Bab II Deskripsi Proyek - Perpustakaan Digital ITB

advertisement
Bab II
Deskripsi Proyek
2.1 Deskripsi Umum
Kasus Proyek
: Hotel Bintang Tiga di Bandung
Status Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Perusahaan swasta
Sumber Dana
: Perusahaan swasta
Lokasi
: Jl. Dr. Djoendjoenan, Bandung
Luas Lahan
: + 4000 m2
KDB
: 40%
KLB
: 2,4
GSB Jl. Dr. Djoendjoenan
: 12 m
GSB Jl. PDAM
:6m
2.2 Alasan Pemilihan Lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan agar
usaha jasa akomodasi berjalan dengan sukses. Untuk mendukung proyek
perancangan hotel yang diajukan, maka dipilih lokasi yang berada di Jl. Dr.
Djoendjoenan atau yang lebih dikenal dengan Terusan Pasteur.
Kawasan ini merupakan kawasan yang strategis untuk menarik
pengunjung karena dekat dengan gerbang kota Bandung bagian barat yang berupa
jalan besar atau gerbang tol Padaleunyi yang menghubungkan kota Bandung
dengan kota Jakarta. Peruntukan kawasan ini yaitu perumahan dan perdagangan
dan jasa.
5
Gambar 2.1 Peta Lokasi (Sumber : BAPPEDA Kodya Bandung)
Komersial
Peribadatan
Permukiman
Gambar 2.2 Peruntukan Lingkungan Sekitar
Batas Tapak
Batas Utara
: Jalan PDAM, Gereja Kristen Protestan Simalungun, Perumahan.
Batas Timur
: Hotel Suka Mulya, Perumahan.
Batas Selatan : Jalan Dr. Djoendjoenan, Gereja Immanuel Alpha Omega, Pompa
Bensin, Bandung Trade Center.
Batas Barat
: Rumah Makan Ibu Kadi, Perumahan.
6
2.3 Interpretasi Kasus
2.3.1 Tinjauan Umum Mengenai Hotel
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai definisi dan klasifikasi hotel
berdasarkan studi dari beberapa literatur yang telah dilakukan.
a. Definisi Hotel
Kata hotel berasal dari bahasa Yunani “hostels” yang artinya memberi
tempat perlindungan pada pengunjung yang memberi imbalan kepada
pemiliknya. Secara umum hotel berarti jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan
minum serta jasa lainnya bagi umum dan dikelola secara komersial. 1
b. Klasifikasi Hotel
Ada berbagai klasifikasi hotel, antara lain:
1. Berdasarkan kelas yang dinyatakan dalam bintang
-
Hotel berbintang satu, minimal memiliki 9 kamar ganda dengan luas min
20m2 per kamar dan 1 kamar tunggal dengan luas min 14m2 per kamar.
-
Hotel berbintang dua, minimal memiliki 13 kamar ganda dengan luas min
20m2 per kamar dan 2 kamar tunggal dengan luas min 16m2 per kamar.
-
Hotel berbintang tiga, minimal memiliki 27 kamar ganda dengan luas min
24m2 per kamar dan 3 kamar tunggal dengan luas min 18m2 per kamar.
-
Hotel berbintang empat dan lima, minimal memiliki 86 kamar ganda
dengan luas min 20m2 per kamar dan 10 kamar tunggal dengan luas min
16m2 per kamar dan 4 kamar suite.
2. Berdasarkan sasaran pasarnya
-
Hotel keluarga, sasaran pasarnya keluarga yang sedang bepergian
-
Hotel bisnis, sasarannya pebisnis yang sedang melakukan kegiatan
kegiatan bisnis.
1
sumber: SK Menteri Perhubungan No. PM10/PW3/Ph-6-77 tentang usaha dan
klasifikasi hotel serta keputusan tentang pelaksanaan klasifikasi hotel.
7
-
Hotel wisata, sasarannya adalah wisatawan.
-
Hotel transit, sasaran pasarnya adalah penumpang kendaraan yang
menunggu sebelum berpindah ke kendaraan lain.
