Ethan Frome

advertisement
PENGEMBANGAN JASA PELAYANAN BAHANKERAMIK SIAP BENTUK
BPC-1 DALAM MENINGKATKANEKONOMISASI BIAYA PRODUKSI
I1Wiryawan Suputra Gumi,2I Nyoman Normal
Handayani Denpasar, 2Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik
(BTIKK)-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
E-mail: [email protected]
1STIMI
ABSTRACT
The aims of this research isdeveloptheceramics raw material service of BPC-1
into increase production cost economizing at BTIKK-BPPT. The research results shew
that: (1) the evaluation of actual ceramic raw material services (BL-1) give some
advantage and disadvantage; (2) the assesmentof ceramic raw material development
(BPC-1) result financial variables, that is: (a) It was homogen composition, that
prepare by five kinds of raw materials, (b) the raw material cost is load, (c) the cost of
good manufactured is load, (d) the cost price is determinated, and (e) the profit is
recognized; and (3) the BPC-1 ceramic raw material composition can used as
alternative ceramic raw material or BL-1 composition complement, because it has
many advantegas, that is: (a) the composition more homogen than before, so the
balancing and grussing process more parctice and eazy, (b) the using persentation of
cuarsa litle than before, so it can decrease raw material cost of cuarsa, (c) the raw
material cost was decrease, (d) the cost production was decrease, (e) the
determination of cost price was decrease, and (f) the incerasing of profit about Rp
161,37 each kg (for gross profit), Rp 185,58 each kg (for operating profit), and Rp
188,88 each kg (for net profit before tax).
Key words :develop, ceramics raw material, BPC-1, cost production, economization
I. PENDAHULUAN
sertadapatmenyeraptenagakerja
Pembangunan yang dilaksanakan
yang
banyakdanmeningkatkantarafhidupma
selain bertujuan untuk meningkatkan
syarakat (Normal, 2016). Perusahaan
pertumbuhan ekonomi sekaligus juga
manufaktur di Indonesia merupakan
akan merubah struktur perekonomian
penopang
dari
industri
sektor
primer
menuju
sektor
utama
(Rolita,
perkembangan
2014).
sekunder atau tersier, atau dengan
laju
kata lain dari sektor yang berbasis
dikarenakan
sumber
domestik yang meningkat tajam dalam
daya
tradisional
alam
menuju
atau
sektor
sektor
yang
pertumbuhan
Peningkatan
beberapa
manufaktur
adanya
tahun
konsumsi
terakhir
(Maryam,
berbasis industri atau jasa (Suta, et al,
2013).
2013).
pengelola,
Sektorindustrimemegangperananpentin
memberikan sinyal mengenai kondisi
gdalamperkembanganekonomikarenape
perusahaan kepada pemilik (Purwanto,
rusahaanindustri
dkk, 2012).
(pabrik)
inimenyediakanberbagaikebutuhanmas
yarakat,
Oleh
karena
manajer
Pembentukanbahan
itu,
sebagai
berkewajiban
baku
siap
bentuk merupakan salah satu tahap
(bagian)
proses
produksi
keramiksetelah
benda
bentuk BL-1 terdiri dari 7 (tujuh) jenis,
tahap
yaitu: lempung Kalimantan 40,00%,
pendesainan(Gumi, W.S., dan Normal, I
kuarsa
N., 2015).Pelayanan bahan baku siap
feldspar RRT 13,50%, ballclay 10,00%,
bentuk telah
talk 2,00%, dan bentonite 1,00%.
dilakukan
sejak dulu
dengan menciptakan komposisi yang
memenuhi
sebagai
syarat
bahan
(stoneware)
uji
baku
yang
laboratorium
siap
bentuk
disyaratkan
oleh
20,00
%,
kaolin
13,50%,
Tujuh jenis bahan baku yang
dikerjakan oleh tenaga kerja langsung
serta dilengkapi oleh overhead pabrik
akan membentuk biaya produksi. Biaya
ASTM atau SNI. Banyak komposisi
produksi
ditambah
barang
dalam
yang telah dihasilkan, salah satunya
proses awal dikurangi barang dalam
adalah komposisi BL-1 yang menjadi
proses akhir akan menghasilkan harga
unggulan dari bidang material serta
pokok produksi. Harga pokok produksi
sudah diterapkan untuk UKM keramik
bahan baku siap bentuk BL-1 terlihat
di Bali. Bahan baku yang digunakan
pada Tabel 1.
dalam pembuatan bahan baku siap
Tabel 1. Harga Pokok Produksi Bahan Baku Keramik Siap Bentuk BL-1
Elemen Biaya
Harga
Komposisi
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Pokok
Bahan
Tenaga
Overhead
Overhead
Produksi
Baku
Kerja
Pabrik
Pabrik Tetap
Langsung
Variabel
BL-1
2.956,82
342,10
171,62
428,41
3.898.94
Sumber: BTIKK, 2016
jasa
menggunakan metode cost-plus pricing,
pelayanan bahan baku keramik siap
maka tarif (harga jual) jasa pelayanan
bentuk BL-1 adalah Rp 3.898,94 per
bahan baku keramik siap bentuk BL-1
kg, terdiri dari: biaya bahan baku Rp
yang ditawarkan oleh BTIKK adalah Rp
2.956,82, biaya tenaga kerja langsung
5.068,63 per kg.Harga jual tersebut
Rp
juga
Harga
342,10,
pokok
biaya
produksi
overhead
pabrik
relatif
masih
tinggi
untuk
variabel Rp 171,62, dan biaya overhead
ditawarkan
pabrik tetap Rp 428,41. Harga pokok
sehingga
perlu
produksi yang dihasilkan masih relatif
alternatif
yang
tinggi.
harga
kebutuhan IKM keramik, dengan harga
pokok produksi sebagai dasar dalam
yang wajar, kualitas yang standar,
menetapkan
memenuhi aspek ekonomis, efisien, dan
BTIKK
menggunakan
tarif
(harga
jual)
atau
dengan istilah cost-plus pricing. Dengan
efektif.
kepada
IKM
keramik,
dicarikan
komposisi
dapat
menampung
Balai Teknologi Industri Kreatif
menjadi bagian produk selesai dan
Keramik (BTIKK) sebagai salah satu
pemakaiannya dapat diidentifikasikan
lembaga pemerintah nonkementerian
atau diikuti jejaknya atau merupakan
yang
dibidang
bagian integral pada produk tertentu.
dan
Biaya bahan baku adalah biaya yang
tugas
penelitian,
pokoknya
pengembangan,
pelayanan jasa teknologi keramik dan
dikeluarkan
untuk
porselin,
baku
telah
pada
tahun
2016
telah
yang
membeli
bahan
digunakan
untuk
melakukan penelitian bahan baku siap
menghasilkan
bentuk berupa bahan baku keramik
tertentu (Rudianto, 2013). Persediaan
siap
ini
barang dalam proses adalah bahan
disiapkan sebagai salah satu alternatif
baku yang telah diproses untuk diubah
pengembangan jasa pelayanan bahan
menjadi barang jadi, tetapi sampai
baku keramik siap bentuk untuk IKM
pada
keramik di Bali. Bahan baku yang
proses produksinya (Rudianto, 2013).
digunakan dalam pembuatan bahan
Apabila
keramik siap bentuk BPC-1 terdiri dari
metode harga pokok proses, terhadap
5
harga pokok produk dalam proses pada
bentuk
(lima)
BPC-1.
