi keseluruhan kebangkrutan bank. tingkat prediksi variabel- Sampel penelitian ini terdiri dari bank variabel yang digunakan dalam penelitian yang dikategorikan fail dan bank yang ini tinggi (Iebih dari 50% sebagai cutoff sehat yang terdiri atas 25 bank yang valuenya). Tetapi jika dilihat dari tipe dikategorikan fail dan 35 bank yang sehat kesalahan atau survive. Dalam penelitian ini variabel kekuatan kinerja diproksikan dengan NITA (Laba dilikuidasi 0% karena dari sampel bank bersih/total yang operasi/ aktiva) total dan kewajiban), FUTL (laba selain itu yang terjadi tampak bahwa prediksi untuk bank dilikuidasi,diprediksikan dilikuidasi. Dengan demikian yang tidak hasil dalampenelitian ini juga memasukkan penelitian ini tidak mendukung hipotesis variabel yaitu sizeperusahaan yang diajukan bahwa "rasio keuangan danjumlah modal. Diprediksikan bahwa model CAMEL, besaran (size) bank serta perilaku kepatuhan terhadap Bank Indonesia"dapat kontrol risiko berpengaruh positif Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 99-114 106 digunakan untuk memprediksikan Capital adalah modal minimum kegagalan bank di Indonesia. Simpulan ini yang cukup menjamin kepentingan pihak diambil didasarkan atas tipe kesalahan ketiga. Modal ini sangat penting bagi yang terjadi, khusus kasus di Indonesia kemajuan bank dan dapat digunakan untuk ternyata rasio CAMEL serta variabel- menjaga kemungkinan timbulnya risiko variabel independen lain yang digunakan kerugian akibat dari pergerakan aktiva dalam dapat bank yang pada dasarnya berasal sebagian memprediksikan kegagalan bank. Dengan besar dari dana pihak ketiga. Jika capital demikian perlu meningkat, maka modal sendiri yang penelitian ini belum eksplorasi lebih lanjut terhadap variabel lain diluar rasio dimiliki bank meningkat sehingga tersedia keuangan agar diperoleh model yang lebih dana murah yang cukup besar untuk tepat untuk memprediksikan kegaga!an mengakselerasi bank. pengembangan. Kondisi demikian akan Penelitian Oktaviani pemberian kredit dan (2007) dapat meningkatkan laba perusahaan yang Perhitungan Indikator Kesehatan Bank pada akhirnya membuka peluang untuk dengan Menggunakan Camels dan Camel : pengembangan skala usaha dan peluang Studi Kasus PT. Bank Lippo, Tbk Periode pembagian dividen kepada pemegang Tahun 2004 – 2006 berdasarkan hasil akhir saham. Hal ini akan memberikan dampak predikat yang didapat oleh Bank Lippo pada peningkatan penilaian kinerja bank. adalah sama – sama sehat atau tergolong Persepsi pasar yang meningkat terhadap baik. Namun didalam hasil analisis tingkat kinerja perbankan akan meningkatkan kesehatan bank dengan menggunakan permintaan saham sehingga akan dapat Metode CAMELS didapat pernyataan dan memicu meningkatnya harga saham dan analisis yang lebih tajam yaitu bahwa pada akhirnya akan meningkatkan return sekalipun Bank Lippo memiliki predikat saham. bank sehat, namun Bank Lippo memiliki kelemahan di bagian Faktor Likuiditas mengenai kemampuan bank Assets dengan return saham dalam Aset merupakan mengelola cash in dan cash out guna kemampuan pengelolaan likuiditas. mengoptimalkan bank dalam aktiva yang pengukur berusaha dimiliki untuk memperoleh laba. Risked assets Capital dengan return saham merupakan penjumlahan antara kredit yang diberikan ditambah dengan penempatan Pengaruh Capital….. (Christie) 107 pada surat-surat berharga. Semakin kecil manajemen semakin beroperasi kurang risked assets berarti kerugian akibat yang efisien sehingga laba harus ditanggung semakin kecil sehingga semakin akan Semakin menurunkan reputasi bank meraih laba kecilnya aset ini maka risiko saham terkait sehingga pada akhirnya akan berdampak akan pada meningkatkan menurun semakin saham sementara meningkat memberikan jaminan untuk laba. keuntungan sehingga bagi menahan akan pemegang saham kecil. harga akhirpun akan Kondisi saham ini perusahaan. akan Dan selanjutnya adalah semakin menurunnya return saham. bank tersebut. Dampaknya adalah harga saham Earnings dengan return saham bank tersebut akan meningkat sehingga Perhitungan earning perusahaan