2 TINJAUAN PUSTAKA Adjektiva (Kata Sifat) Menurut Alwi et al. (2003), adjektiva disebut juga kata sifat atau kata keadaan yang memberikan keterangan yang lebih khusus dan dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Adjektiva dari segi bentuknya terbagi atas adjektiva dasar (monomorfemis) dan adjektiva turunan (polimorfemis). Contoh adjektiva monofemis, yaitu cantik, jelek, baik, buruk, jauh, dan dekat. Adjektiva turunan dibentuk dengan tiga cara, yaitu pengafiksan, pengulangan, dan pemaduan dengan kata lain. a Pengafiksan Adjektiva ini menggunakan serapan adjektiva berafiks dari bahasa lain, seperti bahasa Arab, Belanda, dan Inggris dengan afiks serapan: -i, -iah, -wi, -wiah. Hasil pengafiksan tingkat ekuatif dengan prefiks atau awalan se- dan tingkat superlatif dengan prefiks ter-. Selain itu, beberapa nomina digunakan sebagai adjektiva dalam kalimat. b Pengulangan Adjektiva ini berfungsi sebagai predikat dan adverbial. Adjektiva yang berfungsi predikat memiliki arti kejamakan, keanekaan, atau keintensifan. Perulangan dapat terjadi melalui perulangan penuh, perulangan sebagian, dan perulangan salin suara. c Pemaduan dengan kata lain Adjektiva dipadukan dengan nomina akan menghasilkan arti baru. Pemaduan adjektiva dengan adjektiva memberi arti menguatkan unsur pertama (Alwi et al. 2003). Natural Language Secara umum, natural language atau bahasa alami adalah metode yang paling banyak digunakan untuk mengekspresikan pikiran manusia dan pertukaran informasi. Terdapat sebuah pemisah antara bahasa formal atau bahasa buatan dan bahasa alami. Komunikasi antara komputer dan manusia hanya dimungkinkan ketika banyak penelitian yang bertujuan untuk menjembatani pemisah di antara keduanya (Zhang 2002). Secara alami, menggambarkan dan memodelkan bahasa alami adalah dasar untuk perkembangan dari proses menganalisis dan memaknai bahasa alami, dan menentukan arah proses penelitian dari bahasa alami. Ada dua faktor yang diperhatikan dalam menganalisis sebuah kalimat, yaitu sintaksis dan semantis. Perbedaan sintaksis dan semantis adalah sintaksis melakukan analisis berdasarkan bentuk dari sebuah kalimat, sedangkan semantis menganalisis bagaimana mengartikan suatu kalimat. Knowledge Graph Metode KG adalah cara pandang baru yang digunakan untuk menggambarkan bahasa alami. Aspek ontologi menjadi perbedaan yang mendasar antara metode KG dengan metode representasi lain. KG memiliki kemampuan dalam menyatakan aspek semantis dengan lebih mendalam, menggunakan jenis relasi yang terbatas dan digunakan untuk meniru pemahaman manusia. Pada prinsipnya, komposisi dari KG mencakup concept (token dan type) dan relationships (binary dan multivariative relation) (Zhang 2002). Concept Representasi pemikiran dapat dimodelkan dengan KG yang disebut dengan mind graph. Concept merupakan komponen dari mind graph yang menerangkan persepsi mengenai sesuatu (Zhang 2002). Token adalah sebuah node dalam KG yang disimbolkan dengan persegi “”. Token menyatakan sesuatu dalam dunia nyata atau sebuah konsep dari dalam persepsi manusia (Zhang 2002). Token bersifat subjektif, karena merupakan konsep yang dipahami oleh bahasa manusia menurut persepsi masingmasing. Contoh sebuah token menurut Rusiyamti (2008), misalkan seseorang menemukan kata “apel” orang tersebut dapat menghubungkan hal ini dengan informasi bentuk, warna, rasa, dan sebagainya. Demikian juga dengan orang lain yang menghubungkan dengan hal yang berbeda. Type adalah suatu konsep yang masih bersifat umum. Type bersifat objektif