PENGEMBANGAN JASA PELAYANAN BAHANKERAMIK SIAP BENTUK BPC-1 DALAM MENINGKATKANEKONOMISASI BIAYA PRODUKSI I1Wiryawan Suputra Gumi,2I Nyoman Normal Handayani Denpasar, 2Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK)-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) E-mail: [email protected] 1STIMI ABSTRACT The aims of this research isdeveloptheceramics raw material service of BPC-1 into increase production cost economizing at BTIKK-BPPT. The research results shew that: (1) the evaluation of actual ceramic raw material services (BL-1) give some advantage and disadvantage; (2) the assesmentof ceramic raw material development (BPC-1) result financial variables, that is: (a) It was homogen composition, that prepare by five kinds of raw materials, (b) the raw material cost is load, (c) the cost of good manufactured is load, (d) the cost price is determinated, and (e) the profit is recognized; and (3) the BPC-1 ceramic raw material composition can used as alternative ceramic raw material or BL-1 composition complement, because it has many advantegas, that is: (a) the composition more homogen than before, so the balancing and grussing process more parctice and eazy, (b) the using persentation of cuarsa litle than before, so it can decrease raw material cost of cuarsa, (c) the raw material cost was decrease, (d) the cost production was decrease, (e) the determination of cost price was decrease, and (f) the incerasing of profit about Rp 161,37 each kg (for gross profit), Rp 185,58 each kg (for operating profit), and Rp 188,88 each kg (for net profit before tax). Key words :develop, ceramics raw material, BPC-1, cost production, economization I. PENDAHULUAN sertadapatmenyeraptenagakerja Pembangunan yang dilaksanakan yang banyakdanmeningkatkantarafhidupma selain bertujuan untuk meningkatkan syarakat (Normal, 2016). Perusahaan pertumbuhan ekonomi sekaligus juga manufaktur di Indonesia merupakan akan merubah struktur perekonomian penopang dari industri sektor primer menuju sektor utama (Rolita, perkembangan 2014). sekunder atau tersier, atau dengan laju kata lain dari sektor yang berbasis dikarenakan sumber domestik yang meningkat tajam dalam daya tradisional alam menuju atau sektor sektor yang pertumbuhan Peningkatan beberapa manufaktur adanya tahun konsumsi terakhir (Maryam, berbasis industri atau jasa (Suta, et al, 2013). 2013). pengelola, Sektorindustrimemegangperananpentin memberikan sinyal mengenai kondisi gdalamperkembanganekonomikarenape perusahaan kepada pemilik (Purwanto, rusahaanindustri dkk, 2012). (pabrik) inimenyediakanberbagaikebutuhanmas yarakat, Oleh karena manajer Pembentukanbahan itu, sebagai berkewajiban baku siap bentuk merupakan salah satu tahap (bagian) proses produksi keramiksetelah benda bentuk BL-1 terdiri dari 7 (tujuh) jenis, tahap yaitu: lempung Kalimantan 40,00%, pendesainan(Gumi, W.S., dan Normal, I kuarsa N., 2015).Pelayanan bahan baku siap feldspar RRT 13,50%, ballclay 10,00%, bentuk telah talk 2,00%, dan bentonite 1,00%. dilakukan sejak dulu dengan menciptakan komposisi yang memenuhi sebagai syarat bahan (stoneware) uji baku yang laboratorium siap bentuk disyaratkan oleh 20,00 %, kaolin 13,50%, Tujuh jenis bahan baku yang dikerjakan oleh tenaga kerja langsung serta dilengkapi oleh overhead pabrik akan membentuk biaya produksi. Biaya ASTM atau SNI. Banyak komposisi produksi ditambah barang dalam yang telah dihasilkan, salah satunya proses awal dikurangi barang dalam adalah komposisi BL-1 yang menjadi proses akhir akan menghasilkan harga unggulan dari bidang material serta pokok produksi. Harga pokok produksi sudah diterapkan untuk UKM keramik bahan baku siap bentuk BL-1 terlihat di Bali. Bahan baku yang digunakan pada Tabel 1. dalam pembuatan bahan baku siap Tabel 1. Harga Pokok Produksi Bahan Baku Keramik Siap Bentuk BL-1 Elemen Biaya Harga Komposisi Biaya Biaya Biaya Biaya Pokok Bahan Tenaga Overhead Overhead Produksi Baku Kerja Pabrik Pabrik Tetap Langsung Variabel BL-1 2.956,82 342,10 171,62 428,41 3.898.94 Sumber: BTIKK, 2016 jasa menggunakan metode cost-plus pricing, pelayanan bahan baku keramik siap maka tarif (harga jual) jasa pelayanan bentuk BL-1 adalah Rp 3.898,94 per bahan baku keramik siap bentuk BL-1 kg, terdiri dari: biaya bahan baku Rp yang ditawarkan oleh BTIKK adalah Rp 2.956,82, biaya tenaga kerja langsung 5.068,63 per kg.Harga jual tersebut Rp juga Harga 342,10, pokok biaya produksi overhead pabrik relatif masih tinggi untuk variabel Rp 171,62, dan biaya overhead ditawarkan pabrik tetap Rp 428,41. Harga pokok sehingga perlu produksi yang dihasilkan masih relatif alternatif yang tinggi. harga kebutuhan IKM keramik, dengan harga pokok produksi sebagai dasar dalam yang wajar, kualitas yang standar, menetapkan memenuhi aspek ekonomis, efisien, dan BTIKK menggunakan tarif (harga jual) atau dengan istilah cost-plus pricing. Dengan efektif. kepada IKM keramik, dicarikan komposisi dapat menampung Balai Teknologi Industri Kreatif menjadi bagian produk selesai dan Keramik (BTIKK) sebagai salah satu pemakaiannya dapat diidentifikasikan lembaga pemerintah nonkementerian atau diikuti jejaknya atau merupakan yang dibidang bagian integral pada produk tertentu. dan Biaya bahan baku adalah biaya yang tugas penelitian, pokoknya pengembangan, pelayanan jasa teknologi keramik dan dikeluarkan untuk porselin, baku telah pada tahun 2016 telah yang membeli bahan digunakan untuk melakukan penelitian bahan baku siap menghasilkan bentuk berupa bahan baku keramik