pada akhirnya akan membuka peluang diartikan bahwa saham yang baik dan meningkatnya return saham. menguntungkan adalah saham yang mempunyai earning yang tinggi. Menurut Sawidji (1996 : 97) secara teori EPS yang Management dengan return saham Aspek manajemen bank dinilai tinggi akan menyebabkan harga saham oleh Bank Indonesia dengan menggunakan yang tinggi karena peningkatan laba. Jika kuesioner yang harus direspons oleh laba pengelola bank dalam rangka mengetahui kemungkinan dividen yang dibagikan akan dan memetakan kualitas manajemennya. meningkat, sehingga permintaan akan Informasi ini merupakan informasi yang saham sangat menimbulkan peningkatan pada harga privat sehingga sulit yang pun diperoleh naik. memperolehnya. Sebagai alternatif, dapat saham digunakan meningkatkan return saham. lembaga pemeringkatan independen bank atau oleh dapat diketahui bahwa semakin besar rasio berarti akan Liquidity dengan return saham Aspek likuiditas yang diproksikan dengan LDR merupakan perbandingan cenderung menghasilkan laba operasi yang total pinjaman yang diberikan dengan total relatif akibat dana pihak ketiga atau total deposit. LDR operasinya kurang efisien atau biaya ratio menggambarkan perbandingan antara operasi yang relatif lebih besar. Sehingga kredit yang dikeluarkan bank dengan dana jika semakin besar rasio ini berarti dari pihak ketiga. Meningkatnya LDR ratio kecil manajemen selanjutnya yang bank lebih bahwa inilah dengan menggunakan rasio keuangan, rasio ini ini yang Hal meningkat, sebagai Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 99-114 108 berarti meningkat pula pendapatan bunga on yang diperoleh oleh bank. Dengan semakin Management meningkatnya LDR berarti profitabilitas management) (X3), Earning Per Share/ meningkat mengindikasikan EPS (X4), Loans to Deposit Ratio/ LDR pertumbuhan laba yang semakin besar. (X5) dan Sensitivity of Market (X6). Untuk Sebaliknya, akan berdampak terhadap tehnik analisis yang digunakan adalah penurunan harga saham jika semakin kecil regresi berganda. yang Risked Assets / NPM RORA (X2), (net profit rasio ini. Pembahasan Sensitivity of market dengan return Uji asumsi Klasik Hasil temuan menunjukkan nilai saham Investor harus mendapat informasi VIF dari variabel-variabel tidak ada yang menyangkut reaksi pasar terhadap saham lebih besar dari 10 maka dapat dikatakan yang beredar dan resiko pasar yang tidak terjadi multikolinieritas terhadap merupakan resiko yang timbul karena variabel-variabel bebas tersebut. Hasil pergerakan variabel pasar yang dapat temuan DWhitung sebesar 2,423 lebih besar merugikan yang dari 2,0609 yang merupakan dU atau batas dilakukan oleh bank serta bagaimana atas, dengan demikian menurut Kuncoro pengendalian resiko suku bunga serta nilai (2011) Bila nilai DW lebih besar daripada tukar valuta asing perbankan, hal ini akan batas atas (upper bound, U), maka berdampak pada return saham. koefisien autokorelasi sama dengan nol, ivestor portofolio artinya tidak ada autokorelasi positif. Hasil temuan bahwa sebaran titik Metode Penelitian Penelitian jenis tidak membentuk suatu pola/alur tertentu, penelitian asosiatif. Objek penelitian yang sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi diambil adalah perusahaan perbankan go heteroskedastisitas atau dengan kata lain public. Populasi dalam penelitian ini terjadi homoskedastisitas, sehingga asumsi adalah perbankan yang terdaftar di Bursa klasik dalam pengujian heteroskedastisitas Efek terpenuhi, Indonesia ini adalah periode 2008-2013. karena terbebas Sampel penelitian ini ditentukan dengan heteroskedastisitas. teknik sampling dengan uji scatterplot yang tidak terdapat Variabel Return purposive. Dengan Saham Hal ini dari didukung (Y), pola/alur atas titik-titik yang ada di gambar CapitalAdequacyRatio/ CAR (X1), Return tersebut. Untuk Sebaran titik-titik pada Pengaruh Capital….. (Christie) 109 gambar Normal P-P Plot relatif mendekati semakin meningkat prosentasi Return garis lurus, sehingga dapat disimpulkan Saham. Koefisien regresi variabel NPM bahwa data residual terdistribusi