jenis,
Bahan
yaitu:
lempung
suatu
tanggal
produk
neraca
belum
perusahaan
selesai
menggunakan
Kalimantan 35,40%, kuarsa 3,00 %,
akhir
kaolin 16,60%, feldspar RRT 40,31%,
Persediaan Produk Dalam Proses, dan
dan kapur4,69%.
dikredit setiap rekening Barang Dalam
Penelitian
inibertujuan
untuk:
(1)
Proses
periode,
jadi
sesuai
didebit
dengan
rekening
biaya
yang
Mengevaluasi penerapan jasa teknologi
dinikmati oleh produk dalam proses
bahan baku keramik siap bentuk BL-1;
akhir. Ada tiga unsur utama di dalam
(2)
hargapokokproduksidan
biaya suatu produk, yaitu: bahan baku
tarif (harga jual) jasa teknologi bahan
langsung, tenaga kerja langsung, dan
baku keramik siap bentuk BPC-1, dan
biaya
(3) Mengajukan usulan pengembangan
tetap). Fungsi produksi adalah fungsi
jasa teknologi bahan baku keramik siap
yang berhubungan dengan kegiatan
bentuk BPC-1 sebagai bahan baku
pengolahan
alternatif.
produk
Mengkaji
overhead
bahan
selesai
(Supriyono,
II. KAJIAN PUSTAKA
ditambah
Bahan adalah barang yang akan
proses
pabrik(variabel
yang
2014).
persediaan
awal
baku
menjadi
siap
Biaya
dijual
produksi
barang
dikurangi
dan
dalam
persediaan
diproses atau diolah menjadi produk
barang dalam proses akhir disebut
selesai (Supriyono, 2014). Bahan baku
dengan harga pokok produksi.
adalah
bahan
yang
akan
diolah
dan
menghubungkan biaya dan plus yang
penanganan masalah harga jual yang
digunakan keputusan-keputusan dapat
digunakan oleh perusahaan memiliki
lebih mudah diambil. Pengertian cost-
banyak cara. Dalam perusahaan kecil,
plus adalah biaya tertentu ditambah
harga
dengan
Cara
penetapan
sering
harga
ditetapkan
oleh
kenaikan
(markup)
yang
manajemen teras, bukan oleh bagian
ditentukan. Cost yang dimaksud disini
pemasaran
atau
penjualan.
adalah harga pokok dalam akuntansi
Sementara
itu
perusahaan-
manajemen maupun akuntansi biaya.
perusahaan besar, penetapan harga
Metode pelaporan cost dan laba rugi
biasanya ditangani oleh para manajer
secara garis besar dibagi dalam dua
divisi atau manajer lini produk (Ahmad,
cara,
2013).
costdanvariable
bagian
pada
Padaabad
ke-20,
tarifdiaturolehKomisi
absorption
(full)
costing
(direct
costing/cosntributionapproach/pendeka
Tarifberdasarkankerangkaacuan
yang
tan kontribusi).
diperolehdaripemerintahsetempatdanst
udisuo
yaitu:
Stoneware
adalah
bahan
yang
motustrukturindustri
digunakan untuk badan keramik yang
(https://id.wikipedia.org/w/index.php?
cocok pada pembakaran dengan suhu
title=Tarif&oldid=7100190).Pengertianta
yang tinggi sekitar 1.2000C – 1.3000C.
rifsering
Sifat
kali
diartikansebagaidaftarharga
(sewa,
yang
dikandung
stoneware
memiliki titik lebur yang lebih tinggi
ongkosdansebagainya)
dibandingkan
dengan
sehinggadaripengertiantersebutdapatdi
Sifat-sifatnya:
bodinya
simpulkanbahwatarifsamadenganharga
sekali, kerapatannya tinggi, peresapan
(www:maribersama-
airnya rendah 1%-2%.Bahan baku yang
jk.com/index.php?target=about.us).
digunakan
Cost-plus
pendekatan
berdasarkan
pricing
merupakan
penentuan
untuk
kuat
membentuk
stonewareadalah tanah (lempung), ball
clay
Bantur,
feldspar
RRC,
kuarsa
Belitung, dan lainnya. Stoneware yang
penentuan-penentuan harga cost-plus
dibuat pada penelitian ini adalahyang
merupakan langkah awal, dalam hal ini
bahan baku utama (lempung) berasal
dapat mengurangi ketidakpastian dan
dari Kalimantan dan feldspar RRT, yang
dapat
keterangan
disebut stoneware BPC-1 terdiri dari :
dari beberapa hal lainnya, misalnya
lempung Kalimantan 35,40%, feldspar
jika perusahaan dihadapkan dengan
RRT 40,31%, kaolin 16,60%, kapur
pesanan (order) di bawah harga target
4,69%, dan kuarsa 3,00%.
yang
telah
biaya,
(badan)
karena
pula
perilaku
harga
earthenware.
memberikan
ditentukan,
dengan
Setiap perusahaan pada saat ini
tingkat
efisiensi
usaha
dan
sangat memperhatikan hasil laporan
profitabilitas yang dicapai oleh bank
keuangan
yang bersangkutan. Faktor rentabilitas
perusahaannya,
karena
dengan laporan keuangan yang baik
penting
dikaji
dan bisa menghasilkan laba maksimal
efisiensi
koperasi
yang
2014:32).
akan
bergabung
dapat
menarik
untuk
investor
menginvestasikan
sebagai
(Yasa,
Laba
menjadi
acuan
indikator
I
M.
perusahaan
dalam
S.,
akan
pembayaran
modalnya kepada perusahaan tersebut
dividennya
(Agustina,
dkk,
2016:134). Besarnya tingkat laba akan
keuangan
adalah
2014:1173).
Rasio
petunjuk
yang
(Kherismawati,
mempengaruhi
besarnya
dkk,
tingkat
menuntun
manajemen
sebuah
pembayaran dividen yang dibagikan
perusahaan
menetapkan
berbagai
kepada pemegang saham (Idawati dan
target serta standar. Rasio keuangan
Sudhiarta,
sangat
manajer
profitabilitas, yaitu marjin laba kotor,
keuangan dalam menetapkan strategi
marjin laba operasi, dan marjin laba
jangka panjang yang menguntungkan
bersih. Profitabilitasjuga dapat dihitung
serta
dengan
membantu
dalam
para
membuat
keputusan
2014).
konsep
Beberapa
Return
ukuran
on
Assets
jangka pendek yang efektif (Wiagustini,
(ROA)yaitu perbandingan laba bersih
N. L. P., 2014:84).Profitablitas atau
setelah pajak dengan aktiva untuk
kemampuan memperoleh laba adalah
mengukur
suatu ukuran dalam persentase yang
investasi
digunakan untuk menilai sejauh mana
dilakukan oleh Mahanavami(2013:27)
perusahaan mampu menghasilkan laba
menghasilkan
pada tingkat yang dapat diterima. Nilai
interest
profitabilitas menjadi norma ukuran
positip dan signifikan terhadap return
bagi
on assets (ROA), sedangkan variabel
kesehatan
tingkat
total.
margin
pengembalian
Penelitian
bahwa
(NIM)
variabel
yang
net
berpengaruh
perusahaan(http://id.Wikipedia.
biaya operasi per pendapatan operasi
org/w/index.php?title=Profitabilitas&ol
(BOPO)
did=4882630").