tertentu (Rudianto, 2013). Persediaan siap ini barang dalam proses adalah bahan disiapkan sebagai salah satu alternatif baku yang telah diproses untuk diubah pengembangan jasa pelayanan bahan menjadi barang jadi, tetapi sampai baku keramik siap bentuk untuk IKM pada keramik di Bali. Bahan baku yang proses produksinya (Rudianto, 2013). digunakan dalam pembuatan bahan Apabila keramik siap bentuk BPC-1 terdiri dari metode harga pokok proses, terhadap 5 harga pokok produk dalam proses pada bentuk (lima) BPC-1. jenis, Bahan yaitu: lempung suatu tanggal produk neraca belum perusahaan selesai menggunakan Kalimantan 35,40%, kuarsa 3,00 %, akhir kaolin 16,60%, feldspar RRT 40,31%, Persediaan Produk Dalam Proses, dan dan kapur4,69%. dikredit setiap rekening Barang Dalam Penelitian inibertujuan untuk: (1) Proses periode, jadi sesuai didebit dengan rekening biaya yang Mengevaluasi penerapan jasa teknologi dinikmati oleh produk dalam proses bahan baku keramik siap bentuk BL-1; akhir. Ada tiga unsur utama di dalam (2) hargapokokproduksidan biaya suatu produk, yaitu: bahan baku tarif (harga jual) jasa teknologi bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan baku keramik siap bentuk BPC-1, dan biaya (3) Mengajukan usulan pengembangan tetap). Fungsi produksi adalah fungsi jasa teknologi bahan baku keramik siap yang berhubungan dengan kegiatan bentuk BPC-1 sebagai bahan baku pengolahan alternatif. produk Mengkaji overhead bahan selesai (Supriyono, II. KAJIAN PUSTAKA ditambah Bahan adalah barang yang akan proses pabrik(variabel yang 2014). persediaan awal baku menjadi siap Biaya dijual produksi barang dikurangi dan dalam persediaan diproses atau diolah menjadi produk barang dalam proses akhir disebut selesai (Supriyono, 2014). Bahan baku dengan harga pokok produksi. adalah bahan yang akan diolah dan menghubungkan biaya dan plus yang penanganan masalah harga jual yang digunakan keputusan-keputusan dapat digunakan oleh perusahaan memiliki lebih mudah diambil. Pengertian cost- banyak cara. Dalam perusahaan kecil, plus adalah biaya tertentu ditambah harga dengan Cara penetapan sering harga ditetapkan oleh kenaikan (markup) yang manajemen teras, bukan oleh bagian ditentukan. Cost yang dimaksud disini pemasaran atau penjualan. adalah harga pokok dalam akuntansi Sementara itu perusahaan- manajemen maupun akuntansi biaya. perusahaan besar, penetapan harga Metode pelaporan cost dan laba rugi biasanya ditangani oleh para manajer secara garis besar dibagi dalam dua divisi atau manajer lini produk (Ahmad, cara, 2013). costdanvariable bagian pada Padaabad ke-20, tarifdiaturolehKomisi absorption (full) costing (direct costing/cosntributionapproach/pendeka Tarifberdasarkankerangkaacuan yang tan kontribusi). diperolehdaripemerintahsetempatdanst udisuo yaitu: Stoneware adalah bahan yang motustrukturindustri digunakan untuk badan keramik yang (https://id.wikipedia.org/w/index.php? cocok pada pembakaran dengan suhu title=Tarif&oldid=7100190).Pengertianta yang tinggi sekitar 1.2000C – 1.3000C. rifsering Sifat kali diartikansebagaidaftarharga (sewa, yang dikandung stoneware memiliki titik lebur yang lebih tinggi ongkosdansebagainya) dibandingkan dengan sehinggadaripengertiantersebutdapatdi Sifat-sifatnya: bodinya simpulkanbahwatarifsamadenganharga sekali, kerapatannya tinggi, peresapan (www:maribersama- airnya rendah 1%-2%.Bahan baku yang jk.com/index.php?target=about.us). digunakan Cost-plus pendekatan berdasarkan pricing merupakan penentuan untuk kuat membentuk stonewareadalah tanah (lempung), ball clay Bantur, feldspar RRC, kuarsa Belitung, dan lainnya. Stoneware yang penentuan-penentuan harga cost-plus dibuat pada penelitian ini adalahyang merupakan langkah awal, dalam hal ini bahan baku utama (lempung) berasal dapat mengurangi ketidakpastian dan dari Kalimantan dan feldspar RRT, yang dapat keterangan disebut stoneware BPC-1 terdiri dari : dari beberapa hal lainnya, misalnya lempung Kalimantan 35,40%, feldspar jika perusahaan dihadapkan dengan RRT 40,31%, kaolin 16,60%, kapur pesanan (order) di bawah harga target 4,69%, dan kuarsa 3,00%. yang telah biaya, (badan) karena pula perilaku harga earthenware. memberikan ditentukan, dengan Setiap perusahaan pada saat ini tingkat efisiensi usaha dan sangat memperhatikan hasil laporan profitabilitas yang dicapai oleh bank keuangan yang bersangkutan. Faktor rentabilitas perusahaannya, karena dengan laporan keuangan yang baik penting dikaji dan bisa menghasilkan laba maksimal efisiensi koperasi yang 2014:32). akan bergabung dapat menarik untuk investor menginvestasikan sebagai (Yasa, Laba menjadi acuan indikator I M. perusahaan dalam S., akan pembayaran modalnya kepada perusahaan tersebut dividennya (Agustina, dkk, 2016:134). Besarnya tingkat laba akan keuangan adalah 2014:1173). Rasio petunjuk yang (Kherismawati, mempengaruhi besarnya dkk, tingkat menuntun manajemen sebuah pembayaran dividen yang dibagikan perusahaan menetapkan berbagai kepada pemegang saham (Idawati dan target serta standar. Rasio keuangan Sudhiarta, sangat manajer profitabilitas, yaitu marjin laba kotor, keuangan dalam menetapkan strategi marjin laba operasi, dan marjin laba jangka panjang yang menguntungkan bersih. Profitabilitasjuga dapat dihitung serta dengan membantu dalam para membuat keputusan 2014). konsep Beberapa Return ukuran on Assets jangka pendek yang efektif (Wiagustini, (ROA)yaitu perbandingan laba bersih N. L. P., 2014:84).Profitablitas atau setelah pajak dengan aktiva untuk kemampuan