normal. (x3) sebesar -0,06; artinya jika variabel Hasil ini sejalan dengan asumsi klasik dari independen lainnya nilainya tetap dan regresi linier dengan pendekatan OLS. NPM mengalami kenaikan 1%, maka prosentasi Return Saham akan mengalami Hasil Analisis Regresi Liner Berganda penurunan sebesar 0,06%. Koefisien Berdasarkan hasil hasil output bernilai negatif artinya terjadi hubungan SPSS maka persamaan regresinya sebagai negatif antar NPM dan Return Saham, berikut: semakin naik NPM maka semakin turun Y = 1.574-0.16X1+0.07X2- 0.06X3+0.42X4-0.07X5-0.532X6. prosentasi Konstanta sebesar 1,574; artinya jika CAR regresi variabel ROA (x4) sebesar 0,42; (x1) NPL (x2) NPM (x3) ROA (x4) LDR artinya jika variabel independen lain (x5) dan IER (x6) nilainya adalah 0, maka nilainya Prosentasi Return Saham (Y) nilainya kenaikan 1%, maka prosentasi Return adalah 1,574 %. Koefisien regresi variabel Saham akan mengalami kenaikan sebesar CAR (x1) sebesar -0,16; artinya jika 0,42%. Koefisien bernilai positif artinya variabel independen lainnya nilainya tetap terjadi hubungan positif antar ROA dan dan CAR mengalami kenaikan 1%, maka Return Saham, semakin naik ROA maka prosentasi Return Saham akan mengalami semakin meningkat penurunan Koefisien Saham. Koefisien regresi variabel LDR bernilai negatif artinya terjadi hubungan (x5) sebesar -0,07; artinya jika variabel negatif antar CAR dan Return Saham, independen lainnya nilainya tetap dan semakin naik CAR maka semakin turun LDR mengalami kenaikan 1%, maka prosentasi prosentasi Return Saham akan mengalami sebesar Return 0,16%. Saham. Koefisien Return tetap dan ROA Koefisien mengalami prosentasi penurunan artinya jika variabel independen lain bernilai negatif artinya terjadi hubungan nilainya mengalami negatif antar LDR dan Return Saham, kenaikan 1%, maka prosentasi Return semakin naik LDR maka semakin turun Saham akan mengalami kenaikan sebesar prosentasi 0,07%. Koefisien bernilai positif artinya regresi variabel IER (x6) sebesar -0,532; terjadi hubungan positif antar NPL dan artinya jika variabel independen lainnya Return Saham, semakin naik NPL maka nilainya dan NPL Return tetap dan 0,07%. Return regresi variabel NPL (x2) sebesar 0,07; tetap sebesar Saham. Saham. IER Koefisien Koefisien mengalami Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 99-114 110 kenaikan 1%, maka prosentasi Return positif terhadap Return saham pada bank Saham akan mengalami penurunan sebesar komersil yang terdaftar di BEI. Untuk 0,532%. Koefisien bernilai negatif artinya Pengujian koefisien regresi variabel ROA, terjadi hubungan negatif antar IER dan Oleh karena nilai t hitung > t tabel (0,420 Return Saham, semakin naik IER maka > 2,131) maka Ho diterima, artinya secara semakin turun prosentasi Return Saham. parsial tidak berpengaruh signifikan antara ROA dengan Return saham. Jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pengujian Hipotesis Pengujian variabel CAR, Oleh secara parsial ROA tidak berpengaruh karena nilai -t hitung > -t tabel (-0,579 > - positif terhadap Return saham pada bank 2,12) maka Ho diterima, artinya secara komersil yang terdaftar di BEI. Untuk parsial tidak ada pengaruh signifikan Pengujian koefisien regresi variabel LDR, antara CAR dengan Return saham. Jadi Oleh karena nilai t hitung > t tabel (3,107 dari penelitian ini dapat disimpulkan > 2,131) maka Ho ditolak, artinya secara bahwa parsial berpengaruh signifikan antara LDR secara parsial CAR tidak berpengaruh terhadap Return saham pada dengan Return bank komersil yang terdaftar di BEI. penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Untuk Pengujian variabel NPL, Oleh secara parsial LDR berpengaruh positif karena nilai t hitung > t tabel (0,349 > terhadap Return saham pada bank komersil 2,131) maka Ho diterima, artinya secara yang parsial tidak berpengaruh signifikan antara Pengujian koefisien regresi variabel IER, NPL dengan Return saham. Jadi dalam oleh karena nilai t hitung > t tabel (0,681 > penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 2,131) maka Ho diterima, artinya