Modul 5 Penyelesaian Masalah (PROBLEM SOLVING) Penyelesaian masalah (problem solving) adalah : Tindakan memberi respons/reaksi terhadap permasalahan dengan meminimalkan dampak buruknya dan memaksimalkan dampak baiknya. Masalah (problem ) adalah : Suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau keuntungan yang diluar kebiasaan Keputusan (decision) Suatu aksi atau strategi yang dipilih Pengambilan Keputusan (Decision Making) adalah : Tindakan menentukan aksi atau strategi yang dipilih dan diyakini akan memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dihadapi Elemen-elemen proses penyelesaian masalah : Standard, menggambarkan keadaan yang diharapkan. Informasi, menggambarkan keadaan saat ini. Manajer, sebagai penyelesai masalah Model Sistem Umum Penyelesaian Masalah Elements of the conceptual system Problem Alternative Solutions Standards Desired state Problem solver Informations Constraints Current state Solution Kriteria Solusi (Solution Criterion) Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diharapkan. Alternatif Pemecahan (alternative solution) Diidentifikasi oleh manajer dengan mengandalkan pengalaman (experience), informasi dan masukan dari berbagai pihak. Kendala (contraints) Internal Ekstenal (dari lingkungan) Gejala (Symptoms) Kondisi yang dihasilkan oleh masalah : Menggambarkan masalah secara parsial Mengikuti kaidah gunung es (iceberg) Struktur masalah (problem Structure) Masalah yang terstruktur, penyelesaiannya dapat dibantu oleh komputer. Masalah yang tidak terstruktur Masalah yang semi-terstruktur. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.1 Langkah-langkah penyelesaian masalah o Pahami permasalahan tersebut dengan baik Bedakan antara gejala dan masalah dengan Menganggap semua kondisi sebagai suatu gejala. Mencari akar permasalahan sebenarnya dari gejala-gejala yang timbul. o Identifikasi solusi sebanyak-banyaknya (alternatif solusi) o Evaluasi semua solusi yang telah diidentifikasi. Uji segi kelayakan dan dampak yang ditimbulkannya dengan memperhitungkan semua kendala yang ada. o Putuskan, solusi yang dipilih untuk menyelesaikan masalah Pendekatan sistem Kerangka kerja untuk penyelesaian masalah dalam bidang komputer Tahapan dan langkah-langkah Tahap persiapan Pandang, organisasi sebagai suatu sistem Kenali, lingkungan dari organisasi tsb. Identifikasi, subsistem-subsistem yang ada dalam organisasi tsb. o Identifikasi area-area fungsional o Identifikasi tingkat-tingkat manajemen sebagai suatu subsistem o Identifikasi arus sumber daya Tahap Pendefinisian (identifikasi masalah) Analisa seluruh sistem, setiap tingkat dari sistem ke sub-sistem o Analisis top-down untuk mengidentifikasi pemicu masalah (problem trigger) pada setiap tingkatan. Analisa bagian sistem tsb. dengan urutan tertentu o Evaluasi standar yang digunakan Standar harus sah (valid), realistis, dimengerti & terukur. o Bandingkan output sistem dengan standar yang digunakan Bila tidak sesuai evaluasi lagi standar yang digunakan o Evaluasi manajemen Analisa sistem manajemen & Struktur organisasi o Evaluasi Pengolah Informasi (Information Processor) Analisa sistem informasi yang ada o Evaluasi Input sistem dan input sumberdaya Analisa sistem fisik, input dari lingkungan o Evaluasi Proses Transformasi Analisa sistem dari prosedur, sistem dan alat yang digunakan o Evaluasi Output Sumberdaya Analisa sumberdaya fisik pada output (mis. Gudang finished good) Tahap Solusi (pemahaman masalah) Identifikasi berbagai alternatif solusi, dengan o Tukar pikiran (brainstroming) dalam tim (group discussion) o Perancangan bersama (joint application design) Evaluasi alternatif solusi yang telah diidentifikasi o Analisa keuntungan, kerugian dan dampak dari masing-masing solusi Pilih Solusi yang terbaik o Analisa, penilaian dan negosiasi Terapkan solusi yang dipilih Tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi tsb. efektif Syarat untuk dapat melaksanakan penyelesaian masalah dengan pendekatan sistem adalah kemampuan untuk melakukan integrasi dari sistem-sistem yang ada dalam organisasi tersebut. Keahlian untuk integrasi dikembangkan berdasarkan pengalaman. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.2 Pengaruh Faktor Pribadi Faktor pribadi yang berpengaruh pada penyelesaian masalah gaya pribadi (style) Gaya (style) pribadi : Sensitifitas pada permasalahan (poblem-sensing style) Pengabai/Penghindar masalah (problem avoider) o Melihat masalah sebagai bukan masalah o Berusaha sedemikain rupa sehingga masalah tidak timbul. Penyelesai masalah (problem solver) Pencari masalah (problem seeker) o Senang menyelesaikan masalah dan selalu mencari masalah Mengumpulkan informasi (information-gathering style) Preceptive style o Hanya menerima informasi yang brkitan dengan area fungsional yang dikendalikannya o Umumnya menggunakn management by exception Receptive style o Mengumpulkan semua informasi yang ada, kemudian melakukan seleksi. Menggunakan informasi (information-using style) Systematic style o Mengacu pada metode-metode yang bku yang dianggap sistematis o Seringkali kurang fleksibel Intuitive style o Memodifikasi metode-metode yang baku disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi Dimensi Informasi 1. Relevancy : berkaitan langsung dengan permasalahan 2. Accuracy : Mempunyai tingkat akurasi yang tinggi Akurat vs. biaya 3. Timeliness : tepat waktu pada saat dibutuhkan 4. Completeness : Kelengkapan tentang permasalahannya Lengkap bukan berarti keleebihan (overload) Standard Pengertian : Ukuran kinerja yang ditetapkan dan dapat diterima untuk menyatakan kondisi ideal Lebih rinci jika dibandingkan dengan tujuan Penggunaan : sebagai alat pengendali sistem Sistem konseptual mengendalikan sistem fisik dengan 3 elemen penting yaitu : manajemen, pengolah informasi dan standard Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.3 Management by exception Pengecualian (exception) : Penyimpangan dari standard (diluar rang/batas-batas yang ditentukan) Perlu dilakukan pada kondisi tertentu Management by Exception Keuntungan o Waktu tidak terbuang untuk memonitor hasil-hasil yang sesuai standard o Keputusan yang diambil jadi lebih sedikit & mendapat perhatian yang cukup baik o Perhatian hanya tertuju pada keadaan yang akan menyebabkan timbulnya exception. kerugian o Tidak semua aktivitas bisa ditetapkan standar/ukuran kinerjanya. o Perlu informasi yang akurat o Standard yang ditetapkan perlu mendapatkan perhatian terus-menerus, apakah standard tsb. masih relevan. o Manajer hanya menunggu apabila standard dilewati jadi pasif. 5.1. SISTEM PENGOLAHAN DATA PENGOLAHAN DATA Pada awalnya, pemakai output komputer pada perusahaan adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran gaji pegawai, pengelolaan persedian (inventory control), dan penagihan. Sebagian informasi juga disediakan bagi para manajer, tetapi hanya sebagai output tambahan dari aplikasi akuntansi. Hal tersebut diatas didukung dengan adanya pengolahan data perusahaan. Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kegiatan bisnis, maka volume pengolahan data semakin tinggi. Pengolahan data adalah manipulasi atau transformasi symbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Dalam kegiatan bisnis, pengolahan data yang diterapkan pada data bisnis digunakan istilah pengolahan transaksi. Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh system informasi akutansi (SIA) yang mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.4 Lingkungan Data Informasi Manajemen Perangkat lunak pengolah data Data base SIA Input sumber daya fisik Mengubah Output sumber daya fisik Lingkungan Gambar 5.1.1. Suatu Model Pengolahan Data Data dikumpulkan dari seluruh system fisik dan lingkungan, lalu dimasukkan ke dalam database. Perangkat lunak pengolahan data mengubah data menjadi informasi untuk manajemen perusahaan serta perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan. Pengolahan data mempunyai empat tugas utama, yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data dan penyiapan dokumen. Pengumpulan Data Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap tindakan dijelaskan oleh satu catatan data. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan. Manipulasi Data Operasi manipulasi data meliputi pengklasifikasian, penyortiran, penghitungan dan pengikhtisaran. Penyimpanan Data Data disimpan pada media penyimpanan sekunder, dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. Penyiapan Dokumen Output dikeluarkan dalam dua cara : Oleh suatu tindakan Oleh jadwal waktu tertentu Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.5 Contoh Sistem Pengolahan Data SISTEM DISTRIBUSI Pesanan Penjualan Komitmen Pelanggan Pesanan Pembelian Nota penolakan pesanan penjualan Pengiriman Faktur Faktur Pemasok Sistem Distribusi Laporan Pembelian Pemasok Laporan dari Pemasok Pembayaran oleh pelanggan Laporan laba-rugi Pembayaran ke pemasok Neraca Laporan Anggaran Persediaan Manajemen Gudang Bahan baku Laporan lain Gambar 5.1..2. Diagram Konteks dari sistem Distribusi Diagram konteks untuk menjelaskan batas sistem, elemen lingkungan dan interface. Dalam diagram konteks diatas, ada kemiripan arus data yang menghubungkan perusahaan dan pemasoknya dengan perusahaan dan pelanggannya. Pesanan yang diterima perusahaan dari pelanggan umumnya disebut pesanan penjualan. Pesanan tersebut dapat diterima atau ditolak tergantung dengan kredibilitas pelanggan, jika ditolak maka nota penolakan perusahaan harus dikirimkan pada pelanggan tersebut. Untuk mengingatkan jumlah hutang pelanggan, dibuatkan faktur dan laporan pembelian. Dengan pemasok sebelum dibuat nota pesanan pembelian, maka ada komitmen lisan. Terjadi pengiriman barang, dibarengi dengan faktur pemasok dan laporan dari pemasok untuk mengingatkan jumlah yang harus dibayarkan perusahaan. Setelah terjadi pembelian barang ke pemasok atau penjualan ke pelanggan, maka dara persediaan di gudang bahan baku harus disesuaikan. Kemudian di buatlah laporan dan Neraca untuk disampaikan pada manajemen sesuai ketentuan jangka waktu yang diberikan. Arus data dapat mencerminkan sumber daya konseptual maupun fisik, dan sumber daya konseptual dapat meliputi data atau informasi. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.6 Nota Penolakan pesanan penjualan Pelanggan Pesanan Penjualan Faktur pernyataan 1. Mengisi Pesanan Pembayaran oleh pelanggan Data buku besar piutang Data buku besar persediaan Data pembelian Komitmen Data buku besar hutang Barang yang diterima 3. Memeli hara buku besar Pesanan Pembelian 2. Laporan lain Laporan Anggaran Pesanan pengisian kembali persediaan Pengiriman Pemasok Faktur Pemasok pernyatan pemasok Laporan labarugi Pembayaran ke pemasok Neraca Manajemen Persediaan Gudang Bahan baku Gambar 5.1.3. Diagram 0 dari sistem Distribusi Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.7 Pelanggan Nota Penolakan pesanan penjualan Pesanan Penjualan pernyataan Pembayaran oleh pelanggan Pesanan yang diterima 1. 1 Pemasukan Pesanan Pesanan yang diselesaikan Barang yang dipenuhi 1.2 Persediaan Faktur 1.3 penagihan Data pembeli an Pesanan yang ditagih Data buku besar persediaan 1.4 Piutang Dagang 2 Data buku besar piutang Barang yang diterima 3 3 2 Gambar 5.1.4 Diagram 1 dari sistem yang mengisi pesanan pelanggan Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan, sistem pemasukkan pesanan ( order entry system ) memasukkan pesanan pelanggan dalam sistem, sistem persediaan (inventory sistem) memelihara catatan persediaan, sistem penagihan ( billing system) menyiapkan faktur kepada pelanggan, dan sistem piutang dagang ( account receivable system) mengumpulkan uang dari pelanggan. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.8 Data pembelian Komitmen 1 2.1. Pembelian Pesanan Pembelian Data pesanan pembelian yang dikeluarkan pesanan pembelian yang dipenuhi Pengiriman Pemasok Barang yang diterima 1 2.2 Penerimaan Persediaan Gudang Bahan baku Pembelian yang diterima Faktur Pemasok 2.3 Kewajiban yang terjadi pernyatan pemasok Hutang Dagang Pembayaran ke pemasok Data buku besar hutang 3 Gambar 5.1.5 Diagram 2 dari sistem yang memesan untuk pengisian kembali persediaan Sistem yang mengisi kembali persediaan, Sistem pembelian mengeluarkan pesanan pembelian persediaan yang diperlukan pada pemasok, sistem penerimaan menerima persediaan tersebut dan sistem hutang dagang melakukan pembayaran Data buku besar piutang Catatan buku besar 3.1 1 Data buku besar persediaan 1 Memeli hara buku besar Catatan buku besar yang diperbaharui Data buku besar hutang 2 Data Laporan manajemen Buku besar Laporan lain 3.2 Menyiapkan laporan manajemen Laporan Anggaran Neraca Laporan laba-rugi Manajemen Gambar 5.1.6 Diagram 3 dari sistem yang melaksanakan proses Pencatatan Buku besar Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.9 Sistem yang melaksanakan buku besar, sistem buku besar adalah sistem akutansi yang mengkombinasikan data dari berbagai sistem akutansi lain untuk tujuan menggambarkan keuangan gabungan dari operasi perusahaan. Buku besar sendiri adalah file yang berisi data gabungan tsb. Sistem ini memliki dua buah subsistem, pemeliharaan buku besar membukukan catatan yang menjelaskan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku besar, penyiapan laporan menggunakan isi buku besar untuk menyiapkan laporan menejerial. Pesanan Penjualan Edit Penolakan Penolakan edit pesanan penjualan Pelanggan 1.1 .1 Edit data Pesanan Nota Penolakan pesanan penjualan Pesanan yang diedit File kredit pelanggan Data kredit 1.1.2 Menghitung pemeriksaan kredit Pesanan yang diedit dan diperiksa Pesanan yang diterima Penolakan kredit 1.1.3 Log Pesanan 1.2 Order data 1.1.4 Menandai pesanan yang telah terpenuhi Pesanan yang diselesaikan 1.2 Penolakan kredit pesanan penjualan File Log Pesanan Gambar 5.1.7 Diagram 1.1 dari sistem entri pesanan Pesanan yang disetujui 1.1 Catatan pesanan tertunda 1.2.1 Memeriksa saldo persediaan Barang yang tersedia File Pesanan tertunda Tambahan file persediaan 1.2.2 Memerik sa titik pemesa nan kembali 1.2.3 Menambahkan jenis barang yang diterima Barang yang diterima 2 File persediaan catatan barang yang diperbaharui Jenis barang yang dipenuhi 1.3 Catatan jenis barang Data buku besar persediaan catatan persediaan 1.2.4 Menyediakan data buku besar Data pembelian 2 Gambar 5.1.8 Diagram 1.2 dari sistem persediaan Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.10 3 1.2 Jenis barang yang dipenuhi 1.3.1 Mendapatkan data pelanggan Data Pelanggan File pelanggan data faktur Pesanan yang ditagih 1.3.2 1.4 Menyiapkan faktur Faktur Pelanggan Pesanan yang diselesaikan 1.1 Gambar 5.1.9 Diagram 1.3 dari sistem penagihan 1.3 Pesanan yang ditagih 1.4.1 Menambah piutang baru piutang baru Catatan piutang 1.4.4 Menyediaka n data buku besar File piutang dagang Catatan pernyataan Catatan piutang untuk dihapuskan 1.4.3 1.4.2 Menghapus piutang yang terlunasi Menyiapkan laporan Data buku besar piutang 3 Pernyataan Pembayaran oleh pelanggan Barang yang diterima Pelanggan File piutang yang telah dibayar Gambar 5.1.10 Diagram 1.4 dari sistem piutang dagang Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.11 Data pembelian 1 Data kinerja masalalu 2.1.1 