Artikel - Heppi Purnomo

advertisement
October 29,
2011
ANABOLIK STEROID SEBAGAI DOPING ATLET
Artikel :
 Mata kuliah
 Bahasan
 Tanggal
: Biologi sel
: Makromolekul
: 29 Oktober 2011
ANABOLIK STEROID SEBAGAI DOPING ATLET
Doping berasal dari kata dope, yakni campuran candu dengan narkotika
yang pada awalnya digunakan untuk pacuan kuda di Inggris.
Menurut UU No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional, Bab I,Ketentuan Umum Pasal I ayat 22, Doping
adalah penggunaan zat dan/atau metode terlarang untuk
meningkatkan prestasi olahraga.
Menurut International Congress of Sport Sciences, Olympiade Tokyo 1964 :
Doping adalah pemberian/penggunaan oleh peserta lomba berupa bahan yang
asing bagi organisme melalui jalan apa saja atau bahan fisiologis dalam jumlah
yang abnormal atau diberikan melalui jalan yang abnormal, dengan tujuan
meningkatkan prestasi olahraga
Doping : Stimulan substansi yang beraksi di otak, meningkatkan
kesiapan,kemampuan kompetitif, dan daya serang dan mengurangi kelelahan,
membuat atlet merasa lebih kuat, lebih enerjik dan tegas. Efek sampingnya
termasuk meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh, meningkatkan dan
membuat tidak beraturan detak jantung, serangan dan kegelisahan, kehilangan
nafsu makan dan kecanduan. Ini dapat menyebabkan jantung berhenti, stroke
dan kematian.
Stimulan ini dapat ditemukan dalam resep dan obat-obat yang dijual di
konter termasuk dalam herbal dan makanan tambahan. Contoh satu obat
perangsang yang dilarang itu termasuk:
1.
2.
3.
4.
5.
amphetamines
bromantan,
cocaine,
ephedrines dan
salbutamol.
Artikel biolobi sel
Page 1
October 29,
2011
ANABOLIK STEROID SEBAGAI DOPING ATLET
STEROID Anabolic steroids merangsang sel otot dan tulang untuk membuat
protein baru. Mereka meningkatkan kekuatan otot dan mendorong
pertumbuhan otot baru, meniru pengaruh dari hormon seks laki-laki
testosteron.
Atlet bisa berlatih lebih keras dalam periode yang lebih lama dan pulih
lebih cepat dari cedera. Obat-obat itu sah digunakan dalam kondisi tertentu
seperti osteoporosis, beberapa bentuk anemia dan untuk mendukung
pemulihan setelah operasi besar dan sakit yang serius. Efek samping yang
diakibatkan termasuk membangun ciri-ciri pria pada seorang wanita,
kehilangan kesuburan, impoten,jerawat dan kerusakan ginjal. Mereka juga
meningkatkan tekanan darah,memperkeras arteri dan meningkatkan resiko
sakit jantung, sakit lever, dan kanker tertentu. Contoh dari anabolic steroids
adalah androstenedione, nandrolone dan stanozolol.
Dalam olahraga , *doping* merujuk pada penggunaan obat peningkat
performa oleh para atlet agar dapat meningkatkan performa atlet tersebut.
Akibatnya, doping dilarang oleh banyak organisasi olahraga.
Menurut IOC(International Olympic Committee ) pada tahun 1990 ,
doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau
metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi
medis. Alasannya terutama mengacu pada ancaman kesehatan atas obat
peningkat performa, kesamaan kesempatan bagi semua atlet dan efek
olahraga "bersih" (bebas doping) yang patut dicontoh dalam kehidupan
umum.
Selain obat , bentuk lain dari doping ialah doping darah,baik melalui
transfusi darah maupun penggunaan hormon eritropoietin atau steroic
anabolik tetrahidrogestrinon.
Olahragawan yang terkenal atas penggunaan doping adalah medalis emas
dari Kanada Ben Johnson , olahragawan Rusia Anton Galkin,pelontar peluru
Irina Korzhanenko , petinju asal Kenya David Munyasia , pemain sepak bola
Diego Armando Maradona dan Claudio dari Argentina , Rodrigo Lara ,Paulo
César Chávez , Aarón Galindo dan Salvador Carmona dari
Artikel biolobi sel
Page 2
October 29,
2011
ANABOLIK STEROID SEBAGAI DOPING ATLET
Meksiko,Clarence Acuña dan Fabián Guevara dari Chili , Josep Guardiola dari
Spanyol ,petenis Petr Korda , olahragawan Maroko Yunus al-'Ainawi , Bohdan
Ulihrach dari Republik Ceko , Guillermo Coria , Mariano Puerta , Juan Ignacio
Chela , Guillermo Cañas , MartÃn RodrÃguez dan Mariano Hood dari
Argentina, Viktor Chisleann dari Moldavia serta pembalap sepeda Roberto
Heras dan Tyler Hamilton .
1. Kegunaan doping
Efek Doping Meskipun atlet sudah tahu akan bahaya doping tetapi
mereka tetap saja melakukannya tanpa berpikir panjang. Atlet yang melakukan
doping biasanya karena stres, ia tidak mencapai hasil latihan yang maksimal.