secara secara parsial NPL tidak berpengaruh parsial tidak berpengaruh signifikan antara positif terhadap Return saham pada bank IER dengan Return saham. Jadi dalam komersil yang terdaftar di BEI. penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdaftar saham. di Jadi BEI. Dan dalam untuk Untuk pengujian variabel NPM, secara parsial IER tidak berpengaruh Oleh karena nilai t hitung > t tabel (0,681 positif terhadap Return saham pada bank > 2,131) maka Ho diterima, artinya secara komersil yang terdaftar di BEI parsial tidak berpengaruh signifikan antara NPM dengan Return saham. Jadi dalam Kesimpulan dan Rekomendasi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kesimpulan secara parsial NPM tidak berpengaruh Pengaruh Capital….. (Christie) 111 Berdasarkan maka diperoleh hasil pembahasan, kesimpulan sebagai berdampak pula pada minat investor dalam menginvestasikan modalnya pada berikut: (1) Dalam analisis korelasi ganda perusahaan perbankan sehingga terjadi diperoleh angka R sebesar 0,642 hal ini pula peningkatan harga saham yang akan menunjukkan bahwa terjadi hubungan berdampak pada return saham perusahaan yang kuat antar CAR, NPL, NPM, ROA, perbankan. Faktor modal dan aktiva, nilai LDR, dan IER terhadap Return Saham, ROA yang positif serta tingkat LDR sedangkan sisanya ( 1 – 0,642 =0,358 ) jangan sampai mencapai batas terbawah dipengaruhi (2) dari target. (2) Dalam rangka investasi Berdasarkan uji Koefisiensi Regresi secara bagi investor pengetahuan tentang struktur Bersama-sama (Uji F) untuk variabel modal dan aktiva serta kewajiban yang independen (CAR, NPL, NPM, ROA, harus LDR, memudahkan pihak investor lebih tepat oleh faktor lainnya. dan IER) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel secara signifikan dependen (Return dipenuhi perbankan guna dalam memilih perusahaan mana yang akan dinvestasikan membantu Dalam pengujian Koefisien Regresi Secara perusahaan mana yang akan mampu Parsial (Uji t) untuk variabel independen memberikan return yang sesuai dengan (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR, dan IER) harapan kesimpulan bahwa dalam serta Saham) atau menerima hipotesa Ho. (3) diperoleh investor modalnya memilih hanya variabel LDR yang berpengaruh secara Daftar Pustaka signifikan sedang variabel lainnya tidak Ahmed, Anwer S.; Takeda, Carolyn; and Thomas,Shawn (1999). “Bank Loan signifikan Loss Provisions : A Reexamination of Capital Management, Earnings Rekomendasi Untuk rekomendasi yaitu (1) Management and Signaling Effects”. Peningkatan kinerja perbankan, terutama Journal dalam pengelolaan modal dan aktiva yang Economics, 28. tercermin dalam CAR (Capital Adequacy Ratio), diharapkan peningkatan dan pemanfaatan aktiva yang lebih baik, efektif dan efisien produktivitas dapat perusahaan meningkatkan yang akan of Accounting and Antonio, Muhammad Syafe’i (2000). Bank Syariah : Suatu Pengenalan Umum. Bandung : Tazkia Institute. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 99-114 112 Arifin, Zainul (2003). Dasar-dasar Avoid Earnings Declines Across Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Publicy and Private Held Banks”, AlvaBet. The Accounting Review, Vol 77. Arnawa, I Gede (2006). “Analisa Indikasi Chipper, K., (1989). “Commentary on melalui Earnings Management”, Accounting Discretionary Allowance for Loan Horizon (December 1989). Pp. 91- Loses 102 Manajemen Laba pada Perbankan Rekapitalisasi”. Program Fakultas Pasca Karya Magister Ekonomi Akhir Endriani, D (2004). “Indikasi Praktek Akuntansi Earnings Management oleh Bank- Universitas Bank di Indonesia Dalam Memenuhi Indonesia, Jakarta. Bank Indonesia Ketentuan (2007). Direktori Modal”. Rasio Karya Kecukupan Akhir Program Perbankan Indonesia. Jakarta : Biro Magister Akuntansi Fakultas data dan Informasi Perbankan. Ekonomi Universitas Indonesia, Beaver, William H. and Engel, Ellen E Jakarta. (1996). “Discretionary Behavior Etty M. Nasser, Titik Aryati. 