signifikan terhadap return on assets
Profitabilitas
yaitu
kemampuan
berpengaruh
negatip
dan
(ROA).
perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total
III.
asset maupun modal sendiri (Astiti,
Jenis data terdiri dari: (1) data kualitatif,
2015). Rentabilitas rasio sering disebut
yaitu data yang berbentuk kata, kalimat,
profitabilitas usaha (Kasmir, 2014:234).
skema, dan gambar. Pada penelitian ini,
Rasio ini digunakan untuk mengukur
data kualitatif yang digunakan adalah:
METODEPENELITIAN
sejarah berdirinya BTIKK, aktiva tetap,
langsung dalam pengolahan bahan dan
struktur
stoneware
organisasi,
fungsi
pokok
BPC-1;
dan
(2)
data
BTIKK, uraian tugas, proses pembuatan,
sekunder, yaitu data yang diperoleh
dan
jenis
bahan
stonewareBPC-1;
baku
pembuatan
peneliti bukan dari hasil pengumpulan
dan
(2)
dan
data
pengolahan
sendiri
melainkan
kuantitatif, yaitu data yang berbentuk
dilakukan oleh orang lain atau oleh
angka,
lembaga
atau
data
kualitatif
yang
tertentu.
Jadi
data
yang
diangkakan. Pada penelitian ini, data
digunakan oleh peneliti dalam upaya
kuantitatif
mencari
yang
digunakan
adalah:
jawaban
atas
biaya penyusutan aktiva tetap dalam
penelitiannya
proses produksi, kuantitas bahan, harga
dipublikasikan oleh orang lain atau
bahan, biaya listrik, biaya telepon, biaya
lembaga tertentu lainnya dan tidak oleh
air, biaya tenaga kerja selama proses
peneliti sendiri. Data sekunder pada
produksi, komposisi bahan, harga pokok
penelitian ini adalah: upah minimum
produksistoneware BPC-1, jam mesin,
kota Denpasar dari Depnakertrans, jenis
jam
Upah
bahan baku pembuatan stoneware dari
beban
Balai Besar Industri Keramik Bandung,
dalam
standar peresapan air yang memenuhi
tenaga
Minimum
kerja
Kota
operasi,
dan
langsung,
Denpasar,
beban
lainnya
produksi stonewareBPC-1.
adalah
permasalahan
data
yang
syarat sebagai stonewaredari American
Sumber data terdiri dari: (1) data
primer, yaitu data yang diperoleh atau
Standard Testing Material (ASTM).
Pengumpulan
data
dilakukan
dikumpulkan oleh seorang peneliti atau
melalui: (1) observasi, yaitu suatu cara
suatu lembaga tertentu langsung dari
pengumpulan data yang dilakukan oleh
sumbernya, dicatat dan diamati untuk
peneliti
pertama
obyeknya
kalinya
dan
hasilnya
dengan
atau
mengamati
langsung
mengganti
obyeknya
digunakan langsung oleh peneliti atau
(misalnya: film, video, rekonstruksi, dan
oleh
untuk
lain-lain). Observasi pada penelitian ini
memecahkan permasalahan yang akan
dilakukan dengan mengamati proses
dicari jawabannya. Data primer yang
pembentukan dan pencampuran bahan
digunakan dalam penelitian ini adalah:
baku; dan (2) wawancara, yaitu teknik
aktiva tetap, biaya penyusutan,
biaya
pengumpulan data dengan cara lisan
listrik, biaya telepon, biaya air, jam
antara pewawancara (interviewer) dan
mesin,
orang
lembaga
jam
itu
tenaga
sendiri
kerja
langsung,
yang
diwawancarai
atau
penggunaan
responden (interviewee). Pada teknik ini
bahan baku, biaya pemeliharaan, dan
terjadi interaksi yang berhadap-hadapan
jumlah
antara pewawancara dengan responden.
komposisi
bahan
tenaga
baku,
kerja
yang
terlibat
Wawancara
pada
penelitian
ini
dilakukan kepada bagian pengolahan
bahan,
bendahara
pelayanan
1.Evaluasi
Pelayanan
Bahan
Baku
Keramik Siap Bentuk BL-1
teknis,
Bahan baku yang digunakan dalam
manajer pelayanan teknis, perekayasa,
memproduksi bahan baku keramik siap
teknisi
pakai BL-1 terdiri dari 7 (tujuh) jenis,
litkayasa,
dan
kelompok
fungsional tekno-ekonomi.
Teknik
digunakan
analisis
adalah:
data
(1)
komposisi bahan baku,
baku,
harga
harga
jual
pokok
BL-1;
sehingga
yang
identifikasi
harga bahan
produksi,
(2)
sistem
termasuk
komposisi
yang
heterogen karena melebihi komposisi
normal yang berkisar
antara 4 s.d 5
jenis bahan baku. Heterogenitas bahan
dan
baku penyusunnya memerlukan proses
biaya
penimbangan dan pencampuran yang
standar dengan metode biaya penuh
lebih
(full costing), yang dikemukakan oleh
kualitas stoneware yang standar atau
Mulyadi (2012), dengan rumus: Harga
memenuhi syarat.
pokok produksi = Biaya bahan baku +
intensif
untuk
menghasilkan
Standar harga bahan baku proses
Biaya tenaga kerja langsung + Biaya
produksi
overhead
pabrik
variabel
Biaya
BL-1 adalah : lempung Kalimantan Rp
overhead
pabrik
tetap.
jual
2.500,00, feldspar RRC Rp 4.000,00,
dihitung
dengan
cost-plus
kaolin Belitung Rp 4.000,00, kuarsa
+
Harga
metode
pricing, dengan rumus: Harga jual =
Belitung
biaya
2.500,00,
tertentu
ditambah
dengan
bahan keramik siap pakai
Rp
5.500,00,
talk
Rp
ballclay
5.060,00,
Rp
dan
kenaikan (markup) yang ditentukan.
bentonit Rp 4.675,00. Harga bahan
Cost
baku yang digunakan bervariasi sesuai
yang
dimaksud
disini
adalah
biaya bahan baku langsung, biaya
dengan
tenaga
Penggunaan
kerja
langsung,
biaya
tak
jenis
bahan
yang
lempung
sebesar
dan (3) multiple step, yang terdiri dari
2.500,00
laba kotor, laba operasi, dan laba
ekonomisasi biaya bahan baku. Namun
bersih sebelum pajak. Laba kotor =
sebaliknya,
penjualan – harga pokok penjualan.
Belitung
Selanjutnya
laba
5.500,00 per kg, talk 2,00% dengan
bahan baku keramik siap pakai BL-
harga Rp 5.060,00 per kg dan bentonit
1dan BPC-1.
1,00% dengan harga Rp 4.675,00 per
IV.
kg justru dapat menurunkan tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
per
kg
dengan
Kalimantan
langsung pabrik (tetap dan variabel);
membandingkan
40,00%
dipakai.
dapat
penggunaan
20,00%
dengan
harga
Rp
membantu
kuarsa
harga
Rp
ekonomisasi bahan baku keramik siap
pakai yang dihasilkan, atau dengan
kata lain meningkatkan biaya bahan
perbaikan teknik produksi, supervisi
baku. Standar biaya bahan baku dalam
yang lebih melekat, pemanfaatan alat
memproduksi
yang lebih optimal, perolehan pemasok
bahan
keramik
siap
pakai BL-1 adalah Rp 2.956,82 per kg.