-
Hotel pengobatan, adalah hotel yang sasarannya adalah para tamu yang
hendak melakukan pengobatan.
Hotel ini termasuk dalam jenis hotel bisnis dengan fasilitas dan
kelengkapan hotel bintang tiga. Oleh karena itu, hotel ini akan dirancang
berdasarkan persyaratan hotel kelas bintang tiga dengan memperhatikan
kebutuhan penggunanya yaitu pebisnis.
2.3.2 Tinjauan Mengenai Hotel Bisnis
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai definisi, karakteristik dan
pertimbangan tapak sebuah hotel bisnis berdasarkan studi dari beberapa literatur
yang telah dilakukan.
a. Definisi Hotel Bisnis
Hotel Bisnis adalah hotel yang didesain sebagai pusat kehidupan sosial
dan bisnis dari sebuah kota.2
b. Karakteristik Hotel Bisnis
1. Hotel bisnis memiliki fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan bisnis,
seperti ballroom dan banquet hall.
2. Lokasi merupakan faktor yang penting. Lokasi sebuah hotel akan sangat
mempengaruhi target market dan karakter hotel.
3. Hotel Bisnis biasanya ada di pusat kota dan berdekatan dengan pusat
bisnis dan pusat perbelanjaan.
4. Hotel Bisnis berskala besar biasanya menjadi kebanggaan sebuah kota.
5. Keberadaannya dapat menaikkan prestis dan rasa percaya diri bagi kota
tempat hotel tersebut berada.
2
sumber: Rutes, Walter A. & Penner, Richard H. & Adams, Lawrence, 2001.
8
6. visual statement sebuah Hotel Bisnis menjadi penting. Skyline dan fasade
bangunan biasanya dibuat monumental.
7. Lobby pada sebuah Hotel Bisnis harus memberikan kesan yang kuat bagi
pengunjungnya. Lebih dari elemen apapun yang ada pada sebuah hotel,
lobby secara cepat memberikan tone dan ambiance pada hotel tersebut.
c. Pertimbangan Tapak
Pertimbangan dalam perencanaan tapak sebuah hotel bisnis diantaranya:
1. Sebuah Hotel Bisnis biasanya terletak pada area urban yang padat, maka
bangunan hotel meliputi seluruh tapak yang disediakan.
2. Ruang terbuka yang terbatas pada lantai dasar dapat digunakan untuk air
mancur atau karya seni, dan tanaman yang dapat menghaluskan pinggiran
bangunan.
3. Juga memungkinkan untuk memanfaatkan area-area dimana bangunan
dimundurkan ke belakang, untuk menciptakan teras bagi aktivitas outdoor.
4. Parkir valet dapat menjadi pilihan.
5. Loading dock merupakan komponen yang diperlukan bagi hotel dan
sebaiknya ditempatkan jauh dari pintu masuk publik, idealnya pada jalan
yang berbeda dimana truk hantaran dan lain-lain terpisahkan secara baik
dari kendaraan tamu.
6. Persyaratan keamanan untuk tamu VIP dan selebriti, memasuki hotel
melewati pintu belakang, bahkan melalui loading dock area. Oleh karena
itu, jalan masuk tersebut sebaiknya terjaga dari pandangan luar dan
didesain untuk akses kedua bagi area publik.
2.4 Sasaran Pengguna
Target pengguna hotel ini, yaitu:
ƒ
Pebisnis dari luar kota Bandung yang melakukan kunjungan bisnis ke
Bandung
ƒ
Pebisnis dari dalam kota Bandung yang membutuhkan sarana tertentu
dalam kegiatannya
ƒ
Wisatawan dari luar kota Bandung yang sedang berekreasi di Bandung
9
2. 5 Jumlah Kamar yang Direncanakan
Jumlah kamar yang direncanakan yaitu 67 buah kamar tamu dengan 2 tipe
yaitu kamar standar dan junior suite. Untuk kamar standar terbagi 2 jenis kamar
yaitu kamar dengan double bed dan kamar dengan king size bed.
