13/10/2012 PEMULIAAN TANAMAN HUTAN DENGAN METODE PENDEKATAN TRANSCRIPTOMICS-PROTEOMICS -Purnamila SulistyawatiSeminar Nasional Bioteknologi Hutan”Bioteknologi Hutan untuk Produktifitas dan Konservasi Sumber Daya Hutan” Jogjakarta 9 Oktober 2012. HUTAN Peran penting : penyedia bahan baku/mentah berupa kayu dan non kayu , ketersediaan layanan ekologi, pelestarian keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, pengaturan iklim , kelestarian air Industri Tanaman Hutan •Memenuhi kebutuhan pasar dunia kayu •Usaha pemuliaan silvikultur intensif dan bioteknologi •Bioteknologi hutan : •Tingkat, pola dan fungsi keragaman genetic •Tingkat domestikasi pohon hutan •Siklus hidup •Keragaman species •Heritabilitas sifat menarik •Interaksi genotype & lingkungan •Varietas baru, dll 1 13/10/2012 Bioteknologi hutan (Yanchuk 2001; Wheeler 2004; Henderson and Walter 2006; Trontin et al. 2007): Propagasi Penanda Molekuler Marker Assisted Selection (MAS) Marker Assisted Breeding (MAB) Genomics (transcriptomics, proteomics, metabolomics) Rekayasa Genetik HUTAN Pemuliaan dengan Genetika Komparatif Pemuliaan Konvensional OMIC LEVEL Genomics DNA Transcriptomics RNA Proteomics Protein Metabolomics Metabolite Phenomics Phenotype Pemuliaan dengan Genomic 2 13/10/2012 TRANSCRIPTOMIC : Penghitungan “transcriptome” (set transkrip RNA lengkap proteincoding mRNA dan non-coding RNA : ribosom, tRNA, miRNA) Tujuan : mendapatkan tingkat ekspresi gen yang tinggi dan untuk membuat suatu database gen teridentifikasi yang berkontribusi pada transkripsi RNA Mengukur ekspresi puluhan ribu gen dalam satu waktu, menemukan gen baru dan penentuan fungsi gen Tahapan pekerjaan: sampel, isolasi total RNA, purifikasi, microarray dan analisa data Prinsip utama: cDNA/EST Microarray Hibridisasi mRNA Teknik yang lebih canggih: SAGE, RNA-Seq platform Genome Analyzer Illumina, SOLID ABI Sequencing, UHTS. RISET TRANSCRIPTOME Kontribusi terbesar pemetaan gen Arabidopsis thaliana (Busov et al. 2008) : Pemetaan gen-gen yang mempengaruhi fungsi kerja hormon, kontrol transkripsi Groover dan Robischon (2006): gen-gen tertentu yang terlibat dalam jaringan meristem apikal serta jaringan kambium vaskular Street et al (2008) : mengidentifikasi gen-gen yang berkontribusi pada pembentukan dan perkembangan daun pada tanaman Arabidopsis. Hertzberg et al (2001) : proses transkripsi pada pertumbuhan kambial diferensiasi jaringan xylem pada tanaman Populus Thompson dan Goggin (2006) : Studi transcriptome untuk mengetahui ketahanan suatu tanaman terhadap serangan hama Coleman et. al (2005) memaparkan penggunaan metode transcriptomic ini untuk mempelajari respon Arabidopsis thaliana terhadap methanol yang merupakan salah satu polutan pada air buangan pabrik. 3 13/10/2012 PROTEOMICS Mempelajari tentang “proteome” : komplemen seluruh protein termasuk modofikasinya pada satu set protein tertentu protein struktur dan fungsi Tujuan: Deskripsi komprehensif kuantitatif ekspresi protein dan perubahannya. Lebih rumit Proteome tidak konstan, berbeda dari waktu ke waktu Dalam proses proteomic, mRNA tidak selalu diterjemahkan menjadi protein Jumlah protein yang diproduksi untuk suatu jumlah mRNA tergantung pada gen yang ditranskripsi dan keadaan fisiologis sel. Sarana dan prasarana lengkap dan berbasis komputasi : 2D-elektroforesis gel, kristalografi, infrared, spectrometri massa, peralatan MALDI-TOF. Tahapan pekerjaan: pengambilan sampel, ekstraksi protein, protein elektroforesis, kromatografi purifikasi protein, deteksi protein menggunakan