Memilih pemasok File Pemasok data persediaan dari pemasok Data pesanan pembelian Data pesanan pembelian yang dikeluarkan 2.2 2.3 Kewajiban yang terjadi Komitmen 2.1.2 Mendapatkan komitmen lisan 2.1.3 Menyiapkan pesanan pembelian Pemasok Pesanan pembelian Catatan pesanan pembelian File pesanan pembelian terbuka File histories pesanan pembelian pesanan pembelian yang akan ditutup Pesanan pembelian yang dihapus pesanan pembelian yang terpenuhi 2.1.4 Menutup pesanan pembelian 2.2 Gambar 5.1.11Diagram 2.1 dari sistem pembelian 2.1 Data pesanan pembelian yang dikeluarkan Pemasok Data barang yang dibeli File barang yang dibeli Pengiriman 2.2.1 Memproses Penerimaan Persediaan Informasi penerimaan Barang yang diterima Gudang Bahan baku 2.2.2 Memberitahu system lain 1 pesanan pembelian yang dipenuhi 2.1 Pembelian yang diterima 2.3 Gambar 5.1.12 Diagram 2.2 dari sistem penerimaan Sistem penerimaan bertanggung jawab memperbaharui sistem konseptual perusahaan untuk mencerminkan pengisian kembali persediaan dari pemasok. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.12 Catatan hutang 2.1 Kewajiban yang terjadi Data hutang baru 2.3.1 Membuat catatan hutang pada pemasok Pembelian yang diterima File hutang dagang Catatan hutang yang dihapus Data pembayaran File hutang yang telah dibayar 2.3.3 Menghapus hutang yang telah dibayar Data penerimaan 3 Catatan hutang yang telah dibayar 2.2 File pembelian yang diterima Data buku besar hutang 2.3.4 Menyediakan data buku besar Faktur Pemasok Pernyataan pemasok Data pemasok yang sudah dibayar File faktur dan pernyataan data faktur 2.3.2 Membayar pemasok Pembayaran ke pemasok Pemasok Gambar 5.1.13 Diagram 2.3 dari sistem hutang dagang Sistem hutang dagang bertanggung jawab untuk membayar pembelian kepada pemasok. sebelum pembayaran dilakukan, perusahaan ingin memastikan bahwa perusahaan benarbenar berhutnag. Kepastian ini diperoleh jika terdapat tiga kondisi : 1. Terdapat bukti bahwa pesediaan memang dipesan. Bukti ini disediakan oleh suatu catatan dalam file hutang dagang. 2. Terdapat bukti bahwa persediaan telah diterima. Bukti ini disediakan oleh file pembelian yang diterima yang berisi nota penerimaan oleh sistem penerimaan. 3. Faktur telah diterima dari pemasok, seperti tercermin pada file Faktur dan pernyataan. Peran Sistem informasi Akutansi dalam pemecahan masalah Sistem ini menyediakan database yang dapat dipergunakan dalam pemecahan masalah. Pengolahan data merupakan dasar dari pemecahan masalah. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah dengan menerapkan sistem informasi akutansi yang baik. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.13 5.2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Tujuan SIM adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan, untuk semua tingkat manajemen. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika, dapa disediakan dalam bentuk table dan grafik. Pengaruh prilaku selalu penting bagi kinerja system informasi, tetapi terutama penting bagi system informasi organisasi seperti SIM. Para manajer dan spesialis informasi dapat membuat program yang dirancang untuk mengubah dampak negatif dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif. SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada pada tempatna dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami masalah. APAKAH SIM Dengan berfungsinya pengolahan data dalam suatu perusahaan, maka spesialis informasi perusahaan ingin agar kegiatan komputer terus berlanjut, sehinnga mereka mencari area aplikasi baru. Ketika disadari, pengolahan data dengan sistem informasi akutansi tidak dapat menyediakan informasi manajemen, perusahaan mencoba Sistem informasi manajemen (SIM). Dalam mewujudkan hal tersebut ternyata penghalang besar ada pada para manajer. Para