2.6 Program Kegiatan
Jenis-jenis kegiatan dalam sebuah hotel terbagi atas:
ƒ
Berdasarkan pelaku kegiatan: terdiri atas kegiatan tamu hotel, yang dibagi
menjadi kegiatan tamu menginap dan tamu tidak menginap, dan kegiatan
pengelolaan hotel.
ƒ
Berdasarkan sifatnya: terdiri atas kegiatan fungsi publik dan privat.
2.6.1 Kegiatan Tamu Hotel
Tamu hotel terbagi atas tamu yang menginap dan tamu tidak menginap. Tamu
tidak menginap biasanya mengunjungi hotel untuk makan di restoran,
memanfaatkan fasilitas kebugaran, atau keperluan untuk menghadiri pertemuan
atau acara yang diselenggarakan di kawasan hotel. Kegiatan-kegiatan umum yang
dilakukan oleh tamu hotel adalah :
a. Datang dengan kendaraan bermotor
b. Administrasi
Kegiatan ini berupa pendaftaran masuk (check-in) dan dilakukan di bagian
front desk.
c. Makan dan minum
Kegiatan berupa makan dan minum dilakukan di restoran atau bar.
Kegiatan ini bisa terjadwal, namun bisa juga berupa kegiatan yang sifatnya
santai.
d. Menginap (tidur, mandi dan lainnya)
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan menghuni selama
jangka waktu tertentu. Kegiatan ini harus difasilitasi dengan sarana dan
prasarana yang memadai agar penghuni merasa nyaman dan dapat
melakukan rutinitas harian sebagaimana mestinya.
10
e. Rekreasi
Kegiatan yang pada fasilitas rekreasi ini adalah kegiatan outdoor seperti
berenang, berjemur dan aktivitas lainnya. Rekreasi disini ditujukan untuk
kenyamanan penghuni hotel dan pengunjung lainnya untuk saling
berinteraksi satu sama lain. Hal ini disebabkan area rekreasi bersifat
publik.
f. Olahraga
Olahraga dalam hal ini adalah kegiatan olahraga yang berupa penyediaan
fasilitas fitness centre untuk kepentingan olahraga indoor.
2.6.2 Kegiatan Pengelola Hotel
Pengelola adalah pihak yang mengawasi dan mengatur pengoperasian
fasilitas hotel. Kegiatannya antara lain:
a. Pengelolaan dan Administratif
Penanganan urusan administrasi dan pengelolaan fasilitas hotel, kegiatan
ini ditunjang oleh kantor administrasi pengelola hotel yang melibatkan
eksekutif pelaksana. Pelaksanaan kegiatan administrasi disesuaikan
dengan jam kerja.
b. Pelayanan
Aktivitas yang terjadi rutin untuk menunjang segala fasilitas pada hotel
agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Fungsi ini meliputi
penyediaan dapur, gudang, toilet umum dan sebagainya. Aktivitas yang
terjadi melibatkan karyawan yang bekerja melayani pengunjung, mengatur
kebutuhan hotel serta memelihara hotel secara keseluruhan. Waktu
penyelenggaraan bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan.
11
2.6.3 Kegiatan Fungsi Publik
Kegiatan yang sifatnya publik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Program Kegiatan – Fungsi Publik
KEGIATAN
PEMAKAI
RUANG
SIFAT
Datang, parkir
tamu
Drop off, area parkir
publik
menerima
karyawan
entrance dan lobby
publik
registrasi, pemesanan, informasi
tamu, karyawan front desk
publik
menunggu
tamu
ruang duduk, lounge
semi publik
berbelanja
tamu
retail
semi publik
Makan & minum
tamu
restoran
semi publik
konferensi, rapat
tamu
ruang-ruang pertemuan
semi publik
buang air
tamu, karyawan toilet
Olahraga, Renang
tamu
Fitness centre, kolam renang semi publik
membersihkan diri
tamu
shower, toilet
semi publik
simpan, mandi uap
tamu
lockers, sauna
semi publik
sirkulasi
tamu, karyawan hall, lift, tangga, koridor
semi publik
publik
2.6.4 Kegiatan Fungsi Privat
Kegiatan yang sifatnya privat terbagi atas kegiatan fungsi kamar tamu dan
fungsi administrasi dan back of house.