gel elektrophoresis 2-dimensi, analisa gambar, peptida fingerprinting, analisa susunan asam amino, database, karakterisasi protein, dan studi fungsional protein. RISET PROTEOMIC Lippert et al. 2005: mengidentifikasi sejumlah ekspresi protein yang berbeda-beda pada tahapan embrio somatik pada tanaman Picea glauca Costa et al (1999): tentang identifikasi pembentukan protein pada daun dan xylem tanaman Pinus laut Coleman et al (2005) : penerapan metode proteomic untuk menganalisa jaringan apoplast dari tanaman Arabidopsis thaliana sebagai bagian dari mekanisme respon terhadap faktor biotik dan abiotik Salekdeh et al (2002) : studi pendekatan proteomic untuk menganalisa respon kekeringan dan kadar garam pada tanaman padi Yuan et al (2011), menggunakan teknik proteomic untuk mempelajari sistem proteome pada sel kloroplas tanaman Populus dan berhasil mengidentifikasi 119 jenis protein. 4 13/10/2012 Ekspresi gen menggunakan analisa microarray DNA Identifikasi protein menggunakan gel elekctrophoresis 2 dimensi dan spectrometri massa Transcriptome Genome Proteome Gen Transkripsi mRNA Translasi Protein Modifikasi protein 5 13/10/2012 Transcriptomic dan Proteomics dilakukan bersamaan Ricorch et al (2011) :memaparkan penggunaan teknik transcriptomic dan proteomics secara bersamaan untuk mendeteksi gen-gen yang ditransferkan pada suatu tanaman hasil rekayasa genetik Leonardo et al. 2012 : Integrasi teknik proteomic dan transcriptomic dilakukan pada tanaman white spruce untuk menginvestigasi kondisi fisiologis tanaman tersebut dalam kondisi aktif dan dorman Tan et al. (2009) :Teknik transcriptomic-proteomic juga digunakan pada analisa penyakit tanaman T-P u/ Tanaman Hutan • • • • Bergantung pada sifat/karakter yang akan menjadi parameter pemuliaan tanaman : pertumbuhan, produksi, ketahanan terhadap hama & penyakit, pembentukan kayu, kadar lignin-selulosa, toleransi cekaman abiotik, dll. Metode T-P ini mampu mengidentifikasi sifat atau karakter spesifik suatu organisme sampai ke tingkatan sel. Ex. Acacia mangium Pulp dan kertas T-P menyeleksi gen gen-gen yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada biosintesa lignin dan selulosa cDNA library EST database gen individu-individu tanaman A. mangium yang mempunyai potensi sebagai sumber bahan baku pulp yang telah teruji secara genetis tanpa harus menyeleksi ribuan pohon dan tanpa harus melakukan penanaman berstruktur yang jelas akan memakan waktu panjang. Serangan penyakit fusiform rust disebabkan oleh Cronartium quercuum (Berk.) Mayabe ex. Shirai f.sp. fusiforme dan pitch canker disebabkan oleh Fusarium circinatum Nirenberg & O’Donnell, sebelumnya disebut F. subglutinans f. sp. Pini pada tanaman loblolly pine dan slash pine diidentifikasi menggunakan metode transcriptomic proteomic. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan mekanisme serangan pada tingkatan ekspresi gen dari kedua tanaman inang tersebut (Davis et al. 2004). Perbedaan serangan penyakit membawa pengaruh pada perbedaan mekanisme resistensi tanaman terhadapa penyakit dan telah dipelajari dalam tingkatan ekspresi gen (Morse et al. 2004). 6 13/10/2012 KESIMPULAN Informasi menyeluruh tentang genom tanaman hutan akan mengubah cara pemuliaan tanaman hutan dukungan dari semua pihak dan dengan ketersediaan saranaprasarana pelaksanaan pengembangan dan penerapan teknologi transcriptomic dan proteomic dapat dilakukan untuk membantu mempercepat seleksi tanaman kehutanan untuk mendukung program pemuliaan tanaman hutan 7 13/10/2012 terimakasih 8