memperoleh laba adalah mengukur suatu ukuran dalam persentase yang investasi digunakan untuk menilai sejauh mana dilakukan oleh Mahanavami(2013:27) perusahaan mampu menghasilkan laba menghasilkan pada tingkat yang dapat diterima. Nilai interest profitabilitas menjadi norma ukuran positip dan signifikan terhadap return bagi on assets (ROA), sedangkan variabel kesehatan tingkat total. margin pengembalian Penelitian bahwa (NIM) variabel yang net berpengaruh perusahaan(http://id.Wikipedia. biaya operasi per pendapatan operasi org/w/index.php?title=Profitabilitas&ol (BOPO) did=4882630"). signifikan terhadap return on assets Profitabilitas yaitu kemampuan berpengaruh negatip dan (ROA). perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total III. asset maupun modal sendiri (Astiti, Jenis data terdiri dari: (1) data kualitatif, 2015). Rentabilitas rasio sering disebut yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, profitabilitas usaha (Kasmir, 2014:234). skema, dan gambar. Pada penelitian ini, Rasio ini digunakan untuk mengukur data kualitatif yang digunakan adalah: METODEPENELITIAN sejarah berdirinya BTIKK, aktiva tetap, langsung dalam pengolahan bahan dan struktur stoneware organisasi, fungsi pokok BPC-1; dan (2) data BTIKK, uraian tugas, proses pembuatan, sekunder, yaitu data yang diperoleh dan jenis bahan stonewareBPC-1; baku pembuatan peneliti bukan dari hasil pengumpulan dan (2) dan data pengolahan sendiri melainkan kuantitatif, yaitu data yang berbentuk dilakukan oleh orang lain atau oleh angka, lembaga atau data kualitatif yang tertentu. Jadi data yang diangkakan. Pada penelitian ini, data digunakan oleh peneliti dalam upaya kuantitatif mencari yang digunakan adalah: jawaban atas biaya penyusutan aktiva tetap dalam penelitiannya proses produksi, kuantitas bahan, harga dipublikasikan oleh orang lain atau bahan, biaya listrik, biaya telepon, biaya lembaga tertentu lainnya dan tidak oleh air, biaya tenaga kerja selama proses peneliti sendiri. Data sekunder pada produksi, komposisi bahan, harga pokok penelitian ini adalah: upah minimum produksistoneware BPC-1, jam mesin, kota Denpasar dari Depnakertrans, jenis jam Upah bahan baku pembuatan stoneware dari beban Balai Besar Industri Keramik Bandung, dalam standar peresapan air yang memenuhi tenaga Minimum kerja Kota operasi, dan langsung, Denpasar, beban lainnya produksi stonewareBPC-1. adalah permasalahan data yang syarat sebagai stonewaredari American Sumber data terdiri dari: (1) data primer, yaitu data yang diperoleh atau Standard Testing Material (ASTM). Pengumpulan data dilakukan dikumpulkan oleh seorang peneliti atau melalui: (1) observasi, yaitu suatu cara suatu lembaga tertentu langsung dari pengumpulan data yang dilakukan oleh sumbernya, dicatat dan diamati untuk peneliti pertama obyeknya kalinya dan hasilnya dengan atau mengamati langsung mengganti obyeknya digunakan langsung oleh peneliti atau (misalnya: film, video, rekonstruksi, dan oleh untuk lain-lain). Observasi pada penelitian ini memecahkan permasalahan yang akan dilakukan dengan mengamati proses dicari jawabannya. Data primer yang pembentukan dan pencampuran bahan digunakan dalam penelitian ini adalah: baku; dan (2) wawancara, yaitu teknik aktiva tetap, biaya penyusutan, biaya pengumpulan data dengan cara lisan listrik, biaya telepon, biaya air, jam antara pewawancara (interviewer) dan mesin, orang lembaga jam itu tenaga sendiri kerja langsung, yang diwawancarai atau penggunaan responden (interviewee). Pada teknik ini bahan baku, biaya pemeliharaan, dan terjadi interaksi yang berhadap-hadapan jumlah antara pewawancara dengan responden. komposisi bahan tenaga baku, kerja yang terlibat Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada bagian pengolahan bahan, bendahara pelayanan 1.Evaluasi Pelayanan Bahan Baku Keramik Siap Bentuk BL-1 teknis, Bahan baku yang digunakan dalam manajer pelayanan teknis, perekayasa, memproduksi bahan baku keramik siap teknisi pakai BL-1 terdiri dari 7 (tujuh) jenis, litkayasa, dan kelompok fungsional tekno-ekonomi. Teknik digunakan analisis adalah: data (1) komposisi bahan baku, baku, harga harga jual pokok BL-1; sehingga yang identifikasi harga bahan produksi, (2) sistem termasuk komposisi yang heterogen karena melebihi komposisi normal yang berkisar antara 4 s.d 5 jenis bahan baku. Heterogenitas bahan dan baku penyusunnya memerlukan proses biaya penimbangan dan pencampuran yang standar dengan metode biaya penuh lebih (full costing), yang dikemukakan oleh kualitas stoneware yang standar atau Mulyadi (2012), dengan rumus: Harga memenuhi syarat. pokok produksi = Biaya bahan baku + intensif untuk menghasilkan Standar harga bahan baku proses Biaya tenaga kerja langsung + Biaya produksi overhead pabrik variabel Biaya BL-1 adalah : lempung Kalimantan Rp overhead pabrik tetap. jual 2.500,00, feldspar RRC Rp 4.000,00, dihitung dengan cost-plus kaolin Belitung Rp 4.000,00, kuarsa + Harga metode pricing, dengan rumus: Harga jual = Belitung biaya 2.500,00, tertentu ditambah dengan bahan keramik siap pakai Rp 5.500,00, talk Rp ballclay 5.060,00, Rp dan kenaikan (markup) yang ditentukan. bentonit Rp 4.675,00. Harga bahan Cost baku yang digunakan bervariasi sesuai yang dimaksud disini adalah biaya bahan baku langsung, biaya dengan tenaga Penggunaan kerja langsung, biaya tak jenis bahan yang lempung sebesar dan (3) multiple step, yang terdiri dari 2.500,00 laba kotor, laba operasi, dan laba ekonomisasi biaya bahan baku. Namun bersih sebelum pajak. Laba kotor = sebaliknya, penjualan – harga pokok penjualan. Belitung Selanjutnya laba 5.500,00 per kg, talk 2,00% dengan bahan baku keramik siap pakai BL- harga Rp 5.060,00 per kg dan bentonit 1dan BPC-1. 