a. Fungsi Kamar Tamu
Kegiatan fungsi kamar tamu dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2 Program Kegiatan – Fungsi Kamar Tamu
KEGIATAN
PEMAKAI
RUANG
SIFAT
tidur, istirahat
tamu
kamar tidur
private
mandi, buang air
tamu
kamar mandi, wc
private
12
b. Fungsi Administrasi dan Back of House
Kegiatan fungsi administrasi dan back of house hotel dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 2.3 Program Kegiatan – Fungsi Administrasi dan Back of House
KEGIATAN
PEMAKAI
RUANG
SIFAT
Administrasi, penyimpanan data
Karyawan
Front Office, Front Desk
Semi publik
Pengelolaan, operasional
karyawan
ruang manager, ruang staf
private
istirahat, makan minum
karyawan
ruang karyawan
private
mandi, buang air, simpan
karyawan
toilet, kamar mandi, lockers private
masak, mempersiapkan makanan
karyawan
dapur utama
service
menyimpan,menerima makanan
karyawan
gudang
service
memelihara, memperbaiki
karyawan
workshop
service
menyediakan makanan
karyawan
pantry
service
mencuci, mengeringkan
karyawan
laundry
service
menyetrika, menyimpan
karyawan
house keeping
service
membuang sampah
karyawan
tempat sampah
service
menyediakan utilitas
karyawan
mekanikal dan elektrikal
service
Dalam melaksanakan kegiatannya, hotel dilengkapi dengan beberapa
departemen, seperti:
ƒ
Front Office Department
ƒ
Marketing Department
ƒ
Food and Beverage Department
ƒ
Security Department
ƒ
House Keeping
ƒ
Accounting Department
ƒ
Engineering Department
ƒ
Laundry Department
ƒ
Purchasing Department
13
2.7 Studi Banding Proyek Sejenis
Beberapa studi banding proyek sejenis telah dilakukan melalui studi
literatur dan pengamatan langsung. Tujuan studi banding ini yaitu untuk
mendapatkan data-data mengenai fasilitas-fasilitas yang ada pada sebuah hotel
bintang tiga, dan fasilitas-fasilitas yang mencirikan sebuah hotel bisnis. Selain itu
juga untuk mengamati solusi-solusi desain sebuah hotel bisnis yang terletak di
pusat kota dengan lahan terbatas dan mempelajari pola pemintakatan sebuah hotel
bisnis.
2.7.1 Studi Hotel Bintang Tiga
Pada studi hotel bintang tiga ini kasus yang
diambil yaitu Hotel Sparks Jakarta.
a. Deskripsi Umum
Pemilik: PT Sumbermitra Asri Hotel
Pengelola: Sparks International
Lokasi: Jl. Mangga Besar Raya 42
Arsitek: Biro Arsitektur Denton Corker Marshall
b. Alasan Pemilihan Studi Banding
Hotel Sparks Jakarta merupakan hotel bisnis
bintang tiga, memiliki karakter dan kriteria yang
Gambar 2.3
Suasana Eksterior Hotel
Sparks Jakarta
sama dengan hotel yang akan dirancang.
c. Hasil yang Didapat dari Studi Banding
Hotel Sparks Jakarta merupakan hotel bisnis bintang tiga. Fasilitas hunian
yang dimiliki oleh hotel ini yaitu sebanyak 114 kamar dengan pembagian sebagai
berikut:
1. Kamar Superior; jumlah kamar 89 buah, luasan kamar 25.50m2
2. Kamar Deluxe; jumlah kamar 16 buah, luasan kamar 25.50m2
3. Kamar Junior Suite; jumlah kamar 5 buah, luasan kamar 41.99m2
4. Kamar Suite; jumlah kamar 4 buah, luasan kamar 48.00m2
14
Kamar Superior dan Deluxe sebenarnya merupakan tipe kamar yang sama
namun dijual sebagai tipe kamar berbeda dengan menambahkan fasilitas dvd
player pada kamar Deluxe. Pada kamar Junior Suite dan kamar Suite terdapat
fasilitas ruang duduk yang dilengkapi dengan sofa dan kamar mandi yang
dilengkapi dengan bath tub.
