Bahan komsel 11 – 16 April 2016 Impact your Community Ada satu perkataan berkata dengan siapa engkau duduk, dengan siapa engkau bicara, dan dengan siapa engkau bergaul seperti itu jugalah engkau akan bertumbuh. Apakah saudara setuju dengan perkataan tersebut? Kita lihat Mazmur 1: 1, lalu menurut saudara slahkah jika kita mempunyai banyak teman? Bukankah Tuhan Yesus pernah makan dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa bahkan mengenal perempuan sundal, lalu jika demikian apakah Tuhan Yesus bertentangan dengan kitab Mazmur 1:1, tentu Tuhan tidak bertentangan. Yang menjadi masalah yaitu apakah kita punya iman dan keteguhan hati seperti Kristus. Karena pergaulan yang merusak bukan hanya mempengaruhi cara kita berpikir dan kebiasaan kita, tapi juga kebiasaan yang buruk yang tercipta melalui pergaulan yang salah dapat menjerat bahkan menjadi “berkuasa” atas hidup kita. Lalu bagaimana cara kita agar bisa terhindar dari pergaulan yang buruk ataupun jika memang kita diijinkan untuk ditempatkan Tuhan disuatu komunitas yang baru dan harusnya kita bisa mendampaki mereka agar bersama-sama bertumbuh dalam pengenalan kepada Yesus Kristus. Ada 3 hal yang bisa kita bersama-sama belajar agar tidak terbawa arus pergaulan yang buruk. 1. Kejujuran ( Amsal 4 : 23 ) Kejujuran adalah kata yang mudah diucapkan tetapi bagi banyak orang kejujuran adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Terkadang ketika kita bersoalisasi dengan orang lain kita terkadang tidak bisa menerima keadaan hidup kita sehingga kita akan cenderung untuk membesarkan-besarkan diri dan akhirnya kita akan berbohong, ingat berbohong adalah sesuatu yang sifatnya akan dilakukan berulang-ulang, dan ini seperti efek domino yang akan terus dilakukan untuk menutup satu kebohongan dengan kebohongan lainnya. Lalu bagaimana kita bisa hidup jujur, kuncinya bukan yang diperkatakan jujur yang harus dilatih, namun hati yang rendah atau kerendahan hati itulah yang harus kita pupuk, sehingga ketika hati kita merendah dan mulut kitapun akan terbiasa untuk berkata jujur apa adanya. 2. Ketulusan ( Yosua 14 : 10, 13-14 ) Setelah kita baca ayat diatas kita belajar bagaimana seorang yang bernama Kaleb mempunyai hati yang tulus dalam melayani Allah Israel. Jika kita baca dengan seksama kitab Bilangan yang menceritakan tentang 12 pengintai yang diutus Musa untuk mengamat-amati tanah Kanaan, bukankah Kaleb yang menjadi pemimpin dari orang-orang yang diutus tersebut karena Alkitab menceritakan ke dua orang tersebut dan Kaleblah yang paling banyak disebutkan namanya. Namun ketika kepemimpinan berganti maka Yosualah yang menjadi pengganti Musa. Apakah Kaleb marah dan kecewa? Ternyata tidak bahkan pada ayat 13 dikatakan bahwa Yosua memberkati Kaleb dan Kaleb menerima berkat yang menjadi milik pusakanya. Ketika kita punya hati yang tulus maka orang-orang disekitar kita akan merasakan sesuatu yang berbeda yang mungkin selama ini mereka tidak pernah rasakan. 3. Ketaatan ( Roma 12 : 1 dan Matius 26 : 41 ) Setelah kita belajar ketulusan dari seorang Kaleb, sekarang setelah kita baca ayat diatas kita belajar kembali arti ketaatan. Berapa banyak dari kita yang masih bersaat teduh pada pagi hari? Mungkin beberapa dari kita sulit bangun pagi, tapi ayat diatas mengajarkan kita untuk mempersembahkan tubuh kita, maka mulailah dengan meluangkan waktumu yang pertama dan terbaik tiap-tiap pagi untuk mencari wajah Tuhan dan tuntunan-Nya, baca dan renungkan Firman Tuhan maka engkau akan merasakan hadirat Tuhan. Dan ketika hadirat Tuhan ada dalam hidup kita maka ada perlindungan dan damai sejahtera darii Yesus Kristus sepanjang hari. Coclusion Ditengah dunia yang carut-marut dan kita diperhadapkan dengan hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan, apakah kita akan terbawa arus dunia ini atau kita bisa seperti ikan dilaut yang walaupun hidup di air asin tetapi ikan tersebut tidak menjadi asin. Setelah kita belajar dari ketiga hal diatas bagaimana kita harus hidup jujur, mempunyai ketulusan, dan ketaatan. Ternyata bukan hal yang mustahil untuk menjaga hidup kita benar dihadapan Tuhan, mari bersama dalam komunitas sel ini kita saling menjaga, saling memperhatikan, saling perduli, sehingga kita bisa berakar, bertumbuh dan berbuah bersama-sama dalam Kristus Yesus. Sharing 1. Adakah saudara hari-hari ini masih hidup dalam pergaulan yang buruk? ( Jika ya kenapa ? ) 2. Menurut saudara apa yang menjadi kesulitan saudara untuk berkata –kata dan hidup jujur ? 3. Apa arti ketulusan menurut saudara ? 4. Beranikah saudara membuat komitmen untuk hidup taat dalam bergereja, dalam bekerja dan dimana saja Tuhan tempatkan ?