manajer mengetahui tugas mereka, dapat memecahkan permasalahan perusahaan, tetapi kurang memikirkan peran informasi dalam kegiatan mereka, akibatnya sulit mengungkapkan secara tepat apa yang diperlukan dari SIM. Setelah manajer mempelajari komputer, mengetahui logika yang mendasari proses pemecahan masalah, mereka mampu menjelaskan kebutuhan informasi mereka. Specialis informasi mempelajari dasar dasar manajemen dan bekerja sama dengan manajer untuk merancang sistem informasi SIM, sehingga lebih mendekati kebutuhan manajer. SIM didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang meyediakan informasi bagi beberapa pemakai dalam kebutuhan yang serupa. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah. Lingkungan Pemecah masalah organisasi Perangkat lunak penulis laporan Sistem Informasi Manajemen Data Informasi Model matematika Database Lingkungan Berbeda dengan pengolahan data dengan system informasi Akutansi, SIM tidak berkewajiban memberikan informasi kepada lingkungan perusahaan. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.14 KONSEP SUBSISTEM INFORMASI ORGANISASI Perusahaan yang menerapkan SIM untuk seluruh bagian, maka SIM akan mencakup area funsional sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sistem Informasi fungsional ini mencakup system informasi pemasaran, system informasi manufaktur, system informasi keuangan, system informasi sumber daya manusia dan system informasi sumber daya informasi. Walaupun masing masing area fungsional merupakan bagian perusahaan yang terpisah dalam subsistem yang berbeda, namun yang secara fisik tidak terpisah, sebagian besar database yang digunakan oleh suatu subsistem dapat juga digunakan oleh yang lain, demikian pula dengan perangkat kerasnya. Dalam SIM, system organisasi memerlukan berpikir secara logis, bukan secara fisik. PERANGKAT LUNAK PENULIS LAPORAN Perangkat lunak penulis laporan terdiri dari program yang menghasilkan laporan periodik dan khusus. Kedua laporan tersebut dapat terlihat sama persis, yang membedakan adalah pemicunya, yaitu : Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal tertentu. Laporan khusus disiapkan bila sesuatu kegiatan yang tidak biasa terjadi atau dilaksanakan. Isi dari laporan periodik maupun khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep Management by exeption (MBE). MBE dapat disatukan ke dalam laporan dalam empat cara : Menyiapkan laporan hanya saat terjadi perkecualian Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perkecualian Mengelompokkan perkecualian Menunjukkan variasi dari keadaan normal PEMBUATAN MODEL MATEMATIKA Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan. Kegunaan Model adalah Mempermudah pengertian (pemahaman) Mempermudah komunikasi Memperkirakan masa depan Model matematika merupakan jenis model yang berperan sangat penting dala SIM. Model matematika dapat dikelompokan dalam tiga dimensi, pengaruh waktu, tingkat keyakinan dan kemampuan mencapai optimisasi. Beberapa model yang digunakan adalah : Model statis atau dinamis Model Probabilistik dan Deterministik Model Optimisasi dan Suboptimisasi SIMULASI Tindakan menggunakan model disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh elemen elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan pemecah masalah. SIM DAN PERTIMBANGAN FAKTOR MANUSIA Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka melaksanakan tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbangan faktor manusia. Rasa takut pegawai akan kehilangan pekerjaan karena digantikan oleh komputer, sehingga dampaknya merugikan perusahaan dapat dikurangi dengan adanya bantuan spesialis informasi kepada manajemen melalui langkah : Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menentang kemampuan mereka. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.15 Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan. Membangun hubungan kepercayaan antar pegawai , specialis informasi dan manajemen. Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai dampak dari sistem komputer dan dengan berpegang pada janji. Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. SIM DAN PEMECAHAN MASALAH SIM dan subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecaham masalah dalam dua cara dasar : Sumber daya informasi organisasi Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan sumber daya informasi bagi seluruh manajer dan bagian yang memerlukannya. Identifikasi dan Pemahaman masalah Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dan menentukan lokasi dan penyebabnya. Kelemahan utama SIM adalah tidak tearah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Konsep Sistem pendukung keputusan dibuat untuk merespon kekurangan SIM. PEMBUATAN MODEL Model dapat dirancang sehingga elemen data Skenario merupakan variabel, sehingga memungkinkan penetapan berbagai nilai. Elemen data skenario, adalah elemen data yang menetapkan skenario, skenario itu sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi. Nilai input yang dimasukkan untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variabel keputusan. Tiap kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang perlu diubah sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini, pemecah masalah secara bertahap sesuai metode menemukan kombinasi keputusan yang mengarah ke pemecahan masalah. MODEL RENCANA PERSEDIAAN SKENARIO PESEDIAAN AWAL PENJUALAN/HARI 200 20 VARIABEL KEPUTUSAN PEMESANAN PERSEDIAAN TITIK PEMESANAN KEMBALI WAKTU PENGISIAN PESANAN 100 175 3 PERSEDIAAN AWAL 200 180 160 140 120 200 180 160 140 120 200 180 160 PENJUALAN 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 HASIL HARI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 PENAMBAHAN 0 0 0 0 100 0 0 0 0 100 0 0 0 PERSEDIAAN 180 160 140 120 200 180 160 140 120 200 180 160 140 PEMESANAN 0 100 0 0 0 0 100 0 0 0 0 100 0 HARI PENGIRIMA 5 10 15 Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.16 Eksekutif perusahaan mungkin menggunakan model matematika untuk membuat beberapa keputusan penting. Mungkin eksekutif itu ingin mensimulasikan dampak dari : - harga produk - jumlah investasi pabrik Seorang manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut : Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar Kecepatan proses simulasi menyediakan kemamouan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat Model menyediakan daya prediksi odel lebih murah daripada Trial ang error sedangkan kerugiannya Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan menghasilkan suatu odel yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. membutuhkan keahlian matematika, untuk mengembangkan model dan menafsirkan output secara tepat Contoh output laporan dengan model grafis DIAGRAM GARIS HASIL PENDAPATAN PENJUALAN Dolar dalam jutaan 100 80 60 Apel Jeruk Kacang 40 20 0 1980 1981 1982 1983 1984 Tahun Dolar dalam jutaan DIAGRAM BATANG HASIL PENDAPATAN PENJUALAN 100 80 Apel 60 Jeruk 40 Kacang 20 0 1980 1981 1982 1983 1984 Tahun Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.17 5.3. SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Kelemahan utama SIM adalah tidak tearah pada kebutuhan khusus, sehingga tidak memadai untuk membuat keputusan yang spesifik dari pemecahan masalah spesifik. Konsep Sistem pendukung keputusan dibuat untuk merespon kekurangan SIM tersebut. Sistem penunjang keputusan atau Decision Support System (DSS) Menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Penambahan terbaru pada konsep DSS adalah system pendukung keputusan kelompok atau Group Decision Support System (GDSS). GDSS berusaha memperbaiki komunikasi diantara para anggota kelompok dengan menyediakan lingkungan yang mendukung, dan mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan perangkat lunak GDSS yang disebut groupware. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurang dampak negatif atau memanfaatkan kesempatan. Menurut Herbert A. Simon, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, keputusan terprogram berada pada satu ujung rangkaian dan keputusan tak terprogram berada pada ujung yang lain, sehingga banyak masalah yang berada diantaranya disebut semi-terstruktur. Keputusan terprogram bersifat rutin, sehingga sudah ada prosedur penanganannya. Sedangkan keputusan tak terprogram tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini, karena belum ada sebelumnya, sifat dan strukturnya rumit ( tidak terlihat jelas) atau sangat penting sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus. Tahapan pengambilan keputusan menurut Simon adalah : Kegiatan Intelijen Mengamati lingkungan mencari kondisi yang perlu diperbaiki. Pengamatan ini dilakukan dari tingkat system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian system secara berurutan. Kegiatan Merancang Menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternative tindakan. Kegiatan memilih Memilih satu rangkaian tindakan tertentu terbaik dari beberapa yang tersedia. Kegiatan menelaah Menilai pilihan yang sudah dipilih dengan menepakannya dan membuat tindakan lanjut. TUJUAN DSS Tujuan DSS menurut Peter G.W.Keen bekerja sama dengan Scott Morton : Membantu manajer membuat keputusan untuk memcahkan masalah semiterstruktur mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas bagian yang tak terstruktur. meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.18 The Gorry and Scott Morton Grid Management levels Operational control Structured Degree of problem structure Strategic planning Management control Piutang Dagang Analisa anggaran Biaya rekayasa Pengaturan Armada tanker Pemasukkan pesanan Peramalan Jangka pendek Lokasi gudang Dan pabrik Penjadwalan Produksi Analisa varian Anggaran Penggabungan Usaha & akuisisi Manajemen Kas Penyiapan Anggaran Perencanaan Produk baru Sistem Pert/cost Penjualan dan produksi Perencanaan litbang Pengendalian persediaan Semistructured Unstructured 13-6 Alter’ Alter’s DSS Types Re Retr trie ieve ve inform information ation e eleme lements nts sedikit sedikit Analyze Analyze e entir ntire e files files Pr Pre epare pare rre epor ports ts fr from om m multiple ultiple files files Es Estim timate ate de decis cision ion conse conseque quen n-ce ces s Tingkat Tingkat kerumitan kerumitan Sistem Sistem pemecahan pemecahan masalah masalah Pr Propose opose de decis cisions ions M Make ake de decis cisions ions Tingkat Tingkat dukungan dukungan pemecahan pemecahan masalah masalah sangat sangat 13-10 Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.19 MODEL DSS Data dan informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan dan sistem pengolahan data. Isi database digunakan oleh tiga subsistem perangkat lunak : Perangkat lunak penulis laporan Model Matematika Groupware Lingkungan Pemecah masalah organisasi Para anggota klompok yang lain Perangkat lunak penulis laporan Model matematika Groupware Database Sistem Pendukung Keputusan Lingkungan Data Komunikasi Informasi SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK Pada kenyataannya, Manajer memcahkan masalah dengan pendekatan kelompok, contoh : Komite, tim proyek dan gugus tugas. Ukuran kelompok Kecil Tatap muka Jarak peserta Tersebar Ruang keputusan Jaringan Keputusan setempat Besar Pertemuan legislatif Konferensi Bermedia komputer 13-18 Kata kunci dari DSS adalah keputusan dan kata kunci dari GDSS adalah komunikasi Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.20