Gambar 2.4 Kamar Superior
Gambar 2.5 Kamar Suite
Fasilitas hotel ini antara lain:
1. Fasilitas Makan & Minum
- bar; bernama MnB, terletak di lantai dasar, kapasitas 124-200 orang.
- kafe; bernama Exito Cafe, terletak di lantai 1. Tamu hotel melakukan
sarapan pagi di kafe ini dengan sistem pelayanan prasmanan, namun
pada siang dan malam hari kafe ini juga berfungsi sebagai tempat
makan/minum dengan pelayanan ala carte. Kapasitas 131 tempat duduk.
- Pool Bar, terletak di area kolam renang. Kapasitasnya 27 tempat duduk.
Gambar 2.6 Exito Cafe
Gambar 2.7 Pool Bar
15
2. Fasilitas Ruang Pertemuan
Terdapat lima buah ruang pertemuan di hotel ini, beberapa diantaranya
bisa digabung menjadi satu ruangan yang lebih besar. Ruang pertemuan yang
tersedia di hotel ini yaitu:
Tabel 2.4 Fasilitas Ruang Pertemuan
Nama Ruang
Dimensi
Chorus 1
Chorus 2
Chorus 3
Chorus 4
Chorus 5
Round Table
Theater
U-Shape/Class Room
58.70 m2 40
65
20
58.70 m2
78.80 m2
86.00 m2
32.90 m2
65
90
100
40
20
30
35
30
40
55
65
20
Pada hotel ini tidak terdapat fasilitas ruang serbaguna yang dapat
memfasilitasi acara-acara yang besar. Ruang-ruang pertemuan dapat memfasilitasi
acara-acara kecil seperti rapat dan konferensi, dan pada beberapa ruang pertemuan
sekat ruangan bisa dibuka untuk membentuk satu ruang yang lebih besar apabila
diperlukan. Ruang-ruang pertemuan ini berada tepat disebelah area kafe, sehingga
semua keperluan makan dan minum atau snack time bagi para pengguna ruangruang pertemuan dapat langsung dilakukan di area kafe. Kafe ini memang
memiliki satu ruang makan privat yang dikhususkan bagi pengguna ruang-ruang
pertemuan. Selain di area kafe, kegiatan snack time bagi pengguna ruang-ruang
pertemuan juga dapat dilakukan di area pre-function yang tersedia.
Gambar 2.8 Skematik Ruang-ruang Pertemuan di Hotel Sparks Jakarta
16
Gambar 2.9 Ruang Pertemuan
Gambar 2.10
Ruang Makan Privat
3. Fasilitas Kebugaran dan Rekreasi
Pada hotel ini disediakan fasilitas kolam renang outdoor dan sebuah spa
kecil. Juga direncanakan untuk menambahkan fasilitas fitness centre pada hotel
ini.
Terdapat juga fasilitas karaoke yang terletak di lantai paling atas. Fasilitas
ini merupakan respon dari karakter lingkungan tempat hotel ini berada yaitu di Jl.
Mangga Besar yang memang banyak menyediakan fasilitas serupa.
2.7.2 Studi Hotel Bisnis
Pada studi hotel bisnis ini kasus yang diambil yaitu Hotel Alila Jakarta.
a. Deskripsi Umum
Pemilik: PT Sumbermitra Asri Hotel
Pengelola: Alila Hotels & Resorts
Lokasi: Jl. Pecenongan Kav 7-17
Arsitek: Biro Arsitektur Denton Corker Marshall
b. Alasan Pemilihan Studi Banding
Hotel Alila Jakarta merupakan hotel bisnis, memiliki karakter yang sama
dengan hotel yang akan dirancang.
17
c. Hasil yang Didapat dari Studi Banding
Hotel Alila Jakarta merupakan hotel bisnis bintang empat yang berlokasi
di Jl. Pecenongan Kav 7-17 Jakarta Pusat. Lokasinya cukup strategis karena dekat
dengan Stasiun Gambir, Museum Nasional (Monas) dan kawasan bisnis Jakarta.