1,00% dengan harga Rp 4.675,00 per IV. kg justru dapat menurunkan tingkat HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian per kg dengan Kalimantan langsung pabrik (tetap dan variabel); membandingkan 40,00% dipakai. dapat penggunaan 20,00% dengan harga Rp membantu kuarsa harga Rp ekonomisasi bahan baku keramik siap pakai yang dihasilkan, atau dengan kata lain meningkatkan biaya bahan perbaikan teknik produksi, supervisi baku. Standar biaya bahan baku dalam yang lebih melekat, pemanfaatan alat memproduksi yang lebih optimal, perolehan pemasok bahan keramik siap pakai BL-1 adalah Rp 2.956,82 per kg. Harga pokok produksi bahan keramik siap pakai BL-1 adalah Rp bahan baku yang lebih kompetitif. 2.Kajian Pengembangan Bahan Baku Keramik Siap Pakai BPC-1 3.922,27 per kg, terdiri dari biaya Bahan baku yang digunakan bahan baku Rp 2.956,82, biaya tenaga dalam memproduksi bahan keramik kerja siap pakai BPC-1 terdiri dari 5 (lima) langsung Rp 342,10, biaya overhead pabrik variabel Rp 194,94, jenis, dan biaya overhead pabrik tetap Rp yang realtif homogen karena sesuai 428,41. Harga pokok produksi bahan dengan komposisi normal yang berkisar keramik siap pakai BL-1 masih relatif antara 4 s.d 5 jenis. Homogenitas tinggi, sehingga diperlukan usaha yang bahan baku penyusunnya memerlukan keras untuk dapat bersaing di pasar. proses penimbangan dan pencampuran Apalagi kalau kita ingin menyuplai yang kebutuhan bahan keramik untuk UKM menghasilkan kualitas stoneware yang keramik sesuai atau memenuhi syarat. di dibutuhkan terus Bali, proses menerus, maupun teknis maka masih perbaikan baik yang manajemen produksi, sehingga baku termasuk atau komposisi standar untuk Standar harga bahan baku per kg dalam memproduksi bahan keramik sehingga siap pakai BPC-1 adalah: lempung dapat dihasilkan bahan keramik siap Kalimantan Rp 2.500,00, feldspar RRC pakai yang berkualitas dengan biaya Rp tertentu. 4.000,00, kuarsa Belitung Rp 5.500,00, 4.000,00, kaolin Belitung Rp Harga jual bahan keramik siap dan kapur Rp 1.200,00. Harga bahan pakai BL-1 adalah Rp 5.098,96 per kg, baku yang digunakan bervariasi sesuai terdiri dari harga pokok produksi Rp dengan 3.922,27, marjin laba yang diharapkan Penggunaan Rp dengan harga Rp 5.500,00 per kg dan 588,34, 353,00, dan beban pemasaran beban administrasi Rp & kapur jenis bahan kuarsa 4,69% yang dipakai. Belitung dengan harga 1.200,00per keramik siap pakai BL-1 masih relatif menaikkan tingkat ekonomisasi bahan tinggi, sehingga diperlukan usaha agar baku dapat menurunkan harga jual tersebut dihasilkan, melalui menurunkan harga pokok produski dan beban operasi, seperti: Standar keramik atau biaya justru Rp umum Rp 235,34. Harga jual bahan penurunan kg 3,00% siap pakai dengan biaya bahan dapat yang kata lain bahan baku. baku dalam memproduksi bahan keramik siap Biaya overhead pabrik tetap dalam pakai BPC-1 adalah Rp 2.795,45 per memproduksi kg. siap pakai BPC-1 adalah : 428,41 per Biaya tenaga kerja langsung dalam memproduksi bahan baku keramik kg. Biaya tersebut terdiri dari : (a) biaya bahan keramik siap listrik, untuk timbangan Rp 295,20, pakai BPC-1 adalah: 342,10 per kg. ballmill Rp 270.600,00, filterpress Rp Nilai tersebut diperoleh dari perkalian 36.900,00, dan pugmill Rp 36.900,00; antara standar tarif upah langsung (b) dengan standar jam pengerjaan yang pabrik, untuk gedung Rp 425.000,00, dibutuhkan timbangan Rp 44.666,67, ballmill Rp dalam memproduksi biaya penyusutan aktiva komposisi BPC-1 per kg. Standar tarif 2.791.666,67, upah langsung adalah Rp 12.543,75 167.500,00, per jam yang diperoleh dari standar 111.666,67, dan (c) biaya pemeliharaan tarif UMR kota Denpasar tahun 2016. aktiva tetap pabrik, untuk gedung Rp Standar yang 425.000,00, timbangan Rp 33.333,33, memproduksi ballmill Rp 2.083.333,33, filterpress Rp komposisi BPC-1 adalah 0,03 jam/kg, 125.000,00, dan pugmill Rp 83.333,33. yang Total jam dibutuhkan pengerjaan untuk diperoleh dari penimbangan, pengurangan proses penggilingan, kadar air, dan penghomgenan massa. Biaya overhead dalam memproduksi biaya filterpress tetap dan pugmill overhead pabrik Rp Rp tetap adalah Rp 6.635.195,20 per bulan. Dengan mengasumsikan kapasitas produksi sebesar 15.488,00 kg per pabrik variabel bahan keramik bulan, maka didapat biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 428,41 per kg. siap pakai BPC-1 adalah : 194,94 per Harga pokok produksi bahan baku kg. Biaya tersebut terdiri dari: (a) upah keramik siap pakai BPC-1 adalah: Rp tak langsung bulanan Rp 2.007.000,00, 3.760,90 per kg. Harga pokok tersebut (b) biaya listrik, untuk timbangan Rp terdiri dari: biaya bahan baku Rp 234,12, 2.795,45, biaya tenaga kerja langsung ballmill Rp 751.145,47, filterpress Rp 58.530,82, dan pugmill Rp Rp 175.592,45, dan (c) biaya air Rp variabel Rp 194,94, dan biaya overhead 26.800,00. Total biaya variabel adalah pabrik tetap Rp 428,41. Harga pokok Rp 3.019.302,86 per bulan. Dengan produksi tersebut masih relatif tinggi mengasumsikan produksi bagi ukuran UKM keramik, sekalipun sebesar 15.488,00 kg per bulan, maka harga pokok BPC-1 masih sedikit lebih didapat biaya overhead pabrik variabel rendah daripada harga pokok produksi sebesar Rp 194,94 per kg. BL-1. kapasitas 342,10, biaya overhead pabrik Harga pokok produksi bahan