Harga
pokok
produksi
bahan
keramik siap pakai BL-1 adalah Rp
bahan baku yang lebih kompetitif.
2.Kajian Pengembangan Bahan Baku
Keramik Siap Pakai BPC-1
3.922,27 per kg, terdiri dari biaya
Bahan
baku
yang
digunakan
bahan baku Rp 2.956,82, biaya tenaga
dalam memproduksi bahan keramik
kerja
siap pakai BPC-1 terdiri dari 5 (lima)
langsung
Rp
342,10,
biaya
overhead pabrik variabel Rp 194,94,
jenis,
dan biaya overhead pabrik tetap Rp
yang realtif homogen karena sesuai
428,41. Harga pokok produksi bahan
dengan komposisi normal yang berkisar
keramik siap pakai BL-1 masih relatif
antara 4 s.d 5 jenis. Homogenitas
tinggi, sehingga diperlukan usaha yang
bahan baku penyusunnya memerlukan
keras untuk dapat bersaing di pasar.
proses penimbangan dan pencampuran
Apalagi kalau kita ingin menyuplai
yang
kebutuhan bahan keramik untuk UKM
menghasilkan kualitas stoneware yang
keramik
sesuai atau memenuhi syarat.
di
dibutuhkan
terus
Bali,
proses
menerus,
maupun
teknis
maka
masih
perbaikan
baik
yang
manajemen
produksi,
sehingga
baku
termasuk
atau
komposisi
standar
untuk
Standar harga bahan baku per kg
dalam memproduksi
bahan keramik
sehingga
siap pakai BPC-1 adalah: lempung
dapat dihasilkan bahan keramik siap
Kalimantan Rp 2.500,00, feldspar RRC
pakai yang berkualitas dengan biaya
Rp
tertentu.
4.000,00, kuarsa Belitung Rp 5.500,00,
4.000,00,
kaolin
Belitung
Rp
Harga jual bahan keramik siap
dan kapur Rp 1.200,00. Harga bahan
pakai BL-1 adalah Rp 5.098,96 per kg,
baku yang digunakan bervariasi sesuai
terdiri dari harga pokok produksi Rp
dengan
3.922,27, marjin laba yang diharapkan
Penggunaan
Rp
dengan harga Rp 5.500,00 per kg dan
588,34,
353,00,
dan
beban
pemasaran
beban
administrasi
Rp
&
kapur
jenis
bahan
kuarsa
4,69%
yang
dipakai.
Belitung
dengan
harga
1.200,00per
keramik siap pakai BL-1 masih relatif
menaikkan tingkat ekonomisasi bahan
tinggi, sehingga diperlukan usaha agar
baku
dapat menurunkan harga jual tersebut
dihasilkan,
melalui
menurunkan
harga
pokok
produski dan beban operasi, seperti:
Standar
keramik
atau
biaya
justru
Rp
umum Rp 235,34. Harga jual bahan
penurunan
kg
3,00%
siap
pakai
dengan
biaya
bahan
dapat
yang
kata
lain
bahan
baku.
baku
dalam
memproduksi
bahan
keramik
siap
Biaya overhead pabrik tetap dalam
pakai BPC-1 adalah Rp 2.795,45 per
memproduksi
kg.
siap pakai BPC-1 adalah : 428,41 per
Biaya tenaga kerja langsung dalam
memproduksi
bahan baku keramik
kg. Biaya tersebut terdiri dari : (a) biaya
bahan keramik siap
listrik, untuk timbangan Rp 295,20,
pakai BPC-1 adalah: 342,10 per kg.
ballmill Rp 270.600,00, filterpress Rp
Nilai tersebut diperoleh dari perkalian
36.900,00, dan pugmill Rp 36.900,00;
antara standar tarif upah langsung
(b)
dengan standar jam pengerjaan yang
pabrik, untuk gedung Rp 425.000,00,
dibutuhkan
timbangan Rp 44.666,67, ballmill Rp
dalam
memproduksi
biaya
penyusutan
aktiva
komposisi BPC-1 per kg. Standar tarif
2.791.666,67,
upah langsung adalah Rp 12.543,75
167.500,00,
per jam yang diperoleh dari standar
111.666,67, dan (c) biaya pemeliharaan
tarif UMR kota Denpasar tahun 2016.
aktiva tetap pabrik, untuk gedung Rp
Standar
yang
425.000,00, timbangan Rp 33.333,33,
memproduksi
ballmill Rp 2.083.333,33, filterpress Rp
komposisi BPC-1 adalah 0,03 jam/kg,
125.000,00, dan pugmill Rp 83.333,33.
yang
Total
jam
dibutuhkan
pengerjaan
untuk
diperoleh
dari
penimbangan,
pengurangan
proses
penggilingan,
kadar
air,
dan
penghomgenan massa.
Biaya
overhead
dalam memproduksi
biaya
filterpress
tetap
dan
pugmill
overhead
pabrik
Rp
Rp
tetap
adalah Rp 6.635.195,20 per bulan.
Dengan
mengasumsikan
kapasitas
produksi sebesar 15.488,00 kg per
pabrik
variabel
bahan keramik
bulan, maka didapat biaya overhead
pabrik tetap sebesar Rp 428,41 per kg.
siap pakai BPC-1 adalah : 194,94 per
Harga pokok produksi bahan baku
kg. Biaya tersebut terdiri dari: (a) upah
keramik siap pakai BPC-1 adalah: Rp
tak langsung bulanan Rp 2.007.000,00,
3.760,90 per kg. Harga pokok tersebut
(b) biaya listrik, untuk timbangan Rp
terdiri dari: biaya bahan baku Rp
234,12,
2.795,45, biaya tenaga kerja langsung
ballmill
Rp
751.145,47,
filterpress Rp 58.530,82, dan pugmill
Rp
Rp 175.592,45, dan (c) biaya air Rp
variabel Rp 194,94, dan biaya overhead
26.800,00. Total biaya variabel adalah
pabrik tetap Rp 428,41. Harga pokok
Rp 3.019.302,86 per bulan. Dengan
produksi tersebut masih relatif tinggi
mengasumsikan
produksi
bagi ukuran UKM keramik, sekalipun
sebesar 15.488,00 kg per bulan, maka
harga pokok BPC-1 masih sedikit lebih
didapat biaya overhead pabrik variabel
rendah daripada harga pokok produksi
sebesar Rp 194,94 per kg.
BL-1.
kapasitas
342,10,
biaya
overhead
pabrik
Harga pokok produksi bahan baku
keramik
siap
pakai
BPC-1
3.Usulan Bahan Baku Keramik Siap
dapat
Pakai BPC-1 sebagai Bahan Baku
digunakan untuk menentukan harga
jual
(tarif).