karena merupakan hasil kesepakatan bersama (Zhang 2002). Contoh type misalnya buah, binatang, dan sebagainya. Word Graph Word graph merupakan graf dari kata yang mendeskripsikan makna dari sebuah kata. Dalam metode KG, setiap kata yang berhubungan dengan sebuah word graph menyatakan arti kata yang disebut dengan semantic word graph. Gabungan semantic word graph dalam sebuah kalimat akan membentuk sentence graph. Graf yang merepresentasikan gabungan dari sentence 3 graph dalam sebuah teks disebut text graph yang terdapat pengetahuan di dalamnya (Hoede dan Nurdiati 2008). Aspek Ontologi Ontologi merupakan gambaran dari beberapa konsep dan relasi antar konsep yang bertujuan mendefinisikan ide-ide yang merepresentasikan konsep, relasi dan logika (Rusiyamti 2008). Ontologi word graph sampai saat ini direpresentasikan dengan sebuah node, delapan binary relationships, sebuah ontologi F, dan empat frame relationships (Hoede dan Nurdiati 2008). Ontologi F digunakan untuk mewujudkan fokus dari suatu graf. Ontologi F juga digunakan untuk menunjukkan kata atau kalimat yang diterangkan dalam suatu pernyataan (inti). Berikut adalah gambaran dari delapan types relationship (Zhang 2002): 1 ALI (alikeness). 2 CAU (causality). 3 EQU (equality) . 4 SUB (subset). 5 DIS (dissparatness). 6 ORD (ordering). 7 PAR (attribute). 8 SKO (informational dependency). Ekspresi Semantis dengan KG Dibutuhkan kemampuan untuk menyatakan makna kata atau kalimat dalam metode KG untuk membangun model pemahaman bahasa alami, karena untuk dapat memahami makna kalimat harus lebih dahulu dapat memahami makna setiap kata. Kemudian, makna setiap kata disusun menjadi makna suatu kalimat secara keseluruhan (Zhang 2002). Pemaknaan setiap kata menjadi dasar pembentukan graf kata (word graph). Pemaknaan kata dinyatakan secara terhubung antar konsep. Makna kata dalam metode KG membangun struktur arti sehingga dapat mengatasi ambiguitas. XML XML merupakan bahasa markup yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium (W3C). W3C merupakan sebuah organisasi yang mengatur standardisasi berbagai jenis bahasa dan perangkat lunak yang mendukung teknologi internet. XML direkomendasikan oleh W3C pada tahun 1998. XML sendiri merupakan turunan dari SGML (Standard Generalized Markup Language), yang juga merupakan bahasa yang extensible, namun sangat kompleks. XML merupakan bentuk baku untuk merepresentasikan struktur dokumen teks dan data yang memberikan kemudahan dalam publikasi dan pertukaran data (Benz 2003). Kemudahan tersebut terdapat pada sintaks sederhana yang digunakan XML, tidak seperti pada HTML. XML diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam pencarian informasi dan memenuhi kebutuhan komputer dalam pengolahan data (Dykes 2005). XML dapat memisahkan secara tegas antara kandungan informasi dan struktur informasi yang dimiliki. Kelebihan XML di antaranya adalah penggunaan tag yang berfungsi sebagai userdefined yang digunakan untuk mendeskripsikan arti dari data dan tidak mendefinisikan bagaimana data akan terlihat. XML mampu memisahkan antara bagian yang berupa data dengan bagian yang bertugas untuk menampilkan data. Selain itu, XML tidak terbatas digunakan pada satu macam aplikasi saja. Sebuah dokumen XML dapat dirancang untuk banyak aplikasi berbeda tergantung dari informasi yang akan ditampilkan. Java Java adalah sebuah bahasa pemrograman object oriented dengan unsur-unsur seperti bahasa C++ dan bahasa-bahasa lainnya yang memiliki libraries yang cocok untuk lingkungan internet (Antonius 2004). Java dapat melakukan banyak hal dalam pemrograman, seperti membuat animasi halaman web dan aplikasi interaktif. Java juga dapat digunakan untuk handphone, internet, dan lain-lain. Berikut ini merupakan karakteristik yang dimiliki Java (Hermawan 2004), yaitu: 1 Sederhana Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan bahasa C++, namun sintaks pada Java telah banyak diperbaiki. 