baku keramik siap pakai BPC-1 3.Usulan Bahan Baku Keramik Siap dapat Pakai BPC-1 sebagai Bahan Baku digunakan untuk menentukan harga jual (tarif). Hal ini sesuai Keramik Alternatif (Pendamping) dengan Dalam melakukan metode cost-plus pricing, yang intinya pengembangan harga pakai jual besarnya ditentukan biaya dikeluarkan tertentu operasional produksi ditambah untuk berdasarkan keramik siap sebagai bahan baku keramik alternatif (pendamping) persentase terlebih dahulu dilakukan perbandingan antara bahan baku keramik siap pakai yang sudah ada diinginkan. Harga jual (tarif) = biaya (BL-1) dengan bahan baku keramik produksi + biaya operasi + marjin laba siap yang diinginkan. Biaya operasi dan Perbandingan marjin laba dapat berupa persentase beberapa variabel keuangan yang ada, tertentu dari harga pokk produksi. yaitu Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh produksi, harga jual bahan baku keramik siap Perbandingan biaya bahan baku proses pakai BPC-1 sebesar Rp 4.889,17 per produksi bahan baku keramik siap kg, yang terdiri dari: harga pokok pakai BL-1 dan BPC-1 dapat dilihat produksi Rp 3.760,90, marjin laba yang pada Tabel 2, yang hasilnya adalah diharapkan beban biaya bahan baku proses produksi beban bahan baku keramik siap pakai BL-1 Rp Rp laba beban yang pemasaran marjin bahan yang menutup dan BPC-1 usulan 564,14, 338,48, dan administrasi & umum Rp 225,65. pakai : yang baru dapat bahan harga baku, jual, (BPC-1). dilihat dari harga pokok dan laba. lebih tinggi sebesar Rp 161,37 per kg dibandingkan BPC-1. Tabel 2. Perbandingan Biaya Bahan Baku Proses Produksi Bahan Keramik Siap Pakai BL-1 dan BPC-1 Pada BTIKK Triwulan IV Tahun 2016 (dalam Rp) Jenis Bahan Baku Lempung Kalimantan Kuarsa Belitung Kaolin Belitung Feldspar RRC Ballclay Talk Bentonite Kapur Jumlah Komposisi (%) BL-1/BPC-1 Biaya Bahan Baku 40,00/35,40 826,40 731,36 Lebih (Kurang) 95,04 20,00/03,00 13,50/16,60 13,50/40,31 10,00/00,00 02,00/00,00 01,00/00,00 00,00/04,69 100,00/100, 00 909,04 446,26 446,26 206,60 83,63 38,63 2.956,82 136,36 548,73 1.332,49 46,51 2.795,45 772,68 (102,47) (886,23) 206,60 83,63 38,63 (46,51) 161,37 Sumber: BTIKK, 2016 BL-1 BPC-1 Selisih Keterangan Harga pokok produksi bahan pakai BL-1 lebih tinggi sebesar Rp baku keramik siap pakai BL-1 adalah 161,37 per kg daripada BPC-1. Rp 3.922,27 per kg, sedangkan BPC-1 Perbedaan tersebut dapat dilihat pada adalah Rp 3.760,90 per kg. Harga Tabel 3. pokok produksi baku keramik siap Tabel 3. Perbandingan Harga Pokok Produksi Bahan Baku Keramik Siap Pakai BL1 dan BPC-1 Pada BTIKK Triwulan IV Tahun 2016 (dalam Rp) No Uraian Harga Pokok Produksi Selisih Ketera ngan Biaya BL-1 BPC-1 Lebih (Kurang) 1 Biaya bahan baku 2.956,82 2.795,45 161,37 2 Biaya tenaga kerja 342,10 342,10 langsung 3 Biaya overhead pabrik 194,94 194,94 variabel 4 Biaya overhead pabrik 428,41 428,41 tetap Jumlah 3.922,27 3.760,90 161,37 Sumber: BTIKK, 2016 Harga jual (tarif) bahan baku baku keramik siap pakai BL-1 lebih keramik siap pakai BL-1 adalah Rp tinggi sebesar Rp 209,79 per kg 5.098,96 per kg, sedangkan BPC-1 daripada BPC-1. Perbedaan tersebut adalah Rp 4.889,17 per kg. Harga jual dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perbandingan Harga Jual Bahan Baku Keramik Siap Pakai BL-1 dan BPC1 Pada BTIKK Triwulan IV Tahun 2016 (dalam Rp) No Uraian Harga Jual Selisih Ketera ngan Biaya BL-1 BPC-1 Lebih (Kurang) 1 Harga pokok produksi 3.922,27 3.760,90 161,37 2 Marjin laba yang 588,34 564,14 24,20 diinginkan 3 Beban pemasaran 353,00 338,48 14,52 4 Beban administrasi & 235,34 225,65 9,69 umum Jumlah 5.098,96 4.889,17 209,78 Sumber: BTIKK, 2016 Dengan asumsi memakai harga penerapan bahan baku keramik siap pasar (harga kompetitor) saat ini yaitu pakai BL-1 dan BPC-1 sebagai bahan sebesar Rp 5.500,00 per kg sebagai baku keramik alternatif (pendamping), harga maka dapat ditunjukkan perbandingan jual yang diterapkan atas laba yang diperoleh atas penjualan BL- 1 dan BPC-1 sebagai berikut (Tabel 5). Tabel 5. Perbandingan Laba Satuan atas Penjualan Bahan Baku Keramik Siap Pakai BL-1 dan BPC-1 Pada BTIKK Triwulan IV Tahun 2016 (dalam Rp) No Uraian Laba Selisih Ketera ngan Biaya BL-1 BPC-1 Lebih (Kurang) 1 Harga jual 5.500,00 5.500,00 2 Harga pokok penjualan (3.922,27) (3.760,90) (161,37) 3 Laba kotor 1.577,73 1.739,10 (161,37) 4 Beban pemasaran (353,00) (338,48) (14,52) 5 Beban administrasi & (235,34) (225,65) (9,69) umum 6 Beban operasi (588,34) (564,13) (24,21) 7 Laba operasi 989,39 1.174,97 (185,58) 8 Pendapatan/Beban di luar (78,44) (75,22) (3,22) usaha 9 Laba bersih sebelum pajak 910,95 1.099,75 (188,88) Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016 Laba bersih sebelum atas karena di Bali produsen bahan baku penjualan bahan baku keramik siap keramik masih sangat langka. Sampai pakai BL-1 adalah Rp 910,95 per kg, saat sedangkan pengusaha atas pajak penjualan BPC-1 ini baru ada beberapa saja yang bisa keramik adalah Rp 1.099,75 per kg. Laba bersih menyediakan kebutuhan bahan baku sebelum pajak atas penjualan bahan untuk IKM keramik di Bali, seperti CV baku keramik siap pakai BL-1 lebih Cemara rendah kebutuhan IKM keramik tersebutlah sebesar Rp 188,88 per kg daripada BPC-1. BTIKK Keramik. telah Berdasarkan mempunyai komposisi yang sudah bisa diterapkan didalam Pembahasan menciptakan 1. Pelayanan Bahan Baku Keramik Siap diharapkan memenuhi standar sebagai Bentuk BL-1 produk keramik yang barang keramik. Komposisi tersebut Bahan baku keramik siap bentuk adalah bahan baku keramik