Hal
ini
sesuai
Keramik Alternatif (Pendamping)
dengan
Dalam
melakukan
metode cost-plus pricing, yang intinya
pengembangan
harga
pakai
jual
besarnya
ditentukan
biaya
dikeluarkan
tertentu
operasional
produksi
ditambah
untuk
berdasarkan
keramik
siap
sebagai
bahan
baku
keramik
alternatif
(pendamping)
persentase
terlebih
dahulu
dilakukan
perbandingan
antara
bahan
baku
keramik siap pakai yang sudah ada
diinginkan. Harga jual (tarif) = biaya
(BL-1) dengan bahan baku keramik
produksi + biaya operasi + marjin laba
siap
yang diinginkan. Biaya operasi dan
Perbandingan
marjin laba dapat berupa persentase
beberapa variabel keuangan yang ada,
tertentu dari harga pokk produksi.
yaitu
Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh
produksi,
harga jual bahan baku keramik siap
Perbandingan biaya bahan baku proses
pakai BPC-1 sebesar Rp 4.889,17 per
produksi bahan baku keramik siap
kg, yang terdiri dari: harga pokok
pakai BL-1 dan BPC-1 dapat dilihat
produksi Rp 3.760,90, marjin laba yang
pada Tabel 2, yang hasilnya adalah
diharapkan
beban
biaya bahan baku proses produksi
beban
bahan baku keramik siap pakai BL-1
Rp
Rp
laba
beban
yang
pemasaran
marjin
bahan
yang
menutup
dan
BPC-1
usulan
564,14,
338,48,
dan
administrasi & umum Rp 225,65.
pakai
:
yang
baru
dapat
bahan
harga
baku,
jual,
(BPC-1).
dilihat
dari
harga
pokok
dan
laba.
lebih tinggi sebesar Rp 161,37 per kg
dibandingkan BPC-1.
Tabel 2. Perbandingan Biaya Bahan Baku Proses Produksi Bahan Keramik Siap
Pakai BL-1 dan BPC-1 Pada BTIKK Triwulan IV Tahun 2016 (dalam Rp)
Jenis
Bahan Baku
Lempung
Kalimantan
Kuarsa Belitung
Kaolin Belitung
Feldspar RRC
Ballclay
Talk
Bentonite
Kapur
Jumlah
Komposisi
(%)
BL-1/BPC-1
Biaya Bahan Baku
40,00/35,40
826,40
731,36
Lebih
(Kurang)
95,04
20,00/03,00
13,50/16,60
13,50/40,31
10,00/00,00
02,00/00,00
01,00/00,00
00,00/04,69
100,00/100,
00
909,04
446,26
446,26
206,60
83,63
38,63
2.956,82
136,36
548,73
1.332,49
46,51
2.795,45
772,68
(102,47)
(886,23)
206,60
83,63
38,63
(46,51)
161,37
Sumber: BTIKK, 2016
BL-1
BPC-1
Selisih
Keterangan
Harga
pokok
produksi
bahan
pakai BL-1 lebih tinggi sebesar Rp
baku keramik siap pakai BL-1 adalah
161,37
per
kg
daripada
BPC-1.
Rp 3.922,27 per kg, sedangkan BPC-1
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada
adalah Rp 3.760,90 per kg. Harga
Tabel 3.
pokok produksi baku keramik siap
Tabel 3. Perbandingan Harga Pokok Produksi Bahan Baku Keramik Siap Pakai BL1
dan
BPC-1
Pada
BTIKK
Triwulan
IV
Tahun
2016
(dalam Rp)
No
Uraian
Harga Pokok Produksi
Selisih
Ketera
ngan
Biaya
BL-1
BPC-1
Lebih
(Kurang)
1 Biaya bahan baku
2.956,82
2.795,45
161,37
2 Biaya tenaga kerja
342,10
342,10
langsung
3 Biaya overhead pabrik
194,94
194,94
variabel
4 Biaya overhead pabrik
428,41
428,41
tetap
Jumlah
3.922,27
3.760,90
161,37
Sumber: BTIKK, 2016
Harga jual (tarif) bahan baku
baku keramik siap pakai BL-1 lebih
keramik siap pakai BL-1 adalah Rp
tinggi
sebesar
Rp
209,79
per
kg
5.098,96 per kg, sedangkan BPC-1
daripada BPC-1. Perbedaan tersebut
adalah Rp 4.889,17 per kg. Harga jual
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Perbandingan Harga Jual Bahan Baku Keramik Siap Pakai BL-1 dan BPC1
Pada
BTIKK
Triwulan
IV
Tahun
2016
(dalam Rp)
No
Uraian
Harga Jual
Selisih
Ketera
ngan
Biaya
BL-1
BPC-1
Lebih
(Kurang)
1 Harga pokok produksi
3.922,27
3.760,90
161,37
2 Marjin laba yang
588,34
564,14
24,20
diinginkan
3 Beban pemasaran
353,00
338,48
14,52
4 Beban administrasi &
235,34
225,65
9,69
umum
Jumlah
5.098,96
4.889,17
209,78
Sumber: BTIKK, 2016
Dengan asumsi memakai harga
penerapan bahan baku keramik siap
pasar (harga kompetitor) saat ini yaitu
pakai BL-1 dan BPC-1 sebagai bahan
sebesar Rp 5.500,00 per kg sebagai
baku keramik alternatif (pendamping),
harga
maka dapat ditunjukkan perbandingan
jual
yang
diterapkan
atas
laba yang diperoleh atas penjualan BL-
1 dan BPC-1 sebagai berikut (Tabel 5).
Tabel 5. Perbandingan Laba Satuan atas Penjualan Bahan Baku Keramik Siap
Pakai BL-1 dan BPC-1 Pada BTIKK Triwulan IV Tahun 2016
(dalam Rp)
No
Uraian
Laba
Selisih
Ketera
ngan
Biaya
BL-1
BPC-1
Lebih
(Kurang)
1 Harga jual
5.500,00
5.500,00
2 Harga pokok penjualan
(3.922,27) (3.760,90)
(161,37)
3 Laba kotor
1.577,73
1.739,10
(161,37)
4 Beban pemasaran
(353,00)
(338,48)
(14,52)
5 Beban administrasi &
(235,34)
(225,65)
(9,69)
umum
6 Beban operasi
(588,34)
(564,13)
(24,21)
7 Laba operasi
989,39
1.174,97
(185,58)
8 Pendapatan/Beban di luar
(78,44)
(75,22)
(3,22)
usaha
9 Laba bersih sebelum pajak
910,95
1.099,75
(188,88)
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016
Laba
bersih
sebelum
atas
karena di Bali produsen bahan baku
penjualan bahan baku keramik siap
keramik masih sangat langka. Sampai
pakai BL-1 adalah Rp 910,95 per kg,
saat
sedangkan
pengusaha
atas
pajak
penjualan
BPC-1
ini
baru
ada
beberapa
saja
yang
bisa
keramik
adalah Rp 1.099,75 per kg. Laba bersih
menyediakan kebutuhan bahan baku
sebelum pajak atas penjualan bahan
untuk IKM keramik di Bali, seperti CV
baku keramik siap pakai BL-1 lebih
Cemara
rendah
kebutuhan IKM keramik tersebutlah
sebesar Rp 188,88 per kg
daripada BPC-1.