Selain itu juga dapat dikarenakan tergiur akan hadiah pada
turnamen/pertandingan.Penyesalan memang selalu datang diakhir, setelah
atlet pensiun maka ia akanberpikir dan merasa bahwa doping berpengaruh
pada tubuhnya.
*ZAT-ZAT DOPING DIKELOMPOKKAN KE DALAM 7 GOLONGAN* :
1. Stimulan (amphetamine, caffein, cocain, aphedrine, dll)
2. Narkotik-Analgesik (Methadone, Morphine, Oxycodone, dll)
3. Anabolik-Androgenuk (Testosterone, Balasterone, dll)
4. Anabolik Non Steroid (Clenbuterol, Zeranol, dll)
5. Penghalang Beta (Acebutotlol, Atrenolol, Sotalol, dll)
6. Diuretika (Acetazolamid, Amiloride, Chlormerodrin, dll)
7. Peptida hormon (growth hormon, Adrenocortico hormon, dll)
Pengaruh atau efek doping tergantung pada jenis obatnya dan biasanya
akan dirasakan setelah beberapa tahun atau setelah atlet berusia tua. Berikut
jenis obat doping dan pengaruhnya bagi tubuh :
1) Analgesic : Sebagai penghilang rasa sakit ketika haid menjelang.
Tetapi,dampaknya jika salah memilih obat bisa mengakibatkan sulit
bernapas, mual,kehilangan konsentrasi, dan mungkin menimbulkan adiksi
atau kecanduan.Diuretika contoh : acetazolamide, bumetanide,
chlorthalidone. Pada beberapa jenis olah raga yang memiliki kriteria berat
Artikel biolobi sel
Page 3
October 29,
2011
ANABOLIK STEROID SEBAGAI DOPING ATLET
badan, misalnya angkat besi,diuretika untuk mengeluarkan cairan tubuh.
Banyak dan cepatnya pengeluaran air seni ini akan cepat menurunkan
berat badan sebab 60 persen dari berat badan manusia terdiri atas air.
Sayangnya, bersama itu akan terbawa keluar pulabeberapa jenis garam
mineral. Akibatnya, timbul kejang otot, mual, sakit kepala,dan pingsan.
Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan menyebabkan gangguan ginjal
dan jantung. selain dehidrasi, sakit kepala, mual, dan detak jantung yang
tidak normal, dehidrasi yang parah dapat menyebabkan ginjal dan jantung
berhenti bekerja.Eritropoetin dan menyuntikkan darah ,Kedua cara ini akan
meningkatkan jumlah sel darah merah di dalam tubuh. Fungsi sel darah
merah melalui hemoglobin adalah mengangkut oksigen. Dengan jumlah
oksigen yang cukup bagi seluruh tubuh, proses pembakaran akan berjalan
lancar sehingga energi yang dihasilkan akan bertambah. Cara ini biasanya
untuk atlet yang memerlukan daya tahan lama.Misalnya, untuk lari jauh,
maraton, thriatlon, sky, berenang 800 m, dan balap sepeda jarak jauh.
Namun, efek bahaya suntikan eritropoetin darah menjadi lebih pekat
sehingga mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya
stroke(pecahnya pembuluh darah di otak).
Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi
alergi,meningkatnya sirkulasi darah di atas normal, dan mungkin gangguan
ginjal.Golongan obat peptide hormonis dan analognya dapat berakibat atlet
menderita sakit kepala, perasaan selalu letih, depresi, pembesaran buah dada
pada atlet pria,dan mudah tersinggung. Selain sejumlah kerugian tadi, dampak
kejiwaan yang diderita atlet pengguna doping yang ketahuan adalah siksaan
tersendiri. Banyakatlet pemakai doping yang menderita depresi.
Obat-obatan anabolik, termasuk hormon androgenik steorid. Jenis
hormon ini punya efek berbahaya, baik bagi atlet pria maupun atlet
perempuan karena mengganggu keseimbangan hormon tubuh serta
meningkatkan risiko terkena penyakit hati dan jantung. Khusus bagi atlet
perempuan, pemakaian hormon ini akan menyebabkan tumbuhnya sifat pria,
seperti berkumis, suara berat, dan serak.Lalu, timbul gangguan menstruasi,
perubahan pola distribusi pertumbuhan rambut,mengecilkan ukuran buah
dada, dan meningkatkan agresivitas. Bagi atlet remaja,itu akan mengakibatkan
timbulnya jerawat dan pertumbuhannya akan berhenti.Efek samping lainnya
Artikel biolobi sel
Page 4
October 29,
2011
ANABOLIK STEROID SEBAGAI DOPING ATLET
yaitu meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh,meningkatkan dan
membuat tidak beraturan detak jantung, serangan dan kegelisahan, kehilangan
nafsu makan dan kecanduan. Ini dapat menyebabkan jantung berhenti, stroke
dan kematian.
Contoh anabolik steroid sebagai doping
1. Amphetamines
2. Bromantan
ooooooooOOO SELESAI OOOoooooooo
Artikel biolobi sel
Page 5
Download