Jalan Pecenongan yang merupakan akses masuk dan keluar tamu hotel merupakan
jalan dua arah yang pada jam-jam tertentu cukup padat, namun jalan ini bukanlah
jalan utama (protokol) sehingga hotel ini cukup terhindar dari kebisingan. Pada
hari-hari tertentu diselenggarakan pasar malam di Jalan Pecenongan, dan hal ini
menjadi atraksi tersendiri bagi tamu hotel yang sebagian besar adalah warga
asing.
Perancang Alila Jakarta adalah Biro Arsitektur Denton Corker Marshall,
konsep desain yang diusung adalah ‘simplicity and serenity’.
Gambar 2.11
Ruang tunggu
kecil (5 kursi)
dekat resepsionis
Gambar 2.12
Resepsionis
Gambar 2.13
Lift khusus tamu
Hotel Alila Jakarta memiliki 23 lantai, dengan pembagian sebagai berikut:
Lantai 1
: Restoran Shanghai Storm, Café Tea ‘n Coffee, Florist dan Back of
House hotel
Lantai 2
: Drop off, Lobby, Buzz Restaurant, Lounge, Alila Living Boutique
dan Kantor Pengelola
Lantai 3
: Ruang Pertemuan, Ballroom, Business Centre dan Space Lounge
Lantai 4
: Ruang-ruang fungsi publik (sedang dalam pembangunan)
Lantai 5
: Ruang Pertemuan dan Kantor pengelola
Lantai 6
: Fasilitas Kesehatan dan Kebugaran—Kolam Renang, mybodygym,
dan Thann Sanctuary
Lantai 7
: sedang dalam pembangunan
Lantai 8
: sedang dalam pembangunan
18
Lantai 9
: sedang dalam pembangunan
Lantai 10 : Executive Lounge dan apartemen
Lantai 11 : sedang dalam pembangunan
Lantai 12 : sedang dalam pembangunan
Lantai 14 : Kamar-kamar eksekutif
Lantai 15 : Kamar-kamar eksekutif khusus untuk wanita (executive ladies floor)
Lantai 16-20 : Kamar-kamar Deluks
Lantai 21 : Kamar-kamar eksekutif
Lantai 22 : Kamar-kamar Executive Suite
Lantai 23 : Kamar-kamar Executive Suite
Jenis-jenis kamar yang terdapat di Hotel Alila Jakarta yaitu:
1. Kamar Deluks, jumlah kamar 103 buah, dengan luas setiap kamar adalah 30m2.
Gambar 2.14 Tempat tidur ukuran King Gambar 2.15 Perlengkapan kamar deluks
di kamar deluks
Gambar 2.16
Toilet dan washtafel di kamar deluks
19
Gambar 2.17
Area duduk dengan jendela besar
2. Kamar Eksekutif, jumlah kamar 43 buah.
Keistimewaan kamar eksekutif yaitu mendapatkan fasilitas yang sama
dengan kamar deluks ditambah fasilitas laundry gratis untuk dua potong pakaian,
akses internet gratis dalam kamar dan akses masuk gratis ke Executive Lounge.
Dilihat dari besaran ruang dan layout kamar, kamar eksekutif memiliki besar dan
layout kamar yang sama dengan kamar deluks. Jadi sebenarnya kamar eksekutif
adalah kamar deluks dengan fasilitas tambahan (sifatnya non-fisikal).
Gambar 2.18
Cable Port untuk koneksi internet tersedia di setiap kamar
3. Executive Suite, jumlah kamar 12 buah.
Luas setiap Executive Suite adalah 53m2. Executive Suite memiliki ruang
duduk yang terpisah, akses internet dan DVD Player.
4. Alila Suite, jumlah kamar 2 buah.
Luas Alila Suite yaitu 83m2, dengan ruang duduk terpisah yang dilengkapi
dengan dapur kecil dan tersedia bathtub besar untuk dua orang dalam kamar
mandi yang berdinding kaca.