BTIKK
Keramik.
telah
Berdasarkan
mempunyai
komposisi
yang sudah bisa diterapkan didalam
Pembahasan
menciptakan
1. Pelayanan Bahan Baku Keramik Siap
diharapkan memenuhi standar sebagai
Bentuk BL-1
produk
keramik
yang
barang keramik. Komposisi tersebut
Bahan baku keramik siap bentuk
adalah bahan baku keramik siap pakai
BL-1 merupakan satu-satunya bahan
BL-1.
baku keramik unggulan BTIKK yang
diterapkan hampir puluhan tahun yang
didistribusaikan untuk membantu IKM
lalu, yang tentunya telah mengalami
keramik di Bali dalam menghadapi
beberapa perubahan, baik dari sisi:
permasalahan bahan baku selama ini.
kandungan yang terdapat pada bahan
Pemasok
baku
pembentuknya
pada
daerah
kebanyakan
bahan
datang
baku
dari
keramik
luar
Bali,
Komposisi
BL-1
dimana
ini
yang
telah
terdapat
diperolehnya
bahan
baku
tersebut,
cara
pakai BL-1 adalah Rp 3.922,27 masih
mendapatkannya sudah semakin sulit,
relatif
harga
usaha yang keras untuk dapat bersaing
bahan
yang
setiap
saat
tinggi,
di
fisika dan kimia yang seharusnya lebih
menyuplai
intensif, serta perubahan lainnya yang
keramik untuk UKM keramik yang ada
sangat mempengaruhi komposisi bahan
di Bali, maka masih dibutuhkan proses
baku tersebut.
perbaikan yang terus menerus, baik
dari
sisi
Apalagi
kalau
diperlukan
mengalami perubahan, proses analisis
Namun
pasar.
sehingga
kebutuhan
kita
ingin
bahan
baku
ekonomi
manajemen maupun teknis produksi,
khususnya sisi keuangan, komposisi
sehingga dapat dihasilkan bahan baku
BL-1
sebagai
keramik siap pakai yang berkualitas
berikut: (a) Dilihat dari jumlah bahan
dengan biaya tertentu: (d) Dilihat dari
baku
termasuk
harga jual : harga jual bahan baku
komposisi yang heterogen karena ada
keramik siap pakai BL-1 adalah Rp
tujuh
5.098,96 masih relatif tinggi, sehingga
menunjukkan
yang
digunakan:
jenis
digunakan,
kondisi
bahan
jumlah
baku
yang
yang
melebihi
diperlukan
usaha
menurunkan
4 s.d 5 jenis bahan baku. Heterogenitas
melalui
bahan baku penyusunnya memerlukan
produski dan beban operasi, seperti:
proses penimbangan dan pencampuran
perbaikan teknik produksi, supervisi
yang lebih intensif untuk menghasilkan
yang lebih melekat, pemanfaatan alat
kualitas stoneware yang standar atau
yang lebih optimal, perolehan pemasok
memenuhi syarat; (b) Dilihat dari harga
bahan baku yang lebih kompetitif.
Belitung
baku:
penggunaan
20,00%
dengan
penurunan
jual
dapat
komposisi normal yang berkisar antara
bahan
harga
agar
harga
tersebut
pokok
kuarsa
harga
Rp
5.500,00 per kg, talk 2,00% dengan
harga Rp 5.060,00 per kg, dan bentonit
2.Pengembangan Bahan Baku Keramik
Siap Pakai BPC-1
BTIKK telah melakukan beberapa
1,00% dengan harga Rp 4.675,00 per
penelitian
mengenai
kg
justru dapat menurunkan tingkat
variasi komposisi bahan baku keramik
ekonomisasi bahan baku keramik siap
siap pakai khususnya yang dilakukan
pakai yang dihasilkan, atau dengan
oleh para peneliti, perekayasa, dan
kata lain meningkatkan biaya bahan
teknisi litkayasa di bagian laboratorium
baku. Biaya bahan baku komposisi BL-
yang
1 adalah Rp 2.956,82; (c) Dilihat dari
pengembangan bahan baku keramik.
harga pokok produksi: harga pokok
Salah satu bahan baku keramik siap
produksi bahan baku keramik siap
pakai yang memenuhi syarat sebagai
tergabung
pembentukan
dalam
proyek
bahan baku yang disyaratkan oleh SNI
548,73, feldspar RRC Rp 1.332,49,
atau ASTM adalah komposisi BPC-1.
kuarsa Rp 136,36, dan kapur Rp 46,51.
Dari
sisi
tekno-ekonomi
akuntansi
keuangan
manajemen,
terhadap
telah
khususnya
dan
akuntansi
Harga
pokok
produksi
bahan
baku keramik siap pakai BPC-1 adalah:
dilakukan
kajian
Rp
BPC-1.
Kajian
tersebut terdiri dari : biaya bahan baku
komposisi
3.760,90
per
baku yang digunakan, harga pokok
langsung Rp 342,10, biaya overhead
produksi yang dihasilkan, dan harga
pabrik variabel Rp 194,94, dan biaya
jual yang ditetapkan.
overhead pabrik tetap Rp 428,41. Harga
bahan
baku
jumlah
bahan
menunjukkan
bahwa
baku
digunakan
yang
tenaga
pokok
Rp
terhadap
biaya
Harga
dimaksud terdiri dari: kondisi bahan
Kajian
2.795,45,
kg.
kerja
pokok produksi tersebut masih relatif
tinggi
bagi
ukuran
UKM
keramik,
termasuk
sekalipun harga pokok BPC-1 masih
komposisi yang realtif homogen karena
sedikit lebih rendah daripada harga
ada
pokok
lima
jenis
bahan
baku
yang
produksi
BL-1.
Penerapan
digunakan, jumlah yang sesuai dengan
prinsip ekonomi untuk mendapatkan
komposisi normal yang berkisar antara
kualitas bahan baku keramik tertentu
4 s.d 5 jenis bahan baku. Homogenitas
atau standar dengan biaya yang rendah
bahan baku penyusunnya memerlukan
masih menjadi acuan IKM keramik
proses penimbangan dan pencampuran
dalam mengembangkan bisnis keramik
yang
saat
baku
atau
standar
untuk
ini,
sehingga
biaya
produksi
menghasilkan kualitas stoneware yang
menjadi pertimbangan utama dalam
sesuai
syarat.
memutuskan
3,00%
produksi
atau
Penggunaan
memenuhi
kuarsa
Belitung
sesuatu.Harga
mencerminkan
pokok
biaya-biaya
dengan harga Rp 5.500,00 per kg dan
yang harus dikeluarkan oleh organisasi
kapur 4,69% dengan harga Rp 1.200,00
untuk menyediakan (membentuk) jasa
per kg justru dapat menaikkan tingkat
pelayanan
ekonomisasi bahan baku keramik siap
berwarna
pakai yang dihasilkan, atau dengan
yang
kata lain menurunkan biaya bahan
rendahnya pembebanan biaya produksi
baku.
adalah harga pokok produksi dan harga
Standar
biaya
bahan
baku
bahan
baku
keramik
siap bentuk. Konsekuensi
mungkin
pokok
pakai BPC-1 adalah Rp 2.795,45 per
bahan baku keramik berwarna siap
kg, yang terdiri dari kaolin Rp lempung
bentuk semakin rendah, harga jual
Kalimantan
berbasis biaya yang ditetapkan lebih
731,36,
kaolin
Rp
jasa
terhadap
produksi bahan baku keramik siap
Rp
penjualan
terjadi
penyediaan
rendah, nilai persediaan akhir juga
semakin
rendah.
rendahnya
seakan
harga
Demikin
pokok
juga,
produksi
menunjukkan
pemasaran
administrasi
Rp
338,48,
dan
&
umum
Rp
beban
225,65.
organisasi
Harga jual (tarif) mencerminkan harga
tersebut ekonomis dan efisien, pada hal
yang harus dibayar oleh pelanggan
adanya kekeliruan dalam pembebanan
(konsumen)
biaya
dibebankan
pelayanan bahan baku keramik siap
tetapi tidak. Harga pokok produksi
bentuk. Konsekuensi yang mungkin
seharusnya dihitung secara tepat dan
terjadi terhadap rendahnya penerapan
akurat melalui pendekatan akuntansi
tarif adalah pelanggan yang berminat
biaya.