2000. with Respect to Allowance for Loan “Model Analisis CAMEL Untuk Loses and The Behavior of Security Memprediksi Financial Prices”. Journal of Accounting and Pada Sektor Perbankan Yang Go Economics, 22. Public.” Bernard, V.L. and D.J. Skinner (1996). “What Motivates Managers’ Choice of Discretionary Accruals?” Journal of Accounting and Economics Jurnal Auditing No.2 Desember. Jakarta. Fifi Swandari. 2002. “Pengaruh Perilaku Resiko, Kepemilikan Institusi dan Kinerja terhadap 325 Bank Kebangkrutan Umum di Memorian Prof. Bank Riyanto. Fakultas : Emperical Indonesia”. Simposium Nasional Keuangan In (2000). “Capital Requirement and Behaviour dan Akuntansi Indonesia. Volume 4. (August-December 1996), pp. 313- Bertrand, Rima, Swiss National Bank Distress Evidence for Switzerland”. Working Universitas Paper. Yogyakarta. Dr. Gadjah Bambang Ekonomi Mada Betty, Anne. L and Petroni, Kathy. R Ghozali, Imam (2007). Aplikasi Analisis (2002). “Earnings Management to Multivariate dengan Program SPSS. Pengaruh Capital….. (Christie) 113 Semarang : Badan Penerbit Memprediksi Potensi Kebangkrutan Dengan Pendekatan Altman”. Jurnal Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar N. (2003). Basic Econometric. New York : Auditing dan Akuntansi Indonesia. Mc Volume GrowHill. 4. No.2 Desember. (2002). “Earnings Yogyakarta Healy, P.M. (1985). “The Effect of Bonus Naciri, Ahmed Schemes on Accounting Decision”. Management from Bank Provisions Journal of Accounting and Economic for Loans Losses”. Working Paper, 7: 85-107. January. Jones, J.J. (1991). “Earnings Management Nasser, Etty M. (2003). “Perbandingan During Import relief investigation”. Kinerja Bank Pemerintah dan Bank Journal of Accounting Research Swasta dengan Rasio CAMEL serta (Autumn) : 193-228. Pengaruhnya Fiqih dan Keuangan. Auditing dan Informasi, Vol 3 No 3 Jakarta : PT RajiGrafindo Persada. Levin, Richard I. and Rubin, David S. Harga Saham”, Media Riset Akuntansi, Karim, Adiwarman (2004). Bank Islam : Analisis terhadap Desember 2003 : 217-136. Scott, William R. (2006). (1998). Statistic for Management. Accounting United States : Prentice Hall. Edition, United States : Pretince-Hall Mahu, Zainab (2004). “Perlakuan Theory. Financial International Inc. atas Setiawati, Lilis dan Na’im Ainun (2001). Syariah”, “Bank Health Evaluation By Bank Karya Akhir Program Magister Indonesia and Earning Management Akuntansi in Banking Industry”. Gadjah Mada Perpajakan dan Akuntansi Transaksi Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. International Journal of Bussiness, McNicholas,M. and M.D. Neimark (1988). “Evidence of Earnings Management May 2001, Vol 3 no 2 : 159 - 176. Sofie (2005). “Merumuskan Tujuan from the Provision for Bad Debts”, Laporan Keuangan Bank Syariah : Journals of Accounting Research Sebuah Studi Eksplorasi”. Media (Supplement 1988), pp 33-57 Riset Muhammad Akhyar Adnan, Eha Kurniasih. 2000. “Analisis Tingkat kesehatan Perusahaan Untuk Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol 5 No 1 April 2005 : 25-39. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 99-114 114 Sri Haryati. 2002. “Analisis Kebangkrutan ______________________ (2003). Bank”. Bunga Rampai Kajian Teori Pedoman Keuangan In Memorian Prof. Dr. Syariah Indonesia (PAPSI 2003). Bambang Jakarta : IAI. Riyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Surifah. 2002 “Studi Tentang Rasio Keuangan Sebagai Alat Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Publik Di Indonesia Pada Ekonomi”. Kajian Masa Krisis Bisnis STIE Widya Wiwaha. No. 27. Yogyakarta. Susanto, Agus (2003). “Indikasi Praktek Pengelolaan Laba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Empiris pada Sebelum Sektor Krisis (Studi Perbankan Perbankan Nasional)”, Karya Akhir Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Veronica, Sylvia N.P. Siregar dan Utama, Siddharta Struktur (2006). Kepemilikan, “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management)”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.9, No.3, September 2006, Hal. 307 – 326. ______________ (2001). Islamic Banking : Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Bandung : Tazkia Institute. Akuntansi Perbankan