siap pakai BL-1 merupakan satu-satunya bahan BL-1. baku keramik unggulan BTIKK yang diterapkan hampir puluhan tahun yang didistribusaikan untuk membantu IKM lalu, yang tentunya telah mengalami keramik di Bali dalam menghadapi beberapa perubahan, baik dari sisi: permasalahan bahan baku selama ini. kandungan yang terdapat pada bahan Pemasok baku pembentuknya pada daerah kebanyakan bahan datang baku dari keramik luar Bali, Komposisi BL-1 dimana ini yang telah terdapat diperolehnya bahan baku tersebut, cara pakai BL-1 adalah Rp 3.922,27 masih mendapatkannya sudah semakin sulit, relatif harga usaha yang keras untuk dapat bersaing bahan yang setiap saat tinggi, di fisika dan kimia yang seharusnya lebih menyuplai intensif, serta perubahan lainnya yang keramik untuk UKM keramik yang ada sangat mempengaruhi komposisi bahan di Bali, maka masih dibutuhkan proses baku tersebut. perbaikan yang terus menerus, baik dari sisi Apalagi kalau diperlukan mengalami perubahan, proses analisis Namun pasar. sehingga kebutuhan kita ingin bahan baku ekonomi manajemen maupun teknis produksi, khususnya sisi keuangan, komposisi sehingga dapat dihasilkan bahan baku BL-1 sebagai keramik siap pakai yang berkualitas berikut: (a) Dilihat dari jumlah bahan dengan biaya tertentu: (d) Dilihat dari baku termasuk harga jual : harga jual bahan baku komposisi yang heterogen karena ada keramik siap pakai BL-1 adalah Rp tujuh 5.098,96 masih relatif tinggi, sehingga menunjukkan yang digunakan: jenis digunakan, kondisi bahan jumlah baku yang yang melebihi diperlukan usaha menurunkan 4 s.d 5 jenis bahan baku. Heterogenitas melalui bahan baku penyusunnya memerlukan produski dan beban operasi, seperti: proses penimbangan dan pencampuran perbaikan teknik produksi, supervisi yang lebih intensif untuk menghasilkan yang lebih melekat, pemanfaatan alat kualitas stoneware yang standar atau yang lebih optimal, perolehan pemasok memenuhi syarat; (b) Dilihat dari harga bahan baku yang lebih kompetitif. Belitung baku: penggunaan 20,00% dengan penurunan jual dapat komposisi normal yang berkisar antara bahan harga agar harga tersebut pokok kuarsa harga Rp 5.500,00 per kg, talk 2,00% dengan harga Rp 5.060,00 per kg, dan bentonit 2.Pengembangan Bahan Baku Keramik Siap Pakai BPC-1 BTIKK telah melakukan beberapa 1,00% dengan harga Rp 4.675,00 per penelitian mengenai kg justru dapat menurunkan tingkat variasi komposisi bahan baku keramik ekonomisasi bahan baku keramik siap siap pakai khususnya yang dilakukan pakai yang dihasilkan, atau dengan oleh para peneliti, perekayasa, dan kata lain meningkatkan biaya bahan teknisi litkayasa di bagian laboratorium baku. Biaya bahan baku komposisi BL- yang 1 adalah Rp 2.956,82; (c) Dilihat dari pengembangan bahan baku keramik. harga pokok produksi: harga pokok Salah satu bahan baku keramik siap produksi bahan baku keramik siap pakai yang memenuhi syarat sebagai tergabung pembentukan dalam proyek bahan baku yang disyaratkan oleh SNI 548,73, feldspar RRC Rp 1.332,49, atau ASTM adalah komposisi BPC-1. kuarsa Rp 136,36, dan kapur Rp 46,51. Dari sisi tekno-ekonomi akuntansi keuangan manajemen, terhadap telah khususnya dan akuntansi Harga pokok produksi bahan baku keramik siap pakai BPC-1 adalah: dilakukan kajian Rp BPC-1. Kajian tersebut terdiri dari : biaya bahan baku komposisi 3.760,90 per baku yang digunakan, harga pokok langsung Rp 342,10, biaya overhead produksi yang dihasilkan, dan harga pabrik variabel Rp 194,94, dan biaya jual yang ditetapkan. overhead pabrik tetap Rp 428,41. Harga bahan baku jumlah bahan menunjukkan bahwa baku digunakan yang tenaga pokok Rp terhadap biaya Harga dimaksud terdiri dari: kondisi bahan Kajian 2.795,45, kg. kerja pokok produksi tersebut masih relatif tinggi bagi ukuran UKM keramik, termasuk sekalipun harga pokok BPC-1 masih komposisi yang realtif homogen karena sedikit lebih rendah daripada harga ada pokok lima jenis bahan baku yang produksi BL-1. Penerapan digunakan, jumlah yang sesuai dengan prinsip ekonomi untuk mendapatkan komposisi normal yang berkisar antara kualitas bahan baku keramik tertentu 4 s.d 5 jenis bahan baku. Homogenitas atau standar dengan biaya yang rendah bahan baku penyusunnya memerlukan masih menjadi acuan IKM keramik proses penimbangan dan pencampuran dalam mengembangkan bisnis keramik yang saat baku atau standar untuk ini, sehingga biaya produksi menghasilkan kualitas stoneware yang menjadi pertimbangan utama dalam sesuai syarat. memutuskan 3,00% produksi atau Penggunaan memenuhi kuarsa Belitung sesuatu.Harga mencerminkan pokok biaya-biaya dengan harga Rp 5.500,00 per kg dan yang harus dikeluarkan oleh organisasi kapur 4,69% dengan harga Rp 1.200,00 untuk menyediakan (membentuk) jasa per kg justru dapat menaikkan tingkat pelayanan ekonomisasi bahan baku keramik siap berwarna pakai yang dihasilkan, atau dengan yang kata lain menurunkan biaya bahan rendahnya pembebanan biaya produksi baku. adalah harga pokok produksi dan harga Standar biaya bahan baku bahan baku keramik siap bentuk. Konsekuensi mungkin pokok pakai BPC-1 adalah Rp 2.795,45 per bahan baku keramik berwarna siap kg, yang terdiri dari kaolin Rp lempung bentuk semakin rendah, harga jual Kalimantan berbasis biaya yang ditetapkan lebih 731,36, kaolin Rp jasa terhadap produksi bahan baku keramik siap Rp penjualan terjadi penyediaan rendah, nilai persediaan akhir juga semakin rendah. rendahnya seakan harga Demikin pokok juga, produksi menunjukkan pemasaran administrasi Rp 338,48, dan & umum Rp beban 