jasa
lebih banyak dengan asumsi harga
pelayanan bahan baku keramik yang
pokok produksi normal. Namun, di sisi
laku terjual akan membentuk harga
lain,
pokok penjualan sebagai pengurang
menimbulkan persepsi pelanggan yang
penjualan dalam menghitung laba pada
kurang baik terhadap kualitas jasa
laporan laba-rugi, sedangkan
pelayanan
yang
seharusnya
Harga
pokok
produksi
harga
atas
rendahnya
yang
penggunaan
tarif
kita
justru
jasa
akan
lakukan
dan
pokok produksi jasa pelayanan bahan
rendahnya nilai penjualan yang dapat
baku
terjual
kita raih dalam satu periode akuntansi.
yang
Persepsi kualitas dan nilai penjualan
menjadi aktiva lancar perusahaan pada
menjadi hal yang sangat penting bagi
neraca. Kesalahan dalam perhitungan
keberadaan
harga pokok produksi jasa pelayanan
bergerak dalam bidang penelitian dan
bahan
pengembangan,
keramik
merupakan
yang
belum
persediaan
baku
akhir
keramik
mempengaruhi
persepsi
(pihak
terhadap
terkait)
akan
sebuah
institusi
pembinaan,
yang
dan
pelanggan
pelayanan. Setiap organisasi baik yang
informasi
berorientasi laba maupun nirlaba akan
keuangan yang disampaikan, terutama
berusaha
laporan laba rugi dan neraca. Persepsi
melalui
pelanggan
direncanakan. Persepsi kualitas dan
(pihak
terkait)
terhadap
meningkatkan
target
penjualan
tahunan
kondisi keuangan akan mempengaruhi
penjualan
kepercayaan atau keyakinan mereka
bentuk
untuk bekerja sama dengan BTIKK-
organisasi. Persepsi kualitas yang baik
BPPT.
dan penjualan yang tinggi merupakan
Harga jual bahan baku keramik
siap pakai BPC-1 sebesar Rp 4.889,17
per kg, yang terdiri dari: harga pokok
produksi Rp 3.760,90, marjin laba yang
diharapkan
Rp
564,14,
beban
merupakan
ukuran
kinerja
salah
yang
satu
sebuah
cermin semakin baiknya kinerja sebuah
organisasi.
3.Bahan
Baku
Keramik
Siap
2.956,82
per
kg,
sehingga
prinsip
BentukBPC-1 sebagai Bahan Baku
ekonomi yang menyatakan memperoleh
Keramik Alternatif (Pendamping)
manfaat
Evaluasi terhadap bahan baku
keramik
siap
bantuk
terendah
(standar)
akan
lebih
dengan
mudah
dengan
tercapai; (d) Harga pokok produksi
beberapa kekurangannya, dan kajian
bahan baku keramik siap pakai BPC-1
terhadap bahan baku keramik siap
(Rp 3.760,90 per kg) lebih rendah
bantuk
sebesar
BPC-1
BL-1
biaya
tertentu
dengan
beberapa
Rp
161,37)
dibandingkan
kelebihannya, dapat diajukan usulan
komposisi BL-1 (Rp 3.922,27 per kg),
pengembangan bahan baku keramik
sehingga dapat pipersepsikan bahwa
siap bantuk BPC-1 sebagai bahan baku
komposisi BPC-1 lebih ekonomis dan
keramik alternatif (pendamping) dengan
dalam
beberapa alasan: (a) Jenis dan jumlah
pengakuan laba akan lebih mudah
bahan baku penyusun komposisi BPC-
dalam suatu target tertentu; (e) Harga
1
jual bahan baku keramik siap pakai
(lempung
Kalimantan,
kaolin
penentuan
kuarsa Belitung: lima jenis bahan) lebih
rendah
homogen
dibandingkan
komposisi
dibandingkan komposisi BL-1 (lempung
5.098,96
kg),
Kalimantan,
RRT,
pipersepsikan bahwa komposisi BPC-1
kuarsa, ballcaly, talk, dan bentonite:
lebih mudah dalam mempromosikan
tujuh jenis bahan), sehingga dalam
dan
proses penimbangan dan penggilingan
konsumen, sehingga proses penjualan
membutuhkan waktu yang relatif lebih
akan
lama dan teliti; (b) Penggunaan kuarsa
Keunggulan
Belitung sebesar 3,00% dengan harga
lebih rendahnya harga pokok produksi
yang cukup tinggi sebesar Rp 5.500,00
Rp 161,37, lebih tingginya marjin laba
per kg pada komposisi BPC-1 dapat
yang
menurunkan biaya pemakaian kuarsa
penghematan
dibandingkan
komposisi
BL-1
14,52,
persentasenya
sebesar
20,00%;
kaolin,
sedikit
feldspard
yang
per
dan
BPC-1
lebih
4.889,17
jual
Belitung, feldspard RRT, kapur, dan
dan
(Rp
harga
sebesar
per
menarik
lebih
akan
dan
kg)
Rp
lebih
209,78)
BL-1
sehingga
(Rp
dapat
pelanggan
mudah
tersebut
dicapai
beban
atau
dilakukan.
tercermin
Rp
24,20,
pemasraan
penghematan
dari
Rp
beban
(c)
administrasi & umum Rp 9,69 per kg;
Biaya bahan baku dalam memproduksi
dan (f) Dengan mengasumsikan bahwa
komposisi BPC-1 sebesar Rp 2.795,45
harga
per kg lebih rendah sebesar Rp 161,37
sebesar harga pasar atau harga IKM
dibandingkan
binaan yaitu sebesar Rp 5.500,00 per
komposisi
biaya
BL-1
yang
bahan
baku
besarnya
Rp
jual
yang
ditetapkan
adalah
kg, maka penggunaan bahan baku
keramik
siap
pakai
BPC-1
dalam
beberapa variabel keuangan, yaitu: a)
pemenuhan kebutuhan IKM keramik di
jumlah
Bali
dari
terdiri dari lima jenis,b) biaya bahan
Rp
baku yang dibebankan Rp 2.795,45 per
161,37 per kg, laba operasi Rp 185,58
kg, c) harga pokok produksi yang
per kg, dan laba bersih sebelum pajak
dibebankan Rp 3.760,90 per kg, d)
Rp
Berdasarkan
harga jual yang ditetapkan adalah Rp
kelebihan tersebutlah dapat dilakukan
4.889,17 per kg, dan e) laba yang
pengembangan bahan baku keramik
diakui adalah Rp 1.739,10 (laba kotor),
siap pakai BPC-1 sebagai bahan baku
Rp 1.174,97 (laba operasi), dan Rp
keramik
akan
1.099,75 (laba bersih sebelum pajak);
yang
dan (3) Komposisi bahan baku keramik
selama ini telah dimanfaatkan oleh IKM
siap pakai BPC-1 dapat digunakan
keramik di Bali.
sebagai bahan baku keramik alternatif
akan
diperoleh
penerimaan
laba
188,88
kelebihan
kotor
per
kg.