2 Berorientasi Objek Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang memungkinkan program untuk dibuat secara modular dan digunakan kembali. 3 Terdistribusi Java dibuat untuk memudahkan distribusi aplikasi dengan adanya networking libraries yang terintegrasi dalam Java. 4 Robust Kompilator pada Java memiliki kemampuan mendeteksi error yang lebih baik dibandingkan bahasa pemrograman lainnya. 4 5 Secure Java memiliki beberapa mekanisme keamanan untuk menjaga agar aplikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut. 6 Dynamic Java didesain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan suatu kelas dengan menambahkan metode dapat dilakukan tanpa mengganggu program yang menggunakan kelas tersebut. 7 Portable Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke berbagai platform berbeda tanpa harus dikompilasi ulang. METODE PENELITIAN Tahapan merepresentasikan word graph menggunakan XML untuk kata sifat dalam bahasa Indonesia pada penelitian ini diilustrasikan pada Gambar 2. Mulai Analisis Pola Pembentukan Word Graph Kata Sifat Praproses Perancangan Database DOM (Document Object Model) Document Object Model (DOM) adalah rekomendasi dari W3C untuk melakukan proses terhadap dokumen terstruktur seperti XML dan HTML. DOM didefinisikan sebagai sebuah spesifikasi Application Programming Interface (API) yang bebas bahasa dan platform (Harold 2003). DOM mendefinisikan struktur logika dokumen serta cara untuk melakukan manipulasi dan akses terhadap dokumen tersebut. Model standar untuk XML dokumen dinamakan DOM XML. DOM XML juga merupakan sebuah antarmuka pemrograman standar untuk XML, serta sebuah standar W3C. Dengan kata lain, DOM XML merupakan standar untuk mendapatkan, mengubah, menambah, atau menghapus elemen XML. XML dokumen dapat direpresentasikan sebagai sebuah tree. Tree terdiri atas beberapa node. Contoh tree pada DOM XML terlihat pada Gambar 1. Root element: <graph> Parent Child Element: <relationships> Element: <components> Sibling Element: <token> Element: <relationid> Element: <id> Text: 1 Text: 1 Gambar 1 Contoh tree pada DOM XML. Perancangan XML Implementasi Java Analisis Hasil dan Pengujian Dokumentasi dan Laporan Selesai Gambar 2 Metode penelitian. Pemahaman Bidang Identifikasi Masalah Kajian dan Penelitian diawali dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang relevan dengan topik kajian penelitian. Analisis pola pembentukan word graph kata sifat didasarkan pada penelitian sebelumnya, di antaranya tesis Usep Rahmat (2009) yang berjudul “Analisis Pembentukan Word Graph Kata Sifat Menggunakan Metode Knowledge Graph“ dan skripsi Annissa Zahara (2010) yang berjudul “Pengembangan Modul untuk Kamus Word Graph Kata Sifat pada Sistem Aplikasi BogorDelfConstruct“. Hasil analisis pola pembentukan word graph kata sifat tersebut kemudian akan digunakan untuk membuat dokumen berformat XML. Dokumen tersebut dapat merepresentasikan konsep KG pada pembentukan pola word graph untuk kata sifat dalam bahasa Indonesia. Praproses Tahapan praproses dilakukan untuk membatasi kata masukan yang digunakan pada penelitian. Pada tahapan ini, kata yang