20
Beberapa fasilitas di hotel ini yaitu:
1. Lounge
Lounge ini terletak di lantai dasar di area lobby, merupakan lounge utama
dari hotel Alila Jakarta.
Gambar 2.19 Suasana Lounge
2. Lounge yang lebih privat dibandingkan dengan lounge yang terletak di lantai
dasar, lounge ini bernama space lounge dan terletak di lantai 3
3. Toko minuman anggur
Toko ini bernama The Cellars dan terletak di lantai 1.
Gambar 2.21
Salah satu display
Alila Living
Gambar 2.20
The Cellars
21
4. Ladies Executive Floor
Level khusus yang diperuntukkan bagi tamu wanita. Semua kamar di level
ini merupakan kamar eksekutif dan dijaga oleh seorang penjaga keamanan yang
juga wanita. Pengkhususan pasar ini menyebabkan beberapa adaptasi pada kamar,
yaitu warna sarung bantal dan selimut yang feminin dan perlengkapan kamar yang
dikususkan untuk tamu wanita (misalnya sisir, cermin, kapas pembersih, alat
manikur
dan
pedikur
dan
sebagainya).
Gambar 2.22 Suasana kamar di lantai khusus wanita
Gambar 2.23
Dinding kamar mandi
dicat dengan warna yang
feminin
Gambar 2.24
Material yang
digunakan pun
berbeda, kamar ini
menggunakan keramik
dan kaca untuk base
washtafel
22
Gambar 2.25
Washtafel dan
amenities yang
berbeda dari kamar
lainnya
5. Restoran
Restoran ini terletak di lantai dasar dan bernama Buzz Restaurant.
Restoran ini menyediakan menu internasional dan memiliki area dapur terbuka.
Gambar 2.26
Suasana Buzz Restaurant. Sebagian besar meja
yang digunakan yaitu meja makan untuk empat
orang
Gambar 2.27
Sistem penyajian
prasmanan, disajikan
langsung di depan dapur
terbuka
6. Restoran Cina
Restoran ini bernama Shanghai Storm, menyediakan masakan Cina dan
terletak di lantai dasar.
7. Kafe
Tea ’n Coffee merupakan sebuah kafé kecil yang menyediakan makanan
dan minuman ringan.
Gambar 2.28
Suasana Tea ’n Coffee
23
8. Butik
Alila Living Boutique merupakan sebuah butik yang menjual furnitur dan
penghias ruangan.
9. Gymnasium
Fasilitas kebugaran di Alila Jakarta, bernama MyBodyGym.
10. Spa
Spa ini bernama Thann Sanctuary, terdiri dari dua kamar suite dan dua
kamar perawatan, dilengkapi dengan steam dan sauna.
Gambar 2.29 Suasana Spa
11. Kolam Renang
Terletak di lantai 6, kolam renang terbuka ini menyuguhkan pemandangan
kota Jakarta. Kolam renang ini dilengkapi dengan bar.
Gambar 2.30 Suasana kolam renang
12. Ballroom
Tempat diselenggarakan pesta-pesta kecil dan pernikahan, dapat
mengakomodasi 500 orang tamu.
24
Gambar 2.31 Suasana Ballroom
13. Ruang Pertemuan
Terdapat tujuh ruang pertemuan di hotel ini dan semuanya terletak di
lantai 3 dan 5. Satu ruang pertemuan dapat mengakomodasi sampai dengan 65
orang tamu.
Gambar 2.32 Suasana Ruang Pertemuan
14. Business Centre
Menyediakan pelayanan sekretariat, translasi, ruang kerja dan akses
internet. Buka dari pukul 7.00 sampai dengan pukul 20.00.
15. Executive Lounge
Terletak di lantai 10, lounge ini merupakan fasilitas bagi tamu yang
menginap di kamar suite. Lounge buka dari pukul 7.00 sampai dengan pukul
25
23.00. Keistimewaan lounge ini selain tingkat privasi yang tinggi yaitu adanya
fasilitas perpustakaan, akses internet dan wi-fi.
26
Download