alternatif
mendampingi
sebesar
yang
komposis
BL-1
bahan
baku
penyusunnya
atau pendamping BL-1 karena memiliki
V. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
pembahasan
(1)Evaluasi
beberapa kelebihan, yaitu :a) jenis dan
hasil
dapat
dan
disimpulkan:
pelayanan
bahan
baku
jumlah bahan baku penyusunnya lebih
homogen
dan
mempermudah
sedikit
proses
penimbangan
keramik siap pakai BL-1 selama ini
dan
mengandung beberapa kelebihan dan
kuarsa
kekurangan. Beberapa kekurangan dari
harga tinggi dapat menurunkan biaya
aspek ekonomi adalah: a) jenis dan
pemakaian
jumlah
penghematan biaya bahan baku
relatif
bahan
baku
heterogen
penggunaan
persentasenya
penyusunnya
dan
banyak,
kuarsa
cukup
tinggi
harga yang cukup mahal, c)
penggilingan,
sehingga
yang
b)
relatif
penggunaan
sedikit
kuarsa,
c)
dengan
adanya
Rp
b)
161,37 per kg, d) adanya penurunan
yang
biaya produksi Rp 161,37 per kg, e)
dengan
penetapan harga jual lebih rendah Rp
biaya
209,78
per
kg,
dan
f)
adanya
bahan baku cukup mahal yaitu Rp
penambahan laba kotor Rp 161,37 per
2.956,82
pokok
kg, laba operasi Rp 185,58 per kg, dan
produksi relatif tinggi yaitu Rp 3.922,27
laba bersih sebelum pajak Rp 188,88
per kg, dan e) harga jual relatif tinggi
per kg.
per
kg,
d)
harga
walaupun masih dapat bersaing yaitu
Rp
5.098,96
per
kg;
(2)
Kajian
Berdasarkansimpulan,
makadapatdisarankan:
pengembangan bahan baku keramik
kepadaBTIKK-BPPT,
siap
segeramelakukan
pakai
BPC-1
menghasilkan
(1)
agar
pengembangan
bahan baku keramik siap pakai dengan
mengajukan komposisi BPC-1 sebagai
salah
satu
bahan
baku
keramik
alternatif atau pendamping BL-1 yang
selama ini menjadi unggulan bahan
baku
BTIKK,
beberapa
karena
mempunyai
kelebihan;
(2)
kepadaperajinataupengusahakeramik,
agar segerameningkatkanekonomisasi,
efektivitas,
dan
efisiensiprosesproduksibendakeramik,
melaluipemilihan pemasok bahan yang
kompeten dengan tetap berpegang pada
prinsip
ekonomi
yaitu
manfaat
tertentu
sejumlah
input
terendah;
dan
(standar)
atau
(3)
teknisilitkayasa,
memperoleh
dari
biaya
yang
kepadapeneliti,
perekayasa,
dan
kalanganakademislain (lanjutan), agar
terus
biaya
melakukan
dan
harga
pelayananberbasis
tidakhanya
pada
evaluasiterhadap
jual
(tarif)
akuntansi
BL-1
dan
jasa
biaya
BPC-1,
tetapi pada bahan baku keramiklain
yang
lebihspesifik,
sehinggasetiapjenisprodukkeramikdapa
tditentukanharga jual (tarifnya) secara
lebihakurat.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, R, dkk. 2014. Real Earning
Management
denganPendekatanBiayaProduksiA
nalisisBerdasarkanSektorIndustriP
ada
Perusahaan
Manufaktur.
JurnalIlmiahAkuntansidanHumanik
a (JIAH), 3(2):1172-1192.
Ahmad, K. 2013. Akuntansi Manajemen
(Dasar-dasar Konsep Biaya dan
Pengambilan
Keputusan.
Edisi
Revisi. Jakarta. PT Rajagrafindo
Persada.
Astiti, N. P. Y. 2015. Pengaruh
Profitabilitas dan Struktur Asset
terhadap
Struktur
Modal
pada
Perusahaan Prperty and Real Estate
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
JUIMA (Jurnal Ilmu
Manajemen), 5 (2) : 59-73.
Gumi, W.S. & Normal, I N. 2015.
Evaluasi Tarif Jasa Pengolahan
Earthenware
Bodi
Warna
Darmasaba
(BWD)
Berbasis
Elemen Biaya Tahun 2015. Jurnal
Bisnis dna Kewirausahaan (JBK),
11(3): 268-280.
Http://www.id.wikipedia.org/w/index.p
hp?title=Tarif&oldid=7100190
Http
: //www.id.wikipedia-indonesia.
2014.Upah Minimum Regional.
Idawati, I. A. A., Sudiartha, G. M. 2014.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Ukuran
Perusahaan
terhadap
Kebijakan
Dividen
Perusahaan
Manufaktur di BEI. E-Journal
Universitas Udayana, 3 (6).
Kasmir.2014.
AnalisisLaporanKeuangan.
PT Raja GrafindoPersada.
Jakarta.
Kherismawati, N. P. E., dkk. 2016.
Profitabilitas dan Leverage sebagai
Prediktor Kebijakan Dividen dan Nilai
Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).
JUIMA (Jurnal Ilmu Manajemen), 6 (2)
: 132-141.
Mahanavami, G. A. 2013. Faktor-faktor
yang
MempengaruhiProfitabilitas
Perusahaan Perbankan di Bursa
Efek Indonesia.JurnalIlmiah Forum
Manajemen (JIFM), 11(2): 17-29.
Maryam,
S.
2013.
Pertumbuhan
Industri Manufaktur 2013 Ditarget
7,14%. Media Industri, 1.
Mulyadi. 2012. Akuntansi Manajemen
(Konsep, Manfaat, dan Rekayasa).
Edisi Kedua. Bagian Penerbit STIE
YKPN. Yogyakarta.
Normal, I N. 2016. Penerapan Upah
Minimum Regional Tahun 2016
dalam Menentukan Tarif Jasa
Teknologi Desain Dulang Keramik.
Jurnal Ilmiah Forum Manajemen
(JIFM), 14(2) : 15-28.
Purwanto, dkk. 2012. Hubungan
Asimetri
Informasi
dengan
Tindakan Manajemen Laba sebagai
Implikasi
dari
Hubungan
Keagenan. Tugas Akhir. Program
Studi
Akuntansi,
Fakultas
Ekonomi, Universitas Pancasila.
Tegal.
Rolita, R. 2014. Hubungan Struktur
Modal dan Keputusan Investasi
pada
Perusahaan
Manufaktur.
Jurnal Keuangan dan Perbankan.
18 (3):370-383.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen
(Informasi
untuk
Pengambilan
Keputusan
Strategis).
Jakarta.
Erlangga.
Supriyono. 2014. Akuntansi Biaya
(Pengumpulan
Biaya
dan
Penentuan Harga Pokok). Buku I.
Edisi
revisi,
Cetakan
18.
Yogyakarta. Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada.
Suta, I. G. L, Suarta, I K & Meirejeki, N.
2013. Pengembangan Ekonomi
Kreatif
di
Kota
Denpasar
Prospektif
Pemasaran
dan
Produksi.
Jurnal
Bisnis dan
Kewirausahaan, 9(1): 68-77.
Wiagustini,
N.
L.
P.
2014.
ManajemenKeuangan.CetakanPert
ama.
Denpasar.Udayana
University Press.
Yasa,
I
M.S..2014.
AnalisisKinerjaKeuanganPadaKop
erasiSerba
Usaha
di
KabupatenBuleleng.JurnalBisnisd
anKewirausahaan(JBK),
10(1).Maret 2014.
Download