225,65. organisasi Harga jual (tarif) mencerminkan harga tersebut ekonomis dan efisien, pada hal yang harus dibayar oleh pelanggan adanya kekeliruan dalam pembebanan (konsumen) biaya dibebankan pelayanan bahan baku keramik siap tetapi tidak. Harga pokok produksi bentuk. Konsekuensi yang mungkin seharusnya dihitung secara tepat dan terjadi terhadap rendahnya penerapan akurat melalui pendekatan akuntansi tarif adalah pelanggan yang berminat biaya. jasa lebih banyak dengan asumsi harga pelayanan bahan baku keramik yang pokok produksi normal. Namun, di sisi laku terjual akan membentuk harga lain, pokok penjualan sebagai pengurang menimbulkan persepsi pelanggan yang penjualan dalam menghitung laba pada kurang baik terhadap kualitas jasa laporan laba-rugi, sedangkan pelayanan yang seharusnya Harga pokok produksi harga atas rendahnya yang penggunaan tarif kita justru jasa akan lakukan dan pokok produksi jasa pelayanan bahan rendahnya nilai penjualan yang dapat baku terjual kita raih dalam satu periode akuntansi. yang Persepsi kualitas dan nilai penjualan menjadi aktiva lancar perusahaan pada menjadi hal yang sangat penting bagi neraca. Kesalahan dalam perhitungan keberadaan harga pokok produksi jasa pelayanan bergerak dalam bidang penelitian dan bahan pengembangan, keramik merupakan yang belum persediaan baku akhir keramik mempengaruhi persepsi (pihak terhadap terkait) akan sebuah institusi pembinaan, yang dan pelanggan pelayanan. Setiap organisasi baik yang informasi berorientasi laba maupun nirlaba akan keuangan yang disampaikan, terutama berusaha laporan laba rugi dan neraca. Persepsi melalui pelanggan direncanakan. Persepsi kualitas dan (pihak terkait) terhadap meningkatkan target penjualan tahunan kondisi keuangan akan mempengaruhi penjualan kepercayaan atau keyakinan mereka bentuk untuk bekerja sama dengan BTIKK- organisasi. Persepsi kualitas yang baik BPPT. dan penjualan yang tinggi merupakan Harga jual bahan baku keramik siap pakai BPC-1 sebesar Rp 4.889,17 per kg, yang terdiri dari: harga pokok produksi Rp 3.760,90, marjin laba yang diharapkan Rp 564,14, beban merupakan ukuran kinerja salah yang satu sebuah cermin semakin baiknya kinerja sebuah organisasi. 3.Bahan Baku Keramik Siap 2.956,82 per kg, sehingga prinsip BentukBPC-1 sebagai Bahan Baku ekonomi yang menyatakan memperoleh Keramik Alternatif (Pendamping) manfaat Evaluasi terhadap bahan baku keramik siap bantuk terendah (standar) akan lebih dengan mudah dengan tercapai; (d) Harga pokok produksi beberapa kekurangannya, dan kajian bahan baku keramik siap pakai BPC-1 terhadap bahan baku keramik siap (Rp 3.760,90 per kg) lebih rendah bantuk sebesar BPC-1 BL-1 biaya tertentu dengan beberapa Rp 161,37) dibandingkan kelebihannya, dapat diajukan usulan komposisi BL-1 (Rp 3.922,27 per kg), pengembangan bahan baku keramik sehingga dapat pipersepsikan bahwa siap bantuk BPC-1 sebagai bahan baku komposisi BPC-1 lebih ekonomis dan keramik alternatif (pendamping) dengan dalam beberapa alasan: (a) Jenis dan jumlah pengakuan laba akan lebih mudah bahan baku penyusun komposisi BPC- dalam suatu target tertentu; (e) Harga 1 jual bahan baku keramik siap pakai (lempung Kalimantan, kaolin penentuan kuarsa Belitung: lima jenis bahan) lebih rendah homogen dibandingkan komposisi dibandingkan komposisi BL-1 (lempung 5.098,96 kg), Kalimantan, RRT, pipersepsikan bahwa komposisi BPC-1 kuarsa, ballcaly, talk, dan bentonite: lebih mudah dalam mempromosikan tujuh jenis bahan), sehingga dalam dan proses penimbangan dan penggilingan konsumen, sehingga proses penjualan membutuhkan waktu yang relatif lebih akan lama dan teliti; (b) Penggunaan kuarsa Keunggulan Belitung sebesar 3,00% dengan harga lebih rendahnya harga pokok produksi yang cukup tinggi sebesar Rp 5.500,00 Rp 161,37, lebih tingginya marjin laba per kg pada komposisi BPC-1 dapat yang menurunkan biaya pemakaian kuarsa penghematan dibandingkan komposisi BL-1 14,52, persentasenya sebesar 20,00%; kaolin, sedikit feldspard yang per dan BPC-1 lebih 4.889,17 jual Belitung, feldspard RRT, kapur, dan dan (Rp harga sebesar per menarik lebih akan dan kg) Rp lebih 209,78) BL-1 sehingga (Rp dapat pelanggan mudah tersebut dicapai beban atau dilakukan. tercermin Rp 24,20, pemasraan penghematan dari Rp beban (c) administrasi & umum Rp 9,69 per kg; Biaya bahan baku dalam memproduksi dan (f) Dengan mengasumsikan bahwa komposisi BPC-1 sebesar Rp 2.795,45 harga per kg lebih rendah sebesar Rp 161,37 sebesar harga pasar atau harga IKM dibandingkan binaan yaitu sebesar Rp 5.500,00 per komposisi biaya BL-1 yang bahan baku besarnya Rp jual yang ditetapkan adalah kg, maka penggunaan bahan baku keramik siap pakai BPC-1 dalam beberapa variabel keuangan, yaitu: a) pemenuhan kebutuhan IKM keramik di jumlah Bali dari terdiri dari lima jenis,b) biaya bahan Rp baku yang dibebankan Rp 2.795,45 per 161,37 per kg, laba operasi Rp 185,58 kg, c) harga pokok produksi yang per kg, dan laba bersih sebelum pajak dibebankan Rp 3.760,90 per kg, d) Rp Berdasarkan harga jual yang ditetapkan adalah Rp kelebihan tersebutlah dapat dilakukan 4.889,17 per kg, dan e) laba yang pengembangan bahan baku keramik diakui adalah Rp 1.739,10 (laba kotor), siap pakai BPC-1 sebagai bahan baku Rp 1.174,97 (laba operasi), dan Rp keramik akan 1.099,75 (laba bersih sebelum pajak); yang dan (3) Komposisi bahan baku keramik selama ini telah dimanfaatkan oleh IKM siap pakai BPC-1 dapat digunakan keramik di Bali. sebagai bahan baku keramik alternatif akan diperoleh penerimaan laba 188,88 kelebihan kotor per kg. alternatif mendampingi sebesar yang komposis BL-1 bahan baku penyusunnya atau pendamping BL-1 karena memiliki V. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan (1)Evaluasi beberapa kelebihan, yaitu :a) jenis dan hasil dapat dan disimpulkan: pelayanan bahan baku jumlah bahan baku penyusunnya lebih homogen dan mempermudah sedikit proses penimbangan keramik siap pakai BL-1 selama ini dan mengandung beberapa kelebihan dan kuarsa kekurangan. Beberapa kekurangan dari harga tinggi dapat menurunkan biaya aspek ekonomi adalah: a) jenis dan pemakaian jumlah penghematan biaya bahan baku relatif bahan baku heterogen penggunaan persentasenya penyusunnya dan banyak, kuarsa cukup tinggi harga yang cukup mahal, c) penggilingan, sehingga yang b) relatif penggunaan sedikit kuarsa, c) dengan adanya Rp b) 161,37 per kg, d) adanya penurunan yang biaya produksi Rp 161,37 per kg, e) dengan penetapan harga jual lebih rendah Rp biaya 209,78 per kg, dan f) adanya bahan baku cukup mahal yaitu Rp penambahan laba kotor Rp 161,37 per 2.956,82 pokok kg, laba operasi Rp 185,58 per kg, dan produksi relatif tinggi yaitu Rp 3.922,27 laba bersih sebelum pajak Rp 188,88 per kg, dan e) harga jual relatif tinggi per kg. per kg, d) harga walaupun masih dapat bersaing yaitu Rp 5.098,96 per kg; (2) Kajian Berdasarkansimpulan, makadapatdisarankan: pengembangan bahan baku keramik kepadaBTIKK-BPPT, siap segeramelakukan pakai BPC-1 menghasilkan (1) agar pengembangan bahan baku keramik siap pakai dengan mengajukan komposisi BPC-1 sebagai salah satu bahan baku keramik alternatif atau pendamping BL-1 yang selama ini menjadi unggulan bahan baku BTIKK, beberapa karena mempunyai kelebihan; (2) kepadaperajinataupengusahakeramik, agar segerameningkatkanekonomisasi, efektivitas, dan efisiensiprosesproduksibendakeramik, melaluipemilihan pemasok bahan yang kompeten dengan tetap berpegang pada prinsip ekonomi yaitu manfaat tertentu sejumlah input terendah; dan (standar) atau (3) teknisilitkayasa, memperoleh dari biaya yang kepadapeneliti, perekayasa, dan kalanganakademislain (lanjutan), agar terus biaya melakukan dan harga pelayananberbasis tidakhanya pada evaluasiterhadap jual (tarif) akuntansi BL-1 dan jasa biaya BPC-1, tetapi pada bahan baku keramiklain yang lebihspesifik, sehinggasetiapjenisprodukkeramikdapa tditentukanharga jual (tarifnya) secara lebihakurat. DAFTAR PUSTAKA Agustina, R, dkk. 2014. Real Earning Management denganPendekatanBiayaProduksiA nalisisBerdasarkanSektorIndustriP ada Perusahaan Manufaktur. JurnalIlmiahAkuntansidanHumanik a (JIAH), 3(2):1172-1192. Ahmad, K. 2013. Akuntansi Manajemen (Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan. Edisi Revisi. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada. Astiti, N. P. Y. 2015. Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Asset terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Prperty and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JUIMA (Jurnal Ilmu Manajemen), 5 (2) : 59-73. Gumi, W.S. & Normal, I N. 2015. Evaluasi Tarif Jasa Pengolahan Earthenware Bodi Warna Darmasaba (BWD) Berbasis Elemen Biaya Tahun 2015. Jurnal Bisnis dna Kewirausahaan (JBK), 11(3): 268-280. Http://www.id.wikipedia.org/w/index.p hp?title=Tarif&oldid=7100190 Http : //www.id.wikipedia-indonesia. 2014.Upah Minimum Regional. Idawati, I. A. A., Sudiartha, G. M. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur di BEI. E-Journal Universitas Udayana, 3 (6). Kasmir.2014. AnalisisLaporanKeuangan. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta. Kherismawati, N. P. E., dkk. 2016. Profitabilitas dan Leverage sebagai Prediktor Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). JUIMA (Jurnal Ilmu Manajemen), 6 (2) : 132-141. Mahanavami, G. A. 2013. Faktor-faktor yang MempengaruhiProfitabilitas Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.JurnalIlmiah Forum Manajemen (JIFM), 11(2): 17-29. Maryam, S. 2013. Pertumbuhan Industri Manufaktur 2013 Ditarget 7,14%. Media Industri, 1. Mulyadi. 2012. Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat, dan Rekayasa). Edisi Kedua. Bagian Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta. Normal, I N. 2016. Penerapan Upah Minimum Regional Tahun 2016 dalam Menentukan Tarif Jasa Teknologi Desain Dulang Keramik. Jurnal Ilmiah Forum Manajemen (JIFM), 14(2) : 15-28. Purwanto, dkk. 2012. Hubungan Asimetri Informasi dengan Tindakan Manajemen Laba sebagai Implikasi dari Hubungan Keagenan. Tugas Akhir. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pancasila. Tegal. Rolita, R. 2014. Hubungan Struktur Modal dan Keputusan Investasi pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Keuangan dan Perbankan. 18 (3):370-383. Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen (Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis). Jakarta. Erlangga. Supriyono. 2014. Akuntansi Biaya (Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok). Buku I. Edisi revisi, Cetakan 18. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Suta, I. G. L, Suarta, I K & Meirejeki, N. 2013. Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar Prospektif Pemasaran dan Produksi. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, 9(1): 68-77. Wiagustini, N. L. P. 2014. ManajemenKeuangan.CetakanPert ama. Denpasar.Udayana University Press. Yasa, I M.S..2014. AnalisisKinerjaKeuanganPadaKop erasiSerba Usaha di KabupatenBuleleng.JurnalBisnisd anKewirausahaan(JBK), 10(1).Maret 2014.